AKUNTANSI MANAJEMEN

DALAM LINGKUNGAN BISNIS BARU

Dr. Sany SE, MS-CIS
 RENCANA PERTEMUAN
PERTEMUAN MATERI KETERANGAN
1 MANAGEMENT ACCOUNTING TODAY
2 VARIABLE COSTING VERSUS ABSORPTTION COSTING
3 COST VOLUME PROFIT
4 TEST 1 + TUGAS BOBOT 25%
5 INCREMENTAL ANALYSIS
6 PRICING STRATEGY
7 UJIAN TENGAH SEMESTER BOBOT 25%
8 RESPONSIBILITY ACCOUNTING
9 ACTIVITY BASED MANAGEMENT
10 TARGET COSTING
11 TEST 1 + TUGAS BOBOT 25%
12 QUALITY MANAGEMENT
13 PROFITABILITY ANALYSIS
14 UJIAN AKHIR SEMESTER BOBOT 25%
GLOBALISASI PEMICU PERUBAHAN
LINGKUNGAN BISNIS
GLOBALISASI

POLA PIKIR PERSAINGAN

BARU DALAM BISNIS YANG
BERBISNIS SENGIT

PERUBAHAN PELANGGAN
LINGKUNGAN PEGANG
BISNIS KENDALI
DAMPAK PERSAINGAN SENGIT
MEMICU PENINGKATAN
MANFAAT YANG
MANFAAT KEPADA DIRASAKAN
PELANGGAN PELANGGAN

BISNIS MEMILIKI
NILAI DI MATA
PELANGGANNYA

MEMICU
PERSAINGAN PENURUNAN HARGA YANG
DUBAYAR
SENGIT HARGA PELANGGAN

LABA
BISNIS
MEMICU PENINGKATAN
BIAYA
BIAYA KARENA UPAYA
MENGHASILKAN
MEMBERI MANFAAT PRODUK DAN JASA
KEPADA PELANGGAN

Gordon Walker
 PERUBAHAN LINGKUNGAN
PEMASARAN
PEMASARAN LINGKUNGAN BISNIS LAMA LINGKUNGAN BISNIS BARU

PRODUK TIDAK
PRODUK MEMILIKI
BANYAK BERVARIASI
PRODUK BANYAK VARIASI DAN
DAN MEMILIKI UMUR
BERUMUR PENDEK
YANG PANJANG

PRODUK HANYA PRODUK BERADA

PASAR BERADA DI PASAR DIPASAR DOMESTIK
DOMESTIK DAN PASAR GLOBAL

Blocher,Stout, Cokins, and Chen

PERUBAHAN LINGKUNGAN PRODUKSI
PRODUKSI LINGKUNGAN BISNIS LAMA LINGKUNGAN BISNIS BARU

KUANTITAS BARANG YANG DIHASILKAN

KUALITAS , RAGAM KEGUNAAN
DASAR PERSAINGAN (ECONOMIC OF SCALE) DAN PRODUK
PRODUK, DAN KEPUASAN PELANGGAN
BERSIFAT STANDARD

VOLUME PRODUKSI RENDAH, PROSES

VOLUME TINGGI, PROSES PRODUKSI PRODUKSI PENDEK, BERUPAYA
PROSES PRODUKSI PANJANG, MEMPERTAHANKAN MENGURANGI NILAI PERSEDIAAN, DAN
TINGKAT MINIMUM PERSEDIAAN MENGHILANGKAN AKTIVITAS YANG TIDAK
MEMBERIKAN NILAI TAMBAH

BERSIFAT OTOMATIS KARENA PRODUK BERSIFAT FLEKSIBEL (ROBOTIK) KARENA

TEHNOLOGI
STANDARD DAN VOLUME PRODUKSI PRODUK BERVARIASI DAN VOLME
PRODUKSI
TINGGI PRODUKSI RENDAH

SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN

SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN
SUMBER DAYA KEAHLIAN RENDAH KARENA HANYA
KEAHLIAN TINGGI KARENA HARUS
MANUSIA BERFUNGSI SEBAGAI OPERATOR DAN
INOVATIF DAN MAMPU BEKERJA SAMA
BERSIFAT INDIVIDUALITIS

MENERIMA TINGKAT KESALAHAN ATAU TIDAK MENTOLERANSI KESALAHAN

TITIK BERAT
MENTOLERANSI KESALAHAN NORMAL (ZERO DEFECT) DALAM
KUALITAS
DALAM MENGHASILKAN PRODUK MENGHASILKAN PRODUK

Blocher,Stout, Cokins, and Chen

 PERUBAHAN LINGKUNGAN
MANAJEMEN ORGANISASI
MANAJEMEN
LINGKUNGAN BISNIS LAMA LINGKUNGAN BISNIS BARU
ORGANISASI
INFORMASI TIDAK HANYA BERSIFAT
KEUANGAN, TETAPI IBERSIFAT
TIPE INFORMASI YANG
INFORMASI HANYA BERSIFAT OPERASIONAL YANG MERUPAKAN KUNCI
DICATAT DAN
KEUANGAN SUKSES PERUSAHAAN, SEPERTI KEPUASAN
DILAPORKAN PELANGGAN, KECEPATAN , KOMITMEN
KARYAWAN, DSB

STRUKTUR ORGANISASI DIRANCANG

STRUKTUR ORGANISASI DIRANCANG LINTAS FUNGSI, TEAM WORK, KARYAWAN
STRUKTUR
BERDASAR HIRARKI, KOMANDO, DAN MEMILIKI TANGGUNG JAWAB LEBIH DARI
ORGANISASI SATU, BERSIFAT PENDAMPINGAN BUKAN
PENGENDALIAN
KOMANDO

PENGUKURAN KINERJA DAN PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI

KOMPENSASI MENEKANKAN PADA
FOKUS MANAJEMEN
UKURAN JANGKA PENDEK SEPERTI
LABA, HARGA SAHAM
TIDAK HANYA MENEKANKAN PADA
UKURAN JANGKA PENDEK TETAPI UKURAN
JANGKA PANJANG YAITU KUNCI SUKSES
PERUSAHAAN

Blocher,Stout, Cokins, and Chen

PERUBAHAN POLA PIKIR DALAM BERBISBNIS
TAMPAK LUAR ADALAH
PERILAKU DALAM BERBISNIS
POLA PIKIR
MEMBERI MANFAAT
BAGI PELANGAN

POLA PIKIR MENCARI PELUANG BISNIS

TAMPAK DALAM ADALAH
POLA PIKIR PERBAIKAN TERUS MENERUS
POLA PIKIR DALAM BERBISNIS
POLA PIKIR LINTAS FUNGSI

POLA PIKIR PEMBERDAYAAN KARYAWAN

Mulyadi dan Johny

 PERGESERAN PERAN AKUNTAN
AKTOR BUSINESS
ORGANISASI
PARTNER
P SCORE
KEEPER
E BUSINESS STRATEGIES

R BUSINESS ASSESMENT

A
N BUSINESS GUARD

ADMINISTRATOR
RENDAH TINGKAT PERSAINGAN TINGGI
 Porter’s VALUE CHAIN
INFRASTRUKTUR PERUSAHAAN
PENDUKUNG

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

AKTIVITAS

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

PROSES PEROLEHAN SUMBER DAYA

PEMASARAN
INBOUND OUTBOUND
OPERASI DAN LAYANAN
LOGISTIK LOGISTIK PENJUALAN

AKTIVITAS UTAMA
 VALUE CHAIN ANALYSIS
Example of value chain

• Sumber: Blocher Cost Management: A Strategic Emphasis 8th ed

 VALUE CHAIN ANALYSIS
Two Steps in value-chain analysis:
1. Identify the value-chain activities
2. Develop a competitive advantage by reducing
cost or adding value, considering:
▪ Identify competitive advantage (cost leadership or
differentiation)
▪ Identify opportunities for added value
▪ Identify opportunities for reduced cost

• Sumber: Blocher Cost Management: A Strategic Emphasis 8th ed

 VALUE CHAIN ANALYSIS

MENINGKATKAN
NILAI KEPADA
PELANGGAN
SUMBER DAYA
AKTIVITAS DALAM YANG
ORGANISASI DIKONSUMSI
OLEH AKTIVITAS
KURANG ATAU
TIDAK
MENINGKATKAN
NILAI KEPADA
PELANGGAN
 14

COMPETITIVE STRATEGY
PREMIUM
PRICE

DIFFERENTIATION
STRATEGY A
BLIND STRATEGY B
C
PRODUCTIVITY
AND INOVATION
EFFICIENCY
COST LEADERSHIP D
STRATEGY
E BLIND STRATEGY
F

ECONOMIC
PRICE
 COMPETITIVE STRATEGY
• Sumber: Blocher Cost Management: A Cost Leadership
Strategic Emphasis 8th ed Differentiation
Strategic target Broad cross section of the market Focused section of the market
Basis of Lowest cost in the industry Unique product or service
competitive
Advantage
Product line Limited selection Wide variety, differentiating
Features
Production Lowest possible cost with high Innovation in differentiating
emphasis quality Products
and essential product features
Marketing Low price Premium price and innovative,
emphasis differentiating features

Sumber: Blocher Cost Management: A Strategic Emphasis 8th ed

 Contoh COMPETITIVE STRATEGY
• Cost Leadership
Sumber: Blocher Cost Management: A Strategic Emphasis 8th ed Differentiation

Typically very large manufacturers, especially strong for product lines for
service firms, and retailers, which the perception of quality and
image is important, as in cosmetics,
jewelry, and automobiles
Examples such as Texas Instruments, Walmart, Tiffany, Bentley,
and Southwest Airlines Rolex, Whirlpool, and BMW

? Garuda

Sumber: Blocher Cost Management: A Strategic Emphasis 8th ed

Porter’s Five Force Strategy

POTENSI
PERUSAHAAN
BARU

PERUSAHAAN KEKUATAN
KEKUATAN
PELANGGAN
PEMASOK
INTENSITAS
PERSAINGAN

KEBERADAAN BISNIS
BARU YANG BISA
MENGGANTIKAN
BISNIS LAMA
 Porter’s Five Force Strategy
• Barriers to entry: Do certain factors, such as capital requirements, economies
of scale, product differentiation, and access to selected distribution channels,
protect the firm from newcomers? Do other factors, including the cost of
buyer switching or government regulations and licensing restrictions, restrict
competition?
• Intensity of rivalry among competitors can be caused by high entry barrier,
specialized assets, rapid product innovation etc.
• Pressure from substitute products: Will the presence of readily substitutable
products increase the intensity level of the firm’s competition?
• Bargaining power of customers: The greater the bargaining power of the
firm’s customers, the greater the level of competition facing the firm. The
bargaining power of customers is likely higher if switching costs are relatively
low and if the products are not differentiated.
• Bargaining power of suppliers: The greater the bargaining power of a firm’s
suppliers, the greater the overall level of competition facing the firm. The
bargaining power of suppliers is higher when a few large firms dominate the
group of suppliers and when these suppliers have other good outlets for their
products.
Sumber: Blocher Cost Management: A Strategic Emphasis 8th ed
The Five Forces Model of Competition

3-19
ALAT UNTUK MENGURANGI “WASTE”
JUST IN TIME
• Meminimalkan persediaan dan sumber daya yang digunakan
• Membeli dan memproduksi barang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
pelanggan
• kelompok (batch) produk yang diproduksi dalam jumlah kecil sehingga
mampu menjaga kualitas
KANBAN
• Cara untuk melibatkan setiap orang dalam penerapan Lean Management

ZERO DEFECTS
• Menuntut setiap orang bertindak benar pada saat pertama menghasilkan
produk sehingga tidak memerlukan tindakan berikutnya untuk memperbaiki
atau menyempurnakan
Kanban (看板), also spelled kamban, and literally meaning
"signboard" or "billboard", is a concept related to lean and just-in-
time (JIT) production. According to Taiichi Ohno, the man credited
with developing Just-in-time, kanban is one means through which
JIT is achieved.
Kanban is not an inventory control system. Rather, it is a scheduling
system that tells you what to produce, when to produce it, and
how much to produce.
The need to maintain a high rate of improvements led Toyota to
devise the kanban system. Kanban became an effective tool to
support the running of the production system as a whole. In
addition, it proved to be an excellent way for promoting
improvements because reducing the number of kanban in
circulation highlighted problem areas.
 PRODUCT LIFE CYCLE

PENGENALAN PERTUMBUHAN PENDEWASAAN PENURUNAN

PENDAPATAN
DAN BIAYA

PENDAPATAN

LABA

BIAYA

WAKTU
 Life Cycle Costing
BIAYA SEPANJANG UMUR PRODUK

BIAYA BIAYA BIAYA

Riset dan Pemasaran Layanan

pengem- Desain dan pada
bangan Distribusi pelanggan
Produksi
Dan
Operasi
Upstream Activities Downstream Activities
SEBELUM SESUDAH
AKTIVITAS PROSES
AKTIVITAS PROSES KREASI
MELAYANI PELANGGAN
 The Cost Life-Cycle
(continued)

Marketing
R&D Customer
Design Manufacturing and
Service
Distribution

Upstream Activities Downstream Activities

Design decisions account for much of total product life cycle costs

24
 Value Chain Showing Upstream and
Downstream Linkages for a Manufacturer

Not easy to Design

manufacture
Poor Design

Marketing &
Manufacturing
Poor Rush, Small Distribution
Quality Orders

Poor Improper
Quality training,
Service & installation
Warranty
 TARGET COSTING
TARGET HARGA JUAL – TARGET LABA = TARGET BIAYA

TARGET
HARGA JUAL
- TARGET LABA
GUNAKAN
VALUE
ENGINERING TARGET BIAYA

KAIZEN
TIDAK YA PRODUKSI COSTING PRODUKSI
AWAL LANJUTAN
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
PENINGKATAN
KUALITAS

MENURUNKAN PRODUK MENINGKATKAN KEPUASAN

CACAT/KOMPLAIN/GARANSI PELANGGAN/MENINGKATKAN
PRODUK PERSEPSI KUALITAS

MENIGKATKAN
MENIGKATKAN
MENURUNKAN BIAYA POTENSI
PANGSA PASAR
KENAIKAN HARGA

MENINGKATKAN LABA
 TERIMAKASIH
Watch your Watch your
character, it thoughts,
becomes your they become
destiny words

Watch your
Watch your habits,
words, they
they become your
become
character
actions

Watch your
actions, they
become habits

FRANK OUTLAW