Anda di halaman 1dari 6

Penalaran Umum

Paket 7
Soal dari 1-7

Kepala Bekraf Mengungkap Rencana Produksi Film Dunia di Indonesia Rp 1,4 T


Industri film Indonesia semakin dilirik oleh produser film internasional. Kepala Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan rencana produksi sebuah film
dunia yang berlokasi di Indonesia. Nilai produksi film tersebut mencapai sekitar Rp 1,4 triliun.
"Nilainya sampai US$ 100 juta," katanya dalam acara bertajuk "Bincang Bareng Bekraf" di
Jakarta, Jumat (27/9). Triawan mengaku pihak produser film dunia itu sudah menemuinya dan
menyampaikan rencana tersebut. Namun, dia belum mau menyebutkan judul film dunia yang
pengambilan gambarnya berlokasi di Indonesia itu. "Saya tidak bisa sebutkan judulnya, yang
jelas akan segera dilakukan." Menurut Triawan, Bekraf akan lebih aktif mendorong industri
film dalam negeri, termasuk produksi film dunia di tanah air. Agar semakin banyak produser
film dunia melirik Indonesia sebagai lokasi produksinya, butuh sejumlah insentif dari
pemerintah. Dengan begitu, Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Ia mencontohkan, pemerintah Malaysia memberikan insentif fiskal kepada para


produser film internasional dalam bentuk cashback sebesar 25%. Contoh lainnya, Perancis
menjanjikan insentif biaya produksi jika sebuah film menampilkan ikon-ikon di negara itu,
seperti Menara Eiffel. "Indonesia satu-satunya negara di dunia yang belum punya insentif
seperti itu." Ke depan, Triwan mengaku akan mendorong adanya aturan pemberian insentif
untuk produksi film seperti itu. "Saya sudah membicarakan hal ini, salah satunya dengan
Kepala Bappenas (Bambang Brodjonegoro)," katanya. Industri film memang menjadi salah
satu sektor prioritas yang saat ini dikembangkan pemerintah melalui Bekraf. Bagaimana tidak,
kontribusi ekonomi kreatif (bekraf) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun ini
ditargetkan mencapai Rp 1.200 triliun. Tiga subsektor ekraf yang diperkirakan tumbuh paling
pesat adalah film, video, dan animasi; aplikasi; serta musik.

Pesatnya perkembangan industri film di Indonesia juga dirasakan oleh Andi S.


Boediman, Managing Partner Ideosource Venture Capital yang ada di belakang sejumlah box
k
sekitar 20% per tahun, jadi industri film layar lebar akan tumbuh dua kali lipat dari sekarang

Djayanti dan Hindra Kusuma dari Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

(Sumber: : https://katadata.co.id/berita/2019/09/27/kepala-bekraf-ungkap-rencana-produksi-
film-dunia-di-indonesia-rp-14-t)

1. Manakah dibawah ini yang PALING MUNGKIN benar menurut paragraf 1?


A. Investasi luar dapat mendanai industri film Indonesia kurang lebih 1,4 triliun
B. Indonesia sudah bersanding dengan baik dengan industri perfilman luar negri
C. Sudah ada produser film yang menjadikan Indonesia menjadi lokasi film dunia
D. Saat ini pemerintah memberikan insentif yang besar kepada film luar yg
memproduksi filmnya di Indonesia
E. Triawan adalah produser ternama di Indonesia
2.
A. Menara Eiffel adalah salah satu ikon Perancis, Perancis membantu membuat
Menara Eiffel terkenal salah satunya lewat insentif perfilman dunia
B. Indonesia belum menjadikan Monas sebagai lokasi untuk produser film dunia
mendapatkan insentif
C. Ekonomi kreatif cukup berkontribusi pada PDB
D. Insentif cashback kepada produser film dunia telah diberikan pemerintah Malaysia
E. Indonesia masih memiliki persentase cashback yang kecil untuk produser film
dunia yang berlokasi di Indonesia

3. Dari teks di atas, mana pernyataan yang


A. Tiap tahun perfilman Indonesia tumbuh 25%
B. Industri film memang salah satu sektor yang berkembang pesat, namun bukan yang
diprioritaskan pemerintah
C. Triawan memiliki keinginan produser dunia melirik Indonesia dengan dan juga
memberikan insentif lebih kepada Indonesia jika ingin memproduksi di Indonesia.
D. Pemerintah tidak ingin memberikan insentif kepada produser film dunia yg
produksinya berlokasi di Indonesia
E. ng

4.
A. Musik
B. Fotografi
C. Film & video
D. Aplikasi
E. Animasi

5. Yang PALING TIDAK MUNGKIN menjadi efek dari terwujudnya harapan untuk
memberikan insentif kepada industri perfilman dunia yang ingin berlokasi di Indonesia

A. Berkurangnya produser yang ingin datang ke Indonesia karena banyaknya aturan


tentang insentif
B. Berkontribusi pada PDB
C. Mempelajari pemberian insentif oleh Malaysia dan negara lainnya
D. Berkembangnya industri film di Indonesia
E. Mengenalkan Indonesia ke dunia luas lewat perfilman dunia

6. Siapakah yang memiliki harapan besar 7. Berapakah kenaikan industri perfilman


untuk industri perfilman di Indonesia menurut prediksi paragraf 3?
dalam teks di atas?
A. 2x lipat
A. Yuliati
B. 3x lipat
B. Desi Dwi
C. 4x lipat
C. Hindra Kusuma
D. 5x lipat
D. Andi S.
E. 10x lipat
E. Bambang S.
Soal dari 8-14
Riset Facebook: 91% Konsumen Menyukai Fitur Chat saat Belanja Online
Berkomunikasi melalui aplikasi perpesanan menjadi masih menjadi tren masyarakat
Indonesia ketika belanja online. Riset Facebook dan Boston Consulting Group menunjukkan,
91% masyarakat Indonesia yang disurvei berminat belanja online atau meningkatkan transaksi
belanjanya setelah melakukan conversational commerce atau percakapan dagang (chat) di
aplikasi perpesanan maupun situs e-commerce.
"Di Indonesia kami melihat orang-orang melakukan conversational commerce karena
dapat menggabungkan berbagai keutamaan berbelanja baik offline maupun online melalui
interaksi yang didapatkan untuk membangun kepercayaan, kemudahan, dan kenyamanan," ujar
Direktur Grup Bisnis Global untuk Facebook di Asia Tenggara dan Negara Berkembang, Sarita
Singh di Jakarta, Jumat (25/10). Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tren
penggunaan conversational commerce, Facebook dan Boston Consulting Group telah
melakukan survei terhadap 1.112 responden di Indonesia pada Mei hingga Agustus 2019.
Hasilnya menunjukkan, masyarakat Indonesia memiliki tingkat kesadaran tinggi
terhadap fitur percakapan dagang. Sebanyak 62% responden menjawab mereka mengetahui
dapat memesan atau membeli produk melalui fitur chat, 48% responden pernah menggunakan
fitur chat sebelum membeli barang, dan 29% responden akhirnya melakukan transaksi setelah
memakai fitur percakapan dagang. Studi ini juga menunjukkan, fitur percakapan dagang
menciptakan konsumen online baru di Indonesia. Sebab, 43% responden menyatakan
percakapan dagang menjadi hal yang pertama yang mereka lakukan sebelum memutuskan
belanja online.
Pada sebuah studi online lain bertajuk "Studi liburan Facebook 2019" oleh Ipsos
Marketing, juga mengungkapkan 94% masyarakat Indonesia yang disurvei kemungkinan besar
membeli produk dari penjual yang bisa dihubungi lewat fitur chat. Survei itu juga
menerangkan, 61% responden melakukan percakapan dengan penjual untuk mengetahui
informasi tambahan mengenai produk ataupun harga, 37% responden melakukan percakapan
untuk mendapatkan respons cepat, 37% responden melakukan chat karena tertarik terhadap
merek atau menawar harga dan 25% lainnya untuk meminta saran.
Berdasarkan media percakapannya, di Indonesia pembeli melakukan chat dengan
penjual online 58% di platform e-commerce diikuti perbincangan di media sosial dan
perpesanan sebanyak 38% responden dan hanya 4% yang melakukan chat langsung
di website penjual. Dari 38% pengguna yang melakukan conversational commerce di media
sosial, 91% responden mengaku menggunakan produk Facebook, seperti Instagram dan
WhatsApp.
"Conversational commerce sangat menarik karena perilaku ini melintasi berbagai
ekosistem. Contohnya, karena pengguna melihat iklan di sosial media, mereka bisa melakukan
percakapan dengan penjual melalui aplikasi yang ada atau melalui laman daring penjual," ujar
Partner and Managing Director BCG, Shiv Chouldry, sedangkan Corporate Business
Development Manager Masindo Group Hardias Hasyim menyebut conversational
commerce sangat mendukung penjualan produk. Menurutnya, kecenderungan konsumen
membeli suatu produk secara online ketika mendapat respon dari penjual dengan
cepat. Conversational commerce juga bisa memberikan layanan purna jual, klaim garansi dan
media periklanan secara cepat dan efektif. "Intinya adalah kecepatan, setiap ada pesanan
langsung direspons," kata dia.
(diadaptasi dari: https://katadata.co.id/berita/2019/10/26/riset-facebook-91-konsumen-
menyukai-fitur-chat-saat-belanja-online)
8. Berdasarkan bacaan di atas, pernyataan yang PALING TIDAK MUNGKIN benar
adalah ....
A. Sarita Singh adalah Direktur Grup Bisnis Global untuk Facebook di Asia Tenggara
dan Negara Berkembang.
B. Sebagian besar konsumen yang disurvei di Indonesia yang ingin melakukan
pembelian secara online biasanya menghubungi penjual terlebih dahulu melalui
platform e-commerce.
C. 91% rakyat Indonesia menyukai fitur chat saat belanja secara online.
D. Masyarakat Indonesia lebih mungkin membeli suatu produk di penjual yang bisa
dihubungi dibanding dengan penjual yang tidak.
E. Percakapan dagang sangat mendukung penjualan produk.

9.
A. Rata-rata pembeli di Indonesia yang menghubungi penjual adalah untuk meminta
saran.
B. Lebih dari 320 rakyat Indonesia yang disurvei membeli barang setelah mendapat
jawaban dari penjual melalui fitur chat.
C. 91% responden survei menggunakan produk Facebook.
D. 94% masyarakat Indonesia yang disurvei menggunakan fitur chat untuk mencari
info tambahan tentang produk yang ingin dibelinya.
E. Konsumen cenderung untuk tidak membeli produk ketika penjual
merespon chat dengan cepat

10.
A. Sebagian besar responden pernah menggunakan fitur chat sebelum membeli sebuah
barang.
B. Hal pertama yang dilakukan oleh sebagian besar responden sebelum membeli
sebuah barang adalah mengontak penjualnya terlebih dahulu melalui fitur chat.
C. Masih ada responden survei yang mengetahui tentang fitur chat pada
belanja online, tetapi tidak pernah menggunakannya.
D. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang disurvei belum mengenal fitur chat.
E. Konsumen online baru-lah yang menciptakan fitur chat.

11. Berdasarkan paragraf 5, pernyataan yang PALING TIDAK SESUAI dengan bacaan

A. 91% responden menghubungi penjual menggunakan aplikasi Facebook.


B. 96% responden tidak menghubungi penjual secara langsung
melalui website penjual.
C. Para responden paling suka menghubungi penjual melalui platform e-commerce.
D. Para responden lebih suka menghubungi penjual melalui media sosial daripada
melalui website penjual.
E. Para responden yang menghubungi penjual melalui media sosial paling suka
menggunakan aplikasi seperti Instagram dan Whatsapp.
12. Menurut Hardias Hasyim, apa faktor yang dapat membuat konsumen cenderung untuk
membeli suatu produk dari penjual?
A. Kualitas produk
B. Banyaknya review baik dari konsumen
C. Kemudahan cara pembayaran
D. Kecepatan penjual merespon konsumen
E. Jarak antara konsumen dengan penjual

13. Manakah di bawah ini yang BUKAN menjadi tujuan konsumen melakukan percakapan
dengan penjual?
A. mengetahui informasi tambahan tentang produk
B. mendapatkan respon cepat
C. meminta saran
D. menawar harga
E. tertarik dengan produk

14. Manakah di bawah ini yang BUKAN merupakan dampak positif dari fitur percakapan
dagang bagi pelanggan?
A. memudahkan untuk mencari informasi tentang produk
B. meningkatkan transaksi belanja
C. mendapatkan saran barang terbaik dari penjual
D. memungkinkan pelanggan menawar harga
E. memudahkan untuk menemukan barang yang paling cocok bagi sang pelanggan

15. 16, 48, 16.


A. 64 A. 105
B. 144 B. 95
C. 80 C. 90
D. 216 D. 85
E. 192 E. 80

17. Perhatikan gambar di bawah ini!


Berapakah angka yang tepat
untuk mengisi pola di samping?
A. 11
B. 19
C. 36
D. 20
E. 17
18. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berapakah angka yang tepat untuk mengisi pola di atas? ...


A. 2
B. 18
C. 36
D. 72
E. 120

19. -8
-72) ÷ 9 8
A. Kuantitas A lebih besar
B. Kuantitas B lebih besar
C. Kuantitas A = Kuantitas B
D. Hubungan tidak dapat ditentukan dari informasi yang diberikan

20. Kuantitas A: (17% dari 350) x (23% dari


Kuantitas B: (akar dari Kuantitas A) + (kuadrat dari Kuantitas A)
A. Kuantitas A lebih besar
B. Kuantitas B lebih besar
C. Kuantitas A = Kuantitas B
D. Hubungan tidak dapat ditentukan dari informasi yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai