Anda di halaman 1dari 2

Kasus Materi 2

PT. Adhi Candra merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor. Semua pesanan
diproduksi berdasarkan spesifikasi pesanan, dan biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang
diterima. Metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan adalah Full Costing. Untuk dapat
mencatat biaya produksi, tiap pesanan diberi nomor, dan identitas. Pada bulan September 2022 PT. Adhi
Candra mendapat 2 pesanan dengan rincian sebagai berikut:

Pesanan dari PT. Kurnia berupa rangka scaffolding sebanyak 1000 buah @ Rp 500.000,- per rangka.
Pesanan ini diberikan kode 101.

Pesanan dari PT. Wahyu berupa bata hebel 5.000 buah @ Rp 10.000,- per buah. Pesanan ini diberikan
kode 102.

Kegiatan produksi untuk memenuhi pesanan 101 san 102 memerlukan biaya produksi sebagai berikut:

Bahan baku :

Pesanan 101:

* Besi 10.000 batang @Rp 10.000 = Rp

* Pengikat besi 10.000 buah @Rp 3.500 = Rp

Pesanan 102:

* semen 50 kg @ Rp 15.000 = Rp

* pasir 25kg @ Rp 5.000 = Rp

Jumlah bahan baku yang dibeli = Rp

Bahan penolong

Bahan penolong Pesanan 101 20kg @ 7.500 = Rp

Bahan penolong Pesanan 102 5 liter @ 5000 = Rp

Jumlah = Rp

Biaya Tenaga Kerja

Gaji Pekerja Pesanan 101

70 jam @ 25.000 dikerjakan oleh 5 orang = Rp

Gaji Pekerja Pesanan 102

70 jam @ 15.000 dikerjakan oleh 3 orang = Rp


Gaji kary. Adm dan Umum 5.000.000

Fee broker 7.500.000

Jumlah Upah dan Gaji = Rp

Biaya Overhead Pabrik

BOP Pesanan dibebankan kepada produk atas dasar tarif 120 % dari Bahan Baku

Diminta :

a. Buatlah Kartu Harga pokok kedua pesanan

b. Buatlah jurnal yang diperlukan.

c. Hitunglah omset dari penjualan pesanan 101 dan 102

Anda mungkin juga menyukai