1ANAMNESIS - Permfis - Colok Dubur
1ANAMNESIS - Permfis - Colok Dubur
1
URONEFROLOGI
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu melakukan anamnesis lengkap dan
pemeriksaan fisik colok dubur, kateterisasi, pemeriksaan sekret urethra,
radiodiagnostik secara berurutan dan mampu mengetahui keadaan normal dan
abnormal pada sistem tersebut.
Tujuan Khusus :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi/anamnesis dengan pasien secara lengkap
2. Mempersiapkan pasien dalam rangka pemeriksaan fisik
3. Melakukan pemeriksaan colok dubur untuk prostat secara baik, benar dan
efisien.
4. Melakukan pemasangan kateter secara baik dan benar.
5. Melakukan pengambilan dan pengiriman sekret urethra secara baik, benar dan
efisien
6. Melakukan penilaian pada beberapa hasil pemeriksaan radiologis kasus-kasus
sistem urogenital.
7. Melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang ada
8. Mengenal dan menentukan berbagai kelainan pada sistem urogenital.
Metode pembelajaran :
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab. (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list / daftar tilik dengan sistem skor
2
URONEFROLOGI
Deskripsi kegiatan
3
URONEFROLOGI
4
URONEFROLOGI
SKOR
No. LANGKAH KLINIK
0 1 2
1 Mengucapkan salam, pemeriksa berdiri & melakukan jabat tangan
2 Mempersilahkan duduk berseberangan/berhadapan
3 Menciptakan suasana membantu dan menyenangkan
4 Menanyakan identitas: nama, umur, alamat, pekerjaan
5 Menanyakan keluhan utama dan menggali riwayat penyakit saat ini.
6 Menanyakan keluhan tambahan
7 Melakukan anamnesis yang berkaitan dengan sistem
8 Menggali penyakit dahulu dan yang berkaitan
9 Menggali penyakit keluarga
10 Menggali riwayat pengobatan sebelumnya
11 Menarik kesimpulan dari anamnesis untuk mendapatkan beberapa
diagnosis sementara
JUMLAH: .......................
Jumlah
Nilai = ------------------- X 100% = %
22
Makassar, .................2018
Instruktur/koordinator
.......................................
5
URONEFROLOGI
STUDY GUIDANCE
PHYSICAL EXAMINATION IN UROGENITALIA SYSTEM
NO STEP/ACTIVITY CASE
MEDICAL CONSENT 1 2 3
1 Approach the client or the family and introduce yourself while
asking about his/her condition
2 Give general information to the client or family about the physical
examination, the aim, and the benefits for patient
3 Ensure secrecy to the patient and family
4 Explain about the patient’s right orthe family that they have the
right to refuse the physical examination
5 Get approval to the patient to do the physical examination
TOOLS AND EQUIPMENT PREPARATION
6 Check all the equipments
Do the physical examination in the quite place and good
illumination
SELF PREPARATION
7 A nurse should assist the doctor during the examination
8 In children, the doctor should act informally, so the child will calm
during the examination
9 Before examination, wash hands in aseptic way with warm water or
running water and scrub hands to make it warmth
10 Open the patient’s clothes according to the part of the body that the
doctor will examin
11 Put on the sterile hanscoen on both hands (if necessary)
12 The examiner should stand on the patient’s right side
UROLOGIC PHYSICAL EXAMINATION
A. ABDOMINAL EXAMINATION
1. Examination on Costovertebralis region
a. The examination could be done in sitting position, but the
best way to do it in supine position. Look from the anterior
site to posterior
Inspection:
Observe for the sign of severe inflammation, trauma, mass in RCV /
lateral abdominal that move following breathing (tumor)
Palpation:
a. Examination in supine position, 1 hand on costo-vertebralis
and the other hand infront of the abdominal wall. Do the
examination in inspiration and expiration condition. Right
kidney in lower position than left kidney. Sometimes we can
palpate “ballotement” on maximal inspiration and feel the
movement of kidney on expiration.
b. Check if there is pain during palpation and kidney
consistency
Percussion:
a. Examination on costo-vertebralis region (lateral abdominal
wall). Observe the spreading and progressivity of the
dullness in lateral abdominal (bleeding in kidney
6
URONEFROLOGI
injury/trauma)
b. If the bleeding in retroperitoneal , the dullness still persist
even the position is change, if intraperitoneal the dullness
moves according to position changes.
Auscultation:
Use stetoscope: the examiner could hear murmur (systolic bruit) if
there is stenotic or aneurysma in the renalis artery
Translumination:
Especially in children <1 yo, with large mass in suprapubic or RCV.
Use flash light on mass site in the dark room.
Translumination test (+) renal cyst or hydronephrosis with
transparant fluid. Translumination test (+) looks like in a hydrocele.
2. Supra Pubic Examination
Inspection:
Normally, if empty or volume < 150cc unpalpable/unvisible
a. Observe the round mass between symphisis os pubis and
umbilicus full vesica urinaria
b. Irreguler mass in supra pubic big tumour in vesica
urinaria
c. Observe testicle in scrotum empty/just one intra
abdominal testicular seminoma
Palpation: Buli-buli dalam kondisi kosong
a. Pain pressure on supra pubic systitis
b. Vesica urinaria tumour, uterus, large ovarium and seminoma
can be palpable on supra pubic
c. Excessive amount of residual urine can be palpable with
bimanual rectal toucher
Percussion: tdk terlalu informatif
a. Empty vesica urinaria can’t be identified by percussion
b. Dullness on supra pubic if the volume in vesica urinaria
>150cc or ovarium cyst in female
B. MALE GENITALIA EXAMINATION
1. Penis
Inspection:
a. Observe from the top to the base of penis (warna kulit
sekitar)
b. Is it already circumcised or not yet? If uncircumcised
observe:
1. Preputium
Preputium too long, usually on hypospadia
redundant prepuce
Small orificium and tight constriction so the
preputium unable to pull back across glans penis
phymosis
If the phymosis pull back by forced to posterior
corona glandis and it is not reposition as soon as
possible paraphymosis
c. If circumcised already, the examiner should observe:
1. Glands Penis
7
URONEFROLOGI
8
URONEFROLOGI
9
URONEFROLOGI
10
URONEFROLOGI
SKOR
No. LANGKAH KLINIK
0 1 2
1 Melakukan medical consent
2 Melakukan persiapan alat
3 Melakukan persiapan diri
4 Melakukan pemeriksaan Regio Costo-Vertebralis (Inspeksi,
Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
5 Melakukan pemeriksaan Supra Pubik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi)
6 Melakukan pemeriksaan Genitalia Eksterna (Inspeksi, Palpasi)
JUMLAH: .......................
Jumlah
Nilai = ------------------- X 100% = %
12
Makassar, .................2018
Instruktur/koordinator
.......................................
11
URONEFROLOGI
INDIKASI
1. Retentio urine
2. Aliran urine berkurang, nocturia, urine menetes (dribbling)
3. Pemeriksaan untuk menilai traktus gastrointestinalis (Rectal Toucher)
12
URONEFROLOGI
ACUAN
Persiapan : Mintalah penderita untuk buang air kecil, bila tidak dapat, lakukan
kateterisasi. Atur posisi penderita dengan posisi lithotomi, kemudian pasang sarung
tangan dan oleskan jari telunjuk yang bersarung tangan dengan lubricant
Prosedur :
Lakukan inspeksi pada perineum dengan memisahkan kedua bokong (otot gluteus)
dengan tangan kiri. Nilailah kulit sekitar perineum seperti tanda inflamasi, sinus
pilonidal, fistula ani, prolaps rectum dan hemorrhoid. Masukkan jari telunjuk secara
perlahan ke orificium anal (perineum) dan tekan secara perlahan untuk
merelaksasikan spinkter ani eksterna. Selanjutnya masukkan telunjuk sampai
mencapai ampulla rectum, sambil menilai semua bagian rectum untuk menilai adanya
massa atau tekanan pada daerah rectum kemudian pertahankan bagian ventral telunjuk
menghadap ke dinding anterior rectum. Doronglah telunjuk menuju jam 12, dan
rasakan alur median yang memisahkan 2 kelenjar prostat, teruskan sampai mencapai
bagian teratas prostat (pole atas) saat alur median menghilang. Bila telunjuk
diteruskan ke atas, maka di tiap sisi midline dapat dicapai vesica seminalis yang
dalam keadaan normal tidak teraba. Nilailah permukaan prostat (halus atau bernodul),
konsistensinya (elastik, keras, halus), bentuknya, ukurannya (normal, membesar,
atrofi), sensitifitas terhadap tekanan (normal atau tidak), mobilitas atau terfiksasi.
Setelah selesai, keluarkan jari dan berilah penderita tissue untuk membersihkan
dirinya.
Pada Hipertophy prostat benigna (BPH) biasanya pembesarannya bilateral, teraba
elastis seperti karet dan permukaan mukosa rectum licin. Pada Carcinoma teraba
benjolan seperti batu dan bernodul-nodul, dan pembesaran unilateral. Pada prostatitis
akut kelenjar membesar dan terba lunak, tegang dan sangat sensitif terhadap tekanan
(nyeri tekan).
REFERENCES
1. Degown RL and Brown DD : DeGowin’s Diagnostic Examination, 7th edition.
McGraw-Hill, 2000
2. Swartz MH : Textbook of Physical Diagnosis, Hystory and Examination, 5 th
edition, Elsevier, 2006
13
URONEFROLOGI
PERSIAPAN PENDERITA
- Kandung kemih dikosongkan
- Penderita pria umumnya berbaring terlentang dengan posisi lithothomi
14
URONEFROLOGI
PENUNTUN PEMBELAJARAN
TEHNIK PEMERIKSAAN PROSTAT DENGAN COLOK DUBUR
(digunakan oleh Peserta)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya,
tetapi tidak efisisen
3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan
efisien.
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS
Medical Consent 1 2 3
1. Sapalah klien atau keluarganya dengan ramah dan
persilahkan duduk. Perkenalkan diri anda, serta tanyakan
keadaannya.
2. Berikan informasi umum pada klien atau keluarganya
tentang pemeriksaan colok dubur, tujuan, manfaat dan
resiko untuk keadaan klien.
3. Berikan jaminan pada klien atau keluarganya tentang
kerahasiaan yang tindakan dan hasil pemeriksaan
4. Jelaskan pada klien tentang hak-hak klien atau keluarganya,
misalnya tentang hak untuk menolak tindakan pemeriksaan
colok dubur.
5 Mintalah kesediaan klien untuk pemeriksaan colok dubur
Persiapan penderita dan alat/bahan 1 2 3
6 Periksa dan aturlah alat yang dibutuhkan
7 Mintalah penderita mengosongkan kandung kencingnya.
Bila klien tidak mampu mengosongkan kandung kencingnya
sendiri, lakukan kateterisasi urine. Kemudian bantu klien
dalam posisi lithothomi.
Persiapan untuk melakukan colok dubur 1 2 3
8. Lakukan cuci tangan rutin
9. Pasanglah sarung tangan DDT pada kedua tangan.
Pemeriksaan colok dubur 1 2 3
10. Penderita berada dalam posisi lithothomi (tergantung teknik
pemeriksaan lihat gambar)
11. Lakukan inspeksi daerah perineum dan anus, perhatikan
apakah ada tanda-tanda hemorrhoid atau penonjolan/nodul,
fistel (fisura ani) atau ada bekas operasi
15
URONEFROLOGI
16
URONEFROLOGI
DAFTAR TILIK
TEKNIK PEMEMRIKSAAN PROSTAT DENGAN COLOK
DUBUR
Petunjuk : Berilah nilai pada kotak yang sesuai. Nilai 0 bila tidak dilakukan, nilai 1
bila dilakukan tapi belum memuaskan dan nilai 2 bila memuaskan
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1. Berikan Medical Informed
2. Siapkan penderita (pemberitahuan dan posisi)
3. Siapkan alat-alat dan bahan
4. Lakukan cuci tangan rutin
5. Gunakan sarung tangan
6. Oleskan jelly pada sarung tangan
7. Lakukan Inspeksi pada daerah sekitar anus
8. Gunakan jari telunjuk untuk pemeriksaan
9. Sentuh secara perlahan-lahan spinkter ani,
sebelum mendorong telunjuk masuk ke dalam
rektum
10. Tempatkan jari pada posisi jam 12 (posisi
lithothomi), untuk meraba pembesaran prostat
11. Tempatkan tangan yang satu di atas suprapubis
sambil menekan ke arah buli-buli
12. Nilai 1) Permukaannya atau keadaan mucosa
rektum pada prostat 2) Pembesarannya : pole
atas bisa/tidak teraba dan penonjolannya
kedalam rektum 3) Konsistensi : kenyal atau
keras 4) Simetris atau tidak 5) Berbenjol-benjol
atau tidak 6) Terfiksir atau tidak 7) Nyeri tekan
atau tidak 8) Adanya krepitasi (batu prostat)
atau tidak
13. Lengkungkan jari tangan saat dikeluarkan dari
anus
14. Lakukan dekontaminasi sarung tangan
sebelum dibuka
15. Lakukan cuci tangan asepsis
JUMLAH
Makassar, 2018
Instruktur/ Koordinator,
NILAI = Jumlah x 100 % = %
30
................................................................
17