Anda di halaman 1dari 4

Prosedur pemasangan infus

Di susun oleh

Abdul Manaf Talapuka

A. Definisi

Pemasangan infus adalah pemberian srjumlah cairan ke dalam tubuhmelalui jarum ke dalam pembuluh
vena (pembuluh balik) untukmenggantikan cairan atau zat-zat yang ada dalam tubuh.

B. Tujuan Pemasangan Infus

1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,elektrolit, vitamin, protein,
lemak, dan kalori yang tidak dapatdipertahankan secara adekuat melalui oral.

2. Memperbaiki keseimbangan asam basa

3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah

4. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh

5. Memonitor tekan vena central (CVP)

6. Memberikan nutrisi pada sistem pencernaan diistirahatkan

C. Indikasi

Keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:

1.Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dankomponen darah)

2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponendarah)

3. Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi

4. Diare dan demam

5. Semua trauma kepala, dada dan tulang punggung

D. Ukuran jarum infuse

1. Ukuran 16

Guna : dewasa, bedah mayor, trauma, apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan

Pertimbangan perawat : sakit saat insersi, butuh vena besar.

2. Ukuran 18
Guna : anak dan dewasa, untuk darah, komponen darah dan infus kental lainnya

Pertimbangan perawat : sakit saat insersi butuh vena besar.

3. Ukuran 20

Guna : anak dan dewasa, sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah dan infus kental
lainnya.

4. Ukuran 22

Guna : bayi, anak dan dewasa (terutama usia lanjut), cocok untuk sebagian besar cairan infus.

Pertimbangan perawat : lebih mudah menginsersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh, sulit insersi
melalui kulit yagn keras.

5. Ukuran 24, 26

Guna : neonates, bayi, ank, dewasa (terutama usia lanjut), sesuai untuk sebagian cairan infus tetapi
kecepatan tetesannya lebih lambat

E. Prosedur pemasangan infuse

1. Alat :

a. Standart infuse

b. Set infuse

c. Cairan sesuai program medic

d. Jarum infus untuk ukuran yang sesuai

e. Pengalas

f. Tornikuet

g. Kapas alcohol

h. Plester

i. Gunting

j. Kasa steril

k. Betadin

l. Sarung tangan

2. Prosedur :
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

b. Cuci tangan

c. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol
infus.

d. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem
selang sehingga cairan memenuhi selang dan udara keluar.

e. Letakkan pengaas dibawah tempat (vena) yang akan dilakukan penginfusan.

f. Lakukan pembendungan dengan tornikuet 10-12 cm diatas tempat penusukkan dan anjurkan
pasien untuk menggenggam dengna gerakan sirkular.

g. Gunakan sarung tangan steril

h. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.

i. Lakukan penusukkan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dengan posisi
jarum mengarah keatas.

j. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum maka tarik keluar bagian dalam sambil meneruskan
tusukkan ke dalam vena.

k. Setelah jarum infus bagian dalam dilepas atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan
menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan/disambungkan
dengan selang infuse.

l. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan.

m. Lakukan fiksasi dengan kasa steril

n. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum

o. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

E. Kontra indikasi dan peringatan pada pemasangan infuse

1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi dilokasi pemasangan infuse.

2. Daerah pada lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk
pemasangan A-V shut pada tindakan hemodialisa.

3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vean kecil yang aliran darahnya lambat
(misalnya pembuluh vena ditungkai dan kaki).

F. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pemasangan infuse.


1. Hematoma : darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena
atau kapiler terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan h=jarum

2. Infiltrasi : masuknya cairan infus kedala jaringan sekitar akibat ujung jarum infus melewati pembuluh
darah.

3. Tromboflebitis : bengkak pada pembuluh darah vena, terjadi akibat infus yang dipasang tidak
dipantau secara ketet dan benar.

4. Emboli udara : masuknya udara kedalam sirkulasi darah terjadi akibat masuknya udara yang ada
dalam cairan infus ke dalam pembuluh darah

G. Jenis cairan infus

1. Otsu-NS

Indikasi : untuk resusitasi kehilangan na>cl

2. Otsu –RL

Indikasi : resusitasi, asidosis metabolic, suplai ion bikarbonat

3. Martos 10

Indiaksi : suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetic.

4. Amiparen

Indiaksi : stress metabolic berat, luka bakar, infeksi berat, kwasiokor.

5. Aminovel-600

Indikasi : nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI, penderita GI yang dipuasakan.

6. Pan-amin G

Indikasi : suplai asam amino pada hiponatremia dan stress netabolik ringan, tifoid, nutrisi dini pasca
operasi.

Anda mungkin juga menyukai