Salam Pramuka,
Pada malam yang hening dan sunyi ini, kita berkumpul membentuk lingkaran mempererat
rasa persaudaraan. Agar rasa kasih sayang yang ada tetap terpatri dalam hati.
Kita sering kehilangan arah, agar kita tidak tertusuk panah, maka kita perlu seorang
pemimpin.
Kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita lempar sauh agar mudah tuk berlabuh.
Kami tak kan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk Gerakan Pramuka. Namun kami tak
akan sempurna bila kami tak di bantu kakak pembina.
Yang tua menyayangi yang muda, yang muda menghormati yang tua.
Detik waktu terus berjalan, kaki sang pemimpin upacara mulai melangkah melaporkan
upacara api unggun telah siap untuk kita mulai.
Wahai para pandu sejati, dengarkanlah apa yang tersirat dalam Sekapur sirih Api Dasa
Darma. Kita hayati, dan kita renungi setiap kata dan kalimatnya.
Tanamkan dalam setiap hati sanubari, kita hayati, dan amalkan dengan sepenuh hati. Mari
nyalakan api semangat Dasa Darma.
(Penyalaan Api Dasa Darma Oleh Ke-10 Petugas Yang Mengelilingi Tumpukan Kayu
Api Unggun)
Api semangat akan membakar gairah mudamu yang menggebu, tonggak telah terpancang,
lanjutkan perjuangan, guna kebahagiaan masa depan.
Kakak… kami bukanlah apa-apa, tanpa bimbinganmu tak ada yang dapat kami perbuat. Kami
masih butuh petuah untuk menggugah hati kami, untuk itu marilah kita
dengarkan amanat Kakak Pembina.
(Amanat Pembina Upacara)
Di kala suka terkadang kami lupa, di kala kami berduka selalu menyebut nama-Mu,… Ya
Allah….
(Pembacaan Do’a)
Kita telah menyalakan Api Dasa Darma, untuk menandai berakhirnya upacara api Unggun.
Seorang pemimpin upacara melaporkan jalanya kegiatan bahwa upacara telah usai.
Yang tua menyayangi yang muda, yang muda menghormati yang tua. Penghormatan dipimpin
oleh Pemimpin Upacara.
(Penghormatan Umum)
Upacara telah selesai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan limpahan taufik dan
hidayah kepada kita semua. Aamiin.
Terima kasih