Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“Unsur Logam Tanah Jarang (LTJ)”

DISUSUN OLEH:
Kelompok : Tiga (3)
Anggota :
1. Al Muhyi Nurul Fajriyah Fadilah
2. Bimbo Keiram Risman
3. Muhammad Faishal Abdullah
4. Nabila Putri
5. Rama Dani
6. Selvana Algellea
Kelas : X E1
Sekolah : SMA Negeri 5 Lubuklinggau
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.  atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Unsur Unsur Logam Tanah
Jarang” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca tentang unsur – unsur logam tanah jarang.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada guru terutama buk “Hj.
Ilga Febrina, S.Pd” dan teman – teman kelompok ini.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Lubuklinggau, 17 November 2022

Penulis
A. Pendahuluan

Indonesia diyakini memiliki kandungan logam tanah jarang melimpah sehingga berpotensi
menjadi salah satu pemasok global yang saat ini masih didominasi China. Karakteristik material yang
istimewa menjadikan logam tanah jarang sangat industri elektronik, otomotif, perminyakan
kedirgantaraan, dan pertahanan. Saat ini pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian khusus
terhadap perkembangan logam tanah jarang dan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas
nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), menyatakan bahwa sudah ada pilot plant di
Bangka milik PT Timah Tbk untuk pemisahan logam tanah jarang yang berasal dari pasir monasit. Pasir
monasit merupakan hasil samping dari penambangan bijih timah yang bersifat radioaktif sehingga harus
mendapat rekomendasi dari BATAN.
Secara komersial logam tanah jarang dan paduannya banyak digunakan pada perangkat
elektronik seperti memori komputer, DVD, ponsel, catalytic converter, magnet, lampu neon, dan baterai
isi ulang. Banyak baterai isi ulang yang dibuat dengan senyawa logam tanah jarang. Permintaan baterai
didorong oleh kebutuhan untuk pembuatan perangkat elektronik portabel seperti komputer portabel
dan kamera. Sejumlah senyawa tanah jarang juga diperlukan sebagai sumber daya pada setiap
kendaraan listrik dan kendaraan listrik hibrida. Harapannya adalah produksi logam tanah jarang ikut
mampu berkontribusi dalam industri elektronik, baterai, dan untuk mendukung program mobil listrik.

Perumusan Masalah :
1) Tulislah lima lambang unsur yang termasuk LTJ beserta nomor atom dan nomor
massanya!
2) Deskripsikan partikel subatom (jumlah proton, neutron, dan elektron pada unsur-unsur
LTJ tersebut!
3) Tulislah konfigurasi elektron masing-maisng unsur yang Kalian pilih menurut diagram
teori model atom Bohr!
4) Bagaimana posisi unsur-unsur tersebut dalam tabel periodik unsur (terkait golongan dan
periodenya)?
5) Bagaimana caranya agar unsur-unsur tersebut dapat digunakan sebagai nanomaterial?
Jelaskan konsep yang mendasarinya!
Tujuan :
1) Pembaca dapat mengetahui unsur – unsur apa saja beserta nomor atom dan massa
atomnya.
2) Pembaca dapat mengetahui berapa saja jumlah proton, neutron, dan electron pada unsur
LTJ.
3) Pembaca dapat mengetahui berapa konfigurasi electron dari unsur LTJ.
4) Pembaca dapat mengetahui berapa kah periode dan golongan dari unsur LTJ.
5) Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara membuat nanomaterial.
1
B. Pembahasan
1. Tulislah lima lambang unsur yang termasuk LTJ beserta nomor atom dan nomor
massanya!
*Catatan NA : Nomor atom, MA : Massa atom
 Scandium (Sc)
a. NA : 21
b. MA : 45
 Yttrium (Y)
a. NA : 39
b. MA : 89
 Lanthanum (La)
a. NA : 57
b. MA : 139
 Serium (Ce)
a. NA : 58
b. MA : 140
 Praseodimium (Pr)
a. NA : 59
b. MA : 141
2. Deskripsikan partikel subatom (jumlah proton, neutron, dan elektron pada unsur-unsur
LTJ tersebut!
*Catatan JP : Jumlah Proton, JN : Jumlah Neutron, JE : Jumlah Elektron
 Scandium (Sc)
a. JP : 21
b. JN : 45 – 21 = 24
c. JE : 21
 Yttrium (Y)
a. JP : 39
b. JN : 89 – 39 = 50
c. JE : 39
 Lanthanum (La)
a. JP : 57
b. JN : 139 – 57 = 82
c. JE : 57
 Serium (Ce)
a. JP : 58
b. JN : 140 – 58 = 82
c. JE : 58
 Praseodimium (Pr)
a. JP : 59
b. JN : 141 – 59 = 82
c. JE : 59
3. Tulislah konfigurasi elektron masing-maisng unsur yang Kalian pilih menurut diagram
teori model atom Bohr!
*Catatan KE : Konfigurasi Elektron
 Scandium (Sc)
a. KE : 2,8,8,3
 Yttrium (Y)
a. KE : 2,8,18,8,3
 Lanthanum (La)
a. KE : 2,8,18,8,8,8,5
2
 Serium (Ce)
a. KE : 2,8,18,8,8,8,6
 Praseodimium (Pr)
a. KE : 2,8,18,8,8,8,7
4. Bagaimana posisi unsur-unsur tersebut dalam tabel periodik unsur (terkait golongan dan
periodenya)?
Golongan 3B :
1) Scandium (Sc)
2) Yttrium (Y)
Golongan Lanthanoids :
1) Lanthanum (La)
2) Serium (Ce)
3) Praseodimium (Pr)
Periode 4 :
1) Scandium (Sc)
Periode 3 :
1) Yttrium (Y)
5. Bagaimana caranya agar unsur-unsur tersebut dapat digunakan sebagai nanomaterial?
Jelaskan konsep yang mendasarinya!
Nanomaterial dapat dibuat dengan dua teknik atau pendekatan, yaitu :
1) Memotong struktur makro untuk skala nano.
2) Merakit struktur dari atom dan molekul unsur.

Materi Secara Video


Untuk yang ingin menonton atau mendengarkan video tentang penjelasan di atas dapat
membuka link ini atau mengscan barcode di bawah ini, terimakasih.

https://youtu.be/CJc7_0lonRc

3
C. Penutup
Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai