Anda di halaman 1dari 2

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kemendikbudristek,

Ahmad Mahendra, mengatakan saat ini pemerintah telah menyediakan dua skema
pendanaan untuk film-film lokal yang akan berlaga di festival internasional
yakni matching fund dan travel grant dalam program Dana Indonesiana atau dana
abadi.

Dana Indonesiana merupakan kegiatan pendukungan berupa fasilitas dana hibah yang
diberikan kepada suatu kelompok kebudayaan atau perseorangan di bawah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Baca juga: Film Inang & Horor Keliling Bakal Tayang Perdana di Festival Film
BiFan 2022

Dalam realisasinya, Ahmad menjelaskan sebuah proyek film bisa


mendapatkan matching fund, yakni pendanaan produksi yang diberikan kepada sebuah
proyek film. Namun, dengan catatan, film itu telah melakukan koproduksi dengan
pihak laboratorium film dari luar negeri.

Selain matching fund, ada juga skema pendanaan travel grant, yang diperuntukkan


untuk keperluan akomodasi tim produksi film untuk menghadiri ajang festival film
internasional.

"Kami punya daftar festival film [internasional] yang kredibel. Kalau film kita
[Indonesia] masuk di festival itu, kita tentu berkomitmen untuk mendukung perjalanan
mereka dan sebagainya," kata Ahmad saat dihubungi Hypeabis.id.

Pengajuan 

Sebelum mendapatkan pendanaan tersebut, Ahmad menjelaskan  tim produksi harus


melampirkan proposal yang memuat tentang profil proyek film, permohonan fasilitas
yang dibutuhkan, termasuk melampirkan bukti bahwa film tersebut telah mendapatkan
undangan dari pihak penyelenggara suatu festival film internasional. Nantinya,
proposal itu akan melewati proses kurasi.

Untuk skema matching fund, papar Ahmad, tiap proyek film akan mendapatkan
pendanaan maksimal Rp1,5 miliar, sementara untuk keperluan travel grant,
nominalnya tidak menentu tergantung hasil diskusi dengan pihak Dana Indonesiana
dan tim produksi, termasuk mempertimbangkan ketersediaan anggaran.

Lebih lanjut, dia mengatakan dengan dukungan pendanaan yang diberikan, diharapkan
film-film yang tampil di festival film internasional dapat membawa nama Indonesia
sekaligus menjadi ajang diplomasi melalui produk kebudayaan.
Selain itu, semakin banyaknya film yang didanai dan tampil di ajang internasional
juga dinilai mampu semakin menguatkan ekosistem perfilman di dalam negeri. "Itu
juga membuat semangat sineas-sineas untuk lebih banyak berkarya, sehingga tidak
mandek di nasional saja tapi juga di tingkat internasional," jelas Ahmad. 

Anda mungkin juga menyukai