a. Data Perencanaan
Jenis Tanah : Tanah Keras
Tinggi Bangunan : 5,85 Meter
Mutu Beton (fc') : 25 Mpa
Fy Tulangan : 420 Mpa
Fu Tulangan : 525 Mpa
ρmin 0,00333333
ρb 0,0253
ρmax 0,01897321
26
Tulangan Tumpuan Tulangan Lapangan
Rn 0,01184635 Rn 0,005703748
ω 0,04077774 ω 0,040887438
ρhit 0,00242725 ρhit 0,002433776
ρmin > ρhit , dipakai ρmin ρmin > ρhit , dipakai ρmin
As 2,1125 cm2 As 2,1125 cm2
As' 1,3273229 cm2 As' 1,327322896 cm2
Tumpuan Lapangan
tekan 2S13 tekan 2S13
tarik 4S13 tarik 4S13
Syarat Spesi
a) 1/4 x d' = 63,4 mm
b) 8 x tul. longitudinal = 104 mm
c) 24 x tul. sengkang = 192 mm
d) 200 mm
Maka dipakai tulangan sengkang θ8 - 150 mm
Penulangan Geser
Vc 5291,8125
Vn 1464,9
Vc > Vn , maka tidak dibutuhkan tulangan geser
27
Tebal Selimut : 40
ρmin 0,005
ρb 0,0440
ρmax 0,03298752
ρmin > ρhit , dipakai ρmin ρmin > ρhit , dipakai ρmin
As 1,11928423 cm2 As 1,119685707 cm2
As' 1,13097336 cm2 As' 1,130973355 cm2
Tumpuan Lapangan
tekan 2θ12 tekan 2θ12
tarik 2θ12 tarik 2θ12
Syarat Spesi
a) 1/4 x d' = 51 mm
b) 8 x tul. longitudinal = 96 mm
c) 24 x tul. sengkang = 192 mm
d) 200 mm
Maka dipakai tulangan sengkang θ8 - 200 mm
Penulangan Geser
Vc 2555,1
Vn 201,433333
Vc > Vn , maka tidak dibutuhkan tulangan geser
Tinjauan frame 1198 dari hasil analisis SAP 2000 ( Ring Balok 1 )
Dimensi Balok : 15/25 cm
fc' : 25 Mpa
28
fy : 280 Mpa
d tulangan utama : 12 mm
d tulangan sengkang : 8 mm
bentang balok : 4000 mm
hf : 12 mm
d' : 204 mm
b : 0,85
θ : 0,8
b balok : 150
h balok : 250
Tebal Selimut : 40
ρmin 0,005
ρb 0,0440
ρmax 0,03298752
ρmin > ρhit , dipakai ρmin ρmin > ρhit , dipakai ρmin
As 1,11618053 cm2 As 1,118345164 cm2
As' 1,13097336 cm2 As' 1,130973355 cm2
Tumpuan Lapangan
tekan 2θ12 tekan 2θ12
tarik 3θ12 tarik 3θ12
Syarat Spesi
a) 1/4 x d' = 51 mm
b) 8 x tul. longitudinal = 96 mm
c) 24 x tul. sengkang = 192 mm
d) 200 mm
29
Maka dipakai tulangan sengkang θ8 - 200 mm
Penulangan Geser
Vc 2555,1
Vn 432,183333
Vc > Vn , maka tidak dibutuhkan tulangan geser
Tinjauan frame 288 dari hasil analisis SAP 2000 ( Ring Balok 2 )
Dimensi Balok : 15/20 cm
fc' : 25 Mpa
fy : 280 Mpa
d tulangan utama : 12 mm
d tulangan sengkang : 8 mm
bentang balok : 4000 mm
hf : 12 mm
d' : 154 mm
b : 0,85
θ : 0,8
b balok : 150
h balok : 200
Tebal Selimut : 40
ρmin 0,005
ρb 0,0440
ρmax 0,03298752
ρmin > ρhit , dipakai ρmin ρmin > ρhit , dipakai ρmin
As 0,84498665 cm2 As 0,844998214 cm2
As' 1,13097336 cm2 As' 1,130973355 cm2
30
Tumpuan Lapangan
tekan 2θ12 tekan 2θ12
tarik 2θ12 tarik 2θ12
Syarat Spesi
a) 1/4 x d' = 38,5 mm
b) 8 x tul. longitudinal = 96 mm
c) 24 x tul. sengkang = 192 mm
d) 200 mm
Maka dipakai tulangan sengkang θ8 - 200 mm
Penulangan Geser
Vc 1928,85
Vn 277,3
Vc > Vn , maka tidak dibutuhkan tulangan geser
a. Penulangan Kolom
Tinjauan frame 239 dari hasil analisis SAP 2000 ( Kolom K1 )
Dimensi Balok : 40/40 cm
fc' : 25 Mpa
31
fy : 420 Mpa
d tulangan utama : 16 mm
d tulangan sengkang : 10 mm
tinggi kolom : 3350 mm
d' : 352 mm
b : 0,85
θ : 0,65
b kolom : 400 mm
h kolom : 400 mm
tebal selimut : 40 mm
1. Gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada kolom harus melebihi
(Ag.fc)/10 (SNI 2847:2013 pasal 21.6.1)
Pu > (Ag.fc)/10
2421231,0 > 400000 OK
2. Sisi terpendek penampang kolom tidak kurang dari 300 mm (SNI 2847-2013
pasal 21.6.1.1)
Ukuran Penampang 400 > 300 mm OK
3. Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4 (SNI 2847-2013 pasal 21.6.1.2)
Rasio tulangan kolom menggunakan 1,5%. Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 10.9.1 rasio
tulangan ρg tidak boleh kurang 0,01 dan tidak boleh lebih dari 0,08.
ρg = 1,50%
2
Ast = 24 cm
Maka diambil tulangan kolom 8S16
32
Gambar 3.1 Hasil Diagram Interaksi Kolom K1
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 8S16 cukup untuk menahan beban yang
bekerja . Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI Ps 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal yang dipakai :
n baut 8 buah
2
Ast 1607,68 mm
2
Ast min 1600 mm
2
Ast max 9600 mm
Kapasitas Kolom
θPn 2265640,00
θPn > Pu
2265640,0 > 242123,1 OK
1. Gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada kolom harus melebihi
Pu > (Ag.fc)/10
214074,20 > 187500 OK
2. Sisi terpendek penampang kolom tidak kurang dari 300 mm (SNI 2847-2013
Ukuran Penampang 300 > 300 mm OK
3. Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4 (SNI 2847-2013 pasal 21.6.1.2)
Rasio b/h = 400/400
0,83333333 > 0,4 OK
Rasio tulangan kolom menggunakan 1,5%. Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 10.9.1 rasio
ρg = 1,50%
2
Ast = 28,125 cm
Maka diambil tulangan kolom 6S13
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 8S19 cukup untuk menahan beban yang
Luas tulangan longitudinal yang dipakai :
n baut 6 buah
2
Ast 1205,76 mm
34
2
Ast min 750 mm
2
Ast max 4500 mm
Kapasitas Kolom
θPn 834581,72
θPn > Pu
834581,72 > 21407,42 OK
Dari hasil SP COLUMN di dapatkan nilai MPr atas dan MPr bawah adalah 153 kNm.
Ve = (Mpr atas + Mpr bawah)/Lu
= 100,327869 Kn
35
c. Strong Column Weak Beam
Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 10.6.2, desain dari kapasitas harus memenuhi syarat
berikut :
∑ Mnc ≥ (1,2) ∑ Mnb
Dimana ∑ Mnc adalah momen kapasitas kolom dan ∑ Mnb merupakan momen kapasitas
balok. Dalam Mnc harus dicari dari gaya aksial terfaktor yang menghasilkan kuat lentur
terendah, sesuai dengan arah gempa yang ditinjau untuk dipakai memeriksa syarat strong
column weak beam. Kemudian dari jumlah tulangan kolom dilanjutkan mengontrol
kapasitas kolom sehingga memenuhi persyaratan strong column weak beam.
Nilai Mnb didapatkan dari balok induk wilayah tributary terbesar, dimana data diketahui
sebagai berikut :
Data Perencanaan
Dimensi Balok 300 x 400 mm
As Tul. Atas Balok Tumpuan 905 mm
As Tul. Bawah Balok Tumpuan 452 mm
As Tul Pelat 628 mm
Luas tul. atas 1533 mm
Fy 240 Mpa
Fc 25 Mpa
b 300
h 400
NILAI Mnb
d 25 mm
a 9,4118E-01 mm
Mnb+ 1,1774E+05 Nmm
d 240 mm
a 9,035E+00 mm
Mnb- 1,085E+07 Nmm
∑ Mnb 1,097E+07 Nmm
Nilai Mnc didapatkan dari program bantu SPCOLUMN dimana sumbu x sama dengan
sumbu y. Output kolom bawah dan kolom atas sebagai berikut :
Gambar 3.2 Output SPCOLUMN dari Kolom Bawah dan Kolom Atas
Dari gambar 3.2 diketahui nilai Mnc bawah dan Mnc atas adalah 40,974 kNm dan 40,974
kNm
36
∑ Mnc = Mncatas + Mncbawah
NILAI Mnc
Mnc atas 40,974 kNm
Mnc bawah 40,974 kNm
∑ Mnc 81,948 kNm
maka :
∑ Mnc > 1,2∑Mnb
81,948 > 1,32E+01 OK
37
Momen 1,0 1,1 Interpolasi nilai x
Mlx 21 25 22
Mly 21 21 21
Mtx 52 52 52
Mty 52 52 52
ρmin 0,005
ρb 0,0440
ρmax 0,03298752
n tulangan 1,79924242
n tulangan 1,79924242
n tulangan 1,79924242
38
Penulangan Tumpuan Arah Y Cek Kapasitas
Rn 0,00959766 a 6,138508758
ω 0,00356442 Mn 1208,843
ρhit 0,00031825
ρmin > ρhit , dipakai ρmin
As 475 As 524
As' 264 dipakai
n tulangan 1,79924242
39
Kuda kuda menggunakan UNP 150.75.6.9
Properti Profil
A 150 mm Ix 864 cm
B 75 mm Iy 122 cm4
t1 6,5 mm ix 6,04 cm
t2 10 mm iy 2,27 cm
r 12 mm Zx 115 cm3
A 23,71 cm2 h 106
w 18,6 Kg/m Zy 23,6 cm3
Lb 4000 mm Mn' 281750
Mn > Mp
126471,065 > 87727 OK
Perencanaan Gording
Data Perencanaan
Bentang Kuda Kuda 8,1 m
Kemiringan Atap 10
Panjang Miring Kuda Kuda 8,4 m
40
Jarak Antar Kuda Kuda 3 m
Jarak Miring Gording 1,4 m
Penutup Atap Genteng Spandek
Berat Penutup Atap 4,46 kg/m2
Berat Plafond + Penggantung 18 kg/m2
Tekanan Angin 30 kg/m2 (PPIUG 1983 Pasal 4.2. (2) Hal. 22)
41
Beban Hidup Atap (L) 96 kg/m2 (SNI 1727:2013 Tabel 4.1 Hal. 26)
42
Mux 76,36 0,39053829
Muy 69,68 0,28437914
0,67491744
43
s2 = ( x - a / 2 ) / x * s1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * s3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * s1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
s1 =: 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ]
maka diperoleh ← pers. (3)
Maka dapat digunakan sambungan balok dengan kolom baut HTB 4Ø13
45
Kohesi, c= 6,00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 42,58 kg/cm2
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 0,80 m
Lebar fondasi arah y, By = 0,80 m
Tebal fondasi, h= 0,25 m
Lebar kolom arah x, bx = 0,38 m
Lebar kolom arah y, by = 0,38 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, fc' = 25,0 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 420 MPa
Berat beton bertulang, gc = 24 kN/m3
BEBAN RENCANA FONDASI
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 75,317 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 3,870 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 1,567 kNm
46
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi :
2
qu = c*Nc*(1+0.3*B/L) + Df*g*Nq + 0.5*B*Ng*(1-0.2*B/L) = -19271912 kN/m
2
Kapasitas dukung tanah, qa = qu / 3 = -6423970,74 kN/m
47
Luas dasar foot plat, A = B x * By = 0,6400 m2
Tahanan momen arah x, Wx = 1/6 * By * Bx2 = 0,0853 m3
Tahanan momen arah y, Wy = 1/6 * Bx * By2 = 0,0853 m3
Tinggi tanah di atas foot plat, z = Df - h = 1,00 m
Tekanan akibat berat footplat & tanah,q = h * gc + z * g = 24,000 kN/m2
Eksentrisitas pada fondasi :
ex = Mux / Pu = 0,0514 m < Bx / 6 = 0,1333 m (OK)
ey = Muy / Pu = 0,0208 m < By / 6 =
0,1333 m (OK)
Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmax = Pu / A + Mux / Wx + Muy / Wy + q = 205,398 kN/m2
qmax < qa → AMAN (OK)
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmin = Pu / A - Mux / Wx - Muy / Wy + q = 77,968 kN/m2
qmin > 0 → tak terjadi teg.tarik (OK)
48
Gaya geser arah x, Vux = [ qx + ( qmax - qx ) / 2 - q ] * ax * By = 16,8 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = By = 800 mm
Tebal efektif footplat, d= 175 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1,0
Kuat geser foot plat arah x, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 350 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10-3 = 627 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 233,3 kN
Diambil, kuat geser foot plat, → Vc = 233,3 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0,75
Kuat geser foot plat, f * Vc = 175,0 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ Vux
175,000 > 16,8 → AMAN (OK)
50
fp = 1 / 3 * √ fc' = 1,667 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1,667 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons, f = 0,75
Kuat geser pons, f * Vnp = f * Ap * fp * 10 =
3
449,63 kN
Syarat : f * Vnp ≥ Vup
449,625 > 40,4 → AMAN (OK)
f * Vnp ≥ Pu
449,625 > 75,32 → AMAN (OK)
E. PEMBESIAN FOOTPLAT
52
Muy = 1/2 * ay2 * [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 3,003 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = Bx = 800 mm
Tebal plat fondasi, h= 250 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 85 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 165 mm
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 420 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0,85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,025
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6,475
Mn = Muy / f = 3,754 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 0,172
Rn < Rmax → (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0,0004
Rasio tulangan minimum, rmin = 0,003
Rasio tulangan yang digunakan, → r = 0,0025
As = r * b * d =
2
Luas tulangan yang diperlukan, 330,00 mm
Diameter tulangan yang digunakan, D 12 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As =
2
274 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, → s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 12 - 200
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D * b / s =
2
452,39 mm2
53