Uji Tukey Lanjut
Uji Tukey Lanjut
Uji Tukey sering juga disebut dengan uji beda nyata jujur, diperkenalkan oleh Tukey (1953). Prosedur
pengujiannya mirip dengan LSD, yaitu mempunyai satu pembanding dan digunakan sebagai
alternatif pengganti LSD apabila kita ingin menguji seluruh pasangan rata-rata perlakuan tanpa
rencana. Uji Tukey digunakan untuk membandingkan seluruh pasangan rata-rata perlakuan setelah
uji Analisis Ragam di lakukan.
1. Langkah pengujian:
Urutkan rata-rata perlakuan (urutan menaik/menurun)
Tentukan nilai Tukey HSD (ω) dengan formula:
KTG
ω = qα (p,ν )
r
• p = jumlah perlakuan = t
• ν = derajat bebas galat
• r = banyaknya ulangan
• α = taraf nyata
• qa(p, ν) = nilai kritis diperoleh dari tabel wilayah nyata student
2. Kriteria pengujian:
Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan kita lihat perbedaannya dengan
nilai HSD dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
> HSD0.05 maka hasil uji menjadi nyata
• Jika µ i − µ j
≤ HSD0.05 maka hasil uji tidak nyata
Derajat p
bebas (ν) 2 3 4 5 6 7 8 9 …
5 3.64 4.60 5.22 5.67 6.03 6.33 6.58 6.80
6 3.46 4.34 4.90 5.30 5.63 5.90 6.12 6.32
7 3.34 4.16 4.68 5.06 5.36 5.61 5.82 6.00
8 3.26 4.04 4.53 4.89 5.17 5.40 5.60 5.77
9 3.20 3.95 4.41 4.76 5.02 5.24 5.43 5.59
10 3.15 3.88 4.33 4.65 4.91 5.12 5.30 5.46
11 3.11 3.82 4.26 4.57 4.82 5.03 5.20 5.35
12 3.08 3.77 4.20 4.51 4.75 4.95 5.12 5.27
13 3.06 3.73 4.15 4.45 4.69 4.88 5.05 5.19
14 3.03 3.70 4.11 4.41 4.64 4.83 4.99 5.13
15 3.01 3.67 4.08 4.37 4.59 4.78 4.94 5.08
16 3.00 3.65 4.05 4.33 4.56 4.74 4.90 5.03
17 Nilai q2.98 3.63
0.05(6, 24) 4.02 4.30 4.52 4.70 4.86 4.99
18 = 4.37 2.97 3.61 4.00 4.28 4.49 4.67 4.82 4.96
19 2.96 3.59 3.98 4.25 4.47 4.65 4.79 4.92
20 2.95 3.58 3.96 4.23 4.45 4.62 4.77 4.90
24 2.92 3.53 3.90 4.17 4.37 4.54 4.68 4.81
30 2.89 3.49 3.85 4.10 4.30 4.46 4.60 4.72
40 2 86 3 44 3 79 4 04 4 23 4 39 4 52 4 63
•
• Dari tabel tersebut kita dapatkan nilai nilai q0.05(6, 24) = 4.37
• Hitung nilai HSD dengan menggunakan formula berikut:
2. Langkah 2: Urutkan nilai rata-rata perlakuan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Pada contoh ini,
rata-rata perlakuan diurutkan dari kecil ke besar
No Perlakuan Rataan Notasi
5 3Dok13 13.26
3 3Dok4 14.64
6 Gabungan 18.70
4 3Dok7 19.92
2 3Dok5 23.98
1 3Dok1 28.82
3. Langkah selanjutnya adalah menghitung perbedaan diantara rata-rata perlakuan untuk
menentukan rata-rata perlakuan mana yang sama dan mana yang berbeda. Salah satu caranya
adalah dengan memberikan notasi huruf pada nilai rata-rata tersebut.
Buat Matrik (Crosstabulasi) selisih rata-rata diantara semua kombinasi pasangan perlakuan. Karena
bersifat setangkup, cukup buat tabel matrik segitiga bawah saja seperti yang disajikan pada Tabel di
bawah ini.
No Perlakuan 3Dok13 3Dok4 Gabungan 3Dok7 3Dok5 3Dok1
Rataan 13.26 14.64 18.7 19.92 23.98 28.82 Notasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a
5 3Dok13 13.26 0.00 a
3 3Dok4 14.64 1.38 tn 0.00 b a
6 Gabungan 18.70 5.44 tn 4.06 tn 0.00 ab
4 3Dok7 19.92 6.66 tn 5.28 tn 1.22 tn 0.00 c ab
2 3Dok5 23.98 10.72 * 9.34 * 5.28 tn 4.06 tn 0.00 bc
1 3Dok1 28.82 15.56 * 14.18 * 10.12 * 8.90 * 4.84 tn 0.00 c
Keterangan:
1. Angka pada badan Tabel adalah nilai selisih di antara rataan perlakuan
2. Bandingkan selisih rata-rata dengan nilai HSD (6.71). Berikan kode “tn” apabila nilai selisih rata-
ratanya lebih kecil atau sama dengan nilai HSD, dan berikan symbol “*”apabila nilai selisih rata-
ratanya lebih besar dari nilai HSD
3. Pada setiap kolom (mulai dari kolom ke-4) tarik/berikan garis yang sama dimulai dari angka 0.
Lanjutkan penarikan garis pada kolom yang sama pada nilai selisih rata-rata yang diberi simbol
“tn” dan berakhir apabila di bawahnya sudah ada symbol “*”. Lanjutkan pembandingan
perlakuan pada kolom berikutnya. Tahapan detailnya sebagai berikut:
Pada setiap kolom (dalam contoh ini, kolom 4 sd 9) bandingkan selisih rata-ratanya dengan
nilai HSD, apabila lebih kecil dari nilai HSD (tn), berikan/tarik garis yang sama di sebelah
kanannya. Pemberian garis yang sama dihentikan apabila nilai selisih rata-rata > nilai HSD
(menemukan tanda “*”).
3Dok13 vs perlakuan lainnya (perbandingan pada kolom ke-4):
• Misalnya apabila kita membandingkan 3Dok13 dengan 3Dok4, bandingkan selisihnya
(1.38) dengan nilai HSD = 6.71. Karena ≤1.38 6.71 yang menunjukkan tidak ada
perbedaan, maka kita berikan/tarik garis yang sama pada kedua rataan tersebut.
• 3Dok13 vs Gabungan: Bandingkan selisihnya (5.44) dengan HSD = 6.71. Karena 5.44 ≤
6.71 (tn), yang menunjukkan tidak ada perbedaan, maka kita lanjutkan penarikan garis
yang sama dari 3Dok13 sampai Gabungan.
• 3Dok13 vs 3Dok7: Bandingkan selisihnya (6.66) dengan HSD = 6.71. Karena 6.66 ≤ 6.7 1
(tn), yang menunjukkan tidak ada perbedaan, maka kita tarik/berikan lagi garis yang
sama sampai perlakuan 3Dok7.
• 3Dok13 vs 3Dok5: Bandingkan selisihnya (10.72) dengan HSD = 6.71. Karena 10.72 > 6.71
(*), stop! Garis yang sama tidak diberikan lagi. Lanjutkan pembandingan perlakuan
pada kolom berikutnya, dalam hal ini kolom ke-5 yaitu pembandingan 3Dok4 vs lainnya.
3Dok13 vs perlakuan lainnya (perbandingan pada kolom ke-5):
• 3Dok4 vs Gabungan. Bandingkan selisihnya (4.06) dengan HSD = 6.71. Karena 4.06 ≤ 6. 71
(tn) sehingga berikan garis yang sama pada kolom 3Dok4;
• 3Dok4 vs 3Dok7: 5.28 ≤ 6.71 (tn); sehingga berikan garis yang sama pada kolom 3Dok4
Cara ke-2:
Ringkasan:
No Perlakuan Subset
Rataan a b c Notasi
5 3Dok13 13.26 13.260 ↓ a
3 3Dok4 14.64 14.640 a
6 Gabungan 18.70 18.700 18.700 ↓ ab
4 3Dok7 19.92 19.920 19.920 ab
2 3Dok5 23.98 → ↑23.980 23.980 ↓ bc
1 3Dok1 28.82 ↑28.820 c
Keterangan:
↓ Pembandingan dengan nilai rata-rata berikutnya (langkah maju)
→ pemberian notasi baru (pindah pada kolom berikutnya)
↑ Pembandingan dengan nilai rata-rata sebelumnya (langkah mundur)