Anda di halaman 1dari 125

PENGARUH BODY SHAMING TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI

REMAJA LAKI-LAKI

SKRIPSI

OLEH :

PUTRI KAMILA

11860120524

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2022
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, karya

ilmiah ini ku persembahkan untuk diriku sendiri dan kedua orang tuaku,

yang tidak pernah lelah merawat dan mendidikku sedari kecil, motivator

terbesar dalam hidupku yang telah berjuang dengan penuh keikhlasan, yang

telah mencurahkan baik di segi material maupun perhatian, kasih sayang,

serta dukungan, do’a, dan pengorbanan demi kesuksesan masa depanku.

Terimakasih kepada :

My Self (Putri Kamila)

Ayahanda tersayang (Edy Syafrizal) dan ibunda tercinta (Rosma Dewi).

Special for my mom, you’re the greatest and strongest women in my life who

has never complained to finance all my needs. You’re my inspiration when I

am fragile and my spirit begins to fade.

Thanks my beloved

I Love You So Much


MOTTO
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat

Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Body Shaming terhadap

Kepercayaan Diri Remaja Laki-Laki”. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

sampaikan untuk Nabi besar kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa pencerahan bagi seluruh umat menuju ke zaman berilmu pengetahuan.

Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) pada Program strata 1 (S1)

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Selain itu, untuk memperluas

dan memperdalam khasanah ilmu pengetahuan selama dibangku perkuliahan.

Penyelesaian dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,

arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag., selaku rektor Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan pembantu Rektor I,II,III beserta

seluruh Civitas Akademik.

2. Bapak Dr. H. Kusnadi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sultan Syarif kasim Riau.

3. Didiisi dengan Dekan Psikologi


4. Ibu Lisya Chairani, S.Psi., M.A., Psikolog, Selaku dosem pembimbing

skripsi. Penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga karena

telah sabar dan ikhlas dalam membimbing proses penyelesaian skripsi ini

dengan baik, memberikan motivasi dan dukungan yang tiada henti

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.

5. Diisi kepada penguji I

6. Diisi kepakas penguji II

7. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah bersedia memberikan

ilmunya dengan caranya masing-masing dan sangat bermanfaat bagi

penulis, dan semoga Allah membalas semua kebaikan-kebaikan para

dosen Psikologi.

8. Seluruh Staf akademik, administrasi dan keperpustakaan yang telah

membantu dalam mengurus surat-menyurat, buku dan administrasi

lainnya dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kedua orang tua saya Ayahanda Edy Safrizal dan Ibunda Rosma Dewi

yang telah mnenyayangi, menjaga, dan mendidik penulis tanpa kenal lelah

sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang ini, serta selalu

memberikan do’a yang tiada hentinya agar Allah mempermudah dan

memperlancar segala urusan anaknya, bantuan material dan memberikan

motivasi yang membuat penulis selalu bersemangat dalam mengerjakan

skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sampai

selesai.
10. Untuk My Human Apin terimakasih kasih telah sabar menghadapi

penulis, mau menolong penulis kapan saja walaupun lagi capek,

terimakasih telah mengajarkan apapun itu dan terimakasih suduhan kopi

dan kebab dikala penulis lagi mengerjakan skripsi di Toko Kopi Kita.

11. Untuk My bestoyy Aura Salsa terimakasih selalu memberikan motivasi

dan dukungan kepada penulis untuk lebih semangat lagi dalam

mengerjakan revisian dan terimakasih udah ikut andil dalam proses

mengerjakan skripsi ini.

12. Untuk My bestie saya Revina Nurianty terimakasih telah mau disusahkan

oleh penulis dalam pengambilan data Try Out ke sekolah penelitian

penulis, terimakasih sudah mau bangun pagi-pagi untuk menemani

penulisan ambil data Try Out selama dua hari.

13. Untuk Fitria Novitasari terimakasih telah membantu penulis dalam

menggunakan mendeley dan dengerin bacotan saya setiap mengawani aku

revisian di kopi kita.

14. Untuk teman sepembimbingan saya wakjos atau Dinda Natralia

terimakasih telah membantu penulis dalam mengerjakan skripsi ini dan

terimakasih telah mau selalu direpotkan oleh si penulis.

15. Kepada teman-teman saya yang telah memotivasi dan menyokong saya

agar bisa menyelesaikan proposal ini dengan cepat, baik dan benar.

Sebagai hamba yang memiliki keterbatasan, peneliti menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Dengan

kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan


skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak terkait kepada

lingkungan akademik Fakultas Psikologi UIN Suska Riau dan pembaca pada

umumnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekanbaru, 12 Januari

2022

Peneliti

PUTRI KAMILA

11860120524
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

LAMPIRAN – A Lembar Validasi

LAMPIRAN – B Skala Try Out

LAMPIRAN – C Skala Penelitian

LAMPIRAN – D Tabulasi Data Try Out

LAMPIRAN – E Validitas dan Reliabilitas

LAMPIRAN – F Tabulasi Data Penelitian

LAMPIRAN – G Uji Normalitas

LAMPIRAN – H Uji Linieritas

LAMPIRAN – I Uji Hipotesis

LAMPIRAN – J Kusioner Data Awal

LAMPIRAN – K Surat-Surat Penelitian


PENGARUH BODY SHAMING TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI
REMAJA LAKI-LAKI DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU

Putri Kamila

Fakutas Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

11860120524@students.uin-suska.ac.id

ABSTRAK

Body shaming adalah tindakan mengomentari dan mengkritik terkait bentuk tubuh
dan penampilan diri sendiri maupun orang lain. Faktor dari tindakan body
shaming adalah hilangnya kepercayaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengatahui pengaruh body shaming terhadap kepercayaan diri remaja laki-laki di
SMA Negeri 12 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
korelasional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 373 remaja laki-laki SMA
Negeri 12 Pekanbaru dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified
random sampling. Instrumen yang digunkan dalam penelitian ini adalah skala
kepercayaan dii (Lauster, 2012) dan skala body shaming (BISS (Body Image
Shame Scale) dari Gillbert dan Milles (2002)). Berdasarkan data yang diperoleh
nilai koefisien korelasi sebesar r= -0,129 (p= 0,021 < 0,05) artinya hipotesisi
diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh body shaming terhadap
kepercayaan diri remaja laki-laki.

Kata Kunci : Body Shaming, Kepercayaan Diri.


THE EFFECT OF BODY SHAMING ON THE CONFIDENCE OF
ADOLESCENT BOYS IN SMA NEGERI 12 PEKANBARU

Putri Kamila

Faculty of Psychology
Sultan Syarif Kasim State Islamic University Riau

11860120524@students.uin-suska.ac.id

ABSTRACT

Body shaming is the act of commenting and criticizing related to body shape and
appearance of oneself and others. The factor of body shaming is the loss of self-
confidence. This study aims to determine the effect of body shaming on the self-
confidence of teenage boys at SMA Negeri 12 Pekanbaru. This research is a
correlational quantitative research. The number of samples in this study were 373
male adolescents at SMA Negeri 12 Pekanbaru with the sampling technique of
proportionate stratified random sampling. The instruments used in this study were
the self-confidence scale (Lauster, 2012) and the body shaming scale (BISS
(Body Image Shame Scale) from Gillbert and Milles (2002)). Based on the data
obtained, the correlation coefficient value of r = -0.129 (p = 0.021 <0.05) means
that the hypothesis is accepted, this shows that there is an effect of body shaming
on the self-confidence of male adolescents.

Keywords : Body Shaming, Confidence.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi, kemajuan teknologi telah memberikan kemudahan bagi

masyarakat dalam mengakses informasi dari setiap media, baik melalui televisi

hingga melalui alat canggih seperti smartphone. Hal ini menjadi dampak

terjadinya penyebaran nilai-nilai yang dengan mudahnya mempengaruhi sikap

dan persepsi masyarakat terhadap suatu hal, termasuk terciptanya standarisasi

bentuk tubuh dan penampilan ideal baik bagi laki-laki maupun perempuan

(Standarbu & Kvalem dalam Widiasti 2016). Tidak jarang masyarakat, khususnya

remaja yang mendukung adanya suatu standarisasi mengenai citra tubuh ideal dan

menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu tuntutan yang harus dipenuhi dengan

tujuan untuk memperoleh pengakuan dan juga penghargaan dari lingkungan

sekitarnya.

Standarisasi yang berlaku tersebut secara tidak langsung akan

mempengaruhi berbagai hal yang salah satunya termasuk mempengaruhi aspek

kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan keyakinan individu untuk

melakukan sesuatu sebagai karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat

keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional,

dan realistis. (Ghufron 2020)

Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang terpenting

yang ada dalam diri individu. Tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak
menimbulkan masalah pada diri individu. Kepercayaan diri merupakan atribut

yang paling berharga pada diri individu dalam menjalani kehidupan. Dengan

adanya kepercayaan diri yang tinggi, individu akan mampu mengaktualisasikan

segala potensi dan bakat yang dimilikinya. Namu faktanya masih banyak individu

yang masih memiliki kepercayaan diri yang rendah. (Ghufron 2020)

Kehidupan individu akan melewati tahapan-tahapan perkembangan, salah

satunya masa remaja. Masa remaja merupakan proses menuju kedewasaan serta

baru mengetahui salah dan benarnya suatu permasalahan yang dihadapi,

memahami diri dalam bersosialisasi, mengenal lawan jenis dengan perasaan, dan

mulai mencari jati diri. Menurut Santrock (2007) masa remaja diawali dengan

perubahan fisik yang cepat, tinggi dan berat badan bertambah secara drastis,

perubahan kontur tubuh, perkembangan karakteristik seksual seperti tumbuh

jakun dan perbesaran payudara, pertumbuhan rambut di bagian tubuh tertentu,

dan suara yang makin berat. Pencarian identitas dan kebebasan merupakan ciri

utama periode ini (Setiawan 2020).

Remaja cenderung ingin diterima di lingkungan sosialnya. Berbagai

upayapun dilakukan oleh remaa agar diterimah dilingkungan sosialnya salah

satunya dengan melakukan perubahan pada bentuk tubuhnya. Perubahan yang

dilakukan terdakadang dapat membuat individu merasa tertekan dan menderita.

Perubahan yang dilakukan oleh perempuan yang ingin memenuhi standarisasi di

lingkungan sosialnya akan berdampak negatif pada dirinya sendiri, seperti adanya

kasus gangguan makan yang disebabkan oleh keinginan untuk memiliki tubuh

yang ideal dan kurus. Persepsi lingkungan sosial mengenai standarisasi tubuh dan
penampilan ideal adalah perempuan yang bertubuh kurus atau berat dan tinggi

badan ideal. oleh karena itu kebanyakan dari perempuan khawatir akan

pandangan negatif lingkungan sosialnya terhafap bentuk tubuh dan penampilan

yang dimilikinya. (Davidson, Neale, & Kring, 2014)

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya rasa percaya diri

remaja. Salah satunya adalah penampilan fisik. Perubahan fisik yang terjadi pada

individu dapat berdampak pada psikologis yang tidak diinginkan. Kebanyakan

dari remaja akan memperhatikan penampilan mereka dibandingkan dengan aspek

yang lainnya, itu akan menyebabkan mereka cenderung tidak suka melihat

keadaan fisik mereka di cermin (Santrock dalam Muqomah, 2022).

Pada usia remaja akan mengalami beberapa ketidakpuasan terhadap tubuh.

Pada masa inilah remaja mengalami perubahan secara fisik yang signifikan,

karena akan mengalami masa pubertas yaitu masa dimana menjadi semakin

peduli terhadap bentuk dan bagian tubuh. Misalnya remaja laki-laki cenderung

memperhatikan bidang dada, bentuk perut, dan otot lengan, sedangkan pada

remaja perempuan lebih memperhatiakan pinggul, perut, dan paha. Remaja akan

merasa senang jika berat, bentuk, dan ukuran tubuh yang sesuai standar ideal

yang akhirnya membuat remaja ikut dalam proses mengembangkan citra diri

(Khor et al. 2009).

Menurut Pratiwi (2019) Pada fase remaja ditahap pubertas akan muncul

suatu permasalahan berupa kekerasan secara verbal dari segi bagian tubuh seperti

gendut, kurus atau cungkring, pendek atau tinggi, warna kulit hitam, wajah
berjerawat. Sehingga memungkinkan remaja tidak percaya diri dengan perubahan

kondisi tubuh yang dialami. Seorang remaja yang awal mula memiliki

kepercayaan diri yang tinggi, ketika terjadi penurunan daya tahan fisik akibat

kritikan-kritikan dari orang tua atau teman-temannya akan membuat kepercayaan

dirinya menjadi menurun.

Perkembangan kepercayaan diri yang baik dicirikan sebagai remaja yang

mampu berfikir secara rasional, mampu melakukan sesuatu apapun yang ingin

dilakukannya dengan baik. Untuk membentuk kepercayaan diri, remaja

memerlukan situasi eksternal yang mendukung agar remaja belajar tentang

bagaimana memahami dirinya sendiri. Kepercayaan diri sangat penting bagi

perkembangan remaja agar remaja lebih mampu menyesuaikan diri di lingkungan

baru, memiliki pergaulan luas, karena jika remaja tidak memiliki kepercayaan diri

maka ia akan sulit berinteraksi dengan lingkungan baru dan sulit mengendalikan

pergaulannya (Musbikin 2010).

Dalam penelitian yang dilakukan farida menghasilkan 25% kepercayaan

diri remaja berada pada kategori sedang, 75% kepercayaan diri remaja berada

kateegori rendah. Sejalan dengan penelitian Adiashi menunjukkan 9,7%

kepercayaan diri siswa berada pada kategori sangat tinggi, 24,2% kategori tinggi,

37,1% kategori sedang, 22,6% kategori rendah, dan 6,5% kategori sangat rendah

(Setiawan 2020).

Menurut elizabeth Harley (2002) dalam septina (2014) anak laki-laki lebih

percaya diri pada usia 14 tahun (ketika kepercayaan diri berada pada titik
terendah bagi sebagian besar anak perempuan) dan kurang percaya diri pada usia

19 tahun. Tidak seorangpun dapat mengembangkan kepercayaan diri jika individu

tersebut tidak mempercayai dirinya atau tidak memiliki harapan teguh bahwa

sikap orang lain itu dapat dipercaya dan dapat diprediksi. Remaja sering

menyalah artikan pengertian percaya diri, dengan adanya penampilan dan gaya

hidup maka tercipta suatu sikap yang disebut percaya diri. Remaja lebih percaya

diri jika mereka telah berpenampilan mewah dan memiliki gaya hidup yang

modern, di mana perilaku ini sudah menjadi suatu tuntutan di kalangan remaja.

Misalnya berangkat sekolah dengan menggunakan kendaraan sendiri, penampilan

serba mewah, membawa HP, merokok dan lain sebagainya. Tingkah laku

semacam ini sudah menjadi trend di kalangan remaja.

Rendahnya kepercayaan diri pada remaja disebabkan oleh beberapa

faktor, Santrock menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan

diri adalah penampilan fisik. Kebanyakan remaja memperhatikan penampilan dan

bentuk tubuhnya dibanding aspek lain yang ada dalam dirinya, dan kebanyakan

remaja tidak percaya diri ketika bercermin. Pertumbuhan fisik yang dialami

remaja kadang kurang ideal sehingga mendorong remaja untuk melakukan

berbagai cara untuk merubah penampilan fisiknya agar sesuai standar ideal

(Setiawan 2020). Reaksi sosial negatif terhadap penampilan dan bentuk tubuh

akan menyebabkan remaja merasa cemas dan tidak percaya diri. Remaja akan

merasa malu apabila tidak memiliki tubuh yang sesuai standar, karena akan

menjadi bahan olokan dari orang-orang disekitarnya atau biasa disebut dengan

tindakan body shaming.


Perasaan malu inilah yang biasanya disebut dengan Body Shaming. Body

Shaming merupakan perasaan malu yang timbul akibat dari suatu kritikan atau

penilaian negatif dari orang lain maupun dari diri sendiri mengenai tidak idealnya

tubuh yang dimilikinya (Damanik, 2018). Banyak individu yang tidak dapat

memenuhi standar sehingga menimbulkan perasaan negatif yang diarahkan pada

diri sendiri yang kemudian akan menumbulkan perlakuan body shaming. Body

shaming yang terjadi secara terus menerus terhadap orang lain akan menyebabkan

dampak depresi kepada korbannya karena perasaan yang stress dan tertekan

karena merasa tidak diterima di suatu lingkungan masyarakat akibat memiliki

kondisi fisik yang tidak ideal atau tidak sesuai dengan bentuk tubuh ideal (Eva,

2016)

Berdasarkan hasil survey ZAP Clinic pada tahun 2020 dikutip dari

didapatkan bahwa sekitar 62,2% responden mengatakan pernah menjadi korban

body shaming. Responden yang berusia 13-22 tahun menjadi korban body

shaming terbanyak dengan persentase yaitu 67,8%. Hasil survey yang dilakukan

Putri, dkk (2018) ditemukan sebanyak 96% siswa SMA pernah menjadi korban

ataupun pelaku body shaming. Sedangkan hasil survey Body Peace Resolution

yang dilakukan oleh Yahoo! Health tahun 2016 menunjukkan bahwa sekitar 94%

remaja perempuan mendapat perlakuan body shaming, sedangkan remaja laki-laki

hanya sekitar 64%.

Kasus body shaming sangat sering terjadi saat ini, hal ini didukung oleh

Penelitian Harter (dalam Santrock, 2005) yang menyimpulkan bahwa penampilan

fisik berkorelasi paling kuat dengan rasa percaya diri. Penampilan fisik pada
individu sangat memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepercayaan diri.

Sehingga individu yang memiliki penampilan fisik yang ideal akan meningkatkan

kepercayaan diri pada dirinya, begitupula sebaliknya. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2009), yang menunjukkan terdapat

hubungan yang signifikan antara body shaming dengan citra diri mahasiswa

STIKES Payung Negeri, dimana mahasiswa menganggap serius seseorang yang

mengejek mereka gendut maupun kurus sehingga mempengaruhi citra diri yang

negatif dan menjadikan rasa malu serta tidak percaya diri serta tidak mau makan.

Banyak orang yang berfikir bahwa standar ideal mengenai tubuh dan

penampilan hanya berlaku bagi remaja perempuan saja, namun saat ini banyak

juga remaja laki-laki yang merasa gelisah tentang penampilan remaja. Standar

ideal bagi laki-laki di setiap negara tentunya berbeda. Menurut penelitian Dr

Phillippa Diedrichs, laki-laki mulai merasa khawatir dan ketakutan akan

penampilan dan bentuk tubuhnya karena tidak sesuai standar ideal. penelitian

yang dilakukan kepada 394 orang di Inggris menghasilkan bahwa laki-laki

memiliki tingkat kecemasan dan ketakuan yang tinggi terhadap penampilan dan

tubuh remaja, dengan rasa cemas dan takut yang dimiliki tersebut akan membuat

remaja melakukan olahraga, diet ketat, dan bahkan mengkomsumsi obat atau

suplemen agar bisa mendapatkan badan ideal. Dikutip dari Female Kompas,

bagian tubuh laki-laki yang menjadi pusat perhatian adalah lengan dan dada yang

kurang berotot, lingkar perut, bentuk dada, serta kebotakan (Pramartha dan

Siswadi 2015).
Oleh karena itu, banyak laki-laki yang kerap gila melakukan olahraga

ketat seperti nge-gym dan menjadikan protein shake sebagai makanan sehari-hari.

Sama halnya seperti perempuan yang rutin melakukan perawatan diklinik

kecantikan, sekaran laki-laki pun ikut melakukan perawatan sebagaimana

dilakukan oleh perempuan.

Laki-laki jarang memperdulikan ketika mereka mendapat tindakan body

shaming tersebut, karena laki-laki cenderung merespon tindakan tersebut dengan

tenang dan menganggap itu sebuah candaan belaka. Menurut Ikhsan Bella

Persada M.Psi., Psikolog yang dilansir dari laman web klikdokter.com itu

mengatakan bahawa dibalik respons tenangnya para laki-laki itu sebenarnya juga

merasakan sakit hati dan stres. Hanya saja, laki-laki sebenarnya punya pengelola

stress yang bentuknya dengan mencari dukungan sosial lingkungan sekitar,

mencari tindakan apa yang bisa dilakukan, dan kadang langsung bersikap

konfrontatif. Misalnya, saat ada yang mengejek, individu tersebut secara tidak

langsung akan melakukan perlawanan ke orang tersebut sehingga tidak ada

perasaan yang dipendam. Dan orang yang melakukannya pun jadi langsung tahu,

apa yang dilakukan barusan tidak disukai. Di sisi lain, kalau ejekan datang dari

temannya sendiri, mereka juga bisa menerima dengan lebih santai dan

menjadikannya bahan bercandaan. Kalau memang tak suka atau sudah kelewat

batas, biasanya mereka langsung memberi jarak pada yang mengejeknya.

Namun ada kalanya jika tindakan tersebut suah berlebhihan dan melewati

atas kesabaran individu, itu akan mempengaruhi psikis para laki-laki. Dan pada
akhirnya, kepercayaan diri yang dimilikinya bisa pun memudar dan bahakan bisa

menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Body shaming adalah tindakan mengejek pada individu yang tidak sesuai

standar ideal yang telah ditetapkan. Contoh body shaming yaitu mengejek jelek,

pendek, gemuk, mata sipit, pesek, kurus, hitam, dll. Tindakan body shaming tidak

hanya terjadi secara langsung di dunia nyata, namun ada juga terjadi di dunia

maya melalui media sosial. Beberapa figur publik juga mendapatkan tindakan

body shaming seperti BC yang terpilih sebagai brand ambassador perawatan

muka yang mendapat penilian negatif dari netizen karena dianggap tidak pantas.

Banyak netizen yang berkomentar negatif dan mengkritik atas terpilihnya mereka

mejadi duta produk kecantikan tersebut dengan mengomentari “Yang kaya gini

dijadiin BA? Serius nihh? BA skincare itu yang ganteng woy! Harus

goodlooking, yakali modelannya kaya gini! Indonesia krisis influencer fix,” tulis

salah satu netizen.

Fenomena yang sering terjadi saat inilah yang menjadikan kebanyakan

orang menganggap kondisi fisik atau penampilan individu yang tidak ideal atau

tidak memenuhi standarisasi akan dijadikan bahan bercandaan maupun dijadikan

bahan tertawaan serta ada pula yang memanggil individu tersebut.

Remaja sering kali menganggap bahwa persepsi orang lain dalam

memperhatikan dirinya sama halnya dengan persepsi terhadap dirinya. Pada usia

remaja awal, remaja akan cenderung melihat suatu hal dari sudut pandang orang

lain untuk mendapatkan gambaran apakah suatu hal tersebut baik atau buruk

(Santrock, 2003).
Selain body shaming, faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

pada individu adalah persepsi

Pada penelitian sebelumnya, yang diteliti oleh Aprilia Yolanda, dkk

(2021) dengan judul “Pengaruh Body Shaming Terhadap Self Confidence Siswa

SMA Negeri 1 Batulayar”. Berdasarkan dari analisis data 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh

sebesar 0,560 sedangkan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikansi 5% pada df-1= 28

diperoleh 0,374 kenyataan ini menunjukan bahwa nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh

dalam penelitian ini adalah lebih besar dari pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,560 > 0,374). Hal ini

berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian

ini adalah ada pengaruh body shaming terhadap kepercayaan diri pada siswa kelas

XI di SMAN 1 Batulayar tahun pelajaran 2020/2021, artinya hasil penelitian

pengaruh body shaming terhadap kepercayaan diri adalah “Signifikan”.

Pada penelitian yang lain “Pengaruh Cyberbullying Body Shaming Pada

Media Sosial Instagram Terhadap Kepercayaan Diri Wanita Karir Di Pekanbaru”

oleh Dela Geofani (2019). Subjeknya adalah wanita karir di pekanbaru sebanyak

100 orang sebagai sampel penelitian. Hasil analisis regresi sederhana diperoleh

Thitung 6,963 lebih besar dibandingkan dengan Ttabel, yaitu sebesar 1,984,

dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Sementara itu

koefisien determinasi (r2) yang diperoleh sebesar 0,5752 dan koefisien

determinasi (Rsquare) adalah sebesar 0,331 hasil dari pengkuadratan koefisien

korelasi 0,575 x 0,575. Angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh

cyberbullying body shaming pada media sosial Instagram terhadap kepercayaan


diri wanita karir sebesar 33,1% dengan kategori rendah dan selebihnya

dipengaruhi oleh hal-hal lain di luar dari penelitian ini.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengetahui perilaku body shaming pada beberapa siswa SMA N 12

Pekanbaru pada tanggal 30 Mei 2022, diperoleh hasil bahwa sebutan-sebutan

tersebut merupakan panggilan “sayang-sayang” atau panggilan akrab kepada

teman mereka. Tetapi mereka tidak pernah tahu perasaan dari temannya itu.

Tanpa disadari itu sudah masuk pada body shaming walaupun mungkin hanya

sekedar bercanda.

Ada 2 siswa yang mengatakan bahwa pernah menjadi korban body

shaming. Untuk remaja yang berinisial DU yang mengalami Body Shaming pada

penampilan rambut yang dimilikinya dia dijuluki udah tua karena memiliki

banyak rambut berwarna putih seperti orang yang sudah tua. DU pernah menjadi

korban Body Shaming saat menduduki bangku sekolah SD dan sempat tidak

percaya diri dengan penampilannya. Siswa berinisial AM mengalami tindakan

Body Shaming pada bagian wajah yang berjerawat.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru BK di SMA N 12

Pekanbaru, ada beberapa siswa yang mengalami masalah body shaming. Misalnya

siswa yang memiliki berat badan yang tidak sesuai dengan idealnya merasa tidak

percaya diri untuk bergaul dengan temannya, sehingga dia merasa bahwa dirinya

di kucilkan, ada juga yang di kritik dengan kulit wajah yang hitam sehingga

membuat tidak percaya diri untuk berteman dengan yang lain. Namun kasus body
shaming di sekolah ini belum ada sampe kepada guru BK, masih bercandaan para

siswa di sekolah.

Aprillia yolanda dkk (2021) menjelaskan perilaku body shaming sangat

mempengaruhi kepercayaan diri siswa, yang mana dapat memberikan efek trauma

berkepanjangan dan memiliki dampak negatif bagi siswa yang menjadi korban

body shaming, seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa permasalahan ini tidak

bisa dianggap hanya angin lalu karena setiap siswa memiliki kepercayaan diri

yang berbeda-beda. Maka disinilah peran guru dan guru BK sangat diperlukan

serta berperan penting untuk menangani body shaming yang terjadi di sekolah

seperti: a) mendengarkan laporan atau aduan siswa yang menjadi korban body

shaming; b) mencari tahu permasalah yang sebenarnya; c) menindaklanjuti para

pelaku body shaming, dan sebagainya. Sejalan dengan Serni dkk (2020)

menyebutkan bahwa “sekolah dan peran guru BK akan sangat berperan penting

dalam membentuk perkembangan psikologis anak yang terkena body shaming di

sekolah. Beberapa dampak body shaming seperti dampak sosial, dampak

psikologis anak, dampak akademik dan dampak fisik akan mempengaruhi

kepercayaan diri anak terhadap perkembangan anak di sekolah.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji dan

meneliti lebih lanjut dengan judul Pengaruh Body Shaming Terhadap

Kepercayaan Diri Remaja Laki-Laki. Dalam hal ini peneliti bermaksud

melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

tindakan body shaming terhadap kepercayaan diri pada remaja laki-laki. Karena
remaja belum matang dalam berfikir dan tingkah lakunya masih seperti anak-

anak. Dampak dari body shaming dapat menghancurkan kepercayaan diri remaja.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah body shaming

memperngaruhi kepercayaan diri remaja laki-laki.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh body

shaming terhadap kepercayaan diri remaja laki-laki.

D. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini menunujukkan karakteristik yang relatif sama

terhadap penelitian sebelumnya, namun terdapat perbedaan kriteria topik, jumlah

variabel penelitian, subjek dan lokasi. Peneliti akan melakukan penelitian tentang

pengaruh penampilan atau bentuk tubuh terhadap kepercayaan diri pada remaja

laki-laki. Sebagai perbandingan, kita dapat merujuk pada beberapa penelitian

yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain:

1. Penelitian Darul Muqomah yang berjudul Pengaruh Body Shaming dan Peer

Social Support Terhadap Self Confidance Siswa-Siswi Kelas 3 SMP NI Al-

Hikmah PPPI Jeru Tumpang Malang. Hail penelitia ini menunjukkan bahwa

siswa dengan dukungan sosial teman sebaya yang berada pada kategori tinggi

dengan jumlah 10 dari 60 siswa dengan persentase 16,7%, 68,3% siswa

lainnya berada pada kategorisasi sedang dengan jumlah 41 dari 60 siswa,


sedangkan kategorisasi rendah memiliki persentase 15% dengan jumlah 9 dari

60 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat dukungan sosial teman

sebaya siswa siswi kelas 3 SMP NU Al-Hikmah PPPI Jeru Tumpang malang

berada pada kategori sedang.

2. Penelitian serupa lainnya yaitu “Peran Lingkungan Terhadap Rasa Percaya

diri Mahasiswa yang Mengalami Body Shaming” (Haryati et al. 2021). Hasil

penelitian ini menunjukkan peran lingkungan terhadap rasa percaya diri

mahasiswa yang mengalami body shaming. Karena peran lingkungan

sangatlah penting untuk membentuk diri yang postif dalam hal kepercayaan

diri terhadap korban body shaming dengan cara memberikan dukungan, dan

penguatan kepada korban body shaming akhirnya akan membuat individu

untuk mengalami proses yang memungkinkan remaja untuk menghargai

ataupun mengapresiasi tubuh remaja sendiri yang apa adanya atau disebut

dengan body positivity.

3. “Hubungan Body Shaming Terhadap Self Confidance Pada Remaja”

(Fatmawati1, dkk 2021). Hasil penelitian ini terdapat hubungan yang kuat

antara body shaming dan kepercayaan diri mahasiswa asosiasi Tiku di

Sumatera Barat. Perlakuan apa pun yang mempermalukan tubuh akan

berdampak buruk pada korban karena remaja tidak siap secara mental untuk

menerima perlakuan ini. Perlakuan body shaming dapat mempengaruhi

kepercayaan diri korban, dengan rusaknya rasa kepercayaan diri bisa

merugikan kehidupan, antara lain diejek oleh orang yang bentuk tubuhnya

berbeda, mempermalukan korban, dan merugikan korban dengan menutup


diri dari lingkungan akan mempengaruhinya dan kesulitan berfungsi secara

normal dalam kehidupan sosial atau masyarakat.

4. Penelitian “Pengaruh Body Shaming Terhadap Kepercayaan Diri Mahasiswa

Di Universitas Ali Sayyid Rahmatullah Tulungagung” (Rahmawati, Nella

2022). Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan body shaming bisa terjadi

pada siapa saja, dan juga memberi pengaruh terhadap kepercayaan diri

mahasiswa yang rendah.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dalam

pengembangan ilmu untuk manfaat teoritis maupun praktis, sebagai berikut:

1. Manfaatt Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan tambahan pengetahuan

teoritis bagi perkembangan ilmu psikologi khususnya bidang psikologi sosial

yang berhubungan dengan body shaming dan kepercayaan diri.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat

sekitar, khususnya korban body shaming. Untuk membangun kepercayaan diri

sehingga individu dapat dengan mudah melakukan apa yang ingin

dilakukannya dengan mengabaikan atau tidak memperdulikan maupun santai

menanggapi omongan atau penilain orang lain diluar sana tentang dirinya.
BAB II
KAJIAN TEORI

a. Kepercayaan Diri

1. Pengertian Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri dalam bahasa Inggris disebut juga self confidence.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, percaya diri merupakan percaya atas

kemampuan, kekuatan, dan penilaian diri sendiri (Depdikbud 2008) . Menurut

Anthony (1992) kepercayaan diri merupakan sikap individu yang dapat

menerimana kenyataan, mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, mandiri,

dan mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

diinginkannya (Ghufron 2020).

Lauster (1992) mendefenisikan kepercayaan diri didapatkan dari

pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian

yang berupa keyakinan akan kemampuan diri individu untuk bertindak sesuai

kehendak, optimis, gembira, cukup toleran, dan bertanggung jawab tanpa

dipengaruhi oleh orang lain. Lauster (1992) juga menambahkan bahwa

kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan individu dalam melakukan

sesuatu yang baik. Anggapan tersebut yang membuat individu tidak pernah

menjadi orang yang mempunyai kepercayaan diri yang sejati, karena

bagaimanapun manusia itu memiliki kemampuan terbatas terhadap sesuatu hal

yang hendak dilakukan (Ghufron 2020).

Agama islam sangat mendorong umatnya untuk memiliki rasa percaya diri

yang tinggi. Manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang memiliki derajat paling
tinggi karena kelebihan akal yang dimiliki, sehingga sepatutnya ia percaya

dengan kemampuan yang dimilikinya, sebagaimana firman AllahSWT dalam

surat Al-Imron Ayat 139 yang artinya: “Dan janganlah kamu (merasa) lemah,

dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu kamu paling tinggi (derajatnya),

jika kamu orang yang beriman” (Al-Qur’an Al-Karim).

Jadi dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri adalah sikap keyakinan kuat yang ada di dalam diri individu

untuk melakukan apa yang diinginkannya dan sebagai karakteristik individu atas

keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional,

dan realistis.

2. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

Menurut Lauster (1992) yang dikutip dari Ghufron (2020), aspek-aspek

keoercayaan diri adalah sebagai berikut

a. Keyakinan kemampuan diri


Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif individu terhadap dirinya

dan memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang diinginkannya.

b. Optimis
Optimis adalah sikap positif individu yang selalu berpandangan baik

dalam menghadapi segala hal tentang diri dan yakin atas kemampuan diri

sendiri.
c. Objektif
Suatu sikap individu yang mampu melihat dan menerima suatu masalah

dengan kebenaran sebagaimana semestinya, bukan menurut kebenaran

dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab
Suatu sikap kesediaan individu akan tingkah laku atau perbuatannya untuk

menanggung segala sesuatu akibat dari apa yang telah menjadi

konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis


Rasional dan realistis adalah bagaimana individu berpikir dan

menganalisis suatu masalah, suatu hal, maupun suatu kejadian dengan

menggunakan pemikiran yang logis atau yang dapat diterima oleh akal

dan sesuai kenyataannya.

3. Faktor-Faktor Kepercayaan Diri

Menurut Ghufron (2020) faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan

diri adalah sebagai berikut:

a. Konsep diri
Menurut Anthony (1992) terbentuknya kepercayaan diri pada diri individu

diawali dengan perkembangan konsep diri yang didapat dari pergaulannya

di suatu kelompok. Hasil interaksi atau cara pandang individu terhadap

dirinya sendiri akan menghasilkan konsep diri individu.


b. Harga diri
Konsep diri yang positif akan menghasilkan harga diri yang positif pula.

Harga diri adalah evaluasi individu terhadap dirinya sendiri. Tingkat harga

diri individu dapat mempengaruhi tigkat kepercayaan dirinya.

c. Pengalaman
Pengalaman merupakan kejadian yang pernah di alami oleh individu dan

juga menjadi faktor dalam membangun kepercayaan diri. Di sisi lain,

pengalaman bisa menurunkan rasa percaya diri. Anthony (1992)

menjelaskan bahwa pengalaman masa lalu adalah hal terpenting untuk

mengembangkan keperibadian sehat.

d. Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri individu. Jika individu pendidikannya

rendah, cenderung merasa rendah diri, bergantung dan berada di bawah

kendali orang yang lebih tinggi pendidikannya. Sebaliknya, orang yang

berpendidikan tinggi akan memiliki rasa percaya diri yang baik

dibandingkan yang berpendidikan rendah.

b. Body Shaming

1. Pengertian Body Shaming

Body shaming termasuk dalam kasus bullying secara verbal atau kata-kata,

jadi body shaming diartikan sebagai suatu perilaku mengomentari atau mengkritik

negatif terhadap penampilan atau fisik individu. Menurut Brigitta, Aristarchus &
Ryan, body shaming merupakan salah satu bentuk kekerasan emosional dan

verbal yang seringkali diabaikan oleh pelaku karena umumnya dianggap biasa

(Gani 2021). Body shaming merupakan tindakan mengomentari, mengkritik, dan

membandingkan fisik diri sendiri maupun orang lain yang menimbulkan perasaan

malu dan menyakitkan ketika komentar terkait tubuhnya tersebut tidak sesuai

yang diharapkannya (Sari 2020).

Gilbert (2002) menyatakan body shaming merupakan suatu penilaian

terhadap penampilan dan bentuk tubuh sendiri maupun orang lain. Individu yang

melakukan body shaming dapat berupa lontaran komentar terkait bentuk fisik

orang lain dan bahkan komentar individu itu sendiri terhadap bentuk fisiknya

sendiri. Body shaming adalah kekhawatiran dan ketakutan akan penilaian tentang

tubuh dan penampilan yang datang dari diri sendiri maupun dari orang lain. Body

shaming muncul karena menunjukkan bahwa individu tidak memenuhi standar

ideal di mata masyarakat (Gilbert, Paul 2002).

Body shaming merupakan perasaan malu terhadap salah satu bentuk

bagian tubuh ketika penilaian individu maupun orang lain tidak sesuai dengan

bentuk tubuhnya. Hal tersebut akan membuat individu merasa kepribadian,

perilaku, pikiran, aktifitas, dan perasaan atau emosi serta situasi menjadi

memalukan (Damaik 2018) . Body shaming merupakan penilaian negatif tentang

fisik dan penampilan yang timbul dari kritikan diri sendiri maupun orang lain.

Body shaming bisa dikategorikan sebagai kecemasan atau ketakutan karena

memiliki kondisi fisik dan penampilan yang tidak sesuai dengan standar ideal di

lingkungannya. Bentuk dari body shaming adalah individu cenderung untuk


merubah kondisi tubuh dan penampilannya yang dinilai negatif oleh orang lain

maupun diri sendiri (Cahyani 2018).

Jadi dapat disimpulkan bahwa body shaming adalah suatu bentuk

kekhawatiran atau ketakutan individu terhadap komentar atau kritikan dari diri

sendiri maupun dari orang lain terhadap bentuk tubuh atau penampilannya tanpa

yang tidak sesuai standar ideal yang berlaku dimasyakarat.

2. Aspek-Aspek Body Shaming

Aspek-aspek body shaming menurut Gillbert (Gilbert, Paul 2002) adalah

sebagai berikut:

a. Komponen kognitif sosial atau eksternal

Komponen kognitif sosial atau eksternal adalah perasaan malu yang sering

muncul dalam konteks sosial dan kondisi ini mengacu pada pemikiran

individu bahwa orang lain menilai dirinya rendah atau kurang baik.

b. Komponen evaluasi diri yang berasal dari dalam

Komponen penilaian diri dikaitkan dengan persepsi negatif tentang diri

sendiri (misalnya saya tidak berguna, tidak berharga, jelek, tidak baik,

dll). Ini didasarkan kritik yang mengarahkan individu dengan penilaian

diri remaja sendiri yang mengakibatkan memandang dirinya rendah dan

kehilangan kepercayaan diri.

3. Ciri-Ciri Body Shaming


4. Bentuk-Bentuk Body Shaming

Menurut (Fauziah 2019) , Body Shaming memiliki bentuk-bentuk, sebagai

berikut:

1. Fat Shaming, bentuk ini merupakan komentar negatif pada orang

yang gemuk atau plus size. Biasanya orang gemuk sering dihina atau

diejek dengan ejekan gajah, badak, atau hewan besar lainnya.

2. Skinny/Thin Shaming, merupakan pendapat negatif orang-orang

dengan tubuh kurus. Pada umumnya orang kurus sering diejek dengan

julukan seperti kutilang (kurus, tinggi, langsing), tipe tubuh triplex

atau datar.

3. Tubuh Berbulu, yaitu suatu bentuk penghinaan berupa mengomentari

individu dengan rambut berlebih di tubuh, seperti dada, janggut, kaki,

atau lengan. Biasanya orang yang berbulu lebih dianggap orang Arab

atau orang timur seperti pada laki-laki biasanya brewokan atau

janggut di wajah remaja.

4. Warna kulit, bentuk body shaming ini juga umum terjadi. Misalnya

warna kulit individu mungkin terlalu terang ataupun terlalu gelap.

Biasanya orang yang berkulit gelap atau hitam sering di hina atau di

ejek seperti orang papua, karna orang papua kebanyakan memiliki

kulit tubuh yang gelap. Dan bagi laki-laki yang memiliki kulit tubuh

yang putih bakal di hina atau di ejek seperti perempuan atau seperti

orang korea.
c. Remaja

d. Pengertian Remaja

Menurut Papalia dan Olds (2001) yang dikutip dari Jahja (2011) masa

remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang

dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada akhir remaja atau awal 20-

an. Masa remaja masa peralihan perkembangan menjadi dewasa berarti sebagian

perkembangan masa kanak-kanak masih dialami, tetapi sebagian kematangan

tersebut sudah tercapai.

World Health Organization (WHO) membagi masa remaja menjadi masa

remaja awal dan masa remaja akhir. Remaja awal, berkisar antara 10-14 tahun

dan remaja akhir berkisar antara 15-20 tahun.

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan atau peralihan dari masa

kanak-kanak menuju dewasa, yang meliputi perkembangan psikoseksual, mental,

fisik, dan emosional. Masa remaja dibagi menjadi tigas tahap, tahap remaja awal,

remaja madya, dan remaja akhir, yang dimulai dari usia 13 dan 19 tahun.

e. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja

Jahja (Jahja 2011), menyatakan ada 3 aspek-aspek perkembangan remaja

adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik adalah perubahan tubuh, otak, sensorik dan

motorik. Papalia and Olds (2001). Perubahan tubuh ditandai dengan

pertumbuhan dan berat badan, pertumbuhan tulang dan otot, serta

pematangan fungsi seksual dan reproduksi. Tubuh remaja mulai


bertransformasi dari tubuh anak-anak menjadi tubuh dewasa yang

ditandai dengan pematangan. Perubahan struktur fisik otak yang semakin

sempurna untuk peningkatan fungsi kognitif (Piaget dalam Papalia and

Olds, 2001).

2. Perkembangan Kognitif

Menurut Peaget yang dikutip dari Santrock (2001), remaja

mungkin termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi

biologis remaja. Dalam pandangan Peaget, remaja secara aktif

membangun dunia kognitif di mana informasi yang diperoleh tidak

langsung diterima ke dalam skema kognitif. Remaja dapat mengolah

pola pikirnya sehingga dapat memunculkan ide-ide baru serta

mengorganisasikan apa yang telah dialami dan diamatinya.

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti

belajar, memori, penalaran, berpikir, dan bahasa.

3. Perkembangan Kepribadian dan Sosial

Perkembangan kepribadian adalah perubahan dalam cara individu

berhubungan dengan dunia dan mengekspresikan emosi dengan cara

yang unik. Di sisi lain, perkembangan sosial mengacu pada perubahan

yang mencakup teman sebaya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya

(Papalia dan Olds, 2001).

f. Tahap Perkembangan Remaja

Menurut Sarwono (Sarwono 2006) ada 3 tahap perkembangan remaja,

antara lain:
a. Remaja Awal (Early Adolescence)

Remaja pada tahap ini berusia 10-12 tahun yang masih terheran-

heran akan perubahan-perubahan pada tubuhnya sendiri dan

dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Remaja

akan mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan

jenis, dan mudah terangsang. Kepekaan yang berlebihan ditambah

berkurangnya kendali terhadap ego yang menyebabkan remaja awal

sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa.

b. Remaja Madya (Middle Adolescence)

Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat

membutuhkan teman sebayanya karena remaja senang jika banyak

teman yang menyukainya dan ada kecenderungan “narastic”, yaitu

mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang

mempunyai sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, tak jarang

remaja pada tahap ini berada dalam kondisi kebingungan karena tidak

tahu harus memilih yang mana seperti sendiri atau ramai-ramai, peka

atau tidak peduli, ideal atau materialis, dan sebagainya. Pada remaja

laki-laki harus bisa membebaskan dirinya dari Oedipoes Complex

(perasaan cinta dan sayang pada ibu sendiri di masa kanak-kanak)

dengan mempererat hubungannya dengan lawan jenis.

c. Remaja Akhir (Late Adolescence)


Tahap ini berusia 16-19 tahun adala masa dimana menuju

periode dewasa yang ditandai dengan pencapain lima hal, yaitu: minat

yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek, memahami ego

dalam beradaptasi dengan orang-orang lain dan pengalaman-

pengalaman baru, identitas seksual yang sudah terbentuk,

Egosentrime (terlalu mementingkan kepentingan diri sendiri) diganti

dengan menyeimbangkan antara kepentingan diri sendiri dengan

orang lain, dan tumbuh dinding pemisah antara dirinya sendiri

(privateself) dan masyarakat umum (the public).

g. Kerangka Berfikir

Kepercayaan diri merupakan kemampuan yang dimiliki setiap individu

untuk mengaktualisasikan potensi dan bakat yang dmilikinya. Aspek yang

terpenting dalam rasa percaya diri yaitu yakin dan percaya akan kemampuan diri,

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki rasa positif terhadap

diri, dan berani mengungkapkan pendapat. Dalam menjalani kehidupan sehari-

hari, percaya diri merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam menjalani

interaksi dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Keluarga menjadi faktor yag utama dalam mengembangkan kepercayaan

diri remaja, sebab pendidikan yang ada di keluargalah yang menentukan baik

buruknya kepribadian remaja. Lingkungan sekolah dan masyarakat menjadi

faktor yang membantu dalam mengembangkan kepercayaan diri remaja.

Dilingkungan sekolah maupun dimasyarakat remaja akan mengenal interaksi


dengan orang-orang yang lebih banyak dibanding interaksi di keluarga.remaja

yang memiliki kepercayaan diri adalah remaja yakin akan kemampuan diri untuk

bertindak sesuai kehendak, optimis, gembira, cukup toleran, dan bertanggung

jawab tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

Di masa sekarang body shaming banyak terjadi di kehidupan manusia

terutama pada remaja, baik dimedia sosial maupun secara langsung di dunia

nyata. Gilbert (2002) menyatakan body shaming merupakan suatu penilaian

terhadap penampilan dan bentuk tubuh sendiri maupun orang lain. Individu yang

melakukan body shaming dapat berupa lontaran komentar terkait bentuk fisik

orang lain dan bahkan komentar individu itu sendiri terhadap bentuk fisiknya

sendiri. Tindakan body shaming seperi mengatakan gendut, kurus, pesek, hitam,

pendek, gayanya jadul dan norak, dan lain sebagainya.

Dampak dari body shaming menimbulkan rasa malu pada individu yang

mengalaminya bahkan individu akan kehilangan rasa percaya diri karena

lingkungan sosialnya mengkritik atau meniliai tentang penamplan dan fisiknya.

Namun pelaku body shaming biasanya merasa apa yang dia katakan adalah

sebuah candaan dan untuk mencairkan suasana saat ngumpul.

Remaja akan menampilkan citra tubuh positif dan negatif yang

dipengaruhi oleh budaya, dimana masyarakat memiliki standar ideal yang harus

dimiliki remaja, media juga selalu menampilkan model yang memenuhi standar

yang telah ditetapkan bagi remaja perempuan maupun laki-laki. Remaja yang

memiliki citra tubuh positif dan cenderung mempunyai gambaran tubuh seperti
yang remaja harapkan dan tidak memiliki harapan yang terlalu besar terkait tubuh

dan penampilannya. Mempunyai tubuh yang ideal adalah impian realistis, artinya

tubuh yang dimiliki remaja sesuai dengan standar ideal itu akan membat remaja

dapat menghargai diri sendiri dan lebih percaya diri terhadap penampilannya.

Remaja yang merasa puas terhadap tubuhnya akan memiliki citra tubuh

yang positif sehingga secara tidak langsung akan membentuk kepercayaan

dirinya. Beda hal dengan remaja yang tidak merasa puas terhadap tubuhnya dan

selalu beranggapan tubuhnya kurang makan akan membentuk citra tubuh negatif

sehingga kepercayaan dirinya rendah.

Kepercayaan diri merupakan aspek penting dari kepribadian di

perkembangan remaja. Pada umunya remaja yang bisa puas dan menerima

kondisi fisik yang apa adanya secara tidak langsung remaja akan memiliki

kepercayaan diri yang tinggi. Karena remaja tersebut sudah merasa dan

menganggap bentuk fisiknya sudah sesuai standar ideal dan juga akan memiliki

citra tubuh yang positif dan baik sehingga memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Berbed[6a dengan individu yang tidak menerima bentuk tubuhnya dan selalu

berpikir bahwa jumlah makanannya tidak mencukupi, maka terbentuklah citra

tubuh negatif dan menurunkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan

keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk melakukan apapun yang

diinginkannya seperti yakin terhadap kemampuan diri sendiri, optimis, obejektif,

bertanggung jawab, serta rasional dan berpikir realistis terhadap suatu masalah.
Standar ideal bagi remaja laki-laki memfokuskan pada bentuk tubuh dan

penampilan yang ditetapkan oleh masyarakat dan akan meningkatkan

kepercayaan diri remaja jika remaja memenuhi standar ideal tersebut.

Kepercayaan diri merupakan aspek penting dari kepribadian di perkembangan

remaja. Remaja yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi lebih mudah

bersosialisasi dan mempunyai pengalaman hidup untuk dapat menguatkan

mentalnya agar lebih kuat, tidak suka memamerkan kelebihannya agar dipuji

orang atau masyarakat, dapat mengendalikan dirinya, dan menjadi diri sendiri

yang dapat berpandangan positif terhadap dirinya dalam mendapatkan kegagalan

dan keberhasilan sehingga tidak mudah menyerah karena memiliki pandangan

realistis terhadap dirinya sendiri, bahwa tidak semua yang diharapkan dapat

berjalan sesuai keinginannya atau dapat berjalan dengan lancar dengan demikian

rasa percaya diri remaja tidak mudah dijatuhkan oleh orang lain dan terhindar dari

tindakan body shaming (Aprilia Yolanda 2021).

Istilah body shaming sering dikaitkan dengan perempuan, karena

perempuan sering memperhatikan penampilan dan bentuk tubuhnya dibanding

laki-laki. Namun seiring perkembangan zaman, laki-laki juga mulai

memperhatiakn penampilan tubuhnya. Karena dilatarbelakangi oleh adanya

tekanan yang didapat dari lingkungannya untuk memiliki tubuh ideal, yaitu

berotot, atletis, dan maskulin karena itu dianggap salah satu cara menunjukkan

kejantanannya, sehingga mendorong laki-laki untuk memperhatikan penampilan

tubuhnya agar memenuhi standar ideal dan memilik rasa percaya diri.
Salah satu yang memerlukan adanya kepercayaan diri adalah korban body

shaming. Body shaming menurut Brigitta, Aristarchus & Ryan adalah suatu

bentuk kekerasan verbal-emosional yang sering tidak di sadari oleh pelakunya

karena umumnya di anggap wajar (Gani dan Jalal 2021). Remaja yang mengalami

body shaming berawal dari faktor lingkungan yang menjadikannya bahan candaan

atau lelu con, menertawakan atau menganggap bahwa remaja memiliki kondisi

fisik yang tidak memenuhi standar ideal. Karena hal inilah remaja rentan terkena

perlakuan body shaming jika penampilan atau bentuk tubuhnya tidak memenuhi

standar ideal.

Body shaming dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung

melalui media sosial. Media massa sangat berpengaruh dalam menyebarkan citra

tubuh remaja laki-laki yang menampilkan perut rata berotot, berdada bidang, serta

memiliki otot biseps yang menonjol. Media massa membuat remaja laki-laki

melakukan perbandingan fisik atau bentuk tubuhnya dengan yang lain

menurutnya lebih baik, dan erat kaitannya dengan ketidakpuasan terhadap bentuk

tubuh dan akan kehilangan kepercayaan dirinya.

h. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan pertanyaan

penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan didasarkan pada teori yang relevan daripada fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kajian teoritis

dan kerangka berpikir, maka diajukan hipotesis: “Adanya Pengaruh Body Shape
Perception dan Body Shaming Terhadap Kepercayaan Diri Pada Remaja Laki-

Laki”.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan data yang

konkrit atau jelas, data penelitian juga berupa angka-angka yang di ukur

menggunakan alat statistik sebagai alat uji perhitungannya yang berkaitan dengan

masalah teliti untuk menarik suatu kesimpulan (Sugiyono 2019).

Desain penelitian menggunakan pendekatan korelasional. Penelitian

korelasi adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan hubungan antar

variabel dan apabila ada, seberapa erat hubungan serta berarti tidaknya hubungan

tersebut (Sugiyono 2019). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh body shaming terhadap kepercayaan diri remaja laki-laki di SMA N 12

Pekanbaru.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, ada dua variabel dihubungkan dan digunakan.

Dalam penelitian kuantitatif, variabel dibagi menjadi dua kategori yaitu variabel

yang mempengaruhi atau penyebab disebut variabel bebas atau variabel (X), dan

variabel yang dihasilkan disebut variabel terikat atau variabel (Y).

a. Variabel Independen (X) : Body Shaming

b. Variabel Dependen (Y) : Kepercayaan Diri


C. Defenisi Operasional

1. Kepercayaan Diri

Lauster (1992) mendefenisikan kepercayaan diri didapatkan dari

pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian

yang berupa keyakinan akan kemampuan diri individu untuk bertindak sesuai

kehendak, optimis, gembira, cukup toleran, dan bertanggung jawab tanpa

dipengaruhi oleh orang lain. Kepercayaan diri akan di ukur berdasarkan

aspek-aspek dari Lauster (1992) yaitu keyakinan kemampuan diri,

optimisme, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realistis.

2. Body Shaming

Body shaming adalah suatu bentuk ketakutan atau perasaan malu

remaja ketika diri sendiri maupun orang lain memberi komentar atau kritikan

terhadap bentuk tubuh atau penampilannya. Akan diukur berdasarkan aspek

body shaming berdasarkan teori Gillbert & Miles, 2002 yaitu aspek komponen

kognitif sosial atau eksternal dan komponen mengenai evaluasi diri yang

berasal dari dalam.

D. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

dengan sifat dan karakteristik tertentu yang ingin diteliti oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2019). Populasi dalam

penelitian ini adalah remaja laki-laki SMA N 12 Pekanbaru.


Tabel 3.1
Jumlah Populasi Siswa Laki-Laki SMA N 12 Pekanbaru
Kelas Jumlah Siswa
10 171

11 178

12 185
Total 534
Sumber : Guru BK SMA N 12 Pekanbaru

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik suatu populasi

(Sugiyono 2019). Dalam penelitian ini untuk menentukan besar sampel penelitian

yang digunakan adalah menggunakan rumus slovin. Rumusnya sebagai berikut:

N
n=
1+ Ne2

Keterangan:

n = Ukuran sampel/jumlah responden


N = Ukuran populasi
e = Persentase kesalahan yang ditolerir dalam pengambilan sampel (5%)

534
n= 2
1+534 (0,05)

534
n=
1+1,335

534
n=
2,335

n=228,693.. dibulatkan 228

Sesuai dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan rumus slovin, maka

subjek dalam penelitian ini berjumlah 228 orang. Jumlah tersebut akan dibagi

sesuai tingkatan kelas sebagai berikut


Tabel 3.2
Jumlah Sampel Pertingkatan
Jumlah Siswa Jumlah sampel
Kelas x Jumlah sampel
Jumlah Populasi perkelas

❑ x 193
10 373

178
11 x 193 92
373

195
12 x 193 101
373

Total 193

E. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode proportionate stratified random sampling. Metode proportionate

stratified random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan bestrata secara proporsional

(Sugiyono 2019). Teknik ini dilakukan karena populasi dalam penelitian ini

terdiri dari kelas 10, 11, dan 12. Setelah didapatkan jumlah sampel yang

diperlukan pada kelas 10, 11, dan 12 maka peneliti akan menyebarkan skala

penelitian pada setiap kelas dengan jumlah yang dibutuhkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan instrument pengumpulan data dalam bentuk angket/kuesioner.

Kuesioner/angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

(Sugiyono 2019). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala yang terdiri dari skala kepercayaan diri dan skala body

shaming.

Penggunaan skala bertujuan untuk memberi gambaran tentang

kepribadian subjek karena pernyataan diajukan bersifat tidak langsung dan

memberikan keleluasan bagi subjek untuk menjawab, karena di dalam skala tidak

ada jawaban “benar dan salah” melainkan jawaban yang mendekati atau yang

sesuai dengan diri subjek.

Penyekoring untuk masing-masing aitem dalam skala menggunakan

Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi individu atau kelompok tentang suatu peristiwa (Sugiyono 2019). Skala

Likert ini menggunakan empat alternatif jawaban dan skor yang berbeda-beda:

Tabel 3.3
Tabel Skala Likert
No Aitem Favorable Unfavorable
1. Sangat Sesuai (SS) 4 1
2. Sesuai (S) 3 2
3. Tidak Sesuai (TS) 2 3
4. Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

1. Alat ukur Penelitian

a. Skala Kepercayaan diri

Untuk mengungkapkan kepercayaan diri subjek menggunakan

Skala kepercayaan diri (SKD). Skala ini disusun dengan model skala

likert, skala kepercayaan diri ini terdiri dari 23 aitem yang di adaptasi dari

Skripsi Darul Muqomah (2022) dengan nilai reliabilitas alpha 0,807. Skala

kepercayaan diri ini disusun berdasarkan aspek-aspek kepercayaan diri


menurut Lauter (2012) yaitu keyakinan kemampuan diri, ootmis, objektif,

bertanggung jawab, rasional dan realistis.

Skala tersebut disusun dengan dua jenis aitem, aitem mendukung

(Favorable) sampai aitem tidak mendukung (Unfavorable). Setiap aitem

penyataan mempunyai empat pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS),

sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Semakin tinggi

skor kepercayaan diri yang dimiliki subjek, maka semakin tinggi pula

kepercayaan diri yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin rendah skor

kepercayaan diri yang dimiliki subjek, maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimilikinya.

Tabel 3.4
Blue print Skala Kepercayaan Diri
No Aitem Jmlh
Aspek Indikator
F UF Aitem
Obyektif Memandang kebenaran 9, 1 5 3
sesuai dengan semestinya
Keyakinan akan Bersikap positif terhadap 2, 7, 11, 8 5
kemampuan diri diri sendiri 12
Bertanggung Mampu menanggung 4, 6, 13, 20 5
jawab segala konsekuensi 17
perbuatan
Rasional dan Mampu memahami suatu 15, 18, 22 4
Realistis hal berdasarkan dengan 19
akal dan kenyataan
Optimis Memiliki pandangan baik 3, 10, 21 6
terhadap masa depan 14, 16,
23
Jumlah Aitem 18 5 23

b. Skala Body Shaming

Untuk mengungkapkan body shaming yang diterima dan dialami

subjek menggunakan skala BISS (Body Image Shame Scale) dari Gillbert

dan Milles (2002). Skala ini disusun dengan model skala likert. Skala
body shaming ini terdiri dari 22 aitem yang telah di adaptasi oleh Nur

Izzatul Masrifah (2020) dengan nilai reliabilitas alpha 0.851.

Skala tersebut disusun dengan dua jenis aitem, aitem mendukung

(Favorable) sampai aitem tidak mendukung (Unfavorable). Setiap aitem

penyataan mempunyai empat pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS),

sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Semakin tinggi

skor body shaming pada subjek, maka semakin tinggi pula tindakan body

shaming yang terima subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor body

shaming pada subjek, maka semakin rendah pula tindakan body shaming

yang diterima subjek.

Tabel 3.5
Blue print Skala Body Shaming
No Aitem Jmlh
Aspek Indikator
F UF Aitem
Komponen Perasaan negatif dan
Kognitif persepsi bahwa citra 1, 6, 8, 10,
Sosial atautubuh dapat menjadi 12, 14, 17, - 8
Eksternal pengawasan negatif dan 20
kritikan orang lain
Komponen Menilai buruk terhadap 2, 3, 4, 5,
Evaluasi Diri diri sendiri yang terfokus 7, 9, 11,
18, 21 14
dari Dalam pada citra tubuh 13, 15, 16,
seseorang 19, 22
Jumlah Aitem 20 2 22

G. Uji Coba Alat Ukur

Alat ukur yang akan digunakan di dalam penelitian ini harus diuji cobakan

terlebih dahulu. Uji coba (try out) dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas

dan reliabilitas yang bertujuan untuk mendapatkan aitem-aitem yang dapat


dimengerti secara benar, tidak menimbulkan salah tafsir bagi subjek dan layak

digunaakan sebagai alat ukur.

Uji coba (try out) dilakukan pada tanggal 15 sampai 27 Mei 2022 dan 30

Mei 2022 denan menyebar skala kepada 100 remaja laki-laki. Alat ukur yang

diuji cobakan untuk mengukur kepercayaan diri adalah skala kepercayan diri dari

Lauster (1992) yang di adaptasi oleh peneliti dari skripi Darul Muqomah (2022)

yang terdiri dari 23 aitem. Sedangkan alat ukur untuk mengukur body shaming

adalah skala yang disusun oleh masrifah (2020) yang adaptasi oleh peneliti

terdiri dari 22 aitem. Setelah di uji coba alat ukurnya, maka akan di nilai dan

dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan program

Statistical Prroduct and Service Solutions (SPSS) 26.0 for windows.

H. Validitas, Indeks Daya Beda, dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Menurut Azwar (2012) validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan suatu alat tes atau skala dalam melakukan

fungsi pengukurannya. Suatu alat tes yang mempunyai validitas tingi apabila

menghasilkan data alat ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan alat tes

tersebut.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (contect

validity). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian

tehadap kelayakan isi tes dengan analisis rasional atau kriteria expert judgment,

yaitu beberapa penilaian yang kompeten terhadap aitem-aitem yang terdapat di


dalam alat ukur (Azwar, 2012). Validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah

isi aitem-aitem skala sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Indeks Daya Beda

Indeks daya beda merupakan koefisien yang menunjukkan bahwa fungsi

aitem selaras dengan fungsi tes. Aitem yang memiliki indeks daya beda baik

merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar

subjek pada aspek yang diukur dengan skala bersangkutan (Azwar, 2012). Indeks

daya beda aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi

aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang diistilahkan dengan

konsistensi aitem total (Azwar, 2012).

Selanjutnya menurut Azwar (2012) memaparkan bahwa sebagai kriteria

pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan rᵢ x

≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya

bedanya dianggap memuaskan. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos tidak

mencukupi jumlah yang digunakan maka peneliti dapat menurunkan batasan

kriteria 0,30 menjadi 0,25. Indeks daya beda aitem dilihat menggunakan bantuan

program komputerisasi SPSS (Statistical of Package for Social Science) 26.0 for

windows.

Setelah dilakukan try out, pada skala kepercayaan diri yang berjumlah 23

aitem yang diuji cobakan terdapat 6 aitem yang gugur dan 17 aitem yang valid

dengan koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,334 sampai 0,687.

Berikut rincian aitem-aitem yang gugur dan valid dapat dilihat pada tabel

berikut:
Tabel 3.6
Blue Print Skala Kepercayaan Diri (Setelah Try Out)
Aitem Valid Aitem Gugur Jmlh
Aspek Indikator
F UF F UF Aitem
Obyektif Memandang 9,1 - - 5 2
kebenaran
sesuai dengan
semestinya
Keykinan akan Bersikap positif 2,7,11 - - 8 4
kemampuan terhadap diri ,12,
diri sendiri
Bertanggung Mampu 4,13,1 - 6 20 3
jawab menanggung 7
segala
konsekuensi
perbuatan
Rasional dan Mampu 15,18, - - 22 3
Realistis memahami 19
suatu hal
berdasarkan
dengan akal dan
kenyataan
Optimis Memiliki 3,10, - - 21 5
pandangan baik 14,
terhadap masa 16,23
depan
Jumlah 17

Tabel 3.7
Blue Print Skala Kepercayaan Diri Untuk Penelitian
Aitem Jmlh
Aspek Indikator
F UF Aitem
Obyektif Memandang kebenaran sesuai 9,1 - 2
dengan semestinya
Keykinan Bersikap positif terhadap diri 2,7,11,1 - 4
akan sendiri 2
kemampuan
diri
Bertanggung Mampu menanggung segala 4,13,17 - 3
jawab konsekuensi perbuatan
Rasional dan Mampu memahami suatu hal 15,18,19 - 3
Realistis berdasarkan dengan akal dan
kenyataan
Optimis Memiliki pandangan baik 3.10.14. - 5
terhadap masa depan 16.23
Jumlah 17
Pada variabel Body Shaming terdapat 22 aitem yang diuji cobakan.

Terdapat 4 aitem yang gugur dan 18 aitem yang valid dengan koefisien korelasi

total 0,361 sampai 0,700.

Berikut rincian aitem-aitem yang gugur dan valid dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.8
Blue Print Skala Body Shaming (Setelah Try Out)
Aitem Valid Aitem Gugur Jmlh
Aspek Indikator
F UF F UF Aitem
Komponen Perasaan negatif 1,6,8,10, - 17 - 8
Kognitif dan persepsi bahwa 12,14,20
Sosial atau citra tubuh dapat
Eksternal menjadi
pengawasan negatif
dan kritikan orang
lain
Komponen Menilai buruk 2,3,4,5,7, - 19 18,21 14
Evaluasi terhadap diri 9,11,13,
Diri dari sendiri yang 15,16,22
Dalam terfokus pada citra
tubuh seseorang
Jumlah 22

Tabel 3.9
Blue Print Skala Body Shaming Untuk Penelitian
Aitem Jmlh
Aspek Indikator
F UF Aitem
Komponen Kognitif Perasaan negatif dan 1,6,10,12, - 7
Sosial atau Eksternal persepsi bahwa citra 14,17,20
tubuh dapat menjadi
pengawasan negatif
dan kritikan orang
lain
Komponen Evaluasi Menilai buruk 2,3,4,5,7, - 11
Diri dari Dalam terhadap diri sendiri 9,11,13,
yang terfokus pada 15,16,19,
citra tubuh seseorang 22
Jumlah 18
3. Uji Reliabilitas

Azwar (2012) mengatakan reliabilitas berasal dari kata reliability.

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,

reliabilitas mengacu pada konsistensi, kestabilan, keterpeercayaan, keajengan,

dan sebagainya. Koefisien reliabilitas berkisar mulai dari angka 0,0 sampai 1,0,

akan tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,0 tidak pernah

dijumpai. Suatu alat tes yang dapat menghasilkan data yang memiliki tingkat

reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Uji

reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program SPSS

(Statistical of Package for Social Science) 25.0 for windows.

Hasil perhitungan diketahui reliabilitas skala penelitian. Angka reliabilitas

pada variabel kepercayaan diri mencapai 0,884. Sementara reliabilitas variabel

body shaming mencapai 0,892. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur

dalam penelitian ini cukup reliabel.

Teknik Analisis Data

Analisi data dilakukan agar data yang telah di peroleh dapat ditafsirkan.

Pada penelitian ini, analisis menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana,

yang mana analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel yang

hendak di teliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan dari

program SPSS (Statistical package for social science) for windows Versi 26.0

untuk melihat bagaimana peran tindakan body shaming (X) terhadap kepercayaan

diri (Y) remaja laki-laki SMA N 12 Pekanbaru.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang berjudul Pengaruh “Body Shaming terhadap Kepercayaan

Diri Remaja Laki-Laki” dimulai dengan pengambilan data uji coba (try out) alat

ukur penelitian pada tanggal 30 mei hingga 06 Maret 2022 yang dilakukan secara

offline pada remaja laki-laki di SMA N 12 Pekanbaru. Dengan menyebarkan

skala yaitu Body Shaming BISS (Body Image Shame Scale) yang berjumlah 22

aitem dan skala Kepecayaan Diri sebanyak 23 aitem. Subjek dalam uji coba (try

out) alat ukur tersebut adalah remaja laki-laki yang rentang usia 15-18 tahun yang

berjumlah 100 subjek. Setelah melakukan uji coba (try out) alat ukur, peneliti

melakukan penelitian pada tanggal 25-27 Juli 2022 dan dilanjutkan pada tanggal

5-9 September 2022 dengan jumlah subjek 228 remaja laki-laki. Peneyebaran

skala dilakukan secara offline, yakni mendatangi sekolah dan menyebarkan

secara langsung ke siswa laki-laki kelas 10, 11, dan 12 SMA N 12 Pekanbaru.

Peneliti bisa mengamati secara langsung proses siswa dalam mengisi kusioner

tersebut. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan SPSS

versi 26.00 for windows.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Demografi Subjek Penelitian

Analisis deskripsi subjek penelitian berdaarkan data peelitian yang telah


terkumpul, berupa hasil tanggapan subjek pada kusioner yang diberikan pada 228
subjek remaja laki-laki. Data penelitoan yang terkumpul ditransformasikan dalam
bentuk table numerik sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis
deskriptif digunakn peneliti untuk memerikan informasi mengenai karateristik
demografi subjek. Berikut adalah ahasil analisi deskriptif subjek antara lain:

Table 4.1
Tabel Demografi Subjek Penelitian

Variabel Frekuensi Presntasi


Usia
14 Tahun 4 1.8
15 Tahun 50 21.9
16 Tahun 44 19.3
17 Tahun 80 35.1
18 Tahun 50 21.9
Total 228 100%
Berat Badan
35 kg – 44 kg 31 13.6
45 kg – 54 kg 90 39.6
55 kg – 64 kg 58 25.4
65 kg – 74 kg 30 13.1
75 kg – 84 kg 15 6.4
85 kg – 90 kg 4 1.7
Total 228 100%
Tinggi Badan
140 cm – 149 cm 3 1.7
150 cm – 159 cm 6 2.5
160 cm – 169 cm 90 39.5
170 cm – 179 cm 121 53.0
180 cm – 193 cm 8 3.5
Total 228 100%
Warna Kulit
Hitam 6 2.6
Kuning Langsat 5 2.2
Putih 25 11.0
Sawo Matang 192 84.2
Total 228 100%
Jenis Rambut
Ikal 62 27.2
Keriting 5 2.2
Lurus 161 70.6
Total 228 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek penelitian berjumlah

228 remaja laki-laki. Usia subjek berkisar antara 14-18 tahun yang didominasi

oleh subjk yang berusia 17 tahun sebesar 35,5% (n=80) selanjutnya diikuti oleh

usia 15 tahun dan 18 tahun yang sama sebesar 21,9% (n=50), lalu untuk usia 16

tahun sebesar 19,3% (n=44), dan usia 14 tahun hanya sebesar 1.8% (n=4).

Tabel diatas menunjukkan bahwa subjek dominan memiliki berat bada

berkisar 45kg - 54kg yaitu sebesar 39,6% (n=90), selanjutnya berat badan 55kg -

64kg sebesar 25,4% (n=58), berat badan 35kg - 44kg sebesar 13,6% (n=31), berat

badan 65kg - 74kg sebesar 13,1% (n=30), berat badan 75kg - 84kg sebesar 6,4%

(n=15), dan untuk berat badan 85kg - 90kg hanya sebesar 1,7% (n=4).

Berdasarkan tabel di atas tinggi badan subjek dominan memiliki tinggi

badan berkisar 170cm - 179cm yakni sebesar 53,0% (n=121), selanjutnya tinggi

badan 160cm - 169cm sebesar 39,5% (n=90), tinggi badan 180cm - 193cm

sebesar 3,5% (n=8), tinggi badan 150cm - 159cm sebesar 2,5% (n=6), dan tinggi

badan 140cm - 149cm hanya sebesar 1,7% (n=3).

Kemudian tabel menunjukkan bahwa warna kulit subjek dominan sawo

matang yaitu sebesar 84,2% (n=192), selanjutnya warna kulit putih sebesar 11,0%

(n=25), warna kulit hitam sebesar 2,6% (n=6), dan warna kulit kuning langsat

sebesar 2,2% (n=5) saja.

Tabel juga menunjukkan untuk jenis rambut subjek dominan lurus yakni

sebesar 70,6% (n=161), untuk jenis rambut ikal sebesar 27,2% (n=62), dan untuk

jenis rambut yang keriting hanya sebesar 2,2% (n=5) saja.


2. Uji Reliabilitas

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Reabillitas Cronbach’s
Variabel Keterangan
Coeficient Alpha
Body Shaming (X) 18 Aitem 0,900 Reliabel
Kepercayaan Diri (Y) 17 Aitem 0,862 Reliabel

Dapat dilihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha

variable Body Shaming (α X) sebesar 0,900 dan Cronbach’s Alpha variable

Kepercayaan Diri (α Y) sebesar 0,862 lebih besar dari 0,60 maka hasil uji

reabilitas pada penelitian ini dapat dinyatakan reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi dilakukan sebelum uji hipotesis yang berguna untuk

mengetahui apakah data penelitian tersebut terdistribusi secara normal atau tidak

sehingga data tersebut dapat dianalisis lebih lanjut dengan regresi linear

sederhana. Uji asumsi terdiri daro uji normalitas dan uji linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidsk. Model regresi yang baik adalah apabila

variable independen dan variable dependen memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Uji normalitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji non-parametrik Klmogorov-Smirnov (K-S)

dengan menggunakan taraf signifikansi > 0,05 dengan bantuan program


SPSS 26.0 for windows. Data yang dinyatakan berdistribusi normal jika >

0,05. Jika nilai Signifikansi < 0,05 maka nilai residual tidak berdistribusi

normal. Hasil dari uji normalitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3.1 Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 228
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 5.65278787
Most Extreme Differences Absolute .055
Positive .055
Negative -.033
Test Statistic .055
Asymp. Sig. (2-tailed) .096c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari tabel diatas merupakan hasil dari pengujian normalitas

dengan uji Kolmogorov-Smirnov diketahui nilai signifikan sebesar 0,096

> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi

Normal.

b. Uji Linieritas

Uji liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable

mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji

linieritas dilakukan dengan menggunakan SPSS 26.00 for windows,

dengan kriteria hasil nilai signifikansi deviation from linierity > 0,05

maka dua variable dapat dikatakan mempunyai hubungan linear, namun


jika hasil nilai signifikansi deviation from linierity < 0,05 maka data

dinyatakan tidak linear. Setelah dilakukan perhitungan dengan batuan

program SPSS 26.0, hasil pengjian linieritas tercakup dalam tabel berikut:

Tabel 4.3.2 Uji Linearitas

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kepercayaan Between (Combined) 1979.364 41 48.277 1.663 .012
Diri * Body Groups Linearity 125.001 1 125.001 4.306 .039
Shaming Deviation from 1854.363 40 46.359 1.597 .021
Linearity
Within Groups 5399.197 186 29.028
Total 7378.561 227

Dari tabel output di atas, diperoleh nilai signifikansi dari Deviation

from Linearity sebesar 0,021 > 0,05, maka antara variable bebas dengan

variable terikat linear, maka artinya terdapat hubungan yang linear antara

variable body shaming dan kepercayaan diri.

4. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi linear sederhana

untuk memprediksi seberapa besar pengaruh body shaming terhadap

kepercayaan diri. Analisis Regresi Linear Sederhana merupakan suatu

pendekatan atau metode untuk mengetahui bagaimana pengaruh atau

hubungan antar variable yaitu variable dependen dan variable independen.

Analisis regresi linear sederhana pada penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS 26.0 for windows. Adapun hasil dari uji analisis

regresi linear sederhana dapat dilihat paa tabel berikut:


Tabel 4.3.3 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 58.573 1.788 32.761 .000

Body Shaming -.078 .039 -.130 -1.973 .050

a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi linear sederhana


yakni:
Y = α + bX
Keterangan:
Y = Variabel Terikat (Kepercayaan Diri)
X = Variabel Bebas (Body Shaming)
α = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi

Jadi, nilai constant pada tabel lampiran data pada coefficients

kolam B, dapat diketahui nilai Konstanta (α ) sebesar 58,573 dan

koefisien regresi (b ) sebesar -0,078. Kemudian, nilai-nilai tersebut

dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear sederhana, sebagai

berikut:

Y = α + bX

Y = 58,573 + (-0,078)X

Penjelasan persamaan tersebut antara lain:


1) Konstanta sebesar 58,573 artinya jika tidak ada perubahan dari

variable body shaming, maka kepercayaan diri nilainya sebesar

58,573.

2) Koefisien regresi sebesar -0,078 artinya setiap penambahan

sebesar 1% tingkat body shaming, maka kepercayaan diri akan

meningkat juga sebesar -0,078, begitu sebaliknya. Karena nilai

koefisien regresi bernilai negative (-), makan dapat disimpulkan

bahwa body shaming (X) berpengaruh negative terhadap

kepercayaan diri (Y).

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan unutk mengetahui apakah koefisien regresi

tersebut signifikan atau tidak. Hipotesisi yang diajukan dalam analisis

regresi linear ederhana ini adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh body shaming (X) terhadap Kepercayaan Diri

(Y) Remaja Laki-Laki.

Ha : Ada pengaruh body shaming (X) terhadap Kepercayaan Diri (Y)

Remaja Laki-Laki

Kriteria penerimaan / penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai probabilitas t yaitu Sig < a 0.05 maka ada pengaruh Body

Shaming terhadap Kepercayaan Diri Remaja Laki-Laki

b. Jika nilai t yaitu Sig > a 0.05 maka tidak ada pengaruh Body Shaming

terhadap Kepercayaan Diri Remaja Laki-Laki


Tabel 4.5.1 Hasil Uji Signifikan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 58.573 1.788 32.761 .000
Body shaming -.078 .039 -.130 -1.973 .050
a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.)

konstanta 0,000 < 0,05 maka artinya Ho ditolak dan Hi diterima atau

dengan kata lain “Ada pengaruh body shaming terhadap kepercayaan diri

remaja laki-laki”. Untuk nilai Sig. body shaming sebesar 0,050 > 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha di tolak, yang

berarti bahwa “Tidak ada pengaruh body shaming terhadap kepercayaan

diri remaja laki-laki”.

Tabel 4.5.2 Uji Nilai Signifikan

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1Regression 125.001 1 125.001 3.895 .050b
Residual 7253.560 226 32.095
Total 7378.561 227
a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri
b. Predictors: (Constant), Body Shaming

Ftabel = F (k ; n – k)
Ftabel = 1 (228

Tabel uji signifkasi diatas, digunakan untuk menentukan taraf

signifikasi atau linieritas dari regresi. Kriteria dapat ditentukan

berdasarkan uji signifikasi (Sig), dengan ketentuan jika nilai Sig. < 0,05.

Dari uji ANOVA atau F-test didapat Fhitung = 3,895 dengan tingkat nilai

Sig. = 0,050 artinya probabilitas (tingkat signifikansi) ini lebih besar

daripada 0,05 maka model regresi ini bisa dipakai untuk melihat rasa

kepercayaan diri seseorang. Dengan kata lain, body shaming berpengaruh

terhadap kepercayaan diri.

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh dari setiap

variable independen tehadap variable dependen. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji t adalah sebagai berikut:

 Jika thitung > ttabel maka ada pengaruh body shaming (X) terhadap

kepercayaan diri (Y) remaja laki-laki

 Jika thitung < ttabel maka tidak ada pengaruh body shaming (X) terhadap

kepercayaan diri (Y) remaja laki-laki

Tabel 4.5.2 Uji Signifikansi Parsil (Uji t)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1(Constant) 58.573 1.788 32.761 .000
Body shaming -.078 .039 -.130 -1.973 .050
a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

Terlihat bahwa pada tabel Coefficient nilai thitung sebesar -1,973.

Karena nilai thitung suah ditemukan, maka langkah selanjutnya akan

mencari nilai ttabel. Adapun rumus dalam mencari ttabel adalah sebagai

berikut:

derajat bebas (df) = N – 2

= 228 – 2

= 226

Maka ditemukan ttabel sebesar 1,651. Maka dapat ditarik kesimpulan

thitung = -1,973 < ttabel = 1,651. Maka Ho dan Ha diterima, yang berarti bahwa

“Tidak ada pengaruh body shaming terhadap kepercayaan diri remaja laki-

laki”. Karena thitung bernilai negative maka dapat disimpulkan bahwa

“Tidak ada pengaruh negative body shaming (X) terhadap kepercayaan

diri (Y) remaja laki-laki. Untuk nilai thitung pada kolam konstanta sebesar

32,761. Maka thitung = 32,761 > ttabel = 1,651 dapat diartikan bahwa “ada

pengaruh body shaming (X) terhadap kepercayaan diri (Y) remaja laki-

laki”.

b. Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R square) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh varibae independen terhadap variable depenten.

Berikut ini hasil uji determinasi (R square):

Tabel 4.5.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .130a .017 .013 5.66528 2.073
a. Predictors: (Constant), total
b. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel diatas dapat

dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,017, yang dapat disimpulkan bahwa

pengaruh Body Shaming (X) terhadap Kepercayaan Diri (Y) sebesar 1,7%

sedangkan sisanya 0,983 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan judul pengaruh body

shaming terhadap kepercayaan diri remaja laki-laki, dimana peneliti meniliti di

SMA N 12 Pekanbaru, yang berawal dari peneliti mengadaptasi skala dari skripsi

yang telah diteliti sebelumnya. Skala yang yang telah diadaptasi kemudian

disebar kepada siswa laki-laki SMA N 12 pekanbaru dengan mendatangi sekolah

tersebut dan membagikannya secara offline. Dalam penelitian ini subjek sebanyak

228 remaja laki-laki SMA N 12 Pekanbaru.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan perilaku

konsumtif. Dimana semakin rendah kepercayaan diri maka semakin tinggi

perilaku konsumtif pada mahasiswi. Sebaliknya, semakin tinggi kepercayaan diri

maka semakin rendah pula perilaku konsumtif mahasiswi Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial UIN Suska Riau.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan kesimpulan diatas maka

peneliti menganjurkan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi subjek penelitian

2. Bagi penelit selanjutnya


DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka


Belajar.
LAMPIRAN-A
Validitas Alat Ukur
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR
SKALA KEPERCAYAAN DIRI

1. Definisi Operasional

Kepercayaan diri menurut Lauster (2012) datang dari pengalaman

hidup. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian yang berupa

keyakinan akan kemampuan individu untuk bertindak bebas, ceria, toleran,

bertanggung jawab, dan optimis tanpa dipengaruhi orang lain. Percaya diri

adalah keyakinan individu terhadap kemampuan yang ada dalam diri individu

dan menerima kekurangan dan kelebihannya apa adanya. Menurut Lauster

(2012), aspek kepercayaan diri adalah keyakinan kemampuan diri,

optimisme, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realistis.

2. Skala Yang Digunakan

a. Buat sendiri ( )

b. Terjemahan ( )

c. Modifikasi (✔)

3. Jumlah Aitem

Jumlah aitem dalam skala ini adalah 23 aitem

4. Format respon

Dalam skala ini disajikan sejumlah pernyataan, bacalah setiap

pernyataan dengan teliti. Tugas Andaadalah memilih salah satu alternatif

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda. Jawaban diberikan

dengan memberikan tanda ceklis () pada kolom yang telah disediakan di


setiap butir pernyataan. Dan setiap butir pernyataan jangan sampai ada yang

terlewati. Adapun pilihan jawaban yang tersedia sebagai berikut : 

SS : Bila Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada

S : Bila Anda Sesuai dengan pernyataan yang ada

TS : Bila Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada

STS : Bila Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada

5. Penilaian setiap aitem

Pada bagian ini penulis memohon kepada Ibu/Bapak untuk

memberikan penilaian pada setiap pernyataan dalam skala. Skala ini

bertujuan untuk mengetahui pemahaman penulis dalam pembuatan aitem.

Ibu/Bapak dimohon untuk menilai berdasarkan kesesuaian pernyataan

(aitem) dengan variabel yang diukur. Penilaian dilakukan dengan memilih

salah satu dari alternatif jawaban yang disediakan, yaitu Relevan, Kurang

Relevan dan Tidak Relevan. Untuk jawaban yang dipilih, mohon Ibu/Bapak

memberikan tanda ceklis (P) pada kolom yang telah disediakan :  

R : Relevan

KR : Kurang Relevan

TR : Tidak Relevan

Pilihan
Aspek Indikator No Pernyataan Jawaban Ket
R KR TR

Obyektif Memandang 1. Saya mampu ✔


kebenaran menjalankan
sesuai dengan keputusan bersama
semestinya yang telah dibuat F
(1)

Jika Ibu/Bapak menilai bahwa aitem tersebut relevan dengan

indikator berilah tanda ceklis (P) pada kolom R (Relevan). Demikian

seterusnya untuk semua aitem. 

Skala Kepercayaan Diri

Pilihan
Aspek Indikator No Pernyataan Jawaban Ket.
R KR TR

Obyektif Memandang Saya mampu menjalankan


kebenaran 1. keputusan bersama yang
sesuai dengan telah dibuat F (1)
semestinya
Saya merasa kesal ketika
pendapat saya tidak
2.
dijadikan keputusan
bersama UF (5)

Saya terbuka dengan


pendapat orang lain
3.
mengenai tindakan saya F
(9)

Keyakinan Bersikap Dalam cara berpakaian


akan positif saya selalu memilih gaya
kemampuan terhadap diri 4. penampilan saya sendiri
diri sendiri tanpa membandingkan dan
mengikuti orang lain F (2)

Saya selalu yakin bahwa


5. saya dapat menghadapi
segala rintangan F (7)

6. Saya sering tidak yakin


denga hasil yang sudah
saya kerjakan UF (8)

Saya mampu menutupi


kekurangan saya dengan
7.
menunjukkan kelebihan
yang ada F (11)

Saya yakin dapat


memaksimalkan
8.
kemampuan yang saya
miliki F (12)

Bertanggung Mampu menyelesaikan kewajiban


9.
jawab menanggung dengan baik F (4)
segala
konsekuensi Saya akan menerima
perbuatan konsekuensi dari setiap
10.
perbuatan yang saya
lakukan F (6)

Saya berusaha minta maaf


11. atas kesalahan yang saya
lakukan F (13)

Saya selalu tepat waktu


12. dalam menyelesaikan
tugas F (17)

Ketika ada masalah lebih


baik saya menghindar
13.
daripada
menyelesaikannya UF (20)

Rasional Mampu Saya menata tujuan saya


dan Relistis memahami 14. sesuai dengan kemampuan
suatu hal yang saya miliki UF (15)
berdasarkan
dengan akal Saya selalu menjelaskan
dan 15. sesuatu dengan logis dan
kenyataan berdasarkan fakta F (18)

16. Saya memiliki tujuan


hidup sesuai dengan
passion yang saya sukai F
(19)

Saya cenderung memiliki


harapan dan keinginan
17. yang sangat banyak tanpa
sesuai dengan kemampuan
saya UF (22)

Optimis Memiliki Saya yakin bisa


pandangan 18. memanfaatkan kelebihan
baik terhadap saya dengan baik F (3)
masa depan
Saya yakin bahwa kegiatan
yang saya ikuti sekarang
19. dapat membawa
kesuksesan untuk saya F
(10)

Saya yakin bahwa


kemampuan saya dapat
20.
membawa kesuksesan
untuk saya F (14)

Saya pantang menyerah


untuk meraih harapan saya
21. meskipun pernah
mengalami kegagalan F
(16)

Saya merasa pesimis


terhadap masa depan saya
22.
karena banyak saingan UF
(21)

Saya yakin bahwa saya


23. dapat menata masa depan
saya dengan baik F (23)

KETERANGAN :
F  = Favorable
UF = Unfavorable
R = Relevan
KR = Kurang Relevan
TR = Tidak Relevan
Catatan :
1. Isi (kesesuaian dengan indikator)
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
2. Bahasa
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
3. Jumlah Aitem
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................

Pekanbaru, 14 Januari 2022


Validator
 

    Dosen Pembimbing
Lisya Chairani, S.Psi.,M.A.,
Psikolog
NIP. 197912072006042001
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR

SKALA BODY SHAMING

1. Definisi Operasional

Body shaming adalah kekhawatiran dan ketakutan akan penilaian

tentang tubuh dan penampilan yang datang dari dalam dan dari orang lain.

Body shaming muncul karena menunjukkan bahwa individu tidak memenuhi

standar tubuh ideal di masyarakat. Ini dapat fokus pada pengalaman body

shaming individu, termasuk rasa malu, perilaku, sifat kepribadian yang

dirasakan, atau keadaan pikiran (Gilbert & Miles, 2002). Aspek body shaming

yang dikemukakan oleh Gillbert & Miles yaitu: Aspek komponen kognitif

sosial atau eksternal dan Komponen mengenai evaluasi diri yang berasal dari

dalam.

2. Skala Yang Digunakan

a. Buat sendiri ( )

b. Terjemahan ( )

c. Modifikasi (✔)

3. Jumlah Aitem

Jumlah aitem dalam skala ini adalah 22 aitem

4. Format Respon

Dalam skala ini disajikan sejumlah pernyataan, bacalah setiap

pernyataan dengan teliti. Tugas anda adalah memilih salah satu alternatif


jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri anda. Jawaban diberikan

dengan memberikan tanda ceklis () pada kolom yang telah disediakan di

setiap butir pernyataan. Dan setiap butir pernyataan jangan sampai ada yang

terlewati. Adapun pilihan jawaban yang tersedia sebagai berikut : 

SS : Bila Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada

S : Bila Anda Sesuai dengan pernyataan yang ada

TS : Bila Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada

STS : Bila Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada

5. Penilaian Setiap Aitem

Pada bagian ini penulis memohon kepada Ibu/Bapak untuk

memberikan penilaian pada setiap pernyataan dalam skala. Skala ini

bertujuan untuk mengetahui pemahaman penulis dalam pembuatan aitem.

Ibu/Bapak dimohon untuk menilai berdasarkan kesesuaian pernyataan

(aitem) dengan variabel yang diukur. Penilaian dilakukan dengan memilih

salah satu dari alternatif jawaban yang disediakan, yaitu Relevan, Kurang

Relevan dan Tidak Relevan. Untuk jawaban yang dipilih, mohon Ibu/Bapak

memberikan tanda ceklis (P) pada kolom yang telah disediakan :  

R : Relevan

KR : Kurang Relevan

TR : Tidak Relevan

Pilihan
Aspek Indikator No Pernyataan Jawaban Ket
R KR TR
Obyektif Memandang Saya mampu
kebenaran menjalankan
sesuai dengan 1. keputusan bersama ✔
semestinya yang telah dibuat F
(1)

Jika Ibu/Bapak menilai bahwa aitem tersebut relevan dengan

indikator berilah tanda ceklis (P) pada kolom R (Relevan). Demikian

seterusnya untuk semua aitem. 

Skala Body Shaming

Pilihan
Aspek Indikator No Aitem Jawaban Ket
R KR TR

Komponen Perasaan negatif 1. Saya terkadang merasa


negatif dan persepsi tidak nyaman dalam
sosial atau bahwa citra tubuh situasi sosial karena
eksternal dapat menjadi saya takut bentuk tubuh
pengawasan dan penampilan fisik
negatif dan saya dikritik orang lain
kritikan orang F (1)
lain
2. Saya menghindari
situasi sosial (semisal
pergi kepesta atau jalan-
jalan) karena tidak puas
dengan penampilan fisik
saya F (6)

3. Penampilan Fisik dan


tubuh saya
mempengaruhi saya
dalam berhubungan
dengan lingkungan
sosial F (8)
4. Saya tidak menyukai
olahraga di depan umum
karena saya takut orang
lain akan mengamati
atau mengevaluasi
bentuk tubuh saya UF
(10)

5. Penampilan fisik saya


terkadang membuat
saya merasa minder saat
berhubungan dengan
orang lain UF (12)

6. Bentuk tubuh yang saya


miliki mempengaruhi
saya dalam
berhubungan dengan
lawan jenis F (14)

7. Saya merasa malu


ketika orang lain
mengetahui berat
timbangan badan saya F
(17)

8. Saya menghindari
menggerakkan bentuk
tubuh saya (seperti
menari) ditempat umum
karena saya takut
dikeritik orang lain saat
mengekspos penampilan
saya F (20)

Komponen Evaluasi diri 9. Biasanya ada bagian


Mengenai negatif terfokus tubuh saya yang saya
Evaluasi berdasar pada sembunyikan
diri dari citra tubuh kekurangannya F (2)
dalam individu
10. Saya menghindari
mengenakan apakaian
ketat yang dapat
memperlihatkan bentuk
tubuh F (3)

11. Ketika saya belum


terlihat

Baik, saya merasa malu


F (4)

12. Saya merasa m F alu


ketika

Saya bercermin dalam


keadaan saya tidak
mengenakan busana
sama sekali F (5)

13. Saya merasa minder


ketika saya
menggunakan pakaian
yang menunjukkan
bentuk badan saya F (6)

14. Saya memperhatikan


gerakan dan postur
tubuh saya agar dapat
menyembunyikan
bagian tubuh yang tidak
saya sukai F (7)

15. Saya merasa ada yang


salah dengan diri saya,

ketika saya tidak bisa


mengendalikan berat
badan saya F (9)

16. Ketika penampilan saya


tidak dapat terlihat
bagus, saya merasa
ingin menjadi orang
jahat F (11)
17. Saya merasa ada yang
membuat saya kurang
puas ketika melihat
tubuh saya di cermin F
(13)

18. Saya merasa rugi ketika


saya tidak melakukan
olahraga yang cukup UF
(18)

19. Saya memilih pakaian


yang dapat membuat
tubuh saya terlihat
proporsional dan ideal F
(15)

20. Saya merasa malu


ketika ukuran tubuh
saya tidak sesuai dengan
yang saya inginkan F
(16)

21. Ketika saya tidak


melakukan olahraga,
saya merasa tidak
khawatir ada sesuatu
yang salah dengan saya
UF (19)

22. Saya merasa baik-baik


saja meskipun tidak
dapat mengontrol berat
badan saya F (22)

KETERANGAN :
F  = Favorable
UF = Unfavorable
R = Relevan
KR = Kurang Relevan
TR = Tidak Relevan
Catatan :

1. Isi (kesesuaian dengan indikator)


....................................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
2. Bahasa
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
3. Jumlah Aitem
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
 
 
 
Pekanbaru, 14 Januari 2022
Validator
 

  Dosen Pembimbing
Lisya Chairani, S.Psi.,M.A., Psikolog

NIP. 197912072006042001
LAMPIRAN-A
Validitas Alat Ukur
PETUNJUK UMUM DAN CARA MENGERJAKAN

Identitas Responden
Nama/Inisial :
Usia :
Kelas :
Alamat :
No. HP :

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saudara yang saya hormati, berikut ini kepada saudara akan di sajikan
sebuah skala dengan sejumlah pernyataan. Skala ini bertujuan untuk
mengumpulkan data yang digunakan untuk tugas akhir dalam rangka penyusunan
skripsi. Hasil pengukuran ini tidak akan berhubungan dengan status pibadi dan
sosial saudara atau hal lain yang berkaitan dengan saudara.
Identitas dan jawaban saudara sangat di jaga kerahasiaannya. Periksa
kembali jawaban saudara sebelum skala ini diserahkan, jangan sampai ada
pernyataan yang terlewati. Tugas saudara adalah memilih salah satu salternatif
jawaban yang paling mendekati atau yang sesuai dengan diri saudara. Berilah
tanda ceklis () pada kolam yang telah di sediakan di setiap butir
pernyataan.Adapun jawaban yang tersedia sebagai berikut:
SS : Bila Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada
S : Bila Anda Sesuai dengan pernyataan yang ada
TS : Bila Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
STS : Bila Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
Contoh:

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SS S TS STS

Saya mampu menjalankan keputusan


1. ✔
bersama yang telah dibuat
***SELAMAT MENGERJAKAN***

SKALA I

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Saya mampu menjalankan keputusan bersama
yang telah dibuat
2. Dalam cara berpakaian saya selalu memilih gaya
penampilan saya sendiri tanpa membandingkan
dan mengikuti orang lain
3. Saya yakin bisa memanfaatkan kelebihan saya
dengan baik
4. Saya mampu menyelesaikan kewajiban dengan
baik
5. Saya merasa kesal ketika pendapat saya tidak
dijadikan keputusan bersama
6. Saya akan menerima konsekuensi dari setiap
perbuatan yang saya lakukan
7. Saya selalu yakin bahwa saya dapat menghadapi
segala rintangan
8. Saya sering tidak yakin denga hasil yang sudah
saya kerjakan
9. Saya terbuka dengan pendapat orang lain
mengenai tindakan saya
10. Saya yakin bahwa kegiatan yang saya ikuti
sekarang dapat membawa kesuksesan untuk saya
11. Saya mampu menutupi kekurangan saya dengan
menunjukkan kelebihan yang ada
12. Saya yakin dapat memaksimalkan kemampuan
yang saya miliki
13. Saya berusaha minta maaf atas kesalahan yang
saya lakukan
14. Saya yakin bahwa kemampuan saya dapat
membawa kesuksesan untuk saya
15. Saya menata tujuan saya sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki
16. Saya pantang menyerah untuk meraih harapan
saya meskipun pernah mengalami kegagalan
17. Saya selalu tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas
18. Saya selalu menjelaskan sesuatu dengan logis
dan berdasarkan fakta
19. Saya memiliki tujuan hidup sesuai dengan
passion yang saya sukai
20. Ketika ada masalah lebih baik saya menghindar
daripada menyelesaikannya
21. Saya merasa pesimis terhadap masa depan saya
karena banyak saingan
22. Saya cenderung memiliki harapan dan keinginan
yang sangat banyak tanpa sesuai dengan
kemampuan saya
23. Saya yakin bahwa saya dapat menata masa depan
saya dengan baik

SKALA II

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SS S TS STS

1. Saya terkadang merasa tidak nyaman dalam


situasi sosial karena dalam situasi sosial karena
saya takut bentuk tubuh saya dan penampilan
fisik saya dikritik orang lain

2. Biasanya ada bagian tubuh saya yang saya


sembunyikan kekurangannya

3. Saya menghindari mengenakan pakaian ketat


yang dapat memperlihatkan bentuk tubuh saya

4. Ketika saya belum terlihat baik, saya merasa


malu

5. Saya malu ketika saya bercermin dalam keadaan


saya tidak mengenakan busana sama sekali

6. Saya menghindari situasi sosial (semisal pergi


kepesta atau jalan-jalan) karena tidak puas
dengan penampilan fisik saya

7. Saya minder ketika saya menggunakan pakaian


yang menunjukkan bentuk tubuh saya

8. Penampilan fisik dan tubuh saya mempengaruhi


saya dalam berhubungan dengan lingkungan
sosial
9. Saya memperhatikan gerkan dan postur tubuh
saya agar dapat menyembunyikan bagian tubuh
yang tidak saya sukai

10. Saya tidak menyukai olahraga di depan umum


karena saya takut orang lain akan mengamati
atau mengevaluasi bentuk tubuh saya

11. Saya merasa ada yang salah dengan diri saya,


ketika saya tidak bisa mengendalikan berat
badan saya

12. Penampilan fisik saya terkadang membuat saya


merasa minder saat berhubungan dengan orang
lain

13. Ketika penampilan saya tidak dapat terlihat


bagus, saya merasa ingin menjadi orang jahat

14. Bentuk tubuh yang saya miliki mempengaruhi


saya dalam berhubungan dengan lawan jenis

15. Saya merasa ada yang membuat saya kurang


puas ketika melihat tubuh saya dicerimin

16. Saya merasa rugi ketika saya tidak melakukan


olahraga yang cukup

17. Saya malu ketika orang lain mengetahui berat


timbangan badan saya

18. Ketika saya tidak melakukan olahraga, saya


merasa tidak khawatir ada sesuatu yang salah
dengan saya

19. Saya memilih pakaian yang dapat membuat


tubuh saya terlihat proporsional dan ideal

20. Saya menghindari menggerakan bentuk tubuh


saya (seperti menari) ditempat umum karena
saya takut dikeritik orang lain saat mengekspose
penampilan saya

21. Saya merasa baik-baik saja meskipun tidak


dapat mengontrol berat badan saya

22. Saya malu ketika ukuran tubuh saya tidak sesuai


dengan yang saya inginkan
LAMPIRAN-A
Validitas Alat Ukur
PETUNJUK UMUM DAN CARA MENGERJAKAN

Identitas Responden
Nama/Inisial :
Usia :
Kelas : 10 11 12
Berat Badan : Kg
Tinggi Badan : Cm
Warna Kulit : Putih Sawo Matang Kuning Langsat
Hitam
Jenis Rambut : Lurus Keriting Ikal

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saudara yang saya hormati, berikut ini kepada saudara akan di sajikan
sebuah skala dengan sejumlah pernyataan. Skala ini bertujuan untuk
mengumpulkan data yang digunakan untuk tugas akhir dalam rangka penyusunan
skripsi. Hasil pengukuran ini tidak akan berhubungan dengan status pibadi dan
sosial saudara atau hal lain yang berkaitan dengan saudara.
Identitas dan jawaban saudara sangat di jaga kerahasiaannya. Periksa
kembali jawaban saudara sebelum skala ini diserahkan, jangan sampai ada
pernyataan yang terlewati. Tugas saudara adalah memilih salah satu salternatif
jawaban yang paling mendekati atau yang sesuai dengan diri saudara. Berilah
tanda ceklis () pada kolam yang telah di sediakan di setiap butir
pernyataan.Adapun jawaban yang tersedia sebagai berikut:
SS : Bila Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada
S : Bila Anda Sesuai dengan pernyataan yang ada
TS : Bila Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
STS : Bila Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
Contoh:

No Peryantaan Pilihan Jawaban


SS S TS STS

Saya ingin orang memberikan dorongan


1. ✔
lebih banyak pada saya

***SELAMAT MENGERJAKAN***

SKALA I

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Saya mampu menjalankan keputusan bersama yang telah
1.
dibuat
Dalam cara berpakaian saya selalu memilih gaya penampilan
2.
saya sendiri tanpa membandingkan dan mengikuti orang lain
3. Saya yakin bisa memanfaatkan kelebihan saya dengan baik
4. Saya mampu menyelesaikan kewajiban dengan baik
Saya selalu yakin bahwa saya dapat menghadapi segala
5.
rintangan
Saya terbuka dengan pendapat orang lain mengenai tindakan
6.
saya
Saya yakin bahwa kegiatan yang saya ikuti sekarang dapat
7.
membawa kesuksesan untuk saya
Saya mampu menutupi kekurangan saya dengan menunjukkan
8.
kelebihan yang ada
Saya yakin dapat memaksimalkan kemampuan yang saya
9.
miliki
10. Saya berusaha minta maaf atas kesalahan yang saya lakukan
Saya yakin bahwa kemampuan saya dapat membawa
11.
kesuksesan untuk saya
Saya menata tujuan saya sesuai dengan kemampuan yang saya
12.
miliki
Saya pantang menyerah untuk meraih harapan saya meskipun
13.
pernah mengalami kegagalan
14. Saya selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas
Saya selalu menjelaskan sesuatu dengan logis dan berdasarkan
15.
fakta
Saya memiliki tujuan hidup sesuai dengan passion yang saya
16.
sukai
Saya yakin bahwa saya dapat menata masa depan saya dengan
17.
baik

SKALA II

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SS S TS STS

1. Saya terkadang merasa tidak nyaman dalam situasi sosial karena


dalam situasi sosial karena saya takut bentuk tubuh saya dan
penampilan fisik saya dikritik orang lain

2. Biasanya ada bagian tubuh saya yang saya sembunyikan


kekurangannya

3. Saya menghindari mengenakan pakaian ketat yang dapat


memperlihatkan bentuk tubuh saya

4. Ketika saya belum terlihat baik, saya merasa malu

5. Saya malu ketika saya bercermin dalam keadaan saya tidak


mengenakan busana sama sekali

6. Saya menghindari situasi sosial (semisal pergi kepesta atau jalan-


jalan) karena tidak puas dengan penampilan fisik saya

7. Saya minder ketika saya menggunakan pakaian yang menunjukkan


bentuk tubuh saya
8. Penampilan fisik dan tubuh saya mempengaruhi saya dalam
berhubungan dengan lingkungan sosial

9. Saya memperhatikan gerkan dan postur tubuh saya agar dapat


menyembunyikan bagian tubuh yang tidak saya sukai

10. Saya tidak menyukai olahraga di depan umum karena saya takut
orang lain akan mengamati atau mengevaluasi bentuk tubuh saya

11. Saya merasa ada yang salah dengan diri saya, ketika saya tidak bisa
mengendalikan berat badan saya

12. Penampilan fisik saya terkadang membuat saya merasa minder saat
berhubungan dengan orang lain

13. Ketika penampilan saya tidak dapat terlihat bagus, saya merasa
ingin menjadi orang jahat

14. Bentuk tubuh yang saya miliki mempengaruhi saya dalam


berhubungan dengan lawan jenis

15. Saya merasa ada yang membuat saya kurang puas ketika melihat
tubuh saya dicerimin

16. Saya malu ketika orang lain mengetahui berat timbangan badan
saya

17. Saya menghindari menggerakan bentuk tubuh saya (seperti menari)


ditempat umum karena saya takut dikritik orang lain saat
mengekspose penampilan saya

18. Saya malu ketika ukuran tubuh saya tidak sesuai dengan yang saya
inginkan
LAMPIRAN-A
Validitas Alat Ukur
No Nama/Inisial Kelas Sekolah Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total
1 Juned Amroy 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 81
2 M 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 4 4 1 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 81
3 RS 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 4 4 1 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 80
4 P 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 81
5 BNS 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 74
6 Hasbi 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 1 2 1 1 3 3 3 3 1 4 1 4 2 4 1 3 3 1 1 1 3 2 1 49
7 JPP 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 3 3 3 1 4 3 1 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 1 1 2 59
8 FR 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 60
9 A 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 66
10 N 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 3 4 1 4 2 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 68
11 Milly Banyu 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 83
12 AF G 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 66
13 P 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 59
14 Riski Mustaqim 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 61
15 M. Hasbi 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 84
16 Hasbi As-Shidiq 11 SMA N 12 Pekanbaru 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 69
17 A 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 66
18 Hasbi 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 68
19 Afnan Lamri 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 1 1 4 69
20 Adriyan 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 1 4 3 2 1 3 3 1 2 2 58
21 Adi Nugroho 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 2 1 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 1 2 4 67
22 Hafiz Alfian 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 3 71
23 Raja Adrah 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 71
Tabulasi Data Try Out Kepercayaan Diri

24 Akbar Oktraviandri 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 1 2 3 65


25 AkbarSetiawan 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 65
26 Raka 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 58
27 A 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 78
28 X 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 79
29 Fikri Adriansyah 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 75
30 Rahmat 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 81
31 Al Fayyadh 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 69
32 Abiyyu Hibrizi 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 70
33 L 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 1 4 76
34 W 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
35 S 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 1 3 63
36 L 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 80
37 F 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 73
38 MF 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 81
39 F 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 72
40 H 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 69
41 D 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 75
42 I 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 71
43 H 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 4 2 4 1 1 2 2 57
44 L 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 3 3 2 4 3 1 2 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 1 4 4 69
45 P 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 2 4 73
46 M 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 67
47 E 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 75
48 Y 11 SMA N 12 Pekanbaru 15 3 4 3 3 1 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 76
49 H 11 SMA N 12 Pekanbaru 18 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 80
50 Z 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 72
51 S 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 1 3 69
52 Z 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 84
53 R 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 82
54 S 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 80
55 M 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 83
56 Z 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 1 4 76
57 Z 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 75
58 R 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 63
59 E 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 69
60 A 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 68
61 N 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 74
62 Ndes 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 1 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 4 75
63 N 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68
64 I 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 70
65 T 11 SMA N 12 Pekanbaru 15 4 4 3 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 70
66 Riko 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 65
67 Don 11 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 66
68 RW 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 78
69 N 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 67
70 S 11 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 66
71 Ridho 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 64
72 W 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
73 Rendi Saputra 12 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 69
74 Mtas 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 67
75 MRR 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 1 4 77
76 Nenas 12 SMA N 12 Pekanbaru 16 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 2 1 3 67
77 Dodong 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 2 1 2 3 4 3 2 3 3 2 1 3 1 3 2 1 2 2 1 2 4 3 1 51
78 Ridwan 12 SMA N 12 Pekanbaru 18 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 4 70
79 CA 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 66
80 RS 12 SMA N 12 Pekanbaru 18 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 1 3 70
81 Yusuf 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 64
82 Z 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
83 D 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 76
84 K 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 74
85 P 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 3 2 2 1 4 3 2 4 2 1 3 2 4 4 4 2 1 3 2 65
86 D 12 SMA N 12 Pekanbaru 18 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 1 3 69
87 N 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 69
88 E 12 SMA N 12 Pekanbaru 18 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 71
89 Q 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 1 3 3 3 4 4 2 3 70
90 AF 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 64
91 NFA 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 59
92 M 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 68
93 FCS 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 81
94 Raga 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 4 3 1 2 2 1 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 1 1 3 65
95 J 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 1 2 3 4 2 2 1 3 3 4 3 2 1 2 3 4 1 4 3 3 4 3 3 61
96 RS 12 SMA N 12 Pekanbaru 18 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 1 3 71
97 DBS 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 3 3 3 1 4 2 4 4 1 2 3 3 3 2 4 2 4 2 2 1 2 3 62
98 C 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 1 2 4 3 70
99 V 12 SMA N 12 Pekanbaru 18 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1 2 1 4 73
100 AS 12 SMA N 12 Pekanbaru 17 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 63
Tabulasi Data Try Out Body Shaming
LAMPIRAN-A
Validitas Alat Ukur
SKALA KEPERCAYAAN DIRI

Analisis Ke- 1

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.821 23

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Y1 66.84 47.712 .413 .812
Y2 66.81 46.903 .475 .809
Y3 67.05 46.654 .574 .806
Y4 66.90 47.242 .561 .808
Y5 67.58 51.903 -.073 .838
Y6 66.98 48.949 .283 .818
Y7 67.05 46.088 .576 .805
Y8 67.83 50.102 .083 .829
Y9 67.11 47.796 .365 .814
Y10 66.88 47.602 .424 .812
Y11 67.09 46.002 .631 .803
Y12 66.96 48.665 .360 .815
Y13 66.78 45.769 .599 .804
Y14 66.84 47.813 .378 .814
Y15 67.02 47.474 .484 .810
Y16 66.89 47.129 .469 .810
Y17 67.12 47.460 .406 .812
Y18 67.02 48.161 .359 .815
Y19 66.96 47.150 .479 .810
Y20 67.39 48.543 .199 .824
Y21 67.63 47.407 .254 .823
Y22 67.90 49.485 .125 .828
Y23 66.89 45.473 .633 .802
Analisis Ke- 2

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.884 17

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Y1 51.19 37.105 .494 .879
Y2 51.16 36.722 .509 .879
Y3 51.40 36.141 .667 .873
Y4 51.25 37.280 .565 .877
Y7 51.40 36.323 .569 .876
Y9 51.46 37.099 .448 .881
Y10 51.23 37.149 .485 .880
Y11 51.44 35.804 .687 .872
Y12 51.31 38.277 .403 .882
Y13 51.13 35.932 .606 .875
Y14 51.19 38.135 .334 .885
Y15 51.37 36.538 .626 .875
Y16 51.24 36.649 .541 .877
Y17 51.47 37.322 .426 .882
Y18 51.37 37.892 .387 .883
Y19 51.31 36.438 .584 .876
Y23 51.24 35.962 .601 .875
SKALA BODY SHAMING

Analisi ke- 1

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.864 22

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X1 56.23 92.320 .552 .854
X2 56.09 92.588 .552 .855
X3 55.61 95.715 .436 .859
X4 55.74 94.356 .517 .856
X5 56.10 94.899 .395 .860
X6 56.56 94.774 .455 .858
X7 55.97 91.403 .641 .851
X8 56.16 91.429 .624 .852
X9 56.08 93.266 .560 .855
X10 56.45 93.442 .512 .856
X11 56.31 91.731 .604 .853
X12 56.21 90.248 .714 .849
X13 56.95 97.381 .315 .863
X14 56.16 92.176 .566 .854
X15 56.22 95.911 .440 .859
X16 55.68 99.493 .235 .865
X17 56.46 93.948 .505 .856
X18 56.29 108.289 -.283 .882
X19 55.61 98.564 .277 .864
X20 55.80 93.273 .565 .854
X21 56.53 102.454 .037 .871
X22 56.01 95.404 .438 .859
Analisis ke- 2

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.892 18

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X1 45.06 86.522 .563 .886
X2 44.92 86.761 .565 .886
X3 44.44 89.966 .439 .890
X4 44.57 89.056 .494 .888
X5 44.93 89.722 .367 .893
X6 45.39 88.543 .489 .888
X7 44.80 85.434 .665 .882
X8 44.99 85.687 .634 .883
X9 44.91 87.557 .565 .886
X10 45.28 87.355 .539 .886
X11 45.14 86.223 .600 .884
X12 45.04 84.948 .700 .881
X13 45.78 90.860 .361 .892
X14 44.99 86.374 .578 .885
X15 45.05 89.927 .459 .889
X17 45.29 88.430 .497 .888
X20 44.63 87.286 .588 .885
X22 44.84 89.934 .424 .890
LAMPIRAN-F
Tabulasi Data Penelitian
No Nama/Inisial Usia Kelas Berat Badan Tinggi Badan Warna Kulit Jenis Rambut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Total
1 A 15 10 38 kg 160 cm S I 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 35
2 Muhammad Ramdan 15 10 42 kg 161 cm S L 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 53
3 Aditya 15 10 81 kg 182 cm S L 3 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 3 43
4 Rafli Dwi D 16 10 70 kg 160 cm S L 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 48
5 Iqbal Nofaldy Yusuf 16 10 40 kg 165 cm S I 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 43
6 M Rizky Kurniawan 14 10 80 kg 170 cm S L 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 50
7 Varel 16 10 53 kg 161 cm S L 4 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 47
8 MAR 15 10 77 kg 169 cm S L 3 3 4 3 1 2 3 4 2 1 4 3 1 1 1 1 4 1 42
9 Farel 16 10 58 kg 170 cm K I 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 2 2 54
10 Habibi Dafa Fadhilah 15 10 40 kg 171 cm S L 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 40
11 Redo Maychell S 15 10 48 kg 160 cm S L 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 1 3 2 2 4 3 50
12 Feblianto 15 10 75 kg 175 cm P L 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 25
13 Jordi 16 10 83 kg 170 cm H I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
14 Anton 16 10 75 kg 175 cm S L 1 1 4 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 2 35
15 AA 15 10 47 kg 177 cm P L 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 24
16 Maz 16 10 43 kg 162 cm S I 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37
17 FJS 16 10 45 kg 160 cm S I 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 1 2 3 2 3 3 47
18 Febian 15 10 40 kg 160 cm S L 2 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
19 Jonathan 16 10 46 kg 170 cm S L 3 3 4 4 2 1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53
20 Maulana Faruq 15 10 40 kg 152 cm S L 2 2 4 2 2 1 3 3 1 3 1 1 2 3 1 1 2 2 36
21 Galang Bose 16 10 40 kg 170 cm S L 3 2 2 3 2 1 4 3 2 3 2 1 3 2 2 3 3 1 42
22 Arnold Weslys 16 10 50 kg 165 cm S L 2 1 3 3 4 1 3 3 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 39
23 Muhammad Ihsan 15 10 40 kg 171 cm S L 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 50
24 Jeremy Alfron Sinaga 14 10 52 kg 164 cm S L 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 1 2 4 44
25 Satrio Wihfy Taulano 15 10 50 kg 169 cm S L 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 38
26 Reyvan Rizky Adriansyah 15 10 48 kg 178 cm S L 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 20
27 Danny 16 10 62 kg 179 cm S I 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 20
28 Rizki 15 10 55 kg 166 cm S L 1 2 4 1 1 2 4 1 2 1 3 2 1 4 3 4 1 3 40
29 Rafi Noor Dezaqi 15 10 53 kg 163 cm S L 4 2 2 3 2 2 2 1 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 47
30 Mudzakkir Alfatah 15 10 90 kg 172 cm S L 3 4 4 4 1 1 1 1 1 4 1 3 2 4 1 3 4 1 43
31 Rafli Akbar 16 10 40 kg 167 cm S L 2 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 53
32 M Hafiz 15 10 35 kg 145 cm S L 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 47
33 AY 15 10 35 kg 160 cm S I 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 42
34 MF 15 10 35 kg 160 cm S I 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 45
35 Ar. Fadhlan Novri 15 10 35 kg 170 cm S L 2 2 4 3 4 1 3 3 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 42
Tabulasi Data Penelitian Body Shaming

36 Farhan Saputra Pratama 16 10 45 kg 170 cm S I 2 1 3 2 4 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 32


37 Kevin Felix 15 10 50 kg 163 cm S I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 36
38 M Fariji 15 10 48 kg 159 cm S L 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 49
39 Genio Prengkuh 16 10 60 kg 178 cm S L 2 3 4 3 3 1 2 1 3 2 3 1 1 2 3 1 3 2 40
40 Bambang Adi Saputra 15 10 35 kg 160 cm S L 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 43
41 V 15 10 87 kg 170 cm S I 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 48
42 Hapis 15 10 54 kg 175 cm P I 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 46
43 Raffly Ardian Syahputra 16 10 57 kg 170 cm P L 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 4 1 47
44 Iruan Fahzurraahman 15 10 70 kg 173 cm S L 2 3 3 2 1 1 3 3 1 2 3 3 1 4 2 4 4 4 46
45 R 15 10 52 kg 170 cm S L 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 4 1 47
46 M Irfan Lhairi 15 10 47 kg 165 cm S L 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 47
47 Rafli Adriansyah 16 10 65 kg 175 cm S I 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 48
48 Al Muklisi Nalaudin 15 10 60 kg 150 cm S L 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 36
49 Halim Satria 16 10 45 kg 155 cm S L 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 36
50 M Fadil Okta Ariawan 15 10 45 kg 160 cm P L 3 2 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 2 4 2 4 56
51 A'arif Zulfadli 16 10 71 kg 172 cm S L 2 2 2 1 3 2 4 1 2 1 3 3 1 2 2 2 3 3 39
52 Steve Cole Rera 15 10 51 kg 162 cm S L 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 3 3 1 3 2 37
53 Asy Rafi Hamdany Rizal 15 10 60 kg 167 cm S L 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 40
54 Bagus Raditya Maylandy 15 10 45 kg 165 cm S I 3 4 4 3 3 1 2 3 3 1 3 3 1 2 4 2 2 3 47
55 Khalil Mudea Sabdi 16 10 40 kg 160 cm S I 3 1 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 1 2 2 1 1 2 49
56 Riansa Alfredo Tobing 15 10 52 kg 165 cm S L 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 25
57 Zidan 15 10 52 kg 175 cm S I 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 4 3 2 3 3 3 2 3 48
58 Putra 16 10 53 kg 175 cm S L 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
59 Abi 15 10 50 kg 169 cm S L 4 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 3 2 45
60 Wann/Shakti 15 10 66 kg 181 cm S I 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 47
61 Aan 15 10 65 kg 179 cm K I 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 47
62 Muya 15 10 64 kg 167 cm S I 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 2 3 1 1 3 3 2 3 47
63 Dzaki 15 10 61 kg 160 cm S I 3 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 49
64 Andreas 14 10 56 kg 178 cm P L 3 3 4 3 2 1 3 2 3 2 2 3 1 3 2 1 3 3 44
65 Sio 16 10 46 kg 167 cm S L 3 4 4 4 4 1 3 2 4 1 3 3 1 2 3 3 2 3 50
66 Rizky Hamdallah 15 10 50 kg 160 cm S L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36
67 Fadhil 15 10 39 kg 145 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 55
68 Ridwansyah 16 10 55 kg 163 cm S L 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 3 58
69 Andika Dwi O 15 10 60 kg 153 cm S I 4 3 1 4 4 4 4 4 3 1 4 2 2 3 1 4 4 3 55
70 A 15 10 47 kg 172 cm S I 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 63
71 Aditia Maulana 15 10 57 kg 163 cm S L 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 4 2 55
72 Dadad Muhammad Basya 15 10 45 kg 163 cm S I 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
73 Aditya Dwi Nugraha 14 10 50 kg 175 cm S L 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 56
74 David Andika Putra 17 11 58 kg 163 cm S L 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 59
75 M Ilham 15 11 45 kg 167 cm S L 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 43
76 A 17 11 40 kg 140 cm S L 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 42
77 Fadli 17 11 49 kg 170 cm S L 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 34
78 Alifin Rezky Surya 17 11 45 kg 170 cm S L 1 2 4 4 4 2 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 2 2 49
79 Agung 18 11 57 kg 168 cm S I 1 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 4 4 47
80 Arul Kepin Subayu M 17 11 55 kg 168 cm S I 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 41
81 Ibnu Shalihan 17 11 49 kg 170 cm S L 1 3 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 2 32
82 Indra 16 11 45 kg 160 cm S L 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 64
83 Hafiz Zidan 16 11 50 kg 169 cm S L 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 38
84 Muhammad Fikri 16 11 57 kg 172 cm S I 3 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 1 1 37
85 M 17 11 47 kg 168 cm P L 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 49
86 Sheby 15 11 55 kg 172 cm S L 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 38
87 Matcha 17 11 80 kg 179 cm S L 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 58
88 Nikmalul Akbar Rab 17 11 75 kg 178 cm P L 1 2 1 2 1 2 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 1 3 33
89 Rinaldi 18 11 60 kg 175 cm S L 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35
90 Alvin Fazai Ardhana 17 11 58 kg 173 cm S I 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 57
91 Kevin Saputra 18 11 35 kg 160 cm S L 1 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 64
92 Nabil 17 11 60 kg 170 cm S L 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 48
93 M Sayyid Abdillah 16 11 45 kg 168 cm P I 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 48
94 Iqbal 17 11 50 kg 170 cm S L 3 2 3 3 4 2 3 2 3 1 2 2 1 1 2 3 2 1 40
95 RR 17 11 67 kg 171 cm S L 3 4 2 3 4 1 1 3 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 35
96 Rizky Wahyudi 17 11 37 kg 162 cm S L 1 1 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 28
97 F 17 11 52 kg 173 cm S L 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 42
98 Y 16 11 50 kg 170 cm S L 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 45
99 R 16 11 60 kg 168 cm S L 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
100 Z 16 11 61 kg 171 cm S L 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 34
101 H 17 11 50 kg 177 cm S L 3 4 4 3 3 2 3 2 3 1 4 4 3 2 2 2 2 2 49
102 R 17 11 50 kg 170 cm P L 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 24
103 Z 17 11 75 kg 165 cm S I 3 4 4 3 3 2 3 2 3 1 4 4 3 3 3 2 3 3 53
104 A 17 11 58 kg 172 cm S L 4 3 3 3 2 2 3 1 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 50
105 Ilham Hidayat 17 11 40 kg 162 cm S L 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 4 1 4 3 2 4 1 48
106 Nadi Afriantho 17 11 60 kg 168 cm S I 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 3 1 3 3 3 4 2 54
107 Rafki Mahardika 17 11 60 kg 168 cm S L 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
108 Zckyla 17 11 64 kg 177 cm P I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 51
109 RR 17 11 65 kg 172 cm S L 4 4 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 49
110 E 15 11 53 kg 170 cm S I 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 41
111 Z 16 11 72 kg 169 cm S L 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 54
112 YRL 17 11 55 kg 171 cm S L 2 2 3 4 1 2 1 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 39
113 E 16 11 53 kg 170 cm P L 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 52
114 A 16 11 40 kg 175 cm S L 2 2 4 3 2 1 3 1 2 1 1 1 2 4 3 1 1 2 36
115 Fitra Ananda 17 11 48 kg 174 cm S I 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 35
116 R 18 11 52 kg 175 cm S L 2 3 4 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 4 3 46
117 Hafist 16 11 47 kg 171 cm S I 1 2 3 3 3 1 3 2 2 1 3 1 1 1 2 2 3 2 36
118 Dedi Setaiawa 17 11 56 kg 173 cm S L 1 1 4 4 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 1 1 4 1 39
119 M Azri Muzaqi 17 11 60 kg 178 cm S L 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
120 Izzy 17 11 43 kg 165 cm S L 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 40
121 Rizky Wahyudi 17 11 37 kg 165 cm S L 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 45
122 Heru 18 11 61 kg 177 cm S L 1 3 3 1 2 1 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 3 1 31
123 Tampan dan Pemberani 17 11 54 kg 170 cm P L 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
124 Andreas Wayudiarto 15 11 82 kg 165 cm P L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
125 Vicardo 16 11 55 kg 171 cm P L 1 1 2 1 3 1 1 2 2 1 3 1 1 3 3 3 1 3 33
126 Rayhan 16 11 58 kg 170 cm S L 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 45
127 Ferdyan Syach 17 11 45 kg 170 cm S I 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 1 3 3 3 3 3 55
128 M Arya Fasikapur 17 11 41 kg 150 cm S L 2 2 4 3 2 4 4 2 2 3 2 2 1 2 3 2 4 4 48
129 Farhan Furoy 17 11 78 kg 172 cm P L 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 63
130 Ibul 17 11 55 kg 175 cm S L 2 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 50
131 M Wabilla 17 11 68 kg 172 cm S L 3 3 4 3 4 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 51
132 Pemberani dan Tampan 16 11 51 kg 171 cm S L 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 22
133 Rijal NS 17 11 48 kg 170 cm K L 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 57
134 Afiqz 16 11 52 kg 170 cm S L 3 3 4 3 3 1 4 2 2 2 4 3 1 3 4 1 2 2 47
135 Rey Sestio A 17 11 46 kg 170 cm P I 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37
136 F 16 11 45 kg 170 cm S L 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 2 3 47
137 Fajri Maftu Nugraha 16 11 90 kg 170 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 2 1 2 3 2 3 2 46
138 Rianda Ardinata 17 11 63 kg 168 cm P L 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 48
139 Muhammad Fikri 17 11 56 kg 173 cm S I 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 64
140 I 17 11 49 kg 169 cm S L 1 3 3 1 2 1 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 3 1 31
141 Rengga Putra 17 11 65 kg 180 cm S L 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 43
142 Ia 18 11 68 kg 170 cm S L 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 51
143 Ihwal Ramadhan 16 11 54 kg 167 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 50
144 Mallicoel Moeky Utokoy 18 11 75 kg 175 cm S I 1 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 3 1 3 4 56
145 M A 16 11 46 kg 175 cm P L 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 42
146 Agung Laksamana 17 11 48 kg 170 cm S I 2 2 2 3 2 1 1 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 38
147 A A 17 11 35 kg 169 cm S L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 38
148 Ade Hendrawan 16 11 50 kg 172 cm S L 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 50
149 F 17 11 50 kg 165 cm S L 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 1 4 3 3 2 2 48
150 Faturrachman Saleh 17 12 47 kg 175 cm S L 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 43
151 Sulthan Hafiz Fajrullah 17 12 43 kg 165 cm S I 2 2 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 43
152 Fahrel Althallah 18 12 65 kg 173 cm P L 1 3 4 4 4 1 4 2 1 1 1 1 1 2 1 1 4 4 40
153 Muhammad Fajri 18 12 67 kg 176 cm H K 1 3 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 47
154 Deko Ardiansyah 18 12 50 kg 178 cm S I 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 38
155 Davin Aris 18 12 49 kg 65 cm S L 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 47
156 BP 16 12 78 kg 177 cm S L 4 1 4 2 3 1 2 1 4 1 3 3 1 1 1 1 1 1 35
157 Heryanto Bernardlis 18 12 50 kg 166 cm S L 3 2 3 4 3 3 4 2 2 1 2 2 1 1 3 2 3 3 44
158 Khairul Ambri 18 12 60 kg 177 cm S I 2 2 4 3 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 42
159 Fairul Naufal 17 12 55 kg 175 cm S L 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 41
160 Alam Nur 18 12 75 kg 178 cm S K 2 2 4 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 42
161 Jega Putra Yunanda 20 12 54 kg 166 cm S L 2 2 3 2 4 3 4 4 1 1 1 2 2 4 3 2 2 2 44
162 Ricky Martin 18 12 55 kg 193 cm S L 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 55
163 Ade Putra M 18 12 70 kg 180 cm S L 2 3 4 4 3 1 4 2 3 3 2 2 1 2 1 1 4 2 44
164 AL 18 12 45 kg 165 cm P L 2 1 4 1 4 1 3 1 3 1 1 1 1 1 2 1 4 1 33
165 Edi Kurniawa 18 12 58 kg 172 cm P I 3 1 2 3 4 1 3 1 3 1 4 2 1 2 2 1 4 2 40
166 Marcell Mallian Suatan 18 12 61 kg 169 cm S L 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
167 UN 17 12 42 kg 171 cm S L 2 2 3 2 4 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 2 4 4 51
168 Yudha P L 18 12 72 kg 175 cm S K 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 3 1 1 2 2 1 2 3 32
169 Zakiyul Kamal 17 12 55 kg 166 cm S L 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
170 Fauzan Asmar 18 12 65 kg 168 cm S L 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
171 Khainansyah Zaltika U 17 12 58 kg 173 cm S L 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 46
172 Akbar Oktriandri 17 12 65 kg 177 cm H L 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 1 1 3 1 4 1 52
173 Febry Vitra Nst 17 12 65 kg 170 cm S I 1 1 1 2 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 33
174 MIS 18 12 43 kg 162 cm S L 4 2 4 4 2 1 2 2 2 4 3 2 2 2 4 2 1 2 45
175 Afnan 17 12 65 kg 173 cm S I 2 2 4 3 1 2 2 3 1 1 1 1 1 3 1 1 4 3 36
176 Deco Mahesa 18 12 46 kg 165 cm S I 3 2 3 1 2 1 1 3 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 35
177 Adib 17 12 40 kg 160 cm P L 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 66
178 M Raja Adrah Athallah 17 12 60 kg 162 cm S L 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 1 39
179 Sony Edwar 18 12 69 kg 169 cm H L 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53
180 Soeharto 18 12 60 kg 169 cm S I 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 46
181 Albert Einstein 17 12 57 kg 170 cm H L 4 4 4 4 2 4 4 2 3 1 1 3 3 4 4 1 1 4 53
182 Hafiz Alfian 17 12 60 kg 168 cm S I 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 41
183 A 17 12 45 kg 175 cm S L 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 46
184 Alexander Pato 17 12 85 kg 172 cm S L 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 4 44
185 RA 17 12 52 kg 173 cm P L 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35
186 Jamil Azhar 17 12 50 kg 170 cm S L 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
187 Willy Leonardus Sinaga 18 12 60 kg 168 cm S L 4 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 46
188 IA 18 12 60 kg 178 cm S L 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 67
189 WR Hasbi Assidiqi Syarif 18 12 55 kg 168 cm S L 3 4 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 3 4 4 2 4 4 59
190 R 17 12 79 kg 171 cm S I 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
191 Eggy Saputra 18 12 57 kg 181 cm S L 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 52
192 D 17 12 53 kg 179 cm S L 3 2 2 3 4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 43
193 Alfian 17 12 48 kg 168 cm S L 2 2 3 4 4 1 2 2 3 1 2 1 1 3 4 4 4 4 47
194 Ridho 18 12 42 kg 170 cm S L 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36
195 Ersant Aditya 18 12 53 kg 172 cm S L 2 1 4 1 4 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 4 2 4 37
196 R 18 12 65 kg 170 cm S L 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3 2 39
197 Muhammad Reza 18 12 53 kg 163 cm S L 3 2 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 58
198 Aidam Rumanrung 17 12 50 kg 166 cm S L 1 2 3 2 1 1 3 2 2 4 2 2 2 2 3 1 2 1 36
199 SS 18 12 62 kg 182 cm S L 1 2 3 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 3 2 1 2 3 37
200 R 18 12 47 kg 170 cm S L 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 43
101 H 17 11 50 kg 177 cm S L 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 61
Muhammad
201102 R
Ridwan 17
17 11
12 50 kg
51 kg 170 cm
167 cmP K L 3
L3 4 3
33 34 24 3
2 3
2 4
24 23 23 3
2 3
2 4
24 2 58
2 2 2 2 1 2 37
202103
A AZ 1718 11 12 75 kg49 kg 165 cm165 cmS P I 3 L4 4 4 33 33 34 23 42 4 24 34 34 23 22 3 24 2 581 3 3 2 2 2 44
203104
D A 1718 11 12 58 kg52 kg 172 cm164 cmS H L 3 L3 3 4 43 43 44 44 42 4 14 23 34 32 33 3 13 3 581 3 4 2 4 3 50
204105
Jhordy Hidayat
IlhamAlfareno 1717 11 12 40 kg51 kg 162 cm168 cmS S L 3 I3 2 2 32 33 34 33 22 4 23 24 33 23 33 4 23 2 501 3 2 1 2 2 42
205106
Elkana Afriantho
NadiOctopio 1718 11 12 60 kg70 kg 168 cm167 cmS S I 4 L3 2 4 32 33 44 22 33 4 23 33 33 33 33 3 33 3 523 3 3 3 3 3 53
107 Rafki Mahardika 17 11 60 kg 168 cm S L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
206 Kevin 18 12 65 kg 170 cm S K 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 62
108 Zckyla 17 11 64 kg 177 cm P I 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 55
Sambo
207109 RR 1717 11 12 65 kg60 kg 172 cm169 cmS S L 4 L2 3 3 33 23 43 34 34 3 23 23 23 32 22 3 23 2 502 2 2 2 2 2 43
Ryan
208110 E Chan 1518 11 12 53 kg55 kg 170 cm173 cmS S I 4 L3 4 3 33 23 34 33 33 4 23 34 33 33 33 4 24 3 583 3 3 3 2 3 50
209111
Daffa
Z Rahmad Fauzan 1617 11 12 72 kg51 kg 169 cm175 cmS S L 3 I3 3 3 33 33 43 34 32 3 23 33 3 22 34 4 33 3 511 3 3 2 3 2 50
210112
H PYRL 1717 11 12 55 kg55 kg 171 cm171 cmS S L 3 L3 3 3 23 13 13 21 31 4 23 23 23 21 42 3 13 2 511 2 1 2 2 2 28
113 E 16 11 53 kg 170 cm P L 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 55
211 Dedi Harianto H 18 12 48 kg 162 cm S I 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 3 2 46
114 A 16 11 40 kg 175 cm S L 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 1 3 3 4 53
Ryan
212115 Dewa
Fitra Rifandy
Ananda 1717 11 12 48 kg72 kg 174 cm178 cmS S I 3 I4 3 3 43 43 23 34 32 3 33 24 34 22 22 4 24 4 542 2 3 2 4 2 49
Mahendra
213116 R Septiawan 1818 11 12 52 kg70 kg 175 cm170 cmS S L 4 L4 4 3 34 33 34 43 43 4 24 33 34 23 33 4 34 2 622 3 3 3 3 3 51
214117
ZakiHafist 1617 11 12 47 kg45 kg 171 cm170 cmS K I 4 L3 3 3 34 33 3 33 32 3 34 32 23 33 33 2 24 3 532 3 3 3 3 3 50
215118 Dedi Setaiawa
Rachmat Kurniawan Jody 1717 11 12 56 kg62 kg 173 cm171 cmS S L 4 L4 4 4 24 44 24 41 42 4 14 14 34 32 41 4 14 2 671 1 2 1 1 1 29
M Azri Muzaqi 17 11 60 kg 178 cm L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 54
216119
Muhammad Reyhan 17 12 68 kg 171 cmS S I 33 33 43 4 3 33 44 44 4 2 43 3 1 3 4 2 3 4 58
120 Izzy 17 11 43 kg 165 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
Ilhamsyah
217121 Rizky Wahyudi 17
18 11
12 37 kg
54 kg 165 cm
168 cmS S L 3
I2 3 3
33 13 33 3
3 3
3 3
23 33 33 3
2 3
1 3
13 2 50
2 3 2 1 3 2 40
Arzan
218122 HeruAsnawi 1818 11 12 61 kg70 kg 177 cm175 cmS S L 4 K4 3 4 33 43 44 43 31 4 14 13 34 33 42 4 44 2 623 2 4 2 1 2 45
219123 Tampan
Aqwam dan Pemberani
Hanif Amril 1718 11 12 54 kg60 kg 170 cm170 cmP S L 4 L4 4 4 24 44 24 44 44 4 14 24 24 43 41 4 44 2 681 2 1 1 3 1 40
220124
Jonathan Wayudiarto
AndreasPandiangan 1518 11 12 82 kg65 kg 165 cm180 cmP S L 3 2I 3 2 33 33 32 24 32 3 23 33 22 23 33 2 33 2 442 2 3 1 3 2 46
221125
JayVicardo 1618 11 12 55 kg61 kg 171 cm 78 cm P S L 3 I2 4 4 24 34 34 43 42 3 24 34 24 32 43 3 34 2 622 2 3 1 4 2 44
126 Rayhan 16 11 58 kg 170 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
222 H S 18 12 52 kg 172 cm S I 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 1 2 3 2 4 3 56
127 Ferdyan Syach 17 11 45 kg 170 cm S I 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 59
223128
D HM Arya Fasikapur 1717 11 12 41 kg51 kg 150 cm170 cmS S L 2 L3 2 2 13 13 23 33 33 3 12 21 13 12 22 2 23 2 412 3 2 2 3 2 36
MSMS
224129 Farhan Furoy 1717 11 12 78 kg70 kg 172 cm170 cmP S L 4 I4 4 4 34 34 34 42 43 4 24 34 34 43 43 4 24 3 681 3 3 2 3 3 48
225130
As Ibul
Siddiqi Pohan 1717 11 12 55 kg51 kg 175 cm168 cmS S L 3 3I 3 3 43 23 43 34 34 3 23 43 43 34 31 3 43 4 512 4 4 1 2 2 56
226131 M Wabilla
Kevin 1718 11 12 68 kg48 kg 172 cm161 cmS S L 4 L3 3 3 33 23 33 34 33 4 23 33 33 33 32 3 23 3 532 3 2 2 2 3 47
132 Pemberani dan Tampan 16 11 51 kg 171 cm S L 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 65
227 Amin Maulana 17 12 48 kg 160 cm S L 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 47
133 Rijal NS 17 11 48 kg 170 cm K L 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 60
Andre
228134 Afiqz 1617 11 12 52 kg50 kg 170 cm170 cmS S L 3 I4 4 3 34 34 33 33 33 4 14 13 24 41 42 3 33 3 603 3 4 4 2 2 46
135 Rey Sestio A 17 11 46 kg 170 cm P I 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 47
136 F 16 11 45 kg 170 cm S L 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 49
137 Fajri Maftu Nugraha 16 11 90 kg 170 cm S L 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
138 Rianda Ardinata 17 11 63 kg 168 cm P L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 57
139 Muhammad Fikri 17 11 56 kg 173 cm S I 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 62
140 I 17 11 49 kg 169 cm S L 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 47
141 Rengga Putra 17 11 65 kg 180 cm S L 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 64
142 Ia 18 11 68 kg 170 cm S L 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 50
143 Ihwal Ramadhan 16 11 54 kg 167 cm S L 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 46
penelitian

144 Mallicoel Moeky Utokoy 18 11 75 kg 175 cm S I 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 57


Tabulasi data

145 MA 16 11 46 kg 175 cm P L 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 52
Kepercayaan Diri

146 Agung Laksamana 17 11 48 kg 170 cm S I 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 54


147 AA 17 11 35 kg 169 cm S L 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 46
148 Ade Hendrawan 16 11 50 kg 172 cm S L 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 49
149 F 17 11 50 kg 165 cm S L 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 47
150 Faturrachman Saleh 17 12 47 kg 175 cm S L 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 60
No Nama/Inisial Usia Kelas Berat Badan Tinggi Badan Warna Kulit Jenis Rambut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Total
1 A 15 10 38 kg 160 cm S I 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 54
2 Muhammad Ramdan 15 10 42 kg 161 cm S L 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 54
3 Aditya 15 10 81 kg 182 cm S L 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 45
4 Rafli Dwi D 16 10 70 kg 160 cm S L 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 51
5 Iqbal Nofaldy Yusuf 16 10 40 kg 165 cm S I 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 53
6 M Rizky Kurniawan 14 10 80 kg 170 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 49
7 Varel 16 10 53 kg 161 cm S L 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 58
8 MAR 15 10 77 kg 169 cm S L 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 44
9 Farel 16 10 58 kg 170 cm K I 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 60
10 Habibi Dafa Fadhilah 15 10 40 kg 171 cm S L 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 66
11 Redo Maychell S 15 10 48 kg 160 cm S L 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 50
12 Feblianto 15 10 75 kg 175 cm P L 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 47
13 Jordi 16 10 83 kg 170 cm H I 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 52
14 Anton 16 10 75 kg 175 cm S L 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 57
15 AA 15 10 47 kg 177 cm P L 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 53
16 Maz 16 10 43 kg 162 cm S I 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 60
17 FJS 16 10 45 kg 160 cm S I 3 4 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 49
18 Febian 15 10 40 kg 160 cm S L 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65
19 Jonathan 16 10 46 kg 170 cm S L 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 46
20 Maulana Faruq 15 10 40 kg 152 cm S L 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 52
21 Galang Bose 16 10 40 kg 170 cm S L 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 59
22 Arnold Weslys 16 10 50 kg 165 cm S L 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 58
23 Muhammad Ihsan 15 10 40 kg 171 cm S L 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 54
24 Jeremy Alfron Sinaga 14 10 52 kg 164 cm S L 3 2 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 53
25 Satrio Wihfy Taulano 15 10 50 kg 169 cm S L 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 54
26 Reyvan Rizky Adriansyah 15 10 48 kg 178 cm S L 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 65
27 Danny 16 10 62 kg 179 cm S I 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 59
28 Rizki 15 10 55 kg 166 cm S L 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 47
29 Rafi Noor Dezaqi 15 10 53 kg 163 cm S L 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 50
30 Mudzakkir Alfatah 15 10 90 kg 172 cm S L 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 2 3 3 3 52
31 Rafli Akbar 16 10 40 kg 167 cm S L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 57
32 M Hafiz 15 10 35 kg 145 cm S L 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 55
33 AY 15 10 35 kg 160 cm S I 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 56
34 MF 15 10 35 kg 160 cm S I 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 59
35 Ar. Fadhlan Novri 15 10 35 kg 170 cm S L 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 60
36 Farhan Saputra Pratama 16 10 45 kg 170 cm S I 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 50
37 Kevin Felix 15 10 50 kg 163 cm S I 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 57
38 M Fariji 15 10 48 kg 159 cm S L 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 55
39 Genio Prengkuh 16 10 60 kg 178 cm S L 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 1 3 2 3 4 55
40 Bambang Adi Saputra 15 10 35 kg 160 cm S L 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 54
41 V 15 10 87 kg 170 cm S I 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 46
42 Hapis 15 10 54 kg 175 cm P I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
43 Raffly Ardian Syahputra 16 10 57 kg 170 cm P L 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 58
44 Iruan Fahzurraahman 15 10 70 kg 173 cm S L 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 57
45 R 15 10 52 kg 170 cm S L 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 60
46 M Irfan Lhairi 15 10 47 kg 165 cm S L 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 55
47 Rafli Adriansyah 16 10 65 kg 175 cm S I 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 56
48 Al Muklisi Nalaudin 15 10 60 kg 150 cm S L 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 60
49 Halim Satria 16 10 45 kg 155 cm S L 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 57
50 M Fadil Okta Ariawan 15 10 45 kg 160 cm P L 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 61
51 A'aruf Zulfadli 16 10 71 kg 172 cm S L 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 54
52 Steve Cole Rera 15 10 51 kg 162 cm S L 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 50
53 Asy Rafi Hamdany Rizal 15 10 60 kg 167 cm S L 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 50
54 Bagus Raditya Maylandy 15 10 45 kg 165 cm S I 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 53
55 Khalil Mudea Sabdi 16 10 40 kg 160 cm S I 3 4 4 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 3 53
56 Riansa Alfredo Tobing 15 10 52 kg 165 cm S L 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 54
57 Zidan 15 10 52 kg 175 cm S I 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 60
58 Putra 16 10 53 kg 175 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 53
59 Abi 15 10 50 kg 169 cm S L 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 49
60 Wann/Shakti 15 10 66 kg 181 cm S I 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 54
61 Aan 15 10 65 kg 179 cm K I 3 3 3 3 4 2 2 4 4 1 2 3 2 4 4 3 4 51
62 Muya 15 10 64 kg 167 cm S I 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 49
63 Dzaki 15 10 61 kg 160 cm S I 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 47
64 Andreas 14 10 56 kg 178 cm P L 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 60
65 Sio 16 10 46 kg 167 cm S L 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 62
66 Rizky Hamdallah 15 10 50 kg 160 cm S L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
67 Fadhil 15 10 39 kg 145 cm S L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
68 Ridwansyah 16 10 55 kg 163 cm S L 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 56
69 Andika Dwi O 15 10 60 kg 153 cm S I 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 61
70 A 15 10 47 kg 172 cm S I 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
71 Aditia Maulana 15 10 57 kg 163 cm S L 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 58
72 Dadad Muhammad Basya 15 10 45 kg 163 cm S I 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 58
73 Aditya Dwi Nugraha 14 10 50 kg 175 cm S L 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 59
74 David Andika Putra 17 11 58 kg 163 cm S L 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 58
75 M Ilham 15 11 45 kg 167 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
76 A 17 11 40 kg 140 cm S L 4 3 4 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 55
77 Fadli 17 11 49 kg 170 cm S L 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 61
78 Alifin Rezky Surya 17 11 45 kg 170 cm S L 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 66
79 Agung 18 11 57 kg 168 cm S I 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 60
80 Arul Kepin Subayu M 17 11 55 kg 168 cm S I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 50
81 Ibnu Shalihan 17 11 49 kg 170 cm S L 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 52
82 Indra 16 11 45 kg 160 cm S L 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
83 Hafiz Zidan 16 11 50 kg 169 cm S L 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 53
84 Muhammad Fikri 16 11 57 kg 172 cm S I 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 63
85 M 17 11 47 kg 168 cm P L 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 54
86 Sheby 15 11 55 kg 172 cm S L 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
87 Matcha 17 11 80 kg 179 cm S L 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 56
88 Nikmalul Akbar Rab 17 11 75 kg 178 cm P L 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 60
89 Rinaldi 18 11 60 kg 175 cm S L 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 56
90 Alvin Fazai Ardhana 17 11 58 kg 173 cm S I 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 55
91 Kevin Saputra 18 11 35 kg 160 cm S L 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 49
92 Nabil 17 11 60 kg 170 cm S L 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 53
93 M Sayyid Abdillah 16 11 45 kg 168 cm P I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 50
94 Iqbal 17 11 50 kg 170 cm S L 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 62
95 RR 17 11 67 kg 171 cm S L 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
96 Rizky Wahyudi 17 11 37 kg 162 cm S L 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 2 3 55
97 F 17 11 52 kg 173 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 49
98 Y 16 11 50 kg 170 cm S L 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 62
99 R 16 11 60 kg 168 cm S L 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 65
100 Z 16 11 61 kg 171 cm S L 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 55
151 Sulthan Hafiz Fajrullah 17 12 43 kg 165 cm S I 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 50
152 Fahrel Althallah 18 12 65 kg 173 cm P L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 66
153 Muhammad Fajri 18 12 67 kg 176 cm H K 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
154 Deko Ardiansyah 18 12 50 kg 178 cm S I 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 56
155 Davin Aris 18 12 49 kg 165 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 50
156 BP 16 12 78 kg 177 cm S L 4 4 3 3 3 2 1 3 3 4 3 2 4 2 4 4 4 53
157 Heryanto Bernardlis 18 12 50 kg 166 cm S L 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 60
158 Khairul Ambri 18 12 60 kg 177 cm S I 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 57
159 Fairul Naufal 17 12 55 kg 175 cm S L 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 60
160 Alam Nur 18 12 75 kg 178 cm S K 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 57
161 Jega Putra Yunanda 18 12 54 kg 166 cm S L 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 58
162 Ricky Martin 18 12 55 kg 193 cm S L 4 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 47
163 Ade Putra M 18 12 70 kg 180 cm S L 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 56
164 AL 18 12 45 kg 165 cm P L 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 59
165 Edi Kurniawa 18 12 58 kg 172 cm P I 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 58
166 Marcell Mallian Suatan 18 12 61 kg 169 cm S L 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63
167 UN 17 12 42 kg 171 cm S L 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 59
168 Yudha P L 18 12 72 kg 175 cm S K 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 56
169 Zakiyul Kamal 17 12 55 kg 166 cm S L 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 54
170 Fauzan Asmar 18 12 65 kg 168 cm S L 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 47
171 Khainansyah Zaltika U 17 12 58 kg 173 cm S L 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 47
172 Akbar Oktriandri 17 12 65 kg 177 cm H L 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 52
173 Febry Vitra Nst 17 12 65 kg 170 cm S I 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 4 56
174 MIS 18 12 43 kg 162 cm S L 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 60
175 Afnan 17 12 65 kg 173 cm S I 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 62
176 Deco Mahesa 18 12 46 kg 165 cm S I 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 3 56
177 Adib 17 12 40 kg 160 cm P L 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 58
178 M Raja Adrah Athallah 17 12 60 kg 162 cm S L 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 50
179 Sony Edwar 18 12 69 kg 169 cm H L 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 47
180 Soeharto 18 12 60 kg 169 cm S I 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 47
181 Albert Einstein 17 12 57 kg 170 cm H L 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4 58
182 Hafiz Alfian 17 12 60 kg 168 cm S I 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 55
183 A 17 12 45 kg 175 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
184 Alexander Pato 17 12 85 kg 172 cm S L 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 62
185 RA 17 12 52 kg 173 cm P L 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 56
186 Jamil Azhar 17 12 50 kg 170 cm S L 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 58
187 Willy Leonardus Sinaga 18 12 60 kg 168 cm S L 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 3 53
188 IA 18 12 60 kg 178 cm S L 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 65
189 WR Hasbi Assidiqi Syarif 18 12 55 kg 168 cm S L 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 61
190 R 17 12 79 kg 171 cm S I 3 4 4 3 3 2 1 2 3 3 2 3 2 1 3 2 4 45
191 Eggy Saputra 18 12 57 kg 181 cm S L 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 58
192 D 17 12 53 kg 179 cm S L 2 3 2 3 2 3 4 3 2 4 4 2 3 2 3 3 3 48
193 Alfian 17 12 48 kg 168 cm S L 3 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 58
194 Ridho 18 12 42 kg 170 cm S L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 53
195 Ersant Aditya 18 12 53 kg 172 cm S L 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 62
196 R 18 12 65 kg 170 cm S L 3 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 3 2 3 53
197 Muhammad Reza 18 12 53 kg 163 cm S L 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 62
198 Aidam Rumanrung 17 12 50 kg 166 cm S L 3 3 1 2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 1 3 2 3 42
199 SS 18 12 62 kg 182 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 53
200 R 18 12 47 kg 170 cm S L 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 60
201 Muhammad Ridwan 17 12 51 kg 167 cm K L 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 61
202 AA 18 12 49 kg 165 cm P L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 52
203 D 18 12 52 kg 164 cm H L 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 50
204 Jhordy Alfareno 17 12 51 kg 168 cm S I 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 49
205 Elkana Octopio 18 12 70 kg 167 cm S L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
206 Kevin 18 12 65 kg 170 cm S K 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 59
207 Sambo 17 12 60 kg 169 cm S L 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 55
208 Ryan Chan 18 12 55 kg 173 cm S L 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 46
209 Daffa Rahmad Fauzan 17 12 51 kg 175 cm S I 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 59
210 HP 17 12 55 kg 171 cm S L 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 55
211 Dedi Harianto H 18 12 48 kg 162 cm S I 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 57
212 Ryan Dewa Rifandy 17 12 72 kg 178 cm S I 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 4 56
213 Mahendra Septiawan 18 12 70 kg 170 cm S L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 51
214 Zaki 17 12 45 kg 170 cm K L 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 53
215 Rachmat Kurniawan Jody 17 12 62 kg 171 cm S L 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
216 Muhammad Reyhan 17 12 68 kg 171 cm S I 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 55
217 Ilhamsyah 18 12 54 kg 168 cm S I 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 53
218 Arzan Asnawi 18 12 70 kg 175 cm S K 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 59
219 Aqwam Hanif Amril 18 12 60 kg 170 cm S L 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 63
220 Jonathan Pandiangan 18 12 65 kg 180 cm S I 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 42
221 Jay 18 12 61 kg 178 cm S I 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 53
222 HS 18 12 52 kg 172 cm S I 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 50
223 DH 17 12 51 kg 170 cm S L 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 52
224 MSMS 17 12 70 kg 170 cm S I 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 45
225 As Siddiqi Pohan 17 12 51 kg 168 cm S I 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 3 55
226 Kevin 18 12 48 kg 161 cm S L 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 56
227 Amin Maulana 17 12 48 kg 160 cm S L 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 50
228 Andre 17 12 50 kg 170 cm S I 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 51
LAMPIRAN-G
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 228
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.65278787
Most Extreme Differences Absolute .055
Positive .055
Negative -.033
Test Statistic .055
Asymp. Sig. (2-tailed) .096c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji Linieritas

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kepercayaan Between (Combined) 1979.364 41 48.277 1.663 .012
Diri * Body Groups Linearity 125.001 1 125.001 4.306 .039
Shaming Deviation from 1854.363 40 46.359 1.597 .021
Linearity
Within Groups 5399.197 186 29.028
Total 7378.561 227

Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 58.573 1.788 32.761 .000

Body Shaming -.078 .039 -.130 -1.973 .050

a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri


LAMPIRAN-I
Uji Hipotesis
Uji T (uji parsial)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 58.573 1.788 32.761 .000
Body shaming -.078 .039 -.130 -1.973 .050
a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

Uji F (uji signifikansi simultan)


ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1Regression 125.001 1 125.001 3.895 .050b
Residual 7253.560 226 32.095
Total 7378.561 227
a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri
b. Predictors: (Constant), Body Shaming

Uji Koefisien Determinasi (R square)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .130a
.017 .013 5.66528 2.073
a. Predictors: (Constant), total
b. Dependent Variable: Kepercayaan Diri
LAMPIRAN-J
Kusioner Data Awal
LAMPIRAN-K
Surat-Surat Penelitian

Anda mungkin juga menyukai