Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

KAPASITAS KALOR DAN KALOR JENIS

Disusun Oleh :
Nama : Annisa Suci Andarini
NIM : 022000006

Elektronika Instrumentasi
Jurusan Teknofika Nuklir
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suhu dan kalor merupakan suatu yang berbeda tapi saling berhubungan, Suhu
merupakan nilai yang terukur pada termometer, sedangkan kalor merupakan energi yang
mengalir dari suatu benda ke benda lainnya.
Pada saat kita mencampurkan air dingin dengan air panas,maka kita akan
memperoleh air hangat.Kalor diberikan pada dua buah benda yang berbeda, maka akan
mendapatkan suhu yang berbeda pula. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan
kalor jenis yang dimiliki suatu benda.
Materi kalor jenis dan kapasitas kalor secara teori sudah dipelajari di SMA, untuk
kesempatan kali ini akan mempelajari kembali konsep kalor jenis dan kapasitas kalor
pada praktikum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep kalor kapasitas kalor kalorimeter?
2. Apakah nilai kalor jenis setiap logam sama atau berbeda?
3. Bagaimana menentukan kalor jenis logam menggunakan konsep Asas Black tentang
kekekalan energi?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan nilai kalor jenis logam secara teori
dengan kalor jenis hasil percobaan?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menentukan kalor kapasitas kalor kalorimeter.
2. Mahasiswa dapat menentukan kalor jenis logam menggunakan konsep Asas Black
tentang kekekalan energi.

1.4 Manfaat
Mengetahui konsep kalor jenis dan kapasitas kalor dalam pemanasan logam.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kalor dan kalorimeter

Kalor mengalir dari satu bagian sistem ke bagian yang lain atau dari satu sistem
ke sistem
yang lain karena terdapat perbedaan temperatur. Secara matermatis, banyaknya kalor
yang diserap atau dilepas suatu zat dinyatakan melalui persamaan berikut.

𝑄 = 𝑚 𝑐 𝛥𝑇 (1)

Sedangkan kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu (T) satu satuan massa (m) benda sebesar satu derajat. Jika sebuah balok
logam (massa 𝑚1 ) dipanaskan hingga suhu 𝑇1 , kemudian balok dimasukkan ke dalam
air dingin pada kalorimeter (dengan massa 𝑚2 dan suhu 𝑇2 ).

2.2 Kalor Jenis Logam

Saat suhu balok logam turun dan suhu kalorimeter serta air yang ada di dalamnya
meningkat hingga mencapai kesetimbangan termal, suhu sistem adalah 𝑇3. Kalor yang
dilepas oleh balok logam sama dengan kalor yang diterima oleh kalorimeter dan air.
Prinsip kalor ini dinamakan dengan Azas Black yang dinyatakan dalam persamaan
berikut.
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠(𝑙𝑜𝑔𝑎𝑚) = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎(𝑎𝑖𝑟+𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
𝑚1𝑆1(𝑇1 − 𝑇3) = 𝑚2𝑆2(𝑇3 − 𝑇2) + 𝐶(𝑇3 − 𝑇2) (2)

𝑆1 dan 𝑆2 merupakan kalor jenis logam dan air. C adalah kapasitas kalor kalorimeter.
Berdasarkan persamaan (1), maka kalor jenis logam adalah:

𝑆1 = (m2𝑆2+𝐶)(𝑇3−𝑇2)
m1(𝑇1−𝑇3) (3)

Dengan menganggap bahwa nilai kalor jenis logam dan air bernilai sama, maka kapasitas
kalor kalorimeter dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

(4)

Tabel 1 menunjukkan nilai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air dan besi
pada berbagai massa sebesar 1 ºC.
Tabel 2.1 Kapasitas Kalor Air dan Besi
Zat/Massa Kalor untuk menaikkan Kapasitas Kalor Kapasitas Kalor/Massa
suhu sebesar 1ºC (kkal) (kkal/ ºC) (kkal/ kg ºC)

Air 2 kg 2 2 1
5 kg 5 5 1
20 kg 20 20 1
Besi 0,5 kg 0,055 0,055 0,111
4 kg 0,444 0,444 0,111
10 kg 1,111 1,111 0,111

Tabel 2.2 Kalor jenis berbagai zat (https://www.seputarpengetahuan.co.id , 2017)

Tabel 2.3 Kalor zat berdasarkan sumber lain (https://rumus.co.id/kalor-jenis, 2019)


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Gambar 1. Alat dan bahan yang digunakan

1. Pemanas listrik 1 6. Tutup kalorimeter 1


2. Panci uap 1 7. Set logam (Alumunium, timbal,
3. Pemanas dua lapis 1 tembaga)
4. Dudukan pemanas 1 8. Termometer 1
5. Kalorimeter 1 9. Cangkir stainless 1
10. Sumbat karet besar 1 13. Neraca 1
11. Sumbat karet kecil 1 14. Benang
12. Selang silikon 2

3.2 Langkah kerja

A. Percobaan Kapasitas Kalor Kalorimeter

1. Keringkan kalorimeter termasuk termometer dan ukur massa kalorimeter mi


menggunakan neraca (Gambar 2)

Gambar 2. Pengukuran calorimeter

2. Keluarkan cangkir yang ada di dalam kalorimeter. Isi air dingin ke dalam cangkir
sebanyak 50 ml. Masukkan kembali cangkir ke dalam kalorimeter. Ukur massa
kalorimeter dan air (termasuk termometer) mc, kemudian hitung massa air dingin
𝑚2 =(𝑚𝑐 − 𝑚𝑖).
3. Masukkan termometer ke dalam cangkir kalorimeter, ukur suhu air dingin T2.
4. Tuang air ke dalam cangkir stainless, kemudian letakkan cangkir diatas pemanas
hingga mendidih dan catat suhu air mendidih T1 (Gambar 3).

Gambar 3. Pemanasan air

5. Masukkan air yang telah mendidih ke dalam cangkir kalorimeter yang berisi air dingin
sebanyak 100 ml, kemudian tutup kalorimeter dengan rapat. Amati termometer dan
catat suhu setimbangnya T3 (saat suhu tidak lagi berubah).
6. Timbang massa total kalorimeter mh setelah ditambah air panas menggunakan neraca,
kemudian hitung massa air panas 𝑚1 = (𝑚ℎ − 𝑚𝑐).
7. Ulangi langkah nomor 1 – 6 sebanyak kali.
8. Hitung kapasitas kalor kalorimeter menggunakan persamaan (4) dengan menganggap
massa logam setara dengan massa air panas dan hitung rata-rata nilai kapasitas kalor
kalorimeter.
B. Percobaan Kalor Jenis Logam
1. Catat kapasitas kalor kalorimeter C dan massanya mi.
2. Susun rangkaian seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. Rangkaian percobaan kalor jenis logam

3. Isi bejana uap dengan air.


4. Ukur massa masing-masing logam m1. Percobaan ini menggunakan 5 jenis logam yang
berbeda, yaitu: aluminium, seng, besi, tembaga, timah.
5. Tuang air dingin ke dalam kalorimeter hingga logam tenggelam. Ukur massa total
kalorimeter mc (meliputi tutup kalorimeter dan termometer) dan air dingin. Massa air
dingin adalah dari 𝑚2 = (𝑚𝑐 − 𝑚𝑖)
6. Ukur suhu dingin di dalam kalorimeter T2.
7. Gantungkan logam di dalam tabung uap dengan mengikatkannya pada sumbat karet,
Masukkan termometer melalui sumbat karet. Suhu logam yang dipanaskan adalah T1.
Letakkan logam dekat dengan termometer (Gambar 5 dan 6).

Gambar 6. Sumbat karet pada tabung uap


Gambar 5. Logam dalam tabung uap

8. Pindahkan potongan logam dari tabung uap ke kalorimeter saat suhu mencapai 90ºC
-92ºC. Catat suhu akhir campuran 𝑇3.
9. Hitung kalor jenis logam S1 menggunakan persamaan (3).
10. Ulangi langkah 2- 6 untuk setiap jenis logam. Hitung nilai kalor jenis logam hasil
percobaan dan bandingkan dengan nilai referensi.
3.3 Diagram Alir

Percobaan Kapasitas kalor Percobaan Kalor Jenis Logam

Timbang massa kalorimeter Catat kapasitas kalor calorimeter


C dan massanya mi.

Timbang massa kalorimeter dan


air 50 ml (termasuk termometer) Isi bejana uap dengan air

Hitung massa air dingin Ukur massa masing-masing logam

Ukur suhu air dingin Tuang air dingin ke dalam


kalorimeter hingga logam tenggelam

Letakkan ke cangkir stainless,


diatas pemanas hingga mendidih Ukur massa total kalorimeter
dan catat suhu air mendidih.

Hitng massa air dingin


Campurkan Air mendidih
dengan air dingin 100 ml, dan
ukur suhunya Ukur suhu dingin di
dalam kalorimeter

Timbang massa total Kalorimeter


Gantungkan logam di dalam tabung
uap dengan mengikatkannya pada
Hitung massa air panas sumbat karet, masukkan termometer
melalui sumbat karet

Ulangi langkah
Pindahkan potongan logam dari
tabung uap ke kalorimeter saat
Hitung kapasitas kalor kalorimeter suhu mencapai 90ºC -92ºC.
dengan menganggap massa logam Catat suhu akhir campuran 𝑇3
setara dengan massa air panas

Hitung kalor jenis logam


Hitung rata-rata nilai kapasitas
kalor calorimeter dan massa kalori
meter kosong Ulangi langkah 2- 6 untuk
setiap jenis logam.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

4.1.1 Analisis data dan perhitungan

1. Hitunglah kapasitas kalor kalorimeter C menggunakan persamaan (4), dimana


𝑚1 = 𝑚ℎ − 𝑚𝑐 dan 𝑚2 = 𝑚𝑐 − 𝑚𝑖.
Keterangan :
mh : massa total kalorimeter setelah ditambah air panas,
mc : massa kalorimeter dan air termasuk termometer,
mi : massa kalorimeter,
2. Gunakanlah hasil perhitungan kapasitas kalor kalorimeter sebagai referensi untuk
perhitungan percobaan kalor jenis logam.
3. Hitunglah kalor jenis S untuk masing-masing logam menggunakan persamaan (3).
4. Cari nilai referensi kalor jenis untuk logam aluminium, seng, besi, tembaga, dan
timah.
5. Bandingkan hasilnya perhitungan kalor jenis masing-masing logam S dengan nilai
referensi So dengan persamaan berikut.

(5)
6. Apakah nilai kalor jenis ketiga logam sama atau berbeda? Jelaskan!
7. Hitung nilai error hasil percobaan dengan nilai referensi untuk kalor jenis masing-
masing logam.
8. Jelaskan kira-kira faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan nilai kalor jenis
logam secara teori dengan kalor jenis hasil percobaan.

Anda mungkin juga menyukai