Anda di halaman 1dari 10

Nama : Titis Tri Wahyuni

NIM : 200422620839
Offerin g :O
Emiten : PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

1. Penilaian Saham Undervalued/Overvalued


a. Pendekatan dengan Price Earning Ratio (PER)
• Menghitung Return on Equity (ROE)
ROE = net income/total ekuitas
Keterangan Net income Total ekuitas ROE
2018 Rp Rp 38%
13.538.418.000.000 35.358.253.000.000

2019 Rp Rp 38%
13.721.513.000.000 35.679.730.000.000

2020 Rp Rp 28%
8.581.378.000.000 30.241.426.000.000

2021 Rp Rp 24%
7.137.097.000.000 29.191.406.000.000

• Menghitung Earning per Share (EPS)


EPS = net income/jumlah saham yang beredar

Keterangan Net Income Jumlah saham yang beredar EPS


Rp Rp
2018 13.538.418.000.000 116.318.076.900 Rp 116,391
Rp Rp
2019 13.721.513.000.000 116.318.076.900 Rp 117,965
Rp Rp
2020 8.581.378.000.000 116.318.076.900 Rp 73,775
Rp Rp
2021 7.137.097.000.000 116.318.076.900 Rp 61,358
• Menghitung Jumlah Dividen Yang Dibayarkan
Jumlah dividen yang dibayarkan = net income x dividen payout ratio
Dividen Jumlah dividen yang
Keterangan Net income payout ratio
dibayarkan
Rp Rp
2018 13.538.418.000.000 100,7% 13.633.186.926.000
Rp Rp
2019 13.721.513.000.000 101,6% 13.941.057.208.000
Rp Rp
2020 8.581.378.000.000 98,7% 8.469.820.086.000
Rp
2021 7.137.097.000.000 0,0% -

• Menghitung Dividend per Share (DPS)


Dividend per Share = dividend paid/jumlah saham yang beredar
Keterangan Dividend paid Jumlah saham yang beredar DPS
2018 Rp Rp 117
Rp 116.318.076.900
13.633.186.926.000
2019 Rp Rp Rp 120
13.941.057.208.000 116.318.076.900

2020 Rp Rp Rp 73
8.469.820.086.000 116.318.076.900

2021 Rp -
116.318.076.900
-

• Menghitung Tingkat Pertumbuhan Dividen Yang Diharapkan (g)


g = ROE x tingkat laba ditahan

Keterangan ROE Tingkat laba ditahan g


2018 38% - 1.585.786.085.237.000.000.000.000 -6,07%
2019 38% - 1.621.596.964.373.720.000.000.000 -6,24%
2020 28% - 985.193.184.083.931.000.000.000 -2,8%
2021 24% 7.137.097.000.000 1,74%

• Menghitung Estimated Cash Dividend per Share (D1)


D1 = EP1 x DPR

Keterangan EPS1 DPR D1


2018 Rp 116.391 100,7% Rp 117.206
2019 Rp 117.965 101,6% Rp 119.853
2020 Rp 73.775 98,7% Rp 72.816
2021 Rp 61.358 0,0% -
• Menghitung Estimated Earning per Share (E1)
E1 = E0(1+g)

Keterangan E0 g E1
2018 Rp 116,39 -6,07% Rp -590,10
2019 Rp 117,97 -6,24% Rp -618,14
2020 Rp 73,78 -2,8% Rp -132,80
2021 Rp 61,36 1,74% Rp 168,12

• Menghitung Return Diinginkan Investor (k)


k = (D1/P0)+g
Keterangan D1 P0 g k
2018 Rp 117.206 Rp 4.730 -6,07% -6,05%
2019 Rp 119.853 Rp 3.710 -6,24% -6,21%
2020 Rp 72.816 Rp 2.100 -2,8% -2,77
2021 - Rp 1.505 1,74% 1,74

• Menghitung Price Earning Ratio (PER)


PER = market price per share/earning per share
Market Price per
Keterangan Share Earning per Share PER
2019 Rp 2.100 RP 117,97 17,802
2020 Rp 1.505 Rp 73,78 20,400
2021 Rp 965 Rp 61,36 15,727

• Menghitung Nilai Intrinsik Saham


Nilai intrinsik = E1 x PER
Nilai
Keterangan E1 PER intrinsik
-
Rp
2019 Rp -618,14 17,802 11.004
-Rp
2020 Rp -132,80 20,400 2.709
Rp
2021 Rp 168,12 15,727 2.644

• Penilaian Saham
Periode Nilai intrinsik Harga saham Penilaian Keputusan
2019 -Rp Overvalued SELL
11.004 Rp 2.100
2020 -Rp Overvalued SELL
2.709 Rp 1.505
2021 Rp Undervalued BUY
2.644 Rp 965
b. Pendekatan dengan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)


Harga Return Harga Return BI Risk
Periode Bulan HMSP HMSP IHSG IHSG Rate Free
Rp
0,86% 6,00% 1,00%
Januari 3074 -1,85% 6.538
Rp
-0,02% 6,00% 0,89%
Febuari 3050 -1,83% 6.499
Rp
-0,87% 6,00% 0,83%
Maret 3042 0,46% 6.468
Rp
-1,28% 6,00% 0,77%
April 2809 0,20% 6.319
Rp
2,51% 6,00% 0,71%
Mei 2712 2,27% 6.209
Rp
0,68% 6,00% 0,60%
Juni 2613 0,00% 6.358
Rp
0,24% 5,75% 0,46%
Juli 2521 4,32% 6.340
Rp
1,16% 5,50% 0,21%
Agustus 2238 -4,16% 6.328
Rp
-2,19% 5,25% 0,07%
September 1905 -0,78% 6.061
Rp
-0,72% 5,00% -0,02%
Oktober 1772 -0,86% 6.207
Rp
-1,45% 5,00% 0,08%
November 1610 1,89% 6.011
Rp
-0,09% 5,00% 0,17%
2019 Desember 1747 -0,85% 6.323
Rp
-4,87% 5,00% 0,24%
Januari 1722 -2,50% 5.940
Rp
-7,30% 4,75% 0,20%
Febuari 1414 -3,23% 5.452
Rp
1,71% 4,50% 0,07%
Maret 1185 -30% 4.623
Rp
4,90% 4,50% -0,03%
April 1327 5,41% 4.716
Rp
4,57% 4,50% -0,08%
Mei 1614 -3,50% 4.753
Rp
1,42% 4,25% 0,00%
Juni 1368 0,00% 4.973
Rp
1,13% 4,00% 0,00%
Juli 1512 0,00% 5.149
Rp
-2,00% 4,00% 0,01%
Agustus 1463 0,00% 5.239
Rp
-0,39% 4,00% -0,03%
2020 September 1241 -12,10% 4.926
Rp
0,31% 4,00% -0,08%
Oktober 1255 0,00% 5.128
Rp
0,47% 3,75% -0,12%
November 1352 22,22% 5.810
Rp
-0,49% 3,75% -0,17%
Desember 1334 -0,74% 5.979
Rp
-7,05% 3,75% -0,16%
Januari 1162 0,00% 5.862
Rp
0,61% 3,75% -0,08%
Febuari 1184 0,00% 6.241
Rp
-2,97% 3,50% 0,07%
Maret 1220 0,00% 6.011
Rp
-0,35% 5,50% 0,20%
April 1171 0,00% 5.995
Rp
3,70% 5,50% 0,31%
Mei 1126 0,00% 6.065
Rp
0,01% 3,50% 0,34%
Juni 1078 -1,98% 6.023
Rp
-0,52% 3,50% 0,29%
Juli 981 0,00% 6.070
Rp
1,42% 3,50% 0,14%
Agustus 939 4,05% 6.126
Rp
1,37% 3,50% 0,09%
September 967 1,25% 6.228
Rp
-0,79% 3,50% 0,13%
Oktober 971 -2,33% 6.591
Rp
-0,35% 3,50% 0,15%
November 934 -2,38% 6.538
Rp
0,28% 3,50% 0,07%
2021 Desember 906 0,00% 6.581

Beta 0,41
Ri HMSP -0,75%
Rm IHSG -0,18%
Rata-rata BI Rate 0,05
Minimum BI Rate 3,50%
Maksimum BI Rate 6,00%
E(Ri) -0,072%

Nilai Ri HMSP > E(Ri), maka saham layak untuk dibeli


Keputusan Investasi: BUY

c. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF)


• Menghitung Free Cash Flow (FCF)
Free cash flow = operating cashflow-capital expenditure

Keterangan operating cash flow capital expenditure FCF


Rp
2018 Rp 20.193.483.000.000 Rp 137.904.000.000 20.055.579.000.000
Rp
2019 Rp 17.145.967.000.000 Rp 29.724.000.000 17.116.243.000.000
Rp
2020 Rp 11.953.039.000.000 Rp 5.255.000.000 11.947.784.000.000
Rp
2021 Rp 10.302.406.000.000 Rp 59.622.000.000 10.242.784.000.000

• Menghitung Net Debt Level


net debt level = total debt-cash and cash equivalents

Keterangan cash total debt net debt level


Rp -Rp
2019 Rp 18.820.695.000.000 15.223.076.000.000 3.597.619.000.000
Rp Rp
2020 Rp 15.804.309.000.000 19.432.604.000.000 3.628.295.000.000
Rp Rp
2021 Rp 17.843.656.000.000 23.899.022.000.000 6.055.366.000.000

• Share Outstanding/Jumlah Saham Yang Beredar

2019 Rp 116.318.076.900
2020 Rp 116.318.076.900
2021 Rp 116.318.076.900

• DCF

Input Data
Base FCF 10.242.784.000.000
Net Debt Level 6.055.366.000.000
Share Outstanding 116.318.076.900

Input Assumptions
Growth Rate year 1-
5 12%
Discount Rate 9%
Terminal Growth
Rate 2,0%

Year Base 1 2 3

FCF 10.242.784.000.000 11.471.918.080.000 12.848.548.249.600 14.390.374.039.552


Growth - 12% 12% 12%
Present
Value 10.524.695.486.239 10.814.366.004.208 11.112.009.105.242
Year Base 4 5

FCF 10.242.784.000.000 16.117.218.924.298 18.051.285.195.214


Growth - 12% 12%

Present Value 11.417.844.218.230 11.732.096.811.392

Total Present Value 226.554.422.305.598


Intrinsic Value per
Share 1.896

Price & Margin of


Safety
Intrinsic Value per
Share 1.896

Current Price (input) 2.280


Current MOS -20,3%
Desired MOS (input) -384,00%
Ideal Sell Price with
MOS 9.175

2. Analisis Fundamental
a. Price Earning Ratio (PER)
Dapat disimpulkan PER menggambarkan apresiasi dari pasar terhadap
kemampuan perusahaan, yang mana nilai PER didapatkan dari harga saham yang
beredar di pasar (market price per share) dibagi dengan EPS (earning per share).
EPS merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan bersih
perusahaan pada suatu perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Apabila perusahaan mencatatkan rugi bersih maka akan menunjukan nilai EPS yang
negative. Gill dan Chatton (2003) menyatakan bahwa perusahaan mapan umumnya
akan memiliki ratio EPS yang tinggi dan sebaliknya untuk perusahaan baru
memiliki kecenderungan nilai EPS rendah. Menurut sudut pandang investor,
semakin kecil nilai PER perusahaan maka akan semakin bagus sahamnya (Darmadji
dan Fakhrudin, 2006). Nilai PER dapat dipergunakan oleh investor sebagai
pertimbangan dalam melakukan investasi yang nantinya diharapkan dapat
berpengaruh terhadap perolehan harga saham. Untuk menentukan apakah harga
saham perusahaan tersebut undervalued atau overvalued dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai intrinsik saham dengan harga saham penutupan di akhir
periode atau biasa disebut closing price pada harga saham sesungguhnya. Apabila
nilai intrinsik lebih besar daripada harga saham di pasar maka disebut sebagi
undervalued (harga saham terlalu murah) maka investor dapat mengambil
keputusan untuk membelinya, dan sebaliknya. Kemudian, apabila nilai intrinsik
sama dengan harga wajar di pasar, maka keputusan yang dapat diambil oleh investor
dengan menahan untuk tidak menjualnya sampai ada waktu dimana terjadi
estimated earnings bagi investor.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah ditentukan, diketahui bahwa nilai EPS
HMSP periode 2019-2021 selalu mengalami perubahan. Pada periode waktu
tersebut, EPS HMSP selalu bernilai positif yang artinya HMSP memperoleh laba
bersih atau memperoleh keuntungan pada periode waktu tersebut.
Untuk menentukan keputusan investasi maka diperlukan perbandingan antara
nilai intrinsic dengan closing price saham HMSP pada periode terkait. Sebelum
mengetahui hal tersebut, berdasarkan perhitungan nilai PER HMSP selama 2019-
2021 masih menunjukan nilai yang positif dan memiliki perbedaan tiap tahunya.
Selanjutnya untuk perbandingan antara nilai intrinsilk dengan closing price pada
periode 2019-2020 mengalami kondisi overvalued sehingga keputusan yang
diambil oleh investor adalah dengan menjual saham mereka. Namun pada periode
2021 mengalami perubahan yang signifikan, dimana closing price menjadi lebih
kecil dibanding dengan nilai intrinsiknya yang artinya saham HMSP berada pada
kondisi undervalued. Sehingga, keputusan yang diambil oleh investor yaitu buy
atau membeli sahamnya

b. Capital Assets Pricing Model (CAPM)


Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan salah satu metode model yang
dapat menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko
dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang. CAPM bertujuan membantu
investor dalam melakukan seleksi saham dan meminimalisir investasi yang
berisiko. Pengguna CAPM diharapkan dapat mengambarkan kondisi pasar yang
bersifat kompleks, serta memperkecil risiko investasi dan mengestimasi besarnya
return yang diperoleh. Apabila beta kurang dari 1, maka sensitivitas harga saham
lebih kecil dibandingkan IHSG. Beta lebih dari 1, maka saham memiliki volatilitas
harga diatas pasar. Jika beta negatif, maka saham akan mengalami kenaikan ketika
IHSG melandai. Saham efisien adalah saham dengan tingkat pengembalian individu
(Ri) lebih besar dibandingkan tingkat pengembalian yang diharapkan (E(Ri)).
Sedangkan saham tidak efisien adalah saham yang tingkat pengembaliannya (Ri)
lebih kecil dibandingkan tingkat pengembalian yang diharapkan (E(Ri)).
Berdasarkan analisis CAPM pada saham HMSP diketahui bahwa nilai beta
benilai 0.41 atau kurang dari 1 yang artinya terdapat tingkat fluktuasi dengan IHSG.
Apabila IHSG turun 1 persen, maka harga saham HMSP akan ikut terkoreksi
0.41%. Selain itu, diketahui juga bahwa Ri HMSP > E(Ri). Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa saham HMSP berada di kondisi undevalued sehingga
keputusan investasi yang dapat diambil oleh investor adalah membeli saham
HMSP.

c. Discounted Cash Flow (DCF)


Analisis Discounted Cash Flow (DCF) merupakan analisis yang berhubungan
dengan pendapatan dan keuntungan yang ditimbulkan karena adanya pembelanjaan
dan atau investasi yang memperhitungkan nilai waktu dari uang dan interest rate.
Analisis DCF memperhitungkan nilai waktu dari uang. Cash flow biasanya dihitung
dengan basis perhitungan tahun dengan tujuan evaluasi yang ditentukan melalui
pengurangan cash outlow dari cash inflow yang dihasilkan dari kegiatan investasi.
Analisis aliran kas (cash flow) penting dilakukan untuk mengetahui potensi
pendapatan pada masa yang akan datang.
Analisis DCF kali akan dimulai pada tahun 2021 dan menghitung forecast
estimasi nilai saham 5 tahun kedepan yaitu 2022-2026. Net debt diperoleh dari hasil
pengurangan total debt dengan cash and cash equivalents. Pada tahun 2019, net debt
HMSP bernilai negatif yang artinya HMSP memiliki kas dan setara kas yang lebih
banyak dibandingkan utangnya.
Discount rate yang digunakan untuk analysis DCF saham HMSP yaitu sebesar
9%. Nilai tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa perusahaan yang bergerak
di industri manufaktur seperti HMSP memiliki risiko yang lebih rendah
dibandingkan perusahaan lain yang bergerak di industry lain. Pada umumnya
besaran discount rate yaitu berkisar antara 8%-15%.
Besaran growth rate yang digunakan adalah 12%. Nilai tersebut diasumsikan
sebagai nilai pertumham pada tahun ke belakang dari saham HMSP.
Besaran terminal growth rate yang digunakan pada analisis DCF kali ini yaitu
sebesar 2.00%. Nilai tersebut digunakan dengan mempertimbangkan besar
pertumbuhan ekonomi dunia yaitu 3%. Pada umumnya, tingkat pertumbuhan ini
berada di range nilai 0%-3%.
Setelah nilai free cash flow 5 tahun kedepan telah diketahui, maka total present
value dapat ditentukan. Selanjutnya total present value akan dikurangkan dengan
nilai net debt level dan dibagi dengan share outstanding untuk menentukan berapa
nilai intrinsik HMSP. Selanjutkan, diketahui harga ideal untuk investor menjual
saham dengan desired margin of safety -384% yaitu Rp 9.175 dengan harga saham
saat ini Rp 985. Berdasarkan perbandingan nilai intrinsic yang didapat juga
menunjukan kondisi undervalued sehingga keputusan yang diambil oleh investor
adalah dengan membeli saham HMSP.

3. Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan upaya untuk mengestimasi harga saham dengan cara
memahami arah pergerakan atau arah perubahan harga saham di masa yang lalu, indeks harga
saham gabungan dan sektoral, volume perdagangan, dan faktor-faktor teknis lainnya seperti
kepemilikan saham oleh pihak asing. Harga-harga yang tergambar dalam grafik merupakan
harga kesepakatan di antara pembeli dan penjual saham di pasar sekaligus cerminan dari
kekuatan antara permintaan dan penawaran.

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa HMSP mengalami Double Top pada bula
Maret-Desember 2021. Double top memiliki arti bahwa pada periode bulan tersebut sebaiknya
investor mengambil keputusan untuk menjual sahamnya karena pasar telah dua kali gagal
menembus batas harga tertinggi. Makah al tersebut sesuai dengan analisis fundamental dengan
pendekatan PER dimana pada rentang 2019-2020 nilai intrinsik saham HMSP mengalami
penurunan yang sangat drastis dan pada rentang 2021 memiliki closing price yang rendah
daripada periode sebelumnya.

Pada analisis teknikal ini juga menggunakan Support and Resestance Level, garis
merah menunjukkan batas tertinggi harga saham pada periode tersebut yang artinya saham
akan sulit untuk dapat naik karena telah mencapai nilai tertingginya. Sedangkan garis yang
berwarna hijau mengindikasikan bahwa garis tersebut merupakan batas terendah harga saham
periode tersebut yang artinya harga saham tidak akan turun lagi karena telah mencapai harga
terendahnya.

Anda mungkin juga menyukai