Anda di halaman 1dari 3

1.

Algoritma DFS

Algoritma Depth First Search (DFS) adalah suatu metode pencarian pada sebuah pohon dengan
menelusuri satu cabang sebuah pohon sampai menemukan solusi. Pencarian dilakukan pada satu
node dalam setiap level dari yang paling kiri dan dilanjutkan pada node sebelah kanan. Jika solusi
ditemukan maka tidak diperlukan proses backtracking yaitu penelusuran balik untuk mendapatkan
jalur yang diinginkan.

algoritma DFS adalah algoritma yang melakukan penelusuran dengan mengunjungi secara rekursif.
Prosedur dari algoritma DFS dapat digambarkan sebagai
berikut.
a) Transversal dimulai dari simpul v,
b) Kunjungi simpul v,
c) Kunjungi simpul w yang bertetangga dengan v,
d) Ulangi DFS mulai dari simpul w,
e) Ketika mencapai simpul u sedemikian hingga semua simpul yang bertetangga dengannya telah
dikunjungi, pencarian dirunut balik (backtrack) ke simpul terakhir yang dikunjungi sebelumnya dan
mempunyai simpul w yang belum dikunjungi,
f) Pencarian berakhir bila tidak ada lagi simpul yang belum dikunjungi yang dapat dicapai dari simpul
yang telah dikunjungi .

2. Algoritma BFS

Breadth-first search (BFS) adalah algoritma traversing yang digunakan untuk melintasi atau mencari
semua simpul atau node dari suatu struktur data tree atau graph.

Pada algoritma BFS, pencarian dimulai dari pemilihan node awal kemudian dilanjutkan dengan
pencarian bertahap level demi level, memeriksa seluruh node pada kedalaman tertentu sebelum masuk
ke level yang lebih dalam lagi hingga ditemukan tujuan atau goal state-nya.
Queue adalah struktur data abstrak yang mengikuti prinsip First-In-First-Out (FIFO) yang mana data yang
dimasukkan terlebih dahulu akan diakses lebih dulu. Struktur data ini terbuka di kedua ujungnya, di
mana satu ujung selalu digunakan untuk memasukkan data (enqueue) dan ujung lainnya digunakan
untuk menghapus data (dequeue).
Berikut langkah-langkah yang terlibat dalam melintasi grafik dengan menggunakan algoritma breadth-
first search:
Langkah 1: Ambil antrian kosong. 
Langkah 2: Pilih node awal (mengunjungi node) dan masukkan ke dalam antrian.
Langkah 3: Asalkan antrian tidak kosong, ekstrak node dari antrian dan masukkan node anaknya
(menjelajahi node) ke dalam antrian. 
Langkah 4: Cetak simpul yang diekstraksi

3. Algoritma Minimum Spanning Tree (MST)

Spanning tree terdiri dari semua nodes dalam graf dan beberapa edges sehingga semua nodes saling
terhubung. Spanning Tree merupakan graf tehubung yang diperoleh dari meutus sirkuit dalam graf.
Bobot spanning tree adalah jumlahan dari bobot edges. Dengan demikian, Minimum Spanning Tree
adalah graf terhubung yang diperoleh dari memutus sirkuit dalam graf, tidak memiliki arah, dan memiliki
bobot paling minimal.
Ada beberapa algoritma untuk memperoleh Minimum Spanning Tree, yaitu :

a. Prim’s

Langkah-langkah :

 Ambil edge (T) dengan bobot terkecil pada tree.


 Ambil edge yang bersisian dengan node di T dengan bobot minimum yang menambah node
baru (tidak membentuk sirkuit) pada Tree.
 Ulangi langkah 2 sebanyak n-2 kali.
b. Kruskal

Langkah-langkah :

 Graf pada awalnya hanya terdiri dari nodes saja.


 Tambahkan edges berdasarkan bobot yang paling kecil dan edges yang ditambahkan tidak
membentuk sirkuit.
 Ulangi langkah 2 sebanyak n-1 kali.

Anda mungkin juga menyukai