Anda di halaman 1dari 37

TEKNIS PENEGASAN BATAS DESA DALAM

PERMENDAGRI NO 45 TAHUN 2016

Disampaikan Pada Rapat Pelaksanaan Penulusuran dan Penegasan Batas Desa


Rabu - 06 April 2022

PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH


BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
PERPRES NO 23 TAHUN 2021 TTG PERCEPATAN KSP

Kementerian Dalam
Negeri selaku Walidata
dan Penanggungjawab
Kegiatan

Badan Informasi
Geospasial selaku
instansi teknis terkait
dan anggota Tim
PPBDes Tk Pusat
Tindak Lanjut
Surat dari Kemendagri
30 Agustus 2021
Tindak Lanjut
Surat dari Kemendagri
14 Maret 2022
PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA

• Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Batas Desa adalah pembatas wilayah administrasi pemerintahan antar Desa yang merupakan rangkaian titik-titik
koordinat yang berada pada permukaan bumi dapat berupa tanda-tanda alam seperti igir/punggung
gunung/pegunungan (watershed), median sungai dan/atau unsur buatan dilapangan yang dituangkan dalam
bentuk peta
• Batas alam adalah unsur-unsur alami seperti gunung, sungai pantai, danau dan sebagainya, yang dinyatakan
atau ditetapkan sebagai pantai, danau dan sebagainya, yang dinyatakan atau ditetapkan sebagai batas Desa
• Batas buatan adalah unsur-unsur buatan manusia seperti pilar batas, jalan, rel kereta api, saluran irigasi dan
sebagainya yang dinyatakan atau ditetapkan sebagai batas Desa.
• Metode kartometrik adalah penelusuran/penarikan garis batas pada peta kerja dan pengukuran/perhitungan
posisi titik, garis, jarak dan luas cakupan wilayah dengan menggunakan peta dasar dan informasi geospasial
lainnya sebagai pendukung
• Penegasan batas Desa adalah kegiatan penentuan titik-titik koordinat batas Desa yang dapat dilakukan dengan
metode kartometrik dan/atau survey dilapangan, yang dituangkan dalam bentuk peta batas dengan daftar titiktitik
koordinat batas Desa.
TIM PPB DES

TIM PPB DES PUSAT TIM PPB DES PROVINSI TIM PPB DES KAB/KOTA
Ketua : Menteri Dalam Negeri. Ketua : Gubernur atau Wakil Ketua : Bupati/Walikota dan/atau
Wakil Ketua : Direktur Jenderal Gubernur. Wakil Bupati/Wakil Walikota.
Bina Pemerintahan Wakil Ketua : Sekretaris Daerah Wakil Ketua : Sekretaris Daerah
Desa. Provinsi Kabupaten/Kota

Anggota Anggota Anggota


1. Direktur Penataan dan 1. Asisten Sekretaris Daerah 1. Asisten Sekretaris Daerah
Administrasi Pemerintahan Provinsi yang membidangi Kabupaten/Kota yang
Desa; pemerintahan; membidangi pemerintahan;
2. Kepala Biro Hukum 2. Kepala Biro yang 2. Kepala Bagian yang
Kementerian Dalam Negeri; membidangi pemerintahan membidangi pemerintahan
3. Kepala Pusat Pemetaan Desa; Desa;
Batas Wilayah Badan 3. Kepala Biro Hukum; dan 3. Kepala Bagian Hukum;
Informasi Geospasial; 4. Pejabat dari Satuan Kerja 4. Pejabat dari Satuan Kerja
4. Pejabat dari Kementerian Perangkat Daerah dan/atau Perangkat Daerah dan/atau
Agraria dan Tata instansi pemerintah terkait instansi pemerintah terkait
Ruang/Badan Pertanahan lainnya lainnya;
Nasional; 5. Camat dan/atau perangkat
5. Pejabat dari Kementerian kecamatan;
dan/atau lembaga 6. Kepala Desa/Lurah dan/atau
pemerintah non kementerian perangkat Desa/kelurahan; dan
terkait lainnya. 7. Tokoh Masyarakat
Desa yang Dibentuk Sebelum Adanya
Penegasan
Permendagri 45/2016

BATAS WILAYAH
ADMINISTRASI DESA

Desa yang Dibentuk Setelah Adanya


Penetapan
Permendagri 45/2016

Penegasan
PENEGASAN BATAS DESA
(UNTUK DESA YANG DIBENTUK SEBELUM ADANYA PERMENDAGRI 45/2016)
PENEGASAN BATAS DESA
Pasal 15, 17

Pengumpulan Penelitian Dokumen BA Form 1

Peta Kerja
Pembuatan peta kerja BA Form 2

BA Form 4
Pelacakan dan penentuan posisi batas BA Form 5
BA Form 6

Pemasangan dan pengukuran pilar BA Form 8


batas (bisa dilakukan sebelum Perbup BA Form 9
atau sesudah Perbup)

BA Form 7
Pembuatan peta batas desa Peta Batas

Peraturan Bupati/Walikota ttg


Penegasan Batas Desa
METODE PENETAPAN & PENEGASAN BATAS DESA
(UNTUK DESA YANG DIBENTUK SESUDAH ADANYA PERMENDAGRI 45/2016)

PENETAPAN BATAS DESA PENEGASAN BATAS DESA


Pasal 10, 11, 12, 13, 16 Pasal 14, 17

Pengumpulan Penelitian BA Form 1 Penelitian Dokumen BA Form 1


Dokumen

Pelacakan dan Penentuan BA Form 5


Pemilihan Peta Dasar BA Form 2 BA Form 6
Posisi Batas

Peta Kerja Pemasangan dan BA Form 8


Pembuatan Garis Batas di BA Form 3 BA Form 9
Pengukuran Pilar Batas
atas Peta BA Form 4

Pembuatan Peta Batas BA Form 7


Peraturan Bupati/ Desa
Walikota ttg Penetapan
Batas Desa
(digunakan sebagai peta Peraturan Bupati/
kerja dalam penegasan Walikota ttg
batas) Penegasan Batas Desa
Pengumpulan dan Penelitian Dokumen
TAHAPAN PENGUMPULAN DAN PENELITIAN
(SESUAI PERMENDAGRI NO 45 TAHUN 2016)

Contoh BA Form 1 sesuai Lampiran Permendagri No 45 Tahun 2016


Pengumpulan Dokumen Batas

1. Dokumen yuridis pembentukan


desa, meliputi perda pembentukan
desa, dll
2. Dokumen historis batas desa
3. Dokumen terkait lainya

Penelitian Dokumen Batas

Meneliti dokumen yang sudah


dikumpulkan untuk mendapatkan
indikasi awal garis batas/identifikasi
garis batas desa

Pembuatan berita acara


pengumpulan dan penelitian
dokumen (form. 1)
Contoh BA Pengumpulan dan Penelitian Dokumen Kab Sleman
Pembuatan Peta Kerja/Pemilihan Peta Dasar
• Seiring dengan berjalannya waktu teknologi untuk melakukan identifikasi dan
kesepakatan batas berkembang semakin baik.
• penggunaan peta kerja sesuai dengan amanat Permendagri 45/2016 cenderung
bersifat statis (kaku, tidak bisa diperbesar, tergantung pada kualitas printer), hal
ini karena peta kerja dicetak pada kertas A0.
• Untuk mempermudah identifikasi garis batas tanpa mengurangi esensi peta kerja.
Tim PPBDes Pusat menyiapkan Data Kerja Digital yang dapat diakses
menggunakan smartphone.
• Penggunaan Data Kerja Digital untuk mempermudah identifikasi awal sebelum
dilakukan pembahasan dan penyepakatan garis batas.
• Penggunaan Data Kerja Digital tidak menghilangkan output peta kerja yang sudah
disepakati.
• Peta kerja tetap dibuat setelah proses penyepakatan garis batas secara digital.
Hasil peta kerja berisi garis final hasil kesepakatan dan sudah ditandatangani
pihak pihal yang saling bersepakat.
Pemanfaatan Data Kerja Digital untuk mempermudah identifikasi awal garis batas desa
Peta Kerja

Hasil Pelacakan

Pembahasan
Penegasan Batas
Data Kerja Digital

Peta Batas
BERITA ACARA FORM 2 SESUAI LAMPIRAN PERMENDAGRI 45/2016

Contoh BA Form 2 Contoh BA Form 2 Kab Sleman


UNTUK DESA YANG DIBENTUK SEBELUM ADANYA
PERMENDAGRI 45/2016

Pengumpulan Penelitian BA Form 1


Dokumen

Peta Kerja
Pembuatan peta kerja BA Form 2

(UNTUK DESA YANG DIBENTUK SESUDAH ADANYA


PERMENDAGRI 45/2016)
Tahapan Penetapan Batas

Pengumpulan Penelitian BA Form 1


Dokumen

Pemilihan Peta Dasar BA Form 2


Pelacakan dan Penentuan Posisi Batas
Pelacakan Batas

PENGERTIAN
• Untuk desa/kelurahan yang ada setelah Permendagri 45/2016 Pelacakan batas di
lapangan merupakan kegiatan penelusuran batas desa secara langsung di lapangan
menggunakan peta hasil penetapan batas desa.
• Untuk desa/kelurahan yang ada sebelum Permendagri 45/2016 Pelacakan batas desa
dilakukan dengan metode kartometrik menggunakan peta kerja. Jika pada saat pelacakan
dengan metode kartometrik terdapat garis batas yang tidak dapat diidentifikasi dan/atau
tidak dapat disepakati maka diselesaikan pada saat pelacakan di lapangan.
Pelacakan Kartometrik

Pelacakan dilakukan dengan mengidentifikasi fiur alam


maupun fitur buatan yang menjadi objek batas pada
Peta Dasar (RBI/ CTSRT)

Pelacakan di Lapangan

Pelacakan dilakukan dengan mendatangi/


mengidentifikasi secara langsung di lapangan objek-
objek yang menjadi batas wilayah administrasi
form 4

Template Berita Acara Pelacakan Batas


Secara Kartometrik (Form 4) mengacu
Lampian Permendagri 45/2016
Contoh Berita Pelacakan Secara
Kartometrik (Form 4) yang
dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat
Template Berita Acara Pelacakan di Lapangan
(Form 5) mengacu Lampian Permendagri 45/2016
Contoh Berita Pelacakan di
Lapangan (Form 5) yang
dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Pesisir Selatan
dan Kabupaten Sleman
• Kegiatan pelacakan di lapangan dilakukan untuk
memastikan garis batas sesuai dengan objek batas
yang disepakati. Hal ini dilakukan jika tidak dapat
atau mengalami keraguan jika proses pelacakan
dilakukan menggunakan metode kartometrik.

• Jika penegasan batas menggunakan metode


kartometrik dan kedua belah pihak yang
berbatasan dapat mengidentifikasi objek serta
menyepakati pelacakan secara kartometrik,
kegiatan pelacakan di lapangan tidak perlu
dilakukan.
Penentuan Posisi Batas

PENGERTIAN
• Penentuan posisi batas di lapangan merupakan kegiatan menentukan posisi garis batas
dilapangan, mengukur koordinat batas yang ditelusuri, menentukan dan mengukur patok
sementara yang merupakan titik rencana pemasangan pilar.
Penentuan Posisi Batas

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu tahapan


persiapan dalam pemasangan pilar batas. Pelacakan
dan penentuan batas dilapangan bertujuan untuk
menentukan secara detail objek yang menjadi batas
dan lokasi yang akan dipasang pilar batas.
Pelaksanaan kegiatan ini dengan menentukan posisi
batas, memasang patok sementara (patok kayu yang
diberi tanda) dan mengukur koordinat pendekatan.

Jika penegasan batas dilaksanakan menggunakan


metode kartometrik tahapan penentuan posisi batas
tidak perlu dilakukan
cData Survei Pelacakan Batas (Form 6) mengacu Lampian Permendagri 45/2016
Data Survei Pelacakan Batas (Form 6)
hasil kegiatan penegasan batas nagari di Kabupaten Pesisir Selatan
Data Survei Pelacakan Batas (Form 6) hasil kegiatan penegasan batas desa di Kabupaten Sleman
Pembuatan Peta Batas Desa
Peta Batas Desa
• Peta batas Desa adalah peta yang menyajikan
semua unsur batas dan unsur lainnya, seperti
pilar batas, garis batas, toponimi perairan dan
transportasi.
• Peta batas Desa yang memuat titik-titik
koordinat batas desa adalah hasil dari
kegiatan penegasan batas desa.
• Peta batas Desa adalah bagian dari Peraturan
Bupati/Walikota yang dirancang oleh Tim PPB
Des Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh
Bupati/Walikota.
Metode Penegasan
Survei Lapangan Kartometrik

Pengumpulan dan Pengumpulan dan


Form 1 Form 1
Penelitian Dokumen Penelitian Dokumen

1. Peta Kerja 1. Peta Kerja


Pembuatan Peta Kerja Pembuatan Peta Kerja
2. BA Form 2 2. BA Form 2

1. BA Form 4
Pelacakan dan
2. BA Form 5
Penentuan Posisi Batas Pelacakan dan
3. BA Form 6
Penentuan Posisi Batas
c 1. BA Form 7
2. Peta Batas
Pemasangan dan 1. BA Form 8
Pembuatan Peta Batas
Pengukuran Pilar Batas 2. BA Form 9
Desa

Pembuatan Peta Batas 1. BA Form 7


Desa 2. Peta Batas
Form 7.
Berita Acara
Kesepakatan
(BAK)
BAK Penegasan Batas Desa
Contoh
Peta
Batas
Desa
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai