“PENURUNAN KONSOLIDASI”
DOSEN PENGAMPU:
IR. H. AKHMAD MARZUKI, MT
OLEH:
NAMA : NUR IKHLAS PERMATA ANANDA
NIM : A040421016
KELAS : 3A – TEKNIK BANGUNAN RAWA
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 8 Oktober 2022 pukul 16.00 – 17.45 WITA
3. Alat
Alat yang digunakan pada kegiatan kali ini antara lain:
1. Roll meter
2. Meteran saku
3. Tongkat
4. Alat tulis
5. Handphone
4. Tahapan Kegiatan
a. Mendalami materi yang telah disampaikan oleh dosen pengajar
b. Menentukan lokasi yang akan dilaksanakan pengukuran
c. Persiapkan alat-alat yang nantinya akan dipakai pada saat pengukuran
d. Ketika sudah berada di lokasi, gambarkan sketsa yang menyerupai dengan medan yang
akan diukur
e. Laksanakan pengukuran lalu catat data yang diperoleh pada sketsa yang telah dibuat
sebelumnya. Pengukuran kedalaman tanah asli dilakukan dengan menancapkan tongkat
pada dasar kaki sungai, lalu tarik garis sejajar dengan tanah urugan maka akan diperoleh
tingginya.
f. Ambil sampel tanah asli dan urugan, lalu foto dan tentukan klasifikasinya
5. Hasil Survey
1. Foto lapangan
5.1.1 Ukuran lebar jalan 5.1.2 Ukuran tinggi Muka Air Tanah
5.2.3 View pengukuran tinggi tanah urugan 5.2.4 View pengukurann tinggi tanah urugan
dengan bantuan tongkat
3. Klasifikasi Tanah
Pada kegiatan pengukuran yang telah dilakukan, berdasarkan pengamatan secara kasat mata
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tanah asli pada lokasi tersebut diklasifikasikan
sebagai tanah lempung dengan konsistensi soft (lunak) dengan warna coklat keabu-abuan.
Penulis menyimpulkan bahwa tanah tersebut soft karena tanah masih dapat dibentuk dan ketika
diremas tanah beserta air sedikit keluar dari sela-sela jari. Sedangkan tanah urugan dapat
digolongkan sebagai pasir berlempung dengan konsistensi padat.
5.3.1 Tanah asli masih dapat dibentuk 5.3.2 Tanah asli mengeluarkan sedikit air dan tanah saat
diremas
6.1.1 Model Jalan apabila dipotong secara melintang (dalam satuan meter)
σ’0n = γ ’ . zn
= γ’ . (H1 + H2 + … + ½Hn)
σ’03 = γ’. z3
= γ’ . (H1 + H2 + ½H3)
Dimana:
σ’0n = Tegangan efektif antar butiran pada kedalaman n (t/m2)
σ’03 = Tegangan efektif antar butiran pada lapisan ke 3 (t/m2)
γ' = Selisih berat volume tanah dengan berat volume air (t/m3)
zn = Titik tengah pada lapisan yang ditinjau (m)
Tegangan Efektif Antar Butiran Pada Tiap Lapisan dengan Interval per 1 meter
z1
z1 0,195 t/m2 z2
H1
z2 0,584 t/m2 z3
H2 z4
z3 0,973 t/m2
H3
z4 1,362 t/m2
H4
z5 1,751 t/m2
H5
z6 2,140 t/m2
H6
z7 2,529 t/m2
H7
z8 2,918 t/m2
H8 z16
2
z9 3,307 t/m
H9 zzz
SC - D
h=
γ2 = 1,9 kN/m3
γ2 = 1,937 ton/m3
∆σ =q.I
= (γ2 . h) . I
Dimana:
I = Influence factor
Menentukan nilai q = γ2 . h
= 1,937 t/m3 . 2,22 m
= 4,300 t/m2
Pertambahan Tegangan Pada Tiap Lapisan dengan Interval per 1 meter
z1
z1 4,300 t/m2
H1 z2
z2 4,128 t/m2
H2
z3 3,750 t/m2
H3
z4 3,346 t/m2
H4
z5 2,924 t/m2
H5
z6 2,580 t/m2
H6
z7 2,322 t/m2
H7
z8 2,107t/m2 z16
H8
z9 1,909 t/m2
H9
z10 1,806 t/m2
H10
z11 1,634 t/m2
H11
z12 1,479 t/m2
H12
z13 1,342 t/m2
H13
z14 1,247 t/m2
H14
z15 1,204 t/m2
H15
z16 1,187 t/m2
H16
• H1 = 1 meter → z1 = 0,5 meter
𝑎 2.6
Menentukan nilai = = 5,20
𝑧1 0,5
𝑏 1.95
Menentukan nilai = = 3,90
𝑧1 0,5
0,50
𝑏 1.95
Menentukan nilai = = 1,30
𝑧2 1,5
0,48
𝑏 1.95
Menentukan nilai = = 0,78
𝑧3 2,5
0,436
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,56
4 3,5
0,389
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,43
5 4,5
0,340
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,35
6 5,5
0,300
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,30
7 6,5
0,270
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,26
8 7,5
0,245
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,23
9 8,5
0,222
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,21
10 9,5
0,210
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,19
11 10,5
0,190
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,17
12 11,5
0,172
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,16
13 12,5
0,156
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,14
14 13,5
0,145
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,13
15 14,5
0,140
𝑏 1.95
Menentukan nilai 𝑧 = = 0,13
16 15,5
0,138
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
Dimana:
Sc = Penurunan konsolidasi pada lapisan tanah yang ditinjau, lapisan ke i (m)
Hi = Tebal lapisan tanah ke i (m)
e0 = Angka pori awal = 2,470 → Tabel 2
Cc = Indeks kompresi = 2,068 → Tabel 2
σ′ 0ℎ = Tegangan efektif antar butiran kedalaman yang ditinjau (t/m2)
∆σ = Pertambahan tegangan (t/m2)
• H1 = 1 m → z1 = 0,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 0,195 + 4,300
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 0,195
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (23,109)
𝑆𝑐 = 0,596 . 1,364
𝑆𝑐 = 0,813 𝑚
• H2 = 1 m → z2 = 1,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 0,584 + 4,128
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 0,584
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (8,075)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,907
𝑆𝑐 = 0,541 𝑚
• H3 = 1 m → z3 = 2,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 0,973 + 3,750
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 0,973
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (4,856)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,686
𝑆𝑐 = 0,409 𝑚
• H4 = 1 m → z4 = 3,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 1,362 + 3,346
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 1,362
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (3,457)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,539
𝑆𝑐 = 0,321 𝑚
• H5 = 1 m → z5 = 4,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 1,751 + 2,924
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 1,751
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (2,670)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,427
𝑆𝑐 = 0,254 𝑚
• H6 = 1 m → z6 = 5,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 2,140 + 2,580
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 2,140
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (2,206)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,344
𝑆𝑐 = 0,205 𝑚
• H7 = 1 m → z7 = 6,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 2,529 + 2,322
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 2,529
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,918)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,283
𝑆𝑐 = 0,169 𝑚
• H8 = 1 m → z8 = 7,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 2,918 + 2,107
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 2,918
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,722)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,236
𝑆𝑐 = 0,141 𝑚
• H9 = 1 m → z9 = 8,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 3,307 + 1,909
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 3,307
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,577)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,198
𝑆𝑐 = 0,118 𝑚
• H10 = 1 m → z10 = 9,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 3,696 + 1,806
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 3,696
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,489)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,173
𝑆𝑐 = 0,103 𝑚
• H11 = 1 m → z11 = 10,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 4,085 + 1,634
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 4,085
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,400)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,146
𝑆𝑐 = 0,087 𝑚
• H12 = 1 m → z12 = 11,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 4,474 + 1,479
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 4,474
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,331)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,124
𝑆𝑐 = 0,074 𝑚
• H13 = 1 m → z13 = 12,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 4,863 + 1,342
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 4,863
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,276)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,106
𝑆𝑐 = 0,063 𝑚
• H14 = 1 m → z14 = 13,5 m
Hi σ′ 0ℎ + ∆σ
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 σ′ 0ℎ
1 5,252 + 1,247
𝑆𝑐 = 2,068 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 2,470 5,252
𝑆𝑐 = 0,596 . 𝑙𝑜𝑔 (1,237)
𝑆𝑐 = 0,596 . 0,093
𝑆𝑐 = 0,055 𝑚