DAN PENGAJUAN
PROPOSAL RISET, TESIS, DAN
DISERTASI
Buku Pedoman ini disusun mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Indonesia berdasarkan SK Rektor UI Nomor 2143/SK/R/UI/2017
tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia,
Buku Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tesis, dan Disertasi Edisi 2007, Buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah PSIL Edisi 2015, dan Buku Pedoman Penulisan
dan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan Disertasi (BP4RTD) Edisi 2018, Edisi
2019 yang diterbitkan oleh PSIL UI, dan materi-materi yang diperoleh dari buku-
buku pedoman pendidikan program S2 dan S3 di tingkat Pascasarjana Universitas
Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan dan koreksi demi penyempurnaan Buku Pedoman (BP4RTD) ini. Harapan
kami bahwa Buku Pedoman Penulisan dan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan
Disertasi ini bermanfaat. Kelak, apabila diperlukan, pedoman ini dapat
dikembangkan dan dimantapkan agar lebih tanggap terhadap berbagai tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi. Dengan demikian pedoman ini dapat
lebih bermanfaat tidak saja bagi kelancaran tugas penelitian dan penulisan tesis serta
disertasi, tetapi juga meningkatkan mutu penulisannya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
TIM PENYUSUN vi
PENJELASAN UMUM 1
1. Pengantar 1
2. Visi Program Studi 1
3. Misi Program Studi 2
4. Tujuan Program Studi 2
5. Sasaran Program Studi 2
6. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) 2
1. PENDAHULUAN 4
1.1. Riset dan Penulisan Ilmiah 4
1.2. Hakikat Riset 5
a. Exploratory Research 5
b. Testing-out Research 5
c. Problem Solving Research 6
ii
3.2.5 Bab Kesimpulan dan Saran 27
3.3. Bagian Akhir 28
LAMPIRAN
Lampiran 1 Format Halaman Sampul Depan 57
Lampiran 2 Format Halaman Judul 59
Lampiran 3 Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme 60
Lampiran 4a Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian proposal S2) 61
Lampiran 4b Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian SHP) 62
Lampiran 4c Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk naskah tesis final) 63
Lampiran 4d Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian proposal S3) 64
Lampiran 4e Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian SHP S3) 65
Lampiran 4f Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian pra promosi) 66
Lampiran 4g Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian promosi) 67
Lampiran 5a Halaman Pengesahan Dewan Penguji UI (tesis) 68
Lampiran 5b Halaman Pengesahan Dewan Penguji UI (disertasi) 69
Lampiran 6 Biodata Penulis 70
Lampiran 7 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih 71
Lampiran 8 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah
untuk Kepentingan Akademis 72
Lampiran 9 Abstrak (Bahasa Indonesia) 73
Abstract (Bahasa Inggris) 74
Lampiran 10 Daftar Isi 75
Lampiran 11 Daftar Tabel, Daftar Gambar 76
Daftar Rumus, Daftar Singkatan 77
iii
Lampiran 12 Ringkasan (Bahasa Indonesia) 78
Summary 79
Lampiran 13 Punggung Halaman Sampul 80
Lampiran 14a Contoh Gambar Kerangka Teori 81
Lampiran 14b Contoh Gambar Ringkasan Posisi Riset 82
Lampiran 14c Contoh Gambar Kerangka Berfikir Riset 83
Lampiran 14d Contoh Gambar Kerangka Konsep Riset 84
Lampiran 15 Matriks Data Riset 85
Lampiran 16 Matriks Kesesuaian Tujuan Riset dengan Metode
yang Digunakan 86
Lampiran 17a Contoh Tampilan Grafik pada Satu Gambar 87
Lampiran 17b Contoh Tampilan Foto pada Satu Gambar 88
Lampiran 18 Prosedur Pengajuan Proposal Riset Magister 89
Lampiran 19 Prosedur Pelaksanaan Riset Lapangan S2 94
Lampiran 20 Prosedur Ujian Seminar Hasil Riset S2 96
Lampiran 21 Prosedur Ujian Tesis Komprehensif 99
Lampiran 22a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Proposal
Riset Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Proposal Riset 102
Lampiran 22b Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Proposal Riset S2 103
Lampiran 22c Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Tesis Disetujui
oleh KPS untuk Ujian Seminar Hasil Riset 104
Lampiran 22a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Seminar Hasil Riset dan Persiapan untuk Ujian
Tesis Komprehensif 106
Lampiran 22a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Tesis Komprehensif 108
Lampiran 23 Prosedur Pengajuan Proposal Riset Doktoral 109
Lampiran 24 Prosedur Pelaksanaan Riset Lapangan S3 115
Lampiran 25 Ujian Hasil Riset Jenjang Doktor 116
Lampiran 26 Sidang Promosi Tertutup 119
Lampiran 27 Sidang Promosi Terbuka 122
Lampiran 28 Ketentuan Pelaksanaan Sidang Promosi Terbuka 124
Lampiran 29 Buku Ringkasan Disertasi untuk Ujian Promosi Doktor 127
Lampiran 30 Format Halaman Sampul dan Ketentuan Buku Ringkasan
Disertasi untuk Ujian Promosi Doktor 128
Lampiran 31a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Proposal
Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Proposal Riset S3 132
Lampiran 31b Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Proposal Riset untuk Melaksanakan Penelitian
Lapangan 134
Lampiran 31c Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Hasil Riset 1 136
Lampiran 31d Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Seminar Hasil Riset 1 138
Lampiran 31e Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Hasil Riset 2 139
Lampiran 31f Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
iv
Lulus Ujian Seminar Hasil Riset 2 141
Lampiran 31g Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui KPS untuk Sidang Promosi Tertutup 142
Lampiran 31h Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Sidang Promosi Tertutup 144
Lampiran 31i Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui KPS untuk Sidang Promosi Terbuka 145
Lampiran 31j Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Sidang Promosi Terbuka 147
Lampiran 32 Ketentuan Penilaian Publikasi Ilmiah Hasil Riset 148
Lampiran 33 Bimbingan Bersama 149
Lampiran 34 Ketentuan Tambahan 150
Lampiran 35 Matriks Hasil Tinjauan Kritis Jurnal Ilmiah 151
Lampiran 36 Pilihan Kata untuk Tujuan Penelitian Terkait Ranah Kognitif 152
Lampiran 37 Peraturan Mendikbud No. 17/2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi 153
v
TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN PENULISAN DAN PENGAJUAN
PROPOSAL, TESIS, DAN DISERTASI (BP4RTD) ILMU LINGKUNGAN
vi
PENJELASAN UMUM
1. Pengantar
Kebutuhan akan tenaga ahli di bidang lingkungan hidup terasa semakin penting
pada era pembangunan nasional. Untuk menjawab tantangan itu, pada tahun
akademik 1982/1983 Universitas Indonesia menyelenggarakan Program
Pascasarjana Ilmu Lingkungan dengan penekanan pada bidang Ekologi Manusia.
Program ini diresmikan oleh Rektor UI Prof. Dr. Nugroho Notosusanto pada
tanggal 25 Agustus 1982. Program ini semula diasuh oleh Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia, kemudian berada di
bawah pengelolaan Fakultas Pascasarjana yang baru terbentuk pada permulaan
tahun 1983. Sejak tahun 1989, Progam ini membuka tiga kekhususan/konsentrasi,
yaitu Ekologi Manusia, Perencanaan Lingkungan, dan Proteksi Lingkungan.
Selanjutnya pada perubahan kurikulum program studi tahun 2011, dibuka
peminatan (sebagai ganti dari kekhususan/konsentrasi) baru yaitu Manajemen
Lingkungan Industri (MLI) dan penyesuaian nama peminatan yang lain yaitu
Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan (PPB) sebagai pengganti Perencanaan
Lingkungan Peminatan Proteksi Lingkungan (PL) tidak mengalami perubahan
nama.
Dengan peralihan status UI menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) pada
April 2000, Program Studi Ilmu Lingkungan yang masuk dalam bidang Kajian
tetap berada di bawah payung pengelolaan Program Pascasarjana Universitas
Indonesia sesuai dengan PP No. 60/1999 dan PP No. 152/2000. Jenjang
pendidikan doktor ilmu lingkungan di UI dimulai perintisannya sejak tahun 1999
dan baru terealisasi pelaksanaannya pada tahun akademik 1999/2000. Pada tahun
2004 penyelenggaraan pendidikan jenjang doktor ilmu lingkungan di UI
dikukuhkan dengan keluarnya surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 4872/D/T/2004.
1
kelas dunia (world class research university). Program studi ini adalah program
studi pertama di Indonesia yang meluluskan doktor di bidang ilmu lingkungan.
2
dalam jenjang kualifikasi ke-8 (level 8) dan jenjang pendidikan doktor masuk
ke dalam jenjang kualifikasi ke-9 (level 9).
I.4.KAN
a. Mempunyai pemahaman dan mampu berperan dalam pengembangan
bidang ilmu lingkungan.
3
1. PENDAHULUAN
Sebenarnya banyak sekali bentuk dan cara penulisan keilmuan yang dapat kita
temui dalam berbagai pedoman penulisan. Bentuk luarnya dapat beberapa macam,
namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Dengan demikian maka yang lebih
penting adalah bukan saja mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan
memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan cara penulisan
dari khasanah yang tersedia adalah masalah selera dan preferensi perorangan
dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya seperti: masalah apa yang sedang
dikaji; siapakah pembaca tulisan ini; dan dalam rangka kegiatan keilmuan apa
karya ilmiah ini disampaikan. Selanjutnya, yang dimaksud dengan karya ilmiah
dalam buku pedoman ini adalah karya tulis berupa tesis (untuk jenjang magister)
dan disertasi (untuk jenjang doktor).
Seorang yang telah menguasai tema pokok dengan baik tentu saja akan dengan
mudah mengembangkan berbagai variasi dari tema pokok tersebut, seperti
seorang pemain jazz melakukan improvisasi pada not-not musiknya. Namun harus
disadari bahwa improvisasi yang baik tidak mungkin dilakukan tanpa mengenal
tema pokok serta teknik-teknik dasar untuk pengungkapan secara kreatif. Bagi
seorang maestro tidak lagi menjadi soal dari mana dia akan mulai, sesudah itu
melangkah ke mana, sebab penguasaan tematis dan teknik akan menjamin suatu
4
keseluruhan bentuk yang utuh. Demikian juga bagi seorang penulis ilmiah yang
baik, tidak jadi masalah apakah hipotesis ditulis langsung setelah perumusan
masalah, di tempat mana akan dinyatakan postulat, asumsi atau prinsip, sebab dia
tahu benar hakikat dan fungsi unsur-unsur tersebut dalam keseluruhan struktur
penulisan ilmiah.
Pada umumnya riset terbagi dalam 2 jenis: riset dasar (basic research) dan riset
terapan (applied research). Perbedaan ini terlalu kaku (rigid) kalau kita katakan
bahwa riset dasar memasok teori-teori dan riset terapan memakai teori-teori untuk
mengetesnya dalam dunia nyata. Dikatakan terlalu kaku dalam banyak disiplin
ilmu, dimana misalnya riset “dunia nyata” membangun teori-teorinya sendiri. Hal
ini dilakukan bukan hanya dalam riset dasar saja. Dalam riset untuk disertasi
sebaiknya kita mengklasifikasi penelitian ke dalam 3 jenis: (1) exploratory
research, (b) testing out research, dan (c) problem solving research, yang
menerapkan baik riset/pendekatan kuantitatif maupun kualitatif.
5
c. Problem Solving Research (Riset untuk „memecahkan‟ masalah)
Dalam riset jenis ini, peneliti mulai dari suatu masalah “dalam dunia nyata” dan
membawa semua sumberdaya intelektual peneliti untuk „memecahkan‟
masalahnya. Permasalahannya harus dapat ditentukan secara jelas dan metode
pemecahan masalah harus ditemukan. Orang yang bekerja dengan cara ini harus
menciptakan dan mengidentifikasi „pemecahan‟ masalah sebelumnya dalam setiap
langkah. Ini biasanya melibatkan sejumlah teori dan metode, kadang-kadang
melintas lebih dari satu disiplin, karena masalah dunia nyata pada umumnya
messy (semrawut) dan tidak dapat dipecahkan dalam batas sempit dari satu
disiplin akademis.
Gelar ilmiah diberikan kepada mereka yang melakukan “kontribusi orisinil untuk
pengetahuan”, khususnya untuk jenjang doktor (The Ph.D is awarded for “an
original contribution to knowledge”). Perlu ada pedoman apa yang dimaksud
original contribution dari hasil suatu riset ilmiah.
Harus diingat bahwa seorang kandidat magister dan doktor belum menjadi
seorang periset profesional, sebab pada dasarnya kegiatan riset ilmiah pada
jenjang magister dan doktor adalah suatu academic exercise. Secara khusus, riset
dalam program doktor adalah untuk membawa Anda dari tingkat hanya
seorang pemula dalam riset menjadi ke tingkat seorang periset profesional
penuh (Remember that the Ph.D program is primarily a research training
exercise to get you from being a mere beginner in research to the level of a full
professional).
Semua riset ilmiah baik pada jenjang magister maupun doktor menyangkut
hambatan tertentu, termasuk keuangan, sumberdaya fisik, back-up administrasi,
dan di atas segala-galanya adalah waktu. Oleh karena itu, mana dari 3 jenis riset
yang Anda pilih sebagai jalur yang terbaik pada tingkat karier Anda saat ini.
6
2. TESIS DAN DISERTASI ILMU LINGKUNGAN
Karya ilmiah umumnya berupa karya tulis yang dihasilkan oleh mahasiswa
sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program pendidikannya. Untuk strata
pasca-sarjana karya tulis dapat berupa tesis atau disertasi. Disertasi adalah karya
tulis akademik hasil studi dan/atau riset mendalam yang dilakukan secara mandiri
dan berisi sumbangan baru (novelty) bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau
menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah diketahui
jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru tentang hal-hal yang
dipandang telah mapan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang
dilakukan mahasiswa program doktor di bawah pengawasan para pembimbingnya
(SK Rektor UI No. 016/SK/R/UI/2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor
di Universitas Indonesia, dimodifikasi).
Tesis adalah karya tulis ilmiah, dapat berupa hasil kegiatan riset yang bersifat
teoretis konseptual berdasarkan analisis data atau berupa hasil kegiatan
pemecahan masalah, yang dilakukan oleh mahasiswa program magister dalam
rangka menyelesaikan program pendidikannya (SK Rektor UI No.
015/SK/R/UI/2016 tentang Penyelenggaraan Program Magister di Universitas
Indonesia).
Disertasi adalah karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil riset, pengkajian
atau studi, yang ditulis oleh seorang peserta program studi jenjang doktor untuk
memenuhi sebagian dari persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Utama
atau Doktor. Maksud pemberian tugas menyusun disertasi adalah mendidik calon
doktor untuk menulis karya ilmiah sesuai profesinya menurut aturan menulis yang
lazim berlaku. Isi disertasi haruslah memperlihatkan adanya penemuan
pengetahuan baru (novelty) atau reformulasi dari pengetahuan yang telah ada
sebagai dasar pengembangan satu atau beberapa teori dalam suatu bidang atau
disiplin ilmu.
Karya ilmiah haruslah dapat menyampaikan ide si penulis secara lengkap, jelas,
dan tepat. Bahasa yang digunakan bukanlah bahasa sastra dan haruslah mudah
dipahami, menggunakan kalimat sederhana, lugas tetapi jelas dan tidak dapat
disalah-tafsirkan. Istilah digunakan secara konsisten dengan menggunakan ejaan
baku. Suatu pengertian umumnya dapat dikemukakan dalam beberapa kalimat
secara lisan, namun kalimat terbacalah yang harus dipakai.
7
Karya ilmiah berupa disertasi akan menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan
Universitas Indonesia yang dinamakan Koleksi UI-ana, yaitu karya ilmiah yang
dihasilkan oleh sivitas akademika UI, tulisan tentang UI, dan tentang tokoh UI.
Dokumentasi semua Koleksi UI-ana dibuat dalam format tecetak maupun digital.
Environmental science is a new name for an activity out species has been engaged
in throughout time: learning how to live on this planet without damaging it or
threatening out own existence in the process.
8
Modern environmental science is aimed at helping us master our own actions in
the natural world to avoid irreparable damage; in this sense, environmental
science means learning to improve self-mastery.
Environmental science, the study of how humans affect and are affected by
their environment, was given a tremendous boost by writers who warned that we
are not merely altering the earth but are rendering it unfit for human habitation.
Unless we change out ways, said people such as Rachel Carson, Garrent Hardin,
and Paul Ehrlich, we face a decline in living standards, and eventually, the
extinction of the human species. Is this true, or do the these prophets of doom
exaggerate? People wanted to know, and so the study of environmental science
was born.
Beberapa ahli lain yang menyampaikan definisi ilmu lingkungan antara lain
adalah: Raven, Berg, dan Johnson (1995) menyatakan: “Environmental science:
the interdisciplinary study of how humanity affects other living organisms and the
nonliving physical environment”. Ahli lain Cunningham (2012) berpendapat:
“Environmental science: the systematic, scientific study of our environment as
well as our role in it”, dan Miller (2012) menyatakan: “Environmental science:
an interdisciplinary study of how the earth works, how we interact with the earth,
and how we can deal with the environmental problems we face”.
9
The new science takes on the colossal task of understanding environmental issues
in their entirety. As such, it is an often awkward melding of science, engineering,
and liberal arts that requires broadly educated men and women in an age of
specialization. More and more, though, human survival depends on the lessons we
can learn from this science.
At a time like today, when men and women float freely in space and robots work
in factories, a knowledge of science and its tools has become essential. As voters,
consumers, and homeowners, we consider scientific evidence in all our decisions.
In our jobs and in our homes we work and play amid the products of science.
A knowledge of science is necessary not only to understand environmental
issues but also to solve these problems. In that respect, environmental science is
a new kind of science, different from the traditional “pure, “ or objective, science,
which seeks knowledge for its own sake Instead, environmental science offers a
great deal of urgent advice and reaches many conclusions that challenge
believe and practices held dear by us. In contrast to the astronomer in a
mountain top observatory or the mathematician at the blackboard, the
environmental scientist is in the thick of things, at the heart of today’s hottest
debates.
With these facts in mind, it is time to define this discipline more carefully.
Environmental science is the study of the environment, its biological and non-
biological components, and especially the interactions of these components. It
focuses its attention on the ways in which human societies fit into the complex
network of connections. It seeks to learn how we affect the environment and, in
turn, how we are affected by it. This sketchy definition will take on more
substance as we survey some of the more pressing issues with which this science
conserns itself.
Tesis atau disertasi ilmu lngkungan memuat analisis secara sistematis dan
komprehensif kajian interdisiplin (antar bidang ilmu) masalah lingkungan hidup
yang bersifat substantif dan penting, serta berupa hasil pemikiran baru yang
mengkaitkan ilmu pengetahuan dan teori ilmu lingkungan dengan kondisi nyata di
lapangan yang memerlukan berbagai alternatif pengelolaan (Thayib, 2001).
10
3. Diversitas–keanekaragaman (diversity),
4. Harmoni–keselarasan (harmony),
5. Berlanjut–kemampanan (sustainability).
11
3. FORMAT PROPOSAL, TESIS, DAN DISERTASI
Karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah
Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (PSIL UI) mempunyai format yang khas
namun tetap dalam kerangka format tugas akhir Universitas Indonesia sesuai SK
Rektor UI No. 2143/SK/R/UI/2017 tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas
Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia.
Secara garis besar format tesis/disertasi PSIL UI terdiri atas: (a) Bagian Awal, (b)
Bagian isi (Batang Tubuh), dan (c) Bagian Akhir. Pada umumnya pedoman
penulisan tesis/disertasi ini menggunakan format dengan pendekatan kuantitatif.
Mengingat adanya perbedaan antara format penulisan karya ilmiah dengan
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif, maka khusus untuk format
dengan pendekatan kualitatif akan dijelaskan lebih rinci pada bagian yang
memang terdapat perbedaan. Selanjutnya akan dijelaskan secara lebih rinci
masing-masing bagian tersebut pada sub-bab berikut.
Halaman Sampul Depan Tesis/Disertasi Ilmu Lingkungan terbuat dari karton tebal
dilapisi kertas linen warna cokelat (Kode warna: #964B00). Semua huruf dicetak
dengan tinta kuning emas dengan spasi tunggal (line spacing = single). Judul
tesis/disertasi terdiri atas 8 kata ditulis dengan huruf besar atau huruf kapital (title
12
case). Judul ditulis tidak dengan kalimat tanya dan ditutup tanpa tanda baca
apapun. Sub-judul diletakkan di bawah judul dalam tanda kurung dan ditulis
dengan sentence case (hanya huruf awal setiap kata yang huruf besar). Di bawah
sub-judul dituliskan judul dan sub-judul dalam bahasa Inggris. Selanjutnya, di
bagian bawah judul dan sub-judul dalam bahasa Ingris dituliskan kata “TESIS”
atau “DISERTASI”.
Penulis wajib menuliskan nama lengkap (tanpa gelar) dan nomor pokok
mahasiswa (NPM). Logo Universitas Indonesia (diameter 2,5 cm) dan kata
“UNIVERSITAS INDONESIA” diletakkan di atas judul, sedangkan di bagian
bawah ditulis kata Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan,
Jakarta, kemudian bulan dan tahun pengesahan (format 4 digit). Halaman Sampul
Depan tidak boleh diberi siku besi pada ujung-ujungnya. Contoh Halaman Sampul
Depan dapat dilihat pada Lampiran 1a dan 1b.
Halaman pengesahan terdiri atas dua bagian yaitu halaman pengesahan berupa
persetujuan pembimbing tesis/disertasi untuk diajukan pada setiap tahapan ujian
jenjang magister (ujian seminar proposal riset, ujian seminar hasil riset, dan ujian
13
tesis komprehensif) atau doktor (penetapan promotor/ko-promotor, ujian proposal
riset, ujian seminar hasil riset, ujian artikel ilmiah/pra promosi, dan ujian promosi
doktor) dengan isi pernyataan yang berbeda-beda (lihat Lampiran 4a, 4b, 4c, 4d,
4e, 4f, 4g, dan 4h) dan halaman pengesahan Dewan Penguji Universitas Indonesia
yang khusus untuk tesis/disertasi final (lihat Lampiran 5a dan 5b). Halaman ini
ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single).
Dalam Kata Pengantar, urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih
dimulai dari keluarga/orang tua kemudian pihak luar dan teman. Dalam Kata
Pengantar tidak dituliskan hal-hal yang bersifat ilmiah. Contoh Kata
Pengantar/Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada Lampiran 7.
3.1.8 Abstrak/Abstract
Abstrak adalah ikhtisar suatu karya tulis ilmiah yang memuat latar belakang
(Background), rumusan masalah riset (Problem), tujuan (Objective), metode riset
(Methods), hasil riset (Results), dan kesimpulan (Conclusion). Abstrak dibuat
untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi karya tulis ilmiah untuk
memutuskan apakah perlu dibaca lebih lanjut atau tidak.
Abstrak ditulis dengan menggunakan 100 kata dan maksimum 150 kata dalam
satu paragraf (alinea). Abstrak dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris, yang jika memungkinkan keduanya diletakkan dalam satu
14
halaman. Di bagian atas dituliskan nama mahasiswa (tanpa NPM), Program Studi,
dan Judul Tesis/Disertasi. Di bagian bawah abstrak dituliskan kata kunci (key
words). Contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 9.
Daftar Lampiran dibuat secara berurutan sesuai dengan lampiran yang disajikan
di bagian akhir dari tesis/disertasi. Contoh dari daftar-daftar ini dapat dilihat pada
Lampiran 11.
15
halaman atau 1.000 kata. Ringkasan dapat menggunakan daftar pustaka. Contoh
Ringkasan dapat dilihat pada Lampiran 12.
3.1.12 Lain-lain
Pada waktu menjilid tesis atau disertasi yang telah final, maka pada bagian
punggung halaman sampul tesis/disertasi harus dicantumkan logo UI, judul tesis
atau disertasi, nama mahasiswa, nomor pokok, dan tahun lulus. Keterangan lebih
lanjut tentang ketentuan punggung halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran
13.
Semua bagian awal dari tesis atau disertasi formatnya sama untuk pendekatan
kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Semua bagian yang telah diuraikan
tersebut ditulis dengan jenis huruf Times New Roman 12 poin.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).
4.(n+2) Pembahasan Hasil Riset
16
Khusus untuk format dengan pendekatan kualitatif ada beberapa perbedaan
istilah yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Asumsi
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Informan
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).
4.(n+2) Refleksi Teoretik
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Ketentuan umum penulisan untuk setiap bab adalah: (a) Setiap bab dimulai pada
halaman baru, (b) Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di
tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri dengan tanda
titik, dan satu spasi (line spacing = single) simetris tengah jika lebih dari satu
baris, dan (c) Judul bab selalu diawali penulisan kata „BAB‟ lalu angka Arab (1,
2, 3, 4, …) yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis
dengan huruf kapital, cetak tebal.
Latar Belakang. Isi latar belakang harus dapat mencerminkan bahwa karya
ilmiah adalah sebuah tesis/disertasi dalam Ilmu Lingkungan. Pada bagian awal
17
penulis harus menyampaikan teori dalam Ilmu Lingkungan yang utama yang akan
digunakan dalam penyusunan tesis/disertasi. Namun penyampaiannya berbeda
dengan teori yang sama yang akan disajikan di Bab 2 (Tinjauan Pustaka). Di latar
belakang teori yang digunakan disampaikan dalam bentuk cerita atau narasi.
Misalnya penulis ingin menggunakan teori interdependensi dalam konteks
kerusakan ekosistem, maka dapat dinarasikan bahwa di dunia ini ada berbagai
jenis ekosistem yang satu sama lain saling berhubungan dan saling bergantung
(interdependensi). Selanjutnya dijelaskan bahwa jika satu ekosistem mengalami
gangguan maka akan memberikan dampak pada ekosistem lainnya. Setelah
menyampaikan narasi teori seperti di atas, selanjutnya penulis mendeskripsikan
kondisi nyata (existing condition) yang ada di lokus tempat riset akan dilakukan
berdasarkan observasi langsung ditambah dengan data sekunder lainnya.
Latar Belakang juga berisi penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang
dikemukakan perlu diteliti (signifikansi riset) dan semua data pendukung atau
bukti-bukti ilmiah berdasarkan pengamatan sendiri (self observation,
preliminary study) atau hasil studi peneliti lain (data sekunder). Dengan demikian
pernyataan rumusan masalah penelitian yang akan disampaikan pada bagian
sesudahnya selalu berdasarkan pada sesuatu yang riil dan obyektif secara ilmiah
(bukti-bukti ilmiah, scientific evidence). Penyampaian hasil observasi dalam latar
belakang lokusnya disusun mulai dari yang berskala umum (global) hingga yang
khusus (lokal) atau dengan kata lain disusun dengan model “kerucut terbalik”,
sedangkan informasi atau datanya disampaikan semakin banyak ke lokus
penelitian semakin banyak datanya (model “kerucut”).
Pernyataan rumusan masalah dapat disajikan dalam sebuah kalimat tunggal yang
kompak atau dalam sebuah paragraf (alinea). Setelah rumusan masalah riset
dinyatakan dengan tegas, maka selanjutnya diikuti dengan pertanyaan riset
(research question) sebagai aspek ontologis riset. Pada saat peneliti menyatakan
rumusan masalah risetnya, sebenarnya peneliti sudah menyampaikan variabel
utama yang akan diteliti. Dianjurkan nama variabel tersebut ditulis dengan cetak
tebal (bold).
18
memuat bagian „O‟, rumusan masalah riset memuat bagian-bagian „E‟ dan „P‟,
sedangkan pertanyaan penelitian dianalogikan dengan bagian „C‟.
Tujuan Riset. Tujuan Riset dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah tujuan yang ideal yang tidak
selalu dapat tercapai di akhir riset, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang
bersifat lebih operasional yang harus terjawab di akhir riset.
Tujuan khusus riset adalah turunan dari pertanyaan penelitian yang telah diajukan
di bagian sebelumnya. Dengan demikian, jumlah tujuan khusus riset akan
sama dengan jumlah pertanyaan penelitian yang harus dijawab. Begitu pula
dengan formulasi kalimat tujuan khusus riset harus disesuaikan dengan
pertanyaan riset, hanya saja yang tadinya berupa kalimat bertanya diubah menjadi
kalimat tidak bertanya. Hal ini juga menyangkut nama variabelnya yang harus
sama dengan yang ditulis dalam rumusan masalah dan pertanyaan riset. Dengan
demikian penulis tidak perlu direpotkan dengan menyusun kalimat-kalimat baru.
Tujuan khusus riset harus berkorespondensi sesuai dengan pertanyaan risetnya,
artinya pertanyaan riset nomor 1 akan dinyatakan operasionalnya dalam tujuan
khusus nomor 1, demikian pula pertanyaan riset nomo2 dengan tujuan khusus
nomor 2, dan seterusnya.
Kata yang dipilih untuk menyatakan tujuan khusus riset haruslah bersifat
operasional dan sedapat mungkin menghindari kata yang termasuk kelompok
kognitif 1 dan 2 (C1 dan C2) dalam konsep Bloom, misalnya kata “mengetahui”,
“mengidentifikasi”, dan lain-lain. Dalam karya tulis ilmiah tesis/disertasi tidak
diperkenankan semua tujuan khusus hanya untuk “mengetahui” atau
“mengidentifikasi” (hanya bersifat information gathering). Sangat dianjurkan agar
tujuan khusus riset memuat kognitif 3, 4, dan 5 untuk jenjang S2 dan ditambah
dengan kognitif 6 untuk jenjang S3.
Manfaat Riset. Manfaat Riset (aspek aksiologis riset) secara umum terdiri atas
manfaat teoretik (manfaat akademik) dan manfaat praktis. Manfaat teoretik berisi
apa kegunaan hasil riset ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di
19
bidang ilmu lingkungan, sementara manfaat praktis berisi hal-hal yang
menyangkut segi praktis yang secara langsung dapat digunakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu penulis dianjurkan membayangkan terlebih dahulu apa yang akan
menjadi produk riset sebelum menuliskan manfaat praktis dari riset yang
dilakukan. Sebagai contoh adalah sebuah riset ilmu lingkungan yang terkait
dengan masalah pertanian (khususnya untuk meningkatkan produktivitas hasil
pertanian). Adalah hal yang tidak logis jika dalam manfaat praktis riset dikatakan
bahwa hasil riset ini dapat digunakan langsung oleh para petani untuk
meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya, padahal produk riset tersebut
berupa rumus matematika untuk penggunaan pupuk.
Teori-teori. Dalam sub-bab ini penulis menyampaikan teori besar dalam Ilmu
Lingkungan yang diambil dari banyak pustaka. Pustaka (dapat berupa artikel
ilmiah, artikel dalam jurnal, buku ajar, atau sumber tulisan ilmiah lain) yang
ditinjau oleh penulis adalah pustaka terpilih yang akan digunakan untuk
memberikan solusi terhadap rumusan masalah riset yang diajukan. Dalam tinjauan
pustaka, penulis bertindak sebagai penelaah (reviewer) dan bukan penyunting
(editor) sehingga penulis tidak boleh hanya mengutip pendapat orang lain tetapi
juga harus menyampaikan pendapat atau pandangan penulis terhadap tulisan
orang tersebut secara kritis. Dalam konteks ilmu lingkungan, teori atau pustaka
ilmiah yang dikritisi harus dimulai dengan teori dalam ilmu lingkungan yang
relevan dengan rumusan masalah riset yang diajukan (misalnya teori
sustainability, carrying capacity, diversity, interdependency, interaction, dan lain-
lain). Teori ilmu lingkungan yang dikritisi akan dijadikan landasan utama dari
kerangka teori (theoretical framework) yang dibangun. Teori-teori lain yang tetap
diperlukan untuk menyelesaikan masalah riset adalah teori-teori pendukung
(supporting theory) yang disampaikan setelah teori ilmu lingkungan dibahas.
20
Pada bagian akhir dari sub-bab teori-teori yang dikaji, sebelum masuk ke sub-bab
baru, peneliti wajib meringkas dan membuat ikhtisar dari semua teori yang telah
dikaji tersebut dalam satu gambar yang memperlihatkan keterkaitan antara satu
teori dengan yang lain. Gambar inilah yang disebut sebagai kerangka teori
(theoretical framework). Contoh Kerangka Teori dapat dilihat di Lampiran 14ª.
Khusus untuk disertasi doktor, selain kerangka teori, penulis juga harus membuat
Gambar Ringkasan Posisi Riset yang dapat digunakan untuk memperlihatkan
novelty (kebaruan) riset yang dilakukan dibandingkan dengan riset-riset
sebelumnya. Contoh Gambar Ringkasan Posisi Riset dapat dilihat di Lampiran
14b.
Apabila penulis membaca kembali pemikiran atau ide yang telah disampaikan
dalam bagian kerangka berpikir, maka penulis dapat menemukan beberapa kata
kunci yang penting dalam rangka penyelesaian masalah riset yang diajukan. Kata
kunci ini dapat dianggap sebagai variabel utama riset yang akan dilakukan. Tentu
saja variabel-variabel utama dalam riset yang akan dilakukan itu tidak berdiri
sendiri-sendiri melainkan saling terkait antara satu dengan yang lain. Selanjutnya
penulis harus menggambarkan keterkaitan atau hubungan antar variabel utama
riset itu dalam satu bagan atau gambar. Gambar yang memperlihatkan hubungan
antar variabel utama riset itulah yang disebut sebagai Kerangka Konsep
(conceptual framework).
Kerangka Konsep. Pada sub-bab ini penulis tidak terlalu banyak memberikan
penjelasan, sebab kerangka konsep hanya menyajikan gambar yang memperlihat-
kan hubungan antar variabel utama riset. Jika ditelusuri lebih lanjut, maka akan
tampak bahwa ada kesinambungan antara latar belakang riset, rumusan masalah
riset, pertanyaan riset, tujuan riset, kerangka teori yang digunakan, kerangka
berpikir, sampai kepada kerangka konsep riset. Oleh karena itu, penulis wajib
memperhatikan dan menjaga agar penulisan tesis/disertasi tetap konsisten dari
bagian awal hingga ke bagian akhirnya, terutama untuk variabel penelitian yang
digunakan. Contoh gambar Kerangka Konsep dapat dilihat di Lampiran 14d.
21
Hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan riset yang
diturunkan dari rumusan masalah riset. Dengan kata lain, apabila jawaban
sementara itu terbukti benar maka penulis dapat menyatakan bahwa pertanyaan
riset telah terjawab dan itu berarti masalah riset pun telah diberikan solusinya.
Oleh karena itu, ada kaitan antara pertanyaan riset yang diajukan dengan hipotesis
yang dibangun. Selanjutnya, karena tujuan riset adalah turunan dari pertanyaan
riset, maka apabila pertanyaan riset terjawab secara otomatis tujuan riset akan
tercapai. Dengan menyadari konsekuensi seperti ini, maka menjadi sangat penting
bagi penulis untuk menjaga agar setiap bagian dari tesis/disertasi tetap konsisten.
Pendekatan Riset. Pendekatan riset secara umum terdiri atas dua jenis yaitu
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Untuk terminologi kuantitatif
atau kualitatif, setiap periset/penulis harus berhati-hati menyampaikannya dalam
tesis/disertasi sebab terminologi itu akan berbeda secara hirarki atau aras (level).
Terminologi kuantitatif atau kualitatif dapat dipakai untuk menyatakan
pendekatan, metode, teknik, dan data dalam sebuah riset. Pendekatan riset hanya
dipilih satu (apakah kuantitatif atau kualitatif) dan harus dijelaskan alasan
memilih pendekatan tersebut. Tidak ada pendekatan gabungan kuantitatif dengan
kualitatif.
22
dengan pendekatan riset yang hanya satu, metode riset dapat berupa metode
gabungan (mixed methods), yaitu gabungan metode kuantitatif dengan metode
kualitatif.
Waktu dan Tempat (lokus) Riset. Pada sub-bab ini penulis harus
menyampaikan dengan jelas kapan riset dilakukan dan dimana riset dilakukan.
Selain itu penulis juga harus menyampaikan alasan-alasan logis memilih lokus
riset dan menetapkan waktu riset. Penetapan waktu melakukan riset harus
mempertimbangkan tuntutan ontologis dan epistemologis riset. Khusus untuk
lokus riset penulis dapat menyampaikan peta (sesuai dengan kaidah kartografi)
daerah riset untuk memudahkan pembaca. Format waktu riset akan berbeda
antara yang ditulis dalam proposal dengan yang ada di dalam tesis/disertasi.
Dalam tesis/disertasi tidak lagi menampilkan waktu riset dalam bentuk matriks,
melainkan dalam bentuk laporan (report).
Populasi dan Sampel Riset. Untuk pendekatan kualitatif diberi judul Populasi
dan Informan Riset. Dalam sub-bab ini harus diuraikan secara jelas definisi
operasional populasi dan populasi target. Jika dalam riset terdapat lebih dari satu
populasi, maka penulis wajib mendefinisikan secara operasional masing-masing
populasi tersebut. Definsi operasional populasi yang dinyatakan dengan tegas
akan memudahkan peneliti menentukan jumlah anggota populasi (N = population
number).
Variabel Riset. Pada sub-bab ini harus diuraikan secara jelas apa saja yang
menjadi variabel utama, variabel turunan, variabel bebas, variabel terikat, variabel
kontrol, variabel intervening termasuk definisi operasional variabel (DOV) riset.
Definisi operasional variabel riset harus dibuat karena peneliti ingin
mengoperasionalkan suatu variabel yang berdasarkan definisi konseptual sulit
dioperasionalkan.
Definisi operasional variabel disajikan dalam bentuk matriks atau tabel yang
berisi: nama variabel, definisi operasional, satuan pengukuran (meter, kilogram,
hektar, dan sebagainya), dan alat ukur yang digunakan. Jika satu variabel
diturunkan menjadi beberapa sub-variabel, maka definisi operasional harus
23
menerangkan masing-masing sub-variabel yang dimaksud. Keterangan lain seperti
skala pengukuran data (nominal, ordinal, interval, dan rasio) jika diperlukan dapat
ditambahkan ke dalam matriks/tabel.
Data Riset. Pada sub-bab ini harus disampaikan tentang sumber data (primer atau
sekunder), sifat data (kualitatif atau kuantitatif), dan waktu pengambilan data
(time series atau cross section). Selain itu sampaikan pula instrumen dan metode
pengumpulan data, serta unit/satuan data. Selanjutnya disampaikan pula metode
yang digunakan penulis untuk melakukan analisis data, metode penyajian dan
interpretasi data, sampai kepada penarikan kesimpulan. Semua hal yang berkaitan
dengan data seperti yang telah disampaikan pada bagian ini, pada akhir sub-bab
hendaknya dibuatkan resumenya dalam bentuk matriks atau tabel yang
memudahkan pembaca mempelajarinya. Matriks atau tabel tersebut hanya berisi
nomor, nama data, sumber data (primer atau sekunder), instrumen yang digunakan
untuk memperoleh data, dan skala pengukuran data (nominal, ordinal, interval,
atau rasio). Contoh matriks/tabel dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 15.
Metode Analisis Riset. Sub-bab ini berisi semua metode spesifik yang digunakan
untuk menganalisis data yang diperoleh dalam riset. Metode yang dimaksud
antara lain adalah metode Structural Equation Modelling (SEM), metode System
Dynamics (SD), metode Multi Dimensional Scalling (MDS), metode Analysis
Hierarchy Process (AHP), metode SWOT, Soft System Methodology (SSM), dan
lain-lain. Setiap memilih metode tertentu untuk menganalisis data, peneliti wajib
menyampaikan alasan rasional mengapa metode itu yang dipilih. Selain itu
peneliti harus pula menyampaikan apa yang menjadi keunggulan metode tersebut
dibandingkan dengan metode lain serta apa pula kelemahannya. Jika peneliti
menggunakan lebih dari satu metode (multimethods), maka peneliti harus dapat
menjelaskan alasan dan keterkaitan antara metode yang satu dengan metode
lainnya.
24
Setelah menuliskan semua hal tersebut, pada bagian akhir bab ini penulis harus
menyampaikan dengan jelas dan rinci metode yang dipakai untuk menjawab
masing-masing tujuan penelitian dalam sebuah matriks atau tabel. Contoh
matriks/tabelnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
Sebagai catatan, pada saat penulis mengajukan semua ini sebagai proposal riset,
maka semua instrumen yang akan digunakan dalam riset (misalnya kuesioner,
pedoman wawancara, daftar pertanyaan, dan lain-lain) wajib dilampirkan di
bagian belakang proposal riset.
Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset. Pada sub-bab ini penulis
menyampaikan semua aspek wilayah riset (batas-batas geografis, karakter
demografis, karakter sosial-ekonomi, dan kondisi lain yang terkait dengan
wilayah atau obyek riset). Penting sekali peneliti memperlihatkan peta umum dan
peta lokasi daerah yang diteliti dalam proposal riset, tesis, maupun disertasi. Peta
yang disajikan harus kontekstual dan wajib menaati aturan-aturan kartografi
sebagai persyaratan ilmiah.
Data semua aspek wilayah riset dan peta seperti yang diuraikan di atas yang
diperoleh selama riset berlangsung, baik data sekunder maupun data primer harus
disampaikan cukup rinci di sub-bab ini. Data disampaikan tidak hanya dalam
bentuk narasi saja, namun ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik atau gambar
untuk memudahkan pemahaman pembaca.
Deskripsi hasil riset berisi semua data dan informasi, baik primer maupun
sekunder, yang diperoleh selama riset berlangsung. Data disampaikan dalam
bentuk tabel dan/atau gambar disertai narasi yang berisi keterangan dari data dan
informasi yang ditampilkan. Jika dianggap memudahkan peneliti mengungkapkan
data hasi riset sekaligus pembahasannya, diperbolehkan data hasil riset
25
disampaikan dalam sub-bab yang terkait dengan masing-masing tujuan khusus
riset.
Hambatan lain yang sering dijumpai oleh penulis selama melakukan riset adalah
hambatan memperoleh atau mengakses pustaka, hambatan memperoleh data,
keterbatasan instrumen, keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Hambatan-
hambatan tersebut tidak dapat disebut sebagai keterbatasan riset. Oleh karena itu
semua hambatan yang disebutkan dalam paragraf ini tidak boleh ditulis dan
disampaikan dalam tesis/disertasi.
26
berbeda dengan uraian (analisis) yang dilakukan penulis di sub-bab yang
berkorespondensi dengan pertanyaan/tujuan khsus riset. Dengan kata lain, dalam
sub-bab yang berkorespondensi dengan pertanyaan/tujuan khusus riset penulis
melakukan analisis, sedangkan di sub-bab pembahasan atau refleksi teoretik
penulis melakukan sintesis.
Penting sekali diingat bahwa penulis pada waktu membuat pembahasan wajib
mendiskusikan hasil-hasil temuannya (didukung oleh data hasil riset) dengan teori
dan temuan-temuan peneliti sebelumnya yang telah disampaikan di Bab 2. Penulis
tidak lagi mengutip pendapat dari peneliti lain, namun harus mendiskusikan
hasil/temuan risetnya apakah sesuai/sejalan dengan peneliti sebelumnya atau
hasil/temuan risetnya justru berbeda bahkan bertentangan dengan peneliti
sebelumnya. Pembahasan dan diskusi menjadi sangat menarik dan berbobot
ilmiah tinggi jika pada waktu mendiskusikan hasil/temuan riset yang berbeda atau
bertentangan dengan peneliti lain, penulis dengan baik menyampaikan
argumentasi ilmiah dalam rangka menjelaskan hasil/temuan risetnya. Dalam
konteks ini, boleh jadi penulis memperoleh teori baru atau mereformulasikan
teori lama, atau memperoleh metode baru untuk melakukan analisis.
27
Dengan demikian pembahasan akan menjadi fokus dan terarah sesuai dengan
pertanyaan riset/tujuan khusus riset serta diharapkan di bagian akhir pembahasan
penulis sudah dapat mempersiapkan apa yang akan menjadi kesimpulan. Bagian
akhir setiap pembahasan yang dilakukan selanjutnya akan menjadi poin-poin
kesimpulan yang akan disampaikan dalam bab kesimpulan dan saran.
Pada sub-bab saran, penulis menyampaikan saran atau rekomendasi hasil riset.
Saran disusun berdasarkan temuan-temuan dalam pembahasan dan hasil riset serta
dapat pula diangkat dari „keterbatasan riset‟. Saran harus disampaikan dengan
kalimat yang lugas dan efisien namun tetap dalam kesantunan ilmiah serta wajib
disampaikan kepada siapa saran itu ditujukan (dapat lembaga/instansi pemerintah,
perusahaan, pemangku kepentingan (stakeholder), swasta, dan untuk masyarakat
itu sendiri). Penulis juga perlu menyampaikan saran untuk riset selanjutnya
sebagai kelanjutan dari pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
lingkungan.
28
digunakan adalah terbitan terbaru (minimal 3 tahun terakhir) dari jurnal ilmiah
internasional dan atau nasional yang terakreditasi baik.
Pustaka Lain. Yang dimaksud dengan pustaka lain antara lain adalah Laporan
Tahunan Lembaga Pemerintah (misalnya Status Lingkungan Hidup Indonesia,
SLHI yang diterbitkan oleh KLHK), Laporan Tahunan Lembaga Swasta (Laporan
Tahunan PT. X), Buku data keluaran Badan Pusat Statistik (BPS) baik di tingkat
nasional sampai ke tingkat kecamatan (misalnya buku “Kecamatan Dalam
Angka”), dan Peraturan Perundangan (misalnya Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Pemerintah, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri,
sampai kepada Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, dan lain-lain). Seperti
halnya referensi, pustaka lain harus sesuai antara yang dikutip dalam batang tubuh
tesis/disertasi dan yang dicantumkan dalam Pustaka Lain, namun boleh juga tidak
dicantumkan dalam batang tubuh tetapi dicantumkan dalam Pustaka Lain.
Sumber data lain yang nilai ilmiahnya rendah dan sangat rendah misalnya koran,
majalah, wikipedia, blog, dan web yang bukan jurnal tidak dapat dianggap
sebagai sumber data yang ilmiah sehingga tidak boleh dijadikan sumber data
dalam tesis/ disertasi. Sementara wawancara dengan narasumber atau informan
dapat dianggap sebagai sumber data yang syarat penulisannya akan diuraikan
dalam bab selanjutnya.
Lampiran. Lampiran adalah data atau pelengkap atau hasil olahan yang
menunjang penulisan tesis/disertasi, tetapi tidak dicantumkan di dalam batang
tubuh tesis/disertasi, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan.
Lampiran yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain
jadual riset, hasil perhitungan statistik yang penting, tabel, gambar, grafik, peta,
desain, kuesioner, panduan wawancara, dokumen riset (termasuk hasil wawancara
pada pendekatan kualitatif), peraturan perundangan yang sudah langka, dan lain-
lain. Urutan lampiran harus sesuai dengan urutan yang tersebut dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Lampiran.
Secara keseluruhan kerangka (outline) dari Bagian Awal, Batang Tubuh, dan
Bagian Akhir sebuah tesis atau disertasi dalam Ilmu Lingkungan disajikan sebagai
berikut:
29
Format dengan pendekatan kuantitatif:
Halaman Sampul Depan (cover),
Halaman Judul (halaman pertama tesis/disertasi, halaman i),
Halaman Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme,
Halaman Pengesahan (oleh Pembimbing dan oleh Komisi Penguji),
Biodata Penulis,
Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih,
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis,
Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),
Daftar Isi,
Daftar Tabel,
Daftar Gambar,
Daftar Rumus,
Daftar Singkatan (atau Daftar Notasi),
Daftar Lampiran,
Ringkasan (Summary).
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).
4.(n+2) Pembahasan Hasil Riset
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Asumsi
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Informan
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).
31
4.(n+2) Refleksi Teoretik
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN
Proposal Riset. Proposal riset mempunyai format sama seperti di atas, hanya saja
untuk proposal riset bab yang dibuat hanya sampai Bab 3. Beberapa bagian lain
yang tidak perlu ada dalam proposal riset antara lain adalah abstrak dan ringkasan.
Secara lengkap kerangka (outline) dari sebuah proposal riset dalam Ilmu
Lingkungan disajikan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
32
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Asumsi
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Informan
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN
33
4. PENYUSUNAN DAN TATA CARA PENULISAN
4.3 Spasi
Ketikan pada tesis/disertasi pada dasarnya ditulis dengan satu setengah spasi.
Kecuali pada beberapa tempat tertentu yaitu kutipan langsung, abstrak, ringkasan
(summary), daftar pustaka, halaman sampul depan, halaman judul, halaman
persetujuan tesis, judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran diketik dengan
spasi tunggal.
34
Contoh:
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
Nomor sub-bab ditulis dengan angka arab (numeral) dengan aturan sebagai
berikut: angka pertama menunjukkan bab ke berapa kemudian tanda baca titik
diikuti dengan nomor sub-bab dan judul sub-bab. Derajat sub-bab hanya boleh
sampai 3.
Contoh derajat sub-bab:
1.1 adalah sub-bab derajat kesatu,
1.1.1 adalah sub-bab derajat kedua, butir yang pertama,
1.1.2 adalah sub-bab derajat kedua, butir yang kedua,
1.1.2.1 adalah sub-bab derajat ketiga, butir yang pertama, dan seterusnya.
Contoh sub-bab:
1.1 Latar Belakang
Judul sub-bab dicetak tebal dan setiap kata dimulai dengan huruf besar (sentence
case) seperti contoh di atas. Pada sub-bab derajat kedua, judul dicetak tebal dan
huruf besar hanya digunakan untuk kata pertama saja (sentence case) seperti
contoh di bawah ini. Penomoran sub-bab derajat kedua dan seterusnya semuanya
menggunakan angka numeral dengan ketentuan sama dengan penomoran sub-bab.
Contoh:
2.1.1 Pengertian lingkungan hidup sosial
35
lambang-lambang seperti asterik (bintang, ), kotak (), wajik (), bulatan (),
tanda panah (), dan lain-lain tidak diperbolehkan.
Contoh:
a. Lingkungan hidup terdiri atas:
a.1. Lingkungan hidup alami,
a.2. Lingkungan hidup binaan, dan
a.3. Lingkungan hidup sosial.
4.7 Koreksi
Koreksi dengan menggunakan tulisan tangan tidak diperbolehkan dalam
penulisan tesis/disertasi. Koreksi dengan menggunakan cairan koreksi (correction
fluid), pita koreksi (correction tape), pensil ataupun ballpoint tidak
diperkenankan pada tesis/disertasi final.
36
Contoh:
9
(MK *B )
i 1
i i
N= ............................................................................... (3.5)
18
Judul tabel ditulis di atas tabel, simetris di tengah (center) berjarak 1½ spasi
terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung setelah nomor
tabelnya. Judul gambar atau grafik atau denah/diagram ditulis di bawah gambar
atau denah/diagram berjarak 1½ spasi terhadap gambar atau grafik atau
denah/diagram, simetris di tengah (center). Judulnya ditulis langsung setelah
nomor gambar atau grafik atau denah/diagram. Jika tabel yang ditampilkan
mengutip dari sumber lain, sumbernya ditulis di bagian bawah tabel, berjarak 1½
spasi dari tabel, huruf tegak ukuran 10 poin. Untuk gambar atau grafik atau
denah/diagram, sumbernya ditulis di bagian bawah judulnya, berjarak 1½ spasi,
huruf tegak ukuran 10 poin. Untuk sumber yang telah diolah lebih lanjut perlu
diberi catatan dengan menuliskan “telah diolah kembali”.
Peletakan tabel atau gambar atau grafik atau denah/diagram berjarak 3 spasi
setelah teks. Penulisan teks setelahnya dilanjutkan dengan jarak 1½ spasi dari
keterangan tabel atau baris terakhir judul gambar. Apabila judul tabel atau gambar
atau grafik atau denah/diagram melebihi satu baris, penulisannya diketik dengan
satu spasi. Jika tabel terlalu panjang, maka tabel dapat diputus dan dilanjutkan di
halaman berikutnya dimulai dengan keterangan “Tabel … (lanjutan)”.
Apabila tabel atau gambar atau grafik atau denah/diagram terlalu lebar, maka
dapat ditempuh dengan menempatkannya dalam orientasi landscape atau dibuat di
kertas lebar (A3 atau A2) kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas.
37
Nomor halaman dan tulisan “UNIVERSITAS INDONESIA” dibuat sesuai dengan
ketentuan sebelumnya (dalam format tegak atau portrait), kecuali untuk ukuran
kertas lebih besar dari A4. Oleh karena itu tampilan dengan orientasi landscape
pada kertas ukuran A4, terlebih dahulu penulis mencetak nomor halaman dan
tulisan “UNIVERSITAS INDONESIA” dilanjutkan dengan mencetak gambar
atau peta atau tabel. Penggunaan peta harus kontekstual dan mengikuti kaidah
atau aturan kartografi (ada skala, arah angin, dan keterangan lain).
Khusus untuk menampilkan lebih dari satu gambar dalam sebuah judul gambar
(multiple picture), maka di bagian bawah dari tiap gambar yang menjadi bagian
gambar besar harus diberi penomoran (dengan angka atau dengan huruf yang
diapit dengan tanda kurung, misalnya (a), (b), (c), atau (1), (2), (3) dan seterusnya
yang masing-masingnya diberi keterangan gambar. Judul gambar besar harus
memuat penjelasan tentang masing-masing gambar yang menjadi bagian dari
gambar besar tersebut. Contoh dapat dilihat pada Lampiran 17a dan 17b.
38
Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada
penulisan daftar pustaka. Dalam konteks ini Program Studi Ilmu Lingkungan
menggunakan format American Psychological Association (APA).
Jenis kutipan ada dua macam yaitu kutipan tidak langsung dan kutipan
langsung. Kutipan tidak langsung adalah ide atau konsep orang lain yang dikutip
dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti sendiri (para phrase), sedangkan
kutipan langsung adalah ide atau konsep orang lain yang disalin sesuai dengan
aslinya.
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan
mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman
karya yang dikutip. Cara ini mengenal dua macam penulisan yaitu nama penulis
disebutkan dalam kalimat (contoh: Salim (2018) menyebutkan bahwa
lingkungan hidup ...) dan nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
(contoh: Konsep adalah abstraksi dari suatu fenomena riil (Soesilo, 2012)).
Kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan
halaman kalimat/teks yang dikutip. Contoh kutipan langsung: Filsafat dapat
diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan
infantri. Pasukan infantri ini adalah sebagai pengetahuan yang diantaranya adalah
ilmu (Duran, 1933: 1). Contoh kutipan tidak langsung: Durant (1933: 1)
menganalogikan filsafat sebagai pasukan marinir yang mempersiapkan daerah
bagi pasukan infantri, yaitu ilmu pengetahuan.
Kutipan langsung dibedakan dua jenis yaitu kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang
dikutip kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan
dalam teks dengan member tanda petik di bagian awal dan akhir kutipan. Dalam
kutipan langsung pendek juga dikenal dua cara penulisan yaitu nama penulis
disebutkan dalam kalimat dan nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat.
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan
langsung panjang ditulis dalam alinea atau paragraf tersendiri, dengan jarak 5
spasi dari marjin kiri dan tetap dengan jarak 1,5 spasi. Sama seperti kutipan
langsung pendek, dalam kutipan langsung panjang juga dikenal dua cara
penulisan yaitu nama penulis disebutkan dalam kalimat dan nama penulis tidak
disebutkan dalam kalimat.
39
(c) Kutipan lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama, maka semua tahun
penerbitan publikasi harus dituliskan.
(d) Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun
penerbitan yang berbeda dalam satu kalimat, maka ditulis semua nama
keluarga atau nama belakang dan tahun penerbitan secara berurutan dari
tahun yang paling tua sampai yang paling muda dengan dipisahkan tanda
“;”. Contoh: ... (Cantor, 1985; Skinner, 1988; Kimbal, 1990; Caballero,
1991).
(e) Mengutip beberapa karya dengan nama belakang penulis yang sama, maka
(a) jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama
dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada
kutipan berikutnya (contoh: ... (Kevin Hansen, 1980)), (b) Jika dalam satu
kutipan, maka singkatan nama depan semua penulis harus dicantumkan
(contoh: D. M. Smith (1994) dan P. W. Smith (1995) menyatakan ...).
(f) Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotation, maka nomor halaman
karya yang dikutip harus dicantumkan (contoh: ... Smith (1991, p.104)
menyatakan bahwa “responden yang meminum bir dengan kadar alkohol
3,5% ...).
(g) Mengutip dari kutipan. Jika mengutip dari sumber yang mengutip, nama
penulis asli dicantumkan pada awal kalimat dan nama penulis yang
mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan. Contoh: Behavior is
affected by situation. As Wallace (1992) postulated in Individual and Group
Behavior, a person who acts a certain way independently may act in
anentirely different manner while the member of group (Barkin, 1992, p.
478).
(h) Kutipan yang tidak ada nama penulis. Jika tidak ada nama penulis, maka
tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul buku/halaman web. Jika mengutip
dari buku atau website, judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari
artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan
memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan. Contoh: Massachusetts state
and municipal governments have initiated several programs to improve
public safety, including community policing and after school activities
(Innovations, 1997).
(i) Artikel tanpa nama penulis dan tahun penerbitan. Tuliskan seperti aturan
poin (h) diikuti n.d. Contoh: ... (“Tutoring and APA”, n.d.). Kepanjangan
singkatan n.d. adalah no date.
(j) Kutipan harus dinyatakan secara jelas dan tegas.
(k) Jenis huruf (font) yang digunakan di dalam kutipan sama dengan font yang
digunakan di dalam teks.
(l) Penulisan kutipan langsung, diketik masuk ke dalam sekitar 5 ketuk.
(m) Kutipan ditulis dengan satu spasi (line spacing = single).
(n) Jika kata yang dikutip tidak semuanya, maka kutipan kalimat dapat
diringkas dengan mencantumkan tiga titik di awal kutipan dan ditulis di
antara dua kutipan ganda (“).
40
Contoh:
“… Masalah utama yang timbul dari cara berfikir ini adalah mengenai
kriteria untuk mengetahui akan kebenaran dari suatu ide yang menurut
seseorang adalah jelas dan dapat dipercaya.”
(f) Kata-kata kutipan yang ditambahkan sendiri sebagai penjelasan atau untuk
melengkapi pengertian gramatikal harus ditulis dalam tanda kurung.
Contoh:
“Filsafat (menurut pemikiran Will Durant), dapat diibaratkan sebagai
pasukan marinir yang merebut pantai untuk pandaratan pasukan infrantri,
atau ilmu itu sendiri.”
(g) Tanda kutip tunggal („) digunakan untuk membuat kutipan dalam kutipan.
Contoh:
“Atau barangkali suatu maksud, pikir Brunder Juniper dalam sastra klasik
„The Bridge of San Luis Rey’, ketika dua abad berselang jembatan yang
paling indah di Peru ambruk, dan melemparkan lima orang ke jurang yang
dalam.”
(h) Kutipan yang kurang dari tiga baris setidaknya disatukan dalam paragraf.
Penyatuan ini harus memperhatikan relevansi kutipan dengan kalimat awal
paragraf (kutipan langsung pendek).
Contoh:
Leavis percaya bahwa kritik sangat penting “karena penyempurnaan kualitas
hidup banyak bergantung pada kritik.”
(j) Mengutip dari website. Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber
elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari
website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis,
tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak
ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter), nomor gambar, tabel
atau paragraf. Alamat website (URL) dan informasi lain dituliskan pada
Daftar Pustaka.
(k) Mengutip lembaga sebagai penulis. Cantumkan nama lengkap lembaganya
dan tahun penerbitan. Contoh: ... (United States Department of
Transportation, Federal Aviation Administration, 1997).
(l) Komunikasi melalui email, dituliskan dengan contoh berikut: ... dapat
disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang diminati
(m) Teknis catatan kutipan (footnote, end note, back note) tidak digunakan
dalam penulisan tesis/disertasi ilmu lingkungan.
41
Jika acuan bersumber pada buku teks, maka dituliskan dengan urutan sebagai
berikut:
a. Nama penulis
Urutan penulisan nama penulis/pengarang adalah sebagai berikut: nama keluarga
atau nama akhir penulis diikuti inisialnya (nama Bapak bagi yang beragama
Islam), atau nama editor (tambahkan keterangan ed. atau eds.), atau nama
lembaga. Jika penulis lebih dari satu, maka cara penulisan nama kedua dan
seterusnya sama dengan cara penulisan nama pertama.
Hindari pemakaian nama tunggal; penulisan nama pengarang tidak memakai gelar
akademik, seperti Prof., Dr., M.Sc., Ir., SH, Drs. atau pangkat kemiliteran, seperti
Mayor, Kolonel, Letnan Jenderal, atau sebutan lain seperti presiden, menteri, haji,
dan lain-lain. Dalam daftar pustaka semua penulis harus dicantumkan namanya
sesuai dengan aturan cara penulisan dan tidak boleh menggunakan et al.
Sebaliknya dalam batang tubuh karya ilmiah, jika kutipan diambil dari tulisan
lebih dari dua penulis maka cukup ditulis nama penulis pertama diikuti dengan et
al. Penulisan et al. yang diikuti langsung dengan tahun penerbitan (tanpa tanda
kurung) dibedakan dengan penulisan et al. dengan tahun penerbitan dalam tanda
kurung. Contoh penulisannya sebagai berikut: Salim et al., 2007 tanpa tanda
kurung dan Salim et al. (2007) dengan tanda kurung.
c. Judul tulisan
Judul buku ditulis dengan cetak miring (italic). Hanya awal judul dan awal nama
dituliskan dengan huruf besar. Judul skripsi sarjana, tesis magister, disertasi
doktor, laporan litbang atau puslitbang yang tidak atau belum diterbitkan tidak
ditulis dengan cetak miring. Jika terjemahan, maka data judul buku diikuti judul
aslinya dan nama (para) penerjemahnya.
42
e. Nama penerbit
Dibuka dengan tanda baca ”titik dua” diikuti nama penerbitnya. Jika penerbit
lebih dari satu, pilih yang pertama.
Contoh-contoh:
Buku terjemahan:
Nybakken, J. W. (1988). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Terj. dari
Marine biology: An ecological approach (Eidman, M., Koesoebiono, D. G.
Bengen, M. Hutomo & S. Sukardjo, Penerjemah). Jakarta: PT. Gramedia.
Artikel Jurnal:
Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mother‟s personality and its
interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of
Personality and Social Psychology, 79, 274-285.
43
Makalah seminar, konferensi:
Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper presented
at the meeting of the National Asthma Education and Prevention Program,
Leesburg, VA.
Wawancara:
White, Donna. (1992, December 25). Personal interview.
Kaset video/VCD:
National Geographic Society (Producer). (1987). Medicine music [Audio
Recording]. Hollywood, CA: EMI-USA.
Artikel di website:
Duke, J.A. (1992). Chemicals in Pachyrrhizus erosus Rich. ex DC. (Fabaceae)-
Yambean. Phytochemical Database, USDA-ARS-NGRL, Beltsville Agriculture
Research Center, Maryland: 4 hlm. http://www.ars_grin.gov/cgi-
bin/duke/farmacy2, 26 November 2000, pk. 22.57 WIB.
44
5. ATURAN PENULISAN LAIN
Pedoman yang dipergunakan sebagai acuan utama dalam tulisan ini adalah
Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan atau EYD,
Pedoman umum pembentukan istilah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Contoh:
Akronim inisial
ABRI A.B.R.I.
Pane, A. P.D.H.I.
PDHI P.S.S.I.
PERTAMINA Pane, A.
PSSI PERTAMINA
45
M. Du Prada menjadi Prada, M. Du
J.E. De Vries menjadi Vries, J.E. De
M. de la Provostaye menjadi Provostaye, M. de la
f. Nama dengan prefiks menyatu diabjadkan berdasarkan huruf awal prefiksnya.
Contoh:
Herman Dehoutman menjadi Dehoutman, H.
Ferdinand Dupont menjadi Dupont, F.
M.J. O‟Connor menjadi O‟Connor, M.J.
g. Nama Cina diabjad berdasarkan nama keluarga dan ditulis lengkap (tidak
disingkat).
Contoh:
Gan Koen Han dituliskan Gan Koen Han
Lie-Injo Luan Eng dituliskan Lie-Injo Luan Eng
Kwik Kian Gie dituliskan Kwik Kian Gie
h. Nama India (dengan das), Arab, dan Yahudi (el, ibn, abdel, ben) dituliskan
sebagai berikut:
J. Ben Barak menjadi Ben Barak, J.
K.K. Das Gupta menjadi Das Gupta, K.K.
A. El Gafar menjadi El Gafar, A.
M. Ibn Saud menjadi Ibn Saud, M.
i. Nama Indonesia diabjadkan berdasarkan nama keluarga atau yang dianggap
sebagai penggantinya.
Contoh:
Setiawan Cornain menjadi Cornain, S.
N. Sutan Iskandar menjadi Iskandar, N.St.
Pamusuk Nst. menjadi Pamusuk Nst. (bukan Nasution, P.)
5.3 Ortografi
Ortografi menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem pengejaan
dalam suatu bahasa, misalnya penulisan kata, lambang, bilangan, istilah asing,
dan sebagainya.
a. Kata asing
Kata dan istilah yang dieja sesuai dengan bahasa sumbernya dicetak miring,
kecuali nama dan merek dagang, misalnya
EYD
in vitro in vitro
explant eksplan
paramagnetic resonance paramagnetic resonance
thermionic emission emisi termionik
trypsin tripsin
tetapi nama dan merek dagang ditulis tanpa cetak miring:
Boyle; Celcius; Newton; teorem Norton; California; Great Barrier Reef;
Oradexon; Merck.
b. Singkatan kata atau istilah dan angka 2 untuk penanda ulangan kata tidak
boleh dipakai.
Benar Salah
dalam dlm.
dan sebagainya dsb.
46
tahun thn.
tersebut tsb.
ikan lumba-lumba ikan lumba2
kadang-kadang kadang2
dan lain-lain
Singkatan nama unsur atau lembaga, yang akan disebut dalam teks lebih dari
satu kali, misalnya:
Deoxyribonucleic acid (DNA) selanjutnya: DNA
Program Studi Ilmu Lingkungan (PSIL) selanjutnya: PSIL
Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) selanjutnya: SIL
Jika singkatan nama marga berada di akhir suatu baris, maka singkatan
tersebut harus dipindahkan ke baris berikutnya, contoh:
......................................................................................................................... G.
max .......................... (salah)
..............................................................................................................................
G. max ..................... (benar)
Di awal suatu kalimat, nama tersebut ditulis lengkap, tanpa autor, contoh:
G. max .............................................................................. (salah)
Glycine max ...................................................................... (benar)
Dalam bagian abstrak, nama jenis organisme ditulis lengkap dengan nama
autor. Jika nama tersebut ditulis lebih dari satu kali, maka cara penulisannya
mengikuti aturan yang telah diuraikan.
d. Tanda baca harus digunakan secara cermat untuk menghindari salah pengertian.
Beberapa aturan pokok berdasarkan EYD diuraikan berikut ini:
47
Tanda titik (.)
Tanda baca tersebut menandai akhir suatu kalimat yang bukan kalimat seru
atau kalimat tanya. Sesudah tanda tanya (?) dan tanda seru (!) tidak
dibubuhkan tanda titik. Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama
negara (USA, bukan U.S.A.); badan pemerintah, swasta, atau internasional
(RSCM, WHO, bukan R.S.C.M., W.H.O.); dan akronim (ABRI, bukan
A.B.R.I.).
Tanda titik tidak dibubuhkan di akhir judul bab, makalah, atau buku; judul
gambar, tabel, atau lampiran; satuan, lambang, atau unsur kimia (TNT; Cu;
kg; mm).
48
Tanda titik dua (:)
Tanda baca tersebut dipakai di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
rangkaian pemerian, misalnya:
Yang kita perlukan adalah alat-alat sebagai berikut: palu, pahat, dan sekop.
”Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai
dalam kalimat.” (EYD)
Tanda petik juga dipakai untuk istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus, misalnya:
Penulis itu memanfaatkan kesamaran batas antara ‟dunia nyata‟ dan ‟dunia tak
nyata‟.
49
Tanda pisah ()
Tanda baca tersebut biasanya digunakan untuk menyatakan sisipan atau
keterangan tambahan yang panjangnya lebih dari tiga kata, misalnya:
Tanda pisah dipakai antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “dari …
hingga …” atau “dari … sampai …” atau “dari … sampai dengan …”,
misalnya:
Tahun 19101945
Tanggal 510 April
Jarak JakartaBandung
Kisaran 810 cm
Tanda kurung ( )
Tanda baca tersebut mengapit tambahan keterangan atau penjelasan serta
mengapit angka atau huruf yang memerinci suatu rangkaian keterangan,
misalnya:
50
a. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
Bilangan utuh
12 dua belas
22 dua puluh dua
222 dua ratus dua puluh dua
Bilangan pecahan
½ setengah
¾ tiga perempat
1
/16 seperenam belas
32/3 tiga dua pertiga
1
/100 seperseratus, bukan satu perseratus
1% satu persen, bukan satu prosen
1,2 satu dua persepuluh, bukan satu koma dua
Cara menulis lambang bilangan dengan huruf perlu diketahui benar, karena
kalimat tidak boleh diawali lambang bilangan: jumlah dan satuan yang tampil
di awal kalimat harus ditulis dengan huruf. Misalnya:
Bila lambang bilangan menyatakan jumlah yang besar, maka susunan kalimat
diubah sedemikian rupa, sehingga lambang bilangan tidak tampil di awal
kalimat, misalnya:
b. Desimal dinyatakan dengan tanda koma (,), misalnya: 0,25; 1,75 bukan 0.25;
1.75.
c. Jumlah ribuan dan jutaan diberi tanda titik (.) di antara bilangan, misalnya:
7.245 kg; 7.500 ekor.
51
d. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan digunakan secara
berurutan, seperti dalam pemerincian. Misalnya:
10-5
2,5 x 10-5 2,5
1,2 x 10-5 1,2
34,2 x 10-5 34,2
b. Isi
Kepanjangan Singkatan
dekaliter dal
desiliter dl
hektoliter hl
52
kiloliter kl
liter l
mililiter ml
sentiliter cl
parts per million ppm
parts per billion ppb
parts per trillion ppt
parts per quadribillion ppq
c. Luas
Kepanjangan Singkatan
are a
ekar acre
hektare ha
meter persegi m2
kaki persegi ft2
d. Berat
Kepanjangan Singkatan
dekagram dag
desigram dg
gram g
hektogram hg
kilogram kg
miligram mg
5.6 Lain-lain
Hal-hal lain yang penting diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah dari mulai
bentuk proposal, tesis, maupun disertasi berdasarkan EYD adalah sebagai berikut:
1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku, ada subyek, ada
predikat, dan agar lebih sempurna dilengkapi dengan keterangan.
2. Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua:
saya, aku, kita, dan lainnya, tetapi dikemukakan dalam bentuk pasif. Ucapan
terima kasih dalam tulisan tidak menggunakan kata ‟saya‟, tetapi diganti
dengan ‟penulis‟.
3. Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah di-
Indonesia-kan; jika terpaksa memakai istilah asing, maka kata asing yang
digunakan itu harus ditulis dengan huruf miring (italic).
4. Tidak menggunakan kata penghubung (sehingga, sedangkan, dan, atau, dan
lain-lain) untuk mengawali kalimat.
5. Menghindari pemakaian kata ‟dimana‟ dan ‟dari‟ yang kurang tepat, yaitu
dengan memperlakukannya seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris
sebagai kata penghubung.
6. Tidak menyamakan saja arti dan pemakaian kata ‟seluruh‟ dan ‟semua‟.
Kata ‟seluruh‟ berkait dengan kata benda tunggal, sedangkan kata ‟semua‟
berkait dengan kata benda jamak.
7. Kata ‟terhadap‟ bukanlah kata depan (preposisi), sehingga harus
diperlakukan sama dengan padanannya seperti misalnya ‟terdiri‟, ‟terjadi‟,
53
‟tergantung‟ yang masing-masing diikuti oleh preposisi ‟atas‟, ‟dari‟, dan
‟pada‟.
8. Tidak menggunakan kata kerja ‟merupakan‟ secara keliru, karena
‟merupakan‟ adalah kata kerja bentukan dari asal kata ‟rupa‟ dengan
imbuhan awalan ‟me‟ dan akhiran ‟kan‟. Kata ini kata kerja transitif. Kata
kerja ini bukan pengganti kata ‟adalah‟.
9. Tidak menggunakan kata ‟dalam‟ yang diikuti oleh kata kerja. Kata ‟dalam‟
seharusnya diikuti oleh kata benda (misalnya: ‟dalam mengelola‟ seharusnya
menjadi ‟dalam pengelolaan‟ atau ‟dalam upaya mengelola‟).
10. Tidak menggunakan kata ‟berada‟ sebagai pengganti kata ‟ada‟, karena
dalam bahasa Indonesia tulis yang baku, kata ‟berada‟ berarti kaya.
11. Tidak menggunakan kata ‟bila‟ dan ‟apabila‟, jika tidak berkaitan erat
dengan waktu. Dalam hal tidak berkaitan dengan waktu sebaiknya
digunakan kata ‟jika‟ atau ‟kalau‟, misalnya: ”Bila Saudara akan tiba di
Jakarta?”, ”Apabila matahari terbenam, maka hari mulai gelap”.
12. Tidak menggunakan kata ‟bisa‟ untuk pengertian ‟dapat‟, karena kata ‟bisa‟
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar berarti ‟racun‟.
13. Tidak menggunakan kata ‟merubah‟ jika yang dimaksudkan adalah
melakukan perubahan, karena dalam bahasa tulis ‟merubah‟ berarti ‟seperti
rubah‟ (rubah adalah anjing hutan), kata ‟menyemut‟ berarti ‟seperti semut‟.
14. Tidak menggunakan kata ‟berada‟ sebagai pengganti kata ‟ada‟, karena
dalam bahasa Indonesia tulis yang baku, kata ‟berada‟ berarti ‟kaya‟.
15. Kata ‟seperti‟ dalam bahasa Indonesia baku yang baik dan benar seharusnya
diikuti oleh kata benda, dan bukan kata kerja. Contoh: ‟seperti rumah‟,
‟seperti kertas‟, dan lain-lain. ‟Seperti diketahui‟ adalah contoh yang salah
karena kata ‟diketahui‟ bukan kata benda. Oleh karena itu kalimat tersebut
harus diubah menjadi ‟seperti yang diketahui‟.
16. Tidak menggunakan kata dengan imbuhan rangkap berturutan seperti
‟ketersediaan‟, ‟keberlanjutan‟, dan ‟keberpihakan‟. Sebaiknya digunakan
‟tersedianya‟, ‟berlanjutnya‟, dan ‟berpihaknya‟.
17. Kata bahasa Inggris depth jangan di-Indonesia-kan menjadi ‟kedalaman‟,
karena jika ini dilakukan, maka kata-kata ini ‟kepanjangan‟ x ‟kelebaran‟ =
‟keluasan‟; ‟kepanjangan‟ x ‟kelebaran‟ x ‟ketinggian‟ = ‟keisian‟.
18. Penulisan 'di' digabung apabila merupakan awalan kata kerja seperti 'diatasi';
'di atas' dilepas (dipisah) karena bukan awalan kata kerja.
19. Penulisan kata majemuk 'aneka ragam' dilepas, tetapi 'keanekaragaman'
digabung karena ada awalan 'ke' dan akhiran 'an'.
20. Kata 'analisa' harus ditulis 'analisis' karena yang diambil dalam transformasi
ke dalam bahasa Indonesia adalah pengucapannya dalam bahasa Inggris
'analysis', bukan bahasa Belanda 'analyse'. Demikian pula 'sistem' (dari
bahasa Inggris 'system'), bukan 'sistim' (dari bahasa Belanda 'systeem').
21. Penulisan '…ir' seperti 'diinventarisir' dari kata Belanda 'inventariseren'
harus diganti menjadi 'diinventarisasi' dari kata Inggris 'inventarization'.
Demikian pula kata 'netralisir' menjadi 'netralisasi', 'introdusir' menjadi
'introduksi', 'eksploitir' menjadi 'eksploitasi' dan sebagainya.
22. Penulisan kata 'kwalitas' menjadi 'kualitas' karena tidak boleh ada dua huruf
mati berurutan, dengan beberapa pengecualian, di antaranya kata 'sanksi'
tidak boleh ditulis 'sangsi' yang mempunyai pengertian lain.
54
23. Penulisan kata 'resiko' menjadi 'risiko', 'tehnik' menjadi 'teknik', 'azas'
menjadi 'asas'.
24. Penulisan kata 'efektip, produktip, negatip' huruf 'p'nya diganti dengan 'f'
menjadi 'efektif, produktif, negatif' karena bangsa Indonesia mengenal dan
dapat mengucapkan huruf 'f'.
25. Kata 'aktif' memakai huruf 'f', tetapi apabila berubah menjadi 'aktivitas' huruf
'f' berubah menjadi 'v'.
26. Kata 'peruntukan' ditulis dengan satu 'k' karena ada awalan 'pe' dan akhiran
'an', tetapi 'diperuntukkan' ditulis dengan dua 'k' karena di sini dengan
awalan 'di' dan akhiran 'kan'.
27. Kata 'data-data' adalah keliru, sebab 'data' adalah bentuk jamak dari kata
'datum' yang bersifat tunggal.
28. Kata 'yang mana', 'di mana' perlu diganti dengan kata lain yang lebih pas.
29. Penulisan kata 'nonhayati' digabung karena kata 'non' tidak berdiri sendiri.
30. Dalam penulisan ilmiah dihindari kata 'tidak karuan, seenaknya' yang
digunakan sebagai ungkapan sehari-hari.
31. Penggunaan kata 'adalah merupakan' perlu dipilih satu, karena kedua-duanya
adalah predikat.
32. Gelar ilmiah tidak digunakan dalam naskah maupun dalam daftar pustaka.
Gelar boleh digunakan dalam ucapan terima kasih.
33. Hindari kata 'sangat perlu sekali' yang bersifat berlebihan.
34. Kata 'konsepsional' adalah dari kata Belanda 'conceptioneel', sebagaimana
juga kata 'konsepsi' dari kata Belanda 'conceptie'. Adalah lebih tepat
menggunakan kata 'konseptual' dari kata Inggris 'conceptual' sebagaimana
juga kata 'konsep' dari kata Inggris 'concept'.
35. Penggunaan bentuk jamak 'saran-saran' tidak perlu, karena 'saran'
mengandung makna tunggal maupun jamak.
36. Penggunaan tanda baca '-' hanya untuk pemenggalan kata. Dengan demikian
tidak digunakan untuk kosmetika. Tanda baca tersebut juga tidak boleh
digunakan untuk penomoran.
37. Kata 'sedangkan, sehingga, dan' tidak dapat digunakan sebagai awal kalimat,
karena merupakan kata penghubung.
38. Sub-judul tidak boleh ditulis di bagian bawah halaman, tetapi harus
dipindahkan ke halaman berikutnya.
39. Kata 'daripada' hanya digunakan apabila ada tandingannya, tidak boleh
untuk menyatakan kepunyaan.
40. Tidak perlu memulai kalimat dengan kata 'bahwa', yang hanya dipakai
sebagai permulaan konsiderans.
41. Antara sumber kutipan dalam naskah dan daftar pustaka, harus ada
hubungan timbal balik; yang ada dalam daftar pustaka dapat ditemukan
sebagai sumber dalam naskah dan yang dikutip dalam naskah terdapat
sumbernya dalam daftar pustaka.
42. Guna memperoleh kalimat lengkap, perlu senantiasa diadakan 'analisis
kalimat' yang berarti bahwa perlu dalam benak pikiran diadakan
penyederhanaan kalimat, agar terlihat dengan jelas apa yang menjadi
predikat dan apa yang menjadi subyek. Yang dapat menjadi predikat adalah
kata kerja yang berjumlah satu (selalu), sedangkan yang dapat menjadi
subyek adalah kata benda yang berjumlah satu (selalu).
55
43. Perlu dihindari pembuatan kalimat yang panjang-panjang sehingga menjadi
tidak jelas makna kalimat karena mengandung berbagai pikiran menjadi
satu. Seyogyanya satu pokok pikiran dituangkan dalam satu kalimat.
44. Penempatan tanda baca selalu 'menempel' pada huruf atau angka, tidak
berdiri sendiri. Contoh '(ekolabel)' tidak boleh ditulis dengan spasi menjadi
'( ekolabel )', '5 %' ditulis menjadi '5%', 300 C' ditulis menjadi '30 0C' atau
„300C‟, '…terdiri dari :' ditulis menjadi 'terdiri atas:'.
45. Kata 'tergantung dari' harus ditulis menjadi 'bergantung pada'.
46. Kata 'Tuhan Yang Maha Esa' dituliskan menjadi 'Tuhan Yang Mahaesa'.
47. Penomoran dalam penulisan makalah ilmiah harus menggunakan angka
(Arab atau Romawi) atau huruf (Latin, baik huruf besar maupun kecil) atau
kombinasi keduanya. Tidak diperbolehkan menggunakan simbol-simbol „-„,
„*‟, „‟, „‟, „‟, „‟, „‟, dan lain-lain untuk penomoran.
56
Lampiran 1a – Magister atau Doktor
Lambang Makara
UI, diameter 3 cm
JUDUL TESIS/DISERTASI*
Font 12, huruf kecil (Sub-judul)
JENJANG MAGISTER/DOKTOR*
Font 11, semua PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
huruf besar SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, BULAN, TAHUN
57
Lampiran 1b – Magister atau Doktor
Lambang Makara
UI, diameter 2,5 cm
JUDUL TESIS/DISERTASI*
Font 12, huruf kecil (Sub-judul)
JENJANG MAGISTER/DOKTOR*
Font 11, semua PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
huruf besar SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, BULAN, TAHUN
58
Lampiran 2 – Magister atau Doktor
Lambang Makara
UI, diameter 2,5 cm
JUDUL TESIS/DISERTASI*
Font 12, huruf kecil (Sub-judul)
Font 14, semua huruf besar, bold
(disesuaikan dengan panjang judul),
Font 11, huruf kecil maksimal delapan (8) kata
JENJANG MAGISTER/DOKTOR*
Font 11, semua PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
huruf besar SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, BULAN, TAHUN
59
Lampiran 3
Nama:
………………………………………………………………………………
Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Disertasi: (huruf besar semua)
..……………………………………..................................................………
…………………….........……………………………………………...
(Sub-judul, huruf kecil)
……………………….....................................................………………….
Materai
Rp. 6.000,-
Tanggal: .........................
60
Lampiran 4a – Magister
PRMBIMBING TESIS
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
(.....................................................) (.....................................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi,
(...........................................................)
61
Lampiran 4b – Magister
PEMBIMBING TESIS
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
(.....................................................) (.....................................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi,
(............................................................)
62
Lampiran 4c – Magister
PEMBIMBING TESIS
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
(.....................................................) (.....................................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi,
(............................................................)
63
Lampiran 4d – Doktor
PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,
(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,
(.....................................................) (.....................................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi,
(......................................................)
64
Lampiran 4e – Doktor
PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,
(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,
(.....................................................) (.....................................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi,
(......................................................)
65
Lampiran 4f – Doktor
PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,
(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,
(.....................................................) (.....................................................)
Mengetahui
Ketua Program Pascasarjana, Ketua Program Studi,
(......................................................) (......................................................)
66
Lampiran 4g – Doktor
PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,
(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,
(.....................................................) (.....................................................)
Mengetahui
Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan, Ketua Program Studi,
(......................................................) (......................................................)
67
Lampiran 5a – Magister
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI UNIVERSITAS INDONESIA
(untuk naskah tesis final)
DEWAN PENGUJI
NO. Nama Lengkap Keterangan Tanda Tangan
2. …………………………… Pembimbing 1
3. …………………………… Pembimbing 2
4. …………………………… Anggota
5. …………………………… Anggota
68
Lampiran 5b – Doktor
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI UNIVERSITAS INDONESIA
(untuk naskah disertasi final)
2. …………………………… Promotor
3. …………………………… Ko–Promotor
4. …………………………… Ko–Promotor
5. …………………………… Anggota
6. …………………………… Anggota
7. …………………………… Anggota
8. …………………………… Anggota
9. …………………………… Anggota
69
Lampiran 6
BIODATA PENULIS
Penulis adalah penganut agama ... dan saat ini bertempat tinggal di ... (sebutkan
alamat lengkap penulis, kode pos, dan telepon/faks).
Pengalaman kerja penulis diawali dengan ... (ceritakan pengalaman kerja penulis
secara singkat tetapi runtut disertai waktunya dari kapan hingga kapan dan
jabatan apa saja yang pernah penulis jalani dalam pekerjaan tersebut). Saat ini
penulis bekerja di ... (sebutkan pekerjaan saat ini) dengan jabatan ... (sebutkan
jabatan saat ini).
Lain-lain ... (diisi dengan pengalaman organisasi yang paling penting saja).
70
Lampiran 7
Puji syukur penulis panjantkan kepada Tuhan Yang Mahaesa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis/disertasi ini. Penulisan
tesis/disertasi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Magister Sains/Doktor* Ilmu Lingkungan program studi Ilmu
Lingkungan pada Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Penulis
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan tesis/disertasi* ini, sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan tesis/disertasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
moral dan material;
2. Prof. Dr. X selaku dosen pembimbing/promotor yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan
tesis/disertasi ini;
3. Pihak PT. Y yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data
yang penulis perlukan;
4. Sahabat yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan tesis/disertasi
ini; dan
5. .......................................... (diisi terserah kepada penulis/peneliti)
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Mahaesa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis/disertasi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, ............................
Penulis
71
Lampiran 8
Nama : ...................................................................................
NPM : ................................................
Program Studi : ...................................................................................
Fakultas : ...................................................................................
Jenis Karya : Tesis/Disertasi*
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
eksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Yang menyatakan,
(..................................................)
72
Lampiran 9
ABSTRAK
Nama : ................................................................
Program Studi : ................................................................
Judul : ...................................................................................
………………………………………………...............................………..………...
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Masalah dalam penelitian ini ....................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............ Tujuan penelitian adalah ..............................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.............................................................. Metode yang digunakan .............................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................ Hasil penelitian .........................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................... Kesimpulan penelitian ini ....................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................
73
ABSTRACT
Name : ................................................................
Study Program : ................................................................
Title : ...................................................................................
………………………………………………...............................………..………...
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Problem ....................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............ Objective ....................... ..............................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.............................................................. Methode ......................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................ Results ......................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................... Conclusion ............................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................
Key word: …
74
Lampiran 10
DAFTAR ISI
Halaman
75
Lampiran 11
DAFTAR TABEL
Halaman
dan seterusnya.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
dan seterusnya.
76
DAFTAR RUMUS
Halaman
dan seterusnya.
DAFTAR SINGKATAN
(contoh)
dan seterusnya.
77
Lampiran 12
RINGKASAN
A. Nama: ……….......…………………………………………
Isi Ringkasan:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............................................................................................................................
Catatan: format yang lengkap mengikuti format penulisan jurnal ilmiah Makara
UI.
78
Ringkasan dalam Bahasa Inggris
SUMMARY
A. Name: …………………………………............………………
B. Title: ………………………………………………..................…………..
D. Summary:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..…………………..
....................................................................................................................................
.....................................…….......................................................................................
....................................................................................................................................
.........................................................................................
79
Lampiran 13
1. Logo UI terbaru (tanpa bingkai) warna kuning emas, tegak, dengan jarak 4 cm
dari bagian atas.
2. Judul Tesis dicetak tebal warna kuning emas, mendatar (ditulis dari kiri ke
kanan jika punggung tesis menghadap pembaca dan halaman sampul
menghadap ke atas).
3. Nama mahasiswa dan nomor pokok mahasiswa, di sebelah kanan judul tesis,
warna kuning emas, mendatar.
4. Tahun lulus, warna kuning emas, tegak, dengan jarak 4 cm dari bagian bawah.
Warna coklat dengan kode 964B00, warna sampul standar untuk karya ilmiah SIL
80
Lampiran 14a
(untuk magister dan doktor)
81
Lampiran 14b
(untuk doktor)
Lingkup Riset Bidang yang telah ada dan State of the art dan Posisi
diteliti Riset
82
Lampiran 14c
(untuk magister dan doktor)
83
Lampiran 14d
(untuk magister dan doktor)
84
Lampiran 15
(untuk magister dan doktor)
Seterusnya…
85
Lampiran 16
(untuk magister dan doktor)
Tabel ... Kesesuaian Antara Tujuan Riset dengan Metode yang Digunakan
(dibuat sebagai judul tabel)
2.
3.
Seterusnya…
86
Lampiran 17a
(untuk magister dan doktor)
kebijakan umumnya diterapkan selama 5 tahun. Hasil simulasi BaU dapat dilihat
di Gambar 4.11. Dapat dilihat dari hasil simulasi BaU bahwa jumlah penduduk
terus mengalami peningkatan. Pada model BOD terlihat juga beban BOD terus
mengalami peningkatan. Pada model DO, terlihat beban DO terus mengalami
penurunan hingga mencapai 0 kg/hari. Nilai beban DO yang diperbolehkan jika
mengacu pada baku mutu , diharuskan memiliki nilai lebih dari 1347,84 kg/hari
dan nilai beban BOD kurang dari 449,28 kg/hari.
orang Kg
200.000 2.000
1.500
Perhatikan
150.000 bahwa jarak antara kalimat dengan gambar adalah 3 spasi atau dua kali menekan “Enter”
1.000
100.000
500
Kg
4.000
3.000
2.000
1.000
87
Lampiran 17b
(untuk magister dan doktor)
a b
c d
Perhatikan bahwa jarak antara kalimat dengan gambar adalah 3 spasi atau dua kali menekan “Enter”
88
Lampiran 18
Pada saat seseorang resmi menjadi mahasiswa jenjang magister di Program Studi
Ilmu Lingkungan (PSIL) akan diwajibkan membuat pra proposal riset dengan
mengikuti Buku Pedoman Penulisan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan
Disertasi (BP4RTD) dan memiliki log book yang disetujui Ketua Program Studi
(KPS). Buku pedoman tersebut dibagikan kepada semua mahasiswa baru pada
hari Penerimaan Mahasiswa Baru yang dihadiri oleh Direktur dan Wakil Direktur
Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dan para KPS di lingkungan SIL. Log book
adalah buku folio bergaris ukuran A4 dengan tebal medium yang berfungsi
sebagai jurnal harian mahasiswa tentang segala sesuatu terkait dengan proses
pembimbingan dan risetnya. Log book wajib disediakan oleh mahasiswa dan akan
diberi identitas mahasiswa dan mendapat persetujuan (tandatangan) KPS.
Seminggu setelah pertemuan penerimaan mahasiswa baru tersebut, semua
mahasiswa wajib mengumpulkan pra proposal risetnya kepada KPS.
Pada awal semester pertama kepada setiap mahasiswa akan ditetapkan seorang
dosen tetap SIL untuk menjadi Pembimbing Akademik (PA). Penetapan calon PA
dilakukan oleh KPS berdasarkan peminatan riset mahasiswa yang bersangkutan,
tema utama rencana riset yang akan dilakukan, kedalaman materi yang akan
diriset (jika diperlukan akan dilakukan wawancara khusus), serta cluster riset
yang ada di SIL UI. Pembimbing Akademik definitif akan ditetapkan dengan SK
Pimpinan SIL (Direktur atau Wakil Direktur SIL) berdasarkan
pengajuan/usulan KPS. Mahasiswa akan memperoleh salinan SK Pimpinan SIL
tentang penetapan PA. Surat Keputusan Pimpinan SIL tentang penetapan PA akan
diserahkan oleh SubBagian P2K BAS kepada masing-masing PA.
89
juga materi di Mata Kuliah Metodologi Penelitian Lingkungan, serta secara
berkala mendiskusikannya dengan PA (aturan bertemu PA disepakati antara
mahasiswa dengan PA).
Pembimbing Tesis ada dua orang, pembimbing pertama (utama) harus dosen tetap
SIL (bergelar doktor), sedangkan pembimbing kedua dapat dosen (UI ataupun PT
luar UI) atau dapat pula praktisi (lembaga pemerintah atau swasta). Pembimbing
kedua yang diusulkan wajib bergelar doktor (S3). Pembimbing Akademik dapat
merangkap sebagai PT.
Jika draf proposal riset sudah dianggap layak oleh calon PT, maka calon PT dapat
diusulkan dan ditetapkan sebagai PT definitif. Penetapan PT definitif dilakukan
dengan SK Pimpinan SIL atas usulan KPS. Penetapan PT definitif dapat
dilakukan paling cepat pada akhir semester pertama dan selambat-lambatnya
pada akhir semester kedua.
90
Secara rinci proses pengajuan proposal riset untuk sampai pelaksanaan ujian
seminar proposal risetnya (dimulai dari selesainya draf proposal riset) disajikan
dalam langkah-langkah berikut ini:
91
9. Proposal yang telah disetujui dan ditandatangani oleh kedua PT diserahkan
kepada KPS untuk dibuatkan nota dinas tentang usulan jadual waktu ujian
seminar proposal risetnya kepada Pimpinan SIL. Ujian seminar proposal riset
terintegrasi dalam mata kuliah spesial yaitu Proposal Penelitian (Kode MK
ESEN801001) dengan beban 2 SKS. Ujian seminar proposal riset ini normatif
dilakukan di semester 3, paling cepat di pertengahan semester 2 dan paling
lambat di akhir semester 3.
10. Setelah KPS menandatangani proposal riset, KPS akan membuat nota dinas
tentang usulan tim penguji dan usulan jadual ujian seminar proposal riset
(hari, tanggal, jam, dan tempat ujian) kepada Pimpinan SIL. Langkah
selanjutnya dapat dibaca secara rinci di Lampiran 21a.
11. Ujian seminar proposal riset bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan secara bersama (berkelompok).
12. Ujian seminar proposal riset dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Sidang merangkap Ketua Penguji dan
sekurang-kurangnya dihadiri oleh salah seorang PT. Ketua Sidang merangkap
Ketua Penguji ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
13. Ujian seminar proposal riset dihadiri oleh semua mahasiswa yang terdaftar
dalam mata kuliah spesial Proposal Penelitian, berlangsung secara terbuka
melalui dua tahap yaitu penyajian proposal dan tanya jawab dengan waktu
ujian sekurang-kurangnya dua (2) jam.
14. Pada waktu ujian seminar proposal riset mahasiswa wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang
berwarna hitam.
15. Pada waktu ujian seminar proposal riset, mahasiswa diberikan waktu
presentasi maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti
dengan tanya jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit
dengan rincian 60 (enam puluh) menit diberikan kesempatan untuk
mahasiswa yang hadir tanya jawab dan 30 (tiga puluh) menit untuk para PT
termasuk Ketua Sidang memberikan masukan dan/atau komentar.
16. Penilaian oleh para PT dan penguji mengacu kepada rubrik penilaian yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
17. Nilai ujian seminar proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh
masing-masing PT dan penguji yang kemudian dirata-ratakan (dari semua
penguji). Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh melebihi 10 poin
(10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka Ketua Sidang
akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian yang berlaku
di SIL.
18. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
19. Setelah ujian seminar proposal riset selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa
akan memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari para
92
penguji. Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi proposal risetnya
berdasarkan masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak
tanggal dinyatakan lulus ujian. Selain memperbaiki isi proposal risetnya,
mahasiswa wajib membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika
batas waktu satu bulan sejak dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan
perbaikan naskah proposalnya tanpa pemberitahuan kepada kedua PT
dan/atau KPS, maka kelulusan dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan
ujian seminar proposal riset ulang.
20. Mahasiswa yang ditunda lulusnya wajib melakukan perbaikan atas isi
proposal risetnya berdasarkan masukan-masukan dari para penguji tersebut
paling lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian. Setelah perbaikannya disetujui
dan ditandatangani kedua pembimbing tesis, perbaikan proposal riset tersebut
wajib diserahkan kepada Ketua Sidang Proposal untuk diberi nilai tanpa
harus menyelenggarakan seminar proposal kembali.
21. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian seminar proposal riset, wajib
memperbaiki proposal risetnya dengan bimbingan kedua pembimbing tesis
dalam waktu paling lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian
dijadualkan ujian ulang. Ujian ulang dapat diselenggarakan dalam waktu
paling cepat satu (1) bulan sejak tanggal ujian pertama. Proses selanjutnya
kembali ke nomor 9 Lampiran ini.
22. Proposal riset yang telah diperbaiki dan ditandatangani kedua pembimbng
tesis setelah dinyatakan lulus ujian proposal riset wajib diserahkan kepada
KPS untuk dokumentasi program studi.
Prosedur Online
Untuk mempercepat dan memudahkan pengajuan proposal riset dan jadual ujian
seminar proposal riset, mahasiswa dapat melakukan prosedur pengajuan proposal
riset secara online (khususnya untuk langkah nomor 4 dan 5) dengan langkah
sebagai berikut:
93
Halaman pertama website www.bas.ui.ac.id
94
Lampiran 19
95
Lampiran 20
96
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang
berwarna hitam.
10. Pada waktu ujian seminar hasil riset, mahasiswa diberikan waktu presentasi
maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya
jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit dengan rincian 60
(enam puluh) menit diberikan kesempatan untuk mahasiswa yang hadir tanya
jawab dan 30 (tiga puluh) menit untuk para PT termasuk Ketua Sidang
memberikan masukan dan/atau komentar.
11. Penilaian oleh para PT dan penguji mengacu kepada rubrik penilaian yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
12. Nilai ujian seminar proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh
masing-masing PT dan penguji yang kemudian dirata-ratakan (dari semua
penguji). Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh melebihi 10 poin
(10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka Ketua Sidang
akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian yang berlaku
di SIL.
13. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
14. Setelah ujian seminar hasil riset selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa
akan memperoleh risalah dan/atau kopi pertanyaan/masukan dari para
penguji. Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi tesisnya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak tanggal
dinyatakan lulus ujian. Selain memperbaiki isi tesisnya, mahasiswa wajib
membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu satu
bulan sejak dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan perbaikan naskah
tesisnya tanpa pemberitahuan kepada kedua PT dan/atau KPS, maka
kelulusan dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan ujian seminar hasil
riset ulang.
15. Perbaikan isi tesis dalam bentuk matriks wajib ditandatangani oleh kedua
pembimbing tesis.
16. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian seminar hasil riset, wajib
memperbaiki tesisnya dengan bimbingan pembimbing tesis dalam waktu
sekurang-kurangnya satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian
dijadualkan ujian ulang. Proses selanjutnya kembali ke nomor 3 Lampiran ini.
Ujian ulang dapat diselenggarakan paling cepat satu (1) bulan setelah tanggal
ujian sebelumnya.
17. Tesis yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh kedua pembimbing tesis
setelah dinyatakan lulus ujian seminar hasil riset wajib diserahkan kepada
KPS untuk mengusulkan penetapan waktu ujian tesis komprehensif.
18. Pada waktu menyerahkan tesis final yang telah ditandatangani oleh kedua
pembimbing tesis, mahasiswa boleh mengusulkan penguji luar/penguji ahli
secara tertulis kepada KPS. Penguji luar/penguji ahli yang diusulkan harus
memiliki kualifikasi: (a) memiliki gelar akademik doktor, (b) dapat berasal
97
dari perguruan tinggi atau lembaga pemerintah/swasta, (c) jika yang
diusulkan bukan staf pengajar UI atau PSIL UI, wajib menyampaikan biodata
atau CV-nya kepada KPS.
19. Ujian tesis komprehensif paling cepat dijadualkan sepuluh (10) hari kerja
setelah nota dinas dari KPS diserahkan ke SubBagian P2K BAS untuk
disetujui Pimpinan SIL, kecuali ada hal khusus yang diajukan oleh KPS dan
disetujui oleh Pimpinan SIL.
Prosedur Online
Untuk mempercepat dan memudahkan pengajuan proposal riset dan jadual ujian
seminar proposal riset, mahasiswa dapat melakukan prosedur pengajuan proposal
riset secara online (khususnya untuk langkah nomor 4 dan 5) dengan langkah
sebagai berikut:
98
Lampiran 21
99
7. Penetapan DP definitif dan waktu ujian dilakukan oleh Pimpinan SIL atas
usulan KPS melalui nota dinas. Langkah selanjutnya dapat dibaca secara rinci
di Lampiran 21d.
8. Ujian tesis komprehensif bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan secara bersama (berkelompok). Disebut komprehensif karena
pertanyaan yang diajukan tidak harus selalu berdasarkan tesis yang diajukan,
namun dapat dikembangkan ke semua aspek lingkungan lain yang materi
kuliahnya sudah diberikan selama menempuh pendidikan di SIL.
9. Ujian tesis komprehensif dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Sidang merangkap Ketua Penguji, dengan
dihadiri oleh kedua orang PT merangkap penguji, dua orang penguji ahli (satu
orang dosen UI dan satu orang penguji luar), dan dapat ditunjuk seorang
sekretaris sidang jika diperlukan (sebagai panitera yang bukan penguji), serta
boleh dihadiri oleh mahasiswa lainnya apabila ujian dinyatakan terbuka oleh
calon magister.
10. Pada waktu ujian tesis komprehensif mahasiswa wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang, berdasi, dan bawahan celana
panjang berwarna hitam.
11. Sebelum mahasiswa dipanggil masuk ke ruang ujian, Ketua Sidang
mengadakan rapat pra sidang untuk membahas kemajuan akademik, riset,
penulisan tesis, dan semua syarat yang diperlukan untuk sidang tesis
komprehensif dengan DP terutama dengan PT.
12. Pada waktu pembukaan sidang, Ketua Sidang akan menanyakan kesiapan
ujian (baik siap secara materi maupun siap dalam kesehatan fisik) kepada
calon magister.
13. Pada waktu penyampaian materi, mahasiswa diberikan waktu presentasi
maksimum 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya jawab
dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit.
14. Penilaian oleh para PT dan penguji mengacu kepada rubrik penilaian yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
15. Nilai ujian seminar proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh
masing-masing PT dan penguji yang kemudian dirata-ratakan (dari semua
penguji). Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh melebihi 10 poin
(10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka Ketua Sidang
akan memutuskan nilai akhir berdasarkan musyawarah diantara DP dan
sesuai dengan ketentuan penilaian yang berlaku di SIL.
16. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
17. Setelah ujian tesis komprehensif selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa
akan memperoleh risalah dan/atau kopi pertanyaan/masukan dari DP.
Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi tesisnya berdasarkan
masukan-masukan tersebut dalam waktu yang telah ditetapkan oleh Ketua
100
Sidang selambat-lambatnya 1 (satu) bulan dan/atau 1 (satu) minggu sebelum
tanggal yudisium SIL. Selain memperbaiki isi tesisnya, mahasiswa wajib
membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks.
18. Perbaikan isi tesis dalam bentuk matriks wajib ditandatangani oleh DP.
19. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian tesis komprehensif, wajib
memperbaiki tesisnya dengan bimbingan PT dalam waktu sekurang-
kurangnya satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian dijadualkan
ujian ulang. Ujian ulang hanya dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya satu
bulan sejak tanggal ujian pertama. Langkah selanjutnya kembali ke nomor 1
Lampiran ini.
20. Setelah perbaikan tesis selesai dan matriks perbaikan ditandatangani DP,
mahasiswa wajib menyerahkan tesis dan matriks perbaikan tersebut kepada
KPS untuk mendapatkan persetujuan final. Langkah selanjutnya untuk
finalisasi studi di SIL dapat dibaca secara rinci di Lampiran 21c.
21. Apabila sampai batas waktu 1 (satu) minggu sebelum rapat yudisium (yang
ditentukan oleh Pimpinan SIL berdasarkan SK Rektor tentang kegiatan
akademik), mahasiswa gagal menyerahkan tesis final, maka mahasiswa
tersebut tidak diikutsertakan dalam daftar mahasiswa yang memperoleh
yudisium (kelulusan) dan kepada yang bersangkutan akan diberlakukan
pembayaran Biaya Pendidikan (BP) untuk dinyatakan mahasiswa aktif.
22. Mahasiswa yang belum/tidak menyelesaikan semua urusan untuk keperluan
yudisium tidak diperkenankan menggunakan gelar akademik Magister Sains.
Prosedur Online
Untuk mempercepat dan memudahkan pengajuan proposal riset dan jadual ujian
seminar proposal riset, mahasiswa dapat melakukan prosedur pengajuan proposal
riset secara online (khususnya untuk langkah nomor 2 dan 3) dengan langkah
sebagai berikut:
101
Lampiran 22a
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
PROPOSAL RISET DISETUJUI OLEH KPS UNTUK UJIAN SEMINAR
PROPOSAL RISET
1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar.
2. Gandakan naskah proposal riset Sdr. sebanyak 3 (tiga) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat (#964B00),
dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Sdr. akan memperoleh Surat Undangan Menguji
yang ditujukan kepada Ketua Sidang dan kedua PT.
4. Antarkan sendiri naskah proposal riset Sdr. dan Surat Undangan Menguji
serahkan kepada Ketua Sidang dan kedua PT.
5. Naskah proposal riset harus sudah diterima oleh Ketua Sidang dan kedua PT
selambat-lambatnya tiga (3) hari kerja sebelum tanggal ujian seminar
proposal riset.
6. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
7. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak tiga (3) eksemplar. Bagikan kepada Ketua Sidang
dan PT minimal 10 (sepuluh) menit sebelum ujian dimulai.
8. Datang lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi serta peralatan yang digunakan di ruang ujian.
Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki
kemeja putih dan celana panjang warna gelap (hitam, cokelat, atau biru tua).
Untuk perempuan atasan berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam,
cokelat, atau biru tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan
dengan pakaiannya.
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
102
Lampiran 22b
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
Nama: ................................................... Nilai: ...........................
Jakarta, ............................
Ketua Sidang,
(.....................................)
103
Lampiran 22c
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
104
10. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi serta peralatan yang digunakan di ruang ujian.
Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki
kemeja putih dan celana panjang warna gelap (hitam, cokelat, atau biru tua).
Untuk perempuan atasan berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam,
cokelat, atau biru tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan
dengan pakaiannya.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
105
Lampiran 22d
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
Nama Mahasiswa: …………………………… Nilai: …….
106
9. Jika kedua orang Penguji Ahli/Luar berhalangan hadir pada tanggal ujian
yang ditetapkan, KPS akan membatalkan ujian dan akan menjadual ulang
waktu ujian.
10. Menyerahkan naskah tesis dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja sebelum tanggal ujian tesis komprehensif.
11. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
12. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Dibagikan kepada Ketua
Sidang, kedua Pembimbing Tesis, dan para Penguji Luar/Penguji Ahli
selambat-lambatnya 10 menit sebelum ujian dilaksanakan.
13. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan tayangan/
presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di
PSIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang warna gelap
(hitam, cokelat, atau biru tua). Untuk perempuan atasan berwarna putih dan
bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat, atau biru tua). Bagi pemakai jilbab,
pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.
Jakarta, ............................
Ketua Sidang,
(.....................................)
107
Lampiran 22e
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
Nama Mahasiswa: ……………………………… Nilai: …………….
Jakarta, ............................
Ketua Sidang,
(.....................................)
108
Lampiran 23
Pada saat seseorang resmi menjadi mahasiswa jenjang doktor di Program Studi
Ilmu Lingkungan (PSIL) akan diwajibkan membuat pra proposal riset dengan
mengikuti Buku Pedoman Penulisan dan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan
Disertasi (BP4RTD) dan memiliki log book yang disetujui Ketua Program Studi
(KPS). Buku pedoman tersebut dibagikan kepada semua mahasiswa baru pada
Hari Penerimaan Mahasiswa Baru yang dihadiri oleh Pimpinan Sekolah Ilmu
Lingkungan (SIL) dan para KPS di lingkungan SIL. Log book adalah buku folio
bergaris ukuran A4 dengan tebal medium yang berfungsi sebagai jurnal harian
mahasiswa tentang segala sesuatu terkait dengan proses pembimbingan dan
risetnya. Log book wajib disediakan oleh mahasiswa dan akan diberi identitas
mahasiswa dan mendapat persetujuan (tandatangan) KPS. Seminggu setelah
pertemuan penerimaan mahasiswa baru tersebut, semua mahasiswa jenjang S3
wajib mengumpulkan pra proposal risetnya kepada KPS sebagai informasi awal
tentang minat riset mahasiswa.
Pada awal semester pertama kepada setiap mahasiswa akan ditetapkan seorang
dosen tetap SIL untuk menjadi Pembimbing Akademik (PA). Penetapan calon PA
dilakukan oleh KPS berdasarkan peminatan riset mahasiswa yang bersangkutan,
tema utama rencana riset yang akan dilakukan, kedalaman materi yang akan
diriset (jika diperlukan akan dilakukan wawancara khusus), serta cluster riset
yang ada di SIL UI. Pembimbing Akademik akan ditetapkan dengan SK
Pimpinan SIL (Direktur atau Wakil Direktur SIL) berdasarkan
pengajuan/usulan KPS. Mahasiswa akan memperoleh salinan SK Pimpinan SIL
tentang penetapan PA. Surat Keputusan Pimpinan SIL tentang penetapan PA akan
diserahkan oleh SubBagian P2K BAS kepada masing-masing PA.
109
masalah dalam kegiatan akademik maupun urusan non-akademik yang terkait
dengan kegiatan akademik. Pembimbing Akademik melaksanakan tugasnya dari
mulai ditetapkan sampai mahasiswa keluar dari UI (lulus atau putus studi).
Sebelum PA definitif ditetapkan oleh Pimpinan SIL, maka KPS bertindak sebagai
PA sementara sampai PA definitif ditetapkan sesuai dengan prosedur di atas.
Setelah mengetahui PA definitif dari KPS, mahasiswa berkewajiban bertemu
dengan PA untuk mengadakan perkenalan dan sekaligus melakukan diskusi awal
tentang rencana risetnya.
110
wajib mengatur proses pembimbingan dengan ketiga PD dengan tujuan
menghasilkan proposal riset yang baik. Proses pembimbingan dilakukan
sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan untuk masing-masing pembimbing
atau sekurang-kurangnya 4 kali dalam satu semester untuk masing-masing
pembimbing. Semua proses pembimbingan wajib dicatat dan ditandatangani oleh
PD dalam log book. Jika Promotor dan Ko-Promotor sudah menyetujui materi
proposal riset dengan menandatangani proposal sebagai bukti setuju, maka
mahasiswa dapat mengajukan usulan untuk ujian proposal riset kepada KPS. Jika
semua persyaratan dipenuhi, ujian proposal riset paling cepat dapat dilakukan di
pertengahan semester kedua dan paling lambat di pertengahan semester ketiga.
Secara rinci proses pengajuan proposal riset untuk sampai pelaksanaan ujian
seminar proposal risetnya (dimulai dari selesainya draf proposal riset) disajikan
dalam langkah-langkah berikut ini:
111
7. Jika ada calon PD yang tidak berkenan menjadi pembimbing, mahasiswa
wajib segera melaporkan hal ini kepada KPS dan PA untuk dicarikan
penggantinya. Semua proses tersebut wajib dicatat dalam log book.
8. Pada saat mahasiswa mempersiapkan proposal risetnya, mahasiswa juga
wajib membuat telaah kritis (critical review appraisal) dari sejumlah jurnal
ilmiah internasional dan nasional terkait dengan masalah penelitiannya yang
disampaikan dalam tinjauan pustaka (bab 2 proposal riset). Jumlah jurnal
yang ditelaah untuk proposal sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) jurnal
internasional dan 40 (empat puluh) jurnal nasional, yang terakreditasi baik.
9. Telaah kritis dibuat dalam sebuah ikhtisar berupa matriks yang menjadi
lampiran dari proposal riset yang diajukan. Matriks dapat dilihat pada bagian
akhir buku pedoman ini.
10. Proses bimbingan dengan PD dilakukan paling sedikit satu bulan sekali atau
paling sedikit 4 kali dalam satu semester untuk masing-masing pembimbing.
Semua masukan dan hasil diskusi dengan para PD wajib dicatat di dalam log
book dan ditandatangani oleh PD.
11. Proposal yang telah disetujui dan ditandatangani oleh ketiga PD diserahkan
kepada KPS untuk dibuatkan nota dinas tentang usulan jadual waktu ujian
proposal risetnya kepada Pimpinan SIL. Ujian proposal riset paling cepat
dilakukan pada pertengahan semester kedua dan paling lambat di pertengahan
semester ketiga. Jika pada akhir semester 4 mahasiswa belum/tidak
dinyatakan lulus ujian proposal riset, maka mahasiswa dinyatakan putus
studi.
12. Setelah KPS menandatangani proposal riset, KPS akan membuat nota dinas
tentang usulan Dewan Penguji 1 (DP1, yang terdiri atas Ketua Sidang
merangkap penguji, PD, dan dua orang Penguji Ahli/Penguji Luar) dan
usulan jadual ujian proposal riset (hari, tanggal, jam, dan tempat ujian)
kepada Pimpinan SIL. Langkah selanjutnya dapat dibaca secara rinci di
Lampiran 30a.
13. Ujian proposal riset bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan secara bersama (berkelompok).
14. Ujian seminar proposal riset dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Sidang merangkap Ketua Penguji, semua
PD, dan dua orang Penguji Ahli/Penguji Luar (dapat diusulkan oleh
mahasiswa), terdiri atas satu orang dosen UI dan satu orang bukan dari UI
(dapat dosen PT lain atau dari lembaga pemerintah atau lembaga non-
pemerintah). Ketua Sidang ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
15. Ujian proposal riset dihadiri oleh semua mahasiswa seangkatannya dan dapat
pula dihadiri oleh mahasiswa lain, berlangsung secara terbuka melalui dua
tahap yaitu penyajian proposal dan tanya jawab dengan waktu ujian sekurang-
kurangnya dua (2) jam.
16. Pada waktu ujian proposal riset mahasiswa wajib memakai pakaian dengan
ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih lengan
panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki, atasan
112
kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang berwarna
hitam.
17. Pada waktu ujian seminar proposal riset, mahasiswa diberikan waktu
presentasi maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti
dengan tanya jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit.
Mahasiswa yang hadir tidak ikut dalam diskusi/tanya jawab.
18. Ujian proposal riset adalah kegiatan akademik terjadual dalam rangka
mengevaluasi usulan riset, memantapkan rencana riset, dan legitimasi untuk
melakukan riset bagi seorang kandidat doktor.
19. Ujian proposal riset mencakup penguasaan pengetahuan dalam hal
menyampaikan rumusan masalah riset, menetapkan tujuan riset,
mengemukakan teori-teori utama pendukung riset, mengungkapkan
originality (keaslian) dan novelty (keterbaruan) riset, penguasaan
perkembangan mutakhir (state of the arts) dalam bidang ilmu maupun bidang
minat riset, dan metodologi riset yang sesuai dengan tujuan riset.
20. Penilaian oleh DP1 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
21. Nilai ujian proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP1 yang
kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh
melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka
Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian
yang berlaku di SIL
22. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
20. Setelah ujian proposal riset selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa akan
memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari DP1.
Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi proposal risetnya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian.
Selain memperbaiki isi proposal risetnya, mahasiswa wajib membuat ikhtisar
perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu satu bulan sejak
dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan perbaikan naskah
proposalnya tanpa pemberitahuan kepada PD dan/atau KPS, maka kelulusan
dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan ujian proposal riset ulang.
23. Mahasiswa yang ditunda lulusnya wajib melakukan perbaikan atas isi
proposal risetnya berdasarkan masukan-masukan dari DP1 paling lama satu
(1) bulan sejak tanggal ujian. Setelah perbaikannya disetujui dan
ditandatangani PD, perbaikan proposal riset tersebut wajib diserahkan kepada
Ketua Sidang Proposal Riset untuk diberi nilai tanpa harus menyelenggarakan
ujian proposal riset ulang.
24. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian proposal riset, wajib
memperbaiki proposal risetnya dengan bimbingan PD dalam waktu paling
lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian dijadualkan ujian
proposal riset ulang. Proses selanjutnya kembali ke nomor 11 Lampiran ini.
113
25. Proposal riset yang telah diperbaiki dan ditandatangani PD setelah dinyatakan
lulus ujian proposal riset wajib diserahkan kepada KPS untuk dokumentasi
program studi.
114
Lampiran 24
115
Lampiran 25
Ujian Hasil Riset untuk jenjang doktoral terdiri atas 2 ujian, yaitu Ujian Hasil
Riset 1 (normatif dilaksanakan di semester 3) dan Ujian Hasil Riset 2 (normatif
dilaksanakan di semester 4). Ujian hasil riset 1 dapat dilaksanakan apabila PD
menyatakan bahwa tulisan disertasi sudah mencakup 100% data yang
dikumpulkan di lapangan dan telah dilakukan analisis terhadap data yang
dikumpulkan (belum termasuk pembahasan dan penarikan kesimpulan). Ujian
hasil riset 2 dapat dilaksanakan apabila PD menyatakan naskah disertasi sudah
100% selesai dan final (format sesuai BP4RTD). Atas persetujuan PD dan PA,
mahasiswa dapat mengajukan pelaksanaan kedua ujian hasil riset dalam satu
semester berjalan, baik di semester 3 maupun di semester 4 dalam isian IRS.
Ujian hasil riset 1 paling cepat dilaksanakan pada pertengahan semester 3 dan
paling lambat pada akhir semester 4. Ujian hasil riset 2 paling cepat dilaksanakan
pada akhir semester 3 dan paling lambat dilaksanakan pada akhir semester 5.
Apabila sampai akhir semester 10 mahasiswa belum dinyatakan lulus ujian hasil
riset 2, maka mahasiswa tersebut dinyatakan putus studi.
116
5. Ujian hasil riset 1 adalah kegiatan akademik terjadual dalam rangka
mengevaluasi hasil pekerjaan penelitian yang telah dilakukan oleh seorang
kandidat doktor.
6. Ujian hasil riset 1 mencakup penguasaan menyampaikan hasil-hasil dan
temuan-temuan penelitian, kemampuan analisis dan kemampuan
membuktikan hipotesis (jika ada) dengan menggunakan metode-metode yang
relevan sesuai dengan tujuan penelitian.
7. Ujian hasil riset 1 bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan bersama (kelompok).
8. Ujian hasil riset 1 paling cepat ditempuh pada pertengahan semester ketiga
dan paling lambat pada akhir semester keempat.
9. Ujian hasil riset 1 dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang diusulkan
oleh KPS sebagai Ketua Penguji, dihadiri oleh Promotor dan semua Ko-
Promotor, tiga orang Penguji Luar/Penguji Ahli, seorang sekretaris sidang
(sebagai panitera bukan penguji), serta dapat dihadiri oleh semua mahasiswa
seangkatannya maupun mahasiswa lain.
10. Ujian seminar hasil 1 riset berlangsung secara terbuka melalui dua tahap yaitu
penyajian proposal dan tanya jawab dengan waktu ujian sekurang-kurangnya
dua (2) jam
11. Pada waktu ujian hasil riset 1 kandidat doktor wajib memakai pakaian dengan
ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih lengan
panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki, atasan
kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang berwarna
hitam.
12. Pada waktu ujian hasil riset 1, kandidat doktor diberikan waktu presentasi
maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya
jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit.
13. Penilaian oleh DP2 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
14. Nilai ujian hasil riset 1 diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP2 yang
kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh
melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka
Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian
yang berlaku di SIL
15. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian hasil riset 1 apabila nilai rata-rata yang
diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
16. Setelah ujian hasil riset 1 selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa akan
memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari DP2.
Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi disertasiya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama dua (2) bulan sejak tanggal ujian hasil
riset 1. Selain memperbaiki isi disertasinya, mahasiswa wajib membuat
ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu dua bulan sejak
dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan perbaikan naskah
disertasinya tanpa pemberitahuan kepada PD dan/atau KPS, maka kelulusan
117
dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan ujian hasil riset 1 ulang. Langkah
yang lebih rinci dapat dibaca di Lampiran 30b.
17. Kandidat doktor yang dinyatakan tidak lulus ujian hasil riset 1 dapat
mengulang ujian hasil riset 1 paling cepat satu (1) bulan dan paling lambat
empat (4) bulan setelah ujian hasil riset 1 yang pertama.
18. Kandidat doktor yang tidak lulus ujian hasil riset 1 pada kesempatan kedua
dinyatakan putus studi.
19. Setelah selesai ujian hasil riset 1 dan dinyatakan lulus, maka langkah untuk
mempersiapkan ujian hasil riset 2 kembali ke langkah nomor 2 Lampiran ini.
Dalam pelaksanaan ujian hasil riset 2, susunan DP2 dan ketentuan yang
berlaku dalam ujian hasil riset 1 tidak berubah. Perubahan hanya pada naskah
disertasi yang diajukan, yaitu naskah disertasi harus 100% final untuk ujian
hasil riset 2, termasuk kemampuan sintesis sampai kepada pengungkapan hal
baru (novelty) dari penelitian.
20. Selama proses pembimbingan setelah ujian hasil riset 1, kandidat doktor
wajib mempersiapkan artikel ilmiah yang berasal dari hasil risetnya (satu
atau lebih artikel) untuk dipublikasikan ke dalam satu atau lebih jurnal ilmiah
internasional yang baik atau paling rendah jurnal ilmiah nasional terakreditasi
A oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Kemristek-Dikti.
118
Lampiran 26
119
oleh seorang calon doktor. Sidang promosi tertutup setara dengan ujian akhir
studi doktoral.
7. Sidang promosi tertutup mencakup penguasaan menyampaikan hasil-hasil
dan temuan-temuan penelitian, kemampuan analisis dan kemampuan
membuktikan hipotesis (jika ada) dengan menggunakan metode-metode
terbaru (state of the arts), atau metode baku yang relevan sesuai dengan
tujuan penelitian, kemampuan sintesis sampai kepada pengungkapan hal baru
(novelty) dari penelitian.
8. Sidang promosi tertutup bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan bersama (kelompok).
9. Sidang promosi tertutup paling cepat ditempuh pada pertengahan semester
keempat dan paling lambat pada akhir semester keenam.
10. Sidang promosi tertutup dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Penguji, dihadiri oleh semua DP3, dan
seorang sekretaris sidang (sebagai panitera bukan penguji).
11. Sidang Promosi Tertutup berlangsung secara tertutup yang diselenggarakan
dalam dua (2) tahap, yaitu penyajian disertasi dan tanya jawab dengan waktu
ujian sekurang-kurangnya dua (2) jam.
12. Pada waktu sidang promosi tertutup calon doktor wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang
berwarna hitam.
13. Sebelum mahasiswa dipanggil masuk ke ruang ujian, Ketua Sidang
mengadakan rapat pra sidang untuk membahas kemajuan akademik, riset,
penulisan disertasi, dan semua syarat yang diperlukan untuk sidang promosi
tertutup dengan DP terutama dengan PD.
14. Pada waktu pembukaan sidang, Ketua Sidang akan menanyakan kesiapan
ujian (baik siap secara materi maupun siap dalam kesehatan fisik) kepada
calon doktor.
15. Pada waktu penyampaian materi, calon doktor diberikan waktu presentasi
maksimum adalah dua puluh (20) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya
jawab dengan waktu minimum sembilan puluh (90) menit.
16. Penilaian oleh DP3 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
17. Nilai sidang promosi tertutup diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP3 yang
kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh
melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka
Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian
yang berlaku di SIL
18. Calon doktor dinyatakan lulus sidang promosi tertutup apabila nilai rata-rata
yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
19. Setelah sidang promosi tertutup selesai dan dinyatakan lulus, calon doktor
akan memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari DP3.
120
Calon doktor wajib melakukan perbaikan atas isi disertasiya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak tanggal sidang
promosi tertutup. Selain memperbaiki isi disertasinya, mahasiswa wajib
membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu satu
bulan sejak dinyatakan lulus calon doktor tidak menyerahkan perbaikan
naskah disertasinya tanpa pemberitahuan kepada PD dan/atau KPS, maka
kelulusan dibatalkan dan calon doktor wajib melakukan sidang promosi
tertutup ulang. Langkah yang lebih rinci dapat dibaca di Lampiran 30f.
20. Calon doktor yang tidak lulus sidang promosi tertutup dapat mengulang
sidang tersebut paling cepat satu (1) bulan dan paling lambat empat (4) bulan
setelah sidang promosi tertutup yang pertama.
21. Calon doktor yang tidak lulus sidang promosi tertutup pada kesempatan
kedua dinyatakan putus studi.
121
Lampiran 27
122
12. Penilaian oleh DP4 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
13. Nilai sidang promosi terbuka diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP4
yang kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak
boleh melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10
poin, maka Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan
ketentuan penilaian yang berlaku di SIL
14. Calon doktor dinyatakan lulus sidang promosi terbuka apabila nilai rata-rata
yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
15. Calon doktor wajib menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan sidang promosi terbuka (materi presentasi, undangan, dan
kebutuhan lainnya) dengan SubBagian P2K BAS.
16. Pada waktu melaksanakan sidang promosi terbuka, calon doktor didampingi
sepasang paranymph (pendamping) yang wajib menggunakan pakaian
dengan ketentuan: (a) laki-laki menggunakan pakaian sipil lengkap; (b)
perempuan memakai kebaya.
17. Setelah dinyatakan lulus sebagai doktor, doktor baru wajib memperbaiki
disertasinya dan meminta persetujuan berupa tandatangan dari DP4.
Langkah selanjutnya secara rinci dapat dibaca di Lampiran 30h.
18. Perbaikan disertasi untuk finalisasi sampai pada penyerahan disertasi final
paling lambat adalah satu (1) minggu sebelum tanggal yudisium yang
ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
19. Apabila disertasi final belum/tidak diserahkan ke Sekolah Ilmu Lingkungan
dan DP4 Sidang Promosi Terbuka, maka yang bersangkutan tidak
diperkenankan memakai gelar akademik Doktor.
20. Ketentuan khusus yang terkait dengan penyelenggaraan ujian promosi
terbuka disampaikan dalam Lampiran 27.
123
Lampiran 28
Waktu Pelaksanaan
1. Sidang promosi terbuka Sekolah Ilmu Lingkungan diadakan pada hari kerja
yaitu Senin sampai Jumat.
2. Segala urusan administrasi dan juga biaya (jika ada) yang terkait dengan
kegiatan sidang promosi terbuka dapat ditanyakan kepada Sub-Bagian P2K
BAS.
3. Penggunaan hari Sabtu untuk sidang promosi terbuka baru dapat
dilaksanakan apabila calon doktor mengajukan permohonan tertulis kepada
Pimpinan SIL (Direktur atau Wakil Direktur).
4. Pengajuan permohonan tertulis untuk sidang promosi terbuka pada hari Sabtu
paling lambat dilakukan tiga (3) minggu sebelum tanggal ujian promosi.
5. Formulir permohonan tertulis dapat diminta oleh calon doktor pada Sub-
Bagian P2K BAS.
6. Apabila permohonan untuk melaksanakan ujian promosi doktor disetujui oleh
Pimpinan SIL, maka calon doktor wajib mengurus pelaksanaan sidangnya ke
SubBagian P2K BAS.
7. Rincian biaya (jika ada) yang akan ditanggung oleh calon doktor untuk
sidang promosi terbuka pada hari Sabtu dapat ditanyakan kepada SubBagian
Keuangan BAS.
Persiapan Pelaksanaan
1. Calon doktor wajib menyerahkan bukti berupa: satu (1) makalah ilmiah hasil
risetnya sebagai penulis utama yang dapat didampingi oleh tim promotor
yang sekurang-kurangnya sudah diterima (accepted) untuk diterbitkan dalam
jurnal internasional yang terindeks dalam pangkalan data jurnal internasional,
atau dua (2) makalah ilmiah yang sudah diterbitkan dalam jurnal nasional
yang terakreditasi, atau empat (4) makalah ilmiah yang sudah diterbitkan
dalam prosiding (SK Rektor UI No. 2200/SK/R/UI/2013 Ps. 16 (4). Bukti
dapat berupa soft copy atau hard copy makalah atau fotokopi jurnal atau
prosiding yang bersangkutan atau accepted letter dari jurnal yang
bersangkutan dan diserahkan paling lambat dua (2) minggu sebelum tanggal
sidang promosi terbuka.
2. Calon doktor wajib menyerahkan draf ringkasan disertasi kepada Ketua
Program Studi (KPS) paling lambat dua (2) minggu sebelum tanggal sidang
promosi terbuka.
3. Draf ringkasan disertasi akan dikoreksi dan hasil koreksiannya akan
dikembalikan kepada calon doktor paling lambat tiga (3) hari sebelum tanggal
sidang promosi terbuka.
124
4. Calon doktor wajib membuat perbaikan berdasarkan koreksi reader resmi
yang ditetapkan Pimpinan SIL pada ringkasan disertasinya. Selanjutnya calon
doktor wajib memperbanyak ringkasan disertasi menjadi Buku Ringkasan
Disertasi (contoh di Lampiran 28).
5. Calon doktor wajib menyerahkan naskah disertasi yang telah dijilid (dengan
soft cover dan dilakban) kepada DP4 lima (5) hari kerja sebelum tanggal
sidang promosi terbuka. Naskah disertasi diserahkan kepada DP4 bersama-
sama dengan surat undangan sidang promosi terbuka (surat undangan dari
SubBagian P2K BAS).
6. Calon doktor wajib membuat teks orasi sidang promosi terbukanya untuk
durasi maksimum lima belas (15) menit. Tayangan dalam format powerpoint
untuk menunjang orasi ujian sangat dianjurkan untuk dibuat. Apabila calon
doktor membuat tayangan untuk menunjang presentasi, maka tayangan
tersebut hanya ditampilkan saat presentasi dan tidak digunakan untuk
keperluan tanya jawab dengan para penguji.
7. Calon doktor wajib mengurus semua keperluan pelaksanaan sidang promosi
terbuka paling lambat tiga (3) minggu sebelum tanggal sidang promosi
terbuka. Keperluan tersebut adalah:
(a) Pembuatan spanduk, undangan, dan dokumentasi untuk sidang promosi
terbuka. Untuk keperluan ini calon doktor dapat menghubungi staf Sub-
Bagian Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas (P2F) BAS.
(b) Jika memerlukan pembuatan taman kecil/taman hias pada waktu sidang
promosi terbuka dapat menghubungi staf SubBagian P2F BAS.
(c) Gladi resik sidang promosi terbuka. Gladi resik dilaksanakan paling
lambat dua (2) hari sebelum tanggal ujian promosi terbuka (tidak
termasuk hari Sabtu/Libur). Untuk keperluan ini calon doktor dapat
memperoleh nota dinas dari KPS untuk diserahkan ke SubBagian P2K
BAS. Pada waktu gladi resik calon doktor harus membawa teks orasi
ujian dan dua (2) orang pendamping (paranymph). Pemimpin acara gladi
resik adalah KPS atau Dosen Tetap SIL yang ditugaskan oleh Pimpinan
atau Kepala BAS atau Koordinator SubBagian P2K BAS. Pada waktu
gladi resik dilaksanakan, calon doktor wajib menaati semua mata acara
yang tertuang dalam skenario pelaksanaan sidang promosi terbuka sesuai
Lampiran SK Rektor UI No. 2200/SK/R/UI/2013 tentang Tatacara
Penyelenggaraan Ujian Promosi Doktor. Jika tidak ada halangan,
kegiatan gladi resik akan dihadiri oleh Pimpinan SIL/KPS.
8. Calon doktor dapat memberi kuasa kepada anggota keluarga atau orang lain
untuk mengurus semua keperluan pelaksanaan sidang promosi terbukanya.
Kuasa tersebut dibuat tertulis sebagai Surat Kuasa (formatnya dapat diminta
pada SubBagian P2K BAS) untuk diperlihatkan pada waktu orang yang diberi
kuasa mengurus segala keperluan sidang promosi terbuka di BAS.
9. Buku Ringkasan Disertasi yang telah dicetak (wajib sesuai BP4RTD)
diserahkan kepada SubBagian P2K BAS paling lambat satu (1) hari sebelum
pelaksanaan sidang promosi terbuka.
125
10. Hal lain mengenai konsumsi dan pembuatan cinderamata untuk para penguji
dan undangan sidang promosi terbuka diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:
Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan tidak
mewajibkan calon doktor menyediakan makan secara prasmanan untuk
para penguji dan undangan. Para penguji dan undangan cukup diberikan
konsumsi sederhana. Namun, apabila calon doktor berniat memberikan
konsumsi di luar ketentuan di atas, maka segala sesuatu yang terkait hal
tersebut dapat dikoordinasikan dengan staf SubBagian P2K dan Sub-
Bagian Keuangan BAS. Ketentuan ini juga berlaku untuk pembuatan
cinderamata.
126
Lampiran 29
Buku ringkasan disertasi untuk sidang promosi terbuka yang akan dibagikan
kepada semua undangan wajib dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sepuluh hari kerja sebelum tanggal sidang promosi terbuka, calon doktor
wajib menyerahkan draf buku ringkasan disertasi kepada reader resmi yang
ditunjuk oleh Pimpinan SIL untuk dibaca dan diberikan koreksi penulisan.
2. Reader akan membaca dan memberikan koreksi tata bahasa dan format paling
lama lima (5) hari kerja. Jika setelah lima hari kerja dilewati dan pekerjaan
belum dan/atau tidak selesai, maka dianggap buku ringkasan disertasi secara
format dan tata bahasa disetujui.
3. Format halaman sampul buku ringkasan disertasi dapat dilihat pada Lampiran
29.
4. Setelah dikoreksi dan diperbaiki oleh reader resmi yang ditunjuk oleh
Pimpinan SIL, draf buku ringkasan disertasi akan diserahkan kembali kepada
calon doktor paling lambat tiga (3) hari sebelum tanggal sidang promosi
terbuka.
5. Calon doktor wajib memperbaiki draf buku ringkasan disertasi yang telah
dikoreksi tersebut paling lambat harus sudah selesai diperbaiki dan siap cetak
dua (2) hari sebelum sidang promosi terbuka dilaksanakan.
6. Setelah diperbaiki, calon doktor wajib mencetak buku ringkasan disertasi
tersebut sesuai undangan yang dibagikan atau paling sedikit 50 eksemplar.
7. Buku ringkasan disertasi yang telah dicetak wajib diserahkan kepada panitia
sidang promosi terbuka di SubBagian P2K BAS paling lambat satu hari
sebelum pelaksanaan sidang promosi terbuka.
8. Distribusi buku ringkasan disertasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab
panitia sidang promosi terbuka BAS/Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas
Indonesia.
127
Lampiran 30
Warna kertas
sampul:
Kuning
Makara UI
Warna
Cokelat tua
UNIVERSITAS INDONESIA
RINGKASAN DISERTASI
Untuk memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Lingkungan pada Universitas Indonesia
dengan Pimpinan Rektor Universitas Indonesia
........ (tulis nama lengkap dan gelar akademik Rektor UI)
untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Universitas Indonesia
pada hari ..., tanggal ..., tahun ..., Pukul ... WIB
Nama Promovendus
(tulis secara lengkap tanpa gelar akademik)
128
KETENTUAN
1. Sampul buku ringkasan disertasi untuk sidang promosi terbuka dibuat dengan
sampul berwarna kuning (standar warna UI).
2. Format buku adalah portrait dengan ukuran 15 x 21 cm.
3. Lambang Makara UI dibuat warna hitam (tanpa bingkai) ukuran diameter 2,5
cm.
4. Kata “UNIVERSITAS INDONESIA” diketik dengan huruf Times New
Roman ukuran 12, huruf besar semua (title case), cetak tebal (bold).
5. Judul disertasi diketik dengan huruf Times New Roman ukuran huruf 12,
huruf besar semua (tilte case), cetak tebal (bold).
6. Sub Judul Disertasi diketik dengan huruf Times New Roman ukuran huruf
12, di dalam tanda kurung, tidak dicetak tebal, huruf kecil (sentence case).
7. Tulisan “RINGKASAN DISERTASI” diketik dengan huruf Times New
Roman ukuran huruf 12, huruf besar semua, cetak tebal.
8. Kalimat di bawah tulisan “RINGKASAN DISERTASI” dibuat mengikuti
teks dalam contoh di lampiran ini, jenis huruf Times New Roman ukuran 12,
sentence case.
9. Penulisan nama Rektor UI harus lengkap disertasi gelar akademik yang
lengkap.
10. Nama calon doktor ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12,
sentence case, cetak tebal, tanpa gelar akademik.
11. Bagian akhir mengikuti teks dalam contoh di lampiran ini, diisi bulan dan
tahun promosi doktor, jenis huruf Times New Roman ukuran 12, huruf besar
semua, tidak dicetak tebal.
12. Halaman sampul diberi bingkai dengan garis kontinyu.
13. Halaman pertama buku ringkasan disertasi sama seperti halaman sampul.
14. Halaman kedua adalah halaman DEWAN PENGUJI dengan format sebagai
berikut:
DEWAN PENGUJI
Promotor : ..............................................................................
Ko-Promotor : ..............................................................................
..............................................................................
Panitia Penguji,
Ketua Sidang : ... (Direktur SIL atau yang ditugasi)
Ketua Penguji : ... (ditetapkan oleh Pimpinan SIL)
Anggota : ............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
129
15. Halaman ketiga adalah SURAT PERNYATAAN dengan format sebagai
berikut
SURAT PERNYATAAN
Jakarta, ................
RINGKASAN DISERTASI
... JUDUL DAN SUB-JUDUL DISERTASI
1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Tinjauan Pustaka
6. Kerangka Konsep
7. Hipotesis (jika ada)
8. Metode Penelitian
9. Hasil Penelitian
10. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMA KASIH
BIODATA PENULIS
130
24. Buku Ringkasan Disertasi dicetak bolak-balik, oleh karena itu perhatikan
marjin kanan dan kiri agar pada waktu penjilidan tetap simetris.
25. Semua aturan penulisan karya ilmiah berlaku pada waktu membuat Buku
Ringkasan Disertasi.
26. Penomoran halaman dilakukan di bagian atas tulisan di bagian sisi luar
halaman.
27. Biodata Penulis dibuat tidak terlalu panjang, wajib disertasi pasfoto
berwarna ukuran 2 x 3 cm dengan tampilan wajah 80%.
131
Lampiran 31a
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah proposal riset Saudara sebanyak 6 (enam) eksemplar
dengan difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat
(#964B00), dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
ujian proposal riset yang ditujukan kepada para anggota DP1.
4. Antarkan sendiri naskah proposal riset bersama surat undangan menguji
proposal riset untuk para PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar. Diprioritaskan
mengantar dokumen tersebut ke Penguji Ahli/Penguji Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah proposal riset dan surat undangan) harus sudah diterima
oleh para PD dan Penguji Ahli/Pengulji Luar selambat-lambatnya lima (5)
hari kerja sebelum tanggal ujian proposal riset dilaksanakan.
6. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
7. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 6 (enam) eksemplar. Dibagikan kepada DP
selambat-lambatnya 10 menit sebelum sidang dimulai.
8. Menyerahkan naskah proposal risetnya dalam format PDF atau dalam bentuk
soft copy dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya
5 (lima) hari kerja sebelum tanggal ujian proposal riset dilaksanakan.
9. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.
132
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
133
Lampiran 31b
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………………………… Nilai: ……
134
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
135
Lampiran 31c
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK MELAKSANAKAN
UJIAN HASIL RISET 1
1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 8 (delapan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat (#964B00),
dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
Ujian Hasil Riset 1 yang ditujukan kepada DP2.
4. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar. Diprioritaskan mengantar dokumen
tersebut ke Penguji Ahli/Penguji Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah disertasi dan surat undangan) harus sudah diterima oleh
para PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar selambat-lambatnya tujuh (7) hari
kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 1 dilaksanakan.
6. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 1 dilaksanakan.
7. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
8. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 8 (delapan) eksemplar, dan bagikan kepada para
anggota DP2 ujian hasil riset 1 selambat-lambatnya 10 menit sebelum ujian
dimulai.
9. Datang lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.
136
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
137
Lampiran 31d
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………………… Nilai: …………….
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
138
Lampiran 31e
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK MELAKSANAKAN
UJIAN HASIL RISET 2
1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 8 (delapan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat (#964B00),
dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
Ujian Hasil Riset 2 yang ditujukan kepada DP2.
4. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar. Diprioritaskan mengantar dokumen
tersebut ke Penguji Ahli/Penguji Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah disertasi dan surat undangan) harus sudah diterima oleh
para PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar selambat-lambatnya tujuh (7) hari
kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 2 dilaksanakan.
6. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 2 dilaksanakan.
7. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
8. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 8 (delapan) eksemplar, dan bagikan kepada para
anggota DP2 ujian hasil riset 2 selambat-lambatnya 10 menit sebelum ujian
dimulai.
9. Datang lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.
139
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
140
Lampiran 31f
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………………… Nilai: …………….
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
141
Lampiran 31g
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK SIDANG PROMOSI TERTUTUP
1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 8 (delapan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover bagian muka dan belakang
warna cokelat (#964B00), dan diberi lakban warna hitam. Serahkan semua
naskah disertasi yang telah dijilid tersebut kepada SubBagian P2K BAS untuk
didistribusikan kepada DP3 satu bulan sebelum tanggal ujian promosi
tertutup dilaksanakan (sesuai dengan kesepakatan dengan DP3).
3. Setelah menerima pemberitahuan tentang hasil pertemuan awal DP3 yang
menyatakan disertasi Saudara layak diujikan, SubBagian P2K BAS akan
menyerahkan Surat Undangan untuk sidang promosi tertutup yang ditujukan
kepada DP3.
4. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
DP3. Diprioritaskan mengantar dokumen tersebut ke Penguji Ahli/Penguji
Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah disertasi dan surat undangan) harus sudah diterima oleh
DP3 tujuh (7) hari kerja sebelum tanggal sidang promosi tertutup
dilaksanakan.
6. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal sidang promosi tertutup dilaksanakan.
7. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
8. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 8 (delapan) eksemplar, dan bagikan kepada para
pembimbing disertasi, penguji luar/penguji ahli, dan ketua sidang paling
lambat 10 menit sebelum ujian dimulai.
9. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan
142
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
143
Lampiran 31h
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
144
Lampiran 31i
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK SIDANG PROMOSI TERBUKA
1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Buat ringkasan disertasi (formatnya lihat di Lampiran 28 dan 29) dan wajib
menyerahkan ringkasan tersebut untuk diperiksa dan dikoreksi oleh reader
resmi yang ditunjuk oleh Pimpinan SIL paling lambat sepuluh (10) hari kerja
sebelum sidang promosi terbuka dilaksanakan. Di bagian akhir naskah
ringkasan disertasi calon doktor wajib menyampaikan keterangan tentang
publikasi artikel ilmiah Saudara dalam jurnal internasional.
3. Proses pemeriksaan dan koreksi pada naskah ringkasan disertasi dilakukan
dalam waktu maksimal lima (5) hari kerja. Calon doktor wajib mengambil
kembali naskah ringkasan disertasi dari reader resmi yang ditunjuk oleh
Pimpinan SIL setelah 5 hari kerja berlalu. Jika setelah 5 hari kerja naskah
ringkasan disertasi belum selesai diperiksa dan dikoreksi, maka naskah
ringkasan disertasi yang diajukan dianggap disetujui.
4. Naskah ringkasan disertasi yang telah disetujui wajib diperbaiki oleh calon
doktor dan segera dicetak sesuai dengan pedoman di Lampiran 29.
5. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 9 (sembilan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover bagian muka dan belakang
warna cokelat (#964B00), dan diberi lakban warna hitam.
6. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
Sidang Promosi Terbuka yang ditujukan kepada DP4.
7. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
PD, Penguji Ahli/Penguji Luar, Ketua Dewan Penguji, dan Ketua Sidang.
Diprioritaskan untuk terlebih dahulu mengantar berkas kepada Penguji
Ahli/Penguji Luar.
8. Naskah disertasi dan surat undangan menguji harus sudah diterima oleh DP4
selambat-lambatnya tujuh (7) hari kerja sebelum tanggal sidang promosi
terbuka.
9. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal sidang promosi terbuka.
10. Persiapkan naskah presentasi promosi berdasarkan ringkasan disertasi yang
Saudara buat untuk dibacakan pada waktu sidang promosi terbuka dengan
durasi waktu maksimum lima belas (15) menit.
145
11. Persiapkan tayangan untuk presentasi promosi (artikel ilmiah dan bahan
disertasi) dalam format powerpoint, ukuran huruf tidak terlalu kecil (terbaca
hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna yang digunakan, jumlah
slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi maksimum 15 menit).
Pembuatan tayangan ini bersifat sangat dianjurkan.
12. Mengikuti kegiatan gladi resik yang jadualnya ditetapkan oleh SubBagian
P2K BAS/Panitia Pelaksana ujian promosi terbuka BAS.
13. Siapkan print out bahan tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per
halaman, dan digandakan sebanyak 9 (sembilan) eksemplar. Print out bahan
tayangan dan fotokopi artikel ilmiah yang telah publish atau accepted dari
redaksi jurnal internasional untuk dibagikan kepada DP4 pada saat presentasi
promosi dengan cara meletakkan di meja para penguji di belakang nama
masing-masing penguji.
14. Pada tanggal sidang promosi terbuka, calon doktor dan kedua paranymph
wajib datang paling lambat empat puluh lima (45) menit sebelum ujian
dimulai dan mempersiapkan tayangan bahan presentasi promosi di ruang
ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di SIL UI, yaitu untuk
laki-laki pakaian sipil lengkap (kemeja berwarna cerah, berdasi, celana
panjang warna gelap, jas formal). Untuk perempuan berpakaian nasional
(kebaya atau pakaian nasional lainnya). Bagi pemakai jilbab, pemakaian
jilbab diserasikan dengan pakaiannya.
15. Aturan lain untuk penyelenggaraan sidang promosi terbuka yang belum diatur
dalam lampiran ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
146
Lampiran 31j
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………..…….…….. Nilai: ………
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,
(.....................................)
147
Lampiran 32
Jenjang Magister
1. Menghasilkan satu (1) makalah terkait studinya dan/atau hasil risetnya sebagai
penulis utama yang didampingi oleh pembimbing yang sudah diterima
(accepted) untuk diterbitkan di jurnal nasional atau prosiding internasional
dengan beban 2 SKS sebagai syarat untuk dijadualkan ujian tesis
komprehensif.
2. Nilai huruf akan diberikan kepada mahasiswa yang telah membuktikan
publikasi makalahnya sebagai penulis utama dengan ketentuan: Nilai A jika
publikasi di jurnal internasional level Q3 ke atas; Nilai A- jika publikasi di
jurnal internasional level Q4 atau prosiding internasional; dan B+ jika
publikasi di jurnal nasional Sinta 1 dan 2.
Jenjang Doktor
1. Menghasilkan satu (1) makalah ilmiah hasil riset terkait disertasinya sebagai
penulis utama yang dapat didampingi oleh PD (terutama Promotor) yang sudah
diterima (accepted) untuk diterbitkan dalam jurnal internasional terindeks
dengan beban 8 SKS sebagai syarat untuk dijadualkan ujian promosi tertutup.
2. Nilai huruf akan diberikan kepada mahasiswa yang telah membuktikan
publikasi makalahnya sebagai penulis utama dengan ketentuan: Nilai A jika
publikasi di jurnal internasional level Q2 ke atas; Nilai A- jika publikasi di
jurnal internasional level Q3; dan B+ jika publikasi di jurnal internasional
level Q4.
148
Lampiran 33
BIMBINGAN BERSAMA
149
Lampiran 34
KETENTUAN TAMBAHAN
150
Lampiran 35
Catatan:
Komentar Peneliti adalah pendapat kritis peneliti terhadap isi jurnal yang dibaca. Pendapat ini dapat berupa kritik atau sanggahan, mengusulkan
suatu perbaikan, mengusulkan penambahan atau pengurangan yang disesuaikan dengan solusi masalah penelitian yang disampaikan dalam bab 1.
151
Lampiran 36
PILIHAN-PILIHAN ‘KATA’ UNTUK TUJUAN PENELITIAN TERKAIT RANAH KOGNITIF (C) - Bloom
PENGETAHUAN (C1) PEMAHAMAN (C2) PENERAPAN (C3) ANALISIS (C4) PENILAIAN (C5) SINTESIS (C6)
Mengetahui Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Membangun
Menyebutkan Membandingkan Memerlukan Memeriksa Mengevaluasi Mengkreasikan
Menjelaskan Memprakirakan Menyesuaikan Mengaudit Membandingkan Merancang
Mengutip Mengategorikan Mengurutkan Memecahkan Memprediksi Merencanakan
Menggambar Merinci Mencanangkan Mengarakteristikkan Meranking Menciptakan
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Menghitung Merasionalkan Menafsirkan Menanggulangi
Mendaftar Menguraikan Menentukan Menegaskan Mengukur Menghubungkan
Menunjukkan Membedakan Menggambarkan Mendeteksi Memerinci Mengembangkan
Menamai Mengemukakan Mengemukakan Mendiagnosis Merekomendasikan Memperbaiki
Menelusuri Mengumpulkan Menugaskan Menyeleksi Memvalidasi Menggeneralisasi
Membuat indeks Memfaktorkan Mendemonstrasikan Menguji Merangkum Menyusun
Memberi label Menggeneralisasikan Menggali Menemukan Mendukung Membuat model
Menandai Memaknai Mengalokasikan Menominasikan Mengetes Memproduksi
Memberi kode Menerangkan Memperoleh Mendokumentasikan Mengarahkan Mengimprovisasi
Menyatakan Mengamati Menugaskan Mengilustrasikan Menafsirkan Menggabungkan
Membuat kerangka Meramalkan Membiasakan Menelaah Memisahkan Merekonstruksi
Meniru Menjabarkan Membuat gambar Menata Menimbang Memperbaiki
Memproduksi Merangkum Membuat grafik Mengelola Menugaskan Menspesifikasikan
Menemukenali Memperbaiki Mengilustrasikan Memaksimalkan Memilih Meresepkan
Meninjau Membuat abstraksi Menangani Mengoptimalkan Membenarkan
Menelusuri Mengadaptasi Memprioritaskan Mengontraskan
Mengonsepkan Mengedit Membuktikan kembali
Menyelidiki Mengaitkan Mempertahankan
Mengoperasikan Memilih Memproyeksikan
Mengaitkan Memilah Memerinci
Menyiapkan Mengukur
Mentransfer
Membuat kelompok
152