Salam Pramuka,
Putra: Pada malam yang hening dan sunyi ini, kita berkumpul membentuk
lingkaran
Putri: mempererat rasa persaudaraan. Agar rasa kasih sayang yang ada tetap
terpatri dalam hati.
Putra: Kita sering kehilangan arah, agar kita tidak tertusuk panah, maka kita
perlu seorang pemimpin.
Putri: Kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita lempar sauh agar
mudah tuk berlabuh.
Putra: Kami tak kan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk Gerakan
Pramuka. Namun kami tak akan sempurna bila kami tak di bantu kakak
pembina.
Putra: Wahai para pandu sejati, dengarkanlah apa yang tersirat dalam Sekapur
sirih Api Dasa Darma. Kita hayati, dan kita renungi setiap kata dan
kalimatnya.
Putri: Tanamkan dalam setiap hati sanubari, kita hayati, dan amalkan dengan
sepenuh hati. Mari nyalakan api semangat Dasa Darma.
Putra: Api semangat akan membakar gairah mudamu yang menggebu, tonggak
telah terpancang, lanjutkan perjuangan, guna kebahagiaan masa depan.
Putri: Kakak… kami bukanlah apa-apa, tanpa bimbinganmu tak ada yang dapat
kami perbuat.
Putra: Kami masih butuh petuah untuk menggugah hati kami, untuk itu marilah
kita dengarkan amanat Kakak Pembina.
Putri: Di kala suka terkadang kami lupa, di kala kami berduka selalu menyebut
nama-Mu,… Ya Allah….
(Pembacaan Do’a)
Putra: Kita telah menyalakan Api Dasa Darma, untuk menandai berakhirnya
upacara api Unggun. Seorang pemimpin upacara melaporkan jalannya
kegiatan bahwa upacara telah usai.
Putri: Yang tua menyayangi yang muda, yang muda menghormati yang tua.
Penghormatan dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
(Penghormatan Umum)
Putra: Ada awal ada akhir, ada pertemuan ada pula perpisahan, pembina
upacara berkenan meninggalkan tempat upacara.
Putri: Upacara telah selesai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
limpahan taufik dan hidayah kepada kita semua. Aamiin.
Terima kasih
(Pasukan Di Istirahatkan)