Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

MATA KULIAH

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

MUHAMMAD AS’AD MUHIBBIN AKBAR

220602077

B-PAGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Makalah yang berjudul “Laporan Akhir Praktikum” ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Selama penyusunan makalah
ini, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu baik moral maupun
spiritual atas wujudnya makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah yang membahas tentang
pemrograman ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan
baik dari segi penyusunan maupun isinya, oleh sebab itu penyusun
menucapkan terima kasih jika ada pihak yang memberikan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Gresik, 27 Desember 2022

Penyusun
MODUL 1

PENGENALAN ALGORITMA, FLOWCHART DAN


NETBEANS

1. DASAR TEORI
1.1. Pengenalan Algoritma
Algoritma adalah sebuah proses yang terstruktur dan terurut yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu masalah. Algoritma merupakan komponen penting
dalam dunia teknologi dan informasi, karena dapat digunakan untuk mengolah
data dan menyelesaikan masalah yang kompleks dengan cepat dan efisien.
Algoritma juga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam bidang lain,
seperti matematika, ilmu komputer, statistik, dan lain-lain. Algoritma sangat
bermanfaat karena dapat membantu kita menyelesaikan masalah dengan cara yang
sistematis dan terorganisir.
1.2. Pengenalan UML
UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang
digunakan untuk menggambarkan sistem secara visual. UML menyediakan set
notasi dan aturan yang dapat digunakan untuk menggambarkan struktur, kegiatan,
interaksi, dan karakteristik dari sebuah sistem. UML dikembangkan oleh Object
Management Group (OMG) sebagai bahasa standar untuk pemodelan sistem
terstruktur. UML dapat digunakan untuk menggambarkan sistem secara holistik,
mulai dari tingkat konsep hingga implementasi detil. UML juga memungkinkan
tim pengembang untuk bekerja secara terintegrasi dan memahami sistem yang
dibangun dengan lebih baik.
1.3. Pengenalan NetBeans
NetBeans adalah sebuah platform pengembangan perangkat lunak yang
dikembangkan oleh Oracle Corporation. NetBeans merupakan sebuah Integrated
Development Environment (IDE) yang dapat digunakan untuk mengembangkan
aplikasi berbasis Java, C/C++, PHP, dan bahasa pemrograman lainnya. NetBeans
menyediakan berbagai fitur yang memudahkan pengembangan aplikasi, seperti
editor kode, debugger, profiler, dan integrasi dengan version control system.
NetBeans juga dilengkapi dengan banyak plug-in yang dapat menambah fitur dan
kemampuan IDE ini. NetBeans tersedia dalam versi gratis dan dapat diunduh dari
situs resmi Oracle. Hal ini sangat memudahkan proses paska perancangan
program proses deployment dan atau tanpa tes dapat juga dilakukan didalam
NetBeans.
Cara menggunakan Netbeans untuk menjalankan java.
1. Pastikan dulu anda sudah mengistal java di pc/laptop anda
2. Kemudian download juga Netbeans di computer anda
3. Install Netbeans di computer anda
4. Setelah kedua software siap, jalankan Netbeans.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Langkah – langkah pratikum
1. Pilih Start > Program > Netbeans
2. Anda akan peroleh tampilan awal sebagai berikut :

3. Pilih menu file


4. Pilh sub menu new project. Akan muncul layar sebagai berikut.
5. Pilih generl, pada pilihan categoris.
6. Pilih java application pada pilihan project
7. Klik > next
8. Akan muncul layar sebagai berikut

9. Tulis nama project pada isian project name


10. Pilih penyimpanan pada isian project location.
Anda biasa menuliskan lokasinya atau menggunakan tombol browse
11. Centang pilihan set as main project, jika anda berharap ini akan menjadi
project utama anda
12. Centang pilihan create main class jika anda akan langsung membuat
kelas main. Atau anda bias mengganti nama kelasnya (bukan kelas
main)
13. Kemudian klik finis. Anda akan menjumpai tampilan sebagai berikut:
14. Setelah tampilan ini. Anda bias membuat program dalam kelas main
atau anda bias membuat kelas sendiri
15. Jika anda akan membuat kelas dari tampilan ini, maka pilih lokasi
yang akan anda gunakan untuk meletakkan kelas anda, bias di source
package atau programsederhana (dalam contoh ini). Pilih new > java
class

16. Akan muncul tampilan sebagai berikut:


17. Kemudian tuliskan nama kelasnya. Dalam contoh ini beri nama
programpertam
18. Klik finish
19. Anda akan menjumpai tampilan sebagai berikut:

20. Untuk program pertama ini. Hapus bagian yang di blok. Ganti
menjadi sebagai berikut:
21. Stelah itu jalankan dengan cara klik kanan pada tab projects pada
nama kelasnya, dalam hal ini belajarjava. Tampilannya adalah
sebagai berikut:

Dengan demikian anda berhasil membuat dan menjalankan program java dengan
menggunakn netbeans.
MODUL 2
PEMROGRAMAN DENGAN JAVA

1. DASAR TEORI
1.1 Himpunan Karakter
Himpunan karakter terdiri dari seluruh karakter yang digunakan dalam
suatu bahasa atau sistem. Dalam Java, himpunan karakter terdiri dari
huruf, digit, simbol, dan karakter lainnya. Huruf terdiri dari alfabet A
sampai Z atau a sampai z. Digit terdiri dari angka 0 sampai 9. Simbol
terdiri dari tanda baca, tanda matematika, dan tanda lainnya. Karakter
lainnya terdiri dari karakter baris baru (\n), retur kursor (\r), dan tabulasi (\
t). Himpunan karakter ini dapat digunakan dalam program Java untuk
menyimpan dan mengelola data yang dibutuhkan oleh aplikasi.
Contoh himpunan karakter dalam Java adalah:
- Huruf: {a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z,
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X,
Y, Z}
- Digit: {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
- Simbol: {`, ~, !, @, #, $, %, ^, &, *, (, ), -, _, +, =, {, }, [, ], |, , ;, :, '", <,
>, ., ?, /}
Lainnya: { \n, \r, \t } (karakter baris baru, retur kursor, dan tabulasi)

1.2 Pengenalan (Identifier)


Identifier adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah
elemen dalam suatu program. Dalam Java, identifier dapat berupa nama
variabel, nama metode, nama kelas, nama paket, atau nama lainnya yang
digunakan dalam program. Identifier harus memenuhi beberapa aturan
yaitu:
- Harus diawali dengan huruf, digit, atau simbol garis bawah (_)
- Tidak boleh terdiri dari hanya satu karakter
- Tidak boleh sama dengan kata kunci Java
- Tidak boleh terdiri dari spasi atau karakter khusus selain _
- Case-sensitive, yaitu perbedaan huruf besar dan kecil dianggap sebagai
perbedaan identifier.
Contoh identifier yang valid dalam Java adalah: myVariable, myMethod,
Student, package1, _private
Contoh identifier yang tidak valid dalam Java adalah: 123, @symbol,
public, for, my variable
1.3 Kata Kunci
Kata kunci adalah kata yang telah ditentukan oleh bahasa pemrograman
yang tidak dapat digunakan sebagai nama identifier. Kata kunci digunakan
untuk memberikan arahan atau instruksi kepada komputer untuk
melakukan suatu tindakan. Dalam Java, ada beberapa kata kunci yang
tersedia, diantaranya adalah:

Abstract, Assert, Boolean, Break, byte, case, catch, char, class, const,
continue, default, do, double, else dll.

Kata kunci tidak dapat digunakan sebagai nama identifier karena telah
terpakai untuk memberikan arahan atau instruksi kepada komputer.
Contoh, jika kita menggunakan kata kunci "int" sebagai nama identifier,
maka kompiler akan mengeluarkan error karena "int" telah terpakai
sebagai tipe data integer.

1.4 Tipe Data Primitif


Tipe data primitif adalah tipe data yang terdiri dari satu nilai saja, tidak
memiliki properti atau method. Dalam Java, ada 8 tipe data primitif yaitu:

byte: tipe data yang menyimpan bilangan bulat 8-bit


short: tipe data yang menyimpan bilangan bulat 16-bit
int: tipe data yang menyimpan bilangan bulat 32-bit
long: tipe data yang menyimpan bilangan bulat 64-bit
float: tipe data yang menyimpan bilangan desimal 32-bit
double: tipe data yang menyimpan bilangan desimal 64-bit
char: tipe data yang menyimpan karakter Unicode 16-bit
boolean: tipe data yang menyimpan nilai benar atau salah

Contoh penggunaan tipe data primitif dalam Java adalah:


int age = 20;
double height = 1.75;
char gender = 'M';
boolean isMarried = false;

1.5 Nilai Default


Tipe data yang tidak memiliki kelas atau objek yang mewakili nilainya.
Tipe data primitive terdiri dari 8 tipe : Boolean, char, byte, short, int, long,
float, dan double. Berikut ini adalah nilai default dari setiap tipe data
primitive du java.
- boolean: false
- char: 0 (karakter NULL)
- byte: 0
- short: 0
- int: 0
- long: 0L
- float: 0.0f
- double: 0.0d

Nilai default dari tipe data primitif hanya dapat digunakan jika variabel
tersebut tidak diinisialisasi dengan nilai lain. Jika Anda menentukan nilai
untuk variabel tersebut, maka nilai tersebut yang akan digunakan. Sebagai
contoh:

boolean benar = true; // Variabel benar memiliki nilai true, bukan false
int bilangan = 100; // Variabel bilangan memiliki nilai 100, bukan 0

1.6 Pernyataan Masukan dan Keluaran Dalam Java


Pernyataan masukkan dan keluaran (input-output statement) untuk
membaca data dari masukan (seperti keyboard atau file) dan menampilkan
data ke keluaran (seperti layar atau file).
Untuk membaca masukan dari keyboard, Anda dapat menggunakan kelas
Scanner dari paket java.util. Sebagai contoh, Anda dapat membaca sebuah
bilangan bulat (integer) dari keyboard seperti ini:

import java.util.Scanner; // Import kelas Scanner

public class Main {


public static void main(String[] args) {
Scanner sc = new Scanner(System.in); // Buat objek Scanner
untuk membaca masukan

System.out.print("Masukkan sebuah bilangan: "); // Tampilkan


pesan ke layar
int bilangan = sc.nextInt(); // Baca bilangan bulat dari masukan

System.out.println("Bilangan yang dimasukkan: " +


bilangan); // Tampilkan bilangan yang dimasukkan
}
}
Untuk menampilkan keluaran ke layar, Anda dapat menggunakan
pernyataan System.out.print() atau System.out.println(). Perbedaannya
adalah System.out.println() akan menambahkan baris baru setelah
menampilkan keluaran, sedangkan System.out.print() tidak. Sebagai
contoh, Anda dapat menampilkan sebuah pesan ke layar seperti ini:

System.out.println("Halo, dunia!"); // Tampilkan pesan ke layar dan


tambahkan baris baru setelahnya
Atau Anda dapat menggabungkan beberapa keluaran menjadi satu baris
dengan menggunakan System.out.print(), seperti ini:

System.out.print("Halo, "); // Tampilkan pesan ke layar


System.out.print("dunia!"); // Tampilkan pesan ke layar tanpa baris baru
Anda juga dapat menggunakan tanda plus (+) untuk menggabungkan
beberapa keluaran menjadi satu baris, seperti ini:

System.out.println("Halo, " + "dunia!"); // Tampilkan pesan ke layar dan


tambahkan baris baru setelahnya
Ingat bahwa Anda harus menambahkan tanda plus (+) antara setiap
keluaran yang ingin digabungkan. Jika salah satu keluaran merupakan tipe
data non-teks (seperti integer atau boolean).

2. IMPLEMENTASI TEORI
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk menulis
aplikasi yang berjalan di berbagai sistem operasi, termasuk Windows, Mac,
Linux, dan lainnya. Java menggunakan prinsip-prinsip dasar bahasa
pemrograman, seperti variabel, tipe data, operator, percabangan, dan
pengulangan.

Berikut adalah beberapa contoh implementasi teori bahasa pemrograman Java:


Variabel: Di Java, Anda dapat mendeklarasikan variabel dengan menentukan
tipe data dan nama variabel. Sebagai contoh, untuk mendeklarasikan variabel
teks (string) bernama nama, Anda dapat menuliskan sesuatu seperti ini:

String nama;
Untuk memberi nilai kepada variabel nama, Anda dapat menuliskan sesuatu
seperti ini:

nama = "John";
Tipe data: Java menyediakan berbagai tipe data, termasuk teks (string),
bilangan bulat (integer), bilangan desimal (float), dan lainnya. Sebagai contoh,
Anda dapat mendeklarasikan variabel integer bernama umur seperti ini:
Copy code
int umur;
Dan untuk memberi nilai kepada variabel umur, Anda dapat menuliskan
sesuatu seperti ini:

umur = 30;
Operator: Java menyediakan berbagai operator, seperti operator aritmatika,
operator pembanding, dan lainnya. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan
operator tambah (+) untuk menjumlahkan dua bilangan seperti ini:

int hasil = 3 + 5; // Hasil = 8


Percabangan: Java menyediakan pernyataan percabangan seperti if dan switch
untuk mengeksekusi kode yang berbeda tergantung dari kondisi yang
ditentukan. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan pernyataan if untuk
mengeksekusi kode jika suatu kondisi terpenuhi seperti ini:

int bilangan = 5;
if (bilangan > 0) {
System.out.println("Bilangan positif");
}
Pengulangan: Java menyediakan pernyataan pengulangan
MODUL 3

OPERATOR

1. DASAR TEORI
Operator adalah simbol yang digunakan untuk melakukan operasi tertentu
pada data. Java menyediakan berbagai operator yang dapat digunakan untuk
melakukan berbagai operasi, seperti operator aritmatika, operator pembanding,
operator logika, dan lainnya.

Berikut adalah beberapa jenis operator yang tersedia di Java:


 Operator aritmatika: Operator aritmatika digunakan untuk melakukan operasi
matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Contoh operator aritmatika adalah + (tambah), - (kurang), * (kali), / (bagi),
dan % (modulo).
 Operator pembanding: Operator pembanding digunakan untuk
membandingkan dua nilai dan mengembalikan hasil boolean (true atau false).
Contoh operator pembanding adalah == (sama dengan), != (tidak sama
dengan), > (lebih besar dari), < (lebih kecil dari), >= (lebih besar dari atau
sama dengan), dan <= (lebih kecil dari atau sama dengan).
 Operator logika: Operator logika digunakan untuk menggabungkan beberapa
kondisi logika dan mengembalikan hasil boolean (true atau false). Contoh
operator logika adalah && (AND), || (OR), dan ! (NOT).
 Operator penugasan: Operator penugasan digunakan untuk memberi nilai
kepada variabel. Contoh operator penugasan adalah = (penugasan), +=
(penambahan dan penugasan), -= (pengurangan dan penugasan

2. IMPLEMENTASI TEORI
Implementasi operator dalam bahasa pemrograman Java:
Operator aritmatika:
int a = 10;
int b = 5;
int c;

c = a + b; // c = 15
c = a - b; // c = 5
c = a * b; // c = 50
c = a / b; // c = 2
c = a % b; // c = 0

Operator pembanding:
int a = 10;
int b = 5;

boolean hasil;
hasil = (a == b); // hasil = false
hasil = (a != b); // hasil = true
hasil = (a > b); // hasil = true
hasil = (a < b); // hasil = false
hasil = (a >= b); // hasil = true
hasil = (a <= b); // hasil = false

Operator logika:
boolean a = true;
boolean b = false;

boolean hasil;
hasil = (a && b); // hasil = false
hasil = (a || b); // hasil = true
hasil = !a; // hasil = false

Operator penugasan:
int a = 10;
int b = 5;
int c;
c = a; // c = 10
c += b; // c = 15
c -=
MODUL 4
SEKUENSI

1. DASAR TEORI
Sekuensi adalah urutan instruksi yang harus diikuti oleh mesin saat
mengeksekusi kode program. Di Java, sekuensi diwakili oleh pernyataan-
pernyataan yang diletakkan satu di bawah yang lain dalam blok kode.
Sebagai contoh, berikut adalah sebuah program sederhana di Java yang
menampilkan pesan "Halo, dunia!" ke layar:

public class Main {


public static void main(String[] args) {
System.out.println("Halo, dunia!"); // Pernyataan ke-1
}
}

Dalam contoh di atas, pernyataan System.out.println("Halo, dunia!"); adalah


satu-satunya pernyataan yang ada di dalam blok kode main(), sehingga akan
dieksekusi secara otomatis ketika program dijalankan.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Implementasi sekuensi dalam bahasa pemrograman Java:

Menampilkan pesan ke layar:


public class Main {
public static void main(String[] args) {
System.out.println("Halo, dunia!");
}
}

Menggunakan variabel dan operator:


public class Main {
public static void main(String[] args) {
int a = 10;
int b = 5;
int c;
c = a + b;
System.out.println("Hasil penjumlahan: " + c);
}
}
Menggunakan pernyataan percabangan:
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int a = 10;
int b = 5;
int c;

if (a > b) {
c = a - b;
System.out.println("Hasil pengurangan: " + c);
} else {
c = a + b;
System.out.println("Hasil penjumlahan: " + c);
}
}
}
Menggunakan pernyataan pengulangan:

public class Main {


public static void main(String[] args) {
int i;
for (i = 1; i <= 10; i++) {
System.out.println("Iterasi ke-" + i);
}
}
}
Menggunakan prosedur:
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int a = 10;
int b = 5;
int c = hitungPenjumlahan(a, b);
System.out.println("Hasil penjumlahan: " + c);
}

public static int hitungPenjumlahan(int x, int y) {


return x + y;
}
}
Ingat bahwa sekuensi dapat menjadi lebih kompleks dan rumit tergantung
pada kebutuhan program yang Anda buat. Namun, prinsip dasar sekuensi
yang telah saya jelaskan di atas akan tetap sama, yaitu mengeksekusi
pernyataan-pernyataan secara berurutan sesuai dengan urutan yang
ditentukan.
MODUL 5
PERNYATAAN IF

1. DASAR TEORI
“if" adalah pernyataan kondisional di Java yang digunakan untuk memeriksa
apakah suatu kondisi benar atau salah. Jika kondisi tersebut benar, maka
pernyataan yang terkait akan dieksekusi. Jika kondisi tersebut salah, maka
pernyataan yang terkait tidak akan dieksekusi.

Contoh sederhana dari penggunaan pernyataan "if" adalah sebagai berikut:

if (kondisi) {
// pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi benar
}
Anda juga dapat menambahkan blok "else" setelah pernyataan "if" untuk
mengeksekusi pernyataan lain jika kondisi salah:

if (kondisi) {
// pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi benar
} else {
// pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi salah
}
Anda juga dapat menambahkan pernyataan "else if" untuk mengeksekusi
pernyataan lain jika kondisi yang ditentukan salah:

if (kondisi1) {
// pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi1 benar
} else if (kondisi2) {
// pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi1 salah dan kondisi2 benar
} else {
// pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi1 dan kondisi2 salah
}

Dalam pernyataan "if", kondisi harus bernilai boolean (true atau false). Anda
dapat menggunakan operator logika seperti "&&" (AND), "||" (OR), dan "!"
(NOT) untuk membuat kondisi yang lebih kompleks.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Contoh implementasi pernyataan "if" dalam bahasa pemrograman Java:

int a = 10;
int b = 20;

if (a > b) {
System.out.println("a lebih besar dari b");
} else {
System.out.println("a lebih kecil atau sama dengan b");
}

Pada contoh di atas, pernyataan "if" akan memeriksa apakah a > b. Jika
benar, maka akan mencetak "a lebih besar dari b". Jika salah, maka akan mencetak
"a lebih kecil atau sama dengan b".

Anda juga dapat menggunakan pernyataan "else if" untuk mengeksekusi


pernyataan lain jika kondisi yang ditentukan salah:

int a = 10;
int b = 20;
int c = 30;

if (a > b) {
System.out.println("a lebih besar dari b");
} else if (a > c) {
System.out.println("a lebih besar dari c");
} else {
System.out.println("a lebih kecil atau sama dengan b dan c");
}

Pada contoh di atas, jika a > b tidak terpenuhi, maka pernyataan "if" akan
memeriksa apakah a > c. Jika benar, maka akan mencetak "a lebih besar dari c".
Jika salah, maka akan mencetak "a lebih kecil atau sama dengan b dan c".
MODUL 6
PERNYATAAN SWITCH

1. DASAR TEORI
Pernyataan "switch" adalah pernyataan kondisional di Java yang digunakan
untuk memeriksa apakah suatu variabel sama dengan salah satu dari beberapa
nilai yang ditentukan. Pernyataan "switch" sering digunakan sebagai pengganti
pernyataan "if-else" ketika terdapat banyak kondisi yang perlu diperiksa.
Contoh sederhana dari penggunaan pernyataan "switch" adalah sebagai berikut:

switch (variabel) {
case nilai1:
// pernyataan yang akan dieksekusi jika variabel sama dengan nilai1
break;
case nilai2:
// pernyataan yang akan dieksekusi jika variabel sama dengan nilai2
break;
...
default:
// pernyataan yang akan dieksekusi jika variabel tidak sama dengan
nilai1, nilai2, dll.
}

Dalam pernyataan "switch", variabel harus bernilai sesuatu yang dapat


diubah menjadi integer, seperti byte, short, int, atau char. Nilai1, nilai2, dll. harus
bernilai sesuatu yang sesuai dengan tipe variabel yang ditentukan.

Setiap kondisi ("case") dalam pernyataan "switch" harus diakhiri dengan


perintah "break" untuk menghentikan eksekusi pernyataan setelah pernyataan
tersebut dieksekusi. Jika tidak, pernyataan setelah kondisi tersebut akan terus
dieksekusi sampai perintah "break" ditemukan.

Anda juga dapat menggunakan pernyataan "default" sebagai kondisi terakhir


dalam pernyataan "switch" untuk mengeksekusi pernyataan jika tidak ada kondisi
lain yang terpenuhi.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Contoh implementasi pernyataan "switch" dalam bahasa pemrograman Java:

int hari = 3;

switch (hari) {
case 1:

System.out.println("Hari Senin");

break;

case 2:

System.out.println("Hari Selasa");

break;

case 3:

System.out.println("Hari Rabu");

break;

case 4:

System.out.println("Hari Kamis");

break;

case 5:

System.out.println("Hari Jumat");

break;

case 6:

System.out.println("Hari Sabtu");

break;

case 7:

System.out.println("Hari Minggu");

break;

default:

System.out.println("Hari tidak valid");

break;

}
Pada contoh di atas, pernyataan "switch" akan memeriksa apakah hari sama
dengan salah satu dari nilai 1 sampai 7. Jika benar, maka akan mencetak nama
hari tersebut. Jika tidak, maka akan mencetak "Hari tidak valid".

Anda juga dapat menggabungkan beberapa kondisi tanpa menggunakan


perintah "break" dengan menggunakan klausa "case" yang terus menerus seperti
berikut :

int hari = 6;

switch (hari) {

case 1:

case 2:

case 3:

case 4:

case 5:

System.out.println("Hari kerja");

break;

case 6:

case 7:

System.out.println("Hari libur");

break;

default:

System.out.println("Hari tidak valid");

break;

Pada contoh di atas, pernyataan "switch" akan memeriksa apakah hari sama
dengan salah satu dari nilai 1 sampai 5 atau salah satu dari nilai 6 sampai 7. Jika
benar, maka akan mencetak "Hari kerja" atau "Hari libur" tergantung pada nilai
hari. Jika tidak, maka akan mencetak "Hari tidak valid".
MODUL 7
PERULANGAN DENGAN WHILE

1. DASAR TEORI
Pernyataan "while" adalah salah satu jenis perulangan di Java yang digunakan
untuk mengeksekusi pernyataan secara terus-menerus selama kondisi yang
ditentukan benar. Struktur pernyataan "while" adalah sebagai berikut:

while (kondisi) {
// pernyataan yang akan dieksekusi terus-menerus selama kondisi benar
}
Contoh sederhana dari penggunaan pernyataan "while" adalah sebagai
berikut:

int i = 1;
while (i <= 10) {
System.out.println(i);
i++;
}

Pada contoh di atas, pernyataan "while" akan mengeksekusi pernyataan yang


terdapat di dalam blok while selama i <= 10. Setiap kali pernyataan dieksekusi,
nilai i akan ditambah 1 (i++). Jadi, pernyataan akan mencetak angka 1 sampai 10
ke layar.

Ingat bahwa kondisi yang ditentukan dalam pernyataan "while" harus bernilai
boolean (true atau false). Jika kondisi selalu bernilai true, maka pernyataan
"while" akan terus mengeksekusi pernyataan di dalam bloknya secara terus-
menerus, yang disebut "infinite loop" atau "perulangan tak terbatas". Oleh karena
itu, penting untuk memastikan bahwa kondisi akan berubah menjadi false setelah
beberapa iterasi, agar perulangan tersebut tidak terus berlangsung secara tak
terbatas.
MODUL 8
PERULANGAN DENGAN DO WHILE

1. DASAR TEORI
Do-while adalah salah satu jenis perulangan (loop) yang ada dalam bahasa
pemrograman Java. Perulangan do-while memiliki sifat yang mirip dengan
perulangan while, dengan perbedaan utama terletak pada bagaimana perulangan
tersebut dijalankan.
Perulangan do-while akan memastikan bahwa blok perintah yang terkandung
dalam do-while akan dijalankan minimal sekali, meskipun kondisi yang
ditentukan dalam perulangan tersebut tidak terpenuhi. Jika kondisi terpenuhi,
maka perulangan do-while akan terus dijalankan selama kondisi tersebut
terpenuhi.
Berikut ini adalah struktur umum perulangan do-while dalam bahasa
pemrograman Java:

do { // blok perintah yang akan dijalankan } while (kondisi);

Di mana:

do adalah kata kunci yang menandakan awal perulangan do-while.

{ } adalah blok perintah yang akan dijalankan dalam perulangan do-while.

while adalah kata kunci yang menandakan bahwa perulangan do-while akan
dijalankan selama kondisi yang ditentukan terpenuhi.

kondisi adalah ekspresi logika yang menentukan apakah perulangan do-while


akan terus dijalankan atau tidak. Jika kondisi bernilai true, maka perulangan do-
while akan terus dijalankan. Sebaliknya, jika kondisi bernilai false, maka
perulangan do-while akan dihentikan.

Sebagai contoh, berikut ini adalah implementasi perulangan do-while untuk


mencetak bilangan genap dari 0 hingga 10:

int bilangan = 0; do { System.out.println(bilangan); bilangan += 2; } while


(bilangan <= 10);

Dalam contoh tersebut, perulangan do-while akan terus dijalankan selama


variabel bilangan lebih kecil atau sama dengan 10. Pada setiap iterasi, nilai dari
variabel bilangan akan dicetak ke layar dan kemudian ditambah 2. Setelah
perulangan selesai, maka akan tercetak bilangan genap dari 0 hingga
2. IMPLEMENTASI TEORI
Implementasi perulangan dengan do while dalam bahasa pemrograman Java
adalah sebuah konstruksi yang digunakan untuk melakukan perulangan terhadap
sekumpulan instruksi sampai kondisi tertentu terpenuhi. Berbeda dengan
perulangan while, do while akan memastikan bahwa instruksi tersebut akan
dijalankan minimal sekali meskipun kondisi tidak terpenuhi.
Cara penulisan perulangan do while dalam bahasa pemrograman Java adalah
sebagai berikut:

do { // instruksi yang akan diulang } while (kondisi);

Contohnya, jika kita ingin menampilkan bilangan genap dari 1 sampai 10, kita
dapat menggunakan perulangan do while seperti ini:

int i = 1; do { if (i % 2 == 0) { System.out.println(i); } i++; } while (i <= 10);

Pada contoh di atas, instruksi akan dijalankan minimal sekali (i = 1) sebelum


memeriksa kondisi (i <= 10). Jika kondisi terpenuhi, instruksi akan dijalankan
kembali sampai i > 10.
MODUL 9
PERULANGAN DENGAN FOR

1. DASAR TEORI
Perulangan dengan for bahasa pemrograman java adalah suatu perintah yang
digunakan untuk melakukan suatu aksi secara berulang-ulang sesuai dengan
jumlah yang telah ditentukan. Perulangan ini biasanya digunakan untuk
mengeksekusi suatu kode program sebanyak beberapa kali sesuai dengan jumlah
yang telah ditentukan.
Untuk menggunakan perulangan for, kita harus menentukan terlebih dahulu
batas awal dan batas akhir perulangan, serta nilai increment atau decrement yang
akan digunakan. Contoh penggunaan perulangan for adalah sebagai berikut:

for (int i = 0; i < 10; i++) { // kode program yang akan diulang }

Pada contoh di atas, perulangan for akan dijalankan sebanyak 10 kali, dimulai
dari nilai i = 0 sampai i < 10. Pada setiap iterasi, nilai i akan ditambah 1
(increment). Sehingga kode program yang ada di dalam perulangan for akan
dijalankan sebanyak 10 kali sesuai dengan batas perulangan yang telah ditentukan.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Untuk menggunakan perulangan dengan for di Java, Anda dapat menggunakan syntax
berikut:

for (inisialisasi; kondisi; langkah) { // kode yang akan diulang }

Di mana:

Inisialisasi adalah ekspresi yang dieksekusi sebelum perulangan dimulai.


Biasanya digunakan untuk menginisialisasi variabel yang akan digunakan dalam
perulangan.

Kondisi adalah ekspresi boolean yang dievaluasi setiap kali sebelum


perulangan. Jika kondisi bernilai benar (true), perulangan akan dilanjutkan. Jika kondisi
bernilai salah (false), perulangan akan dihentikan.

Langkah adalah ekspresi yang dieksekusi setiap kali setelah perulangan selesai.
Biasanya digunakan untuk mengubah nilai variabel yang digunakan dalam perulangan.

Contoh implementasi perulangan for di Java:


public class Main { public static void main(String[] args) { // Perulangan untuk mencetak
angka 1-5 for (int i = 1; i <= 5; i++) { System.out.println(i); } } }

Hasil yang diharapkan dari program di atas adalah mencetak angka 1-5 pada baris baru
masing-masing.
MODUL 10
STRING

1. DASAR TEORI
String adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan karakter teks dalam
bahasa pemrograman Java. String merupakan tipe data yang tidak primitif, yang
berarti ia merupakan tipe objek yang dapat diinstansiasi menggunakan konstruktor
String. String memiliki beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengubah,
membandingkan, atau mengambil bagian dari string. String juga memiliki
kemampuan untuk digabungkan dengan menggunakan operator penggabungan (+)
atau menggunakan metode concat(). String juga merupakan tipe data yang tidak
dapat diubah, atau immutable, yang berarti setiap kali string diubah, sebuah objek
baru akan dibuat dan objek lama akan dibuang. Hal ini membuat string efisien
dalam penggunaannya, tetapi membutuhkan lebih banyak memori untuk
menyimpan string yang sering diubah.

2. IMPLEMENTASI TEORI
String merupakan tipe data yang menyimpan teks yang terdiri dari karakter-
karakter Unicode. Untuk membuat sebuah objek string, kita dapat menggunakan
tanda kutip ganda (" ") atau menggunakan kelas String.
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk mengimplementasikan
string pada bahasa pemrograman Java, diantaranya adalah:
Menggunakan tanda kutip ganda (" ") Kita dapat membuat sebuah objek
string dengan menggunakan tanda kutip ganda (" "). Contohnya adalah sebagai
berikut:
String nama = "Aad";

Menggunakan kelas String Kita juga dapat membuat sebuah objek string
dengan menggunakan kelas String. Contohnya adalah sebagai berikut:

String nama = new String("aad");

Menggunakan method valueOf() Kita juga dapat membuat sebuah objek


string dengan menggunakan method valueOf(). Contohnya adalah sebagai berikut:

int angka = 10; String angkaString = String.valueOf(angka);

Menggunakan method concat() Kita dapat menggabungkan dua objek


string dengan menggunakan method concat(). Contohnya adalah sebagai berikut:

String nama = "Moh "; String namaLengkap = nama.concat("Asad");


Menggunakan method substring() Kita dapat memotong sebagian dari
objek string dengan menggunakan method substring(). Contohnya adalah sebagai
berikut:

String nama = "Moh Asad"; String namaDepan = nama.substring(0, 4);

Demikian adalah beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk


mengimplementasikan string pada bahasa pemrograman Java.
MODUL 11
METHOD TANPA PARAMETER

1. DASAR TEORI
Method tanpa parameter adalah method yang tidak memerlukan input apapun
dari pengguna ketika method tersebut dipanggil. Method ini biasanya digunakan
untuk menjalankan suatu proses yang telah ditentukan sebelumnya, atau untuk
menampilkan suatu informasi ke layar.
Berikut adalah contoh sederhana tentang cara membuat dan menggunakan
method tanpa parameter di Java:

public class Main { public static void main(String[] args) { // Memanggil method
greet greet(); } // Method greet tanpa parameter public static void greet()
{ System.out.println("Hello, world!"); } }

Pada contoh di atas, kita membuat method bernama greet yang tidak
memerlukan parameter apapun. Method ini hanya menampilkan pesan "Hello,
world!" ke layar saat dipanggil. Kita dapat memanggil method greet dengan
menuliskan greet(); di dalam method main.
Method tanpa parameter dapat juga digunakan untuk menjalankan suatu
proses yang telah ditentukan sebelumnya, seperti menghitung total harga belanja
atau menghitung luas sebuah lingkaran. Sebagai contoh:

public class Main { public static void main(String[] args) { // Memanggil method
hitungTotalBelanja int totalBelanja = hitungTotalBelanja();
System.out.println("Total belanja: " + totalBelanja); } // Method
hitungTotalBelanja tanpa parameter public static int hitungTotalBelanja() { int
hargaBarang1 = 10000; int hargaBarang2 = 20000; int hargaBarang3 = 15000; int
total = hargaBarang1 + hargaBarang2 + hargaBarang3; return total; } }

Pada contoh di atas, kita membuat method hitungTotalBelanja yang tidak


memerlukan parameter apapun. Method ini menghitung total harga belanja
dengan menjumlahkan harga tiga barang yang telah ditentukan sebelumnya, lalu
mengembalikan hasilnya ke method main. Kita dapat memanggil method
hitungTotalBelanja dengan menuliskan int totalBelanja = hitungTotalBelanja();,
kemudian menampilkan hasilnya dengan System.out.println("Total belanja: " +
totalBelanja);.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Untuk mengimplementasikan teori method tanpa parameter dalam bahasa
pemrograman Java, pertama-tama kita perlu membuat sebuah class terlebih
dahulu. Sebagai contoh, kita akan membuat sebuah class bernama "Calculator"
yang berfungsi untuk menghitung jumlah dari dua bilangan.

Pertama, kita akan membuat sebuah method bernama "sum" yang tidak
memiliki parameter. Method ini akan mengembalikan nilai jumlah dari dua
bilangan yang telah ditentukan sebelumnya dalam class tersebut.

Berikut ini adalah implementasi dasar teori method tanpa parameter dalam
bahasa pemrograman Java:

public class Calculator { // Deklarasi variabel x dan y sebagai bilangan yang akan
dijumlahkan private int x = 5; private int y = 10;

// Method sum() tanpa parameter public int sum() { // Kembalikan nilai jumlah
dari x dan y return x + y; } }

// Kelas Main untuk menguji method sum() public class Main { public static void
main(String[] args) { // Buat objek dari kelas Calculator Calculator calc = new
Calculator();

// Panggil method sum() pada objek calc dan tampilkan hasilnya


System.out.println("Jumlah dari x dan y adalah: " + calc.sum());
}}
// Output: Jumlah dari x dan y adalah: 15
MODUL 12
METHOD DENGAN PARAMETER

1. DASAR TEORI
Metode dengan parameter bahasa pemrograman Java adalah sebuah metode
yang menggunakan parameter bahasa pemrograman Java sebagai input untuk
menjalankan suatu proses atau fungsi tertentu. Contohnya seperti ini:

public void hitungLuasPersegi(int sisi){ int luas = sisi * sisi;


System.out.println("Luas persegi tersebut adalah: " + luas); }

Pada contoh di atas, metode hitungLuasPersegi memiliki parameter sisi


yang merupakan input berupa bilangan bulat (integer). Nilai sisi tersebut akan
digunakan untuk menghitung luas persegi dan hasilnya akan dicetak ke layar.
Ketika metode ini dipanggil, kita harus memberikan nilai sisi sebagai inputnya,
seperti ini:

hitungLuasPersegi(4); // outputnya adalah "Luas persegi tersebut adalah: 16"


hitungLuasPersegi(5); // outputnya adalah "Luas persegi tersebut adalah: 25"

Dengan menggunakan parameter, kita dapat mengubah nilai input yang


digunakan untuk menghitung luas persegi sesuai kebutuhan kita.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Untuk mengimplementasikan metode dengan parameter di bahasa
pemrograman Java, Anda perlu menyediakan tipe data dan nama parameter di
dalam tanda kurung saat menentukan deklarasi metode. Misalnya:

public void methodName(int param1, String param2) { // code here }

Di sini, methodName adalah nama metode, dan int param1 dan String
param2 adalah parameter yang diterima oleh metode tersebut. Tipe data int dan
String menunjukkan tipe data yang diharapkan untuk masing-masing parameter.
Anda dapat menggunakan parameter yang diterima oleh metode di dalam
tubuh metode tersebut seperti variabel biasa. Misalnya:

public void methodName(int param1, String param2)


{ System.out.println(param1); System.out.println(param2); }

Untuk memanggil metode tersebut, Anda perlu memberikan nilai untuk


setiap parameter yang diterimanya. Nilai yang diberikan untuk parameter harus
sesuai dengan tipe data yang diharapkan oleh metode tersebut. Misalnya:
methodName(10, "hello");

Di sini, metode methodName akan diterima dua parameter: 10, yang


merupakan bilangan bulat (int), dan "hello", yang merupakan string.

Sebagai contoh lengkap, berikut ini adalah implementasi metode dengan


parameter di Java:

public class Main { public static void main(String[] args) { int number = 10;
String message = "Hello, World!"; printNumberAndMessage(number,
message); } public static void printNumberAndMessage(int num, String msg) {
System.out.println("Number: " + num); System.out.println("Message: " +
msg); } }

Ketika program dijalankan, outputnya akan menjadi:

Number: 10 Message: Hello, World!  


MODUL 13
ARRAY / LARIK

1. DASAR TEORI
Array adalah sebuah tipe data yang terdiri dari sekumpulan elemen yang
memiliki tipe data yang sama. Elemen-elemen array tersebut tersimpan pada
posisi tertentu yang disebut dengan indeks. Indeks dimulai dari 0 sampai panjang
array - 1.
Dalam pemrograman Java, array dapat dideklarasikan dengan
menggunakan tipe data seperti int, double, atau string, dan ditambahkan dengan
tanda kurung siku diikuti dengan nama array. Contohnya:

int[] numbers; // Deklarasi array bernama numbers dengan tipe data integer
double[] decimals; // Deklarasi array bernama decimals dengan tipe data double
String[] words; // Deklarasi array bernama words dengan tipe data string

Untuk menginisialisasi array, kita dapat menggunakan kurung siku yang


diisi dengan elemen-elemen yang akan disimpan pada array tersebut. Contohnya:

int[] numbers = {1, 2, 3, 4, 5}; // Inisialisasi array bernama numbers dengan


elemen 1, 2, 3, 4, dan 5 double[] decimals = {1.1, 2.2, 3.3, 4.4, 5.5}; // Inisialisasi
array bernama decimals dengan elemen 1.1, 2.2, 3.3, 4.4, dan 5.5 String[] words =
{"satu", "dua", "tiga", "empat", "lima"}; // Inisialisasi array bernama words
dengan elemen "satu", "dua", "tiga", "empat", dan "lima"

Kita juga dapat menginisialisasi array dengan menggunakan panjang


array yang kita inginkan. Contohnya:

int[] numbers = new int[5]; // Inisialisasi array bernama numbers dengan panjang
5

Setelah array diinisialisasi, kita dapat mengakses elemen-elemen array


tersebut dengan menggunakan indeks yang terletak pada kurung siku. Contohnya:

int[] numbers = {1, 2, 3, 4, 5}; System.out.println(numbers[0]); // Output: 1


(elemen pertama pada array numbers) System.out.println(numbers[2]); // Output:
3 (elemen ketiga pada array numbers)

Kita juga dapat mengubah nilai dari elemen-elemen array dengan cara
yang sama seperti mengaksesnya. Contohnya:

int[] numbers = {1, 2, 3, 4, 5}; numbers[0] = 10; // Mengubah nilai elemen


pertama menjadi 10 numbers[2] = 30; // Mengubah nilai elemen ketiga menjadi 30
Panjang array dapat diperoleh dengan menggunakan properti length

Pada pemrograman Java, kita juga dapat menggunakan perulangan untuk


mengakses atau memproses elemen-elemen array. Contohnya:

int[] numbers = {1, 2, 3, 4, 5};

// Menggunakan perulangan for for (int i = 0; i < numbers.length; i++)


{ System.out.println(numbers[i]); // Output: 1 2 3 4 5 }

// Menggunakan perulangan for-each for (int number : numbers)


{ System.out.println(number); // Output: 1 2 3 4 5 }

Kita juga dapat menggunakan array multidimensi atau array dua dimensi.
Array multidimensi merupakan array yang terdiri dari beberapa array. Contohnya:

int[][] numbers = {{1, 2, 3}, {4, 5, 6}, {7, 8, 9}}; // numbers merupakan array
multidimensi yang terdiri dari 3 array: {1, 2, 3}, {4, 5, 6}, dan {7, 8, 9}

Untuk mengakses elemen-elemen array multidimensi, kita dapat


menggunakan dua indeks yang terletak pada kurung siku. Contohnya:

int[][] numbers = {{1, 2, 3}, {4, 5, 6}, {7, 8, 9}}; System.out.println(numbers[0]


[1]); // Output: 2 (elemen kedua pada array pertama)
System.out.println(numbers[1][2]); // Output: 6 (elemen ketiga pada array kedua)

Itulah tadi teori dasar tentang array atau larik pemrograman Java. Semoga
bermanfaat.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Deklarasi larik di Java:
// Deklarasi larik dengan tipe data integer int[] arr1 = new int[5];
// Deklarasi larik dengan tipe data string String[] arr2 = new String[10];
// Deklarasi larik dengan tipe data double double[] arr3 = new double[15];
// Deklarasi larik dengan tipe data boolean boolean[] arr4 = new boolean[20];
// Deklarasi larik dengan tipe data char char[] arr5 = new char[25];
// Deklarasi larik dengan tipe data objek Object[] arr6 = new Object[30];

Menciptakan larik di Java:


// Menciptakan larik dengan tipe data integer int[] arr1 = {1, 2, 3, 4, 5};
// Menciptakan larik dengan tipe data string String[] arr2 = {"a", "b", "c", "d",
"e"};
// Menciptakan larik dengan tipe data double double[] arr3 = {1.0, 2.0, 3.0, 4.0,
5.0};
// Menciptakan larik dengan tipe data boolean boolean[] arr4 = {true, false, true,
false, true};
// Menciptakan larik dengan tipe data char char[] arr5 = {'a', 'b', 'c', 'd', 'e'};
// Menciptakan larik dengan tipe data objek Object[] arr6 = {new Object(), new
Object(), new Object()};

Untuk mengakses elemen dalam larik di Java, kita bisa menggunakan indeks yang
dimulai dari 0. Contoh:
// Mengakses elemen ke-3 dari larik integer int elemen3 = arr1[2];
// Mengakses elemen ke-5 dari larik string String elemen5 = arr2[4];
// Mengubah nilai elemen ke-2 dari larik double arr3[1] = 10.0;
// Mengakses elemen ke-4 dari larik boolean boolean elemen4 = arr4[3];
// Mengubah nilai elemen ke-3 dari larik char arr5[2] = 'z';
// Mengakses elemen ke-1 dari larik objek Object elemen1 = arr6[0];

Kita juga bisa menggunakan loop untuk mengakses semua elemen dalam larik.
Contoh:
// Menggunakan for loop untuk mengakses semua elemen dari larik integer for (int
i = 0; i < arr1.length; i++) { System.out.println(arr1[i]); }
// Menggunakan for-each loop untuk mengakses semua elemen dari larik string for
(String elemen : arr2) { System.out.println(elemen); }

// Menggunakan while loop untuk mengakses semua elemen dari larik double int i
= 0; while (i < arr3.length) { System.out.println(arr3[i]); i++; }

// Menggunakan do-while loop untuk mengakses semua elemen dari larik boolean
int j = 0; do { System.out.println(arr4[j]); j++; } while (j < arr4.length);
MODUL 14
ARRAY / LARIK MULTI DIMENSI

1. DASAR TEORI
Array multi dimensi adalah array yang memiliki lebih dari satu dimensi atau
indeks. Dalam bahasa pemrograman Java, array multi dimensi dapat diwujudkan
dengan menggunakan tipe data array yang ditulis dengan menggunakan kurung
kotak yang berulang.

Contoh: int[][] arr = new int[3][3]; // array 2 dimensi dengan 3 baris dan 3 kolom

Untuk mengakses elemen dari array multi dimensi, kita dapat


menggunakan indeks yang terdiri dari baris dan kolom. Contoh:

arr[0][0] // mengakses elemen pertama dari baris pertama arr[1][2] // mengakses


elemen ketiga dari baris kedua

Kita juga dapat menggunakan looping untuk mengakses semua elemen


dari array multi dimensi. Contoh:

for (int i = 0; i < arr.length; i++) { for (int j = 0; j < arr[i].length; j++)
{ System.out.println(arr[i][j]); } }

Dengan menggunakan looping, kita dapat mengakses semua elemen dari


array multi dimensi secara berurutan.

2. IMPLEMENTASI TEORI
Untuk mengimplementasikan array/larik multi dimensi bahasa
pemrograman java, kita dapat menggunakan sintaks berikut:
// Membuat array multi dimensi dengan 3 baris dan 2 kolom int[][]
arrayMultiDimensi = {{1, 2}, {3, 4}, {5, 6}};
// Menambahkan elemen baru ke array multi dimensi arrayMultiDimensi[2][1] =
7;
// Menampilkan elemen dari array multi dimensi
System.out.println(arrayMultiDimensi[1][0]); // Output: 3
// Menggunakan looping untuk menampilkan semua elemen dari array multi
dimensi for (int i=0; i<arrayMultiDimensi.length; i++) { for (int j=0;
j<arrayMultiDimensi[i].length; j++) { System.out.print(arrayMultiDimensi[i][j] +
" "); } System.out.println(); } // Output: // 1 2 // 3 4 // 5 7

Anda mungkin juga menyukai