Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS

TENTANG RANGKUMAN JURNAL

Disusun Oleh :

LILY TRIWAHYUNI

1914201117

Dosen Pengampu :

Ns.Rebbi permata sari, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG 2022


1. Manajemen gagal napas et causa ketoasidosis diabetikum di icu: suatu studi kasus

Ketoasidosis diabetikum merupakan komplikasi akut hiperglikemia yang dapat


mengakibatkan gangguan elektrolit dan penurunan tekanan osmotik koloid sehingga pasien
dapat mengalami gagal napas, yang merupakan indikasi pasien harus dipasang ventilator
mekanik di ruang ICU. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui manajemen keperawatan
pada pasien yang mengalami mengalami gagal napas karena KAD dengan metode deskriptif
melalui pendekatan asuhan keperawatan kritis. Masalah keperawatan yang muncul pada
kasus ini adalah adalah risiko ketidakseimbangan cairan dengan intervensi manajemen
cairan, pemantauan cairan,dan manajemen elektrolit. Ketidakseimbangan kadar glukosa
darah dengan intervensi manajemen hiperglikemia. Gangguan penyapihan ventilator mekanik
dengan intervensi manajemn penyapihan ventilasi mekanik dan manajemen asam – basa:
asidosis metabolik. Risiko aspirasi dengan intervensi pencegahan aspirasi dan manajemen
jalan napas. Hasil evaluasi terdapat perbaikan pada kondisi pasien namun belum signifikan
ditandai dengan masih terdapat mukus di jalan napas, ronchi , pH = 7,412 , PCO2= 26,4
mmHg , PO2 = 33 mmHg , HCO3= 16,3 mmHg , d-dimer= 1370 mg/mL, ureum= 138
mg/dL, kreatinin = 3,70 mg/dL, pasien direncanakan hemodialisa, pasien terpasang ventilator
mode CMV, masih terdapat kemerahan diseluruh tubuh, dan terdapat dekubitus derajat 1,
sehingga intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan.

2. Pemberian Nutrisi pada Pasien dengan Penyakit Kritis di Ruang Perawatan


Intensif Anak

Anak yang dirawat di PICU Anak cenderung untuk mengalami malnutrisi sejak masuk
atau selama perawatan. Hal ini akan memperberat penyakit dasar dan
komplikasinya, memperpanjang lama rawat, serta meningkatkan mortalitas. Perhitungan
kebutuhan kalori yang tepat serta pemberian nutrisi yang adekuat dan sesuai merupakan
target perawatan anak di PICU. Baik underfeeding ataupun overfeeding dapat terjadi di PICU
Anak selama perawatan.

Malnutrisi terjadi sekitar 15%-25% anak pada saat awal masuk PICU. Malnutrisi ini akan
mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas, lama rawat, lama pasien memakai
ventilator, serta biaya perawatan.1-4 Respon tubuh terhadap stres ditandai dengan
peningkatan mediator pro-inflamasi yang mengakibatkan peningkatan hormon
counterregulatory seperti katekolamin, glukagon, dan glukokortikoid dalam serum yang pada
akhirnya akan mengubah metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.Kondisi stres
meningkatkan proses katabolisme yang memerlukan energi dalam jumlah besar sehinga
pasien mudah mengalami malnutrisi energi protein Banyak protein yang dipakai untuk
memperbaiki jaringan yang rusak karena proses inflamasi. Selain dari hal tersebut di
atas, disebutkan bahwa pemberian nutrisi pada pasien yang dirawat tidak sesuai dengan
peresepan nutrisi sehingga membuat anak semakin mengalami MEP. Hal ini disebabkan
karena beberapa faktor seperti restriksi cairan, kondisi anak tidak stabil, perdarahan saluran
cerna, dan lain sebagainya.1,3 Diperlukan evaluasi nutrisi yang baik sehingga malnutrisi
pada pasien di PICU dapat dihindari.

3. mobilisasi dini pada pasien kritis di intensive care unit (icu): case study

Penerapan mobilisasi dini sering kali mengalami hambatan, seperti adanya nyeri


hebat, kelelahan, penurunan kesadaran, oversedasi, atau terpasang alat medis yang invasif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pasien kritis dalam
melakukan mobilisasi dini di ICU. 

Hasil analisis didapatkan 3 konsep utama yakni kemampuan pasien kritis melakukan
mobilisasi dini, aktivitas mobilisasi yang dapat dilakukan pada pasien dengan kondisi
kritis, dan respon fisiologis pada pasien yang dilakukan mobilisasi dini. Terdapat beberapa
aktivitas mobilisasi dini yang dapat dilakukan pasien kritis di ICU, seperti head
up, memposisikan lateral, ROM, dan berkolaborasi dengan ahli fisioterapi. Perawatan yang
berkesinambungan dan kerjasama tim kesehatan sangat dibutuhkan dalam proses mobilisasi
pasien sakit kritis agar dapat memberikan perawatan yang lebih baik sehingga dapat
meningkatkan kepuasan dan kualitas hidup pasien.

Intensive care adalah salah satu layanan keperawatan untuk pasien dengan penyakit akut
atau kronis dalam situasi darurat, kritis yang memerlukan monitoring fungsi vital, lebih
khusus terapi intensif dan tindakan segera yang tidak dapat diberikan di ruang perawatan
umum . Pasien kiritis yang ada di intensive care unit umumnya mengalami bed rest dan
memerlukan alat bantu nafas yakni ventilator mekanik. Pasien dengan ventilasi mekanik
memerlukan perhatian khusus mengingat banyaknya penggunaan ventilasi mekanik di ICU
seluruh dunia dan resiko terjadinya Intensive Care Unit Acquired Weakness. Selain
itu, aktivitas latihan secara dini memiliki potensi untuk mengurangi lenght of stay di rumah
sakit dan meningkatkan fungsi respirasi pada pasien dengan gagal napas akut . Kemampuan
bergerak adalah kebutuhan penting manusia. Bergerak menyebabkan tubuh berada dalam
reaksi anabolik yang tujuan akhirnya adalah regenerasi sel. Umumnya aktivitas fisik yang
tinggi diikuti daya regenerasi yang baik, sehingga tubuh dapat berfungsi secara
maksimal.Kondisi tirah baring lama menyebabkan tubuh mengalami penurunan berbagai
fungsi tubuh secara sistematis, yang disebut dengan sindroma dekondisi.

Anda mungkin juga menyukai