Anda di halaman 1dari 116

No Soal Option Referensi

1 Apoteker di industri melakukan A. 3 T1/2 orde 0 :


pengujian stabilitas ongoing tablet Metformin 500 B. 7 1
� �0
mg selama 5 tahun, pada suhu 300C ± 20C, RH C. 11 2
60% ± 5%. Kinetika reaksi mengikuti Orde nol, D. 5 �0
dengan nilai K eliminasi 34,65/tahun. Berdasarkan E. 9
1
data tersebut, berapa tahun Metformin 500 mg � 500
2
terurai setengahnya?
34,65

250
34,65

= 7,2 = 7

Ayu pambajeng (21405021047)


2 Seorang pasien, laki-laki usia 47 tahun, penderita A. Metformin
DM tipe 2 dengan HbA1C 7,5%, dirawat di suatu B. Repaglinid
rumah sakit karena mengalami HIV-AIDS. Dokter C. Pioglitazon
telah memulai triple terapi antiretroviral untuk D. Akarbose
pasien. Dokter akan menyesuaikan obat diabetes E. Sitagliptin
oral pasien dan meminta rekomendasi apoteker.
Selama ini, pasien rutin menggunakan glimepiride
2 mg 1 kali sehari. Apoteker menyarankan
penggantian obat. Apakah obat yang
direkomendasikan ?
(Dipiro Edisi 11, Hal 3656-3657)
Ayu pambajeng (21405021047)
3 Seorang pasien, laki-laki usia 68 tahun, didiagnosa a. Sukralfat
dokter mengalami GERD. Pada saat visite b. Simetidin
bersama, dokter berdiskusi untuk menentukan c. Ranitidin
obat yang aman untuk pasien. Pasien memiliki d. Omeprazol
Riwayat penyakit asma dan sudah mengalami e. Metoklopramid
penurunan daya ingat. Selain itu, saat ini pasien
juga sering mengalami sembelit. Apakah obat
yang direkomendasikan ?

Dipiro Edisi 11, 2020


4 Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, a. Diltiazem
dirawat di IGD suatu rumah sakit mengalami b. Propanolol
krisis tiroid dengan gejala tremor yang parah. c. Klonidin
Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk d. Bisoprolol
menentukan obat untuk menurunkan gejala tremor e. Atenolol
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat asma, sinus
bradikardi dan hipoglikemik. Apakah obat yang
direkomendasikan?

Propanolol adalah obat golongan β –


blockers yang digunakan untuk mengatasi
gejala tremor pada penderita hipertiroid.
Sumber : Dipiro edisi 11
5 Seorang pasien, laki-laki, usia 48 tahun, A. Injeksi
mengalami serangan akut gout arthritis untuk metilprednisolon
ketiga kalinya dalam tahun ini. Saat ini, pasien B. Injeksi triamnisolon
mengalami serangan pada sendi jari kaki kiri dan intraartikular
kanan serta pada lengan. Dokter meminta C. Kolkisin
rekomendasi apoteker mengenai obat lain untuk D. Naproksen
dikombinasikan dengan piroksikam karena pasien E. Seleksoksib
mengatakan bahwa pengobatan dengan
piroksikam sudah tidak mampu menghilangkan
peradangan dan nyeri pada pasien. Apakah obat Pengobatan untuk gout arthritis Kombinasi
yang direkomendasikan? NSAID yaitu Colchicin Sumber : Dipiro
edisi 11
6 Seorang dokter di suatu rumah sakit meminta A. Adevovir
rekomendasi obat yang aman kepada apoteker B. Lamivudin
untuk pengobatan pasiennya (perempuan, 1 C. Telbivudin
tahun). Pasien belum mendapatkan imunisasi D. Entecavir
hepatitis dan saat ini terinfeksi hepatitis B dari E. Interferon ɑ-2a
orang tuanya. Apakah obat yang tepat
direkomendasikan?

Pengobatan hepatitis yang aman untuk anak


usia 1 tahun yaitu IFN Sumber: Dipiro edisi
11
7 Seorang dokter di suatu rumah sakit meminta a. Azitromisin
rekomendasi pilihan antibiotik empiris kepada b. Amoksisilin
apoteker untuk pengobatan pasiennya (laki-laki), c. Kotrimoksazol
usia 40 tahun, penderita PPOK). Pasien d. Eritromisin
mengalami uncomplicated exacerbasi dengan e. Sefazolin
perburukan gejala sesak nafas dan meningkatnya
sputum purulence. Apakah antibiotik empiris yang
tepat direkomendasikan?

Referensi :
(Deepali Dixit, PharmD, BCPS; Mary Barna
Bridgeman, PharmD, BCPS, CGP; Rani
Patel Madduri, PharmD, BCPS, AAHIVP;
Samir T. Kumar, MD Candidate; and
Michael J. Cawley, PharmD, RRT, CPFT,
FCCM., 2016, Pharmacological Management
and Prevention Of Exacerbations of Chronic
Obstructive Pulmonary Disease in
Hospitalized Patients, hal 709-711)

8 Apoteker di rumah sakit melakukan MESO pada a. Vitamin K


visite untuk evaluasi pengobatan pasien (laki-laki, b. Protamin sulfat
usia 58 tahun, penderita DVT). Pasien telah c. Asetil sistein
diterapi dengan enoksaparin injeksi selama 5 hari. d. Dimerkarpol
Pasien mengatakan mengalami mimisan dan e. Natrium bikarbonat
mengalami pendarahan pada saat BAB. Apoteker
menyimpulkan pasien mengalami overdosis
enoksaparin dan menuliskan rekomendasi antidot
pada CPPT pasien. Apakah antidot yang
dituliskan?

Referensi:
Enoxaparin Sodium Injection, For
Subcutaneous And Intravenous Use Initial
U.S. Approval: 1993. Revised 2021
9 Apoteker bagian R&D sedang mengujikan volume A. 1,1 Diketahui :
sedimentasi sediaan suspensi Doksisiklin yang B. 1,0 Volume awal endapan (Vo): 10
telah disimpan selama 7 hari. Berikut data yang C. 0,8 Volume akhir endapan (Vu): 4
diperoleh : D. 0,6 Ditanya : Volume sedimentaasi (F) ?
Hari ke Tinggi suspensi (cm) E. 0,4 Jawab :
0 10 F = Vu
1 10 Vo
2 9 =4
3 7 10
4 6 = 0,4
5 5
6 4
7 4
Berapa volume sedimentasi pada hari ke-7?

10 Apoteker bagian R&D di industri farmasi akan A. 24 Diketahui :


membuat sediaan aerosol kombinasi formeterol B. 137 Tiap akulasi formoterol = 6 mcg
dab beklometason dengan inhaler dosis terukur. C. 200 Tiap akulasi blekometason = 50 mcg
Jumlah tiap aktuasi formoterol adalah 6 mcg dan D. 240 Satu sedian aerosol = 1,2 mg formeterol
beklometason adalah 50 mcg. Tiap satu sediaan E. 444 fumarate
aerosol mengandung 1,2 mg formeterol fumarate. = 1200 mcg
Berapa kali inhalasi sediaan tersebut dapat Ditanya : Berapa kali inhalasi sediaan
digunakan ? tersebut dapat digunakan ?
Jawab :
Frekuensi Inhalasi
= Dosis formeterol dalam satu sedian aerosol
Dosis formoterol tiap akulasi
= 1200 mcg
6 mcg
= 200 kali

11 Apoteker bagian R&D di industri farmasi telah A.1,0


membuat sediaan aerosol kombinasi budesonide B.1,7
dan formoterol dengan inhaler dosis terukur C.3,7
bertekanan dan sedang diujikan kinerja D.4,0
pengukurannya. Berikut adalah hasil penimbangan E.5,0
10 wadah inhaler tersebut.
Berapakah bobot WD2 ?

Sumber : Farmakope Indonesia VI 2020


12 Apoteker bagian R&D suatu industri farmasi A.Pemerian
sedang menimbang bahan aktif dan bahan B.Cemaran mikroba
tambahan untuk produksi tablet deksamethason. C.Keseragaman kadar
IPC dapat dilakukan pada tahap ini. Apakah D.Volume masa granul
parameter pengujian yang tepat dilakukan pada E.Perolehan hasil
tahap ini . Apakah parameter pengujian yang tepat pengolahan
dilakukan dalam IPC tersebut?

Sumber : Per BPOM 13 TH 2018. Pedoman


CPOB
13 Apoteker bagian produksi suatu industri farmasi A. 003078 A 1. Digit pertama dan kedua menunjukan tahun
sedang membuat penomoran bets produk jadi kapsul B. 200378 A produksi yang diberi kode sebagai berikut: untuk
doksisiklin. Produksi obat ini dilakukan pada bulan C. 020378 A tahun 2020: 20
Juni 2020, kode penomoran kapsul 03, urutan produksi D. A 020378 2. Digit ketiga dan keempat menunjukkan kode
ke 78 dan termasuk pada lot A. bagaimanakah E. A 203078 produk dari ruahan, yaitu: 03
penomoran bets yang tepat? 3. Digit kelima, keenam menunjukkan urutan
produksi, yaitu 78
4. digit kedelapan menunjukan kekuatan obat
yang pertama, yaitu A.

Sumber: BPOM 2020 tentang CPKB.


(Tri wijayanti 21405021045)

14 Apoteker bagian RnD di industri farmasi akan A. 30 Diketahui:


membuat tablet allopurinol dengan formula sebagai B. 120 Pregalatin starch 5%
berikut: C. 150 Bobot allopurinol 250 mg
Allopurinol 100 mg D. 240 Produksi 1 batch 12000 tablet
Laktosa 20% E. 600
Pregalatin starch 5% Ditanya: berapa pregalatin starch yang
Air qs dibutuhkan (gram)
Mg stearate 1%
Talcum 2% Jawab:
Bobot tablet adalah 250 mg dan 1 bets produksi Bobot pregalatin starch 1 tablet
menghasilkan 12000 tablet. Berapakah jumlah = 5% x 250 mg
pregalatin starch (gram) yang harus ditimbang untuk 1 = 12,5 mg/tablet
kali siklus produksi?
Bobot pregalatin starch 1 bets
= 12,5 mg x 12000
= 150.000 mg = 150 gram

(Tri wijayanti 21405021045)

15 Apoteker bagian QC di industry farmasi akan a. 10 Pembahasan :


melakukan pengujian untuk spesifikasi bahan b. 100 % b/v = 1 gram/ 100 ml
awal dosisiklin. Disebutkan dalam formulir CoA c. 1000 = 100
kelarutan dosisiklin sebagai berikut: agak sukar d. 10000
larut dalam etanol, sangat sukar larut dalam air, e. 100000
dan praktis tidak larut dalam kloroform dan
dalameter. Berapakah volume (ml) etenol yang
dibutuhkan untuk melarutkan 1 gram dosisiklin? (Isna Azzah Arfiyani 21405021044)
16 Apoteker bagian QC industri farmasi akan a. 10 tube Pembahasan :
melakukan pemeriksaan uji kebocoran salep mata b. 25 tube Jika terdapat kebocoran pada 1 tube tetapi
kloramfenikol, pengujian pertama menunjukkan c. 20 tube tidak lebih dari 1 tube, ulangi pengujian
terdapat 4 tube mengalami kebocoran. Berapakah d. 25 tube dengan 20 tube tambahan. Uji memenuhi
jumlah tube yang diujikan berikutnya? e. 30 tube syarat jika tidak ada satu pun kebocoran
diamati dari 10 tube uji pertama, atau
kebocoran yang diamati tidak lebih dari 1
dari 30 tube yang diuji.
Sumber : FI Edisis IV (Hal 1086)

(Isna Azzah Arfiyani 21405021044)


17 Apoteker bagian QC di industri farmasi a. 25°C dan 35°C
akanmelakukan pengujian media fill pada ruang b. 37°C dan 45°C
aseptis yang akan digunakan untuk produksi obat c. 20°C dan 40°C
tetes mata Gentamisin. Hasil menunjukkan adanya d. 30°C dan 45°C
cemaran padamedia pertumbuhan, sehingga e. 25°C dan 45°C
dilakukan identifikasijenis cemaran. Identifikasi
dilakukan dengan 2 suhu yang berbeda untuk 7 hari
pertama dan 7 hari berikutnya. Berapa suhu inkubasi
yang digunakan?

Sumber: Farmakope Indonesia VI, 2020


18 Apoteker bagian QC di industri farmasi akan a. Hari ke 7, dan 1 pada Sumber: Farmakope Indonesia VI, 2020
melakukan pengujian media fill pada ruang aseptis inkubasi II
yang akan digunakan untuk produksi obat tetes mata b. Hari ke 7, sebelum
Gentamisin. Hasil menunjukkan adanya cemaran pada inkubasi II c. Hari ke 8,
media pertumbuhan, sehingga dilakukan identifikasi sebelum inkubasi II d. Hari
jenis cemaran. Identifikasi dilakukan dengan inkubasi ke 8, pada hari 1 inkubasi II
pada suhu yang berbeda yaitu suhu 20°C selama 7 hari e. Hari ke 14 (akhir inkubasi
pertama (inkubasi I) dan 30°C selama 7 hari II)
berikutnya (inkubasi II). Kapan pengamatan media
pertama kali dilakukan?

19 Apoteker penanggung jawab apotek melakukan a. 1 rangkap 3 rangkap


stok opname, ternayata ditemukan obat morfin b.2 rangkap (PMK No 3 tahun 2015 tentang
telah kadaluar sa. Apoteker akan melakukan c.3 rangkap peredaran,penyimpanan, pemusnahan, dan
pemusnahan obat tersebut, sehingga harus d. 4 rangkap pelaporan narkotik, psikotropik, dan
membuat berita acara pemusnahan. Berapakah e. 5 rangkap prekursor farmasi)
rangkat berita acara pemusnahan yang dibuat?
Ika Nauvaliana 21405021042
20 Apoteker penanggung jawab apotek meakukan a. Kepala Dinas Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak
stok opname, ternyata ditemukan obat morfin Kesehatan Provinsi yang mengandung narkotik atau psikotropik
telah kadaluarsa. Apoteker akan melakukan b. Kementrian Kesehatan dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh
pemusnahan obat tersebut, sehingga harus c. Kepala BPOM Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
membuat berita acara pemusnahan. Kepada d. Kepala Dinas (PMK No.73 tahun 2016 tentang standar
siapakah tembusan berita acara tersebut Kesehatan pelayanan kefarmasian di Apotek)
disampaikan? Kota/Kabupaten
e. Pemilik sarana/apotek Ika Nauvaliana 21405021042
21 Apoteker di industri obat tradisional melakukan a. Aspergillus flavus
pengujian untuk mengetahui keamanan serta kualitas b. Penicillium digitatum
simplisia rimpang temulawak. Salah satu pengujian c. Aspergilus niger
yang dilakukan adalah uji cemaran d. Stachybotrys chartarum
afiatoksin.pengujian afiatoksin dilakukan karena e. Penicilium
senyawa tersebut merupakan senyawa yang bersifat chrysogenum
karsinogenik. Apakah kapang yang menghasilkan
senyawa tersebut ?

Fridah Wahyu Safitri (21405021041)

Sumber : Dalia Sukmawati dkk. 2018. Tentang


Skrining Kapang Aspergillus Spp. Penghasil
Aflatoksin Pada Jagung Pipilan Di Daerah
Bekasi, Jawa Barat. AL-KAUNIYAH:
Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN:
2502-6720
22 Apoteker di industri obat tradisional akan membuat a. 0,12 Diketahui :
sediaan jamu sirup ekstrak temulawak 120 mL/botol. b. 1,2 Sediaan jamu : 120 ml/ botol Sekali produksi : 50
Sekali produksi dibuat sebanyak 50 botol. Dalam c. 3 botol
formulasinya digunakan pengawet asam benzoat. d. 6 Kadar Asam benzoate : 0.01 - 0.1%
Asam benzoat yang diperbolehkan 0,01-0,1%. e. 12
Berapakah maksimal pengawet yang diperbolehkan per Ditanya :
produksi (gram)? Berapa kadar maksimal pengawet?

Fridah Wahyu Safitri (21405021041) Jawab :


1 botol = 120 x 0,01%= 0,6%
1 botol = 120 x 0,1% = 0,12%
Jika 1x produksi = 50 botol
= 0,6 x 50 botol = 0,6 g (minimal)
= 0.12 x 50 botol = 6 g (maksimal)

23 Apoteker di industri obat tradisional akan a.1,6 Diket :


b. 2,9 - Dosis aspartam : 40 mg/Kg BB
membuat sediaan jamu ekstrak temulawak sebagai
c. 290 - BB balita 5 tahun : 13,7 – 24,9 Kg
penambah nafsu makan unutk anak. Dalam d. 548
e. 996 Ditanya : Asupan maksimal aspartam untuk
formulasinya digunakan pemanis buatan yaitu
balita 5 tahun dengan berat badan minimum?
aspartam. Asupan aspartam dalam sehari yang
Jawab = 40 mg/Kg BB x BB
dapat ditolelir oleh tubuh manusia adalah 40
= 40 mg/Kg BB x 13,7–24,9 Kg
mg/Kg BB. Sediaan tersebut dibuat untuk balita = 548 – 996 mg
dengan usia maksimal 5 tahun (BB: 13,7-24,9
Asupan maksimal aspartam dg berat badan
Kg). berapakah asupan maksimal aspartam (mg) minimum : 548 mg
untuk balita 5 tahun dengan berat badan
minimum?
24 Apoteker di industri obat tradisional melakukan a. 18-20o C
uji AKK (Angka Kapang Khamir) pada jamu b. 20-25o C
o

c. 27-28 C
kapsul ekstrak rimpang temulawak. Pengujian d. 28-30o C
dilakukan dengan menuangkan jamu kapsul e. 30-35 C
o

ekstrak rimpang temulawak konsentrasi tertentu


yang telah dibuat ke dalam media uji. Selanjutnya
media diinkubasi. Berapakah suhu inkubasi yang
digunakan ?
Rismana, Eriawan, 2015. Pengujian
Cemaran Bakteri, Kapang dan Khamir di
Unit Produksi Farmasi Skala Pilot Kapasitas
5 Kg/Batch. Pusat Teknologi Farmasi dan
Medika.Media Litbangkes: Vol 26 (1).

25 Apoteker di apotek melakukan pemesanan obat Jawaban : D Menurut PERBPOM No 10 Tahun 2019
batuk pilek yang mengandung parasetamol, CTM, A. Surat pemesanan tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat
dan dextromethorphan. Apoteker menuliskan obat prekursor Tertentu yang sering Disalahgunakan,
yang dipesan pada surat pesanan. Apakah jenis B. Surat pemesanan Kriteria obat-obat tertentu dalam Peraturan
surat pesanan yang tepat digunakan? narkotika Badan ini terdiri atas obat atau bahan obat
C. Surat pemesanan yang mengandung :
psikotropika a. Tramadol
D. Surat pemesanan b. Trihesifenidil
obat-obat tertentu c. Klorpromazin
E. Surat pemesanan d. Amitriptilin
biasa e. Haloperidol; dan/atau
f. Dekstrometorfan

Karena pada kandungan obat batuk pilek


terdapat kandungan obat-obat tertentu yaitu
dextromethorphan, maka surat pemesanan
yang digunakan adalah surat pemesanan
obat-obat tertentu.

26 Apoteker di apotek melakukan pengecekan pada Jawaban : E Tablet allopurinol 100 mg. tablet Na
buku defecta. Apoteker hendak memesan tablet A. Surat pemesanan diklofenak 500 mg, sirup paracetamol, dan
allopurinol 100 mg. tablet Na diklofenak 500 mg, prekursor tablet amoksisilin 500 mg tidak termasuk
sirup paracetamol, dan tablet amoksisilin 500 mg. B. Surat pemesanan obat golongan
Apakah jenis surat pemesanan yang tepat narkotika precursor/narkotika/psikotropika/obat-obat
digunakan? C. Surat pemesanan tertentu, maka surat pemesanan yang
psikotropika digunakan adalah surat pemesanan biasa
D. Surat pemesanan
obat-obat tertentu
E. Surat pemesanan
biasa

27 Apoteker di BPOM melakukan penarikan A. Spektroskopi UV-Vis


kosmetika yang tidak mempunyai ijin edar. Salah B. Spektroskopi
satu kosmetika yang ditarik adalah krim pemutih. resonansi magnetic
Apoteker di BPOM melakukan pengujian inti
kandungan merkuri pada krim pemutih. Apakah C. Spektroskopi IR
metode analisis yang digunakan untuk pengujian D. Spektroskopi serapan
tersebut? atom Sumber: Yulia, R., Putri, A., dan Hevira, L.,
E. Spektroskopi masa 2019, Analisis Merkuri Pada Merk Krim
Pemutih Wajah dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom, Jurnal
Katalisator, 4(2), hal. 104
28 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian A. A Hasil pengujian sampel yang positif
kandungan parasetamol pada jamu pegel linu yang B. B mengandung parasetamol adalah dengan
beredar di pasaran namun tidak mempunyai ijin C. C melihat nilai RF bercak yang mendekati hasil
edar dari BPOM menggunakan metode D. D RF standart parasetamol (0,75) yaitu sampel
kromatografi lapis tipis. Hasil Rf standar E. E A bercak ke 3 dengan nilai RF 0,73.
parasetamol adalah 0,75. Hasil pengujian sampel
adalah sebagai berikut:
Ber Nilai Rf
cak Samp Samp Samp Sampel Samp
el A el B el C D el E
1. 0,37 0,32 0,35 0,28 0,37
2. 0,54 0,51 0,57 0,62 0,58
3. 0,73 0,63 0,91 0,95 0,89
Sampel manakah yang positif mengandung
parasetamol?

29 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian A. A Batas yang diperbolehkan 0,8% yaitu:
kandungan metil paraben pada produk lotion 100 B. B 0,8% x 100 ml = 0,8
ml yang ditetapkan dengan HPLC. Batas metil C. C
paraben yang diperbolehkan adalah 0,8%. Hasil D. D Sampel A : 15 rentangnya 14,2 - 15,8 hasil
pengujian adalah sebagai berikut. E. E
pengujian 15,5
Sampel B : 9,8 rentangnya 9 - 10,6 hasil
pengujian
10,5
Sampel C : 19,8 rentangnya 19 - 20,6 hasil
Sampel manakah yang tidak memenuhi kriteria? pengujian 20,2
Sampel D : 12 rentangnya 11,2 – 12,8 hasil
pengujian 14,8
Sampel E : 11 rentangnya 10,2 – 11,8 hasil
pengujian 11,3
Jadi yang tidak memenuhi kriteria adalah
sampel D,
karena melebihi rentang yang diperbolehkan.
30 Apoteker bagian QC di industri farmasi sedang A. 600-800 (Alkil halida)
melakukan analisis spektra FTIR bahan baku asam B. 1450-1600 (benzen
fenofibrat dari supplier yang sebelumnya telah aromatik)
memasok fenofibrat. C. 1600-1750 (alkena)
D. 1750-2000 (karbonil)
E. 2500-3000
(karboksilat)

Spektra pada bilangan gelombang manakah Sumber : Salama, F.M.M., Nassar, M.W.I.,
(1/cm) yang menunjukkan bahwa bahan baku Sharaf El-Din,M.M.K., Attia,K.A.M.,
Kaddah,M.Y., 2011,
tersebut benar-benar yang dimaksud? Determination of Fenofibrate and the
Degradation Product Using Simultaneous
UV-Derivative
Spectrometric Method and HPLC, American
Journal of Analytical Chemistry, 2, 332-343.

31 Apoteker bagian QC di suatu industri farmasi Option Referensi :


sedang melakukan pengujian kekuatan mekanik A 1600 Afikoh, N., Nurcahyo, H., & Susiyarti, S. (2017).
suppositoria bisakodil 10 mg yang sedang B. 1700 PENGARUH KONSENTRASI PEG 400 DAN
C. 1800 PEG 4000 TERHADAP FORMULASI DAN UJI
diproduksi dengan hasil sbb: SIFAT FISIK SUPPOSITORIA EKSTRAK
Pengujian Beban Waktu D. 1900
SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata [L.]
ke (g) (detik) E. 2000 pers). Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2).
1 2000 32
2 2000 11
3 2000 47
I : 2000 – 100 = 1.900
II : 2000 – 200 = 1.800
III : 2000 = 2.000
5.700 : 3 = 1900
32 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian Option Referensi :
kandungan cemaran N-Nitrosodimetilamin A. Kromatografi Food and Drug Administration, 2019
(NDMA) pada tablet ranitidine yang beredar di
pasaran. Metode analisis apakah yang digunakan Kolom
untuk B. Kromatografi Cair
pengujian tersebut? Kinerja Tinggi
C. Kromatografi Lapis
Tipis Densitometri
D. Kromatografi Gas
E. Kromatografi
Cair-Spektroskopi
Massa
33 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian A. Oksidatif
tablet ranitidine untuk melihat kandungan cemaran N- B. Karsinogenik
Nitrosodimetilamin (NDMA) yang beredar di pasaran. C. Korosif
Apakah bahaya kandungan cemaran pada obat D. Teratogenik
tersebut? E. Infeksius

Rufaidah, Ani, 2020, Tanggung Gugat Badan


Pengawas Obat dan Makanan Terhadap
Peredaran Ranitidine, Jurist-Diction, 3 (6).
34 Apoteker di BPOM sedang melaukan pengujian A. A Sampel C
kandungan cemaran NNitrosodimetilamin (NMDA) B. B 1. 330 mg : 3 = 110 ng (>96 ng/tab)
pada tablet ranitidin 150 mg yang beredar di pasaran. C. C 2. 315 mg : 3 = 105 ng (> 96 ng/tab)
Kriteria amang batas cemaran tersebut adalah 96 D. D 3. 298 mg : 3 = 99,33 ng (> 96 ng/tab)
ng/tablet.Data hasil pengujian adalah sbb : E. E Sampel C adalah sampel yang tidak memenuhi
kriteria ambang batas cemaran karena hasil
melebihi ambang batas yang di tetapkan yaitu
96 ng/ tablet

Sampel manakah yang tidak memenuhi kriteria


sambaing batas cemaran tersebut?
35 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian a. Kromatografi Kolom
kandungan cemaran N-Nitrosodimetilamin b.Kromoatografi Cair
(NDMA) pada tablet ranitidine yang beredar di Kinerja Tinggi
pasaran. Metode analisis apakah yang digunakan
c. Kromatografi Lapis
untuk pengujian tersebut?
Tipis Densitometri
d.Kromatografi Gas
e. Kromatografi Cair-
Spektroskopi Massa
Sumber : Food and Drug Administration,
2019
Azizan Habibulloh (21405021033)
36 Apoteker sedan melakukan pengujian tablet a. Oksidatif
valsartan untuk melihat kandungan cemaran b. Karsinogenik
NNitrosodietilamin (NDEA) yang beredar di c. Korosif
pasaran. Apakah bahaya kandungan cemaran pada d. Teratogenik
obat tersebut? e. infeksius

Sumber : S. Anisa, Majalah Farmasetika,


Vol.4 No.1, 2019
Azizan Habibulloh (21405021033)
37 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian a. A Kriteria ambang batas cemaran = 27
kandungan cemaran n-Nitrosodietilamin (NDEA) b. B ng/tablet
pada tablet valsartan yang berada di pasaran. c. C Untuk kriteria ambang batas cemaran dalam
Kriteria ambang batas cemaran tsb adalah 27 d. D 5 unit dose
ng/tablet. Data hasil pengujian adalah sbb: e. E (5 tablet) = 27ng/tablet x 5 tablet = 135 ng

Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel D Sampel yang tidak memenuhi kriteria
A B C D tersebut adalah sampel D, dengan cemaran
(1) 121 (1) 126 (1) 130 (1) 175 (1) 126 yang terkandung (NDEA) dalam 5 unit dose
(2) 126 (2) 125 (2) 135 (2) 180 (2) 133 melebihi batas (135ng)
(3) 123 (3) 127 (3) 129 (3) 164 (3) 124

Sempel manakah yang tidak memenuhi kriteria


ambang batas cemaran tersebut?

38 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian a. Volumetri Menurut FI VI (hal. 2075), pengujian
kandungan timerosal pada prodak tetes mata yang b. Spektrofotometri kandungan timerosal menggunakan metode
beredar dipasaran berdasarkan pada kurva arus c. Potensiometri analisis polarografi
tegangan secara elektrolisis. Apakah metode d. Polarografi
analisis tersebut? e. Kromatrografi

39 Apoteker di BPOM sedang melakukan pengujian a. Volumetri


kandungan klorobutanol pada produk tetes telinga b. Polarografi
yang beredar dipasaran. Metode analisa apakah c. Potensiometri
yang digunakan untuk pengujian? d. Spektrofotometri
e. Kromatografi gas

Sumber : Farmakope Indonesia Edisi VI


(Henispa Nadiantari)
40 Apoteker bagian QC suatu industry farmasi akan a. 10
melakukan pengujian keseragaman kandungan b. 20
bahan aktif pada tablet ramipril 10 mg yang c. 30
sedang diproduksi. Berapakah jumlah sampel d. 40
(tablet) minimal yang diambil pada pengujian e. 50
tersebut?
Uji pertama 10 tablet jika tidak memenuhi
syarat ditambahi 20 tablet.

Sumber : Farmakope Indonesia Edisi VI


(Henispa Nadiantari)

41 Apoteker bagian QC suatu industri farmasi akan A. 10 Uji keseragaman kandungan diambil secara acak
melakukan pengujuan keseragaman kandungan bahan B. 20 sebanyak 30 tablet, kemudian dilakukan uji
aktif pada tablet Ramipril 10 mg yang sedang dalam C. 30 keseragaman kandungan tahap pertama sebanyak
produksi. Berapakah jumlah sampel (tablet) minimal D. 40 10 tablet, jika tidak memenuhi syarat maka
yang diambil pada pengujian tersebut? E. 50 dilakukan uji tahap kedua yakni sebanyak 20
tablet.

Sumber : FI VI
42 Apoteker bagian QC suatu industri farmasi sedang a. 10 Pada uji keseragaman kandungan diambil secara
melakukan pengujian keseragaman kandungan bahan b. 20 acak 30 tablet, kemudian dilakukan uji
aktif tablet ramipril 10 mg yang sedang diproduksi. c. 30 keseragaman kandungan tahap pertama 10 tablet,
Hasil penetapan kadar tahap pertama tidak memenuhi d. 40 jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji
kriteria penerimaan. Berapakah e. 50 tahap kedua yakni 20 tablet.
jumlah sampel (tablet) yang ditetapkan kandungan zat Sumber : FI VI
aktifnya pada tahap kedua?

43 Apoteker bagian QC suatu industri farmasi akan a. 3 Jawaban : S1 = 6


melakukan peengujian disolusi tablet kombinasi b. 6
metfomin 50 mg dan glibenklamid 5 mg yang c. 9
sedang diproduksi. Berapakah jumlah sampel d. 12
(tablet) yang ditetapkan disolusinya pada tahap e. 15
pertama?

Kemenkes RI, 2020, Farmakope Indonesia


Edisi VI, Jakarta, Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1046
44 Apoteker bagian QC suatu industri farmasi akan a. 3 Jawaban: S2 = S1 + S2 = 6 +6 = 12
melakukan pengujian disolusi tablet kombinasi b. 6
metformin 500 mg dan glibenkamid 5 mg yang c. 9
sedang diproduksi. Hasil pengujian tahap pertama d. 12
tidak memenuhi kriteria penerimaan. Berapakah e. 15
jumlah sampel tablet yang ditetapkan pada tahap
ke dua?

Kemenkes RI, 2020, Farmakope Indonesia


Edisi VI, Jakarta, Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1046

45 Apoteker bagian R&D di Industri farmasi melakukan A. 7,6024 g � 1000


�= �
pengujian disolusi untuk sediaan kapsul celecoxib 100 B. 9,5030 g �� �
mg. Media disolusi yang digunakan adalah tribasic C. 15,2048 g
natrium phospate 0,04 M (BM: 380,120) pH 12 D. 30,4096 g � 1000
0,004 = �
sebanyak 1000mL dengan suhu 36ºC. Berapa tribasic E. 45,6144 g 380,120 1000
natrium phospate yang diperlukan? 380,120
� = 0,004 �
1
g = 15,2048 g

Tribasic natrium phosphate yang digunakan


15,2048 g
Nama : Luluk Miratu Farchatiya Lisanata
NIM : 21405021028
46 Apoteker bagian R&D melakukan riset untuk A. 100 mg Rasio 1:2 (PEG : Celecoxib)
meningkatkan disolusi celecoxib dengan metode B. 200 mg Celecoxib = 2 x 100 mg = 200 mg
dispersi padat. Pembawa yang digunakan adalah PEG C. 300 mg
6000 dengan rasio (1:2). Kekuatan sediaan kapsul D. 400 mg
celecoxib yang digunakan adalah 100 mg. berapa E. 500 mg Nama : Luluk Miratu Farchatiya Lisanata
dispersi padat celecoxib yang ditimbang tiap sediaan? NIM : 21405021028
47
Apoteker bagian produksi di industri farmasi akan a. 440,1375 g Jumlah amylum = 11% x 275 mg x 5500
memproduksi tablet Guaiafenesin 100 mg dengan b. 831,8750 g tablet
bahan tambahan amylum 11% sebagai bahan c. 43,8625 g
penghancur. Tablet dibuat dengan bobot 275 mg = 166,375 g
d. 166,375 g
sebanyak 5500 tablet tiap bets. Berapakah
amylum yang harus ditimbang? e. 15,125 g

48
Pasien laki – laki didiagnosis dokter menderita a. 10 ▪ Iter 2x = resep bisa ditebus sebanyak 3x.
penyakit diabetes mellitus, datang ke apotek dan b. 15
menyerahkan salinan resep kepada apoteker c. 30 ▪ Total metformin = 3 x 30 = 90 tablet.
sebagai berikut: d. 45 ▪ Det XV iter 1x = metformin sudah
e. 60 diambil sebanyak 30 + 15 = 45 tablet.

▪ Jadi metformin yang bisa diberikan yaitu


90 – 45 = 45 tablet

Berapakah jumlah obat (tablet) yang harus


diberikan kepada pasien?
49 Pasien laki-laki didiagnosis dokter menderita a. 10 Dalam resep tertera Iter 2, yang artinya
b. 15
penyakit hipertensi dan angina pektoris, datang ke pasien berhak mendapatkan obat total
c. 20
apotek dan menyerahkan salinan resep kepada d. 25 sebanyak 30 tablet. Karena dalam
e. 30
apoteker sebagai copy resep sudah tertera det orig (sudah
Berikut : diberikan aslinya) yaitu sebanyak 10 tablet,
Iter 2 maka sisa obat yang berhak diterima pasien
R/ Adalat oros 30 No. X adalah 20 tablet.
S 1dd 1 tab det orig
Berapakah jumlah obat (tablet) yang harus
diberikan
kepada pasien?
50 Apoteker bagian RnD di Industri A. 5 Derajat Flokulasi
farmasi akan menentukan derajat B. 0,6
C. 0,2 ������ ��ℎ�� ��������� (��)
flokulasi pada suspense =
D. 0,22 ������ ��ℎ�� ����������� (���)
kloramfenikol 250mg/5mL. E. 0,12 75
= 15
pengujian menggunakan sistem =5
flokulasi dan deflokulasi dengan
hasil sebagai berikut :
Pengujian Flokulasi Deflokulasi
Tinggi fase 100 ml 100 ml
pada awal Farmasetika dasar, hal 124
Tinggi 75 ml 15 ml
Fase pada
akhir

Berapa nilai derajat flokulasi suspense tersebut ?


51 Apoteker bagian RnD di industri farmasi A. 0,15 Jawaban :
mengembangkan formula sediaan suspense B. 0,75 F = ������ ��ℎ�� ������� (��) / ������ ���� ��������
koramfenikol 250mg/5Ml. C. 1 (��)

Sediaan suspense dilakukan pengujian D. 15 F = 75 ��/100 ��


menggunakan sistem formulasi dan deflokulasi E. 75 F = 0,75
dengan hasil sebagai berikut :

Pengujian Flokulasi Deflokulasi


Tinggi awal 100mL 100ml
suspensi
Tinggi fase 75mL 15ml

padat akhir
/∞
berapa volume flokulasi (F) suspense tersebut ?
52 Apoteker bagian RnD di industry farmasi A. Uji serbuk kaca Jawaban :
merancang penggunaan wadah kaca untuk sediaan B. Uji permukaan kaca
injeksi vitamin C 100mg/ml. Wadah di rancang C. Uji ketahanan
menggunakan kaca tipe 1 dan tidak tembus terhadap air
cahaya. Maka perlu dilakukan pengujian untuk D. Uji kapasitas dapar
menetapkan daya tahan kaca baru. Apakah uji E. Uji ekstraksi untuk
yang perlu dilakukan ? resin spesifik Sumber :
Ngulwiyah, C. P., Pratiwi, I. S., & Santoso, I.
(2017). Pengaruh Pengujian Alkalinitas Gelas
Terhadap Serangan Kimiawi Preparat Farmasi
Dalam Pengemasan Sediaan Obat. Jurnal
Teknologi Farmasi Steril.
53 Apoteker di Instalasi farmasi puskesmas a. 1 bulan tanpa
melakukan pengadaan sediaan vaksin. Frekuensi cadangan
distribusi vaksin ke puskesmas adalah sebulan b. 1 bulan + 3 hari
sekali. Untuk menghindari terjadinya penumpukan cadangan
maka vaksin disimpan tidak lebih dari stok c. 1 bulan + 1 minggu
maksimal. Berapa persediaan stok maksimal yang cadangan Sumber :
harus disiapkan? d. 1 bulan + 2 minggu PERATURAN MENTERI KESEHATAN
cadangan REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN
e. 1 bulan + 1 bulan 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN
cadangan IMUNISASI.
M. Nadiya Al Fatih (21405021023)
54 Apoteker bagian produksi di Industri farmasi a. Kelas A
sedang memproduksi sediaan infus ringer laktat. b. Kelas B
Sediaan tersebut dilakukan sterilisasi akhir dengan c. Kelas C
alat autoklaf. Semua bahan ditimbang sebelum d. Kelas D
dilakukan pencampuran. Apakah kelas ruangan e. Kelas E
M. Nadiya Al Fatih (21405021023)
yang sesuai untuk penimbangan bahan tersebut?
55 Apoteker bagian QC di industri farmasi A. Diluent
melakukan pengujian terhadap waktu hancur B. Binder
tablet ibuprofen 200 mg. syarat waktu hancur C. Disintegran
tablet adalah tidak lebih dari 15 menit. Setelah D. Lubrican
dilakukan pengujian, diketahui waktu hancur 27 E. Glidan
menit. Bahan apa yang perlu ditambahkan untuk
memperoleh sifat fisik yang lebih baik? Bahan yang ditambahkan untuk
mempercepat waktu hancur tablet yaitu
disintegran (bahan penghancur) (C)
Rohmani, S. dan Rosyanti, H., 2019,
Perbedaan Metode Penambahan Bahan
Penghancur secar Intragranular
Ekstragranular terhadap Sifat Fisik serta
Profil Disolusi Tablet Ibuprofen, Journal of
Pharmaceutical Science and Clinical
Research, 02, 95-108.
(Hathifah Shahrum- 21405021022)
56 Apoteker bagian produksi melakukan in process A. HPMC
control untuk pembuatan tablet ibuprofen 200 mg. B. Laktosa
Saat pengempaan terjadi penempelan granul pada C. Povidone
die. Bahan apa yang perlu ditambah untuk D. Magnesium stearate
mengatasi permasalahan tersebut? E. Sodium Starch
Glikolat

Bahan yang ditambahkan untuk mengatasi


granul menempel pada die pada proses
pengempaan yaitu lubrikan (bahan pelicin),
contohnya magnesium stearat (D)
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018, Teknologi
Sediaan solid, Kemenkes RI, 153,210.
(Hathifah Shahrum- 21405021022)
57 Apoteker bagian R&D di Industri Farmasi A. Binder
mengembangkan formula tablet ibuprofen 200mg. B. Glidan
pada proses pengempaan, tablet mengalami C. Diluent
capping. Apakah bahan yang dapat dioptimasi D. Disintegran
untuk mengatasi permasalahan tersebut? E. Preservatif

Bahan yang dapat mengoptimasi


permasalahan tersebut adalah bahan pengikat
yaitu Binder (A)

Sumber : Murtini, G,Y., 2018, Teknologi


Sediaan Solid, Kemenkes RI, 152
58 Apoteker bagian QA di Industri farmasi A. 0,316 g
melakukan validasi metode analisis B. 1,5803 g
permanganometri. Larutan baku sekunder yang C. 3,161 g
digunakan adalah kalium permanganate (KMnO4) D. 15,803 g
0,1 N (BM 158,03) sebanyak 1000 mL, dengan E. 31, 606 g
nilai valensi 5. Berapa kalium permanganate yang
diperlukan?

Sehingga didapatkan hasil 3,161 g (C)

59 Apoteker bagian RnD melakukan formulasi tablet a. Manitol


tanpa salut. Setelah diuji sifat fisiknya mempunyai b. Sukrosa
waktu hancur yang tidak sesuai kriteria yang c. Sodium Stach
dipersyaratkan. Hal ini dikarenakan air sukar Glicolate
masuk ke dalam tablet. Bahan apa yang perlu d. Aerosil
dikurangi untuk memperoleh sifat fisik yang lebih e. Amilum
baik ? Sumber : Lachman, l., h. a. lieberman and
j.lkaning, 1994, teori dan praktek farmasi industri
edisi ii,
universitas indonesia press, jakarta.
Sumber : Farmakope Indonesia edisi V hal
990
60 Apoteker bagian produksi di industri farmasi akan a. 0-5 Pa
mendesaian fasilitas produksi sediaan steril yang b. 5-10 Pa
berkaskade antara ruang penyangga dengan ruang c. 10-15 Pa
kelas B. Berapakah perbedaan tekanan yang tepat d. 15-20 Pa
untuk kedua ruangan tersebut ? e. 20-25 Pa

Sumber : Sarana Penunjang Kritis Industri


Farmasi, CPOB 2013 BPOM RI halaman 17
61 Seorang apoteker di industri farmasi akan a. 10 kali perjam
mendesain sistem tata udara ruang produksi b. 15 kali perjam
kapsul Omeprazol 20mg. Berapakah pertukaran c. 20 kali perjam
udara minimal yang diperbolehkan untuk ruang d. 25 kali perjam
produksi tersebut? e. 30 kali perjam

62 Seorang apoteker dibagian RnD sedang membuat a. Avicel


formulasi tablet salut lepas salut selaput b. Gelatin
Metronidazol 500 mg. komposisi Avicel, gelatin, c.Laktosa
laktosa, pvp dan mg stearate. Manakah bagan d. PVP
tersebut yang digunakan sebagai pembentuk film ? e. Magnesium stearat

Sumber : Handbook of Pharmaceutical


Exipients Fifth Edition
63 Apoteker di uspense farmasi akan melakukan validasi A. Validasi Pembersihan
pada plant steril baru yang akan digunakan untuk B. Validasi Proses Aseptis
produksi injeksi Epinefrin HCl. Validasi mencakup C. Validasi Pengisian
simulasi pengisian dengan media pertumbahan D. Validasi Prospektif
Trypticase Soy Broth (TSB). Validasi apakah yang E. Validasi Konkuren
dilakukan oleh apoteker tersebut?

Sumber : CPOB 2018 halaman 154


(Ardhina Tiara Savitri NIM 21405021018)
64 Seorang apoteker di bagian RnD Industri Obat A. Xanthan gum
Tradisional (IOT) akan membuat sediaan uspense B. Fruktosa
peningkat nafsu makan untuk anak dari ekstrak C. tween
kunyit. Bahan tambahan yang digunakan pada D. gliserin
uspense tersebut adalah xanthan gum, fruktosa, E. PEG 400
tween, PEG 400 dan gliserin. Berdasarkan bahan
tambahan tersebut, manakah bahan yang berfungsi
sebagai anti cap-locking agent?

Sumber : Handbook of Pharmaceutical


Excipients Eight Edition halaman 383
(Ardhina Tiara Savitri NIM 21405021018)
65 Seorang apoteker di bagian RnD akan membuat a. Dilakukan penyinaran
sediaan sirup dekstrometorfan HBr. Produksi sirup
dengan sinar UV
tersebut akan menggunakan purified water, namun
industry farmasi tidak menerapkan sistem loop b. Disaring dengan filter
pada pengolahan air.Bila air disimpan kurang dari
bakteri ukuran 0,45 μm
24 jam, maka perlakuan apakah yang seharusnya
dilakukan oleh industry tersebut? c. Di uji kadar TOC
d. Diuji angkaka pang
dan khamir
e. dipanaskan pada suhu
80°C sebelum digunakan

66 Apoteker pada bagian RnD akan melakukan uji a. Zona I


stabilitas jangka panjang pada suatu produk b. Zona II
kosmetik. Produk tersebut sebelumnya telah c. Zona III
dipasarkan di Jepang. Agar dapat dipasarkan di d. Zona IV
Indonesia, maka apoteker tersebut. Harus e. Zona V
menyesuaikan dengan zona dan regulasi. Zona
berapakah yang dimaksud untuk memenuhi
regulasi tersebut?
67 Apoteker di bagian QC hendak melakukan A. 3
sampling terhadap bahan baku piracetam yang B. 4
baru datang dari vendor. Barang yang datang C. 4
berjumlah 15 tong bahan baku. Berapakah D. 10
jumlah tong yang dapat dijadikan sampling oleh E. 15
apoteker QC?

CPOB Jilid 1

68 Apoteker pada industri farmasi akan melakukan A.Certificate of


pengolahan limbah menggunakan Hidrogen Analysis (CoA) B.Catatan
Peroksida dengan konsentrasi 40%. Untuk Pengolahan Batch (CPB)
melakukan handing pada bahan tersebut, perlu C.Material Safety Date
diketahui dokumen terkait penanganan dan Sheet (MSDS)
D.Corective And
tingkat bahaya. Dokumen apakah yang perlu Preventife Action
dipersiapkan apoteker? (CAPA)
E.Certificate of
Product Conformity
(CoC)
69 Seorang apoteker dibagian QA mendapatkan A. Melakukan
keluhan terkait adanya perubahan warna pada penarikan produk.
sirup ambroxol yang berada di distributor. Sirup B. Membandingkan
tersebut mengalami perubahan warna menjadi produk dengan
coklat setelah penyimpanan 3 bulan pada sampel pertinggal.
distributor. Hal apakah yang dilakukan apoteker C. Menyusun kajian
setelah melakukan kajian informasi terkait produk
analisis resiko.
tersebut ?
D. Membuat dokumen
CAPA
E. Melakukan kajian
dokumen pencatatan
bets

Setelah dilakukan pengkajian keluhan


produk, dapat dilakukan pengujian sampel
obat yang dikeluhkan, dan bila perlu
pengujian sampel pertinggal dari bets yang
sama.

SUMBER: PETUNJUK OPERASIONAL


PENERAPAN PEDOMAN CARA
PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
TAHUN 2012, JILID 1: Badan Pengawas
Obat dan Makanan, Republik
Indonesia:2013.
70 Seorang pasien rawat inap, (laki-laki,65 tahun) A. Terapi sudah tepat,
didiagnosis hipertensi tanpa komplikasi oleh monitoring efek
dokter di RS. Saat diperiksa tekanan darahnya samping kaptopril
145/100 mmHg. DokteR memberikan kaptopril (2 B. Perlu kombinasi
x12,5 mg). Apoteker melakukan pemantauan antihipertensi
terapi obat dan menuliskanplan pada rekam golongan diuretik
medik. Apakah assesment yang tepat untuk pasien
C. Pasien hanya perlu
tersebut?
terapi non
farmakologi
D. Perlu penurunan
frekuensi minum
kaptopril
E. Perlu kombinasi
antihipertensi
golongan ARB
Klasifikasi tekanan darah pada pasien
termasuk Hipertensi derajat 1. Terapi yang
diberikan sudah tepat yaitu memberikan obat
antihipertensi golongan ACE-Inhibitor dosis
tunggal (kaptopril). Efek samping
penggunaan obat antihipertensi golongan
ACE-Inhibitor yaitu : batuk dan
hiperkalemia. Sehingga perlu monitoring
efek samping dari penggunaan obat
(kaptopril).
SUMBER : KONSESUS
PENATALAKSANAAN
HIPERTENSI,Perhimpunan Dokter
Hipertensi Indonesia: 2021.

71 Seorang pasien rawat jalan (perempuan, 55 tahun), A. 1 bulan Pembahasan :


didiagnosis hipertensi tanpa komplikasi. Pasien B. 2 bulan
mendapatkan resep yang terdiri dari lisnopril dan C. 3 bulan
indapamid. Apoteker melakukan pemantauan D. 4 bulan
terapi obat. Berapa lama target penurunan tekanan E. 5 bulan
darah pasien dapat tercapai setelah menggunakan
terapi tersebut ?

Pharmaceutical Care Untuk penyakit


hipertensi, 2006.

72 Apoteker klinis rumah sakit sedang melakukan A. Sefriakson Pembahasan :


viite bersama dengan dokter dan bidan kepada B. Benzatin benzil
paien perempuan (38 tahun) dengan kondisi lesi penisilin
dan keluhan nyeri disekitar servik. Dokter C. Eritromisin
mendiagnosis sifilis primer. Saat ini pasien sedang D. Doksisiklin
hamil trisemester 2. Dokter meminta rekomendasi E. Tetrasiklin
apoteker mengenai antibiotik yang aman untuk Dhipiro Ed 11, hal 5714
pasien dan dapat diberikan secara intramuskular.
Apakah antbiotik yang direkomendasikan oleh
apoteker ?
73 Apoteker di IFRS menyerahkan fenitoin kapsul 50 a. 6 bulan
mg pada ibu untuk pengobatan anaknya (laki-laki b. 6 bulan
10 tahun) penderita epilepsi. Apoteker melakukan c. 9 bulan
evaluasi terapi yang telah diberikan. Berdasarkan d. 12 bulan
informasi dari ibu tersebut, pasien tidak e. 24 bulan
mengalami kekambuhan selama 18 bulan terakhir.
Selanjutnya, apoteker menyampaikan pasien harus
tetap minum obat selama beberapa bulan kedepan
agar dipantau kekambuhan penyakitnya. Setelah
itu pasien boleh menghentikan pengobatan setelah
tidak mengalami kejang. Berapa bulankah lama
pemantauan yang disampaikan ?

Sumber : Dipiro 10 Hal : 843


(Ika Lutfiana Pertiwi 21405021012)
74 Seorang pasien (laki-laki, 6 tahun) masuk ke a. Fenitoin
UGD. Dokter mendiagnosis pasien mengalami b. Midazolam
status epileptikus konvulsif. Dokter memberikan c. Fenobarbital
diazepam intravena, namun vena pasien sulit d. Lorazepam
diakses. Dokter meminta pertimbangan apoteker e. Haloperidol
mengenai obat alternative untuk diberikan secara
intramuscular kepada pasien. Apakah obat yang
direkomendasikan ?
Sumber : Menkes RI 2017 Tentang Pedoman
Tata Laksana Epilepsi Pada Anak (Hal 50).
(Ika Lutfiana Pertiwi 21405021012)
75 Seorang pasien (laki-laki, 55 tahun) menebus A. Penggunaan kedua
resep di sebuah apotek. Resep berisi teblet Na obat di atas dapat
diklofenak 50 mg sebanyak (15, S 2 dd 1). Pasien dilakukan bersama-
menyatakan didiagnosis dokter mengalami sama
ostreoarthritis pada lututnya. Ketika obat B. Pasien diminta
diserahkan oleh apoteker, pasien menyatakan menggunakan Na
bahwa sedang menggunakan Na diklofenak
diklofenak tablet saja
topikal. Apakah pernyataan yang tepat untuk
C. Pasien meneruskan
disampaikan oleh apoteker?
penggunaan Na
diklofenak topikal,
tablet ditunda
D. Pasien menggunakan
kedua obat dengan
jeda 30 menit - NSAID topikal menjadi lini pertama
E. Pasien disarankan untuk OA lutut jika pasien berusia > 75
menggunakan Na tahun dan kontraindikasi dengan
Diclofenak Gel 1 kali acetaminophen.
dalam seminggu - Pasien harus menghindari NSAID oral
saat menggunakan produk NSAID
topikal untuk meminimalkan potensi
efek samping aditif.
Sumber : Dipiro Edisi 11
76 Apoteker di IFRS melakukan evaluasi terapi obat A. Ibuprofen
pada pasien anak (laki-laki, 9 tahun), penderita B. Asetosal
hemofilia A. Pasien masih merasakan nyeri C. Asam mefenamat
meskipun telah diterapi dengan paracetamol. D. Ketoprofen
Apoteker menyimpulkan obat tersebut tidak E. Tramadol
efektif dan menuliskan rekomendasi obat penganti
dalam lembar CPPT. Apakah obat pengganti yang
direkomendasikan?

Sumber : Guidelines for the Management of


Hemophilia 3rd edition, 2020.
77 Seorang pasien (perempuan, 25 th) menemui a. Omeprazole di
apoteker di apotek untuk membeli suplemen zat minum pagi hari dan
besi karena sedang menstruasi hari ke dua. zat besi diminum
Pasien menyatakan saat ini sedang malam hari
mengkonsumsi omeprazole atas resep dokter b. Melakukan
untuk mengatasi peptic ulcer. Apoteker penggantian
menyadari bahwa kedua obat tersebut
omeprazole dengan
mengalami interaksi.apakah tindakan yang tepat
ranitidine
dilakukan?
c. Menyarankan
pemberian jeda
minum kedua obat
selama 2 jam
d. Omeprazole diminum
sebelum makan, zat
besi diminum setelah
makan
e. Menyarankan pasien
untuk berkonsultasi
terlebih dahulu ke
dokter
78 Seorang pasien (perempuan, 35 th)dirawat di RS a. Kodein
dengan diagnosis kanker tulang. Pada saat b. Metadon
apoteker visite, pasien masih mengeluhkan nyeri c. Ventanil
sedang pada tulang, meskipun telah diberi d. Morphin
ketoprofen. Berdasarkan skala nyeri, pasien e. Petidin
mengatakan masih merasakan nyeri skala 7/10.
Apoteker memutuskan untuk memberikan usulan
analgetik opioid untuk dikombinasikan dengan
ketoprofen pada lembar CCPT pasien. Apakah
analgetik opioid lini pertama yang di
rekomendasikan ?
79 Seorang pasien DM tipe 2 (Perempuan, 52 tahun) a. Mengganti metformin
yang menjalani rawat inap. Pasien telah diterapi tablet dengan sediaan
dengan metformin 500 mg (3 kali sehari) selama 3 tablet lepas lambat.
bulan, namun kadar gula darahnya masih tinggi. b. Mengganti metformin
Keluarga pasien menyatakan bahwa pasien sering dengan insulin.
lupa minum obat dan mengeluhkan perutnya c. Mengganti metformin
kembung. Dokter meminta saran apoteker untuk
dengan glimepirid.
mengatasi kepatuhan pasien dan efek samping PENJELASAN : Metformin memiliki efek
d. Mengkombinasi
obat tersebut. Apakah rekomendasi yang samping di lambung seperti
disampaikan? metformin dengan
glimepiride. ketidaknyamanan perut, kembung, sakit
e. Meningkatkan perut hingga diare. Dalam literatur
frekuensi pemakaian disebutkan efek samping metformin dapat
diminimalkan dengan pemberian dosis yang
metformin.
paling ringan dan menggunakan metformin
extended rilis / tablet lepas lambat dapat
mengurangi efek samping metformin.

SUMBER : Dipiro XI Halaman 3609


80 Seorang pasien (laki-laki, 55 tahun) dirawat di RS a. Vit B12
dengan diagnosa DM tipe 2, pasien telah diterapi b. Fero Sulfat
dengan metformin sejak 6 bulan lalu. Berdasarkan c. Eritropoetin
pemeriksaan darah dokter menyatakan bahwa d. Asam Folat
pasien mengalami anemia yang merupakan efek e. Suplemen Besi
samping metformin. Dokter meminta rekomendasi
obat pada apoteker untuk mengatasi anemia
pasien. Apakah antianemia yang tepat untuk
PENJELASAN : Metformin dalam sekresi
diusulkan apoteker kepada dokter?
saliva dan dapat menurunkan konsentrasi
vitamin B12 menyebabkan anemia
megoblastik. Pengatasan efek samping
metformin menurut literatur dapat diberikan
vitamin b12, bisa secara sublingual atau
injeksi.
SUMBER : Dipiro XI Halaman 3609-3610

81 Apoteker di bagian QC industri farmasi baru saja A. 118,00 – 120, 20 Timbang saksama artinya timbangan
menerima bahan baku paracetamol dari supplier. B. 118,80 – 120, 10 memiliki toleransi ± 0.1%
Apoteker mengambil dan menimbang bahan baku C. 119,82 – 120,12 ● Cara perhitungannya:
paracetamol 120 mg secara saksama. Berapakah D. 120,00 – 120,12 0,1% x 120 mg = 0,12
rentang berat penimbangan (mg) yang diterima? E. 120,00 – 121,20 ● Range/rentang penimbangan:
120 – 0,12 = 119,88
120 + 0,12 = 120,12
● Maka rentang berat penimbangan yang
diterima adalah 119,88 – 120,12 (C)
82 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan A. 901, 50 Diketahui:
pengujian viskositas sirup ambroksol yang sedang B. 4.475,93 t.air = 100 detik
dikembangkan formulanya, menggunakan C. 8.018, 87 t.sampel = 50 detik
viskometer Ostwald pada suhu 25⁰C. Data yang D. 10.374, 65 ρ.air = 0,997 g/cm3
diperoleh adalah sebagai berikut: Waktu mengalir ρ.sampel = 1,05 g/cm3
air 100 detik, viskositas air 8500 cp, densitas air E. 16.141, 90 Vis.air = 8500 cp
0,997 g/cm3, waktu mengalir sampel sirup adalah Ditanya:
50 detik, dan densitasnya 1,05 g/cm3. Berapakah Vis.sampel berapa…?
viskositas (cp) sirup tersebut? Jawab:
�.������ � �.������
Vis.sampel = Vis.air x
�.��� � �.���
50 � 1,05
= 8500 x
100 � 0,997
52,5
= 8500 x 99,7
= 4475,93 (B)
83 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan A. 901,50 Diketahui :
pengujian viskositas sirup ambroksol yang sedang B. 4.475,93 tair = 100 detik
dikembangkan formulanya, menggunakan C. 8.018,87 Vis.air = 8500 cp
viskometer Ostwald pada suhu 25⁰ C. Data yang D. 10.374,65 ᵖair = 0,997 g/cm3
tsampel = 50 detik
diperoleh adalah sebagai berikut: Waktu mengalir E. 16.141,90
ᵖsampel = 1,05 g/cm3
air 100 detik, viskositas air 8500 cp, densitas air
Ditanya : Vis.sampel = …… ?
0,997 g/cm3, waktu mengalir sampel sirup adalah
Jawab :
50 detik, dan densitasnya 1,05 g/cm3. Berapakah
Vis.sampel = Vis.air x ᵖsampel x tsampel
viskositas (cp) sirup tersebut?
ᵖair x tair
= 8500 x 1,05 x50
0,997x100
= 8500 x 52,5
99,7
= 4.47593

84 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan A. Diluent Sticking adalah bahan massa cetak tablet
trial produksi tablet salut natrium diklofenak. B. Binder menempel pada dinding cetakan die. Karena
Setelah selesai produksi, tablet salut yang C. Desintegran massa cetak lengket dan sebagian besar
didapatkan mengalami kerusakan seperti digambar D. Lubrican disebabkan oleh kelembapan berlebih pada
berikut: E. Corrigen tahap granulasi.
Picking adalah perpindahan bahan dari
permukaan tablet dan menempel pada
permukaan punch.
Solusi: Lakukan pengeringan granul dengan
Apakah eksipien yang perlu di evalusi dalam tepat seperti yang semestinya, Ganti atau
formula tersebut? tambahkan jumlah pengikat, Kurangi atau
ganti jenis pengikat, Modifikasi proses
pencampuran dan tambahkan zat adsorben,
Tingkatkan tekanan pengempaan,
Kurangikecepatanpengempaan.

Sumber : Metode Pembuatan dan Kerusakan


Fisik Sediaan Tablet, 2020, Majalah
Farmasetika, 5 (2) 2020, 82-93.

85 Apoteker R&D di industry Farmasi melakukan A. Newtonian Jawab:


pengujian viskositas sirup ambroksol yang sedang B. Nonnewtonian
dikembangkan formulanya. Rheogram yang C. Plastis
dihasilkan dapat dilihat pada gambar. D. Pseudoplastis
E. Dilatan

Apakah tipe aliran sediaan tersebut? Aliran Newton adalah jenis aliran yang ideal,
pada cairan newton berhubungan antara
shearing rate (Kecepatan tekanan ) dan
shearing stress (besarnya tekanan) adalah
liniear dengan suatu tetapan yang dikenal
dengan viskositan atau koefisien viskositas.
Dengan kata lain, bahwa pada aliran Newton,
tidak membutuhkan energy (tekanan) untuk
bisa mengalir karena akan mengalir dengan
sendirinya mengikuti gaya gravitasi sehingga
viskositas ( kekentalan zat ) tidak berubah.
Sumber : Sinila, S., 2016, Farmasi Fisik,
Kemenkes, Jakarta, hal.(74-75)
86 Apoteker R&D di industri Farmasi melakukan A. Newtonian
pengujian viskositas eliksir parasetamol, Yang B. Nonnewtonian
sedang dikembangkan formulanya. Rheogram C. Plastis
yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar. D. Pseudoplastis
E. Dilatan

Sumber : Sinila, S., 2016, Farmasi Fisik,


Kemenkes, Jakarta, hal.(74-75)
Apakah tipe aliran sediaan tersebut?
87 Apoteker R&D di Industri Farmasi melakukan A. Newtonian
pengujian viskositas eliksir parasetamol yang B. Nonnewtonian
sedang dikembangkan formulanya, menggunakan C. Plastis
viscometer Ostwald. Pemilihan viscometer dapat D. Pseudoplastis
dilakukan berdasarkan tipe aliran bahan yang E. Dilatan
diuji. Apakah tipe aliran sediaan tersebut?

Sumber: Sinala, S., 2016., Farmasi Fisik,


Kemenkes RI, Jakarta, Hal 69.
88 Apoteker R&D Industri Farmasi membuat produk A. Laktosa
tablet parasetamol dengan formula sebagai B. HPMC
berikut: Parasetamol C. SSG
(66,67%), Laktosa D. Magnesium stearate
(24,33%), Mucilago E. Talkum
HPMC 1%(qs), Sodium
Starch Glicolate (SSG)
(8%), Magnesium stearate
(0,5%), Talkum (0,5%).
Hasil cetak tablet pada produksi skala pilot, tablet
mengalami chipping seperti gambar. Bahan
apakah yang perlu ditingkatkan konsentrasinya?

Sumber: Junral Marja, T. S., 2009, Pengaruh


Variasi Konsentrasi Hydroxypropyl Methyl
Cellulose sebagai Bahan Pengikat dan
Manitol sebagai Bahan Pengisi Terhadap
Sifat Fisik dan Respon Rasa Tablet
Effervescent Ekstrak Tanaman Ceplukan
(Physalis angulata L.), Skripsi, Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakata.
89 Apoteker bagian QA di industri farmasi a. Audit mutu
melakukan kegiatan evaluasi mutu produk pasca b. Inspeksi diri
pemasaran melalui review dokumen Kualitas c. Quality review
Produk Tahunan Annual Product Review. Apakah d. Farmakoekonomi
kegiatan yang dilakukan apoteker tersebut? e. Farmakovigilans

Review produk tahunan adalah evaluasi yang


dilakukan
setiap tahun untuk menilai standar kualitas
setiap obat
produk dengan maksud untuk memverifikasi
konsistensi
Sumber :
Khushboo Mayurbhai Vora, Jignesh Shah, Dilip
Maheshwari: Annual product quality review:
regulatory aspect, 6(1): 2345 - 2350. (2015)
90 Apoteker bagian R&D melakukan pengujian sifat a. Titik meleleh
fisika suppositoria parasetamol menggunakan b. Kekuatan mekanik
metode krowczynzki. Tujuan pengujian tersebut c. Waktu likuifikasi
adalah untuk menentukan waktu suppositoria d. Waktu hancur
berubah wujud menjadi cair di bawah tekanan e. Kekerasan
menyerupai kondisi di rektum dalam medium air
pada suhu 37oC. Apakah parameter yang
ditentukan dalam uji tersebut?

Sumber :
Nuryanti, dkk.2016. Formulasi dan Evaluasi
Suppositoria Ekstrak Terpurifikasi Daun Lidah
Buaya (Aloe Vera). Acta Pharmaciae Indonesia
4(1) 37-44
91 Apoteker bagian R&D melakukan pengujian sifat A. titik meleleh
fisika suppositoria paracetamol menggunakan U- B. kekuatan mekanik
tube apparatus. Tujuan uji tersebut adalah untuk C. waktu likuifaksi
menentukan suhu saat suppositoria berubah D. waktu hancur
melunak dalam lingkungan medium air suhu E. kekerasan
37ºC. apakah parameter yang ditentukan dalam
uji tersebut?

Allen, L,V, 2007, Suppositories,


pharmaceuticalpress, London, hal. 141
92 Apoteker bagian R&D melakukan pengujian sifat A. titik meleleh
fisika suppositoria paracetamol untuk mengamati B. kekuatan mekanik
keregasan dan elastisitas suppositoria. Apakah C. waktu likuifaksi
parameter yang ditentukan dalam uji tersebut? D. waktu hancur
E. kekerasan

Allen, L,V, 2007, Suppositories,


pharmaceuticalpress, London, hal. 146
93 Apoteker bagian R&D menemukan sampel pertinggal a. Flokulasi
emulsi multivitamin pada uji stabilitas on going/real b. Creaming
time mengalami ketidakstabilan seperti pada gambar. c. Cacking
d. Koalesen
e. Sedimentasi
Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada emulsi
tersebut?

Sumber : Kemenkes, 2016,Farmasi Fisik


halaman 128
94 Apoteker bagian R&D menemukan sampel pertinggal a. Flokulasi
emulsi multivitamin pada uji stabilitas on going/real b. Oswald ripening
time mengalami ketidakstabilan seperti pada gambar. c. Koalesen
d. Creaming
e. Phase inversion

Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada emulsi


tersebut? Sumber : Chemical Enginering Vol. 32 2013
halaman 1586
95 Apoteker di Puskesmas akan melakukan a. 2 vial Kebutuhan=
pengadaan vaksin DT, Campak dan Td. Stok b. 5 vial (�����ℎ ������� � �����ℎ ��������� � ������)

�� ������
vaksin DT di puskesmas masih 3 vial, serta vaksin c. 7 vial ���� ����
campak dan Td tidak ada stok. Indeks Pemakaian d. 8 vial Diketahui :
(IP) vaksin DT (10), vaksin campak (20) dan vaksin e. 9 vial - Sisa stock vaksin DT : 3 vial
Td (10). Jumlah sasaran adalah 100 untuk masing-
- Sisa stock vaksin campak : 0
masing vaksin tersebut serta 1x pemberian tiap
- Sisa stock vaksin Td : 0
vaksin. Berapakah kebutuhan vaksin DT yang
diadakan ? - Lp vaksin DT : 10
- Lp vaksin campak : 20
- Lp vaksin Td : 10
- Jumlah sasaran/ vaksin : 100
- Jumlah pemberian : 1x
Ditanya kebutuhan vaksin DT?
Jawab
(100� 1 � 95%)
Kebutuhan = 10
−3
= 95/100 -3
= 6,5 vial – 7 vial
96 Apoteker di Puskesmas akan melakukan a. 2 vial Kebutuhan=
pengadaan vaksin DT, Campak dan Td. Stok b. 5 vial (�����ℎ ������� � �����ℎ ��������� � ������)

�� ������
vaksin DT di puskesmas masih 3 vial, serta vaksin c. 7 vial ���� ����
campak dan Td tidak ada stok. Indek Pemakaian d. 8 vial Diketahui :
(IP) vaksin DT (10), vaksin campak (20) dan vaksin e. 9 vial - Sisa stock vaksin DT : 3 vial
Td (10). Jumlah sasaran adalah 100 untuk masing-
- Sisa stock vaksin campak : 0
masing vaksin tersebut serta 1x pemberian tiap
- Sisa stock vaksin Td : 0
vaksin. Berapakah kebutuhan vaksin DT yang
diadakan ? - Lp vaksin DT : 10
- Lp vaksin campak : 20
- Lp vaksin Td : 10
- Jumlah sasaran/ vaksin : 100
- Jumlah pemberian : 1x
Ditanya kebutuhan vaksin DT?
Jawab
(100� 1 � 95%)
Kebutuhan = 10
−3
= 95/100 -3
= 6,5 vial – 7 vial
97 Apoteker di industry obat tradisional melakukan A. 2
pengujian kandungan senyawa androgafolida pada B. 3
3 ekstrak yang dimilikinya, yang akan C. 4
dikembangkan menjadi sediaan herbal penurun D. 2 dan 4
kadar gula darah. Profil KLT yang dilihat dibawah E. 2,3 dan 4
UV 254 nm adalah sebagai berikut

No 1 merupakan baku pembanding andrografolid.


Dan no 2,3,dan 4 merupakan ekstrak kental dari
tanaman yang berbeda. Profil ekstrak manakah
yang memperlihatkan ekstrak mengandung
senyawa andrografolida?

(Moch. Rafi dkk. 2017. ATLAS :


Kromatografi Lapis Tipis Tanaman Obat
Indonesia. IPB bogor)

(Puji Setyawati 21405021060)


98 Apoteker kepala IFRS yang juga sebagai A. Candesartan
sekertaris PFT ikut menyusun panduan B. Verapamil
pengobatan untuk terapi pasien gestasional. Dalam C. Nifedipin
panduan tersebut apoteker menetapkan beberapa D. Amlodipin
obat yang tidak boleh diberikan E. Metildopa
(dikontraindikasikan) untuk diberikan pada pasien
hipertensi gestasional . Apakah salah satu contoh
obat yang dimaksud?

(Puji Setyawati 21405021060)


99 Seorang Dokter disuatu rumah sakit meminta A. Bisoprolol
pertimbangan Apoteker dalam pemilihan obat untuk B. Nevibolol
pasiennya. Pasien adalah perempuan (usia 57 tahun) C. Propranolol
yang sedang di rawat di rumah sakit karena D. Atenolol
mengalami serangan angina petoris stabil. Setelah E. Metoprolol JNC -8-hypertension-guideline-algorithm
fase akut terlewati ternyata pasien mengalami
penurunan fungsi ginjal sehingga akan mempengaruhi
pemilihan beta bloker untuk terapi angina pectoris.
Apakah beta bloker yang aman untuk di
rekomendasikan?

Sumber :
Opie LH dan Gersh BJ. 2005. β-Blocking Agents.
In: Opie LH, Gersh BJ (eds). Drugs for the Heart
6th Ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;. 20-1.
Indah Khoirun Nisa’ (21405021080)
100 Seorang perempuan, usia 27 tahun datang ke apotek A. 3 Bacterial Vaginosis
untuk menembus resep yang berisi obat B. 5 ADULT : PO 750mg (Flagyl ER) once daily for 7
Metronidazole untuk mengatasi penyakit vaginosis C. 7 days. Vaginal 1 aplicational (approximately
bacterial yang dideritanya. Apoteker memberikan D. 14 37,5mg metronidazole) intravaginally bid for 5
informasi obat kepada pasien. Berapa lamakah (hari) days
penggunaan obat tersebut? E. 30 Sumber : Tatro, D.S. 2003. A to Z Drug Facts. San
Fransisco : Facts and Comparisons.
Indah Khoirun Nisa’ (21405021080)

101 Apoteker di bagian penjaminan mutu suatu A. 1A


industri obat tradisional akan merancang jalur B. 1B
pengemasan untuk unit produksi baru berupa C. 2
kapsul ekstrak keladi tikus. Apakah kelas D. 3
kebersihan yang tepat digunakan untuk melakukan E. A
proses tersebut?

Sumber : CPOTB 2020

Junianda Pratama Putri (21405021079)


102 Apoteker di bagian penjaminan mutu suatu industry A. 1A
obat tradisional akan merancang jalur pengemasan B. 1B
untuk unit produksi baru berupa sediaan larutan yang C. 2
mengandung ekstrak herba Phyllanthus niruri L. D. 3
Apakah kelas kebersihan yang tepat digunakan untuk E. 4
melakukan proses tersebut?

Sumber : CPOTB 2020

Junianda Pratama Putri (21405021079)


103 Apoteker di bagian pemastian mutu A. Partikel udara
akan melakukan pemeriksaan partikel ukuran ≥0,5 µm
berkala pada ruangan pengolahan krim maksimal 3.522
ekstrak kulit manggis dalam kondisi partikel/m³
non operasional. Ruangan pembuatan
B. Partikel udara
obat tradisional didasarkan pada
ukuran ≥5 µm
jumlah maksimum partikel udara baik
maksimal
berukuran ≥0,5 µm dan ≥5 µm.
290.000 Sumber: CPOB 2018
Berapa jumlah partikel udara yang Mella Nova Wijanarko (21405021078)
partikel/m³
sesuai dengan persyaratan tersebut?
C. Partikel udara
ukuran ≥5 µm
maksimal 2.900
partikel/m³
D. Partikel udara
ukuran ≥0,5 µm
maksimal
35.2000
partikel/m³
E. Partikel udara
ukuran ≥0,5 µm
maksimal
3.520.000
partikel/m³

104 Apoteker di bagian pengembangan dan penelitian A. Spektrofotometri


suatu industri obat tradisional sedang menentukan inframerah
validasi metode analisis penetapan senyawa asam B. Spektrofotometri
oleat untuk menentukan kemurnian minyak massa
kelapa. Apakah metode analisis yang digunakan? C. Kromatografi gas
D. Kromatografi kolom
E. Kromatografi lapis
tipis
Sumber: Pontoh, J. 2011. Analisa asam
lemak dalam minyak kelapa murni (VCO)
dengan dua peralatan kromatografi gas.
Jurnal Ilmiah Sains. 11(2): 274-281.
Mella Nova Wijanarko (21405021078)
105 Apoteker di bagian pengawasan mutu suatu industri A. Karbohidrat
obat tradisional sedang melakukan skrining fitokimia B. Alkaloid
pada jamur Boletus sp. dengan menambahkan larutan C. Tanin
pereaksi ninhidrin-aseton 1% hingga terbentuk warna D. Asam amino
ungu. Apakah senyawa yang didentifikasi? E. Saponin

Sumber : Lestari, N.K.L. 2019. Karakteristik


fisiko kimia dan uji aktivitas antimikroba
bakteriosin dari isolat bakteri asam laktat 15B
hasil isolasi kolon sapi Bali. Buletin Veteriner
Udayana. 11(1): 65-70

Zenita Dite (21405021077)


106 Apoteker di bagian pengawasan mutu suatu indutri A. Tanin
obattradisiomal sedang melakukan skiring fitokimia B. Alkaloid
daun jambu mete. Hasil menunnjukkan bahwa sampel C. Fkavonoid
yang ditambah pereaksi gelantin-NaCl menghasilkan D. Glikosida
endapan berwarna putih. Apakah golongan senyawa E. Saponin
tersebut?

Sumber : Fransiska, dkk., 2021. Identifikasi dan


Uji kestabilan tanin dari daging biji pangi
(Pangium edule Reinw.) sebagai Bahan Pewarna
Alami. Jurnal Chemica.22(1):29-34

Zenita Dite (21405021077)

107 Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industry A. 0,624 Kurva baku :
obat tradisional memastikan kadar flavonoid total B. 0,710 Y = 0,0438 X + 0,0177
dari ekstrak etanol daun manga harum manis C. 0,824 0,564 = 0,0438 X + 0,0177
menggunakan spektrofotometri uv-vis dengan D. 0,593 0,564 - 0,0177 = 0,0438 X
panjang gelombang 435 nm. Ekstrak ditimbang E. 0,699 0,5463 = 0,0438 X
sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan dengan 0,5463 : 0,0438 = X
etanol pa sampai batas 100 ml. larutan ekstrak 12,473 =X
diambil 0,5 ml dilarutkan etanol p.a sampai batas 12,473 = 1,473 mg/ L
25 ml. Kurva baku yang didapatkan dari
pembanding kuersetin adalah Y= 0,0438 X + Faktor pengeceran (FP)
0,0177 ( Y= absorbansi dan X = konsentrasi = 25 : 0,5
flavonoid (ppm)). Nilai absorbansi dari sampel = 50 ml = 0,05 L
adalah 0,564. Berapa kadar flavonoid total
(mg/gram ekstrak) yang terkandung dalam ekstrak Jadi Kadar flavonoid total :
etanol daun manga harum manis tersebut? mg = x . FP
mg = 12,473 mg/L X 0,05 L
(Diyas Septyarini 21405021076) mg = 0,624 mg
108. Apoteker suatu industry tradisional sedang A. Memenuhi syarat
menetapkan rasio kombinasi pemanis batan dalam karena rasio
formula sediaan tablet daun sirsak. Pemanis kombinasi pemanis
buatan yang digunakan adalah aspartame dan buatan < 1
sukralosa sebanyak 1.000 mg/kg dan 800 mg/kg. B. Memenuhi syarat
batas maksimal penggunaan secara berturutturut karena rasio
sebanyak 5.500 mg/kg produk dan 2.400 mg/kg
kombinasi pemanis
produk. Apakah kesimpulan yang tepat dari hasil
buatan sama dengan
pengujian tersebut?
1.
(Diyas Septyarini 21405021076) C. Memenuhi syarat
karena rasio
kombinasi pemanis
buatan > 1 a. Rasio Aspartam 1000 / 5500 = 0,181
D. Tidak memenuhi
syarat karena rasio b. Rasio Sukralosa 800/2400 = 0,33
kombinasi pemanis
buatan < 1 Sehingga rasio penggunaan aspartame dan
E. Tidak memenuhi sukralosa yaitu < 1 sehingga memenuhi
syarat karena rasio syarat.
kombinasi pemanis
buatan > 1 Syarat : Penggunaan pemanis
buatan dalam kombinasi ketentuan
rasio penggunaan kurang dari atau
sama dengan 1 (satu) (rasio ≤ 1).

(Peraturan Badan Pengawas Obat dan


Makanan Nomor 32 Tahun 2019 Tentang
Persyaratan Kemananan Dan Mutu Obat
Tradisional).
109 Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industri obat A. 4,5 mg/kg Pembahasan :
tradisional sedang menetapkan kadar Pb dalam B. 0,25 mg/kg
simplisia herba krokot sebagai antibakteri dengan C. 12,5 mg/kg Berat sampel = 5 g
metode SSA. Berat sampel simplisia herba krokot yang D. 2,5 mg/kg Volume air sampel 0,05 L = 50 mL
digunakan adalah 5 gr dan volume akhir sampel adalah E. 10,5 mg/kg Kadar yang terbaca di SSA 0,25 mg/L = 0,25
0,05 L. Kadar sampel yang terbaca pada alat SSA µg/mL
adalah 0,25 mg/L. Berapa kadar Pb dalam simplisia
herba krokot tersebut? Ditanya : kadar Pb dalam simplisia?

Jawab :
� ( µ�/��) � � (��)
= � (����)
0,25 µ�/�� � 50 ��
= 5 ��
= 2, 5 mg/kg
110 Apoteker bagian pengawasan mutu suatu industri obat A. Tidak memenuhi Pembahasan :
tradisional sedang menetapkan kadar Pb dalam
simplisia herba krokot sebagai antibakteri dengan syarat karena Kadar maksimal Pb dalam industri obat
metode SSA. Berat sampel simplisia herba krokot yang tradisional adalah ≤ 10 mg/kg atau mg/L
digunakan adalah 5 gr dan volume akhir sampel adalah kadar Pb maksimal
0,05 L. Kadar sampel yang terbaca pada alat SSA dalam simplisia ≤ atau ppm.
adalah 0,25 mg/L. Apakah kesimpulan yang tepat dari
hasil pengujian tersebut? 10 mg/kg Sumber : (Peraturan BPOM Nomor 12 tahun
B. Tidak memenuhi syarat 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional)
karena kadar Pb
maksimal dalam
simplisia sama dengan
10 mg/kg
C. Memenuhi syarat
karena kadar Pb
maksimal dalam
simplisia ≤ 10
mg/kg
D. Memenuhi syarat
karena kadar Pb
maksimal dalam
simplisia sama dengan
10 mg/kg
E. Memenuhi syarat
karena kadar Pb
maksimal dalam
simplisia ≥ 10 mg/kg
111 Apoteker di apotek sedang melakukan stock opname A. 1
dengan daftar sebagai berikut:
B. 2
● - Estazolam 2 mg 15 tablet C. 3
● - Mecobalamin 500 mcg 70 tablet D. 4
● - Metformin HCl 500 mg 110 tablet E. 5

● - Pseudoefedrin HCl 12 botol

● - Piracetam 800 mg 20 kapsul


Hasil tersebut akan digunakan untuk pelaporan. Berapa
kategori yang akan dilaporkan setiap bulan?

Sumber : Permenkes Nomor 3 Tahun 2015


Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan,
dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi
ANFALIA DINA CLAUDIA
(21405021074)
112 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri obat A. Waktu retensi
tradisional mengembangkan metode KCKT untuk
analisis asam mefenamat. Hasil optimasinya sebagai B. Tailing factor
berikut; C. Faktor kapasitas
Parameter Asam mefenamat D. Jumlahlempengteoritis
Waktu referensi 12,853 E. Resolusi
Tailing factor 4,480
Factor kapasitas 0,050
Jumlah lempeng teoritis 10,158
Resolusi 5,950
Apakah parameter yang perlu diperbaiki dari hasil
pengujian tersebut? ANFALIA DINA CLAUDIA
(21405021074)
113 Seorang pasien (laki-laki, 3 tahun) menjalani rawat A. INH selama 9 bulan
inap di RS yang diagnosa TB laten dengan hasil tes B. Rifampisin selama 2
menunjukkan BTA netagive. Apoteker visite bersama bulan
dokter dan berkolaborasi untuk menentukan terapi C. Rifampisin selama 6
profilaksis agar TB tidak menjadi aktif. Apakah obat bulan
yang tepat direkomendasikan? D. Etambutol selama 9
bulan
E. INH selama 2 bulan

Sumber : KMK tahun 2019 tentang pedoman


nasional pelayanan kedokteran tata laksana
tuberculosis
(Khotimah, 21405021073)
114 Seorang pasien (laki-laki, 30 tahun) menjalani rawat A. 2HRZ/4HR
inap di RS dengan keluhan batuk dan hasil BTA (+), B. 2RHES/6RHC
pasien memiliki riwayat penyakit hati kronik. Apoteker C. 2HRZ/4H3R3
visite bersama dokter dan berkolaborasi untuk D. 2HRZ/4HRE Sumber : KMK tahun 2009, tentang pedoman
menentukan terapi yang sesuai. Apakah obat yang E. 2HRZE/4H3R3 penanggulangan tuberkulosis
tepat direkomendasikan? (Khotimah, 21405021073)
115 Seorang pasien (perempuan, 25 tahun) datang ke a. Meningkatkan
apotek ingin membeli obat diare. Pasien reabsorpsi air pada
mengalami diare setelah makan makanan pedas. karbon
Apoteker menyerahkan attapulgite 600 mg dan b. Menambah bakteri
memberikan informasi terkait cara kerja obat. baik dalam usus
Apakah infromasi yang disampaiakan? c. Menghentikan
pergerakan usus
d. Menyerap zat
penyebab diare
e. Menambah enzim
lactase
Perhimpunan Gastrohepatologi Dan Nutrisi
Anak Indonesia (PGHNAI)

Fini Hartianti (21405021072)


116 Apoteker di PBF akan mengajukan permohonan a. 10
sertifikasi CDOB ke Balai POM. Hasil evaluasi b. 15
permohonan berkas dinyatakan belum tersedia c. 20
dokumen inspeksi diri. Apoteker harus d. 25
menyerahkan kelengkapan dokumen sesuai e. 30
dengan batas waktu yang ditentukan. Berapa hari
waktu yang diperlukan?

PerBPOM RI Nomor 25 Tahun 2017 tentang


Tata Cara Sertifikasi Cara Distribusi Obat
Yang Baik
Fini Hartianti (21405021072)
1117 Seorang pasien laki-laki (32 tahun) datang ke a. Mengkonfirmasi
apotek ingin menebus salinan resep dari apotek keaslian resep
lain. Resep tersebut berisi: kepada pasien
R/ kodein 10 mg tablet no.XX b. Memberikan kodein
S1 dd 1 tab malam sebanyak 20 tablet
__________________________det X c. Memberikan kodein Sumber : Peraturan Badan Pengawas Obat
Apoteker mempertimbangkan untuk melayani dan Makanan Nomor 4 Tahun 2018 Tentang
sebanyak 10 tablet
pasien sesuai dengan aturan yang berlaku. Apa Pengawasan Pengolahan Obat, Bahan Obat,
d. Tidak memberikan
yang harus dilakukan apoteker? Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
obat di dalam resep
e. Menghubungi Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
(Rizqi Ma’afidhon 21405021071)
dokter penulis resep
118 Apoteker di PBF melakukan pemantauan a. Melakukan retur
penyimpanan vaksin DT di dalam chiler. Vaksin produk ke pabrik
tersebut ditemukan dalam kondisi beku. Apoteker b. Memindahkan
melakukan penyelesaian terhadap penyimpanan vaksin ke chiller
tersebut. Apakah tindakan yang harus dilakukan? Sumber : Peraturan BPOM No. 9 tahun 2019
lain tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi
c. Vaksin Obat yang Baik
didistribusikan (Rizqi Ma’afidhon 21405021071)
terlebih dahulu
d. Mengeluarkan
vaksin beku dan
dimusnahkan
e. Menjauhkan vaksin
jauh dari evaporator
chiller
119 Apoteker penanggung jawab di PBF melakukan A. Memindahkan vaksin
penyimpanan vaksin influenza pada chiller. ke PBF lain
Apoteker mendapatkan informasi bahwa akan B. Memindahkan chiller
terjadi pemadaman listrik bergilir selama 5 jam di ke tempat lain
area PBF. Dan generator tidak berfungsi dengan C. Memasukan dry ice
baik. Sediaan vaksin harus dijaga agar tetap stabil ke dalam chiller
secara penyimpanan. Apoteker harus melakukan
D. Memasukan cool pack
antisipasi terhadap kondisi tersebut. Apakah
ke dalam chiiller
tindakan yang harus dilakukan?
E. Tetap menyimpan
vaksin kedalam
chiller
Jawaban: D
Sumber: Peraturan Badan Pengawas Obat
dan Makanan No. 9 tahun 2019 tentang
pedoman cara distribusi obat yang baik

Kris Sutatik (21405021070)


120 Apoteker di PBF melakukan penyimpanan A. 1
bisakodil supositoria di dalam suhu ruang B. 3
terkendali yang dilengkapi dengan termometer. C. 6
Termometer yang digunakan harus dikalibrasi D. 10
secara berkala untuk menghindari penyimpangan E. 12
terhadap suhu ruang penyimpanan. Berapa bulan
kegiatan kalibrasi tersebut dilakukan?

Jawaban: E
Sumber: petunjuk pelaksanaan cara distribusi
obat yang baik, Badan POM RI, tahun 2015

Kris Sutatik (21405021070)

121 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri farmasi A. 2,0


sedang melakukan uji analisis senyawa paracetamol B. 2,4
dan kafein dalam obat sakit kepala menggunakan C. 2,8
KCKT. Hasil uji menunjukkan waktu retensi D. 3,2
paracetamol dan kafein secara berturut-turut adalah 6 E. 3,6
dan 2,5 menit. Lebar puncak masing-masing sebesar 2
dan 0,5. Berapa resolusinya?

Rs = 2 (6 – 2,5) / (2 + 0,5)
= 7 / 2,5
= 2,8

Tri Hidayati (21405021069)


122 Apoteker bagian pemeriksaan di BPOM akan A. Spektrofotometri
melakukan anlisis cemaran timbal dalam kosmetik ultraviolet
yang ada di pasaran. Analisis dilakukan dengan B. Spektrofotometri sinar
metode yang sesuai secara kualitatif. Apakah metode tampak
pengujian yang sesuai? C. Spektrofotometri infra
merah https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikas
D. Spektrofotometri i/35/Deteksi-Cemaran-Logam-Berat-dalam-
serapan atom Kosmetika.html
E. Spektrofotometri massa Tri Hidayati (21405021069)

123 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. 1,2 Pembahasan:


farmasi melakukan pengujian kadar glimepirid Diket :
dalam tablet menggunakan metode KCKT. B. 1,3 a = 0,2
Apoteker melakukan pengujian kesesuaian sistem b = 0,4
dan didapat hasil kromatogram C. 1,4
sebagai berikut : Ditan : Tailing Faktor
D. 1,5
Rumus Tailing Factor (T)
= (a + b)
E. 1,6 2xa
= (0,2 + 0,4)
2 x 0,2
= 0,6
0,4

= 1,5

Berapakah tailing factor dari kromatogram


tersebut?

Rantika Purbowati (21405021068)

124 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Spektrofotometri Pembahasan


farmasi - untuk menetapka
UVVis
melakukan penetapan kadar sedian krim eugenol n kadar eugenol dalam minyak atsiri dari
sebagai B.Spektrofotometri bunga cengkeh (
pereda nyeri. Analisis dilakukan dengan metode Syzygium
serapan atom
yang Aromaticum) hasil destilasi uap dan air
sesuai untuk kandungan senyawa aktif dalam C. Kromatografi gas ketiga varietas bunga cengkeh secara
sediaan. kromatografi gas. eugenol digunakan sebagai
D. Kromatografi lapis
Apakah metode yang sesuai? obat analgesik gigi ( Nurhidayatti 2013)
tipis Pada umumnya kromatografi gas memiliki
Rantika Purbowati (21405021068) prinsip kerja yang didasari dari pemisahan
E. Kromatografi cair
fisik
kinerja tinggi senyawa organik pada suhu tertentu, di mana
senyawa tersebut dibawa oleh suatu gas
pembawa
menuju kolom partisi. Setiap senyawa akan
memiliki kecepatan yang berbeda-beda
dalam
melewati kolom sesuai dengan nilai
kepolaran.
(Faricha, 2017)
125 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Dilusi cair Cair digunakan untuk mengukur KHM
obat tradisional melakukan uji aktivitas antibakteri B. Difusi (kadar hambat minimum)
ekstrak jahe merah sebagai bahan baku sediaan C. Cup-plate technique sementara metode dilusi padat digunakan
jamu Pengujian dilakukan dengan menentukan D. Ditch-plate technique untuk menentukan KBM (kadar
nilai konsentrasi hambat minimal Apakah metode E. Gradient-plate bakterisidal minimum). Cara yang
yang digunakan? technique dilakukan pada metode dilusi cair adalah
dengan membuat seri pengenceran agen
antimikroba pada medium cair
yang ditambahkan dengan mikroba uji.
Metode dilusi padat dilakukan
dengan menginokulasi mikroba uji pada
media agar yang mengandung
agen antimikroba. Keuntungan metode
dilusi ini adalah satu konsentrasi
agen antimikroba yang diuji dapat
digunakan untuk menguji beberapa
mikroba uji Sumber : Pratiwi, S.T., 2008,
Mikrobiologi Farmasi, Erlangga,
Jakarta, pp. 136-147,176.
(Muh Gufron Alwi)
126 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. Menentukan dosis Uji aktivitas anti bakteri Metode Cakram
industri obat tradisional mengembangakan sediaan B . Menentukan potensi Kertas Pada Cakram kertas digunakan
obat herbal terstandar dan ekstrak sinh merah C . Menentukan suatu kertas cakram saring (paper disc)
yang mengandung senyawa fenolik sebagai toksisitas yang berfungsi sebagai tempat
antibakteri Ektrak dilakukan pengujian D. Menentukan menampung zat antimikroba. Kertas saring
menggunakan teknik difusi cakram. Apakah kandungan senyawa yang mengandung zat antimikroba tersebut
tujuan pengujian tersebut? E. Menentukan diletakkan pada lempeng agar yang telah
kandungan cemaran diinokulasi pada waktu dan suhu tertentu,
sesuai dengan mikroba uji
kemudian diinkubasi pada waktu dan suhu
tertentu, sesuai dengan kondisi
optimum dari mikroba uji yaitu pada suhu
37ºC selama 18-24 jam. Ada 2
macam zona hambat yang terbentuk dari
cara kriby bauer. Radical zone yaitu
suatu daerah disekitar disk dimana sama
sekali tidak ditemukan
adanya pertumbuhan bakteri. Potensi
antibakteri diukur dengan mengukur
diameter dari zona radikal. Irradical zone
yaitu suatu daerah sekitar disk
dimana pertumbuhan bakteri dihambat
oleh antibakteri, tetapi tidak dimatikan.
Sumber : Ariyani, H., Nazemi, M.,
Hamidah, H., & Kurniati, M. (2018).

(Muh Gufron Alwi)

127 Apoteker bagian pengawasan mutu di industri A. Waktu panen


obat tradisional melakukan pemeriksaan terhadap B. Sortasi
sampel simplisia herba meniran (phyllanthus C. Perajangan
niruri L) sebagai bahan baku suplemen D. Proses pencucian
imunomodulator. Hasil pemeriksaan menunjukan E. Pengeringan
kadar air simplisia 13% dan terdapat bercak putih
yang diduga hifa jamur. Kondisi tersebut
disebabkan oleh penyimpangan pada proses
pembuatan simplisia. Apakah tahap yang
menyimpang?

Sumber : Indah Yulia Ningsih, S.Farm.,


M.Farm., Apt. 2016. Modul Saintifikasi
Jamu Penanganan Pasca Panen. Bagian
Biologi Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Jember

(Farida Wahyuni, 21405021066)


128 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi B. Perkolasi
pembuatan bahan baku ekstrak dari simplisia C. Soklet
rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) yang D. Refluks
digunakan untuk mengatasi masalah pada E. Infundasi
pencernaan. Rimpang tersebut mengandung
minyak atsiri yang dapat menguap. Apoteker
menghendaki ekstrak memiliki kandungan kimia
yang optimal dengan penggunaan pelarut yang
efisien. Apakah metode ekstraksi yang sesuai?
Maserasi merupakan metodek ekstraksi cara
dingin, dimana maserasi berfungsi sebagai
penyari dengan merendam serbuk simplisia
dengan pelarut organik selama beberapa
waktu pada suhu kamar.

Seumber : Amelinda, Ega. dkk. 2018.


Pengaruh Waktu Maserasi Terhadap
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang
Temulawak (Curcumaxanthorriza Roxb.).
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Udayana Bali.

(Farida Wahyuni, 21405021066)


129 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. Maserasi
industri obat tradisional melakukan optimasi b. Perkolasi
pembuatan bahan baku ekstrak dari simplisia buah c. Dekokta
pare (Momordica charantia) sebagai herbal untuk d. Refluks
menurunkan kadar gula darah. Simplisia tersebut e. Infundasi
banyak alkaloid yang tahan terhadap pemanasan.
Apoteker menghendaki simplisia diekstraksi
menggunakan pelarut organik agar ekstrak
memiliki kandungan kimia yang optimal dengan
penggunaan pelarut efisien dan waktu ekstraksi
yang relatif singkat. Apakah metode ekstraksi
yang sesuai?
(Wijaya, H., Novitasari, dan Jubaidah, S.,
2018, Perbandingan Metode Ekstraksi
Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai
Laut (Sonneratia Caseolaris L. Engl), Jurnal
Ilmiah Manuntung, 4(1), 79-83

130 Apoteker di bagian penelitian dan pengembangan a. n-heksan


di industri obat tradisional akan melakukan b. Kloroform
optimasi pembuatan bahan baku ekstrak dari daun c. Dietil eter
d. Etil Asetat
binahong (Anredera cordifolia) sebagai anti
e. Air
jerawat. Ekstrak difraksinasi secara bertingkat
dengan metode partisi cair-cair menggunakan (Fadilla, W., Yuliawati, K, M., dan Syafnir
pelarut agar dapat menarik senyawa saponin yang L., 2015, Identifikasi Senyawa Aktif
terkandung di dalam ekstrak Antibakteri dengan Metode Bioautografi
KLT terhadap Ekstrak Etanol Daun Talas
(Colosia Esculenta (L.) Schott), Prosiding
Penelitian SPeSIA Unisba.
131 Apoteker di bagian pengembangan dan penelitian A. Spektrum serapan
mengembangkan formula tablet salut selaput UV
klopidogrel 75 mg. Berdasarkan literature akan B. Spektrum serapan
dipilih polimorf ortorombik sehingga dilakukan Vis
analisis identifikasi bahan baku. Apakah data C. Spektrum serapan
pengujian apakah yang dimaksud ? inframerah
D. Spektrum serapan
atom
E. Spektrum masa

Literatur : Ristiawati Nita dan Dodi Irwandi,


2019, “Penetapan kadar Clopidogrel dalam
tablet sediaan secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi”

Noor Erly Dmayanti (21405021063)


132 Industri farmasi memproduksi tablet salut selaput A. 1,75 Dik :
klopidogrel 75 mg. Bahan baku yang tersedia B. 2,3 ● Tab salut selaput klopidogrel 75 mg :
berupa klopidogrel bisulfat C. 5,75 75 mg = 0,000075 kg
(C16H16CINO2S.H2SO4) dengan BM 420. D. 9,8
Berapakah (kg) bahan baku yang dibutuhkan ● BM klopidogrel : 321,82
E. 11,8
untuk memproduksi 100.000 tablet ? ● BM klopidogrel bisulfat : 420
Dit :
Berapa (kg) bahan baku yang dibutuhkan
untuk memproduksi 100.000 tab ?
Jawab:
= BM klopidogrel bisulfat / BM klopidogrel
x berat per tablet x jumlah total tab.
= 420/321,82 x 0,000075 kg x 100.000
= 9,8 kg
● Jadi bahan baku yang dibutuhkan
yaitu 9,8 kg

Noor Erly Damayanti (21405021063)


133 Industri farmasi mengembangkan tablet disperse a. Spektrofotometer
padatklopidogrel75mg.Apotekerakanmelakukan inframerah
analisis kristalinitas sebelum dibentuk system b. Differential
sehingga diperoleh daya alir dan kompresibiltas Scanning
yang baik. Apakah metode yang dilakukan Calorimetry
c. X-ray
untuk keperluantersebut?
diffractometry
d. Particle Size Sumber: An, Ji-Hun., dkk, 2019, Simple and
Analyzer Efficient Spherical Crystallization of
e. Kromaografi cair Clopidogrel Bisulfate Form-I via Anti-Solvent
kinerjatinggi Crystallization Method, MDPI
134 Industryfarmasisedangmengembangkanformulatable A. A Sumber: BPOM
t salut selaput klopidogrel 75 mg yang bioekivalen B. B
dengan innovator. Similiaritas hasil uji disolusi C. C
terbanding beberapa formula terhadap D. D
produkinnovator dapat dilihat pada tabel berikut E. E

Formula manakah yang akan dilanjutkan ke uji


BA/BE
135 Industri Farmasi sedang mengembangkan formula A. 6
tablet salut selaput klopidogrel 75mg yang B. 12
bioekivalen dengan innovator. Berdasarkan hasil C. 16
uji disolusi terbanding dipilih 1(satu) formula D. 24
untuk dilakukan uji BA/BE pada subjek manusia. E. 32
Berapakah (orang) minimal yang diperlukan untuk
keperluan tersebut?

Sumber : Pedoman bioekivalensi,BPOM


(Atika Rizki, 21405021061)

136 Industry farmasi sedang mengembangkan formula A. 3


tablet B. 6
salut selaput Clopidogel 75 mg yang bioekivalen C. 12
dengan D. 15
inovator. Terdapat 6 formula yang akan dilakukan E. 18
uji
disolusi terbanding pada 3 kondisi yaitu pH 1,2:
pH 4,5
dan pH 6,8. Berkah jumlah unit sampel (tablet)
yang
diuji dari masing-masing formula?
Sumber : Pedoman bioekivalensi,BPOM
(Atika Rizki, 21405021061)
137 Industry farmasi sedang mengembangkan formula A. Laktosa anhidrat
tablet salut selaput Clopidogel 75 mg. bahan B. Minyak jarak
tambahan yang digunakan adalah laktosa anhidrat, trehidrogenenasi
minyak jarak terhidrogenisasa, selulosa C. Selulosa mikrokristal
mikrokristal, PEG 600, pati terpregelatinisasi, D. Pati terpregelatinisasi
HPMC, dan lilin karnauba. Apakah bahan yang E. Lilin karnauba
berfungsi sebagai penyalut selaput?
(AzmyArdyansyah21405021059)
138 Industri Farmasi mengembangkan formula tablet A. Crospovidon Bahan yang berfungsi untuk menahan
ciprofloksasin HCl lepas lambat 500mg yang B. Hipromelosa pelepasan zat aktif
menggunakan bahan tambahan crospovidon, C. Magnesium stearate adalah pengikat. Di dalam formula yang
hipromelosa, magnesium stearate, PEG, asam D. PEG termasuk
suksinat dan silicon koloidal anhidrat. Hasil E. Asam suksinat pengikat adalah PEG.
pengujian menunjukkan zat aktif terdisolusi lebih PEG digunakan dalam sistem pelepasan
dari 80% dalam waktu kurang dari 2 jam, terkontrol
sehingga diperlukan perbaikan formula dengan
meningkatkan bahan yang berfungsi menahan
pelepasan zat aktif. Apakah bahan yang
dimaksud ?
(AzmyArdyansyah21405021059)
139 139. industri farmasi mengembangan formula a. 212,5 a = (500mg X 1000 tab)/2
tablet ciprofloksasin lepas lambat 500 mg yang b. 232 = 250.000 mg = 250 g
menggunakan kombinasi ciprofloksasin HCL (a) c. 250
dan ciprofloksasin basa (b) dengan komposisi 1:1. d. 268
Berapakah (g) bahan baku (a) tersebut jika e. 287,5
dibutihkan untuk memproduksi 1000 tablet
Tiara Rosalina (21405021058)
140 140. industri farmasi mengembangan formula a. 212,5 b = (500mg X 1000 tab)/2
tablet ciprofloksasin lepas lambat 500 mg yang b. 232 = 250.000 mg = 250 g
menggunakan kombinasi ciprofloksasin HCL (a) c. 250
dan ciprofloksasin basa (b) dengan komposisi 1:1. d. 268
Berapakah (g) bahan baku (b) tersebut jika e. 287,5
dibutihkan untuk memproduksi 1000 tablet
Tiara Rosalina (21405021058)

141 Industri farmasi mengembangkan formula tablet a. 10


glimepiride yang bioekivalen dengan inovator, b. 20
sehingga akan melakukan pengujian BA/BE pada c. 30
subjek manusia. Desain pengujian dirancang d. 40
untuk menghindari efek hipoglikemia pada subjek e. 50
dengan memberikan larutan glukosa pada saat
pemberian produk dan diulang setiap 15 menit
selama 4 jam. Berapa konsentrasi (%) larutan
yang dimaksud?

Sumber : Pedoman Pengelolaan dan


Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia 2021. PERKENI

Bella Meilita (21504021057)


142 Industri farmasi mengembangkan formula tablet a. 1
glimepiride yang bioekivalen dengan inovator, b. 2
sehingga akan melakukan pengujian BA/BE pada c. 3
subyek manusia. Desain pengujian dirancang d. 4
untuk menghindari efek hipoglikemia pada subyek e. 5
dengan memberikan kekuatan dosis terendah. Sumber : Dipiro, Pharmacotherapy Elevent
Berapakah (mg) dosis yang dimaksud ? Edition

Bella Meilita (21504021057)


143 Apoteker di BPOM sedang melakukan uji A. A Nilai similaritas produk D pada pH 1,2 yaitu
disolusi terbanding beberapa sampel produk tablet B. B 39,71 < 50 dikatakan inekivalen
atorvastatin yang beredar dipasaran terhadap C. C
produk inovator. Hasil perhitungan faktor D. D
similaritas profil disolusi ditunjukkan pada tabel
berikut E. E
Similaritas
Produk
pH 1,2 pH 4,5 pH 6,8
A 54,66 57,08 79,39
B 55,58 59,96 61,79
C 53,97 64,33 69,98
D 39,71 53,41 65,46
E 51,73 57,62 62,28
Produk manakah yang inekivalen?

Cyntia Ariany (21405021056)

BPOM, Pedoman Uji Bioekivalensi


144 Apoteker bagian kontrol kualitas di industri A. 6
farmasi sedang melakukan pengujian waktu B. 12
hancur tablet bukal tamsulosin HCL yang sedang C. 16
diproduksi. Hasil pengujian menunjukkan 2 tablet D. 18
tidak hancur sempurna sehingga perlu dilakukan E. 20
pengujian ulang. Berapakah jumlah sampel
(tablet ) yang diambi untuk keperluan tersebut?
Cyntia Ariany (21405021056)

Farmakope Indonesia edisi VI (hal 2117)


145 Industri farmasi mengembangkan formula tablet celecoxib a. Kalsium silikat Bahan tambahan yang dapat digunakan untuk
200 mg yang dibuat dengan metode kempa langsung. Hasil b. Magnesium silikat memperbaiki kedua parameter tersebut (daya alir
pengujian daya alir dan kompresibilitas kurang baik, dan kompresibilitas) adalah Magnesium stearat.
c. Magnesium stearat
meskipun menunjukkan deformasi plastik, sehingga harus
dilakukan perbaikan formula dengan penambahan bahan d. Silikon dioksida
e. Talk (JAWABAN C)
yang mampu meningkatkan kedua parameter tersebut
dengan karakteristik menyerap lembab, densitas rendah, dan
luas permukaan besar. Bahan apakah yang dimaksud?

Sumber: Handbook of Pharmaceutical Excipients


6th Edition

(Wahyu Setyo-21405021055)
146 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan sedang a. Dilatan Tipe aliran dari emulgel tersebut adalah
melakukan uji stabilitas emulgel piroksikam. Hasil b. Pseudoplastis Pseudoplastis.
rheogram yang diidentifikasi pada hari ke-30 adalah sebagai
c. Pseudoplastis-Tiksotropi
berkut. (JAWABAN B)
d. Plastis-Tiksotropi
e. Antitiksotropis
Apakah tipe aliran dari sediaan tersebut?

(Wahyu Setyo-21405021055)
147 a. Dilatan
b. Pseudoplastis
c. Pseudoplastis-
tiksotropi
d. Plastis-tiksotro pi
e. Antitiksotropis

Aulton, 2001.
Apoteker bagian penelitian dan pengembangan Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi
sedang melakukan optimasi emulgel piroksikam. memotong sumbu shearing stress (atau akan
Hasil rheogram yang diidentifikasikan hari ke-7 memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut
adalah sebagai berikut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik
Apakah tipe aliran dari sediaan tersebut? tertentu yang dikenal dengan sebagai harga
yield
148 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan a. 55
industri kosmetik sedang melakukan penentuan b. 27
surfaktan berdasarkan panjang ikatan rantai karbon c. 16
untuk mikroemulsi minyak alpukat sebagai hasil d. 83
spektroskopi massa adalah sebagai berikut e. 25
149 Berapakah jumlah karbon yang terdapat pada sampel a. 55
? b. 74
c. 87
d. 227
e. 270

Bobot molekul pada senyawa dari hasil


spektroskopi massa adalah 74 dilihat dari
puncak tertingginya.
(Tigor Nauli, 2002)
150 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan a. 27
industri kosmetik sedang melakukan optimasi b. 77
metode analisa minyak atsiri biji pala untuk c. 93
menentukan kemurnian sampel. Senyawa d. 121
dianalisa berdasarkan hasil spektroskopi massa e. 136
berikut:

Berapakah bobot molekul senyawa tersebut?

Mutiara Haedyati (21405021053)

Bobot molekul pada senyawa dari hasil


spektroskopi massa adalah 93 dilihat dari
puncak tertingginya.
(Tigor Nauli, 2002)

151 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan industri a. Rasemisasi


melakukan uji stabilitas jangka panjang injeksi L- b. Dekarboksilasi
adrenalin. Diketahui hasil spektroskopi massa bahwa c. Sulfonasi
L-adrenalin mengalami degradasi dan menjadi bentuk d. Oksidasi
tidak aktifnya. Hasil spektroskopi massa sebagai e. Hidrolisis
berikut:

152 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan industri a. Asam salisilat


melakukan uji stabilitas dipercepat tablet asetosal 80 b. Asam formiat
mg. Diketahui hasil spektroskopi massa bahwa c. Asam asetat
asetosal mengalami hidrolisis menjadi bentuk yang d. Asam galat
tidak aktif dengan hasil sebagai berikut e. Asam nikotinat

Apakah senyawa hasil degradasi tersebut?


153 Apoteker bagian penelitian dan pegembangan di A. 0,00028 kJ/mol Rumus energi aktivasi :
industri farmasi sedang melakukan uji stabilitas
dipercepat tablet piroksikam pada suhu (T) 400C, B. 3549,76 kJ/mol M = -Ea / R
500C dan 600C. Untuk menentukan waktu
kadaluarsa, Apoteker harus menghitung energi C. 1250,64 kJ/mol -Ea = m. R
aktivasi (Ea) pada suhu 250C berdasarkan grafik
berikut : D. 3,09700 kJ/mol -Ea = 1250,6 x 8,314 J/mol
E. 0,64740 kJ/mol = 10.397,48 J/mol
= 10,39748 kJ/mol

Berapakah nilai yang dimaksud?

Resylia Juniatri Erumbia (21405021051)


154 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan A. 316 hari T90% = 0,105/K
sedang melakukan uji stabilitas dipercepat tablet = 0,105/0,00028
kaptopril 25 mg selama 3 bulan. Kadar sampel B. 236 hari = 375 hari
pada hari pertama adalah 25 mg dan pada hari ke-
90 menjadi 23,4 mg. Hasil nilai K adalah C. 2475 hari
0,00028/hari dan mengikuti orde 1. Kapan waktu
kadaluwarsa obat tersebut? D. 9375 hari

E. 375 hari Resylia Juniatri Erumbia (21405021051)


155 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan a. 7 tahun Diketahui: K: 0,0041164/hari
sedang melakukan uji stabilitas dipercepat tablet b. 5 tahun Orde: 1
ambroxol 30 mg selama 3 bulan. Kadar sampel c. 3 tahun Ditanya t 90?
apada hari pertama adalam 30 mg dan pada hari d. 2,5 tahun Jawab: t90 orde 1= 0,105/k
terakhir berkurang sebanyak 78%. Hasil k adalah e. 1,5 tahun = 0,105/0,0041164
0,0041164/bulan dan mengikuti orde 1. Kapan = 25,50 bulan
waktu kadaluarsa obat tersebut? = 2 tahun 1 bulan

Nur Afifah
21405021050
156 Seorang pasien (perempuan 53 tahun) datang ke a. Metformin
RS dengan keluhan poliuria, polifagia dan b. Pioglitazone
penurunan berat badan. Dokter meminta saran c. Glimepiride
apoteker obat dengan efek samping minimal d Repaglimide
dengan mekanisme mengurangi glukoneogenesis. e. Linagliptin
Apa obat yang dapat diberikan?

Sumber Dipiro Edisi 10

Nur Afifah
21405021050
157 Seorang pasien (laki – laki, 48 tahun) dirawat di a. Norfloksasin
rumah sakit dengan diagnosis ensefalopati b. Laktulosa
hepatik. Pasien telah diberikan tindakan c. Diuretik
parasentesis selama rawat inap, namun belum d. Somatostatin
menunjukkan perbaikan. Dokter meminta saran e. Octreotide
apoteker obat yang tepat diberikan kepada pasien
untuk menurunkan kadar ammonia serum. Apa
obat yang disarankan apoteker ?

Shofwatul Udzma (21405021049) Nonabsorbable disaccharides, such as


lactulose or lactitol (not available in the
United States), decrease the absorption of
ammonia and are considered a first-line
treatment for overt hepatic encephalopathy
(Diagnosis and Management of Hepatic
Encephalopathy, 2022 halaman 9).
158 Seorang ibu datang ke klinik untuk memerksakan a. Propanolol
anaknya (laki – laki, 18 bulan) dengan keluhan b. Seftriakson
rasa gatal di daerah dubur. Dokter mengatakan c. Albumin
kemungkinan penyebabnya adalah infeksi cacing d. Spironolakton
tambang. Dokter menanyakan kepada apoteker e. Furosemid
obat yang tersedia di apotek untuk mengatasi
keluhan pasien. Apa obat yang dapat diberikan
untuk pasien ? PMK No. 15 tahun 2017 tentang
Penanggulangan Cacingan halaman 29

Shofwatul Udzma (21405021049)

159 Seorang ibu datang ke klinik untuk memeriksakan a. Pirantel pamoat


anaknya (laki-laki, 18 bulan) dengan keluhan rasa b. Ivermectin
gatal di c. Dietilkarbamazin
daerah dubur. Dokter mengatakan kemungkinan d. Prazikuantel
penyebabnya adalah infeksi cacing tambang. e. Albendazol
Dokter menanyakan kepada apoteker obat yang
tersedia di apotek untuk mengatasi keluhan
pasien. Apa obat yang dapat diberikan untuk
pasien? PMK NO.15 TAHUN 2017 TENTANG
PENANGGULANGAN
CACINGAN HALAMAN 29
160 Seorang pasien (laki-laki, 67 tahun) datang ke RS a. 45 mg
untuk pemeriksaan rutin jantung. Pasien diketahui b. 90 mg
mengalami c. 135 mg
peningkatan troponin. Selama ini pasien minum d. 180 mg
terapi antiplatelet dengan aspirin dan clopidogrel. e. 300 mg
Dokter ingin mengganti clopidogrel dengan
tricagrelor dan bertanya kepada apoteker terkait PEDOMAN TATLAKSANA SINDROM
loading dose. Berapa loading dose pertama obat KORONER AKUT
tersebut? TAHUN 2015 HALAMAN 12

161 Apoteker bagian penelitian dan pengembangaan di A. 1,07 Densitas ruwah :


industri farmasi melakukan formulasi tablet B. 1,50 �����
asiklovir 400 mg dengan metode granulasi basah C. 1,67 ������ ����
untuk meningkatkan alirnya. Granul dengan bobot D. 1,78 150
150 g dimasukkan ke dalam gelas ukur dan E. 2,50 90
diperoleh volume awal 90 mL, kemudian
dilakukan pengetapan sebanyak 500 kali hingga = 1,67 g/mL
diperoleh volume akhir 84 mL. Berapa g/ ml
densitas ruwah granul tersebut? Ayu pambajeng (21405021047)
162 Apoteke bagian penelitian dan pengembangan di a. 1.07
industri farmasi melakukan pengembangan formula b. 1,50 �����
Densitas serbuk : ������ ��ℎ��
tablet amlodipin 10 mg dengan metode kempa c. 1,67
langsung menggunakan bahan tambahan pengisi yang d. 1,78 150 ����
dapat meningkatkan alirnya. Campuran serbuk e. 2,50 : 84 ��
dengan bobot 150 gram dimasukkan ke dalam gelas
ukur dan diperoleh volume awal 90 ml, kemudian : 1,78
dilakukan pengetapan sebanyak 500 kali hingga
diperoleh volume akhir 84 ml. Berapa g/ ml densitas
ketuk serbuk tersebut?
163 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di A. 1,07 Diketahui =
industri farmasi melakukan formulasi tablet B. 1,50 V0 = 90 mL
metformin 500 mg dengan metode granulasi basah C. 1,67 Vf = 84 ML
untuk meningkatkan alirannya. Granul dengan D. 1,78 Ditanya = Rasio Hausner?
bobot 150 g dimasukkan kedalam gelas ukur dan E. 2,50 Jawab =
diperoleh volume awal 90 mL. Granul kemudian ����� ������� = ��
�0

dilakukan pengetapan sebanyak 500 kali hingga


diperoleh volume akhir 84 mL. Berapa rasio 90
Hausner granul tersebut? = 84

= 1,07
164 Apoteker bagian penelitian dan pengembangan di a. 5,60 Diket
industri farmasi melakukan formulasi tablet b. 6,00 packed density =90 ml
glimepiride 2 mg dengan metode kempa langsung c. 6,67 packed density = 84 ml
menggunakan bahan pengisi yang dapat d. 7,14
meningkatkan alirannya. Campuran serbuk dengan e. 9,33 Carr’s index =
������ �������−���� �������
x 100%
bobot 150 g dimasukkan ke dalam gelas ukur dan ������ �������

diperoleh volume awal 90 ml. Serbuk kemudian


dilakukan pengetapan sebanyak 500 kali hingga
90 ��−84 ��
diperoleh volume akhir 84 ml. Berapa % indeks carss = x 100%
90 ��
serbuk tersebut?
= 6,66 ~ 6,67

165 Apoteker bagian produksi di industri farmasi Diketahui : Apoteker bagian produksi di industri farmasi
melakukan pembuatan tablet antalgin 500 mg bobot granul basah : melakukan pembuatan tablet antalgin 500
dengan metode granulasi basah. Masa granul di 2500 kg mg dengan metode granulasi basah. Masa
cetak dan ditimbang sehingga diperoleh bobot bobot granul kering : granul di cetak dan ditimbang sehingga
granul lembab sbesar 2500 kg. Kemudaian granul 2350 kg diperoleh bobot granul lembab sbesar 2500
dikeringkan dan diperoleh masa granuk 2350 kg, Ditanya : % susut kg. Kemudaian granul dikeringkan dan
Berapa % kandungan lembab granul tersebut? pengeringan (LOD)? diperoleh masa granuk 2350 kg, Berapa %
A. 1,1% Jawab : kandungan lembab granul tersebut?
B. 2,0% Rumus susut F. 1,1%
C. 6,0% pengeringan (% LOD) G. 2,0%
D. 6,4% H. 6,0%
E. 9,4% = bobot granul basah – I. 6,4%
bobot granul kering x J. 9,4%
(LARASATI 21504021003) 100 %
bobot (LARASATI 21504021003)
granul
basah
= 2500 kg -2350 kg x
100%
2500 kg
= 150 x 100%
2500
= 6%
166 Apoteker bagian produksi di Industri farmasi A.1,1% Diketahui : Bobot Awal = 2.500 kg
melakukan pembuatan tablet antalgin 500 mg B.2,0% Berat akhir = 2.350 kg
dengan metode granulasi basah. Masa granul di C.6,0% Ditanya : Susut pengeringan?
cetak dan ditimbang sehinggan diperoleh bobot D.6,4% Jawab
granul lembab sebesar 2500 kg. Kemudian granul E.9,4% Susut pengeringan :
dikeringkan dan diperoleh masa granul 2350 kg. Bobot awal-Bobot akhir x 100%
Berapa % kandungan lembab granul tersebut? Bobot Awal
= 2500-2350 x 100% = 6,0%
2500
167 Apoteker diapotek menerima tablet akarbose 50 mg A. Alfabetis FEFO (First Expired First Out) adalah metode
sebanyak 10 box dari PBF. Apoteker melakukan B. Farmakologis penyimpanan obat berdasarkan obat yang
penataan obat dengan cara meletakkan obat yang baru C. FIFO memiliki tanggal kadaluwarsa lebih cepat. Maka
datang dibagian bawah dan obat yang sudah lama D. FEFO dikeluarkan terlebih dahulu.
diletakkan di atas oba yang baru datang. Apakah E. LASA
metode penyimpanan yang dilakukan? Sumber: Catherine, M., dkk. 2020. Penerapan
Metode FEFO dalam analisa dan perancangan
sistem informasi persediaan obat. Jurnal
Informatika dan sistem informasi. Vol 1 No. 3

(Tri wijayanti 21405021045)


168 Apoteker di apotek menerima sediaan sirup kering a. Alfabetis Pembahasan :
cefixime 100mg/5ml sebanyak 20 botol dari PBF. b. Farmakologis Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO
Apoteker melakukan pengecekan tanggal c. FIFO (First Expire First Out).
kadaluarsa obat. Obat dengan tanggal kadaluarsa d. FEFO Sumber : Permenkes No. 73 Tahun 2016
pendek diletakkan di depan dan obat dengan e. LASA Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
tanggal kadaluarsa panjang di bagian belakang. Apotek (Hal. 13)
Bagaimana metode penyimpanan yang dilakukan?

(Isna Azzah Arfiyani 21405021044)


169 Apoteker digudang farmasi rumah sakit menerima A. Lemari pendingin
obat dari PBF. Obat diterima meliputi injeksi B. Lemari prekursor C.
mecobalamin 500 mcg/5mL, injeksi lidokain HCL 2%, Lemari narkotik
injeksi piracetam 3g/15mL, injeksi midazolam HCL D. Lemari psikotropik
5mg/5mL, dan injeksi diazepam 5mg/2,5mL. Obat E. Lemari obat HAM
akan disimpan pada tempat yang sesuai. Dimana
tempat penyimpanan obat anantesi lokal tersebut?
Sumber : Kemenkes, 2016
Sumber : ISMP, 2012
170 Apoteker di Gudang Farmasi suatu RS menerima a. 1
obat dari PBF. Obat yang diterima sebagai b. 2
berikut : c. 3
Nama obat Jumlah d. 4
obat e. 5
Injeksi 100 ampul
mecobalamin
500mcg/ml
Injeksi lidocain 120 ampul
HCl 2%
Injeksi diazepam 350 ampul
5mg/2,5ml
Injeksi piracetam 500 ampul
3g/15ml
Injeksi midazolam 240 ampul
HCl 5mg/mL
Injeksi morfin 300 ampul
sulfat 5mg/mL
Injeksi pethidine 210 ampul
HCl 50mg/mL

Obat akan disimpan pada tempat yang sesuai.


Berapa jenis obat yang disimpan pada lemari
psikotropik?

Sumber : Permenkes, 2015


171 Apoteker di dinas Kesehatan kota menerima vaksin a. 1
dari dinas Kesehatan provinsi. Vaksin yang diterima b. 2
oleh apoteker adalah vaksin influenza, vaksin campak, c. 3
vaksin DT, vaksin polio tetes, dan vaksin hepatitis B. d. 4
vaksin akan disimpan dalam tempat penyimpanan yang e. 5
sesuai, salah satunya adalah vaccine refrigerator.
Berapa jenis vaksin yang disimpan dalam tempat
terrsebut ?

Fridah Wahyu Safitri (21405021041)


Berdasarkan Permenkes No 12 Tahun 2017
tentang penyelenggaraan imunisasi
menjelaskan bahwa vaksin influenza, vaksin DT,
vaksin campak dan hepatitis B di simpan dalam
vaccine refrigerator. (Hal 50 & 74)

172 Seorang wanita (29 tahun) datang ke apotek untuk a. 14 hari


menebus resep. Isi resep tersebut adalah sebagai b. 30 hari
c. 60 hari
berikut : d. 90 hari
e. 180 hari
R/ Asam salisilat 5%
Klobetasol propionate oint 10 g
m.f. zalf
Sumber : USP Compounding Standards
S.U.E and Beyond-Use Dates (BUDs),2019
Apoteker menyiapkan resep tersebut dan
menyerahkan kepada pasien serta memberikan
edukasi terkait batas pengguaan obat. Berapa lama
masa simpan obat tersebut?
173 Apoteker bagian penjaminan mutu di industry Jawaban : B Sumber : POPP CPOB 2014
farmasi melakukan validasi ruang aseptis untuk A. Tekanan udara ruang
pencampuran dan pengemasan sediaan injeksi pencampuran sama
furosemide 10 mg/mL. Ruangan dibedakan dengan ruang
berdasarkan ukuran partikel dan tekanan udara pengemasan
agar tidak terjadi perpindahan partikel. Bagaimana B. Tekanan udara ruang
desain ruangan tersebut? pencampuran lebih
kecil 5 pa dari ruang
pengemasan
C. Tekanan udara ruang
pencampuran lebih
besar 10 pa dari ruang
pengemasan
D. Tekanan udara ruang
pencampuran lebih
kecil 15 pa dari ruang
pengemasan
E. Tekanan udara ruang
pencampuran lebih
kecil 20 pa dari ruang
pengemasan

174 Apoteker penjaminan mutu melakukan validasi A. 1 hari


proses produksi sediaan tetes mata kloramfenikol B. 7 hari
dengan metode media fill. Simulasi dilakukan C. 14 hari
berupa pengisian media tioglikolat ke dalam D. 21 hari
wadah tetes mata, kemudian media yang sudah E. 28 hari
digunakan diinkubasi sebelum diamati. Berapa
waktu yang diperlukan?

Sumber: Farmakoper Indonesia Edisi VI


Tahun 2020 Hal. 1832 – 1834
175 Seorang Wanita (37 tahun) datang ke apotek A. 56.900 Diket :
untuk menebus resep. Isi resep tersebut adalah B. 57.600 HPP metformin : Rp 5.500/strip
sebagai berikut : C. 59.600 HPP glimepirid : Rp 2700/strip
D. 66.300 Margin resep : 15%
R/ Metformin 500 mg No. XC E. 68.300 Tuslah dan embelance : Rp 2000/resep
Sbdd 1 tab dc Dit : Berapa biaya yang harus dibayar ?
Glimepirid 2mg No. XC Jawaban :
Sbdd 1 tab ac Yang harus dibayar : HPP + Margin +
Tuslah dan Embalase
HPP metformin tiap strip (10 tablet) adalah Rp. : (9 × 5500) + (3 × 2700) × 1,15 + 2000
5.500 dan glimepirid tiap strip (10 tablet) Rp. : Rp 68.240 (E)
2.700. Apoteker menetapkan margin untuk obat
resep sebanyak 15%. Tuslah dan embalase untuk
tiap lembar resep adalah Rp. 2000. Berapa biaya
yang harus dibayarkan pasien?
176 Dokter dan apoteker melakukan visite Bersama Option Referensi :
dibangsal untuk A. Amoksisilin Dipiro edisi XI
melihat keadaan pasien, laki-laki usia 52 tahun
B. Amoksiklav
yang mengalami sistitis non klompikata, dokter
akar meresepkan obat dan meminta C. Kotrimoksazole
pertimbangan apoteker mengenai antibiotic yang
D. Siprofloksasin
tepat. Apakah antibiotic yang direkomendasikan?
E. Sefaklor
177 Apoteker dan dokter melakukan visit bersama a. Amoksisilin
diruang rawat inap suatu rumah sakit untuk b. Amoksiklav
melihat keadaan pasien anak, perempuan, usia 3 c. Kotrimoksazol
tahun, dirawat karena mengalami infeksi saluran d. Siprofloksasin
kemih ringan. Pasien juga mengalami demam e. Sefaklor
(suhu 38,5 °C). Dokter sebelumnya telah
meresepkan puyer yang berisi sefaleksin. Akan
tetapi, pasien tidak mau minum obat sehingga
harus dirawat inap untuk mendapatkan antibiotik
parenteral.
Dokter berdiskusi dengan apoteker mengenai
pilihan antibiotik yang akan digunakan. Apakah
antibiotik yang tepat direkomendasikan?
178 Seorang pasien laki-laki, usia 55 tahun dengan A. Amlodipin
diagnosis hipertensi dan hiperurisemia, ontro ke klinik B. Losartan
untuk ontrol rutin. Selama 3 bulan terakhir, pasien C. Hidroklortiazid Sumber : Dipiro Edisi 11, 2020, Hal 4577
rutin menggunakan kaptopril dan allopurinol. Tekanan D. Propanolol E. Verapamil
darah pasien saat ini terkendali = 120/85 mmHg,
kadar asam urat =7,5 mg/dL. Apoteker menyarankan
mengganti captopril dengan antihipertensi lain yang
dapar mengendalikan tekanan darah dan
memeperkuat efek allopurinol. Apakah antihipertensi
yang dimaksud ?
179 Apoteker di klinik menyerahkan allopurinol dan a. Menghambat perubahan
losartan atas resep dokter untuk pengobatan pasien ksantin menjadi asam urat
(laki-laki, usia 55 tahun) dengan hipertensi dan b. Mempercepat eksresi
hiperurisemia. Apoteker memberikan losartan pada senyawa hipoksantin dan
pasien untuk mengendalikan tekanan darah sekaligus ksantin
membantu menurunkan kadar asam urat. Bagaimana c. Menghambat absorpsi
mekanisme kerja obat tersebut dalam menurunkan senyawa purin pada usus
kadar asam urat ? halus d. Menghambat
reabsorpsi asam urat pada
tubulus ginjal Losartan menghambat reabsorpsi tubulus ginjal
e. Mengubah asam urat dari asam urat dan meningkatkan ekskresi urin,
menjadi senyawa allantoin dan efek ini tampaknya menjadi sifat unik
losartan yang tidak dimiliki oleh antagonis
reseptor angiotensin II lainnya. Sumber : Dipiro
Edisi 11, 2020, Hal 4570.
Azizan Habibulloh (21405021033)
180 Apoteker di klinik menyerahkan allopurinol dan a. Menghambat
fenofibrat atas resep dokter untuk pengobatan perubahan ksantin
pasien (laki-laki, usia 55 tahun) dengan diagnosa menjadi asam urat
hipertrigliseridemia dan hiperurisemia. Apoteker b. Mempercepat eksresi
menjelaskan manfaat fenofibrat untuk senyawa hipoksatin
menurunkan kadar trigliserida sekaligus dan ksantin
membantu menurunkan kadar asam urat.
c. Menghambat
Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut
absorpsi senyawa
dalam menurunkan kadar asam urat?
purin pada usus halus
d. Menghambat
reabsorpsi asam urat
pada tubulus ginjal Menurut Dipiro edisi 11, 2020 (hal. 4570)
e. Mengubah asam urat mekanisme kerja dari obat terebut diduga
menjadi senyawa disebabkan oleh penurunan reabsorpsi asam
allantoin urat oleh ginjal.

181 Apoteker diklinik memberikan konseling pada a. < 7.0


pasien (laki-laki, usia 55 tahun) dengan diagnose b. < 6.0
gout artritis dan hiperurisemia yang mendapatkan c. < 5.0
tablet allopurinol dan piroksikam. Saat ini, kadar d. < 4.0
asam urat pasien adalah 8.8 mg/dl dan terdapat e. < 3.0
tofi pada persendian jempol kaki pasien. Apoteker
menjelaskan target kadar asam urat yang
sebaiknya dicapai dalam 3 bulan ke depan.
Berapakah target kadar asam urat (mg/dl) yang
disampaikan ?
Untuk pria < 7 mg/dl dan wanita < 6 mg/dl.
Sumber : Pharmacotherapy A
Pahthophysiologic Approach Ed 11.

(Henispa Nadiantari)
182 Seorang pasien (laki-laki, usia 42 tahun), riwayat gout a. Ketoprofen
artritis dan b. Kolkisin
hiperurisemia, dirawat dirumah sakit dengan diagnosis c. Naproksifen
batu ginjal. Pada saat dirawat, pasien mengalai gejala d. Prednison
nyeri dan bengkak pada ibu sendi e. Seleksoksib
ibu jari kaki. Dokter meminta saran apoteker mengenai
pergantian
piroksikam dengan obat seleksosib
lain karena pasien mengalami penurunan fungsi ginjal.
Apakah
obat yang direkomendasikan?

Sumber : Pedoman Diagnosis dan Pengolahan


Gout, 2018
183 Seorang pasien (perempuan 17 tahun) dirawat di a. Diazepam
rumah sakit dengan diagnosis epilepsi katamenial b. Fenitoin
dan telah mendapatkan terapi asam valproat. c. Klobazam
Pasien mengatakan obat tersebut obat tersebut d. Lamotrigin
efektif mencegah serangan kejang kecuali saat e. Levatirasetam
menjelang menstruasi. Dokter bertanya kepada
apoteker mengenai antiepilepsi yang efektif untuk
pengobatan pasien. Apakah antiepilepsi yang
Dipiro edisi 11, 2668-2669
direkomendasikan?
Joseph, T. Dipiro, Gary C. Yee, L. Michael
Posey, Stuart T. Haines, Thomas, D.N.,
Vicki Ellingrod, 2020, Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach Eleventh Edition
Section 14 “epilepsi 73”, United State,
McGraw Hill Education eBook
184 Seorang dokter dirumah sakit meminta saran apoteker A. Diazepam
di bagian PIO terkait antiepilepsi yang memiliki resiko B. Fenitoin
kecil menimbulkan efek teratogenik. Obat tersebut C. Gabapentin
obat tersebut akan digunakan untuk menggantikan D. Lamotrigin
asam valproat yang rutin diminum oleh pasien E. Pregabalin
(perempuan usia 27 tahun) yang menderita epilepsi.
Pasien merencanakan akan menikah dalam waktu 8
bulan ke depan dan ingin segera hamil. Apakah Dipiro XI
antiepilepsi yang direkomendasikan?
Nama : Luluk Miratu Farchatiya Lisanata
NIM : 21405021028
185
Apoteker didepo farmasi rawat jalan rumah sakit a. IUD Hormonal Antiseizure drugs (ASD) yang menginduksi
memberikan informasi aturan pakai obat b. IUD Tembaga enzim dapat menyebabkan kegagalan
karbamazepam pada seorang perempuan, usia 28 c. KB Suntik pengobatan pada wanita yang menggunakan
tahun penderita epilepsy tonik klonik. Paien d. Pil KB kontrasepsi oral, karena peningkatan
mengatakan ingin menunda kehamilanya dan e. Implan KB
meminta saran apoteker mengenai alat kontrasepsi metabolisme etinil estradiol dan progestin.
yang sesuai digunakan. Apoteker menyarankan Bentuk kontrasepsi tambahan atau alternatif
alat kontrasepsi yang tidak berinteraksi dengan (misalnya, IUD) disarankan jika perdarahan
karbamazepin. Apakah alat kontrasepsi yang di terobosan terjadi pada wanita yang
sarankan? menggunakan jenis ASD tertentu (misalnya,
ASD yang menginduksi enzim) dan
kontrasepsi oral.
186 Seorang pasien anak, laki-laki usia 4 tahun, A. Asam
dirawat di rumah sakit karena mengalami kejang Valproate
demam kompleks. Saat ini pasien diperbolehkan B. Diazepam
C.Fenobarbital
pulang dan dokter akan Meresepkan obat untuk D.Karbamazepin
terapi rumatan. Pasien telah mengalami kejang E.Lamotrigin
demam sebanyak 5 kali dalam 1 tahun terakhir
Sumber : PMK tatalaksana epilepsi pada
dan terlihat ada retardasi mental. Dokter meminta anak
(hlm - 41)
pertimbangan apoteker mengenai terapi rumatan
pasien. Apakah obat yang
direkomendasikan?
187 Apoteker di rumah sakit memberikan konseling A. 1
penggunaan isoniazid 300mg (1 kali sehari 1 B. 2
tablet) pada seorang pasien, laki-laki, usia 45 C. 3
tahun, penderita HIV-AIDS. Apoteker D. 6
mengatakan pasien harus patuh minum obat E. 9
selama beberapa bulan untuk mencegah terjadinya
infeksi oportunistik TB. Bebera lamakah durasi
minum obat (bulan) yang dimaksud ?

Sumber : pedoman nasional pelayanan


kedokteran tatalaksana HIV (hlm-75)
188 Seorang dokter dan apoteker di rummah sakit A. 5-alfa reduktase (Clinical guidelines for male lower urinary
melakukan visite kepada pasien, laki-laki , usia 58 inhibitor tract symptoms and benign prostatic
tahun, yang dirawat karena perburukan gaangguan B. Antagonis Alfa 1 hyperplasia)
prostat jinak (BPH) yang dsertai gejala iritasi adrenergik M. Nadiya Al Fatih (21405021023)
(storage symtomps). Sebelumnya, pasienn telah C. Antimuskarinik D.
rutin menjalankan pengobatan dengan tamsulosin. Fitofarmaka
Apoteker menyarankan terapi kombinasi antara E. Fosfodiesterase 5-
tamsulososin dengan goongan obat lain. Apakah inhibitor.
golongan obat yang tepat direkomendasikan?
189 Apoteker melakukan visite mandiri di bangsal A. Afluzosin A concern is the increased risk of a
rawat inap untuk melihat keadaan pasien (laki- B. Fenoksibenzamin cardiovascular event, such as orthostatic
laki),usia 58 tahun)yang baru di rawat karena C. Prazosin hypotension. Hypotension is more likely to
mengalami hipotensi (TD 85/60 mmHg). Data D. Tamsulosin occur with non-selective a1-blockers (i.e.
pada catatan medis melakukan pasien adalah E. Terazosin doxazocin) than prostate-selective a1-
penderita gangguan prostat jinak (BPH), rutin blockers (i.e. tamsulosin and silodosin).
meminum doksazosin, dan gejala prostat (Clinical guidelines for male lower urinary
terkendali. Apoteker menyimpulkan bahwa tract symptoms and benign prostatic
penurunan tekanan darah pasien disebabkan hyperplasia)
karena efek samping doksazosin. Apoteker (Hathifah Shahrum- 21405021022)
menulis rekomendasi obat pengganti pada CPPT
pasien. Obat pengganti tersebut selektif dalam
mengantagonis reseptor alfa-1 A adrenergik.
Apakah obat yang dimaksud?
190 Seorang Apoteker yang bertugas sebagai A. Meningkatkan
sekretaris Tim Farmasi dan Terapi sebuah Rumah ekskresi asam
Sakit sedang melengkapi mekanisme kerja obat urat
baru febuksostat. Obat tersebut telah disetujui B. Menghambat
untuk masuk dalam formularium RS sebagai salah absorpsi senyawa
satu terapi untuk hiperurisemia kronik. purin
Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut ? C. Menghambat Sumber : Khosravan R, Grabowski BA,
enzim guanine Wu JT, Joseph-Ridge N, Vernillet L.
deaminase Pharmacokinetics, pharmacodynamics
D. Menghambat and safety of febuxostat, a non-purine
enzim xantin selective inhibitor of xanthine oxidase,
oksidase in a dose escalation study in healthy
subjects. Clin Pharmacokinet.
E. Menghambat
2006;45(8):821-41
sintesis purin
endogen

191 Apoteker di rumah sakit hendak menghitung a. 365.000 tablet A=(B+C+D)-E


kebutuhan kolkisin tablet 0,5 mg untuk tahun b. 475.000 tablet B (pemakaian tahun sebelumnya) = 600.000
depan melalui E-Purchasing dengan sistem E- c. 665.000 tablet C (Buffer stock) = 20% x 600.000
Catalouge. Pemakaian obat tersebut selama d. 765.000 tablet = 120.000
setahun yang lalu adalah 600.000 tablet. Buffer D (stok lead time) = 500.000 x 1 bulan
e. 875.000 tablet
stock ditetapkan 20%. Sisa stok akhir tahun ini = 500.000
5.000 tablet. Waktu tunggu 1 bulan. Berapa E = 5.000
jumlah obat yang dibutuhkan untuk tahun depan ? A = (B+C+D)-E
A = ( 600.000+120.000+500.000) - 5.000
= 765.000
192 Apoteker di Rumah Sakit hendak menghitung a. 322.422 tablet
kebutuhan allopurinol tablet 100 mg untuk tahun
b. 475.000 tablet
depan melalui E- Purchasing dengan system E-
Catalogue. Pemakaian rata-rata selama setahun c. 622.422 tablet
adalah 600.000 tablet. RS mengalami kekosongan
atas obat tersebut pada tahun lalu selama 30 hari. d. 765.000 tablet
Buffer Stock ditetapkan 20%. Sisa stok akhir e. 822.422 tablet
tahun ini 5000 tablet. Waktu tunggu 1 bulan.
Berapa jumlah obat yang dibutuhkan untuk tahun
depan?
193 Apoteker di Rumah Sakit hendak menghitung A. 1.000 vial Diketahui
kebutuhan ceftriaxone vial 1 gram untuk pengobatan B. 1.225 vial Dosis = 75 mg
infeksi saluran kemih anak. Standar pengobatan obat C. 1.325 vial BB = 20 kg
pasien ISK rata-rata 6 tahun dengan BB ±20 kg adalah D. 1.455 vial Jumlah kasus = 150 kasus
75 mg/Kg/hari selama 7 hari. Jumlah episode kasus E. 1.575 vial Lama pemakaian = 7 hari
tahun lalu adalah 150 kasus. Berapa jumlah Sediaan ceftriaxone yang tersedia = 1 gram =
kebutuhan obat untuk tahun depan? 1000 mg
Ditanya
Berapa jumlah kebutuhan obat untuk tahun
depan?
Jawab
Kebutuhan obat =
����� � �� � ��������� � �����ℎ �����
������� ����������� ���� ��������
75 �� � 20 �� � 7 ℎ��� � 150 �����
= 1000 ��
= 1.575 vial

(Ardhina Tiara Savitri NIM 21405021018)


194 Apoteker di Rumah Sakit hendak menghitung A. 1.120 kapsul Diketahui :
-dosis = 4 mg/Kg/hari setiap 12 jam = 8
kebutuhan ceftriaxone vial 1 gram untuk B. 1.280 kapsul
mg/hari
pengobatan infeksi saluran kemih anak. Standar C. 1.550 kapsul -BB = 20 kg
-Jumlah kasus = 150 kasus
pengobatan obat pasien ISK rata-rata 6 tahun D. 1.680 kapsul
-hari pemakaian = 7 hari
dengan BB ± 20 kg adalah 4 mg/Kg/hari setiap 12 E. 1.830 kapsul -jumlah persediaan = 100 mg
Jawab :
jam selama 7 hari. Jumlah episode kasus tahun
Kebutuhan obat = (dosis x BB x lama
lalu adalah 150 kasus. Berapa jumlah kebutuhan pemakaian x jumlah kasus) / sediaan cefixim
= (8 mg x 20 kg x 7 hari x 150 kasus ) / 100
obat untuk tahun depan?
mg
= 1.680 kapsul
(Sugar arifin)
195 Apoteker di gudang rumah sakit hendak A.Captopril 12,5 mg
menyimpan beberapa obat yang baru saja B.Magnesium sulfate
diterima yaitu captopril 12,5mg; magnesium 25g/50 mL
sulfate 25g/50 mL; amoksisilin 500mg; C.Amoksisilin 500mg
omeprazole 20mg; dan D.Omeprazole 20mg
dextromethorphan 15mg. Obat apa yang perlu E.Dextromethorphan
diberi label HAM? 15mg

196 Apoteker digudang rumah sakit hendak A. Captopril 12,5 mg


menyimpan beberapa obat yang baru saja diterima B. Methotrexate 2,5 mg
yaitu captopril 12,5 mg; methotrexate 2,5 mg; C. Amoxicillin 500mg
amoxicillin 500mg; omeprazole 20mg; D. Omeprazole 20mg
dextromethorphan 15mg. Obat apa yang perlu E. Dextromethorphan
diberi label HAM ? 15mg
Obat-obat yang perlu diberi label HAM
diantaranya : Obat-obat NORUM/LASA,
elektrolit dengan konsentrasi tinggi dan
Obat-obat Sitostatika.
SUMBER : Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia, Nomor 72 Tahun 2016,
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasan di
Rumah Sakit.
Methotrexate merupakan obat sitostatika
golongan Antimetabolit.
SUMBER : Dr. Rusli, Sp.FRS, Apt. BAHAN
AJAR FARMASI RUMAH SAKIT.
KEMENKES RI EDISI 2018.
197 Apoteker digudang rumah sakit hendak A. Captopril 12,5 mg Pembahasan :
menyimpan beberapa obat yang baru saja diterima B. Digoxin 0,25mg
yaitu captopril 12,5 mg, digoxin 0,25 C. Amoksisilin 500 mg
mg,amoksisilin 500 mg, omeprazole 20 mg, dan D. Omeprazole 20 mg
dextromethorphan 15 mg, obat apa yang perlu E. Dextromethorphan 15
diberi label HAM ? mg
Sumber : ISMP, 2018 List of high alert
medicatons in acute care seting
198 Apoteker di gudang rumah sakit hendak a. Captopril 12,5 mg
menyimpan beberapa obat yang baru saja diterima b. Glimepiride 2 mg
yaitu captopril 12,5 mg, glimepiride 2 mg, c. Amoksisillin 500
amoksisillin 500 mg, omeprazole 20 mg, dan mg
dextromethorphan 15 mg. Obat apa yang perlu d. Omeprazole 20
diberi label HAM ? mg
e. Dextromethorpha
n 15 mg Glimepiride 2 mg termasuk HAM (High
Alert Medication)
(Sumber : ISMP, 2018. List of high alert
medications in acute care setting)
(Ika Lutfiana Pertiwi 21405021012)
199 Apoteker di gudang rumah sakit hendak A. Captopril 12,5 mg
menyimpan beberapa obat yang baru saja diterima B. Glyburide 2,5 mg
yaitu captopril 12,5 mg; glyburide 2,5 mg; C. Amoksisillin 500 mg
amoksisillin 500 mg; omeprazole 20 mg; dan D. Omeprazole 20 mg
dextromethorphan 15 mg. Obat apa yang perlu E. Dextromethorphan 15
diberi label HAM? mg

Sumber : ISMP List of High-Alert


Medications, 2018
200 Apoteker digudang rumah sakit hendak a. Captopril 12,5 mg
menyimpan beberapa obat yang baru saja b. Propranolol 10 mg
diterima yaitu captopril 12,5 mg, propranolol 10 c. Amoxsisilin 500mg
mg, amoxsisilin 500mg, omeprazole 20 mg, dan d. Omeprazole 20 mg
dextromethorphan 15mg. obat apa yang perlu di
beri label HAM ? Dextromethorphan

Anda mungkin juga menyukai