KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata pengantar 2
Daftar isi 3
I. Pengertian, Ruang Lingkup dan Kedalaman Penelitian Teknik Kimia 4
II. Sistimatika Proposal dan Laporan Penelitian 6
III. Uraian Isi Laporan Penelitian 8
1. Judul Penelitian dan Halaman Judul 8
2. Pengesahan 9
3. Prakata 10
4. Daftar isi 10
5. Daftar Tabel, Gambar dan Arti Lambang atau Simbol (bila perlu) 11
6. Intisari 11
7. Pendahuluan (Bab I) 11
1. Latar belakang 11
2. Tujuan penelitian 11
3. Batasan masalah 11
8. Tinjauan Pustaka (Bab II) 12
1. Tinjauan pustaka (secara umum) 12
2. Landasan teori 12
3. Hipotesis 12
9. Metode Penelitian (Bab III) 13
1. Bahan dan Alat 13
2. Cara penelitian 13
3. Analisis hasil dan pengolahan data 13
4. Tempat dan Waktu Penelitian 13
5. Biaya Penelitian 14
10. Hasil dan Pembahasan (Bab IV) 14
12. Kesimpulan (Bab V) 14
13. Daftar pustaka 15
14. Lampiran 16
IV. Catatan Tatacara Penulisan Ilmiah 17
1. Bahan dan ukuran 17
2. Aturan pengetikan 17
3. Penomoran halaman 18
4. Daftar dan gambar 19
5. Bahasa, kalimat dan istilah 20
6. Kesalahan yang sering terjadi 20
Lampiran-Lampiran : 22
Lampiran A : Contoh halaman judul/sampul depan untuk proposal penelitian 23
Lampiran B : Contoh halaman judul/sampul depan unuk skripsi laporan penelitian 24
Lampiran C : Contoh pengesahan proposal penelitian (untuk seminar proposal) 25
Lampiran D : Contoh pengesahan laporan sementara penelitian (untuk seminar hasil) 26
Lampiran E : Contoh pengesahan laporan penelitian (untuk disidangkan) 27
Lampiran F : Contoh pengesahan Skripsi (laporan final) 28
Lampiran G : Contoh Prakata Skripsi (laporan final) 29
Lampiran H : Contoh Intisari (bahasa Indonesia) 31
Lampiran I : Contoh Intisari (bahasa Inggris) 33
Lampiran J : Contoh Daftar Pustaka 35
Lampiran K : Contoh Jadwal Kegiatan Penelitian 37
4
1. Pengertian Penelitian :
dua sampai tiga kali ulangan. Sehingga secara statistik hasil pengolahan datanya dapat
memberikan tingkat kepercayaan relatif tinggi.
Ulasan atau pembahasan hasil penelitian hendaknya realtif dalam dengan
memberikan alasan-alasan logis berdasarkan landasan teori dan hendaknya melakukan
komparasi dengan hasil-hasil penelitian yang sejenis yang telah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu. Untuk itu rujukan hendaknya dimiliki sebanyak mungkin (minimal 20 sumber
pustaka) dan semutakhir mungkin. Sedapat mungkin memiliki rujukan jurnal ilmiah
terakreditasi atau jurnal internasional.
Fenomena penelitian berdasarkan data hasil pengamatan dalam bidang teknik akan
lebih praktis dan mudah dipahami bila dibahasakan dalam formula matematik. Untuk itu
perlu dilakukan formulasi atau modeling, sehingga diperoleh model matematik berdasarkan
landasan teori atau model empirik bila tidak ada landasan teorinya.
6
Proposal penelitian mahasiswa S1 Teknik Kimia FTI UMI memuat hal-hal pokok
dengan urut-urutan (sistimatika) sebagai berikut:
1. Judul penelitian
2. Pengesahan
3. Daftar isi bagian depan
4. Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran (bila perlu)
5. Arti Lambang/simbol (bila perlu)
6. Pendahuluan (Bab I )
a. Latar belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan penelitian
d. Batasan Masalah
e. Luaran Penelitian
7. Tinjauan Pustaka (Bab II)
a. Tinjauan pustaka dan Penelitian terdahulu
b. Landasan teori bagian isi
c. Hipotesis
8. Metode Penelitian (Bab III)
a. Tempat dan Waktu Penelitian
b. Alat dan Bahan
c. Prosedur Penelitian
d. Analisis Hasil dan Pengolahan Data
e. Biaya penelitian
9. Daftar Pustaka
10. Lampiran (Jadwal Penelitian, Uraian Biaya, bagian belakang
Prosedur Kalibrasi dan lain-lain)
7
Laporan Penelitian (Skripsi) Mahasiswa S1 Teknik Kimia FTI UMI memuat hal-hal
pokok dengan urut-urutan (sistimatika) sebagai berikut:
2. PENGESAHAN
a. Pengesahan Proposal
Lembar pengesahan sebagai halaman ii (i-dua) untuk proposal penelitian secara
berurut berisi:
1. Judul penelitian huruf CAPITAL Time News Roman, ukuran 12,
2. Keterangan: “Proposal Penelitian Sebagai Syarat Untuk Melakukan Penelitian Skripsi”
3. Nama dan Stambuk Mahasiswa, huruf CAPITAL Time News Roman, ukuran 12,
4. Keterangan: “Disetujui untuk diseminarkan”
5. Tanda tangan Pembimbing dan mengetahui Ketua Jurusan dan stempel jurusan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada LAMPIRAN C.
3. PRAKATA
Prakata atau kata pengantar sebagai halaman iii (i-tiga) dalam skripsi atau laporan
penelitian, diawali dengan basmalah (Bismillahir-Rahmanir-Rahim), terdiri 3 alinea
sebagai berikut:
Alinea-1: Ucapan pujian kepada Allah SWT, judul, tujuan dan maksud dilakukan
penelitian (yaitu sebagai salah satu syarat penyelesaian studi S1 di jurusan
Teknik Kimia, FTI-UMI).
Alinea-2 : Ucapan terima kasih penulis kepada :
1. Kedua orang tua,
2. Rektor UMI,
3. Dekan FTI UMI,
4. Ketua jurusan Teknik Kimia FTI UMI,
5. Pembimbing dan Tim penguji,
6. Kepala Laboratorium tempat penelitian,
7. Sponsor lainnya bila ada
8. Seluruh staf dosen dan karyawan di jurusan Teknik Kimia FTI UMI,
9. Seluruh pihak yang telah membantu secara langsung atau tidak langsung
selama proses hingga akhir penyusunan Skripsi ini.
Alinea-3: Harapan kritikan membangun, manfaat dan nilai ibadah di sisi Allah SWT.
Prakata sedapat mungkin satu halaman atau maksimal 2 halaman (diketik 1,5
spasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh LAMPIRAN G. Prakata untuk proposal
tidak diharuskan kecuali bila diperlukan untuk pengajuan proposal kepada sumber-sumber
dana di instansi pemerintah atau perusahaan/swasta.
4. DAFTAR ISI
Daftar isi terdapat pada halaman iv atau v, meliputi:
1. Bagian depan terdiri Halaman Judul, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi, Intisari
dengan masing-masing nomor halaman Romawinya.
2. Bagian isi terdiri Judul Bab, Sub Judul Dan Anak Sub Judul Dan Daftar Pustaka
dengan masing-masing nomor halaman latinnya.
3. Bagian belakang yaitu lampiran dengan masing-masing nomor halaman latinnya.
11
Tabel, gambar dan arti lambang atau simbol perlu. Simbol matematik, disamping
disebutkan artinya, perlu pula dituliskan dimensinya.
6. INTISARI
Intisari atau abstrak yang sedikit diperluas dalam Skripsi Laporan Penelitian, diketik
1,25 spasi, dengan huruf Times New Roman size 11, dibuat dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris, masing-masing 1-2 halaman. Intisari memuat hal-hal pokok:
1. Latar Belakang; uraian singkat hal yang mendorong perlunya penelitian
2. Metode Penelitian; cara penelitian dan pengolahan serta analisis data
3. Hasil Penelitian; dengan sedikit mengulas pengaruh variabel yang diamati dan
4. Kesimpulan Penelitian
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh intisari pada LAMPIRAN H DAN I.
Intisari atau abstrak untuk proposal tidak diharuskan, kecuali bila diperlukan untuk
pengajuan proposal kepada sumber-sumber dana di instansi pemerintah atau
perusahaan/swasta.
7. PENDAHULUAN (BAB I)
Pendahuluan sebagai bab I, menempati halaman 1 (satu) dan seterusnya.
Pendahuluan memuat tiga hal pokok sebagai berikut:
1. Latar belakang
Pada sub bab I.1, latar belakang meliputi tiga hal sebagai berikut:
Permasalahan, yaitu dengan menguraikan secara singkat tentang masalah yang
menarik untuk diteliti guna mencari pemecahannya.
Keaslian penelitian, perlu disebutkan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan,
atau ditegaskan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu.
Manfaat, yaitu manfaat penelitian bagi bangsa, negara dan ilmu pengetahuan.
2. Rumusan Penelitian
Menguraikan secara singkat tentang masalah yang menarik untuk diteliti guna mencari
pemecahannya.
12
3. Tujuan penelitian
Perlu disebutkan dengan tegas hal-hal apa yang ingin (telah) diungkap dalam penelitian
4. Batasan masalah
Mengingat keterbatasan dana, waktu dan sumber pustaka serta keterbatasan
kemampuan peneliti, maka perlu dibatasi masalah yang kira-kira dapat diteliti, tetapi
tetap memenuhi kelayakan sebagai penelitian skripsi S1.
5. Luaran Penelitian
Luaran penelitian ini mencakup mengenai target penelitian (Hasil penelitian, Produk,
Seminar Nasional/Internasional, Jurnal Nasional/Internasional)
2. Landasan Teori
Landasan teori sebagai sub bab dari tinjauan pustaka, umumnya (untuk Teknik
Kimia) berupa formula (model) matematik dijabarkan dari tinjauan pustaka. Landasan
teori diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah yang ada.
13
3. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan singkat tentang perkiraan hasil yang akan dicapai.
Dalam kesimpulan kelak secara tegas menjawab hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian
tertentu mungkin hipotesis tidak diperlukan, misalnya dalam penelitian kinetika reaksi yang
intinya ingin mencari nilai konstanta reaksi, maka tidak perlu dibuat hipotesis bahwa reaksi
yang diteliti memiliki nilai konstanta reaksi, sebab itu sudah pasti, tinggal besaran nilainya
yang ingin dicari.
9. METODE PENELITIAN (BAB III)
Metode atau cara penelitian sebagai BAB III, terdiri atas uraian :
1. Tempat dan Waktu Penelitian
1) Perlu menyebutkan tempat melakukan penelitian utama, termasuk juga tempat
laboratorium melakukan pengukuran atau analisis kimia. Waktu penelitian juga perlu
disebutkan (bulan dan tahun). Khusus dalam proposal penelitian, perincian waktu
penelitian perlu disajikan dalam bentuk tabel schedule kegiatan penelitian yang
memuat 3 tahap kegiatan utama :
2) a. Persiapan, terdiri: studi pustaka, penyiapan alat dan bahan.
3) b. Pelaksanaan, terdiri: percobaan pendahuluan, pengumpulan data dan analisis
hasil.
4) c. Penyelesaian, terdiri pengolahan data, penyusunan laporan dan seminar.
5) Untuk jelasnya dapat dilihat contoh pada LAMPIRAN K.
menggunakan kalimat pasif. Uraian lebih rinci tentang prosedur analisis atau prosedur
operasi alat ukur atau alat analisis tidak perlu disajikan dalam sub bab ini, tetapi bisa
disajikan dalam lampiran. Variabel yang akan diteliti disebutkan dan data yang akan
dicari disebutkan pula. Pada proposal penelitian, dibuatkan dalam bentuk format tabel
hasil penelitian.
3. Analisis Hasil dan Pengolahan Data
Mencakup uraian analisis hasil dan cara pengolahan data.
15
5. Biaya penelitian
Perkiraan biaya dalam proposal penelitian disajikan dengan menyebutkan
komponen-komponen utama pembiayaan, sedangkan rincian biaya disajikan dalam
lampiran. Biaya dan rincian biaya tidak perlu lagi disajikan dalam skripsi laporan
penelitian. Komponen-komponen utama pembiayaan, misalnya:
1. Biaya penelusuran pustaka
2. Biaya transportasi dan komunikasi
3. Biaya fotocopy dan penjilidan proposal dan laporan penelitian
4. Biaya sewa laboratorium dan alat
5. Biaya bahan kimia atau bahan habis dan biaya analisis
6. Biaya seminar dan publikasi, dn lain-lain
Hasil penelitian sebagai BAB IV dalam skripsi laporan penelitian, dapat disajikan
dalam bentuk tabel atau daftar, grafik atau gambar (photo). Hasil hendaknya disajikan
perbagian, misalnya perjenis variabel dan segera disertai dengan pembahasan untuk
menghindari kejenuan pembaca. Pembahasan berupa penjelasan teoritis dan logika baik
secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Pembahasan hendaknya dilakukan komparasi
dengan hasil penelitian yang sehubungan dan memberikan komentar atau alasan bila terjadi
perbedaan menjolok.
Setiap sumber pustaka yang disebut di dalam usul atau laporan penelitian harus
dituliskan dalam daftar pustaka. Sebaliknya tidak dibenarkan menuliskan daftar pustaka
yang tidak pernah diacu di dalam tulisan. Susunan daftar pustaka mengikuti aturan sebagai
berikut:
1. ke bawah: diurut menurut abjad nama akhir penulis pertama,
2. ke kanan, untuk:
a. buku : / nama penulis (ditulis semua) / tahun terbit / judul buku / jilid / edisi / nomor
halaman / nama penerbit / kota penerbit / ,
b. majalah : / nama penulis (ditulis semua) / tahun terbit / judul makalah / nama majalah
/ jilid / nomor halaman / ,
c. internet : / nama penulis (ditulis semua) / judul makalah / nama situs dan tanggal,
bulan dan tahun akses
Catatan:
a. bila atikel yang diakses dari internet jelas sumbernya yaitu nama penulis dan nama
jurnal, maka tidak perlu menyebut alamat situsnya tetapi cukup menulis sesuai
aturan penulisan poin b di atas.
b. Tidak disarankan mengutip suatu informasi atau atikel dari suatu situs yang
meragukan kebenaran informasinya misalnya dari situs www.wikipedia.com kecuali
jika informasi tersebut jelas penulis dan sumber jurnalnya. Terlebih tidak
dibenarkan mengutip informasi dari situs-situs pribadi, blog atau facebook yang
meragukan keakuratan informasinya.
c. Situs yang dapat diacuh hanyalah situs yang terpercaya, credible dan situs tersebut
memang menghususkan diri seperti data atau informasi yang diperlukan. Misalnya
infromasi batubara mengacu pada situs-situs batubara seperti www.wci-coal.com,
www.coal.ca.com atau www.coaleducation.org. Contoh lain, informasi minyak
mengacu pada situs resmi pertamina, informasi nikel soroako mengacu pada situs
resmi perusahaan PT Inco Sorowako, dll.
3. Dalam satu daftar pustaka, baris kedua dan seterusnya ditulis 7 ketuk ke dalam
(hanging) dengan jarak antar baris 1 spasi, jarak antara dua daftar pustaka 1½ spasi .
Contoh susunan daftar pustaka dapat dilihat dalam lampiran I.
17
13. LAMPIRAN
Lampiran cukup diketik 1 - 1½ spasi, meliputi antara lain:
1. Data Langsung Hasil Penelitian,
2. Rincian Biaya Penelitian
3. Contoh Perhitungan,
4. Prosedur Pembuatan Larutan Dan Pereaksi Kimia,
5. Prosedur Pengoperasian Alat Ukur Atau Alat Analisis
6. Prosedur Kalibrasi Alat
7. List Program (Jika Ada) Dan Contoh Print Out
8. Foto-Foto Dokumentasi Penelitian
9. Dan Lain-Lain Yang Dianggap Perlu.
18
2. Aturan Pengetikan
1. Naskah diketik menggunakan jenis huruf Times New Roman (size 12), kecuali judul
bab (size 14), judul penelitian di halaman sampul dan sampul depan (size 14), intisari
atau abstark (size 11), table (size 11) dan lampiran boleh size 10-11. Tidak dibenarkan
menggunakan jenis dan bentuk huruf yang terlalu bervariasi. Istilah atau kata-kata
asing ditulis miring (italic).
2. Jarak antara 2 baris adalah 1,5 spasi, kecuali:
a. jarak antara judul bab dengan baris di bawahnya 3 spasi,
b. jarak baris didalam tabel atau gambar 1 spasi,
c. jarak baris pada halaman depan (sebelum bab I) boleh dibuat 1 atau 1½ spasi,
(intisari cukup 1,25 spasi ),
d. jarak antara baris dalam satu pustaka 1 spasi, sedangkan jarak baris antara dua
pustaka berurutan 1½ spasi,
e. jarak baris pada halaman belakang (lampiran) boleh dibuat 1-1½ spasi.
3. Batas tepi (margin):
1. atas (top) : 4 cm,
19
3. PENOMORAN HALAMAN
1. Bagian depan, mulai halaman judul sampai intisari secara berurut menggunakan
sistem penomoran dengan angka Romawi kecil pada posisi kanan bawah.
2. Bagian isi dan bagian belakang (lampiran) diberi nomor halaman biasa. Letak nomor
halaman pada posisi sudut kanan atas.
3. Tidak dibenarkan menambah tulisan apapun di bagian atas (header) atau di bagian
bawah (footer) halaman selain nomor halaman (kecuali pada penulisan jurnal).
20
80
70
y = 0.9804x
Recovery Sulfur (Data Simulasi)
60
r2 = 0.9139
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
LAMPIRAN
Lampiran A :
Contoh halaman judul/sampul depan untuk proposal penelitian
Lampiran B :
Contoh halaman judul/sampul depan unuk skripsi laporan penelitian
Lampiran C :
Contoh pengesahan proposal penelitian (untuk seminar proposal)
Lampiran D :
Contoh pengesahan laporan sementara penelitian (untuk seminar hasil)
Lampiran E :
Contoh pengesahan laporan penelitian (untuk disidangkan):
Lampiran F :
Contoh pengesahan Skripsi (laporan final)
Lampiran G :
Contoh Prakata Skripsi (laporan final)
Lampiran H :
Contoh Intisari (bahasa Indonesia)
Lampiran I :
Contoh Intisari (bahasa Inggris)
Lampiran J :
Contoh Daftar Pustaka
Lampiran K :
Contoh Jadwal Kegiatan Penelitian
24
Ukuran :
4 X 5 cm
(lebar x tinggi)
Font 12
PROPOSAL PENELITIAN :
Font 12
Oleh :
………………………
(09220190009)
………………………..
(092201900019)
Ukuran :
4 X 5 cm
Lebar x tinggi
SKRIPSI Font 12
Skripsi disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Font 11
Oleh : Font 12
………………………
(09220190009)
………………………..
(09220190019)
1. …………………… ( ………… )
2. …………………… ( ………… )
Pembimbing I Pembimbing II
…………………………. ……………………………..
Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Kimia
……………………………..
27
Lampiran D: contoh pengesahan Laporan Hasil Penelitian (untuk Ujian Tugas Akhir/Skripsi):
Oleh:
1. …………………… ( ………… )
2. …………………… ( ………… )
Pembimbing I Pembimbing II
…………………………. ……………………………..
Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Kimia
……………………………..
28
Oleh:
1. …………………… ( ………… )
2. …………………… ( ………… )
Skripsi ini telah disidangkan dan sukses dipertahankan di depan tim penguji
pada tanggal 08 Rabiul Awal 1441 H bertepatan 05 November 2019 M
Tim Penguji :
2. ………………………………………. (…………………)
3. ………………………………………. (…………………)
Mengetahui:
Dekan Ketua Program Studi
Fakultas Teknologi Industri Teknik Kimia
PRAKATA
AlhamduliIlah, sungguh suatu kenikmatan amat besar yang penulis patut syukuri
kepada Sang Pemilik Ilmu (Allah Rabbul Alamin) dengan terwujudnya skripsi penelitian
S1 ini yang berjudul DESULFURISASI BATUBARA SECARA FLOTASI SISTEM
BATCH MENGGUNAKAN SURFAKTAN CRUDE PALM OIL (CPO). Skripsi yang
merupakan salah satu syarat penyelesaian studi program SARJANA di jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini
adalah sebuah kajian ilmiah dan sistematik berbasis penelitian laboratorium dengan tujuan
mereduksi kandungan sulfur (dan abu) batubara sehingga dapat dikonsumsi sebagai bahan
bakar bersih di industri.
Skripsi ini sebelumnya telah didiskusikan dan telah mendapat banyak masukan pada
forum seminar akademik di hadapan tim penguji skripsi dalam bentuk seminar proposal,
seminar hasil dan seminar/ujian komprehensif di jurusan Teknik Kimia. Demikian juga
telah didiskusikan pada forum Seminar Nasional Teknik Kimia dan dipublikasikan pada
prosiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri yang
diselenggarakan Jurusan Teknik Kimia UGM Yogyakarta (Mei 2019). Skripsi ini juga
telah dipublikasikan pada Jurnal Nasional terakreditasi INDUSTRI yang diterbitkan oleh
Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya (Februari 2019).
Pada prakata ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. H. Basri Modding., S.E., M.Si., selaku Rektor UMI Makassar,
2. Bapak Dr. Ir. H. Zakir Sabara HW., S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., selaku Dekan FTI-
UMI,
3. Bapak Dr. Ir. Andi Suryanto., S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., selaku Ketua Jurusan
Teknik Kimia FTI-UMI,
4. Bapak Dr. Ir. Andi Aladin., M.T., IPM. dan Bapak Dr. Ir. La Ifa., S.T., M.T., IPM.,
ASEAN Eng. selaku tim pembimbing penguji
30
5. Ibu Ir. Hj. Setiyawati Yani., S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. ; Dr. Ir. Takdir
Syarif., S.T., M.T., IPM. dan Ir. Mandasini, MS. selaku tim penguji,
6. Ir. Fitra Jaya S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. selaku Kepala Laboratorium Proses
Teknik Kimia FTI UMI tempat penelitian skripsi ini dilaksanakan,
7. Seluruh dosen dan karyawan di jurusan Teknik Kimia FTI UMI, dan
8. Seluruh pihak yang telah membantu secara langsung atau tidak langsung selama
penelitian hingga penyusunan skripsi ini.
Secara khusus penulis menyampaikan rasa haru dan terima kasih yang tidak terhingga
kepada yang mulia kedua orang tua dan saudara-saudari penulis yang telah memberikan
pengertian, dukungan dan do’a sehingga pelaksanaan penelitian, penyusunan skripsi dan
penyelesaian studi Sarjana dapat berjalan walaupun penuh rintangan namun alhamdulillah
sukses. Semoga jerih payah penulis menjadi amal jariyah dan bermanfaat bagi
kemaslahatan ummat dan karenanya semoga Allah SWT membalas jaza kebaikan dan
ketulusan kita semua, Amin ya Rabbal Alamin.
Wallahu Waliyut Taufiq Walhidayah.
Penulis
31
INTISARI
Batubara merupakan bahan bakar fosil yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan bakar
alternatif pengganti bahan bakar minyak bumi dan gas alam yang sudah semakin menipis. Batubara
Indonesia asal Sulawesi cukup potensi, namun hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar mengingat kandungan sulfurnya relatif tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan pada
alat pembakaran, dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Demikian pula kadar abunya
relatif tinggi, dimana jika kadar abu tersebut dapat direduksi maka nilai kalor batubara dapat
meningkat. Sebagai usaha meminimalisasi kandungan sulfur (dan abu) batubara tersebut, maka
dilakukan penelitian Desulfurisasi Batubara Secara Flotasi Sistem Batch Menggunakan Surfaktan
Crude Palm Oil (CPO).
Penelitian desulfurisasi batubara asal Mallawa (Sulawesi) skala laboratorium dilakukan
dalam sebuah alat kolom flotasi busa dengan sistem (semi) batch, dilengkapi dengan sebuah
kompressor, sparger dan rotameter. Karakterisasi, analisis proximate dan ultimate batubara
dilakukan mengikuti prosedur ASTM Standar. Analisis sulfur total dilakukan dengan metode
esckha yang dikombinasi dengan spektrofotometer UV, sedangkan nilai kalor batubara diukur
dengan alat bomb kalorimeter. Dipelajari beberapa variabel yang berpengaruh dalam proses
desulfurisasi batubara secara flotasi, yaitu waktu flotasi (t), dimensi kolom flotasi (LpD) dan pH
campuran slury. Masing-masing variabel ditentukan nilai optimum (terbaik) yang memberikan
recovery sulfur maksimum atau total sulfur sisa dalam batubara hasil flotasi minimum.
Dari penelitian ini diperoleh hasil karakterisasi batubara Mallawa (sebelum flotasi) yaitu
kadar sulfur total 3,28%, kadar abu 12,23%, zat terbang 35,15%, kadar air 7,21%, karbon tetap
45,41%, berat jenis 1,30 g/cm3 dan nilai kalor 5825 kal/g. Jenis sulfur terdiri atas sulfur anorganik
2,42% (berupa sulfur pirit 2,01% dan sulfur sulfat 0,41%) dan sisanya sulfur organik 0,86%.
Berdasarkan karakteristik ini menunjukkan bahwa batubara Mallawa termasuk kelas subituminous,
suatu jenis batubara dengan kualitas tergolong relatif rendah dengan kandungan sulfur dan abu
relatif tinggi.
Pengaruh waktu flotasi menunjukkan bahwa recovery sulfur batubara meningkat secara
linear dengan bertambahnya waktu flotasi hingga menit ke-40. Pada volume yang konstan,
dibutuhkan waktu yang secara kuantitatif berbanding lurus dengan jumlah sulfur dalam batubara,
hingga terjadi pemisahan sempurna atau maksimum. Setelah tercapai waktu “tidak terhingga” (40
32
menit) maka penambahan waktu flotasi tidak lagi memberikan penambahan persen recovery sulfur
yang signifikan.
Pengaruh dimensi kolom flotasi menunjukkan bahwa recovery sulfur meningkat dengan
meningkatnya ukuran dimensi kolom namun dengan slope relatif kecil, dan cenderung linear pada
range LpD 11-21. Fenomena ini menjelaskan bahwa semakin besar nilai LpD yang berarti tinggi
kolom L semakin besar (diameter D dibuat tetap 9,5 cm) maka semakin besar pengaruh tekanan di
dalam kolom sehingga partikel sulfur (pirit) semakin mudah terpisah dari campuran bahan
batubara. Faktor lain bahwa semakin tinggi kolom berarti semakin besar jarak tempuh partikel
batubara untuk mengapung ke permukaan bersama media gelembung udara, atau semakin besar
waktu tinggal partikel pirit dalam campuran batubara untuk kontak dengan komponen hidrofilik
(air) maka semakin besar peluang partikel sulfur (pirit) yang masih tersisa dalam campuran
batubara untuk berpisah. Dari penelitian ini diperoleh dimensi kolom terbaik LpD = 21, dimana
nilai ini tidak jauh beda dengan dimensi kolom yang telah digunakan oleh Demirbas (LpD = 20,55)
atau oleh Al-Faris (LpD = 23).
Pengaruh pH flotasi menunjukkan bahwa recovery sulfur hanya dapat terjadi pada kondisi
asam (pH 4 – 6,5), sedangkan pada kondisi basa (pH > 7) tidak (sulit) terjadi. Dalam kondisi asam,
sulfur dalam bentuk pirit (FeS2) terprotonasi membentuk molekul polar (H:Fe+S2) yang bersifat
lebih hidrofilik sehingga lebih mudah bergabung (tertarik) dengan komponen hidrofilik lainnya
(air) dan karenanya akan lebih mudah dipisahkan dari campuran batubara (komponen hidrofobik).
Dalam kondisi basa, kehadiran anion OH- tidak dapat meningkatkan kehidrofilikan pirit, bahkan
sebaliknya anion OH- cenderung tolak menolak dengan molekul pirit yang bermuatan negatif
parsial, sehingga molekul pirit menjadi sulit ditarik (recovery) dari campuran batubara yang bersifat
basa tersebut. Pada kondisi kritis yaitu pH 8 atau lebih, flotasi tidak terjadi.
Berdasarkan pengamatan pada masing-masing variabel flotasi, diperoleh kondisi optimum
(terbaik) yaitu topt = 40 menit, LpDopt = 21, pHopt 6½ yang dapat menurunkan sulfur batubara
Mallawa menjadi 0,92% atau recovery sulfur maksimun R max 72%. Berdasarkan ketiga variabel
flotasi optimum tersebut juga sekaligus dapat mereduksi abu menjadi 8,46% atau recovery abu
31% sehingga nilai karbon tetap meningkat menjadi 50,08% dan dengan demikian nilai kalor
batubara hasil flotasi dapat dipertahankan bahkan relatif meningkat menjadi 6105 kal/g. Batubara
hasil flotasi ini telah mencapai kriteria yang dikehendaki oleh industri pemakai bahan bakar
batubara (Industri semen dan PLTU), yaitu kandungan sulfur < 1%, kandungan abu <10% dan nilai
kalor > 6000 kal/g.
ABSTRACT
Coal is a fossil fuel. It is utilized as an alternative fuel to replace refined fuel oil and natural
gas which are decreased day by day. Indonesian’s coal in Sulawesi is abundant. Until now, it isn’t
utilized because of the its high sulphur and ash content. Sulphur content could create problem in
combustion and result environment pollution. Reducing the ash content would be increase the
caloric value of the coal. In the present investigation a research was conducted to minimize the
sulphur (and ash) content or desulphurization of Coal by flotation method and Batch System with
Crude Palm Oil (CPO) as surfactant.
Desulphurization process of Mallawa’s coal was carried out in laboratory scale using semi
batch flotation column equipped with compressor, sparger and Rota meter. Characterization and
coal analysis (proximate, ultimate analysis and caloric measurement) were determined according to
ASTM Official Methods. Sulphur content was determined by esckha method combined with UV
spectrophotometer method, where as caloric value was analyzed by bomb calorimeter. Variables
affecting the flotation process were studied, i.e. flotation time (t), column dimension (LpD) and pH
of slurry. The optimum value of each variable were found by the maximum value of sulphur
recovery .
The research was found that the characteristics of Mallawa’s coal (before flotation process)
are total suphur content 3.28%, ash content 12.23%, fly ash 35.15%, water content 7.21%, fix
carbon 45.41%, density 1.30 g/cm3 and caloric value 5825 cal/g. Type of sulphur is inorganic
sulphur 2.42% (pyrite sulphur 2.01% and sulfate sulphur 0.41%) and organic sulphur 0.86%. Thus
characteristics shown that Mallawa’s coal have same characteristics with the others coal from South
Sulawesi. Beside that thus characteristics put the Mallawa’s into subituminous class of coal which
is low in quality because of the sulphur and ash content were relative high.
Coal flotation using froth flotation is impossible with out corporating a collector which it’s
function as a surfactant and frother. Soap from crude palm oil’s fatty acid could be a surfactant in
coal desulphurization process using 1/8 minimum of effective ratio between CPO to coal. CPO
saponification process was done by adding Na2CO3 in room temperature and completed in less than
10 minute under stirring.
Flotation time was influenced the sulphur recovery value. Sulphur recovery increased
linier with further increase in flotation time until 40 minutes. In constant volume condition, time
34
needed was quantitatively linier with sulphur content until separation was maximum. For unlimited
time (40 minutes), further increase in flotation time had not significant increase in the sulphur
recovery value.
The influence of column dimension on sulphur recovery also studied simultaneously.
Further increase in column dimensions will be increased the sulphur recovery, but only in lightly
effect (shown by small slope) and tend to be linier on range LpD 11-21. This phenomena explained
that increased the value of LpD is increased the column height (L) (with diameter column constant).
Thus increased will be increasing the pressure column and make the sulphur particles (pyrite) easy
to separate. The other reason is, the higher the column, the more path will be needed for coal
particle to froth to the surface media along with air bubble or we could said, that retention time of
pyrite particle to make contact with water will be more than usual. For the experiment, it’s found
that the best dimension column is LpD = 21, which is not significant different with column
dimension from Demirbas (LpD = 20.55) and Al-Faris (LpD = 23) results.
Experiment result shows that sulphur recovery only happen when the solution pH 4-6.5 and
when the solution pH reach (pH >7), flotation process will not be happen. In acidic condition,
sulphur will be in a pyrite form (FeS 2) and form a polar molecule (H:Fe+S2) which is has
hydrophilic so that it tend to attract the other hydrophilic molecules (water) and because of it , thus
particles will be easier to separate from the coal slurry (hydrophobic component). In base condition,
the presentation of anion OH- could not increased the hydrophilic pyrite. A the other hand, anion
OH- tend to repellent the pyrite molecule which is has negative partial charge, so the pyrite
molecule difficult to attract from the slurry coal when the condition is base. In the critics condition,
when the solution pH 8 or more the flotation will be not happen.
Research results in each variables was had an optimum values as follows: topt = 40 minute,
LpDopt = 21 and pHopt 6½ . Thus value will be reduce the sulphur content of Mallawa’s coal to
0.92% or recovery sulfur maximun R max 72%. In other hand, thus results also reduce ash content to
8.46% or recovery ash 31% in the meanwhile the carbon value is increased to 50.08% and caloric
value increased to 6105 cal/g. Thus flotation coal was fulfill the requirement for coal industry
(Cement Industry and Steam Power Plant), which is requested sulphur content < 1%, ash content
<10% and caloric value > 6000 cal/g.
DAFTAR PUSTAKA
Esdm.go.id., 2003, ”Penurunan Kadar Abu Batu Bara Halus Dengan Metode Flotasi Buih”
BSN-2000. ( www.dtmb.esdm.go.id, 5 Mei 2006)
Kawatra, S.,K. and Eisele,T.,C., 1997, “Pyrit Recovery Mechanisms in Coal Flotation“,
Journal of Mineral Processing, Vol. 50, pp. 187-201.
Krevelen, D. W. V., 1993, “ Coal; Typology –Physics – Chemistry – Constitution ”, Third
edition, Elsevier Science Publishers B.V., Amsterdam.
Larsen, J.,W., 1978, “Organic Chemistry of Coal”, American Chemical Society,
Whashinton D.C., pp. 2-3, 60-61.
McCabe, W.L. and Smith, J.C., 1976 “Unit Operations of Chemical Engineering”,
McGraw-Hill Kogakusha, Ltd., Tokyo, pp. 984 – 990.
Mukherjee, S. and Borthakur, P. C., 2004 “Demineralization of Subbituminous High
Sulphur Coal Using Mineral Acids” Journal of Fuel Processing Technology,
Volume 85, Issues 2-3 , 15 February 2004, pp. 157-164.
Peele, R., and Church, J.A., 1941, “ Mining Engineers’ Handbook”, Third edition, Vol II,
John Willy & Sons Inc, pp. 39.30-39.31.
Perry, R.H., 1984, “ Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, Sixth edition, McGraw-Hill
Co., Inc., New York. pp. 9.16 – 9.36.
Robert, P., et al, 1980, “Annual Book Of ASTM Standards” Part 26, American Society For
Testing and Materials.
Sediawan, W.B. and Prasetia, A., 1997, “Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris
Numeris Dalam Teknik Kimia”, ed. 1., Andi, Yogyakarta, hal. 58 – 65 .
Sukandarrumidi, 1995, “Batubara dan Gambut”, ed. 1, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Suyartono and Indria, B., 2000, “The Future of Coal and its Industry in Indonesia”,
Indonesian Mining Journal, Vol. 6, October-2000, pp.78-85.
Thomas, T., 1995, “Developments For the Precombution Removal of Inorganic Sulfur
From Coal”, Journal of Fuel Processing Technology, Vol. 43, pp. 123-128.
Tsai, S. C., 1985, “Effects of Surface Chemistry and Particile Size and Density on Froth
Flotation of Fine Coal”, Journal of Colloids Surfaces, Vol. 16, pp. 323-336.
Wci-coal.com, 2006, “Coal Power for Progress”, Fourth Edition (www.wci-coal.com, 19
Maret, 2006).
Weihong, L., 1998, “Market Analysis And Environmental Effect Of Clean Coal
Technology” ( www.googel.com, 5 april 2006).
37