Anda di halaman 1dari 4

Nama: Desvia Syahra

NPM: 10090322008

Lambeturah.co.id - Lagi-lagi Baim Wong menjadi sorotan publik lantaran kontennya yang dianggap


tidak berempati dan hanya memanfaatkan situasi yang tengah viral.

Dalam konten terbarunya Baim Wong dan Paula Verhoeven berkaitan dengan Kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT).

Alih-alih Baim Wong memberikan edukasi soal bagaimana cara untuk melapor ke pihak berwajib
ketika terjadi KDRT.

Tak hanya itu, istri Baim Wong berpura-pura untuk menjadi korban KDRT dan melaporkannya
kepada polisi. Baim Wong pun terlihat tertawa dan tidak memiliki rasa empatinya pada Lesti
Kejora dalam membuat konten.

“Ceritanya kita bilang maaf ya,” kata Baim Wong.

Kemudian, Baim Wong menelfon, Paula Verhoeven untuk mengangkat telfonnya dengan
mengatakan dimana keberadaannya dan langsung bertanya pada pihak berwajib menggunakan
kamera tersembunyi. Lalu baim wong pun keluar dari mobil untuk menghampiri polisi dan istrinya.

Meski kontennya sudah dihapus, sejumlah nitizen pun geram hingga ramai menghujat artis tersebut.

"Baim Wong & Paula bikin prank KDRT gercep bgt kalo bikin konten dari musibah orang. dia bilang
katanya kenal sama Lesti & Billar loh! Kalo abis ini nangis2 klarifikasi lagi ludahin aja" kata nitizen.

Prank ke polisi lagi gmn ga disepelein kalo ada laporan beneran dr korban KDRT," ucap nitizen.

"Astaga baim dimana ada yg viral mau itu musibah atau apapun . Dia buat judul kontennya seakan2
kdrt itu candaan disaat orang lagi prihatin tntg perselingkuhan dan rizky billar kepada lesty dia
bisa2ny buat konten gt. Netizen gercep skrg video di takedown krn rame," timpal nitizen lainnya.

https://lambeturah.co.id/baim-wong-kembali-dihujat-netizen-gegara-konten-prank-kdrt
Analisis:

Paragraf 1

‘Lagi-lagi’ bukan kalimat yang sesuai dengan KBBI.

Seharusnya ‘Kembali lagi Baim Wong menjadi sorotan publik lantaran kontennya yang dianggap
tidak berempati dan hanya memanfaatkan situasi yang tengah viral.

( Lagi-lagi merupakan Bahasa yang tidak baku sehingga diganti menjadi ‘Kembali lagi’).

Paragraf 2

‘Dalam konten terbarunya’ seharusnya diakhiri dengan tanda koma.

Dalam konten terbarunya, Baim Wong dan Paula Verhoeven berkaitan dengan Kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT).

Paragraf 3

‘Alih-alih’ tidak termasuk KBBI.

Seharusnya ‘Tidak disangka-sangka Baim Wong memberikan edukasi soal bagaimana cara untuk
melapor ke pihak berwajib ketika terjadi KDRT.

Paragraf 5

‘Baim Wong menelfon,’ seharusnya setelah kata menelfon tidak memakai koma.

‘Kemudian, Baim Wong menelfon Paula Verhoeven untuk mengangkat telfonnya dengan
mengatakan dimana keberadaannya dan langsung bertanya pada pihak berwajib menggunakan
kamera tersembunyi.’

Paragraf 7

“Baim Wong & Paula bikin” seharusnya kata “bikin” diganti menjadi membuat.

“prank KDRT gercep” seharusnya kata “gercep” diganti menjadi “Gerak cepat” atau arti lainnya
tanggapan yang cepat. (Gercep merupakan kata dalam Bahasa gaul yang merupakan akronim dari
“gerak cepat”).

“bgt” seharusnya kata “bgt” diganti menjadi sangat. (bgt seharusnya tidak disingkat, dan juga banget
bukan merupakan Bahasa baku sehingga diganti menjadi sangat yang merupakan Bahasa baku).

“kalo” seharusnya kata “kalo” diganti menjadi “kalau”. (Kalo bukan merupakan Bahasa baku
sehingga diganti menjadi “kalau” yang merupakan Bahasa baku).

“orang. dia bilang katanya” seharusnya setelah “titik” huruf yang diawali huruf kapital, sehingga
menjadi “orang. Dia bilang katanya”
“Dia bilang” seharusnya kata “bilang” menjadi “mengatakan” (bilang merupakan bukan Bahasa baku
sehingga diganti menjadi “mengatakan” yang merupakan Bahasa baku).

“katanya kenal sama” seharusnya kata “katanya” menjadi “kabarnya” (katanya merupakan bukan
Bahasa baku sehingga diganti menjadi “kabarnya” yang merupakan Bahasa baku).

“kenal” seharusnya kata “kenal” menjadi “mengenal” (kenal diberi imbuhan “me-” sehingga menjadi
“Mengenal”)

“kalo” seharusnya kata “kalo” diganti menjadi “kalau”. (Kalo bukan merupakan Bahasa baku
sehingga diganti menjadi “kalau” yang merupakan Bahasa baku).

“Abis ini” seharusnya kata “abis” menjadi “habis” (abis merupakan bukan Bahasa baku sehingga
diganti menjadi “habis” yang merupakan Bahasa baku).

“nangis2” seharusnya kata “nangis2” menjadi “nangis-nangis” (nangis2 seharusnya diuraikan


menjadi nangis-nangis).

“nitizen” seharusnya kata “nitizen” menjadi “netizen” (netizen didefinisikan sebagai warga internet,
sebab kata itu merupakan akronim dari internet dan citizen (warga).

Paragraf 8

“Prank ke polisi lagi gmn ga disepelein kalo ada laporan beneran dr korban KDRT," ucap nitizen.”
(Paragraf ini merupakan kalimat yang tidak efektif).

“gmn” seharusnya menjadi “bagaimana” (gmn seharusnya tidak disingkat, dan juga gimana bukan
merupakan Bahasa baku sehingga diganti menjadi bagaimana yang merupakan Bahasa baku).

“ga” seharusnya menjadi “tidak” (ga merupakan bukan Bahasa baku sehingga diganti menjadi
“tidak” yang merupakan Bahasa baku).

“kalo” seharusnya kata “kalo” diganti menjadi “kalau”. (Kalo bukan merupakan Bahasa baku
sehingga diganti menjadi “kalau” yang merupakan Bahasa baku).

“dr” seharusnya menjadi “dari” (dr seharusnya tidak disingkat, sehingga menjadi “dari”)

“nitizen” seharusnya kata “nitizen” menjadi “netizen” (netizen didefinisikan sebagai warga internet,
sebab kata itu merupakan akronim dari internet dan citizen (warga).

Paragraf 9

“baim” seharusnya menjadi “Baim” (baim merupakan nama seseorang sehingga diharuskan
menggunakan huruf kapital)

“dimana” seharusnya menjadi “di mana” (dimana bukan merupakan penulisan yang tepat,
seharusnya antara di dan mana itu dipisah menjadi “di mana”).

“yg” seharusnya menjadi “yang” (yg seharusnya tidak disingkat, sehingga menjadi “yang”).
“apapun . Dia buat” seharusnya tanda titik disimpan langsung setelah kata apapun tidak perlu diberi
spasi.

“buat” seharusnya kata “buat” menjadi “membuat” (buat diberi imbuhan “me-” sehingga menjadi
“Membuat”).

“seakan2” seharusnya kata “seakan2” menjadi “seakan-akan” (seakan2 seharusnya diuraikan


menjadi seakan-akan).

“kdrt” seharusnya “KDRT” (kdrt merupakan singkatan sehingga diharuskan menggunakan huruf
kapital).

“tntg” seharusnya menjadi “tentang” (“tntg” seharusnya tidak disingkat, sehingga menjadi
“tentang”).

Anda mungkin juga menyukai