Anda di halaman 1dari 475

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR:421.8/02429
TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN PERIZINAN PENDIRIAN,
PERUBAHAN DAN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN SATUAN
PENDIDIKAN MENENGAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH

Menimbang a bahwa dalam rangka melaksanakan peraturan Peraturan


Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pertzinan Pendirian, Perubahan dan
Penutupan Satuan Pendidikan Khusus Dan Satuan
Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah, telah
ditetapkan keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah nomor 421.4 100628
tahun 2O2O tentang Standar operasional Prosedur (SOP)
Penyelengaraan Perizinan Pendirian, Perubahan dan
Penutupan Sekolah Menengah Atas di Jawa Tengah;

b. bahwa dengan mempertimbangkan berbagai dinamika dalam


penyelenggaraan perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan pendidikan, maka keputusan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah nomor
421.4100628 tahun 2o2L sebagaimana tersebut dalam huruf
a perlu dilakukan Penyesuaian;

c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah tentang Prosedur Operasional Standar (POS)
Penyelenggaraan Perizinan Pendirian, Perubahan dan
Penutupan satuan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Menengah di Provinsi Jawa Tengah;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a301);
2. Undang-Und.ang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5+94);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O
Nomor 45, 2O2O OMNIBUSLAW. Cipta Kerja. (Penjelasan
dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor .99, 2O2l PELAYANAN PUBLIK. Daerah
Tertinggal, Terpencil, Terluar, Perbatasan. Angkutan Barang.
Penyelenggaraan. Pencabutan.) ;

4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2OO4 tentang Kepailitan


dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang (Berita Negara
Republik Indonesia No.245, 2O2l KEMENKUMHAM. Kurator.
Pengurus. Pedoman Imbalan Jasa. Pencabutan. Peraturan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2O2L Tentang Pedoman Imbalan Jasa Bagi
Kurator Dan Pengurus);
5. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2OO9 tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor l4O, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
6. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2OL4 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2Ol4 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2O2L tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O2l Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor .6676);
8. Peraturan Pemerintah 17 Tahun 2OlO (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OLO Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
nomor 66 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OlO Nomor ll2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2OL2 tentang lzin
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2Ol2 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5285);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2Ol8 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
62t5);
ll.Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
sMK Dalam Rangka Peningkatan kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia;
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 83);
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2OL9
tentang Penyelenggaraan Pendidikan, (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2OL9 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor l- 15l2Ol9);
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6/PRT/M l2OO7
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
15. Peraturan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan Republik
Idonesia Nomor 36 Tahun 2OI4 tentang Pedoman Pendirian,
Perubahan, Dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13
tahun 2Ol8 Tentang Badan Akreditasi Nasional pendidikan
Anak Usia dini dan pendidikan Nonformal (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 2Ol8 nomor 557);
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2Ol8 tentang Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Pendidikan dan
Kebudayaan;
19. Peraturan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan Republik
Idonesia Nomor 33 Tahun 2008 tentang standar sarana dan
prasarana untuk sekolah dasar luar biasa (SDLB), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);
20.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 51 Tahun 2Ol8 tentang Penerimaan Peserta
Didik Baru pada TK, SMP, SMA dan SMK;
2l.Peraturan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan Republik
Idonesia Nomor 6 Tahun 2Ol9 tentang Pedoman Organisasi
dan tata kerja satuan pendidikan Dasar dan Menengah;
22.Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 06/D.Ds lKKl2OlS tentang Spektrum Keahlian
SMK/MAK;
23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2OL3
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Berita
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol3 Nomor 37);
24.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015
tentang Pendirian, Perubahan dan Penutupan satuan
Pendidikan Khusus dan Satuan Pendidikan Menengah di
Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2015 Nomor 34);
25. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2OlG
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 57);
26. Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Tekhnologi Nomor 26 Tahun 2021, tentang Pemberian lzin
Pendirian Satuan Pendidikan;
27.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2Ol8
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2OL8 Nomor 48);
28. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2Ol8
tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol8 Nomor
ael;

MEMUTUSKAN
Menetapkan

KESATU KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN
PERIZINAN PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN PENUTUPAN SATUAN
PENDIDIKAN KHUSUS DAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH
DI PROVINSI JAWA TENGAH

KEDUA : Prosedur Operasional Standar (POS) masing-masing satuan


pendidikan sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU,
terdiri:
a. Lampiran I : Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Perizinan Pendirian,
Perubahan dan Penutupan Satuan
Pendidikan SMA;
b. Lampiran II : Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Perizinan Pendirian,
Perubahan dan Penutupan Satuan
Pendidikan SMK;
c. Lampiran III : Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Perizinan Pendirian,
Perubahan dan PenutuPan Satuan
Pendidikan SLB.
KETIGA : Prosedur Operasional Standar (POS) sebagaimana dimaksud
pada diktum KESATU menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan
Penyelenggaraan Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan
Satuan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Menengah di Provinsi
Jawa Tengah.

KEEMPAT Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya


Keputusan ini ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah.
KELIMA Dengan berlakunya keputusan ini, maka keputusan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor
421.4100628 Tahun 2O2O dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEENAM Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 28 Jarrunri 2022

KE IDIKAN DAN
I JAWA TENGAH

o\3D

AH

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :


1. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah;
2. Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
3. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Tengah;
4. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah;
5. Kepala BPKAD Provinsi Jawa Tengah;
6. Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Setda Provinsi JawaTengah;
7. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
8. Para Kepala Bidang di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah;
9. Kepala Cabang Dinas Wilayah I s.d. XIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah;
10. Kepala SMA. SMK dan SLB Provinsi Jawa Tengah:
Lampiran I
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 421.8 / 02429
Tanggal : 28 Januari 2022

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)


PENYELENGGARAAN PERIZINAN PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN
PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN)
DI PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemenuhan akses pendidikan merupakan salah satu agenda utama
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan pendidikan.
Kebijakan Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun telah diikuti dengan pencanangan
program rintisan wajib belajar dua belas tahun atau sampai dengan jenjang
pendidikan menengah. Hal ini dapat diartikan bahwa konsekuensi logis
keberhasilan Program Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun harus diimbangi
dengan penyediaan akses pendidikan menengah melalui pendirian Unit Sekolah
Baru (SMAN) dan program-program lain yang bersifat menambah daya
tampung peserta didik. Keberhasilan Program Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun
di Jawa Tengah menuntut peningkatan kebijakan program perluasan akses
pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal,
bahwa sasaran pembangunan pendidikan menengah adalah setiap warga
negara Indonesia usia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan
belas) tahun harus melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah, sehingga hal
ini dapat mempercepat pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan
menengah.
Perluasan akses pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengah Atas
Negeri (SMAN) diwujudkan dengan salah satunya melalui program pendirian
Unit Sekolah Baru (USB) SMAN, yang tentu saja merupakan kewajiban
pemerintah atau pemerintah daerah. Dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan dan/atau pengembangan potensi SMAN agar tercapai secara efektif
dan efisien, maka pemenuhan 8 (delapan) aspek Standar Nasional Pendidikan
(SNP) menjadi dasar pengelolaan dan penyelenggaraan satuan pendidikan, dan
oleh karenanya dimungkinkan terjadi Perubahan Nama dan/atau Bentuk dari
Nama dan/atau Bentuk Sekolah Menengah Atas Negeri tertentu menjadi Nama
dan/atau Bentuk Sekolah Menengah Atas Negeri baru lainnya.
Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Perizinan Pendirian,
Perubahan dan Penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri Ini terdiri atas :
(a) Pembukaan,
(b) POS Perizinan Pendirian Sekolah Menengah Atas Negeri baru,

I-1
(c) POS Perubahan Sekolah Menengah Atas Negeri, dan
(d) POS Perizinan Penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri. POS ini disusun
sebagai pedoman teknis pelaksanaan penyelenggaran Perizinan Pendirian
Sekolah Menengah Atas Negeri, Perubahan Sekolah Menengah Atas Negeri,
serta Penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri di wilayah Provinsi Jawa
Tengah.

2. Maksud Dan Tujuan


Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Perizinan Pendirian,
Perubahan, dan Penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan dan mekanisme standar tentang
keseluruhan rangkaian proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan
dan penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri di wilayah Provinsi Jawa
Tengah.
Pelaksanaan Prosedur Operasional Standar (POS) dimaksud, bertujuan
untuk mengatur proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri(SMAN).

3. Penyelenggara Perizinan
Penyelenggara proses Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan
Sekolah Menengah Atas Negeri adalah : (1) Gubernur Jawa Tengah, (2) Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa
Tengah, (3) Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan (4)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain yang
terkait.

4. Pengguna Fasilitasi Perizinan


Pihak yang memanfaatkan fasilitasi Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri adalah pihak yang memiliki kebijakan
atau inisiatif pendirian atau perubahan Sekolah Menengah Atas, yaitu meliputi :
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Provinsi

5. Pembiayaan
Pelaksanaan proses penyelenggaraan perizinan pendirian, perubahan, dan
penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri dibiayai dari sumber Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah.

6. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian,
perubahan dan penutupan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dapat
dilakukan secara bersama-sama antara pihak penyelenggara Perizinan (Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) terkait lainnya.

I-2
B. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENDIRIAN SMA
NEGERI
1. Pengertian
Pendirian SMA Negeri merupakan pembukaan satuan pendidikan
menengah atas baru yang menyelenggarakan paling sedikit 2 (dua) Peminatan
MIPA dan IPS.

2. Persyaratan Perizinan Pendirian SMA Negeri


a. Persyaratan Pokok
1) Memiliki surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
2) Memiliki lahan sekurang-kurangnya 7500 m2 milik pemerintah Provinsi.
Lahan berada dalam satu lokasi. Lahan tersebut diharapkan mampu
menopang Ruang Pembelajaran Umum (RPU) dan Ruang Penunjang (RP)
sesuai dengan jumlah rombongan belajar (rombel). Perencanaan
pengembangan dibuktikan dengan Site Plan.
3) Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan dari instansi berwenang.
4) Memiliki site plan/master plan dari Instansi yang berwenang.
5) Adanya surat pernyataan tentang pengadaan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya operasional dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
6) Adanya analisis pendaftar dari lulusan SMP/Sederajat yang disertai Angka
Partisipasi Kasar di daerah (kecamatan) sekolah yang akan didirikan.
7) Memiliki sarana dan prasarana minimal Ruang Pembelajaran Umum
(RPU), dan Ruang Penunjang (RP) yang dibuktikan dokumen yang sah.
8) Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah.

b. Persyaratan Teknis
1) Hasil Studi Kelayakan
a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada di daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi
yang berwenang dan memiliki site plan
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan
dengan alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan
transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh
dari kebisingan, polusi dan terhindar bencana alam
b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan
SMP/Sederajat di wilayah sekitar serta menghitung jumlah yang
telah tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di wilayah

I-3
sekitarnya disertai dengan data Angka Partisipasi Kasar (APK)
untuk daerah pemohon (Kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan surat
pernyataan dukungan dari:
(a) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(b) Tokoh agama/masyarakat;
(c) Kepala SMP/Sederajat;
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan budaya yang memiliki
kearifan lokal baik dari segi bahasa, seni dan budaya
c) Penduduk Usia Sekolah
Analisis jumlah lulusan SMP/Sederajat yang berada di wilayah
Kecamatan / Kabupaten/Kota yang menunjukkan belum tertampung
di Satuan Pendidikan Menengah;
d) Jarak Satuan Pendidikan Sejenis
Data mengenai perkiraan jarak satuan pendidikan yang diusulkan di
antara gugus satuan pendidikan formal sejenis minimal 10 km
e) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan
satuan pendidikan formal sejenis yang ada;
2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP/e-KTSP) dengan sistematika mengikuti petunjuk teknis yang
berlaku.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan minimum
Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan Tinggi
terakreditasi, dan memiliki sertifikat profesi sebagai guru, yang
dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi :
(1) memiliki kualifikasi paling rendah S1;
(2) berusia maksimal 56 tahun;
(3) sehat jasmani dan rohani;
(4) tidak pernah terkena hukuman;
(5) memiliki sertifikat pendidik;
(6) berpengalaman mengajar minimal 5 tahun;
(7) Menyesuaikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Mata peminatan untuk 1 (satu)
rombongan belajar Peminatan pada tahun pertama.
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi

I-4
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan dengan program
pendidikan (Ijasah dan/atau sertifikat keahlian) yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.
g) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium dan petugas layanan khusus) memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang Kepala
Tata Usaha / Koordinator TU dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Diploma-3 dengan jurusan/program
keahlian yang relevan.
(b) Memiliki sekurang-kurangnyanya 2 (dua) orang staf Tata
Usaha Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik pendidikan
minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh.
4) Sarana dan Prasarana
SMA memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan dengan memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan :
(1) lokasi tidak pada lokasi potensi bahaya yang mengancam
kesehatan dan keselamatan jiwa,
(2) memiliki akses untuk penyelematan dalam keadaan darurat,
(3) terhindar dari pencemaran air,
(4) terhindar dari kebisingan,
b) Terhindar dari pencemaran udara, bangunan sekolah memenuhi
persyaratan keselamatan adalah Jauh dari aktifitas produksi dan atau
kegiatan yang mengeluarkan asap,
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi :
(1) ventilasi udara,
(2) pencahayaan,
(3) sanitasi,
(4) tempat sampah,
(5) bahan bangunan yang aman.
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan ketentuan
minimal :
(1) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum yang terdiri atas :

I-5
(a) Ruang Kelas, meliputi :
1) jumlah minimal 0,8 kali banyaknya rombel,
2) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang
dari 18 anak luas minimum 36 m2),
3) perabot,
4) peralatan pendidikan,
5) media pendidikan
6) perlengkapan lain.
(b) Ruang Perpustakaan, meliputi :
1) luas minimum 1,5 ruang kelas,
2) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan,
3) ada 5 jenis buku berkaitan dengan kompetensi keahlian
yang dibuka,
4) perabot,
5) media pendidikan
6) perlengkapan lain
(c) Ruang TIK, meliputi :
1) jumlah 1 ruang untuk menampung 1 rombel,
2) perabot,
3) peralatan TIK,
4) media pendidikan
(2) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya :
(a) Ruang pimpinan, memenuhi ketentuan :
1) luas minimum 18 m2,
2) lebar minimal 3 m,
3) kursi pimpinan,
4) meja pimpinan,
5) kursi dan meja tamu,
6) lemari,
7) papan statistik,
8) simbol kenegaraan,
9) tempat sampah,
10) jam dinding.
(b) Ruang guru, memenuhi ketentuan :
1) rasio minimum 4 m2/guru,
2) luas minimum 56 m2,
3) kursi meja,
4) meja kerja,
5) lemari,
6) kursi tamu,
7) papan statistik,
8) papan pengumuman,
9) tempat sampah,
10) tempat cuci tangan,
11) jam dinding.
(c) Ruang tenaga administrasi, memenuhi ketentuan :

I-6
1) rasio minimum 4 m2/guru,
2) luas minimum 16 m2,
3) kursi meja,
4) meja kerja,
5) lemari,
6) papan statistik,
7) tempat sampah,
8) komputer,
9) filling cabinet,
10) brankas,
11) telepon,
12) jam dinding.
(d) Jamban, memenuhi ketentuan :
1) jumlah minimum 3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1),
2) luas minimum per jamban 2 m2,
3) tersedia air,
4) bersih,
5) sarana lengkap
(e) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan
upacara, dengan ketentuan memenuhi :
1) luas minimum 1000 m2,
2) memiliki bendera dan tiang bendera,
3) memiliki peralatan olah raga,
4) memiliki peralatan seni budaya,
5) memiliki peralatan keterampilan
(f) Memiliki Ruang laboratorium yang memenuhi ketentuan pada
Lampiran VI Permendikbud No. 34 Tahun 2018 dengan
kualifikasi sebagai berikut:
1) minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel,
2) perabot,
3) peralatan pendidikan,
4) media pendidikan dan
5) perlengkapan lain
5) Sistem Evaluasi
Rancangan sistem evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian uji kompetensi serta sertifikasi,
meliputi:
a) Dokumen KTSP/ e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian :
(1) Ulangan Harian;
(2) Ulangan Tengah Semester;
(3) Ulangan Akhir Semester;
(4) Ulangan Kenaikan Kelas;
(5) Ujian Sekolah;
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen
KTSP/e-KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;

I-7
(3) lulus ujian sekolah;
6) Manajemen dan Proses Pendidikan
a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;
c) Peraturan akademik;
d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib
Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan pendidikan
dan masyarakat.

3. Pengajuan Usulan
Izin Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMAN diusulkan dengan proposal
yang ditujukan kepada:
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Jl. Mgr. Soegiyopranoto No. 1 Semarang. Telp (024)
3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560 Email:
uptptsp.jateng@gmail.com

4. Pelaksanaan verifikasi administrasi


a. Tim Pendirian SMA Negeri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah menyusun proposal dengan sistematika seperti terlampir dan
mengajukan usulan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah
b. Tim Pendirian SMA Negeri menyampaikan proposal beserta rekomendasi ke
DPMPTSP.
c. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Administrasi yang
dibentuk oleh DPMPTSP.
d. Tim Verifikasi Administrasi melakukan verifikasi administrasi terhadap
persyaratan pokok.
e. Proses verifikasi menggunakan instrumen pendirian SMA Negeri.

5. Penetapan Tim Penilai


Tim Penilai Perizinan pendirian SMAN diangkat dan ditetapkan oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari unsur
:
a. Petugas/personil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Petugas/personil Cabang Dinas Pendidikan yang sesuai;
c. Petugas/personil dari kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah;
d. Pengawas SMA yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah.

6. Pelaksanaan verifikasi teknis


a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan surat tugas;
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara
faktual data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;

I-8
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan pendirian SMAN
disusun sebagai dasar pemeriksaan kondisi calon SMAN di lokasi pendirian;
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dilampirkan dalam bentuk foto-foto
dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah lainnya yang
ditunjukkan kepada Tim Penilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah;
e. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk
bahan penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.

7. Penyusunan laporan hasil verifikasi teknis


a. Instrumen Verifikasi Teknis Perizinan Pendirian SMAN;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Fakta Integritas dan Pernyataan Kepala Cabang
Dinas Pendidikan tentang pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Laporan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.

8. Pleno hasil verifikasi teknis


a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis oleh Tim Penilai dan untuk menentukan
kelayakan pertimbangan rekomendasi izin pendirian SMAN.
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin pendirian SMAN :
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya 71,00 ;
3) Khusus pada standar sarana dan prasarana minimal 61,00;
c. Sebelum rapat pleno Tim Penilai melakukan moderasi antar anggota tim
untuk menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.

9. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan pendirian SMAN atau proses Perizinan
pendirian dapat dilakukan secara bersama-sama antara DPMPTSP, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain yang terkait.

10. Pengajuan rekomendasi Perizinan ke DPMPTSP


a. Berdasarkan hasil rapat pleno dibuat rekomendasi untuk ditandatangani
oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Dari hasil rapat pleno bagi usulan yang dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan pokok maupun teknis diberi kesempatan melengkapi
kekurangan sampai dengan maksimum 3 bulan sejak diverifikasi, jika tidak
mampu mememenuhi persyaratan maka usulan dinyatakan tidak layak;
c. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah diajukan ke DPMPTSP untuk menjadi bahan penetapan Perizinan
pendirian SMAN;
d. Tim Pertimbangan Teknis dari DPMPTSP memberikan persetujuan terhadap
rekomendasi yang diajukan oleh Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.

I-9
11. Penetapan Perizinan
a. DPMPTSP menerima rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah ;
b. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah, Kepala DPMPTSP menetapkan hasil Perizinan baik
layak atau tidak layak;
c. Penetapan Izin Pendirian SMAN bagi yang layak berlaku untuk tahun
pelajaran baru yang berlangsung sejak tanggal ditetapkan;

12. Pemberian sanksi


Satuan Pendidikan yang belum memiliki izin pendirian SMAN tetapi sudah
memiliki peserta didik, diberi sanksi sebagai berikut :
a. Dilarang keras menerima peserta didik baru;
b. Peserta didik yang ada secara administratif dipindahkan ke sekolah lain
yang memiliki NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) dengan Peminatan
sama (MIPA/IPS/Bahasa dan Sastra);
c. Satuan Pendidikan yang belum memiliki izin pendirian SMAN tetapi
menyelenggarakan pendidikan akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.

C. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PERUBAHAN NAMA


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
1. Pengertian
Perubahan SMA adalah berubahnya nama dan/atau bentuk satuan pendidikan,
karena alasan :
a. Perubahan nama atau alamat dan/atau bentuk dari nama Satuan
Pendidikan tertentu menjadi nama atau alamat dan/atau bentuk Satuan
Pendidikan yang lain;
b. Penggabungan 2 (dua) atau lebih satuan pendidikan menjadi 1 (satu)
satuan pendidikan baru dengan ketentuan ;
1) Pengertian Penggabungan Sekolah
Penggabungan sekolah adalah penggabungan dari dua satuan
pendidikan atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya
salah satu satuan pendidikan dan membubarkan satuan pendidikan
yang lain tanpa menutup terlebih dahulu.
2) Kriteria Penggabungan Sekolah, memenuhi salah satu ketentuan
berikut:
(a) Inisiatif lembaga penyelenggara pendidikan
(b) Rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan berdasar hasil verifikasi
8 SNP Tidak mengajukan akreditasi selama 2 tahun dari batas
akhir berlakunya sertifikat akreditasi atau belum terakreditasi
selama 2 tahun
(c) Jumlah peserta didik kurang dari 15 orang per rombel per tingkat
(d) Sekolah terkait memiliki kesediaan menggabungkan sarana dan
prasarana dan sumber daya manusia
c. Pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi 2 (dua) satuan
pendidikan atau lebih;

I - 10
2. Persyaratan Perizinan Perubahan Nama SMAN
a. Persyaratan Administrasi (Pokok)
1. Memiliki rekomendasi bermaterai Rp.10.000,- dari Cabang Dinas
Pendidikan di wilayah pemohon, setelah dilakukan verifikasi awal oleh
Pengawas Pembina;
2. Usulan memuat analisis hasil studi kelayakan yang berbasis data
faktual;
3. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional dan
Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP);
4. Tanah yang digunakan SMA Negeri merupakan milik Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Tengah, sesuai ketentuan berlaku atas nama OPD
dengan luas lahan minimal 1000 M 2 dengan tabel berikut.

Tabel 1. Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik


Rasio minimum luas lahan terhadap peserta
Banyak didik (m2/peserta didik)
No rombongan
belajar Bangunan Bangunan Bangunan
satu lantai dua lantai tiga lantai
1 3 36,5 - -
2 4-6 22,8 12,2 -
3 7- 9 18,4 9,7 6,7
4 10-12 16,3 8,7 6,0
5 13-15 14,9 7,9 5,4
6 16-18 14,0 7,5 5,1
7 19-21 13,5 7,2 4,9
8 22-24 13,2 7,0 4,8
9 25-27 12,8 6,9 4,7

Tabel 2. Luas Minimum Lahan


Banyak Luas minimum lahan (m2)
No rombongan Bangunan Bangunan dua Bangunan
belajar satu lantai lantai tiga lantai
1 3 2170 - -
2 4-6 2570 1420 -
3 7- 9 3070 1650 1340
4 10-12 3600 1920 1400
5 13-15 4070 2190 1520
6 16-18 4500 2420 1670
7 19-21 5100 2720 1870
8 22-24 5670 3050 2100
9 25-27 6240 3340 2290

I - 11
5. Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan
SMP/Sederajat, daya tampung di SMAN. Analisis kebutuhan yang
dimaksud harus menggambarkan calon peserta didik yang belum
tertampung disertai Angka Partisipasi Kasar (APK) di daerah tersebut
(Kecamatan).
6. Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana minimal meliputi:
Ruang Pembelajaran Umum (RPU), dan Ruang Penunjang (RP) beserta
kelengkapannya.
7. Memiliki setifikat Laik Fungsi (SLF)
8. Memiliki izin Mendirikan Bangunan.
9. Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan
yang mencantumkan penambahan program keahlian yang dibuka.
10. Memiliki Rencana Anggaran dan Kegiatan Sekolah yang mengalokasikan
dana untuk perubahan satuan pendidikan.
b. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis yang dijabarkan dalam proposal perubahan nama : Latar
belakang, tujuan dan manfaat yang diharapkan dan kajian berbagai
komponen meliputi :
1. Hasil Studi Kelayakan.
a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan
rencana umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi
dari Instansi yang berwenang dan memiliki site plan.
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan
dengan alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan
transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh
dari kebisingan, polusi dan terhindar bencana alam
b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan
SMP/Sederajat di wilayah sekitar serta menghitung jumlah
yang telah tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di
wilayah sekitarnya disertai dengan data Angka Partisipasi
Kasar (APK) untuk daerah pemohon (Kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan
dokumen tertulis dari:
(a) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(b) Tokoh agama/masyarakat;
(c) Kepala SMP/Sederajat, dan
(d) Kepala SMA

I - 12
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan yang memiliki kearifan lokal
baik dari segi bahasa, seni dan budaya
c) Penduduk Usia Sekolah
Analisis jumlah lulusan SMP/Sederajat yang berada di wilayah
kecamatan/ Kabupaten/Kota yang menunjukkan belum tertampung
di Satuan Pendidikan Menengah;
d) Jarak Satuan Pendidikan Sejenis
Data mengenai perkiraan jarak satuan pendidikanyang diusulkan di
antara gugus satuan pendidikanformal sejenis minimal 10 km.
e) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan
satuan pendidikan formal sejenis yang ada;
2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP/e-KTSP dengan sistematika dengan pedoman terbaru.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan minimum
Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan Tinggi
terakreditasi, dan memiliki sertifikat profesi sebagai guru, yang
dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru untuk 1 (satu) rombongan
belajar pada tahun pertama.
1. memiliki kualifikasi paling rendah S1;
2. berusia maksimal 56 tahun;
3. sehat jasmani dan rohani;
4. tidak pernah terkena hukuman;
5. memiliki sertifikat pendidik;
6. memiliki sertifikat kepala sekolah;
7. berpengalaman mengajar minimal 5 tahun.
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan dengan program
pendidikan (Ijasah dan/atau sertifikat pendidik ) yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.
g) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium dan petugas layanan khusus) memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :

I - 13
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah dengan kualifikasi
akademik pendidikan minimal Diploma-3 dengan jurusan
yang relevan.
(b) Memiliki sekurang-kurangnyanya 2 (dua) orang staf Tenaga
Administrasi Sekolah dengan kualifikasi akademik minimal
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh.
4) Sarana dan Prasarana
SMA memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan dengan memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan:
(1) Lahan relatif datar untuk mendirikan bangunan, tidak berbukit
atau kontur naik turun secara mencolok/ garis kontur terlalu
rapat;
(2) Lahan tidak berada di dalam garis sempadan sungai/danau/laut,
jalur kereta api, atau yang dapat membahayakan/ berpotensi
merusak sarana prasarana dan memiliki akses untuk mobilitas
peralatan pemadam kebakaran;
(3) Status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah milik
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah.
b) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
(1) konstruksi yang stabil dan kokoh;
(2) sistem pencegahan bahaya kebakaran;
(3) dilengkapi penangkal petir dan peralatan untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya tersambar petir;
(4) akses evakuasi dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi
penunjuk arah yang jelas.
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) Tersedia fasilitas untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang
cukup,
(2) sanitasi,
(3) tempat sampah,
(4) bahan bangunan yang aman.
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan ketentuan
minimal.

I - 14
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya sesuai
kebutuhan riil operasi penuh.
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum yang terdiri atas:
(1) Ruang Kelas meliputi :
(a) jumlah minimal sama banyaknya rombel,
(b) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang dari
18 anak luas minimum 36 m2),
(c) perabot,
(d) peralatan pendidikan,
(e) media pendidikan
(f) perlengkapan lain.
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) luas minimum 1,5 ruang kelas,
(b) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan,
(c) ada 5 jenis buku berkaitan dengan kompetensi keahlian
yang dibuka,
(d) perabot,
(e) media pendidikan
(f) perlengkapan lain
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) jumlah 1 ruang untuk menampung 1 rombel,
(b) perabot,
(c) peralatan TIK,
(d) media pendidikan
(4) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya :
(a) Ruang pimpinan memenuhiketentuan:
(1) luas minimum 18 m2,
(2) lebar minimal 3 m,
(3) kursi pimpinan,
(4) meja pimpinan,
(5) kursi dan meja tamu,
(6) lemari,
(7) papan statistik,
(8) simbol kenegaraan,
(9) tempat sampah,
(10) jam dinding.
(b) Ruang guru memenuhiketentuan:
(1) rasio minimum 4 m2/guru,
(2) luas minimum 56 m2,
(3) kursi meja,
(4) meja kerja,
(5) lemari,
(6) kursi tamu,
(7) papan statistik,
(8) papan pengumuman,
(9) tempat sampah,

I - 15
(10) tempat cuci tangan,
(11) jam dinding
(c) Ruang tenaga administrasi memenuhi
(1) rasio minimum 4 m2/guru,
(2) luas minimum 16 m2,
(3) kursi meja,
(4) meja kerja,
(5) lemari,
(6) papan statistik,
(7) tempat sampah,
(8) komputer,
(9) filling cabinet,
(10) brankas,
(11) telepon,
(12) jam dinding,
(13) kotak kontak,
(14) penanda waktu.
(d) Jamban memenuhi
(1) jumlah minimum 3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1),
(2) luas minimum per jamban 2 m2,
(3) tersedia air,
(4) bersih,
(5) sarana lengkap
(e) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan
dan upacara dengan ketentuan memenuhi :
(1) luas minimum 1000 m2,
(2) memiliki bendera dan tiang bendera,
(3) memiliki peralatan olah raga,
(4) memiliki peralatan seni budaya,
(5) memiliki peralatan keterampilan
(f) Memiliki Ruang laboratorium yang memenuhi ketentuan
pada Lampiran Permendikbud nomor 24 tahun 2007 dengan
kualifikasi sebagai berikut :
(1) minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel,
(2) perabot,
(3) peralatan pendidikan,
(4) media pendidikan dan
(5) perlengkapan lain
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
Rancangan sistem Evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian, meliputi:
a) Dokumen KTSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian :
(1) Ulangan Harian;
(2) Ulangan Tengah Semester;
(3) Ulangan Akhir Semester;
(4) Ulangan Kenaikan Kelas;
(5) Ujian sekolah;

I - 16
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen
KTSP /e-KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
3) Manajemen dan Proses Pendidikan
a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;
c) Peraturan akademik;
d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib
Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan
pendidikan dan masyarakat;

3. Pengajuan Usulan
Izin Perubahan SMAN diusulkan dengan proposal yang ditujukan kepada:
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Jl. Mgr. Soegiyopranoto No. 1 Semarang Telp (024)
3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560 Email:
uptptsp.jateng@gmail.com

4. Pelaksanaan verifikasi administrasi


a. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Penilai yang dibentuk oleh
DPMPTSP.
b. Penyelenggara pendidikan menyusun proposal dengan sistematika seperti
terlampir dan mengajukan usulan kepada DPMPTSP.
c. Setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
usulan didaftarkan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) dengan menyerahkan proposal yang dilengkapi
dengan persyaratan pokok.

5. Penetapan Tim Penilai


Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
menetapkan Tim Penilai Perizinan perubahan SMAN yang terdiri dari unsur:
a. Petugas dari Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah;
b. Petugas dari kantor DPMPTSP;
c. Petugas Kantor Cabang Dinas Pendidikan
d. Pengawas SMA yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah

6. Pelaksanaan verifikasi teknis


a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan sasaran
SMAN yang telah lolos pada verifikasi administrasi ;

I - 17
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara
faktual data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan perubahan
SMAN disusun sebagai dasar pemeriksaan kondisi satuan pendidikan
menengah di lokasi pendirian atau perubahan satuan pendidikan;
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dapat dilampirkan dalam bentuk
foto-foto dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah
lainnya yang ditunjukkan kepada tim penilai dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
e. Penyelenggara Pendidikan diberi kesempatan melengkapi kekurangan
persyaratan selama 1 (satu) minggu sejak diverifikasi sebelum
pelaksanaan rapat pleno Tim Penilai
f. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk
bahan penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.

7. Penyusunan laporan hasil verifikasi teknis


Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perubahan Nama atau Penambahan
Peminatan SMAN;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta integritas Verifikator, Pernyataan Kepala
Sekolah tentang pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Nota Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

8. Pleno hasil verifikasi teknis


a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis dihadiri oleh seluruh Tim Penilai, dan
Tim DPMPTSP untuk menentukan kelayakan mendapatkan izin perubahan
nama .
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin perubahan SMAN :
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya 71,00;
3) Khusus pada strandar sarana dan prasarana minimal 61,00.
c. Sebelum rapat pleno tim verifikasi melakukan moderasi antar anggota tim
untuk menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.
d. Rapat Pleno memutuskan hasil verifikasi dinyatakan dalam 3 kategori
yaitu (1) Layak, (2) Tidak Layak dan (3) Berkas Tidak Lengkap (BTL)
e. Penyelenggara pendidikan yang dinyatakan dengan kategori Berkas Tidak
Lengkap (BTL) diberi kesempatan selama 3 (tiga) bulan sejak diverifikasi
untuk memperlengkapi kekurangannya. Apabila sudah melengkapi berkas
persyaratan maka dapat diproses ke tahap selanjutnya, sedangkan yang
berstatus tidak layak tidak dapat diproses ke tahap selanjutnya.
f. Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan perubahan nama atau
penambahan Peminatan dapat dilakukan secara bersama-sama antara
DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,

I - 18
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
lain yang terkait lainnya.

9. Pengajuan rekomendasi ke DPMPTSP


a. Hasil pleno dibuat konsep rekomendasi untuk ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diajukan ke
DPMPTSP untuk menjadi bahan penetapan Perizinan perubahan atau
penambahan Peminatan;
c. Draft surat izin dirancang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah yang bersama-sama rekomendasi diusulkan ke kantor
DPMPTSP;
d. Tim Pertimbangan Teknis dari DPMPTSP memberikan rekomendasi
terhadap rekomendasi yang diajukan oleh Kepala Dinas pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Tengah.

10. Penetapan Perizinan


a. DPMPTSP menerima rekomendasi sebagai bahan penetapan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah ;
b. Perizinan perubahan mulai berlaku untuk tahun pelajaran baru yang
berlangsung sejak tanggal ditetapkan.

11. Pemberian sanksi


Sekolah yang belum punya izin perubahan/penambahan Peminatan
tetapi sudah memiliki peserta didik akan mendapat sanksi sebagai berikut :
Peserta didik yang ada secara administratif dipindahkan ke sekolah lain yang
memiliki Peminatan dan kurikulum yang sama yang dibuktikan dengan NISN
sebagai peserta didik pada sekolah yang dituju;

D. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENUTUPAN SEKOLAH


MENENGAH ATAS NEGERI
1. Pengertian
a. Penutupan SMAN adalah pencabutan izin operasional terhadap satuan
pendidikan yang sudah dinyatakan tidak layak.
b. Penutupan SMAN dapat dilaksanakan atas:
1) Permohonan lembaga Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah atau
SMAN yang tidak layak atau sudah tidak operasional.
2) Hasil evaluasi kelayakan pemenuhan standar nasional pendidikan dari
tim yang dibentuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

2. Persyaratan Penutupan SMAN


a. Persyaratan pokok
Penutupan SMAN dapat dilakukan bila :
1) Sudah tidak memenuhi persyaratan pendidikan;
2) Sudah tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
3) Tidak mentaati ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
b. Kriteria SMAN yang ditutup

I - 19
SMAN yang ditutup adalah:
1) SMAN telah mendapatkan peringatan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
2) Atas permintaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan
alasan yang dapat dipertanggunjawabkan;
c. Prosedur Penutupan SMAN .
Adapun langkah-langkah penutupun SMAN dapat dilakukan sebagaiman
alur berikut:
1) Usulan/proposal penutupan dari penyelenggara pendidikan dengan
rekomendasi Kantor Cabang Dinas Pendidikan ditujukan langsung ke
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah;
2) Usulan penutupan dari Tim Evaluasi berdasarkan laporan dari
pengawas pembina atau pihak lain yang relevan dengan rekomendasi
Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah yang bersangkutan. Hasil
kajian Tim Evaluasi dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk selanjutnya diajukan kepada
DPMPTSP.
3) DPMPTSP melakukan kajian administratif terhadap usulan yang
diajukan pemohon. Bila persyaratan administrasi dipenuhi, dilanjutkan
dengan verifikasi oleh Tim Penilai Penutupan SMA .
4) Tim Penilai mengadakan rapat pleno yang dihadiri oleh unsur
DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,
Pengawas Pembina dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan di wilayah
sekolah yang bersangkutan.
5) Hasil rapat pleno dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tegah menerbitkan rekomendasi sebagai hasil
verifikasi teknis.
6) Rekomendasi kepada DPMPTSP untuk dilakukan pencabutan izin
operasional.
7) Tim Pertimbangan Teknis DPMPTSP memberikan rekomendasi
kelayakan penutupan
8) DPMPTSP menerbitkan surat keputusan pencabutan izin operasional
sekaligus menyatakan penutupan SMA
d. Persyaratan Administratif
1) Usulan Penutupan oleh Pengawas Pembina, meliputi:
a) Hasil pemantauan SNP selama 2 (dua) tahun terakhir yang
menunjukkan hasil tidak layak;
b) Laporan tentang riwayat proses akreditasi;
c) Laporan lainnya yang menggambarkan ketidaklayakan SMAN .
2) Usulan Penutupan oleh Penyelenggara Pendidikan, meliputi:
a) Data jumlah siswa tahun berjalan;
b) Kondisi rombongan belajar tahun berjalan;
c) Kondisi keuangan sekolah tahun berjalan;
d) Kondisi guru dan tenaga kependidikan tahun berjalan;
e) Status akreditasi atau riwayat akreditasi.
3) Alur dan Dokumen Pengajuan Penutupan SMAN

I - 20
Alur dan dokumen Penutupan SMAN atau Peminatan adalah seperti
pada tabel berikut :
Tabel 3. Alur dan dokumen Penutupan SMAN
URUTAN DOKUMEN
1. a. Usulan dari penyelenggara, diajukan ke Surat usulan dilampiri proposal
DPMPTSP dengan rekomendasi CABANG pengajuan penutupan.
DINAS PENDIDIKAN Apabila terdapat sekolah
sudah tidak beroperasional
Cabang Dinas Pendidikan yang
relevan segera mengajukan
usulan penutupan terhadap
sekolah tersebut

1. b. Usulan penutupan dari Tim Evaluasi


berdasarkan laporan dari pengawas
pembina atau pihak lain yang relevan
dengan rekomendasi CABANG DINAS
PENDIDIKAN. 1. Laporan pengawas sekolah
Hasil kajian Tim Evaluasi dilaporkan kepada 2. Hasil kajian Tim Evaluasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah dari CABANG DINAS
PENDIDIKAN, dan menjadi dasar untuk
dikoordinasikan dengan DPMPTSP.

1. Instrumen verifikasi
administrasi.
2. DPMPTDSP melakukan kajian administratif.
2. Proposal pengajuan
penutupan.

3. Bila memenuhi persyaratan administrasi,


DPMPTSP meminta Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk
melakukan verifikasi teknis.

4. Verifikasi faktual atau visitasi ke lokasi oleh


Tim penilai 1. Surat tugas
penutupan sekolah

5. Tim Penilai mengadakan rapat pleno hasil 1. Notula hasil rapat pleno
verifikasi dihadiri oleh DPMPTSP, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, pengawas
2. Nota Dinas hasil rapat pleno
pembin dan Cabang Dinas Pendidikan.

6. Tim Penilai menyusun rekomendasi hasil rapat


1. Notula hasil rapat pleno
pleno kepada Kepala Dinas Pendidikan dan 2. Rekomendasi

I - 21
URUTAN DOKUMEN

Kebudayaan Provns Jawa Tengah.

7. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 1. Rekapitulasi hasil verifikasi


Provinsi Jawa Tengah merekomendasikan
hasil verifikasi ke 2. Draft SK Penetapan
DPMPTSP. Penutupan

8. Tim Pertimbangan Teknis menyetujui 1. Rekomendasi Dinas


rekomendasi penutupan yang diajukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah 2. Rekomendasi Tim
Pertimbangan Teknis

9. DPMPTSP menerbitkan surat pencabutan izin


SK Pencabutan Izin dan
operasional sekaligus penutupan SMA sesuai
Penutupan SMA
rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

E. INSTRUMEN VERIFIKASI IZIN OPERASIONAL PENDIRIAN, PERUBAHAN


DAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
1. Pendirian SMAN
b. Aspek yang dinilai
Aspek yang dinilai dalam verifikasi administrasi izin operasional pendirian
SMAN meliputi :
1) Memiliki surat rekomendasi dari Gubernur Jawa Tengah.
2) Memiliki Tim Pendiri, Tim Pembangunan, Tim Pembimbing
Perencanaan dan Pengawasan dan Panitia Pengadaan Barang dan
Jasa pendirian SMA Negeri yang ditetapkan oleh Pejabat yang
berwenang
3) Memiliki lahan sekurang-kurangnya 10.000 m2 yang dibuktikan
dengan Sertifikat Tanah atas nama Pemerintah Provinsi.
4) Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan dari instansi berwenang
5) Memiliki site plan/master plan dari Instansi yang berwenang
6) Adanya surat pernyataan tentang pengadaan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya operasional
dari Dinas Terkait
7) Adanya analisis pendaftar dari lulusan SMP/ Sederajat yang disertai
Angka Partisipasi Kasar di daerah (kecamatan) sekolah yang akan
didirikan.
8) Memiliki sarana dan prasarana minimal Ruang Pembelajaran Umum
(RPU), Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP)
9) Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah

I - 22
10) Memiliki Rencana Anggaran Pendirian Sekolah
b. Format Instrumen Verifikasi administrasi izin pendirian SMAN oleh
DPMPTSP (Contoh dan aplikasi terlampir)
2. Instrumen Verifikasi dan Validasi Teknis Perizinan Perubahan SMAN
a. Aspek dan bobot penilaian
1) Studi Kelayakan (Bobot 20)
2) Isi Pendidikan (Bobot 5)
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)
6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
b. Format Instrumen Verifikasi dan Validasi izin perubahan SMAN (contoh
dan aplikasi terlampir)

4. Instrumen Verifikasi dan Validasi Penutupan SMAN


a. Aspek yang dinilai
1) Laporan Tim Evaluasi Kelayakan operasional menunjukkan sekolah
sudah tidak operasional direkomendasi oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa berdasar rekomendasi dari Cabang Dinas
Pendidikan dan/atau nama lain yang sejenis/setingkat Wilayah
pemohon;
2) SMAN yang belum terakreditasi selama dua tahun berturt-turut
setelah meluluskan tidak mendaftar akreditasi;
3) Dua kali berturut-tururt diakreditasi mendapatkan hasil TT (Tidak
Terakreditasi);
4) Tidak menyelenggrakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu)
bulan berturut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
5) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap
peserta didik dan stakeholders tidak efektif;
6) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh pengawas
pembina selama 2 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa sekolah
berada dalam kategori tidak layak;
7) Atas permintaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan
alasan yang dapat dipertanggunjawabkan;
8) Dinyatakan pailit oleh pihak yang berwenang.

b. Format Instrumen Penutupan SMAN (Contoh dan Aplikasi terlampir

I - 23
TAMBAHAN PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI

A. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PENDIRIAN SMAN


No Instrumen Pembuktian Penjelasan

1 Memiliki surat rekomendasi dari Kepala


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepala Dinas Pendidikan Prov Jateng mengeluarkan rekomendasi
Provinsi Jawa Tengah Surat rekomendasi berisi pengajuan pendirian USB SMA dalam
Dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinis Jawa Tengah Rangka untuk memenuhi layanan dan akses pendidikan, ber-
Dasarkan analisis kebutuhan satuan pendidikan jenjang Sekolah
Menengah di Provinsi Jawa Tengah
2 Memiliki Tim Pendiri, Tim Pembangunan, Surat Keputusan Pembentukan Tim Untuk mengawal pendirian USB SMA dari sisi perencanaan, pe-
Tim Pembimbing Perencanaan dan Pendiri, Tim Pembangunan, Tim laksananaan, pengawasan serta bertanggung jawab (tranparasi
Pengawasan dan Panitia Pengadaan Pembimbing Perencanaan dan Akuntabiitas) pelaksanaan pembangunan.
Barang dan Jasa pendirian SMA Negeri Pengawasan dan Panitia Pengadaan
yang ditetapkan oleh Pejabat yang Barang dan Jasa pendirian SMA
berwenang Negeri ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah
3 Luas lahan minimal 10.000 m2 terletak Sertifikat tanah Lahan tidak dalam sengketa dan memiliki izin pengeringan (bagi
dalam satu kompleks lahan yang masih berstatus “hijau”)

4 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan Surat IMB yang dikeluarkan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
(IMB) Dinas terkait 05/PRT/M/2016 mewajibkan semua bangunan memiliki Izin
Mendirikan Bangunan
Kepemilikan IMB bukan sedang dalam proses tetapi dalam bentuk
sudah jadi. Bangunan yang diberi izin adalah bukan bangunan lama
tetapi bangunan untuk program atau kompetensi keahlian baru

I - 24
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
5 Memiliki site plan dari instansi yang Site plan dikeluarkan oleh lembaga Site plan memuat gambar teknik bangunan yang memuat gambar
berwenang atau perseorangan yang memiliki bangunan RPU, RPK dan RP serta pengembangannya keempat tahun
6 Adanya surat pernyataan tentang Surat pernyataan tentang Untuk Analisis kebutuhan tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pengadaan tenaga pendidik dan tenaga pengadaan tenaga pendidik dan disusun bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan
kependidikan, sarana dan prasarana tenaga kependidikan, pengadaan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
serta biaya operasional dari Dinas terkait sarana dan prasarana serta biaya
operasional dikeluarkan oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah berdasarkan
analisis kebutuhan
7 Adanya analisis pendaftar dari lulusan Bukti berupa APK yang Cara menghitung calon peserta didik program atau kompetensi
SMP/SEDERAJAT/Sederajat yang
disertai Angka menggambarkan tingkat keahlian baru adalah =
Partisipasi Kasar di daerah (kecamatan) keterserapan lulusan SLTP di Jumlah lulusan SLTP – (APK Kecamatan kali jumlah lulusan SLTP di
sekolah yang akan didirikan kecamatan sekolah pemohon dan kecamatan tersebut)
daftar lulusan SLTP. Atau ada surat kesediaan/pernyataan lulusan SLTP yang bersedia
mendaftar sebagai calon peserta didik program atau Peminatan baru
8 Memiliki sarana dan prasarana minimal Bukti berupa Daftar inventaris RPU, Permendikbud No. 24 tahun 2007 tentang Standar
Ruang Pembelajaran Umum (RPU), dan dan RP serta foto-foto sarana sarana dan Prasarana SMA. Kepemilikan ditunjukkan dengan adanya
Ruang Penunjang (RP) dan prasarana yang dimiliki daftar inventaris sarpras (bukan dalam perencanaan atau proses
pengadaan)
9 Memiliki Rencana Induk Pengembangan Dokumen RIPS disusun Tim Pendiri Pergub 34 tahun 2015 mewajibkan setiap sekolah memiliki RIPS
Sekolah ditandatangani oleh Kepala Dinas atau RKJM/RKT yang memuat rencana pengembangan sekolah
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi selama 4 tahun
Jawa Tengah
10 Memiliki Rencana Anggaran Pendirian Bukti berupa Rencana Aenggaran Format Rencana Anggaran mengikuti pedoman yang berlaku
Sekolah Pendirian Sekolah yang memuat
anggaran operasional untuk 8 SNP

I - 25
B. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PERUBAHAN NAMA SATUAN PENDIDIKAN

No Instrumen Pembuktian Penjelasan

1 Rekomendasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan dikeluarkan


Memiliki surat rekomendasi dari Cabang
Surat rekomendasi berisi persetujuan setelah
Dinas Pendidikan di wilayah pemohon
perubahan dari Kepala Cabang Dinas Tim Penilai Cabang Dinas Pendidikan yang terdiri atas Pengawas
Pendidikan di Wilayah Pemohon Pembina dan Kasi SMA menyatakan layak
2 Usulan memuat analisis hasil studi Dokumen meliputi Khusunya program atau kompetensi keahlian yang mengeluarkan
kelayakan yang berbasis data faktual 1) Ijin lingkungan dari Kantor limbah hasil pembelajaran praktik yang berbahaya perlu konsultasi
Lingkungan Hidup dan
2) Analisis potensi sosiologis berupa mendapatkan ijin lingkungan dari Kantor Lingkungan Hidup.
analisis dukungan dari tokoh Dukungan masyarakat berasal dari ketua RT/RW, ulama, kepala
masyarakat, ulama, tokoh SLTP, Kepala SLTA di daerah kecamatan tersebut
pendidikan, kepala sekolah SLTP
di lingkungan kecamatan dimana
sekolah berdomisili
3) Analisis Rencana Tata Ruag dan
Wilayah (RTRW) yang
dikeluarkan oleh Dinas terkait
3 Surat pernyataan kesanggupan Surat pernyataan kesanggupan Cukup jelas
melaksanakan kurikulum Nasional dan melaksanakan kurikulum nasional
Muatan Lokal serta berupaya memenuhi dan muatan lokal serta memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP) SNP yang ditandatangani oleh
Kepala Sekolah dengan bermetari
Rp. 10.000,-

I - 26
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

4 Tanah yang digunakan SMA Negeri Bukti berupa Jual beli sertifikat tanah
Tanah sudah tidak dalam kategori “hijau” dan tidak dalam sengketa
merupakan milik Pemerintah Daerah Apabila tanah masih belum milik Pemerintah Provinsi dapat
Provinsi Jawa Tengah menunjukkan perjanjian kerjasama yang dikuatkan dengan akter
notaris.
5 Sekolah memiliki lahan minimal seluas Dibuktikan dengan dokumen yang Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 241/P/2019
10.000 m2 Memuat luas lahan bangunan sekolah. tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang
Luas lahan minimum SMA/MA mengatur tentang luas
berdasar jumlah Rombel dan jumlah lahan minimal berdasar jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
tercantum dalam perangkat akreditasi SMAN sebagai berikut:
Tabel 1 : Untuk jumlah siswa 15 s.d. 36 per rombel
Luas Minimum
Rombel Bangunan 1 Bangunan 2 Bangunan 3
lantai lantai lantai
3 3504 1852
4-6 4377 2342 1555
7-9 5299 2793 1872
10-12 6259 3340 2265
13-15 7152 3792 2544
16-18 8064 4320 2822
19-21 9072 4838 3225
22-24 10137 5376 3609
25-27 11059 5875 3974

I - 27
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

Tabel 2 : Untuk jumlah siswa kurang dari 15 per rombel


Luas Minimum
Rombel Bangunan 1 Bangunan 2 Bangunan 3
lantai lantai lantai
3 2140 1360
4-6 2570 1420 1290
7-9 3040 1640 1340
10-12 3570 1890 1390
13-15 4000 2150 1440
16-18 4440 2390 1590
19-21 5000 2670 1780
22-24 5570 3000 2020
25-27 6040 3240 2170
Misal,
SMAN memiliki 6 rombel Jumlah siswa rencana per rombel 36 anak
Bangunan lantai 2 Luas lahan minimal yang harus disediakan (gunakan
tabel 1) adalah 3.340 m2, Jika bangunan 1 lantai luas lahan minimal
(gunakan tabel 2) diperlukan 6.259 m2 (selanjutya penentuan luas lahan
minimal dilakukan dengan aplikasi instrumen)
Analisis kebutuhan peserta didik Bukti berupa APK yang Cara menghitung calon peserta didik program atau kompetensi keahlian
berdasar jumlah lulusan menggambarkan tingkat kabupaten baru adalah =
SMP/SEDERAJAT, daya dan kecamatan, Daftar lulusan SLTP Jumlah lulusan SLTP – (APK Kecamatan kali jumlah lulusan SLTP di
tampung di SMAN. di kecamatan sekolah pemohon dan kecamatan tersebut)
analisis calon peserta didik Atau ada surat kesediaan/pernyataan lulusan SLTP yang bersedia
didasarkan APK tingkat kecamatan. mendaftar sebagai calon peserta didik Peminataan baru
Jumlah rombongan belajar yang diizinkan per peminatan
sebanyak maksimum 2 rombel dan jumlah peminatan yang
dibuka maksimum 3 peminatan

I - 28
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

6 Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan Bukti berupa Daftar inventaris RPU,
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebduayaan RI nomor 241/P/2019
prasarana minimal meliputi: Ruang dan RP serta foto-foto sarana dan
tentang Kriteria perangkat akreditasi sekolah/madrasah jenjang SMA/MA
Pembelajaran Umum (RPU), dan Ruang prasarana yang dimiliki . Kepemilikan ditunjukkan dengan adanya daftar inventaris sarpras (bukan
Penunjang (RP) beserta kelengkapannya dalam perencanaan atau proses pengadaan) Kepemilikan RPU meliputi
sarpras Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan dan Lab Komputer dengan
ukuran sesuai standar Kepemilikan RPK meliputi sarpras Ruang praktik (2
ruang)/ ruang laboratorium dan Ruang Instruktur dan Penyimpanan Alat
dengan ukuran sesuai standar Kepemilikan RP meliputi sarpras Ruang
pimpinan, Ruang Guru, Ruang tenaga Administrasi, Jamban, Tempat
bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan upacara dengan
ukuran sesuai standar
7 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Bukti berupa Surat IMB yang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
dikeluarkan dari Dinas terkait 05/PRT/M/2016 mewajibkan semua bangunan memiliki Izin Mendirikan
Bangunan
Kepemilikan IMB bukan sedang dalam proses tetapi dalam bentuk
sudah jadi. Bangunan yang diberi izin adalah bukan bangunan lama
tetapi bangunan untuk program atau peminatan baru
8 Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah Bukti RKJM dan RKT yang memuat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebduayaan RI nomor 241/P/2019
dan Rencana Kerja Tahunan rencana pembukaan atau tentang Kriteria perangkat akreditasi sekolah/madrasah jenjang SMA/MA
penambahan kompetensi keahlian RKJM dan RKT memuat rencana pemenuhan 8 standar nasional
baru pendidikan
9 Memiliki Rencana Anggaran dan Bukti RAKS/RAPBS yang memuat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebduayaan RI nomor 241/P/2019
Kegiatan Sekolah yang anggaran untuk pembukaan tentang Kriteria perangkat akreditasi sekolah/madrasah jenjang SMA/MA.
mengalokasikan dana untuk peminatan baru
perubahan satuan pendidikan

I - 29
C. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENDIRIAN SMAN

No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

1. Lokasi sekolah berada pada daerah yang 1. Rekomendasi/Surat keterangan Berdasar Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007, surat
sesuai dengan rencana umum tata dari dinas tata ruang kab/kota rekomendasi ditanda tangani kepala dinas terkait
ruang. 2. Memiliki gambar site plan Site plan adalah gambar tiga dimensi yang menunjukkan detail
rencana yang akan di lakukan terhadap lahan tanah baik
menyangkut rencana bangunan, jalan, utilitas air bersih, air kotor,
dan fasilitas penunjang lainnya
2. Sekolah terletak dalam kondisi grografis Lokasi sekolah terletak di lokasi yang Cukup jelas
yang baik strategis. Dibuktikan dengan alamat
lokasi yang mudah dijangkau
dengan transportasi
3. Sekolah memiliki kondisi ekologis yang Lokasi sekolah terletak di tempat Izin Lingkungan dapat berupa Surat Pernyataan Pengelolaan
mendukung yang ramah lingkungan, jauh dari Lingkungan (SPPL) dari Kantor Lingkungan Hidup
kebisingan, polusi dan terhindar
bencana alam. Dibuktikan dengan
Ijin Lingkungan dari Kantor
Lingkungan Hidup
4. Sekolah memiliki prospek pendaftar 1. Memiliki data jumlah siswa SMP Data harus valid yang ditunjukkan dengan keterangan yang sah dari
dan MTS dalam radius 10 km Analisis berdasarkan hasil survei minat calon peserta didik minimal di
minimal dari 5 sekolah 5 SMP/SEDERAJAT sekitar lingkungan sekolah yang akan didirikan
2. Memiliki dokumen analisis
jumlah calon peserta didik
3. APK tahun pengajuan proposal

I - 30
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

5. Sekolah memiliki dukungan sosial 1. RT, RW dan Lurah/Kepala Desa Berbentuk surat dukungan atau MOU dibubuhi meterai Rp. 10.000,-.
Desa, 2) tokoh agama/masyarakat, 3) 2. Tokoh agama/masyarakat
Kepala SMP/SEDERAJAT, minimal 3 orang
3. Kepala sekolah SMP/Sederajat
minimal 5 orang
4. Dudi minimal 3 lembaga

6. Sekolah memiliki lingkungan budaya Sekolah berada dalam lingkungan Cukup jelas
yang mendukung yang memiliki kearifan lokal baik
dari segi bahasa, seni dan budaya.
Dibuktikan dengan KTSP yang
mencantumkan Bahasa Jawa
sebagai muatan lokal dan mata
pelajaran Seni dan Budaya
7. Jumlah penduduk usia sekolah di wilayah Bukti berupa analisis jumlah lulusan Daftar lulusan SLTP/sederajat meliputi lulusan SMP, MTS atau yang
SMP/Sederajat yang berada di
pemohon wilayah sederajat
kecamatan/ Kabupaten/Kota yang
menunjukkan belum tertampung di
Satuan Pendidikan Menengah
8. Jarak Satuan Pendidikan Sejenis Bukti berupa daftar nama sekolah Cukup jelas
lain beserta kompetensi keahliannya
serta jarak dari calon sekolah baru
9. Sekolah memiliki daya tampung yang Bukti berupa analisis calon Cukup jelas
memadai pendaftar dan/atau angket minat
pendaftar ke peminatan

I - 31
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

10. Sekolah menyusun KTSP dengan outline Dokumen draft KTSP Cukup jelas
yang meliputi: (1) Tujuan Pendidikan
Menengah Atas, (2) visi dan misi
SMAN, (3) Tujuan SMAN, (4) Profil
Lulusan, (5) Deskripsi KKNI level 2 atau
3
(6) Deskripsi SK berdasar KI, (7) Struktur
Kurikulum, (8) Kompetensi Mata
Pelajaran, (9) Program Muatan Lokal,
(10) Kegiatan Ekstrakurikuler, (11)
Pengaturan Beban Belajar, (12)
Peraturan Akademik dan (13) kalender
Pendidikan

11. Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi
Tenaga Kependidikan 1. Fotokopi Ijazah S1/DIV akademik dan kompetensi guru mewajibkan guru minimal harus
(dilegalisir PT)/sertifikat S1/DIV atau sertifikat kepakaran
kepakaran setiap calon pendidik
linier
2. Surat lamaran atau pernyataan
kesanggupan mengajar di atas
materai 10.000

I - 32
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

12. Calon Kepala sekolah memenuhi 1. Ijazah calon Kepala Sekolah Permendiknas No. 28 tahun 2010, mewajibkan Standar Kepala
persyaratan, meliputi: (1) memiliki 2. Surat keterangan sehat dari Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) berusia maksimal 56
kualifikasi paling rendah S1, (2) berusia Dokter tahun, (3) tidak terkena hukuman, (4) sertifikat kepala sekolah, (5)
maksimal 56 tahun, (3) sehat jasmani 3. SKCK calon Kepala Sekolah sehat jasmani dan rohani, dan (5) berpengalaman mengajar minimal
dan rohani, (4) tidak pernah terkena Sertifikat Pendidik 5 tahun
hukuman, (5) memiliki sertifikat pendidik, 4. Sertifikat Diklat calon Kepala
(6) memiliki sertifikat kepala Sekolah
sekolah/madrasah, (7) berpengalaman 5. SK mengajar sebelum jadi calon
mengajar minimal 5 tahun Kepala Sekolah
13. Sekolah memiliki tenaga kependidikan Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga administrasi
lainnya, meliputi: 1) tenaga administrasi, 1. Daftar tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik SLTA
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1005/P/2020
2) tenaga perpustakaan, , 4) laboran 2. Fotokopi ijazah tenaga Kriteria dan Perangkat Akreditasi Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) 1. Dokumen Ijin Lingkungan dari Permendikbud No. 24 tahun 2007 mewajibkan sekolah memiliki lahan
terhindar dari potensi bahaya yang instansi terkait minimal untuk 3 rombongan belajar Keputusan Menteri Pendidikan
mengancam esehatan dan keselamatan 2. Pengamatan lokasi sekolah dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019 tentang perangkat akreditasi
jiwa, (2) memiliki akses untuk 3. Wawancara dengan warga Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
penyelematan dalam keadaan darurat, sekolah SMAN mewajibkan sekolah memiliki lahan yang memenuhi
1) terhindar dari pencemaran air, (4) ketentuan: (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
terhindar dari kebisingan, (5) terhindar 33esehatan dan keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk
dari pencemaran udara penyelematan dalam keadaan darurat, (3) terhindar dari
pencemaran air, (4) terhindar dari kebisingan, (5) terhindar dari
pencemaran udara

I - 33
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm, dan tinggi


anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga lebih dari 150 cm,
ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan
oleh semua peserta didik, termasuk anak penyandang
disabilitas).
5) Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan
sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. Tanpa merusak
benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal
petir: Batang penangkal petir, Kabel konduktor, dan Tempat
pembumian.
15. Bangunan sekolah memenuhi 1. Mengamati kondisi bangunan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
persyaratan kesehatan, meliputi: (1) sekolah/madrasah dan prasarana tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) yang ada, meliputi: mewajibkan sekolah memiliki bangunan yang memenuhi persyaratan
sanitasi, (4) tempat sampah, (5) bahan a)Ventilasi. kesehatan, meliputi:
bangunan yang aman b)Pencahayaan. 1) Ventilasi adalah (lubang) tempat udara dapat keluar masuk
c)Sanitasi. Secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC harus
d)Tempat sampah. Berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
e)Bahan bangunan. 2) Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau
2. Wawancara dengan berbagai Lampu agar ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis.
pihak yang terkait dengan sarana 3)Sanitasi meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan, saluran
dan prasarana. Air kotor dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.
4)Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah
secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
5) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak mengandung
bahan berbahaya/beracun bagi kesehatan.

I - 34
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

16. Sekolah memiliki luas lantai bangunan 1. Pengamatan langsung bangunan Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
sesuai dengan ketentuan minimal sesuai yang sudah berdiri yang dinyatakan dalam bentuk prosentase
dengan standar sarpras 2. Dokumen yang berisi tentang Untuk menghitung luas lahan minimum menggunakan tabel yang
luas lantai bangunan didasarkan pada jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
bangunan lantai.
Misalnya:
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 36
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1 lantai
diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Prosentase luas lantai minimum= (864:2047)x100% = 82,6 %
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
17. Bangunan sekolah memiliki instalasi 1. Melihat ketersediaan penerangan tentang standar sarana
listrik dengan daya sebesar sesuai listrik di semua ruangan. Dan prasarana, sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
kebutuhan riil operasi penuh 2. Dokumen rekening pembayaran minimum 1300 watt.
Sebagian besar SMAN/MAK dilengkapi dengan laboratorium
Listrik. sehingga
terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya yang
lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%

I - 35
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

19 Sekolah memiliki ruang pembelajaran 1 Pengamatan/observasi di lokasi 3, Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori yang tidak
umum sesuai dengan Standar Sarpras Daftar Ruang kelas lengkap dengan 1) 60% dari jumlah rombel.
Ruang Kelas meliputi (1) jumlah minimal ukuran 2) Ukuran minimum sama dengan jumlah siswa x 2 m, dengan lebar
kurang dari 18 anak luas minimum 36 m2), 2. Pengamatan Ruang perpustakaan, minimum 5 m dan luas minimum 30 m2 (standar untuk 36 siswa
(3) perabot, (4) peralatan katalog/e-katalog, 8x9 m2 = 72 m2)
pendidikan, (5) media pendidikan dan perabot, media pembelajaran, 3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
1) perlengkapan lain Ruang dan perlengkapan lain. No Jenis Rasio
a. Perpustakaan meliputi (1) luas 3. Dokumen daftar inventaris buku
minimum 1,5 ruang kelas, (2) mudah 1 Kursi siswa 1 buah/siswa
dijangkau dan terhindar kebisingan, (3) 2 Meja siswa 1 buah/siswa
5 jenis buku, (4) perabot, (5) media 3 Kursi guru 1 buah/guru
pendidikan dan (6) perlengkapan lain 4 Meja guru 1 buah/guru
5 Lemari 1 buah/ruang
6 Papan panjang 1 buah/ruang
7 Papan tulis 1 buah/ruang
8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang
Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh
informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang perpustakaan
memiliki ketentuan, meliputi:
1)Lebar minimum 8 m
2)Sarana ruang perpustakaan sebagaimana tercantum pada table.
3)Buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku pengayaan,

I - 36
dan buku referensi dapat berwujud e-book

No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

NO JENIS RASIO
1 buku teks pelajaran 1 buku/mata
pelajaran/siswa, dan
2 buku/mata
pelajaran/ sekolah
2 buku panduan guru 1 buku/mata
pelajaran/guru ybs
dan 1 buku/ mata
pelajaran/ sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah
Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah

I - 37
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

Tabel sarana Ruang Laboratorium Komputer


No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 buku/mata
pelajaran/siswa, dan
2
buku/mata pelajaran/
sekolah
2 buku panduan guru 1 buku/mata
pelajaran/guru ybs
dan 1
buku/ mata pelajaran/
sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah
Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah

I - 38
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah
20 Sekolah memiliki Ruang Penunjang yang
sesuai Standar Sarpras
a.Ruang pimpinan memiliki (1) luas 1. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
minimum 18 m2, (2) lebar minimal 3 m, pemanfaatan ruang pimpinan. pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan memiliki ketentuan
(3) kursi pimpinan, (4) meja pimpinan, 2. Dokumen daftar inventaris 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
(5) kursi dan meja tamu, (6) lemari, (7) peralatan, perabot dan 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada tabel
papan statistik, (8) simbol kenegaraan, perlengkapan lain berikut.
(9) tempat sampah, (10) jam dinding. No Jenis Rasio
1 kursi pimpinan 1 buah/ruang
2 meja pimpinan 1 buah/ruang
3 kursi dan meja tamu 1 set/ruang
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 jam dinding 1 buah/ruang

I - 39
b.Ruang guru memiliki (1) dengan rasio 1. Pengamatan ruang guru, Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk pengelolaan
minimum 4 m2/guru, (2) luas minimum 1. Dokumen daftar inventaris administrasi sekolah/madrasah dengan ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja kerja, peralatan, perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2
(5) lemari, (6) kursi tamu, (7) papan perlengkapan lain. 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum pada
statistik, (8) papan pengumuman, (9) tabel berikut.
tempat sampah, (10) tempat cuci Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi
tangan, (11) jam dinding No Jenis Rasio
1 kursi kerja 1 buah/guru ditambah
1 buah/satu wakil
kepala sekolah
2 meja kerja 1 buah/guru
3 1 buah/guru atau 1
buah yang digunakan
bersama semua guru
4 kursi tamu 1 set/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 papan 1 buah/sekolah
pengumuman
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang
9 jam dinding 1 buah/ruang
10 kursi tamu 1 set/ruang
11 papan statisik 1 buah/ruang
c.Ruang tenaga administrasi memiliki (1) 1. Pengamatan ruang tenaga No Jenis Rasio
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas administrasi, 1 kursi kerja 1 buah/petugas
minimum 32 m2, (3) kursi meja, (4) 1. Dokumen daftar inventaris 2 meja kerja 1 buah/petugas
meja kerja, (5) lemari, (6) papan peralatan, perabot, dan 3 lemari 1 buah/ruang
statistik, (7) tempat sampah, (8) perlengkapan lain. 4 papan statistik 1 buah/ruang
komputer, (9) filling cabinet, (10)

I - 40
brankas, (11) telepon, (12) jam dinding, 5 tempat sampah 1 buah/ruang
(13) kotak kontak, (14) penanda waktu 6 mesin ketik/komputer 1 buah/sekolah
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang
12 penanda waktu 1 buah/sekolah
d.Jamban memenuhi (1) jumlah minimum 1. Dokumen daftar jumlah jamban Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil dengan
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1), 2. Pengamatan sarana pendukung ketentuan:
(2) luas minimum per jamban 2 m2, (3) 1) Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat dikunci, 1
tersedia air, (4) bersih, (5) sarana jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban untuk setiap 30
lengkap siswa wanita, dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
2) Luas minimum tiap unit 2 m2.
3) Tersedia air bersih yang cukup.
4) Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5) Dengan sarana meliputi:
a. 1 buah kloset.
b. 1 buah tempat air.
c. 1 buah gayung.
d) 1 buah gantungan pakaian
e) 1 buah tempat sampah.
e. Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan, dan
berkesenian, keterampilan dan upacara bermain/tempat olah raga, upacara dengan ketentuan:
dengan ketentuan : (1) luas minimum, 2. Dokumen daftar inventaris 1) Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3 m2/siswa
(2) memiliki bendera dan tiang bendera, peralatan pendidikan, dan dan luas minimum 1.000 m2, memiliki permukaan datar dengan
(3) memiliki peralatan olah raga, (4) perlengkapan lain. drainase yang baik dan tidak digunakan untuk tempat parkir.
memiliki peralatan seni budaya, (5) 2) Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m
memiliki peralatan keterampilan 3) Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum pada

I - 41
Tabel berikut.

Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.

No Jenis Rasio
1 bendera dan tiang 1 set/sekolah
bendera
2 peralatan olah raga 1 set/sekolah
(bola voli, sepak bola,
bola basket,
bulutangkis,
senam dan atletik
3 peralatan seni 1 set/sekolah
budaya*
4 peralatan 1 set/sekolah
keterampilan*
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing
sekolah/madrasah
21 Program keahlian mempunyai Ruang
Praktik/Laboratorium sesuai Standar
Sarpras
a.Ruang laboratori memenuhi : 1 Pengamatan Ruang praktik Ketentuan mengenai Ruang Praktik/Laboratorium terdapat pada
(1) minimal 1 ruang untuk Jumlah salinan Standar minimal Sarana dan Prasarana peraturan menteri
minimal 1 rombel, (2) perabot, (3) 2. Dokumen daftar inventaris Pendidikan nomor 24 tahun 2007
peralatan pendidikan, (4) media peralatan, perabot, media dan Sarana pada ruang praktik meliputi :
pendidikan dan (5) perlengkapan lain perlengkapan lain. 1) Perabot
3. Pengamatan sarana ruang praktik a) meja kerja
b) kursi kerja/stool
c) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan pendidikan untuk melakukan pekerjaan sesuai

I - 42
peminatan
3) Media pendidikan berupa papan tulis
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah
22.Dokumen KTSP merancang siswa Dokumen KTSP Cukup jelas
mengikuti berbagai ujian : (1) ulangan, 1. Dokumen I
(2) Ulangan Tengah Semester, (3) 2. Dokumen II
Ulangan Akhir Semester, (3) Ulangan 3. Dokumen III
Kenaikan Kelas (4) ujian sekolah.
23.Sekolah menentukan kelulusan satuan Dokumen 1 yang merancang Sesuai Surat Edaran nomor 1 tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian
pendidikan pada dokumen KTSP dengan kriteria Nasional dan Ujian Kesetaraan serta pelaksanaan ujian sekolah
ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh kelulusan dari satuan pendidikan Dalam masa darurat penyebaran Corona virus Disease (Covid-19)
program pembelajaran, (2) memperoleh
nilai sikap/perilaku minimal baik,
(3) lulus ujian sekolah dengan kriteria
Yang ditetapkan satuan pendidikan
Sekolah memiliki manajemen dan proses Dokumen yang bisa diamati di Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
pendidikan meliputi : a) Struktur sekolah, meliputi tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian 1) Notulen rapat yang berisi mewajibkan sekolah memiliki Strukutur organisasi
Tugasnya;b) Pembagian tugas pendidik keputusan tentang penyusunan dilengkapi dengan uraian tugas.
dan tenaga kependidikan;c) Peraturan struktur organisasi sekolah Struktur organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
akademik;d) Tata Tertib Satuan 2) Dokumen penetapan dan berikut:
Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata pengesahan susunan organisasi 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan sekolah. kepala sekolah/madrasah.
dan peserta didik, serta penggunaan dan 3) Bukti sosialisasi kepada semua 2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
pemeliharaan sarana dan prasarana warga sekolah dan pihak-pihak 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-pihak
pendidikan;e) Kode etik hubungan pemangku kepentingan berupa pemangku kepentingan.
antara sesama warga di dalam bagan/struktur organisasi, foto 4)Disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor
lingkungan satuan pendidikan, serta kegiatan, dokumen pertemuan Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah swasta disahkan
hubungan antara warga satuan sosialisasi, notulen atau berita oleh badan/lembaga penyelenggara pendidikan.

I - 43
pendidikan dan masyarakat acara, dilengkapi daftar hadir
4) Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah
5)Rincian tugas setiap personel
dalam struktur organisasi

D. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN NAMA

No Instrumen Pembuktian Penjelasan

1. Lokasi sekolah berada pada daerah yang 1. Rekomendasi/Surat keterangan Berdasar Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007, surat
sesuai dengan rencana umum tata dari dinas tata ruang kab/kota rekomendasi ditanda tangani kepala dinas terkait
ruang. 2. Memiliki gambar site plan Site plan adalah gambar tiga dimensi yang menunjukkan detail
rencana yang akan di lakukan terhadap lahan tanah baik
menyangkut rencana bangunan, jalan, utilitas air bersih, air kotor,
dan fasilitas penunjang lainnya
2. Sekolah terletak dalam kondisi geografis Lokasi sekolah terletak di lokasi Cukup jelas
yang baik yang strategis. Dibuktikan dengan
alamat lokasi yang mudah dijangkau
dengan transportasi
3. Sekolah memiliki kondisi ekologis yang Lokasi sekolah terletak di tempat Kelayakan ekologis dapat di dukung dengan Izin Lingkungan dapat
mendukung yang ramah lingkungan, jauh berupa Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dari Kantor
dari kebisingan, polusi dan Lingkungan Hidup
terhindar bencana alam.
Dibuktikan dengan Ijin
Lingkungan dari Kantor
Lingkungan Hidup
4. Sekolah memiliki prospek pendaftar 1. Memiliki data jumlah siswa SMP Data harus valid yang ditunjukkan dengan keterangan yang sah dari

I - 44
dan MTs dalam radius 10 km instansi terkait
minimal dari 5 sekolah Analisis berdasarkan hasil survei minat calon peserta didik minimal di
2. Memiliki dokumen analisis 5 SMP/Sederajat sekitar lingkungan sekolah yang akan didirikan
jumlah calon peserta didik
3. APK tahun pengajuan proposal
5. Sekolah memiliki dukungan sosial 5. RT, RW dan Lurah/Kepala Desa Berbentuk surat dukungan.
meliputi: 1) RT, RW dan Lurah/Kepala tempat sekolah akan didirikan
Desa, 2) tokoh agama/masyarakat, 3) 6. Tokoh agama/masyarakat
Kepala SMP/Sederajat minimal 3 orang
7. Kepala sekolah SMP/Sederajat
minimal 5 orang
6. Sekolah memiliki lingkungan budaya Sekolah berada dalam lingkungan Cukup jelas
yang mendukung yang memiliki kearifan lokal baik
dari segi bahasa, seni dan budaya.
Dibuktikan dengan KTSP yang
mencantumkan Bahasa Jawa
sebagai muatan lokal dan mata
pelajaran Seni dan Budaya
7. Jumlah penduduk usia sekolah di Bukti berupa analisis jumlah Daftar lulusan SLTP/sederajat meliputi lulusan SMP, MTs atau yang
wilayah pemohon lulusan SMP/Sederajat yang berada di sederajat
wilayah kecamatan/
Kabupaten/Kota
Yang menunjukkan belum

I - 45
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

tertampung di Satuan Pendidikan


Menengah
8. Jarak Satuan Pendidikan Sejenis Bukti berupa daftar nama Cukup jelas
sekolah lain beserta kompetensi
keahliannya serta jarak dari calon
sekolah baru
9. Sekolah memiliki daya tampung yang Bukti berupa analisis calon Cukup jelas
memadai pendaftar dan/atau angket minat
pendaftar
10. Sekolah menyusun KTSP dengan outline Dokumen: Berdasar Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi dan
yang meliputi: (1) Tujuan Pendidikan 1. SK Tim Pengembang Kurikulum Pedoman Penyusunan KTSP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Menengah Atas, (2) visi dan misi 2. Draft KTSP Provinsi Jawa Tengah dengan minimal memuat sistematika KTSP
SMAN, SMAS (3) Tujuan SMAS, (4)
Profil • BAB I PENDAHULUAN
Lulusan, (5) Deskripsi KKNI level 2 atau
3 1. Latar Belakang
(6) Deskripsi SK berdasar KI, (7) Sruktur 2. Tujuan Pengembangan KTSP
Kurikulum, (8) Kompetensi Mata 3. Prinsip Pengembangan KTSP
Pelajaran, (9) Program Muatan Lokal,
• BAB II TUJUAN
(10) Kegiatan Ekstrakurikuler, (11)
1. Tujuan Pendidikan (disesuaikan dengan jenjang satuan
Pengaturan Beban Belajar, (12)
pendidikan)
Peraturan Akademik dan (13) kalender
Pendidikan 2. Visi sekolah

I - 46
3. Misi sekolah

4. Tujuan sekolah

• BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP


1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
9. Gerakan Literasi Sekolah
10. Gerakan Sekolah Sehat
11. Pembelajaran berbasis Revolusi Industri 4.0
• BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
15. Guru memiliki kualifikasi akademik Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi
minimum sarjana (S1) atau diploma 1. Fotokopi Ijazah S1/DIV (dilegalisir akademik dan kompetensi guru mewajibkan guru minimal harus
empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, PT)/sertifikat kepakaran setiap S1/DIV atau sertifikat kepakaran
kualifikasi kepakaran ditunjukkan calon pendidik linier
dengan pengakuan lain setingkat S1 2. Surat lamaran atau pernyataan
atau D-IV. kesanggupan mengajar di atas
materai 6000

16. Kepala sekolah memenuhi persyaratan, Dokumen Permendiknas No. 28 tahun 2010, mewajibkan Standar Kepala
meliputi: (1) memiliki kualifikasi paling 1. Fotokopi ijazah S1 Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) tidak terkena hukuman,
rendah S1, (2) sehat jasmani dan 2. Fotokopi sertifikat kepala sekolah (3) sertifikat kepala sekolah, (4) sehat jasmani dan rohani, dan (5)
rohani, (3) tidak pernah terkena dari lembaga yang berwenang berpengalaman mengajar minimal 5 tahun.

I - 47
hukuman, (4) memiliki sertifikat (LP2KS/lembaga lain yang
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

pendidik, (5) memiliki sertifikat kepala ditunjuk dirjen GTK)


sekolah/madrasah, (6) berpengalaman 3. Fotokopi sertifikat pendidik
mengajar minimal 5 tahun 4. Surat keterangan tidak pernah
dihukum
5. Surat keterangan sehat dari
dokter keluarga/puskesmas
6. Biodata kepala sekolah

17. Sekolah memiliki tenaga kependidikan Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga administrasi
lainnya, meliputi: 1) tenaga 1. Daftar tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik SLTA
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
administrasi, 2) tenaga perpustakaan, 3) 2. Fotokopi ijazah tenaga tentang perangkat akreditasi
tenaga laboratorium, 4) laboran, kependidikan minimal SLTA SMAN mewajibkan sekolah memiliki tenaga administrasi, tenaga
5) tenaga teknis, dan 6) petugas layanan perpustakaan, , laboran, tenaga teknis
khusus dan petugas layanan khusus

18. Sekolah Memiliki Sarana dan Prasarana

a. Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) 1. Dokumen Ijin Lingkungan dari Permendikbud No. 24 tahun 2007 mewajibkan sekolah memiliki
terhindar dari potensi bahaya yang Kantor Lingkungan Hidup lahan minimal untuk 3 rombongan belajar
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
mengancam kesehatan dan keselamatan 2. Pengamatan lokasi sekolah tentang perangkat akreditasi
jiwa, (2) memiliki akses untuk 3. Wawancara dengan warga SMAN mewajibkan sekolah memiliki lahan yang memenuhi
penyelematan dalam keadaan darurat, sekolah ketentuan: (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam

I - 48
(3) terhindar dari pencemaran air, (4) kesehatan dan keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

terhindar dari kebisingan, (5) terhindar penyelematan dalam keadaan darurat, (3) terhindar dari pencemaran
dari pencemaran udara air, (4) terhindar dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran
udara
b. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
Bangunan sekolah memenuhi 1. Dokumen IMB mewajibkan sekolah memiliki
persyaratan keselamatan, meliputi: (1) 2. Mengamati kondisi bangunan bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
konstruksi yang stabil, (2) konstruksi sekolah/madrasah dan prasarana 1) Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidak mudah
yang kokoh, (3) sistem pencegahan yang ada, meliputi: goyang.
bahaya kebakaran, (4) penangkal petir, a) Konstruksi yang kukuh dan 2) Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat terpancang
(5) penangkal petir stabil. pada tempatnya.
b) Perangkat pencegahan 3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
bahaya kebakaran penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor asap/panas
c) Fasilitas ramah anak (sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam air, pasir, atau
d) Penangkal petir karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya kebakaran
3 Wawancara dengan berbagai ringan/APAR, kebakaran.
pihak yang terkait dengan sarana 4) Fasilitas ramah anak adalah bangunan sekolah/madrasah yang
dan prasarana. memenuhi ketentuan:
Dibuktikan dengan: a) Peralatan belajar yang ramah anak.
1.Mengamati kondisi bangunan b) Mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
c) Tersedianya tempat sampah terpilah.
d) Memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi air bersih dan
sabun.
e) Aman dari benda-benda yang jatuh dan bahan-bahan
berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan.
f) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi dengan ramp dan

I - 49
tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm, dan tinggi
anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga lebih dari 150 cm,
ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan
oleh semua peserta didik, termasuk anak penyandang
disabilitas).
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa merusak
benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada
penangkal petir: Batang penangkal petir, Kabel konduktor, dan
Tempat pembumian.
5) Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa merusak
benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada
penangkal petir: Batang penangkal petir, Kabel konduktor, dan
Tempat pembumian.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI No. 241/P/2019 tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah


c. Bangunan sekolah memenuhi jenjang SMA/MA mewajibkan mewajibkan sekolah memiliki
persyaratan kesehatan, meliputi: (1 bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:

I - 50
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) sekolah/madrasah dan prasarana


sanitasi, (4) tempat sampah, (5) bahan yang ada, meliputi: 1) Ventilasi adalah (lubang) tempat udara dapat keluar masuk
bangunan yang aman a) Ventilasi. secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC harus
b) Pencahayaan. berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
c) Sanitasi. 2) Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau
d) Tempat sampah. lampu agar ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis.
e) Bahan bangunan.
2. Wawancara dengan berbagai 3) Sanitasi meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan, saluran
pihak yang terkait dengan sarana air kotor dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.
dan prasarana. 4) Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah secara
sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
5) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak mengandung
bahan berbahaya/beracun bagi kesehatan.
d. Sekolah memiliki luas lantai bangunan 1. Pengamatan langsung Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA yang
sesuai dengan ketentuan minimal 2. Dokumen yang berisi tentang dinyatakan dalam bentuk prosentase
standar sarpras luas lantai bangunan Untuk menghitung luas lahan minimum menggunakan tabel yang
didasarkan pada jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
bangunan lantai.
Misalnya:
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 36
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1 lantai
diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Prosentase luas lantai minimum= (864:2047)x100% = 82,6 %

I - 51
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

e. Bangunan sekolah memiliki instalasi 1. Melihat ketersediaan penerangan Menurut Permendikbud nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana
listrik dengan daya yang mencukupi listrik di semua ruangan. dan prasarana, sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
kebutuhan sesuai kebutuhan riil operasi 2. dokumen rekening pembayaran minimum 1300 watt.
penuh listrik. Sebagian besar SMAN/MAK dilengkapi dengan laboratorium sehingga
terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya yang
lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%
19. Sekolah memiliki ruang pembelajaran
umum sesuai dengan Standar Sarpras
a. Ruang Kelas meliputi (1) jumlah minimal 1. Pengamatan/observasi di lokasi Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori yang tidak
sama banyaknya rombel, (2) luas lantai 2. Wawancara dengan berbagai memerlukan peralatan khusus. Ketentuan ruang kelas sekolah
rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel pihak (wakil sarana dan meliputi:
kurang dari 18 anak luas minimum 36 prasarana). 1) 60% dari jumlah rombel
2
m ), (3) perabot, (4) peralatan 3. Daftar Ruang kelas lengkap 2) Ukuran minimum sama dengan jumlah siswa x 2 m, dengan lebar
pendidikan, (5) media pendidikan dan dengan ukuran minimum 5 m dan luas minimum 30 m2 (standar untuk 36 siswa
(6) perlengkapan lain 8x9 m2 = 72 m2)
3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
No Jenis Rasio
1 Kursi siswa 1 buah/siswa
2 Meja siswa 1 buah/siswa
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
5 Lemari 1 buah/ruang
6 Papan panjang 1 buah/ruang

I - 52
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

7 Papan tulis 1 buah/ruang


8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang
b. Ruang Perpustakaan meliputi (1) luas 1. Pengamatan Ruang Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan
minimum 1,5 ruang kelas, (2) mudah perpustakaan, katalog/e-katalog, memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang
dijangkau dan terhindar kebisingan, (3) perabot, media pembelajaran, perpustakaan memiliki ketentuan, meliputi:
5 jenis buku, (4) perabot, (5) media dan perlengkapan lain. 1) Lebar minimum 8 m
pendidikan dan (6) perlengkapan lain 2. Dokumen daftar inventaris buku 2) Sarana ruang perpustakaan sebagaimana tercantum pada table.
3) Buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku pengayaan,
dan buku referensi dapat berwujud e-book.
Tabel sarana Ruang perpustakaan

No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1buku/mata
pelajaran/siswa, dan 2
buku/mata pelajaran/
sekolah
2 buku panduan guru 1buku/mata pelajaran/guru
ybs dan 1 buku/ mata
pelajaran/ sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah

I - 53
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
c. Ruang TIK meliputi (1) jumlah 1 ruang 1. Pengamatan Ruang dan mewajibkan sekolah memiliki
untuk menampung 1 rombel, (2) pemanfaatan laboratorium, a. Ruang laboratorium komputer berfungsi sebagai tempat
perabot, (3) peralatan TIK, (4) media 2. Dokumen daftar inventaris b. berlangsungnya kegiatan pembelajaran bidang teknologi

I - 54
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

pendidikan peralatan komputer, perabot, informasi dan komunikasi.


media pembelajaran, dan c. Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum
perlengkapan lain setengah rombongan belajar.
d. Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3
m2/peserta didik. Luas minimum ruang laboratorium adalah 72
m2termasuk luas ruang penyimpanan dan perbaikan 16 m2. Lebar
minimum ruang laboratorium komputer adalah 8 m.
e. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana sebagaimana
tercantum pada
Tabel sarana Ruang Laboratorium Komputer

No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1buku/mata
pelajaran/siswa, dan 2
buku/mata pelajaran/
sekolah
2 buku panduan guru 1 buku/mata pelajaran/guru
ybs dan 1 buku/ mata
pelajaran/ sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah

Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah

I - 55
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah


9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah
21. Sekolah memiliki Ruang Penunjang yang
sesuai Standar Sarpras

a. Ruang pimpinan memiliki (1) luas 1. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
minimum 18 m2, (2) lebar minimal 3 m, pemanfaatan ruang pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan memiliki ketentuan
(3) kursi pimpinan, (4) meja pimpinan, 2. Dokumen daftar inventaris 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
(5) kursi dan meja tamu, (6) lemari, (7) peralatan, perabot dan 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada tabel

I - 56
papan statistik, (8) simbol kenegaraan, perlengkapan lain berikut.
(9) tempat sampah, (10) jam dinding.
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

No Jenis Rasio
1 kursi pimpinan 1 buah/ruang
2 meja pimpinan 1 buah/ruang
3 kursi dan meja tamu 1 set/ruang
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 jam dinding 1 buah/ruang
b. Ruang guru memiliki (1) dengan rasio 1. Pengamatan ruang guru, Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas,
2
minimum 4 m /guru, (2) luas minimum 2.Dokumen daftar inventaris beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja kerja, peralatan, perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2.
(5) lemari, (6) kursi tamu, (7) papan perlengkapan lain. 2) Sarana ruang guru sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
statistik, (8) papan pengumuman, (9)
tempat sampah, (10) tempat cuci
tangan, (11) jam dinding
No Jenis Rasio
1 kursi kerja 1 buah/guru ditambah
1 buah/satu wakil
kepala sekolah
2 meja kerja 1 buah/guru
3 lemari 1 buah/guru atau 1
buah yang digunakan
bersama semua guru
4 kursi tamu 1 set/ruang

I - 57
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 papan pengumuman 1 buah/sekolah
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

7 tempat dan sampah 1 buah/ruang


8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang
9 jam dinding 1 buah/ruang
c. Ruang tenaga administrasi memiliki (1) 1. Pengamatan ruang tenaga Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk pengelolaan
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas administrasi, administrasi sekolah/madrasah dengan ketentuan:
minimum 16 m2, (3) kursi meja, (4) 2. Dokumen daftar inventaris 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2
meja kerja, (5) lemari, (6) papan peralatan, perabot, dan 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum pada
statistik, (7) tempat sampah, (8) perlengkapan lain. tabel berikut.
komputer, (9) filling cabinet, (10) Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi

brankas, (11) telepon, (12) jam dinding, No Jenis Rasio

(13) kotak kontak, (14) penanda waktu 1


kursi kerja 1 buah/petugas
2 meja kerja 1 buah/petugas
3 lemari 1 buah/ruang
4 papan statistik 1 buah/ruang
5 tempat sampah 1 buah/ruang
6 mesin ketik/komputer 1 buah/sekolah
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang

I - 58
12 penanda waktu 1 buah/sekolah

No Instrumen Pembuktian Penjelasan

d. Jamban memenuhi (1) jumlah minimum 1. Dokumen daftar jumlah jamban Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil dengan
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1), 2. Pengamatan sarana pendukung ketentuan:
(2) luas minimum per jamban 2 m2, (3) 1) Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat dikunci, 1
tersedia air, (4) bersih, (5) sarana jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban untuk setiap 30
lengkap siswa wanita, dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
2) Luas minimum tiap unit 2 m2.
3) Tersedia air bersih yang cukup.
4) Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5) Dengan sarana meliputi:
a) 1 buah kloset.
b) 1 buah tempat air.
c) 1 buah gayung.
d) 1 buah gantungan pakaian.
e) 1 buah tempat sampah.

e. Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan, dan
berkesenian, keterampilan dan upacara bermain/tempat olah raga, upacara dengan ketentuan:
dengan ketentuan : (1) luas minimum 2. Dokumen daftar inventaris 1) Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3 m2/siswa
1000 m2, (2) memiliki bendera dan tiang peralatan pendidikan, dan dan luas minimum 1.000 m2, memiliki permukaan datar dengan
bendera, (3) memiliki peralatan olah perlengkapan lain. drainase yang baik dan tidak digunakan untuk tempat parkir.
raga, (4) memiliki peralatan seni 2) Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m
budaya, (5) memiliki peralatan 3) Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum pada

I - 59
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

keterampilan Tabel berikut.

Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.

No Jenis Rasio

1 bendera dan tiang bendera 1 set/sekolah


2 peralatan olah raga (bola voli, sepak 1 set/sekolah
bola, bola basket, bulutangkis,
senam dan atletik
3 peralatan seni budaya* 1 set/sekolah
4 peralatan keterampilan* 1 set/sekolah
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing sekolah
22. Ruang laboratorium memenuhi : 1. Pengamatan Ruang praktik Ketentuan mengenai Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) terdapat
pada salinan Standar minimal Sarana dan Prasarana SMAN/MA sesuai
(1) minimal 1 ruang untuk jumlah permendikbu no 24 tahun 2007.
pendidikan dan (5) perlengkapan lain perlengkapan lain. Sarana pada ruang praktik meliputi
3. Pengamatan sarana ruang 1) Perabot
praktik a) meja kerja
b) kursi kerja/stool
c) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan pendidikan untuk melakukan pekerjaan sesuai program
keahlian

I - 60
3) Media pendidikan berupa papan tulis
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan
tempat sampah

No Instrumen Pembuktian Penjelasan

23. Dokumen KTSP merancang siswa Dokumen KTSP Permendikbud No 23 tahun 2016 Lampiran IV tentang standar
mengikuti berbagai ujian : (1) ulangan, 1. Dokumen I penilaian, setiap sekolah wajib melakukan ujian/penilaian hasil
(2) ulangan tengah semester, (3) 2. Dokumen II belajar oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah
ulangan akhir semester, (4) ujian Sekolah 3. Dokumen III Berdasarkan Pedoman Penilaian yang diterbitkan oleh Direktorat

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016


24. Sekolah menentukan kelulusan satuan Dokumen 1 yang merancang kriteria tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah
pendidikan pada dokumen KTSP dengan kelulusan dari satuan pendidikan
ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh
program pembelajaran, (2) memperoleh
nilai sikap/perilaku minimal baik,
(4) lulus Ujian sekolah sesuai kriteria
yang ditetapkan Satuan
Ujian sekolah sesuai kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
25. Sekolah memiliki struktur organisasi Dokumen yang bisa diamati di mewajibkan sekolah memiliki
yang lengkap dan efektif, sesuai sekolah, meliputi struktur organisasi dilengkapi dengan uraian tugas.
ketentuan, a) Struktur Organisasi 1) Notulen rapat yang berisi Struktur organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
Satuan Pendidikan dan Uraian keputusan tentang penyusunan berikut:
Tugasnya; b) Pembagian tugas struktur organisasi sekolah 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh

I - 61
pendidik dan tenaga kependidikan; 2) Dokumen penetapan dan kepala sekolah/madrasah.
c)Peraturan akademik; d) Tata Tertib pengesahan susunan organisasi 2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
Satuan Pendidikan, yang minimal sekolah. 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-pihak
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

penggunaan dan pemeliharaan sarana pemangku kepentingan berupa Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah swasta
dan prasarana pendidikan; e) Kode etik bagan/struktur organisasi, foto disahkan oleh badan/lembaga penyelenggara pendidikan.
hubungan antara sesama warga di kegiatan, dokumen pertemuan
dalam lingkungan satuan pendidikan, sosialisasi, notulen atau berita
serta hubungan antara warga satuan acara, dilengkapi daftar hadir
pendidikan dan masyarakat 4)Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah
5)Rincian tugas setiap personel
dalam struktur organisasi

I - 62
E. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN

No Instrumen Pembuktian Penjelasan

1 Laporan Tim Evaluasi 1. Dokumen laporan Tim Evaluasi Tim Evaluasi Kelayakan dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kelayakan operasional Kelayakan yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berdasar Pergub No.
menunjukkan sekolah sudah Pendidikan dan Kebudayaan Prov. 34 Tahun 2015
tidak operasional; Jateng yang menyatakan: Tim Evaluasi Kelayakan terdiri atas unsur Pejabat Dinas, Pengawas
a. Sekolah sudah tidak melakukan Pembina, Dewan Pendidikan dan Badan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah
pembelajaran selama 1 bulan Tim menyusun analisis kelayakan operasional sekolah dengan mengkaji
berturut-turut pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
b. Sekolah tidak memiliki peserta didik Hasil kajian disusun dalam bentuk laporan kelayakan sekolah dan
di semua jenjang disampaikan dalam rapat pleno penentuan penutupan satuan
2. Wawancara dengan warga sekolah pendidikan.
yang masih dapat ditemui
2 Dua tahun berturt-turut 1. Laporan pengawas pembina tentang Permendikbud No. 28 tahun 2016 mewajibkan sekolah melakukan Sistem
setelah meluluskan tidak alasan sekolah tidak Penjaminan Mutu Eksternal yang dilakukan melalui akreditasi satuan
mendaftar/ menolak mendaftar/menolak akreditasi pendidikan.
akreditasi; 2. Pernyataan dari Unit Pelaksana Setelah meluluskan pertama dan memiliki peserta didik disetiap tingkatan
Akreditasi bahwa sekolah yang sekolah wajib mendaftarkan untuk mengikuti akreditasi satuan
bersangkutan tidak pernah mendaftar
akreditasi pendidikan
Akreditasi sekolah memiliki fungsi sebagai akuntabilitas kepada
masyarakat

I - 63
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.


241/P/2019 tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang
3 Dua kali berturut-tururt laporan hasil akreditasi oleh Badan SMA/MA sekolah dinyatakan tidak
diakreditasi mendapatkan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah selama terakreditasi jika tidak memenuhi salah satu dari kriteria berikut:
hasil TT (Tidak dua kali berturut-turut menunjukkan 1. Nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 71
Terakreditasi); status tidak terakreditasi 2. Nilai komponen sarana dan prasarana sekurang-kurangnya 61
3. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50
Pernyataan tidak terakreditasi diperoleh melalui surat keterangan atau
pernyataan dari badan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah selama 2 kali
berturut-turut dilakukan akreditasi
Hasil akreditasi berlaku untuk setiap kompetensi keahlian yang dimiliki
oleh sekolah

4 Tidak menyelenggarakan 1. Dokumen berita acara hasil Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses mewajibkan
pembelajaran selama pemantauan pelaksanaan proses setiap satuan pendidikan melakukan proses pembelajaran efektif sesuai
maksimal 1 (satu) bulan pembelajaran oleh tim dari Dinas yang standar yang telah ditetapkan, meliputi
berturut-turut pada waktu menyatakan sekolah tidak 1. Memiliki silabus setiap mata pelajaran
pembelajaran efektif; menyelenggarakan pembelajaran 2. Memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran setiap mata
selama 1 bulan berturut-turut pelajaran
2. Wawancara dengan warga sekolah 3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan alokasi waktu 45
dan/atau tokoh menit per 1 jam pelajaran terdiri atas kegiatan awal, inti dan
masyarakat/pendidikan di sekolah penutup setiap hari efektif sesuai kalender pendidikan yang telah
tersebut ditetapkan
4. Melaksanakan penilaian pembelajaran setiap mata pelajaran
Apabila sekolah tidak melaksanakan salah satu dari ketentuan tersebut
dinyatakan tidak memenuhi Standar Proses.
Tim pemantauan pembelajaran dibentuk oleh Kepala Dinas terdiri dari

I - 64
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

unsur Pejabat Dinas (Cabang Dinas Pendidikan), Pengawas Pembina dan


Komite Sekolah
Hasil pemantauan dinyatakan dalam bentuk laporan yang disertai dengan
berita acara dan nota dinas serta disampaikan dalam rapat pleno
penentuan penutupan sekolah
5 Terjadi masalah hukum yang 1. Surat keterangan atau pernyataan dari Perpu No. 2 Tahun 2016 mewajibkan setiap organisasi massa apapun
mengakibatkan pelayanan aparat penegak hukum bahwa sekolah termasuk sekolah dilarang :
terhadap peserta didik dan melakukan pelanggaran hukum sesuai 1) melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras,
stakeholders tidak efektif; aturan atau golongan;
2. Wawancara dengan warga sekolah 2) melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap
3. Wawancara dengan komite sekolah agama yang dianut di Indonesia;
dan stakeholders lainnya 3) melakukan tindakan kekerasan, mengganggu
4) ketenteraman dan ketertiban umum, atau
5) merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial;
dan/atau
6) melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan
7) wewenang penegak hukum sesuai dengan
8) ketentuan peraturan perundang-undanga

Permasalahan hukum yang dimaksud adalah sekolah terlibat dalam


organisasi terlarang seperti terorisme, radikalisme, perdagangan
narkoba, anti NKRI dan kegiatan lainnya yang berpotensi memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa.
6 Hasil monitoring 8 Standar Laporan monitoring 8 SNP selama 2 tahun Pemantauan 8 SNP dilakukan oleh pengawas dengan menggunakan
Nasional Pendidikan oleh terakhir oleh pengawas pembina instrumen Evaluasi Diri Sekolah dan/atau akreditasi
pengawas pembina selama 2

I - 65
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

tahun terakhir yang


menunjukkan bahwa sekolah
berada dalam kategori tidak
layak;

7 Atas permintaan Pemerintah Surat Permohonan penutupan oleh Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diantaranya
Daerah Provinsi Jawa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah 1. sekolah dinyatakan pailit atau bangkrut oleh pihak pengadilan
Tengah dengan alasan yang 2. sekolah memiliki kompetensi keahlian yang sudah lama tidak
dapat operasional
dipertanggungjawabkan; 3. sekolah mengalami dampak konflik politik dan keamanan yang luar
biasa yang menyebabkan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara
efektif

8 Dinyatakan pailit oleh pihak Surat Keputusan pailit dari pengadilan Berdasar Undang-undang No. 37 tahun 2004 tentang kepailitan bahwa
berwenang sekolah/penyelenggara yang dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan
segera melakukan
1. pengurusan tentang penyitaan aset sesuai ketentuan yang berlaku
2. mendahulukan pembayaran gaji bagi seluruh karyawannya
3. melakukan langkah-langkah penyelamatan bagi peserta didik yang
masih ada di bawah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

I - 66
DAFTAR ISI (sistematika proposal)

SAMPUL ................................................................................................................... I

SURAT PERMOHONAN DARI KETUA YAYASAN KEPADA KEPALA DMPTSP ..................... II

FAKTA INTEGRITAS ............................................................................................... III

PROFIL YAYASAN .................................................................................................... IV

BADAN PELENGGARA BERBADAN HUKUM .................................................................. V

SURAT BUKTI KEPEMILIKAN BANGUNAN (SBKBG) atau

SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) ............................................................................... VI

SURAT IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) BERLAKU EFEKTIF, PERSETUJUAN

BANGUNAN GEDUNG .............................................................................................. VII

KATA PENGANTAR ............................................................................................... VIII

DAFTAR ISI ............................................................................................................ IX

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

BAB II PESYARATAN PENDIRIAN............................................................................... 2

A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK PEDIRIA SATUAN PENDIDIKAN FORMAL


a.a. Segi Tata Ruang
a.b. Geografis
a.c. Ekologis
a.d. Segi Prospek Pendaftar
a.e. Keuangan
a.f. Sosial (dukungan pemerintah setempat, desa RT, RW s.d Kecamatan)
a.g. Budaya
a.h. Penduduk Usia Sekolah di wilayah tersebut
a.i. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan Pendidikan yang di
Usulkan di Antara Gugus Satuan Pendidikan Formal Sejenis
a.j. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung dan Lingkungan
Jangkauan Satuan Pendidikan Formal Sejenis Yang Ada
a.k. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk Kelansungan Pendidikan
Paling Sedikit untuk 1 Tahun Akademik Berikutnya
a.l. Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan Satuan
Pendidikan Dibuktikan dengan Dokumen Kepemilikan yang Sah
sesuia dengan Ketentuan Perundang-Undangan atas
Nama Pemerintah Daerah, atau Badan Penyelenggara
B. ISI PENDIDIKAN
C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI
H. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN
I. STANDAR PELAYANAN MINIMAL
I - 67
BAB III RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN PENDIDIKAN
MINIMAL SELAMA 5 (LIMA) TAHUN
A. VISI DAN MISI
B. KURIKULUM
C. PESERTA DIDIK
D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
E. SARANA DAN PRASARAN
F. PENDANAAN
G. ORGANISASI
H. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
I. PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumenetasi (foto)

I - 68
KOP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH

.................,.............,....... 2022

Kepada;
Nomor : Yth. Kepala Dinas Penanaman Modal
Sifat : dan Pelayanan Terpadu Satu Pint
Lampiran : (DPMPTSP) Provinsi Jawa
Tengah
Perihal : Surat Pengantar Hasil Verifikasi di -
Proposal Izin Pendirian SMA ....
............................... SEMARANG

Berdasarkan surat keputusan Gubenur


.................................... nomor ........................... tanggal
............., ...... 2022 perihal .............................................
.Permohonan Izin mendirikan SMA Negeri ..................., bersama ini
kami sampaikan hal – hal sebagai berikut :
1. Sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebdayaan Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Pendoman, Pendirian
Perubahan, dan Pentupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, mohon agar dilakukan evaluasi dan verifikasi
permohonan izin Pendirian Progran atau Satuan Pendidikan,
dengan data sebagai berikut :
Nama Satuan Pendidikan : ...............................................
Nomor Induk Berusaha (NIB) :................................................
Lokasi Usaha : ..............................................

2. Dengan hasil verifikasi proposal memenuhi kriteria.


3. Sehubungan dengan hal tersebut diatas kami lampirkan cek list
hasil verifikasi proposal pendirian SMA Negeri..................
Demikian untuk menjadikan maklum dan dapat
ditundaklanjuti sesuai kewenangan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

........................................................
Pangkat
NIP. .........................................

Tembusan :

1. Gubenur Jawa Tengah;


2. Wakil Gubenur Jawa Tengah;
3. Sekretaris Daerah Jawa Tengah;
4. Asisten Kesra Provinsi Jawa Tengah.

I - 69
INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI

PERIJINAN PENDIRIAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

Nama Yayasan/Penyelenggara :
Pendidikan
Nama Pemilik/Ketua Yayasan :

Alamat Yayasan :

No. Telp. : Fax :

Nama Sekolah : Sekolah

Peminatan :

Alamat Sekolah :

No. Telp. : Fax :

Alamat email :

Nomor Badan Hukum


Kemenkuham : Tanggal :

Kelengkapan
No Persyaratan Catatan
Ya Tidak
Memiliki rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan
1 dan Kebudayaan Prov Jawa Tengah

2 Memiliki lahan minimal 10.000 m2

Memiliki Tim Pendiri, Tim Pembangunan, Tim


3 Pembimbing
Perencanaan dan Pengawasan dan Panitia Pengadaan
Barang
dan Jasa pendirian SMA Negeri yang ditetapkan oleh
Pejabat
yang berwenang
4 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Memiliki site plan/master plan dari Instansi yang


5 berwenang

6 Adanya surat pernyataan tentang pengadaan tenaga


pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana
serta biaya operasional dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
I - 70
Adanya analisis pendaftar dari lulusan
7 SMP/Sederajat/Sederajat
yang disertai Angka Partisipasi Kasar di daerah
(kecamatan)
sekolah yang akan didirikan

Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana


8 minimal
meliputi: Ruang Pembelajaran Umum (RPU), dan
Ruang
Ruang Penunjang
(RP) beserta kelengkapannya

9 Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah

Memiliki Rencana Anggaran Belanja Pendirian


10 Sekolah

Jumlah

Kesimpulan *) :
Penilai 1 Penilai 3

Penilai 2 Penilai 4

Keterangan

*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua persyaratan

I - 71
INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI

PERIJINAN PERUBAHAN NAMA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

Nama Yayasan/Penyelenggara :
Pendidikan
Nama Pemilik/Ketua Yayasan :

Alamat Yayasan :

No. Telp. : Fax :

Nama Sekolah : Sekolah 2

Kompetensi Keahlian :

Alamat Sekolah :

No. Telp. : Fax :

Alamat email :

Nomor Badan Hukum Tanggal


Kemenkuham : :

Kelengkapan
No Persyaratan Y Catatan
a Tidak
Memiliki rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan
1 di
wilayah pemohon, setelah dilakukan verifikasi awal
oleh
Pengawas Pembina
2 Permohonan perubahan nama satuan pendidikan yang
mengacu pada spektrum peminatan terbaru
3 Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis
data faktual
Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan
4 kurikulum
Nasional dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP)
5 Tanah yang digunakan SMA Negeri merupakan milik
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan luas
lahan minimal sesuai standar yang tertera pada tabel
Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah
7 lulusan
SMP/Sederajat, daya tampung di SMA pada
peminatan.

I - 72
8 Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana
minimal meliputi: Ruang Pembelajaran Umum (RPU),
dan Ruang Penunjang (RP) beserta kelengkapannya

9 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

11 Memiliki RAKS yang mengalokasikan dana untuk


perubahan satuan pendidikan
Jumlah

Kesimpulan *) :
Penilai
Penilai 1 3
Penilai
Penilai 2 4

Keterangan
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua persyaratan

I - 73
INSTRUMEN VERIFIKASI

PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nama satuan
Pendidikan : Sekolah 1

NPSN :

Tahun Berdiri :

Alamat :

Yayasan Penyelenggara :

Pelaksanaan Verifikasi :

Peminatan :

No Uraian Ya Tidak Keterangan

1 Laporan Tim Evaluasi Kelayakan


operasional
menunjukkan sekolah sudah tidak
operasional;
2 Dua tahun berturut-turut setelah
meluluskan
tidak mendaftar/menolak diakreditasi;

3 Dua kali berturut-turut diakreditasi


mendapatkan hasil TT (Tidak
Terakreditasi);

4 Tidak menyelenggarakan pembelajaran


selama maksimal 1 (satu) bulan berturut-
turut
pada waktu pembelajaran efektif;
5 Terjadi masalah hukum yang
mengakibatkan
pelayanan terhadap peserta didik dan
stakeholders tidak efektif;
6 Hasil monitoring 8 Standar Nasional
Pendidikan oleh pengawas pembina selama
2
tahun terakhir yang menunjukkan bahwa
sekolah berada dalam kategori tidak layak;
7 Atas permintaan penyelenggara pendidikan
dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan;
I - 74
8 Dinyatakan pailit oleh pihak berwenang

Jumlah

*) Keterangan

Apabila salah satu item terbukti secara meyakinkan maka sekolah diusulkan ditutup
atau dicabut ijin operasionalnya

Rekomendasi :

Satuan Pendidikan dengan kompetensi keahlian ……………………. dinyatakan LAYAK untuk


ditutup

Verifikator 1 Verifikator 2

……………………………. …………………………….

NIP. NIP.

I - 75
F. PELAPORAN DAN PEMBINAAN
1. Pelaporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban teknis dan administratif terhadap
semua Perizinan pendirian, perubahan nama dan/atau bentuk, dan penutupan
SMAN di wilayah Provinsi Jawa Tengah, maka :
a. Tim Verifikasi wajib menyusun laporan hasil verifikasi dalam bentuk
Nota Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah yang selanjutnya direkap dan dikirim kepada kepala
DPMPTSP;
b. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan wajib menyampaikan laporan
terkait Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMAN, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah/pemerintah daerah maupun oleh
lembaga/yayasan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah kepada
Gubernur;
c. Pelaporan sebagaimana dimaksud dilakukan secara berkala dan dilampiri
dengan data rekapitulasi.
2. Pembinaan
a. Pembinaan terhadap SMAN yang baru didirikan atau SMAN yang baru
melaksanakan perubahan nama dan/atau bentuk layanan pendidikan
wajib dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan
tujuan :
1) Memberikan jaminan kepastian kepada masyarakat tentang akses
layanan pendidikan;
2) Melindungi hak-hak peserta didik terhadap layanan pendidikan di
sekolah yang baru saja didirikan, atau mengalami perubahan nama
dan/atau bentuk pendidikan;
3) Memastikan bahwa pemenuhan standar pelayanan minimal tetap
dapat terpenuhi dan bahkan terlampaui.
b. Pembinaan oleh pengawas pembina dilaksanakan melalui :
1) Pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif;
2) Pemberian pedoman/petunjuk teknis;
3) Penyelenggaraan Bimbingan teknis;
4) Fasilitasi pembentukan tim evaluasi;
5) Pemantauan atau monitoring secara berkala;

I - 76
IZIN PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH ATAS – SMA NEGERI
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Pendirian Satuan Pendidikan Menengah – SMA Negeri

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 1. Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 2. Wifi;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); 3. Scanner;
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Buku register;
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan
Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
Pendidikan Khusus dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah;

I - 77
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / cek lokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 5 hari kerja, disesuaikan sejak
tanggal diterimanya permohonan / berkaslengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

I - 78
I - 79
Keterangan : KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Start / Akhir Proses
PROVINSI JAWA TENGAH

Proses

Pengambilan Keputusan
RATNA KAWURI, SH
Alur Proses Kegiatan
Pembina Utama Muda
Proses Kembali
NIP. 19640510 198903 2 011
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman berikutnya

File Manual / Hard Copy

Soft File

I - 80
IZIN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH ATAS – SMA NEGERI
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Perubahan Satuan Pendidikan Menengah – SMA Negeri

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 1. Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 2. Wifi;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); 3. Scanner;
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Buku register;
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan
Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
Pendidikan Khusus dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

I - 81
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan
sejak tanggal diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

I - 82
I - 83
Keterangan :
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Start / Akhir Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Proses
PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan

Alur Proses Kegiatan

Proses Kembali
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman berikutnya RATNA KAWURI, SH
File Manual / Hard
Pembina Utama Muda
Copy Soft File NIP. 19640510 198903 2 011

I - 84
IZIN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH ATAS – SMA NEGERI
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Penutupan Satuan Pendidikan Menengah – SMA Negeri

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 1. Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 2. Wifi;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); 3. Scanner;
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Buku register;
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan
Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
Pendidikan Khusus dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Keterkaitan

I - 85
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan
sejak tanggal diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

I - 86
I - 87
Keterangan : KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Start/AkhiProses PROVINSI JAWA TENGAH
Proses
Pengambilan Keputusan
Alur Proses Kegiatan
Proses Kembali
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman berikutnya RATNA KAWURI, SH
File Manual / Hard Copy Pembina Utama Muda
NIP. 19640510 198903 2 01
Soft File

I - 88
G. PENUTUP

Petunjuk teknis Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan


Satuan Pendidikan ini diharapkan dapat menjadi acuan, rujukan dan
petunjuk bagi semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan dan
penyelenggaraan Perizinan Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan
Pendidikan Menengah.
Dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Pendidikan Menengah di Jawa Tengah, maka arah kebijakan pemerintah
ditujukan untuk
(1) Memperluas jangkauan dan daya tampung SMA dan SMAN bagi
seluruh masyarakat;
(2) Meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
menengah yang lebih merata;
(3) Meningkatkan kualitas pendidikan menengah sebagai landasan bagi
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi dan kebutuhan dunia kerja;
(4) Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya pendidikan yang
tersedia;
(5) Meningkatkan keadilan dalam pembiayaan dengan dana publik; (6)
meningkatkan efektivitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan
kondisi setempat;
(7) Meningkatkan kinerja personel dan lembaga pendidikan; (8)
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung program
pendidikan; dan
(9) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan.
Demikian Standar Operasional Prosedur (POS) Perizinan SMAN ini
dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

Dr. USWATUN HASANAH, S.Pd, M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP. 19760730 200112 2 003

I - 89
Lampiran I.a
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 421.8 / 02429
Tanggal : 28 Januari 2022

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN PERIZINAN


PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA
(SMAS) DI PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemenuhan akses pendidikan merupakan salah satu agenda utama Pemerintah
dan Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan pendidikan. Kebijakan Wajar
Dikdas 9 (sembilan) Tahun telah diikuti dengan pencanangan program rintisan wajib
belajar dua belas tahun atau sampai dengan jenjang pendidikan menengah. Hal ini
dapat diartikan bahwa konsekuensi logis keberhasilan Program Wajar Dikdas 9
(sembilan) Tahun harus diimbangi dengan penyediaan akses pendidikan menengah
melalui pendirian Unit Sekolah Baru (SMA) dan program-program lain yang bersifat
menambah daya tampung peserta didik. Keberhasilan Program Wajar Dikdas 9
(sembilan) Tahun di Jawa Tengah menuntut peningkatan kebijakan program perluasan
akses pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun
2013 tentang Pendidikan Menengah Universal, bahwa sasaran pembangunan
pendidikan menengah adalah setiap warga negara Indonesia usia 16 (enam belas)
tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun harus melanjutkan ke jenjang
pendidikan menengah, sehingga hal ini dapat mempercepat pencapaian Angka
Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah.
Perluasan akses pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengah Atas
(SMA) diwujudkan dengan salah satunya melalui program pendirian Unit Sekolah Baru
(USB) SMA, yang tentu saja bukan hanya merupakan kewajiban pemerintah atau
pemerintah daerah saja melainkan masyarakat juga dapat berkontribusi untuk
membantu program perluasan akses layanan pendidikan menengah atas ini melalui
Pendirian SMA. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan/atau pengembangan
potensi SMA agar tercapai secara efektif dan efisien, maka pemenuhan 8 (delapan)
aspek Standar Nasional Pendidikan (SNP) menjadi dasar pengelolaan dan
penyelenggaraan satuan pendidikan, dan oleh karenanya dimungkinkan terjadi
Perubahan Nama dan/atau Bentuk dari Nama dan/atau Bentuk Sekolah Menengah
Atas tertentu menjadi Nama dan/atau Bentuk Sekolah Menengah Atas baru lainnya.
Dalam rangka percepatan, kelancaran dan transparansi layanan pelaksanaan
perizinan Pemerintah telah menerbitkan Peraturan yang mengatur pelayanan perizinan
berusaha terintegrasi secara elektronik, namun sampai dibuatnya surat ini belum ada
petunjuk teknis dalam bentuk Prosedur Operasional Standar yang dapat dijadikan
sebagai acuan pemberian layanan perizinan. Peraturan tersebut berlaku mengikat bagi
sekolah swasta sedangkan bagi sekolah negeri tidak berlaku.

1
Perubahan dan Penutupan Sekolah Menengah Atas ini terdiri atas : (a)
Pembukaan; (b) POS Perizinan Pendirian Sekolah Menengah Atas baru; (c) POS
Perubahan Sekolah Menengah Atas; dan (d) POS Perizinan Penutupan Sekolah
Menengah Atas. POS ini disusun sebagai pedoman teknis pelaksanaan penyelenggaran
Perizinan Pendirian Sekolah Menengah Atas, Perubahan Sekolah Menengah Atas, serta
Penutupan Sekolah Menengah Atas di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

2. Maksud Dan Tujuan


POS Penyelenggaraan Perizinan Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Sekolah
Menengah Atas (SMA) Swasta dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan dan tata cara
penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan Sekolah Menengah
Atas di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaan POS dimaksud, bertujuan untuk mengatur alur dan tahapan
penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan Sekolah Menengah
Atas (SMA) Swasta.

3. Penyelenggara Perizinan
Penyelenggara Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan Sekolah
Menengah Atas adalah : (1) Gubernur Jawa Tengah; (2) Lembaga Pengelola dan
Penyelenggara Aplikasi Siap Jateng; (3) Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah; (4) Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah; dan (5) Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain yang terkait.

4. Pengguna Fasilitasi Perizinan


Pihak yang memanfaatkan fasilitasi Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan
Sekolah Menengah Atas adalah pihak yang memiliki kebijakan atau inisiatif pendirian
atau perubahan Sekolah Menengah Atas Swasta, yaitu meliputi :
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Provinsi
c. Pemerintah Kabupaten/Kota
d. Masyarakat atau Lembaga dan/atau Yayasan Penyelenggara Sekolah Menengah
Atas (Swasta).

5. Pembiayaan
Pelaksanaan penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan Sekolah
Menengah Atas Swasta dibiayai dari sumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Jawa Tengah.

6. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan
Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta dilakukan secara bersama-sama antara pihak
penyelenggara Perizinan (Siap Jateng), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

2
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERIZINAN PENDIRIAN SMA SWASTA
1. Pengertian
Pendirian SMA Swasta merupakan pembukaan sekolah baru pada Pendidikan
Menengah Atas yang diselenggarakan oleh masyarakat.

2. Pemenuhan Komitmen Izin Operasional Perizinan Pendirian SMA Swasta


a. Persyaratan Pokok
Memiliki bukti pemenuhan komitmen dari Lembaga OSS (NIB) yang dinyatakan
berlaku efektif berupa:
1) Nomor Induk Berusaha (NIB);
2) Izin Usaha yang belum berlaku efektif;
3) Izin Lokasi Perairan berlaku efektif untuk bidang keahlian kemaritiman dan
perairan;
4) Izin Lingkungan berlaku efektif berupa izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH);
5) Izin Mendirikan Bangunan berlaku efektif untuk bangunan (IMB).
6) Memiliki surat pengantar yang berisi verifikasi proposal dari Kantor Cabang
Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
7) Status kelembagaan pengusul memiliki Surat Keputusan dari Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai peraturan yang berlaku.
Kelembagaan pengusul yang dimaksud adalah lembaga atau yayasan yang
bergerak di bidang pendidikan yang tertera dalam AD-ART.
8) Memiliki lahan seluas minimal 4.400 m2. Lahan berada dalam satu lokasi
dengan sertifikat hak milik atas nama lembaga calon penyelenggara dari
masyarakat. Lahan tersebut diharapkan mampu menopang Ruang
Pembelajaran Umum (RPU), dan Ruang Penunjang (RP) sesuai dengan
Permendikbud No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana
Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
9) Jumlah rombongan belajar (rombel). Perencanaan pengembangan
dibuktikan dengan Site Plan.
10) Adanya studi kelayakan.
11) Sarana dan prasarana minimal sudah ada bangunan Ruang Pembelajaran
Umum (RPU), dan Ruang Penunjang (RP).
12) Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah atau Rencana Kerja Jangka
Menengah dan Rencana Kerja Tahunan. Sekolah memiliki RIPS/RKJM yang
meliputi komponen:
a) visi dan misi;
b) kurikulum;
c) standar kompetensi lulusan;
d) proses pembelajaran;
e) data peserta didik;
f) data pendidik;
g) data tenaga kependidikan;
h) sarana dan prasarana;
i) penilaian;
j) pengelolaan; dan

3
k) pembiayaan.
b. Persyaratan Teknis
1) Hasil Studi Kelayakan
a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi
yang berwenang dan memiliki site plan;
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan dengan
alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh dari
kebisingan, polusi dan terhindar bencana alam
b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan
SMP/MTs di wilayah sekitar serta menghitung jumlah yang telah
tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di wilayah sekitarnya
disertai dengan data Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk daerah
pemohon (kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan dokumen
tertulis dari:
(a) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(b) Tokoh agama/masyarakat;
(c) Kepala SMP/MTs, dan
(d) Kepala SMA/SMK
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan yang memiliki kearifan lokal baik
dari segi bahasa, seni dan budaya
c) Penduduk Usia Sekolah
Analisis jumlah lulusan SMP/MTs yang berada di wilayah kecamatan/
Kabupaten/Kota yang menunjukkan belum tertampung di Satuan
Pendidikan Menengah;
d) Jarak Satuan Pendidikan Sejenis
Data mengenai perkiraan jarak satuan pendidikan yang diusulkan di
antara gugus satuan pendidikan formal sejenis minimal 10 km
e) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan satuan
pendidikan formal sejenis yang ada
2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun rancangan e-KTSP dengan sistematika meliputi:
a) Tujuan Pendidikan Menengah Atas;
b) visi dan misi SMA;
c) Tujuan SMA;
d) Profil Lulusan;
e) Persetujuan/pengesahan Kurikulum oleh Komite Sekolah;

4
f) Deskripsi SK berdasar KI;
g) Struktur Kurikulum;
h) Kompetensi Mata Pelajaran;
i) Program Muatan Lokal Bahasa Jawa;
j) Kegiatan Ekstrakurikuler;
k) Pengaturan Beban Belajar;
l) Peraturan Akademik;
m) Kalender Pendidikan.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan minimum
Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan Tinggi
terakreditasi, dan memiliki sertifikat profesi sebagai guru, yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
(1) memiliki kualifikasi paling rendah S1;
(2) berusia maksimal 56 tahun;
(3) sehat jasmani dan rohani;
(4) tidak pernah terkena hukuman;
(5) memiliki sertifikat pendidik;
(6) memiliki sertifikat kepala sekolah;
(7) berpengalaman mengajar minimal 5 tahun.
c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Mata Pelajaran Produktif untuk
1 (satu) rombongan belajar pada tahun pertama.
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran
pada jenjang pendidikan menengah, meliputi: kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan dengan program
pendidikan (Ijazah dan/atau sertifikat keahlian) yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.
f) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium dan petugas layanan khusus) memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang
Kepala Tata Usaha / Koordinator TU dengan kualifikasi
akademik pendidikan minimal Diploma-3 dengan
jurusan/program keahlian yang relevan.
(b) Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang staf Tata
Usaha Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik

5
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pramusaji
4) Sarana dan Prasarana
SMA memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan, dengan standar minimal
sebagai berikut:
a) Sarana Pendidikan
(1) Memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU) sesuai dengan
standar sarana prasarana pendidikan, meliputi sekurang-
kurangnya Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan, dan salah satu
Ruang Laboratorium.
(2) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya : Ruang
Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha, Ruang
Konseling dan Toilet.
(3) Memiliki 1 (satu) Ruang Laboratorium Umum, ukuran dan
deskripsi sesuai peraturan yang berlaku
(4) Memiliki sarana Ruang laboratorium, meliputi sekurang-
kurangnya : Perabot, Peralatan Pendidikan, Media Pendidikan
dan Perlengkapan lain dengan jenis, rasio dan deskripsi sesuai
peraturan yang berlaku.
b) Prasarana Pendidikan
Satuan Pendidikan/Sekolah terletak di lokasi yang memenuhi syarat
keamanan dan kenyamanan untuk keberlangsungan proses belajar
mengajar. Bangunan sekolah berada di lokasi sesuai dengan
peruntukannya, dengan luas lantai bangunan sesuai ketentuan luas
minimal.
5) Pembiayaan Pendidikan
Data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan pendidikan
paling sedikit untuk 3 (tiga) tahun akademik berikutnya.
6) Sistem Evaluasi
Rancangan sistem evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus, meliputi:
a) Dokumen KTSP/e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian :
(1) ulangan harian;
(2) ujian sekolah;
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen e-
KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) lulus ujian sekolah/madrasah;

6
7) Manajemen dan Proses Pendidikan
Sekolah memiliki struktur organisasi yang lengkap dan efektif, sesuai
ketentuan, melalui langkah berikut:
a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;
c) Peraturan akademik;
d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib
Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan pendidikan
dan masyarakat;
8) Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan:
a) sesuai dengan kebutuhan Peminatan ;
b) dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran;

3. Pengajuan Usulan
Izin Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMA diusulkan dengan proposal yang
ditujukan kepada: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Jl. Mgr. Soegiyopranoto No. 1
Semarang Telp (024) 3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560 Email:
uptptsp.jateng@gmail.com

4. Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi Administrasi


a. Penyelenggara pendidikan menyusun proposal dengan sistematika seperti
terlampir dan mengajukan usulan kepada DPMPTSP melalui Kantor Cabang Dinas
Pendidikan di wilayah pemohon.
b. Kantor Cabang Dinas Pendidikan memberikan surat pengantar berisi verifikasi
kelayakan proposal secara administratif dengan ketentuan:
1) Jika proposal dinyatakan layak maka Kepala Cabang Dinas Pendidikan
memberikan surat pengantar berisikan verifikasi yang di lampiri dengan hasil
verifikasi untuk diteruskan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.
2) Jika proposal dinyatakan tidak layak maka proposal dikembalikan kepada
pemohon
c. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Administrasi yang dibentuk
oleh DPMPTSP.
d. Tim Verifikasi Administrasi melakukan verifikasi administrasi terhadap
persyaratan pokok dengan ketentuan :
1) Apabila persyaratan pokok terpenuhi maka pendaftaran diterima dengan
bukti surat pendaftaran;
2) Jika persyaratan pokok tidak terpenuhi maka berkas permohonan
dikembalikan dengan disertai catatan umpan balik.

5. Penetapan Tim Penilai


Tim Penilai Perizinan pendirian SMA diangkat dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari unsur :
a. Petugas/personil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;

7
b. Petugas/personil dari DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah;
c. Petugas/personil dari Cabang Dinas Pendidikan
d. Pengawas SMA yang berstatus sebagai asesor akreditasi Sekolah Menengah
Atas.

6. Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi Teknis


a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan surat tugas;
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara faktual
data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan pendirian SMA disusun
sebagai dasar pemeriksaan kondisi calon SMA di lokasi pendirian.
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dilampirkan dalam bentuk foto-foto
dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah lainnya yang
ditunjukkan kepada Tim Penilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.
e. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk bahan
penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.

7. Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis


Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perizinan Pendirian SMA;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta Integritas dan Pernyataan Ketua
Yayasan/Lembaga Penyelenggara Pendidikan tentang pelaksanaan Verifikasi
Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Laporan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.

8. Pleno Hasil Verifikasi Teknis


a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis oleh Tim Penilai dan untuk menentukan
kelayakan pertimbangan rekomendasi izin pendirian SMA.
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin pendirian SMA :
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya
71,00 ;
3) Khusus pada standar sarana dan prasarana minimal 61,00.
c. Sebelum rapat pleno Tim Penilai melakukan moderasi antar anggota tim untuk
menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat pleno.

9. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan pendirian SMA atau proses Perizinan pendirian
dapat dilakukan secara bersama-sama antara DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain yang terkait.

8
10. Pengajuan Rekomendasi Perizinan ke DPMPTSP
a. Berdasarkan hasil rapat pleno dibuat rekomendasi untuk ditandatangani oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Dari hasil rapat pleno bagi usulan yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan
pokok maupun teknis diberitahukan kepada pemohon untuk melengkapi
kekurangan sampai dengan selambat-lambatnya 30 hari sejak usulan diterima
DPMPTSP, jika tidak memenuhi persyaratan pada jangka waktu tersebut diatas
maka usulan dinyatakan tidak layak;
c. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah diajukan ke DPMPTSP untuk menjadi bahan penetapan Perizinan
pendirian SMA.

11. Penetapan Perizinan


a. DPMPTSP menerima rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah ;
b. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah, Kepala DPMPTSP menetapkan hasil Perizinan.
c. Penetapan Izin Pendirian SMA bagi yang layak dan berlaku untuk tahun
pelajaran baru yang berlangsung sejak tanggal ditetapkan.

12. Pemberian sanksi


Satuan Pendidikan yang belum memiliki izin pendirian SMA tetapi sudah memiliki
peserta didik, diberi sanksi sebagai berikut :
a. Dilarang keras menerima peserta didik;
b. Peserta didik yang ada secara administratif dipindahkan ke sekolah lain yang
memiliki NPSN, kurikulum sama yang dibuktikan dengan Nomor Induk Siswa
Nasional (NISN) sebagai peserta didik pada sekolah yang dituju;
c. Satuan Pendidikan yang belum memiliki izin pendirian SMA tetapi
menyelenggarakan pendidikan akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.

C. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PERUBAHAN NAMA


SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA
1. Pengertian
Perubahan SMA adalah berubahnya nama dan/atau bentuk satuan pendidikan,
karena alasan :
a. Perubahan nama atau alamat dan/atau bentuk dari nama Satuan Pendidikan
tertentu menjadi nama atau alamat dan/atau bentuk Satuan Pendidikan yang
lain;
b. Penggabungan 2 (dua) atau lebih satuan pendidikan menjadi 1 (satu) satuan
pendidikan baru dengan ketentuan :
1) Pengertian Penggabungan Sekolah
Penggabungan sekolah adalah penggabungan dari dua satuan pendidikan
atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu
satuan pendidikan dan membubarkan satuan pendidikan yang lain tanpa
menutup terlebih dahulu.
2) Kriteria Penggabungan Sekolah, memenuhi salah satu ketentuan berikut:
a) inisiatif lembaga penyelenggara pendidikan

9
b) rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan berdasar hasil verifikasi
8 SNP
c) tidak mengajukan akreditasi selama 2 tahun dari batas akhir
berlakunya sertifikat akreditasi atau belum terakreditasi selama 2
tahun
d) Jumlah peserta didik kurang dari 15 orang per rombel per tingkat
e) Sekolah terkait memiliki kesediaan menggabungkan sarana dan
prasarana dan sumber daya manusia
c. Pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi 2 (dua) satuan pendidikan
atau lebih;
d. Perubahan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat menjadi
diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah;
e. Perubahan lembaga/yayasan penyelenggara Satuan Pendidikan yang
berdampak pada perubahan nama satuan pendidikan;

2. Pemenuhan Komitmen Perizinan Perubahan Nama SMA


a. Persyaratan Pokok
1) Memiliki surat pengantar yang berisi hasil verifikasi dari Kantor Cabang
Dinas Pendidikan di wilayah pemohon setelah dilakukan verifikasi awal oleh
Pengawas.
2) Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data faktual.
3) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional dan
Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
4) Memiliki luas lahan minimal yang terletak dalam satu kompleks
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 1 :
Jumlah Rombel dan Luas Lahan minimal kategori 15 s.d. 36
peserta didik per rombel

Luas minimum lahan


Rombel
Bangunan 1 Bangunan 2 Bangunan
lantai Lantai 3 lantai
3 2140 1360 -
4-6 2570 1420 1290
7-9 3040 1040 1340
10-12 3570 1890 1390
13-15 4000 2150 1440
16-18 4440 2390 1590
19-21 5000 2670 1780
22-24 5570 3000 2020
25-27 6040 3240 2170
5) Lembaga pengusul memiliki struktur organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan yang tertuang pada AD/ART.
6) Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan SMP/MTs, daya
tampung di SMA.
7) Analisis kebutuhan yang dimaksud harus menggambarkan calon peserta
didik yang belum tertampung pada kompetensi keahlian sejenis.

10
8) Dana yang tersedia untuk 1 (satu) rombel dalam rekening atas nama
Yayasan/Penyelenggara Pendidikan dalam bentuk giro biaya non personalia
minimal 3 kali biaya operasional per tahun per kompetensi keahlian yang
diusulkan untuk proyeksi pembiayaan selama tiga tahun.
9) Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana minimal meliputi:
Ruang Pembelajaran Umum (RPU), dan Ruang Penunjang (RP) beserta
kelengkapannya.
10) Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan.
b. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis yang dijabarkan dalam proposal perubahan nama,
penambahan program yang meliputi : Latar belakang, Tujuan dan Manfaat yang
diharapkan dan kajian berbagai komponen meliputi :
1) Hasil Studi Kelayakan
a) Tata Ruang;
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi yang
berwenang dan memiliki site plan;
b) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan SMP/MTs
di wilayah sekitar serta menghitung jumlah yang telah tertampung di
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) wilayah sekitarnya disertai
dengan data Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk daerah pemohon;
c) Sosial;
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan dokumen
tertulis dari: (1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa, (2) tokoh
agama/masyarakat, dan (3) Kepala SMP/MTs;
d) Jumlah Penduduk Usia Sekolah di Wilayah tersebut;
Analisis jumlah lulusan SMP/MTs. Yang berada di wilayah kecamatan/
Kabupaten/Kota yang menunjukkan belum tertampung di Satuan
Pendidikan Menengah;
e) Kepemilikan sumber daya sekolah;
Satuan pendidikan memiliki sumber daya meliputi:(1) pendidik, dan (2)
tenaga kependidikan;
f) Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan;
Sekolah memiliki RKJM dan RKT yang memuat rencana
perubahan nama satuan pendidikan dengan komponen: (1) kesiswaan,
(2) kurikulum dan pembelajaran, (3) tendik dan pengembangannya,
(4) sarpras, (5) keuangan dan pembiayaan, (7) budaya dan lingkungan
masyarakat, dan (8) rencana kerja peningkatan mutu lainnya.
2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun e-KTSP dengan outline yang meliputi:
a) Tujuan Pendidikan Menengah Atas;
b) visi dan misi SMA;
c) Tujuan SMA;
d) Profil Lulusan;
e) Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ;
f) Struktur Kurikulum;
g) Kompetensi Mata Pelajaran;

11
h) Program Muatan Lokal;
i) Kegiatan Ekstrakurikuler;
j) Pengaturan Beban Belajar;
k) Peraturan Akademik;
l) Kalender Pendidikan
3) Jumlah dan kualifikasi PTK
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan minimum
Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan Tinggi
terakreditasi, dan memiliki sertifikat profesi sebagai guru, yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat pendidik yang relevan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
(1) memiliki kualifikasi paling rendah S1;
(2) sehat jasmani dan rohani;
(3) tidak pernah terkena hukuman;
(4) memiliki sertifikat pendidik;
(5) memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah;
(6) berpengalaman mengajar minimal 5 tahun
c) Memiliki minimal 3 (tiga) orang Guru Mata Pelajaran Muatan
Peminatan Atas untuk 1 (satu) rombongan belajar pada tahun
pertama.
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan yang linier dengan
program pendidikan.
g) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium dan petugas layanan khusus) memiliki Kriteria:
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang
Kepala Tata Usaha / Koordinator Tata Usaha dengan
kualifikasi akademik pendidikan minimal Diploma III dengan
jurusan/program keahlian yang relevan.
(b) Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang staf Tata Usaha
Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(3) Tenaga Laboratorium

12
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik pendidikan
minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan Pramusaji.
4) Sarana dan prasarana
SMA memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan, dengan standar minimal
sebagai berikut:
a) Sarana Pendidikan
(1) Khusus untuk SMA tersedia lahan minimal sesuai Tabel 1 atau
Tabel 2; (tabel 2 di mana?)
(2) Memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU) sesuai dengan
standar sarana prasarana pendidikan, meliputi sekurang-
kurangnya 2 (dua) Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan, dan
Ruang Laboratorium;
(3) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya : Ruang
Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha, Ruang
Konseling dan Toilet;
(4) Memiliki sarana Ruang Laboratorium, meliputi sekurang-
kurangnya: Perabot, Peralatan Pendidikan, Media Pendidikan
dan Perlengkapan lain dengan jenis, rasio dan deskripsi sesuai
standar.
b) Prasarana Pendidikan
(1) Satuan Pendidikan/Sekolah terletak di lokasi yang memenuhi
syarat keamanan.
(2) Satuan Pendidikan/Sekolah terletak di lokasi yang memenuhi
syarat kenyamanan untuk keberlangsungan proses belajar
mengajar.
(3) Bangunan sekolah berada di lokasi sesuai dengan
peruntukannya, dengan luas lantai bangunan sesuai ketentuan
luas minimal.
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
Rancangan Sistem Evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian, meliputi:
a) Dokumen e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian :
(1) ulangan;
(2) ujian sekolah;
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen e-
KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) lulus ujian sekolah/madrasah;
(4) lulus ujian sekolah/madrasah yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
6) Manajemen dan Proses Pendidikan
a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;

13
c) Peraturan akademik;
d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib
Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan pendidikan
dan masyarakat;

3. Pengajuan Usulan
Izin Perubahan SMA diusulkan dengan proposal yang ditujukan kepada: Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
Jawa Tengah Jl. Mgr. Soegiyopranoto No. 1 Semarang Telp (024)
3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560 Email:
uptptsp.jateng@gmail.com

4. Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi Administrasi


a. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh
DPMPTSP.
b. Penyelenggara pendidikan menyusun proposal dengan sistematika seperti
terlampir dan mengajukan usulan kepada DPMPTSP melalui Kantor Cabang
Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
c. Kantor Cabang Dinas Pendidikan melakukan verifikasi kelayakan proposal
secara administrasi dengan ketentuan:
1) Jika proposal dinyatakan layak maka Kepala Kantor Cabang Dinas
Pendidikan memberikan surat pengantar yang berisi hasil verifikasi
proposal untuk diteruskan ke DPMPTSP dengan tembusan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
2) Jika proposal dinyatakan tidak layak maka proposal dikembalikan kepada
pemohon.
d. Tim Verifikasi melakukan verifikasi administrasi terhadap persyaratan pokok
dengan ketentuan :
1) Apabila persyaratan pokok terpenuhi maka pendaftaran diterima dengan
bukti surat pendaftaran;
2) Jika persyaratan pokok tidak terpenuhi maka berkas permohonan
dikembalikan dengan disertai catatan umpan balik.

5. Penetapan Tim Penilai


Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menetapkan Tim
Penilai Perizinan perubahan SMA yang terdiri dari unsur:
a. Petugas dari Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi;
b. Petugas dari kantor DPMPTSP;
c. Petugas Kantor Cabang Dinas Pendidikan
d. Pengawas SMA yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah

14
6. Pelaksanaan Verifikasi Teknis
a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan sasaran SMA yang
telah lolos pada verifikasi administrasi ;
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara faktual
data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan perubahan SMA
disusun sebagai dasar pemeriksaan kondisi satuan pendidikan menengah di
lokasi pendirian atau perubahan satuan pendidikan.
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dapat dilampirkan dalam bentuk foto-
foto dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah lainnya
yang ditunjukkan kepada tim penilai dinas pendidikan provinsi.
e. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk bahan
penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.

7. Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis


Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perubahan Nama SMA;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta integritas Verifikator, Pernyataan Kepala Sekolah
tentang pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Nota Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.

8. Pleno Hasil Verifikasi Teknis


a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis dihadiri oleh seluruh Tim Penilai, dan Tim
DPMPTSP untuk menentukan kelayakan mendapatkan izin perubahan nama.
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin perubahan SMA:
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya 71,00;
3) Khusus pada standar sarana dan prasarana minimal 61,00.
c. Sebelum rapat pleno tim verifikasi melakukan moderasi antar anggota tim
untuk menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.
d. Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan perubahan dapat dilakukan secara
bersama-sama antara DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi,
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain
yang terkait lainnya.

9. Pengajuan Rekomendasi ke DPMPTSP


a. Hasil pleno dibuat konsep rekomendasi untuk ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diajukan ke
DPMPTSP untuk menjadi bahan penetapan Perizinan perubahan;
c. Draft rekomendasi dirancang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah diusulkan ke kantor DPMPTSP
d. Tim Pertimbangan Teknis dari DPMPTSP memberikan izin terhadap
rekomendasi yang diajukan oleh Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan

15
10. Penetapan Perizinan
a. DPMPTSP menerima rekomendasi sebagai bahan penetapan Dinas
Pendidikandan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah ;
b. Perizinan perubahan mulai berlaku untuk tahun pelajaran baru yang
berlangsung sejak tanggal ditetapkan.

11. Pemberian sanksi


Sekolah yang belum punya izin perubahan tetapi sudah memiliki peserta didik akan
mendapat sanksi sebagai berikut :
a. Dilarang keras menerima peserta didik.
b. Peserta didik yang ada secara administratif dipindahkan ke sekolah lain yang
memiliki NPSN, kurikulum sama ke sekolah yang dituju.
c. Pemberian izin perubahan setelah memenuhi persyaratan berlaku pada tahun
pelajaran yang tertulis pada surat izin.
d. Yang belum memiliki izin perubahan tetapi menyelenggarakan pendidikan akan
diambil tindakan tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

D. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENUTUPAN SEKOLAH


MENENGAH ATAS SWASTA
1. Pengertian
a. Penutupan SMA adalah pencabutan izin operasional terhadap satuan
pendidikan yang sudah dinyatakan tidak layak.
b. Penutupan SMA dapat dilaksanakan atas:
1) Permohonan lembaga penyelenggara pendidikan atau SMA sudah tidak
operasional.
2) Hasil evaluasi kelayakan pemenuhan standar nasional pendidikan dari tim
yang dibentuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.

2. Persyaratan Penutupan SMA


a. Persyaratan pokok
Penutupan SMA dapat dilakukan bila :
1) Sudah tidak memenuhi persyaratan pendidikan;
2) Sudah tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
3) Dinyatakan pailit oleh yang berwenang;
4) Tidak mentaati ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
b. Kriteria SMA yang ditutup:
1) SMA yang belum terakreditasi selama dua tahun berturut-turut setelah
meluluskan tidak mendaftar akreditasi;
2) SMA telah mendapatkan peringatan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
3) Dua kali berturut-turut diakreditasi mendapatkan hasil TT (Tidak
Terakreditasi);
4) Tidak menyelenggarakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu) tahun
berturut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
5) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap peserta
didik dan stakeholders tidak efektif;

16
6) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh pengawas pembina
yang menunjukkan bahwa sekolah berada dalam kategori tidak layak;
7) Atas permintaan penyelenggara pendidikan dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan;
8) Hal-hal lain yang melanggar peraturan perundangan yang berlaku.
c. Prosedur Penutupan SMA.
Adapun langkah-langkah penutupan SMA dapat dilakukan sebagaimana alur
berikut:
1) Usulan/proposal penutupan dari penyelenggara pendidikan dengan
rekomendasi Kantor Cabang Dinas Pendidikan ditujukan langsung ke
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah;
2) Usulan penutupan dari Tim Evaluasi berdasarkan laporan dari pengawas
pembina atau pihak lain yang relevan dengan rekomendasi Kantor
Cabang Dinas Pendidikan wilayah yang bersangkutan. Hasil kajian Tim
Evaluasi dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah untuk selanjutnya diajukan kepada DPMPTSP;
3) DPMPTSP melakukan kajian administratif terhadap usulan yang diajukan
pemohon. Bila persyaratan administrasi dipenuhi, dilanjutkan dengan
verifikasi oleh Tim Penilai Penutupan SMA;
4) Tim Penilai mengadakan rapat pleno yang dihadiri oleh unsur DPMPTSP,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Pengawas
Pembina dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan di wilayah sekolah yang
bersangkutan;
5) Hasil rapat pleno dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
menerbitkan rekomendasi sebagai hasil verifikasi teknis;
6) Rekomendasi kepada DPMPTSP untuk dilakukan pencabutan izin
operasional;
7) Tim Pertimbangan Teknis DPMPTSP memberikan rekomendasi kelayakan
penutupan;
8) DPMPTSP menerbitkan surat keputusan pencabutan izin operasional
sekaligus menyatakan penutupan SMA.
d. Persyaratan Administratif
1) Usulan Penutupan oleh Pengawas Pembina, meliputi:
a) Hasil pemantauan 8 SNP selama 2 (dua) tahun terakhir yang
menunjukkan hasil tidak layak;
b) Laporan tentang riwayat proses akreditasi;
c) Laporan lainnya yang menggambarkan ketidaklayakan SMA.
2) Usulan Penutupan oleh Penyelenggara Pendidikan, meliputi:
a) Data jumlah siswa tahun berjalan;
b) Kondisi rombongan belajar tahun berjalan;
c) Kondisi keuangan sekolah tahun berjalan;
d) Kondisi guru dan tenaga kependidikan tahun berjalan;
e) Status akreditasi atau riwayat akreditasi.
3) Alur dan Dokumen Pengajuan Penutupan SMA
Alur dan dokumen Penutupan SMA adalah seperti pada tabel
berikut :

17
Tabel 3. Alur dan dokumen Penutupan SMA

URUTAN DOKUMEN
1. a. Usulan dari penyelenggara diajukan
Surat usulan dilampiri proposal
bermaterai 10.000,- ke DPMPTSP dengan
pengajuan penutupan.
rekomendasi Cabang Dinas pendidikan
b. Usulan penutupan dari Tim Evaluasi Laporan pengawas sekolah
berdasarkan laporan dari pengawas pembina 1. disertai instrumen
atau pihak lain yang relevan dengan monitoring 8 SNP 2 tahun
rekomendasi Cabang dinas Pendidikan. Hasil terakhir.
kajian Tim Evaluasi dilaporkan kepada Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Hasil kajian Tim Evaluasi
Jawa Tengah dari Cabang Dinas Pendidikan, 2.
dan menjadi dasar untuk dikoordinasikan
dengan DPMPTSP.
2. DPMPTSP melakukan kajian administratif. Instrumen verifikasi
1.
administrasi.
Proposal pengajuan
2.
penutupan.
3. Bila memenuhi persyaratan administrasi,
DPMPTSP meminta Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk
melakukan verifikasi teknis.
4. Verifikasi faktual atau visitasi ke lokasi oleh 1. Surat tugas
Tim Penilai. 2. Instrumen verifikasi
penutupan sekolah
5. Tim Penilai mengadakan rapat pleno hasil 1. Notulen hasil rapat pleno
verifikasi dihadiri oleh DPMPTSP, Dinas 2. Nota Dinas hasil rapat
Pendidikan dan Kebudayaan, Pengawas pleno
Pembina dan Cabang Dinas Pendidikan
setempat

6. Tim Penilai menyusun rekomendasi hasil 1. Notulen hasil rapat pleno


rapat pleno kepada Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan. 2. Rekomendasi
7. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 1. Rekapitulasi hasil verifikasi
merekomendasikan hasil verifikasi ke 2. Draft SK Penetapan
DPMPTSP. Penutupan
8. Tim Pertimbangan Teknis menyetujui 1. Rekomendasi Dinas
rekomendasi penutupan yang diajukan Dinas Pendidikan dan
Pendidikan dan Kebudayaan Kebudayaan
2. Rekomendasi Tim
Pertimbangan Teknis
9. DPMPTSP menerbitkan surat pencabutan izin SK Pencabutan Izin dan
operasional sekaligus penutupan SMA sesuai Penutupan SMA atau
rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kompetensi Keahlian
dan Kebudayaan.

18
E. INSTRUMEN VERIFIKASI IZIN OPERASIONAL PENDIRIAN, PERUBAHAN
DAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA
1. Instrumen Verifikasi Administrasi Izin Pendirian SMA Swasta
a. Aspek yang dinilai
Aspek yang dinilai dalam verifikasi administrasi izin operasional pendirian
SMA Swasta meliputi :
1) Memiliki surat pengantar yang hasil verifikasi proposal dari Kepala
Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
2) Permohonan dari Penyelenggara Pendidikan.
3) Status kelembagaan pengusul memiliki SK dari Kemenkumham
terbaru.
4) Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data faktual.
5) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional
dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
6) Status kelembagaan pengusul memiliki SK dari Kemenkumham
sesuai ketentuan yang berlaku.
7) Lembaga pengusul memiliki struktur organisasi, bergerak di bidang
pendidikan yang tertuang pada AD/ART.
8) Memiliki lahan seluas minimal 4400 m2
9) Ada Rekomendasi dari Pemangku Kepentingan bisa dari Bupati,
Bappeda atau Dinas Pendidikan tempat pemohon.
10) Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan SMP/MTs,
daya tampung di SMA.
11) Dana yang tersedia untuk 1 rombel dalam rekening atas nama
Yayasan dalam bentuk giro biaya non personalia minimal 450 juta
selama tiga tahun.
12) Memiliki dokumen Sarana dan Prasarana minimal meliputi: Ruang
Pembelajaran Umum (RPU), dan Ruang Penunjang (RP);
13) Memiliki Izin Mendirikan Bangunan
14) Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah Sekolah
b. Format Instrumen Verifikasi administrasi izin pendirian SMA swasta (Contoh
terlampir)

2. Instrumen Verifikasi Administrasi Izin Perubahan SMA Swasta


Aspek yang dinilai dalam verifikasi administrasi izin operasional perubahan SMA
meliputi :
a. Memiliki surat rekomendasi dari Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan di
wilayah pemohon setelah diverifikasi awal oleh Pengawas Pembinanya.
b. Permohonan dari Penyelenggara Pendidikan.
c. Status kelembagaan pengusul memiliki SK dari Kemenkumham terbaru.
d. Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data faktual.
e. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional dan
Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
f. Lembaga pengusul memiliki struktur organisasi, bergerak di bidang
pendidikan yang tertuang pada AD/ART.

19
g. Memiliki lahan dengan ketentuan luas sebagaimana Tabel 1 atau Tabel 2
Persyaratan Perizinan Perubahan Nama SMA angka 1 huruf e.
h. Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan SMP/MTs, daya
tampung di SMA.
i. Dana yang tersedia untuk 1 rombel dalam rekening a.n Yayasan/Lembaga
Pengusul dalam bentuk giro biaya non personalia minimal 3 kali biaya
operasional yang diusulkan berdasarkan Standar Pembiayaan.
j. Memiliki dokumen Sarana dan Prasarana minimal meliputi: Ruang
Pembelajaran Umum (RPU), dan Ruang Penunjang (RP)
k. Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
l. Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan

3. Instrumen Verifikasi dan Validasi Teknis Perizinan Pendirian SMA


Swasta
a. Aspek yang dinilai
1) Studi Kelayakan (Bobot 20)
a) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi
yang mengurusi tata ruang dan memiliki site plan.
b) Pendaftar
Sekolah memiliki prospek calon peserta didik minimal 1 rombel
(minimal 20 peserta didik) yang dibuktikan dengan hasil analisis
potensi pendaftar;
c) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan dokumen
tertulis dari: 1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa, 2) tokoh
agama/masyarakat, 3) Kepala SMP/Sederajat;
d) Jumlah penduduk usia sekolah di wilayah tersebut Keberadaan
sekolah yang memiliki kompetensi keahlian sejenis di radius lebih
atau sama dengan 10 km dari sekolah pemohon;
e) Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) atau Kerja Jangka
Menengah (RKJM) Sekolah memiliki RIPS/RKJM dan RKT yang
meliputi komponen: (1) kesiswaan,(2) kurikulum dan
pembelajaran,(3) tendik dan pengembangannya,(4) sarpras, (5).
keuangan dan pembiayaan, (6) budaya dan lingkungan masyarakat,
dan (7) rencana kerja peningkatan mutu lainnya.
2) Isi Pendidikan (Bobot 5)
Sekolah menyusun KTSP dengan outline yang meliputi: (1)
TujuanPendidikan Menengah Atas, (2) Visi dan Misi SMA, (3) Tujuan
SMA, (4) Profil Lulusan, (5) Deskripsi KKNI level 2 atau 3, (6) Deskripsi
KI dan KD, (7) Struktur Kurikulum, (8) Kompetensi Mata Pelajaran, (10)
Program Muatan Lokal, (11) Kegiatan Ekstrakurikuler, (12) Pengaturan
Beban Belajar, (13) Peraturan Akademik dan (14) kalender Pendidikan;
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
a) Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, kualifikasi

20
kepakaran ditunjukkan dengan pengakuan lain setingkat S1 atau
D-IV.
b) Calon kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi: (1)
memiliki kualifikasi paling rendah S1, (2) berusia maksimal 56
tahun, (3) sehat jasmani dan rohani, (4) tidak pernah terkena
hukuman, (5) memiliki sertifikat pendidik, (6) memiliki sertifikat
kepala sekolah/madrasah, (7) berpengalaman mengajar minimal
tiga tahun
c) Sekolah memiliki tenaga kependidikan lainnya, meliputi: 1) tenaga
administrasi, 2) tenaga perpustakaan, 3) laboran, 4) tenaga
teknis, dan 5) petugas layanan khusus
4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) terhindar dari potensi
bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, (2)
memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat, (3)
terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar dari kebisingan, (5)
terhindar dari pencemaran udara;
b) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
(1) konstruksi yang stabil, (2) konstruksi yang kokoh, (3) sistem
pencegahan bahaya kebakaran, (4) penangkal petir, (5) penangkal
petir;
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi: (1)
ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) sanitasi, (4) tempat sampah,
(5) bahan bangunan yang aman;
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan ketentuan
minimal;
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya sesuai
kebutuhan riil operasi penuh;
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU)
(tergambarkan di site plan) sesuai dengan Standar Sarana dan
Prasarana:
(1) Ruang Kelas meliputi: (a) jumlah minimal sama banyaknya
rombel, (b) luas lantai rasio minimum 2 m2/peserta didik
(untuk 1 rombel kurang dari 18 anak luas minimum 36 m2),
(c) perabot, (d) peralatan pendidikan, (e) media pendidikan
dan (f) perlengkapan lain;
(2) Ruang Perpustakaan meliputi: (a) luas minimum 1,5 ruang
kelas, (b) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan, (c) 5
jenis buku, (d) perabot, (e) media pendidikan dan (f)
perlengkapan lain;

(3) Ruang TIK meliputi: (a) jumlah 1 ruang untuk menampung


1 rombel, (b) perabot, (c) peralatan TIK, (d) media
pendidikan
g) Ruang Laboratorium sesuai Standar Sarana dan Prasarana
(tergambarkan di site plan).
(1) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis mapel
peminataan memenuhi : (a) minimal 1 ruang untuk

21
minimal 1 rombel, (b) perabot, (c) peralatan pendidikan, (d)
media pendidikan dan (e) perlengkapan lain
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)
a) Dokumen e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian : (1)
ulangan, (2) ujian sekolah.
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen
KTSP dengan ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh program
pembelajaran, (2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik,
(3) lulus ujian sekolah/madrasah.
6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
Sekolah memiliki struktur organisasi yang lengkap dan efektif, sesuai
ketentuan, melalui langkah berikut: (a) diputuskan, (b) ditetapkan, (c)
disosialisasikan, (d) disahkan.
b. Format Instrumen Verifikasi dan Validasi izin pendirian SMA swasta
(contoh terlampir)

4. Instrumen Verifikasi dan Validasi Teknis Perizinan Perubahan SMA


Swasta
a. Aspek yang dinilai
1) Hasil Studi Kelayakan (Bobot 20)
a) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi
yang mengurusi tata ruang dan memiliki site plan.
b) Pendaftar
Sekolah memiliki prospek calon peserta didik minimal 1 rombel
(20 peserta didik) yang dibuktikan dengan hasil analisis potensi
pendaftar;
c) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan dokumen
tertulis dari: (1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa, (2) tokoh
agama/masyarakat, dan (3) Kepala SMP/MTs;
d) Jumlah penduduk usia sekolah di wilayah tersebut Keberadaan
sekolah dengan kompetensi keahlian yang sejenis di radius 10
km;
e) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT)
Sekolah memiliki RKJM dan RKT yang meliputi komponen: (1)
kesiswaan,(2) kurikulum dan pembelajaran,(3) tendik dan
pengembangannya,(4) sarpras, (5) keuangan dan pembiayaan,
(6) budaya dan lingkungan masyarakat, dan (7) rencana kerja
peningkatan mutu lainnya.
2) Isi Pendidikan (Bobot 5)
Sekolah menyusun KTSP/e-KTSP dengan outline yang meliputi: (1)
Tujuan Pendidikan Menengah Atas, (2) visi dan misi SMA, (3) Tujuan
SMA, (4) Profil Lulusan, (5) Deskripsi KI dan KD, (7) Struktur
Kurikulum, (8) Kompetensi Mata Pelajaran, (19) Program Muatan

22
Lokal, (10) Kegiatan Ekstrakurikuler, (11) Pengaturan Beban Belajar,
(12) Peraturan Akademik dan (13) kalender Pendidikan.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
a) Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, kualifikasi
kepakaran ditunjukkan dengan pengakuan lain setingkat S1
atau D-IV.
b) Calon kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi: (1)
memiliki kualifikasi paling rendah S1, (2) sehat jasmani dan
rohani, (3) tidak pernah terkena hukuman, (4) memiliki
sertifikat pendidik, (5) memiliki sertifikat kepala
sekolah/madrasah, (6) berpengalaman mengajar minimal 5
tahun.
c) Sekolah memiliki tenaga kependidikan lainnya, meliputi: (1)
tenaga administrasi, (2) tenaga perpustakaan, (3) laboran,
(4) tenaga teknis , dan (5) petugas layanan khusus.
4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) terhindar dari potensi
bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, (2)
memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat, (3)
terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar dari kebisingan, (5)
terhindar dari pencemaran udara;
b) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan keselamatan,
meliputi: (1) konstruksi yang stabil, (2) konstruksi yang kokoh,
(3) sistem pencegahan bahaya kebakaran, (4) penangkal petir
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) sanitasi, (4) tempat
sampah, (5) bahan bangunan yang aman;
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan ketentuan
minimal 4400 M2;
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya sesuai
kebutuhan riil operasi penuh;
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU) sesuai
dengan Standar Sarana dan Prasarana:
(1) Ruang Kelas meliputi:
jumlah minimal sama banyaknya rombel, (b) luas lantai
rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang dari 18 anak
luas minimum 36 m2), (c) perabot, (d) peralatan
pendidikan, (e) media pendidikan, dan (f) perlengkapan
lain.
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) luas minimum 1,5 ruang kelas, (b) mudah dijangkau
dan terhindar kebisingan, (c) 5 jenis buku, (d) perabot,
(e) media pendidikan dan (f) perlengkapan lain.
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) jumlah 1 ruang untuk menampung 1 rombel, (b)
perabot,(c) peralatan TIK, (d) media pendidikan.

23
g) Ruang Laboratorium sesuai Standar Sarana dan Prasarana
Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis dan kompetensi
keahlian memenuhi :
(1) minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel, (2) perabot, (3)
peralatan pendidikan, (4) media pendidikan dan (5)
perlengkapan lain
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)
a) Dokumen KTSP/e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai
ujian : (1) ulangan, (2) ujian sekolah.
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen
KTSP dengan ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh program
pembelajaran, (2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik,
(3) lulus ujian sekolah/madrasah.
6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
Sekolah memiliki struktur organisasi yang lengkap dan efektif, sesuai
ketentuan, melalui langkah berikut: (1) diputuskan, (2) ditetapkan,
(3) disosialisasikan, (4) disahkan
b. Format Instrumen Verifikasi dan Validasi izin perubahan SMA (contoh
terlampir)

5. Instrumen Verifikasi dan Validasi Penutupan SMA


a. Aspek yang dinilai
1) Laporan Tim Evaluasi Kelayakan operasional menunjukkan sekolah
sudah tidak operasional direkomendasi oleh Cabang Dinas dan/atau
nama lain yang sejenis/setingkat Wilayah pemohon;
2) SMA yang belum terakreditasi selama 2 (dua) tahun berturut-turut
setelah meluluskan tidak mendaftar akreditasi;
3) Dua kali berturut-turut diakreditasi mendapatkan hasil TT (Tidak
Terakreditasi);
4) Tidak menyelenggarakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu)
bulan berturut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
5) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap
peserta didik dan stakeholders tidak efektif;
6) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh pengawas
pembina selama 2 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa sekolah
berada dalam kategori tidak layak;
7) Atas permintaan penyelenggara pendidikan dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan;
8) Dinyatakan pailit oleh pihak yang berwenang

b. Format Instrumen Penutupan SMA (Contoh dan Aplikasi terlampir)

6. Format-format Instrumen (contoh dan aplikasi)

24
a. Format fakta integritas

Kop Yayasan

FAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama :
Jabatan :
Nama Sekolah :
Alamat :
Sekolah
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Saya sanggup memberikan kepastian layanan Pendidikan secara maksimal sesuai SPM
yang ditetapkan bagi peserta didik (jika diizinkan) dengan melakukan upaya-upaya
maksimal untuk meningkatkan mutu Pendidikan.
2. Saya bersedia menerima keputusan apapun hasil akhir verifikasi dari tim verifikator atas
izin pendirian sekolah baru yang diusulkan, tanpa menuntut sesuatu dalam bentuk
apapun.
3. Saya bersedia tidak akan menerima peserta didik baru dan atau membuka pendaftaran
peserta didik baru, sebelum izin pendirian sebagaimana dimaksud diterbitkan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh rasa
tanggung jawab.

..................., ….., ......... .......


Ketua Yayasan Pendidikan

Meterai 10.000,-

Nama

25
b. Format Intrumen Pendirian

INSTRUMEN VERIFIKASI
IZIN OPERASIONAL PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Nama Sekolah :
Nama Yayasan :
Alamat :
Nama Kepala Sekolah :

KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
I STUDI KELAYAKAN (BOBOT 15%) 0,00
A Tata Ruang
1 Lokasi sekolah berada 4 sesuai peruntukan,
pada daerah yang sesuai memiliki
dengan rencana umum tata rekomendasi dan
ruang. Dibuktikan dengan memiliki site plan;
rekomendasi dari Dinas 3 sesuai peruntukan,
yang mengurusi tata ruang memiliki
dan memiliki site plan. rekomendasi tetapi
tidak memiliki site
plan;
2 sesuai peruntukan,
tidak memiliki
rekomendasi tetapi
mempunyai site
plan;
1 sesuai peruntukan,
tidak mempunyai
rekomendasi;
0 Tidak sesuai
peruntukan, tidak
memiliki
rekomendasi dan
tidak memiliki site
plan.
B Geografis dan Ekologis
2 Letak bangunan 4 Memenuhi ≥ 4
memenuhi persyaratan: 1) persyaratan;
di atas tanah yang stabil, 3 Memenuhi 3
2) tidak berpotensi terkena persyaratan;
banjir, 3) tidak berpotensi 2 Memenuhi 2
terkena longsor, dan 4) persyaratan
tidak berpotensi terkena 1 Memenuhi 1
polusi (udara, suara, asap) persyaratan;
0 tidak memenuhi
semua persyaratan;
C Pendaftar

26
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
3 Sekolah memiliki prospek 4 lebih dari 80 peserta
calon peserta didik didik;
(minimal 1 rombel 20 3 61 sampai 80 peserta
peserta didik); didik;
2 41 sampai 60 peserta
didik;
1 21 sampai 40 peserta
didik;
0 kurang dari 20
peserta didik.
D Sosial
4 Ada dukungan dari 4 Memenuhi ≥ 4
masyarakat yang dukungan;
dibuktikan dengan 3 Memenuhi 3
dokumen tertulis dari: 1) dukungan;
RT, RW dan 2 Memenuhi 2
Lurah/Kepala Desa, 2) dukungan;
tokoh agama/masyarakat, 1 Memenuhi 1
3) kepala MTs/SMP, 4) dukungan;
Perguruan Tinggi dan 5) 0 tidak memiliki
kepala SMA/SMK dukungan.
E Budaya
5 Sekolah didirikan 4 Memenuhi ≥ 4
dilingkungan yang kriteria
memperhatikan budaya : 3 Memenuhi 3 kriteria
1) potensi lokal, 2) budaya 2 Memenuhi 2 kriteria
lokal, 3) bahasa daerah, 1 Memenuhi 1 kriteria
dan 4) adat istiadat 0 tidak memenuhi
semua kriteria
Jumlah Penduduk Usia
F Sekolah di Wilayah
Tersebut
6 Keberadaan sekolah 4 Belum ada sekolah
sejenis di daerah tersebut yang sejenis;
3 Terdapat 1 sampai
dengan 2 sekolah
sejenis;
2 Terdapat 3 sampai
dengan 4 sekolah
sejenis;
1 Terdapat 4 sampai 5
sekolah sejenis;
0 Lebih dari 5 sekolah
sejenis;
G Jumlah Satuan Pendidikan
Formal di Wilayah tersebut
7 Masih terdapat siswa usia 4 lebih dari 81

27
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
SLTA yang belum tamatan SLTP;
tertampung oleh sekolah 3 61 s.d 80 tamatan
di daerah tersebut SLTP;
2 41 sd 60 tamatan
SLTP;
1 20 s.d 40 tamatan
SLTP;
0 kurang dari 20
tamatan SLTP;
Jarak Satuan Pendidikan yang Diusulkan dengan
H Satuan Pendidikan Formal Lainnya
8 Jarak lokasi sekolah baru 4 berjarak > 10 km
dengan sekolah yang 3 berjarak 8 s.d 10 km
sudah ada 2 berjarak 6 s.d 8 km
1 berjarak 4 s.d 6 km
0 berjarak < 4 km
I. Status kepemilikan tanah/bangunan satuan pendidikan
9 Satuan pendidikan 4 Lebih dari 1,0 ha
memiliki luas tanah 3 0,9 ha s.d 1,0 ha
minimal sesuai standar 2 0,8 ha s.d 0,9 ha
1 0,7 ha s.d 0,8 ha
0 Tidak punya lahan
atau kurang 0,7 ha
4 Hak milik
10 Status kepemilikan tanah dibuktikan adanya
sertifikat
3 Status Hak Guna
Bangunan atau sewa
minimal 25 tahun
2 Memiliki tanah
tetapi belum
bersertifikat
1 Tanah atas nama
sertifikat
pribadi/lembaga lain
(TNI dll)
0 tidak memiliki lahan
atau memiliki tanah
dalam sengketa
J Potensi Sumber Daya
Satuan pendidikan 4 Memenuhi ≥ 4
11 memiliki sumber daya kriteria
meliputi (1) pendidik dan 3 Memenuhi 3 kriteria
tenaga kependidikan, 2 Memenuhi 2 kriteria
(2) alam (lingkungan 1 Memenuhi 1
sekitar yang kriteria;
mendukungnya), (3) 0 tidak memenuhi

28
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
modal (yayasan, aset, semua kriteria;
dana, surat-surat berharga)
dan (4) budaya (adat
istiadat, bahasa dan
potensi lokal)
Potensi lapangan kerja
K
dan Perguruan Tinggi
Satuan pendidikan yang 4 4 Perguruan Tinggi
12 didirikan memiliki potensi yang mampu
lapangan kerja/ Perguruan menampung lulusan;
Tinggi, baik di daerahnya 3 Ada 3 Perguruan
maupun di luar daerah. Tinggi yang mampu
menampung lulusan;
2 Ada 2 Perguruan
Tinggi yang mampu
menampung lulusan;
1 Ada 1 Perguruan
Tinggi yang mampu
menampung lulusan;
0 Tidak ada perguruan
Tinggi;
Rencan Induk
L
Pengembangan Sekolah
13 Sekolah memiliki 4 Memuat 7
RIPS/RKJM dan RKT komponen;
yang meliputi komponen: 3 Memuat 5-6
(1) kesiswaan,(2) komponen;
kurikulum dan 2 Memuat 3-4
pembelajaran,(3) tendik komponen;
dan pengembangannya 1 Memuat 1-2
,(4) sarpras, (5). keuangan komponen;
dan pembiayaan, (6) 0 Tidak memuat
budaya dan lingkungan semua komponen;
masyarakat, dan (7)
rencana kerja peningkatan
mutu lainnya.
II ISI PENDIDIKAN (BOBOT 5%)
14 Sekolah /program 4 Melaksanakan
keahlian melaksanakan kurikulum
Kurikulum berdasarkan berdasarkan 9
muatan KTSP: 1) mata muatan KTSP;
pelajaran, 2) muatan lokal, 3 Melaksanakan
3) kegiatan kurikulum
pengembangan diri, 4) berdasarkan 8
pengaturan beban belajar, muatan KTSP;
2 Melaksanakan
kurikulum

29
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
5) ketuntasan belajar, 6) berdasarkan 7
kenaikan kelas dan muatan KTSP;
kelulusan, 7) penjurusan, 1 Melaksanakan
8) kecakapan hidup, dan kurikulum
9) pendidikan berbasis berdasarkan 6
keunggulan lokal dan muatan KTSP;
global 0 Melaksanakan
kurikulum
berdasarkan 6 atau
kurang muatan
KTSP;
15 Sekolah mengembangkan 4 Memuat 7 langkah
silabus dengan langkah- 3 Memuat 5-6 langkah
langkah (1) pemetaan SK 2 Memuat 3-4 langkah
dan KD, (2) identifikasi 1 Memuat 1-2 langkah
materi pembelajaran, (3) 0 Tidak memuat
mengembangkan kegiatan semua langkah
pembelajaran, (4)
merumuskan IPK, (5)
menentukan jenis
penilaian, (6) menentukan
alokasi waktu teori dan
praktik dan (7)
menentukan sumber
belajar
JUMLAH DAN KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TENAGA
III
KEPENDIDIKAN (BOBOT 10%) 0,00
16 Guru memiliki kualifikasi 4 96%-100% guru
akademik minimum berpendidikan
sarjana (S1) atau diploma minimum S1 atau D-
empat (D-IV). Untuk IV;
bidang tertentu, kualifikasi 3 91%-95% guru
kepakaran ditunjukkan berpendidikan
dengan pengakuan lain minimum S1 atau D-
setingkat S1 atau D-IV. IV;
2 86%-90% guru
berpendidikan
minimum S1 atau D-
IV;
1 81%-85% guru
berpendidikan
minimum S1 atau D-
IV;
0 Kurang dari 81%
guru berpendidikan
minimum S1 atau D-
IV.

30
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
17 Guru mata pelajaran 4 96%-100% guru
mengajar sesuai dengan mata pelajaran
latar belakang memiliki kesesuaian
pendidikannya. 3 91%-95% guru mata
pelajaran memiliki
kesesuaian
2 86%-90% guru mata
pelajaran memiliki
kesesuaian
1 81%-85% guru mata
pelajaran memiliki
kesesuaian
0 Kurang dari 81%
guru mata pelajaran
memiliki kesesuaian
18 Sekolah memiliki tenaga 4 Memiliki 5 orang
administrasi yang atau lebih tenaga;
berpendidikan menengah 3 Memiliki 4 orang;
atau yang sederajat. 2 Memiliki 3 orang;
1 Memiliki 1-2 orang;
0 Tidak memiliki
tenaga administrasi;
SARANA DAN PRASARANA
IV
PENDIDIKAN (BOBOT 30%) 0,00
19 Sekolah berada di lokasi 4 Memenuhi 4 syarat
yang 1) aman, 2) keamanan;
terhindar dari potensi 3 Memenuhi 3 syarat
bahaya yang mengancam keamanan;
kesehatan, 3) keselamatan 2 Memenuhi 2 syarat
jiwa, serta 4) memiliki keamanan;
akses untuk penyelamatan 1 Memenuhi 1 syarat
dalam keadaan darurat. keamanan;
0 Tidak memenuhi
syarat keamanan.
20 Sekolah berada di lokasi 4 Memenuhi 4 syarat
yang nyaman, (1) kenyamanan;
terhindar dari gangguan 3 Memenuhi 3 syarat
pencemaran air, (2) kenyamanan;
kebisingan, (3) 2 Memenuhi 2 syarat
pencemaran udara, dan (4) kenyamanan;
memiliki sarana untuk 1 Memenuhi 1 syarat
meningkatkan kenyamanan;
kenyamanan. 0 Tidak memenuhi
syarat kenyamanan.
21 Fasilitas pembelajaran 4 Berada di lokasi
berada di lokasi yang yang sesuai dengan
sesuai dengan peruntukannya,

31
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
peruntukannya, memiliki memiliki status hak
status hak atas tanah, dan atas tanah dan ijin
ijin pemanfaatan dari pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah. pemegang hak atas
tanah;
3 Berada di lokasi
yang sesuai dengan
peruntukannya dan
memiliki status hak
atas tanah, tetapi
tidak memiliki ijin
pemanfaatan dari
pemegang hak atas
tanah;
2 Berada di lokasi
yang sesuai dengan
peruntukannya,
tetapi tidak memiliki
status hak atas tanah
dan tidak memiliki
ijin pemanfaatan
dari pemegang hak
atas tanah;
1 Tidak berada di
lokasi yang sesuai
dengan
peruntukannya,
tetapi memiliki
status hak atas tanah
dan memiliki ijin
pemanfaatan dari
pemegang hak atas
tanah;
0 Tidak berada di
lokasi sesuai dengan
peruntukannya.
22 Sekolah memiliki luas 4 Memiliki luas lantai
lantai bangunan sesuai 91%-100% atau
dengan ketentuan lebih dari ketentuan
minimal luas minimal;
3 Memiliki luas lantai
81%-90% dari
ketentuan luas
minimal;
2 Memiliki luas lantai
71%-80% dari
ketentuan luas

32
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
minimal;
1 Memiliki luas l
lantai 61%-70% dari
ketentuan luas
minimal;
0 Memiliki luas lantai
kurang dari 61%
dari ketentuan luas
minimal;
23 Bangunan sekolah 4 Bangunan memiliki
memiliki (1) struktur yang (1), (2), dan (3);
stabil dan kokoh serta 3 Bangunan memiliki
dilengkapi dengan (2) (1) dan (2);
sistem pencegahan bahaya 2 Bangunan memiliki
kebakaran dan (3) (1) dan (3);
penangkal petir. 1 Bangunan memiliki
(1);
0 Bangunan tidak
memiliki (1), (2),
dan (3).
24 Bangunan sekolah 4 Memiliki instalasi
memiliki instalasi listrik listrik dengan
dengan daya minimum keterkecukupan
2200 Watt untuk daya sesuai
administrasi sekolah dan kebutuhan;
ruang teori, serta daya 3 Memiliki instalasi
tambahan untuk listrik dengan
laboratorium dan bengkel keterkecukupan
sesuai kebutuhan. daya 90%-99% dari
kebutuhan;
2 Memiliki instalasi
listrik dengan
keterkecukupan
daya 80%-89% dari
kebutuhan;
1 Memiliki instalasi
listrik dengan
keterkecukupan
daya 70%-79% dari
kebutuhan;
0 Memiliki instalasi
listrik dengan
keterkecukupan
daya kurang dari
70% kebutuhan.

33
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
25 Sekolah memiliki izin 4 Memiliki izin
mendirikan bangunan dan mendirikan
izin penggunaan bangunan bangunan dan izin
sesuai dengan penggunaan
peruntukannya. bangunan sesuai
dengan
peruntukannya
sebelum bangunan
berdiri;
3 Memiliki izin
mendirikan
bangunan, dan
memiliki izin
penggunaan
bangunan sesuai
dengan
peruntukannya
setelah bangunan
berdiri;
2 Memiliki izin
mendirikan dan
memiliki izin
penggunaan
bangunan sementara
1 Memiliki izin
mendirikan tetapi
tidak memiliki izin
penggunaan
bangunan;
0 Tidak memiliki izin
mendirikan
bangunan dan izin
penggunaan
bangunan.
26 Sekolah memiliki Ruang
Pembelajaran Umum
(RPU) sesuai dengan
Standar Sarpras
a. Ruang Kelas meliputi 4 Memenuhi 4 kriteria
(1) jumlah minimal 3 3 Memenuhi 3 kriteria
ruang, (2) luas 2 Memenuhi 2 kriteria
minimum setiap ruang 1 Memenuhi 1 kriteria
30 m2, (3) lebar 0 Tidak memiliki
minimum 8 m dan (4) ruang kelas
ventilasi dan
pencahayaan memadai;
b. Ruang Perpustakaan 4 Memenuhi 4 kriteria

34
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
meliputi (1) jumlah 1 3 Memenuhi 3 kriteria
ruang, (2) luas 2 Memenuhi 2 kriteria
minimum 90 m2, (3) 1 Memenuhi 1 kriteria
lebar minimum 5 m 0 Tidak memiliki
dan (4) ventilasi dan ruang perpustakaan
pencahayaan memadai.
27 Sekolah memiliki sarana
dan prasarana RPU
a. Ruang Kelas memiliki 4 Memenuhi 4 kriteria
sarpras berupa (1) 3 Memenuhi 3 kriteria
perabot, (2) media 2 Memenuhi 2 kriteria
pendidikan, (2) 1 Memenuhi 1 kriteria
peralatan pendidikan, 0 Tidak memiliki
dan (4) perlengkapan sarpras Ruang Kelas
lain
b. Ruang Perpustakaan 4 Memenuhi 4 kriteria
memiliki sarpras
berupa (1) perabot, 3 Memenuhi 3 kriteria
(2) media pendidikan, 2 Memenuhi 2 kriteria
(2) peralatan 1 Memenuhi 1 kriteria
pendidikan, dan (4) 0 Tidak memiliki
perlengkapan lain sarpras Ruang
Perpustakaan
28 Sekolah memiliki Ruang
Penunjang (RP) yang
sesuai Standar Sarpras
a. Ruang Pimpinan 4 Memenuhi 4 kriteria
meliputi (1) jumlah 1 3 Memenuhi 3 kriteria
ruang, (2) luas 2 Memenuhi 2 kriteria
minimum 12 m2, (3) 1 Memenuhi 1 kriteria
lebar minimum 3m, 0 Tidak memiliki
dan (4) ventilasi dan ruang Ruang
pencahayaan Pimpinan
memadai;
b. Ruang Guru meliputi 4 Memenuhi 4 kriteria
(1) jumlah 1 ruang, 3 Memenuhi 3 kriteria
(2) luas minimum 56 2 Memenuhi 2 kriteria
m2, (3) lebar 1 Memenuhi 1 kriteria
minimum 4 m dan 0 Tidak memiliki
(4) ventilasi dan Ruang Guru
pencahayaan
memadai;
c. Ruang Tata Usaha 4 Memenuhi 4 kriteria
meliputi (1) jumlah 3 Memenuhi 3 kriteria
1 ruang, (2) luas 2 Memenuhi 2 kriteria
minimum 32 m2, (3) 1 Memenuhi 1 kriteria
lebar minimum 4 m 0 Tidak memiliki

35
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
dan (4) ventilasi dan ruang Tata Usaha
pencahayaan
memadai;
d. Toilet Guru dan 4 Memenuhi 4 kriteria
Siswa meliputi (1) 3 Memenuhi 3 kriteria
jumlah minimal 3 2 Memenuhi 2 kriteria
ruang, (2) luas 1 Memenuhi 1 kriteria
minimum setiap 0 Tidak memiliki
ruang 2 m2, (3) toilet
ventilasi dan
pencahayaan
memadai, dan (4)
ketersedian air dan
sarana memadai
29 Sekolah memiliki sarana
dan prasarana RPU
a. Ruang Pimpinan 4 Memiliki perabot
memiliki sarpras dan perlengkapan
berupa (1) perabot lain secara penuh;
dan (2) perlengkapan 3 Memiliki perabot
lain penuh dan sebagian
perlengkapan lain;
2 Memiliki sebagian
perabot dan penuh
perlengkapan lain
1 Memiliki sebagian
perabot dan
sebagian
perlengkapan lain;
0 Tidak memiliki
sarpras Ruang
Pimpinan.
b. Ruang Guru memiliki 4 Memiliki perabot
sarpras berupa (1) dan perlengkapan
perabot dan (2) lain secara penuh;
perlengkapan lain 3 Memiliki perabot
penuh dan sebagian
perlengkapan lain;
2 Memiliki sebagian
perabot dan penuh
perlengkapan lain;
1 Memiliki sebagian
perabot dan
sebagian
perlengkapan lain;
0 Tidak memiliki
sarpras Ruang

36
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
Pimpinan.
c. Ruang Tata Usaha 4 Memiliki perabot
memiliki sarpras dan perlengkapan
berupa (1) perabot lain secara penuh;
dan (2) perlengkapan 3 Memiliki perabot
lain penuh dan sebagian
perlengkapan lain;
2 Memiliki sebagian
perabot dan penuh
perlengkapan lain;
1 Memiliki sebagian
perabot dan
sebagian
perlengkapan lain;
0 Tidak memiliki
sarpras Ruang Tata
Usaha.
30 Sekolah mempunyai Ruang Pembelajaran Khusus (RPK)
sesuai Standar Sarpras

a. Ruang Laboratorium 4 Memenuhi 4


Komputer meliputi kriteria;
(1) jumlah 1 ruang, 3 Memenuhi 3
(2) luas minimum 64 kriteria;
m2, (3) lebar 2 Memenuhi 2
minimum 8 m dan (4) kriteria;
ventilasi dan 1 Memenuhi 1
pencahayaan kriteria;
memadai 0 Tidak memiliki
ruang Lab Komputer
b. Ruang Laboratorium 4 Memenuhi 4 kriteria
Biologi/Fisika/Kimia 3 Memenuhi 3 kriteria
meliputi (1) jumlah 1 2 Memenuhi 2 kriteria
ruang, (2) luas 1 Memenuhi 1 kriteria
minimum 48 m2, (3) 0 Tidak memiliki
lebar minimum 5 m ruang Lab Komputer
dan (4) ventilasi dan
pencahayaan
memadai
c. Ruang Laboratorium 4 Memenuhi 4 kriteria
Bahasa meliputi (1) 3 Memenuhi 3 kriteria
jumlah 1 ruang, (2) 2 Memenuhi 2 kriteria
luas minimum 30 m2, 1 Memenuhi 1
(3) lebar minimum 5 kriteria;
m dan (4) ventilasi 0 Tidak memiliki
dan pencahayaan ruang Lab Kimia;
memadai

37
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
31 Sekolah memiliki sarana
dan prasarana RPK
a. Ruang Laboratorium 4 Memiliki 4 sarana;
Komputer memiliki 3 Memiliki 3 sarana;
sarpras berupa (1) 2 Memiliki 2 sarana;
perabot (2) 1 Memiliki 1 sarana;
peralatan 0 Tidak memiliki
pendidikan, (3) sarpras Ruang Lab
media pendidikan, Komputer.
dan (4) bahan habis
pakai
b. Ruang Laboratorium 4 Memiliki lebih atau
Biologi/Fisika/Kimia sama dengan 4
memiliki sarpras sarana;
berupa (1) perabot, 3 Memiliki 3 sarana;
(2) peralatan 2 Memiliki 2 sarana;
pendidikan, (3) 1 Memiliki 1 sarana;
media pendidikan, 0 Tidak memiliki
(4) bahan habis sarpras Ruang Lab
pakai dan (5) Biologi.
perlengkapan lain
c. Ruang Laboratorium 4 Memiliki lebih atau
Bahasa memiliki sama dengan 4
sarpras berupa (1) sarana;
perabot, (2) 3 Memiliki 3 sarana;
peralatan 2 Memiliki 2 sarana;
pendidikan, (3) 1 Memiliki 1 sarana;
media pendidikan, 0 Tidak memiliki
(4) bahan habis sarpras Ruang Lab
pakai dan (5) Fisika.
perlengkapan lain
32 Sekolah memiliki buku 4 1 buku teks/mata
teks pelajaran dengan pelajaran/siswa;
perbandingan (rasio) : 3 1 buku teks/mata
pelajaran untuk 2 - 3
siswa;
2 1 buku teks/mata
pelajaran untuk 4 - 5
siswa;
1 1 buku teks/mata
pelajaran untuk 6
siswa atau lebih;
0 Tidak memiliki
buku teks pelajaran.
V PEMBIAYAAN
PENDIDIKAN (BOBOT
20%) 0,00

38
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
33 Yayasan/sekolah memiliki 4 Memiliki > Rp. 451
dana operasional juta;
pendidikan (bukan untuk 3 Memiliki Rp. 301
menggaji PTK) yang juta sampai Rp. 450
dibuktikan dengan juta;
rekening a.n. 2 Memiliki Rp. 151
Yayasan/Sekolah juta sampai Rp. 300
(Persyaratan Mutlak) juta;
1 Memiliki Rp.
100.000.000 sampai
Rp 150 juta;
0 Rekening < 150 juta.
34 Yayasan/sekolah memiliki 4 Memiliki cadangan
cadangan dana/sumber > 3 tahun kedepan;
dana untuk menggaji guru 3 Memiliki cadangan
dan tenaga kependidikan 2 tahun;
2 Memiliki cadangan
1 tahun;
1 Memiliki cadangan
kurang 1 tahun;
0 Tidak memiliki
sumber dana.
VI SISTEM EVALUASI DAN
SERTIFIKASI (BOBOT 5%)
0,00
35 Silabus mata pelajaran 4 Menggunakan 4
merancang teknik teknik;
penilaian meliputi:(1) tes 3 Menggunakan 3
tertulis,(2) tes lisan,(3) teknik;
praktik, dan (4) 2 Menggunakan 2
pengamatan teknik;
1 Menggunakan 1
teknik;
0 Tidak menggunakan
teknik penilaian.
36 Guru mengembangkan 4 Menggunakan 4
instrumen penilaian dalam jenis;
RPP meliputi: (1) Tes 3 Menggunakan 3
unjuk kerja, (2) Projek, (3) jenis;
Porto folio, (4) Lembar 2 Menggunakan 2
pengamatan jenis;
1 Menggunakan 1
jenis;
0 Tidak
mengembangkan
instrument.
37 Guru merancang kegiatan 4 Memenuhi 7

39
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
evaluasi meliputi (1) kegiatan;
ulangan harian, (2) 3 Memenuhi 5 sampai
Ulangan Mid Semester, 6 kegiatan;
(3) Ulangan Akhir 2 Memenuhi 3 sampai
Semester, (4) Ulangan 4 kegiatan;
Kenaikan Kelas, (5) Ujian 1 Memenuhi 1 sampai
Semester, (6) Ujian 2 kegiatan;
Sekolah , (7) Ujian 0 Tidak merancang
Nasional kegiatan evaluasi.
VII MANAJEMEN DAN PROSES
PENDIDIKAN (BOBOT 15%) 0,00
38 Sekolah telah 4 Menetapkanlebih
merumuskan dan atau sama dengan 4
menetapkan :(1). Visi, (2) rumusan;
Misi, (3) Tujuan, (4) 3 Menetapkan3
Sasaran, dan (5) rumusan;
Kebijakan 2 Menetapkan2
rumusan;
1 Menetapkan1
rumusan;
0 Tidak menetapkan
rumusan.
39 Sekolah memiliki struktur 4 Memiliki struktur
organisasi dengan organisasi yang
kejelasan uraian kerja dan dipajang di dinding
mekanisme kerja; dan disertai uraian
tugas yang jelas;
3 Memiliki struktur
organisasi dan
disertai uraian tugas
yang jelas;
2 Memiliki struktur
organisasi dan
disertai uraian tugas
tetapi tidak jelas;
1 Memiliki struktur
organisasi tetapi
tidak ada uraian
tugas;
0 Tidak memiliki
struktur organisasi.
40 RPP disusun dengan 4 Memenuhi lebih dari
memperhatikan 6 prinsip 4 prinsip;
yaitu: 1) Perbedaan 3 Memenuhi 3 prinsip;
individu, 2) Mendorong 2 Memenuhi 2 prinsip;
partisipasi siswa, 3) 1 Memenuhi 1 prinsip;
Mengembangkan budaya 0 Tidak menggunakan

40
KUALIFIKASI
KOMPONEN/INDIKATOR/
NO SKOR *) CATATAN
DESKRIPTOR
0 1 2 3 4
membaca dan menulis, 4) prinsip.
Memberikan umpan balik
dan tindak lanjut, 5)
Keterkaitan dan
keterpaduan SK, KD,
materi, kegiatan
pembelajaran dan IPK, 6)
menerapkan TIK.
41 Sekolah merancang proses 4 Memenuhi 4
pembelajaran dengan persyaratan
memenuhi persyaratan: 1) 3 Memenuhi 3
1 rombel 15-32 siswa, 2) persyaratan
Beban mengajar guru 2 Memenuhi 2
minimal 24 jam, 3) persyaratan
Menggunakan lebih dari 1 1 Memenuhi 1
sumber belajar, dan 4) persyaratan
Pengelolaan kelas; 0 Tidak memenuhi
semua persyaratan
Nilai Akhir 0,00
Kategori Kurang

Rekomendasi :
Tindak Lanjut :
....(hari)...
Verifikator 1

....................................
NIP.
Keterangan :

Jumlah Nilai : = (jumlah skor perolehan setiap


Komponen komponen)/(skor maksimum dikali
banyaknya item) dikalikan bobot per
komponen

Nilai Akhir : = Jumlah nilai 7 komponen (skala seratus

Kategori ≥ 90 = AMAT BAIK


81-90 = BAIK
71-80 = CUKUP
≤ 70 = KURANG

Sekolah dinyatakan LAYAK jika memenuhi NILAI AKHIR MINIMAL 71


*) Berilah tanda checklist "V" pada kolom yang sesuai berdasarkan perolehan
deskriptor

41
c. Format Perubahan

INSTRUMEN VERIFIKASI
IJIN PERUBAHAN ALAMAT SATUAN PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nama Sekolah : ....................................


Nama Yayasan : .........................................
Alamat : ................................
Nama Kepala Sekolah : .......................

NO KOMPONEN/INDIKATOR/ SKO KRITERIA KUALIFIKASI *)


DESKRIPTOR R 0 1 2 3 4 KET
I STUDI KELAYAKAN (BOBOT 20)
A. Tata Ruang
1 Lokasi sekolah berada 4 sesuai
pada daerah yang sesuai peruntukan,
dengan rencana umum memiliki
tata ruang. Dibuktikan
rekomendasi
dengan rekomendasi dari
Instansi yang mengurusi dan memiliki
tata ruang dan memiliki site plan.
site plan. sesuai
peruntukan;

3 memiliki
rekomendasi
tetapi tidak
memiliki site
plan;

sesuai
peruntukan,tidak
2 memiliki
rekomendasi
tetapi;

Mempunyai Site
1 plan sesuai
peruntukan, tidak
mempunyai
Rekomendasi;

tidak sesuai
peruntukan,
0
tidak memiliki
rekomendasi
dan tidak
memiliki site
plan.

42
B. Pendaftar
2 Sekolah memiliki prospek 4 lebih dari 30
calon peserta didik peserta didik;
(minimal 1 rombel 15 26 s.d. 30 peserta
peserta didik) yang 3 didik;
dibuktikan dengan hasil
analisis potensi pendaftar; 21 s.d. 25 peserta
2 didik;

15 s.d. 20 peserta
1 didik;

0 kurang dari 15
peserta didik.
C Sosial
3 Ada dukungan dari 4 Memenuhi 4
masyarakat yang dukungan;
dibuktikan dengan Memenuhi 3
dokumen tertulis dari: 1) 3 dukungan;
RT, RW dan
Lurah/Kepala Desa, 2) 2 Memenuhi 2
tokoh agama/masyarakat, dukungan;
3) Kepala SMP/MTs Memenuhi 1
1 dukungan;

0 Tidak memiliki
dukungan.
D Jumlah Penduduk Usia Sekolah di Wilayah Tersebut
4 Keberadaan sekolah 4 Belum ada sekolah
sejenis di daerah tersebut yang sejenis;
(lingkup kecamatan) Terdapat 1 sampai
3 dengan 2 sekolah
sejenis;

2 Terdapat 3 sampai
dengan 4 sekolah
sejenis;

1 Terdapat 4 sampai
5 sekolah sejenis;

Lebih dari 5
0 sekolah sejenis;
E Kepemilikan sumber daya sekolah
5 Satuan pendidikan 4 Memiliki sumber
memiliki sumber daya daya (1), (2) dan
(3);
meliputi (1) pendidik, (2)
tenaga kependidikan, dan Memiliki sumber
(3) alam (lingkungan 3 daya (1) dan (2);
sekitar )
2 Memiliki sumber
daya (1) dan (3);

Memiliki sumber
1 daya (1) saja;

0 Tidak memiliki
sumber daya.
F Potensi sumber daya lingkungan
6 Satuan pendidikan 4 Memiliki sumber
memiliki sumber daya daya (1), (2) dan (3)
lingkungan: (1) sesuai 3 Memiliki sumber
dengan kebutuhan mata daya (1) dan (2)

43
pelajaran, (2) dapat
dimanfaatkan untuk proses 2 Memiliki sumber
daya (1) dan (3)
pembelajaran, dan (2)
kemudahan mendapat Memiliki sumber
bahan baku. 1 daya (1) saja

0 Tidak memiliki
sumber daya
G Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
7 Sekolah memiliki RKJM 4 Memuat 7
dan RKT yang meliputi komponen;
komponen: (1) Memuat 6
kesiswaan,(2) kurikulum 3 komponen;
dan pembelajaran,(3)
tendik dan
pengembangannya ,(4) 2 Memuat 5
komponen;
sarpras, (5). keuangan dan
pembiayaan, (6) peran serta 1 Memuat 3-4
DUDI dan kemitraan, (7) komponen;
budaya dan lingkungan
masyarakat, dan (8) 0 Memuat < 3
komponen.
rencana kerja peningkatan
mutu lainnya.
II ISI PENDIDIKAN (BOBOT 5)
8 Sekolah menyusun KTSP
dengan outline yang 4 Memuat lebih dari
12 komponen;
meliputi: (1) Tujuan
Pendidikan Menengah , (2) 3 Memuat 10 s.d. 12
visi dan misi SMA, (3) komponen;
Tujuan SMA, (4) Profil
Lulusan, (5) SKL 2 Memuat 7 s.d. 9
komponen;
Kompetensi Keahlian, (6)
Deskripsi KKNI level 2 1 Memuat 4 s.d. 6
atau 3, (7) Deskripsi SK komponen;
berdasar KI, (8) Struktur
Kurikulum, (9) Kompetensi 0 Memuat kurang
dari 4 komponen.
Mata Pelajaran, (10)
Program Muatan Lokal,
(11) Strategi Pelayanan
BK, (12) Kegiatan
Ekstrakurikuler, (13)
Pengaturan Beban Belajar,
(14) Peraturan Akademik
dan (15) kalender
Pendidikan
III JUMLAH DAN KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (BOBOT
20)
9 Guru memiliki kualifikasi
akademik minimum sarjana 4 minimal 80% S1/D-
IV dan minimal
(S1) atau diploma empat 20% S2 100 %
(D-IV). Untuk bidang
tertentu, kualifikasi berpendidikan
kepakaran ditunjukkan 3 S1/D-IV
dengan pengakuan lain 91% s.d. 99%
setingkat S1 atau D-IV. berpendidikan
2 S1/D-IV
81% s.d. 90%

1 berpendidikan
S1/D-IV
44
Kurang dari 81%

guru berpendidikan
minimum S1 atau
0 D-IV
10 Kepala sekolah memenuhi
persyaratan, meliputi: (1) 4 Memuat 7
memiliki kualifikasi paling komponen;
rendah S1, (2) berusia
Memuat 6
maksimal 56 tahun, (3) 3
komponen;
sehat jasmani dan rohani,
(4) tidak pernah terkena Memuat 5
hukuman, (5) memiliki 2 komponen;
sertifikat pendidik, (6)
memiliki sertifikat kepala Memuat 3-4
sekolah/madrasah, (7) 1 komponen;
berpengalaman mengajar
minimal 5 tahun Memuat < 3
0 komponen.
96%-100% guru
11 Program keahlian memiliki 4 mata pelajaran
memiliki
guru mata pelajaran muatan kesesuaian;
peminatan (C) sesuai
dengan program 91%-95% guru
keahliannya. 3 mata pelajaran
memiliki
kesesuaian;

86%-90% guru
2 mata pelajaran
memiliki
kesesuaian;

81%-85% guru
1 mata pelajaran
memiliki
kesesuaian;

Kurang dari 81%


gurumata pelajaran
0 memiliki
kesesuaian.

12 Sekolah memiliki tenaga 4 Meliputi 6


kependidikan lainnya, komponen;
meliputi: 1) tenaga
administrasi, 2) tenaga 3 Meliputi 5
perpustakaan, 3) tenaga komponen;
laboratorium/bengkel, 4) Meliputi 4
laboran, 5) tenaga teknis , 2 komponen;
dan 6) petugas layanan
khusus 1 Meliputi 3
komponen;

0 Meliputi < 3
komponen
IV SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN (BOBOT 40)
13 Lahan sekolah memenuhi 4 Memenuhi 5 syarat
ketentuan: (1) terhindar keamanan;
dari potensi bahaya yang Memenuhi 4 syarat
mengancam kesehatan dan 3 keamanan;
keselamatan jiwa, (2)
memiliki akses untuk 2 Memenuhi 3 syarat

45
penyelematan dalam keamanan;
keadaan darurat, (3)
Memenuhi 2 syarat
terhindar dari pencemaran 1 keamanan;
air, (4) terhindar dari
kebisingan, (5) terhindar 0 Memenuhi < 2
dari pencemaran udara syarat keamanan.
14 Bangunan sekolah 4 Memenuhi 5 syarat
memenuhi persyaratan kesehatan;
keselamatan, meliputi: (1) 3 Memenuhi 4 syarat
konstruksi yang stabil, (2) kesehatan;
konstruksi yang kokoh, (3)
sistem pencegahan bahaya 2 Memenuhi 3 syarat
kebakaran, (4) penangkal kesehatan;
petir, (5) penangkal petir Memenuhi 2 syarat
1 kesehatan;

0 Memenuhi < 2
syarat kesehatan.
15 Bangunan sekolah 4 Memenuhi 5 syarat
memenuhi persyaratan kesehatan;
kesehatan, meliputi: (1) Memenuhi 4 syarat
ventilasi udara, (2) 3 kesehatan;
pencahayaan, (3) sanitasi,
(4) tempat sampah, (5) 2 Memenuhi 3 syarat
bahan bangunan yang aman kesehatan;

Memenuhi 2 syarat
1 kesehatan;

0 Memenuhi < 2
syarat kesehatan.
16 Sekolah memiliki luas 4 Memiliki luas lantai
lantai bangunan sesuai bangunan sesuai
ketentuan;
dengan ketentuan minimal
sesuai dengan standar Memiliki lantai
sarpras 3 bangunan dengan
luas 91%-99% dari
ketentuan ;

Memiliki lantai
2 bangunan dengan
luas 81%-90% dari
ketentuan ;

Memiliki lantai
1 bangunan dengan
luas 71%-80% dari
ketentuan ;

0 Memiliki lantai
bangunan dengan
luas kurang dari
71% dari ketentuan.
17. Bangunan sekolah 4 Memiliki daya
memiliki instalasi listrik lebih dari
kebutuhan minimal
dengan daya yang operasi penuh;
mencukupi kebutuhan
sesuai kebutuhan riil 3 Memiliki sesuai
operasi penuh kebutuhan minimal
operasi penuh;

Memiliki 60% dari


2 kebutuhan minimal
operasi penuh;

46
1 Memiliki 40% dari
kebutuhan minimal
operasi penuh;

0 Memiliki kurang
dari 40% kebutuhan
minimal operasi
penuh.
18. Sekolah memiliki ruang pembelajaran umum sesuai dengan Standar Sarpras
Sarpras meliputi
a. Ruang Kelas meliputi 4 Memuat 7
(1) jumlah minimal tetentuan;
sama banyaknya rombel, Memuat 6
(2) luas minimum 30 3 ketentuan;
m2, (3) lebar minimum
5 m, (4) perabot, (5) 2 Memuat 5
peralatan pendidikan, ketentuan;
(6) media pendidikan Memuat 3-4
dan (7) peralatan lainnya 1 ketentuan;

0 Memuat < 3
ketentuan.
b. Ruang Perpustakaan Meliputi 6
meliputi (1) luas 4 ketentuan;
minimum 1,5 ruang
kelas, (2) lebar 3 Meliputi 5
minimum 5 m dan (3) ketentuan;
buku teks pelajaran, (4) Meliputi 4
buku panduan pendidik, 2 ketentuan;
(5) buku pengayaan dan
(6) buku referensi dapat 1 Meliputi 3
berwujud e-book ketentuan;

Meliputi < 3
0 ketentuan.
c.
Memuat 7
d. Ruang Laboratorium
ketentuan;
Komputer meliputi (1)
jumlah 1 ruang, (2) luas Memuat 6
minimum 64 m2, (3) 4 ketentuan;
lebar minimum 8 m, (4)
Memuat 5
perabot, (5) peralatan
3 ketentuan;
pendidikan, (6) media
pendidikan dan (7) Memuat 3-4
peralatan lainnya ketentuan;
2
Memuat < 3
1 ketentuan.

19. Sekolah memiliki Ruang Penunjang yang sesuai Standar Sarpras

47
a. Ruang pimpinan Memuat 9-10
memiliki (1) luas 4 ketentuan;
minimum 18 m2, (2) Memuat 7-8
lebar minimal 3 m, (3) 3 ketentuan;
kursi pimpinan, (4) meja
pimpinan, (5) kursi dan 2 Memuat 5-6
meja tamu, (6) lemari, ketentuan;
(7) papan statistik, (8) Memuat 3-4
simbol kenegaraan, (9) 1 ketentuan;
tempat sampah, (10) jam
dinding. 0 Memuat < 3
ketentuan.
b. Ruang guru memiliki (1)
dengan rasio minimum 4 Memuat 10-11
4
m2/guru, (2) luas ketentuan;
minimum 56 m2, (3)
3 Memuat 8-9
kursi meja, (4) meja
ketentuan;
kerja, (5) lemari, (6)
kursi tamu, (7) papan Memuat 6-7
2
statistik, (8) papan ketentuan;
pengumuman, (9)
1 Memuat 5-6
tempat sampah, (10)
ketentuan;
tempat cuci tangan, (11)
jam dinding Memuat < 5
0
ketentuan.

c. Ruang tenaga
administrasi memiliki 4 Memuat 12-14
(1) rasio minimum 4 ketentuan;
m2/guru, (2) luas 3 Memuat 9-11
minimum 16 m2, (3) ketentuan;
kursi meja, (4) meja
kerja, (5) lemari, (6) 2 Memuat 6-8
papan statistik, (7) ketentuan;
tempat sampah, (8) 1 Memuat 3-5
komputer, (9) filling ketentuan;
cabinet, (10) brankas,
(11) telepon, (12) jam 0 Memuat < 3
dinding, (13) kotak ketentuan.
kontak, (14) penanda
waktu.

d. Jamban memenuhi (1) Memenuhi 5


4
jumlah minimum 3 ketentuan;
(untuk siswa 1, siswi 1
Memenuhi 4
dan guru 1), (2) luas ketentuan;
3
minimum per jamban 2
m2, (3) tersedia air, (4) Memenuhi 3
2
bersih, (5) sarana ketentuan;
lengkap
Memenuhi 2
1 ketentuan;

Memenuhi < 2
0 ketentuan.

e. Tempat bermain, Memenuhi 5


4
berolahraga, ketentuan;
berkesenian,
48
keterampilan dan 3 Memenuhi 4
upacara dengan ketentuan;
ketentuan : (1) luas Memenuhi 3
minimum, (2) memiliki 2 ketentuan;
bendera dan tiang
bendera, (3) memiliki 1 Memenuhi 2
peralatan olah raga, (4) ketentuan;
memiliki peralatan seni Memenuhi < 2
budaya, (5) memiliki 0 ketentuan.
peralatan keterampilan

20. Program keahlian 4 Memenuhi 7


mempunyai Ruang ketentuan;
Pembelajaran Khusus Memenuhi 6
sesuai Standar Sarpras : 3 ketentuan;
a. Ruang praktik 1
memenuhi (1) jenis, (2) 2 Memenuhi 5
rasio sesuai standar, (3) ketentuan;
deskripsi, (4) perabot, Memenuhi 3-4
(5) peralatan 1 ketentuan;
pendidikan, (6) media
pendidikan, (7) 0 Memenuhi < 3
peralatan lainnya ketentuan.

b.Ruang praktik 2 4 Memenuhi 7


memenuhi (1) jenis, (2) ketentuan;
rasio sesuai standar, (3) Memenuhi 6
deskripsi, (4) perabot, (5) 3 ketentuan;
peralatan pendidikan, (6)
media pendidikan, (7) 2 Memenuhi 5
peralatan lainnya ketentuan;
1 Memenuhi 3-4
ketentuan;

0 Memenuhi < 3
ketentuan.

c. Ruang penyimpanan dan 4 Memenuhi 7


instruktur memenuhi ketentuan;
(1) jenis, (2) rasio sesuai Memenuhi 6
standar, (3) deskripsi, 3 ketentuan;
(4) perabot, (5)
peralatan pendidikan, 2 Memenuhi 5
(6) media pendidikan, ketentuan;
(7) peralatan lainnya Memenuhi 3-4
1 ketentuan;

0 Memenuhi < 3
ketentuan.
21. Sekolah memiliki unit 4 Memenuhi 5
produksi/bussines centre komponen;
sebagai wahana 3 Memenuhi 4
kewirausahaan, yang komponen;
memiliki: (1) ruang
produksi/jasa, (2) sistem 2 Memenuhi 3
usaha sendiri, (3) komponen;
pembukuan yang tertib dan
49
transparan, (4) Sumber 1 Memenuhi 2
Daya Manusia, (5) profit Komponen;
0 Memenuhi < 2
komponen.
V SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI (BOBOT 10)
22. Dokumen KTSP 4 Memenuhi 5
merancang siswa mengikuti kegiatan;
berbagai ujian : Memenuhi 4
(1) ulangan harian 3 kegiatan;
(2) ujian tengah gajil
(3) ujian tengah genap, 2 Memenuhi 3
(4) ujian sekolah, kegiatan;
(5) belum ada rencana, Memenuhi 2
1 kegiatan;

0 Memenuhi < 2
kegiatan.
23. Sekolah menentukan 4 Memenuhi 4
kelulusan satuan kriteria;
pendidikan pada dokumen Memenuhi 3
KTSP dengan ketentuan: 3 kriteria;
(1) menyelesaikan seluruh
program pembelajaran, (2) 2 Memenuhi 2
memperoleh nilai kriteria;
sikap/perilaku minimal 1 Memenuhi 1
baik, (3) lulus ujian kriteria;
sekolah/madrasah, (4) lulus
ujian sekolah/madrasah 0 Tidak memenuhi
berstandar nasional semua kriteria.
VI MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN (BOBOT 5)
24 Sekolah memiliki struktur 4 Memenuhi 4
organisasi yang lengkap ketentuan;
dan efektif, sesuai Memenuhi 3
ketentuan, melalui langkah 3 ketentuan;
berikut:
(1) di rapat, 2 Memenuhi 2
(2) diputuskan, ketentuan;
(3) ditetapkan, Memenuhi 1
(4) disosialisasikan, 1 ketentuan;
(5) disahkan
0 Tidak memenuhi
semua ketentua.

Rekomendasi : Satuan Pendidikan memenuhi syarat melakukan perubahan


alamat
Tindak Lanjut : Memberikan Surat Keputusan perubahan alamat Satuan
Pendidikan

Verifikator I Verifikator

Nama Nama
NIP...................... NIP. ...........................
50
d. Format Instrumen Penutupan

INSTRUMEN VERIFIKASI
PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nama satuan Pendidikan : .....................................................


NPSN : .................................................
Tahun Berdiri : ....................................................
Alamat : ....................................................
Yayasan Penyelenggara : .....................................................
Pelaksanaan Verifikasi : ...................................................

No Uraian Ya Tidak Keterangan

1 Laporan Tim Evaluasi Kelayakan operasional


menunjukkan sekolah sudah tidak operasional;
2 Dua tahun berturt-turut setelah meluluskan tidak
mendaftar/menolak akreditasi;
3 Dua kali berturut-tururt diakreditasi mendapatkan hasil
TT (Tidak Terakreditasi);
4 Tidak menyelenggarakan pembelajaran selama
maksimal 1 (satu) bulan berturut-turut pada waktu
pembelajaran efektif;
5 Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan
terhadap peserta didik dan stakeholders tidak efektif;
6 Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh
pengawas pembina selama 2 tahun terakhir yang
menunjukkan bahwa sekolah berada dalam kategori
tidak layak;
7 Atas permintaan penyelenggara pendidikan dengan
alasan yang dapat dipertanggunjawabkan;
8 Dinyatakan pailit oleh pihak berwenang
Jumlah

*) Keterangan
Apabila salah satu item terbukti secara meyakinkan maka sekolah diusulkan ditutup atau
dicabut ijin operasionalnya.

Semarang, ................., .........

Verifikator 2 Verifikator 1

Nama Nama
NIP. ..................... NIP. ...........................

51
TAMBAHAN PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI
A. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PENDIRIAN SMA

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Memiliki bukti pemenuhan komitmen 1. Dokumen dari Lembaga OSS Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dari : 2. Izin usaha yang menyataka berlaku dan Teknologi nomor 26 tahun 2021 tentang Pemberian Izin
(a)Nomor Induk Berusaha (NIB); efektif Pendirian Satuan Pendidikan.
(b) Izin Usaha berlakuefektif yang 3.Izin lokasi untuk tanah lebih dari 1 Mencantumkan peminataan yang dibuka maka DPMPTSP
dilakukan dengan mengunggah izin hari berlaku efektif menerbitkan surat ijin operasional secara manual melengkapi izin
pendirian SMA oleh DPMPTSP; 4. Izin lokasi perairan untuk komersial/operasional dari Lembaga OSS Izin usaha berlaku efektif
(c)Izin Lokasi bagi pelaku usaha sector kemaritiman dan perairan jika ijin lokasi, ijin lingkungan dan izin mendirikan bangunan dari
pendidikan yang memiliki lahan 5. Izin lingkungan berlaku efektif dinas terkait telah diupload Izin lokasi berlaku efektif jika pemohon
seluas 4400 m2; 6. Izin Mendirikan Bangunan telah mengupload ijin lokasi dari Kantor Badan Pertanahan diperoleh.
(d)Izin Lingkungan berupa Surat berlaku efektif Izin lingkungan berlaku efektif jika pemohon mengupload Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup Hidup (SPPL) dari Kantor Lingkungan Hidup Diperoleh.
(SPPL); Izin Mendirikan Bangunan berlaku efektif jika pemohon mengupload
(e) Izin Mendidirikan Bangunan yang Izin Mendirikan Bangunan dari Dinas terkait diperoleh
relevan dengan kebutuhan
2 Memiliki surat surat pengantar di lampiri Surat Pengantar berisikan keterangan Cabang Dinas Pendidikan melakukan verifikasi proposal pendirian
hasil verifikasi dari Kantor Cabang Dinas Hasil verifikasi dan di lampiri hasil Sekolah dari Yayasan yang ditandatangani oleh Kepala Cabang Dinas
Pendidikan di Wilayah pemohon verifikasi Terpadu Satu Pintu Pendidikan selanjutkan dengan surat pengantar dan dilampiri hasil
(DPMPTSP) verifikasi diserahkan kepada DPMPTSP.
dilampiri proposal Sistematika proposal menyesuaikan dengan SOP Perizinan
3 Usulan memuat analisis studi kelayakan Dokumen meliputi PP No 7 tahun 2012 Bab II pasal 3 menyebutkan setiap kegiatan
yang berbasis data faktual 1. Analisis potensi geografis atau usaha yang berdampak terhadap lingkungan wajib memiliki
dibuktikan dengan izin lokasi dari AMDAL.
2. Analisis potensi sosiologis berupa Dukungan masyarakat berasal dari ketua RT/RW, ulama, kepala
analisis dukungan dari tokoh SLTP, Kepala SLTA di daerah kecamatan tersebut

52
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
masyarakat, ulama, tokoh
pendidikan, kepala sekolah SLTP
di lingkungan kecamatan dimana
sekolah berdomisili
3. Analisis Rencana Tata Ruang
dibuktikan dengan site plan yang
dikeluarkan lembaga yang
berwenang
4. Data lulusan SMP/Sederajat di
kecamatan pemohon
5. Data jarak sekolah dengan
sekolah lain yang memiliki
kompetensi keahlian yang sama
4 Surat pernyataan kesanggupan Surat pernyataan kesanggupan Cukup jelas
melaksanakan kurikulum Nasional dan melaksanakan kurikulum nasional
Muatan Lokal serta berupaya memenuhi dan muatan lokal serta memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP) SNP yang ditandatangani oleh
Kepala Sekolah dengan bermaterai
Rp 10.000 ,-
5 Status kelembagaan pengusul memiliki Dokumen SK Badan Hukum dari Peraturan Menkumham No. 2 tahun 2016 tentang tata Cara pengajuan
SK dari Kemenkumham sesuai ketentuan Kemenkumham tentang pendirian badan hukum dan perubahan Anggaran dasar dan perubahan data
yang berlaku Yayasan yang terbaru yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan

6 Lembaga pengusul memiliki struktur Dibuktikan dengan kegiatan dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
organisasi, bergerak di bidang pendidikan bukti dokumen yang bisa diamati di 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
yang tertuang pada AD/ART sekolah, meliputi: Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mewajibkan sekolah memiliki
1) Notulen rapat yang berisi struktur organisasi lengkap dengan AD/ART serta penjabaran tugas.
keputusan tentang Sekolah swasta AD/ART dan struktur organisasi sekolah ditetapkan

53
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
2) penyusunan struktur organisasi oleh Kepala Sekolah dan disahkan oleh Badan/Lembaga
sekolah Penyelenggara Pendidikan/Yayasan
2) Dokumen penetapan dan
pengesahan susunan organisasi
sekolah
3) Bukti sosialisasi kepada semua
warga sekolah dan pihak-pihak
pemangku kepentingan berupa
bagan/struktur organisasi, foto
kegiatan, dokumen pertemuan
sosialisasi, notulen atau berita
acara, dilengkapi daftar hadir
4) Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah.
5) Rincian tugas setiap personil
dalam struktur organisasi
7 Luas lahan minimal 4400 m2 terletak 1. Sertifikat tanah a.n. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
dalam satu kompleks dengan sertifikat Yayasan/Lembaga penyelenggara 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
hak milik a.n. Yayasan/Lembaga pendidikan pemohon dengan Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mengatur tentang
Pengusul ukuran luas tanah yang jelas penentuan luas lahan minimal berdasar jumlah rombel, jumlah siswa
2. Surat ijin pemanfaatan dari per rombel, dan jumlah bangunan lantai.
pemegang hak atas tanah Permendikbud RI No. 36 Tahun 2014 menyatakan status
kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah tidak dalam
sengketa, dan memiliki sertifikat tanah atau izin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 10
(sepuluh) tahun

54
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
8 Ada Rekomendasi dari Pemangku Surat rekomendasi/dukungan/ Permendiknas No. 22 tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kepentingan bisa dari Bupati, Bappeda pernyataan dari salah satu pejabat Kemendikbud tahun 2015-2019 mewajibkan setiap daerah
atau Dinas Pendidikan tempat pemohon Bupati, Bappeda atau Dinas meningkatkan sasaran strategis berupa peningkatan Angka
Pendidikan setempat Partisipasi Kasar sebesar 85,71%
Data APK untuk bahan analisis calon peserta didik masih menjadi
tanggung jawab Dinas pendidikan Kab/kota.
9 Analisis kebutuhan peserta didik Bukti berupa APK yang Cara menghitung calon peserta didik program atau kompetensi
berdasar jumlah lulusan SMP/MTs, daya menggambarkan tingkat kabupaten keahlian baru adalah =
tampung di SMA. dan kecamatan, Daftar lulusan SLTP Jumlah lulusan SLTP – (APK Kecamatan kali jumlah lulusan SLTP
di kecamatan sekolah pemohon dan di
analisis calon peserta didik kecamatan tersebut)
didasarkan APK tingkat kecamatan. Atau ada surat kesediaan/pernyataan lulusan SLTP yang bersedia
mendaftar sebagai calon peserta didik program atau kompetensi
keahlian baru
10 Dana yang tersedia untuk 1 rombel Bukti berupa rekening dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 69 tahun 2009
dalam rekening a.n Yayasan/Lembaga giro yang dicetak menurut kondisi tanggal 5 Oktober 2009
Standar Biaya Operasi Nonperasionalia tahun 2009 untuk Sekolah
Pengusul dalam bentuk giro biaya non satu bulan terakhir Dasar/Madrasah Idaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/
personalia minimal 450 juta rupiah Madrasah Tsnawiyah(SMP/MTs), Sekolah Mengah Atas/Madrasah
Menengah Atas/Madrasah AlIyah (Sma/Ma), Sekolah
Menengah Kejuruan (Smk), Sekolah Dasar Luar Biasa (Sdlb),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (Smplb), Dan
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (Smalb)

11 Memiliki dokumen kepemilikan sarana Bukti berupa Daftar inventaris RPU, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24
dan prasarana minimal meliputi: Ruang dan RP serta foto-foto sarana Tahun 2007 tentang Standar sarana dan prasarana untuk sekolah
Pembelajaran Umum (RPU), Ruang dan prasarana yang dimiliki Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama
Penunjang (RP) beserta kelengkapannya /Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS) dan Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah (SMA/MA)

55
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
Kepemilikan RPU meliputi sarpras Ruang Kelas, Ruang
Perpustakaan, TIK dan Ruang Seni Budaya, Prakarya
dengan ukuran sesuai standar
Kepemilikan RP meliputi sarpras Ruang pimpinan, Ruang Guru,
Ruang tenaga Administrasi, Jamban, Tempat bermain, berolahraga,
berkesenian, keterampilan dan upacara dengan ukuran sesuai standar
12 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan Surat IMB yang dikeluarkan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
(IMB) Dinas terkait 05/PRT/M/2016 mewajibkan semua bangunan memiliki Izin
Mendirikan Bangunan
Kepemilikan IMB bukan sedang dalam proses tetapi dalam bentuk
13 Memiliki Rencana Induk Pengembangan Dokumen RIPS Pergub 34 tahun 2015 mewajibkan setiap sekolah memiliki RIPS atau
Sekolah RKJM/RKT yang memuat rencana pengembangan sekolah selama 5
tahun

B. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PERUBAHAN NAMA SATUAN PENDIDIKAN

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Memiliki surat pengantar yang dilampiri Surat pengantar berisikan bahwa Tanggungjawab pengawas melakukan monitoring 8 SNP sesuai
hasil verifikasi Proposal dari Kepala hasil Verifikasi layak Permendikbud No 143 tahun 2014. Pengawas memeriksa berkas
Cabang Dinas Pendidikan di Wilayah proposal pendirian sekolah. Surat pengatar yang dilampiri hasil
Pemohon verifikasi proposal diberikan setelah pengawas melakukan verifikasi
verifikasi proposal ole cabang dinas pendidikan . Selanjutnya cabang
dinas pendidikan mengajukan usulan Perizinan ke DPMPTSP Provinsi
Jawa Tengah.
2 Usulan memuat analisis studi kelayakan Dokumen meliputi PP No 7 tahun 2012 Bab II pasal 3 menyebutkan setiap kegiatan
yang berbasis data faktual 1. Analisis potensi geografis atau usaha yang berdampak terhadap lingkungan wajib memiliki
dibuktikan dengan izin lokasi dari AMDAL. Khususnya program atau kompetensi keahlian yang

56
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
Kantor Badan Pertanahan mengeluarkan limbah hasil pembelajaran praktik yang berbahaya
2. Analisis potensi sosiologis perlu konsultasi dengan Kantor Lingkungan Hidup
berupa Dukungan masyarakat berasal dari ketua RT/RW, ulama, kepala
analisis dukungan dari tokoh SMP/Sederajat, Kepala SMA/Sederajat di daerah kecamatan tersebut
masyarakat, ulama, tokoh
pendidikan, kepala sekolah SLTP
di lingkungan kecamatan dimana
sekolah berdomisili
3. Analisis Rencana Tata Ruang
dibuktikan dengan site plan yang
dikeluarkan lembaga yang
berwenang
4. Data lulusan SLTP di kecamatan
pemohon
5. Data jarak sekolah dengan
sekolah lain yang memiliki
kompetensi keahlian yang sama
3 Surat pernyataan kesanggupan Surat pernyataan kesanggupan Cukup jelas
melaksanakan kurikulum Nasional dan melaksanakan kurikulum nasional
Muatan Lokal serta berupaya memenuhi dan muatan lokal serta memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP) SNP yang ditandatangani oleh
Kepala Sekolah dengan bermaterai
Rp. 10.000,-
4 Status kelembagaan pengusul memiliki Dokumen SK Badan Hukum dari Peraturan Menkumham No. 2 tahun 2016 tentang tata Cara
SK dari Kemenkumham sesuai ketentuan Kemenkumham tentang pendirian pengajuan badan hukum dan perubahan Anggaran dasar dan
yang berlaku Yayasan yang terbaru perubahan data yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan
5 Lembaga pengusul memiliki struktur Dibuktikan dengan kegiatan dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 241/P/2019
organisasi, bergerak di bidang bukti dokumen yang bisa diamati di tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang

57
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
pendidikan yang tertuang pada AD/ART sekolah, meliputi: SMA/MA mewajibkan sekolah
1) Notulen rapat yang berisi memiliki struktur organisasi lengkap dengan AD/ART serta
keputusan tentang penyusunan penjabaran tugas.
struktur organisasi sekolah Sekolah swasta AD/ART dan struktur organisasi sekolah ditetapkan
2) Dokumen penetapan dan oleh Kepala Sekolah dan disahkan oleh Badan/Lembaga
pengesahan susunan organisasi Penyelenggara Pendidikan/Yayasan
sekolah
3) Bukti sosialisasi kepada semua
warga sekolah dan pihak-pihak
pemangku kepentingan berupa
bagan/struktur organisasi, foto
kegiatan, dokumen pertemuan
sosialisasi, notulen atau berita
acara, dilengkapi daftar hadir
4) Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah.
5) Rincian tugas setiap personil
dalam struktur organisasi

58
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
6 Sekolah memiliki lahan seluas minimal Dibuktikan dengan dokumen yang Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 241/P/2019
4400 m2 terletak dalam satu kompleks memuat luas lahan bangunan tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang
dengan sertifikat hak milik a.n. sekolah. Luas lahan minimum SMA/MA
Yayasan/Lembaga Pemohon. berdasar jumlah Rombel dan jumlah lahan minimal berdasar jumlah rombel, jumlah siswa per rombel,
lantai ditentukan sesuai Tabel 1 atau dan jumlah bangunan lantai
Tabel 2 Permendikbud RI No. 24 Tahun 2007 menyatakan status
Dokumen meliputi kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah tidak dalam
1. sertifikat tanah a.n. sengketa, dan memiliki sertifikat tanah atas nama Yayasan.
Yayasan/Lembaga penyelenggara
pendidikan Tabel 1 : Untuk jumlah siswa 15 s.d. 36 per rombel
pemohon dengan ukuran luas
tanah yang jelas Luas minimum lahan
Rombel Bangunan 1 Bangunan 2 Bangunan 3
lantai lantai lantai
3 2140 1360 -
4-6 2570 1420 1290
7-9 3040 1640 1340
10-12 3570 1890 1390
13-15 4000 2150 1440
16-18 4440 2390 1590
19-21 5000 2670 1780
22-24 5570 3000 2020
25-27 6040 3240 2170
7 Analisis kebutuhan peserta didik Bukti berupa APK yang Cara menghitung calon peserta didik program atau kompetensi
berdasar jumlah lulusan SMP/MTs, daya menggambarkan tingkat kabupaten keahlian baru adalah =
tampung di SMA. dan kecamatan, Daftar lulusan SLTP Jumlah lulusan SLTP – (APK Kecamatan kali jumlah lulusan SLTP di
di kecamatan sekolah pemohon dan kecamatan tersebut)

59
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
analisis calon peserta didik
didasarkan APK tingkat kecamatan.
8 Dana yang tersedia untuk 1 rombel Bukti berupa rekening dalam bentuk Perhitungan berdasar Permendiknas No. 69 tahun 2009 tentang
dalam rekening a.n Yayasan/Lembaga giro yang dicetak menurut kondisi standar pembiayaan. Biaya operasional non personalia dihitung
Pengusul dalam bentuk giro biaya non satu bulan terakhir menurut tabel dengan ditambah laju inflasi 3,5 % per tahun.
personalia minimal 3 kali biaya
operasional kompetensi keahlian yang
diusulkan berdasarkan Standar
Pembiayaan
9 Memiliki dokumen kepemilikan sarana Bukti berupa Daftar inventaris RPU, Permendiknas 24 tahun 2007 tentang Standar sarana dan
dan prasarana minimal meliputi: Ruang dan RP serta foto-foto sarana Prasarana. Kepemilikan ditunjukkan dengan adanya daftar inventaris
Pembelajaran Umum (RPU), Ruang dan prasarana yang dimiliki sarpras (bukan dalam perencanaan atau proses pengadaan)
Penunjang (RP) beserta kelengkapannya Kepemilikan RPU meliputi sarpras Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan
dan Lab Komputer dengan ukuran sesuai standar
Kepemilikan RP meliputi sarpras Ruang pimpinan, Ruang Guru,
Ruang tenaga Administrasi, Jamban, Tempat bermain, berolahraga,
berkesenian, keterampilan dan upacara dengan ukuran sesuai
standar
10 Memiliki Rencana Kerja Jangka Bukti RKJM dan RKT Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 241/P/2019
Menengah dan Rencana Kerja Tahunan tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang
SMA/MA Lampiran VII tentang standar
pengelolaan bahwa sekolah wajib menyusun Rencana Kerja Sekolah
yang terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
RKJM dan RKT memuat rencana pemenuhan 8 standar nasional
pendidikan

60
c. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENDIRIAN SMA

No. Instrumen Pembuktian Penjelasan


1. Lokasi sekolah berada pada daerah yang 1. dari dinas tata ruang kab/kota Berdasar Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007, surat
sesuai dengan rencana umum tata dari dinas tata ruang kab/kota rekomendasi ditandatangani kepala dinas terkait
ruang Site plan adalah gambar dua dimensi yang menunjukkan detail
rencana yang akan dilakukan terhadap lahan tanah baik
2. Memiliki gambar site plan
menyangkut rencana bangunan, jalan, utilitas air bersih, air kotor,
dan fasilitas penunjang lainnya
2 Sekolah memiliki prospek calon peserta 1. Memiliki data jumlah siswa Data harus valid yang ditunjukkan dengan keterangan yang sah dari
didik SMP dan MTs dalam radius 10 instansi terkait
km minimal dari 5 sekolah Analisis berdasarkan hasil survei minat calon peserta didik minimal
2. Memiliki dokumen analisis di
jumlah calon peserta didik 5 SMP/Sederajat sekitar lingkungan sekolah yang akan didirikan
3. APK tahun terakhir
3 Ada dukungan dari masyarakat meliputi: 1. RT, RW dan Lurah/Kepala Berbentuk surat dukungan yang dibubuhi meterai Rp. 10.000,-
1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa, 2) Desa tempat sekolah akan
tokoh agama/masyarakat, 3) Kepala didirikan
SMP/MTs 2. Tokoh agama/masyarakat
minimal 3 orang
3. Kepala sekolah SMP/MTs
minimal 5 orang
4 Sekolah memiliki Rencana Kerja Jangka 1. Dokumen RKJM RKJM dan RKT wajib memuat rencana pemenuhan 8 SNP selama 5
Menengah(RKJM), Rencana Kerja 2. Dokumen RKT tahun mendatang
Tahunan(RKT) dan Rencana Kegiata dan
Anggaran Sekolah (RKAS) yang
meliputi 8 SNP komponen:
(1)kesiswaan,(2) kurikulum dan
pembelajaran,(3) tendik dan

61
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
pengembangannya,(4) sarpras,
(5).keuangan dan pembiayaan, (6)
Budaya dan lingkungan masyarakat, dan
(8) rencana kerja peningkatan mutu
lainnya.
5 sekolah menyusun e- KTSP dengan 1)Dokumen draft KTSP/e-KTSP Deskripsi KI dan KD diambil dari Permendikbud nomor 37 tahun
outline yang meliputi: (1) Tujuan 2018
Pendidikan Menengah Atas, (2) visi dan Tentang KI dan KD SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK/MAK pada
misi SMK, (3) Tujuan SMA, (4) Profil Kurikulum 2013
Lulusan, (6) Deskripsi KKNI level 2 atau
3, (7) Deskripsi KI dan KD, (8) Struktur
Kurikulum, (9) Kompetensi Mata
Pelajaran, (10) Program Muatan
Lokal,(12) Kegiatan Ekstrakurikuler,
(13)Pengaturan Beban Belajar,
(14)Peraturan Akademik dan (15)
kalender Pendidikan
6 Calon Pendidik memiliki kualifikasi Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi
akademik minimum sarjana (S1) atau 1. Fotokopi Ijazah S1/DIV akademik dan kompetensi guru mewajibkan guru minimal harus
diploma empat (D-IV). Untuk bidang (dilegalisir PT)/sertifikat S1/DIV atau sertifikat kepakaran
tertentu, kualifikasi kepakaran kepakaran setiap calon pendidik
ditunjukkan dengan pengakuan lain linier
setingkat S1 atau D-IV. 2. Surat lamaran atau pernyataan
kesanggupan mengajar di atas
materai Rp.10.000,-
7 Calon Kepala sekolah memenuhi 1. Ijazah calon Kepala Sekolah Permendikbud RI No 6 Tahun 2018, mewajibkan Standar Kepala
persyaratan, meliputi: (1) memiliki 2. Surat keterangan sehat dari Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) berusia maksimal 56
kualifikasi paling rendah S1, (2) berusia dokter tahun, (3) tidak terkena hukuman, (4) sertifikat kepala sekolah, (5)

62
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
maksimal 56 tahun, (3) sehat jasmani dan 3. SKCK calon Kepala Sekolah sehat jasmani dan rohani, dan (5) berpengalaman mengajar minimal
rohani, (4) tidak pernah terkena 4. Sertifikat Pendidik 6 tahun
hukuman, (5) memiliki sertifikat 5. Sertifikat Kepala Sekolah
pendidik, (6) memiliki sertifikat kepala SK mengajar sebelum jadi
Sekolah/madrasah, (7) berpengalaman calon
mengajar minimal 6 tahun Kepala Sekolah

8 Kompetensi keahlian memiliki guru mata Dokumen: Permendikbud No. 37 Tahun 2017 tentang sertifikasi guru dalam
pelajaran muatan peminatan (C) sesuai Fotokopi ijazah S1/D4 yang jabatan mewajibkan guru harus S1/D4 dan linier dengan mata
dengan program keahliannya. linier pelajaran yang diampu
dilegalisir PT
9 Sekolah memiliki tenaga kependidikan Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga administrasi
lainnya, meliputi: 1) tenaga administrasi, 1. Daftar tenaga kependidikan memilik Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
2) tenaga perpustakaan, 3) tenaga 2. Fotokopi ijazah tenaga 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
laboratorium/bengkel, 4) laboran, 5) kependidikan minimal SLTA Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA, kualifikasi akademik SLTA
tenaga teknis , dan 6) petugas layanan dilegalisir tentang perangkat akreditasi SMA
khusus mewajibkan sekolah memiliki tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium/bengkel, laboran, tenaga teknis
dan petugas layanan khusus
10 Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) 1. Dokumen ijin Lokasi dari Permendikbud RI No. 24 tahun 2007 lampiran III Standar Sarana dan
terhindar dari potensi bahaya yang Kantor Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah.
mengancam kesehatan dan keselamatan Badan Pertanahan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
jiwa, (2) memiliki akses untuk 2. Pengamatan lokasi sekolah 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
penyelamatan dalam keadaan darurat, 3. Wawancara dengan warga Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA A.Lahan
(3) terhindar dari pencemaran air, (4) sekolah Untuk penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan maka status
terhindar dari kebisingan, (5) terhindar tanah adalah Hak Milik atas nama Yayasan.
dari pencemaran udara mewajibkan sekolah memiliki lahan yang memenuhi ketentuan: (1)
terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan

63
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk penyelamatan dalam
keadaan darurat, (3) terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar
dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran udara
11 Bangunan sekolah memenuhi persyaratan 1. Dokumen IMB Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
keselamatan, meliputi: (1) konstruksi 2. Mengamati kondisi bangunan 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
yang stabil, (2) konstruksi yang kokoh, sekolah/madrasah dan Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mewajibkan sekolah memiliki
(3) sistem pencegahan bahaya kebakaran, prasarana bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
(4) penangkal petir,(5) penangkal petir yang ada, meliputi: 1)Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidak mudah
a) Konstruksi yang kukuh dan goyang.
stabil. 2)Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat terpancang
b) Perangkat pencegahan pada tempatnya.
bahaya 3)Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
kebakaran penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor asap/panas
c) Fasilitas ramah anak (sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam air, pasir, atau
d) Penangkal petir karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya kebakaran
Wawancara dengan berbagai ringan/APAR, kebakaran.
pihak yang terkait dengan 4)Fasilitas ramah anak adalah bangunan sekolah/madrasah yang
sarana memenuhi ketentuan:
dan prasarana. a) Peralatan belajar yang ramah anak.
b) Mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
c) Tersedianya tempat sampah terpilah.
d) Memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi air bersih dan
sabun.
e) Aman dari benda-benda yang jatuh dan bahan-bahan
berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan.
f) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi dengan ramp dan
tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm, dan tinggi
anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga lebih dari 150 cm,

64
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan
oleh semua peserta didik, termasuk anak penyandang
disabilitas).
5)Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa merusak benda-
benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
Batang penangkal petir, Kabel konduktor, dan
Tempat pembumian.
12 Bangunan sekolah memenuhi persyaratan 1. Mengamati kondisi bangunan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
kesehatan, meliputi: (1) ventilasi udara, sekolah/madrasah dan 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
(2) pencahayaan, (3) sanitasi, (4) tempat prasarana Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mewajibkan sekolah memiliki
sampah, (5) bahan bangunan yang aman yang ada, meliputi: bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
a)Ventilasi. 1)Ventilasi adalah (lubang) tempat udara dapat keluar masuk
b)Pencahayaan. secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC harus
c)Sanitasi. berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
d)Tempat sampah. 2)Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau
e)Bahan bangunan. lampu agar ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis.
2. Wawancara dengan berbagai 3)Sanitasi meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan, saluran
pihak yang terkait dengan air kotor dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.
sarana 4)Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah
dan prasarana. secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
5) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak mengandung
bahan berbahaya/beracun bagi kesehatan.
13 Sekolah memiliki luas lantai bangunan 1. Pengamatan langsung Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam
sesuai dengan ketentuan minimal sesuai bangunan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
dengan standar sarpras yang sudah berdiri 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi

65
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
2. Dokumen yang berisi tentang Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA yang dinyatakan dalam
luas lantai bangunan Untuk menghitung luas lahan minimum menggunakan tabel yang
didasarkan pada jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
bangunan lantai.
Misalnya:
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 36
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1 lantai
diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Persentase luas lantai minimum= (864:2047) x 100% = 82,6 %
14 Bangunan sekolah memiliki instalasi 1. Melihat ketersediaan Permendikbud no 24 tahun 2007 lampiran III tentang Bangunan
listrik dengan daya sebesar sesuai penerangan Menurut Permendikbud No. 005/H/AK/2017 sekolah memiliki
kebutuhan riil operasi penuh listrik di semua ruangan. instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.
2. Dokumen rekening pembayaran Sebagian besar SMA/MA dilengkapi dengan laboratorium sehingga
listrik. terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya yang
lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%
15 Sekolah memiliki ruang pembelajaran 1. Pengamatan/observasi di lokasi Berdasar Permendikbud RI No. 24 tahun 2007 Lampiran III, dan
umum sesuai dengan Standar Sarpras 2. Wawancara dengan berbagai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
a.Ruang Kelas meliputi: (a) jumlah pihak (wakil sarana dan 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
minimal sama banyaknya rombel, (b) prasarana). Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA : tentang
luas lantai rasio minimum 2 m2(untuk 1 Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori yang tidak
rombel kurang dari 18 anak luas 3. Daftar Ruang kelas lengkap memerlukan peralatan khusus. Ketentuan ruang kelas sekolah
minimum 36 m2), (c) perabot, (d) dengan ukuran Pengamatan meliputi:
peralatan pendidikan, (e) media Ruang perpustakaan, katalog/e- 1) jumlah minimum ruang kelas setengah jumlah rombongan

66
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
pendidikan dan (f) perlengkapan lain katalog, perabot, media belajar.
b. Ruang TIK meliputi: (a) jumlah 1 pembelajaran, dan 2) Rasio minimum luas lantai ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk
ruang untuk menampung 1 rombel, (b) perlengkapan lain. Dokumen rombel kurang dari 18 anak, luas minimum kelas 36 m2
perabot, (c) peralatan TIK, (d) media daftar inventaris 3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel berikut :
pendidikan, (e) luas minimum 30 m2 perpustakaan
1. Pengamatan Ruang dan No Jenis Rasio
pemanfaatan laboratorium, 1 Kursi siswa 1 buah/siswa
2. Dokumen daftar inventaris 2 Meja siswa 1 buah/siswa
peralatan komputer, perabot, 3 Kursi guru 1 buah/guru
media pembelajaran, dan 4 Meja guru 1 buah/guru
perlengkapan lain 5 Lemari 1 buah/ruang
6 Papan panjang 1 buah/ruang
7 Papan tulis 1 buah/ruang
8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang

1.Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan emperoleh


informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang perpustakaan
memiliki ketentuan, meliputi:
2.Ruang perpustakaan terletak di tempat yang mudah dijangkau, dan
berada di lokasi yang relatif terhindar dari kebisingan
3.Luas minimum satu setengah ruang kelas
Memiliki sarana sebagai berikut.

Tabel Sarana Ruang Perpustakaan

67
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 eksemplar/mata
pelajaran/peserta
didik, ditambah 2
eksemplar/mata
pelajaran/ sekolah
2 buku panduan guru 1 eksemplar/mata
pelajaran/peserta didik,
ditambah 1 eksemplar/mata
pelajaran/ sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 10 judul/komli
5 sumber belajar lain 10 judul/komli
Perabot
1 rak buku 1 set/ sekolah
2 rak majalah 1 buah/ sekolah
3 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
4 meja baca 1 buah/ sekolah
5 kursi baca 1 buah/ sekolah
6 kursi kerja 1 buah/ sekolah
7 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
8 lemari katalog 1 buah/ sekolah
9 lemari 1 buah/ sekolah
10 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
11 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media pendidikan

68
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
1 Peralatan multimedia 1 set/sekolah
2 Stabilisator 1 buah/ruangan
3 Koneksi intranet dan 1 set/sekolah
internet
Perlengkapan lain
1 Buku inventaris 1 buah/ sekolah
2 Tempat sampah 1 buah/ ruang
3 Kotak kontak 12 buah/ ruang
4 Jam dinding 1 buah/ ruang

Permendikbud RI No. 24 Tahun 2007 dan Keputusan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 241/P/2019 tentang Kriteria
dan Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
Lampiran VI mewajibkan sekolah memiliki Ruang TIK
a. Memiliki minimum 1 ruang TIK yang dapat menampung 1
rombongan belajar.
b. Sarana ruang TIK meliputi
No Jenis Rasio
Perabot
1 Kursi peserta didik 1 buah / peserta didik
2 Meja peserta didik 1 buah / peserta didik
3 Kursi guru 1 buah / guru
4 Meja guru 1 buah / guru
Peralatan TIK
1 Komputer Minimal sejumlah peserta
didik per rombel

69
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
2 Stabilisator 1 buah/ruangan
3 Koneksi intranet dan 1 set/sekolah
internet
4 Kotak kotak/stop 6 buah/ruang
kontak listrik
5 Alat Kebersihan Minimum 1 set/ruang
praktik
6 Alat K3 Minimum 1 set/ruang
praktik
7 Jam Dinding 1 buah/ruang
Media Pendidikan
1 Papan Tulis 1 buah/ ruangan
2 Proyektor 1 buah/ ruang
3 Alat peraga 1 set / ruang
4 Printer 1 set / lab
5 Scan 1
6 LAN Sesuai banyak komputer
7 Titik akses internet Sesuai banyak komputer
16 Sekolah memiliki Ruang Penunjang yang 1. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
sesuai Standar Sarpras 2. pemanfaatan ruang pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan memiliki ketentuan
a. Ruang pimpinan memiliki (1) luas Dokumen daftar inventaris 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
minimum 18 m2, (2) lebar minimal 3 peralatan, perabot dan 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada tabel
m, (3) kursi pimpinan, (4) meja perlengkapan lain berikut.
pimpinan, (5) kursi dan meja tamu, NO JENIS RASIO
(6) lemari, (7) papan statistik, (8) 1 kursi pimpinan 1 buah/ruang
simbol kenegaraan, (9) tempat 2 meja pimpinan 1 buah/ruang
sampah, (10) jam dinding. 3 kursi dan meja tamu 1 set/ruang

70
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statistik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 jam dinding 1 buah/ruang
b. Ruang guru memiliki (1) dengan rasio 1. Pengamatan ruang guru, Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas,
minimum 4 m2/guru, (2) luas minimum 2. Dokumen daftar inventaris beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja kerja, peralatan, perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2.
(5) lemari, (6) kursi tamu, (7) papan perlengkapan lain. 2) Sarana ruang guru sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
statistik, (8) papan pengumuman, (9)
tempat sampah, (10) tempat cuci tangan, NO JENIS RASIO
(11) jam dinding 1 kursi kerja 1buah/guru ditambah
1 buah/satu wakil
kepala sekolah
2 meja kerja 1 buah/guru
3 lemari 1 buah/guru atau 1
buah yang digunakan
bersama semua guru
4 kursi tamu 1 set/ruang
5 papan statistik 1 buah/ruang
6 papan pengumuman 1 buah/sekolah
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang
9 jam dinding 1 buah/ruang
c. Ruang tenaga administrasi memiliki 1. Pengamatan ruang tenaga Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk pengelolaan
(1) administrasi, administrasi sekolah/madrasah dengan ketentuan:
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas 2)Dokumen daftar inventaris 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2

71
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
minimum 32 m2, (3) kursi meja, (4) peralatan, perabot, dan 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum pada
meja kerja, (5) lemari, (6) papan perlengkapan lain. tabel berikut.
statistik, (7) tempat sampah, (8) Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi
komputer, (9) filling cabinet, (10)
brankas, (11) telepon, (12) jam dinding, NO JENIS RASIO
(13) kotak kontak, (14) penanda waktu. 1 kursi kerja 1 buah/petugas
2 meja kerja 1 buah/petugas
3 lemari 1 buah/ruang
4 papan statistik 1 buah/ruang
5 tempat sampah 1 buah/ruang
6 mesin 1 buah/sekolah
ketik/komputer
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang
12 penanda waktu 1 buah/sekolah
d. Jamban memenuhi (1) jumlah 1. Dokumen daftar jumlah Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil dengan
minimum jamban ketentuan:
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1), 1. Pengamatan sarana
(2) luas minimum per jamban 2 m2, (3) pendukung 1) Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat dikunci, 1
tersedia air, (4) bersih, (5) sarana jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban untuk setiap 30
lengkap siswa wanita, dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
2) Luas minimum tiap unit 2 m2.
3) Tersedia air bersih yang cukup.
4) Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5) Dengan sarana meliputi:

72
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
a. buah kloset.
b. 1 buah tempat air.
c. 1 buah gayung.
d. 1 buah gantungan pakaian.
e. 1 buah tempat sampah.
e. Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan, dan
berkesenian, keterampilan dan upacara bermain/tempat olahraga, upacara dengan ketentuan:
dengan ketentuan : (1) luas minimum, 1. Dokumen daftar inventaris 1) Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3
(2) memiliki bendera dan tiang bendera, peralatan pendidikan, dan m2/siswa dan luas minimum 1.000 m2, memiliki permukaan
(3) memiliki peralatan olah raga, (4) perlengkapan lain. datar dengan drainase yang baik dan tidak digunakan untuk
memiliki peralatan seni budaya, (5) tempat parkir.
memiliki peralatan keterampilan 2) Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m
3) Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum pada
Tabel berikut :
Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.
NO JENIS RASIO
1 bendera dan tiang 1 set/sekolah
bendera
2 peralatan olahraga (bola 1 set/sekolah
voli, sepak
3 peralatan seni budaya* 1 set/sekolah
4 peralatan keterampilan* 1 set/sekolah
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing sekolah/madrasah
17 Ruang Laboratorium sesuai Standar
Sarpras
a. Ruang Laboratorium Biologi 1. Pengamatan Ruang Ketentuan mengenai Ruang Laboratorium terdapat pada
a.Berfungsi sebagai tempat laboratorium umum Lampiran VI Permendikbud No. 24 Tahun 2007
berlangsungnya pembelajaran biologi 2. Dokumen daftar inventaris Sarana pada ruang praktik minimal meliputi

73
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
secara praktek yang memerlukan peralatan, perabot, media dan (1) Perabot
peralatan khusus. perlengkapan lain. a. meja kerja
b. Ruang Laboratorium minimum dapat 3. Pengamatan sarana ruang b. kursi kerja/stool
Menampung satu rombel praktik/laboratorium umum c. Lemari bahan
Rasio Minimum ruang laboratorium perlengkapan lain d. Lemari alat
biologi e. Bak Cuci
2,4 m2 /peserta didik.luas minimum 48 (2) Media pendidikan berupa papan tulis Perlengkapan lain
M2 berupa kotak kontak dan tempat sampah
b. Dokumen KTSP/e- KTSP merancang Dokumen KTSP Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang standar penilaian, setiap
siswa mengikuti berbagai ujian : 1. Dokumen I sekolah wajib melakukan ujian/penilaian hasil belajar oleh pendidik,
(1) ulangan, 2. Dokumen II satuan pendidikan dan pemerintah. Surat edaran menteri pendidikan
(2) ujian sekolah, 3. Dokumen III dan kebudayaan nomor 1 tahun 2021 tentang Ujian sekolah pengganti
Ujian nasional
Berdasarkan Pedoman Penilaian yang diterbitkan oleh Direktorat
Pembinaan SMA bahwa jenis ujian yang wajib dilakukan adalah
1) Ulangan,
2) Ujian sekolah

18 Sekolah menentukan kelulusan satuan Dokumen 1 yang merancang kriteria Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
pendidikan pada dokumen KTSP/ e- kelulusan dari satuan pendidikan nomor 53 tahun 2020 (Permendikbud no 53 tahun 2020 tentang
KTSP dengan ketentuan: (1) penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan Pendidikan Pada
menyelesaikan seluruh program Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Permendikbud no 36
pembelajaran, (2) memperoleh nilai tahun 2018 tentang struktur kurikulum
sikap/perilaku minimal baik, (3) lulus
ujian sekolah/madrasah, (4) lulus ujian
sekolah/madrasah berstandar
nasional
19 Sekolah memiliki struktur organisasi Dokumen yang bisa diamati di Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor

74
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
yang lengkap dan efektif, sesuai sekolah, meliputi 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
ketentuan, melalui langkah berikut: (1) 1. Notulen rapat yang berisi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mewajibkan sekolah memiliki
diputuskan, (2) ditetapkan, (3) keputusan tentang penyusunan struktur organisasi dilengkapi dengan uraian tugas.
disosialisasikan, (4) disahkan struktur organisasi sekolah Struktur organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
2. Dokumen penetapan dan berikut:
pengesahan susunan organisasi 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
sekolah. kepala sekolah/madrasah.
3. Bukti sosialisasi kepada semua 2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
warga sekolah dan pihak-pihak 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-
pemangku kepentingan berupa pihak pemangku kepentingan.
bagan/struktur organisasi, foto 4) Disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor
kegiatan, dokumen pertemuan 5) Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah swasta
sosialisasi, notulen atau berita disahkan oleh badan/lembaga penyelenggara pendidikan.
acara, dilengkapi daftar hadir
4. Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah
5. Rincian tugas setiap personil
dalam struktur organisasi

D. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN NAMA SMA

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Lokasi sekolah berada pada daerah yang Surat Rekomendasi dari Instansi Sesuai Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007, rencana umum
sesuai dengan rencana umum tata yang mengurusi tata ruang dan tata ruang diperoleh dari Dinas yang mengurus tentang Rencana
ruang. memiliki site plan. Tata bangunan dan Lingkungan di Kabupaten/kota (biasanya Dinas
Pekerjaan Umum atau nama lain)
Site plan adalah gambar dua dimensi yang menunjukan detail dari
rencana yang akan dilakukan terhadap sebidang tanah,

75
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
baik menyangkut rencana jalan, utilitas air bersih , listrik, dan air
kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial dari bangunan program yang
menjadi satu kesatuan dengan sekolah yang dikeluarkan oleh
Dinas/instansi yang berwenang
2 Sekolah memiliki prospek calon peserta 1.. Permendikbud No. 17 tahun 2017 bab V Ps 24d menunjukkan jumlah
didik Dokumen hasil analisis potensi peserta didik untuk SMA minimal 15 per rombel.
pendaftar yang menggambarkan APK dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota.
calon peserta didik program Analisis perhitungan calon peserta didik yang mendaftar pada
baru. program baru dikaitkan dengan APK yang berlaku.
Prospek dihitung, misalnya, Kecamatan C, APKnya = 70%, lulusan
Analisis dilampiri daftar Angka SLTP di daerah tersebut 100 orang artinya hanya ada 70 anak yang
Partisipasi Kasar (APK) setahun terserap di daerah tersebut sedangkan 30 anak belum terserap,
terakhir di kecamatan sekolah sehingga proyeksi calon peserta didik yang diterima mestinya hanya
pemohon dan daftar lulusan 1 30 anak (1 rombel). Kalau APKnya 90% maka sekolah tersebut tidak
tahun terakhir dari SLTP dengan bisa membuka program baru karena hanya dapat menampung 10
radius 10 km orang.
3 Ada dukungan dari masyarakat yang Surat Pernyataan dukungan yang Cukup Jelas
dibuktikan dengan dokumen tertulis ditandatangani dan distempel (bagi
dari: 1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa, yang organisasi) oleh
2) tokoh agama/masyarakat, 3) Kepala Ketua RT
SMP/MTs Ketua RW
3. Kepala Desa/Lurah
4. Ulama/tokoh masyarakat
5. Kepala SMP/Mts
4 Sekolah memiliki RIPS/RKJM dan RKT Dokumen : Cukup jelas
yang memuat komponen: (1) 1. RIPS/RKJM
kesiswaan, (2) kurikulum dan 2. RKT
pembelajaran,(3) tendik dan

76
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
pengembangannya ,(4) sarpras, (5).
keuangan dan pembiayaan, (6) budaya
dan lingkungan masyarakat, dan (8)
rencana kerja peningkatan mutu
lainnya.
5 Sekolah menyusun KTSP dengan outline Dokumen: Berdasar Permendikbud No. 36 Tahun 2018 Lampiran II tentang
yang meliputi: (1) Tujuan Pendidikan 1. SK Tim Pengembang Kurikulum Standar Isi dan Pedoman Penyusunan KTSP Dinas Pendidikan dan
Menengah Atas, (2) visi dan misi 2. Draft KTSP Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan minimal memuat
SMA, (3) Tujuan SMA, (4) Profil sistematika
Lulusan, BAB I PENDAHULUAN
(5) Deskripsi SK berdasar KI, (8) 1. Latar Belakang
Struktur 2. Tujuan Pengembangan KTSP
Kurikulum, (9) Kompetensi Mata 3. Prinsip Pengembangan KTSP
Pelajaran, (10) Program Muatan Lokal, BAB II TUJUAN
(11) Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Tujuan Pendidikan (disesuaikan dengan jenjang satuan
(12) Pengaturan Beban Belajar pendidikan)
(13) Kegiatan Ekstrakurikuler 2. Visi sekolah
3. Misi sekolah
(14) Peraturan Akademik dan (15) 4. Tujuan sekolah
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
Kalender Pendidikan 1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Peminatan
8. Pendidikan Kecakapan Hidup

77
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
6 Guru memiliki kualifikasi akademik Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi
minimum sarjana (S1) atau diploma 1. Fotokopi Ijazah S1/DIV akademik dan kompetensi guru mewajibkan guru minimal harus
empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, (dilegalisir S1/DIV atau sertifikat kepakaran
kualifikasi kepakaran ditunjukkan PT)/sertifikat kepakaran setiap
dengan pengakuan lain setingkat S1 calon pendidik linier
atau D-IV. 2. Surat lamaran atau pernyataan
kesanggupan mengajar di atas
materai 6000
7 Kepala sekolah memenuhi persyaratan, Dokumen : Permendikbud RI No 6 Tahun 2018, mewajibkan Standar Kepala
meliputi: (1) memiliki kualifikasi paling 1.Fotokopi ijazah S1 Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) berusia maksimal 56
rendah S1, (2) sehat jasmani dan 2.Fotokopi sertifikat kepala sekolah tahun, (3) tidak terkena hukuman, (4) sertifikat kepala sekolah, (5)
rohani, (3) tidak pernah terkena dari lembaga yang berwenang sehat jasmani dan rohani, dan (5) berpengalaman mengajar minimal
hukuman, (4) memiliki sertifikat (LP2KS/lembaga lain yang 6 tahun dan peraturan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
pendidik, (5) memiliki sertifikat kepala ditunjuk dirjen GTK) Teknologi RI nomor 40 tahun 2021tengan
sekolah/madrasah, (6) berpengalaman 3.Fotokopi sertifikat pendidik
mengajar minimal 6 tahun 4.Surat keterangan tidak pernah
dihukum
5.Surat keterangan sehat dari
dokter keluarga/puskesmas
6.Biodata kepala sekolah
8 Sekolah memiliki tenaga kependidikan Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga administrasi
lainnya, meliputi: 1) tenaga 1. Daftar tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik SLTA
administrasi, 2) tenaga perpustakaan, 3) 2. Fotokopi ijazah tenaga Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 241/P/2019
laboran, 4) tenaga teknis, dan 5) 3. kependidikan minimal SLTA tentang perangkat akreditasi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA
petugas layanan khusus tentang perangkat akreditasi SMA
mewajibkan sekolah memiliki tenaga administrasi, tenaga

78
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
perpustakaan, tenaga laboratorium/bengkel, laboran, tenaga teknis
dan petugas layanan khusus
9 Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) Dokumen : Permendikbud No. 40 tahun 2008 mewajibkan sekolah memiliki
terhindar dari potensi bahaya yang 1. AMDAL/SPPL lahan
mengancam kesehatan dan keselamatan 2. Pengamatan lokasi sekolah minimal untuk 3 rombongan belajar
jiwa, (2) memiliki akses untuk 3. Wawancara dengan warga Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
penyelamatan dalam keadaan darurat, sekolah 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
(3) terhindar dari pencemaran air, (4) Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA.
terhindar dari kebisingan, (5) terhindar mewajibkan sekolah memiliki lahan yang memenuhi ketentuan: (1)
dari pencemaran udara terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk penyelamatan dalam
keadaan darurat, (3) terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar
dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran udara
10 Bangunan sekolah memenuhi 1. Dokumen IMB Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
persyaratan keselamatan, meliputi: (1) 2. Mengamati kondisi bangunan 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
konstruksi yang stabil, (2) konstruksi sekolah/madrasah dan prasarana Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mewajibkan sekolah memiliki
yang kokoh, (3) sistem pencegahan yang ada, meliputi: bangunan yang mem enuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
bahaya kebakaran, (4) penangkal petir, a) Konstruksi yang kukuh dan stabil. 1. Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidak mudah
(5) penangkal petir b) Perangkat pencegahan bahaya goyang.
kebakaran 2. Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat terpancang
c) Fasilitas ramah anak pada tempatnya.
d) Penangkal petir 3. Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
3. Wawancara dengan berbagai penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor asap/panas
pihak yang terkait dengan sarana (sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam air, pasir, atau
dan prasarana. karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya kebakaran
ringan/APAR, kebakaran.
4. Fasilitas ramah anak adalah bangunan sekolah/madrasah yang
memenuhi ketentuan:

79
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
a) Peralatan belajar yang ramah anak.
b) Mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
c) Tersedianya tempat sampah terpilah.
d) Memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi air bersih dan
sabun.
e) Aman dari benda-benda yang jatuh dan bahan-bahan
berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan.
f) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi dengan ramp dan
tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm, dan tinggi
anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga lebih dari 150
cm, ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan
oleh semua peserta didik, termasuk anak penyandang
disabilitas).
5. Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan
sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa merusak
benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada
penangkal petir: Batang penangkal petir, Kabel konduktor,
dan
Tempat pembumian.
10 Bangunan sekolah memenuhi Dibuktikan dengan: Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
persyaratan kesehatan, meliputi: (1) 1. Mengamati kondisi bangunan 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) sekolah/madrasah dan prasarana Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mewajibkan sekolah memiliki
sanitasi, (4) tempat sampah, (5) bahan yang ada, meliputi: bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
bangunan yang aman a) Ventilasi. 1) Ventilasi adalah (lubang) tempat udara dapat keluar masuk
b) Pencahayaan. secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC harus

80
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
c) Sanitasi. berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
d) Tempat sampah. 2) Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau lampu
e) Bahan bangunan. agar ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis. Sanitasi
2. Wawancara dengan berbagai meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan, saluran air kotor
pihak yang terkait dengan sarana dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.
dan prasarana. 3) Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah secara
sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
4) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak mengandung
bahan berbahaya/beracun bagi kesehatan.
11 Sekolah memiliki luas lantai bangunan 1) Pengamatan langsung Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam
sesuai dengan ketentuan minimal 2) Dokumen yang berisi tentang N Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
standar sarpras luas lantai bangunan 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA yang dinyatakan dalam bentuk
prosentase
Untuk menghitung luas lahan minimum menggunakan tabel yang
didasarkan pada jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
bangunan lantai.
Misalnya:
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 32
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1 lantai
diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Prosentase luas lantai minimum= (864:2047) x 100% = 82,6 %
12 Bangunan sekolah memiliki instalasi 1) Melihat ketersediaan penerangan Menurut Permendikbud No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana
listrik dengan daya yang mencukupi listrik di semua ruangan. dan prasarana, sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
kebutuhan sesuai kebutuhan riil operasi 2) dokumen rekening pembayaran minimum 1300 watt.

81
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
penuh listrik. Sebagian besar SMA/MA dilengkapi dengan laboratorium sehingga
terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya yang
lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


13a Sekolah memiliki ruang pembelajaran 1. Pengamatan/observasi di lokasi Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori yang tidak
umum sesuai dengan Standar Sarpras 2. Wawancara dengan berbagai memerlukan peralatan khusus. Ketentuan ruang kelas sekolah
pihak (wakil sarana dan meliputi:
Ruang Kelas meliputi: (a) jumlah prasarana). 1) jumlah minimal sama banyaknya rombel.
minimal sama banyaknya rombel, (b) 3. Daftar Ruang kelas lengkap 2) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang dari 18
luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 dengan ukuran anak luas minimum 36 m2),
rombel kurang dari 18 anak luas 3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
minimum 36 m2), (c) perabot, (d)
peralatan pendidikan, (e) media No Jenis Rasio
pendidikan dan (f) perlengkapan lain
1 Kursi siswa 1 buah/siswa

2 Meja siswa 1 buah/siswa


3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
5 Lemari 1 buah/ruang

82
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
6 Papan panjang 1 buah/ruang
7 Papan tulis 1 buah/ruang
8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang
13b Ruang Perpustakaan meliputi (1) 1 Pengamatan Ruang Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan danmemperoleh
luasminimum 1,5 ruang kelas, (2) mudah perpustakaan, katalog/e-katalog, informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang
dijangkau dan terhindar kebisingan, (3) 5 perabot, media pembelajaran, perpustakaan memiliki ketentuan, meliputi:
jenis buku, (4) perabot, (5) media dan perlengkapan lain. 1)luas minimum 1,5 ruang kelas
pendidikan dan (6) perlengkapan lain 2 Dokumen daftar inventaris buku 2)Sarana ruang perpustakaan sebagaimana tercantum pada tabel
3)Buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku pengayaan, dan
buku referensi dapat berwujud e-book.
Tabel sarana Ruang perpustakaan :
No Jenis Rasio
Buku
1 buku/mata
buku teks pelajaran/siswa, dan
1
pelajaran 2 buku/mata
pelajaran/ sekolah
1 buku/mata
buku panduan pelajaran/guru ybs
2
guru dan 1 buku/ mata
pelajaran/ sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
sumber belajar
5 30 judul/ sekolah
lain
6 buku pengayaan 870 judul/ sekolah

83
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
Perabot
7 rak buku 1 set/ sekolah
8 rak majalah 1 buah/ sekolah
9 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
10 meja baca 15 buah/ sekolah
11 kursi baca 15 buah/ sekolah
12 kursi kerja 1 buah/ petugas
meja
13 1 buah/ sekolah
kerja/sirkulasi
14 lemari katalog 1 buah/ sekolah
15 lemari 1 buah/ sekolah
papan 1 buah/ sekolah
16
pengumuman
17 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
peralatan
18 1 set/ sekolah
multimedia
Perlengkapan lain
19 buku inventaris 1 buah/ sekolah
20 tempat sampah 1 buah/ ruang
21 kotak kontak 1 buah/ ruang
22 jam dinding 1 buah/ ruang
23 internet 1 set/ sekolah
13 c Ruang TIK meliputi (1) jumlah 1 ruang 1. Pengamatan Ruang dan Permendikbud No. 24 tahun 2007 Lampiran III mewajibkan sekolah
untuk menampung 1 rombel, (2) pemanfaatan laboratorium, memiliki
perabot, (3) peralatan TIK, (4) media 2. Dokumen daftar inventaris a. Ruang TIK berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pendidikan peralatan komputer, perabot, pembelajaran bidang teknologi informasi dan komunikasi.
media pembelajaran, dan b. Ruang TIK dapat menampung minimum 1 rombel

84
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
perlengkapan lain c. Ruang TIK dilengkapi sarana sesuai standar
Tabel sarana Ruang TIK
No Jenis Rasio
Buku
1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik
2 Meja peserta didik 1 buah/peserta didik
3 Kursi guru 1 buah/guru
Meja guru 1 buah/guru
Peralatan TIK
4 Komputer Minimal sejumlah
peserta
didik/rombel
5 Stabilisator 1 buah/ruang
Koneksi 1 set/sekolah
6
intranet/internet
Kotak kontak/stop 6 buah/ruang
7
kontak listrik
8 Alat kebersihan Minimum 1 set/ruang
9 Alat-alat K3 Minimum 1 set/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
Media Pendidikan
11 Papan tulis 1 buah/ruang
12 Proyektor 1 buah/ruang
13 Alat peraga 1 set/sekolah
14a Sekolah memiliki Ruang Penunjang 1. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
yang sesuai Standar Sarpras Ruang pemanfaatan ruang pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan memiliki ketentuan
pimpinan memiliki (1) luas minimum 18 2. Dokumen daftar inventaris 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
m2, (2) lebar minimal 3 m, (3) kursi peralatan, perabot dan 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada tabel
pimpinan, (4) meja pimpinan, (5) kursi perlengkapan lain berikut.
dan meja tamu, (6) lemari, (7) papan No Jenis Rasio

85
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
statistik, (8) simbol kenegaraan, (9) 1 kursi pimpinan 1 buah/ruang
tempat sampah, (10) jam dinding. 2 meja pimpinan 1 buah/ruang
kursi dan meja 1 set/ruang
3
tamu
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statistik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
tempat dan 1 buah/ruang
7
sampah
8 jam dinding 1 buah/ruang
14b Ruang guru memiliki (1) dengan rasio 1. Pengamatan ruang guru, Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas,
minimum 4 m2/guru, (2) luas minimum 2. Dokumen daftar inventaris beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja kerja, peralatan, perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2.
(5) lemari, (6) kursi tamu, (7) papan perlengkapan lain. 2) Sarana ruang guru sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
statistik, (8) papan pengumuman, (9) No Jenis Rasio
tempat sampah, (10) tempat cuci 1 kursi kerja 1 buah/guru ditambah
tangan, (11) jam dinding 1 buah/satu wakil
kepala sekolah
2 meja kerja 1 buah/guru
3 lemari 1 buah/guru atau 1 buah
yang digunakan
bersama semua guru
4 kursi tamu 1 set/ruang
5 papan statistik 1 buah/ruang
papan 1 buah/sekolah
6
pengumuman
tempat dan 1 buah/ruang
7
sampah
8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang
9 jam dinding 1 buah/ruang

86
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
14c Ruang tenaga administrasi memiliki (1) 1. Pengamatan ruang tenaga Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk pengelolaan
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas administrasi, administrasi sekolah/madrasah dengan ketentuan:
minimum 16 m2, (3) kursi meja, (4) 2. Dokumen daftar inventaris 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2
meja kerja, (5) lemari, (6) papan peralatan, perabot, dan 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum pada
statistik, (7) tempat sampah, (8) perlengkapan lain. tabel berikut.
komputer, (9) filling cabinet, (10) Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi
brankas, (11) telepon, (12) jam dinding, No Jenis Rasio
(13) kotak kontak, (14) penanda waktu 1 kursi kerja 1 buah/petugas
2 meja kerja 1 buah/petugas
3 lemari 1 buah/ruang
4 papan statistik 1 buah/ruang
5 tempat sampah 1 buah/ruang
mesin 1 buah/sekolah
6
ketik/komputer
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang
12 penanda waktu 1 buah/sekolah
14d Jamban memenuhi (1) jumlah minimum 1. Dokumen daftar jumlah jamban Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil dengan
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1), 2. Pengamatan sarana pendukung ketentuan:
(2) luas minimum per jamban 2 m2, (3) 1)Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat dikunci, 1 jamban
tersedia air, (4) bersih, (5) sarana untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban untuk setiap 30 siswa wanita,
lengkap dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
2)Luas minimum tiap unit 2 m2.
3)Tersedia air bersih yang cukup.
4)Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5)Dengan sarana meliputi:

87
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
a)1 buah kloset.
b)1 buah tempat air.
c)1 buah gayung.
d) 1 buah gantungan pakaian.
e) 1 buah tempat sampah.
14e Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan, dan
berkesenian, keterampilan dan upacara bermain/tempat olahraga; upacara dengan ketentuan:
dengan ketentuan : (1) luas minimum 2. Dokumen daftar inventaris 1)Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3 m2/siswa
1000 m2, (2) memiliki bendera dan peralatan pendidikan, dan dan luas minimum 1.000 m2, memiliki permukaan datar dengan
tiang bendera, (3) memiliki peralatan perlengkapan lain. drainase yang baik dan tidak digunakan untuk tempat parkir.
olahraga, (4) memiliki peralatan seni 2)Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m
budaya, (5) memiliki peralatan 3)Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum pada
keterampilan Tabel berikut.
Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.
No Jenis Rasio
1 bendera dan tiang bendera 1 set/sekolah
2 peralatan olahraga (bola voli, 1 set/sekolah
sepak bola, bola basket,
bulutangkis, senam dan atletik
3 peralatan seni budaya* 1 set/sekolah
4 peralatan keterampilan* 1 set/sekolah
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing sekolah/madrasah
15 Dokumen e- KTSP merancang siswa Dokumen KTSP Permendikbud No. 20, 21, 22, 23 dan 24 tahun 2016 tentang Standar
mengikuti berbagai ujian : (1) tentang 1. Dokumen I Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, standar penilaian, KI/KD
standar proses (2) standar isi (3) tentang 2. Dokumen II sekolah wajib melakukan ujian/penilaian hasil belajar oleh pendidik,
KI KD (1) ulangan, 3. Dokumen III satuan pendidikan dan pemerintah
(2) ujian sekolah, Berdasarkan Pedoman Penilaian yang diterbitkan oleh Direktorat
Pembinaan SMA bahwa jenis ujian yang wajib dilakukan adalah

88
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
1) Ulangan,
2) Ujian sekolah
16 Sekolah menentukan kelulusan satuan Dokumen 1 yang merancang Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 1 tahun 2021
pendidikan pada dokumen e-KTSP kriteria kelulusan dari satuan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan
dengan ketentuan: (1) menyelesaikan pendidikan pendidik
seluruh program pembelajaran, (2)
memperoleh nilai sikap/perilaku
minimal baik, (3) mengikuti ujian
nasional, (4) lulus USBN sesuai kriteria
yang ditetapkan satuanpendidikan

17 Sekolah memiliki struktur organisasi Dokumen yang bisa diamati di Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
yang lengkap dan efektif, sesuai sekolah, meliputi: 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
ketentuan, melalui langkah berikut: (1) 1. Notulen rapat yang berisi Sekolah/Madrasah jenjang SMA/MA mewajibkan sekolah memiliki
diputuskan, (2) ditetapkan, (3) keputusan tentang penyusunan struktur organisasi dilengkapi dengan uraian tugas.
disosialisasikan, (4) disahkan struktur organisasi sekolah Struktur organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
2. Dokumen penetapan dan berikut:
pengesahan susunan organisasi 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
sekolah. kepala sekolah/madrasah.
3. Bukti sosialisasi kepada semua 2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
warga sekolah dan pihak-pihak 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-pihak
pemangku kepentingan berupa pemangku kepentingan.
bagan/struktur organisasi, foto 4) Disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor
kegiatan, dokumen pertemuan Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah swasta
sosialisasi, notulen atau berita disahkan oleh badan/lembaga penyelenggara pendidikan.
acara, dilengkapi daftar hadir
4. Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah

89
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
5. Rincian tugas setiap personil
dalam struktur organisasi

E. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Laporan Tim Evaluasi Kelayakan 1. Dokumen laporan Tim Evaluasi Tim Evaluasi Kelayakan dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala
operasional menunjukkan sekolah sudah Kelayakan yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berdasar
tidak operasional; Dinas Pendidikan dan Pergub No. 34 Tahun 2015 Tim Evaluasi Kelayakan terdiri atas unsur
Kebudayaan Prov. Jateng yang Pejabat Dinas, Pengawas Pembina, Dewan Pendidikan dan Badan
menyatakan: Akreditasi Provinsi Jawa Tengah. Tim menyusun analisis kelayakan
a. Sekolah sudah tidak operasional sekolah dengan mengkaji pemenuhan 8 Standar Nasional
melakukan Pendidikan Hasil kajian disusun dalam bentuk laporan kelayakan
pembelajaran selama 1 bulan sekolah dan disampaikan dalam rapat pleno penentuan penutupan
berturut-turut satuan pendidikan.
b. Sekolah tidak memiliki
2. peserta didik di semua
jenjang
Wawancara dengan warga
sekolah yang masih dapat
ditemui
2 Dua tahun berturut-turut setelah 1. Laporan pengawas pembina Permendikbud No. 28 tahun 2016 mewajibkan sekolah melakukan
meluluskan tidak mendaftar/ menolak tentang alasan sekolah tidak Sistem
akreditasi; mendaftar/menolak akreditasi Penjaminan Mutu Eksternal yang dilakukan melalui akreditasi satuan

90
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
2. Pernyataan dari Unit Pelaksana pendidikan.
Akreditasi bahwa sekolah yang Setelah meluluskan pertama dan memiliki peserta didik di setiap
bersangkutan tidak pernah tingkatan
mendaftar akreditasi sekolah wajib mendaftarkan untuk mengikuti akreditasi satuan
pendidikan
Akreditasi sekolah memiliki fungsi sebagai akuntabilitas kepada
masyarakat
3 Dua kali berturut-turut diakreditasi laporan hasil akreditasi oleh Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mendapatkan hasil TT (Tidak Badan Akreditasi Provinsi Jawa Republik Indonesia Nomor 241/P/ 2019 Tentang Kriteria dan
Terakreditasi); Tengah selama dua kali berturut- Perangkat Akreditasi, sekolah dinyatakan tidak terakreditasi jika nilai
turut menunjukkan status tidak akreditasi kurang dari 71.
terakreditasi Pernyataan tidak terakreditasi diperoleh melalui surat keterangan atau
pernyataan dari badan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah selama 2 kali
berturut-turut dilakukan akreditasi
Hasil akreditasi berlaku untuk setiap kompetensi keahlian yang
dimiliki
oleh sekolah
Penutupan dapat diberlakukan untuk program keahlian dan/atau
kompetensi keahlian yang ada di sekolah yang memenuhi kriteria
4 Tidak menyelenggarakan pembelajaran 1. Dokumen berita acara hasil Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses mewajibkan
selama maksimal 1 (satu) bulan berturut- pemantauan pelaksanaan proses setiap satuan pendidikan melakukan proses pembelajaran efektif
turut pada waktu pembelajaran efektif; pembelajaran oleh tim dari Dinas sesuai
yang menyatakan sekolah tidak standar yang telah ditetapkan, meliputi
menyelenggarakan pembelajaran 1. Memiliki silabus setiap mata pelajaran
2. Selama 1 bulan berturut-turut 2. Memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran setiap mata
Wawancara dengan warga pelajaran
sekolah dan/atau tokoh 3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan alokasi waktu 45
masyarakat/pendidikan di menit per 1 jam pelajaran terdiri atas kegiatan awal, inti dan

91
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
sekolah tersebut penutup setiap hari efektif sesuai kalender pendidikan yang telah
ditetapkan
4. Melaksanakan penilaian pembelajaran setiap mata pelajaran
Apabila sekolah tidak melaksanakan salah satu dari ketentuan
tersebut dinyatakan tidak memenuhi Standar Proses.
Tim pemantauan pembelajaran dibentuk oleh Kepala Dinas terdiri dari
unsur Pejabat Dinas (BPPMK), Pengawas Pembina dan Komite
Sekolah Hasil pemantauan dinyatakan dalam bentuk laporan yang
disertai dengan berita acara dan nota dinas serta disampaikan dalam
rapat pleno penentuan penutupan sekolah
5 Terjadi masalah hukum yang 1. Surat keterangan atau pernyataan Perpu No. 2 Tahun 2016 mewajibkan setiap organisasi massa apapun
mengakibatkan pelayanan terhadap dari aparat penegak hukum termasuk sekolah dilarang :
peserta didik dan stakeholders tidak bahwa sekolah melakukan 1) melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras,
efektif; pelanggaran hukum sesuai aturan atau golongan;
2. Wawancara dengan warga 2) melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap
sekolah 3) agama yang dianut di Indonesia;
3. Wawancara dengan komite melakukan tindakan kekerasan, mengganggu
sekolah 4) ketenteraman dan ketertiban umum, atau
dan stakeholders lainnya 5) merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial;
6) dan/atau
7) melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan
8) wewenang penegak hukum sesuai dengan
9) ketentuan peraturan perundang-undangan
Permasalahan hukum yang dimaksud adalah sekolah terlibat dalam
organisasi terlarang seperti terorisme, radikalisme, perdagangan
narkoba, anti NKRI dan kegiatan lainnya yang berpotensi memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa.
6 Hasil monitoring 8 Standar Nasional Laporan monitoring 8 SNP Pemantauan 8 SNP dilakukan oleh pengawas dengan menggunakan

92
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
Pendidikan oleh pengawas pembina selama 2 tahun terakhir oleh instrumen Evaluasi Diri Sekolah dan/atau akreditasi
selama 2 tahun terakhir yang pengawas pembina
menunjukkan bahwa sekolah berada
dalam kategori tidak layak;
7 Atas permintaan penyelenggara Surat Permohonan penutupan Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diantaranya
pendidikan dengan alasan yang dapat oleh Penyelenggara pendidikan 1. sekolah dinyatakan pailit atau bangkrut oleh pihak pengadilan
Dipertanggung jawabkan; 3. sekolah mengalami dampak konflik politik dan keamanan yang
luar
biasa yang menyebabkan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara
efektif
8 Dinyatakan pailit oleh pihak berwenang Surat Keputusan pailit dari Berdasar Undang-undang No. 37 tahun 2004 tentang kepailitan bahwa
pengadilan sekolah/penyelenggara yang dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan
segera melakukan
1. pengurusan tentang penyitaan aset sesuai ketentuan yang berlaku
2. mendahulukan pembayaran gaji bagi seluruh karyawannya
3. melakukan langkah-langkah penyelamatan bagi peserta didik yang
masih ada di bawah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

93
DAFTAR ISI (sistematika proposal)

SAMPUL ...................................................................................................................... I
SURAT PERMOHONAN DARI KETUA YAYASAN KEPADA KEPALA DMPTSP .......................II
FAKTA INTEGRITAS BERMATERAI ............................................................................. III
PROFIL YAYASAN ...................................................................................................... IV
SURAT BUKTI KEPEMILIKAN GEDUNG (SBKBG)
ATAU SERTIFIKAT LAIK FUNGSI SLF ................................................................................. V
BADAN PELENGGARA BERBADAN HUKUM ................................................................... VI
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) BERLAKU EFEKTIF, PERSETUJUAN
BANGUNAN GEDUNG ................................................................................................ VII
KATA PENGANTAR ................................................................................................. VIII
DAFTAR ISI .............................................................................................................. IX
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB II PESYARATAN PENDIRIAN................................................................................. 2
A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK PEDIRIA SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
a.a. Segi Tata Ruang.....................................................................................
a.b. Geografis ...............................................................................................
a.c. Ekologis ................................................................................................
a.d. Segi Prospek Pendaftar ..........................................................................
a.e. Keuangan
a.f. Sosial (dukungan pemerintah setempat, desa RT, RW s.d Kecamatan) ..........
a.g. Budaya .............................................................................................
a.h. Penduduk Usia Sekolah di wilayah tersebut ................................................
a.i. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan Pendidikan yang di
Usulkan di Antara Gugus Satuan Pendidikan Formal Sejenis ........................
a.j. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung dan Lingkungan
Jangkauan Satuan Pendidikan Formal Sejenis Yang Ada .............................
a.k. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk Kelansungan Pendidikan
Paling Sedikit untuk 1 Tahun Akademik Berikutnya .....................................
a.l. Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan Satuan
Pendidikan Dibuktikan dengan Dokumen Kepemilikan yang Sah
sesuia dengan Ketentuan Perundang-Undangan atas
Nama Pemerintah Daerah, atau Badan Penyelenggara ...............................
B. ISI PENDIDIKAN ........................................................................................
C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ................
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ...................................................
E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN ........................................................................
F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI .........................................................
H. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN ....................................................
I. STANDAR PELAYANAN MINIMAL ...............................................................

94
BAB III RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN PENDIDIKAN
MINIMAL SELAMA 5 (LIMA) TAHUN
A. VISI DAN MISI ...........................................................................................
B. KURIKULUM ................................................................................................
C. PESERTA DIDIK .........................................................................................
D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ......................................................
E. SARANA DAN PRASARAN ..............................................................................
F. PENDANAAN ................................................................................................
G. ORGANISASI ................................................................................................
H. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN ..............................................................
I. PERAN SERTA MASYARAKAT .........................................................................
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................................
Dokumentasi sarana dan Prasarana

95
KOP CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH

.................,.............,....... 2021

Kepada;
Nomor : Yth. Kepala Dinas Penanaman Modal
Sifat : dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Lampiran : (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah
Perihal : Surat Pengantar Hasil Verifikasi di -
Proposal Izin Pendirian SMA .... SEMARANG
...............................

Berdasarkan surat Ketua Yayasan


.................................... nomor ........................... tanggal
............., ...... 2021 perihal .............................................
.Permohonan Izin mendirikan SMA Swasta ..................., bersama ini
kami sampaikan hal – hal sebagai berikut :
1. Sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebdayaan Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Pendoman, Pendirian
Perubahan, dan Pentupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, mohon agar dilakukan evaluasi dan verifikasi
permohonan izin Pendirian Progran atau Satuan Pendidikan,
dengan data sebagai berikut :
Nama Satuan Pendidikan : ...............................................
Nomor Induk Berusaha (NIB) :................................................
Lokasi Usaha : ..............................................

2. Dengan hasil verifikasi proposal memenuhi kriteria.


3. Sehubungan dengan hal tersebut diatas kami lampirkan cek list
hasil verifikasi proposal pendirian SMA Swasta ..................
Demikian untuk menjadikan maklum dan dapat
ditundaklanjuti sesuai kewenangan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ..

........................................................
Pangkat/gol
NIP.

Tembusan :
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

96
Lampiran surat pengantar hasil verifikasi proposal
Nomor :
Tanggal :

CEK LIST HASIL VERIFIKASI PROPOSAL

PERIZINAN PENDIRIAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA

Nama Yayasan/Penyelenggara :
Pendidikan
Nama Pemilik/Ketua Yayasan :

Alamat Yayasan :

No. Telp. : Fax :

Nama Sekolah : Se

Alamat Sekolah :

No. Telp. : Fax :

Alamat :
email

Nomor Bada Hukum Kemenkuham : Tanggal

NO URAIAN ADA TIDAK KURANG KETERANGAN


ADA

1. SURAT PERMOHONAN DARI KETUA YAYASAN


KEPADA KEPALA DMPTSP
2. PAKTA INTEGRITAS
3. DAN PENYELENGGARA BERBADAN HUKUM
4. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) BERLAKU
EFEKTIF, PERSETUJUAN
5. BANGUNAN GEDUNG
BAB II PESYARATAN PENDIRIAN
A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK PEDIRIAN
SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
a.a. Segi Tata Ruang
a.b. Geografis
a.c. Ekologis
a.d. Segi Prospek Pendaftar
a.e. Keuangan
a.f. Sosial
a.g. Budaya
a.h. Penduduk Usia Sekolah di wilayah tersebut
a.i. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan Pendidikan
yang di Usulkan di Antara Gugus Satuan
Pendidikan Formal Sejenis
a.j. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung dan
Lingkungan Jangkauan Satuan Pendidikan Formal
Sejenis Yang Ada
a.k. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk Kelansungan
Pendidikan Paling Sedikit untuk 1 Tahun Akademik
Berikutnya
a.l.Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan
Satuan Pendidikan Dibuktikan dengan Dokumen
Kepemilikan yang Sah sesuia dengan
Ketentuan Perundang-Undangan atas Nama

97
Pemerintah Daerah, atau Badan Penyelenggara
B. ISI PENDIDIKAN
C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI
H. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN
I. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BAB III RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN


PENDIDIKAN MINIMAL SELAMA 5 (LIMA) TAHUN
J. VISI DAN MISI
K. KURIKULUM
L. PESERTA DIDIK
M. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
N. SARANA DAN PRASARAN
O. PENDANAAN
P. ORGANISASI
Q. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
R. PERAN SERTA MASYARAKAT
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SURAT PERNYATAAN .....
2. SURAT ...................

...................................., ............................ , 2022

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

.....................................................................
Pangkat
NIP.

98
F. PELAPORAN DAN PEMBINAAN

1. Pelaporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban teknis dan administratif terhadap semua
Perizinan pendirian, perubahan nama dan/atau bentuk, dan penutupan SMA di
wilayah Provinsi Jawa Tengah, maka :
a. Tim Verifikasi wajib menyusun laporan hasil verifikasi dalam bentuk Nota
Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
yang selanjutnya direkap dan dikirim kepada kepala DPMPTSP;
b. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan wajib menyampaikan laporan terkait
Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMA, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah/pemerintah daerah maupun oleh
lembaga/yayasan penyelenggara pendidikan kepada Gubernur;
c. Pelaporan sebagaimana dimaksud dilakukan secara berkala dan dilampiri
dengan data rekapitulasi.
2. Pembinaan
a. Pembinaan terhadap SMA yang baru didirikan atau SMA yang baru
melaksanakan perubahan nama dan/atau bentuk layanan pendidikan wajib
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
dengan tujuan :
1) Memberikan jaminan kepastian kepada masyarakat tentang akses layanan
pendidikan;
2) Melindungi hak-hak peserta didik terhadap layanan pendidikan di sekolah
yang baru saja didirikan, atau mengalami perubahan nama dan/atau
bentuk pendidikan;
3) Memastikan bahwa pemenuhan standar pelayanan minimal tetap dapat
terpenuhi dan bahkan terlampaui.
b. Pembinaan oleh pengawas pembina dilaksanakan melalui :
1) Pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif;
2) Pemberian pedoman/petunjuk teknis;
3) Penyelenggaraan Bimbingan teknis;
4) Fasilitasi pembentukan tim evaluasi;
5) Pemantauan atau monitoring secara berkala;
6) Evaluasi terhadap sistem layanan pendidikan.
c. Hasil pembinaan terhadap SMA sebagaimana dimaksud kemudian dilaporkan
oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepada Gubernur Jawa Tengah

99
IZIN PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH ATAS – SMA SWASTA
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Pendirian Satuan Pendidikan Menengah – SMA Swasta

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 1. Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 2. Wifi;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); 3. Scanner;
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Buku register;
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan
Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
Pendidikan Khusus dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan..
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah.

100
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / cek lokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 35 hari kerja, disesuaikan
sejak tanggal diterimanya permohonan / berkaslengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

101
102
Keterangan : KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Start/AkhiProses
PROVINSI JAWA TENGAH
Proses

Pengambilan Keputusan

Alur Proses Kegiatan

Proses Kembali
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman berikutnya
File Manual / Hard Copy
RATNA KAWURI, SH
Pembina Utama Muda
Soft File
NIP. 19640510 198903 2 01

103
IZIN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH ATAS – SMA SWASTA
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Perubahan Satuan Pendidikan Menengah – SMA Swasta

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 1. Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 2. Wifi;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); 3. Scanner;
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Buku register;
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan
Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
Pendidikan Khusus dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

104
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan
sejak tanggal diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

105
106
Keterangan : KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Start/AkhiProses
PROVINSI JAWA TENGAH
Proses

Pengambilan Keputusan

Alur Proses Kegiatan

Proses Kembali
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman berikutnya
File Manual / Hard Copy RATNA KAWURI, SH
Pembina Utama Muda
Soft File
NIP. 19640510 198903 2 01

107
IZIN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH ATAS – SMA SWASTA
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Penutupan Satuan Pendidikan Menengah – SMA Swasta

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 1. Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 2. Wifi;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); 3. Scanner;
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Buku register;
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan
Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
Pendidikan Khusus dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

108
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan
sejak tanggal diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN


Keterangan PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Start/AkhiProses

Proses

Pengambilan Keputusan

RATNA KAWURI, SH
Alur Proses Kegiatan Pembina Utama Muda
Proses Kembali NIP. 19640510 198903 2 001
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman berikutnya

Soft File

109
G. PENUTUP

Petunjuk teknis Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan


Pendidikan ini diharapkan dapat menjadi acuan, rujukan dan petunjuk bagi
semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan dan penyelenggaraan Perizinan
Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan Menengah khususnya
SMA Swasta. Dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Pendidikan Menengah di Jawa Tengah, maka arah kebijakan pemerintah
ditujukan untuk (1) memperluas jangkauan dan daya tampung SMA Swasta bagi
seluruh masyarakat; (2) meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan menengah yang lebih merata; (3) meningkatkan kualitas pendidikan
menengah sebagai landasan bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kebutuhan dunia kerja; (4)
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya pendidikan yang tersedia; (5)
meningkatkan keadilan dalam pembiayaan dengan dana publik; (6)
meningkatkan efektivitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan kondisi setempat;
(7) meningkatkan kinerja personel dan lembaga pendidikan; (8) meningkatkan
partisipasi masyarakat untuk mendukung program pendidikan; dan (9)
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Perizinan SMA ini dibuat,
agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

Dr. USWATUN HASANAH, S.Pd, M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP . 19760730 200112 2 2003

110
Lampiran II
Keputusan Kepala Dinas Pendidkan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 421.8 / 02429421.4/00628
Tanggal : 28 Januari 20227 Januari 2020

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)


PENYELENGGARAAN PERIZINAN PENDIRIAN, PERUBAHAN
DAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN)
DI PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pemenuhan akses pendidikan merupakan salah satu agenda utama


Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan pendidikan.
Kebijakan Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun telah diikuti dengan pencanangan
program rintisan wajib belajar dua belas tahun atau sampai dengan jenjang
pendidikan menengah. Hal ini dapat diartikan bahwa konsekuensi logis
keberhasilan Program Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun harus diimbangi dengan
penyediaan akses pendidikan menengah melalui pendirian Unit Sekolah Baru
(USB) SMK Negeri dan program-program lain yang bersifat menambah daya
tampung peserta didik. Keberhasilan Program Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun
di Jawa Tengah menuntut peningkatan kebijakan program perluasan akses
pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal, bahwa
sasaran pembangunan pendidikan menengah adalah setiap warga negara
Indonesia usia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun
harus melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah, sehingga hal ini dapat
mempercepat pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah.
Perluasan akses pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri (SMKN) diwujudkan dengan salah satunya melalui program
pendirian Unit Sekolah Baru (USB) SMKN, yang tentu saja merupakan kewajiban
pemerintah atau pemerintah daerah. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
dan/atau pengembangan potensi SMKN agar tercapai secara efektif dan efisien,
maka pemenuhan 8 (delapan) aspek Standar Nasional Pendidikan (SNP) menjadi
dasar pengelolaan dan penyelenggaraan satuan pendidikan, dan oleh karenanya
dimungkinkan terjadi Perubahan Nama dan/atau Bentuk dari Nama dan/atau
Bentuk Sekolah Menengah Kejuruan Negeri tertentu menjadi Nama dan/atau
Bentuk Sekolah Menengah Kejuruan Negeri baru lainnya.
Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Perizinan
Pendirian, Perubahan dan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Ini
terdiri atas : (a) POS Perizinan Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
baru, (b) POS Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, dan (c) POS
Perizinan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri. POS ini disusun
sebagai pedoman teknis pelaksanaan penyelenggaran Perizinan Pendirian
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri, serta Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di wilayah Provinsi
Jawa Tengah.

2. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Standar Operasional Prosedur Perizinan
Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan SMK :
1. UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah
(Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Hutang;
4. UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4724);
5. UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berbasis Risiko;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha di Daerah;
11. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka
Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;
12. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP);
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang
standar biaya operasi non personalia tahun 2009 untuk sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah (SMP/MTS), sekolah menengah atas/madrasah aliyah
(SMA/MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah dasar luar biasa
(SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah
menengah atas luar biasa (SMALB);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014
tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
16. Kepmendibud No. 1005/P/2020 tentang kriterian dan perangkat akreditasi
Pendidikan dasar menengah;
17. Permendikbud No. 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala
sekolah
18. Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan;
19. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK
20. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Jawa Tengah;
21. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan SOP;
23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Bahasa,
Sastra dan Aksara jawa;
24. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
25. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Jawa Tengah;
26. Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian Satuan Pendidikan;
27. Kepmendikbud No. 165 /M/2021 tahun 2021 tentang Program SMK PK.

3. Maksud Dan Tujuan


Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Perizinan
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan dan mekanisme standar
tentang keseluruhan rangkaian proses penyelenggaraan Perizinan pendirian,
perubahan dan penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di wilayah
Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaan Prosedur Operasional Standar (POS) dimaksud, bertujuan
untuk mengatur proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN).

4. Penyelenggara Perizinan
Penyelenggara proses Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri adalah : (1) Gubernur Jawa Tengah, (2)
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Provinsi Jawa Tengah, (3) Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah, dan (4) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah lain yang terkait.
5. Pengguna Fasilitasi Perizinan
Pihak yang memanfaatkan fasilitasi Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri adalah pihak yang
memiliki kebijakan atau inisiatif pendirian atau perubahan Sekolah
Menengah Kejuruan, yaitu meliputi :
1. Pemerintah;
2. Pemerintah Provinsi;
3. Pemerintah Kabupaten/Kota;
4. Masyarakat atau Lembaga dan/atau Yayasan Penyelenggara Sekolah
Menengah Kejuruan (Swasta).

6. Pembiayaan
1. Pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dibiayai dari sumber
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Semua aset dihibahkan ke
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
2. Pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dibiayai dari sumber
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah;
3. Pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan
dan penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dibiayai dari sumber
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota. Semua
aset dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
4. Pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dibiayai dari sumber
Anggaran masyarakat. Semua aset dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah.

7. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian,
perubahan dan penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) dapat
dilakukan secara bersama-sama antara pihak penyelenggara Perizinan (Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) terkait lainnya.

B. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENDIRIAN SMK


NEGERI

1. Pengertian
Pendirian SMK Negeri merupakan pembukaan satuan pendidikan
menengah kejuruan baru yang menyelenggarakan paling sedikit 1 (satu)
program keahlian dengan paling sedikit 2 (dua) kompetensi keahlian dan/atau
konsentrasi keahlian sesuai dengan program dan kompetensi keahlian yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Persyaratan Perizinan Pendirian SMKN
a. Persyaratan Pokok
1) Memiliki surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
2) Memiliki lahan sekurang-kurangnya 10.000 m2. Lahan berada dalam
satu lokasi. Lahan tersebut diharapkan mampu menopang Ruang
Pembelajaran Umum (RPU), Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan
Ruang Penunjang (RP) sesuai dengan jumlah rombongan belajar
(rombel);
3) Memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dari instansi
berwenang;
4) Memiliki site plan/master plan dari Instansi yang berwenang;
5) Adanya surat pernyataan tentang pengadaan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya operasional
dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
6) Adanya analisis pendaftar dari lulusan SMP/MTs/Sederajat yang
disertai Angka Partisipasi Kasar di daerah (kecamatan) sekolah yang
akan didirikan;
7) Tidak membuka Kompentensi dan/atau konsentrasi Keahlian
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, Akuntansi, dan Keuangan
Lembaga serta multimedia;
8) Memiliki dukungan perusahaan industri/Institusi pasangan yang
sesuai dengan kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang dibuka;
9) Memiliki sarana dan prasarana minimal Ruang Pembelajaran Umum
(RPU), Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP)
sesuai kebutuhan yang dibuktikan dokumen yang sah;
10)Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah.

b. Persyaratan Teknis
1) Hasil Studi Kelayakan
(a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada di daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari
Instansi yang berwenang dan memiliki site plan
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan
dengan alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan
transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh
dari kebisingan dan polusi
(b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan
SMP/sederajat di wilayah sekitar serta menghitung jumlah
yang telah tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di
wilayah sekitarnya berdasar Angka Partisipasi Kasar (APK)
untuk daerah pemohon (Kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat sekitar yang dibuktikan dengan
surat pernyataan dukungan dari:
(a) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(b) Tokoh agama/masyarakat;
(c) Kepala SMP/MTs.
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan budaya yang memiliki
kearifan lokal baik dari segi bahasa, seni dan budaya
(c) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan
satuan pendidikan formal sejenis yang ada;
(d) Potensi sumber daya lingkungan
Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan: (1) sesuai
dengan kebutuhan kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian, (2)
dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, dan (3)
kemudahan mendapat bahan baku;
(e) Potensi lapangan kerja/kuliah di Perguruan Tinggi
Kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang didirikan memiliki
potensi lapangan kerja/ Perguruan Tinggi, baik di daerahnya
maupun di luar daerah.
2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(e-KTSP dan/atau e-KOSP) dengan sistematika mengikuti petunjuk
teknis yang berlaku.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan
minimum Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan
Tinggi terakreditasi, dan/atau memiliki sertifikat profesi sebagai
guru, yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian
yang relevan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
(1) memiliki kualifikasi paling rendah S1 atau D-IV;
(2) berusia maksimal 56 tahun;
(3) sehat jasmani, rohani dan bebas narkoba;
(4) tidak pernah terkena hukuman;
(5) memiliki sertifikat pendidik;
(6) memiliki sertifikat Guru penggerak;
(7) memiliki pangkat minimal Penata Muda Tingkat I/III-b bagi
PNS;
(8) memiliki jenjang minimal guru ahli pratama bagi pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja.
c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Mata Pelajaran Produktif
(Mata Pelajaran C) atau Instruktur kejuruan untuk 1 (satu)
rombongan belajar setiap kompetensi dan/atau konsentrasi
keahlian pada tahun pertama;
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional;
e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan dengan
program pendidikan (Ijasah dan/atau sertifikat keahlian) yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan;
g) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium dan petugas layanan khusus)
memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang
Kepala Tata Usaha / Koordinator TU dengan kualifikasi
akademik pendidikan minimal Diploma-3 dengan
jurusan/program keahlian yang relevan;
(b) Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang staf Tata
Usaha Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik pendidikan
minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh.
4) Sarana dan Prasarana
SMK memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan dengan memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan:
(1) memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat,
(2) terhindar dari pencemaran air,
(3) terhindar dari kebisingan,
(4) terhindar dari pencemaran udara,
(5) tidak berada dalam daerah bencana.
b) Bangunan sekolah memenuhi ketentuan teknis konstruksi
bangunan meliputi:
(1) konstruksi yang stabil,
(2) konstruksi yang kokoh,
(3) sistem pencegahan bahaya kebakaran,
(4) fasilitas ramah anak.
(5) penangkal petir,
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) ventilasi udara,
(2) pencahayaan,
(3) sanitasi,
(4) tempat sampah,
(5) bahan bangunan yang aman
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan
ketentuan minimal
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
sesuai kebutuhan riil operasi penuh
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum yang terdiri atas:
(1) Ruang Kelas meliputi:
(a) jumlah minimal 0,8 kali banyaknya rombel,
(b) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang
dari 18 anak luas minimum 36 m2),
(c) perabot,
(d) peralatan pendidikan,
(e) media pendidikan
(f) perlengkapan lain.
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) luas minimum 1,5 ruang kelas,
(b) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan,
(c) ada 5 jenis buku berkaitan dengan kompetensi dan/atau
konsentrasi keahlian yang dibuka,
(d) perabot,
(e) media pendidikan
(f) perlengkapan lain
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) jumlah 1 ruang untuk menampung 1 rombel,
(b) perabot,
(c) peralatan TIK,
(d) media pendidikan
(4) Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan meliputi :
(a) minimum 1 ruang,
(b) perabot,
(c) peralatan seni budaya, prakarya dan kewirausahaan,
(d) media pendidikan
g) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya :
(1) Ruang pimpinan memenuhiketentuan:
(a) luas minimum 18 m2,
(b) lebar minimal 3 m,
(c) kursi pimpinan,
(d) meja pimpinan,
(e) kursi dan meja tamu,
(f) lemari,
(g) papan statistik,
(h) simbol kenegaraan,
(i) tempat sampah,
(j) jam dinding.
(2) Ruang guru memenuhi ketentuan:
(a) rasio minimum 4 m2/guru,
(b) luas minimum 56 m2,
(c) kursi meja,
(d) meja kerja,
(e) lemari,
(f) kursi tamu,
(g) papan statistik,
(h) papan pengumuman,
(i) tempat sampah,
(j) tempat cuci tangan,
(k) jam dinding
(3) Ruang tenaga administrasi memenuhi Ketentuan :
(a) rasio minimum 4 m2/guru,
(b) luas minimum 16 m2,
(c) kursi meja,
(d) meja kerja,
(e) lemari,
(f) papan statistik,
(g) tempat sampah,
(h) komputer,
(i) filling cabinet,
(j) brankas,
(k) telepon,
(l) jam dinding,
(m) kotak kontak,
(n) penanda waktu.
(4) Jamban memenuhi memenuhi Ketentuan :
(a) jumlah minimum 3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1),
(b) luas minimum per jamban 2 m2,
(c) tersedia air,
(d) bersih,
(e) sarana lengkap
(5) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan
upacara dengan memenuhi Ketentuan:
(a) luas minimum 1.000 m2,
(b) memiliki bendera dan tiang bendera,
(c) memiliki peralatan olah raga,
(d) memiliki peralatan seni budaya,
(e) memiliki peralatan keterampilan
(6) Memiliki (dua) jenis Ruang Praktik/laboratorium yang
memenuhi ketentuan pada Lampiran VI Permendikbud No. 34
Tahun 2018 meliputi:
(a) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis dan
kompetensi keahlian memenuhi :
(1) minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel,
(2) perabot,
(3) peralatan pendidikan,
(4) media pendidikan dan
(5) perlengkapan lain
(b) Ruang praktik/laboratorium keahlian :
(1) minimal 2 jenis ruang dengan rasio sesuai standar,
(2) perabot,
(3) peralatan pendidikan,
(4) media pendidikan,
(5) perlengkapan lain
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
Rancangan sistem evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian uji kompetensi serta sertifikasi,
meliputi:
(a) Dokumen e-KTSP dan/atau e-KOSP merancang siswa mengikuti
berbagai ujian :
(1) P e n i l a i a n Harian;
(2) Penilaian Tengah Semester;
(3) Penilaian Akhir Semester;
(4) Penilaian Kenaikan Kelas;
(5) Ujian sekolah;
(6) Ujian paket kompetensi;
(7) Ujian Kompetensi Keahlian.
(b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen
e-KTSP dan/atau e-KOSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) lulus ujian sekolah dengan kriteria yang ditetapkan oleh
sekolah;
6) Manajemen dan Proses Pendidikan :
(a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
(b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;
(c) Peraturan akademik;
(d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata
Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
(e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan
pendidikan dan masyarakat;
3. Pengajuan Usulan

Izin Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMKN diusulkan dengan


proposal yang ditujukan kepada:
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Jl. Mgr. Soegiyopranoto No. 1
Semarang Telp (024) 3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560
Email: uptptsp.jateng@gmail.com

4. Mekanisme Pelaksanaan verifikasi administrasi


a. Tim Pendirian SMK Negeri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah menyusun proposal dengan sistematika seperti terlampir dan
mengajukan usulan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah;
b. Tim Pendirian SMK Negeri menyampaikan proposal beserta rekomendasi
ke DPMPTSP;
c. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Administrasi yang
dibentuk oleh DPMPTSP;
d. Tim Verifikasi Administrasi melakukan verifikasi administrasi terhadap
persyaratan pokok;
e. Proses verifikasi menggunakan instrumen pendirian SMK Negeri.

5. Penetapan Tim Penilai


Tim Penilai Perizinan pendirian SMKN diangkat dan ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang terdiri
dari unsur :
a. Petugas/personil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Petugas/personil Cabang Dinas Pendidikan yang sesuai;
c. Petugas/personil dari kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah;
d. Pengawas SMK yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah.

6. Pelaksanaan verifikasi teknis


a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan surat tugas;
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara
faktual data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan pendirian
SMKN disusun sebagai dasar pemeriksaan kondisi calon SMKN di lokasi
pendirian;
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dilampirkan dalam bentuk foto-
foto dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah lainnya
yang ditunjukkan kepada Tim Penilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah;
e. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk
bahan penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.
7. Penyusunan laporan hasil verifikasi teknis
Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perizinan Pendirian SMKN;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta Integritas dan Pernyataan Kepala Cabang
Dinas Pendidikan tentang pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Laporan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

8. Pleno hasil verifikasi teknis


a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis oleh Tim Penilai dan untuk
menentukan kelayakan pertimbangan rekomendasi izin pendirian SMKN.
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin pendirian SMKN :
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya 71,00;
3) Khusus pada standar sarana dan prasarana minimal 61,00.
c. Sebelum rapat pleno Tim Penilai melakukan moderasi antar anggota tim
untuk menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.

9. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan pendirian SMKN atau proses
Perizinan pendirian dapat dilakukan secara bersama-sama antara DPMPTSP,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain yang terkait.

10. Pengajuan rekomendasi Perizinan ke DPMPTSP


a. Berdasarkan hasil rapat pleno dibuat rekomendasi untuk ditandatangani
oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Dari hasil rapat pleno bagi usulan yang dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan pokok maupun teknis diberi kesempatan melengkapi
kekurangan,mul ai pengusulan izin sampai dengan maksimum 30 hari
sejak diverifikasi, jika tidak mampu memenuhi persyaratan maka usulan
dinyatakan tidak layak;
c. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah diajukan ke DPMPTSP untuk menjadi bahan penetapan
Perizinan pendirian SMKN;
d. Tim Pertimbangan Teknis dari DPMPTSP memberikan persetujuan
terhadap rekomendasi yang diajukan oleh Kepala Dinas pendidikan dan
Kebudayaan.

11. Penetapan Perizinan


a. DPMPTSP menerima rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah ;
b. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Kepala DPMPTSP menetapkan hasil
Perizinan baik layak atau tidak layak;
c. Penetapan Izin Pendirian SMKN bagi yang layak dibuat tiap kompetensi
keahlian dan berlaku untuk tahun pelajaran baru yang berlangsung
sejak tanggal ditetapkan;
d. Bagi pemohon yang ditolak diberikan pemberitahuan.

C. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PERUBAHAN NAMA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

1. Pengertian
Perubahan SMK adalah berubahnya nama dan/atau bentuk
satuan pendidikan, karena alasan :
a. Perubahan nama atau alamat dan/atau bentuk dari nama Satuan
Pendidikan tertentu menjadi nama atau alamat dan/atau bentuk Satuan
Pendidikan yang lain;
b. Penggabungan 2 (dua) atau lebih satuan pendidikan menjadi 1 (satu)
satuan pendidikan baru dengan ketentuan ;
1) Pengertian Penggabungan Sekolah
Penggabungan sekolah adalah penggabungan dari dua satuan
pendidikan atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya
salah satu satuan pendidikan dan membubarkan satuan pendidikan
yang lain;
2) Kriteria Penggabungan Sekolah, memenuhi salah satu ketentuan
berikut :
a) Inisiatif lembaga penyelenggara pendidikan;
b) Rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan berdasar hasil
verifikasi 8 SNP;
c) Tidak mengajukan akreditasi selama 2 tahun dari batas
akhir berlakunya sertifikat akreditasi atau belum terakreditasi
selama 2 tahun;
d) Jumlah peserta didik kurang dari 15 orang per rombel per tingkat;
e) Sekolah tidak memiliki kerjasama dengan IDUKA;
f) Sekolah terkait memiliki kesediaan menggabungkan sarana
dan prasarana dan sumber daya manusia.
c. Pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi 2 (dua) satuan
pendidikan atau lebih;
d. Perubahan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat
menjadi diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah;
e. Perubahan program Pendidikan meliputi :
1) bertambah dan/atau berkurang bidang/program/kompetensi
dan/atau konsentrasi keahlian;
2) berubahnya nama kompetensi dan/atau komnsentrasi keahlian.
f. Pembaharuan status perijinan adalah bagi satuan Pendidikan sebagai
berikut :
1) ijin operasional dinyatakan berakhir dalam batas waktu tertentu
sebagaimana dialami oleh satuan Pendidikan sebekum terbitnya
Peraturan pemerintah No. 5 tahun 2021
2) bentuk-bentuk perijinan lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

2. Persyaratan Perizinan Perubahan Nama SMKN


a. Persyaratan Administrasi (Pokok)
1) Memiliki pengantar dari Cabang Dinas Pendidikan di wilayah
pemohon, setelah dilakukan verifikasi awal oleh Pengawas Pembina;
2) Permohonan Penambahan Program dari satuan pendidikan yang
mengacu pada spektrum keahlian terbaru;
3) Usulan memuat analisis hasil studi kelayakan yang berbasis data
factual;
4) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional
dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP);
5) Tanah yang digunakan SMK Negeri merupakan milik Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan luas lahan minimal;
6) Ada dukungan IDUKA dalam mendukung proses pembelajaran
IDUKA yang dimaksud adalah yang bergerak dalam bidang
pekerjaan sesuai dengan kompetensi dan/atau konsentrasi
keahlian yang akan dibuka. Dukungan dibuktikan dengan MOU
antara SMKN dan IDUKA;
7) Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan SMP/MTs,
daya tampung di SMKN pada kompetensi dan/atau konsentrasi
keahlian sejenis. Analisis kebutuhan yang dimaksud harus
menggambarkan calon peserta didik yang belum tertampung pada
kompetensi keahlian sejenis dan disertai Angka Partisipasi Kasar
(APK) di daerah tersebut (Kecamatan);
8) Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana minimal
meliputi: Ruang Pembelajaran Umum (RPU), Ruang Pembelajaran
Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP) beserta kelengkapannya;
9) Memiliki izin Mendirikan Bangunan;
10)Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja
Tahunan yang mencantumkan penambahan program keahlian yang
dibuka;
11)Memiliki Rencana Anggaran dan Kegiatan Sekolah yang
mengalokasikan dana untuk perubahan satuan pendidikan.

b. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis yang dijabarkan dalam proposal perubahan
nama, penambahan program yang meliputi : Latar belakang, Tujuan dan
Manfaat yang diharapkan dan kajian berbagai komponen meliputi:
1) Hasil Studi Kelayakan
a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan
rencana umum tata ruang. Dibuktikan dengan
rekomendasi dari Instansi yang berwenang dan memiliki
site plan;
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan
dengan alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan
transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan,
jauh dari kebisingan dan polusi
b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah
lulusan SMP/sederajat di wilayah sekitar serta menghitung
jumlah yang telah tertampung di Satuan Pendidikan
Menengah di wilayah sekitarnya disertai dengan data Angka
Partisipasi Kasar (APK) untuk daerah pemohon
(Kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan
dokumen tertulis dari:
(a) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(b) Tokoh agama/masyarakat;
(c) Kepala SMP/MTs, dan
(d) Kepala SMA/SMK.
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan yang memiliki kearifan
lokal baik dari segi bahasa, seni dan budaya
c) Penduduk Usia Sekolah
Analisis jumlah lulusan SMP/MTs yang berada di wilayah
kecamatan/ Kabupaten/Kota yang menunjukkan belum
tertampung di Satuan Pendidikan Menengah;
d) Jarak Satuan Pendidikan Sejenis
Data mengenai perkiraan jarak satuan Pendidikan yang
diusulkan di antara gugus satuan Pendidikan formal sejenis
minimal 10 km;
e) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan
satuan pendidikan formal sejenis yang ada;
f) Potensi sumber daya lingkungan
Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan: (1) sesuai
dengan kebutuhan kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian,
(2) dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, dan (3)
kemudahan mendapat bahan baku;
g) Potensi lapangan kerja/kuliah di Perguruan Tinggi
Kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang didirikan
memiliki potensi lapangan kerja/ Perguruan Tinggi, baik di
daerahnya maupun di luar daerah;
h) Bursa Kerja Khusus
Sekolah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan berbagai
kegiatan: (1) kerjasama dengan IDUKA, (2) memasarkan
lulusan, (3) melakukan seleksi, (4) penyaluran lulusannya ke
dunia kerja yang relevan
2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(e-KTSP) dan/atau e-KOSP dengan sistematika sesuai dengan
pedoman terbaru.
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan
minimum Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari Perguruan
Tinggi terakreditasi, dan memiliki sertifikat profesi sebagai guru,
yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian
yang relevan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
(1) memiliki kualifikasi paling rendah S1 atau D-IV;
(2) berusia maksimal 56 tahun;
(3) sehat jasmani, rohani dan bebas narkoba;
(4) tidak pernah terkena hukuman;
(5) memiliki sertifikat pendidik;
(6) memiliki sertifikat Guru penggerak;
(7) memiliki pangkat minimal Penata Muda Tingkat I/III-b bagi
PNS;
(8) memiliki jenjang minimal guru ahli pratama bagi pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja.
c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Kejuruan dan atau
Instruktur kejuruan untuk 1 (satu) rombongan belajar setiap
kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian pada tahun pertama.
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan dengan
program pendidikan (Ijasah dan/atau sertifikat keahlian) yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
g) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium dan petugas layanan khusus)
memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah dengan kualifikasi
akademik pendidikan minimal Diploma-3 dengan
jurusan/program keahlian yang relevan.
(b) Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang staf Tenaga
Administrasi Sekolah dengan kualifikasi akademik
minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh
4) Sarana dan Prasarana
SMK memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan dengan memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan:
(1) Lahan relatif datar untuk mendirikan bangunan, tidak
berbukit atau kontur naik turun secara mencolok/ garis kontur
terlalu rapat;
(2) Lahan tidak berada di dalam garis sempadan
sungai/danau/laut, jalur kereta api, atau yang dapat
membahayakan/ berpotensi merusak sarana prasarana
dan memiliki akses untuk mobilitas peralatan pemadam
kebakaran;
(3) Status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah sesuai
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku untuk
jangka waktu minimum 10 (sepuluh) tahun.
b) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
(1) konstruksi yang stabil dan kokoh;
(2) sistem pencegahan bahaya kebakaran;
(3) dilengkapi penangkal petir dan peralatan untuk mencegah
dan menanggulangi bahaya tersambar petir;
(4) akses evakuasi dapat dicapai dengan mudah dan
dilengkapi penunjuk arah yang jelas.
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) tersedia fasilitas untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang
cukup;
(2) sanitasi;
(3) tempat sampah;
(4) bahan bangunan yang aman.
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan
ketentuan minimal.
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
sesuai kebutuhan riil operasi penuh.
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum yang terdiri atas:
(1) Ruang Kelas meliputi:
(a) jumlah minimal setengah jumlah rombongan belajar;
(b) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang
dari 18 anak luas minimum 36 m2);
(c) perabot;
(d) peralatan pendidikan;
(e) media pendidikan;
(f) perlengkapan lain.
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) luas minimum 1,5 ruang kelas;
(b) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan;
(c) ada 5 jenis buku berkaitan dengan kompetensi
dan/atau konsentrasi keahlian yang dibuka;
(d) perabot;
(e) media pendidikan;
(f) perlengkapan lain.
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) jumlah 1 ruang untuk menampung 1 rombel;
(b) perabot;
(c) peralatan TIK;
(d) media pendidikan.
(4) Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan meliputi:
(a) minimum 1 ruang;
(b) perabot;
(c) peralatan seni budaya, prakarya dan kewirausahaan;
(d) media pendidikan.
(5) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya :
(a) Ruang pimpinan memenuhiketentuan:
(1) luas minimum 18 m2;
(2) lebar minimal 3 m;
(3) kursi pimpinan;
(4) meja pimpinan;
(5) kursi dan meja tamu;
(6) lemari;
(7) papan statistic;
(8) simbol kenegaraan;
(9) tempat sampah;
(10) jam dinding.
(b) Ruang guru memenuhi ketentuan:
(1) rasio minimum 4 m2/guru;
(2) luas minimum 56 m2;
(3) kursi meja;
(4) meja kerja;
(5) lemari;
(6) kursi tamu
(7) papan statistic
(8) papan pengumuman;
(9) tempat sampah;
(10) tempat cuci tangan;
(11) jam dinding.
(c) Ruang tenaga administrasi memenuhi
(1) rasio minimum 4 m2/guru;
(2) luas minimum 16 m2;
(3) kursi meja;
(4) meja kerja;
(5) lemari;
(6) papan statistic;
(7) tempat sampah;
(8) computer;
(9) filling cabinet;
(10) brankas;
(11) telepon;
(12) jam dinding;
(13) kotak kontak;
(14) penanda waktu.
(d) Jamban memenuhi
(1) jumlah minimum 3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru
1);
(2) luas minimum per jamban 2 m2;
(3) tersedia air;
(4) bersih;
(5) sarana lengkap
(e) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan
dan upacara dengan ketentuan memenuhi :
(1) luas minimum 1000 m2;
(2) memiliki bendera dan tiang bendera, (3) memiliki
peralatan olah raga;
(3) memiliki peralatan seni budaya;
(4) memiliki peralatan keterampilan;
(f) Memiliki (dua) jenis Ruang Praktik/laboratorium yang
memenuhi ketentuan pada Lampiran VI Permendikbud
No. 34 Tahun 2018 meliputi:
(1) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis
dan kompetensi keahlian memenuhi :
(a) minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel;
(b) perabot;
(c) peralatan pendidikan;
(d) media pendidikan dan;
(e) perlengkapan lain.
(2) Ruang praktik/laboratorium keahlian :
(a) minimal 2 jenis ruang dengan rasio sesuai
standar;
(b) perabot;
(c) peralatan pendidikan;
(d) media pendidikan;
(e) perlengkapan lain.
(g) Sekolah memiliki unit produksi/bussines centre sebagai
wahana kewirausahaan, yang memiliki:
(1) ruang produksi/jasa;
(2) sistem usaha sendiri;
(3) pembukuan yang tertib dan transparan;
(4) Sumber Daya Manusia;
(5) Profit.
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
Rancangan sistem Evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian uji kompetensi serta Sertifikasi,
meliputi:
1) Dokumen e-KTSP dan/atau e-KOSP merancang siswa mengikuti
berbagai ujian :
(1) Penilaian Harian;
(2) Penilaian Tengah Semester;
(3) Penilaian Akhir Semester;
(4) Penilaian Kenaikan Kelas;
(5) Ujian sekolah;
(6) Ujian paket kompetensi;
2) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada
dokumen e KTSP dan/atau e-KOSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
6) Manajemen dan Proses Pendidikan
(a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
(b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;
(c) Peraturan akademik;
(d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata
Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
(e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan
pendidikan dan masyarakat;

3. Pengajuan Usulan
Izin Perubahan SMKN diusulkan dengan proposal yang ditujukan kepada:
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Jl. Mgr. Soegiyopranoto No. 1
Semarang Telp (024) 3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560
Email: uptptsp.jateng@gmail.com.

4. Pelaksanaan verifikasi administrasi


a. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Penilai yang dibentuk oleh
DPMPTSP.
b. Penyelenggara pendidikan menyusun proposal dengan sistematika seperti
terlampir dan mengajukan usulan kepada DPMPTSP melalui Kantor
Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
c. Kantor Cabang Dinas Pendidikan melakukan verifikasi kelayakan proposal
secara administrasi dengan ketentuan:
1) Jika proposal dinyatakan layak maka Kepala Kantor Cabang
Dinas Pendidikan memberikan Pengantar untuk diteruskan ke
DPMPTSP;
2) Jika proposal dinyatakan tidak layak maka proposal dikembalikan
kepada pemohon.
d. Setelah mendapat pengantar dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan usulan
didaftarkan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) dengan menyerahkan proposal yang dilengkapi dengan
persyaratan pokok.
e. Tim Penilai melakukan verifikasi administrasi terhadap persyaratan
pokok dengan ketentuan :
1) Apabila persyaratan pokok terpenuhi maka pendaftaran diterima
dengan bukti surat pendaftaran;
2) Jika persyaratan pokok tidak terpenuhi maka berkas
permohonan dikembalikan dengan disertai catatan umpan balik.

5. Penetapan Tim Penilai


Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
menetapkan Tim Penilai Perizinan perubahan/penambahan program SMKN
yang terdiri dari unsur:
a. Petugas dari Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi;
b. Petugas dari kantor DPMPTSP;
c. Petugas Kantor Cabang Dinas Pendidikan;
d. Pengawas SMK yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah.
6. Pelaksanaan verifikasi teknis
a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan sasaran
SMKN yang telah lolos pada verifikasi administrasi ;
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara
faktual data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan
perubahan/penambahan kompetensi keahlian SMKN disusun sebagai dasar
pemeriksaan kondisi satuan pendidikan menengah di lokasi pendirian atau
perubahan satuan pendidikan;
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dapat dilampirkan dalam bentuk
foto-foto dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah
lainnya yang ditunjukkan kepada tim penilai dinas pendidikan Provinsi;
e. Penyelenggara Pendidikan diberi kesempatan melengkapi
kekurangan persyaratan selama 1 (satu) minggu sejak diverifikasi
sebelum pelaksanaan rapat pleno Tim Penilai;
f. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk
bahan penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.

7. Penyusunan laporan hasil verifikasi teknis


Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perubahan Nama atau
Penambahan Program/Kompetensi Keahlian SMKN;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta integritas Verifikator, Pernyataan Kepala
Sekolah tentang pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Nota Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

8. Pleno hasil verifikasi teknis


a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis dihadiri oleh seluruh Tim Penilai, dan Tim
DPMPTSP untuk menentukan kelayakan mendapatkan izin perubahan
nama atau penambahan program / kompetensi keahlian.
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin perubahan atau penambahan
program/kompetensi keahlian SMKN :
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya 71,00;
3) Khusus pada strandar sarana dan prasarana minimal 61,00.
c. Sebelum rapat pleno tim verifikasi melakukan moderasi antar anggota tim
untuk menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.
d. Rapat Pleno memutuskan hasil verifikasi dinyatakan dalam 3 kategori yaitu
(1) Layak, (2) Tidak Layak dan (3) Berkas Tidak Lengkap (BTL).
e. Penyelenggara pendidikan yang dinyatakan dengan kategori Berkas
Tidak Lengkap (BTL) diberi kesempatan selama 30 (tiga puluh) hari sejak
diverifikasi untuk memperlengkapi kekurangannya. Apabila sudah
melengkapi berkas persyaratan maka dapat diproses ke tahap
selanjutnya, sedangkan yang berstatus tidak layak tidak dapat diproses
ke tahap selanjutnya.
f. Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan perubahan nama atau
penambahan program/kompetensi keahlian dapat dilakukan secara
bersama-sama antara DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah lain yang terkait lainnya.

9. Pengajuan rekomendasi ke DPMPTSP


a. Hasil pleno dibuat konsep rekomendasi untuk ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diajukan
ke DPMPTSP untuk menjadi bahan penetapan Perizinan perubahan atau
penambahan kompetensi keahlian;
c. Draft surat izin dirancang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah yang bersama-sama rekomendasi diusulkan ke kantor
DPMPTSP.

10. Penetapan Perizinan


a. DPMPTSP menerima rekomendasi sebagai bahan penetapan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah ;
b. Perizinan perubahan/penambahan program keahlian dibuat tiap
kompetensi keahlian dengan mulai berlaku untuk tahun pelajaran baru
yang berlangsung sejak tanggal ditetapkan.

D. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENUTUPAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

1. Pengertian
a. Penutupan SMKN adalah pencabutan izin operasional terhadap
kompetensi keahlian atau satuan pendidikan yang sudah dinyatakan tidak
layak.
b. Penutupan SMKN dapat dilaksanakan atas:
1) Permohonan lembaga Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah atau
SMKN yang memiliki kompetensi keahlian tidak layak atau sudah tidak
operasional.
2) Hasil evaluasi kelayakan pemenuhan standar nasional pendidikan dari
tim yang dibentuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

2. Persyaratan Penutupan SMKN


1) Persyaratan pokok
Penutupan SMKN atau kompetensi keahlian dapat dilakukan bila :
1) Sudah tidak memenuhi persyaratan pendidikan;
2) Sudah tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
3) Tidak mentaati ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
2) Kriteria SMKN yang ditutup
1) SMKN telah mendapatkan peringatan oleh Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
2) Dua kali berturut-turut diakreditasi mendapatkan hasil TT
(Tidak Terakreditasi);
3) Tidak menyelenggrakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu)
t a h u n berturut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
4) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap
peserta didik dan stakeholders tidak efektif;
5) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh pengawas
pembina yang menunjukkan bahwa sekolah berada dalam kategori tidak
layak;
6) Atas permintaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan
alasan yang dapat dipertanggunjawabkan;
7) Hal-hal lain yang melanggar peraturan yang berlaku.

3) Prosedur Penutupan SMKN atau Kompetensi Keahlian.


Adapun langkah-langkah penutupun SMKN atau kompetensi keahlian
dapat dilakukan sebagaiman alur berikut:
1) Usulan/proposal penutupan dari penyelenggara pendidikan dengan
Surat pengantar dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan ditujukan langsung
ke DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah;
2) Usulan penutupan dari Tim Evaluasi berdasarkan laporan dari
pengawas pembina atau pihak lain yang relevan dengan rekomendasi
Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah yang bersangkutan. Hasil
kajian Tim Evaluasi dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk selanjutnya diajukan kepada
DPMPTSP;
3) DPMPTSP melakukan kajian administratif terhadap usulan yang
diajukan pemohon. Bila persyaratan administrasi dipenuhi, dilanjutkan
dengan verifikasi oleh Tim Penilai Penutupan SMK atau kompetensi
keahlian;
4) Tim Penilai mengadakan rapat pleno yang dihadiri oleh unsur
DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,
Pengawas Pembina dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan di wilayah
sekolah yang bersangkutan;
5) Hasil rapat pleno dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
menerbitkan rekomendasi sebagai hasil verifikasi teknis;
6) Rekomendasi kepada DPMPTSP untuk dilakukan pencabutan
izin operasional;
7) DPMPTSP menerbitkan surat keputusan pencabutan izin
operasional sekaligus menyatakan penutupan SMK atau kompetensi
keahlian.

4) Persyaratan Administratif
1) Usulan Penutupan oleh Pengawas Pembina, meliputi:
a) Hasil pemantauan 8 SNP selama 2 (dua) tahun terakhir
yang menunjukkan hasil tidak layak;
b) Laporan tentang riwayat proses akreditasi;
c) Laporan lainnya yang menggambarkan ketidaklayakan SMKN
atau kompetensi keahlian.
2) Usulan Penutupan oleh Penyelenggara Pendidikan, meliputi:
a) Data jumlah siswa tahun berjalan;
b) Kondisi rombongan belajar tahun berjalan;
c) Kondisi keuangan sekolah tahun berjalan;
d) Kondisi guru dan tenaga kependidikan tahun berjalan;
e) Status akreditasi atau riwayat akreditasi.
3) Alur dan Dokumen Pengajuan Penutupan SMKN
Alur dan dokumen Penutupan SMKN atau Kompetensi Keahlian
adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 3. Alur dan dokumen Penutupan SMKN

URUTAN DOKUME
1. a. Usulan dari penyelenggara, diajukan ke Surat usulan dilampiri proposal
DPMPTSP dengan Surat Pengantar pengajuan penutupan.
dari Cabang Dinas Pendidikan Apabila terdapat sekolah
dan/atau kompetensi
keahlian sudah tidak
beroperasional Cabang
Dinas Pendidikan yang
relevan segera mengajukan
usulan penutupan terhadap
1. b. Usulan penutupan dari Tim Evaluasi sekolah dan/atau
berdasarkan laporan dari pengawas
pembina atau pihak lain yang relevan 1. Laporan pengawas sekolah
dengan Surat Pengantar Cabang Dinas disertai instrumen
Pendidikan. Hasil kajian Tim Evaluasi monitoring
dilaporkan kepada Kepala Dinas 8 SNP 2 tahun
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa terakhir
Tengah dari CABANG DINAS 2. Hasil kajian Tim
PENDIDIKAN, dan menjadi dasar untuk Evaluasi.
dikoordinasikan dengan DPMPTSP.
1. Instrumen verifikasi
administrasi.
2. DPMPTSP melakukan kajian administratif. 2. Proposal
pengajuan
penutupan.
URUTAN DOKUME
3. Bila memenuhi persyaratan administrasi,
DPMPTSP meminta Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah untuk melakukan verifikasi
teknis.
4. Verifikasi faktual atau visitasi ke lokasi oleh Tim 1. Surat tugas
Penilai. 2.Instrumenverifikasi
penutupan sekolah

5. Tim Penilai mengadakan rapat pleno hasil 1. Notula hasil rapat pleno
verifikasi dihadiri oleh DPMPTSP, Dinas 2. Nota Dinas hasil rapat pleno
Pendidikan dan Kebudayaan, Pengawas
Pembina dan Cabang Dinas Pendidikan atau
nama lain yang sejenis/setingkat wilayah
terkait
6. Tim Penilai menyusun rekomendasi hasil
rapat pleno kepada Kepala Dinas 1. Notula hasil rapat pleno
Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Rekomendasi

7. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 1. Rekapitulasi hasil verifikasi


merekomendasikan hasil verifikasi ke 2. Draft SK Penetapan
DPMPTSP. Penutupan
8. Tim Pertimbangan Teknis menyetujui 1. Rekomendasi Dinas
rekomendasi penutupan yang diajukan Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Rekomendasi Tim
Pertimbangan Teknis

9. DPMPTSP menerbitkan surat pencabutan


izin operasional sekaligus penutupan SMK SK Pencabutan Izin dan
sesuai rekomendasi dari Kepala Dinas Penutupan SMK atau
Pendidikan dan Kompetensi Keahlian
Kebudayaan.

E. INSTRUMEN VERIFIKASI IZIN OPERASIONAL PENDIRIAN, PERUBAHAN


DAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

1. Pendirian SMKN
a. Aspek yang dinilai dalam verifikasi administrasi izin operasional pendirian
SMKN meliputi :
1) Memiliki surat rekomendasi dari Gubernur Jawa Tengah.
2) Memiliki Tim Pendiri, Tim Pembangunan, Tim Pembimbing
Perencanaan dan Pengawasan dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
pendirian SMK Negeri yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang
3) Memiliki lahan sekurang-kurangnya 10.000 m2 yang dibuktikan dengan
Sertifikat Tanah atas nama Pemerintah Provinsi.
4) Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan dari instansi berwenang
5) Memiliki site plan/master plan dari Instansi yang berwenang
6) Adanya surat pernyataan tentang pengadaan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya operasional dari
Dinas Terkait
7) Adanya analisis pendaftar dari lulusan SMP/Sederajat yang disertai
Angka Partisipasi Kasar di daerah (kecamatan) sekolah yang akan
didirikan.
8) Tidak membuka
(a) Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen (Bisnis dan Pemasaran,
Manajemen Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan);
(b) Bidang keahlian Teknologi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan serta Multimedia.
9) Memiliki dukungan perusahaan industri/Institusi pasangan yang
sesuai dengan kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang dibuka
10)Memiliki sarana dan prasarana minimal Ruang Pembelajaran Umum
(RPU), Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP)
11)Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah
12)Memiliki Rencana Anggaran Pendirian Sekolah
b. Format Instrumen Verifikasi administrasi izin pendirian SMKN oleh
DPMPTSP (Contoh dan aplikasi terlampir)

2. Perubahan/Penambahan Program Keahlian SMK Negeri


a. Aspek dan bobot penilaian
1) Hasil Studi Kelayakan (bobot 20)
2) Isi Pendidikan (Bobot 5)
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)
6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
b. Format Instrumen Verifikasi dan Validasi izin perubahan/penambahan
program keahlian SMKN (contoh terlampir)

3. Instrumen Verifikasi dan Validasi Teknis Perizinan


Perubahan/Penambahan Program Keahlian SMKN
a. Aspek dan bobot penilaian
1) Studi Kelayakan (Bobot 20)
2) Isi Pendidikan (Bobot 5)
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)
6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
b. Format Instrumen Verifikasi dan Validasi izin perubahan/penambahan
program keahlian SMKN (contoh dan aplikasi terlampir)
4. Instrumen Verifikasi dan Validasi Penutupan SMKN
a. Aspek yang dinilai
1) Laporan Tim Evaluasi Kelayakan operasional menunjukkan sekolah
sudah tidak operasional direkomendasi oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan berdasar rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan
dan/atau nama lain yang sejenis/setingkat Wilayah pemohon;
2) SMKN yang belum terakreditasi selama dua tahun berturt-turut
setelah meluluskan tidak mendaftar akreditasi;
3) Dua kali berturut-turut diakreditasi mendapatkan hasil TT (Tidak
Terakreditasi);
4) Tidak menyelenggrakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu)
bulan berturut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
5) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap
peserta didik dan stakeholders tidak efektif;
6) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh pengawas
pembina selama 2 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa sekolah
berada dalam kategori tidak layak;
7) Atas permintaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan
alasan yang dapat dipertanggunjawabkan;
8) Dinyatakan pailit oleh pihak yang berwenang

b. Format Instrumen Penutupan SMKN (Contoh dan Aplikasi terlampir)


TAMBAHAN PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI

A. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PENDIRIAN SMKN

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Memiliki surat rekomendasi dari Kepala Surat rekomendasi berisi Rekomendasi diperoleh setelah proposal diajukan oleh Tim
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan persetujuan pembukaan kompetensi Pendiri SMKN
Provinsi Jawa Tengah keahlian yang diajukan berdasarkan
hasil verifikasi Tim Pendiri SMKN
2 Memiliki Tim Pendiri, Tim Pembangunan, Surat Keputusan Pembentukan Tim Formasi anggota disesuaikan dengan kebutuhan
Tim Pembimbing Perencanaan dan Pendiri, Tim Pembangunan, Tim
Pengawasan dan Panitia Pengadaan Pembimbing Perencanaan dan
Barang dan Jasa pendirian SMK Negeri Pengawasan dan Panitia Pengadaan
yang ditetapkan oleh Pejabat yang Barang dan Jasa pendirian SMK
berwenang Negeri ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah
3 Luas lahan minimal 10.000 m2 terletak Sertifikat tanah Lahan tidak dalam sengketa dan memiliki izin pengeringan (bagi
dalam satu kompleks lahan yang masih berstatus “hijau”)
4 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Surat IMB yang dikeluarkan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
Dinas terkait 05/PRT/M/2016 mewajibkan semua bangunan memiliki Izin
Mendirikan Bangunan
Kepemilikan IMB bukan sedang dalam proses tetapi dalam bentuk
sudah jadi. Bangunan yang diberi izin adalah bukan bangunan lama
tetapi bangunan untuk program atau kompetensi keahlian baru
5 Memiliki site plan dari instansi yang Site plan dikeluarkan oleh lembaga Site plan memuat gambar teknik bangunan yang memuat gambar
berwenang atau perseorangan yang memiliki bangunan RPU, RPK dan RP serta pengembangannya keempat tahun
kewenangan yang sah dari lembaga mendatang
yang berwenang

II - 29
6 Adanya surat pernyataan tentang Surat pernyataan tentang Untuk Analisis kebutuhan tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pengadaan tenaga pendidik dan tenaga pengadaan tenaga pendidik dan disusun bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan
kependidikan, sarana dan prasarana tenaga kependidikan, pengadaan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
sarana dan prasarana serta biaya
serta biaya operasional dari Dinas terkait
operasional dikeluarkan oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah berdasarkan
analisis kebutuhan
7 Adanya analisis pendaftar dari lulusan Bukti berupa APK yang Cara menghitung calon peserta didik program atau kompetensi
SMP/MTs/Sederajat yang disertai Angka menggambarkan tingkat keahlian baru adalah =
Partisipasi Kasar di daerah (kecamatan) keterserapan lulusan SLTP di Jumlah lulusan SLTP – (APK Kecamatan kali jumlah lulusan SLTP di
sekolah yang akan didirikan kecamatan sekolah pemohon dan
kecamatan tersebut)
daftar lulusan SLTP.
Atau ada surat kesediaan/pernyataan lulusan SLTP yang bersedia
mendaftar sebagai calon peserta didik program atau kompetensi
keahlian baru
8 Tidak membuka Bidang Keahlian Bisnis Bukti berupa surat pernyataan dari Surat pernyataan Tim Pendiri SMKN dilampirkan pada proposal
dan Manajemen (Bisnis dan Tim Pendiri SMKN bahwa tidak akan pendirian. Kompetensi keahlian yang dibuka mengacu ke kebutuhan
Pemasaran, Manajemen Perkantoran, membuka Kompetensi Keahlian dalam pasar kerja di era revolusi industri 4.0
dan Akuntansi dan Keuangan) dan Bidang Keahlian Bisnis dan
Kompetensi Keahlian Teknik Manajemen
Komputer dan Jaringan
9 Memiliki dukungan perusahaan Dibuktikan dengan: Permendikbud Nomor 005/H/AK/2017 poin 98 mewajibkan sekolah
industri/Institusi pasangan yang sesuai 1) MoU dengan lingkup kerjasama melibatkan peran serta masyarakat yang diantaranya dari unsur
dengan kompetensi keahlian yang dibuka penyaluran tamatan. dunia usaha/dunia industri (IDUKA)
3) Wawancara dengan pendidik dan Yang dimaksud dukungan IDUKA meliputi kesiapan berpartisipasi
tenaga kependidikan secara kontributif mulai dari tahap input, proses, out put dan outcome
(menerima lulusan sebagai tenaga kerja) Dukungan dinyatakan dalam
bentuk MoU atau surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan
IDUKA bermeterai 6.000
10 Memiliki sarana dan prasarana minimal Bukti berupa Daftar inventaris RPU, Lampiran VI Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang Standar
Ruang Pembelajaran Umum (RPU), Ruang RPK dan RP serta foto-foto sarana dan sarana dan Prasarana SMK. Kepemilikan ditunjukkan dengan adanya
Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang prasarana yang dimiliki daftar inventaris sarpras (bukan dalam perencanaan atau proses
Penunjang (RP) pengadaan)
11 Memiliki Rencana Induk Pengembangan Dokumen RIPS disusun Tim Pendiri Pergub 34 tahun 2015 mewajibkan setiap sekolah memiliki RIPS
Sekolah atau RKJM/RKT yang memuat rencana pengembangan sekolah selama
4 tahun

II - 30
ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah
12 Memiliki Rencana Anggaran Pendirian Bukti berupa Rencana Aenggaran Format Rencana Anggaran mengikuti pedoman yang berlaku
Sekolah Pendirian Sekolah yang memuat
anggaran operasional untuk 8 SNP

B. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PERUBAHAN NAMA SATUAN PENDIDIKAN (PENAMBAHAN PROGRAM ATAU
KOMPETENSI KEAHLIAN)

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Memiliki surat rekomendasi dari Cabang Surat rekomendasi berisi Rekomendasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan dikeluarkan setelah
Dinas Pendidikan di wilayah pemohon persetujuan penambahan program Tim Penilai Cabang Dinas Pendidikan yang terdiri atas Pengawas
atau kompetensi keahlian dari Pembina dan Kasi SMK menyatakan layak
Kepala Cabang Dinas Pendidikan di
Wilayah Pemohon
2 Permohonan Penambahan Program atau Surat permohonan dari Kepala Nama kompetensi keahlian baru berdasar Spektrum keahlian merujuk
kompetensi keahlian atau kompetensi Sekolah kepada Kepala Dinas pada Surat Edaran Direktur PSMKN No. 8275/D5.3/KR/2016 tanggal 14
keahlian dari satuan pendidikan yang Penanaman Modal Pelayanan November 2016 Sistematika proposal menyesuaikan dengan instrumen
mengacu pada spektrum keahlian terbaru Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan POS Perizinan
dilampiri prosPOSal
3 Usulan memuat analisis hasil studi Dokumen meliputi Khusunya program atau kompetensi keahlian yang mengeluarkan
kelayakan yang berbasis data faktual 1) Ijin lingkungan dari Kantor limbah hasil pembelajaran praktik yang berbahaya perlu konsultasi dan
Lingkungan Hidup mendapatkan ijin lingkungan dari Kantor Lingkungan Hidup.
2) Analisis potensi sosiologis berupa Dukungan masyarakat berasal dari ketua RT/RW, ulama, kepala SLTP,
analisis dukungan dari tokoh Kepala SLTA di daerah kecamatan tersebut
masyarakat, ulama, tokoh
pendidikan, kepala sekolah SLTP
di lingkungan kecamatan dimana
sekolah berdomisili
3) Analisis Rencana Tata Ruag dan
Wilayah (RTRW) yang dikeluarkan
oleh Dinas terkait

II - 31
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
4 Surat pernyataan kesanggupan Surat pernyataan kesanggupan Cukup jelas
melaksanakan kurikulum Nasional dan melaksanakan kurikulum nasional
Muatan Lokal serta berupaya memenuhi dan muatan lokal serta memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP)
SNP yang ditandatangani oleh
Kepala Sekolah dengan bermetari
6000
5 Tanah yang digunakan SMK Negeri Bukti berupa sertifikat tanah atas Tanah sudah tidak dalam kategori “hijau” dan tidak dalam sengketa
merupakan milik Pemerintah Daerah nama Pemerintah Provinsi Jawa Apabila tanah masih belum milik Pemerintah Provinsi dapat menunjukkan
Provinsi Jawa Tengah Tengah perjanjian kerjasama yang dikuatkan dengan akter notaris.
6 Sekolah memiliki lahan minimal seluas Dibuktikan dengan dokumen yang lahan minimal berdasar jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
3.504 m2 memuat luas lahan bangunan jumlah bangunan lantai
sekolah. Luas lahan minimum Status tanah a.n Yayasan/lembaga pemohon artinya juga bukan dalam
berdasar jumlah Rombel dan jumlah status sewa dengan jangka waktu berapapun dan tidak sedang dalam
lantai ditentukan sesuai Tabel 1 atau proses pengurusan apalagi sengketa.
Tabel 2 Penetapan luas lahan minimal mengacu pada tabel lahan minimal yang
Dokumen meliputi sertifikat tanah tercantum dalam perangkat akreditasi SMKN sebagai berikut
a.n. Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tabel 1 : Untuk jumlah siswa 15 s.d. 36 per rombel
Luas minimum lahan
Rombel Bangunan 1 Bangunan 2 Bangunan
lantai lantai 3 lantai
3 3504 1852
4-6 4377 2342 1555
7-9 5299 2793 1872
10-12 6259 3340 2265
13-15 7152 3792 2544
16-18 8064 4320 2822
19-21 9072 4838 3225
22-24 10137 5376 3609
25-27 11059 5875 3974

II - 32
No Instrumen Pembuktian Penjelasan

Tabel 2 : Untuk jumlah siswa kurang dari 15 per rombel


Luas minimum lahan
Rombel Bangunan 1 Bangunan 2 Bangunan
lantai lantai 3 lantai
3 2140 1360 1140
4-6 2570 1420 1290
7-9 3040 1640 1340
10-12 3570 1890 1390
13-15 4000 2150 1440
16-18 4440 2390 1590
19-21 5000 2670 1780
22-24 5570 3000 2020
25-27 6040 3240 2170

Misal,
SMKN memiliki 6 rombel akan menambah 2 kompetensi keahlian
dengan 1 rombel per kompetensi keahlian,
Jumlah rombel menjadi 6 + 6 rombel = 12 rombel
Jumlah siswa rencana per rombel 36 anak
Bangunan lantai 2
Luas lahan minimal yang harus disediakan (gunakan tabel 1) adalah
3.340 m2,
Jika bangunan 1 lantai luas lahan minimal (gunakan tabel 2) diperlukan
6.259 m2 (selanjutya penentuan luas lahan minimal dilakukan dengan
aplikasi instrumen)

II - 33
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
7 Ada dukungan IDUKA dalam mendukung Dibuktikan dengan: Permendikbud Nomor 005/H/AK/2017 poin 98 mewajibkan sekolah
seluruh kegiatan pembelajaran 1) Laporan kegiatan kerja sama melibatkan peran serta masyarakat yang diantaranya dari unsur dunia
2) Dokumen tertulis tentang usaha/dunia industri (IDUKA) Yang dimaksud dukungan IDUKA meliputi
keterlibatan IDUKA dalam mendukung kesiapan berpartisipasi secara
pengelolaan pendidikan di sekolah, kontributif mulai dari tahap imput, proses, out put dan outcome
seperti a) Penyusunan program atau (menerima lulusan sebagai tenaga kerja)
kompetensi keahlian atau kompetensi Dukungan dinyatakan dalam bentuk MoU atau surat pernyataan yang
keahlian kegiatan sekolah ditandatangani oleh pimpinan IDUKA bermeterai 6000
b) Pelaksanaan program atau
kompetensi keahlian atau
kompetensi keahlian kegiatan,
c) MoU dengan lingkup
penyaluran tamatan.
3) Wawancara dengan pendidik dan
tenaga kependidikan
8 Analisis kebutuhan peserta didik Bukti berupa APK yang Cara menghitung calon peserta didik program atau kompetensi keahlian
berdasar jumlah lulusan SMP/MTs, daya menggambarkan tingkat kabupaten baru adalah =
tampung di SMKN pada kompetensi dan kecamatan, Daftar lulusan SLTP Jumlah lulusan SLTP – (APK Kecamatan kali jumlah lulusan SLTP di
keahlian sejenis. di kecamatan sekolah pemohon dan
kecamatan tersebut)
analisis calon peserta didik didasarkan
APK tingkat kecamatan. Atau ada surat kesediaan/pernyataan lulusan SLTP yang bersedia
mendaftar sebagai calon peserta didik kompetensi keahlian baru Jumlah
rombongan belajar yang diizinkan per kompetensi keahlian sebanyak
maksimum 2 rombel dan jumlah kompetensi keahlian yang dibuka
maksimum 3 kompetensi keahlian
9 Memiliki dokumen kepemilikan sarana Bukti berupa Daftar inventaris RPU, Permendiknas No. 40 tahun 2008 tentang Standar sarana dan
dan prasarana minimal meliputi: Ruang RPK dan RP serta foto-foto sarana dan Prasarana. Kepemilikan ditunjukkan dengan adanya daftar inventaris
Pembelajaran Umum (RPU), Ruang prasarana yang dimiliki sarpras (bukan dalam perencanaan atau proses pengadaan) Kepemilikan
Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang RPU meliputi sarpras Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan dan Lab
Penunjang (RP) beserta kelengkapannya Komputer dengan ukuran sesuai standar Kepemilikan RPK meliputi
sarpras Ruang praktik (2 ruang) dan Ruang Instruktur dan Penyimpanan
Alat dengan ukuran sesuai standar Kepemilikan RP meliputi sarpras Ruang
pimpinan, Ruang Guru, Ruang tenaga Administrasi, Jamban, Tempat
bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan upacara dengan
ukuran sesuai standar

II - 34
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
10 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Bukti berupa Surat IMB yang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
dikeluarkan dari Dinas terkait 05/PRT/M/2016 mewajibkan semua bangunan memiliki Izin Mendirikan
Bangunan
Kepemilikan IMB bukan sedang dalam proses tetapi dalam bentuk sudah
jadi. Bangunan yang diberi izin adalah bukan bangunan lama tetapi
bangunan untuk program atau kompetensi keahlian baru
11 Memiliki Rencana Kerja Jangka Bukti RKJM dan RKT yang memuat Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tentang standar pengelolaan bahwa
Menengah dan Rencana Kerja Tahunan rencana pembukaan atau sekolah wajib menyusun Rencana Kerja Sekolah yang terdiri atas
penambahan kompetensi keahlian Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan
baru
(RKT)
RKJM dan RKT memuat rencana pemenuhan 8 standar nasional
pendidikan
12 Memiliki Rencana Anggaran dan Bukti RAKS/RAPBS yang memuat Penyusunan RAKS mengacu ke Permendikbud No. 34 Tahun 2018
Kegiatan Sekolah yang anggaran untuk pembukaan
mengalokasikan dana untuk kompetensi keahlian baru
perubahan satuan pendidikan

C. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENDIRIAN SMKN

No. Instrumen Pembuktian Penjelasan


1. Lokasi sekolah berada pada daerah yang 1. Rekomendasi/Surat keterangan Berdasar Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007, surat
sesuai dengan rencana umum tata dari dinas tata ruang kab/kota rekomendasi ditanda tangani kepala dinas terkait
ruang. 2. Memiliki gambar site plan Site plan adalah gambar tiga dimensi yang menunjukkan detail
rencana yang akan di lakukan terhadap lahan tanah baik
menyangkut rencana bangunan, jalan, utilitas air bersih, air kotor,
dan fasilitas penunjang lainnya
2. Sekolah terletak dalam kondisi grografis Lokasi sekolah terletak di lokasi yang Cukup jelas
yang baik strategis. Dibuktikan dengan alamat
lokasi yang mudah dijangkau
dengan transportasi
3. Sekolah memiliki kondisi ekologis yang Lokasi sekolah terletak di tempat Izin Lingkungan dapat berupa Surat Pernyataan Pengelolaan
mendukung yang ramah lingkungan, jauh dari Lingkungan (SPPL) dari Kantor Lingkungan Hidup
kebisingan, polusi dan terhindar

II - 35
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
bencana alam. Dibuktikan dengan
Ijin Lingkungan dari Kantor
Lingkungan Hidup
4. Sekolah memiliki prospek pendaftar 1. Memiliki data jumlah siswa SMP Data harus valid yang ditunjukkan dengan keterangan yang sah dari
dan MTs dalam radius 10 km instansi terkait
minimal dari 5 sekolah Analisis berdasarkan hasil survei minat calon peserta didik minimal di
2. Memiliki dokumen analisis 5 SMP/MTs sekitar lingkungan sekolah yang akan didirikan
jumlah calon peserta didik
3. APK tahun pengajuan proposal
5. Sekolah memiliki dukungan social meliputi: 1. RT, RW dan Lurah/Kepala Desa Berbentuk surat dukungan atau MOU dibubuhi meterai 6000. Khusus
1) RT, RW dan Lurah/Kepala tempat sekolah akan didirikan dukungan IDUKA dengan ruang lingkup sampai dengan menerima
Desa, 2) tokoh agama/masyarakat, 3) 2. Tokoh agama/masyarakat lulusan SMK menjadi tenaga kerja.
Kepala SMP/MTs, dan 4) Dunia
minimal 3 orang
Usaha/Dunia Industri
3. Kepala sekolah SMP/MTs
minimal 5 orang
4. IDUKA minimal 3 lembaga
6. Sekolah memiliki lingkungan budaya Sekolah berada dalam lingkungan Cukup jelas
yang mendukung yang memiliki kearifan lokal baik
dari segi bahasa, seni dan budaya.
Dibuktikan dengan KTSP yang
mencantumkan Bahasa Jawa
sebagai muatan lokal dan mata
pelajaran Seni dan Budaya
7. Jumlah penduduk usia sekolah di wilayah Bukti berupa analisis jumlah lulusan Daftar lulusan SLTP/sederajat meliputi lulusan SMP, MTs atau yang
pemohon SMP/MTs yang berada di wilayah sederajat
kecamatan/ Kabupaten/Kota yang
menunjukkan belum tertampung
di Satuan Pendidikan Menengah
8. Jarak Satuan Pendidikan Sejenis Bukti berupa daftar nama sekolah lain Cukup jelas
beserta kompetensi keahliannya serta
jarak dari calon sekolah baru
9. Sekolah memiliki daya tampung yang Bukti berupa analisis calon Cukup jelas
memadai pendaftar dan/atau angket minat
pendaftar ke kompetensi

II - 36
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
10. Satuan pendidikan memiliki potensi Bukti berupa Cukup jelas
sumber daya lingkungan 1. Daftar 10 IDUKA yang relevan
dengan kompetensi keahlian
2. Memiliki 3 MOU PKL dengan
IDUKA
3. Daftar 3 IDUKA penyedia
bahan baku sesui kompetensi
keahlian Pengamatan potensi
lingkungan sekitar sekolah
11. Sekolah memiliki potensi lapangan kerja/ Minimal 3 surat keterangan kesiapan Dukungan dinyatakan dalam bentuk kerjasama yang saling
Perguruan Tinggi, baik di daerahnya dari IDUKA atau PT untuk menerima menguntungkan dengan ruang lingkup penerimaan lulusan sebagai
maupun di luar daerah. lulusan sekolah yang akan didirikan mahasiswa, tenaga kerja, pemenuhan 8 SNP, praktek kerja lapangan
dsb
12. Sekolah menyusun KTSP dengan outline Dokumen draft KTSP Cukup jelas
yang meliputi: (1) Tujuan Pendidikan
Menengah Kejuruan, (2) visi dan misi
SMKN, (3) Tujuan SMKN, (4) Profil
Lulusan, (5) SKL Kompetensi Keahlian, (6)
Deskripsi KKNI level 2 atau 3, (7) Deskripsi
SK berdasar KI, (8) Struktur Kurikulum, (9)
Kompetensi Mata Pelajaran, (10) Program
Muatan Lokal, (11) Strategi Pelayanan BK,
(12) Kegiatan Ekstrakurikuler, (13)
Pengaturan Beban Belajar, (14) Peraturan
Akademik dan (15) kalender Pendidikan
13. Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi
Tenaga Kependidikan 1. Fotokopi Ijazah S1/DIV akademik dan kompetensi guru mewajibkan guru minimal harus
(dilegalisir PT)/sertifikat S1/DIV atau sertifikat kepakaran
kepakaran setiap calon pendidik
linier
2. Surat lamaran atau pernyataan
kesanggupan mengajar di atas
14. Calon Kepala sekolah memenuhi 1. Ijazah calon Kepala Sekolah Permendiknas No. 28 tahun 2010, mewajibkan Standar Kepala
persyaratan, meliputi: (1) memiliki Surat keterangan sehat dari Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) berusia maksimal 56
kualifikasi paling rendah S1, (2) berusia dokter tahun, (3) tidak terkena hukuman, (4) sertifikat kepala sekolah, (5)
maksimal 56 tahun, (3) sehat jasmani dan 2. SKCK calon Kepala Sekolah
sehat jasmani dan rohani, dan (5) berpengalaman mengajar minimal
rohani, (4) tidak pernah terkena hukuman, 3. Sertifikat Pendidik
II - 37
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
(5) memiliki sertifikat pendidik, (6) 4. Sertifikat Diklat calon Kepala 5 tahun
memiliki sertifikat kepala Sekolah
sekolah/madrasah, (7) berpengalaman 5. SK mengajar sebelum jadi calon
mengajar minimal 5 tahun Kepala Sekolah
15. Kompetensi keahlian memiliki guru mata Dokumen: Permendikbud No. 37 Tahun 2017 tentang sertifikasi guru dalam
pelajaran muatan peminatan (C) sesuai 1. Fotokopi ijazah S1/D4 yang linier jabatan mewajibkan guru harus S1/D4 dan linier dengan mata
dengan program keahliannya. dilegalisir PT pelajaran yang diampu
2. Daftar guru dalam satu Inpres No. 9 tahun 2016 untuk memenuhi guru produktif bisa
kompetensi keahlian (minimal 2 melalui program keahlian ganda
orang)
3. Fotokopi sertifikat diklat program
keahlian ganda (bagi guru yang
mengikuti PKG
16. Sekolah memiliki tenaga kependidikan Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga administrasi
lainnya, meliputi: 1) tenaga administrasi, 1. Daftar tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik SLTA
2) tenaga perpustakaan, 3) tenaga 2. Fotokopi ijazah tenaga Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMKN
laboratorium/bengkel, 4) laboran, 5)
kependidikan minimal SLTA mewajibkan sekolah memiliki tenaga administrasi, tenaga
tenaga teknis , dan 6) petugas layanan perpustakaan, tenaga laboratorium/bengkel, laboran, tenaga teknis
dilegalisir
khusus dan petugas layanan khusus
17. Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) 1. Dokumen Ijin Lingkungan dari Permendikbud No. 40 tahun 2008 mewajibkan sekolah memiliki
terhindar dari potensi bahaya yang instansi terkait lahan minimal untuk 3 rombongan belajar
mengancam kesehatan dan keselamatan 2. Pengamatan lokasi sekolah Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi
jiwa, (2) memiliki akses untuk 3. Wawancara dengan warga sekolah SMKN mewajibkan sekolah memiliki lahan yang memenuhi ketentuan:
penyelematan dalam keadaan darurat, (3) (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
terhindar dari pencemaran air, (4) keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk penyelematan dalam
terhindar dari kebisingan, (5) terhindar keadaan darurat, (3) terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar dari
dari pencemaran udara kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran udara
18. Bangunan sekolah memenuhi 1. Dokumen IMB Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah memiliki
persyaratan keselamatan, meliputi: (1) bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
konstruksi yang stabil, (2) konstruksi yang 2. Mengamati kondisi bangunan 1) Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidak mudah
kokoh, (3) sistem pencegahan bahaya goyang.
sekolah/madrasah dan prasarana
kebakaran, (4) penangkal petir, (5) 2) Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat terpancang
penangkal petir yang ada, meliputi:
a) Konstruksi yang kukuh dan pada tempatnya.
stabil. 3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor asap/panas

II - 38
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
b) Perangkat pencegahan bahaya (sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam air, pasir, atau
kebakaran karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya kebakaran
c) Fasilitas ramah anak ringan/APAR, kebakaran.
d) Penangkal petir 4) Fasilitas ramah anak adalah bangunan sekolah/madrasah yang
memenuhi ketentuan:
3. Wawancara dengan berbagai a) Peralatan belajar yang ramah anak.
pihak yang terkait dengan sarana dan b) Mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
prasarana. c) Tersedianya tempat sampah terpilah.
d) Memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi air bersih dan
sabun.
e) Aman dari benda-benda yang jatuh dan bahan-bahan
berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan.
f) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi dengan ramp dan
tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm, dan tinggi
anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga lebih dari 150 cm,
ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan
oleh semua peserta didik, termasuk anak penyandang
disabilitas).
5) Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa merusak benda-
benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
Batang penangkal petir, Kabel konduktor, dan Tempat pembumian.
19. Bangunan sekolah memenuhi 1. Mengamati kondisi bangunan Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah memiliki
persyaratan kesehatan, meliputi: (1) sekolah/madrasah dan prasarana bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) yang ada, meliputi: 1) Ventilasi adalah (lubang) tempat udara dapat keluar masuk
sanitasi, (4) tempat sampah, (5) bahan a) Ventilasi.
secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC harus
bangunan yang aman b) Pencahayaan.
berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
c) Sanitasi.
2) Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau
d) Tempat sampah.
lampu agar ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis.
e) Bahan bangunan.
2. Wawancara dengan berbagai 3) Sanitasi meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan, saluran
air kotor dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.

II - 39
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
pihak yang terkait dengan sarana dan 4) Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah
prasarana. secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
5) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak mengandung bahan
berbahaya/beracun bagi kesehatan.
20. Sekolah memiliki luas lantai bangunan 1. Pengamatan langsung bangunan Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam Permendikbud
sesuai dengan ketentuan minimal sesuai yang sudah berdiri No. 005/H/AK/2017 yang dinyatakan dalam bentuk prosentase
dengan standar sarpras 2. Dokumen yang berisi tentang luas Untuk menghitung luas lahan minimum menggunakan tabel yang
lantai bangunan didasarkan pada jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
bangunan lantai.
Misalnya:
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 32
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1 lantai
diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Prosentase luas lantai minimum= (864:2047)x100% = 82,6 %
21. Bangunan sekolah memiliki instalasi 1. Melihat ketersediaan penerangan Menurut Permendikbud No. 40 tahun 2008 tentang standar sarana
listrik dengan daya sebesar sesuai listrik di semua ruangan. dan prasarana, sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
kebutuhan riil operasi penuh 2. Dokumen rekening pembayaran minimum 1300 watt.
listrik. Sebagian besar SMKN/MAK dilengkapi dengan laboratorium sehingga
terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya yang
lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%

II - 40
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
22. Sekolah memiliki ruang pembelajaran 1. Pengamatan/observasi di lokasi Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori yang tidak
a umum sesuai dengan Standar Sarpras 2. Wawancara dengan berbagai pihak memerlukan peralatan khusus. Ketentuan ruang kelas sekolah
Ruang Kelas meliputi (1) jumlah minimal (wakil sarana dan prasarana). meliputi:
sama banyaknya rombel, (2) luas lantai 3. Daftar Ruang kelas lengkap 1) 60% dari jumlah rombel.
rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel dengan ukuran 2) Ukuran minimum 5 m dan luas minimum 30 m2 (standar untuk 36
kurang dari 18 anak luas minimum 36 m2),
siswa 8x9 m2 = 72 m2)
(3) perabot, (4) peralatan
3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
pendidikan, (5) media pendidikan dan
(6) perlengkapan lain No Jenis Rasio
1 Kursi siswa 1 buah/siswa
2 Meja siswa 1 buah/siswa
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
5 Lemari 1 buah/ruang
6 Papan panjang 1 buah/ruang
7 Papan tulis 1 buah/ruang
8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang

b Ruang Perpustakaan meliputi (1) luas 1. Pengamatan Ruang Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan
minimum 1,5 ruang kelas, (2) mudah perpustakaan, katalog/e-katalog, memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang
dijangkau dan terhindar kebisingan, (3) perabot, media pembelajaran, perpustakaan memiliki ketentuan, meliputi:
5 jenis buku, (4) perabot, (5) media dan perlengkapan lain. 1) Lebar minimum 8 m
pendidikan dan (6) perlengkapan lain 2. Dokumen daftar inventaris buku 2) Sarana ruang perpustakaan sebagaimana tercantum pada table.
3) Buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku pengayaan,
dan buku referensi dapat berwujud e-book.
Tabel sarana Ruang perpustakaan

No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 buku/mata
pelajaran/siswa, dan

II - 41
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
2 buku/mata pelajaran/
sekolah
2 buku panduan guru 1 buku/mata
Pelajaran/guru ybs dan
1 buku/ mata
pelajaran/ sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah
Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah

II - 42
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
c Ruang TIK meliputi (1) jumlah 1 ruang 1. Pengamatan Ruang dan Permendikbud No. 34 Tahun 2018 mewajibkan sekolah memiliki
untuk menampung 1 rombel, (2) perabot, pemanfaatan laboratorium, a. Ruang laboratorium komputer berfungsi sebagai tempat
(3) peralatan TIK, (4) media pendidikan
2. Dokumen daftar inventaris berlangsungnya kegiatan pembelajaran bidang teknologi
peralatan komputer, perabot, media informasi dan komunikasi.
pembelajaran, dan perlengkapan lain b. Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum
setengah rombongan belajar.
c. Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3
m2/peserta didik. Luas minimum ruang laboratorium adalah 72
m2termasuk luas ruang penyimpanan dan perbaikan 16 m2.
Lebar minimum ruang laboratorium komputer adalah 8 m.
d. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana sebagaimana
tercantum pada

II - 43
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

Tabel sarana Ruang Laboratorium Komputer

No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 buku/mata
pelajaran/siswa, dan 2
buku/mata pelajaran/
sekolah
2 buku panduan guru 1 buku/mata
pelajaran/guru ybs dan 1
buku/ mata pelajaran/
sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah
Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah

II - 44
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah

d. Ruang Seni Budaya, Prakarya dan 1. Pengamatan Ruang dan Cukup jelas
Kewirausahaan meliputi : (1) minimum 1 pemanfaatan laboratorium,
ruang, (2) perabot, (3) peralatan seni 2. Dokumen daftar inventaris
budaya, prakarya dan kewirausahaan, peralatan Seni Budaya, Prakarya
(4) media pendidikan dan Kewirausahaan
23. Sekolah memiliki Ruang Penunjang yang
sesuai Standar Sarpras
a Ruang pimpinan memiliki (1) luas 1. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
minimum 18 m2, (2) lebar minimal 3 m, pemanfaatan ruang pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan memiliki ketentuan
(3) kursi pimpinan, (4) meja pimpinan, 2. Dokumen daftar inventaris 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
(5) kursi dan meja tamu, (6) lemari, (7) peralatan, perabot dan 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada tabel
papan statistik, (8) simbol kenegaraan, perlengkapan lain berikut.
(9) tempat sampah, (10) jam dinding. No Jenis Rasio
1 kursi pimpinan 1 buah/ruang

II - 45
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
2 meja pimpinan 1 buah/ruang
3 kursi dan meja tamu 1 set/ruang
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 jam dinding 1 buah/ruang
b Ruang guru memiliki (1) dengan rasio 1. Pengamatan ruang guru, Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas,
minimum 4 m2/guru, (2) luas minimum 1. Dokumen daftar inventaris beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja kerja, peralatan, perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2.
(5) lemari, (6) kursi tamu, (7) papan perlengkapan lain. 2) Sarana ruang guru sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
statistik, (8) papan pengumuman, (9)
tempat sampah, (10) tempat cuci No Jenis Rasio
tangan, (11) jam dinding
1 kursi kerja 1 buah/guru ditambah
1 buah/satu wakil
kepala sekolah
2 meja kerja 1 buah/guru
3 lemari 1 buah/guru atau 1
buah yang digunakan
bersama semua guru
4 kursi tamu 1 set/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 papan pengumuman 1 buah/sekolah
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang

II - 46
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
9 jam dinding 1 buah/ruang
c Ruang tenaga administrasi memiliki (1) 1. Pengamatan ruang tenaga Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk pengelolaan
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas administrasi, administrasi sekolah/madrasah dengan ketentuan:
minimum 32 m2, (3) kursi meja, (4) 1. Dokumen daftar inventaris 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2
meja kerja, (5) lemari, (6) papan peralatan, perabot, dan 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum pada
statistik, (7) tempat sampah, (8) perlengkapan lain. tabel berikut.
komputer, (9) filling cabinet, (10) Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi
brankas, (11) telepon, (12) jam dinding, No Jenis Rasio
(13) kotak kontak, (14) penanda waktu. 1 kursi kerja 1 buah/petugas
2 meja kerja 1 buah/petugas
3 lemari 1 buah/ruang
4 papan statistik 1 buah/ruang
5 tempat sampah 1 buah/ruang
6 mesin ketik/komputer 1 buah/sekolah
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang
12 penanda waktu 1 buah/sekolah

d Jamban memenuhi (1) jumlah minimum 1. Dokumen daftar jumlah jamban Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil dengan
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1), (2) 2. Pengamatan sarana pendukung ketentuan:
luas minimum per jamban 2 m2, (3) 1) Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat dikunci, 1
tersedia air, (4) bersih, (5) sarana jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban untuk setiap 30
lengkap siswa wanita, dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
2) Luas minimum tiap unit 2 m2.

II - 47
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
3) Tersedia air bersih yang cukup.
4) Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5) Dengan sarana meliputi:
a) 1 buah kloset.
b) 1 buah tempat air.
c) 1 buah gayung.
d) 1 buah gantungan pakaian
e) 1 buah tempat sampah.
e Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan, dan
berkesenian, keterampilan dan upacara bermain/tempat olah raga, upacara dengan ketentuan:
dengan ketentuan : (1) luas minimum, 2. Dokumen daftar inventaris 1) Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3 m2/siswa
(2) memiliki bendera dan tiang bendera, peralatan pendidikan, dan dan luas minimum 1.000 m2, memiliki permukaan datar dengan
(3) memiliki peralatan olah raga, (4) perlengkapan lain. drainase yang baik dan tidak digunakan untuk tempat parkir.
memiliki peralatan seni budaya, (5) 2) Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m
memiliki peralatan keterampilan 3) Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum pada
Tabel berikut.
Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.
No Jenis Rasio
1 bendera dan tiang bendera 1 set/sekolah
2 peralatan olah raga (bola voli, sepak 1 set/sekolah
bola, bola basket, bulutangkis,
senam dan atletik
3 peralatan seni budaya* 1 set/sekolah
4 peralatan keterampilan* 1 set/sekolah
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing sekolah/madrasah

II - 48
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
24. Program keahlian mempunyai Ruang
Praktik/Laboratorium sesuai Standar
Sarpras
a Ruang praktik/laboratorium umum 1. Pengamatan Ruang praktik Ketentuan mengenai Ruang Praktik/Laboratorium terdapat pada
sesuai jenis dan kompetensi keahlian jumlah salinan Standar Sarana dan Prasarana SMKN/MAK sesuai Program
memenuhi : (1) minimal 1 ruang untuk 2. Dokumen daftar inventaris Keahlian masing-masing (lihat Permendikbud No. 34 Tahun 2018).
minimal 1 rombel, (2) perabot, (3) peralatan, perabot, media dan Sarana pada ruang praktik meliputi
peralatan pendidikan, (4) media perlengkapan lain. 1) Perabot
pendidikan dan (5) perlengkapan lain 3. Pengamatan sarana ruang praktik a) meja kerja
b) kursi kerja/stool
c) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan pendidikan untuk melakukan pekerjaan sesuai program
keahlian
3) Media pendidikan berupa papan tulis
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah

b Ruang praktik/laboratorium keahlian : 1. Pengamatan Ruang Penyimpanan Ketentuan mengenai Ruang Praktik/Laboratorium terdapat pada
(1) minimal 2 jenis ruang dengan rasio dan Instrutur salinan Standar Sarana dan Prasarana SMKN/MAK sesuai Program
sesuai standar, (2) perabot, (3) 2. Dokumen daftar inventaris Keahlian masing-masing (lihat Permendikbud No. 34 Tahun 2018).
peralatan pendidikan, (4) media peralatan dan perabot Sarana pada ruang praktik meliputi:
pendidikan, (5) perlengkapan lain 1) Perabot
a) meja kerja
b) kursi kerja/stool
c) rak alat dan bahan
d) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan untuk ruang penyimpanan dan instruktur
3) Media pendidikan berupa papan data

II - 49
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah
25. Dokumen KTSP merancang siswa Dokumen KTSP Cukup jelas
mengikuti berbagai ujian : (1) ulangan, 1. Dokumen I
(2) Ulangan Tengah Semester, (3) 2. Dokumen II
Ulangan Akhir Semester, (3) Ulangan 3. Dokumen III
Kenaikan Kelas (4) ujian sekolah, (5)
ujian unit kompetensi, (6) ujian
kompetensi keahlian
26. Sekolah menentukan kelulusan satuan Dokumen 1 yang merancang kriteria Cukup jelas
pendidikan pada dokumen KTSP dengan kelulusan dari satuan pendidikan
ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh
program pembelajaran, (2) memperoleh
nilai sikap/perilaku minimal baik, (3) lulus
uji kompetensi keahlian, (4) lulus ujian
sekolah dengan kriteria yang ditetapkan
satuan pendidikan
27. Sekolah memiliki manajemen dan proses Dokumen yang bisa diamati di Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah memiliki
pendidikan meliputi : a) Struktur sekolah, meliputi struktur organisasi dilengkapi dengan uraian tugas.
Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian 1) Notulen rapat yang berisi Struktur organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
Tugasnya;b) Pembagian tugas pendidik keputusan tentang penyusunan berikut:
dan tenaga kependidikan;c) Peraturan struktur organisasi sekolah 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
akademik;d) Tata Tertib Satuan 2) Dokumen penetapan dan kepala sekolah/madrasah.
Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata pengesahan susunan organisasi 2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan sekolah. 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-pihak
dan peserta didik, serta penggunaan dan 3) Bukti sosialisasi kepada semua pemangku kepentingan.
pemeliharaan sarana dan prasarana warga sekolah dan pihak-pihak 4)Disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor
pendidikan;e) Kode etik hubungan pemangku kepentingan berupa Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah swasta disahkan
antara sesama warga di dalam bagan/struktur organisasi, foto oleh badan/lembaga penyelenggara pendidikan.

II - 50
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
lingkungan satuan pendidikan, serta kegiatan, dokumen pertemuan
hubungan antara warga satuan sosialisasi, notulen atau berita
pendidikan dan masyarakat acara, dilengkapi daftar hadir
4) Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah
5) Rincian tugas setiap personel
dalam struktur organisasi

D. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN NAMA SMKN

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1. Lokasi sekolah berada pada daerah yang 1. Rekomendasi/Surat keterangan Berdasar Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007, surat
sesuai dengan rencana umum tata dari dinas tata ruang kab/kota rekomendasi ditanda tangani kepala dinas terkait
ruang. 2. Memiliki gambar site plan Site plan adalah gambar tiga dimensi yang menunjukkan detail
rencana yang akan di lakukan terhadap lahan tanah baik
menyangkut rencana bangunan, jalan, utilitas air bersih, air kotor,
dan fasilitas penunjang lainnya
2. Sekolah terletak dalam kondisi geografis Lokasi sekolah terletak di lokasi Cukup jelas
yang baik yang strategis. Dibuktikan dengan
alamat lokasi yang mudah dijangkau
dengan transportasi
3. Sekolah memiliki kondisi ekologis yang Lokasi sekolah terletak di tempat Kelayakan ekologis dapat di dukung dengan Izin Lingkungan dapat
mendukung yang ramah lingkungan, jauh berupa Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dari Kantor
dari kebisingan, polusi dan Lingkungan Hidup
terhindar bencana alam.

II - 51
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
Dibuktikan dengan Ijin
Lingkungan dari Kantor
Lingkungan Hidup
4. Sekolah memiliki prospek pendaftar 1. Memiliki data jumlah siswa SMP Data harus valid yang ditunjukkan dengan keterangan yang sah dari
dan MTs dalam radius 10 km instansi terkait
minimal dari 5 sekolah Analisis berdasarkan hasil survei minat calon peserta didik minimal di
2. Memiliki dokumen analisis 5 SMP/MTs sekitar lingkungan sekolah yang akan didirikan
jumlah calon peserta didik
3. APK tahun pengajuan proposal
5. Sekolah memiliki dukungan sosial 5. RT, RW dan Lurah/Kepala Desa Berbentuk surat dukungan atau MOU dibubuhi meterai 6000. Khusus
meliputi: 1) RT, RW dan Lurah/Kepala tempat sekolah akan didirikan dukungan IDUKA dengan ruang lingkup sampai dengan menerima
Desa, 2) tokoh agama/masyarakat, 3) 6. Tokoh agama/masyarakat lulusan SMK menjadi tenaga kerja
Kepala SMP/MTs, dan 4) Dunia minimal 3 orang
Usaha/Dunia Industri 7. Kepala sekolah SMP/MTs
minimal 5 orang
IDUKA minimal 3 lembaga
6. Sekolah memiliki lingkungan budaya Sekolah berada dalam lingkungan Cukup jelas
yang mendukung yang memiliki kearifan lokal baik
dari segi bahasa, seni dan budaya.
Dibuktikan dengan KTSP yang
mencantumkan Bahasa Jawa
sebagai muatan lokal dan mata
pelajaran Seni dan Budaya
7. Jumlah penduduk usia sekolah di Bukti berupa analisis jumlah Daftar lulusan SLTP/sederajat meliputi lulusan SMP, MTs atau yang
wilayah pemohon lulusan SMP/MTs yang berada di sederajat
wilayah kecamatan/
Kabupaten/Kota yang
menunjukkan belum
tertampung di Satuan Pendidikan
Menengah

II - 52
No Instrumen Pembuktian Penjelas
8. Bukti berupa daftar nama Cukup jelas an
Jarak Satuan Pendidikan Sejenis
sekolah lain beserta kompetensi
keahliannya serta jarak dari calon
sekolah baru
9. Sekolah memiliki daya tampung yang Bukti berupa analisis calon Cukup jelas
memadai pendaftar dan/atau angket minat
pendaftar ke kompetensi
10 Satuan pendidikan memiliki potensi Bukti berupa Cukup jelas
sumber daya lingkungan 4. Daftar 10 IDUKA yang relevan dengan
kompetensi keahlian
5. Memiliki 3 MOU PKL dengan IDUKA
6. Daftar 3 IDUKA penyedia bahan baku
sesui kompetensi keahlian
Pengamatan potensi lingkungan
sekitar sekolah
11. Sekolah memiliki potensi lapangan Minimal 3 surat keterangan kesiapan Dukungan dinyatakan dalam bentuk kerjasama yang saling
kerja/ Perguruan Tinggi, baik di dari IDUKA atau PT untuk menerima menguntungkan dengan ruang lingkup penerimaan lulusan sebagai
daerahnya maupun di luar daerah. lulusan sekolah yang akan didirikan mahasiswa, tenaga kerja, pemenuhan 8 SNP, praktek kerja
lapangan dsb
12. Sekolah memiliki Bursa Kerja Khusus Dokumen: Keputusan Bersama Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah
(BKK) dengan berbagai kegiatan: (1) 1. SK kepengurusan BKK Depdikbud RI dan Dirjen Pembinaan Penempatan TK RI Nomor :
kerjasama dengan IDUKA, (2) 2. MoU dengan IDUKA 009/C/KEP/U/1994 dan Nomor : Kep. 02/BP/1994 tentang

II - 53
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
memasarkan lulusan, (3) melakukan 3. Laporan BKK yang berisi Pembentukan Bursa Kerja Khusus di Satuan Pendidikan Menengah
seleksi, (4) penyaluran lulusannya ke keterserapan tamatan program dan Pemanduan Penyelenggara Bursa Kerja mewajibkan setiap SMKN
dunia kerja yang relevan keahlian yang ada tahun terakhir memiliki BKK
4. Pengamatan ruang BKK sekolah Setiap tahun BKK wajib membuat laporan yang menggambarkan
data hasil penelusuran tamatan disertai dengan keterangan masa
tunggu
14. Sekolah menyusun KTSP dengan outline Dokumen: Berdasar Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tentang Standar Isi dan
yang meliputi: (1) Tujuan Pendidikan 1. SK Tim Pengembang Kurikulum Pedoman Penyusunan KTSP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Menengah Kejuruan, (2) visi dan misi 2. Draft KTSP Provinsi Jawa Tengah dengan minimal memuat sistematika KTSP
SMKN, (3) Tujuan SMKN, (4) Profil BAB I PENDAHULUAN
Lulusan, (5) SKL Kompetensi Keahlian, 1. Latar Belakang
(6) Deskripsi KKNI level 2 atau 3, (7) 2. Tujuan Pengembangan KTSP
Deskripsi SK berdasar KI, (8) Struktur 3. Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum, (9) Kompetensi Mata BAB II TUJUAN
Pelajaran, (10) Program Muatan Lokal,
1. Tujuan Pendidikan (disesuaikan dengan jenjang satuan
(11) Strategi Pelayanan BK, (12)
pendidikan)
Kegiatan Ekstrakurikuler, (13)
2. Visi sekolah
Pengaturan Beban Belajar, (14)
3. Misi sekolah
Peraturan Akademik dan (15) kalender
4. Tujuan sekolah
Pendidikan
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Penjurusan

II - 54
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
10. Gerakan Literasi Sekolah
11. Gerakan Sekolah Sehat
12. Pembelajaran berbasis Revolusi Industri 4.0
 BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
15. Guru memiliki kualifikasi akademik Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi
minimum sarjana (S1) atau diploma 1. Fotokopi Ijazah S1/DIV (dilegalisir akademik dan kompetensi guru mewajibkan guru minimal harus
empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, PT)/sertifikat kepakaran setiap S1/DIV atau sertifikat kepakaran
kualifikasi kepakaran ditunjukkan calon pendidik linier
dengan pengakuan lain setingkat S1 2. Surat lamaran atau pernyataan
atau D-IV. kesanggupan mengajar di atas
materai 6000
16. Kepala sekolah memenuhi persyaratan, Dokumen Permendiknas No. 28 tahun 2010, mewajibkan Standar Kepala
meliputi: (1) memiliki kualifikasi paling 1. Fotokopi ijazah S1 Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) tidak terkena hukuman,
rendah S1, (2) sehat jasmani dan 2. Fotokopi sertifikat kepala sekolah (3) sertifikat kepala sekolah, (4) sehat jasmani dan rohani, dan (5)
rohani, (3) tidak pernah terkena dari lembaga yang berwenang berpengalaman mengajar minimal 5 tahun.
hukuman, (4) memiliki sertifikat (LP2KS/lembaga lain yang Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMKN
pendidik, (5) memiliki sertifikat kepala ditunjuk dirjen GTK) pada poin 47 mewajibkan kualifikasi akademik Kepala Sekolah minimal
sekolah/madrasah, (6) berpengalaman 3. Fotokopi sertifikat pendidik S1 kependidikan atau non kependidikan dari PT terakreditasi
mengajar minimal 5 tahun 4. Surat keterangan tidak pernah
dihukum
5. Surat keterangan sehat dari
dokter keluarga/puskesmas
6. Biodata kepala sekolah
17. Kompetensi keahlian memiliki guru mata Dokumen: Permendikbud No. 37 Tahun 2017 tentang sertifikasi guru dalam
pelajaran muatan peminatan (C) sesuai 1. Fotokopi ijazah S1/D4 yang linier jabatan mewajibkan guru harus S1/D4 dan linier dengan mata

II - 55
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
dengan program keahliannya. 2. Daftar guru dalam satu pelajaran yang diampu
kompetensi keahlian (minimal 2 Inpres No. 9 tahun 2016 untuk memenuhi guru produktif bisa melalui
orang) program keahlian ganda
3. Fotokopi sertifikat diklat program
keahlian ganda (bagi guru yang
mengikuti PKG
18. Sekolah memiliki tenaga kependidikan Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga administrasi
lainnya, meliputi: 1) tenaga 1. Daftar tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik SLTA
administrasi, 2) tenaga perpustakaan, 3) 2. Fotokopi ijazah tenaga Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi
tenaga laboratorium/bengkel, 4) kependidikan minimal SLTA SMKN mewajibkan sekolah memiliki tenaga administrasi, tenaga
laboran, 5) tenaga teknis, dan 6) perpustakaan, tenaga laboratorium/bengkel, laboran, tenaga teknis
petugas layanan khusus dan petugas layanan khusus
19. Sekolah Memiliki Sarana dan Prasarana
a. Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) 1. Dokumen Ijin Lingkungan dari Permendikbud No. 34 Tahun 2018 mewajibkan sekolah memiliki
terhindar dari potensi bahaya yang Kantor Lingkungan Hidup lahan minimal untuk 3 rombongan belajar
mengancam kesehatan dan keselamatan 2. Pengamatan lokasi sekolah Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi
jiwa, (2) memiliki akses untuk 3. Wawancara dengan warga SMKN mewajibkan sekolah memiliki lahan yang memenuhi
penyelematan dalam keadaan darurat, sekolah ketentuan: (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
(3) terhindar dari pencemaran air, (4) kesehatan dan keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk
terhindar dari kebisingan, (5) terhindar penyelematan dalam keadaan darurat, (3) terhindar dari pencemaran
dari pencemaran udara air, (4) terhindar dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran
udara
b. Bangunan sekolah memenuhi 1. Dokumen IMB Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah memiliki
persyaratan keselamatan, meliputi: (1) 2. Mengamati kondisi bangunan bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan, meliputi:
konstruksi yang stabil, (2) konstruksi sekolah/madrasah dan prasarana 1) Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidak mudah
yang kokoh, (3) sistem pencegahan yang ada, meliputi: goyang.
bahaya kebakaran, (4) penangkal petir, a) Konstruksi yang kukuh dan 2) Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat terpancang
(5) penangkal petir stabil. pada tempatnya.

II - 56
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
b) Perangkat pencegahan 3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
bahaya kebakaran penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor asap/panas
c) Fasilitas ramah anak (sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam air, pasir, atau
d) Penangkal petir karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya kebakaran
3. Wawancara dengan berbagai ringan/APAR, kebakaran.
pihak yang terkait dengan sarana 4) Fasilitas ramah anak adalah bangunan sekolah/madrasah yang
dan prasarana. memenuhi ketentuan:
a) Peralatan belajar yang ramah anak.
b) Mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
c) Tersedianya tempat sampah terpilah.
d) Memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi air bersih dan
sabun.
e) Aman dari benda-benda yang jatuh dan bahan-bahan
berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan.
f) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi dengan ramp dan
tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm, dan tinggi
anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga lebih dari 150 cm,
ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan
oleh semua peserta didik, termasuk anak penyandang
disabilitas).
5) Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa merusak
benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada
penangkal petir: Batang penangkal petir, Kabel konduktor, dan
Tempat pembumian.
c. Bangunan sekolah memenuhi Dibuktikan dengan: Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah memiliki

II - 57
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
persyaratan kesehatan, meliputi: (1) 1. Mengamati kondisi bangunan bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) ekolah/madrasah dan prasarana
sanitasi, (4) tempat sampah, (5) bahan yang ada, meliputi: 1) Ventilasi adalah (lubang) tempat udara dapat keluar masuk
bangunan yang aman a) Ventilasi. secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC harus
b) Pencahayaan. berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
c) Sanitasi. 2) Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau
d) Tempat sampah. lampu agar ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis.
e) Bahan bangunan.
2. Wawancara dengan berbagai 3) Sanitasi meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan, saluran
pihak yang terkait dengan sarana air kotor dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.
dan prasarana. 4) Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah secara
sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
5) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak mengandung
bahan berbahaya/beracun bagi kesehatan.
d. Sekolah memiliki luas lantai bangunan 1. Pengamatan langsung Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam Permendikbud
sesuai dengan ketentuan minimal 2. Dokumen yang berisi tentang No. 005/H/AK/2017 yang dinyatakan dalam bentuk prosentase
standar sarpras luas lantai bangunan Untuk menghitung luas lahan minimum menggunakan tabel yang
didasarkan pada jumlah rombel, jumlah siswa per rombel, dan
bangunan lantai.
Misalnya:
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 32
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1 lantai
diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Prosentase luas lantai minimum= (864:2047)x100% =
82,6%

II - 58
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
e. Bangunan sekolah memiliki instalasi 1. Melihat ketersediaan penerangan Menurut Permendikbud No. 40 tahun 2008 tentang standar sarana
listrik dengan daya yang mencukupi listrik di semua ruangan. dan prasarana, sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
kebutuhan sesuai kebutuhan riil operasi 2. dokumen rekening pembayaran minimum 1300 watt.
penuh listrik. Sebagian besar SMKN/MAK dilengkapi dengan laboratorium sehingga
terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya yang
lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%
20. Sekolah memiliki ruang pembelajaran
umum sesuai dengan Standar Sarpras
a. Ruang Kelas meliputi (1) jumlah minimal 1. Pengamatan/observasi di lokasi Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori yang tidak
sama banyaknya rombel, (2) luas lantai 2. Wawancara dengan berbagai memerlukan peralatan khusus. Ketentuan ruang kelas sekolah
rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel pihak (wakil sarana dan meliputi:
kurang dari 18 anak luas minimum 36 prasarana). 1) 60% dari jumlah rombel
m2), (3) perabot, (4) peralatan 3. Daftar Ruang kelas lengkap 2) Ukuran minimum sama dengan jumlah siswa x 2 m, dengan lebar
pendidikan, (5) media pendidikan dan dengan ukuran minimum 5 m dan luas minimum 30 m2 (standar untuk 36 siswa
(6) perlengkapan lain 8x9 m2 = 72 m2)
3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel berikut.

No Jenis Rasio
1 Kursi siswa 1 buah/siswa
2 Meja siswa 1 buah/siswa
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
5 Lemari 1 buah/ruang

II - 59
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
6 Papan panjang 1 buah/ruang
7 Papan tulis 1 buah/ruang
8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang
b. Ruang Perpustakaan meliputi (1) luas 1. Pengamatan Ruang Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan
minimum 1,5 ruang kelas, (2) mudah perpustakaan, katalog/e-katalog, memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang
dijangkau dan terhindar kebisingan, (3) perabot, media pembelajaran, perpustakaan memiliki ketentuan, meliputi:
5 jenis buku, (4) perabot, (5) media dan perlengkapan lain. 1) Lebar minimum 8 m
pendidikan dan (6) perlengkapan lain 2. Dokumen daftar inventaris buku 2) Sarana ruang perpustakaan sebagaimana tercantum pada table.
3) Buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku pengayaan,
dan buku referensi dapat berwujud e-book.
Tabel sarana Ruang perpustakaan

No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 buku/mata
pelajaran/siswa, dan
2 buku/mata
pelajaran/ sekolah
2 buku panduan guru 1 buku/mata
pelajaran/guru ybs
dan 1 buku/ mata
pelajaran/ sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah

4 buku referensi 30 judul/ sekolah

II - 60
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah

Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah

c. Ruang TIK meliputi (1) jumlah 1 ruang 1. Pengamatan Ruang dan Permendikbud No. 34 Tahun 2018 mewajibkan sekolah memiliki
untuk menampung 1 rombel, (2) pemanfaatan laboratorium, a. Ruang laboratorium komputer berfungsi sebagai tempat

II - 61
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
perabot, (3) peralatan TIK, (4) media 2. Dokumen daftar inventaris b. berlangsungnya kegiatan pembelajaran bidang teknologi
pendidikan peralatan komputer, perabot, informasi dan komunikasi.
media pembelajaran, dan c. Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum
perlengkapan lain setengah rombongan belajar.
d. Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3 m2/peserta
didik. Luas minimum ruang laboratorium adalah 72 m2termasuk
luas ruang penyimpanan dan perbaikan 16 m2. Lebar minimum
ruang laboratorium komputer adalah 8 m.
e. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana sebagaimana
tercantum pada
Tabel sarana Ruang Laboratorium Komputer

No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 buku/mata
pelajaran/siswa, dan 2
buku/mata pelajaran/
sekolah
2 buku panduan guru 1 buku/mata
pelajaran/guru ybs dan 1
buku/ mata pelajaran/
sekolah
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah
Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah

II - 62
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah
d. Ruang Seni Budaya, Prakarya dan 1. Pengamatan Pemanfaatan Cukup jelas
Kewirausahaan meliputi : (1) Ruang Seni Budaya, Prakarya
minimum 1 ruang, (2) perabot, (3) dan Kewirausahaan ,
peralatan seni budaya, prakarya dan 2. Dokumen daftar inventaris
kewirausahaan, (4) media Ruang Seni Budaya, Prakarya
dan Kewirausahaan
pendidikan

II - 63
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
21. Sekolah memiliki Ruang Penunjang yang
sesuai Standar Sarpras
a. Ruang pimpinan memiliki (1) luas 1. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
minimum 18 m2, (2) lebar minimal 3 m, pemanfaatan ruang pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan memiliki ketentuan
(3) kursi pimpinan, (4) meja pimpinan, 2. Dokumen daftar inventaris 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
(5) kursi dan meja tamu, (6) lemari, (7) peralatan, perabot dan 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada tabel
papan statistik, (8) simbol kenegaraan, perlengkapan lain berikut.
(9) tempat sampah, (10) jam dinding. No Jenis Rasio
1 kursi pimpinan 1 buah/ruang
2 meja pimpinan 1 buah/ruang
3 kursi dan meja tamu 1 set/ruang
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 jam dinding 1 buah/ruang
b. Ruang guru memiliki (1) dengan rasio 1. Pengamatan ruang guru, Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas,
minimum 4 m2/guru, (2) luas minimum 2. Dokumen daftar inventaris beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja kerja, peralatan, perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2.
(5) lemari, (6) kursi tamu, (7) papan perlengkapan lain. 2) Sarana ruang guru sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
statistik, (8) papan pengumuman, (9)
tempat sampah, (10) tempat cuci No Jenis Rasio
tangan, (11) jam dinding

II - 64
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
1 kursi kerja 1 buah/guru ditambah
1 buah/satu wakil
kepala sekolah
2 meja kerja 1 buah/guru
3 lemari 1 buah/guru atau 1
buah yang digunakan
bersama semua guru
4 kursi tamu 1 set/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 papan pengumuman 1 buah/sekolah
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang
9 jam dinding 1 buah/ruang
c. Ruang tenaga administrasi memiliki (1) 1. Pengamatan ruang tenaga Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk pengelolaan
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas administrasi, administrasi sekolah/madrasah dengan ketentuan:
minimum 16 m2, (3) kursi meja, (4) meja 2. Dokumen daftar inventaris 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2
kerja, (5) lemari, (6) papan statistik, (7) peralatan, perabot, dan 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum pada
tempat sampah, (8) komputer, (9) filling perlengkapan lain. tabel berikut.
cabinet, (10) brankas, (11) telepon, (12) Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi
jam dinding, (13) kotak kontak, (14) No Jenis Rasio
penanda waktu 1 kursi kerja 1 buah/petugas
2 meja kerja 1 buah/petugas
3 lemari 1 buah/ruang
4 papan statistik 1 buah/ruang
5 tempat sampah 1 buah/ruang
6 mesin ketik/komputer 1 buah/sekolah

II - 65
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang
12 penanda waktu 1 buah/sekolah

d. Jamban memenuhi (1) jumlah minimum 1. Dokumen daftar jumlah jamban Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil dengan
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1), (2) 2. Pengamatan sarana pendukung ketentuan:
luas minimum per jamban 2 m2, (3) 1) Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat dikunci, 1
tersedia air, (4) bersih, (5) sarana jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban untuk setiap 30
lengkap siswa wanita, dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
2) Luas minimum tiap unit 2 m2.
3) Tersedia air bersih yang cukup.
4) Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5) Dengan sarana meliputi:
a) 1 buah kloset.
b) 1 buah tempat air.
c) 1 buah gayung.
d) 1 buah gantungan pakaian.
e) 1 buah tempat sampah.
e. Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan, dan
berkesenian, keterampilan dan upacara bermain/tempat olah raga, upacara dengan ketentuan:
dengan ketentuan : (1) luas minimum 2. Dokumen daftar inventaris 1) Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3 m2/siswa
1000 m2, (2) memiliki bendera dan tiang peralatan pendidikan, dan dan luas minimum 1.000 m2, memiliki permukaan datar dengan
bendera, (3) memiliki peralatan olah perlengkapan lain. drainase yang baik dan tidak digunakan untuk tempat parkir.
raga, (4) memiliki peralatan seni 2) Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m
budaya, (5) memiliki peralatan 3) Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum pada

II - 66
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
keterampilan Tabel berikut.

Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.

No Jenis Rasio
1 bendera dan tiang bendera 1 set/sekolah
2 peralatan olah raga (bola voli, sepak 1 set/sekolah
bola, bola basket, bulutangkis,
senam dan atletik
3 peralatan seni budaya* 1 set/sekolah
4 peralatan keterampilan* 1 set/sekolah
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing sekolah
22. Program keahlian memiliki Ruang
Pembelajaran Khusus sesuai Standar
Sarana dan Prasarana
a. Ruang praktik/laboratorium umum 1. Pengamatan Ruang praktik Ketentuan mengenai Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) terdapat
sesuai jenis dan kompetensi keahlian jumlah pada salinan Standar Sarana dan Prasarana SMKN/MAK sesuai
memenuhi : (1) minimal 1 ruang untuk 2. Dokumen daftar inventaris Program Keahlian masing-masing (lihat Permendiknas No. 34 Tahun
minimal 1 rombel, (2) perabot, (3) peralatan, perabot, media dan 2018).
peralatan pendidikan, (4) media perlengkapan lain. Sarana pada ruang praktik meliputi
pendidikan dan (5) perlengkapan lain 3. Pengamatan sarana ruang 1) Perabot
praktik a) meja kerja
b) kursi kerja/stool
c) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan pendidikan untuk melakukan pekerjaan sesuai program
keahlian
3) Media pendidikan berupa papan tulis

II - 67
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah
b. Ruang praktik/laboratorium keahlian : 1. Pengamatan Ruang Ketentuan mengenai Ruang Permendikbud No. 34 Tahun 2018
(1) minimal 2 jenis ruang dengan rasio Penyimpanan dan Instrutur Sarana pada ruang Instruktur dan Penyimpanan alat meliputi:
sesuai standar, (2) perabot, (3) 2. Dokumen daftar inventaris 1) Perabot
peralatan pendidikan, (4) media peralatan dan perabot a) meja kerja
pendidikan, (5) perlengkapan lain b) kursi kerja/stool
c) rak alat dan bahan
d) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan untuk ruang penyimpanan dan instruktur
3) Media pendidikan berupa papan data
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah
23. Sekolah memiliki unit produksi/bussines 1. Pengamatan Ruang unit Ketentuan fasilitas usaha yang dimiliki unit produksi/bussines centre
centre sebagai wahana kewirausahaan, produksi/business centre sesuai Permendikbud No. 005/H/AK/2017 meliputi
yang memiliki: (1) ruang produksi/jasa, 2. Dokumen daftar inventaris 1) ruang produksi/jasa
(2) sistem usaha sendiri, (3) pembukuan peralatan, perabot dan media 2) sistem usaha sendiri
yang tertib dan transparan, (4) Sumber 3) pembukuan yang tertib dan transparan
Daya Manusia, (5) profit 4) sumber Daya Manusia
5) profit
24. Dokumen KTSP merancang siswa Dokumen KTSP Permendikbud No. 24 tahun 2018Lampiran IV tentang standar
mengikuti berbagai ujian : (1) ulangan, 1. Dokumen I penilaian, setiap sekolah wajib melakukan ujian/penilaian hasil
(2) ulangan tengah semester, (3) 2. Dokumen II belajar oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah
ulangan akhir semester, (4) ujian 3. Dokumen III Berdasarkan Pedoman Penilaian yang diterbitkan oleh Direktorat
sekolah, (5) ujian unit kompetensi, (6) Pembinaan SMKN bahwa jenis ujian yang wajib dilakukan adalah
ujian kompetensi keahlian, (7) ulangan 1) Ulangan,
kenaikan kelas 2) Ujian sekolah
3) Ujian Unit Kompetensi
4) Skema sertifikasi profesi

II - 68
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
5) Ujian Kompetensi keahlian

25. Sekolah menentukan kelulusan satuan Dokumen 1 yang merancang kriteria Permendikbud No. 34 tahun 2018 menyatakan bahwa kelulusan
pendidikan pada dokumen KTSP dengan kelulusan dari satuan pendidikan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan
ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh pendidik
program pembelajaran, (2) memperoleh Menurut Permendikbud No. 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil
nilai sikap/perilaku minimal baik, (3) lulus Belajar dan Prosedur Operasional Standar USBN menyatakan bahwa
uji kompetensi keahlian, (4) lulus Ujian kriteria kelulusan dari satuan pendidikan meliputi
sekolah sesuai kriteria yang ditetapkan 1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
satuan pendidikan 2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik,
3) lulus Ujian sekolah sesuai kriteria yang ditetapkan satuan
pendidikan
26. Sekolah memiliki struktur organisasi Dokumen yang bisa diamati di Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah memiliki
yang lengkap dan efektif, sesuai sekolah, meliputi struktur organisasi dilengkapi dengan uraian tugas.
ketentuan, a) Struktur Organisasi 1) Notulen rapat yang berisi Struktur organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
Satuan Pendidikan dan Uraian keputusan tentang penyusunan berikut:
Tugasnya; b) Pembagian tugas struktur organisasi sekolah 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
pendidik dan tenaga kependidikan; 2) Dokumen penetapan dan kepala sekolah/madrasah.
c)Peraturan akademik; d) Tata Tertib pengesahan susunan organisasi 2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
Satuan Pendidikan, yang minimal sekolah. 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-pihak
meliputi : Tata Tertib Pendidik, Tenaga 3) Bukti sosialisasi kepada semua pemangku kepentingan.
Kependidikan dan peserta didik, serta warga sekolah dan pihak-pihak 4) Disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor
penggunaan dan pemeliharaan sarana pemangku kepentingan berupa Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah swasta
dan prasarana pendidikan; e)Kode etik bagan/struktur organisasi, foto disahkan oleh badan/lembaga penyelenggara pendidikan.
hubungan antara sesama warga di kegiatan, dokumen pertemuan
dalam lingkungan satuan pendidikan, sosialisasi, notulen atau berita
serta hubungan antara warga satuan acara, dilengkapi daftar hadir

II - 69
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
pendidikan dan masyarakat 4) Pengesahan bagan atau struktur
organisasi sekolah
5) Rincian tugas setiap personel
dalam struktur organisasi

E. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Laporan Tim Evaluasi 1. Dokumen laporan Tim Evaluasi Tim Evaluasi Kelayakan dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kelayakan operasional Kelayakan yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berdasar Pergub No.
menunjukkan sekolah sudah Pendidikan dan Kebudayaan Prov. 34 Tahun 2015
tidak operasional; Jateng yang menyatakan: Tim Evaluasi Kelayakan terdiri atas unsur Pejabat Dinas, Pengawas
a. Sekolah sudah tidak melakukan Pembina, Dewan Pendidikan dan Badan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah
pembelajaran selama 1 bulan Tim menyusun analisis kelayakan operasional sekolah dengan mengkaji
berturut-turut pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
b. Sekolah tidak memiliki peserta didik Hasil kajian disusun dalam bentuk laporan kelayakan sekolah dan
di semua jenjang disampaikan dalam rapat pleno penentuan penutupan satuan
2. Wawancara dengan warga sekolah pendidikan.
yang masih dapat ditemui

2 Dua tahun berturt-turut 1. Laporan pengawas pembina tentang Permendikbud No. 28 tahun 2016 mewajibkan sekolah melakukan Sistem
setelah meluluskan tidak alasan sekolah tidak Penjaminan Mutu Eksternal yang dilakukan melalui akreditasi satuan
mendaftar/ menolak mendaftar/menolak akreditasi pendidikan.
akreditasi; 2. Pernyataan dari Unit Pelaksana Setelah meluluskan pertama dan memiliki peserta didik disetiap tingkatan
Akreditasi bahwa sekolah yang sekolah wajib mendaftarkan untuk mengikuti akreditasi satuan
bersangkutan tidak pernah mendaftar pendidikan
akreditasi Akreditasi sekolah memiliki fungsi sebagai akuntabilitas kepada

II - 70
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
masyarakat
3 Dua kali berturut-tururt laporan hasil akreditasi oleh Badan Berdasarkan Permendikbud No. 005/H/AK/2017 sekolah dinyatakan tidak
diakreditasi mendapatkan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah selama terakreditasi jika tidak memenuhi salah satu dari kriteria berikut:
hasil TT (Tidak dua kali berturut-turut menunjukkan 1. Nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 71
Terakreditasi); status tidak terakreditasi 2. Nilai komponen sarana dan prasarana sekurang-kurangnya 61
3. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50
Pernyataan tidak terakreditasi diperoleh melalui surat keterangan atau
pernyataan dari badan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah selama 2 kali
berturut-turut dilakukan akreditasi
Hasil akreditasi berlaku untuk setiap kompetensi keahlian yang dimiliki
oleh sekolah
Penutupan dapat diberlakukan untuk program keahlian dan/atau
kompetensi keahlian yang ada disekolah yang memenuhi kriteria
4 Tidak menyelenggarakan 1. Dokumen berita acara hasil Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses mewajibkan
pembelajaran selama pemantauan pelaksanaan proses setiap satuan pendidikan melakukan proses pembelajaran efektif sesuai
maksimal 1 (satu) bulan pembelajaran oleh tim dari Dinas yang standar yang telah ditetapkan, meliputi
berturut-turut pada waktu menyatakan sekolah tidak 1. Memiliki silabus setiap mata pelajaran
pembelajaran efektif; menyelenggarakan pembelajaran 2. Memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran setiap mata
selama 1 bulan berturut-turut pelajaran
2. Wawancara dengan warga sekolah 3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan alokasi waktu 45
dan/atau tokoh menit per 1 jam pelajaran terdiri atas kegiatan awal, inti dan
masyarakat/pendidikan di sekolah penutup setiap hari efektif sesuai kalender pendidikan yang telah
tersebut ditetapkan
4. Melaksanakan penilaian pembelajaran setiap mata pelajaran
Apabila sekolah tidak melaksanakan salah satu dari ketentuan tersebut
dinyatakan tidak memenuhi Standar Proses.
Tim pemantauan pembelajaran dibentuk oleh Kepala Dinas terdiri dari

II - 71
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
unsur Pejabat Dinas (Cabang Dinas Pendidikan), Pengawas Pembina dan
Komite Sekolah
Hasil pemantauan dinyatakan dalam bentuk laporan yang disertai dengan
berita acara dan nota dinas serta disampaikan dalam rapat pleno
penentuan penutupan sekolah
5 Terjadi masalah hukum yang 1. Surat keterangan atau pernyataan dari Perpu No. 2 Tahun 2016 mewajibkan setiap organisasi massa apapun
mengakibatkan pelayanan aparat penegak hukum bahwa sekolah termasuk sekolah dilarang :
terhadap peserta didik dan melakukan pelanggaran hukum sesuai 1) melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras,
stakeholders tidak efektif; aturan atau golongan;
2. Wawancara dengan warga sekolah 2) melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap
3. Wawancara dengan komite sekolah agama yang dianut di Indonesia;
dan stakeholders lainnya 3) melakukan tindakan kekerasan, mengganggu
4) ketenteraman dan ketertiban umum, atau
5) merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial;
dan/atau
6) melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan
7) wewenang penegak hukum sesuai dengan
8) ketentuan peraturan perundang-undanga

Permasalahan hukum yang dimaksud adalah sekolah terlibat dalam


organisasi terlarang seperti terorisme, radikalisme, perdagangan
narkoba, anti NKRI dan kegiatan lainnya yang berpotensi memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa.

6 Hasil monitoring 8 Standar Laporan monitoring 8 SNP selama 2 tahun Pemantauan 8 SNP dilakukan oleh pengawas dengan menggunakan
Nasional Pendidikan oleh terakhir oleh pengawas pembina instrumen Evaluasi Diri Sekolah dan/atau akreditasi
pengawas pembina selama 2
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
tahun terakhir yang
menunjukkan bahwa sekolah
berada dalam kategori tidak
layak;
7 Atas permintaan Pemerintah Surat Permohonan penutupan oleh Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diantaranya
Daerah Provinsi Jawa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah 1. sekolah dinyatakan pailit atau bangkrut oleh pihak pengadilan
Tengah dengan alasan yang 2. sekolah memiliki kompetensi keahlian yang sudah lama tidak
dapat operasional
dipertanggungjawabkan; 3. sekolah mengalami dampak konflik politik dan keamanan yang luar
biasa yang menyebabkan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara
efektif

8 Dinyatakan pailit oleh pihak Surat Keputusan pailit dari pengadilan Berdasar Undang-undang No. 37 tahun 2004 tentang kepailitan bahwa
berwenang sekolah/penyelenggara yang dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan
segera melakukan
1. pengurusan tentang penyitaan aset sesuai ketentuan yang berlaku
2. mendahulukan pembayaran gaji bagi seluruh karyawannya
3. melakukan langkah-langkah penyelamatan bagi peserta didik yang
masih ada di bawah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Contoh Sistematika Proposal Pendirian, Perubahan Nama dan Penutupan
SMKN

HalamanJudul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Hasil Yang Diharapkan

BAB II ANALISIS KELAYAKAN SEKOLAH


A. Hasil Studi Kelayakan
1. Tata Ruang
2. Geografis
3. Ekologis
4. Pendaftar
5. Sosial
6. Budaya
7. Jumlah Penduduk Usia Sekolah di Wilayah tersebut
8. Jarak Satuan Pendidikan yang sejenis
9. Daya Tampung
10. Potensi sumber daya lingkungan
11. Potensi lapangan kerja dan Perguruan Tinggi
12. Rencana Induk Pengambangan Sekolah (untuk Pendirian
SMKN) atau Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana
Kerja Tahunan (bagi yang Penambahan Program)
B. Isi Pendidikan
C. Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
D. Sarana dan Prasarana Pendidikan
E. Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
F. Manajemen dan Proses Pendidikan

BAB III PENUTUP


A. Simpulan
B. Saran

LAMPIRAN
1. Foto kopi SK Kemenkumham
2. Foto kopi sertifikat tanah a.n. Pemerintah Daerah
3. Foto kopi IMB
4. Foto kopi Rekomendasi dari pihak terkait
5. Foto kopi RIPS/RKJM/RKT
6. Daftar dan foto-foto RPU, RP dan RPK program keahlian yang diusulkan
7. Surat Pernyataan dukungan dari IDUKA atau Perguruan Tinggi
8. Site Plan lengkap
9. Ijazah guru-guru
10. Dll
PERIJINAN PENDIRIAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

Lampiran Hasil Verifikasi Proposal


Nomor :
Tanggal:
NAMA PENYELENGGARA
PENDIDIKAN :
NAMA PENANGGUNG JAWAB :

ALAMAT :

NAMA SEKOLAH :

KOMPETENSI KEAHLIAN :

ALAMAT SEKOLAH :

ALAMAT EMAIL :

CEK LIST HASIL VERIFIKASI PROPOSAL PENDIRIAN

NO URAIAN LAYAK TIDAK KURAN KETERANGAN


LAYAK G
1 BADAN PENYELENGGARA BERBADAN HUKUM

2 BAB II
PESYARATAN PENDIRIAN

A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK


PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
1. Segi Tata Ruang
2. Geografis
3. Ekologis
4. Segi Prospek Pendaftar
5. Keuangan
6. Sosial
7. Budaya
8. Penduduk Usia Sekolah di wilayah
tersebut
9. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan
Pendidikan yang di Usulkan di Antara
Gugus Satuan Pendidikan Formal Sejenis
10. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung
dan Lingkungan Jangkauan Satuan
Pendidikan Formal Sejenis Yang Ada
11. Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau
Bangunan Satuan Pendidikan Dibuktikan
dengan Dokumen Kepemilikan yang Sah
sesuai dengan Ketentuan Perundang-
Undangan atas Nama Pemerintah
Daerah, atau Badan Penyelenggara
12. Rencana Induk Pengembangan
Sekolah (untuk Pendirian SMK) atau
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)

B. ISI PENDIDIKAN
C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
3
E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI
G. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN
H. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BAB III
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN
PENDIDIKAN MINIMAL SELAMA 5 (LIMA)
TAHUN

A. VISI DAN MISI


B. KURIKULUM
C. PESERTA DIDIK
4
D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
E. SARANA DAN PRASARAN
F. PENDANAAN
G. ORGANISASI
H. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
I. PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB IV
PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Kesanggupan
Melaksanakan Kurikulum Nasional Dan
Muatan Lokal, Serta Berupaya Memenuhi
SNP
2. Fotokopi sertifikat tanah a.n.
Pemerintah Daerah
3. Fotokopi PBG (IMB)
4. Fotokopi RIPS/RKJM/RKT
5. Daftar dan foto-foto RPU, RP dan RPK
program keahlian yang diusulkan
6. Surat Pernyataan dukungan dari IDUKA
atau Perguruan Tinggi
7. Site Plan lengkap
8. Ijazah guru-guru

Kab./Kota ............., ............................ ,


2022
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah

...................................................................
..

NIP.
Keterangan
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua
persyaratan
PERIJINAN PERUBAHAN NAMA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

Lampiran Hasil Verifikasi


Proposal
Nomor :
Tanggal:
NAMA PENYELENGGARA
PENDIDIKAN :
NAMA KEPALA SEKOLAH :

ALAMAT :

NAMA SEKOLAH :

KOMPETENSI KEAHLIAN :

ALAMAT SEKOLAH :

ALAMAT EMAIL :

NOMOR BADAN HUKUM :


KEMENKUMHAM
CEK LIST HASIL VERIFIKASI PROPOSAL PENDIRIAN

NO URAIAN LAYAK TIDAK KURAN KETERANGAN


LAYAK G
1 BADAN PENYELENGGARA BERBADAN HUKUM

2 BAB II
PESYARATAN PENDIRIAN

A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK


PEDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
1. Segi Tata Ruang
2. Geografis
3. Ekologis
4. Segi Prospek Pendaftar
5. Keuangan
6. Sosial
7. Budaya
8. Penduduk Usia Sekolah di wilayah
tersebut
9. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan
Pendidikan yang di Usulkan di Antara
Gugus Satuan Pendidikan Formal Sejenis
10. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung
dan Lingkungan Jangkauan Satuan
Pendidikan Formal Sejenis Yang Ada
11. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk
Kelansungan Pendidikan Paling Sedikit
untuk 1 Tahun Akademik Berikutnya
12. Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau
Bangunan Satuan Pendidikan Dibuktikan
dengan Dokumen Kepemilikan yang Sah
sesuai dengan Ketentuan Perundang-
Undangan atas Nama Pemerintah
Daerah, atau Badan Penyelenggara
13. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
dan Rencana Kerja Tahunan
14. Bursa Kerja Khusus.

B. ISI PENDIDIKAN
C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI
G. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN
3 H. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BAB III
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN
PENDIDIKAN MINIMAL SELAMA 5 (LIMA)
TAHUN

A. VISI DAN MISI


B. KURIKULUM
C. PESERTA DIDIK
D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
E. SARANA DAN PRASARAN
F. PENDANAAN
4 G. ORGANISASI
H. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
I. PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB IV
PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Kesanggupan
Melaksanakan Kurikulum Nasional Dan
Muatan Lokal, Serta Berupaya Memenuhi
SNP
2. Foto kopi sertifikat tanah a.n.
Pemerintah Daerah
3. Fotokopi PBG (IMB)
4. Fotokopi RIPS/RKJM/RKT
5. Daftar dan foto-foto RPU, RP dan RPK
program keahlian yang diusulkan
6. Surat Pernyataan dukungan dari IDUKA
atau Perguruan Tinggi
7. Site Plan lengkap
8. Ijazah guru-guru

Kab./Kota ............., ............................ ,


2022
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ...
...................................................................
..

NIP.
Keterangan
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua
persyaratan
INSTRUMEN VERIFIKASI
PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN

Nama satuan Pendidikan :


NPSN :
Tahun Berdiri :
Alamat :
Yayasan Penyelenggara :
Pelaksanaan Verifikasi :
Kompetensi Keahlian :

No Uraia Ya Tidak Keterangan


1 Laporan Tim Evaluasi Kelayakan
operasional menunjukkan sekolah
2 sudah tidak operasional;
Dua tahun berturut-turut setelah
meluluskan tidak mendaftar/menolak
3 Dua kali berturut-turut diakreditasi
mendapatkan hasil TT (Tidak
4 Tidak menyelenggarakan
pembelajaran selama maksimal 1
5 (satu)
Terjadibulan berturut-turut
masalah hukum yang
mengakibatkan pelayanan terhadap
6 peserta didik dan
Hasil monitoring stakeholders
8 Standar tidak
Nasional
Pendidikan oleh pengawas pembina
selama 2 tahun terakhir yang
7 Atas permintaan penyelenggara
pendidikan dengan alasan yang
8 dapat dipertanggungjawabkan;
Dinyatakan pailit oleh pihak berwenang
Jumlah
*) Keterangan
Apabila salah satu item terbukti secara meyakinkan maka sekolah
diusulkan ditutup atau dicabut ijin operasionalnya
Rekomendasi :
Satuan Pendidikan dengan kompetensi keahlian ……………………. dinyatakan LAYAK
untuk ditutup

Verifikator 1 Verifikator 2

……………………………. …………………………….

NIP. NIP.

I - 80
F. PELAPORAN DAN PEMBINAAN

1. Pelaporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban teknis dan administratif
terhadap semua Perizinan pendirian, perubahan nama dan/atau bentuk,
dan penutupan SMKN di wilayah Provinsi Jawa Tengah, maka :
a. Tim Verifikasi wajib menyusun laporan hasil verifikasi dalam bentuk
Nota Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah yang selanjutnya direkap dan dikirim kepada kepala
DPMPTSP;
b. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan wajib menyampaikan laporan
terkait Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMKN, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah/pemerintah daerah maupun oleh
lembaga/yayasan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah kepada
Gubernur;
c. Pelaporan sebagaimana dimaksud dilakukan secara berkala dan
dilampiri dengan data rekapitulasi.

2. Pembinaan
a. Pembinaan terhadap SMKN yang baru didirikan atau SMKN yang baru
melaksanakan perubahan nama dan/atau bentuk layanan pendidikan
wajib dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan
tujuan :
1) Memberikan jaminan kepastian kepada masyarakat tentang akses
layanan pendidikan;
2) Melindungi hak-hak peserta didik terhadap layanan pendidikan di
sekolah yang baru saja didirikan, atau mengalami perubahan nama
dan/atau bentuk pendidikan;
3) Memastikan bahwa pemenuhan standar pelayanan minimal tetap
dapat terpenuhi dan bahkan terlampaui.
b. Pembinaan oleh pengawas pembina dilaksanakan melalui :
1) Pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif;
2) Pemberian pedoman/petunjuk teknis;
3) Penyelenggaraan Bimbingan teknis;
4) Fasilitasi pembentukan tim evaluasi;
5) Pemantauan atau monitoring secara berkala;
6) Evaluasi terhadap sistem layanan pendidikan.
c. Hasil pembinaan terhadap SMKN sebagaimana dimaksud kemudian
dilaporkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepada
Gubernur Jawa Tengah.
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Pendirian Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan – SMK Negeri
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH

DasarHukum KualifikasiPelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang; 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
4 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
5 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah;
11 Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia;
12 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
14 Lingkungan;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang standar biaya operasi non personalia tahun 2009
untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTS), sekolah
menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah
15 menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB);
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan
16 Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
17 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMK;
18 Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
19 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
20 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
21 Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
22 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyusunan SOP;
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
23 Pendidikan Khusus dan Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.

Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah;

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / cek lokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 5 hari kerja, disesuaikan sejak
tanggal diterimanya permohonan / berkaslengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal
MUTU BAKU Ket.
No Aktivitas Kepala
Pemohon FO Kasi Kabid Persyaratan Waktu output Keterangan
BO DPMPTSP

Mulai

Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai 10000 Lengkap diproses,


permohonan beserta dan stempel); Berkas tidak lengkap
1
persyaratan perizinan secara 2. Surat Permohonan kepada Kepala permohonan kembali
online melalui SIAP Jateng DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah kepemohon
(bermaterai 10.000);
verifikasi kelengkapan Berkas
2 3. Rekomendasi teknis dari Dinas
dokumen persyaratan permohonan
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah;
4. Persetujuan Bangunan Gedung/IMB;
3 BO membuat draft izin Draf Izin
5. Proposal yang berisi sesuai dengan
sistematika Permendikbud No. 36 Th.
2014).

4 5 hari kerja Draf Izin


Mereview Draft izin
Keterangan :
Berkas syarat permohonan merupakan scan
ASLI dokumen dalam bentuk soft file (pdf
5 Mengesahkan izin Izin
max 250 mb)

Pemberitahuan
Menginformasikan izin melalui
6 izin melalui
SIAP Jateng
email

7 Selesai
Keterangan :
Start / Akhir Proses KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Proses PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan

Alur Proses Kegiatan


RATNA KAWURI, SH
Proses Kembali Pembina Utama Muda
NIP. 19640510 198903 2 011
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman
berikutnya
File Manual / Hard Copy

Soft File
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Perubahan Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan – SMK Negeri
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana


1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikanS1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang; 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
4 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
5 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah;
11 Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia;
12 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
14 Lingkungan;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang standar biaya operasi non personalia tahun 2009
untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTS),
sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB),
15 sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB);
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan
16 Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
17 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMK;
18 Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
19 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
20 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
21 Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
22 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyusunan SOP;
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
23 Pendidikan Khusus dan Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika berkas tidak lengkap dan tidak valid maka tidak dapat diproses lebih lanjut;
2 Jangka waktu dlm proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 40 hari kerja sejak tanggal
diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar;
3 Pencapaian SOP dimaksud pada angka 2 (dua) diperhitungkan dalam kondisi normal;
MUTU BAKU Ket.
BO Tim Kepala
No Aktivitas
Pemohon FO Teknis/SK Kasi Kabid DPMPTS Persyaratan Waktu output Keterangan
PD Teknis P

Mulai

Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai 10.000 dan Lengkap


permohonan beserta stempel); Berkas diproses, tidak
1
persyaratan perizinan secara 2. Surat Permohonan kepada Kepala permohonan lengkap kembali
online melalui SIAP Jateng DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah ke pemohon
(bermaterai 10000);
verifikasi kelengkapan Berkas
2 3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/ PBG;
dokumen persyaratan permohonan
4. Proposal yang berisi sesuai dengan
sistematika Pergub 34 Th. 2015.
BO membuat permohonan
Permohonan
3 rekomendasi pada dinas 2 hari kerja
rekomtek
teknis
Keterangan :
Berkas syarat permohonan merupakan scan
Memberikan rekomendasi ASLI dokumen dalam bentuk soft file (pdf
4 max 250 mb) 35 hari kerja Rekomtek
atau surat penolakan izin

5 BO membuat draft izin Draf Izin

6 Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkanizin Izin

Menginformasikan izin melalui Pemberitahuan


8
SIAP Jateng izin melalui email

9 Selesai
Keterangan :
Start / Akhir Proses
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan

Alur Proses Kegiatan


RATNA KAWURI, SH
Proses Kembali Pembina Utama Muda
NIP. 19640510 198903 2 011
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman
berikutnya
File Manual / Hard Copy

Soft File
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Penutupan Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan – SMK Negeri
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana


1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
1950 Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang; 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
4 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
5 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Peralatan/Perlengkapan
6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah;
11 Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia;
12 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
14 Lingkungan;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang standar biaya operasi non personalia tahun 2009
untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTS), sekolah
menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah
15 menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB);
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan
16 Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
17 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMK;
18 Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
19 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
20 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan
21 Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
22 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyusunan SOP;
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
23 Pendidikan Khusus dan Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 1. Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / cek lokasi
2 2. Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 3. Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan
sejak tanggal diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 4. Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal
MUTU BAKU Ket.
BO Tim Kepala
No Aktivitas
Pemohon FO Teknis/SK Kasi Kabid DPMPTS Persyaratan Waktu output Keterangan
PD Teknis P

Mulai

Mengajukan berkas Lengkap


permohonan beserta 1. Pakta Integritas (bermaterai 10000 dan Berkas diproses, tidak
1
persyaratan perizinan secara stempel) permohonan lengkap kembali
online melalui SIAP Jateng 2. Surat Permohonan kepada Kepala ke pemohon
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
verifikasi kelengkapan Berkas
2 (bermaterai 10000)
dokumen persyaratan permohonan
3. SK Pendirian / Operasional Satuan
Pendidikan Menengah – SMA;
BO membuat permohonan
4. Sertifikat akreditasi terakhir Permohonan
3 rekomendasi pada dinas 2 hari kerja
5. Surat usulan penutupan dari Dinas rekomtek
teknis
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah dilampiri hasil verifikasi
Memberikan rekomendasi dokumen penutupan;
4 6. Dinyatakan pailit oleh pihak yang 25 hari kerja Rekomtek
atau surat penolakan izin
berwenang (jika ada).

Keterangan :
5 BO membuat draft izin Berkas syarat permohonan merupakan scan Draf Izin
ASLI dokumen dalam bentuk soft file (pdf
max 250 mb)

6 Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

Menginformasikan izin melalui Pemberitahuan


8
SIAP Jateng izin melalui email

9 Selesai
Keterangan :
Start / Akhir Proses
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan

Alur Proses Kegiatan

Proses Kembali RATNA KAWURI, SH


Pembina Utama Muda
Lanjut / Perpindahan aktifitas halaman NIP. 19640510 198903 2 011
berikutnya
File Manual / Hard Copy

Soft File

I
-
9
0
G. PENUTUP

Petunjuk teknis Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan


Pendidikan ini diharapkan dapat menjadi acuan, rujukan dan petunjuk bagi
semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan dan penyelenggaraan Perizinan
Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan Menengah.
Dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan
Menengah di Jawa Tengah, maka arah kebijakan pemerintah ditujukan untuk
(1) memperluas jangkauan dan daya tampung SMA dan SMKN bagi seluruh
masyarakat; (2) meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan menengah yang lebih merata; (3) meningkatkan kualitas pendidikan
menengah sebagai landasan bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kebutuhan dunia kerja; (4)
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya pendidikan yang tersedia; (5)
meningkatkan keadilan dalam pembiayaan dengan dana publik; (6)
meningkatkan efektivitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan kondisi
setempat; (7) meningkatkan kinerja personel dan lembaga pendidikan; (8)
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung program pendidikan;
dan (9) meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan.
Demikian Standar Operasional Prosedur (POS) Perizinan SMKN ini dibuat,
agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP. 19760730 200112 2 003
Lampiran II.a
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 421.8 / 02429421
Tanggal : 28 Januari 20227

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)


PENYELENGGARAAN PERIZINAN PENDIRIAN, PERUBAHAN
DAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMKS)
DI PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemenuhan akses pendidikan merupakan salah satu agenda
utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan
pendidikan. Kebijakan Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun telah diikuti dengan
pencanangan program rintisan wajib belajar dua belas tahun atau sampai
dengan jenjang pendidikan menengah. Hal ini dapat diartikan bahwa
konsekuensi logis keberhasilan Program Wajar Dikdas 9 (sembilan) Tahun
harus diimbangi dengan penyediaan akses pendidikan menengah melalui
pendirian Unit Sekolah Baru (SMK) dan program-program lain yang bersifat
menambah daya tampung peserta didik. Keberhasilan Program Wajar
Dikdas 9 (sembilan) Tahun di Jawa Tengah menuntut peningkatan
kebijakan program perluasan akses pendidikan menengah khususnya
Sekolah Menengah kejuruan (SMK).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80
Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal, bahwa sasaran
pembangunan pendidikan menengah adalah setiap warga negara Indonesia
usia16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun harus
melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah, sehingga hal ini dapat
mempercepat pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan
menengah.
Perluasan akses pendidikan menengah khususnya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) diwujudkan dengan salah satunya melalui
program pendirian Unit Sekolah Baru (USB) SMK, yang tentu saja bukan
hanya merupakan kewajiban pemerintah atau pemerintah daerah saja
melainkan masyarakat juga dapat berkontribusi untuk membantu program
perluasan akses layanan pendidikan menengah kejuruan ini melalui
Pendirian SMK. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan/atau
pengembangan potensi SMK agar tercapai secara efektif dan efisien, maka
pemenuhan 8 (delapan) aspek Standar Nasional Pendidikan (SNP) menjadi
dasar pengelolaan dan penyelenggaraan satuan pendidikan, dan oleh
1
karenanya dimungkinkan terjadi Perubahan Nama dan/atau Bentuk
dari Nama dan/atau Bentuk Sekolah Menengah Kejuruan tertentu
menjadi Nama dan/atau Bentuk Sekolah Menengah Kejuruan baru lainnya.
Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Perizinan
Pendirian, Perubahan dan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan ini terdiri
atas : (a) POS Perizinan Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan Swasta baru,
(b) POS Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta, dan (c) POS
Perizinan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta. POS ini disusun
sebagai pedoman teknis pelaksanaan penyelenggaran Perizinan Pendirian
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta, Perubahan Sekolah Menengah
Kejuruan Swasta, serta Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di
wilayah Provinsi Jawa Tengah.

2. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Standar Operasional Prosedur
Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan SMK :

1. UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah


(Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Hutang;
4. UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4724);
5. UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berbasis Risiko;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha di Daerah;

2
11. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam
rangka Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia;
12. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP);
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang
standar biaya operasi non personalia tahun 2009 untuk sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/SEDERAJAT), sekolah menengah
atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan (SMK),
sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa
(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014
tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Kepmendibud No. 1005/P/2020 tentang kriterian dan perangkat
akreditasi Pendidikan dasar menengah;
17. Permendikbud No. 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai
kepala sekolah
18. Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan;
19. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan SMK/MAK
20. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Jawa Tengah;
21. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan.
22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Penyusunan SOP;
23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang
Bahasa, Sastra dan Aksara jawa;
24. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus dan
Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;

3
25. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
26. Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian Satuan
Pendidikan;
27. Kepmendikbud No. 165 /M/2021 tahun 2021 tentang Program SMK PK.

3. Maksud Dan Tujuan


Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Perizinan
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Swasta dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan dan mekanisme standar
tentang keseluruhan rangkaian proses penyelenggaraan Perizinan pendirian,
perubahan dan penutupan Sekolah Menengah Kejuruan di wilayah
Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaan POS dimaksud, bertujuan untuk mengatur proses
penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta.

4. Penyelenggara Perizinan
Penyelenggara proses Perizinan pendirian, perubahan dan penutupan
Sekolah Menengah Kejuruan adalah : (1) Gubernur Jawa Tengah, (2)
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Provinsi Jawa Tengah, (3) Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah, dan (4) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah lain yang terkait.

5. Pengguna Fasilitasi Perizinan


Pihak yang memanfaatkan fasilitasi Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan adalah pihak yang memiliki
kebijakan atau inisiatif pendirian atau perubahan Sekolah Menengah
Kejuruan Swasta, yaitu meliputi :
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Provinsi
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
4. Masyarakat atau Lembaga dan/atau Yayasan Penyelenggara Sekolah
Menengah Kejuruan (Swasta).

4
6. Pembiayaan
1. Pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dibiayai dari sumber
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah.
2. Pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan
dan penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dibiayai dari sumber
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota. Semua
aset dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
3. Pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dibiayai dari sumber
Anggaran masyarakat. Semua aset dihibahkan ke Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah.

7. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses penyelenggaraan Perizinan pendirian,
perubahan dan penutupan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta dapat
dilakukan secara bersama-sama antara pihak penyelenggara Perizinan
(Lembaga), SIAP JATENG Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

B. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENDIRIAN


SMK SWASTA

1. Pengertian
Pendirian SMK Swasta merupakan pembukaan satuan pendidikan
menengah kejuruan baru yang menyelenggarakan paling sedikit 1 (satu)
program keahlian dengan paling sedikit 2 (dua) kompetensi keahlian sesuai
dengan program dan kompetensi keahlian yang ditetapkan oleh Pemerintah.

2. Pemenuhan Komitmen Izin Operasional Perizinan Pendirian


SMK Swasta
a) Persyaratan Pokok
1) Memiliki bukti pemenuhan komitmen dari Lembaga S I A P
J A T E N G yang dinyatakan berlaku efektif berupa:
(a) Nomor Induk Berusaha (NIB);
(b) Ijin Usaha yang berlaku efektif;
(c) Ijin Lokasi berlaku efektif bagi pelaku usaha sektor pendidikan
yang memiliki lahan seluas lebih dari 1 hektar;
(d) Ijin Lokasi Perairan berlaku efektif untuk bidang keahlian
kemaritiman dan perairan;
(e) Ijin Lingkungan berlaku efektif berupa izin Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);

5
(f) Ijin Mendidirikan Bangunan berlau efektif untuk bangunan
sesuai kompetensi keahlian yang dibuka
2) Memiliki surat pengantar yang berisi hasil verifikasi proposal dari
Kantor Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
3) Status kelembagaan pengusul memiliki Surat Keputusan dari
Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia sesuai peraturan
yang berlaku. Kelembagaan pengusul yang dimaksud adalah
lembaga atau yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yang
tertera dalam AD-ART
4) Memiliki lahan seluas minimal 5.875 m2. Lahan berada dalam satu
lokasi dengan sertifikat hak milik atas nama Lembaga calon
penyelenggara baik swasta maupun Pemerintah. Lahan tersebut
diharapkan mampu menopang Ruang Pembelajaran Umum (RPU),
Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP) sesuai
dengan jumlah rombongan belajar (rombel). Perencanaan
pengembangan dibuktikan dengan Site Plan.
5) Ada dukungan Dunia Usaha dan Dunia Industri (IDUKA) dalam
mendukung seluruh kegiatan pembelajaran. IDUKA yang dimaksud
adalah yang bergerak dalam bidang pekerjaan sesuai dengan
Kompetensi Keahlian yang akan dibuka. Dukungan dibuktikan dengan
Memorandum of Understanding (MoU) antara penyelenggara
pendidikan (lembaga/yayasan) dan IDUKA.
6) Analisis studi kelayakan.
7) Dana yang tersedia untuk 1 (satu) rombel dalam rekening atas
nama Yayasan/Penyelenggaran Pendidikan dalam bentuk giro
biaya non personalia untuk proyeksi pembiayaan selama tiga tahun.
8) Sarana dan prasarana minimal sudah ada bangunan Ruang
Pembelajaran Umum (RPU), Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) dan
Ruang Penunjang (RP).
9) Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah atau Rencana
Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan.Sekolah
memiliki RIPS/RKJM yang meliputi komponen:
a) visi dan misi;
b) kurikulum;
c) standar kompetensi lulusan;
d) proses pembelajaran;
e) data peserta didik;
f) data pendidik;
g) data tenaga kependidikan;
h) sarana dan prasarana;
i) penilaian;
j) pengelolaan; dan
k) pembiayaan.

b) Persyaratan Teknis
1) Hasil Studi Kelayakan
a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis
(a) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari
Instansi yang berwenang dan memiliki site plan;
(b) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan
dengan alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan transportasi
(c) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh
dari kebisingan, polusi dan terhindar bencana alam

6
b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan
SMP/Sederajat di wilayah sekitar serta menghitung jumlah
yang telah tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di
wilayah sekitarnya disertai dengan data Angka Partisipasi Kasar
(APK) untuk daerah pemohon (kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan
dokumen tertulis dari:
(1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(2) Tokoh agama/masyarakat;
(3) Kepala SMP/Sederajat, dan
(4) Kepala SMA/SMK
(3) Budaya
Sekolah berada dalam lingkungan yang memiliki kearifan lokal
baik dari segi bahasa, seni dan budaya
c) Penduduk Usia Sekolah
Analisis jumlah lulusan SMP/Sederajat yang berada di wilayah
kecamatan/ Kabupaten/Kota yang menunjukkan belum
tertampung di Satuan Pendidikan Menengah;
d) Jarak Satuan Pendidikan Sejenis
Data mengenai perkiraan jarak satuan pendidikan yang
diusulkan di antara gugus satuan pendidikan formal sejenis
minimal 10 km
e) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan
satuan pendidikan formal sejenis yang ada;

2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (e-
KTSP)
dengan sistematika meliputi:
1) Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan;
2) visi dan misi SMK;
3) Tujuan SMK;
4) Profil Lulusan;
5) SKL Kompetensi Keahlian;
6) Deskripsi KKNI level 2 atau 3;
7) Deskripsi SK berdasar KI;
8) Struktur Kurikulum;
9) Kompetensi Mata Pelajaran;
10) Program Muatan Lokal;
11) Strategi Pelayanan BK;
12) Kegiatan Ekstrakurikuler;
13) Pengaturan Beban Belajar;
14) Peraturan Akademik;
15) Kalender Pendidikan
7
3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan
minimum Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari
Perguruan Tinggi terakreditasi, dan memiliki sertifikat profesi
sebagai guru, yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau
sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
1) memiliki kualifikasi paling rendah S1 atau D-IV;
2) berusia maksimal 56 tahun;
3) sehat jasmani, rohani dan bebas narkoba;
4) tidak pernah terkena hukuman;
5) memiliki sertifikat pendidik;
6) memiliki sertifikat Guru penggerak;
7) memiliki pangkat minimal Penata Muda Tingkat I/III-b bagi
PNS;
8) memiliki jenjang minimal guru ahli pratama bagi pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja
c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Mata Pelajaran Produktif
atau Instruktur kejuruan untuk 1 (satu) rombongan belajar setiap
kompetensi keahlian pada tahun pertama.
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan menengah, meliputi : kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan dengan
program pendidikan (Ijasah dan/atau sertifikat keahlian) yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
g) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium dan petugas layanan khusus)
memiliki kriteria :
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang
Kepala Tata Usaha / Koordinator TU dengan kualifikasi
akademik pendidikan minimal Diploma-3 dengan
jurusan/program keahlian yang relevan.
(b) Memiliki sekurang-kurangnyanya 2 (dua) orang staf Tata
Usaha Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
(2) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.

8
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
laboratorium (laboran), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh.

4) Sarana dan Prasarana


SMK memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan, dengan standar
minimal sebagai berikut:
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan:
(1) memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat,
(2) terhindar dari pencemaran air,
(3) terhindar dari kebisingan,
(4) terhindar dari pencemaran udara
(5) tidak berada dalam daerah bencana
b) Bangunan sekolah memenuhi ketentuan teknis konstruksi
bangunan meliputi:
(1) konstruksi yang stabil,
(2) konstruksi yang kokoh,
(3) sistem pencegahan bahaya kebakaran,
(4) fasilitas ramah anak.
(5) penangkal petir,
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) ventilasi udara,
(2) pencahayaan,
(3) sanitasi,
(4) tempat sampah,
(5) bahan bangunan yang aman
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan
ketentuan minimal
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
sesuai kebutuhan riil operasi penuh
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum yang terdiri atas:
(1) Ruang Kelas meliputi:
(a) jumlah minimal 0,8 kali banyaknya rombel,
(b) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang
dari 18 anak luas minimum 36 m2),
(c) perabot,
(d) peralatan pendidikan,
(e) media pendidikan
(f) perlengkapan lain.
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) luas minimum 1,5 ruang kelas,
(b) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan,
(c) ada 5 jenis buku berkaitan dengan kompetensi dan/atau
konsentrasi keahlian yang dibuka,
(d) perabot,
(e) media pendidikan

9
(f) perlengkapan lain
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) jumlah 1 ruang untuk menampung 1 rombel,
(b) perabot,
(c) peralatan TIK,
(d) media pendidikan
(4) Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan meliputi:
(a) minimum 1 ruang,
(b) perabot,
(c) peralatan seni budaya, prakarya dan kewirausahaan,
(d) media pendidikan
g) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya :
1) Ruang pimpinan memenuhi ketentuan:
(a) luas minimum 18 m2,
(b) lebar minimal 3 m,
(c) kursi pimpinan,
(d) meja pimpinan,
(e) kursi dan meja tamu,
(f) lemari,
(g) papan statistik,
(h) simbol kenegaraan,
(i) tempat sampah,
(j) jam dinding.
2) Ruang guru memenuhi ketentuan:
(a) rasio minimum 4 m2/guru,
(b) luas minimum 56 m2,
(c) kursi meja,
(d) meja kerja,
(e) lemari,
(f) kursi tamu,
(g) papan statistik,
(h) papan pengumuman,
(i) tempat sampah,
(j) tempat cuci tangan,
(k) jam dinding
3) Ruang tenaga administrasi memenuhi
(a) rasio minimum 4 m2/guru,
(b) luas minimum 16 m2,
(c) kursi meja,
(d) meja kerja,
(e) lemari,
(f) papan statistik,
(g) tempat sampah,
(h) komputer,
(i) filling cabinet,
(j) brankas,
(k) telepon,
10
(l) jam dinding,
(m)kotak kontak,
(n) penanda waktu.
4) Jamban memenuhi
(a) jumlah minimum 3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 1),
(b) luas minimum per jamban 2 m2,
(c) tersedia air,
(d) bersih,
(e) sarana lengkap

5) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan


upacara dengan ketentuan memenuhi :
(a) luas minimum 1.000 m2,
(b) memiliki bendera dan tiang bendera,
(c) memiliki peralatan olah raga,
(d) memiliki peralatan seni budaya,
(e) memiliki peralatan keterampilan
6) Memiliki (dua) jenis Ruang Praktik/laboratorium yang
memenuhi ketentuan pada Lampiran VI Permendikbud No. 34
Tahun 2018 meliputi:
(a) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis dan
kompetensi keahlian memenuhi :
(1) minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel,
(2) perabot,
(3) peralatan pendidikan,
(4) media pendidikan dan
(5) perlengkapan lain
(b) Ruang praktik/laboratorium keahlian :
(1) minimal 2 jenis ruang dengan rasio sesuai standar,
(2) perabot,
(3) peralatan pendidikan,
(4) media pendidikan,
(5) perlengkapan lain

5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi


Rancangan sistem evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian uji kompetensi serta sertifikasi,
meliputi:
a) Dokumen e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian:
(1) ulangan harian;
(2) ujian sekolah;
(3) ujian paket kompetensi;
(4) ujian kompetensi keahlian.
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen
e-KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) lulus ujian sekolah/madrasah;
11
6) Manajemen dan Proses Pendidikan
(a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
(b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;
(c) Peraturan akademik;
(d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib
Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
(e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan
pendidikan dan masyarakat;

3. Pengajuan Usulan
Izin Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMK diusulkan dengan
proposal yang ditujukan kepada:
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah
Jl. Mgr. Soegiyopranoto No. 1 Semarang
Telp (024) 3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560
Email: uptptsp.jateng@gmail.com

4. Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi Administrasi


a. Tim Pendirian SMK Negeri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah menyusun proposal dengan sistematika seperti terlampir
dan mengajukan usulan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah;
b. Tim Pendirian SMK Negeri menyampaikan proposal beserta rekomendasi
ke DPMPTSP;
c. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Administrasi yang
dibentuk oleh DPMPTSP;
d. Tim Verifikasi Administrasi melakukan verifikasi administrasi terhadap
persyaratan pokok;
e. Proses verifikasi menggunakan instrumen pendirian SMK Negeri.

5. Penetapan Tim Penilai


Tim Penilai Perizinan pendirian SMK diangkat dan ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang terdiri
dari unsur :
a. Petugas/personil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Petugas/personil dari kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah;
c. Petugas/personil dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan
d. Pengawas SMK yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah.

6. Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi Teknis


a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan surat tugas;
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara
faktual data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;

12
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan pendirian SMK
disusun sebagai dasar pemeriksaan kondisi calon SMK di lokasi pendirian.
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dilampirkan dalam bentuk
foto-foto dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah
lainnya yang ditunjukkan kepada Tim Penilai Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
e. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk
bahan penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.

7. Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis


Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perizinan Pendirian SMK;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta Integritas dan Pernyataan Ketua
Yayasan/Lembaga Penyelenggara Pendidikan tentang pelaksanaan
Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Laporan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi JawaTengah.
8. Pleno Hasil Verifikasi Teknis
a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis oleh Tim Penilai dan untuk
menentukan kelayakan pertimbangan rekomendasi izin pendirian SMK.
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin pendirian SMK :
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya
71,00;
3) Khusus pada standar sarana dan prasarana minimal 61,00.
c. Sebelum rapat pleno Tim Penilai melakukan moderasi antar anggota tim
untuk menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat
pleno.

9. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan pendirian SMK atau proses
Perizinan pendirian dapat dilakukan secara bersama-sama antara
DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain
yang terkait.

10. Pengajuan Rekomendasi Perizinan ke DPMPTSP


a. Berdasarkan hasil rapat pleno dibuat rekomendasi untuk
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah;
b. Dari hasil rapat pleno bagi usulan yang dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan pokok maupun teknis diberi kesempatan melengkapi
kekurangan sampai dengan maksimum 30 (tiga puluh) hari sejak
diverifikasi, jika tidak mampu memenuhi persyaratan maka usulan
dinyatakan tidak layak;

13
c. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah diajukan ke DPMPTSP untuk menjadi bahan
penetapan Perizinan pendirian SMK;
d. Tim Pertimbangan Teknis dari DPMPTSP memberikan persetujuan
terhadap rekomendasi yang diajukan oleh Kepala Dinas pendidikan dan
Kebudayaan.

11. Penetapan Perizinan


a. DPMPTSP menerima rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah ;
b. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Kepala DPMPTSP menetapkan hasil
Perizinan baik layak atau tidak layak.
c. Penetapan Izin Pendirian SMK bagi yang layak, berlaku untuk tahun
pelajaran baru yang berlangsung sejak tanggal ditetapkan.
d. Bagi pemohon yang ditolak diberikan pemberitahuan.

C. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PERUBAHAN NAMA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA

1. Pengertian
Perubahan SMK adalah berubahnya nama dan/atau bentuk
satuan pendidikan, karena alasan :
a. Perubahan nama atau alamat dan/atau bentuk dari nama Satuan
Pendidikan tertentu menjadi nama atau alamat dan/atau bentuk Satuan
Pendidikan yang lain;
b. Penggabungan 2 (dua) atau lebih satuan pendidikan menjadi 1 (satu)
satuan pendidikan baru dengan ketentuan ;
1) Pengertian Penggabungan Sekolah
Penggabungan sekolah adalah penggabungan dari dua satuan
pendidikan atau lebih dengan cara tetap mempertahankan
berdirinya salah satu satuan pendidikan dan membubarkan satuan
pendidikan yang lain tanpa menutup terlebih dahulu

2) Kriteria Penggabungan Sekolah, memenuhi salah satu


ketentuan Berikut :
a) Inisiatif lembaga penyelenggara Pendidikan
b) Rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan berdasar hasil
verifikasi 8 SNP
c) Tidak mengajukan akreditasi selama 2 tahun dari batas
akhir berlakunya sertifikat akreditasi atau belum terakreditasi
selama 2 tahun
d) Jumlah peserta didik kurang dari 15 orang per rombel per tingkat
e) Sekolah tidak memiliki kerjasama dengan IDUKA
f) Sekolah terkait memiliki kesediaan menggabungkan sarana
dan prasarana dan sumber daya manusia

c. Pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi 2 (dua) satuan


pendidikan atau lebih;
14
d. Perubahan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat
menjadi diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah
e. Perubahan program Pendidikan meliputi :
1) bertambah dan/atau berkurang bidang/program/kompetensi
dan/atau konsentrasi keahlian
2) berubahnya nama kompetensi dan/atau komnsentrasi keahlian
f. Pembaharuan status perijinan adalah bagi satuan Pendidikan sebagai
berikut
1) ijin operasional dinyatakan berakhir dalam batas waktu tertentu
sebagaimana dialami oleh satuan Pendidikan sebekum terbitnya
Peraturan pemerintah No. 5 tahun 2021
2)bentuk-bentuk perijinan lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

2. Pemenuhan Komitmen Perizinan Perubahan Nama SMK


a. Persyaratan Pokok
1) Memiliki bukti pemenuhan komitmen dari Lembaga OSS (NIB)
yang dinyatakan berlaku efektif berupa:
(a) Nomor Induk Berusaha (NIB);
(b) Ijin Usaha berlaku efektif yang dilakukan dengan
mengunggah izin pendirian SMK oleh DPMPTSP;
(c) Ijin Lokasi bagi pelaku usaha sektor Pendidikan.
(d) Ijin Lokasi Perairan untuk bidang keahlian kemaritiman dan
perairan;
(e) Ijin Lingkungan berupa izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH);
(f) Ijin Mendidirikan Bangunan yang relevan dengan kebutuhan
2) Memiliki surat pengantar yang berisi laporan hasil verifikasi proposal
dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
3) Permohonan Perubahan Satuan Pendidikan dari satuan pendidikan
yang mengacu pada spektrum keahlian terbaru.
4) Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data faktual.
5) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional
dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
6) Memiliki luas lahan yang terletak dalam satu kompleks
7) Lembaga pengusul memiliki struktur organisasi, bergerak di
bidang pendidikan yang tertuang pada AD/ART.
8) Ada dukungan IDUKA dalam mendukung proses pembelajaran
IDUKA yang dimaksud adalah yang bergerak dalam bidang
pekerjaan sesuai dengan kompetensi keahlian yang akan
dibuka. Dukungan dibuktikan dengan MOU antara SMK dan IDUKA.
9) Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan
SMP/Sederajat, daya tampung di SMK pada kompetensi keahlian
sejenis. Analisis kebutuhan yang dimaksud harus menggambarkan
calon peserta didik yang belum tertampung pada kompetensi
keahlian sejenis.

15
10)Dana yang tersedia untuk 1 (satu) rombel dalam rekening atas nama
Yayasan/Penyelenggaran Pendidikan dalam bentuk giro biaya
non personalia minimal 3 kali biaya operasional per tahun per
kompetensi keahlian yang diusulkan untuk proyeksi pembiayaan
selama tiga tahun.
11)Memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana minimal
meliputi: Ruang Pembelajaran Umum (RPU), Ruang Pembelajaran
Khusus (RPK) dan Ruang Penunjang (RP) beserta kelengkapannya
12)Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja
Tahunan yang mencantumkan penambahan program keahlian

a. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis yang dijabarkan dalam proposal perubahan nama,
penambahan program yang meliputi : Latar belakang, Tujuan dan
Manfaat yang diharapkan dan kajian berbagai komponen meliputi :
1) Hasi Studi Kelayakan
a) Tata Ruang, Geografis dan Ekologis;
(1) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan
rencana umum tata ruang. Dibuktikan dengan
rekomendasi dari Instansi yang berwenang dan memiliki site
plan
(2) Geografis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang strategis. Dibuktikan
dengan alamat lokasi yang mudah dijangkau dengan
transportasi
(3) Ekologis
Lokasi sekolah terletak di lokasi yang ramah lingkungan, jauh
dari kebisingan dan polusi
b) Prospek Pendaftar, Sosial dan Budaya;
(1) Pendaftar
Analisis jumlah pendaftar dengan menghitung jumlah lulusan
SMP/sederajat di wilayah sekitar serta menghitung jumlah
yang telah tertampung di Satuan Pendidikan Menengah di
wilayah sekitarnya disertai dengan data Angka Partisipasi
Kasar (APK) untuk daerah pemohon (Kecamatan);
(2) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan
dokumen tertulis dari:
(a) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa;
(b) Tokoh agama/masyarakat;
(c) Kepala SMP/MTs, dan
(d) Kepala SMA/SMK
(3) Budaya
16
Sekolah berada dalam lingkungan yang memiliki kearifan
lokal baik dari segi bahasa, seni dan budaya
c) Penduduk Usia Sekolah
Analisis jumlah lulusan SMP/MTs yang berada di wilayah
kecamatan/ Kabupaten/Kota yang menunjukkan belum
tertampung di Satuan Pendidikan Menengah;
e) Daya Tampung
Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan
satuan pendidikan formal sejenis yang ada;
f) Potensi sumber daya lingkungan
Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan: (1) sesuai
dengan kebutuhan kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian,
(2) dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, dan
(3) kemudahan mendapat bahan baku
g) Potensi lapangan kerja/kuliah di Perguruan Tinggi
Kompetensi dan/atau konsentrasi keahlian yang didirikan
memiliki potensi lapangan kerja/ Perguruan Tinggi, baik di
daerahnya maupun di luar daerah.
h) Bursa Kerja Khusus
Sekolah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan berbagai
kegiatan:
(1) kerjasama dengan IDUKA,
(2) memasarkan lulusan,
(3) melakukan seleksi,
(4) penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevan

2) Isi Pendidikan
Sekolah menyusun e-KTSP dengan outline yang meliputi:
a) Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan;
b) visi dan misi SMK;
c) Tujuan SMK;
d) Profil Lulusan;
e) SKL Kompetensi Keahlian;
f) Deskripsi KKNI level 2 atau 3;
g) Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ;
h) Struktur Kurikulum;
i) Kompetensi Mata Pelajaran;
j) Program Muatan Lokal;
k) Strategi Pelayanan BK;
l) Kegiatan Ekstrakurikuler;
m) Pengaturan Beban Belajar;
n) Peraturan Akademik;
o) Kalender Pendidikan

3) Jumlah dan kualifikasi PTK

17
a) Setiap guru mata pelajaran memiliki kualifikasi pendidikan
minimum Diploma-Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dari
Perguruan Tinggi terakreditasi, dan memiliki sertifikat profesi
sebagai guru, yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau
sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b) Kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
1) memiliki kualifikasi paling rendah S1;
2) sehat jasmani dan rohani;
3) tidak pernah terkena hukuman;
4) memiliki sertifikat pendidik;
5) memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah;
6) berpengalaman mengajar minimal 5 tahun
c) Memiliki minimal 2 (dua) orang Guru Mata Pelajaran Muatan
Peminatan Kejuruan ( C ) untuk 1 (satu) rombongan belajar
setiap kompetensi keahlian pada tahun pertama.
d) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
e) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan menengah, meliputi : kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional
dan kompetensi sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
f) Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan yang linier
dengan program pendidikan.
g) Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium dan petugas layanan
khusus) memiliki Kriteria:
(1) Tenaga Administrasi :
(a) Satuan Pendidikan Menengah memiliki 1 (satu) orang
Kepala Tata Usaha / Koordinator Tata Usaha dengan
kualifikasi akademik pendidikan minimal Diploma III
dengan jurusan/program keahlian yang relevan.
(b) Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang staf Tata
Usaha Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.

(2) Tenaga Perpustakaan

18
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/ tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
(3) Tenaga Laboratorium
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang petugas/
tenaga laboratorium (laboran), dengan kualifikasi
akademik pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas
(SMA) atau sederajat.
(4) Petugas layanan khusus
Sekolah memiliki penjaga, tenaga kebersihan dan pesuruh
4) Sarana dan prasarana
SMK memiliki Sarana dan Prasarana Pendidikan, dengan
standar minimal sebagai berikut:
a) Sarana Pendidikan
1) Memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU) sesuai dengan
standar sarana prasarana pendidikan, meliputi sekurang-
kurangnya Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan, dan salah
satu Ruang Laboratorium;
2) Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurang-kurangnya : Ruang
Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha, Ruang
Konseling dan Toilet;
3) Memiliki (dua) jenis Ruang Praktik/laboratorium meliputi
Ruang Praktik/Laboratorium Umum dan Ruang
Praktik/Laboratorium Keahlian;
4) Memiliki sarana Ruang Praktik/Laboratorium, meliputi
sekurang- kurangnya : Perabot, Peralatan Pendidikan, Media
Pendidikan dan Perlengkapan lain dengan jenis, rasio dan
deskripsi sesuai standar.
b) Prasarana Pendidikan
1) Satuan Pendidikan/Sekolah terletak di lokasi yang
memenuhi syarat keamanan.
2) Satuan Pendidikan/Sekolah terletak di lokasi yang
memenuhi syarat kenyamanan untuk keberlangsungan
proses belajar mengajar.
3) Bangunan sekolah berada di lokasi sesuai dengan
peruntukannya,dengan luas lantai bangunan sesuai
ketentuan luas minimal.

19
5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
Rancangan sistem Evaluasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan silabus dan penilaian uji kompetensi serta
Sertifikasi, meliputi:
a) Dokumen e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai ujian :
(1) ulangan;
(2) ujian sekolah;
(3) ujian nasional;
(4) ujian unit kompetensi;
(5) ujian kompetensi keahlian;
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada
dokumen e -KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(3) lulus ujian sekolah/madrasah;
(4) lulus ujian sekolah/madrasah ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
6) Manajemen dan Proses Pendidikan
a) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan dan Uraian Tugasnya;
b) Pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan;
c) Peraturan akademik;
d) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi :
Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik,
serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan;
e) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan
pendidikan dan masyarakat;

3. Pengajuan Usulan
Izin Perubahan SMK diusulkan dengan proposal yang ditujukan
kepada: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Jl. Mgr. Soegiyopranoto
No. 1 Semarang
Telp (024) 3547091, (024) 3547438;Fax (024) 3549560
Email: uptptsp.jateng@gmail.com

4. Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi Administrasi


a. Verifikasi administrasi dilakukan oleh Tim Penilaiyang dibentuk oleh
DPMPTSP.
b. Penyelenggara pendidikan menyusun proposal dengan sistematika
seperti terlampir dan mengajukan usulan kepada DPMPTSP melalui
Kantor Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
c. Kantor Cabang Dinas Pendidikan melakukan verifikasi kelayakan
proposal secara administrasi dengan ketentuan:
1) Jika proposal dinyatakan layak maka Kepala Kantor Cabang
Dinas Pendidikan memberikan rekomendasi untuk diteruskan ke
DPMPTSP;
20
2) Jika proposal dinyatakan tidak layak maka proposal dikembalikan
kepada pemohon.
d. Setelah mendapat rekomendasi dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan
usulan didaftarkan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) dengan menyerahkan proposal yang dilengkapi
dengan persyaratan pokok.
e. Tim Penilai melakukan verifikasi administrasi terhadap persyaratan
pokok dengan ketentuan :
1) Apabila persyaratan pokok terpenuhi maka pendaftaran diterima
dengan bukti surat pendaftaran;
2) Jika persyaratan pokok tidak terpenuhi maka berkas
permohonan dikembalikan dengan disertai catatan umpan balik.

5. Penetapan Tim Penilai


Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
menetapkan
Tim Penilai Perizinan perubahan/penambahan program SMK yang terdiri dari
unsur:
a. Petugas dari Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi;
b. Petugas dari kantor DPMPTSP;
c. Petugas Kantor Cabang Dinas Pendidikan;
d. Pengawas SMK yang berstatus sebagai asesor akreditasi sekolah.

6. Pelaksanaan Verifikasi Teknis


a. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim Penilai untuk
melaksanakan verifikasi lapangan sesuai dengan jadwal dan sasaran SMK
yang telah lolos pada verifikasi administrasi ;
b. Tim Penilai melaksanakan verifikasi lapangan dengan mengecek secara
factual data dan kondisi lapangan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c. Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan Perizinan
perubahan/penambahan kompetensi keahlian SMK disusun sebagai dasar
pemeriksaan kondisi satuan pendidikan menengah di lokasi pendirian
atau perubahan satuan pendidikan.
d. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dapat dilampirkan dalam
bentuk foto- foto dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti
dokumen sah lainnya yang ditunjukkan kepada tim penilai dinas
pendidikan provinsi.
e. Tim Penilai mengumpulkan data dan informasi lengkap dan detail untuk
bahan penyusunan laporan hasil verifikasi teknis.

21
7. Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis
Penyusunan Laporan Hasil Verifikasi Teknis meliputi :
a. Instrumen Verifikasi Teknis Perubahan Nama atau
Penambahan Program/Kompetensi Keahlian SMK;
b. Bukti dokumen dan foto-foto dokumen pendukung;
c. Berita Acara Verifikasi, Pakta integritas Verifikator, Pernyataan Kepala
Sekolah tentang pelaksanaan Verifikasi Teknis;
d. Rekapitulasi hasil verifikasi teknis;
e. Nota Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

8. Pleno Hasil Verifikasi Teknis


a. Rapat Pleno hasil verifikasi teknis dihadiri oleh seluruh Tim Penilai, dan
Tim DPMPTSP untuk menentukan kelayakan mendapatkan izin
perubahan nama atau penambahan program / kompetensi keahlian.
b. Kriteria kelayakan untuk mendapatkan izin perubahan atau penambahan
program/kompetensi keahlian SMK :
1) Memenuhi semua persyaratan pokok;
2) Memiliki nilai kelayakan seluruh komponen sekurang-kurangnya
71,00;
3) Khusus pada strandar sarana dan prasarana minimal 61,00.
c. Sebelum rapat pleno tim verifikasi melakukan moderasi antar anggota tim
untuk menetapkan satu hasil verifikasi yang akan dilaporkan dalam rapat.
d. Evaluasi pelaksanaan proses Perizinan perubahan nama atau penambahan
program/kompetensi keahlian dapat dilakukan secara bersama-sama
antara DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lain yang
terkait lainnya.

9. Pengajuan Rekomendasi ke DPMPTSP


a. Hasil pleno dibuat konsep rekomendasi untuk ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ProvinsiJawa Tengah;
b. Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diajukan
ke DPMPTSP untuk menjadi bahan penetapan Perizinan perubahan atau
penambahan kompetensi keahlian;
c. Draft surat izin dirancang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah yang bersama-sama rekomendasi diusulkan ke kantor
DPMPTSP

10. Penetapan Perizinan


a. DPMPTSP menerima rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sebagai bahan penetapan;
b. Perizinan perubahan/penambahan program keahlian dibuat tiap
kompetensi keahlian dengan mulai berlaku untuk tahun pelajaran baru
yang berlangsung sejak tanggal ditetapkan.

11. Pemberian sanksi


Sekolah yang belum punya izin perubahan/penambahan program
keahlian tetapi sudah memiliki peserta didik akan mendapat sanksi sebagai
berikut :

22
a. Dilarang keras menerima peserta didik.
b. Peserta didik yang ada secara administratif dipindahkan ke sekolah lain
yang memiliki NPSN, kompetensi keahlian dan kurikulum yang sama
yang dibuktikan dengan NISN sebagai peserta didik pada sekolah yang
dituju.
c. Pemberian izin perubahan/penambahan program keahlian setelah
memenuhi persayaratan berlaku pada tahun pelajaran yang tertulis pada
surat izin.
d. Yang belum memiliki izin perubahan/penambahan program keahlian
tetapi menyelenggarakan pendidikan akan diambil tindakan tegas sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

D. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERIZINAN PENUTUPAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA
1. Pengertian
a. Penutupan SMK adalah pencabutan izin operasional terhadap
kompetensi keahlian atau satuan pendidikan yang sudah dinyatakan tidak
layak.
b. Penutupan SMK dapat dilaksanakan atas:
1) Permohonan lembaga penyelenggara pendidikan atau SMK yang
memiliki kompetensi keahlian tidak layak atau sudah tidak operasional.
2) Hasil evaluasi kelayakan pemenuhan standar nasional pendidikan dari
tim yang dibentuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.

2. Persyaratan Penutupan SMK


a. Persyaratan pokok
Penutupan SMK atau kompetensi keahlian dapat dilakukan bila :
1) Sudah tidak memenuhi persyaratan pendidikan;
2) Sudah tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
3) Dinyatakan pailit oleh yang berwenang;
4) Tidak mentaati ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
b. Kriteria SMK yang ditutup
Kriteria SMK yang ditutup adalah:
1) SMK yang belum terakreditasi selama dua tahun berturut-turut
setelah meluluskan tidak mendaftar akreditasi;
2) SMK telah mendapatkan peringatan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
3) Dua kali berturut-turut diakreditasi mendapatkan hasil TT
(Tidak Terakreditasi);
4) Tidak menyelenggrakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu)
tahun berturut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
5) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap
peserta didik dan stakeholders tidak efektif;
6) Hasil monitoring 8 Standar Nasional Pendidikan oleh pengawas
pembina yang menunjukkan bahwa sekolah berada dalam kategori
tidak layak;

23
7) Atas permintaan penyelenggara pendidikan dengan alasan yang
dapat dipertanggunjawabkan;
8) Hal-hal lain yang melanggar peraturan yang berlaku.
c. Prosedur Penutupan SMK atau Kompetensi Keahlian.
Adapun langkah-langkah penutupun SMK atau kompetensi keahlian
dapat dilakukan sebagaiman alur berikut:
1) Usulan/proposal penutupan dari penyelenggara pendidikan
dengan surat pengantar laporan hasil verifikasi proposal Kantor
Cabang Dinas Pendidikan ditujukan langsung ke DPMPTSP Provinsi
Jawa Tengah;
2) Usulan penutupan dari Tim Evaluasi berdasarkan laporan dari
pengawas pembina atau pihak lain yang relevan dengan surat
pengantar Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah yang
bersangkutan. Hasil kajian Tim Evaluasi dilaporkan kepada Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk
selanjutnya diajukan kepada DPMPTSP.
3) DPMPTSP melakukan kajian administratif terhadap usulan yang
diajukan pemohon. Bila persyaratan administrasi dipenuhi,
dilanjutkan dengan verifikasi oleh Tim Penilai Penutupan SMK atau
kompetensi keahlian.
4) Tim Penilai mengadakan rapat pleno yang dihadiri oleh unsur
DPMPTSP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah, Pengawas Pembina dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan di
wilayah sekolah yang bersangkutan.
5) Hasil rapat pleno dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan menerbitkan rekomendasi sebagai hasil verifikasi teknis.
6) Rekomendasi kepada DPMPTSP untuk dilakukan pencabutan
izin operasional.
7) DPMPTSP menerbitkan surat keputusan pencabutan izin
operasional sekaligus menyatakan penutupan SMK atau kompetensi
keahlian
d. Persyaratan Administratif
1) Usulan Penutupan oleh Pengawas Pembina, meliputi:
(a) Hasil pemantauan 8 SNP selama 2 (dua) tahun terakhir
yang menunjukkan hasil tidak layak;
(b) Laporan tentang riwayat proses akreditasi;
(c) Laporan lainnya yang menggambarkan ketidaklayakan SMK
atau kompetensi keahlian.
2) Usulan Penutupan oleh Penyelenggara Pendidikan, meliputi:
a) Data jumlah siswa tahun berjalan;
b) Kondisi rombongan belajar tahun berjalan;
c) Kondisi keuangan sekolah tahun berjalan;
24
d) Kondisi guru dan tenaga kependidikan tahun berjalan;
e) Status akreditasi atau riwayat akreditasi.
3) Alur dan Dokumen Pengajuan Penutupan SMK
Alur dan dokumen Penutupan SMK atau Kompetensi Keahlian adalah
seperti pada tabel berikut :

Tabel 3. Alur dan dokumen Penutupan SMK

URUTAN DOKUME
1. a. Usulan dari penyelenggara, diajukan ke N
Surat usulan dilampiri
DPMPTSP dengan surat pengantar laporan proposal pengajuan
hasil verifikasi Cabang Dinas
penutupan.

1. b. Usulan penutupan dari Tim Evaluasi


berdasarkan laporan dari pengawas 1. Laporan pengawas sekolah
pembina atau pihak lain yang relevan disertai instrumen
dengan surat pengantar laporan hasil monitoring
verifikasi cabang dinas Hasil kajian Tim 8 SNP 2 tahun
terakhir
Evaluasi dilaporkan kepada Kepala Dinas
2. Hasil kajian Tim
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Evaluasi.
Tengah dari, cabang dinas dan menjadi
dasar untuk dikoordinasikan dengan
DPMPTSP.
1. Instrumen verifikasi
administrasi.
2. DPMPTSP melakukan kajian administratif. 2. Proposal pengajuan
penutupan.

3. Bila memenuhi persyaratan


administrasi, DPMPTSP meminta
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah untuk
melakukan verifikasi teknis.

4. Verifikasi faktual atau visitasi ke lokasi oleh Tim 1. Surat tugas


Penilai. 2. Instrumen verifikasi
penutupan sekolah

5. Tim Penilai mengadakan rapat pleno hasil 1. Notula hasil rapat pleno
verifikasi dihadiri oleh DPMPTSP, Dinas 2. Nota Dinas hasil rapat pleno
Pendidikan dan Kebudayaan, Pengawas
Pembina dan cabang dinas atau nama lain
yang sejenis/setingkat wilayah terkait

6. Tim Penilai menyusun rekomendasi hasil


1. Notula hasil rapat pleno
rapat pleno kepada Kepala Dinas Pendidikan
2. Rekomendasi
dan Kebudayaan.

25
7. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 1. Rekapitulasi hasil verifikasi
merekomendasikan hasil verifikasi ke 2. Draft SK Penetapan
DPMPTSP. Penutupan

8. DPMPTSP menerbitkan surat pencabutan


izin operasional sekaligus penutupan SMK SK Pencabutan Izin dan
sesuai rekomendasi dari Kepala Dinas Penutupan SMK atau
Pendidikan dan Kebudayaan. Kompetensi Keahlian

E. INSTRUMEN VERIFIKASI IZIN OPERASIONAL PENDIRIAN,


PERUBAHAN DAN PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SWASTA
1. Instrumen Verifikasi Administrasi Izin Pendirian SMK Swasta
a) Aspek yang dinilai
Aspek yang dinilai dalam verifikasi administrasi izin operasional
pendirian SMK Swasta meliputi :
1) Memiliki surat pengantar laporan hasil verifikasi proposal dari
Kepala Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon;
2) Permohonan dari Penyeleggara Pendidikan mengacu pada
spektrum keahlian terbaru;
3) Status kelembagaan pengusul memiliki SK dari Kemenkumham
terbaru;
4) Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data
factual;
5) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum
Nasional dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP);
6) Status kelembagaan pengusul memiliki SK dari
Kemenkumham sesuai ketentuan yang berlaku;
7) Lembaga pengusul memiliki struktur organisasi, bergerak
di bidang pendidikan yang tertuang pada AD/ART;
8) Memiliki lahan seluas minimal 5.875 m2;
9) Ada dukungan IDUKA dalam mendukung seluruh kegiatan
pembelajaran;
10)Ada Rekomendasi dari Pemangku Kepentingan bisa dari Bupati,
Bappeda atau Dinas Pendidikan tempat pemohon;
11)Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan
SMP/Sederajat, daya tampung di SMK pada kompetensi keahlian
sejenis;
12)Dana yang tersedia untuk 1 rombel dalam rekening atas nama
Yayasan dalam bentuk giro biaya non personalia minimal 450
juta rupiah selama tiga tahun;
26
13)Memiliki dokumen Sarana dan Prasarana minimal meliputi:
Ruang Pembelajaran Umum (RPU), Ruang Pembelajaran Khusus
(RP) dan Ruang Penunjang (RP);
14)Memiliki Izin Mendirikan Bangunan;
15)Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah Sekolah
b) Format Instrumen Verifikasi administrasi izin pendirian SMK swasta
(Contoh terlampir)
2. Instrumen Verifikasi Administrasi Izin Perubahan/Penambahan a. Aspek
yang dinilai Aspek yang dinilai dalam verifikasi administrasi izin operasional
perubahan/penambahan program SMK meliputi :
1) Memiliki surat pengantar dilengkapi hasil verifikasi proposal dari
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan di wilayah pemohon.
2) Permohonan dari Penyeleggara Pendidikan mengacu pada
spektrum keahlian terbaru.
3) Status kelembagaan pengusul memiliki SK dari Kemenkumham terbaru.
4) Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data faktual.
5) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kurikulum Nasional
dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
6) Lembaga pengusul memiliki struktur organisasi, bergerak di
bidang pendidikan yang tertuang pada AD/ART.
7) Memiliki lahan dengan ketentuan luas sebagaimana Tabel 1 atau
Tabel 2. Persyaratan Perizinan Perubahan Nama SMK angka 1 huruf e.
8) Ada dukungan IDUKA dalam mendukung seluruh kegiatan
pembelajaran.
9) Analisis kebutuhan peserta didik berdasar jumlah lulusan
SMP/Sederajat, daya tampung di SMK pada kompetensi keahlian
sejenis.
10) Dana yang tersedia untuk 1 rombel dalam rekening a.n
Yayasan/Lembaga Pengusul dalam bentuk giro biaya non personalia
minimal 3 kali biaya operasional kompetensi keahlian yang diusulkan
berdasarkan Standar Pembiayaan.
11) Memiliki dokumen Sarana dan Prasarana minimal meliputi:
Ruang Pembelajaran Umum (RPU), Ruang Pembelajaran Khusus (RP)
dan Ruang Penunjang (RP)
12) Memiliki Izin Mendirikan Bangunan
13) Memiliki sertifikat akreditasi
14) Memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana KerjaTahunan

b. Format Instrumen Verifikasi administrasi izin penambahan program


keahlian
(Contoh terlampir)
27
3. Instrumen Verifikasi dan Validasi Teknis Perizinan Pendirian
SMK Swasta
a) Aspek yang dinilai
(1) Studi Kelayakan (Bobot 20)
a) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan rencana
umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari Instansi
yang mengurusi tata ruang dan memiliki site plan.
b) Pendaftar
Sekolah memiliki prospek calon peserta didik minimal 1
rombel (minimal 15 peserta didik) yang dibuktikan dengan
hasil analisis potensi pendaftar;
c) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan dokumen
tertulis dari: 1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa, 2) tokoh
agama/masyarakat, 3) Kepala SMP/Sederajat, dan 4) Dunia
Usaha/Dunia Industri
d) Jumlah penduduk usia sekolah di wilayah tersebut
Keberadaan sekolah yang memiliki kompetensi keahlian
sejenis di radius lebih atau sama dengan 10 km dari sekolah
pemohon
e) Potensi sumber daya lingkungan
Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan: (1)
sesuai dengan kebutuhan program keahlian, (2) dapat
dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, dan (2) kemudahan
mendapat bahan baku
f) Potensi lapangan kerja dan/atau Perguruan Tinggi
Program keahlian/satuan pendidikan yang didirikan memiliki
potensi lapangan kerja/ Perguruan Tinggi, baik di daerahnya
maupun di luar daerah.
g) Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) atau Kerja
Jangka Menengah (RKJM)
Sekolah memiliki RIPS/RKJM dan RKT yang meliputi komponen:
(1) kesiswaan, (2) kurikulum dan pembelajaran, (3) tendik dan
pengembangannya, (4) sarpras, (5) keuangan dan pembiayaan,
(6) peran serta IDUKA dan kemitraan, (7) budaya dan lingkungan
masyarakat, dan (8) rencana kerja peningkatan mutu lainnya.
(2) Isi Pendidikan (Bobot 5)
Sekolah menyusun KTSP dengan outline yang meliputi:(1) Tujuan
Pendidikan Menengah Kejuruan, (2) visi dan misi SMK, (3) Tujuan
SMK, (4) Profil Lulusan, (5) SKL Kompetensi Keahlian, (6) Deskripsi
KKNI level 2 atau 3, (7) Deskripsi KI dan KD, (8) Struktur Kurikulum,
(9) Kompetensi Mata Pelajaran, (10) Program Muatan Lokal, (11)
Strategi Pelayanan BK, (12) Kegiatan Ekstrakurikuler, (13) Pengaturan
Beban Belajar, (14) Peraturan Akademik dan (15) kalender Pendidikan

28
(3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
a) Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, kualifikasi
kepakaran ditunjukkan dengan pengakuan lain setingkat S1 atau
D-IV.
b) Calon kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi:
(1) memiliki kualifikasi paling rendah S1, (2) berusia maksimal 56
tahun, (3) sehat jasmani dan rohani, (4) tidak pernah terkena
hukuman, (5) memiliki sertifikat pendidik, (6) memiliki sertifikat
kepala sekolah/madrasah, (7) berpengalaman mengajar minimal
tiga tahun
c) Program keahlian memiliki guru mata pelajaran peminatan (C)
sesuai dengan program keahliannya.
d) Sekolah memiliki tenaga kependidikan lainnya, meliputi:
1)tenaga administrasi, 2)tenaga perpustakaan, 3)tenaga
laboratorium/bengkel, 4)laboran, 5)tenaga teknis, dan 6)petugas
layanan khusus
(4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan:
(1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwa, (2) memiliki akses untuk penyelematan
dalam keadaan darurat, (3) terhindar dari pencemaran air, (4)
terhindar dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran udara;
b) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan keselamatan,
meliputi: (1) konstruksi yang stabil, (2) konstruksi yang
kokoh, (3) sistem pencegahan bahaya kebakaran, (4)
penangkal petir, (5) penangkal petir;
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) sanitasi, (4) tempat
sampah, (5) bahan bangunan yang aman;
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan
ketentuan minimal;
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
sesuai kebutuhan riil operasi penuh;
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU)
(tergambarkan di site plan) sesuai dengan Standar Sararana dan
Prasarana:
(1) Ruang Kelas meliputi:
(a) jumlah minimal sama banyaknya rombel,
(b) luas lantai rasio minimum 2 m2/peserta didik (untuk 1
rombel kurang dari 18 anak luas minimum 36 m2),
(c) perabot,
(d) peralatan pendidikan,
(e) media pendidikan dan
(f) perlengkapan lain.

29
(2) Ruang Perpustakaan meliputi:
(a) luas minimum 1,5 ruang kelas,
(b) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan,
(c) 5 jenis buku,
(d) perabot,
(e) media pendidikan dan
(f) perlengkapan lain
(3) Ruang TIK meliputi:
(a) jumlah 1 ruang untuk menampung 1 rombel,
(b) perabot,
(c) peralatan TIK,
(d) media pendidikan
(4) Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan meliputi :
(a) minimum 1 ruang,
(b) perabot,
(c) peralatan seni budaya, prakarya dan kewirausahaan,
(d) media pendidikan

g) Kompetensi keahlian mempunyai Ruang Praktik/Laboratorium


sesuai Standar Sararana dan Prasarana (tergambarkan di site
plan)
(1) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis dan
kompetensi keahlian memenuhi :
(a) minimal 1 ruang untuk minimal 1 rombel,
(b) perabot,
(c) peralatan pendidikan,
(d) media pendidikan dan
(e) perlengkapan lain

(2) Ruang praktik/laboratorium keahlian :


(a) minimal 2 jenis ruang dengan rasio sesuai standar,
(b) perabot,
(c) peralatan pendidikan,
(d) media pendidikan,
(e) perlengkapan lain

(5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)


a) Dokumen e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai
ujian:
(1) ulangan,
(2) ujian sekolah,
(3) ujian nasional,
(4) ujian unit kompetensi,
(5) ujian kompetensi keahlian.
30
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada dokumen
e-KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
(2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik,
(3) lulus ujian sekolah/madrasah,
(4) lulus ujian sekolah berstandar nasional.
(6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
Sekolah memiliki struktur organisasi yang lengkap dan efektif, sesuai
ketentuan, melalui langkah berikut:
(a) diputuskan,
(b) ditetapkan,
(c) disosialisasikan,
(d) disahkan
b) Format Instrumen Verifikasi dan Validasi izin pendirian SMK swasta
(contoh terlampir)

4. Instrumen Verifikasi dan Validasi Teknis Perizinan Perubahan/Penambahan


Program Keahlian SMK Swasta.
a) Aspek yang dinilai
(1) Hasil Studi Kelayakan (Bobot 20)
a) Tata Ruang
Lokasi sekolah berada pada daerah yang sesuai dengan
rencana umum tata ruang. Dibuktikan dengan rekomendasi dari
Instansi yang mengurusi tata ruang dan memiliki site plan.
b) Pendaftar
Sekolah memiliki prospek calon peserta didik minimal 1 rombel
(15 peserta didik) yang dibuktikan dengan hasil analisis potensi
pendaftar
c) Sosial
Ada dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan
dokumen tertulis dari:
(1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa,
(2) tokoh agama/masyarakat,
(3) Kepala SMP/Sederajat, dan
(4) Dunia Usaha/Dunia Industri
d) Jumlah penduduk usia sekolah di wilayah tersebut
Keberadaan sekolah dengan kompetensi keahlian yang
sejenis di radius 10 km
e) Potensi sumber daya lingkungan
Satuan pendidikan memiliki sumber daya lingkungan:
(1)sesuai dengan kebutuhan program keahlian,
(2) dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, dan
(3) kemudahan mendapat bahan baku
f) Potensi lapangan kerja dan/atau Perguruan Tinggi
Program keahlian/satuan pendidikan yang didirikan memiliki
potensi lapangan kerja/ Perguruan Tinggi , baik di daerahnya
maupun di luar daerah.

31
g) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT)
Sekolah memiliki RKJM dan RKT yang meliputi komponen:
(1) kesiswaan
(2) kurikulum dan pembelajaran,
(3) tendik dan pengembangannya,
(4) sarpras,
(5) keuangan dan pembiayaan,
(6) peran serta IDUKA dan kemitraan,
(7) budaya dan lingkungan masyarakat, dan
(8) rencana kerja peningkatan mutu lainnya.
h) Bursa Kerja Khusus
Sekolah/madrasah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK)
dengan berbagai kegiatan:
(1) kerjasama dengan IDUKA,
(2) memasarkan lulusan,
(3) melakukan seleksi,
(4) penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevan

(2) Isi Pendidikan (Bobot 5)


Sekolah menyusun e-KTSP dengan outline yang meliputi:
(1) Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan, (2) visi dan misi SMK, (3)
Tujuan SMK, (4) Profil Lulusan, (5) SKL Kompetensi Keahlian, (6)
Deskripsi KKNI level 2 atau 3, (7) Deskripsi KI dan KD, (8) Struktur
Kurikulum, (9) Kompetensi Mata Pelajaran, (10) Program Muatan
Lokal, (11) Strategi Pelayanan BK, (12) Kegiatan Ekstrakurikuler, (13)
Pengaturan Beban Belajar, (14) Peraturan Akademik dan (15)
kalender Pendidikan

(3) Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Bobot 20)
a) Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, kualifikasi
kepakaran ditunjukkan dengan pengakuan lain setingkat S1 atau
D-IV.
b) Calon kepala sekolah memenuhi persyaratan, meliputi: (1)
memiliki kualifikasi paling rendah S1, (2) sehat jasmani dan
rohani, (3) tidak pernah terkena hukuman, (4) memiliki sertifikat
pendidik, (5) memilikisertifikat kepala sekolah/madrasah, (6)
berpengalaman mengajar minimal 5 tahun.
c) Program keahlian memiliki guru mata pelajaran peminatan
kejuruan (C) sesuai dengan program keahliannya.
d) Sekolah memiliki tenaga kependidikan lainnya, meliputi: (1)
tenaga administrasi, (2) tenaga perpustakaan, (3) tenaga
laboratorium/bengkel, (4) laboran, (5) tenaga teknis , dan (6)
petugas layanan khusus.
(4) Sarana dan Prasarana Pendidikan (Bobot 40)
a) Lahan sekolah memenuhi ketentuan: (1) terhindar dari potensi
bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, (2)
memiliki akses untuk penyelematan dalam keadaan darurat, (3)
terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar dari kebisingan, (5)
terhindar dari pencemaran udara
b) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan keselamatan,
meliputi: (1)konstruksi yang stabil, (2)konstruksi yang kokoh,
32
(3)sistem pencegahan bahaya kebakaran, (4)penangkal petir,
(5)penangkal petir
c) Bangunan sekolah memenuhi persyaratan kesehatan,
meliputi: (1) ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) sanitasi, (4)
tempat sampah, (5) bahan bangunan yang aman
d) Sekolah memiliki luas lantai bangunan sesuai dengan
ketentuan minimal
e) Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
sesuai kebutuhan riil operasi penuh
f) Sekolah memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU) sesuai
dengan Standar Sararana dan Prasarana:
(1) Ruang Kelas meliputi: (a) jumlah minimal sama banyaknya
rombel, (b) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel
kurang dari 18 anak luas minimum 36 m2), (c) perabot, (d)
peralatan pendidikan, (e) media pendidikan dan (f)
perlengkapan lain.
(2) Ruang Perpustakaan meliputi: (a) luas minimum 1,5 ruang
kelas, (b) mudah dijangkau dan terhindar kebisingan, (c) 5
jenis buku, (d) perabot, (e) media pendidikan dan (f)
perlengkapan lain
(3) Ruang TIK meliputi: (a) jumlah 1 ruang untuk
menampung 1 rombel, (b) perabot, (c) peralatan TIK, (d)
media pendidikan
(4) Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan
meliputi: (1) minimum 1 ruang, (2) perabot, (c) peralatan
seni budaya, prakarya dan kewirausahaan, (d) media
Pendidikan
g) Kompetensi keahlian mempunyai Ruang Praktik/Laboratorium
sesuai Standar Sararana dan Prasarana
(1) Ruang praktik/laboratorium umum sesuai jenis dan
kompetensi keahlian memenuhi : (a) minimal 1 ruang
untuk minimal 1 rombel, (b) perabot, (c) peralatan
pendidikan, (d) media pendidikan dan (e) perlengkapan lain
(2) Ruang praktik/laboratorium keahlian : (a) minimal 2
jenis ruang dengan rasio sesuai standar, (b) perabot, (c)
peralatan pendidikan, (d) media pendidikan, (e)
perlengkapan lain
h) Unit Produksi/Business Centre
Sekolah memiliki unit produksi/business centre sebagai wahana
kewirausahaan, yang memiliki:

33
(1) ruang produksi/jasa, (2) sistem usaha sendiri, (3)
pembukuan yang tertib dan transparan, (4) Sumber Daya
Manusia, (5) profit

(5) Sistem Evaluasi dan Sertifikasi (Bobot 10)


a) Dokumen e-KTSP merancang siswa mengikuti berbagai
ujian :
(1) ulangan, (2) ujian sekolah, (3) ujian nasional, (4) ujian
unit kompetensi, (5) ujian kompetensi keahlian
b) Sekolah menentukan kelulusan satuan pendidikan pada
dokumen KTSP dengan ketentuan:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran, (2)
memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik, (3) lulus ujian
sekolah/madrasah, (4) lulus ujian sekolah/madrasah berstandar
nasional
(6) Manajemen dan Proses Pendidikan (Bobot 5)
Sekolah memiliki struktur organisasi yang lengkap dan sefektif, sesuai
ketentuan, melalui langkah berikut:

(1) diputuskan, (2) ditetapkan, (3) disosialisasikan, (4) disahkan

b) Format Instrumen Verifikasi dan Validasi izin perubahan/penambahan


program keahlian SMK (contoh terlampir)

5. Instrumen Verifikasi dan Validasi Penutupan SMK


a) Aspek yang dinilai
1) Laporan Tim Evaluasi Kelayakan operasional menunjukkan
sekolah sudah tidak operasional direkomendasi oleh Cabang
Dinas dan/atau nama lain yang sejenis/setingkat Wilayah pemohon;
2) SMK yang belum terakreditasi selama dua tahun berturut-turut
setelah meluluskan tidak mendaftar akreditasi;
3) Dua kali berturut-tururt diakreditasi mendapatkan hasil TT
(Tidak Terakreditasi);
4) Tidak menyelenggrakan pembelajaran selama maksimal 1 (satu)
tahun berturut-turut pada waktu pembelajaran efektif;
5) Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap
peserta didik dan stakeholders tidak efektif;6) Hasil monitoring
8 Standar Nasional Pendidikan oleh pengawas pembina selama 2
tahun terakhir yang menunjukkan bahwa sekolah berada dalam
kategori tidak layak;
6) Atas permintaan penyelenggara pendidikan dengan alasan yang
dapat dipertanggunjawabkan;
7) Dinyatakan pailit oleh pihak yang berwenang

b) Format Instrumen Penutupan SMK (Contoh dan Aplikasi terlampir)

6. Format-format Instrumen (contoh dan aplikasi)

34
TAMBAHAN PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI

A. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PENDIRIAN SMK

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Memiliki bukti pemenuhan komitmen Dokumen dari Lembaga OSS Berdasar Permendikbud No. 25 Tahun 2018, perijinan untuk
dari Lembaga OSS (NIB) yang meliputi pelaku usaha bidang pendidikan diterbitkan oleh Lembaga
dinyatakan berlaku efektif berupa: 1. NIB OSS, tetapi karena Ijin Komersial/Operasional belum
(a) Nomor Induk Berusaha 2. Izin usaha yang menyatakan mencantumkan kompetensi keahlian yang dibuka maka
(NIB);
berlaku efektif DPMTPSP menerbitkan surat ijin operasional secara manual
(b) Ijin Usaha (ijin pendirian
3. Ijin lokasi untuk tanah lebih melengkapi ijin komersial/operasional dari Lembaga OSS
program /
dari 1 ha berlaku efektif Izin usaha berlaku efektif jika ijin lokasi, ijin lingkungan dan
satuan
pendidikan); 4. Izin lokasi perairan untuk ijin mendirikan bangunan dari dinas terkait telah diupload
(c) Ijin Lokasi bagi pelaku usaha kemaritiman dan perairan Ijin lokasi berlaku efektif jika pemohon telah mengupload ijin
sektor pendidikan yang memiliki 5. Izin lingkungan berlaku efektif lokasi dari Kantor Badan Pertanahan diperoleh.
6. Ijin Mendirikan Bangunan Ijin lingkungan berlaku efektif jika pemohon mengupload Surat
lahan seluas lebih dari 1 hektar;
berlaku efektif Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
(d) Ijin Lokasi Perairan untuk
bidang keahlian kemaritiman dan Lingkungan Hidup (SPPL) dari Kantor Lingkungan Hidup
perairan; diperoleh
(e) Ijin Lingkungan berupa Ijin Mendirikan Bangunan berlaku efektif jika pemohon
Surat mengupload Ijin Mendirikan Bangunan dari Dinas terkait
Pernyataan Kesanggupan diperoleh
Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL);
(f) Ijin Mendidirikan Bangunan yang
relevan dengan kebutuhan
(g) Ijin komersial / operasional
(ijin penambahan dan perubahan
program
keahlian pada
SMK)

35
2 Memiliki surat rekomendasi dari Kepala Surat rekomendasi berisi Tanggungjawab pengawas melakukan monitoring 8 SNP sesuai
Kantor Cabang Dinas Pendidikan di persetujuan penambahan Permendikbud No 143 tahun 2014. Pengawas memeriksa
Wilayah pemohon program berkas proposal pendirian sekolah. Rekomendasi diberikan
atau kompetensi keahlian atau setelah pengawas melakukan verifikasi proposal. Selanjutnya
kompetensi keahlian berdasar berdasarkan hasil verifikasi oleh pengawas, Kacabdin
hasil
verifikasi dari pengawas pembina memberikan rekomendasi usulan Perizinan ke Kantor
DPMPTSP
3 Permohonan pendirian dari Surat permohonan dari Yayasan Nama kompetensi keahlian baru berdasar Spektrum keahlian
penyelenggara pendidikan kepada Kepala Dinas Modal merujuk pada Peraturan Dirjen Dikdasmen No. tanggal 07 Juni
mengacu pada spektrum Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2018
keahlian baru mengacu pada (DPMPTSP) dilampiri prosposal Sistematika proposal menyesuaikan dengan POS Perizinan
spektrum keahlian baru yang Penanaman 06/D.D5/KK/2018

4 Usulan memuat analisis studi Dokumen meliputi PP No 7 tahun 2012 Bab II pasal 3 menyebutkan setiap
kelayakan yang berbasis data 1. Analisis potensi geografis kegiatan atau usaha yang berdampak terhadap lingkungan
faktual dibuktikan dengan ijin lokasi wajib memiliki
dari Kantor Badan Pertanahan AMDAL. Khusunya program atau kompetensi keahlian yang
2. Analisis potensi sosiologis mengeluarkan limbah hasil pembelajaran praktik yang
berupa analisis dukungan dari berbahaya perlu konsultasi dengan Kantor Lingkungan
tokoh masyarakat, ulama, Hidup
Dukungan masyarakat berasal dari ketua RT/RW, ulama,
tokoh pendidikan, kepala
kepala
sekolah SLTP di lingkungan SLTP, Kepala SLTA di daerah kecamatan tersebut
kecamatan dimana sekolah
berdomisili
3. Analisis Rencana Tata Ruang
dibuktikan dengan site plan
yang dikeluarkan lembaga
yang berwenang
4. Data lulusan SLTP di
kecamatan pemohon
5. Data jarak sekolah dengan
sekolah lain yang memiliki
kompetensi keahlian yang sama

36
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
5 Surat pernyataan kesanggupan Surat pernyataan kesanggupan Cukup jelas
melaksanakan kurikulum Nasional melaksanakan kurikulum
dan Muatan Lokal serta berupaya nasional dan muatan lokal
memenuhi Standar Nasional serta memenuhi SNP yang
Pendidikan (SNP) ditandatangani oleh Kepala
Sekolah dengan bermetari
10.000
6 Status kelembagaan pengusul Dokumen SK Badan Hukum Peraturan Menkumham No. 2 tahun 2016 tentang tata
memiliki SK dari Kemenkumham dari Kemenkumham tentang Cara pengajuan badan hukum dan perubahan Anggaran
sesuai ketentuan yang berlaku pendirian Yayasan yang dasar dan perubahan data yayasan/lembaga
terbaru penyelenggara pendidikan
7 Lembaga pengusul memiliki struktur Dibuktikan dengan kegiatan dan Permendikbud No. 005/H/AK/2017 poin 91 mewajibkan
organisasi, bergerak di bidang bukti dokumen yang bisa diamati sekolah memiliki struktur organisasi lengkap dengan AD/ART
pendidikan yang tertuang pada di sekolah, meliputi: serta penjabaran tugas. Sekolah swasta AD/ART dan struktur
AD/ART 1) Notulen rapat yang berisi organisasi sekolah ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan
keputusan tentang disahkan oleh Badan/Lembaga Penyelenggara
penyusunan struktur Pendidikan/Yayasan Sekolah Negeri AD/ART dan struktur
organisasi sekolah organisasi sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah dan
2) Dokumen penetapan dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
pengesahan susunan Provinsi Jawa Tengah
organisasi
sekolah
3) Bukti sosialisasi kepada
semua warga sekolah dan
pihak-pihak pemangku
kepentingan berupa
bagan/struktur organisasi,
foto kegiatan, dokumen
pertemuan sosialisasi,
notulen atau berita acara,
dilengkapi daftar hadir

37
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
4) Pengesahan bagan atau
struktur organisasi sekolah.
5) Rincian tugas setiap
personel dalam struktur
organisasi

8 Luas lahan minimal 5.875 m2 1. Sertifikat tanah Permendikbud Nomor 005/H/AK/2017 tentang Kriteria dan
terletak dalam satu kompleks a.n. Perangkat Akreditasi SMK mulai tahun 2017 mengatur tentang
dengan sertifikat hak milik a.n. Yayasan/Lembaga penentuan luas lahan minimal berdasar jumlah rombel, jumlah
Yayasan/Lembaga penyelenggara pendidikan siswa
Pengusul pemohon dengan ukuran per rombel, dan jumlah bangunan lantai
luas Permendikbud RI No. 34 Tahun 2018 menyatakan
tanah yang jelas status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah
2. Surat ijin pemanfaatan tidak dalam
dari pemegang hak atas sengketa, dan memiliki sertifikat tanah atau izin pemanfaatan
tanah dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku untuk jangka waktu
9 Ada dukungan IDUKA dalam Dibuktikan dengan: minimum 10 Nomor 005/H/AK/2017 poin 98 mewajibkan
Permendikbud
mendukung seluruh kegiatan 1) Laporan kegiatan kerja sama sekolah melibatkan peran serta masyarakat yang diantaranya
pembelajaran 2) Dokumen tertulis tentang dari unsur dunia usaha/dunia industri (IDUKA)
keterlibatan IDUKA dalam Yang dimaksud dukungan IDUKA meliputi kesiapan
mendukung pengelolaan berpartisipasi secara kontributif mulai dari tahap imput,
pendidikan di sekolah, proses, out put dan outcome (menerima lulusan sebagai
seperti : tenaga kerja)
a) Penyusunan program atau Dukungan dinyatakan dalam bentuk MoU atau surat
kompetensi keahlian atau pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan IDUKA
kompetensi keahlian bermeterai 6.000
kegiatan sekolah

38
b) Pelaksanaan program atau
kompetensi keahlian atau
kompetensi keahlian
kegiatan,
c) MoU dengan
lingkup penyaluran
tamatan.
3) Wawancara dengan pendidik
dan tenaga kependidikan

10 Ada Rekomendasi dari Pemangku Surat rekomendasi/dukungan/ Permendiknas No. 22 tahun 2015 tentang Rencana
Kepentingan bisa dari Bupati, pernyataan dari salah satu Strategis Kemendikbud tahun 2015-2019 mewajibkan
Bappeda atau Dinas Pendidikan pejabat Bupati, Bappeda atau setiap daerah meningkatkan sasaran strategis berupa
tempat pemohon Dinas peningkatan Angka
Pendidikan setempat Partisipasi Kasar sebesar 85,71%
Data APK untuk bahan analisis calon peserta didik masih
menjadi tanggungjawab Dinas pendidikan Kab/kota.
Akreditasi program atau kompetensi keahlian masih ditangani
oleh
UPA yang berkedudukan di Kab/kota, sehingga sekalipun
secara kewenangan sudah di tangan Provinsi tetapi secara
operasional kelembagaan dan tanggung jawab meningkatkan
APK masih saling berkaitan
11 Analisis kebutuhan peserta didik Bukti berupa APK yang Cara menghitung calon peserta didik program atau
berdasar jumlah lulusan menggambarkan tingkat kompetensi keahlian baru adalah =
SMP/Sederajat, daya keahlian kabupaten di kecamatan sekolah Jumlah lulusan SLTP – (APK Kecamatan kali jumlah lulusan
sejenis. pemohon dan analisis calon SLTP di kecamatan tersebut)
tampung di SMK pada kompetensi peserta didik didasarkan APK Atau ada surat kesediaan/pernyataan lulusan SLTP yang
tingkat kecamatan. bersedia mendaftar sebagai calon peserta didik program
dan kecamatan, Daftar lulusan atau kompetensi keahlian baru
SLTP Jumlah rombongan belajar yang diizinkan adalah minimal 1
program atau kompetensi keahlian baru
Jumlah rombongan belajar yang diizinkan adalah minimal 1
program keahlian dengan memuat minimal 2 kompetensi
keahlian

39
No Instrume Pembuktian Penjelasa
12 Dana yang n untuk 1 rombel
tersedia Bukti berupa rekening dalam Perhitungan berdasar Permendiknasn No. 69 tahun 2009
dalam rekening a.n bentuk giro yang dicetak tentang standar pembiayaan. Biaya operasional non
Yayasan/Lembaga menurut kondisi personalia dihitung
Pengusul dalam bentuk giro biaya non satu bulan terakhir menurut tabel dengan ditambah laju inflasi 3,5 % per tahun.
personalia minimal 450 juta rupiah Misalnya, biaya operasi non operasional untuk kompetens
keahlian
Teknik Gambar bangunan
Biaya per rombel dalam tabel per tahun Rp
80.000.000,- Indek Jawa Tengah 0,9
Biaya per rombel = 0,9 x 80.000.000= 72.000.000
Laju inflasi per tahun 3,5% selama 9 tahun (2009 sd 2018)
sebesar= 3,5% x 72.000.000=2.520.000
Inflasi selama 9 tahun = 9 x 2.520.000=22.680.000
Biaya 1 rombel per tahun =
72.000.000+22.680.000=94.680.000
Biaya untuk 3 tahun = 3 x 94.680.000=284.040.000
Jadi biaya operasional non personalia yang harus tersedia
untuk 1 kompetensi keahlian selama 3 tahun harus ada
minimal Rp
284.040.000,-
Biaya jaminan honor pendidik dan tenaga kependikan Rp
600.000 per siswa per tahun
Selama 1 tahun dengan jumlah siswa 36 = 600000x36=
21.600.000
Biaya jaminan selama 3 tahun = 3 x 21.600.000= 64.800.000
Biaya operasional keseluruhan = 284.040.000 + 64.800.000 =
348.840.000 per rombel per kompetensi keahlian
Bantuan BOS = 1400000x36x3 tahun = 151.200.000
Biaya riil operasional untuk 1 rombel per kompetensi keahlian
selama 3 tahun = 348.840.000 – 151.200.000 = 197.640.000
40
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
13 Memiliki dokumen kepemilikan Bukti berupa Daftar inventaris Permendikbud No. 34 tahun 2018 Lampiran V tentang
sarana dan prasarana minimal RPU, RPK dan RP serta foto-foto Standar sarana dan Prasarana. Kepemilikan ditunjukkan
meliputi: Ruang Pembelajaran sarana dan prasarana yang dengan adanya daftar inventaris sarpras (bukan dalam
Umum (RPU), Ruang dimiliki perencanaan atau proses
Pembelajaran Khusus (RPK) dan pengadaan)
Ruang Kepemilikan RPU meliputi sarpras Ruang Kelas,
Penunjang (RP) beserta Ruang Perpustakaan, TIK dan Ruang Seni Budaya,
kelengkapannya Prakarya dan Kewitausahaan dengan ukuran sesuai
standar
Kepemilikan RPK meliputi sarpras Ruang praktik/laboratorium
umum
dan Ruang Praktik/Laboratorium Keahlian (2 ruang) dengan
rasio sesuai standar
Kepemilikan RP meliputi sarpras Ruang pimpinan, Ruang
Guru, Ruang tenaga Administrasi, Jamban, Tempat bermain,
berolahraga,berkesenian, keterampilan dan upacara dengan
ukuran sesuai standar
14 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan Surat IMB yang dikeluarkan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
(IMB) Dinas terkait 05/PRT/M/2016 mewajibkan semua bangunan memiliki Izin
Mendirikan Bangunan
Kepemilikan IMB bukan sedang dalam proses tetapi dalam
bentuk sudah jadi. Bangunan yang diberi izin adalah bukan
bangunan lama tetapi bangunan untuk program atau
kompetensi keahlian yang akan dibuka
15 Memiliki Rencana Induk Dokumen RIPS Pergub 34 tahun 2015 mewajibkan setiap sekolah memiliki
Pengembangan RIPS atau RKJM/RKT yang memuat rencana
Sekolah pengembangan sekolah selama 4 tahun

41
B. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI PERUBAHAN NAMA SATUAN PENDIDIKAN (PENAMBAHAN
PROGRAM ATAU KOMPETENSI KEAHLIAN)

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Memiliki bukti pemenuhan komitmen Dokumen dari Lembaga OSS Berdasar Permendikbud No. 25 Tahun 2018, perijinan untuk
dari meliputi pelaku usaha bidang pendidikan diterbitkan oleh Lembaga
Lembaga OSS yang dinyatakan 1. NIB OSS, tetapi
berlaku efektif berupa: 2. Izin usaha yang karena Ijin Komersial/Operasional belum mencantumkan
(h) Nomor Induk Berusaha (NIB); menyatakan berlaku kompetensi
(i) Ijin Usaha berlaku efektif yang keahlian yang dibuka maka DPMTPSP menerbitkan surat
efektif
dilakukan dengan mengunggah 3. Ijin lokasi untuk tanah lebih ijin operasional secara manual melengkapi ijin
izin pendirian SMK oleh DPMPTSP; dari komersial/operasional dari Lembaga OSS
(j) Ijin Lokasi bagi pelaku usaha 1 ha berlaku efektif Izin usaha berlaku efektif jika ijin lokasi, ijin lingkungan
sektor pendidikan yang memiliki 4. Izin lokasi perairan dan ijin mendirikan bangunan dari dinas terkait telah
lahan seluas lebih dari 1 hektar; untuk kemaritiman dan diupload
(k) Ijin Lokasi Perairan untuk perairan Ijin lokasi berlaku efektif jika pemohon telah mengupload ijin
bidang keahlian kemaritiman dan 5. Izin lingkungan berlaku efektif lokasi dari Kantor Badan Pertanahan diperoleh.
perairan; 6. Ijin Mendirikan Ijin lingkungan berlaku efektif jika pemohon mengupload Surat
(l) Ijin Lingkungan berupa Surat Bangunan berlaku Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Pernyataan Kesanggupan efektif Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan 7. Ijin komersial/operasional Hidup (SPPL) dari Kantor Lingkungan Hidup diperoleh
Lingkungan Hidup (SPPL); Ijin Mendirikan Bangunan berlaku efektif jika pemohon
(m) Ijin Mendidirikan Bangunan mengupload
yang relevan dengan kebutuhan Ijin Mendirikan Bangunan dari Dinas terkait diperoleh
(n) Ijin komersial/operasional

2 Memiliki surat rekomendasi dari Kepala Surat rekomendasi berisi Tanggungjawab pengawas melakukan monitoring 8 SNP sesuai
Cabang Dinas Pendidikan di persetujuan penambahan Permendikbud No 143 tahun 2014. Pengawas memeriksa
Wilayah pemohon program berkas proposal pendirian sekolah. Rekomendasi diberikan
atau kompetensi keahlian atau setelah
kompetensi keahlian berdasar pengawas melakukan verifikasi proposal. Selanjutnya
hasil berdasarkan
verifikasi dari pengawas pembina hasil verifikasi oleh pengawas, Kacabdin memberikan
rekomendasi usulan Perizinan ke Kantor DPMPTSP

42
3 Permohonan Penambahan Program Surat permohonan dari Kepala Nama kompetensi keahlian baru berdasar Spektrum keahlian
atau kompetensi keahlian atau Sekolah kepada Kepala Dinas merujuk pada Peraturan Dirjen Dikdasmen No.
kompetensi keahlian dari satuan Penanaman Modal Pelayanan 06/D.D5/KK/2018 tanggal 07 Juni 2018
pendidikan yang mengacu pada Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sistematika proposal menyesuaikan dengan POS Perizinan
spektrum keahlian terbaru dilampiri prosposal
4 Usulan memuat analisis studi Dokumen meliputi PP No 7 tahun 2012 Bab II pasal 3 menyebutkan setiap
kelayakan yang berbasis data faktual 1. Analisis potensi geografis kegiatan atau usaha yang berdampak terhadap lingkungan
dibuktikan dengan ijin lokasi wajib memiliki AMDAL. Khusunya program atau kompetensi
dari Kantor Badan Pertanahan keahlian yang
mengeluarkan limbah hasil pembelajaran praktik yang
2. Analisis potensi sosiologis berbahaya
berupa analisis dukungan dari perlu konsultasi dengan Kantor Lingkungan
tokoh masyarakat, ulama, Hidup
tokoh pendidikan, kepala Dukungan masyarakat berasal dari ketua RT/RW, ulama,
sekolah SLTP di lingkungan kepala
kecamatan dimana sekolah SLTP, Kepala SLTA di daerah kecamatan tersebut
berdomisili
3. Analisis Rencana Tata Ruang
dibuktikan dengan site plan
yang dikeluarkan lembaga
yang berwenang
4. Data lulusan SLTP di
kecamatan pemohon
5. Data jarak sekolah dengan
sekolah lain yang memiliki
kompetensi keahlian yang sama

43
5 Surat pernyataan kesanggupan Surat pernyataan kesanggupan Cukup jelas
melaksanakan kurikulum Nasional melaksanakan kurikulum
dan nasional
Muatan Lokal serta berupaya dan muatan lokal serta memenuhi
memenuhi SNP yang ditandatangani oleh
Standar Nasional Pendidikan (SNP) Kepala Sekolah dengan bermateri
6000

6 Status kelembagaan pengusul Dokumen SK Badan Hukum dari Peraturan Menkumham No. 2 tahun 2016 tentang tata
memiliki SK dari Kemenkumham sesuai Kemenkumham tentang pendirian Cara pengajuan badan hukum dan perubahan Anggaran
ketentuan yang berlaku Yayasan yang terbaru dasar dan perubahan data yayasan/lembaga
penyelenggara pendidikan

7 Lembaga pengusul memiliki Dibuktikan dengan kegiatan dan Permendikbud No. 005/H/AK/2017 poin 91 mewajibkan
struktur organisasi, bergerak di bukti dokumen yang bisa sekolah memiliki struktur organisasi lengkap dengan
bidang diamati di AD/ART serta
pendidikan yang tertuang pada sekolah, meliputi: penjabaran tugas.
AD/ART 1) Notulen rapat yang berisi Sekolah swasta AD/ART dan struktur organisasi sekolah
keputusan tentang ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan disahkan oleh
penyusunan struktur Badan/Lembaga Penyelenggara Pendidikan/Yayasan
organisasi sekolah Sekolah Negeri AD/ART dan struktur organisasi sekolah
2) Dokumen penetapan dan ditetapkan oleh kepala sekolah dan disahkan oleh
pengesahan susunan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
organisasi sekolah Tengah

44
3) Bukti sosialisasi kepada Permendikbud No. 005/H/AK/2017 poin 91 mewajibkan
semua warga sekolah dan sekolah memiliki struktur organisasi lengkap dengan
pihak-pihak pemangku AD/ART serta
penjabaran tugas.
kepentingan berupa
Sekolah swasta AD/ART dan struktur organisasi sekolah
bagan/struktur organisasi,
ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan disahkan oleh
foto kegiatan, dokumen
Badan/Lembaga Penyelenggara Pendidikan/Yayasan
pertemuan sosialisasi,
Sekolah Negeri AD/ART dan struktur organisasi sekolah
notulen atau berita acara,
ditetapkan oleh kepala sekolah dan disahkan oleh Kepala
dilengkapi daftar hadir
4) Pengesahan bagan atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
struktur organisasi sekolah.
5) Rincian tugas setiap
personel dalam struktur
organisasi

8 Sekolah memiliki lahan seluas minimal Dibuktikan dengan dokumen Permendikbud Nomor 005/H/AK/2017 tentang Kriteria dan
5875 m2 terletak dalam satu yang memuat luas lahan Perangkat Akreditasi SMK mulai tahun 2017 mengatur tentang
bangunan sekolah. Luas lahan penentuan luas lahan minimal berdasar jumlah rombel, jumlah
kompleks dengan sertifikat hak
minimum berdasar jumlah siswa per rombel,
milik a.n. Yayasan/Lembaga Rombel dan jumlah lantai dan jumlah bangunan lantai
Pemohon. ditentukan sesuai Tabel 1 atau Permendikbud RI No. 34 Tahun 2018 menyatakan
Tabel 2 Dokumen meliputi status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah tidak
1. sertifikat tanah a.n. Yayasan / dalam sengketa, dan memiliki sertifikat tanah atas
Lembaga penyelenggara nama Yayasan.
pendidikan pemohon dengan
ukuran luas tanah yang jelas

45
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
12 Memiliki dokumen kepemilikan Bukti berupa Daftar inventaris Permendiknas No. 40 tahun 2008 tentang Standar sarana dan
sarana dan prasarana minimal RPU, RPK dan RP serta foto-foto Prasarana. Kepemilikan ditunjukkan dengan adanya daftar
meliputi: Ruang Pembelajaran sarana dan prasarana yang inventaris sarpras (bukan dalam perencanaan atau proses
Umum (RPU), Ruang dimiliki pengadaan)
Pembelajaran Khusus (RPK) dan Kepemilikan RPU meliputi sarpras Ruang Kelas, Ruang
Ruang Perpustakaan dan Lab Komputer dengan ukuran sesuai
Penunjang (RP) beserta standar
kelengkapannya Kepemilikan RPK meliputi sarpras Ruang praktik (2 ruang) dan
Ruang Instruktur dan Penyimpanan Alat dengan ukuran
sesuai standar
Kepemilikan RP meliputi sarpras Ruang pimpinan, Ruang
Guru, Ruang tenaga Administrasi, Jamban, Tempat bermain,
berolahraga,
berkesenian, keterampilan dan upacara dengan ukuran
sesuai standar
13 Memiliki Rencana Kerja Jangka Bukti RKJM dan RKT yang Permendikbud RI No. 34 Tahun 2018 Lampiran VII tentang
Menengah dan Rencana Kerja memuat rencana pembukaan standar pengelolaan bahwa sekolah wajib menyusun Rencana
Tahunan atau penambahan kompetensi Kerja Sekolah yang terdiri atas Rencana Kerja Jangka
keahlian baru Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
RKJM dan RKT memuat rencana pemenuhan 8 standar
nasional pendidikan dan rencana membuka atau
menambah kompetensi keahlian

46
14 Sertifikat akreditasi semua Bukti berupa fotokopi sertifikat Permendikbud No. 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan
kompetensi keahlian akreditasi kompetensi keahlian Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah mewajibkan setiap
yang ada satuan pendidikan melakukan Sistem Penjaminan Mutu
Internal melalui
peningkatan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Disamping itu sekolah akan menghadapi Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal melalui Akreditasi yang dilakukan oleh Badan
Akreditasi Nasional untuk menilai ketercapaian pemenuhan
8 SNP. S apabila sekolah mendapatkan hasil akreditasi

C. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENDIRIAN SMK

No. Instrumen Pembuktian Penjelasan


1. Lokasi sekolah berada pada daerah 1. Rekomendasi/Surat Berdasar Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007,
yang sesuai dengan rencana umum keterangan dari dinas tata surat rekomendasi ditanda tangani kepala dinas terkait
tata ruang kab/kota Site plan adalah gambar dua dimensi yang menunjukkan
ruang. 2. Memiliki gambar site plan detail rencana yang akan di lakukan terhadap lahan tanah
baik
menyangkut rencana bangunan, jalan, utilitas air bersih, air
kotor, dan fasilitas penunjang lainnya
2 Sekolah memiliki prospek calon 1. Memiliki data jumlah siswa Data harus valid yang ditunjukkan dengan keterangan yang
peserta didik SMP dan MTs dalam radius sah dari instansi terkait
10 km minimal dari 5 sekolah Analisis berdasarkan hasil survei minat calon peserta didik
2. Memiliki dokumen miimal di
analisis jumlah calon 5 SMP/Sederajat sekitar lingkungan sekolah yang akan didirikan
peserta didik
3. APK tahun terakhir

47
3 Ada dukungan dari masyarakat 1. RT, RW dan Lurah/Kepala Berbentuk surat dukungan atau MOU dibubuhi meterai 6000
meliputi: Desa tempat sekolah akan
1) RT, RW dan Lurah/Kepala Desa, didirikan
2) tokoh agama/masyarakat, 3) 2. Tokoh
Kepala SMP/Sederajat, dan 4) agama/masyarakat
Dunia Usaha/Dunia minimal 3 orang
Industri 3. Kepala sekolah
SMP/Sederajat minimal
5 orang
4. IDUKA minimal 3 lembaga
4 Keberadaan kompetensi keahlian 1. Daftar nama sekolah lain Cukup jelas
yang sejenis di sekolah lain dalam beserta kompetensi
radius 10 keahliannya serta jarak dari
km calon sekolah baru

5 Satuan pendidikan memiliki sumber 1. Memiliki 3 MOU PKL dengan Cukup jelas
daya lingkungan: (1) sesuai dengan IDUKA
kebutuhan kompetensi keahlian, (2) 2. Daftar 3 IDUKA penyedia
dapat dimanfaatkan untuk bahan baku sesui
proses pembelajaran, dan (3) kompetensi keahlian
kemudahan mendapat bahan 3. Pengamatan potensi
baku lingkungan sekitar sekolah

6 Kompetensi Keahlian pada 1. Minimal 3 surat keterangan Dukungan dinyatakan dalam bentuk kerjasama yang saling
satuan pendidikan yang kesiapan dari IDUKA atau PT menguntungkan dengan ruang lingkup penerimaan lulusan
didirikan memiliki potensi untuk menerima lulusan sekolah sebagai mahasiswa, tenaga kerja, pemenuhan 8 SNP, praktek
lapangan kerja/ Perguruan yang akan didirikan kerja lapangan
Tinggi, baik di daerahnya maupun di dsb
luar daerah.

48
7 Sekolah memiliki Rencana Kerja 1. Dokumen RKJM RKJM dan RKT wajib memuat rencana pemenuhan 8 SNP
Jangka Menengah (RKJM), Rencana 2. Dokumen RKT selama 4 tahun mendatang
Kerja Tahunan(RKT) dan Rencana
Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang
meliputi 8 SNP komponen: (1)
kesiswaan,(2) kurikulum dan
pembelajaran,(3) tendik dan
pengembangannya,(4) sarpras, (5).
keuangan dan pembiayaan, (6) peran
serta IDUKA dan kemitraan, (7)
budaya dan lingkungan masyarakat,
dan (8) rencana kerja
peningkatan mutu lainnya.

49
8 Sekolah menyusun KTSP dengan 1. Dokumen draft KTSP Deskripsi KI dan KD diambil dari Perdirjen Dikdasmen
outline yang meliputi: (1) Tujuan Kemdikbud
Pendidikan No. 464/D.D5/KR/2018 tanggal 30 Agustus 2018
Menengah Kejuruan, (2) visi dan misi
SMK, (3) Tujuan SMK, (4) Profil
Lulusan, (5) SKL Kompetensi
Keahlian, (6) Deskripsi KKNI level 2
atau 3, (7) Deskripsi KI dan KD, (8)
Struktur Kurikulum, (9) Kompetensi
Mata Pelajaran, (10) Program
Muatan Lokal, (11) Strategi
Pelayanan BK, (12) Kegiatan
Ekstrakurikuler, (13) Pengaturan
Beban Belajar, (14) Peraturan
Akademik dan (15) kalender
Pendidikan

50
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
9 Calon Pendidik memiliki kualifikasi Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
akademik minimum sarjana (S1) 1. Fotokopi Ijazah kualifikasi akademik dan kompetensi guru mewajibkan
atau S1/DIV (dilegalisir guru minimal harus
diploma empat (D-IV). Untuk bidang PT)/sertifikat S1/DIV atau sertifikat kepakaran
tertentu, kualifikasi kepakaran kepakaran setiap calon
ditunjukkan dengan pengakuan pendidik
lain setingkat S1 atau D-IV. linier
2. Surat lamaran atau
pernyataan kesanggupan
10 Calon Kepala sekolah 1. mengajar
Ijazah di atas materai
calon Kepala Permendikbud RI No 6 Tahun 2018, mewajibkan Standar Kepala
memenuhi persyaratan, 2. Sekolah Surat keterangan Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) berusia maksimal
meliputi: (1) memiliki 56 tahun, (3) tidak terkena hukuman, (4) sertifikat kepala
sehat dari dokter
kualifikasi paling rendah S1, (2) 3. SKCK sekolah, (5) sehat jasmani dan rohani, dan (5) berpengalaman
berusia calon Kepala
4. Sekolah mengajar minimal
maksimal 56 tahun, (3) sehat
5. 6 tahun
jasmani dan rohani, (4) tidak Sertifikat
6.
pernah terkena hukuman, (5) Pendidik
memiliki sertifikat pendidik, (6) Sertifikat Kepala
11 Kompetensi keahlian memiliki guru Dokumen: Permendikbud No. 37 Tahun 2017 tentang sertifikasi guru
mata pelajaran muatan peminatan 1. Fotokopi ijazah S1/D4 yang dalam jabatan mewajibkan guru harus S1/D4 dan linier
(C) sesuai linier dilegalisir PT dengan mata
dengan program keahliannya. 2. Daftar guru dalam satu pelajaran yang diampu
kompetensi keahlian Inpres No. 9 tahun 2016 untuk memenuhi guru produktif
(minimal 2 orang) bisa melalui program keahlian ganda
1. Fotokopi sertifikat diklat
program keahlian ganda (bagi
guru yang
mengikuti PKG
12 Sekolah memiliki tenaga Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga
kependidikan lainnya, meliputi: 1) 1. Daftar tenaga kependidikan administrasi memiliki kualifikasi akademik SLTA
tenaga administrasi, 2. Fotokopi ijazah tenaga Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi
2) tenaga perpustakaan, 3) tenaga kependidikan minimal SMK
laboratorium/bengkel, 4) laboran, 5) SLTA dilegalisir mewajibkan sekolah memiliki tenaga administrasi, tenaga
tenaga teknis , dan 6) petugas perpustakaan, tenaga laboratorium/bengkel, laboran, tenaga
layanan khusus teknis dan petugas layanan khusus

51
No. Instrume Pembuktian Penjelasa
n
13 Lahan sekolah memenuhi ketentuan: 1. Dokumen ijin Lokasi dari Kantor Permendikbud RI No. 34 tahun n2018 lampiran VI mewajibkan
(1) Badan Pertanahan sekolah memiliki lahan minimal untuk melayani 3 rombongan
terhindar dari potensi bahaya yang 2. Pengamatan lokasi sekolah belajar
mengancam kesehatan dan 3. Wawancara dengan Untuk penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan maka
keselamatan jiwa, (2) memiliki akses warga sekolah status
tanah adalah Hak Milik atas nama Yayasan.
untuk penyelematan dalam keadaan
Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat
darurat, (3) terhindar dari
akreditasi SMK mewajibkan sekolah memiliki lahan yang
pencemaran air, (4) terhindar dari
memenuhi ketentuan: (1) terhindar dari potensi bahaya yang
kebisingan, (5) terhindar dari
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, (2) memiliki
pencemaran udara
akses untuk penyelematan dalam keadaan darurat, (3)
terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar
dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran udara

14 Bangunan sekolah memenuhi 1. Dokumen IMB Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah
persyaratan keselamatan, meliputi: 2. Mengamati kondisi bangunan memiliki bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan,
(1) konstruksi yang stabil, sekolah/madrasah dan meliputi:
(2) konstruksi yang kokoh, prasarana yang ada, meliputi: 1) Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidakmudah
(3) sistem pencegahan a) Konstruksi yang kukuh dan goyang.
bahaya kebakaran, stabil. 2) Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat
(4) penangkal petir, b) Perangkat pencegahan bahaya terpancang pada tempatnya.
(5) penangkal petir kebakaran 3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
c) Fasilitas ramah anak penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor
3. Penangkal petir asap/panas
(sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam air, pasir,
Wawancara dengan berbagai atau karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya
pihak yang terkait dengan sarana kebakaran
dan prasarana. ringan/APAR, kebakaran.

52
1) Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidakmudah
goyang.
2) Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat
terpancang pada tempatnya.
3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor
asap/panas
(sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam air, pasir,
atau karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya
kebakaran
ringan/APAR, kebakaran.
4) Fasilitas ramah anak adalah bangunan sekolah/madrasah
yang memenuhi ketentuan:
a) Peralatan belajar yang ramah anak.
b) Mengakomodasi kebutuhan penyandang
disabilitas. c) Tersedianya tempat sampah
terpilah.
d) Memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi air
bersih dan sabun.
e) Aman dari benda-benda yang jatuh dan bahan-bahan
berbahaya, baik di dalam maupun di luar
bangunan.
f) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi dengan ramp
dan tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm,
dan tinggi anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga
lebih dari 150 cm,
ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain
dengan perlindungan yang memadai, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh semua peserta didik, termasuk
anak penyandang
disabilitas).

53
No. Instrume Pembuktian Penjelasa
n n
5) Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan
sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa
merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian
utama pada penangkal petir: Batang penangkal petir,
Kabel konduktor, dan Tempat pembumian.

15 Bangunan sekolah memenuhi 1. Mengamati kondisi bangunan Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah
persyaratan kesehatan, meliputi: sekolah/madrasah dan memiliki bangunan yang memenuhi persyaratan
(1) yang ada, meliputi:
prasarana 1) Ventilasimeliputi:
kesehatan, adalah (lubang) tempat udara dapat keluar masuk
ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) a) Ventilasi. secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC harus
sanitasi, (4) tempat sampah, (5) b) Pencahayaan. berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
bahan bangunan yang aman c) Sanitasi. 2) Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau
d) Tempat sampah. lampu agar ruangan cukup terang untuk membaca dan
e) Bahan bangunan. 3) menulis.
Sanitasi meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan,
2. Wawancara dengan berbagai saluran
air kotor dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.
pihak yang terkait dengan 4) Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah
sarana dan prasarana. secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau
plastik.
5) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak
mengandung bahan berbahaya/beracun bagi
kesehatan.

16 Sekolah memiliki luas lantai 1. Pengamatan langsung Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam
bangunan sesuai dengan ketentuan bangunan yang sudah berdiri Permendikbud
minimal sesuai 2. Dokumen yang berisi tentang No. 005/H/AK/2017 yang dinyatakan dalam bentuk
dengan standar sarpras luas lantai bangunan prosentase Untuk menghitung luas lahan minimum
menggunakan tabel yang didasarkan pada jumlah rombel,
jumlah siswa per rombel, dan bangunan lantai.

54
No. Instrume Pembuktian Penjelasa
n Misalnya: n
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 32
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1
lantai diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Prosentase luas lantai minimum= (864:2047)x100% = 82,6 %
17 Bangunan sekolah memiliki 1. Melihat ketersediaan Menurut Permendikbud No. 005/H/AK/2017 sekolah
instalasi listrik dengan daya penerangan listrik di semua memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300
sebesar sesuai ruangan. watt.
kebutuhan riil operasi penuh 2. Dokumen rekening pembayaran Sebagian besar SMK/MAK dilengkapi dengan laboratorium
listrik. sehingga
terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya
yang lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%
18 Sekolah memiliki ruang 1. Pengamatan/observasi di lokasi Berdasar Permendikbud RI No. 34 Tahun 2018 Lampiran
pembelajaran umum sesuai dengan 2. Wawancara dengan VI, Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori
Standar Sarpras berbagai pihak (wakil yang tidak
a. Ruang Kelas meliputi: (a) jumlah sarana dan prasarana). memerlukan peralatan khusus. Ketentuan ruang kelas sekolah
minimal sama banyaknya rombel, 3. Daftar Ruang kelas meliputi:
(b) luas lantai rasio minimum 2 lengkap dengan ukuran 1) jumlah minimum ruang kelas setengah jumlah
m2 rombongan belajar.
(untuk 1 rombel kurang dari 18 2) Rasio minimum luas lantai ruang kelas 2 m2/peserta didik.
anak Untuk rombel kurang dari 18 anak, luas minimum kelas 36
luas minimum 36 m2), (c) m2
3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel
perabot, (d) peralatan berikut.
pendidikan, (e) media pendidikan
dan (f) perlengkapan lain No Jenis Rasio
1 Kursi siswa 1 buah/siswa
2 Meja siswa 1 buah/siswa

55
No. Instrume Pembuktian Penjelasan
n 3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
5 Lemari 1 buah/ruang
6 Papan panjang 1 buah/ruang
7 Papan tulis 1 buah/ruang
8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang
b. Ruang Perpustakaan meliputi: 1. Pengamatan Ruang Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan
(a) luas minimum 1,5 ruang perpustakaan, katalog/e- memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
kelas, katalog, perabot, media Ruang
(b) mudah dijangkau dan pembelajaran, perpustakaan
1) memiliki
Luas minimum satuketentuan, meliputi:
setengah ruang kelas
terhindar dan perlengkapan lain. 2) Ruang perpustakaan terletak di tempat yang mudah
kebisingan, 2. Dokumen daftar dijangkau, dan berada di lokasi yang relatif terhindar dari
(c) 5 jenis buku, inventaris perpustakaan kebisingan
(d)perabot, 3) Memiliki sarana sebagai berikut.
(e) media pendidikan dan
(f)perlengkapan lain Tabel sarana Ruang perpustakaan

No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 eksemplar/mata
pelajaran/peserta
didik, ditambah 2
eksemplar/mata
pelajaran/
2 buku panduan guru sekolah
1 eksemplar/mata
pelajaran/peserta
didik, ditambah 1
eksemplar/mata
pelajaran/ sekolah

56
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
3 buku pengayaan 870 judul/ sekolah
4 buku referensi 10 judul/komli
5 sumber belajar lain 10 judul/komli

Perabot
1 rak buku 1 set/ sekolah
2 rak majalah 1 buah/ sekolah
3 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
4 meja baca 15 buah/ sekolah
5 kursi baca 15 buah/ sekolah
6 kursi kerja 1 buah/ petugas
7 meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas
8 lemari katalog 1 buah/ sekolah
9 lemari 1 buah/ sekolah
10 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
11 meja multimedia 1 buah/ sekolah
Media Pendidikan
1 Peralatan multimedia 1 set/sekolah
2 Stabilisator 1 buah/ruangan
Koneksi intranet
dan internet 1 set/sekolah
3
Perlengkapan lain
1 buku inventaris 1 buah/ sekolah
2 tempat sampah 1 buah/ ruang
3 kotak kontak 12 buah/ ruang
4 jam dinding 1 buah/ ruang

57
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
c. Ruang TIK meliputi: (a) jumlah 1 1. Pengamatan Ruang dan Permendikbud RI No. 34 Tahun 2018 Lampiran VI
ruang untuk menampung 1 pemanfaatan mewajibkan sekolah memiliki Ruang TIK
rombel, laboratorium, a. Memiliki minimum 1 ruang TIK yang dapat
(b) perabot, (c) peralatan TIK, (d) 2. Dokumen daftar inventaris menampung 1 rombongan belajar.
media pendidikan peralatan komputer, b. Sarana ruang TIK meliputi
perabot, media
pembelajaran, dan No Jenis Rasio
perlengkapan lain Perabot
1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik
2 Meja peserta didik 1 buah/peserta didik
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
Peralatan TIK
Minimal sejumlah
1 Komputer peserta didik per
2 Stabilisator rombel
1 buah/ruangan
Koneksi intranet
3 dan internet 1 set/sekolah
Kotak kotak/sto[
4
kontak listrik 6 buah/ruang
Minimum 1
5 Alat Kebersihan set/ruang praktik
Minimum 1
6 Alat K3 set/ruang praktik
7 Jam Dinding 1 buah/ruang
Media Pendidikan
1 Papan Tulis 1 buah/ ruangan
2 Proyektor 1 buah/ ruang
3 Alat Peraga 1 set/ruangan

58
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
d. Ruang Seni Budaya, Prakarya dan 1. Pengamatan Ruang dan Permendikbud RI No. 34 Tahun 2018 Lampiran VI
Kewirausahaan meliputi : (1) pemanfaatan mewajibkan sekolah memiliki Ruang Seni Budaya, Prakraya
minimum 1 ruang, (2) perabot, (c) laboratorium, dan Kewirausahaan
peralatan seni budaya, prakarya 2. Dokumen daftar inventaris a. Memiliki minimum 1 ruang seni budaya, prakarya dan
dan kewirausahaan, (d) media peralatan komputer, kewirausahaan yang dapat menampung 1 rombongan
perabot, belajar.
No Jenis Rasio
pendidikan
media pembelajaran, dan
perlengkapan lain Perabot
1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik
2 Meja peserta didik 1 buah/peserta didik
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
Peralatan Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan
Seperangkat
peralatan seni Minimal sejumlah
1 budaya, prakarya peserta didik per
dan kewirausahaan rombel
2 Stabilisator 1 buah/ruang
Koneksi intranet
3 dan internet 1 set/sekolah
Kotak kontak/stop
4 kontak 6 buah/ruang
Minimum 1
5 Alat kebersihan set/ruang praktik
6 Alat-alat K3 Minimum 1
set/ruang
7 Jam dinding 1 buah/ruang
Media Pendidikan
1 Papan Tulis 1 buah/ ruangan
2 Proyektor 1 buah/ ruang

3 Alat Peraga 1 set/ruangan

59
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
19 Sekolah memiliki Ruang Penunjang
yang sesuai Standar Sarpras
a. Ruang pimpinan memiliki (1) luas 2. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan
minimum 18 m2, (2) lebar pemanfaatan ruang kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan
minimal 3 m, (3) kursi pimpinan, pimpinan memiliki ketentuan
(4) meja pimpinan, (5) kursi dan 1. Dokumen daftar 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
meja tamu, inventaris peralatan, 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada
(6) lemari, (7) papan statistik, (8) perabot dan tabelNoberikut. Jenis Rasio
simbol kenegaraan, (9) perlengkapan lain 1 kursi pimpinan 1 buah/ruang
tempat sampah, (10) jam
dinding. 2 meja pimpinan 1 buah/ruang
3 kursi dan meja tamu 1 set/ruang
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 jam dinding 1 buah/ruang
b Ruang guru memiliki (1) dengan 1. Pengamatan ruang guru, Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas,
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas 1. Dokumen daftar beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki
minimum inventaris peralatan, ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja kerja, perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2.
(5) lemari, (6) kursi tamu, (7) perlengkapan lain. 2) Sarana ruang guru sebagaimana tercantum pada tabel
papan statistik, (8) papan berikut:
pengumuman, (9) tempat
sampah, (10) tempat cuci tangan,
(11) jam dinding

60
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan

No Jenis Rasio
1 kursi kerja 1 buah/guru ditambah
1 buah/satu
wakil kepala
2 meja kerja sekolah
1 buah/guru
3 lemari 1 buah/guru atau 1
buah yang
digunakan bersama
4 kursi tamu 1 set/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 papan pengumuman 1 buah/sekolah
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang
9 jam dinding 1 buah/ruang
c Ruang tenaga administrasi memiliki 1. Pengamatan ruang Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk
(1) rasio minimum 4 m2/guru, (2) tenaga administrasi, pengelolaan administrasi sekolah/madrasah dengan
luas minimum 32 m2, (3) kursi 1. Dokumen daftar ketentuan:
meja, (4) inventaris peralatan, 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2
meja kerja, (5) lemari, (6) papan perabot, dan 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum
statistik, (7) tempat sampah, (8) perlengkapan lain. pada tabel berikut.
komputer, (9) filling cabinet, (10) Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi
brankas, (11) telepon, (12) jam No Jenis Rasio
dinding, (13) kotak kontak, (14) 1 kursi kerja 1 buah/petugas
penanda waktu. 2 meja kerja 1 buah/petugas
3 lemari 1 buah/ruang
4 papan statistik 1 buah/ruang
5 tempat sampah 1 buah/ruang
6 mesin ketik/komputer 1 buah/sekolah

61
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang
12 penanda waktu 1 buah/sekolah

d Jamban memenuhi (1) jumlah 1. Dokumen daftar jumlah jamban Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil
minimum 1. Pengamatan sarana dengan ketentuan:
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru pendukung 1) Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat
1), (2) luas minimum per jamban 2 dikunci, 1 jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban
m2, (3) tersedia air, (4) bersih, (5) untuk setiap 30
sarana siswa wanita, dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
lengkap 2) Luas minimum tiap unit 2 m2.
3) Tersedia air bersih yang cukup.
4) Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5) Dengan sarana meliputi:
a) 1 buah kloset.
b) 1 buah tempat air.
c) 1 buah gayung.
d) 1 buah gantungan pakaian.
e) 1 buah tempat sampah.
e Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian,
berkesenian, keterampilan dan bermain/tempat olah keterampilan, dan upacara dengan ketentuan:
upacara raga, 1) Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3
dengan ketentuan : (1) luas 1. Dokumen daftar m2/siswa dan luas minimum 1.000 m2, memiliki
minimum, (2) memiliki bendera dan inventaris peralatan permukaan datar dengan
tiang bendera, pendidikan, dan drainase yang baik dan tidak digunakan untuk tempat parkir.
(3) memiliki peralatan olah raga, (4) perlengkapan lain. 2) Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m
memiliki peralatan seni budaya, (5) 3) Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum
memiliki peralatan keterampilan pada Tabel berikut.

62
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.
No Jenis Rasio
1 bendera dan tiang bendera 1
set/sekolah
2 peralatan olah raga (bola voli, sepak 1
set/sekolah bola, bola basket, bulutangkis,
senam dan atletik
3 peralatan seni budaya* 1
set/sekolah
4 peralatan keterampilan* 1
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing sekolah/madasah

20 Program keahlian mempunyai Ruang 1. Pengamatan Ruang Ketentuan mengenai Ruang Praktik/Laboratorium terdapat pada
Praktik/Laboratorium sesuai Standar praktik/laboratorium Lampiran VI Permendikbud No. 34 Tahun 2018
Sarpras umum Sarana pada ruang praktik minimal meliputi
a. Ruang praktik/laboratorium 2. Dokumen daftar inventaris 1) Perabot
umum sesuai jenis dan peralatan, perabot, media a) meja kerja
kompetensi keahlian dan perlengkapan lain. b) kursi kerja/stool
memenuhi : 3. Pengamatan sarana c) lemari simpan alat dan bahan
(1) minimal 1 ruang untuk minimal ruang 2) Peralatan pendidikan untuk melakukan pekerjaan sesuai
1 rombel, praktik/laboratorium program keahlian
(2) perabot, umum
(3) peralatan pendidikan, 3) Media pendidikan berupa papan tulis
(4) media pendidikan dan 4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah
(5) perlengkapan lain
b Ruang praktik/laboratorium 1. Pengamatan Ruang Ketentuan mengenai Ruang Praktik/Laboratorium Keahlian
keahlian : (1) minimal 2 jenis ruang Praktik/Laboratorium Keahlian sesuai
dengan rasio 2. Dokumen daftar inventaris Lampiran VI Permendikbud No. 34 Tahun 2018.
sesuai standar, (2) perabot, (3) perabot, peralatan Sarana pada ruang Praktik/Laboratorium Keahlian minimal
peralatan pendidikan, (4) pendidikan, media meliputi:
media pendidikan, (5) pendidikan dan 1) Perabot
perlengkapan lain perlengkapan lain a) meja kerja

63
No. Instrumen Pembuktian Penjelasan
b) kursi kerja/stool
c) rak alat dan bahan
d) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan untuk ruang penyimpanan dan instruktur
3) Media pendidikan berupa papan data
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah
21 Dokumen KTSP merancang siswa Dokumen KTSP Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang standar penilaian,
mengikuti berbagai ujian : 1. Dokumen I sekolah
setiap wajib melakukan ujian/penilaian hasil belajar oleh
(1) ulangan, pendidik,
(2) ujian sekolah, 2. Dokumen II satuan pendidikan dan pemerintah
(3) ujian nasional, 3. Dokumen III Berdasarkan Pedoman Penilaian yang diterbitkan oleh Direktorat
(4) ujian unit kompetensi, Pembinaan SMK bahwa jenis ujian yang wajib dilakukan adalah
(5) ujian kompetensi keahlian 1) Ulangan,
2) Ujian sekolah
3) Ujian Nasional
4) Ujian Unit Kompetensi
5) Skema sertifikasi profesi
6) Ujian Kompetensi keahlian
22 Sekolah menentukan kelulusan Dokumen 1 yang merancang Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang standar penilaian
satuan pendidikan pada dokumen kriteria kelulusan dari satuan menyatakan bahwa kelulusan peserta didik dari satuan
KTSP dengan pendidikan pendidikan
ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh ditetapkan melalui rapat dewan pendidik
program pembelajaran, (2) Menurut Permendikbud No. 3 Tahun 2017 tentang Penilaian
memperoleh nilai sikap/perilaku Hasil Belajar dan Prosedur Operasional Standar USBN
minimal baik, (3) lulus ujian menyatakan bahwa kriteria kelulusan dari satuan pendidikan
sekolah/madrasah, (4) lulus ujian meliputi
sekolah/madrasah berstandar 1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
nasional 2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik,
3) mengikuti ujian nasional,
4) lulus USBN sesuai kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan

64
23 Sekolah memiliki struktur Dokumen yang bisa diamati Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah
organisasi yang lengkap dan di sekolah, meliputi memiliki struktur organisasi dilengkapi dengan uraian
efektif, sesuai 1) Notulen rapat yang berisi tugas.
ketentuan, melalui langkah berikut: keputusan tentang penyusunan Struktur organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
(1) diputuskan, (2) ditetapkan, struktur organisasi sekolah berikut:
(3) disosialisasikan, (4) disahkan 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin
2) Dokumen penetapan dan
pengesahan susunan organisasi oleh kepala sekolah/madrasah.
2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
sekolah
3) Bukti sosialisasi kepada semua 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-
warga sekolah dan pihak-pihak pihak pemangku kepentingan.
pemangku kepentingan berupa 4)Disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor
bagan/struktur organisasi, foto Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah swasta
kegiatan, dokumen pertemuan disahkan oleh badan/lembaga penyelenggara pendidikan.
sosialisasi, notulen atau berita
acara, dilengkapi daftar hadir
4) Pengesahan bagan atau
struktur organisasi sekolah
5) Rincian tugas setiap personel
dalam struktur organisasi

65
D. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN NAMA SMK

No Instrumen Pembuktian Penjelasan


1 Lokasi sekolah berada pada daerah Surat Rekomendasi dari Sesuai Permen Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2007, rencana
yang sesuai dengan rencana umum Instansi yang mengurusi tata umum tata ruang diperoleh dari Dinas yang mengurus
tata ruang dan tentang Rencana
ruang. memiliki site plan. Tata bangunan dan Lingkungan di Kabupaten/kota (biasanya
Dinas
Pekerjaan Umum atau nama lain)
Site plan adalah gambar dua dimensi yang menunjukan
detail dari rencana yang akan dilkukan terhadap sebidang
tanah,
baik menyagkut rencana jalan, utilitas air bersih , listrik, dan air
kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial dari bangunan program
yang menjadi satu kesatuan dengan sekolah yang dikeluarkan
oleh Dinas/instansi yang berwenang

No Instrume Pembuktian Penjelasa


2 n
Sekolah memiliki prospek calon 1. Dokumen hasil analisis Permendikbud No. 17 tahun 2017 n bab V Ps 24d menunjukkan
peserta didik potensi pendaftar yang jumlah peserta didik untuk SMK minimal 15 per rombel.
menggambarkan calon APK dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota.
peserta didik program baru. Analisis perhitungan calon peserta didik yang mendaftar
pada
2. Analisis dilampiri daftar Angka program baru dikaitkan dengan APK yang berlaku.
Partisipasi Kasar (APK) Prospek dihitung, misalnya, Kecamatan C, APKnya = 70%,
setahun terakhir di lulusan SLTP didaerah tersebut 100 orang artinya hanya ada
kecamatan sekolah pemohon 70 anak yang terserap di daerah tersebut sedangkan 30 anak
dan daftar lulusan 1 tahun belum terserap, sehingga proyeksi calon peserta didik yang
terakhir dari SLTP dengan diterima mestinya hanya
radius 10 km 30 anak (1 rombel). Kalau APKnya 90% maka sekolah tersebut
tidak bisa membuka program baru karena hanya dapat
menampung 10 orang.

66
3 Ada dukungan dari masyarakat Surat Pernyataan dukungan Dukungan dari dunia usaha/dunia industri dimulai dari
yang dibuktikan dengan dokumen yang ditandatangani dan penerimaan peserta didik baru sampai dengan penerimaan
tertulis distempel (bagi yang oganisasi) lulusan sebagai tenaga kerja. Bisa berupa MoU atau surat
dari: 1) RT, RW dan Lurah/Kepala oleh pernyataan yang ditandatangani dan distempel oleh pimpinan
Desa,
2) tokoh agama/masyarakat, 3) 1. Ketua RT organisasi (kalau MoU dibubuhi meteri 6000)
Kepala 2. Ketua RW
SMP/Sederajat, dan 4) Dunia 3. Kepala Desa/Lurah
Usaha/Dunia 4. Ulama/tokoh masyarakat
Industri 5. Kepala SMP/Sederajat
4 Keberadaan kompetensi keahlian Daftar kompetensi keahlian Cukup jelas
yang sejenis di sekolah lain dalam dan jarak sekolah pemohon
radius 10 km dengan sekolah lain

5 Satuan pendidikan memiliki 1. Dokumen berupa Cukup jelas


sumber daya lingkungan: (1) a. Daftar IDUKA yang
sesuai dengan relevan dengan
kebutuhan kompetensi keahlian, (2) kompetensi kehalian
dapat dimanfaatkan untuk (minimal 10 lembaga)
proses pembelajaran, dan (3) b. MoU dengan IDUKA
kemudahan mendapat bahan dengan ligkup PKL
baku (minimal 3 MoU)
c. Daftar penyedia bahan
baku dari masyarakat
atau IDUKA (minimal 3
penyedia)
2. Pengamatan potensi
lingkungan sekitar
sekolah

67
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
6 Kompetensi keahlian pada satuan 1. Pernyataan atau MoU Dukungan dinyatakan dalam bentuk kerjasama yang
pendidikan yang dibuka memiliki dukungan dengan Dunia saling menguntungkan dengan ruang lingkup mulai
potensi Usaha/ Dunia diantaranya
lapangan kerja/ Perguruan Tinggi, Industri penerimaan lulusan sebagai mahasaiswa, tenaga kerja,
baik di daerahnya maupun di luar 2. Pernyataan dukungan dari pemenuhan 8
daerah. Perguruan Tinggi yang SNP, praktek kerja lapangan dsb
memuat ruang lingkup
7 Sekolah memiliki RIPS/RKJM dan RKT Dokumen : Cukup jelas
yang memuat komponen: (1) 1. RIPS/RKJM
kesiswaan,(2) kurikulum dan 2. RKT
pembelajaran,(3) tendik dan
pengembangannya ,(4) sarpras,
(5). keuangan dan pembiayaan, (6)
peran serta IDUKA dan kemitraan,
(7) budaya dan lingkungan
masyarakat, dan (8) rencana kerja
peningkatan mutu lainnya.
8 Sekolah memiliki Bursa Kerja Khusus Dokumen: Keputusan Bersama Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah
(BKK) dengan berbagai kegiatan: (1) 1. SK kepengurusan BKK Depdikbud RI dan Dirjen Pembinaan Penempatan TK RI Nomor :
kerjasama dengan IDUKA, (2) 2. MoU dengan IDUKA 009/C/KEP/U/1994 dan Nomor : Kep. 02/BP/1994 tentang
memasarkan lulusan, (3) 3. Laporan BKK yang berisi Pembentukan Bursa Kerja Khusus di Satuan Pendidikan
melakukan seleksi, (4) penyaluran keterserapan tamatan Menengah dan Pemanduan Penyelenggara Bursa Kerja
lulusannya ke dunia kerja yang program keahlian yang ada mewajibkan setiap SMK memiliki BKK
relevan tahun terakhir Setiap tahun BKK wajib membuat laporan yang
4. Pengamatan ruang BKK menggambarkan data hasil penelusuran tamatan disertai
sekolah dengan keterangan masa tunggu

68
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
9 Sekolah menyusun KTSP dengan Dokumen: Berdasar Permendikbud No. 34 Tahun 2018Lampiran II tentang
outline yang meliputi: (1) Tujuan 1. SK Tim Pengembang Kurikulum Standar Isi dan Pedoman Penyusunan KTSP Dinas Pendidikan
Pendidikan Menengah Kejuruan, (2) 2. Draft KTSP dan
visi dan misi Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan minimal
SMK, (3) Tujuan SMK, (4) Profil memuat
BAB Isistematika KTSP
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lulusan, (5) SKL Kompetensi
2. Tujuan Pengembangan KTSP
Keahlian, (6) Deskripsi KKNI level 2
3. Prinsip Pengembangan KTSP
atau 3, (7) Deskripsi SK berdasar KI,
 BAB II TUJUAN
(8) Struktur Kurikulum, (9)
1. Tujuan Pendidikan (disesuaikan dengan jenjang
Kompetensi Mata Pelajaran, (10)
satuan pendidikan)
Program Muatan Lokal, (11) Strategi
2. Visi sekolah
Pelayanan BK, (12) Kegiatan 3. Misi sekolah
Ekstrakurikuler, (13) Pengaturan 4. Tujuan sekolah
Beban Belajar, (14) Peraturan
 BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
Akademik dan (15) kalender 1. Mata Pelajaran
Pendidikan 2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Penjurusan
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
 BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
10 Guru memiliki kualifikasi akademik Dokumen Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
minimum sarjana (S1) atau 1. Fotokopi Ijazah S1/DIV kualifikasi akademik dan kompetensi guru mewajibkan
diploma empat (D-IV). Untuk (dilegalisir guru minimal harus S1/DIV atau sertifikat kepakaran
bidang tertentu, PT)/sertifikat kepakaran
setiap calon pendidik linier
kualifikasi kepakaran ditunjukkan
2. Surat lamaran atau
dengan pengakuan lain setingkat S1 pernyataan kesanggupan
atau D-IV. mengajar di atas materai
10000

69
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
11 Kepala sekolah memenuhi Dokumen Permendikbud RI No 6 Tahun 2018, mewajibkan Standar
persyaratan, meliputi: (1) memiliki 1. Fotokopi ijazah S1 Kepala Sekolah memiliki (1) sertifikat pendidik, (2) berusia
kualifikasi paling rendah S1, (2) 2. Fotokopi sertifikat kepala maksimal 56 tahun, (3) tidak terkena hukuman, (4) sertifikat
sehat jasmani dan sekolah dari lembaga yang kepala sekolah, (5)
rohani, (3) tidak pernah terkena berwenang (LP2KS/lembaga sehat jasmani dan rohani, dan (5) berpengalaman mengajar
hukuman, (4) memiliki sertifikat lain yang minimal
pendidik, (5) memiliki sertifikat ditunjuk dirjen 6 tahun
kepala sekolah/madrasah, (6) GTK)
berpengalaman mengajar minimal 3. Fotokopi sertifikat pendidik
6 tahun 4. Surat keterangan tidak
pernah dihukum
5. Surat keterangan sehat dari
dokter keluarga/puskesmas
6. Biodata kepala sekolah
12 Kompetensi keahlian memiliki guru Dokumen: Permendikbud No. 37 Tahun 2017 tentang sertifikasi guru
mata pelajaran muatan peminatan 1. Fotokopi ijazah S1/D4 yang dalam jabatan mewajibkan guru harus S1/D4 dan linier
(C) sesuai dengan program linier dengan mata pelajaran yang diampu
keahliannya. 2. Daftar guru dalam satu Inpres No. 9 tahun 2016 untuk memenuhi guru produktif bisa
kompetensi keahlian melalui
(minimal 2 program keahlian ganda
orang)
3. Fotokopi sertifikat diklat
program keahlian ganda (bagi
guru yang mengikuti PKG
13 Sekolah memiliki tenaga Dokumen: Permendiknas No. 24 tahun 2008 mewajibkan tenaga
kependidikan lainnya, meliputi: 1) 1. Daftar tenaga kependidikan administrasi memiliki kualifikasi akademik SLTA
tenaga 2. Fotokopi ijazah tenaga Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi
administrasi, 2) tenaga kependidikan minimal SMK
perpustakaan, 3) SLTA mewajibkan sekolah memiliki tenaga administrasi, tenaga
tenaga laboratorium/bengkel, perpustakaan, tenaga laboratorium/bengkel, laboran, tenaga
4) laboran, 5) tenaga teknis, teknis dan petugas layanan khusus

70
14 Lahan sekolah memenuhi ketentuan: 1. Dokumen AMDAL/SPPL Permendikbud No. 40 tahun 2008 mewajibkan sekolah memiliki
(1) 2. Pengamatan lokasi sekolah lahan minimal untuk 3 rombongan belajar
terhindar dari potensi bahaya yang 3. Wawancara dengan Permendikbud No. 005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi
mengancam kesehatan dan warga sekolah SMK
keselamatan jiwa, (2) memiliki mewajibkan sekolah memiliki lahan yang memenuhi
akses untuk penyelematan dalam ketentuan: (1) terhindar dari potensi bahaya yang
keadaan darurat, (3) terhindar dari mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, (2) memiliki
pencemaran air, (4) terhindar dari akses untuk penyelematan dalam keadaan darurat, (3)
kebisingan, (5) terhindar terhindar dari pencemaran air, (4) terhindar
dari pencemaran udara dari kebisingan, (5) terhindar dari pencemaran udara

15 Bangunan sekolah memenuhi 1. Dokumen IMB Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah
persyaratan keselamatan, meliputi: 2. Mengamati kondisi bangunan memiliki bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan,
(1) konstruksi yang stabil, (2) meliputi:
sekolah/madrasah dan prasarana 1) Konstruksi yang stabil adalah bangunan yang tidak mudah
konstruksi
yang kokoh, (3) sistem pencegahan yang ada, meliputi: goyang.
bahaya kebakaran, (4) penangkal a) Konstruksi yang kukuh dan 2) Konstruksi yang kukuh adalah bangunan yang kuat
petir, (5) penangkal petir stabil.
terpancang pada tempatnya.
b) Perangkat pencegahan
3) Sistem pencegahan bahaya kebakaran adalah perangkat
bahaya kebakaran
c) Fasilitas ramah anak penanggulangan bahaya kebakaran, misalnya sensor
d) Penangkal petir Wawancara asap/panas (sprinkler), hidran kebakaran, alat pemadam
air, pasir, atau
dengan berbagai pihak yang karung goni, akses evakuasi, peringatan bahaya kebakaran
terkait dengan sarana dan ringan/APAR, kebakaran.
prasarana. 4) Fasilitas ramah anak adalah bangunan sekolah/madrasah
yang memenuhi ketentuan:
a) Peralatan belajar yang ramah anak.
b) Mengakomodasi kebutuhan penyandang
disabilitas. c) Tersedianya tempat sampah
terpilah.
d) Memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi air
bersih dan sabun.
e) Aman dari benda-benda yang jatuh dan bahan-
bahan berbahaya, baik di dalam maupun di luar
bangunan.

71
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
f) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi dengan ramp dan
tangga dengan lebar anak tangga minimal 30 cm, dan
tinggi anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga lebih
dari 150 cm, ada pegangan tangga dan berpenutup.
g) Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh semua peserta didik, termasuk anak
penyandang disabilitas).
5) Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan
sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi. tanpa
merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian
utama pada penangkal petir: Batang penangkal petir,
Kabel konduktor, dan Tempat pembumian.
16 Bangunan sekolah memenuhi Dibuktikan dengan: Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah memiliki
persyaratan kesehatan, meliputi: 1. Mengamati kondisi bangunan bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan, meliputi:
(1) sekolah/madrasah dan 1) Ventilasi adalah (lubang) tempat udara dapat keluar
ventilasi udara, (2) pencahayaan, (3) prasarana masuk berfungsi dengan baik dan kapasitas yang sesuai.
sanitasi, (4) tempat sampah, (5) yangVentilasi.
a) ada, meliputi: secara bebas. Dalam hal ruang ber-AC, kondisi AC
bahan bangunan yang aman b) Pencahayaan. 2) Pencahayaan adalah pengaturan cahaya dari matahari atau
c) Sanitasi. lampu agar ruangan cukup terang untuk membaca dan
d) Tempat sampah. 3) menulis.
Sanitasi meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan,
e) Bahan bangunan. saluran
air kotor dan/atau air limbah, dan saluran air hujan.
2. Wawancara dengan berbagai 4) Tempat sampah adalah wadah untuk menampung sampah
pihak yang terkait dengan secara
sarana dan prasarana. sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
5) Bahan bangunan yang aman adalah yang tidak
mengandung bahan berbahaya/beracun bagi
kesehatan.

72
17 Sekolah memiliki luas lantai 1. Pengamatan langsung Ketentuan tentang luas minimum telah diatur dalam
bangunan sesuai dengan ketentuan 2. Dokumen yang berisi Permendikbud No. 005/H/AK/2017 yang dinyatakan dalam
minimal standar sarpras tentang luas lantai bentuk prosentase Untuk menghitung luas lahan minimum
bangunan menggunakan tabel yang
didasarkan pada jumlah rombel, jumlah siswa per
rombel, dan bangunan lantai.
Misalnya:
Jumlah rombel = 3
Jumlah siswa per rombel = 32
Bangunan lantai = 1
Luas lantai bangunan saat ini = 12 ruang x 72m2 = 864 m2
Sesuai jumlah siswa 3x32 = 96 orang dan bangunan 1
lantai diperoleh angka pada tabel = 1047 m2
Prosentase luas lantai minimum= (864:2047)x100% = 82,6 %

73
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
18 Bangunan sekolah memiliki instalasi 1. Melihat ketersediaan penerangan Menurut Permendikbud No. 40 tahun 2008 tentang standar sarana
listrik dengan daya yang mencukupi listrik di semua ruangan. dan prasarana, sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
kebutuhan sesuai kebutuhan riil operasi 2. dokumen rekening pembayaran minimum 1300 watt.
penuh listrik. Sebagian besar SMK/MAK dilengkapi dengan laboratorium sehingga
terselenggaranya pembelajaran yang baik, diperlukan daya yang
lebih besar yakni minimum 2200 watt.
Prosentase kepemilikan listrik =
(Jumlah daya yang ada : 2200) x 100%
19a Sekolah memiliki ruang pembelajaran 1. Pengamatan/observasi di lokasi Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori yang tidak
umum sesuai dengan Standar Sarpras 2. Wawancara dengan berbagai memerlukan peralatan khusus. Ketentuan ruang kelas sekolah
meliputi:
Ruang Kelas meliputi: (a) jumlah prasarana). 1) jumlah minimal sama banyaknya rombel.
minimal sama banyaknya rombel, (b) 3. Daftar Ruang kelas lengkap 2) luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 rombel kurang dari 18
luas lantai rasio minimum 2 m2 (untuk 1 dengan ukuran anak luas minimum 36 m2),
rombel kurang dari 18 anak luas 3) Sarana ruang kelas sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
minimum 36 m2), (c) perabot, (d)
peralatan pendidikan, (e) media No Jenis Rasio
pendidikan dan (f) perlengkapan lain 1 Kursi siswa 1 buah/siswa
2 Meja siswa 1 buah/siswa
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
5 Lemari 1 buah/ruang
6 Papan panjang 1 buah/ruang
7 Papan tulis 1 buah/ruang
8 Tempat sampah 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
10 Jam dinding 1 buah/ruang
11 Kotak/stop kontak 1 buah/ruang
19b Ruang Perpustakaan meliputi (1) luas 1. Pengamatan Ruang Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan
minimum 1,5 ruang kelas, (2) mudah perpustakaan, katalog/e-katalog, memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang
dijangkau dan terhindar kebisingan, (3) perabot, media pembelajaran, perpustakaan memiliki ketentuan, meliputi:
5 jenis buku, (4) perabot, (5) media dan perlengkapan lain.
pendidikan dan (6) perlengkapan lain 2. Dokumen daftar inventaris
buku

74
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
1) luas minimum 1,5 ruang kelas
2) Sarana ruang perpustakaan sebagaimana tercantum pada
table
3) Buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku
pengayaan, dan buku referensi dapat berwujud e-book.
No Jenis Rasio
Buku
1 buku teks pelajaran 1 buku/mata
pelajaran/siswa,
dan
2 buku/mata
2 buku panduan guru pelajaran/
1 buku/mata
pelajaran/guru
ybs
dan 1 buku/ mata
3 buku pengayaan pelajaran/
870 judul/ sekolah
4 buku referensi 30 judul/ sekolah
5 sumber belajar lain 30 judul/ sekolah
Perabot
6 rak buku 1 set/ sekolah
7 rak majalah 1 buah/ sekolah
8 rak surat kabar 1 buah/ sekolah
9 meja baca 15 buah/ sekolah
10 kursi baca 15 buah/ sekolah
11 kursi kerja 1 buah/ petugas
12 meja kerja/sirkulasi 1 buah/ sekolah
13 lemari katalog 1 buah/ sekolah
14 lemari 1 buah/ sekolah
15 papan pengumuman 1 buah/ sekolah
16 meja multimedia 1 buah/ sekolah

75
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
Media Pendidikan
17 peralatan multimedia 1 set/ sekolah
Perlengkapan lain
18 buku inventaris 1 buah/ sekolah
19 tempat sampah 1 buah/ ruang
20 kotak kontak 1 buah/ ruang
21 jam dinding 1 buah/ ruang
22 internet 1 set/ sekolah

19c Ruang TIK meliputi (1) jumlah 1 1. Pengamatan Ruang dan Permendikbud No. 34 Tahun 2018 Lampiran VI mewajibkan
ruang untuk menampung 1 rombel, pemanfaatan sekolah memiliki
(2) laboratorium, a. Ruang TIK berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
perabot, (3) peralatan TIK, (4) media 2. Dokumen daftar inventaris kegiatan pembelajaran bidang teknologi informasi dan
pendidikan peralatan komputer, komunikasi.
perabot, media b. Ruang TIK dapat menampung minimum 1 rombel
pembelajaran, dan c. Ruang TIK dilengkapi sarana sesuai standar
perlengkapan lain Tabel sarana Ruang TIK
No Jenis Rasio
Perabot
1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik
2 Meja peserta didik 1 buah/peserta didik
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
Peralatan TIK
5 Minimal sejumlah
Komputer peserta didik/rombel

76
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
6 Stabilisator 1 buah/ruang
7 Koneksi
intranet/intern 1 set/sekolah
8 et
Kotak
kontak/stop 6 buah/ruang
9 kontak
Alat listrik
kebersihan Minimum 1 set/ruang
10 Alat-alat K3 Minimum 1 set/ruang
11 Jam dinding 1 buah/ruang
Media Pendidikan
12 Papan tulis 1 buah/ruang
13 Proyektor 1 buah/ruang
14 Alat peraga 1 set/sekolah
19d Ruang Seni Budaya, Prakarya dan 1. Pengamatan dan Permendikbud No. 34 Tahun 2018 Lampiran VI mewajibkan
Kewirausahaan (SBPK) meliputi : pemanfaatan Ruang Seni sekolah memiliki
(1) minimum 1 ruang, (2) Budaya, Prakarya dan a. Ruang SBPK berfungsi sebagai tempat melaksanakan
perabot, (3) Kewirausahaan kegiatan yang menggunakan sarana SBPK untuk
peralatan seni budaya, prakarya dan 2. Dokumen daftar inventaris mendukung pembelajaran, termasuk mengakses berbagai
kewirausahaan, (4) media pendidikan perabot, media sumber belajar.
pembelajaran, dan b. Ruang SBPK dapat menampung minimum 1 rombel
perlengkapan lain c. Ruang SBPK dilengkapi sarana sesuai standar
Tabel sarana Ruang SBPK
No Jenis Rasio
Perabot
1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik
2 Meja peserta didik 1 buah/peserta didik
3 Kursi guru 1 buah/guru
4 Meja guru 1 buah/guru
Peralatan TIK
5 Seperangkat Minimal sejumlah peserta
peralatan SBPK didik/rombel

77
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
6 Stabilisator 1 buah/ruang
7 Koneksi
intranet/intern 1 set/sekolah
8 et
Kotak
kontak/stop 6 buah/ruang
9 kontak
Alat listrik
kebersihan Minimum 1 set/ruang
10 Alat-alat K3 Minimum 1 set/ruang
11 Jam dinding 1 buah/ruang
Media Pendidikan
12 Papan tulis 1 buah/ruang
13 Proyektor 1 buah/ruang
14 Alat peraga 1 set/sekolah
20a Sekolah memiliki Ruang Penunjang 1. Pengamatan ruang dan Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan
yang sesuai Standar Sarpras pemanfaatan ruang kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah. Ruang pimpinan
Ruang pimpinan memiliki (1) luas pimpinan memiliki ketentuan
minimum 18 m2, (2) lebar minimal 3 2. Dokumen daftar inventaris 1) Luas minimum 18 m2 dan lebar minimum 3 m.
m, (3) kursi pimpinan, (4) meja peralatan, perabot 2) Sarana ruang pimpinan sebagaimana tercantum pada
pimpinan, (5) kursi dan meja tamu, dan perlengkapan tabel berikut.
(6) lemari, (7) papan statistik, (8) lain No Jenis Rasio
simbol kenegaraan, (9) tempat 1 kursi pimpinan 1 buah/ruang
sampah, (10) jam dinding. 2 meja pimpinan 1 buah/ruang
3 kursi dan meja tamu 1 set/ruang
4 lemari 1 buah/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 simbol kenegaraan 1 set/ruang
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 jam dinding 1 buah/ruang

78
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
20b Ruang guru memiliki (1) dengan 1. Pengamatan ruang guru, Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas,
rasio minimum 4 m2/guru, (2) luas 2. Dokumen daftar beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki
minimum inventaris peralatan, ketentuan:
56 m2, (3) kursi meja, (4) meja perabot, dan 1) Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2.
kerja, (5) lemari, (6) kursi tamu, perlengkapan lain. 2) Sarana ruang guru sebagaimana tercantum pada tabel
(7) papan berikut:
statistik, (8) papan pengumuman, (9)
tempat sampah, (10) tempat No Jenis Rasio
cuci tangan, (11) jam dinding 1 kursi kerja 1 buah/guru ditambah
1 buah/satu
wakil kepala
2 meja kerja sekolah
1 buah/guru
3 lemari 1 buah/guru atau 1
buah yang
digunakan
4 kursi tamu bersama semua guru
1 set/ruang
5 papan statisik 1 buah/ruang
6 papan pengumuman 1 buah/sekolah
7 tempat dan sampah 1 buah/ruang
8 tempat cuci tangan 1 buah/ruang
9 jam dinding 1 buah/ruang
20c Ruang tenaga administrasi memiliki 1. Pengamatan ruang Ruang tenaga administrasi adalah ruang untuk
(1) tenaga administrasi, pengelolaan administrasi sekolah/madrasah dengan
rasio minimum 4 m2/guru, (2) 2. Dokumen daftar ketentuan:
luas minimum 16 m2, (3) kursi inventaris peralatan, 1) Rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 32 m2
meja, (4) perabot, dan 2) Sarana ruang tenaga administrasi sebagaimana tercantum
meja kerja, (5) lemari, (6) perlengkapan lain. pada tabel berikut.
papan statistik, (7) tempat Tabel Sarana Ruang Tenaga Administrasi
sampah, (8)
komputer, (9) filling cabinet, (10) No Jenis Rasio
brankas, (11) telepon, (12) jam 1 kursi kerja 1 buah/petugas
dinding, (13) kotak kontak, (14) 2 meja kerja 1 buah/petugas
penanda waktu

79
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
3 lemari 1 buah/ruang
4 papan statistik 1 buah/ruang
5 tempat sampah 1 buah/ruang
6 mesin ketik/komputer 1 buah/sekolah
7 filling cabinet 1 buah/sekolah
8 brankas 1 buah/sekolah
9 telepon 1 buah/sekolah
10 jam dinding 1 buah/ruang
11 kotak kontak 1 buah/ruang
12 penanda waktu 1 buah/sekolah
20d Jamban memenuhi (1) jumlah 1. Dokumen daftar jumlah Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil
minimum jamban dengan ketentuan:
3 (untuk siswa 1, siswi 1 dan guru 2. Pengamatan sarana 1) Minimum 3 unit dengan dinding, atap, dan dapat
1), (2) luas minimum per jamban 2 pendukung dikunci, 1 jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban
m2, (3) tersedia air, (4) bersih, (5) untuk setiap 30 siswa wanita, dan 1 jamban untuk
sarana lengkap guru/karyawan.
2) Luas minimum tiap unit 2 m2.
3) Tersedia air bersih yang cukup.
4) Kondisi jamban selalu dalam keadaan bersih.
5) Dengan sarana meliputi:
a) 1 buah kloset.
b) 1 buah tempat
air.
c) 1 buah gayung.
d) 1 buah gantungan
pakaian.
e) 1 buah tempat sampah.
20e Tempat bermain, berolahraga, 1. Pengamatan Tempat Tempat bermain, berolahraga, berkesenian,
berkesenian, keterampilan dan bermain/tempat olah keterampilan, dan upacara dengan ketentuan:
upacara dengan ketentuan : (1) raga, 1) Tempat bermain/berolahraga dengan rasio minimum 3
luas minimum 2. Dokumen daftar m2/siswa dan luas minimum 1.000 m2, memiliki

80
1000 m2, (2) memiliki bendera dan inventaris peralatan permukaan datar dengan drainase yang baik dan tidak
tiang bendera, (3) memiliki pendidikan, dan digunakan untuk tempat parkir. 2) Luas minimum tempat
peralatan olah raga, (4) memiliki perlengkapan lain. berolahraga 30 m x 20 m
peralatan seni budaya, (5) 3) Sarana tempat bermain/olahraga sebagaimana tercantum
memiliki peralatan pada

No Instrume Pembuktian Penjelasan


keterampilan n Tabel berikut.
Tabel Sarana Tempat Bermain/Berolahraga.
No Jenis Rasio
1 bendera dan tiang bendera 1
set/sekolah
2 peralatan olah raga (bola voli, sepak 1
set/sekolah bola, bola basket, bulutangkis,
senam dan atletik
3 peralatan seni budaya* 1
* Disesuaikan dengan potensi masing-masing sekolah/madrasah

21a Kompetensi keahlian mempunyai 1. Pengamatan Ruang Ketentuan mengenai Ruang Pembelajaran Khusus (RPK)
Ruang Pembelajaran Khusus sesuai praktik jumlah terdapat pada salinan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK
Standar Sarpras 2. Dokumen daftar inventaris sesuai Program Keahlian masing-masing (lihat Permendiknas
Ruang praktik memenuhi (1) peralatan, perabot, media No. 40 Tahun
minimal 2 dan 2008).
buah, (2) rasio sesuai standar, (3) 3. perlengkapan lain. Sarana pada ruang praktik meliputi
kapasitas, luas dan lebar minimum, Pengamatan sarana
praktik 1) Perabot
a) meja kerja
(4) perabot, (5) peralatan b) kursi kerja/stool
pendidikan, (6) media pendidikan, c) lemari simpan alat dan bahan
(7) peralatan lainnya 2) Peralatan pendidikan untuk melakukan pekerjaan sesuai
program keahlian
3) Media pendidikan berupa papan tulis
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah

81
21b Ruang penyimpanan dan 1. Pengamatan Ruang Ketentuan mengenai Ruang Instruktur dan Penyimpanan Alat
instruktur memenuhi (1) jenis, Penyimpanan dan Instrutur sesuai
(2) rasio, (3) jumlah instruktur, 2. Dokumen daftar Permendiknas No. 40 Tahun 2008.
(4) perabot, (5) inventaris peralatan dan Sarana pada ruang Instruktur dan Penyimpanan alat meliputi:
peralatan pendidikan, (6) media perabot 1) Perabot
pendidikan, (7) peralatan lainnya a) meja kerja
b) kursi kerja/stool
c) rak alat dan bahan
d) lemari simpan alat dan bahan
2) Peralatan untuk ruang penyimpanan dan instruktur
3) Media pendidikan berupa papan data
4) Perlengkapan lain berupa kotak kontak dan tempat sampah
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
22 Sekolah memiliki unit 1. Pengamatan Ruang Ketentuan fasilitas usaha yang dimiliki unit produksi/bussines
produksi/bussines centre sebagai unit produksi/business centre sesuai Permendikbud No. 005/H/AK/2017 meliputi
wahana kewirausahaan, centre 1) ruang produksi/jasa
yang memiliki: (1) ruang 2. Dokumen daftar inventaris 2) sistem usaha sendiri
produksi/jasa, (2) sistem usaha peralatan, perabot dan 3) pembukuan yang tertib dan transparan
sendiri, (3) pembukuan media 4) sumber Daya Manusia
yang tertib dan transparan, (4) 5) profit
Sumber
Daya Manusia, (5) profit
23 Dokumen KTSP merancang siswa Dokumen KTSP Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang standar penilaian,
mengikuti berbagai ujian : (1) 1. Dokumen I setiap sekolah wajib melakukan ujian/penilaian hasil belajar
ulangan, 2. Dokumen II oleh pendidik,
(2) ujian sekolah, (3) ujian nasional, 3. Dokumen III satuan pendidikan dan pemerintah
(4) Berdasarkan Pedoman Penilaian yang diterbitkan oleh Direktorat
skema sertifikasi profesi, (5) ujian Pembinaan SMK bahwa jenis ujian yang wajib dilakukan adalah
unit kompetensi, dan (6) ujian 1) Ulangan,
kompetensi keahlian 2) Ujian sekolah
3) Ujian Nasional
4) Ujian Unit Kompetensi
5) Skema sertifikasi profesi
6) Ujian Kompetensi keahlian

82
24 Sekolah menentukan kelulusan Dokumen 1 yang merancang Permendikbud No. 23 tahun 2016 menyatakan bahwa
satuan pendidikan pada dokumen kriteria kelulusan dari satuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan
KTSP dengan pendidikan melalui rapat dewan
ketentuan: (1) menyelesaikan seluruh pendidik
program pembelajaran, (2) Menurut Permendikbud No. 3 Tahun 2017 tentang Penilaian
memperoleh nilai sikap/perilaku Hasil Belajar dan Prosedur Operasional Standar USBN
minimal baik, (3) mengikuti ujian menyatakan bahwa kriteria kelulusan dari satuan pendidikan
nasional, (4) lulus USBN sesuai meliputi
kriteria yang ditetapkan satuan 1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
pendidikan 2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik,
3) mengikuti ujian nasional,
4) lulus USBN sesuai kriteria yang ditetapkan satuan
pendidikan

83
No Instrume Pembuktian Penjelasan
25 n
Sekolah memiliki struktur Dokumen yang bisa diamati Permendikbud No. 005/H/AK/2017 mewajibkan sekolah
organisasi yang lengkap dan di sekolah, meliputi memiliki struktur organisasi dilengkapi dengan uraian
efektif, sesuai 1) Notulen rapat yang berisi Struktur
tugas. organisasi sekolah ditetapkan melalui langkah sebagai
ketentuan, melalui langkah berikut: keputusan tentang penyusunan berikut:
(1) struktur organisasi sekolah 1) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
diputuskan, (2) ditetapkan, (3) 2) Dokumen penetapan dan kepala sekolah/madrasah.
disosialisasikan, (4) disahkan pengesahan susunan 2) Ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
organisasi sekolah. 3) Disosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pihak-
3) Bukti sosialisasi kepada pihak pemangku kepentingan.
semua warga sekolah dan 4) Disahkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kantor
Kementerian Agama kabupaten/kota. Bagi sekolah
pihak-pihak pemangku
swasta disahkan oleh badan/lembaga penyelenggara
kepentingan berupa pendidikan.
bagan/struktur organisasi,
foto kegiatan, dokumen
pertemuan sosialisasi,
notulen atau berita acara,
dilengkapi daftar hadir
4) Pengesahan bagan atau
struktur organisasi sekolah
5) Rincian tugas setiap

E. PENJELASAN INSTRUMEN VERIFIKASI TEKNIS PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN

No Instrumen Pembuktia Penjelasan


1 Laporan Tim Evaluasi 1. Dokumen laporann Tim Evaluasi Tim Evaluasi Kelayakan dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala
Kelayakan operasional Kelayakan yang dibentuk oleh Dinas
menunjukkan sekolah Dinas Pendidikan dan Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berdasar Pergub
sudah tidak operasional; Kebudayaan Prov. No.
Jateng yang menyatakan: 34 Tahun 2015
Tim Evaluasi Kelayakan terdiri atas unsur Pejabat Dinas, Pengawas

84
No Instrumen Pembuktia Penjelasan
a. Sekolah sudah n tidak Pembina, Dewan Pendidikan dan Badan Akreditasi Provinsi Jawa
melakukan pembelajaran Tengah Tim menyusun analisis kelayakan operasional sekolah
selama 1 bulan berturut- dengan mengkaji pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
turut Hasil kajian disusun dalam bentuk laporan kelayakan
b. Sekolah tidak memiliki peserta sekolah dan disampaikan dalam rapat pleno penentuan
didik di semua jenjang penutupan satuan pendidikan.
2. Wawancara dengan warga
sekolah yang masih dapat
ditemui
2 Dua tahun berturt- 1. Laporan pengawas pembina Permendikbud No. 28 tahun 2016 mewajibkan sekolah melakukan
turut setelah tentang alasan sekolah tidak Sistem
meluluskan tidak mendaftar/menolak akreditasi Penjaminan Mutu Eksternal yang dilakukan melalui akreditasi
mendaftar/ menolak 2. Pernyataan dari Unit Pelaksana satuan pendidikan.
akreditasi; Akreditasi bahwa sekolah yang Setelah meluluskan pertama dan memiliki peserta didik disetiap
bersangkutan tidak pernah tingkatan sekolah wajib mendaftarkan untuk mengikuti akreditasi
mendaftar akreditasi satuan
pendidikan
3 Dua kali berturut-tururt laporan hasil akreditasi oleh Badan Akreditasi
Berdasarkan sekolah memiliki fungsi
Permendikbud sebagai akuntabilitas
No. 005/H/AK/2017 sekolah dinyatakan
diakreditasi Akreditasi Provinsi Jawa Tengah tidak terakreditasi jika tidak memenuhi salah satu dari kriteria
mendapatkan hasil TT selama dua kali berturut-turut berikut:
(Tidak menunjukkan 1. Nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 71
Terakreditasi); status tidak terakreditasi 2. Nilai komponen sarana dan prasarana sekurang-kurangnya
61
3. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50
Pernyataan tidak terakreditasi diperoleh melalui surat
keterangan atau pernyataan dari badan Akreditasi Provinsi Jawa
Tengah selama 2 kali
berturut-turut dilakukan akreditasi
Hasil akreditasi berlaku untuk setiap kompetensi keahlian yang
dimiliki oleh sekolah
4 Tidak menyelenggarakan 1. Dokumen berita acara hasil Penutupan dapat
Permendikbud No.diberlakukan
22 tahun 2016untuk program
tentang keahlian
Standar Proses
pembelajaran selama pemantauan pelaksanaan proses mewajibkan setiap satuan pendidikan melakukan proses
maksimal 1 (satu) bulan pembelajaran oleh tim dari Dinas pembelajaran efektif sesuai standar yang telah ditetapkan,
berturut-turut pada waktu yang menyatakan sekolah tidak meliputi:
pembelajaran efektif; menyelenggarakan pembelajaran 1. Memiliki silabus setiap mata pelajaran

85
No Instrumen Pembuktia Penjelasan
n 2. Memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran setiap mata
selama 1 bulan berturut-turut pelajaran
2. Wawancara dengan warga 3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan alokasi waktu
sekolah dan/atau tokoh 45 menit per 1 jam pelajaran terdiri atas kegiatan awal, inti
masyarakat/pendidikan di dan penutup setiap hari efektif sesuai kalender pendidikan
sekolah tersebut yang telah ditetapkan
4. Melaksanakan penilaian pembelajaran setiap mata pelajaran
Apabila sekolah tidak melaksanakan salah satu dari ketentuan
tersebut
dinyatakan tidak memenuhi Standar Proses.
Tim pemantauan pembelajaran dibentuk oleh Kepala Dinas terdiri
dari unsur Pejabat Dinas (BPPMK), Pengawas Pembina dan Komite
Sekolah Hasil pemantauan dinyatakan dalam bentuk laporan yang
disertai dengan berita acara dan nota dinas serta disampaikan
dalam rapat pleno penentuan penutupan sekolah
5 Terjadi masalah hukum 1. Surat keterangan atau pernyataan Perpu No. 2 Tahun 2016 mewajibkan setiap organisasi massa
yang mengakibatkan dari aparat penegak hukum bahwa apapun termasuk sekolah dilarang :
pelayanan terhadap sekolah
peserta didik dan 1) melakukan tindakan permusuhan terhadap suku,
stakeholders tidak efektif; melakukan pelanggaran hukum
sesuai aturan agama, ras, atau golongan;
2. Wawancara dengan warga 2) melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan
3. sekolah Wawancara dengan terhadap agama yang dianut di Indonesia;
3) melakukan tindakan kekerasan, mengganggu
komite sekolah dan stakeholders
4) ketenteraman dan ketertiban umum, atau
lainnya
5) merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial;
6) dan/atau
7) melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan
8) wewenang penegak hukum sesuai dengan
9) ketentuan peraturan perundang-undanga
Permasalahan hukum yang dimaksud adalah sekolah terlibat dalam
organisasi terlarang seperti terorisme, radikalisme, perdagangan
narkoba, anti NKRI dan kegiatan lainnya yang berpotensi memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa.

86
No Instrumen Pembuktian Penjelasan
6 Hasil monitoring 8 Standar Laporan monitoring 8 SNP selama 2 Pemantauan 8 SNP dilakukan oleh pengawas dengan
Nasional Pendidikan oleh tahun terakhir oleh pengawas pembina menggunakan instrumen Evaluasi Diri Sekolah dan/atau
pengawas pembina akreditasi
selama 2
tahun terakhir yang
menunjukkan bahwa
sekolah berada dalam
kategori tidak layak;
7 Atas permintaan Surat Permohonan penutupan oleh Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diantaranya
penyelenggara pendidikan Penyelenggara pendidikan 1. sekolah dinyatakan pailit atau bangkrut oleh pihak pengadilan
dengan alasan yang dapat 2. sekolah memiliki kompetensi keahlian yang sudah lama
dipertanggungjawabkan; tidak operasional
3. sekolah mengalami dampak konflik politik dan keamanan yang
luar biasa yang menyebabkan pembelajaran tidak dapat
dilakukan secara
efektif
8 Dinyatakan pailit oleh Surat Keputusan pailit dari pengadilan Berdasar Undang-undang No. 37 tahun 2004 tentang kepailitan
pihak berwenang bahwa sekolah/penyelenggara yang dinyatakan pailit oleh
putusan pengadilan
segera melakukan
1. pengurusan tentang penyitaan aset sesuai ketentuan yang
berlaku
2. mendahulukan pembayaran gaji bagi seluruh karyawannya
3. melakukan langkah-langkah penyelamatan bagi peserta didik
yang masih ada di bawah koordinasi dengan Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

87
Contoh Sistematika Proposal Pendirian, Perubahan Nama dan Penutupan SMK

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Hasil Yang Diharapkan
BAB II ANALISIS KELAYAKAN SEKOLAH
A. Hasil Studi Kelayakan
1. Tata Ruang
2. Geografis dan Ekologis
3. Pendaftar
4. Sosial
5. Jumlah Penduduk Usia Sekolah di Wilayah tersebut
6. Kepemilikan sumber daya sekolah
7. Potensi sumber daya lingkungan
8. Potensi lapangan kerja dan Perguruan Tinggi
9. Rencana Induk Pengambangan Sekolah (untuk Pendirian
SMK) atau Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana
Kerja Tahunan (bagi yang Penambahan Program)
10. Bursa Kerja Khusus (Bagi yang Penambahan Program)
B. Isi Pendidikan
C. Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
D. Sarana dan Prasarana Pendidikan
E. Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
F. Manajemen dan Proses Pendidikan
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN
1. Ijin dari Lembaga OSS :
a. Foto kopi NIB
b. Foto kopi Ijin Usaha berlaku efektif
c. Foto kopi Ijin Lokasi berlaku efektif
d. Foto kopi Ijin Mendirikan Bangunan berlaku efektif
2. Foto kopi SK Kemenkumham
3. Foto kopi sertifikat tanah a.n. Yayasan/Penyelenggara Pendidikan
4. Foto kopi Rekomendasi dari pihak terkait
5. Foto kopi RIPS/RKJM/RKT
6. Daftar dan foto-foto RPU, RP dan RPK program keahlian yang diusulkan
7. Surat Pernyataan dukungan dari IDUKA atau Perguruan Tinggi
8. Site Plan lengkap
9. Dll

88
PERIJINAN PENDIRIAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA
Lampiran Hasil Verifikasi Proposal
Nomor :
Tanggal:
NAMA YAYASAN/
PENYELENGGARA
:
PENDIDIKAN
NAMA PEMILIK/KETUA :
YAYASAN
ALAMAT YAYASAN :
:
NAMA SEKOLAH :
KOMPETENSI KEAHLIAN :
ALAMAT SEKOLAH :
:
ALAMAT EMAIL :
NOMOR BADAN HUKUM :
KEMENKUMHAM

CEK LIST HASIL VERIFIKASI PROPOSAL PENDIRIAN

NO URAIAN LAYAK TIDAK KURANG KETERANGAN


LAYAK

1 BADAN PENYELENGGARA BERBADAN HUKUM

2 BAB II
PERSYARATAN PENDIRIAN

A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK


PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN FORMAL

1. Segi Tata Ruang


2. Geografis
3. Ekologis
4. Segi Prospek Pendaftar
5. Keuangan
6. Sosial
7. Budaya
8. Penduduk Usia Sekolah di wilayah
tersebut
9. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan
Pendidikan yang di Usulkan di Antara
Gugus Satuan Pendidikan Formal Sejenis
10. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung
dan Lingkungan Jangkauan Satuan
Pendidikan Formal Sejenis Yang Ada
11. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk
Kelangsungan Pendidikan Paling Sedikit
untuk 3 Tahun Akademik Berikutnya

89
12. Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau
Bangunan Satuan Pendidikan Dibuktikan
dengan Dokumen Kepemilikan yang Sah
sesuia dengan Ketentuan Perundang-
Undangan atas Nama Pemerintah
Daerah, atau Badan Penyelenggara
13. Rencana Induk Pengembangan
Sekolah atau Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM)

B. ISI PENDIDIKAN

C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN

D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI

G. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN

H. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

3 BAB III
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN
PENDIDIKAN MINIMAL SELAMA 5 (LIMA)
TAHUN
A. VISI DAN MISI

B. KURIKULUM

C. PESERTA DIDIK

D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

E. SARANA DAN PRASARANA

F. PENDANAAN

G. ORGANISASI

H. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN

I. PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB IV
4
PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Kesanggupan
Melaksanakan Kurikulum Nasional Dan
Muatan Lokal, Serta Berupaya Memenuhi
SNP
90
2. Fotokopi SK Kemenkumham
3. Fotokopi sertifikat tanah a.n. Yayasan
4. Fotokopi PBG (IMB)
5. Fotokopi RIPS/RKJM/RKT
6. Daftar dan foto-foto RPU, RP dan RPK
program keahlian yang diusulkan
7. Surat Pernyataan dukungan dari IDUKA
atau Perguruan Tinggi
8. Site Plan lengkap
9. Ijazah guru-guru

Kab./Kota ............., ............................ , 2021


Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ...

.....................................................................
NIP.

Keterangan
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua
persyaratan

91
INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI
PERIJINAN PERUBAHAN NAMA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA

Lampiran Hasil Verifikasi


Proposal
Nomor :
Tanggal:
NAMA YAYASAN/
PENYELENGGARA
:
PENDIDIKAN
NAMA PEMILIK/KETUA :
YAYASAN
ALAMAT YAYASAN :
:
NAMA SEKOLAH :
KOMPETENSI KEAHLIAN :
ALAMAT SEKOLAH :
:
ALAMAT EMAIL :
NOMOR BADAN HUKUM :
KEMENKUMHAM

CEK LIST HASIL VERIFIKASI PROPOSAL PERUBAHAN

NO URAIAN LAYAK TIDAK KURANG KETERANGAN


LAYAK
1 BADAN PENYELENGGARA BERBADAN HUKUM

2 BAB II
PESYARATAN PERUBAHAN
A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK
PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN
FORMAL
1. Segi Tata Ruang
2. Geografis
3. Ekologis
4. Segi Prospek Pendaftar
5. Keuangan
6. Sosial
7. Budaya
8. Penduduk Usia Sekolah di wilayah
tersebut
9. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan
Pendidikan yang di Usulkan di Antara
Gugus Satuan Pendidikan Formal
Sejenis
10. Data Mengenai Kapasitas Daya
Tampung dan Lingkungan Jangkauan
Satuan Pendidikan Formal Sejenis
Yang Ada
92
11. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk
Kelangsungan Pendidikan Paling
Sedikit untuk 3 Tahun Akademik
Berikutnya
12. Data Status Kepemilikan Tanah
dan/atau Bangunan Satuan Pendidikan
Dibuktikan dengan Dokumen
Kepemilikan yang sah sesuai dengan
Ketentuan Perundang-Undangan atas
Nama Pemerintah Daerah, atau Badan
Penyelenggara
13. Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan
14. Bursa Kerja Khusus ( B K K )

B. ISI PENDIDIKAN

C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN

D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI

G. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN

H. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

3 BAB III
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN
PENDIDIKAN MINIMAL SELAMA 5 (LIMA)
TAHUN

A. VISI DAN MISI


B. KURIKULUM
C. PESERTA DIDIK
D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
E. SARANA DAN PRASARANA
F. PENDANAAN
G. ORGANISASI
H. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
I. PERAN SERTA MASYARAKAT

4 BAB IV
PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Kesanggupan
Melaksanakan Kurikulum Nasional Dan
Muatan Lokal, Serta Berupaya
Memenuhi SNP
2. Fotokopi SK Kemenkumham

93
3. Fotokopi sertifikat tanah a.n. Yayasan
4. Fotokopi PBG (IMB)
5. Fotokopi RIPS/RKJM/RKT
6. Daftar dan foto-foto RPU, RP dan RPK
program keahlian yang diusulkan
7. Surat Pernyataan dukungan dari
IDUKA atau Perguruan Tinggi
8. Site Plan lengkap
9. Ijazah guru-guru

Kab./Kota ............., ............................ , 2021


Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ...

.....................................................................
NIP.
Keterangan
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua
persyaratan

94
INSTRUMEN VERIFIKASI
PENUTUPAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Nama satuan Pendidikan : Sekolah 1


NPSN :
Tahun Berdiri :
Alamat :
Yayasan Penyelenggara :
Pelaksanaan Verifikasi :
Kompetensi Keahlian :

No Uraian Ya Tidak Keterangan


1 Laporan Tim Evaluasi Kelayakan
operasional menunjukkan sekolah
sudah tidak operasional;
2 Dua tahun berturut-turut setelah
meluluskan tidak mendaftar/menolak
diakreditasi;
3 Dua kali berturut-turut diakreditasi
mendapatkan hasil TT (Tidak
Terakreditasi);
4 Tidak menyelenggarakan
pembelajaran selama maksimal 1
(satu) bulan berturut-turut
pada waktu pembelajaran efektif;
5 Terjadi masalah hukum yang
mengakibatkan pelayanan terhadap
peserta didik dan stakeholders tidak
efektif;
6 Hasil monitoring 8 Standar Nasional
Pendidikan oleh pengawas pembina
selama 2 tahun terakhir yang
menunjukkan bahwa sekolah berada
dalam kategori tidak layak;
7 Atas permintaan penyelenggara
pendidikan dengan alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan;
8 Dinyatakan pailit oleh pihak berwenang

Jumlah
*) Keterangan
Apabila salah satu item terbukti secara meyakinkan maka sekolah
diusulkan ditutup atau dicabut ijin operasionalnya

Rekomendasi :
Satuan Pendidikan dengan kompetensi keahlian ……………………. dinyatakan LAYAK
untuk ditutup

Verifikator 1 Verifikator 2

……………………………. …………………………….
NIP. NIP.
95
F. PELAPORAN DAN PEMBINAAN

1. Pelaporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban teknis dan administratif terhadap semua
Perizinan pendirian, perubahan nama dan/atau bentuk, dan penutupan SMK di
wilayah Provinsi Jawa Tengah, maka :
a. Tim Verifikasi wajib menyusun laporan hasil verifikasi dalam bentuk Nota
Dinas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
yang selanjutnya direkap dan dikirim kepada kepala DPMPTSP;
b. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan wajib menyampaikan laporan terkait
Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan SMK, baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah/pemerintah daerah maupun oleh lembaga/yayasan
penyelenggara pendidikan kepada Gubernur;
c. Pelaporan sebagaimana dimaksud dilakukan secara berkala dan dilampiri
dengan data rekapitulasi.
2. Pembinaan
a. Pembinaan terhadap SMK yang baru didirikan atau SMK yang baru
melaksanakan perubahan nama dan/atau bentuk layanan pendidikan wajib
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan :
1) Memberikan jaminan kepastian kepada masyarakat tentang akses layanan
pendidikan;
2) Melindungi hak-hak peserta didik terhadap layanan pendidikan di sekolah
yang baru saja didirikan, atau mengalami perubahan nama dan/atau bentuk
pendidikan;
3) Memastikan bahwa pemenuhan standar pelayanan minimal tetap dapat
terpenuhi dan bahkan terlampaui.
b. Pembinaan oleh pengawas pembina dilaksanakan melalui :
1) Pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif;
2) Pemberian pedoman/petunjuk teknis;
3) Penyelenggaraan Bimbingan teknis;
4) Fasilitasi pembentukan tim evaluasi;
5) Pemantauan atau monitoring secara berkala;
6) Evaluasi terhadap sistem layanan pendidikan.
c. Hasil pembinaan terhadap SMK sebagaimana dimaksud kemudian dilaporkan
oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepada Gubernur Jawa Tengah.

96
Nomor SOP
Tgl pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nama SOP Izin Pendirian Satuan Pendidikan Menengah
Kejuruan – SMK Swasta

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana


1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai
(Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); persyaratan Izin)
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; - Back office/Tim Teknis :
3 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan
Pembayaran Hutang; Izin);
4 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara terhadap terbitnya sebuah SK;
Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sistem SIAP JATENG
5 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara keabsahan dokumen izin dan non izin;
Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam
6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bentuk Surat keterangan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Peralatan/Perlengkapan
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1.Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan
2.Wifi;
Minimal (SPM);
9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan 3.Scanner;
Berbasis Risiko;
4.Buku register;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah;

11 Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka
Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;
97
12 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP);
13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
14 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang standar
biaya operasi non personalia tahun 2009 untuk sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/SEDERAJAT), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA),
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah
menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa
(SMALB);
15 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014
tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
16 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMK;
17 Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan;
18 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Jawa Tengah;
19 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Jawa Tengah;
20 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan SOP;
21 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
22 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian Satuan Pendidikan.

98
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah;
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses
2 selanjutnya / cek lokasi
3 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada
penentuan penerbitan / penolakan izin
4 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin
5 maksimal 45 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal diterimanya permohonan /
berkas lengkap
Biaya Retribusi 0 Rupiah
Pencapaian SOP dalam kondisi normal

99
MUTU BAKU Ket.
BO Tim Kepala
No Aktivitas Pemo-
FO Teknis/SK Kasi Kabid DPMPTS Persyaratan Waktu output Keterangan
hon
PD Teknis P
Mulai
Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai Lengkap
permohonan beserta 10000 dan stempel); diproses, tidak
Berkas
1 persyaratan perizinan 2. Surat Permohonan dari Ketua lengkap
permohonan
secara online melalui SIAP Yayasan/ Pimpinan Lembaga kembali ke
Jateng kepada Kepala DPMPTSP Provinsi pemohon
verifikasi kelengkapan Jawa Tengah (bermaterai 10.000); Berkas
2 3. Surat Pengantar dari Cabang Dinas
dokumen persyaratan permohonan
Pendidikan yang dilampiri hasil
BO membuat verifikasi proposal;
permohonan 4. IMB/PBG; Permohonan
3 2 hari kerja
rekomendasi pada dinas 5. SPPL (Izin Lingkungan)/PL rekomtek
teknis (Persetujuan Lingkungan);
Memberikan 6. Sertifikat Laik Fungsi (SLF);
7. Nomor Induk Berusaha (NIB); 40 hari
4 rekomendasi atau surat Rekomtek
8. SK Kemenkumham. kerja
penolakan izin

5 BO membuat draft izin Draf Izin


Keterangan :
Berkas syarat permohonan merupakan
scan ASLI dokumen dalam bentuk soft
6 file (pdf max 250 mb) Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkanizin Izin

Pemberitahua
Menginformasikan izin
8 n izin melalui
melalui SIAP Jateng
email

9 Selesai

100
Keterangan : KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Start / Akhir Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Proses
Pengambilan Keputusan
Alur Proses Kegiatan RATNA KAWURI, SH
Pembina Utama Muda
Proses Kembali NIP. 19640510 198903 2 011

Lanjut / Perpindahan aktifitas


halaman berikutnya
File Manual / Hard Copy
Soft File

101
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nama SOP Izin Perubahan Satuan Pendidikan Menengah
Kejuruan – SMK Swasta

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana


1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai
(Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); persyaratan Izin)
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; - Back office/Tim Teknis :
3 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan
Pembayaran Hutang; Izin);
4 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara terhadap terbitnya sebuah SK;
Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
5 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara keabsahan dokumen izin dan non izin;
Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam
6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bentuk Surat keterangan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Peralatan/Perlengkapan
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1.Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan
2.Wifi;
Minimal (SPM);
9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan 3.Scanner;
Berbasis Risiko;
4.Buku register;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah;
11 Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka
Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;
12 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP);
102
13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
14 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang standar
biaya operasi non personalia tahun 2009 untuk sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/SEDERAJAT), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA),
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah
menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa
(SMALB);
15 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014
tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
16 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMK;
17 Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan;
18 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Jawa Tengah;
19 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
20 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Jawa Tengah;
21 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan SOP;
22 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
23 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian Satuan Pendidikan.

103
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 ka berkas tidak lengkap dan tidak valid makatidak dapat diproses lebih lanjut;
2 Jangka waktu dlm proses berkasditerimasampai dengan diterbitkannya izin
maksimal 40 hari kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara
3 lengkap dan benar;
Pencapaian SOP dimaksud pada angka 2 (dua) diperhitungkan dalam kondisi
normal;

104
MUTU BAKU Ket.
BO Tim Kepala
No Aktivitas
Pemohon FO Teknis/SK Kasi Kabid DPMPTS Persyaratan Waktu output Keterangan
PD Teknis P
Mulai
Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai Lengkap
permohonan beserta 10000 dan stempel); diproses, tidak
Berkas
1 persyaratan perizinan 2. Surat Permohonan dari Ketua lengkap
permohonan
secara online melalui SIAP Yayasan/ Pimpinan Lembaga kembali ke
Jateng kepada Kepala DPMPTSP Provinsi pemohon
verifikasi kelengkapan Jawa Tengah (bermaterai 10.000) Berkas
2
dokumen persyaratan 3. Surat Pengantar dari Cabang Dinas permohonan
BO membuat Pendidikan yang dilampiri hasil
permohonan verifikasi proposal Permohonan
3 4. IMB/PBG 2 hari kerja
rekomendasi pada dinas rekomtek
teknis 5. SPPL (Izin Lingkungan)/PL
(Persetujuan Lingkungan)
Memberikan 6. Sertifikat Laik Fungsi (SLF) 35 hari
4 rekomendasi atau surat 7. Nomor Induk Berusaha (NIB) Rekomtek
kerja
penolakan izin 8. SK Kemenkumham.

5 BO membuat draft izin Keterangan : Draf Izin


Berkas syarat permohonan merupakan
scan ASLI dokumen dalam bentuk soft
file (pdf max 250 mb)
6 Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

Pemberitahua
Menginformasikan izin
8 n izin melalui
melalui SIAP Jateng
email

9 Selesai

105
Keterangan :
Start / Akhir Proses KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan
Alur Proses Kegiatan
RATNA KAWURI, SH
Proses Kembali Pembina Utama Muda
Lanjut / Perpindahan aktifitas NIP. 19640510 198903 2 011
halaman berikutnya
File Manual / Hard Copy
Soft File

106
Nomor SOP
Tgl
Pembuatan
Tgl Revisi
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Tgl Efektif
PROVINSI JAWA TENGAH Disahkan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Oleh
Nama SOP Izin Penutupan Satuan Pendidikan Menengah
Kejuruan – SMK Swasta

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana


1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai
(Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); persyaratan Izin)
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; - Back office/Tim Teknis :
3 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan
Pembayaran Hutang; Izin);
4 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara terhadap terbitnya sebuah SK;
Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
5 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara keabsahan dokumen izin dan non izin;
Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam
6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bentuk Surat keterangan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Peralatan/Perlengkapan
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1.Komputer;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan
2.Wifi;
Minimal (SPM);
9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan 3.Scanner;
Berbasis Risiko;
4.Buku register;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah;

107
11 Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka
Peningkatan kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;
12 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP);
13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
14 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang standar
biaya operasi non personalia tahun 2009 untuk sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/SEDERAJAT), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA),
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah
menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa
(SMALB);
15 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014
tentang Pedoman Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
16 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
005/H/AK/2017 tentang perangkat akreditasi SMK;
17 Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan;
18 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Jawa Tengah;
19 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
20 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Jawa Tengah;
21 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan SOP;
22 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
23 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian Satuan Pendidikan.

108
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses
2 selanjutnya / cek lokasi
3 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada
penentuan penerbitan / penolakan izin
4 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin
5 maksimal 30 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal diterimanya permohonan /
berkas lengkap
Biaya Retribusi 0 Rupiah
Pencapaian SOP dalam kondisi normal

109
MUTU BAKU Ket.
Tim Kepala
No Aktivitas
Pemohon FO Teknis/SK Kasi Kabid DPMPTS Persyaratan Waktu output Keterangan
BO PD Teknis P
Mulai
Mengajukan berkas Lengkap
permohonan beserta 1. Pakta Integritas bermaterai 10.000 diproses, tidak
Berkas
1 persyaratan perizinan 2. Surat Permohonan dari Kepala lengkap
permohonan
secara online melalui SIAP Yayasan (Swasta) (bermaterai kembali ke
Jateng 10.000) pemohon
verifikasi kelengkapan 3. Laporan hasil monev 8 SNP Berkas
2 pengawas Pembina
dokumen persyaratan permohonan
4. Dokumen Analisis evaluasi
BO membuat
kelayakan yang dibuat oleh tim
permohonan Permohonan
3 penilai 2 hari kerja
rekomendasi pada dinas rekomtek
5. Sertifikat akreditasi terakhir
teknis
6. Surat pernyataan tidak
Memberikan melaksanakan pembelajaran selama
25 hari
4 rekomendasi atau surat 1 tahun Rekomtek
kerja
penolakan izin 7. Rekomendasi dari cabang dinas
8. Surat pernyataan pailit oleh
lembaga yang berwenang
5 BO membuat draft izin (peradilan/secara hukum) Draf Izin

Keterangan :
6 Berkas syarat permohonan merupakan Draf Izin
Mereview Draft izin scan ASLI dokumen dalam bentuk soft
file (pdf max 250 mb) 3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

Pemberitahua
Menginformasikan izin
8 n izin melalui
melalui SIAP Jateng
email

9 Selesai

110
Keterangan :
Start / Akhir Proses
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan
Alur Proses Kegiatan
RATNA KAWURI, SH
Proses Kembali Pembina Utama Muda
Lanjut / Perpindahan aktifitas NIP. 19640510 198903 2 011
halaman berikutnya
File Manual / Hard Copy
Soft File

111
G. PENUTUP

Petunjuk teknis Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan


Pendidikan ini diharapkan dapat menjadi acuan, rujukan dan petunjuk bagi
semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan dan
penyelenggaraan Perizinan Pendirian Perubahan dan Penutupan Satuan
Pendidikan Menengah khususnya SMK Swasta.
Dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan
Menengah di Jawa Tengah, maka arah kebijakan pemerintah ditujukan
untuk (1) memperluas jangkauan dan daya tampung SMK Swasta bagi
seluruh masyarakat; (2) meningkatkan kesamaan kesempatan untuk
memperoleh pendidikan menengah yang lebih merata; (3) meningkatkan
kualitas pendidikan menengah sebagai landasan bagi peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan
kebutuhan dunia kerja; (4) meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya
pendidikan yang tersedia; (5) meningkatkan keadilan dalam pembiayaan
dengan dana publik; (6) meningkatkan efektivitas pendidikan sesuai
dengan kebutuhan kondisi setempat; (7) meningkatkan kinerja personel
dan lembaga pendidikan; (8) meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
mendukung program pendidikan; dan (9) meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Perizinan SMK Negeri
dan SMK Swasta ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP. 19760730 200112 2 003

112
Lampiran III
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 421.8 / 02429
Tanggal : 28 Januari 2022

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)


PENYELENGGARAAN PERIZINAN PENDIRIAN, PERUBAHAN DAN
PENUTUPAN SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI DAN SEKOLAH LUAR BIASA SWASTA
(SLB) DI PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai wujud implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
khususnya Bab III Pasal 9 Ayat (3) dan Pasal 10 Ayat (2) mengenai syarat-syarat
dan tata cara pengajuan izin Pendirian Pendidikan Khusus SLB, dan sekaligus
merujuk pada perubahan ranah binaan ini, Pendidikan Khusus SLB sebagai obyek
binaan dewasa ini sangat beragam; beragam dari komponen-komponen yang
tercakup dalam delapan standar nasional pendidikan, beragam dari peruntukkan
kekhususan peserta didik, serta beragam dalam pemberian nama sekolah
(nomenklatur). Sehubungan dengan reformasi birokrasi internal dan
keberagaman penyelenggaraan Pendidikan Khusus SLB, maka perlu diterbitkan
pedoman penyelenggaraan Pendidikan Khusus SLB supaya dapat memberikan
layanan pendidikan yang bermutu bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
intelektual, mental dan sosial sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat (1)
bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu”. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
kemampuan pengetahuan, keterampilan dan kepribadian seoptimal mungkin
menuju kemandirian hidup peserta didik berkebutuhan khusus.

2. Landasan
1. Landasan Filosofis
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Peserta didik
berkebutuhan khusus memiliki beberapa hambatan akibat langsung dari
kelainannya, namun memiliki potensi/bakat yang harus dikembangkan
agar lebih mandiri dan/atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
2) Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik serta
keterampilan vokasional dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dan dipelajari dari warisan budaya berdasarkan

III - 1
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik.
3) Satuan Pendidikan Khusus SLB ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan vokasional. Filosofi ini menuntut agar Pendidikan Khusus
SLB menciptakan peserta didik yang terampil, siap kerja, kompetitif sesuai
dengan kemampuan masing-masing peserta didik sebagai bekal hidup
mandiri di dalam masyarakat.
4) Satuan Pendidikan Khusus SLB ditujukan untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, keterampilan vokasional, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik.
2. Landasan Yuridis
1) UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah
(Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3) UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
4) UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berbasis Risiko;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha di Daerah;
9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun
2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
10) Perda No 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa
Tengah;
11) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan SOP;
12) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus dan
Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
13) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
14) Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian
Satuan Pendidikan.

III - 2
3. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Prosedur Operasional Standar (POS) adalah untuk mengatur tentang
Apa (What), Di mana (Where), Mengapa (Why), Kapan (When), Oleh Siapa
(Whom) dan Bagaimana (How) Perizinan Pendirian Satuan Pendidikan
Khusus baru, Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus (SLB)
diselenggarakan.
2. Tujuan Prosedur Operasional Standar (POS) adalah sebagai wujud
implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan,
dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah khususnya Bab III
Pasal 9 Ayat (3) dan Pasal 10 Ayat (2) mengenai syarat-syarat dan tata cara
pengajuan izin Pendirian, Perubahan dan Penutupan Pendidikan
Khusus/Sekolah Luar Biasa, dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34
Tahun 2015 tanggal 14 Juli 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan
Penutupan Satuan Pendidikan dan Menengah dengan tujuan sebagai acuan
bagi :
a. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
dalam keseluruhan rangkaian proses penyelenggaraan Perizinan
Pendirian Satuan Pendidikan Khusus baru.
b. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
dalam keseluruhan rangkaian proses penyelenggaran Perizinan
Perubahan dan/atau merencanakan pengembangan Pendidikan
Khusus/SLB.
c. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
dalam melaksanakan proses Penutupan Satuan Pendidikan Khusus yang
tidak lagi memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan
Khusus di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
d. satuan pendidikan dalam menyelenggarakan/mengelola Pendidikan
Khusus SLB.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Prosedur Operasional Standar (POS) ini adalah hal-hal yang
terkait dengan mekanisme dan tahapan baku proses perizinan pendirian,
perubahan, dan penutupan satuan pendidikan jenjang pendidikan khusus
(SDLB/SMPLB/SMALB/SLB) di Provinsi Jawa Tengah.

5. Penyelenggara Perizinan
Penyelenggara proses perizinan pendirian Satuan Pendidikan Khusus baru,
perubahan nama dan/atau bentuk Satuan Pendidikan Khusus serta penutupan
Satuan Pendidikan Khusus adalah :
1. Gubernur Jawa Tengah;
2. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Tengah;
3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

III - 3
6. Pengguna Fasilitas Perizinan
Pihak yang memanfaatkan fasilitasi perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Satuan Pendidikan Khusus SLB adalah pihak yang memiliki kebijakan
atau inisiatif pendirian atau perubahan Satuan Pendidikan Khusus SLB, yaitu
meliputi :
1. Pemerintah Pusat;
2. Pemerintah Provinsi;
3. Pemerintah Kabupaten/Kota;
4. Masyarakat atau Lembaga/Yayasan Penyelenggara Satuan Pendidikan
Khusus SLB (Swasta).

7. Tim Penilai Verifikasi Perizinan


Terdapat 2 (dua) tahapan Verifikasi terhadap perizinan pendirian, perubahan dan
penutupan Satuan Pendidikan Khusus SLB, yaitu (1) Verifikasi Administratif, dan
(2) Verifikasi Teknis.
Tim Penilai Verifikasi Perizinan Pendirian Satuan Pendidikan Khusus Baru,
Perubahan atau Penutupan Satuan Pendidikan Khusus diangkat dan ditetapkan
oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi. Dengan komposisi
keanggotaan Tim Verifikasi Administratif, terdiri dari unsur :
1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Tengah;
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
3. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah.
Sedangkan keanggotaan Tim Verifikasi Teknis terdiri dari unsur :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
2. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah;
3. Pengawas Pendidikan Khusus (SLB)yang berstatus sebagai asessor.

8. Instrumen Verifikasi
Instrumentasi verifikasi administratif terhadap proses perizinan pendirian dan
perubahan Satuan Pendidikan Khusus SLB disusun sebagai dasar pemeriksaan
kelengkapan keseluruhan dokumen proposal pengajuan oleh pihak
penyelenggara satuan Pendidikan. Verifikasi administrasi dinyatakan lolos
memenuhi persyaratan, apabila seluruh jenis dokumen yang dibutuhkan telah
tersedia secara memadai.
Instrumentasi verifikasi teknis terhadap usulan perizinan pendirian dan
perubahan Satuan Pendidikan Khusus SLB disusun sebagai dasar pemeriksaan
kondisi Satuan Pendidikan Khusus di lokasi pendirian atau perubahan satuan
pendidikan. Bukti pemenuhan hasil verifikasi teknis dapat dilampirkan dalam
bentuk foto-foto dokumentasi, isian form instrumentasi dan bukti dokumen sah
lainnya yang ditunjukkan kepada tim penilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.

9. Pembiayaan
Pelaksanaan proses perizinan pendirian Satuan Pendidikan Khusus baru, atau
proses perizinan perubahan dan penutupan Satuan Pendidikan Khusus dibiayai
dari sumber APBD Provinsi Jawa Tengah.

III - 4
10. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan proses perizinan pendirian Satuan Pendidikan Khusus baru,
atau proses perizinan perubahan dan penutupan Satuan Pendidikan Khusus
dapat dilakukan secara bersama-sama antara pihak penyelenggara perizinan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait
lainnya dan Lembaga/Yayasan penyelenggara Satuan Pendidikan/Sekolah yang
mengajukan usulan/proposal.

11. Indikator Keberhasilan


1. Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Khusus melalui jalur
pendidikan formal (SLB) di Jawa Tengah.
2. Meningkatnya jumlah akses layanan pendidikan khusus (SLB baik Negeri
atau Swasta) di Jawa Tengah dalam rangka pemenuhan standar sarana
prasarana pendidikan.
3. Meningkatnya persebaran akses layanan pendidikan khusus (SLB baik Negeri
atau Swasta) di wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Tengah.

12. Tindak Lanjut


1. Kinerja layanan pendidikan dari Satuan Pendidikan yang baru beroperasi
setelah mendapatkan perizinan akan dimonitor secara khusus.
2. Kemajuan pelaksanaan standar pelayanan pendidikan yang dikelola Unit
Sekolah Baru menjadi bahan evaluasi bagi penyempurnaan proses perizinan
pendirian, perubahan dan penutupan Satuan Pendidikan Khusus yang
dikembangkan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah.

B. PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN


1. Kelembagaan
1. Satuan Pendidikan
Merujuk pasal 133 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan disebutkan bahwa
satuan pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan adalah sekolah luar
biasa, atau sebutan lain untuk satuan pendidikan yang sejenis dan sederajat.
Satuan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus dapat berupa :
a. Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB)
b. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
c. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
d. Sekolah Menengah Atas Luas Biasa (SMALB) dan SMKLB
Pendidikan Khusus/SLB dapat menyelenggarakan pendidikan untuk satu jenis
kekhususan atau lebih. Cara penulisan nama satuan pendidikan dimulai dari
satuan pendidikan, jenis kekhususan (jika menyelenggarakan satu jenis
kekhususan), nama sekolah, nama kota/kabupaten, seperti contoh
berikut ini :
a. Pendidikan Khusus/SLB (TKLB; SDLB; SMPLB; SMALB; SMKLB) Negeri....
(untuk penomoran sekolah diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Prov. Jateng, diikuti nama kab/kota).

III - 5
Contoh : SLB Negeri Salatiga, SLB Negeri 2 Pemalang
b. Pendidikan Khusus/SLB (TKLB; SDLB; SMPLB; SMALB; SMKLB) Nama
sekolah (bagi penyelenggara swasta)
2. Pengelolaan
Pengelolaan satuan Pendidikan Pendidikan Khusus/SLB dapat berbentuk :
a. Satuan pendidikan yang berdiri sendiri, yaitu bentuk penyelenggaraan
Pendidikan Khusus/SLB dimana satuan pendidikan Khusus mengelola
dan melaksanakan aktivitas pendidikan secara mandiri. Berdasarkan
satuan pendidikan (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SMKLB).
b. Satuan pendidikan satu atap, yaitu bentuk penyelenggaraan pendidikan
khusus meliputi satuan pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB dan
SMKLB merupakan bagian dari unit Pendidikan Khusus/SLB yang
mengelola dan melaksanakan aktivitas pendidikan secara terintegrasi
dan/atau mandiri di bawah kepemimpinan seorang kepala sekolah.
3. Tipe Pola Pengelolaan Kelembagaan
Satuan Pendidikan Khusus/SLB dapat dikelompokkan menjadi empat tipe
yaitu :
a. Tipe A adalah satuan Pendidikan Khusus/SLB dimana jenjang satuan
pendidikan khusus tersebut berdiri sendiri misal : TKLB…, SDLB...,
SMPLB..., SMALB... dan SMKLB....
b. Tipe B adalah satuan pendidikan khusus, yang terdiri dari satu atau
lebih satuan pendidikan dalam satu atap Pendidikan Khusus/SLB, tetapi
masing-masing satuan pendidikan khusus memiliki manajemen secara
mandiri dan terpisah.
c. Tipe C adalah satuan Pendidikan Khusus, yang terdiri dari satu atau
lebih satuan pendidikan dalam satu atap Pendidikan Khusus/SLB dan
dikelola dalam satu sistem manajemen.
d. Tipe D adalah satuan Pendidikan Khusus yang terdiri dari satu atau
lebih satuan pendidikan dalam satu atap Pendididkan Khusus/SLB yang
dikelola oleh satu manajemen yang didukung oleh beberapa
koordinator bagian.
4. Struktur Organisasi Pengelolaan
Struktur organisasi pengelolaan Pendidikan Khusus/SLB sekurang-kurangnya
memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. PK/SLB TIPE A

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Tenaga Ahli Tata Usaha

Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Waka Sarpras Waka Humas

D EWAN GURU

PESERTA DIDIK

III - 6
b. PK/SLB TIPE B

Kepala Sekolah Komite Sekolah


TKLB/ SDLB
Tenaga Ahli Tata Usaha

D EWAN GURU

PESERTA DIDIK

Kepala Sekolah Komite Sekolah


SMPLB/SMALB/SMKLB
Tenaga Ahli Tata Usaha

Wakasek. Bidang ...

D EWAN GURU

PESERTA DIDIK

c. PK/SLB TIPE C

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Tenaga Ahli Tata Usaha

Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Waka Sarpras Waka Humas


TKLB/SDLB/SMPLB/ TKLB/SDLB/SMPLB/ TKLB/SDLB/SMPLB/ TKLB/SDLB/SMPLB/
SMALB/SMKLB SMALB/SMKLB SMALB/SMKLB SMALB/SMKLB

DEWAN GURU

PESERTA DIDIK

III - 7
d. SLB/PK TIPE D

Kepala Sekolah
Komite Sekolah

Tenaga Ahli Tata Usaha

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Bagian Tunanetra Bagian Tunarungu Bagian Tunagrahita Bagian Tunadaksa

D EWAN GURU

PESERTA DIDIK

2. Persyaratan Pendirian
1. Perizinan pendirian Satuan Pendidikan Khusus (SLB) baru, mensyaratkan
beberapa hal meliputi :
a) Memiliki dokumen Rencana Induk Pengembangan Satuan Pendidikan
(RIPS) yang sekaligus merupakan Pedoman Dasar bagi Pengembangan
Satuan Pendidikan Khusus dimaksud, untuk jangka waktu paling singkat 5
(lima) tahun, yang memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum;
2) Peserta didik;
3) Pendidik dan tenaga kependidikan;
4) Sarana dan prasarana;
5) Pendanaan/Pembiayaan;
6) Organisasi;
7) Manajemen Satuan Pendidikan; dan
8) Peran serta masyarakat.
b) Memiliki dokumen kajian tentang prospek pendirian Satuan Pendidikan
Khusus formal yang tertuang dalam dokumen RIPS tersebut di atas, dilihat
dari aspek pendaftar, keuangan, sosial-budaya, tata ruang, geografis dan
ekologis, yang didukung dengan :
1) data mengenai perimbangan antara jumlah Satuan Pendidikan
Khusus formal dengan penduduk usia sekolah di wilayah tersebut;
2) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan
pendidikan paling sedikit untuk 1 (satu) tahun akademik berikutnya;
3) data mengenai status kepemilikan tanah dan/atau bangunan satuan
pendidikan yang didukung dengan dokumen kepemilikan yang sah,
serta tidak sedang berada dalam status konflik, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan atas nama pemerintah,
pemerintah daerah atau badan penyelenggara, dan dinyatakan telah
memenuhi persyaratan, minimal sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Pendidikan Khusus.

III - 8
c) Khusus untuk pendirian Satuan Pendidikan Khusus yang diselenggarakan
oleh masyarakat (SLB Swasta), harus sudah memiliki Lembaga/Yayasan/
Badan Penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip nirlaba sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan (dibuktikan dengan dokumen
terkait Badan/Lembaga/Yayasan Penyelenggara Satuan Pendidikan
dimaksud).
d) Memiliki Pendidik dan Tenaga Kependidikan sekurangnya sesuai standar
pelayanan minimal pada aspek Kualifikasi dan Kompetensi sebagai
berikut :
1) Kepala Sekolah memiliki kriteria umum :
a) Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau Diploma-
4 kependidikan atau non-kependidikan dari Perguruan Tinggi
yang terakreditasi;
b) Pada waktu diangkat sebagai Kepala Sekolah telah berusia
setinggi-tingginya 56 tahun;
c) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun menurut jenjang Satuan Pendidikan Khusus (SLB);
d) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi PNS dan bagi
Non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang;
e) Memiliki kriteria khusus : (1) Berstatus sebagai guru SLB, (2)
Memiliki sertifikat pendidik SLB, dan (3) Memiliki sertifikat kepala
sekolah (SLB) yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
pemerintah.
f) Memiliki kompetensi dasar pada aspek kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi dan sosial.
2) Tenaga Pendidik/Guru Mata Pelajaran memiliki kriteria :
a) Satuan Pendidikan Khusus (SLB) memiliki sekurang-kurangnya 1
(satu) orang guru Sarjana (S1) Pendidikan Khusus.
b) Setiap pendidik/guru memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
c) Kompetensi pendidik/guru sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan khusus, meliputi : kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3) Tenaga Kependidikan lain (tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium) memiliki Kriteria :
a) Tenaga Administrasi :
I. Satuan Pendidikan Khusus memiliki 1 (satu) orang Kepala
Tata Usaha dengan kualifikasi akademik pendidikan minimal
Diploma-3 dengan jurusan/program keahlian yang relevan.
II. Memiliki sekurangnya 2 (dua) orang staf Tata Usaha
Sekolah, dengan kualifikasi akademik minimal Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau sederajat.

III - 9
b) Tenaga Perpustakaan
Memiliki sekurangnya 1 (satu) orang petugas/tenaga
perpustakaan (pustakawan), dengan kualifikasi akademik
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat.
e) Satuan Pendidikan Khusus Sekolah memiliki Sarana dan Prasarana
Pendidikan, dengan standar minimal sebagai berikut :
1) Sarana Pendidikan
I. Memiliki Ruang Pembelajaran Umum (RPU) sesuai dengan
standar sarana prasarana pendidikan, meliputi sekurangnya :
Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan, Ruang Laboratorium dan
Ruang Laboratorium Komputer.
II. Memiliki Ruang Penunjang sesuai dengan standar sarana
prasarana pendidikan, meliputi sekurangnya : Ruang Kepala
Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha, Ruang Konseling dan
Toilet.
2) Prasarana Pendidikan
I. Satuan Pendidikan/Sekolah terletak di lokasi yang memenuhi
syarat keamanan.
II. Satuan Pendidikan/Sekolah terletak di lokasi yang memenuhi
syarat kenyamanan untuk keberlang-sungan proses belajar
mengajar.
III. Bangunan sekolah berada di lokasi sesuai dengan
peruntukannya, dengan luas lantai bangunan sesuai ketentuan
luas minimal.
f) Satuan Pendidikan Khusus memiliki Sumber Pembiayaan sebagai berikut :
1) Satuan Pendidikan Khusus yang diselenggarakan oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah memiliki sumber pembiayaan berasal dari
APBN/APBD dan sumbangan masyarakat;
2) Satuan Pendidikan Khusus yang diselenggarakan oleh masyarakat
memiliki sumber pembiayaan tetap atas nama Lembaga/Yayasan
Penyelenggara Pendidikan, dibuktikan dengan copy bukti rekening
giro atas nama Lembaga/Yayasan tersebut untuk 3 (tiga) bulan
terakhir dalam bentuk uang tunai yang disimpan di Bank pemerintah
atau swasta, untuk anggaran operasional sekolah sekurangnya
selama 3 (tahun) kedepan.
3) Memiliki rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS)
untuk 1 (satu) tahun anggaran.
g) Satuan Pendidikan Khusus memiliki Pedoman yang mengatur tentang :
1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Silabus.
2) Kalender Pendidikan/Akademik, yang menunjukkan seluruh kategori
aktivitas satuan pendidikan selama 1 (satu) tahun dan dirinci secara
semesteran, bulanan dan mingguan.
3) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan.
4) Pembagian tugas di antara pendidik dan tenaga kependidikan.
5) Peraturan akademik.

III - 10
6) Tata Tertib Satuan Pendidikan, yang minimal meliputi : Tata Tertib
Pendidik, Tenaga Kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.
7) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
satuan pendidikan, serta hubungan antara warga satuan pendidikan
dan masyarakat.
8) Biaya operasional pendidikan.
h) Satuan Pendidikan Khusus dikelola atas dasar Rencana Kerja Tahunan,
yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Jangka Menengah Satuan
Pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun, meliputi :
1) Kalender Pendidikan/Akademik, meliputi : Jadwal Pem-belajaran,
ulangan, ujian sekolah, kegiatan ekstra-kurikuler dan hari libur.
2) Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk
tahun pelajaran berikutnya.
3) Mata pelajaran yang diajarkan pada semester gasal, semester
genap dan semester pendek bila ada.
4) Penugasan pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan akademik
lainnya.
5) Buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata
pelajaran.
6) Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana
pembelajaran.
7) Pengadaan, penggunaan dan persediaan minimal bahan habis
pakai.
8) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang
meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta dan
penyelenggara program.
9) Jadwal rapat dewan pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan
dengan orangtua/wali peserta didik dan rapat satuan pendidikan
dengan komite sekolah.
10) Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Satuan Pendidikan
(RAPBS) untuk masa kerja 1 (satu) tahun.
11) Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan
pendidikan selama 1 (satu) tahun terakhir.

3. Kurikulum dan Pembelajaran


1. Jalur Pendidikan Khusus/SLB dapat berupa :
a. Jalur akademik, bertujuan mempersiapkan peserta didik berkebutuhan
khusus untuk melanjukan pendidikan lebih tinggi.
b. Jalur vokasional, bertujuan menyiapkan peserta didik berkebutuhan
khusus untuk menguasai kompetensi keterampilan guna memasuki
dunia kerja sebagai bekal hidup mandiri di masyarakat.
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum Pendidikan Khusus/SLB dikembangkan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

III - 11
a. Kurikulum Pendidikan Khusus/SLB tanpa hambatan intelektual
menggunakan struktur kurikulum sekolah reguler, ditambah program
khusus/kompensatoris sesuai dengan kekhususan.
b. Kurikulum Pendidikan Khusus/SLB dengan hambatan intelektual
menggunakan struktur kurikulum khusus.
3. Lama Pendidikan
a. SDLB sekurang-kurangnya enam tahun;
b. SMPLB sekurang-kurangnya tiga tahun
c. SMALB dan SMKLB sekurang-kurangnya tiga tahun, dengan
dimungkinkan penambahan waktu untuk program pasca sekolah
(post school transition program) bagi anak dengan hambatan
intelektual
4. Penilaian Hasil Belajar
a. Penilaian hasil belajar Pendidikan khusus/SLB jalur akademik terdiri
atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ujian tingkat
kompetensi, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian
sekolah dan ujian nasional.
b. Penilaian hasil belajar Pendidikan khusus/SLB jalur vokasional terdiri
atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ulangan kenaikan kelas, ujian
sekolah

4. Peserta Didik
1. Peserta didik Pendidikan khusus/SLB jalur akademik adalah peserta didik
berkebutuhan khusus tanpa hambatan/gangguan intelektual.
2. Peserta didik Pendidikan Khusus/SLB jalur vokasional adalah peserta didik
berkebutuhan khusus dan atau ABK dengan hambatan/gangguan
intelektual.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Pendidik
a. Pengertian
1) Guru pendidikan khusus adalah tenaga pendidik yang memenuhi
kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik bagi
pesertadidik berkebutuhan khusus karena kelainan fisik, emosional,
mental, intelektual, sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa pada satuan pendidikan khusus, satuan pendidikan
umum dan/atau satuan pendidikan kejuruan.
2) Pendidikan Khusus adalah pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial dan/atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, yang
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan
khusus pada tingkat pendidikan prasekolah, dasar dan menengah.
3) Satuan pendidikan khusus adalah sebutan untuk kelompok layanan
pendidikan pada tingkat pendidikan prasekolah, dasar dan menengah
yang menyelenggarakan pendidikan jalur formal bagi peserta didik

III - 12
berkebutuhan khusus karena kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa. Bentuk satuan pendidikan khusus pada jalur formal terdiri
atas TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB.
b. Jenis Guru Pendidikan Khusus
1) Guru Kelas TKLB.
2) Guru Kelas SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB.
3) Guru Mata Pelajaran.
c. Standar Kualifikasi Akademik Guru Pendidikan Khusus
1) Kualifikasi Akademik Guru Kelas TKLB.
a) Berpendidikan minimum D-IV atau S1 Pendidikan Luar
Biasa/Pendidikan Khusus (PLB/PKh) yang diperoleh dari
Program Studi/Jurusan PLB/PKh yang terakreditasi.
b) Memiliki sertifikat pendidik untuk guru pendidikan khusus yang
diperoleh dari perguruan tinggi penyelenggara program
pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi
terakreditasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
2) Kualifikasi Akademik Guru Kelas SDLB.
a) Berpendidikan minimum D-IV atau S1 PLB/PKh yang diperoleh
dari Program Studi/Jurusan PLB/PKh yang terakreditasi.
b) Memiliki sertifikat pendidik untuk guru pendidikan khusus yang
diperoleh dari perguruan tinggi penyelenggara program
pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi
terakreditasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
3) Kualifikasi akademik Guru Mata Pelajaran SDLB, SMPLB, SMALB,
SMKLB.
a) Berpendidikan minimum D-IV atau S1 dari Program
Studi/Jurusan yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan dan diperoleh dari Program Studi/Jurusan yang
terakreditasi.
b) Memiliki sertifikat pendidik untuk guru pendidikan khusus yang
diperoleh dari perguruan tinggi penyelenggara program
pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi
terakreditasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan terdiri atas : kepala tata usaha, tenaga administrasi,
tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, terapis, psikolog dan
tenaga kebersihan dan/atau penjaga sekolah.

6. Sarana dan Prasarana


1. Sarana pendidikan adalah segala bentuk, model, dan alat yang
digunakan untuk menunjang dan membatu proses pembelajaran untuk
mempercepat daya serap dan pencapaian kurikulum. Sarana
pendidikan yang digunakan untuk alat bantu dalam menunjang proses
pembelajaran meliputi media pendidikan, alat peraga, alat praktik, dan
perbukuan sekolah.

III - 13
2. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat yang mendukung
terlaksananya proses pembelajaran baik langsung maupun tak
langsung. Prasarana pendidikan meliputi sarana fisik sekolah seperti
bangunan, jalan, sanitasi, listrik, telepon, air, lapangan olahraga, dan
sebagainya. Perabot sekolah meliputi meja kursi belajar, meja kursi
guru, papan tulis, dan mebelair lain yang digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran. Pengelolaan sarana prasarana Pendidikan
Khusus diatur dan dicatat secara khusus sehingga jelas status
kepemilikan dan penggunaannya. Namun demikian fasilitas umum
seperti halaman upacara, lapangan olahraga/ bermain, ruang program
khusus, laboratorium, perpustakaan, uks, tempat ibadah, area parkir,
gudang, aula/ruang serbaguna, dapat digunakan bersama.
Pengelolaan sarana prasarana dilakukan melalui perencanaan,
pengadaan, pencatatan, penggunaan, pemeliharaan dan
penghapusan :
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan antara lain membuat analisis kebutuhan
sarana prasarana pendidikan untuk mendukung proses
pembelajaran dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Untuk
kebutuhan sarana pendidikan dalam proses pembelajaran
dilakukan dengan cara menganalisis kurikulum sesuai dengan
kebutuhan peserta didik per jenis kelainan. Untuk perencanaan
prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan jumlah peserta
didik, luas lahan, dan kemampuan keuangan daerah.
b. Pengadaan
Proses pengadaan dilakukan melalui pengadaan langsung oleh
sekolah atau lembaga secara swadana atau dari pemerintah dan
atau dari masyarakat lingkungan serta dari lembaga lain yang
sah dan tidak mengikat.
c. Pencatatan
Mekanisme pengelolaan sarana prasarana pendidikan harus
didata, dicatat, diinventarisasi dan dilakukan evaluasi terhadap
kesesuaian kebutuhan dan pemakaian dalam proses
pembelajaran sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban
penggunaan sarana pendidikan.
d. Penggunaan
Sarana prasarana digunakan dalam proses pembelajaran
digunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran per jenis kelaianan peserta didik dengan prinsip
efektif dan efisien.
e. Pemeliharaan
Semua bentuk sarana prasarana pendidikan harus dilakukan
perawatan dan pemeliharaan agar berdaya guna dan berhasil
guna. Pemeliharaan peralatan dapat dilakukan secara berkala
atau periodik maupun sesaat sesuai dengan situasi dan kondisi
barang.

III - 14
f. Penghapusan
Sarana prasarana yang sudah tidak layak pakai dalam menunjang
proses pembelajaran harus dilakukan pendataan, pencatatan dan
diusulkan untuk dihapuskan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Pengelolaan Sarana dan Prasarana satu atap harus ada pemisahan
antara Sarana Prasarana milik PK Dikdas dan milik PK Dikmen.
4. Prasarana Belajar
a. Ruang Kelas dengan formasi tempat duduk yang mudah
dipindah-pindah sesuai dengan keperluan dengan rasio maksimal
1 : 5 = SDLB,
1 : 8 = SMPLB,
1 : 8 = SMALB dan SMKLB
b. Ruang Perpustakaan
c. Ruang IT/Komputer
d. Laboratorium sederhana dan yang dapat mendukung proses
pembelajaran (Lab. komputer, Lab. IPA, Lab. Bahasa)
e. Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha
f. Ruang Keterampilan atau Ruang Praktek Vokasional
g. Ruang program khusus/ruang terapi
h. Toilet
i. Tempat Ibadah
j. UKS
k. Ruang Tunggu
l. Gudang
5. Sarana pembelajaran
a. Alat peraga yang mendukung kegiatan pembelajaran.
b. Alat dan bahan praktik keterampilan vokasional
c. Media pembelajaran, seperti LCD dan Komputer
d. Perangkat ICT dengan jaringan internet.
e. Bahan ajar dan buku pegangan guru.
f. Buku pelajaran, buku teks, buku teks pelengkap, buku sumber,
buku referensi dan buku bacaan.
6. Pembiayaan
a. Satuan biaya pendidikan mengacu Permendiknas No. 69/2009,
tentang standar pembiayaan.
b. Biaya pendidikan dapat bersumber dari pemerintah (pusat,
provinsi, kabupaten/kota), masyarakat dan sumber lain yang sah
dan tidak mengikat.
c. Anggaran pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB dan SMKLB
harus dikelola secara akuntabel, efisien dan transparan.
7. Kerja Sama
Sekolah melakukan kerja sama dengan pihak lain, seperti
kementerian/dinas terkait, perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan dunia
usaha/dunia industri.

III - 15
7. Waktu Pengajuan Proposal
Waktu pengajuan proposal Perizinan Pendirian dan Satuan Pendidikan Khusus
atau Menengah baru dan Perubahan Satuan Pendidikan Khusus atau Menengah
kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diatur sesuai SOP dengan urutan
sebagai berikut :
1. Pengajuan Proposal
2. Pelaksanaan Verifikasi Administrasi dan Teknis
3. Proses Penetapan Surat Keputusan

C. PERIZINAN PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS


1. Pengertian
Pendirian Satuan Pendidikan Khusus merupakan pembukaan Sekolah Luar Biasa
(TKLB/SDLB/SMPLB/SMALB/SMKLB) baru.

2. Persyaratan Pendirian
1. Persyaratan Umum
a. Memiliki Akte Notaris dan tercatat di Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia (KEMENHUKHAM) dan struktur organisasi yayasan
atau badan hukum lainnya (bagi sekolah yang didirikan oleh
yayasan).
b. Sertifikat Tanah a.n. Penyelenggara Pendidikan
c. Memiliki hasil studi kelayakan yang mendukung didirikannya
Pendidikan Khusus/SLB dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
d. Memiliki bangunan Pendidikan Khusus/SLB : minimal ruang kepala
sekolah, ruang guru, ruang kelas, ruang program
khusus/Asessmen dan toilet.
e. Memiliki IMB peruntukan sekolah dan memiliki surat keterangan
domisili berikut izin lingkungan.
f. Khusus Unit Sekolah Baru berstatus negeri luas tanah minimal
5000 (lima ribu) meter persegi, dan Unit Sekolah Baru berstatus
swasta luas tanah minimal 1800 (Seribu Delapan Ratus) meter
persegi.
g. Di wilayah Kecamatan yang sama belum ada Pendidikan
Khusus/SLB sejenis.
h. Jarak antara Pendidikan Khusus/SLB yang satu dengan yang lain
minimal 1 km di dalam kota dan 5 km di luar kota.
i. Mendapat persetujuan dari sekolah sejenis yang terdekat atau
warga masyarakat di lingkungan sekolah tersebut didirikan.
2. Persyaratan Khusus
a. Sekurang-kurangnya memiliki 6 (enam) orang peserta didik.
b. Memiliki tenaga pendidik sekurang-kurangnya 1 (satu) orang guru kelas
dengan berlatar belakang PLB/Pkh, dan Kepala Sekolah.
c. Bersedia melaksanakan kurikulum nasional yang berlaku.
d. Memiliki sumber dana yang menjamin kelangsungan penyelenggaraan
pendidikan dan tidak memberatkan siswa.
e. Memiliki tempat belajar dan ruang program khusus.

III - 16
f. Memilki buku pelajaran dan peralatan pendidikan khusus.
g. Memilki buku pedoman guru dan buku siswa.

3. Mekanisme Izin Pendirian dan Operasional


1. Mekanisme Umum
a. Usulan izin pendirian dan operasional Pendidikan Khusus/SLB kepada
Gubernur melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP), tembusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.
b. Dilakukan proses studi kelayakan, verifikasi.
2. Mekanisme Khusus
a. Izin Pendirian untuk Pendidikan Khusus/SLB yang didirikan oleh
Pemerintah Provinsi :
1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
menugaskan Tim penilai studi kelayakan.
2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
mengajukan permohonan izin pendirian dan operasional kepada
Gubernur melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) dengan melampirkan hasil studi kelayakan.
3) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah menerima usul rencana pendirian satuan pendidikan,
menerbitkan surat rekomendasi tentang izin pendirian satuan
pendidikan atau pemberitahuan penolakan pendirian satuan
pendidikan.
4) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menerbitkan Surat
Keputusan pendirian dan operasional Pendidikan Khusus/SLB
apabila persyaratan telah dipenuhi.
b. Izin Pendirian untuk Pendidikan Khusus/SLB yang didirikan oleh
masyarakat :
1) Lembaga penyelenggara mengajukan berkas izin pendirian satuan
pendidikan khusus/SLB melalui aplikasi SIAP JATENG kepada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
2) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Tim penilai
studi kelayakan untuk mengkaji usulan izin pendirian Pendidikan
Khusus/SLB dan merekomendasi hasil studi kelayakan.
3) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menindaklanjuti
rekomendasi untuk dibuatkan surat keputusan kepada pemohon
izin pendirian SLB.

D. IZIN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS


1. Pengertian
Perubahan Satuan Pendidikan adalah berubahnya nama dan/atau bentuk
satuan pendidikan, karena alasan :

III - 17
1. Perubahan nama dan/atau bentuk dari nama dan/atau bentuk Satuan
Pendidikan tertentu menjadi nama dan/atau bentuk Satuan Pendidikan
yang lain.
2. Penggabungan 2 (dua) atau lebih satuan pendidikan menjadi 1 (satu)
satuan pendidikan baru.
3. Pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi 2 (dua) satuan
pendidikan atau lebih, atau
4. Perubahan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat
menjadi diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah.
5. Perubahan lembaga/yayasan penyelenggara Satuan Pendidikan.
6. Pengembangan (bertambah dan/atau berubah) bidang/program
keahlian/jenis ketunaan; dan
7. Perubahan program keahlian pada satu bidang keahlian.

2. Persyaratan Perubahan Satuan Pendidikan Khusus


Persyaratan yang harus dipenuhi untuk pengajuan perubahan Satuan
Pendidikan Khusus :
1. Pengajuan Proposal Perubahan Nama dan/atau Bentuk Satuan Pendidikan
Khusus, dengan struktur bahasan meliputi :
a. Latar Belakang Perubahan Satuan Pendidikan Khusus (Identifikasi
permasalahan/kondisi sekarang, Dasar Pelaksanaan, Tujuan
Perubahan Nama dan/atau Bentuk Satuan Pendidikan, Rumusan
konsep perubahan Satuan Pendidikan Khusus dan Manfaat
perubahan).
b. Kajian tentang Prospek Perubahan Satuan Pendidikan Khusus (Aspek
finansial/ekonomi, Aspek Sosial Budaya, potensi pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan, dan lain-lain).
c. Kajian penyesuaian dokumen Rencana Induk Pengembangan
Sekolah (RIPS) selama 5 (lima) tahun, sesuai perubahan yang
diajukan, di antaranya meliputi :
a) Visi dan misi
b) Kurikulum
c) Peserta didik;
d) Pendidik dan tenaga kependidikan;
e) Sarana
f) Prasarana;
g) Organisasi penyelenggara;
h) Pendanaan;
i) Manajemen lembaga pendidikan;
j) Penamaan sekolah;
k) Peran serta masyarakat; dan
l) Rencana pentahapan pelaksanaan.
2. Khusus untuk perubahan satuan pendidikan melalui Penggabungan 2
(dua) atau lebih satuan pendidikan menjadi 1 (satu) satuan pendidikan
baru dan Pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi 2 (dua)
satuan pendidikan atau lebih, maka lembaga/yayasan/badan
penyelenggara satuan pendidikan harus melampirkan:

III - 18
a) Surat Pernyataan bermeterai yang menyatakan tentang Rencana
pengalihan tanggungjawab akademik dan administratif peserta didik
dan pendidik/tenaga kependidikan kepada Satuan Pendidikan yang
baru sesuai jenjang dan jenis pendidikan.
b) Surat Pernyataan kesediaan pengembalian aset milik Pemerintah atau
Pemerintah Daerah kepada Gubernur berdasarkan mekanisme yang
diatur sesuai peraturan perundang-undangan.

3. Mekanisme Izin Perubahan


1. Mekanisme Umum
a. Usul izin perubahan Pendidikan Khusus/SLB kepada Gubernur melalui
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP),
tembusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
b. Dilakukan proses studi kelayakan, verifikasi.
2. Mekanisme Khusus
a. Izin Perubahan untuk Pendidikan Khusus yang didirikan oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah :
1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
menugaskan Tim penilai studi kelayakan.
2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
mengajukan permohonan izin perubahan kepada Gubernur melalui
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) dengan melampirkan hasil studi kelayakan.
3) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
menerima usul rencana perubahan satuan pendidikan, menerbitkan
surat rekomendasi tentang izin perubahan satuan pendidikan atau
pemberitahuan penolakan perubahan satuan pendidikan.
4) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menerbitkan Surat
Keputusan perubahan dan operasional Pendidikan Khusus/SLB
apabila persyaratan telah dipenuhi.
b. Izin Perubahan untuk Pendidikan Khusus/SLB yang didirikan oleh
masyarakat :
1) Lembaga penyelenggara mengajukan permohonan izin perubahan
dan izin operasional Pendidikan Khusus/SLB kepada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
2) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
menugaskan Tim penilai studi kelayakan untuk mengkaji usulan izin
perubahan dan operasional Pendidikan Khusus/SLB.
3) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menerbitkan surat
keputusan izin perubahan dan operasional Pendidikan Khusus/SLB
apabila persyaratan telah dipenuhi atau pemberitahuan penolakan
perubahan Pendidikan Khusus/SLB.

III - 19
E. PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS
1. Pengertian
Penutupan Satuan Pendidikan merupakan penghentian kegiatan operasional
penyelenggaraan pendidikan oleh Satuan Pendidikan atau penghapusan
kelembagaan Satuan Pendidikan, dikarenakan beberapa alasan :
a. Lembaga/Satuan Pendidikan sudah tidak memenuhi persyaratan
pendidikan;
b. Lembaga/Satuan Pendidikan sudah tidak menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran;
c. Lembaga/Satuan Pendidikan dinyatakan pailit oleh pihak yang berwenang;
d. Lembaga/Satuan Pendidikan tidak mentaati ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2. Mekanisme Penutupan
a. Penutupan Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah
ditetapkan oleh Gubernur melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) atas usulan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
b. Penutupan Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat
ditetapkan oleh Gubernur melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) atas usulan Kepala Sekolah/Ketua
Yayasan/Lembaga.

F. SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI KELEMBAGAAN


1. Penataan Kelembagaan
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah.
Dalam melaksanakan penataan kelembagaan Pendidikan Khusus/Sekolah
Luar Biasa, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah memiliki peran sebagai
berikut :
a. Menyusun, menetapkan dan mensosialisasikan pedoman teknis
penyelenggaraan Pendidikan Khusus/SLB.
b. Melaksanakan pemberdayaan, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
program penyelenggaraan Pendidikan Khusus/SLB.
c. Meningkatkan kualitas kelembagaan Pendidikan Khusus/SLB.
d. Melakukan identifikasi dan pemetaan tipe kelembagaan Pendidikan
Khusus/SLB.
e. Melakukan penataan kelembagaan Pendidikan Khusus/SLB.
f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan Pendidikan
Khusus/SLB.
g. Melaksanakan pembinaan dalam penyelenggaraan Pendidikan
Khusus/SLB.

b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


a. Mengkoordinasikan kegiatan penataan kelembagaan Pendidikan
Khusus/SLB di tingkat kabupaten/kota.

III - 20
b. Memberikan rekomendasi pendirian Pendidikan Khusus /SLB baru di
wilayah masing-masing.
c. Memfasilitasi proses penataan kelembagaan Pendidikan Khusus/SLB di
tingkat kabupaten/kota

c. Sekolah
Fungsi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan khusus pada satuan
Pendidikan Khusus/SLB sebagai berikut :
a. Merencanakan dan melaksanakan penataan kelembagaan Pendidikan
Khusus/SLB.
b. Supervisi, Mengevaluasi, dan melaporkan penyelenggaraan
Pendidikan Khusus/SLB dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders).

d. Komite Sekolah
Komite sekolah membantu kelancaran penyelenggaraan satuan pendidikan
khusus/SLB.

2. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi


Upaya pengendalian dan penjaminan mutu satuan pendidikan Penyelenggara
satuan pendidikan Khusus/SLB Pemerintah Pusat bersama-sama dengan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan/atau
Kabupaten/Kota secara berkala melaksanakan supervisi monitoring dan
evaluasi.
a. Pelaksanaan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
Supervisi, Monitoring dan evaluasi merupakan bagian integral dari
perbaikan dan peningkatan mutu satuan pendidikan khusus/sekolah Luar
Biasa. Supervisi Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dengan
menggunakan angket, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Sasaran
supervisi monitoring dan evaluasi adalah stakeholders (kepala sekolah,
guru, peserta didik, orang tua dan komite sekolah serta dunia usaha).
Hasil supervisi dan monev dianalisis dan dinilai untuk menentukan
kebijakan berikutnya.
b. Pelaksana Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
Supervisi, Monitoring dan Evaluasi dapat dilakukan oleh (1) Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus dan/atau (2) Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi/ Kabupaten/Kota.
c. Aspek yang supervisi, Dimonitor dan Dievaluasi
Aspek yang supervisi dan dimonitor serta dievaluasi meliputi 8 Standar
Nasional Pendidikan/SNP.
d. Waktu Pelaksanaan supervisi, Monitoring dan Evaluasi
Waktu pelaksanaan supervisi, monitoring dan evaluasi satuan
Pendidikan Khusus/SLB dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam
satu tahun pelajaran dan/atau tahun anggaran, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Instrumen Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
Instrumen supervisi, monitoring dan evaluasi mengacu pada 8 (delapan)

III - 21
Standar Nasional Pendidikan.

3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi pihak berwenang
dapat memberikan penghargaan atas prestasi atau mendapatkan pembinaan
apabila ditemukan penyimpangan dalam penyelenggaraan satuan
pendidikan Khusus/SLB.

4. Format Instrumen Penutupan SLB (Contoh dan Aplikasi terlampir)

III - 22
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Kurikulum Nasional dan melengkapi


pemenuhan Standar Nasional Pendidikan yang diberlakukan pada Satuan
Pendidikan Khusus atau Menengah yang baru didirikan.

2. Pakta Integritas Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Khusus (SLB) sesuai dengan


Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

3. Instrumen Verifikasi Teknis Perizinan Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan


Pendidikan Khusus (SLB).

III - 23
DAFTAR ISI

SAMPUL . ............................................................................................................. i

PROFIL YAYASAN ............................................................................................... ii

BADAN PENYELENGGARA BERBADAN HUKUM ................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ vi

BAB II PESYARATAN PENDIRIAN ....................................................................... vii

A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK PEDIRIAN


SATUAN PENDIDIKAN FORMAL ......................................................... viii
a.a. Segi Tata Ruang .......................................................................... 1
a.b. Geografis .....................................................................................
a.c. Ekologis .......................................................................................
a.d. Segi Prospek Pendaftar ..............................................................
a.e. Keuangan ....................................................................................
a.f. Sosial (dukungan pemerintah setempat , desa RT, RW s.d
Kecamatan) ........................................................................................
a.g. Budaya ........................................................................................
a.h. Penduduk Usia Sekolah di wilayah tersebut ..............................
a.i. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan Pendidikan yang di
Usulkan di Antara Gugus Satuan Pendidikan Formal Sejenis .....
a.j. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung dan Lingkungan
Jangkauan Satuan Pendidikan Formal Sejenis Yang Ada ...........
a.k. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk Kelansungan Pendidikan
Paling Sedikit untuk 1 Tahun Akademik Berikutnya ..................
a.l. Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan Satuan
Pendidikan Dibuktikan dengan Dokumen Kepemilikan yang
Sah
sesuia dengan Ketentuan Perundang-Undangan atas
Nama Pemerintah Daerah, atau Badan Penyelenggara .............

B. ISI PENDIDIKAN ................................................................................


C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ..
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ..........................................
E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN................................................................
F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI ................................................
H. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN ..........................................
I. STANDAR PELAYANAN MINIMAL .......................................................

BAB III RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN PENDIDIKAN


MINIMAL SELAMA 5 (LIMA) TAHUN ...................................................
A. VISI DAN MISI ................................................................................

III - 24
B. KURIKULUM ....................................................................................
C. PESERTA DIDIK...............................................................................
D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.......................................
E. SARANA DAN PRASARAN ................................................................
F. PENDANAAN ....................................................................................
G. ORGANISASI ...................................................................................
H. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN ...............................................
I. PERAN SERTA MASYARAKAT ..........................................................

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SURAT PERNYATAAN .....................................................................
2. SURAT ..............................................................................................

III - 25
KOP CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH

Kepada;
Yth. Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP)
Provinsi Jawa Tengah
Di

Semarang

SURAT PENGATAR
NOMOR :

Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan dengan hormat,

NO. URAIAN BANYAKNYA KETERANGAN

Hasil Verifikasi 1 Bendel Diajukan dengan


Proposal Kelayakan hormat
Pendirian SMA/SMK/SLB untukdapatdiproses
............... lebih lanjut.
Hasil verifikasi
proposaldinyatakan
layak,(terlampir)

Kab./Kota ............ , ............... 2021

Kepala Cabang Dinas Pendidikan


Wilayah

...............................................................
NIP. ....................................................

III - 26
Lampiran surat pengantar hasil verifikasi proposal

Nomor :

Tanggal :

CEK LIST HASIL VERIFIKASI PROPOSAL

PERIZINAN PENDIRIAN SEKOLAH LUAR BIASA SWASTA

Nama Yayasan/Penyelenggara :

Pendidikan

Nama Pemilik/Ketua Yayasan :

Alamat Yayasan :

No. Telp. : Fax :

Nama Sekolah : Sekolah 1

Kompetensi Keahlian :

Alamat Sekolah :

No. Telp. : Fax :

Alamat :
email

Nomor Bada Hukum Kemenkuham : Tanggal

III - 27
NO URAIAN ADA TIDAK KURA KETERANGAN
NG
ADA

1. ................................................................................................
URAT PERMOHONAN DARI KETUA YAYASAN
KEPADA KEPALA DMPTSP
2. ................................................................................................
AKTA INTEGRITAS
3. ................................................................................................
ADAN PELENGGARA BERBADAN HUKUM
4. ................................................................................................
ZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) BERLAKU
EFEKTIF, PERSETUJUAN
5. ................................................................................................
ANGUNAN GEDUNG
BAB II PESYARATAN PENDIRIAN

A. HASIL STUDI KELAYAKAN PROSPEK PEDIRIAN


SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
a.a. Segi Tata Ruang

a.b. Geografis

a.c. Ekologis

a.d. Segi Prospek Pendaftar

a.e. Keuangan

a.f. Sosial

a.g. Budaya

a.h. Penduduk Usia Sekolah di wilayah tersebut

a.i. Data Mengenai Perkiraan Jarak Satuan Pendidikan


yang di Usulkan

di Antara Gugus Satuan Pendidikan Formal Sejenis

a.j. Data Mengenai Kapasitas Daya Tampung dan


Lingkungan Jangkauan Satuan

Pendidikan Formal Sejenis Yang Ada

a.k. Data Perkiraan Pembiayaan Untuk Kelangsungan


Pendidikan Paling

Sedikit untuk 1 Tahun Akademik Berikutnya

a.l. Data Status Kepemilikan Tanah dan/atau


Bangunan Satuan Pendidikan

Dibuktikan dengan Dokumen Kepemilikan yang Sah


sesuia dengan

Ketentuan Perundang-Undangan atas Nama


Pemerintah Daerah,

atau Badan Penyelenggara

B. ISI PENDIDIKAN

C. JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN

III - 28
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

E. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

F. SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI

H. MANAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN

I. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BAB III RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SATUAN


PENDIDIKAN MINIMAL

SELAMA 5 (LIMA) TAHUN

J. VISI DAN MISI


K. KURIKULUM
L. PESERTA DIDIK
M. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
N. SARANA DAN PRASARAN
O. PENDANAAN
P. ORGANISASI
Q. MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
R. PERAN SERTA MASYARAKAT
LAMPIRAN-LAMPIRAN

3. SURAT PERNYATAAN .....


4. SURAT ...................

...................................., ............................ , 202

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

.....................................................................

NIP.

III - 29
FORMULIR PENGAJUAN PERIZINAN PENDIRIAN
SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS BARU

NAMA LEMBAGA/YAYASAN PENYELENGGARA SATUAN PENDIDIKAN


KHUSUS :

................................................................................................................................
.

ALAMAT LEMBAGA/YAYASAN :

................................................................................................................................
.

NAMA SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS :

SLB : ...................................................................................................................

JENIS KETUNAAN :

 ........................................................................................................................
.

 ........................................................................................................................
.

 ........................................................................................................................
.

 ........................................................................................................................
.

 ........................................................................................................................

III - 30
Aplikasi SIAP JATENG
IZIN PENDIRIAN PROGRAM ATAU SATUAN PENDIDIKAN
( SLB )

Nama Yayasan/Penyelenggara
Pendidikan : ………………………………………………………………………
Nama Pemilik/Ketua Yayasan : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Alamat Yayasan : No. Telp. ………………….. No. Fax : ……………………
Nama Satuan Pendidikan yang
akan didirikan : ………………………………………………………………………
Alamat Satuan Pendidikan yang Jl. .…………………………………………………………………
akan didirikan : Kec. ………………………………………………….……………
Kab/Kota ……………………………………….……………….
No. Telp. ………..………… No. Fax : …………………….
Alamat Email : ……………………………………………………………....………

Kelengkapan
No Indikator
Ya Tidak
Memiliki Surat Pengantar dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
1
Pemohon dilengkapi dengan hasil verifikasi proposal
2 Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dari Lembaga OSS
3 Pemenuhan Komitmen Izin Usaha :
- Izin Lokasi
- Izin Lokasi Perairan Kabupaten/Kota
- Izin Lingkungan
- IMB
4 Pemenuhan Komitmen Izin Operasional :
Proposal yang memuat :
- Hasil Studi Kelayakan
- Isi Pendidikan
- Jumlah dan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Sarana dan Prasarana Pendidikan
- Pembiayaan Pendidikan
- Sistem Evaluasi dan Sertifikasi
- Manajemen dan Proses Pendidikan
- Sertifikat Tanah a.n Penyelenggara Pendidikan
JUMLAH
Keterangan :
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua persyaratan.
*) Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan penilaian
terhadap studi kelayakan paling lama 30 (tiga puluh) hari.
*) Pemenuhan komitmen operasional wajib dipenuhi pelaku usaha paling lama 1
(satu) tahun sejak diterimanya izin usaha.

III - 31
*) Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya wajib memastikan terpenuhinya
Komitmen Izin Operasional paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya
pemenuhan komitmen dari pelaku usaha

Verifikator, Pemohon,

……………………………………… ……………………...………….
NIP. …………………………………… No. HP/Telp (yang bisa dihubungi) : ………………….…

III - 32
INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI
PERIZINAN PENDIRIAN SLB

Nama Yayasan/Penyelenggara
Pendidikan : ……………………………………………………………………..
Nama Pemilik/Ketua Yayasan : ……………………………………………………………………..
Alamat Yayasan : ……………………………………………………………………..
No. Telp. ………………….. No. Fax : ……………………
Nama Calon Sekolah : ……………………………………………………………………..
Alamat Calon Sekolah : Jl. ..………………………………………………………………..
Kec. ………………………………………………….……………
Kab/Kota .………………………………………….……………
No. Telp. ………………….. No. Fax : ……………………
Alamat Email : ……………………………………………………………………..
Nama Badan Hukum
Kemenkumham : ……………………………………………………………………..
Nomor ……….………….. Tanggal …..……………………

Kelengkapan
No Indikator
Ya Tidak
Memiliki Surat Pengantar dari Cabang Dinas Pendidikan
1
Wilayah Pemohon dilengkapi dengan hasil verifikasi proposal
Permohonan pendirian dari Penyelenggara Pendidikan (nomer
2
dan tanggal surat terbaru)
Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data
3
faktual
4 Memiliki Akte Pendirian Lembaga/Yayasan Penyelenggara
Lembaga pengusul memiliki Struktur Organisasi, bergerak di
5
bidang pendidikan yang tertuang pada AD/ART
6 NPWP atas nama Lembaga/Yayasan
7 Pakta Integritas
Ada dukungan dari masyarakat/tokoh agama, RT/RW ,
8
Lurah/Kepala Desa dan/atau pemangku kepentingan
Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan Kurikulum
9 Nasional dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) bermeterai Rp. 10.000,-
Surat Pernyataan kesanggupan pembiayaan selama minimal 3
10
tahun (bermaterai Rp. 10.000,-)
Kajian Prospek Pendirian Sekolah pada Aspek Tata Ruang,
11
Geografis dan Ekologis
Kajian Prospek Pendaftar Sekolah, Aspek Keuangan, Aspek
12
Sosial dan Budaya
Data perimbangan jumlah Sekolah sejenis dengan penduduk
13
usia sekolah
Data kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan satuan
14
pendidikan formal sejenis
15 Dana di rekening yayasan sejumlah 3x rencana anggaran

III - 33
operasional sekolah per tahun dan pernyataan tidak
digunakan untuk kepentingan yang lain
Bukti kepemilikan lahan dibuktikan dengan Sertifikat atas
16
nama Yayasan
17 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
18 Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS)
JUMLAH
Keterangan :
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua persyaratan

Verifikator, Pemohon,

……………………………………… ……………………...………….
NIP. …………………………………… No. HP/Telp (yang bisa dihubungi) : ………………….…

III - 34
INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI
PERIZINAN PERUBAHAN SLB

Nama Yayasan/Penyelenggara
Pendidikan : ……………………………………………………………………..
Nama Pemilik/Ketua Yayasan : ……………………………………………………………………..
Alamat Yayasan : ……………………………………………………………………..
No. Telp. ………………….. No. Fax : ……………………
Nama Sekolah : ……………………………………………………………………..
Alamat Sekolah : Jl. ..………………………………………………………………..
Kec. ………………………………………………….……………
Kab/Kota .………………………………………….……………
No. Telp. ………………….. No. Fax : ……………………
Alamat Email : ……………………………………………………………………..
Nama Badan Hukum
Kemenkumham : ……………………………………………………………………..
Nomor ……….………….. Tanggal …..……………………

Kelengkapan
No Indikator
Ya Tidak
Memiliki Surat Pengantar dari Cabang Dinas Pendidikan
1
Wilayah Pemohon dilengkapi dengan hasil verifikasi proposal
Permohonan perubahan dari Penyelenggara Pendidikan (nomer
2
dan tanggal surat terbaru)
Usulan memuat analisis studi kelayakan yang berbasis data
3
faktual
4 Memiliki Akte Pendirian Lembaga/Yayasan Penyelenggara
Lembaga pengusul memiliki Struktur Organisasi, bergerak di
5
bidang pendidikan yang tertuang pada AD/ART
6 NPWP atas nama Lembaga/Yayasan
7 Pakta Integritas
Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan Kurikulum
8 Nasional dan Muatan Lokal serta berupaya memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) bermeterai Rp. 10.000,-)
Surat Pernyataan kesanggupan pembiayaan selama 3 tahun
9
(bermaterai Rp. 10.000,-)
10 Memiliki izin pendirian/operasional sekolah
Kajian prospek pendirian sekolah, aspek tata ruang, geografis
11
dan ekologis
Kajian Prospek Pendaftar Sekolah, Aspek Keuangan, Aspek
12
Sosial dan Budaya
Data perimbangan jumlah Sekolah sejenis dengan penduduk
13
usia sekolah
Data kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan satuan
14
pendidikan formal sejenis
Dana di rekening yayasan sejumlah 3x rencana anggaran
15
operasional sekolah per tahun dan pernyataan tidak digunakan

III - 35
untuk kepentingan yang lain

Bukti kepemilikan lahan dibuktikan dengan Sertifikat atas nama


16
Yayasan
17 Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
18 Memiliki Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS)
19 Memiliki Rencana Kerja Sekolah berupa RKM, RKT dan RKAS
JUMLAH
Keterangan :
*) Pemohon dinyatakan layak diverifikasi teknis apabila memenuhi semua persyaratan

Verifikator, Pemohon,

……………………………………… ……………………...………….
NIP. …………………………………… No. HP/Telp (yang bisa dihubungi) : ………………….…

III - 36
INSTRUMEN VERIFIKASI ADMINISTRASI
PERIZINAN PENUTUPAN SLB

Nama Yayasan/Penyelenggara
Pendidikan : ……………………………………………………………………..
Nama Pemilik/Ketua Yayasan : ……………………………………………………………………..
Alamat Yayasan : ……………………………………………………………………..
No. Telp. ………………….. No. Fax : ……………………
Nama Sekolah : ……………………………………………………………………..
Alamat Sekolah : Jl. ..………………………………………………………………..
Kec. ………………………………………………….……………
Kab/Kota .………………………………………….……………
No. Telp. ………………….. No. Fax : ……………………
Alamat Email : ……………………………………………………………………..
Nama Badan Hukum
Kemenkumham : ……………………………………………………………………..
Nomor ……….………….. Tanggal …..……………………

Kelengkapan
No Indikator
Ya Tidak
Surat Permohonan dari satuan Pendidikan/Penyelenggara
1
Pendidikan
Rekomendasi Tim Evaluasi Kelayakan operasional
2
menunjukkan sekolah sudah tidak operasional
Dua tahun berturut - turut setelah meluluskan tidak mendaftar
3
/ menolak akreditasi
Dua kali berturut - turut diakreditasi mendapatkan hasil TT
4
(Tidak Terakreditasi)
Tidak menyelenggarakan pembelajaran selama maksimal 1
5
(satu) tahun berturut - turut pada waktu pembelajaran efektif
Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan
6
terhadap peserta didik dan stakeholders tidak efektif
7 Melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku
9 Dinyatakan pailit oleh pihak berwenang (jika ada)
JUMLAH

Verifikator, Pemohon,

……………………………………… ……………………...………….
NIP. …………………………………… No. HP/Telp (yang bisa dihubungi) : ………………….…

III - 37
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) ONLINE SEKTOR PENDIDIKAN
IZIN PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS – SLB NEGERI
JL.MGR. SOEGIJOPRANOTO NO. 1 SEMARANG 50131

Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Pendirian Satuan Pendidikan Khusus – SLB Negeri
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peralatan/Perlengkapan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus
dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;

III - 38
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian
Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah;

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / cek lokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 5 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal
diterimanya permohonan / berkaslengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

III - 39
MUTU BAKU Ket.
No Aktivitas Kepala
Pemohon FO BO Kasi Kabid Persyaratan Waktu output Keterangan
DPMPTSP

Mulai

Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai 10000 dan Lengkap diproses,


permohonan beserta stempel); Berkas tidak lengkap
1
persyaratan perizinan secara 2. Surat Permohonan kepada Kepala permohonan kembali ke
online melalui SIAP Jateng DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah pemohon
(bermaterai 10.000);
verifikasi kelengkapan dokumen Berkas
2 3. Rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan
persyaratan permohonan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
4. Persetujuan Bangunan Gedung/IMB;
5. Proposal yang berisi sesuai dengan
3 BO membuat draft izin Draf Izin
sistematika Permendikbud No. 36 Th.
2014).

4 5 hari kerja Draf Izin


Mereview Draft izin

5 Mengesahkan izin Izin

Pemberitahuan
Menginformasikan izin melalui
6 Izin melalui
SIAP Jateng
email

Keterangan :
7 Selesai Berkas syarat permohonan merupakan scan
ASLI dokumen dalam bentuk soft file (pdf max
250 mb)

III - 40
Keterangan :
Start / Akhir Proses
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Pengambilan Keputusan PROVINSI JAWA TENGAH
Alur Proses Kegiatan
Proses Kembali

Lanjut / Perpindahan aktifitas RATNA KAWURI, SH


halaman berikutnya Pembina Utama Muda
File Manual / Hard Copy NIP. 19640510 198903 2 011

Soft File

III - 41
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) ONLINE SEKTOR PENDIDIKAN
IZIN PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS – SLB SWASTA
JL.MGR. SOEGIJOPRANOTO NO. 1 SEMARANG 50131

Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Pendirian Satuan Pendidikan Khusus – SLB Swasta
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peralatan/Perlengkapan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;

III - 42
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus
dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian
Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah.

No Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / cek lokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 35 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal
diterimanya permohonan / berkaslengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

III - 43
MUTU BAKU Ket.
Tim
No Aktivitas Kepala
Pemohon FO BO Teknis/SKPD Kasi Kabid Persyaratan Waktu output Keterangan
DPMPTSP
Teknis

Mulai

Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai 10000 dan Lengkap diproses,


permohonan beserta stempel); Berkas tidak lengkap
1
persyaratan perizinan secara 2. Surat Permohonan dari Ketua Yayasan/ permohonan kembali ke
online melalui SIAP Jateng Pimpinan Lembaga kepada Kepala pemohon
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
verifikasi kelengkapan dokumen Berkas
2 (bermaterai 10.000);
persyaratan permohonan
3. Surat Pengantar dari Cabang Dinas
Pendidikan yang dilampiri hasil verifikasi
BO membuat permohonan proposal; Remohonan
3 2 hari kerja
rekomendasi pada dinas teknis 4. IMB/PBG; rekomtek
5. SPPL (Izin Lingkungan)/PL (Persetujuan
Lingkungan);
Memberikan rekomendasi atau 6. Sertifikat Laik Fungsi (SLF);
4 7. Nomor Induk Berusaha (NIB); 30 hari kerja Rkeomtek
surat penolakan izin
8. SK Kemenkumham.
9. Sertifikat tanah a.n Penyelenggara
Pendidikan
5 BO membuat draft izin Draf Izin
Keterangan :
Berkas syarat permohonan merupakan scan ASLI
dokumen dalam bentuk soft file (pdf max 250
6 mb) Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

Pemberitahuan
Menginformasikan izin melalui
8 Izin melalui
SIAP Jateng
email

9 Selesai

III - 44
Keterangan :

Start / Akhir Proses


KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Pengambilan Keputusan PROVINSI JAWA TENGAH

Alur Proses Kegiatan


Proses Kembali
Lanjut / Perpindahan aktifitas RATNA KAWURI, SH
halaman berikutnya Pembina Utama Muda
File Manual / Hard Copy NIP. 19640510 198903 2 011
Soft File

III - 45
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) ONLINE SEKTOR PENDIDIKAN
IZIN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS – SLB NEGERI
JL.MGR. SOEGIJOPRANOTO NO. 1 SEMARANG 50131

Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Perubahan Satuan Pendidikan Khusus – SLB Negeri
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peralatan/Perlengkapan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus

III - 46
dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian
Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal
diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

III - 47
MUTU BAKU Ket.
BO Tim
No Aktivitas Kepala
Pemohon FO Teknis/SKPD Kasi Kabid Persyaratan Waktu output Keterangan
DPMPTSP
Teknis

Mulai

Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai 10.000 dan Lengkap diproses,


permohonan beserta stempel); Berkas tidak lengkap
1
persyaratan perizinan secara 2. Surat Permohonan kepada Kepala permohonan kembali ke
online melalui SIAP Jateng DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah pemohon
(bermaterai 10000);
verifikasi kelengkapan dokumen Berkas
2 3. Surat Pengantar dari Cabang Dinas
persyaratan permohonan
Pendidikan Wilayah Pemohon dilengkapi
dengan hasil verifikasi proposal
BO membuat permohonan 4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/ PBG; Remohonan
3 2 hari kerja
rekomendasi pada dinas teknis rekomtek
Keterangan :
Berkas syarat permohonan merupakan scan ASLI
Memberikan rekomendasi atau dokumen dalam bentuk soft file (pdf max 250
4 mb) 25 hari kerja Rekomtek
surat penolakan izin

5 BO membuat draft izin Draf Izin

6 Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

Pemberitahuan
Menginformasikan izin melalui
8 izin melalui
SIAP Jateng
email

9 Selesai

III - 48
Keterangan :
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Start / Akhir Proses
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Proses PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan
Alur Proses Kegiatan
Proses Kembali RATNA KAWURI, SH
Lanjut / Perpindahan aktifitas Pembina Utama Muda
halaman berikutnya NIP. 19640510 198903 2 011
File Manual / Hard Copy
Soft File

III - 49
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) ONLINE SEKTOR PENDIDIKAN
IZIN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS – SLB SWASTA
JL.MGR. SOEGIJOPRANOTO NO. 1 SEMARANG 50131

Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Perubahan Satuan Pendidikan Khusus – SLB Swasta
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peralatan/Perlengkapan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus

III - 50
dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian
Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal
diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

III - 51
MUTU BAKU Ket.
BO Tim
No Aktivitas Kepala
Pemohon FO Teknis/SKPD Kasi Kabid Persyaratan Waktu output Keterangan
DPMPTSP
Teknis

Mulai

Mengajukan berkas 1. Pakta Integritas (bermaterai 10000 dan Lengkap diproses,


permohonan beserta stempel); Berkas tidak lengkap
1
persyaratan perizinan secara 2. Surat Permohonan dari Ketua Yayasan/ permohonan kembali ke
online melalui SIAP Jateng Pimpinan Lembaga kepada Kepala pemohon
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
verifikasi kelengkapan dokumen Berkas
2 (bermaterai 10.000);
persyaratan permohonan
3. Surat Pengantar dari Cabang Dinas
Pendidikan yang dilampiri hasil verifikasi
BO membuat permohonan proposal; Remohonan
3 2 hari kerja
rekomendasi pada dinas teknis 4. IMB/PBG; rekomtek
5. SPPL (Izin Lingkungan)/PL (Persetujuan
Lingkungan);
Memberikan rekomendasi atau 6. Sertifikat Laik Fungsi (SLF);
4 7. Nomor Induk Berusaha (NIB); 25 hari kerja Rekomtek
surat penolakan izin
8. SK Kemenkumham;
9. Sertifikat tanah a.n. Penyelenggara
Pendidikan.
5 BO membuat draft izin Draf Izin
Keterangan :
Berkas syarat permohonan merupakan scan ASLI
dokumen dalam bentuk soft file (pdf max 250
6 mb) Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

- Pemberitahuan
Menginformasikan izin melalui
8 izin melalui
SIAP Jateng
email

9 Selesai

III - 52
Keterangan :

Start / Akhir Proses KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN


Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Pengambilan Keputusan
Alur Proses Kegiatan
Proses Kembali
RATNA KAWURI, SH
Lanjut / Perpindahan aktifitas
Pembina Utama Muda
halaman berikutnya
NIP. 19640510 198903 2 011
File Manual / Hard Copy
Soft File

III - 53
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) ONLINE SEKTOR PENDIDIKAN
IZIN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS – SLB NEGERI
JL.MGR. SOEGIJOPRANOTO NO. 1 SEMARANG 50131

Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Penutupan Satuan Pendidikan Khusus – SLB Negeri
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
Halaman 86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peralatan/Perlengkapan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus
dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;

III - 54
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian
Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal
diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

III - 55
MUTU BAKU Ket.
BO Tim
No Aktivitas Kepala
Pemohon FO Teknis/SKPD Kasi Kabid Persyaratan Waktu output Keterangan
DPMPTSP
Teknis

Mulai

Mengajukan berkas Lengkap diproses,


permohonan beserta 1. Pakta Integritas (bermaterai 10000 dan Berkas tidak lengkap
1
persyaratan perizinan secara stempel) permohonan kembali ke
online melalui SIAP Jateng 2. Surat Permohonan kepada Kepala DPMPTSP pemohon
Provinsi Jawa Tengah (bermaterai 10000)
verifikasi kelengkapan dokumen Berkas
2 3. SK Pendirian / Operasional Satuan
persyaratan permohonan
Pendidikan Menengah – SLB;
4. Sertifikat akreditasi terakhir
3 BO membuat permohonan 5. Surat usulan penutupan dari Dinas Permohonan
2 hari kerja
rekomendasi pada dinas teknis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa rekomtek
Tengah dilampiri hasil verifikasi dokumen
penutupan;
Memberikan rekomendasi atau 6. Dinyatakan pailit oleh pihak yang
4 berwenang (jika ada). 25 hari kerja Rekomtek
surat penolakan izin

Keterangan :
5 BO membuat draft izin Berkas syarat permohonan merupakan scan ASLI Draf Izin
dokumen dalam bentuk soft file (pdf max 250
mb)

6 Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

Pemberitahuan
Menginformasikan izin melalui
8 izin melalui
SIAP Jateng
email

9 Selesai

III - 56
Keterangan :
Start / Akhir Proses
Proses KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Pengambilan Keputusan
PROVINSI JAWA TENGAH
Alur Proses Kegiatan
Proses Kembali
Lanjut / Perpindahan aktifitas
RATNA KAWURI, SH
halaman berikutnya
Pembina Utama Muda
File Manual / Hard Copy
NIP. 19640510 198903 2 011
Soft File

III - 57
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) ONLINE SEKTOR PENDIDIKAN
IZIN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS – SLB SWASTA
JL.MGR. SOEGIJOPRANOTO NO. 1 SEMARANG 50131

Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan Oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Nama SOP Izin Penutupan Satuan Pendidikan Khusus – SLB Swasta
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1 UU Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provisi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman - Front office: Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin)
86-92); - Back office/Tim Teknis :
2 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 1. Minimal berpendidikan S1 (harus menguasai persyaratan Izin);
3 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan 2. Memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi terhadap terbitnya sebuah SK;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Harus menguasai sitem SIAP JATENG
4 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan - Verifikator adalah pejabat struktural yang memproses keabsahan dokumen izin dan non izin;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); - Persetujuan Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk Surat keterangan
5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peralatan/Perlengkapan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 1. Komputer;
7 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2. Wifi;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko; 3. Scanner;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; 4. Buku register;
10 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jawa Tengah;
12 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14 Permendikbud No. 32 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
15 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Khusus
dan Pendidkan Menengah di Provinsi Jawa Tengah;

III - 58
16 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan SOP;
17 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
18 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberian Izin Pendirian
Satuan Pendidikan.
Keterkaitan
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2 Gubernur Provinsi Jawa Tengah
3 Tim Teknis DPM-PTSP Provinsi Jawa Tengah

Peringatan Pencatatan dan Pendataan


1 Jika pengecekan kelengkapan berkas tidak teliti maka akan menghambat proses selanjutnya / ceklokasi
2 Jika cek lokasi tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak pada penentuan penerbitan / penolakan izin
3 Jangka waktu dalam proses berkas diterima sampai dengan diterbitkannya izin maksimal 30 hari kerja, disesuaikan sejak tanggal
diterimanya permohonan / berkas lengkap
4 Biaya Retribusi 0 Rupiah
5 Pencapaian SOP dalam kondisi normal

III - 59
MUTU BAKU Ket.
BO Tim
No Aktivitas Kepala
Pemohon FO Teknis/SKPD Kasi Kabid Persyaratan Waktu output Keterangan
DPMPTSP
Teknis

Mulai

Mengajukan berkas Lengkap diproses,


permohonan beserta 1. Pakta Integritas (bermaterai 10000 dan Berkas tidak lengkap
1
persyaratan perizinan secara stempel) permohonan kembali ke
online melalui SIAP Jateng 2. Surat Permohonan kepada Kepala pemohon
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah (bermaterai
verifikasi kelengkapan dokumen Berkas
2 10000)
persyaratan permohonan
3. SK Pendirian / Operasional Satuan
Pendidikan Khusus – SLB;
BO membuat permohonan 4. SK Kemenkumham; Permohonan
3 2 hari kerja
rekomendasi pada dinas teknis 5. Sertifikat akreditasi terakhir rekomtek
6. Surat usulan penutupan dari Kantor Cabang
Dinas Pendidikan setempat dilampiri hasil
Memberikan rekomendasi atau verifikasi dokumen penutupan;
4 7. Dinyatakan pailit oleh pihak yang 25 hari kerja Rekomtek
surat penolakan izin
berwenang (jika ada).

Keterangan :
5 BO membuat draft izin Berkas syarat permohonan merupakan scan ASLI Draf Izin
dokumen dalam bentuk soft file (pdf max 250
mb)

6 Draf Izin
Mereview Draft izin
3 hari kerja

7 Mengesahkan izin Izin

Pemberitahuan
Menginformasikan izin melalui
8 izin melalui
SIAP Jateng
email

9 Selesai

III - 60
Keterangan :
Start / Akhir Proses KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
Proses PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Pengambilan Keputusan PROVINSI JAWA TENGAH

Alur Proses Kegiatan


Proses Kembali
Lanjut / Perpindahan aktifitas RATNA KAWURI, SH
halaman berikutnya Pembina Utama Muda
File Manual / Hard Copy NIP. 19640510 198903 2 011

Soft File

III - 61
BAB VII
PENUTUP

Pedoman penyelenggaraan Pendidikan Khusus/SLB dapat dijadikan


acuan dalam melakukan penyelenggaraan Pendidikan Khusus/SLB agar
pelayanan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus memperoleh
layanan sesuai dengan visi dan misi sehingga dapat mengembangkan
kemampuan peserta didik secara optimal.

Pedoman penyelenggaraan pendidikan Khusus/SLB diharapkan


mengurangi permasalahan yang terjadi di Sekolah luar Biasa. sehingga
terwujud secara optimal.

Demikian Standar Operasional Prosedur (POS) Perizinan SMKN ini dibuat,


agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

Dr. USWATUN HASANAH, S.Pd, M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP. 19760730 200112 2 003

III - 62

Anda mungkin juga menyukai