Anda di halaman 1dari 3

Pengertian : Virus Corona atau 

severe acute respiratory syndrome coronavirus


2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai
kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak,
orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Bentuk Virus Corona


Dikutip dari situs LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, bentuk virus
corona menyerupai mahkota seperti namanya. Corona bahasa Latin yang artinya
crown atau mahkota dalam bahasa Indonesia. Bentuk mahkota berasal dari
protein S atau spike protein yang mengelilingi permukaan virus.

Protein S ini mirip anak panah atau paku yang menutupi permukaan virus
corona. Protein S inilah yang berperan penting dalam pola infeksi virus corona
ke sel pernapasan. Virus corona secara umum berbentuk bulat dengan diameter
100-120 nm atau nanometer. Virus corona tidak bisa memperbanyak diri
kecuali dengan menginfeksi makhluk hidup, sama seperti virus lain.

Struktur Virus Corona


Struktur virus biasanya hanya terdiri atas RNA atau DNA saja termasuk untuk virus
corona. Virus ini memiliki genom RNA positif atau biasa disebut RNA saja. Panjang
genom virus corona sekitar 27-32 kilobasa yang kemudian membentuk protein
penyusun tubuh virus. Misal fosfoprotein N, glikoprotein M, protein E, protein S, dan
glikoprotein HE, serta enzim lain untuk perbanyakan virus.

Adanya protein S, yang mirip paku atau tanda panah di permukaan organisme,
menjadikan struktur virus corona lebih khas dibanding yang lain. Dikutip dari Live
Science, protein S ini menempel pada reseptor di sel pernapasan yang disebut
angiotensin-converting enzyme 2 atau ACE 2.

"Jika kita berpikir tubuh manusia adalah rumah dan virus corona adalah karet, maka
ACE 2 adalah pegangan pintu menuju rumah. Saat protein S di struktur virus corona
menempel di ACE 2, maka pintu menuju tubuh manusia langsung terbuka," kata
Liang Tao seorang peneliti dari Westlake University.
Penyebaran Virus Corona
Virus corona bersifat zoonotik. Ini berarti virus pertama kali berkembang di
hewan sebelum akhirnya menyerang manusia. Ketika sudah menginfeksi
manusia, penyebaran virus corona dapat melalui droplet pernapasan. Percikan
batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi virus corona akan menempel di
permukaan benda atau kulit manusia. Sehingga virus akan berpindah ketika
manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik dengan manusia
lainnya. Kemudian, virus akan menginfeksi manusia ketika tangan yang
terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata.

Pencegahan Virus Corona


Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:

 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.


 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau
di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak
dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau
keluhan.
 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu.
Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang
berbeda dengan yang digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin,
lalu segera buang tisu ke tempat sampah.

Penanganan Virus Corona


Para ahli kesehatan masih berusaha menemukan vaksin serta cara penanganan
yang efektif untuk menghadapi virus ini. Namun, hingga saat ini, kebanyakan
negara mengambil tindakan isolasi untuk menahan penyebaran virus corona.
Sejauh ini, para tenaga medis lebih fokus pada pengelolaan gejala saat virus
bekerja pada pasien.

Sebelum pasien dinyatakan positif terinfeksi, pasien menjalani swab tenggorok


dan pemeriksaan laboratorium DNA dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Kemudian, tenaga medis akan melakukan monitoring dan terapi kepada pasien.
Monitoring dan terapi tersebut meliputi isolasi, implementasi PPI, serial foto
toraks, suplementasi oksigen, antimikroba empiris, terapi simplomatik, terapi
cairan, ventilasi mekanis, penggunaan vasopressor, observasi, serta pemilahan
terapi penyakit penyerta.

Anda mungkin juga menyukai