Anda di halaman 1dari 1

NARASI UNGGUN

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Pramuka

- Bertahun-tahun pinus menyanggah langit, ada doa dengan bahasa tumbuhan darinya, kita
yang disini selayaknya bersyukur dan berdoa kepada Sang Maha Agung, Allah yang Maha
Besar. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjug. Warga yang baik senantiasa setia
kepada pemimpinnya.
- Pemimpin sejati ada dalam diri kita. Pemimpin mulia mampu membahagiakan yang
dipimpinnya dengan memasuki lingkaran bahagia (pemimpin acara memasuki
lapangan) .
- Diatas langit masih ada langit. Langit itu memberikan ruang dan waktu. Sang pembina
ikhlas memasuki lingkaran yang berada diruang dan waktu (pembina acara memasuki
lapangan).
- Permulaan nan indah dengan tentramnya warga, kiranya terdengar kesiapan dari seluruh
warga di dalam keheningan malam ini (Laporan Pemimpin Acara) .
- Mencari arti yang dinanti, ranah indah jauh disana, cahaya terang menyinari ruang mimpi,
tersenyumlah dalam, bulatkan hati demi mimpi (Sangkakala) .
- Seuntai kata yang indah untuk yang disayang, senandung lirih hati ini, memberi sebuah
celah kecil pada hati (Puisi).
- Diantara semua yang bertuah, janji setia adalah harga diri bagi semua. Butir darma
menggelora dalam jiwa, senantiasa berikrar akan menguatkan tekad dalam melangkah,
merenungi isi dasa darma (Gema Dasa Darma, dilanjutkan penyulutan api unggun,
dan lagu api unggun sudah menyala).
- Hidup itu penuh tanda yang membimbing kita untuk mengungkap makna. Api unggun
hanyalah sebuah tanda, Api bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. hanya semua bermula.
Semangat mengelora berkobar dalam jiwa dari tanda cahaya api yang menguatkan mimpi.
- Insan hebat memerlukan pesan yang bertuah, pepatah pepitih mengungkap makna yang
tersimpan untuk menguatkan langkah semua. Pembinalah yang menyambut diantara semua
yang bertuah (Amanat pembina acara).
- Seraya mensyukuri segala nikmat yang diberikan sang pencipta, dan meraih keberkahan
dilingkaran bahagia, lantunan panjatan kepada sang Pencipta terdengar (Do’a).
- Ada pertemuan pasti ada perpisahan, ada awal pasti ada akhirnya. Tapi kita ingin akhir dari
renungan api unggun ini bukanlah akhir dari pengabdian kita pada gerakan pramuka.
- Rangkaian acara api unggun telah kita jalankan, dan untuk menandai berakhirnya acara ini
kita dengarkan laporan pemimpin acara.
- Kakak Pembina diperkenankan meninggalkan lingkaran unggun.
- Acara dilanjutkan dengan penampilan masing-masing regu.

Petugas
MC :
Pemimpin :
Ajudan :
Puisi :
Dasadarma (10) :
Do’a :

Anda mungkin juga menyukai