Anda di halaman 1dari 2
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sayidiman Magetan | 240 SPO j 498. JI, Pahlawan No. 2 Magetan INFORMED CONSENT PELAYANAN vet Nomor Nomor Revisi Halaman Dokumentasi 12 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, Tanggal Terbit g x n z 4 € 5 y: € = 3 > z = PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Penandatanganan persetujuan secafa sukarela oleh klien/pasien atau keluarga yang berhak secara hukum, setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap oleh konselor dan diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengertinya untuk keperluan tes darah klien/ pasien dalam rangkaian pelayanan konseling dan tes sukarela untuk penyakit infeksi HIV & AIDS. | Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: | 1, Memberikan informasi tentang informed consent pada yang membutuhkan pelayanan konseling dan tes HIV & AIDS. 2. Menggugah kesadaran tentang kesukarelaan tes darah untuk HIV & AIDS yang diperlukan. 3. Memberikan perlindungan hukum bagi klien/pasien dan konselor. Berdasarkan Kepitusan Dredur RSUD dr Sayidiman | Magetan Nomor 188/291/Kept/403.300/2022 tentang | kebijakan pelayanan pasien © dengan. Human | Immonodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno | Deficiency Syndrome (AIDS) di Rumah Sakit Umum Daerah | dr. Sayidiman Magetan. 1. Persiapan: | Klien! pasien diberi informasi mengenai kegunaan informed consent pelayanan VCT. 2. Pelaksanaan a. Penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sayidiman Magetan JI. Pahlawan No. 2 Magetan INFORMED CONSENT PELAYANAN VCT Nomor Nomor Revisi Halaman Dokumentasi | 1 212 P20/ S20 / 403 ~ 2009 PROSEDUR informed consent, penjelasan ini terkait dalam pelayanan konseling pre tes. b. Pemberian formulir informed consent kepada klien/ | pasien untuk dibaca, dimengerti, dan ditandatangani secara c. Bila masih dibawah 18 tahun, diwakili oleh orang tuanya, keouali sudah menikah. 4. Bila karena sesuatu dan lain hal tidak mampu dengan secara sadar menandatangani informed consent, maka diwakili oleh keluarga yang berhak mewakili secara hukum. e. Mereka yang berhak secara hukum adalah suami, anak kandung, orang tua kandung dan saudara kandung, f. Bila dalam keadaan gawat dan tidak mampu menerima penjelasan dan/ atau menandatangani informed consent, maka dapat dilakukan tes darah tanpa informed consent bila diperlukan tes darah. g. Bila karena penyakitnya, memerlukan segera dites darahnya untuk kepentingan terapi, maka dokter yang menanganinya boleh memintakan informed consent dengan memberikan penjelasan sebelumnya tanpa dilakukan konseling pre test oleh konselor (PITC). UNIT TERKAIT 4, Poli VCT. 2, Seluruh tim medis HIV & AIDS.

Anda mungkin juga menyukai