Anda di halaman 1dari 169

BUKU PEDOMAN PENULISAN

DAN PENGAJUAN
PROPOSAL RISET, TESIS, DAN
DISERTASI

SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN


UNIVERSITAS INDONESIA
Edisi 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh,

Buku Pedoman Penulisan dan Pengajuan Proposal


Riset, Tesis, dan Disertasi (BP4RTD) Edisi 2020
ini diterbitkan untuk mahasiswa S2 dan S3 Program
Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia sebagai suatu acuan format
penulisan proposal riset, tesis, dan disertasi. Buku
Pedoman ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa S2 dan S3 Ilmu Lingkungan dalam
rangka pengajuan proposal riset dan
penyusunan/penulisan tesis/disertasi berdasarkan
prosedur dan pegangan yang jelas.

Buku Pedoman ini disusun mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Indonesia berdasarkan SK Rektor UI Nomor 2143/SK/R/UI/2017
tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia,
Buku Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tesis, dan Disertasi Edisi 2007, Buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah PSIL Edisi 2015, dan Buku Pedoman Penulisan
dan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan Disertasi (BP4RTD) Edisi 2018, Edisi
2019 yang diterbitkan oleh PSIL UI, dan materi-materi yang diperoleh dari buku-
buku pedoman pendidikan program S2 dan S3 di tingkat Pascasarjana Universitas
Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan dan koreksi demi penyempurnaan Buku Pedoman (BP4RTD) ini. Harapan
kami bahwa Buku Pedoman Penulisan dan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan
Disertasi ini bermanfaat. Kelak, apabila diperlukan, pedoman ini dapat
dikembangkan dan dimantapkan agar lebih tanggap terhadap berbagai tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi. Dengan demikian pedoman ini dapat
lebih bermanfaat tidak saja bagi kelancaran tugas penelitian dan penulisan tesis serta
disertasi, tetapi juga meningkatkan mutu penulisannya.

Jakarta, 30 Januari 2020


Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia,

Dr. Emil Budianto


NIP. 196003201986091001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
TIM PENYUSUN vi
PENJELASAN UMUM 1
1. Pengantar 1
2. Visi Program Studi 1
3. Misi Program Studi 2
4. Tujuan Program Studi 2
5. Sasaran Program Studi 2
6. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) 2

1. PENDAHULUAN 4
1.1. Riset dan Penulisan Ilmiah 4
1.2. Hakikat Riset 5
a. Exploratory Research 5
b. Testing-out Research 5
c. Problem Solving Research 6

2. TESIS DAN DISERTASI ILMU LINGKUNGAN 7


Defining Environmental Science 8
A New Kinds of Science 9

3. FORMAT PROPOSAL, TESIS, DAN DISERTASI 12


3.1. Bagian Awal 12
3.1.1 Halaman Sampul Depan 12
3.1.2 Halaman Judul 13
3.1.3 Halaman Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme 13
3.1.4 Halaman Pengesahan 13
3.1.5 Biodata Penulis 14
3.1.6 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih 14
3.1.7 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya
Ilmiah untuk Kepentingan Akademis 14
3.1.8 Abstrak/Abstract 15
3.1.9 Daftar Isi 15
3.1.10 Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Rumus,
Daftar Singkatan, Daftar Lampiran 15
3.1.11 Ringkasan (Summary) 15
3.1.12 Lain-lain 16
3.2. Bagian Isi (Batang Tubuh) 16
3.2.1 Bab Pendahuluan 17
3.2.2 Bab Tinjauan Pustaka 20
3.2.3 Bab Metode Riset 22
3.2.4 Bab Hasil dan Pembahasan 24

ii
3.2.5 Bab Kesimpulan dan Saran 27
3.3. Bagian Akhir 28

4. PENYUSUNAN DAN TATA CARA PENULISAN 34


4.1 Kualitas Kertas 34
4.2 Pemilihan Jenis dan Ukuran Huruf 34
4.3 Spasi 34
4.4 Marjin, Pemanfaatan, dan Nomor Halaman 34
4.5 Penomoran Bab dan Sub-Bab 34
4.6 Pengisian Ruang 36
4.7 Koreksi 36
4.8 Penggunaan Garis Bawah dan Huruf Miring 36
4.9 Penulisan Rumus, Persamaan, Superscripts dan Subscripts 36
4.10 Penulisan Tabel dan Gambar 37
4.11 Gaya Penulisan 38
4.12 Cara Kutipan 38
4.13 Penulisan Daftar Pustaka 41

5. ATURAN PENULISAN LAIN 45


5.1 Pengabjadan Singkatan 45
5.2 Pengabjadan Nama 45
5.3 Ortografi 46
5.4 Angka dan Lambang Bilangan 50
5.5 Sukatan dan Timbangan 52
5.6 Lain-lain 53

LAMPIRAN
Lampiran 1 Format Halaman Sampul Depan 57
Lampiran 2 Format Halaman Judul 59
Lampiran 3 Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme 60
Lampiran 4a Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian proposal S2) 61
Lampiran 4b Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian SHP) 62
Lampiran 4c Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk naskah tesis final) 63
Lampiran 4d Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian proposal S3) 64
Lampiran 4e Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian SHP S3) 65
Lampiran 4f Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian pra promosi) 66
Lampiran 4g Halaman Persetujuan Pembimbing (untuk ujian promosi) 67
Lampiran 5a Halaman Pengesahan Dewan Penguji UI (tesis) 68
Lampiran 5b Halaman Pengesahan Dewan Penguji UI (disertasi) 69
Lampiran 6 Biodata Penulis 70
Lampiran 7 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih 71
Lampiran 8 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah
untuk Kepentingan Akademis 72
Lampiran 9 Abstrak (Bahasa Indonesia) 73
Abstract (Bahasa Inggris) 74
Lampiran 10 Daftar Isi 75
Lampiran 11 Daftar Tabel, Daftar Gambar 76
Daftar Rumus, Daftar Singkatan 77

iii
Lampiran 12 Ringkasan (Bahasa Indonesia) 78
Summary 79
Lampiran 13 Punggung Halaman Sampul 80
Lampiran 14a Contoh Gambar Kerangka Teori 81
Lampiran 14b Contoh Gambar Ringkasan Posisi Riset 82
Lampiran 14c Contoh Gambar Kerangka Berfikir Riset 83
Lampiran 14d Contoh Gambar Kerangka Konsep Riset 84
Lampiran 15 Matriks Data Riset 85
Lampiran 16 Matriks Kesesuaian Tujuan Riset dengan Metode
yang Digunakan 86
Lampiran 17a Contoh Tampilan Grafik pada Satu Gambar 87
Lampiran 17b Contoh Tampilan Foto pada Satu Gambar 88
Lampiran 18 Prosedur Pengajuan Proposal Riset Magister 89
Lampiran 19 Prosedur Pelaksanaan Riset Lapangan S2 94
Lampiran 20 Prosedur Ujian Seminar Hasil Riset S2 96
Lampiran 21 Prosedur Ujian Tesis Komprehensif 99
Lampiran 22a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Proposal
Riset Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Proposal Riset 102
Lampiran 22b Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Proposal Riset S2 103
Lampiran 22c Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Tesis Disetujui
oleh KPS untuk Ujian Seminar Hasil Riset 104
Lampiran 22a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Seminar Hasil Riset dan Persiapan untuk Ujian
Tesis Komprehensif 106
Lampiran 22a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Tesis Komprehensif 108
Lampiran 23 Prosedur Pengajuan Proposal Riset Doktoral 109
Lampiran 24 Prosedur Pelaksanaan Riset Lapangan S3 115
Lampiran 25 Ujian Hasil Riset Jenjang Doktor 116
Lampiran 26 Sidang Promosi Tertutup 119
Lampiran 27 Sidang Promosi Terbuka 122
Lampiran 28 Ketentuan Pelaksanaan Sidang Promosi Terbuka 124
Lampiran 29 Buku Ringkasan Disertasi untuk Ujian Promosi Doktor 127
Lampiran 30 Format Halaman Sampul dan Ketentuan Buku Ringkasan
Disertasi untuk Ujian Promosi Doktor 128
Lampiran 31a Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Proposal
Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Proposal Riset S3 132
Lampiran 31b Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Proposal Riset untuk Melaksanakan Penelitian
Lapangan 134
Lampiran 31c Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Hasil Riset 1 136
Lampiran 31d Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Ujian Seminar Hasil Riset 1 138
Lampiran 31e Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui oleh KPS untuk Ujian Seminar Hasil Riset 2 139
Lampiran 31f Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan

iv
Lulus Ujian Seminar Hasil Riset 2 141
Lampiran 31g Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui KPS untuk Sidang Promosi Tertutup 142
Lampiran 31h Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Sidang Promosi Tertutup 144
Lampiran 31i Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Disertasi
Disetujui KPS untuk Sidang Promosi Terbuka 145
Lampiran 31j Hal yang Wajib Dikerjakan Mahasiswa Setelah Dinyatakan
Lulus Sidang Promosi Terbuka 147
Lampiran 32 Ketentuan Penilaian Publikasi Ilmiah Hasil Riset 148
Lampiran 33 Bimbingan Bersama 149
Lampiran 34 Ketentuan Tambahan 150
Lampiran 35 Matriks Hasil Tinjauan Kritis Jurnal Ilmiah 151
Lampiran 36 Pilihan Kata untuk Tujuan Penelitian Terkait Ranah Kognitif 152
Lampiran 37 Peraturan Mendikbud No. 17/2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi 153

v
TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN PENULISAN DAN PENGAJUAN
PROPOSAL, TESIS, DAN DISERTASI (BP4RTD) ILMU LINGKUNGAN

Edisi Tahun 2020


Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.
Dr. Hayati Sari Hasibuan, ST, MT

Edisi Tahun 2019


Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.
Dr. Hayati Sari Hasibuan, ST, MT

Edisi Tahun 2018


Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.
Dr. Hayati Sari Hasibuan, ST, MT

Edisi Tahun 2017


Dr. Emil Budianto, M.Sc.
Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.
Dr. Hayati Sari Hasibuan, ST, MT
Wezia Berkademi, S.E., M.Si.

Sampul depan oleh Alphana Fridia Cessna, ST., M.Si.

Edisi Tahun 2015


Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.
Prof. dr. Haryoto Kusnoputranto, SKM, Dr.PH
Dr. Hayati Sari Hasibuan, ST, MT

Edisi Tahun 2007


Dr. Ir. Setyo Sarwanto Moersidik, DEA
Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.
Dr. Ir. Moh. Hasroel Thayib, APU
Dr. drs. Rudy P. Tambunan, M.Si.
Dr. Ir. Abimanyu T. Alamsyah, MS
Dr. Ir. Sri Endang Setiowati, M.Si.
Dr. Ir. Mediana J. H. Uguy, M.Si. (Alm.)
Dr. drs. Sugeng Rahardjo, M.Si. (Alm.)
Dr. Ir. Aca Sugandhy A., M.Sc.
Drs. Toto Y.P. Irianto, M.Si.
Andreas Pramudyanto, SH., M.Si.
Citra Wardhani, ST., M.Si.
Dra. Shanty Novriati, M.Si. (Almh.)
Dra. Nurmayanti, M.Si.

vi
PENJELASAN UMUM

1. Pengantar
Kebutuhan akan tenaga ahli di bidang lingkungan hidup terasa semakin penting
pada era pembangunan nasional. Untuk menjawab tantangan itu, pada tahun
akademik 1982/1983 Universitas Indonesia menyelenggarakan Program
Pascasarjana Ilmu Lingkungan dengan penekanan pada bidang Ekologi Manusia.
Program ini diresmikan oleh Rektor UI Prof. Dr. Nugroho Notosusanto pada
tanggal 25 Agustus 1982. Program ini semula diasuh oleh Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia, kemudian berada di
bawah pengelolaan Fakultas Pascasarjana yang baru terbentuk pada permulaan
tahun 1983. Sejak tahun 1989, Progam ini membuka tiga kekhususan/konsentrasi,
yaitu Ekologi Manusia, Perencanaan Lingkungan, dan Proteksi Lingkungan.
Selanjutnya pada perubahan kurikulum program studi tahun 2011, dibuka
peminatan (sebagai ganti dari kekhususan/konsentrasi) baru yaitu Manajemen
Lingkungan Industri (MLI) dan penyesuaian nama peminatan yang lain yaitu
Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan (PPB) sebagai pengganti Perencanaan
Lingkungan Peminatan Proteksi Lingkungan (PL) tidak mengalami perubahan
nama.

Dengan peralihan status UI menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) pada
April 2000, Program Studi Ilmu Lingkungan yang masuk dalam bidang Kajian
tetap berada di bawah payung pengelolaan Program Pascasarjana Universitas
Indonesia sesuai dengan PP No. 60/1999 dan PP No. 152/2000. Jenjang
pendidikan doktor ilmu lingkungan di UI dimulai perintisannya sejak tahun 1999
dan baru terealisasi pelaksanaannya pada tahun akademik 1999/2000. Pada tahun
2004 penyelenggaraan pendidikan jenjang doktor ilmu lingkungan di UI
dikukuhkan dengan keluarnya surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 4872/D/T/2004.

Pada perjalanan selanjutnya terjadi perubahan mendasar dalam struktur organisasi


pascasarjana UI dimana sesuai dengan amanat Anggaran Rumah Tangga (ART)
UI, Program Pascasarjana berdasarkan SK Rektor UI berubah menjadi dua
sekolah yaitu Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dan Sekolah Kajian Stratejik dan
Global (SKSG). Sekolah Ilmu Lingkungan dibentuk dengan SK Rektor UI No.
1092/SK/R/UI/2016 tentang Pembukaan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas
Indonesia yang pada awal dibentuknya terdiri atas 2 program studi yaitu Program
Studi Ilmu Lingkungan jenjang Magister (S2) dan Program Studi Ilmu
Lingkungan jenjang Doktor (S3).

2. Visi Program Studi


Program Studi Ilmu Lingkungan (PSIL) sebagai pusat pendidikan dan kajian ilmu
lingkungan dalam rangka kebijakan Universitas Indonesia menuju universitas riset

1
kelas dunia (world class research university). Program studi ini adalah program
studi pertama di Indonesia yang meluluskan doktor di bidang ilmu lingkungan.

3. Misi Program Studi


a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi di bidang ilmu
lingkungan;
b. Membangun suasana keilmuan dan masyarakat intelektual di bidang ilmu
lingkungan;
c. Mengembangkan peranan, pelayanan, dan penampilan profesional sumberdaya
manusia yang berstandar internasional yang mampu mengantarkan Indonesia
ke era global;
d. Memberikan darma bakti kepada masyarakat berupa pengembangan iptek,
model, dan pemecahan berbagai masalah di bidang lingkungan.

4. Tujuan Program Studi


Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat di bidang lingkungan hidup.

5. Sasaran Program Studi


a. Membuat para pakar dan profesional lingkungan agar menjadi lebih peka dan
sadar terhadap berbagai aspek multidimensional dari bermacam intervensi atau
manipulasi manusia pada lingkungan hidupnya, dalam kisi-kisi pemikiran
pembangunan berkelanjutan;
b. Mendidik peserta, baik itu yang berasal dari kalangan pengajar, peneliti,
pekerja serta stakeholder lainnya agar mampu mengidentifikasi berbagai
permasalahan lingkungan serta mengembangkan prioritas yang sesuai bagi
berbagai alternatif pemecahannya.

6. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)


Adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyan-
dingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan
dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. Kerangka ini merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa
Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang
dimiliki Indonesia.

Penjenjangan KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari


Kualifikasi-1 sebagai kualifikasi terendah dan Kualifikasi-9 sebagai kualifikasi
tertinggi. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang
disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan
dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, non-formal,
informal, atau pengalaman kerja. Jenjang pendidikan magister (S2) masuk ke

2
dalam jenjang kualifikasi ke-8 (level 8) dan jenjang pendidikan doktor masuk
ke dalam jenjang kualifikasi ke-9 (level 9).

Kualifikasi yang diwajibkan dicapai untuk level 8 (magister) adalah:


(1) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam
bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji,
(2) Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau
multidisipliner.
(3) Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan
internasional.

Kualifikasi yang diwajibkan dicapai untuk level 9 (doktor) adalah:


(1) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di
dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset,
hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji,
(2) Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan
transdisipliner,
(3) Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan
pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan
kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional
dan internasional.

I.4.KAN
a. Mempunyai pemahaman dan mampu berperan dalam pengembangan
bidang ilmu lingkungan.

3
1. PENDAHULUAN

1.1 Riset dan Penulisan Ilmiah


Secara umum ada empat kemampuan bahasa yang wajib dikuasai oleh seseorang
yang sedang melakukan studi di jenjang pascasarjana (S2 atau S3). Empat
kemampuan bahasa tersebut dibedakan menjadi dua kemampuan bahasa pada saat
mahasiswa menyerap ilmu dari berbagai sumber dan dua kemampuan bahasa pada
saat mahasiswa mengekspresikan ilmu yang diperolehnya. Dua kemampuan
bahasa yang pertama adalah mendengar (listening) dan membaca (reading),
sedangkan dua kemampuan bahasa yang kedua adalah menulis (writing, academic
writing) dan berbicara/presentasi (speaking).

Pengertian mendengar adalah mengikuti perkuliahan dimana mahasiswa


mendengarkan ceramah dari dosen di setiap mata kuliah yang diambil. Isi
ceramah hampir sebagian besar tidak ditemukan dalam buku ajar (textbook)
manapun karena dosen menceritakan pengalaman ilmiahnya. Oleh karena itu
mahasiswa diharapkan mengikuti semua perkuliahan yang diberikan oleh para
dosen. Kemampuan membaca dalam konteks ini adalah membaca jurnal ilmiah
sebanyak-banyaknya yang terkait dengan riset yang akan dilakukan, di samping
membaca buku ajar yang diwajibkan dibaca di setiap mata kuliah.

Riset ilmiah pada hakikatnya adalah operasionalisasi metode ilmiah dalam


kegiatan keilmuan. Demikian juga penulisan ilmiah pada dasarnya adalah
argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.
Untuk itu maka mutlak diperlukan penguasaan yang baik mengenai hakikat
keilmuan agar dapat melakukan riset dan sekaligus mengkomunikasikannya
secara tertulis.

Sebenarnya banyak sekali bentuk dan cara penulisan keilmuan yang dapat kita
temui dalam berbagai pedoman penulisan. Bentuk luarnya dapat beberapa macam,
namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Dengan demikian maka yang lebih
penting adalah bukan saja mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan
memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan cara penulisan
dari khasanah yang tersedia adalah masalah selera dan preferensi perorangan
dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya seperti: masalah apa yang sedang
dikaji; siapakah pembaca tulisan ini; dan dalam rangka kegiatan keilmuan apa
karya ilmiah ini disampaikan. Selanjutnya, yang dimaksud dengan karya ilmiah
dalam buku pedoman ini adalah karya tulis berupa tesis (untuk jenjang magister)
dan disertasi (untuk jenjang doktor).

Seorang yang telah menguasai tema pokok dengan baik tentu saja akan dengan
mudah mengembangkan berbagai variasi dari tema pokok tersebut, seperti
seorang pemain jazz melakukan improvisasi pada not-not musiknya. Namun harus
disadari bahwa improvisasi yang baik tidak mungkin dilakukan tanpa mengenal
tema pokok serta teknik-teknik dasar untuk pengungkapan secara kreatif. Bagi
seorang maestro tidak lagi menjadi soal dari mana dia akan mulai, sesudah itu
melangkah ke mana, sebab penguasaan tematis dan teknik akan menjamin suatu

4
keseluruhan bentuk yang utuh. Demikian juga bagi seorang penulis ilmiah yang
baik, tidak jadi masalah apakah hipotesis ditulis langsung setelah perumusan
masalah, di tempat mana akan dinyatakan postulat, asumsi atau prinsip, sebab dia
tahu benar hakikat dan fungsi unsur-unsur tersebut dalam keseluruhan struktur
penulisan ilmiah.

1.2 Hakikat Riset


Orang mengatakan: “Research is finding out something that you don’t know”.
Istilah ini sangat lebar/luas atau mungkin terlalu sempit.

Riset bukan sekedar deskripsi tetapi memerlukan analisis untuk mencari


penjelasan, hubungan, perbandingan, prediksi, generalisasi, dan teori-teori. Ini
semua menjadi apa yang disebut why question. Sebagai contoh pertanyaan seperti
“Mengapa jumlah lulusan mahasiswa yang ikut program doktor di UI sedikit
sekali?”. Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan data dan kemudian
menganalisisnya untuk mencari jawaban. Ini termasuk riset intelligence gathering
sebagaimana riset untuk pengambilan keputusan atau memformulasi kebijakan.

Pada umumnya riset terbagi dalam 2 jenis: riset dasar (basic research) dan riset
terapan (applied research). Perbedaan ini terlalu kaku (rigid) kalau kita katakan
bahwa riset dasar memasok teori-teori dan riset terapan memakai teori-teori untuk
mengetesnya dalam dunia nyata. Dikatakan terlalu kaku dalam banyak disiplin
ilmu, dimana misalnya riset “dunia nyata” membangun teori-teorinya sendiri. Hal
ini dilakukan bukan hanya dalam riset dasar saja. Dalam riset untuk disertasi
sebaiknya kita mengklasifikasi penelitian ke dalam 3 jenis: (1) exploratory
research, (b) testing out research, dan (c) problem solving research, yang
menerapkan baik riset/pendekatan kuantitatif maupun kualitatif.

a. Exploratory Research (Riset untuk menemukan sesuatu)


Ini adalah suatu riset yang memberikan solusi pada problem/isu/topik baru yang
sangat sedikit diketahui, sehingga ide riset umumnya tidak dapat diformulasi
dengan baik pada tahap awal. Persoalannya dapat datang dari bagian disiplin ilmu,
baik itu suatu “teka-teki” riset teoretis atau riset yang mempunyai dasar empiris.
Pekerjaan riset diperlukan untuk menguji teori dan konsep yang tepat, atau
mengembangkan suatu teori/konsep baru jika perlu dan apakah metode yang ada
dapat dipakai. Jelaslah bahwa riset eksploratori ini mendorong frontier dari
pengetahuan dengan harapan sesuatu yang berguna akan ditemukan.

b. Testing-out Research (Riset untuk menguji-coba sesuatu)


Dalam jenis riset ini kita mencoba untuk menemukan batas dari “generalisasi”
yang diusulkan sebelumnya. Sebagaimana kita ketahui pada umumnya, ini adalah
aktivitas riset dasar. Misalnya: “apakah suatu teori dapat diterapkan pada suhu
tinggi?” dan sebagainya. Jumlah tes yang dilakukan adalah tak-terbatas dan terus-
menerus (continuous), karena dengan ini kita mampu untuk memperbaiki
(improve) dengan cara menspesifikasi, memodifikasi, mengklarifikasi generalisasi
yang dikembangkan oleh disiplin kita yang penting.

5
c. Problem Solving Research (Riset untuk „memecahkan‟ masalah)
Dalam riset jenis ini, peneliti mulai dari suatu masalah “dalam dunia nyata” dan
membawa semua sumberdaya intelektual peneliti untuk „memecahkan‟
masalahnya. Permasalahannya harus dapat ditentukan secara jelas dan metode
pemecahan masalah harus ditemukan. Orang yang bekerja dengan cara ini harus
menciptakan dan mengidentifikasi „pemecahan‟ masalah sebelumnya dalam setiap
langkah. Ini biasanya melibatkan sejumlah teori dan metode, kadang-kadang
melintas lebih dari satu disiplin, karena masalah dunia nyata pada umumnya
messy (semrawut) dan tidak dapat dipecahkan dalam batas sempit dari satu
disiplin akademis.
Gelar ilmiah diberikan kepada mereka yang melakukan “kontribusi orisinil untuk
pengetahuan”, khususnya untuk jenjang doktor (The Ph.D is awarded for “an
original contribution to knowledge”). Perlu ada pedoman apa yang dimaksud
original contribution dari hasil suatu riset ilmiah.

Harus diingat bahwa seorang kandidat magister dan doktor belum menjadi
seorang periset profesional, sebab pada dasarnya kegiatan riset ilmiah pada
jenjang magister dan doktor adalah suatu academic exercise. Secara khusus, riset
dalam program doktor adalah untuk membawa Anda dari tingkat hanya
seorang pemula dalam riset menjadi ke tingkat seorang periset profesional
penuh (Remember that the Ph.D program is primarily a research training
exercise to get you from being a mere beginner in research to the level of a full
professional).

Semua riset ilmiah baik pada jenjang magister maupun doktor menyangkut
hambatan tertentu, termasuk keuangan, sumberdaya fisik, back-up administrasi,
dan di atas segala-galanya adalah waktu. Oleh karena itu, mana dari 3 jenis riset
yang Anda pilih sebagai jalur yang terbaik pada tingkat karier Anda saat ini.

6
2. TESIS DAN DISERTASI ILMU LINGKUNGAN

Karya ilmiah umumnya berupa karya tulis yang dihasilkan oleh mahasiswa
sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program pendidikannya. Untuk strata
pasca-sarjana karya tulis dapat berupa tesis atau disertasi. Disertasi adalah karya
tulis akademik hasil studi dan/atau riset mendalam yang dilakukan secara mandiri
dan berisi sumbangan baru (novelty) bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau
menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah diketahui
jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru tentang hal-hal yang
dipandang telah mapan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang
dilakukan mahasiswa program doktor di bawah pengawasan para pembimbingnya
(SK Rektor UI No. 016/SK/R/UI/2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor
di Universitas Indonesia, dimodifikasi).

Tesis adalah karya tulis ilmiah, dapat berupa hasil kegiatan riset yang bersifat
teoretis konseptual berdasarkan analisis data atau berupa hasil kegiatan
pemecahan masalah, yang dilakukan oleh mahasiswa program magister dalam
rangka menyelesaikan program pendidikannya (SK Rektor UI No.
015/SK/R/UI/2016 tentang Penyelenggaraan Program Magister di Universitas
Indonesia).

Pendapat lain menyebutkan bahwa tesis, khususnya disertasi adalah tulisan


pengembangan karya ilmiah yang memberikan pemikiran lebih mendalam dan
lebih tajam dari suatu pengetahuan, penemuan pengetahuan baru (novelty), atau
reformulasi dari pengetahuan yang sudah ada sebagai dasar untuk
mengembangkan teori-teori dalam suatu bidang ilmu pengetahuan (generation of
knowledge or reformulation of existing knowledge as basis for the development of
theories) (Thayib, 2003).

Disertasi adalah karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil riset, pengkajian
atau studi, yang ditulis oleh seorang peserta program studi jenjang doktor untuk
memenuhi sebagian dari persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Utama
atau Doktor. Maksud pemberian tugas menyusun disertasi adalah mendidik calon
doktor untuk menulis karya ilmiah sesuai profesinya menurut aturan menulis yang
lazim berlaku. Isi disertasi haruslah memperlihatkan adanya penemuan
pengetahuan baru (novelty) atau reformulasi dari pengetahuan yang telah ada
sebagai dasar pengembangan satu atau beberapa teori dalam suatu bidang atau
disiplin ilmu.

Karya ilmiah haruslah dapat menyampaikan ide si penulis secara lengkap, jelas,
dan tepat. Bahasa yang digunakan bukanlah bahasa sastra dan haruslah mudah
dipahami, menggunakan kalimat sederhana, lugas tetapi jelas dan tidak dapat
disalah-tafsirkan. Istilah digunakan secara konsisten dengan menggunakan ejaan
baku. Suatu pengertian umumnya dapat dikemukakan dalam beberapa kalimat
secara lisan, namun kalimat terbacalah yang harus dipakai.

7
Karya ilmiah berupa disertasi akan menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan
Universitas Indonesia yang dinamakan Koleksi UI-ana, yaitu karya ilmiah yang
dihasilkan oleh sivitas akademika UI, tulisan tentang UI, dan tentang tokoh UI.
Dokumentasi semua Koleksi UI-ana dibuat dalam format tecetak maupun digital.

Defining Enviromental Science (Miller dalam Soetaryono, 1999):


The word environmental broadly refers to everything around us: the air, the
oceans, and the continents as well as the plants, animals, and microorganisms
that inhabit them. Science, of course, refers to the deliberate and paints taking
search for facts and natural laws. It seeks exactness through mathematics, insight
through close observation, and foresight through theories.

Environmental science is a new name for an activity out species has been engaged
in throughout time: learning how to live on this planet without damaging it or
threatening out own existence in the process.

Today, environmental science is practiced by many thousands of specialists,


ranging from researchers testing new metals to naturalists searching for new
plants, to astronauts in space learning how to better monitor the earth’s activities.

In early human history, environmental science did not exist as a recognized


endeavor. Nonetheless, our earliest ancestors were avid students of the
environment, observing plants and animals and learning to protect themselves
from harmful ones and make use of others. When our ancestors turned to farming
and began to settle in towns, they learned to make better use of animals and
plants, and how to follow the mevements of the stars to time annual panting and
harvesting. As modern industries and nations arose, humans turned to resources
such as coal and mineral ores—learning where they could be found, how they
could be extracted efficiently, and how they could be made to serve our needs. In
the process, we learned to master many forms of energy and matter, ultimately
becoming manipulators of the environment with an awesome power to change the
destiny of our planet.

Today, environmental science has come into being as an identifiable science in


response to enormous environmental problems. These problems, the stuff of the
daily headlines, include the many signs of overpopulation, the pains in the world
economy as natural resources begin to grow scarce, pollution of all kinds, and the
symptoms of societal despair and political Instability.

At the root of these problems is a development never known before: we humans


have now reached numbers that many experts believe threaten our own existence.
For many reasons, the “out of sight, out of mind” philosophy so prevalent in past
times is no longer acceptable. When we smelt metals or plow up prairies to plant
corn and wheat, more often than not we find that some harm accompanies the
short-term benefits we gain.

8
Modern environmental science is aimed at helping us master our own actions in
the natural world to avoid irreparable damage; in this sense, environmental
science means learning to improve self-mastery.

Environmental science, the study of how humans affect and are affected by
their environment, was given a tremendous boost by writers who warned that we
are not merely altering the earth but are rendering it unfit for human habitation.
Unless we change out ways, said people such as Rachel Carson, Garrent Hardin,
and Paul Ehrlich, we face a decline in living standards, and eventually, the
extinction of the human species. Is this true, or do the these prophets of doom
exaggerate? People wanted to know, and so the study of environmental science
was born.

Like many modern disciplines, environmental science is a hybrid between


established academic subjects. It relies on geology and meteorology to describe
the physical nature of the world we live in. It draws on political science,
demography, anthropology, archeology, economics, and psychology for an
understanding of how people function, separately and in groups. And ultimately, it
tries to fit this information into a framework of ecology, the biological study of
how living things interact with their environments.

Beberapa ahli lain yang menyampaikan definisi ilmu lingkungan antara lain
adalah: Raven, Berg, dan Johnson (1995) menyatakan: “Environmental science:
the interdisciplinary study of how humanity affects other living organisms and the
nonliving physical environment”. Ahli lain Cunningham (2012) berpendapat:
“Environmental science: the systematic, scientific study of our environment as
well as our role in it”, dan Miller (2012) menyatakan: “Environmental science:
an interdisciplinary study of how the earth works, how we interact with the earth,
and how we can deal with the environmental problems we face”.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, saat ini Ilmu Lingkungan didefinisikan


sebagai: “Kajian tentang kenyataan dan upaya yang harus dilakukan
manusia untuk mengelola lingkungan hidup sesuai dengan peran dan
fungsinya, agar mendukung perikehidupan serta meningkatkan kesejah-
teraan umat manusia dan makhluk hidup lainnya”.

A New Kinds of Science


Solving the highly complex problems mentioned above—overpopulation, resource
depletion, pollution, and social unrest—requires a knowledge of many scientific
fields, including chemistry, biology, sociology, geology, climatology,
anthropology, forestry, agriculture, and other traditional disciplines. This wide
range of knowledge requires a new discipline, one that spans the traditional fields
and offers new insights. Thus environmental science emerges as the study of the
complex and interrelated issues of population, resources, pollution, and or
environmental disorientation.

9
The new science takes on the colossal task of understanding environmental issues
in their entirety. As such, it is an often awkward melding of science, engineering,
and liberal arts that requires broadly educated men and women in an age of
specialization. More and more, though, human survival depends on the lessons we
can learn from this science.

At a time like today, when men and women float freely in space and robots work
in factories, a knowledge of science and its tools has become essential. As voters,
consumers, and homeowners, we consider scientific evidence in all our decisions.
In our jobs and in our homes we work and play amid the products of science.
A knowledge of science is necessary not only to understand environmental
issues but also to solve these problems. In that respect, environmental science is
a new kind of science, different from the traditional “pure, “ or objective, science,
which seeks knowledge for its own sake Instead, environmental science offers a
great deal of urgent advice and reaches many conclusions that challenge
believe and practices held dear by us. In contrast to the astronomer in a
mountain top observatory or the mathematician at the blackboard, the
environmental scientist is in the thick of things, at the heart of today’s hottest
debates.

With these facts in mind, it is time to define this discipline more carefully.
Environmental science is the study of the environment, its biological and non-
biological components, and especially the interactions of these components. It
focuses its attention on the ways in which human societies fit into the complex
network of connections. It seeks to learn how we affect the environment and, in
turn, how we are affected by it. This sketchy definition will take on more
substance as we survey some of the more pressing issues with which this science
conserns itself.

Tesis atau disertasi ilmu lngkungan memuat analisis secara sistematis dan
komprehensif kajian interdisiplin (antar bidang ilmu) masalah lingkungan hidup
yang bersifat substantif dan penting, serta berupa hasil pemikiran baru yang
mengkaitkan ilmu pengetahuan dan teori ilmu lingkungan dengan kondisi nyata di
lapangan yang memerlukan berbagai alternatif pengelolaan (Thayib, 2001).

Pengelolaan lingkungan dilakukan melalui upaya:


1. Mengendalikan dan mengatur interaksi antar komponen lingkungan agar
menuju ke arah yang menguntungkan secara berlanjut;
2. Mengefektifkan mekanisme kompensatif antar komponen lingkungan guna
meningkatkan ketahanan lingkungan melawan usikan;
3. Mencegah intervensi manusia yang merugikan dan menghilangkan usikan
yang berlebihan pada daya dukungnya.

Dasar-dasar ekologi wawasan lingkungan:


1. Interaksi (interaction),
2. Interdependensi (interdependency),

10
3. Diversitas–keanekaragaman (diversity),
4. Harmoni–keselarasan (harmony),
5. Berlanjut–kemampanan (sustainability).

Salah kelola lingkungan dapat terjadi karena 6 (enam) faktor, yaitu:


1. Kemiskinan (poverty),
2. Kebodohan/ketidaktahuan (ignorance),
3. Keserakahan (greedy),
4. Pilihan teknologi yang tidak tepat (wrong choice of technology),
5. Pengelolaan yang tidak memadai (mis management), dan
6. No ethics and moral responsibility.

Penyelesaian masalah lingkungan (secara tuntas) harus memenuhi paling tidak


syarat-syarat berikut ini:
1. Secara ekonomi menguntungkan (economically profitable),
2. Secara sosial dapat diterima (socially acceptable),
3. Secara lingkungan (fungsi ekologis) dapat berlanjut (enivironmentally
sustainable), dan
4. Secara teknologi dapat dikelola (technologically manageable).

11
3. FORMAT PROPOSAL, TESIS, DAN DISERTASI

Karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah
Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (PSIL UI) mempunyai format yang khas
namun tetap dalam kerangka format tugas akhir Universitas Indonesia sesuai SK
Rektor UI No. 2143/SK/R/UI/2017 tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas
Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia.

Secara garis besar format tesis/disertasi PSIL UI terdiri atas: (a) Bagian Awal, (b)
Bagian isi (Batang Tubuh), dan (c) Bagian Akhir. Pada umumnya pedoman
penulisan tesis/disertasi ini menggunakan format dengan pendekatan kuantitatif.
Mengingat adanya perbedaan antara format penulisan karya ilmiah dengan
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif, maka khusus untuk format
dengan pendekatan kualitatif akan dijelaskan lebih rinci pada bagian yang
memang terdapat perbedaan. Selanjutnya akan dijelaskan secara lebih rinci
masing-masing bagian tersebut pada sub-bab berikut.

3.1 Bagian Awal


Bagian awal tesis/disertasi PSIL UI adalah sebagai berikut:
a. Halaman Sampul Depan (cover),
b. Halaman Judul (halaman pertama tesis/disertasi, halaman i),
c. Halaman Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme,
d. Halaman Pengesahan (oleh Pembimbing dan oleh Komisi Penguji),
e. Biodata Penulis,
f. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih,
g. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis,
h. Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),
i. Daftar Isi,
j. Daftar Tabel,
k. Daftar Gambar,
l. Daftar Rumus,
m. Daftar Singkatan (atau Daftar Notasi),
n. Daftar Lain (jika diperlukan),
o. Daftar Lampiran,
p. Ringkasan (Summary).

3.1.1 Halaman Sampul Depan (Cover)


Sebagai halaman terdepan yang pertama kali terbaca dari tesis/disertasi, Halaman
Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna
ganda (ambigu) kepada pembaca tentang tesis/disertasi tersebut. Halaman Sampul
berisikan judul, jenis karya tulis ilmiah (tesis atau disertasi), identitas penulis,
institusi, dan tahun pengesahan.

Halaman Sampul Depan Tesis/Disertasi Ilmu Lingkungan terbuat dari karton tebal
dilapisi kertas linen warna cokelat (Kode warna: #964B00). Semua huruf dicetak
dengan tinta kuning emas dengan spasi tunggal (line spacing = single). Judul
tesis/disertasi terdiri atas 8 kata ditulis dengan huruf besar atau huruf kapital (title

12
case). Judul ditulis tidak dengan kalimat tanya dan ditutup tanpa tanda baca
apapun. Sub-judul diletakkan di bawah judul dalam tanda kurung dan ditulis
dengan sentence case (hanya huruf awal setiap kata yang huruf besar). Di bawah
sub-judul dituliskan judul dan sub-judul dalam bahasa Inggris. Selanjutnya, di
bagian bawah judul dan sub-judul dalam bahasa Ingris dituliskan kata “TESIS”
atau “DISERTASI”.

Penulis wajib menuliskan nama lengkap (tanpa gelar) dan nomor pokok
mahasiswa (NPM). Logo Universitas Indonesia (diameter 2,5 cm) dan kata
“UNIVERSITAS INDONESIA” diletakkan di atas judul, sedangkan di bagian
bawah ditulis kata Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan,
Jakarta, kemudian bulan dan tahun pengesahan (format 4 digit). Halaman Sampul
Depan tidak boleh diberi siku besi pada ujung-ujungnya. Contoh Halaman Sampul
Depan dapat dilihat pada Lampiran 1a dan 1b.

3.1.2 Halaman Judul


Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan
Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul dicantumkan informasi tambahan
yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya tulis ilmiah itu dibuat.

Halaman Judul adalah halaman pertama tesis/disertasi (angka Romawi kecil, i,


tetapi tidak dicantumkan pada halaman tersebut). Halaman Judul formatnya
hampir sama dengan Halaman Sampul Depan, bedanya pada Halaman Judul tidak
dituliskan judul dan sub-judul dalam bahasa Inggris. Sebagai gantinya dituliskan
kalimat: “Tesis/Disertasi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar MAGISTER DALAM ILMU LINGKUNGAN/DOKTOR DALAM ILMU
LINGKUNGAN”. Contoh Halaman Judul dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.1.3 Halaman Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme


Halaman ini (halaman ii) berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa karya tulis
ilmiah yang disusun adalah hasil karyanya sendiri (tidak mengambil pemikiran
orang lain, kecuali yang disengaja diacu), belum pernah dipakai untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di tempat lain, dan ditulis dengan mengikuti kaidah
penulisan ilmiah. Halaman ini ditulis dengan spasi ganda (line spacing = double).
Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme dapat dilihat
pada Lampiran 3.

3.1.4 Halaman Pengesahan


Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan (validitas) karya tulis
ilmiah atau pernyataan tentang penerimaannya, khususnya tesis dan disertasi oleh
institusi penulis. Bila subyek penelitian berupa makhluk hidup atau benda mati
yang harus dijaga hak asasinya atau dihormati, maka pada Halaman Pengesahan
ini perlu ditambahkan pernyataan “Lolos Uji Etik Riset”. Ketentuan lebih lanjut
tentang uji etik riset akan disampaikan oleh Pimpinan Sekolah Ilmu Lingkungan.

Halaman pengesahan terdiri atas dua bagian yaitu halaman pengesahan berupa
persetujuan pembimbing tesis/disertasi untuk diajukan pada setiap tahapan ujian
jenjang magister (ujian seminar proposal riset, ujian seminar hasil riset, dan ujian

13
tesis komprehensif) atau doktor (penetapan promotor/ko-promotor, ujian proposal
riset, ujian seminar hasil riset, ujian artikel ilmiah/pra promosi, dan ujian promosi
doktor) dengan isi pernyataan yang berbeda-beda (lihat Lampiran 4a, 4b, 4c, 4d,
4e, 4f, 4g, dan 4h) dan halaman pengesahan Dewan Penguji Universitas Indonesia
yang khusus untuk tesis/disertasi final (lihat Lampiran 5a dan 5b). Halaman ini
ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single).

3.1.5 Biodata Penulis


Halaman ini berisi biodata penulis dan ditulis maksimal 1 halaman. Biodata
Penulis memuat nama dan gelar akademik atau gelar lain, tempat dan tanggal
lahir, status marital (perkawinan), alamat rumah terakhir, riwayat pendidikan
sejak sekolah dasar (SD dan yang sederajat) hingga mencapai gelar akademik
terakhir, pengalaman kerja, dan status jabatan dalam pekerjaan terakhir. Contoh
Biodata Penulis dapat dilihat pada Lampiran 6.

3.1.6 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih


Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat karya tulis ilmiah yang dibuat
oleh penulis. Di dalam Kata Pengantar, penulis juga memuat ucapan terima kasih
atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan karya
tulis ilmiah ini. Sebaiknya ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga
mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan memperoleh
data, sumber informasi, dana, dan sebagainya.

Dalam Kata Pengantar, urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih
dimulai dari keluarga/orang tua kemudian pihak luar dan teman. Dalam Kata
Pengantar tidak dituliskan hal-hal yang bersifat ilmiah. Contoh Kata
Pengantar/Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada Lampiran 7.

3.1.7 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir untuk


Kepentingan Akademis
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun karya tulis ilmiah yang
memberikan kewenangan kepada Universitas Indonesia untuk menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, merawat, dan memublikasikan karya tulis ilmiahnya
untuk kepentingan akademis. Artinya, Universitas Indonesia berwenang untuk
memublikasikan suatu karya tulis ilmiah hanya untuk kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis. Contoh Halaman
Pernyataan ini dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.1.8 Abstrak/Abstract
Abstrak adalah ikhtisar suatu karya tulis ilmiah yang memuat latar belakang
(Background), rumusan masalah riset (Problem), tujuan (Objective), metode riset
(Methods), hasil riset (Results), dan kesimpulan (Conclusion). Abstrak dibuat
untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi karya tulis ilmiah untuk
memutuskan apakah perlu dibaca lebih lanjut atau tidak.

Abstrak ditulis dengan menggunakan 100 kata dan maksimum 150 kata dalam
satu paragraf (alinea). Abstrak dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris, yang jika memungkinkan keduanya diletakkan dalam satu

14
halaman. Di bagian atas dituliskan nama mahasiswa (tanpa NPM), Program Studi,
dan Judul Tesis/Disertasi. Di bagian bawah abstrak dituliskan kata kunci (key
words). Contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 9.

3.1.9 Daftar Isi


Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing,
yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar Daftar Isi ringkas
dan jelas, sub-bab derajat kedua dan ketiga boleh tidak ditulis. Daftar Isi ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi
tesis/disertasi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat
suatu bab atau sub-bab. Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 10.

3.1.10 Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Rumus, Daftar Singkatan,


Daftar Lain, Daftar Lampiran
Daftar-daftar ini memuat urutan judul tabel, judul gambar, dan judul rumus untuk
keseluruhan tesis/disertasi dengan disertai nomor halaman dimana tabel, gambar,
dan rumus itu dituliskan. Nomor tabel, nomor gambar, dan nomor rumus
disesuaikan dengan babnya.

Apabila dalam tesis/disertasi terdapat banyak singkatan/notasi/simbol, maka harus


dibuatkan Daftar Singkatan/Notasi/Simbol beserta nomor halamannya. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan pembaca mengerti kepanjangan dari singkatan dan
arti dari notasi atau simbol yang digunakan dalam tulisan. Daftar Tabel, Daftar
Gambar, dan Daftar Rumus dapat dituliskan secara berurutan dalam satu atau
lebih halaman (tidak perlu masing-masing tabel ditulis di halaman baru). Daftar
Singkatan/Notasi/Simbol ditulis di halaman baru (tidak menyambung dari ketiga
daftar sebelumnya). Jika penulis ingin membuat Daftar Istilah (Glossary) untuk
memudahkan pembaca memahami suatu istilah atau terminologi tertentu dalam
tesis/disertasi, maka daftar ini disampaikan di bagian belakang tesis/disertasi
sesudah Daftar Pustaka dan sebelum Lampiran. Daftar Lain yang spesifik dibuat
jika diperlukan, misalnya daftar peraturan dan perundangan.

Daftar Lampiran dibuat secara berurutan sesuai dengan lampiran yang disajikan
di bagian akhir dari tesis/disertasi. Contoh dari daftar-daftar ini dapat dilihat pada
Lampiran 11.

3.1.11 Ringkasan (Summary)


Ringkasan berbeda dengan abstrak, yang mana dalam ringkasan ini dituliskan
ulasan singkat dari latar belakang, rumusan masalah riset, pertanyaan riset, tujuan
dan manfaat riset, kajian teori utama yang digunakan, metode riset yang
digunakan, hasil riset dan pembahasannya, dan kesimpulan serta saran. Dalam
ringkasan tidak ada kutipan. Ringkasan dibuat disesuaikan dengan format
jurnal Makara UI.

Setiap tesis/disertasi mempunyai ringkasan yang berfungsi sebagai kesatuan


informasi yang utuh bagi pembaca tentang inti tesis/disertasi. Ringkasan dibuat
sesuai dengan format jurnal Makara UI dan dalam dua bahasa (Indonesia dan
Inggris). Ringkasan diketik satu spasi (line spacing = single), maksimum dua

15
halaman atau 1.000 kata. Ringkasan dapat menggunakan daftar pustaka. Contoh
Ringkasan dapat dilihat pada Lampiran 12.

3.1.12 Lain-lain
Pada waktu menjilid tesis atau disertasi yang telah final, maka pada bagian
punggung halaman sampul tesis/disertasi harus dicantumkan logo UI, judul tesis
atau disertasi, nama mahasiswa, nomor pokok, dan tahun lulus. Keterangan lebih
lanjut tentang ketentuan punggung halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran
13.

Semua bagian awal dari tesis atau disertasi formatnya sama untuk pendekatan
kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Semua bagian yang telah diuraikan
tersebut ditulis dengan jenis huruf Times New Roman 12 poin.

3.2 Bagian Isi (Batang Tubuh)


Bagian Isi atau batang tubuh sebuah tesis/disertasi PSIL UI dengan pendekatan
kuantitatif adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).
4.(n+2) Pembahasan Hasil Riset

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

16
Khusus untuk format dengan pendekatan kualitatif ada beberapa perbedaan
istilah yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Asumsi
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Informan
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).
4.(n+2) Refleksi Teoretik
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Ketentuan umum penulisan untuk setiap bab adalah: (a) Setiap bab dimulai pada
halaman baru, (b) Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di
tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri dengan tanda
titik, dan satu spasi (line spacing = single) simetris tengah jika lebih dari satu
baris, dan (c) Judul bab selalu diawali penulisan kata „BAB‟ lalu angka Arab (1,
2, 3, 4, …) yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis
dengan huruf kapital, cetak tebal.

3.2.1 Bab Pendahuluan


Sesuai dengan yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, bab ini berisi 4
sub-bab yaitu latar belakang, rumusan masalah riset, tujuan riset, dan manfaat
riset.

Latar Belakang. Isi latar belakang harus dapat mencerminkan bahwa karya
ilmiah adalah sebuah tesis/disertasi dalam Ilmu Lingkungan. Pada bagian awal

17
penulis harus menyampaikan teori dalam Ilmu Lingkungan yang utama yang akan
digunakan dalam penyusunan tesis/disertasi. Namun penyampaiannya berbeda
dengan teori yang sama yang akan disajikan di Bab 2 (Tinjauan Pustaka). Di latar
belakang teori yang digunakan disampaikan dalam bentuk cerita atau narasi.
Misalnya penulis ingin menggunakan teori interdependensi dalam konteks
kerusakan ekosistem, maka dapat dinarasikan bahwa di dunia ini ada berbagai
jenis ekosistem yang satu sama lain saling berhubungan dan saling bergantung
(interdependensi). Selanjutnya dijelaskan bahwa jika satu ekosistem mengalami
gangguan maka akan memberikan dampak pada ekosistem lainnya. Setelah
menyampaikan narasi teori seperti di atas, selanjutnya penulis mendeskripsikan
kondisi nyata (existing condition) yang ada di lokus tempat riset akan dilakukan
berdasarkan observasi langsung ditambah dengan data sekunder lainnya.

Latar Belakang juga berisi penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang
dikemukakan perlu diteliti (signifikansi riset) dan semua data pendukung atau
bukti-bukti ilmiah berdasarkan pengamatan sendiri (self observation,
preliminary study) atau hasil studi peneliti lain (data sekunder). Dengan demikian
pernyataan rumusan masalah penelitian yang akan disampaikan pada bagian
sesudahnya selalu berdasarkan pada sesuatu yang riil dan obyektif secara ilmiah
(bukti-bukti ilmiah, scientific evidence). Penyampaian hasil observasi dalam latar
belakang lokusnya disusun mulai dari yang berskala umum (global) hingga yang
khusus (lokal) atau dengan kata lain disusun dengan model “kerucut terbalik”,
sedangkan informasi atau datanya disampaikan semakin banyak ke lokus
penelitian semakin banyak datanya (model “kerucut”).

Perumusan Masalah Riset. Rumusan masalah riset harus bersifat akademik


(academic problem) dan tidak boleh hanya bersifat empirik (empirical problem).
Rumusan masalah disampaikan dalam bentuk pernyataan (statement) yang
memperlihatkan kesenjangan (gap) antara apa yang diharapkan (secara teoretik)
dengan kenyataan yang ada (kondisi riil). Khusus untuk studi doktoral, selain
menyampaikan kesenjangan antara teori dengan kenyataan, dapat pula
disampaikan masalah yang berpotensi muncul di masa mendatang (future
problem). Dengan demikian akan muncul suatu gagasan atau pemikiran dalam
benak calon doktor untuk memberikan solusi yang relatif baru untuk
menyelesaikannya.

Pernyataan rumusan masalah dapat disajikan dalam sebuah kalimat tunggal yang
kompak atau dalam sebuah paragraf (alinea). Setelah rumusan masalah riset
dinyatakan dengan tegas, maka selanjutnya diikuti dengan pertanyaan riset
(research question) sebagai aspek ontologis riset. Pada saat peneliti menyatakan
rumusan masalah risetnya, sebenarnya peneliti sudah menyampaikan variabel
utama yang akan diteliti. Dianjurkan nama variabel tersebut ditulis dengan cetak
tebal (bold).

Jika rumusan masalah riset diformulasikan sebagai P = (E – O) x C, yang mana P


adalah problem (masalah), E adalah expected (kondisi yang diinginkan secara
teoretik), O adalah observed (kenyataan yang dijumpai saat ini), dan C adalah
concern (perhatian peneliti pada masalah yang timbul), maka latar belakang

18
memuat bagian „O‟, rumusan masalah riset memuat bagian-bagian „E‟ dan „P‟,
sedangkan pertanyaan penelitian dianalogikan dengan bagian „C‟.

Pertanyaan Riset (Research Question). Pertanyaan riset bukan satu sub-bab


sendiri, dia hanya lanjutan dari sub-bab Rumusan Masalah Riset. Pertanyaan riset
diajukan berdasarkan rumusan masalah riset yang telah dinyatakan sebelumnya.
Dengan kata lain, pertanyaan riset adalah turunan dari rumusan masalah riset.
Untuk studi doktoral (S3) keaslian dan keterbaruan riset (originality dan novelty)
dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah riset yang dihadapi belum
pernah dicarikan solusi oleh peneliti terdahulu atau belum lengkap, atau
dinyatakan dengan tegas beda antara riset ini dengan riset yang sudah pernah
dilaksanakan. Variabel riset yang sudah dimunculkan dalam rumusan masalah
riset akan dimunculkan kembali dalam kalimat pertanyaan-kalimat pertanyaan
yang dibuat. Nama variabel yang muncul dalam kalimat pertanyaan harus sama
dengan nama variabel yang sudah dituliskan dalam rumusan masalah riset. Oleh
karena itu nama variabel dalam kalimat pertanyaan juga ditulis dengan cetak tebal
(bold). Dengan demikian peneliti tetap menjaga konsistensi variabel risetnya.

Tujuan Riset. Tujuan Riset dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah tujuan yang ideal yang tidak
selalu dapat tercapai di akhir riset, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang
bersifat lebih operasional yang harus terjawab di akhir riset.

Tujuan khusus riset adalah turunan dari pertanyaan penelitian yang telah diajukan
di bagian sebelumnya. Dengan demikian, jumlah tujuan khusus riset akan
sama dengan jumlah pertanyaan penelitian yang harus dijawab. Begitu pula
dengan formulasi kalimat tujuan khusus riset harus disesuaikan dengan
pertanyaan riset, hanya saja yang tadinya berupa kalimat bertanya diubah menjadi
kalimat tidak bertanya. Hal ini juga menyangkut nama variabelnya yang harus
sama dengan yang ditulis dalam rumusan masalah dan pertanyaan riset. Dengan
demikian penulis tidak perlu direpotkan dengan menyusun kalimat-kalimat baru.
Tujuan khusus riset harus berkorespondensi sesuai dengan pertanyaan risetnya,
artinya pertanyaan riset nomor 1 akan dinyatakan operasionalnya dalam tujuan
khusus nomor 1, demikian pula pertanyaan riset nomo2 dengan tujuan khusus
nomor 2, dan seterusnya.

Kata yang dipilih untuk menyatakan tujuan khusus riset haruslah bersifat
operasional dan sedapat mungkin menghindari kata yang termasuk kelompok
kognitif 1 dan 2 (C1 dan C2) dalam konsep Bloom, misalnya kata “mengetahui”,
“mengidentifikasi”, dan lain-lain. Dalam karya tulis ilmiah tesis/disertasi tidak
diperkenankan semua tujuan khusus hanya untuk “mengetahui” atau
“mengidentifikasi” (hanya bersifat information gathering). Sangat dianjurkan agar
tujuan khusus riset memuat kognitif 3, 4, dan 5 untuk jenjang S2 dan ditambah
dengan kognitif 6 untuk jenjang S3.

Manfaat Riset. Manfaat Riset (aspek aksiologis riset) secara umum terdiri atas
manfaat teoretik (manfaat akademik) dan manfaat praktis. Manfaat teoretik berisi
apa kegunaan hasil riset ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di

19
bidang ilmu lingkungan, sementara manfaat praktis berisi hal-hal yang
menyangkut segi praktis yang secara langsung dapat digunakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu penulis dianjurkan membayangkan terlebih dahulu apa yang akan
menjadi produk riset sebelum menuliskan manfaat praktis dari riset yang
dilakukan. Sebagai contoh adalah sebuah riset ilmu lingkungan yang terkait
dengan masalah pertanian (khususnya untuk meningkatkan produktivitas hasil
pertanian). Adalah hal yang tidak logis jika dalam manfaat praktis riset dikatakan
bahwa hasil riset ini dapat digunakan langsung oleh para petani untuk
meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya, padahal produk riset tersebut
berupa rumus matematika untuk penggunaan pupuk.

3.2.2 Bab Tinjauan Pustaka


Bab ini terdiri atas beberapa sub-bab yaitu teori-teori yang dipakai sebagai
landasan riset, kerangka berpikir, kerangka konsep, dan pengajuan hipotesis (jika
pendekatannya kualitatif, istilah yang digunakan adalah asumsi). Tinjauan pustaka
dapat dianggap suatu dokumentasi yang menjelaskan perhatian peneliti pada suatu
solusi masalah, menunjukkan hal-hal yang sejalan atau bertentangan dengan
pendapat penulis atau peneliti lain, merujuk atau membenarkan pendekatan yang
dipakai untuk solusi masalah riset yang diajukan. Dengan demikian, tinjauan
pustaka yang disusun dengan runtut dan cermat dapat menggambarkan state of the
arts (pemutakhiran) bidang ilmu yang dikaji.

Teori-teori. Dalam sub-bab ini penulis menyampaikan teori besar dalam Ilmu
Lingkungan yang diambil dari banyak pustaka. Pustaka (dapat berupa artikel
ilmiah, artikel dalam jurnal, buku ajar, atau sumber tulisan ilmiah lain) yang
ditinjau oleh penulis adalah pustaka terpilih yang akan digunakan untuk
memberikan solusi terhadap rumusan masalah riset yang diajukan. Dalam tinjauan
pustaka, penulis bertindak sebagai penelaah (reviewer) dan bukan penyunting
(editor) sehingga penulis tidak boleh hanya mengutip pendapat orang lain tetapi
juga harus menyampaikan pendapat atau pandangan penulis terhadap tulisan
orang tersebut secara kritis. Dalam konteks ilmu lingkungan, teori atau pustaka
ilmiah yang dikritisi harus dimulai dengan teori dalam ilmu lingkungan yang
relevan dengan rumusan masalah riset yang diajukan (misalnya teori
sustainability, carrying capacity, diversity, interdependency, interaction, dan lain-
lain). Teori ilmu lingkungan yang dikritisi akan dijadikan landasan utama dari
kerangka teori (theoretical framework) yang dibangun. Teori-teori lain yang tetap
diperlukan untuk menyelesaikan masalah riset adalah teori-teori pendukung
(supporting theory) yang disampaikan setelah teori ilmu lingkungan dibahas.

Tinjauan pustaka yang dilakukan harus disampaikan dengan logika deduktif


sampai kepada variabel riset dan hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain. Dalam hal definisi terhadap satu istilah atau variabel, apabila
peneliti mengutip beberapa definisi dari beberapa penulis lain, maka kewajiban
penulis menyatakan pendapatnya diantara sekian banyak definisi yang dikutip. Ini
adalah posisi akademik penulis dalam hal menyatakan definisi variabel (academic
position). Posisi akademik peneliti tentang sebuah variabel akan digunakan secara
konsisten dalam penelitian dan penulisan tesis/disertasi secara keseluruhan sampai
dengan kesimpulan yang ditarik oleh peneliti.

20
Pada bagian akhir dari sub-bab teori-teori yang dikaji, sebelum masuk ke sub-bab
baru, peneliti wajib meringkas dan membuat ikhtisar dari semua teori yang telah
dikaji tersebut dalam satu gambar yang memperlihatkan keterkaitan antara satu
teori dengan yang lain. Gambar inilah yang disebut sebagai kerangka teori
(theoretical framework). Contoh Kerangka Teori dapat dilihat di Lampiran 14ª.
Khusus untuk disertasi doktor, selain kerangka teori, penulis juga harus membuat
Gambar Ringkasan Posisi Riset yang dapat digunakan untuk memperlihatkan
novelty (kebaruan) riset yang dilakukan dibandingkan dengan riset-riset
sebelumnya. Contoh Gambar Ringkasan Posisi Riset dapat dilihat di Lampiran
14b.

Kerangka berpikir. Kerangka Berpikir adalah pemikiran penulis dalam rangka


menyelesaikan masalah riset yang diajukan. Pemikiran penulis dapat disampaikan
setelah penulis melakukan kajian terhadap berbagai pustaka atau literatur yang
hasil kajiannya secara kritis telah disampaikan pada sub-bab sebelumnya. Dengan
kata lain, kajian pustaka kritis itu akan memberikan inspirasi kepada penulis untuk
menyelesaikan masalah riset.

Setelah penulis menyampaikan pemikiran atau ide untuk menyelesaikan masalah


riset yang diajukan itu secara tertulis, maka selanjutnya penulis membuat ikhtisar
langkah-langkah pemikiran tersebut dalam sebuah gambar. Gambar itu
memperlihatkan langkah-langkah yang akan ditempuh penulis untuk
menyelesaikan masalah riset yang diajukan. Gambar itulah yang disebut sebagai
kerangka berpikir. Contoh gambar Kerangka Berpikir dapat dilihat di Lampiran
14c.

Apabila penulis membaca kembali pemikiran atau ide yang telah disampaikan
dalam bagian kerangka berpikir, maka penulis dapat menemukan beberapa kata
kunci yang penting dalam rangka penyelesaian masalah riset yang diajukan. Kata
kunci ini dapat dianggap sebagai variabel utama riset yang akan dilakukan. Tentu
saja variabel-variabel utama dalam riset yang akan dilakukan itu tidak berdiri
sendiri-sendiri melainkan saling terkait antara satu dengan yang lain. Selanjutnya
penulis harus menggambarkan keterkaitan atau hubungan antar variabel utama
riset itu dalam satu bagan atau gambar. Gambar yang memperlihatkan hubungan
antar variabel utama riset itulah yang disebut sebagai Kerangka Konsep
(conceptual framework).

Kerangka Konsep. Pada sub-bab ini penulis tidak terlalu banyak memberikan
penjelasan, sebab kerangka konsep hanya menyajikan gambar yang memperlihat-
kan hubungan antar variabel utama riset. Jika ditelusuri lebih lanjut, maka akan
tampak bahwa ada kesinambungan antara latar belakang riset, rumusan masalah
riset, pertanyaan riset, tujuan riset, kerangka teori yang digunakan, kerangka
berpikir, sampai kepada kerangka konsep riset. Oleh karena itu, penulis wajib
memperhatikan dan menjaga agar penulisan tesis/disertasi tetap konsisten dari
bagian awal hingga ke bagian akhirnya, terutama untuk variabel penelitian yang
digunakan. Contoh gambar Kerangka Konsep dapat dilihat di Lampiran 14d.

21
Hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan riset yang
diturunkan dari rumusan masalah riset. Dengan kata lain, apabila jawaban
sementara itu terbukti benar maka penulis dapat menyatakan bahwa pertanyaan
riset telah terjawab dan itu berarti masalah riset pun telah diberikan solusinya.
Oleh karena itu, ada kaitan antara pertanyaan riset yang diajukan dengan hipotesis
yang dibangun. Selanjutnya, karena tujuan riset adalah turunan dari pertanyaan
riset, maka apabila pertanyaan riset terjawab secara otomatis tujuan riset akan
tercapai. Dengan menyadari konsekuensi seperti ini, maka menjadi sangat penting
bagi penulis untuk menjaga agar setiap bagian dari tesis/disertasi tetap konsisten.

Hipotesis sebagai jawaban sementara untuk masalah riset seharusnya disusun


dengan mempertimbangkan tujuan penelitian. Hipotesis sebaiknya disusun dalam
bentuk kalimat positif yang menyatakan hubungan sebab akibat dari variabel
riset. Setiap hipotesis yang diajukan dalam sebuah riset harus dievaluasi dalam
bagian pembahasan. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan metode statistik,
baik secara deskriptif maupun inferensial. Oleh karena itu penulis wajib membuat
pernyataan tentang hasil evaluasi terhadap hipotesis yang diajukan dalam
pembahasan tesis/disertasi. Dengan kata lain, penulis berkewajiban untuk
menyatakan “nasib” hipotesis yang diajukan itu dalam Bab 4 bagian pembahasan
apakah diterima atau ditolak.

3.2.3 Bab Metode Riset


Secara umum metode adalah cara, dalam konteks riset untuk menghasilkan
tesis/disertasi metode adalah cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan
riset dan sekaligus mencapai tujuan riset. Dalam tesis/disertasi, metode penelitian
pada umumnya berisi pendekatan dan metode riset secara umum, tempat dan
waktu riset, populasi dan sampel riset, variabel riset, data riset, dan metode
analisis riset. Dalam bab metode riset semua sub-bab harus menyampaikan
secara cukup rinci metode apa saja yang digunakan untuk menjawab pertanyaan
riset dan tujuan riset (termasuk didalamnya metode mengumpulkan data, analisis
data, penyajian data, metode analisis riset, dan lain-lain).

Pendekatan Riset. Pendekatan riset secara umum terdiri atas dua jenis yaitu
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Untuk terminologi kuantitatif
atau kualitatif, setiap periset/penulis harus berhati-hati menyampaikannya dalam
tesis/disertasi sebab terminologi itu akan berbeda secara hirarki atau aras (level).
Terminologi kuantitatif atau kualitatif dapat dipakai untuk menyatakan
pendekatan, metode, teknik, dan data dalam sebuah riset. Pendekatan riset hanya
dipilih satu (apakah kuantitatif atau kualitatif) dan harus dijelaskan alasan
memilih pendekatan tersebut. Tidak ada pendekatan gabungan kuantitatif dengan
kualitatif.

Setelah menjelaskan pendekatan riset yang dilakukan, penulis harus menjelaskan


pula metode unum yang digunakan dalam riset yang dilakukan. Pada umumnya
metode yang digunakan dapat metode kuantitatif atau metode kualitatif. Berbeda

22
dengan pendekatan riset yang hanya satu, metode riset dapat berupa metode
gabungan (mixed methods), yaitu gabungan metode kuantitatif dengan metode
kualitatif.

Waktu dan Tempat (lokus) Riset. Pada sub-bab ini penulis harus
menyampaikan dengan jelas kapan riset dilakukan dan dimana riset dilakukan.
Selain itu penulis juga harus menyampaikan alasan-alasan logis memilih lokus
riset dan menetapkan waktu riset. Penetapan waktu melakukan riset harus
mempertimbangkan tuntutan ontologis dan epistemologis riset. Khusus untuk
lokus riset penulis dapat menyampaikan peta (sesuai dengan kaidah kartografi)
daerah riset untuk memudahkan pembaca. Format waktu riset akan berbeda
antara yang ditulis dalam proposal dengan yang ada di dalam tesis/disertasi.
Dalam tesis/disertasi tidak lagi menampilkan waktu riset dalam bentuk matriks,
melainkan dalam bentuk laporan (report).

Populasi dan Sampel Riset. Untuk pendekatan kualitatif diberi judul Populasi
dan Informan Riset. Dalam sub-bab ini harus diuraikan secara jelas definisi
operasional populasi dan populasi target. Jika dalam riset terdapat lebih dari satu
populasi, maka penulis wajib mendefinisikan secara operasional masing-masing
populasi tersebut. Definsi operasional populasi yang dinyatakan dengan tegas
akan memudahkan peneliti menentukan jumlah anggota populasi (N = population
number).

Selanjutnya peneliti wajib menetapkan besarnya sampel atau jumlah informan


(untuk pendekatan kualitatif) dengan menggunakan rumus tertentu atau dengan
salah satu dari banyak cara menetapkan jumlah sampel. Metode penetapan jumlah
sampel hanya akan menuntun peneliti mendapatkan jumlah minimal
sampel/informan saja. Selanjutnya untuk sampai kepada siapa saja sampel/
informannya (jika sampel/informannya manusia) perlu disampaikan metode
samplingnya (cara penarikan sampel) dan unit observasi atau unit analisisnya..
Untuk jenis metode sampling tertentu peneliti perlu menetapkanan kriteria
inklusi/eksklusi.

Variabel Riset. Pada sub-bab ini harus diuraikan secara jelas apa saja yang
menjadi variabel utama, variabel turunan, variabel bebas, variabel terikat, variabel
kontrol, variabel intervening termasuk definisi operasional variabel (DOV) riset.
Definisi operasional variabel riset harus dibuat karena peneliti ingin
mengoperasionalkan suatu variabel yang berdasarkan definisi konseptual sulit
dioperasionalkan.

Definisi operasional variabel disajikan dalam bentuk matriks atau tabel yang
berisi: nama variabel, definisi operasional, satuan pengukuran (meter, kilogram,
hektar, dan sebagainya), dan alat ukur yang digunakan. Jika satu variabel
diturunkan menjadi beberapa sub-variabel, maka definisi operasional harus

23
menerangkan masing-masing sub-variabel yang dimaksud. Keterangan lain seperti
skala pengukuran data (nominal, ordinal, interval, dan rasio) jika diperlukan dapat
ditambahkan ke dalam matriks/tabel.

Variabel riset sebenarnya sudah dapat diidentifikasi/diketahui pada saat penulis


mengemukakan pernyataan rumusan masalah risetnya. Selanjutnya variabel riset
akan dipertegas dalam pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kerangka
pemikiran, kerangka konsep riset, sampai kepada hipotesis yang dibangun.

Data Riset. Pada sub-bab ini harus disampaikan tentang sumber data (primer atau
sekunder), sifat data (kualitatif atau kuantitatif), dan waktu pengambilan data
(time series atau cross section). Selain itu sampaikan pula instrumen dan metode
pengumpulan data, serta unit/satuan data. Selanjutnya disampaikan pula metode
yang digunakan penulis untuk melakukan analisis data, metode penyajian dan
interpretasi data, sampai kepada penarikan kesimpulan. Semua hal yang berkaitan
dengan data seperti yang telah disampaikan pada bagian ini, pada akhir sub-bab
hendaknya dibuatkan resumenya dalam bentuk matriks atau tabel yang
memudahkan pembaca mempelajarinya. Matriks atau tabel tersebut hanya berisi
nomor, nama data, sumber data (primer atau sekunder), instrumen yang digunakan
untuk memperoleh data, dan skala pengukuran data (nominal, ordinal, interval,
atau rasio). Contoh matriks/tabel dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 15.

Metode Analisis Riset. Sub-bab ini berisi semua metode spesifik yang digunakan
untuk menganalisis data yang diperoleh dalam riset. Metode yang dimaksud
antara lain adalah metode Structural Equation Modelling (SEM), metode System
Dynamics (SD), metode Multi Dimensional Scalling (MDS), metode Analysis
Hierarchy Process (AHP), metode SWOT, Soft System Methodology (SSM), dan
lain-lain. Setiap memilih metode tertentu untuk menganalisis data, peneliti wajib
menyampaikan alasan rasional mengapa metode itu yang dipilih. Selain itu
peneliti harus pula menyampaikan apa yang menjadi keunggulan metode tersebut
dibandingkan dengan metode lain serta apa pula kelemahannya. Jika peneliti
menggunakan lebih dari satu metode (multimethods), maka peneliti harus dapat
menjelaskan alasan dan keterkaitan antara metode yang satu dengan metode
lainnya.

Setelah menyampaikan hal-hal penting seperti disebutkan di atas, selanjutnya


peneliti harus menyampaikan apa saja langkah-langkah yang harus ditempuh jika
metode itu dipergunakan. Penyampaian langkah-langkah ini dapat berbentuk
rumus-rumus atau persamaan-persamaan (equation), dalam bentuk diagram (flow
diagram), atau dalam bentuk gambar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam
metode tersebut. Penting pula mencantumkan sumber darimana peneliti
memperoleh atau membaca metode tersebut dalam suatu referensi.

24
Setelah menuliskan semua hal tersebut, pada bagian akhir bab ini penulis harus
menyampaikan dengan jelas dan rinci metode yang dipakai untuk menjawab
masing-masing tujuan penelitian dalam sebuah matriks atau tabel. Contoh
matriks/tabelnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Sebagai catatan, pada saat penulis mengajukan semua ini sebagai proposal riset,
maka semua instrumen yang akan digunakan dalam riset (misalnya kuesioner,
pedoman wawancara, daftar pertanyaan, dan lain-lain) wajib dilampirkan di
bagian belakang proposal riset.

3.2.4 Bab Hasil dan Pembahasan


Bab ini berisi hasil-hasil yang diperoleh penulis selama riset berlangsung berupa
data yang telah diolah serta bagaimana penulis melakukan pembahasan
berdasarkan hasil-hasil tersebut. Sistematika penulisannya dalam tesis/disertasi
adalah dengan cara berurutan, artinya hasil riset disampaikan lebih dahulu secara
keseluruhan baru dilanjutkan dengan pembahasannya. Jumlah sub-bab yang
disampaikan dalam bab ini adalah sama dengan jumlah pertanyaan riset/tujuan
riset ditambah dua. Sebagai contoh, apabila dalam tesis/disertasi diajukan 3
pertanyaan riset/tujuan riset, maka jumlah sub-bab di bab ini adalah lima sub-bab
(3 + 2). Adapun sub-bab tersebut adalah deskripsi wilayah riset, sub-bab yang
berkorespondensi dengan masing-masing pertanyaan riset/tujuan riset, dan
pembahasan (jika pendekatannya kuantitatif), refleksi teoretik (jika
pendekatannya kualitatif).

Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset. Pada sub-bab ini penulis
menyampaikan semua aspek wilayah riset (batas-batas geografis, karakter
demografis, karakter sosial-ekonomi, dan kondisi lain yang terkait dengan
wilayah atau obyek riset). Penting sekali peneliti memperlihatkan peta umum dan
peta lokasi daerah yang diteliti dalam proposal riset, tesis, maupun disertasi. Peta
yang disajikan harus kontekstual dan wajib menaati aturan-aturan kartografi
sebagai persyaratan ilmiah.

Data semua aspek wilayah riset dan peta seperti yang diuraikan di atas yang
diperoleh selama riset berlangsung, baik data sekunder maupun data primer harus
disampaikan cukup rinci di sub-bab ini. Data disampaikan tidak hanya dalam
bentuk narasi saja, namun ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik atau gambar
untuk memudahkan pemahaman pembaca.

Deskripsi hasil riset berisi semua data dan informasi, baik primer maupun
sekunder, yang diperoleh selama riset berlangsung. Data disampaikan dalam
bentuk tabel dan/atau gambar disertai narasi yang berisi keterangan dari data dan
informasi yang ditampilkan. Jika dianggap memudahkan peneliti mengungkapkan
data hasi riset sekaligus pembahasannya, diperbolehkan data hasil riset

25
disampaikan dalam sub-bab yang terkait dengan masing-masing tujuan khusus
riset.

Sub-bab yang berkorespondensi dengan pertanyaan/tujuan khusus riset.


Sub-bab ini adalah sub-bab yang judulnya mengambil sebagian dari kalimat yang
digunakan pada tujuan khusus riset. Sebagai contoh, apabila tujuan khusus
risetnya adalah: “Mengidentifikasi Pengaruh Perubahan Lahan pada Satwaliar”,
maka judul sub-bab yang berkorespondensi dengan tujuan tersebut dituliskan:
“Pengaruh Perubahan Lahan pada Satwaliar”. Dengan menggunakan sebagian dari
kalimat pada tujuan riset diharapkan penulis tidak kehilangan arah pada saat
membuat pembahasan. Jumlah sub-bab ini sama dengan jumlah tujuan khusus
riset.

Masing-masing sub-bab yang berkorespondensi dengan pertanyaan/tujuan khusus


riset diawali dengan menyampaikan data yang diperoleh yang relevan dan terkait
dengan pertanyaan/tujuan khusus riset, baik data sekunder maupun data primer.
Data dalam sub-bab ini disampaikan tidak hanya dalam bentuk narasi saja, namun
ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik atau gambar untuk memudahkan
pemahaman pembaca. Selanjutnya terhadap data yang disajikan tersebut peneliti
memberi uraian (analisis) tentang data dan keterkaitan antara data yang satu
dengan lainnya. Dalam analisis ini, jika dialami di lapangan atau jika ada, peneliti
harus menyampaikan apa yang menjadi keterbatasan riset (research limitation).

Sebagai contoh adalah kasus dimana seorang peneliti melakukan penelitian


tentang pengaruh kebisingan pabrik pada kesehatan masyarakat di sekitar pabrik.
Kebisingan yang ingin difokuskan adalah kebisingan dari kegiatan pabrik, namun
peneliti tidak dapat “meniadakan” kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan
transportasi (mobil, motor, dan lain-lain) dengan alat yang digunakan, maka hasil
yang diperoleh dan kesimpulan yang ditarik tidak menggambarkan dengan tepat
bagaimana pengaruh kebisingan kegiatan pabrik pada kesehatan masyarakat di
sekitar pabrik itu. Inilah yang dimaksud dengan keterbatasan penelitian.

Hambatan lain yang sering dijumpai oleh penulis selama melakukan riset adalah
hambatan memperoleh atau mengakses pustaka, hambatan memperoleh data,
keterbatasan instrumen, keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Hambatan-
hambatan tersebut tidak dapat disebut sebagai keterbatasan riset. Oleh karena itu
semua hambatan yang disebutkan dalam paragraf ini tidak boleh ditulis dan
disampaikan dalam tesis/disertasi.

Pembahasan atau Refleksi Teoretik. Dalam tesis/disertasi Ilmu Lingkungan


pembahasan atau refleksi teoretik dilakukan dengan memanfaatkan data hasil riset
dan dibuat dengan menggunakan kaidah dalam ilmu lingkungan yaitu
multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin ilmu yang menjadi ciri khas Ilmu
Lingkungan. Pengertian pembahasan atau refleksi teoretik dalam sub-bab ini

26
berbeda dengan uraian (analisis) yang dilakukan penulis di sub-bab yang
berkorespondensi dengan pertanyaan/tujuan khsus riset. Dengan kata lain, dalam
sub-bab yang berkorespondensi dengan pertanyaan/tujuan khusus riset penulis
melakukan analisis, sedangkan di sub-bab pembahasan atau refleksi teoretik
penulis melakukan sintesis.

Pembahasan dengan menggunakan kaidah Ilmu Lingkungan mempunyai arti


bahwa selain sejumlah ilmu digunakan dalam rangka menyelesaikan masalah riset
(multidisiplin), juga disampaikan bagaimana keterkaitan antara ilmu-ilmu
tersebut dalam hal menjelaskan suatu fenomena (interdisiplin dan transdisiplin)
dan dalam rangka menyelesaikan masalah riset. Pembahasan yang dilakukan juga
harus mencakup lingkungan alam, lingkungan binaan, dan lingkungan sosial
walaupun tidak harus ketiga aspek tersebut disampaikan dengan sama
proporsinya. Selain itu, aspek keberlanjutan (sustainability) yaitu sosial, ekonomi,
dan lingkungan adalah hal-hal yang ikut diangkat dalam pembahasan.

Penting sekali diingat bahwa penulis pada waktu membuat pembahasan wajib
mendiskusikan hasil-hasil temuannya (didukung oleh data hasil riset) dengan teori
dan temuan-temuan peneliti sebelumnya yang telah disampaikan di Bab 2. Penulis
tidak lagi mengutip pendapat dari peneliti lain, namun harus mendiskusikan
hasil/temuan risetnya apakah sesuai/sejalan dengan peneliti sebelumnya atau
hasil/temuan risetnya justru berbeda bahkan bertentangan dengan peneliti
sebelumnya. Pembahasan dan diskusi menjadi sangat menarik dan berbobot
ilmiah tinggi jika pada waktu mendiskusikan hasil/temuan riset yang berbeda atau
bertentangan dengan peneliti lain, penulis dengan baik menyampaikan
argumentasi ilmiah dalam rangka menjelaskan hasil/temuan risetnya. Dalam
konteks ini, boleh jadi penulis memperoleh teori baru atau mereformulasikan
teori lama, atau memperoleh metode baru untuk melakukan analisis.

Pembahasan (sintesis) juga bertujuan untuk menjawab asumsi-asumsi riset,


menunjang atau menolak hipotesis (menyampaikan bagaimana „nasib‟ hipotesis
yang diajukan), mengembangkan teori atau tesis. Dalam pembahasan hasil riset
penulis harus menyampaikan bagaimana posisi hipotesis terhadap hasil riset atau
dengan perkataan lain penulis menyampaikan apakah hipotesis itu terbukti atau
tidak terbukti.

Pembahasan disajikan secara sistematik mulai dari yang umum, kemudian


mengarah pada yang khusus, serta hasil-hasil analisis yang menunjang atau tidak
menunjang hipotesis yang diajukan. Selanjutnya uraikan pula hasil analisis
statistik yang telah dilakukan, terutama hasil analisis statistik yang akan
digunakan untuk pembuktian hipotesis. Penyajian hasil riset ini biasanya dibantu
dengan tabel, gambar/grafik, peta/denah, dan skema.

27
Dengan demikian pembahasan akan menjadi fokus dan terarah sesuai dengan
pertanyaan riset/tujuan khusus riset serta diharapkan di bagian akhir pembahasan
penulis sudah dapat mempersiapkan apa yang akan menjadi kesimpulan. Bagian
akhir setiap pembahasan yang dilakukan selanjutnya akan menjadi poin-poin
kesimpulan yang akan disampaikan dalam bab kesimpulan dan saran.

3.2.5 Bab Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisikan sub-bab kesimpulan dan saran atau rekomendasi berdasarkan
hasil riset yang dilakukan. Pada sub-bab kesimpulan, penulis menyampaikan
kesimpulan yang “tajam” berdasarkan pembahasan dan hasil/temuan riset.
Kesimpulan yang ditarik tidak boleh “biasa-biasa saja”, normatif (business as
usual), tidak boleh berupa ringkasan hasil riset atau menguraikan kembali hasil
riset dan menampilkan kembali data hasil riset. Kesimpulan yang ditarik harus
dinyatakan dengan kalimat yang efisien berdasarkan pembahasan dan hasil/
temuan riset yang menjawab pertanyaan riset sekaligus menjawab tujuan khusus
riset. Oleh karena itu jumlah kesimpulan yang ditarik harus sama dengan jumlah
tujuan khusus riset.

Pada sub-bab saran, penulis menyampaikan saran atau rekomendasi hasil riset.
Saran disusun berdasarkan temuan-temuan dalam pembahasan dan hasil riset serta
dapat pula diangkat dari „keterbatasan riset‟. Saran harus disampaikan dengan
kalimat yang lugas dan efisien namun tetap dalam kesantunan ilmiah serta wajib
disampaikan kepada siapa saran itu ditujukan (dapat lembaga/instansi pemerintah,
perusahaan, pemangku kepentingan (stakeholder), swasta, dan untuk masyarakat
itu sendiri). Penulis juga perlu menyampaikan saran untuk riset selanjutnya
sebagai kelanjutan dari pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
lingkungan.

3.3 Bagian Akhir


Bagian akhir dari sebuah tesis/disertasi terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-
lampiran. Daftar pustaka dibedakan antara Referensi dan Pustaka Lain.

Referensi. Yang termasuk referensi dalam penulisan tesis/disertasi adalah artikel


ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, buku ajar (text book), proceeding,
buku-buku ilmiah yang menjadi sumber acuan dan dasar penulisan tesis/disertasi.
Referensi ini harus sesuai antara yang dikutip dalam batang tubuh tesis/disertasi
dengan yang dicantumkan dalam Referensi. Jumlah referensi untuk penulisan
tesis/disertasi sudah diinisiasi kepada mahasiswa untuk membaca dan
mencantumkan referensi dalam bentuk jurnal ilmiah paling sedikit 100 jurnal
nasional (40) dan internasional (60) terakreditasi baik untuk jenjang magister,
serta untuk studi jenjang doktor paling sedikit 120 jurnal ilmiah nasional (50) dan
internasional (70) terakreditasi baik (sekurang-kurangnya ada 70 jurnal
internasional terakreditasi baik). Sangat dianjurkan agar 80% referensi yang

28
digunakan adalah terbitan terbaru (minimal 3 tahun terakhir) dari jurnal ilmiah
internasional dan atau nasional yang terakreditasi baik.

Pustaka Lain. Yang dimaksud dengan pustaka lain antara lain adalah Laporan
Tahunan Lembaga Pemerintah (misalnya Status Lingkungan Hidup Indonesia,
SLHI yang diterbitkan oleh KLHK), Laporan Tahunan Lembaga Swasta (Laporan
Tahunan PT. X), Buku data keluaran Badan Pusat Statistik (BPS) baik di tingkat
nasional sampai ke tingkat kecamatan (misalnya buku “Kecamatan Dalam
Angka”), dan Peraturan Perundangan (misalnya Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Pemerintah, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri,
sampai kepada Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, dan lain-lain). Seperti
halnya referensi, pustaka lain harus sesuai antara yang dikutip dalam batang tubuh
tesis/disertasi dan yang dicantumkan dalam Pustaka Lain, namun boleh juga tidak
dicantumkan dalam batang tubuh tetapi dicantumkan dalam Pustaka Lain.

Sumber data lain yang nilai ilmiahnya rendah dan sangat rendah misalnya koran,
majalah, wikipedia, blog, dan web yang bukan jurnal tidak dapat dianggap
sebagai sumber data yang ilmiah sehingga tidak boleh dijadikan sumber data
dalam tesis/ disertasi. Sementara wawancara dengan narasumber atau informan
dapat dianggap sebagai sumber data yang syarat penulisannya akan diuraikan
dalam bab selanjutnya.

Lampiran. Lampiran adalah data atau pelengkap atau hasil olahan yang
menunjang penulisan tesis/disertasi, tetapi tidak dicantumkan di dalam batang
tubuh tesis/disertasi, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan.
Lampiran yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain
jadual riset, hasil perhitungan statistik yang penting, tabel, gambar, grafik, peta,
desain, kuesioner, panduan wawancara, dokumen riset (termasuk hasil wawancara
pada pendekatan kualitatif), peraturan perundangan yang sudah langka, dan lain-
lain. Urutan lampiran harus sesuai dengan urutan yang tersebut dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Lampiran.

Dalam bagian lampiran, penulis dibolehkan menampilkan foto-foto kegiatan riset


yang penting yang dapat menjelaskan aktivitas penulis. Dokumen yang tidak
perlu disampaikan dalam lampiran antara lain adalah: peraturan perundangan yang
berlaku saat ini, kecuali peraturan perundangan di daerah yang kemungkinan
salinannya sulit diperoleh, hasil perhitungan statistik yang tidak relevan, foto-foto
yang tidak relevan dengan aktivitas riset, dan anggaran biaya riset. Pada
pendekatan kualitatif, jika hasil wawancara dengan informan terlalu banyak, hasil
wawancara tersebut dianjurkan dijilid tersendiri sebagai suplemen tesis/disertasi.

Secara keseluruhan kerangka (outline) dari Bagian Awal, Batang Tubuh, dan
Bagian Akhir sebuah tesis atau disertasi dalam Ilmu Lingkungan disajikan sebagai
berikut:

29
Format dengan pendekatan kuantitatif:
Halaman Sampul Depan (cover),
Halaman Judul (halaman pertama tesis/disertasi, halaman i),
Halaman Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme,
Halaman Pengesahan (oleh Pembimbing dan oleh Komisi Penguji),
Biodata Penulis,
Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih,
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis,
Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),
Daftar Isi,
Daftar Tabel,
Daftar Gambar,
Daftar Rumus,
Daftar Singkatan (atau Daftar Notasi),
Daftar Lampiran,
Ringkasan (Summary).

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).
4.(n+2) Pembahasan Hasil Riset
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

30
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN

Format dengan pendekatan kualitatif:


Halaman Sampul Depan (cover),
Halaman Judul (halaman pertama tesis/disertasi, halaman i),
Halaman Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme,
Halaman Pengesahan (oleh Pembimbing dan oleh Komisi Penguji),
Biodata Penulis,
Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih,
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis,
Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),
Daftar Isi,
Daftar Tabel,
Daftar Gambar,
Daftar Rumus,
Daftar Singkatan (atau Daftar Notasi),
Daftar Lampiran,
Ringkasan (Summary).

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Asumsi
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Informan
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Riset dan Hasil Riset
4.2 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 1
4.3 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 2
4.4 … Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor 3
4.n ... Sub-bab ini sesuai dengan tujuan khusus riset nomor n
4.(n+1) … Jumlah sub-bab disesuaikan dengan jumlah tujuan riset (n).

31
4.(n+2) Refleksi Teoretik
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN

Proposal Riset. Proposal riset mempunyai format sama seperti di atas, hanya saja
untuk proposal riset bab yang dibuat hanya sampai Bab 3. Beberapa bagian lain
yang tidak perlu ada dalam proposal riset antara lain adalah abstrak dan ringkasan.
Secara lengkap kerangka (outline) dari sebuah proposal riset dalam Ilmu
Lingkungan disajikan sebagai berikut:

Format proposal riset dengan pendekatan kuantitatif:


Halaman Sampul Depan (cover),
Halaman Pengesahan (oleh Pembimbing Akademik dan KPS),
Biodata Penulis,
Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih,
Daftar Isi,
Daftar Tabel,
Daftar Gambar,
Daftar Rumus,
Daftar Singkatan (atau Daftar Notasi),
Daftar Lampiran,

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset

32
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN

Format proposal riset dengan pendekatan kualitatif:


Halaman Sampul Depan (cover),
Halaman Pengesahan (oleh Pembimbing Akademik dan KPS),
Biodata Penulis,
Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih,
Daftar Isi,
Daftar Tabel,
Daftar Gambar,
Daftar Rumus,
Daftar Singkatan (atau Daftar Notasi),
Daftar Lampiran,

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Riset
1.3 Tujuan Riset
1.4 Manfaat Riset
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … Teori-teori … (2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, ………. dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Asumsi
BAB 3 METODE RISET
3.1 Pendekatan Riset
3.2 Waktu dan Tempat Riset
3.3 Populasi dan Informan
3.4 Variabel Riset
3.5 Data Riset
3.6 Metode Analisis Riset
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi
b. Pustaka Lain
LAMPIRAN

33
4. PENYUSUNAN DAN TATA CARA PENULISAN

4.1 Kualitas Kertas


Kertas yang digunakan untuk penulisan disertasi adalah kertas HVS putih polos
berukuran A4 (21,5 cm x 29,7 cm), dengan berat sekurang-kurangnya 80 gram.

4.2 Pemilihan Jenis dan Ukuran Huruf


Tesis/Disertasi ditulis dengan tinta berwarna hitam menggunakan huruf dengan
ukuran standar, yaitu 12 karakter per inci (12 poin). Huruf yang digunakan untuk
penulisan tesis/disertasi adalah huruf di bawah ini:

Times New Roman 12

4.3 Spasi
Ketikan pada tesis/disertasi pada dasarnya ditulis dengan satu setengah spasi.
Kecuali pada beberapa tempat tertentu yaitu kutipan langsung, abstrak, ringkasan
(summary), daftar pustaka, halaman sampul depan, halaman judul, halaman
persetujuan tesis, judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran diketik dengan
spasi tunggal.

4.4 Marjin, Pemanfaatan, dan Nomor Halaman


Marjin samping kanan dan samping kiri adalah 3½ cm, marjin atas dan bawah
adalah 3 cm. Nomor halaman diketik di bagian bawah halaman dan di tengah
(center) 2 cm dari tepi bawah kertas. Khusus untuk halaman judul bab, nomor
halaman tidak ditulis. Pengetikan dilakukan secara timbal balik (double side).
Setiap halaman pada naskah tesis/disertasi, mulai Abstrak sampai Daftar Pustaka
harus diberi auto text pada footer dengan tulisan „Universitas Indonesia‟ (ukuran
huruf 9 poin, cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan (align right) untuk
halaman di sebelah kanan dan posisi rata kiri (align left) untuk halaman di sebelah
kiri.

Penomoran untuk halaman-halaman pendahuluan dipakai angka kecil Romawi (i,


ii, iii, iv, v, dan seterusnya). Halaman judul bernomor awal i, tetapi nomor
tersebut tidak dicantumkan pada halaman bersangkutan. Angka numeral (arabic
number, 1, 2, 3, dan seterusnya) digunakan pada halaman-halaman naskah yang
dimulai pada bab pendahuluan. Bab baru diperbolehkan dimulai pada nomor
halaman genap.

4.5 Penomoran Bab dan Sub-Bab


Penomoran bab menggunakan angka numeral (1, 2, 3, dan seterusnya). Judul
suatu bab ditulis secara langsung setelah nomor bab dengan menuliskan kata
”BAB”. Judul suatu bab ditulis di bagian tengah kertas (center), cetak tebal
(bold).

34
Contoh:
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


...

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Kemampanan


...
dan seterusnya.

Tidak boleh ditulis sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Nomor sub-bab ditulis dengan angka arab (numeral) dengan aturan sebagai
berikut: angka pertama menunjukkan bab ke berapa kemudian tanda baca titik
diikuti dengan nomor sub-bab dan judul sub-bab. Derajat sub-bab hanya boleh
sampai 3.
Contoh derajat sub-bab:
1.1 adalah sub-bab derajat kesatu,
1.1.1 adalah sub-bab derajat kedua, butir yang pertama,
1.1.2 adalah sub-bab derajat kedua, butir yang kedua,
1.1.2.1 adalah sub-bab derajat ketiga, butir yang pertama, dan seterusnya.

Contoh sub-bab:
1.1 Latar Belakang

Judul sub-bab dicetak tebal dan setiap kata dimulai dengan huruf besar (sentence
case) seperti contoh di atas. Pada sub-bab derajat kedua, judul dicetak tebal dan
huruf besar hanya digunakan untuk kata pertama saja (sentence case) seperti
contoh di bawah ini. Penomoran sub-bab derajat kedua dan seterusnya semuanya
menggunakan angka numeral dengan ketentuan sama dengan penomoran sub-bab.

Contoh:
2.1.1 Pengertian lingkungan hidup sosial

Penomoran bagian-bagian dari suatu obyek adalah dengan menggunakan angka


numeral, huruf (besar atau kecil), atau kombinasi keduanya. Penggunaan

35
lambang-lambang seperti asterik (bintang, ), kotak (), wajik (), bulatan (),
tanda panah (), dan lain-lain tidak diperbolehkan.

Contoh:
a. Lingkungan hidup terdiri atas:
a.1. Lingkungan hidup alami,
a.2. Lingkungan hidup binaan, dan
a.3. Lingkungan hidup sosial.

4.6 Pengisian Ruangan


Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan
harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan (full block style), dan
jangan sampai ada ruangan yang terbuang/kosong, kecuali kalau akan memulai
alinea atau paragraf baru, tabel, gambar, judul/sub judul atau hal-hal yang khusus.
Jarak antar alinea adalah tiga spasi (dua kali tekan tombol enter pada
komputer). Pengetikan judul tabel, judul lampiran, keterangan gambar, dan
keterangan tabel diketik dengan spasi tunggal (line spacing = single).

4.7 Koreksi
Koreksi dengan menggunakan tulisan tangan tidak diperbolehkan dalam
penulisan tesis/disertasi. Koreksi dengan menggunakan cairan koreksi (correction
fluid), pita koreksi (correction tape), pensil ataupun ballpoint tidak
diperkenankan pada tesis/disertasi final.

4.8 Penggunaan Garis Bawah dan Huruf Miring


Garis bawah digunakan sesuai dengan ketentuan gaya (style) penulisan yang
dipergunakan (untuk penekanan pada hal-hal yang dianggap penting oleh penulis).
Penggunaan garis bawah dalam sebuah konsep memberi arti bahwa kata atau
kalimat yang diberi garis bawah akan tercetak sebagai huruf miring (italics) bila
draf tersebut dicetak oleh percetakan. Dengan semakin umumnya penggunaan
perangkat lunak pengolah kata, maka garis bawah dapat langsung digantikan
dengan huruf miring.

4.9 Penulisan Rumus, Persamaan, Superscripts, dan Subscripts


Rumus dan persamaan harus ditulis dengan fasilitas Equation Editor (pada
perangkat lunak pengolah kata). Huruf atau angka di bawah (subscripts) ataupun
di atas (superscripts) dalam sebuah rumus atau persamaan atau lambang molekul
kimia, dapat ditulis satu ukuran lebih kecil dari ukuran huruf dalam teks, tetapi
harus tetap jelas dan terbaca. Secara langsung dapat digunakan fasilitas
superscript atau subscript pada perangkat lunak pengolah kata. Jarak antar
persamaan dipisahkan dengan spasi ganda, ditulis sesuai dengan ketentuan standar
statistik atau program komputer. Setiap persamaan atau rumus, wajib diberi
nomor persamaan/rumus (sesuai dengan babnya) dengan angka numeral diantara
tanda kurung untuk dirujuk ke dalam teks.

36
Contoh:
9

 (MK *B )
i 1
i i
N= ............................................................................... (3.5)
18

4.10 Penulisan Tabel dan Gambar


Dalam tesis/disertasi tabel, gambar, grafik, atau denah/diagram harus diberi
nama/judul. Setiap tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang
paling banyak membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat berdiri sendiri, agar dapat dimengerti oleh pembaca tanpa
membaca keterangan dalam teks (sifat self explanation). Jika tabel atau gambar
ditulis dalam posisi landscape, maka sisi atas tabel atau gambar adalah sisi
yang dijilid. Tabel, gambar, grafik, atau denah/diagram diletakkan selalu simetris
di tengah (center) terhadap halaman. Nomor tabel, gambar, grafik, atau
denah/diagram harus menyertakan nomor bab dimana tabel, gambar, grafik, atau
denah/diagram itu berada. Tabel dibuat dengan menggunakan garis-garis
horizontal dan vertikal sesuai jumlah baris dan kolom yang diperlukan, kecuali
untuk tampilan tabel hasil dari kutipan (sesuai dengan aslinya). Sangat dianjurkan
agar tabel kutipan dari tulisan berbahasa asing, ditulis ulang dalam bahasa
Indonesia dengan menuliskan sumber sebagai berikut: (Sumber: ..., ditulis
ulang).

Judul tabel ditulis di atas tabel, simetris di tengah (center) berjarak 1½ spasi
terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung setelah nomor
tabelnya. Judul gambar atau grafik atau denah/diagram ditulis di bawah gambar
atau denah/diagram berjarak 1½ spasi terhadap gambar atau grafik atau
denah/diagram, simetris di tengah (center). Judulnya ditulis langsung setelah
nomor gambar atau grafik atau denah/diagram. Jika tabel yang ditampilkan
mengutip dari sumber lain, sumbernya ditulis di bagian bawah tabel, berjarak 1½
spasi dari tabel, huruf tegak ukuran 10 poin. Untuk gambar atau grafik atau
denah/diagram, sumbernya ditulis di bagian bawah judulnya, berjarak 1½ spasi,
huruf tegak ukuran 10 poin. Untuk sumber yang telah diolah lebih lanjut perlu
diberi catatan dengan menuliskan “telah diolah kembali”.

Peletakan tabel atau gambar atau grafik atau denah/diagram berjarak 3 spasi
setelah teks. Penulisan teks setelahnya dilanjutkan dengan jarak 1½ spasi dari
keterangan tabel atau baris terakhir judul gambar. Apabila judul tabel atau gambar
atau grafik atau denah/diagram melebihi satu baris, penulisannya diketik dengan
satu spasi. Jika tabel terlalu panjang, maka tabel dapat diputus dan dilanjutkan di
halaman berikutnya dimulai dengan keterangan “Tabel … (lanjutan)”.

Apabila tabel atau gambar atau grafik atau denah/diagram terlalu lebar, maka
dapat ditempuh dengan menempatkannya dalam orientasi landscape atau dibuat di
kertas lebar (A3 atau A2) kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas.

37
Nomor halaman dan tulisan “UNIVERSITAS INDONESIA” dibuat sesuai dengan
ketentuan sebelumnya (dalam format tegak atau portrait), kecuali untuk ukuran
kertas lebih besar dari A4. Oleh karena itu tampilan dengan orientasi landscape
pada kertas ukuran A4, terlebih dahulu penulis mencetak nomor halaman dan
tulisan “UNIVERSITAS INDONESIA” dilanjutkan dengan mencetak gambar
atau peta atau tabel. Penggunaan peta harus kontekstual dan mengikuti kaidah
atau aturan kartografi (ada skala, arah angin, dan keterangan lain).

Khusus untuk menampilkan lebih dari satu gambar dalam sebuah judul gambar
(multiple picture), maka di bagian bawah dari tiap gambar yang menjadi bagian
gambar besar harus diberi penomoran (dengan angka atau dengan huruf yang
diapit dengan tanda kurung, misalnya (a), (b), (c), atau (1), (2), (3) dan seterusnya
yang masing-masingnya diberi keterangan gambar. Judul gambar besar harus
memuat penjelasan tentang masing-masing gambar yang menjadi bagian dari
gambar besar tersebut. Contoh dapat dilihat pada Lampiran 17a dan 17b.

4.11 Gaya Penulisan


(a) Menggunakan kalimat efektif (mudah dimengerti). Tidak dibenarkan
menggunakan kalimat yang panjang sehingga seringkali satu alinea hanya
dibentuk oleh satu kalimat saja.
(b) Menghindari penggunaan kata-kata yang bersifat personal, seperti saya,
kami, anda, dan sebagainya, kecuali bila kata-kata tersebut adalah kutipan.
(c) Tidak diperkenankan menggunakan bahasa jurnalistik dalam tulisan ilmiah.
Misalnya kalimat ”... pemerintah menelurkan beberapa peraturan...”.
(d) Menulis dengan huruf miring (huruf italic) semua istilah asing yang bukan
berasal dari Bahasa Indonesia dan diikuti dengan terjemahan.
(e) Jika dianggap membantu, gunakan sub judul yang tepat untuk
menggambarkan intisari atau ide utama dari sejumlah paragraf.
(f) Sumber data atau informasi yang digunakan sebagai referensi harus
dicantumkan secara jelas untuk menghindari plagiarisme.

Plagiarisme tergolong kejahatan besar dalam dunia akademik. Bentuk-bentuk


plagiarisme antara lain adalah mengutip hasil karya tulis orang lain tanpa
menyebutkan sumber, menggunakan paten orang lain tanpa ijin dari pemilik
paten, menggunakan data, gambar, skema, foto, formula hasil karya orang lain
tanpa ijin dari pemiliknya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang
masalah plagiarisme ini dapat dilihat pada Lampiran 37.

4.12 Cara Kutipan


Salah satu bagian penting dalam sebuah proses riset adalah studi literatur
(membaca dari berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti untuk
menghasilkan ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah hasil riset. Ide
atau hasil riset orang lain itu harus dituliskan sebagai kutipan. Informasi lengkap
tentang sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar yang disebut Daftar

38
Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada
penulisan daftar pustaka. Dalam konteks ini Program Studi Ilmu Lingkungan
menggunakan format American Psychological Association (APA).

Jenis kutipan ada dua macam yaitu kutipan tidak langsung dan kutipan
langsung. Kutipan tidak langsung adalah ide atau konsep orang lain yang dikutip
dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti sendiri (para phrase), sedangkan
kutipan langsung adalah ide atau konsep orang lain yang disalin sesuai dengan
aslinya.

Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan
mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman
karya yang dikutip. Cara ini mengenal dua macam penulisan yaitu nama penulis
disebutkan dalam kalimat (contoh: Salim (2018) menyebutkan bahwa
lingkungan hidup ...) dan nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
(contoh: Konsep adalah abstraksi dari suatu fenomena riil (Soesilo, 2012)).
Kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan
halaman kalimat/teks yang dikutip. Contoh kutipan langsung: Filsafat dapat
diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan
infantri. Pasukan infantri ini adalah sebagai pengetahuan yang diantaranya adalah
ilmu (Duran, 1933: 1). Contoh kutipan tidak langsung: Durant (1933: 1)
menganalogikan filsafat sebagai pasukan marinir yang mempersiapkan daerah
bagi pasukan infantri, yaitu ilmu pengetahuan.

Kutipan langsung dibedakan dua jenis yaitu kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang
dikutip kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan
dalam teks dengan member tanda petik di bagian awal dan akhir kutipan. Dalam
kutipan langsung pendek juga dikenal dua cara penulisan yaitu nama penulis
disebutkan dalam kalimat dan nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat.
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan
langsung panjang ditulis dalam alinea atau paragraf tersendiri, dengan jarak 5
spasi dari marjin kiri dan tetap dengan jarak 1,5 spasi. Sama seperti kutipan
langsung pendek, dalam kutipan langsung panjang juga dikenal dua cara
penulisan yaitu nama penulis disebutkan dalam kalimat dan nama penulis tidak
disebutkan dalam kalimat.

Hal-hal lain menyangkut kutipan adalah sebagai berikut:


(a) Jika penulis berjumlah 2 orang sampai 6 orang, maka nama keluarga atau
nama belakang penulis disebutkan semua.
(b) Jika penulis lebih dari 6 orang, maka yang ditulis hanya nama keluarga atau
nama belakang penulis pertama dan ditambah inisial et al.

39
(c) Kutipan lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama, maka semua tahun
penerbitan publikasi harus dituliskan.
(d) Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun
penerbitan yang berbeda dalam satu kalimat, maka ditulis semua nama
keluarga atau nama belakang dan tahun penerbitan secara berurutan dari
tahun yang paling tua sampai yang paling muda dengan dipisahkan tanda
“;”. Contoh: ... (Cantor, 1985; Skinner, 1988; Kimbal, 1990; Caballero,
1991).
(e) Mengutip beberapa karya dengan nama belakang penulis yang sama, maka
(a) jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama
dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada
kutipan berikutnya (contoh: ... (Kevin Hansen, 1980)), (b) Jika dalam satu
kutipan, maka singkatan nama depan semua penulis harus dicantumkan
(contoh: D. M. Smith (1994) dan P. W. Smith (1995) menyatakan ...).
(f) Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotation, maka nomor halaman
karya yang dikutip harus dicantumkan (contoh: ... Smith (1991, p.104)
menyatakan bahwa “responden yang meminum bir dengan kadar alkohol
3,5% ...).
(g) Mengutip dari kutipan. Jika mengutip dari sumber yang mengutip, nama
penulis asli dicantumkan pada awal kalimat dan nama penulis yang
mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan. Contoh: Behavior is
affected by situation. As Wallace (1992) postulated in Individual and Group
Behavior, a person who acts a certain way independently may act in
anentirely different manner while the member of group (Barkin, 1992, p.
478).
(h) Kutipan yang tidak ada nama penulis. Jika tidak ada nama penulis, maka
tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul buku/halaman web. Jika mengutip
dari buku atau website, judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari
artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan
memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan. Contoh: Massachusetts state
and municipal governments have initiated several programs to improve
public safety, including community policing and after school activities
(Innovations, 1997).
(i) Artikel tanpa nama penulis dan tahun penerbitan. Tuliskan seperti aturan
poin (h) diikuti n.d. Contoh: ... (“Tutoring and APA”, n.d.). Kepanjangan
singkatan n.d. adalah no date.
(j) Kutipan harus dinyatakan secara jelas dan tegas.
(k) Jenis huruf (font) yang digunakan di dalam kutipan sama dengan font yang
digunakan di dalam teks.
(l) Penulisan kutipan langsung, diketik masuk ke dalam sekitar 5 ketuk.
(m) Kutipan ditulis dengan satu spasi (line spacing = single).
(n) Jika kata yang dikutip tidak semuanya, maka kutipan kalimat dapat
diringkas dengan mencantumkan tiga titik di awal kutipan dan ditulis di
antara dua kutipan ganda (“).

40
Contoh:
“… Masalah utama yang timbul dari cara berfikir ini adalah mengenai
kriteria untuk mengetahui akan kebenaran dari suatu ide yang menurut
seseorang adalah jelas dan dapat dipercaya.”
(f) Kata-kata kutipan yang ditambahkan sendiri sebagai penjelasan atau untuk
melengkapi pengertian gramatikal harus ditulis dalam tanda kurung.
Contoh:
“Filsafat (menurut pemikiran Will Durant), dapat diibaratkan sebagai
pasukan marinir yang merebut pantai untuk pandaratan pasukan infrantri,
atau ilmu itu sendiri.”
(g) Tanda kutip tunggal („) digunakan untuk membuat kutipan dalam kutipan.
Contoh:
“Atau barangkali suatu maksud, pikir Brunder Juniper dalam sastra klasik
„The Bridge of San Luis Rey’, ketika dua abad berselang jembatan yang
paling indah di Peru ambruk, dan melemparkan lima orang ke jurang yang
dalam.”
(h) Kutipan yang kurang dari tiga baris setidaknya disatukan dalam paragraf.
Penyatuan ini harus memperhatikan relevansi kutipan dengan kalimat awal
paragraf (kutipan langsung pendek).
Contoh:
Leavis percaya bahwa kritik sangat penting “karena penyempurnaan kualitas
hidup banyak bergantung pada kritik.”
(j) Mengutip dari website. Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber
elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari
website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis,
tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak
ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter), nomor gambar, tabel
atau paragraf. Alamat website (URL) dan informasi lain dituliskan pada
Daftar Pustaka.
(k) Mengutip lembaga sebagai penulis. Cantumkan nama lengkap lembaganya
dan tahun penerbitan. Contoh: ... (United States Department of
Transportation, Federal Aviation Administration, 1997).
(l) Komunikasi melalui email, dituliskan dengan contoh berikut: ... dapat
disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang diminati
(m) Teknis catatan kutipan (footnote, end note, back note) tidak digunakan
dalam penulisan tesis/disertasi ilmu lingkungan.

4.13 Penulisan Daftar Pustaka (Referensi dan Pustaka Lain)


Jenis media yang makin berkembang memungkinkan penulis untuk mencari
sumber informasi dari berbagai jenis media. Perkembangan itu diikuti oleh
perkembangan berbagai format penulisan daftar pustaka. Program Studi Ilmu
Lingkungan menetapkan format American Psychological Association (APA)
sebagai ketentuan penulisan daftar pustaka.

41
Jika acuan bersumber pada buku teks, maka dituliskan dengan urutan sebagai
berikut:

a. Nama penulis
Urutan penulisan nama penulis/pengarang adalah sebagai berikut: nama keluarga
atau nama akhir penulis diikuti inisialnya (nama Bapak bagi yang beragama
Islam), atau nama editor (tambahkan keterangan ed. atau eds.), atau nama
lembaga. Jika penulis lebih dari satu, maka cara penulisan nama kedua dan
seterusnya sama dengan cara penulisan nama pertama.

Hindari pemakaian nama tunggal; penulisan nama pengarang tidak memakai gelar
akademik, seperti Prof., Dr., M.Sc., Ir., SH, Drs. atau pangkat kemiliteran, seperti
Mayor, Kolonel, Letnan Jenderal, atau sebutan lain seperti presiden, menteri, haji,
dan lain-lain. Dalam daftar pustaka semua penulis harus dicantumkan namanya
sesuai dengan aturan cara penulisan dan tidak boleh menggunakan et al.
Sebaliknya dalam batang tubuh karya ilmiah, jika kutipan diambil dari tulisan
lebih dari dua penulis maka cukup ditulis nama penulis pertama diikuti dengan et
al. Penulisan et al. yang diikuti langsung dengan tahun penerbitan (tanpa tanda
kurung) dibedakan dengan penulisan et al. dengan tahun penerbitan dalam tanda
kurung. Contoh penulisannya sebagai berikut: Salim et al., 2007 tanpa tanda
kurung dan Salim et al. (2007) dengan tanda kurung.

b. Tahun penulisan/penerbitan karya


Tahun penulisan dari acuan ditulis sesudah nama (nama-nama) penulis, dibuka
dengan tanda baca ”titik” dan diikuti tahun dan diakhiri ”titik” lagi di dalam tanda
kurung.

c. Judul tulisan
Judul buku ditulis dengan cetak miring (italic). Hanya awal judul dan awal nama
dituliskan dengan huruf besar. Judul skripsi sarjana, tesis magister, disertasi
doktor, laporan litbang atau puslitbang yang tidak atau belum diterbitkan tidak
ditulis dengan cetak miring. Jika terjemahan, maka data judul buku diikuti judul
aslinya dan nama (para) penerjemahnya.

d. Nama kota dan nama negara


Dibuka dengan tanda baca ”titik” diikuti nama kota tempat diterbitkannya karya.
Jika nama kota lebih dari satu, pilih yang pertama. Judul tulisan ditulis penuh dan
diakhiri dengan “titik”, organisasi penerbit, diakhiri dengan “titik”, nama kota,
diikuti dengan “koma”, nama negara dan ditutup dengan “titik”. Untuk sumber
dari majalah, ditambah dengan volume, nomor dan nomor halaman-halaman
dimana tulisan itu dikutip.

42
e. Nama penerbit
Dibuka dengan tanda baca ”titik dua” diikuti nama penerbitnya. Jika penerbit
lebih dari satu, pilih yang pertama.

Jika acuan bersumber pada jurnal ilmiah atau majalah:


Nama penulis (mengikuti aturan penulisan nama penulis), tahun penerbitan
artikel, judul artikel (tidak dicetak miring), judul jurnal atau majalah (dicetak
miring), volume/tahun ke- (cetak tebal, angka Arab), nomor jurnal atau majalah
(diapit tanda kurung). Ketentuan ini juga berlaku jika mengacu pada prosiding.

Jika acuan bersumber pada media elektronik:


Jika berupa buku atau majalah, maka sama dengan penjelasan di atas. Jika berupa
artikel yang khusus dibuat untuk informasi tertentu, maka urutan penulisannya
adalah: (a) nama penulis, (b) tahun penulisan, (c) judul artikel, (d) tebal artikel
atau jumlah halaman, (e) nama situs (digarisbawahi), (f) tanggal penulis tesis
mengakses informasi, (g) jam penerimaan informasi (WIB, WITA, WIT). Data
jenis ini harus dibuat printout-nya, karena sering diganti dengan versi yang lebih
baru atau mutakhir. Sejumlah bank data elektronik mencantumkan format cara
mengacu. Dalam hal demikian, format yang telah ditetapkan itu yang diikuti.

Contoh-contoh:
Buku terjemahan:
Nybakken, J. W. (1988). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Terj. dari
Marine biology: An ecological approach (Eidman, M., Koesoebiono, D. G.
Bengen, M. Hutomo & S. Sukardjo, Penerjemah). Jakarta: PT. Gramedia.

Buku penulis tunggal:


Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia:
Balliere Tindall

Buku penulis lebih dari satu:


Muhammadi, E. Aminullah, B. Soesilo. (2002). Analisis sistem dinamis.
Lingkungan hidup, sosial, ekonomi, manajemen. Jakarta: UMJ Press.

Artikel Jurnal:
Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mother‟s personality and its
interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of
Personality and Social Psychology, 79, 274-285.

Tidak ada nama penulis:


Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA:
Merriam-Webster.

Resensi film dalam jurnal:


Lane, A. (2000, December 11). Come fly with me [Review of the motion picture
Crouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131.

43
Makalah seminar, konferensi:
Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper presented
at the meeting of the National Asthma Education and Prevention Program,
Leesburg, VA.

Artikel/istilah dalam buku referensi:


Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals (vol. 1,
pp. 300-304). New York: McGraw-Hill.

Wawancara:
White, Donna. (1992, December 25). Personal interview.

Kaset video/VCD:
National Geographic Society (Producer). (1987). Medicine music [Audio
Recording]. Hollywood, CA: EMI-USA.

Artikel di website:
Duke, J.A. (1992). Chemicals in Pachyrrhizus erosus Rich. ex DC. (Fabaceae)-
Yambean. Phytochemical Database, USDA-ARS-NGRL, Beltsville Agriculture
Research Center, Maryland: 4 hlm. http://www.ars_grin.gov/cgi-
bin/duke/farmacy2, 26 November 2000, pk. 22.57 WIB.

44
5. ATURAN PENULISAN LAIN

Pedoman yang dipergunakan sebagai acuan utama dalam tulisan ini adalah
Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan atau EYD,
Pedoman umum pembentukan istilah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

5.1 Pengabjadan Singkatan


Singkatan diabjad berdasarkan cara menuliskan singkatan:
Jika berupa akronim, maka diperlakukan sebagai kata.
Jika singkatan dituliskan dengan titik atau spasi (inisial), maka huruf singkatan
harus diperlakukan sebagai satu kata yang berhuruf satu.

Contoh:
Akronim inisial
ABRI A.B.R.I.
Pane, A. P.D.H.I.
PDHI P.S.S.I.
PERTAMINA Pane, A.
PSSI PERTAMINA

5.2 Pengabjadan Nama


Dalam Daftar Pustaka nama penulis didaftar berdasarkan nama keluarga atau
nama terakhir, diikuti singkatan nama kecilnya (inisial). Berikut ini diberikan
beberapa contoh untuk menentukan nama penulis:
a. Sebutan Sr. (Senior), Jr. (Junior), dan urutan keturunan dicantumkan sesudah
nama pengarang.
Contoh:
Talmadge E. King Jr. menjadi King Jr., T.E.
Ira Raymond Edwards III menjadi Edwards III, I.R.
b. Nama yang dimulai dengan Mc, St., Ste., diletakkan pada urutan nama
dengan ejaan Mac, Saint, Sainte.
Contoh:
J. MacMillan menjadi MacMillan, J.
Dolph McGuiness menjadi McGuiness, D.
c. Nama ganda diabjadkan berdasarkan nama pertamanya.
Contoh:
Bertrand Poirot-Delpech menjadi Poirot-Delpech, B.
Sven-Erik Larsson menjadi Larsson, S.-E.
d. Nama Spanyol yang mencantumkan nama ayah dan ibu dengan penanda
posesif y ditulis sebagai berikut:
Juan Perez y Fernandez menjadi Perez y Fernandez, J.
e. Nama dengan prefiks terpisah diabjadkan berdasarkan nama yang mengikuti
prefiksnya.
Contoh:
A. von Bayer menjadi Bayer, A. von
H.J. den Hertog menjadi Hertog, H.J. den
C. zu Stolberg menjadi Stolberg, C. zu

45
M. Du Prada menjadi Prada, M. Du
J.E. De Vries menjadi Vries, J.E. De
M. de la Provostaye menjadi Provostaye, M. de la
f. Nama dengan prefiks menyatu diabjadkan berdasarkan huruf awal prefiksnya.
Contoh:
Herman Dehoutman menjadi Dehoutman, H.
Ferdinand Dupont menjadi Dupont, F.
M.J. O‟Connor menjadi O‟Connor, M.J.
g. Nama Cina diabjad berdasarkan nama keluarga dan ditulis lengkap (tidak
disingkat).
Contoh:
Gan Koen Han dituliskan Gan Koen Han
Lie-Injo Luan Eng dituliskan Lie-Injo Luan Eng
Kwik Kian Gie dituliskan Kwik Kian Gie
h. Nama India (dengan das), Arab, dan Yahudi (el, ibn, abdel, ben) dituliskan
sebagai berikut:
J. Ben Barak menjadi Ben Barak, J.
K.K. Das Gupta menjadi Das Gupta, K.K.
A. El Gafar menjadi El Gafar, A.
M. Ibn Saud menjadi Ibn Saud, M.
i. Nama Indonesia diabjadkan berdasarkan nama keluarga atau yang dianggap
sebagai penggantinya.
Contoh:
Setiawan Cornain menjadi Cornain, S.
N. Sutan Iskandar menjadi Iskandar, N.St.
Pamusuk Nst. menjadi Pamusuk Nst. (bukan Nasution, P.)

5.3 Ortografi
Ortografi menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem pengejaan
dalam suatu bahasa, misalnya penulisan kata, lambang, bilangan, istilah asing,
dan sebagainya.
a. Kata asing
Kata dan istilah yang dieja sesuai dengan bahasa sumbernya dicetak miring,
kecuali nama dan merek dagang, misalnya
EYD
in vitro in vitro
explant eksplan
paramagnetic resonance paramagnetic resonance
thermionic emission emisi termionik
trypsin tripsin
tetapi nama dan merek dagang ditulis tanpa cetak miring:
Boyle; Celcius; Newton; teorem Norton; California; Great Barrier Reef;
Oradexon; Merck.
b. Singkatan kata atau istilah dan angka 2 untuk penanda ulangan kata tidak
boleh dipakai.
Benar Salah
dalam dlm.
dan sebagainya dsb.

46
tahun thn.
tersebut tsb.
ikan lumba-lumba ikan lumba2
kadang-kadang kadang2
dan lain-lain

Ada tiga kelompok singkatan yang boleh dipakai, yaitu:


Singkatan yang lazim digunakan dalam ilmu pengetahuan, misalnya e.g.
(exempli gratia = sebagai contoh), i.e. (id est = yakni, yaitu), cf. (confer =
bandingkan).

Singkatan satuan, lambang, dan unsur kimia, misalnya: mg = miligram, kg =


kilogram, g = gram, l = liter, m = meter, T = suhu, O = oksigen, H =
hidrogen).

Singkatan nama unsur atau lembaga, yang akan disebut dalam teks lebih dari
satu kali, misalnya:
Deoxyribonucleic acid (DNA) selanjutnya: DNA
Program Studi Ilmu Lingkungan (PSIL) selanjutnya: PSIL
Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) selanjutnya: SIL

Sekalipun singkatan (dianggap) telah dikenal kepanjangannya, cara


menuliskannya pertama kali harus lengkap, misalnya: Tentara Nasional
Indonesia (TNI). Selanjutnya gunakan singkatannya, kecuali di awal kalimat.

c. Penulisan nama jenis organisme


Penulisan untuk pertama kalinya dalam teks harus lengkap, disertasi nama
autornya, misalnya: Glycine max (L.); Pinna bicolor Gmelin; Escherichia coli
(Migula) Castellani & Chalmers. Selanjutnya nama tersebut disingkat, tanpa
nama autor, misalnya: G. max; P. bicolor; dan E. coli.

Jika singkatan nama marga berada di akhir suatu baris, maka singkatan
tersebut harus dipindahkan ke baris berikutnya, contoh:
......................................................................................................................... G.
max .......................... (salah)
..............................................................................................................................
G. max ..................... (benar)

Di awal suatu kalimat, nama tersebut ditulis lengkap, tanpa autor, contoh:
G. max .............................................................................. (salah)
Glycine max ...................................................................... (benar)

Dalam bagian abstrak, nama jenis organisme ditulis lengkap dengan nama
autor. Jika nama tersebut ditulis lebih dari satu kali, maka cara penulisannya
mengikuti aturan yang telah diuraikan.

d. Tanda baca harus digunakan secara cermat untuk menghindari salah pengertian.
Beberapa aturan pokok berdasarkan EYD diuraikan berikut ini:

47
Tanda titik (.)
Tanda baca tersebut menandai akhir suatu kalimat yang bukan kalimat seru
atau kalimat tanya. Sesudah tanda tanya (?) dan tanda seru (!) tidak
dibubuhkan tanda titik. Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama
negara (USA, bukan U.S.A.); badan pemerintah, swasta, atau internasional
(RSCM, WHO, bukan R.S.C.M., W.H.O.); dan akronim (ABRI, bukan
A.B.R.I.).

Tanda titik tidak dibubuhkan di akhir judul bab, makalah, atau buku; judul
gambar, tabel, atau lampiran; satuan, lambang, atau unsur kimia (TNT; Cu;
kg; mm).

Tanda titik dipakai dalam hal-hal berikut:


Untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu, misalnya:
pukul 1.35.20, yang dibaca sebagai pukul satu lewat tiga puluh lima menit dua
puluh detik. Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu, misalnya: 1.35.20 jam, yang dibaca sebagai satu
jam tiga puluh lima menit dua puluh detik. Untuk memisahkan angka ribuan
(separator), jutaan, dan seterusnya, yang menunjukkan jumlah, misalnya:
1.950 ekor sapi, 1.200 ekor kerbau, tetapi ”ia lahir tahun 1950 dan telah
membuka halaman 1200 buku itu” ditulis tanpa titik.

Tanda koma (,)


Tanda baca tersebut dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan, yang mengakhiri suatu pernyataan, misalnya “Peralatan
yang digunakan ialah palu, pahat, dan sekop.” Dalam kalimat, tanda koma
dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya, yang didahului kata ‟tetapi‟, ‟melainkan‟, contoh:

Penelitian lanjutan perlu dilaksanakan, tetapi waktu tidak mengizinkan.

Penyebab kematian bukan kekurangan makan, melainkan perawatan kesehatan


lingkungan yang tidak baik.

Tanda koma juga digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan


keterangan aposisi, misalnya: ”Dalam kondisi demikian, yaitu suhu 280C,
organisme tersebut dapat hidup subur.”

Tanda titik koma (;)


Tanda baca tersebut digunakan di antara unsur-unsur pemerincian atau
pembilangan yang sudah mengandung tanda koma atau yang unsur
perinciannya panjang, misalnya:

... Kelas A, 7%; Kelas B, 13%; dan Kelas C, 30%.

Diperlukan suatu usaha terpadu yang menyeluruh; yang memperhatikan peran


tiap unsur yang terlibat; dan yang memperhitungkan matang-matang dampak
tindakan yang dipilih untuk mengatasi hal tersebut.

48
Tanda titik dua (:)
Tanda baca tersebut dipakai di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
rangkaian pemerian, misalnya:
Yang kita perlukan adalah alat-alat sebagai berikut: palu, pahat, dan sekop.

Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi


Perusahaan.

Tanda petik (”)


Tanda baca tersebut diketik rapat dengan huruf pertama yang mengikutinya
dan huruf terakhir yang mendahuluinya. Tanda petik biasanya digunakan
untuk mengapit kutipan langsung atau suatu terjemahan harfiah yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain, misalnya:

”Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai
dalam kalimat.” (EYD)

Tanda petik juga dipakai untuk istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus, misalnya:

Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama ”cutbrai”.

Tanda petik tunggal (‟)


Tanda baca tersebut dipakai untuk menyatakan kutipan dalam kutipan atau
untuk mengapit istilah yang digunakan tidak dalam arti sebenarnya, misalnya:

Penulis itu memanfaatkan kesamaran batas antara ‟dunia nyata‟ dan ‟dunia tak
nyata‟.

Tanda hubung (-)


Tanda baca tersebut menyambung suku-suku kata yang terpenggal oleh
pergantian baris dan menyambung unsur-unsur kata ulang. Selain itu, tanda
hubung dipakai untuk (1) memperjelas hubungan bagian-bagian kata; (2)
merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang diawali huruf besar; (3)
merangkaikan ke- dengan bilangan; (4) merangkaikan bilangan dengan –an;
(5) merangkaikan singkatan berhuruf besar dengan imbuhan atau kata lain;
dan (6) merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing,
misalnya:

ber-evolusi, yang dibedakan dari be-revolusi


se-Indonesia; se-Jawa Barat
hadiah ke-2
tahun 90-an
bom-H; sinar-X; KTP-nya nomor 14169A
di-charter; di-mould; pen-tackle-an

49
Tanda pisah ()
Tanda baca tersebut biasanya digunakan untuk menyatakan sisipan atau
keterangan tambahan yang panjangnya lebih dari tiga kata, misalnya:

Rangkaian penemuan ituevolusi, kenisbian, dan pembelahan atomtelah


mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Tanda pisah dipakai antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “dari …
hingga …” atau “dari … sampai …” atau “dari … sampai dengan …”,
misalnya:

Tahun 19101945
Tanggal 510 April
Jarak JakartaBandung
Kisaran 810 cm

Tanda kurung ( )
Tanda baca tersebut mengapit tambahan keterangan atau penjelasan serta
mengapit angka atau huruf yang memerinci suatu rangkaian keterangan,
misalnya:

Penambahan konsentrasi larutan menunjukkan pengaruh linier dengan


penurunan efektivitasnya (Gambar 10).

Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah:


(1) alam,
(2) tenaga kerja, dan
(3) modal.

Tanda garis miring (/)


Tanda tersebut biasa didapati pada penomoran kode surat atau nomor alamat.
Dalam suatu kalimat tanda tersebut dipakai sebagai pengganti kata ”dan”,
”atau”, dan ”per”, walau dua pemakaian pertama sebaiknya dihindari. Contoh:

Harga kertas itu Rp. 15.000,00/bungkus.


Hal itu menunjukkan pergerakan/mobilitas. (Jangan digunakan, karena
pemborosan kata)
Pesanan itu dikirimkan lewat darat/laut. (Salah. Yang benar: Pesanan itu
dikirimkan lewat darat atau laut.)

5.4 Angka dan Lambang Bilangan


Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Dalam tulisan
lazim digunakan angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka Romawi (I, II,
III, IV, V, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), M (1000)).

50
a. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
Bilangan utuh
12 dua belas
22 dua puluh dua
222 dua ratus dua puluh dua

Bilangan pecahan
½ setengah
¾ tiga perempat
1
/16 seperenam belas
32/3 tiga dua pertiga
1
/100 seperseratus, bukan satu perseratus
1% satu persen, bukan satu prosen
1,2 satu dua persepuluh, bukan satu koma dua

Cara menulis lambang bilangan dengan huruf perlu diketahui benar, karena
kalimat tidak boleh diawali lambang bilangan: jumlah dan satuan yang tampil
di awal kalimat harus ditulis dengan huruf. Misalnya:

Dua belas mililiter zat dicampur dengan ..., bukan


12 ml zat dicampur dengan ...

Bila lambang bilangan menyatakan jumlah yang besar, maka susunan kalimat
diubah sedemikian rupa, sehingga lambang bilangan tidak tampil di awal
kalimat, misalnya:

Kota itu dihuni 8 juta 845 ribu penduduk. bukan


Delapan juta delapan ratus empat puluh lima ribu penduduk ...

b. Desimal dinyatakan dengan tanda koma (,), misalnya: 0,25; 1,75 bukan 0.25;
1.75.

c. Jumlah ribuan dan jutaan diberi tanda titik (.) di antara bilangan, misalnya:
7.245 kg; 7.500 ekor.

Apabila nilai numerik melibatkan banyak angka 0, maka perlu ditulis


penyingkatannya sebagai berikut:
3850000 ditulis: 3,85 x 106
0,000025 ditulis: 2,5 x 10-5 atau 0,25 x 10-4
81.000 orang ditulis: 81 ribu orang

Penyingkatan dapat menggunakan satuan yang menyatakan kelipatannya,


misalnya:
1.000.000 V ditulis: 1 MV
0,000.001 V ditulis: 1 V

51
d. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan digunakan secara
berurutan, seperti dalam pemerincian. Misalnya:

Ulangan dibuat tiga kali bukan Ulangan dibuat 3x


Di antara 80 sampel yang ada, 30 sampel berasal dari A; 40 sampel dari B;
dan 10 sampel dari C.

e. Dalam tabel, lambang bilangan dinyatakan sesederhana mungkin, agar mudah


dibaca. Misalnya:

10-5
2,5 x 10-5 2,5
1,2 x 10-5 1,2
34,2 x 10-5 34,2

artinya, kelipatan 10-5 dicantumkan sebagai judul kolom tabel.

f. Persamaan dan perbandingan (ratio), dinyatakan dengan tanda sama dengan


(=) untuk persamaan dan tanda titik dua (:) untuk perbandingan.

g. Satuan ukuran sudut dan suhu dituliskan sebagai berikut:


sudut: 300; kisaran: 30350
suhu: 280C; 280F; atau 280R; kisaran: 25300C

5.5 Sukatan dan Timbangan


Semua singkatan sukatan dan timbangan tidak dibubuhi tanda baca titik (.)
dibelakangnya.
a. Panjang
Kepanjangan Singkatan
dekameter dam
desimeter dm
hektometer hm
inci in
kaki ft
kilometer km
meter m
mikron 
yard yd
nannometer nm
milimeter mm
sentimeter cm

b. Isi
Kepanjangan Singkatan
dekaliter dal
desiliter dl
hektoliter hl

52
kiloliter kl
liter l
mililiter ml
sentiliter cl
parts per million ppm
parts per billion ppb
parts per trillion ppt
parts per quadribillion ppq

c. Luas
Kepanjangan Singkatan
are a
ekar acre
hektare ha
meter persegi m2
kaki persegi ft2

d. Berat
Kepanjangan Singkatan
dekagram dag
desigram dg
gram g
hektogram hg
kilogram kg
miligram mg

5.6 Lain-lain
Hal-hal lain yang penting diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah dari mulai
bentuk proposal, tesis, maupun disertasi berdasarkan EYD adalah sebagai berikut:
1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku, ada subyek, ada
predikat, dan agar lebih sempurna dilengkapi dengan keterangan.
2. Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua:
saya, aku, kita, dan lainnya, tetapi dikemukakan dalam bentuk pasif. Ucapan
terima kasih dalam tulisan tidak menggunakan kata ‟saya‟, tetapi diganti
dengan ‟penulis‟.
3. Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah di-
Indonesia-kan; jika terpaksa memakai istilah asing, maka kata asing yang
digunakan itu harus ditulis dengan huruf miring (italic).
4. Tidak menggunakan kata penghubung (sehingga, sedangkan, dan, atau, dan
lain-lain) untuk mengawali kalimat.
5. Menghindari pemakaian kata ‟dimana‟ dan ‟dari‟ yang kurang tepat, yaitu
dengan memperlakukannya seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris
sebagai kata penghubung.
6. Tidak menyamakan saja arti dan pemakaian kata ‟seluruh‟ dan ‟semua‟.
Kata ‟seluruh‟ berkait dengan kata benda tunggal, sedangkan kata ‟semua‟
berkait dengan kata benda jamak.
7. Kata ‟terhadap‟ bukanlah kata depan (preposisi), sehingga harus
diperlakukan sama dengan padanannya seperti misalnya ‟terdiri‟, ‟terjadi‟,

53
‟tergantung‟ yang masing-masing diikuti oleh preposisi ‟atas‟, ‟dari‟, dan
‟pada‟.
8. Tidak menggunakan kata kerja ‟merupakan‟ secara keliru, karena
‟merupakan‟ adalah kata kerja bentukan dari asal kata ‟rupa‟ dengan
imbuhan awalan ‟me‟ dan akhiran ‟kan‟. Kata ini kata kerja transitif. Kata
kerja ini bukan pengganti kata ‟adalah‟.
9. Tidak menggunakan kata ‟dalam‟ yang diikuti oleh kata kerja. Kata ‟dalam‟
seharusnya diikuti oleh kata benda (misalnya: ‟dalam mengelola‟ seharusnya
menjadi ‟dalam pengelolaan‟ atau ‟dalam upaya mengelola‟).
10. Tidak menggunakan kata ‟berada‟ sebagai pengganti kata ‟ada‟, karena
dalam bahasa Indonesia tulis yang baku, kata ‟berada‟ berarti kaya.
11. Tidak menggunakan kata ‟bila‟ dan ‟apabila‟, jika tidak berkaitan erat
dengan waktu. Dalam hal tidak berkaitan dengan waktu sebaiknya
digunakan kata ‟jika‟ atau ‟kalau‟, misalnya: ”Bila Saudara akan tiba di
Jakarta?”, ”Apabila matahari terbenam, maka hari mulai gelap”.
12. Tidak menggunakan kata ‟bisa‟ untuk pengertian ‟dapat‟, karena kata ‟bisa‟
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar berarti ‟racun‟.
13. Tidak menggunakan kata ‟merubah‟ jika yang dimaksudkan adalah
melakukan perubahan, karena dalam bahasa tulis ‟merubah‟ berarti ‟seperti
rubah‟ (rubah adalah anjing hutan), kata ‟menyemut‟ berarti ‟seperti semut‟.
14. Tidak menggunakan kata ‟berada‟ sebagai pengganti kata ‟ada‟, karena
dalam bahasa Indonesia tulis yang baku, kata ‟berada‟ berarti ‟kaya‟.
15. Kata ‟seperti‟ dalam bahasa Indonesia baku yang baik dan benar seharusnya
diikuti oleh kata benda, dan bukan kata kerja. Contoh: ‟seperti rumah‟,
‟seperti kertas‟, dan lain-lain. ‟Seperti diketahui‟ adalah contoh yang salah
karena kata ‟diketahui‟ bukan kata benda. Oleh karena itu kalimat tersebut
harus diubah menjadi ‟seperti yang diketahui‟.
16. Tidak menggunakan kata dengan imbuhan rangkap berturutan seperti
‟ketersediaan‟, ‟keberlanjutan‟, dan ‟keberpihakan‟. Sebaiknya digunakan
‟tersedianya‟, ‟berlanjutnya‟, dan ‟berpihaknya‟.
17. Kata bahasa Inggris depth jangan di-Indonesia-kan menjadi ‟kedalaman‟,
karena jika ini dilakukan, maka kata-kata ini ‟kepanjangan‟ x ‟kelebaran‟ =
‟keluasan‟; ‟kepanjangan‟ x ‟kelebaran‟ x ‟ketinggian‟ = ‟keisian‟.
18. Penulisan 'di' digabung apabila merupakan awalan kata kerja seperti 'diatasi';
'di atas' dilepas (dipisah) karena bukan awalan kata kerja.
19. Penulisan kata majemuk 'aneka ragam' dilepas, tetapi 'keanekaragaman'
digabung karena ada awalan 'ke' dan akhiran 'an'.
20. Kata 'analisa' harus ditulis 'analisis' karena yang diambil dalam transformasi
ke dalam bahasa Indonesia adalah pengucapannya dalam bahasa Inggris
'analysis', bukan bahasa Belanda 'analyse'. Demikian pula 'sistem' (dari
bahasa Inggris 'system'), bukan 'sistim' (dari bahasa Belanda 'systeem').
21. Penulisan '…ir' seperti 'diinventarisir' dari kata Belanda 'inventariseren'
harus diganti menjadi 'diinventarisasi' dari kata Inggris 'inventarization'.
Demikian pula kata 'netralisir' menjadi 'netralisasi', 'introdusir' menjadi
'introduksi', 'eksploitir' menjadi 'eksploitasi' dan sebagainya.
22. Penulisan kata 'kwalitas' menjadi 'kualitas' karena tidak boleh ada dua huruf
mati berurutan, dengan beberapa pengecualian, di antaranya kata 'sanksi'
tidak boleh ditulis 'sangsi' yang mempunyai pengertian lain.

54
23. Penulisan kata 'resiko' menjadi 'risiko', 'tehnik' menjadi 'teknik', 'azas'
menjadi 'asas'.
24. Penulisan kata 'efektip, produktip, negatip' huruf 'p'nya diganti dengan 'f'
menjadi 'efektif, produktif, negatif' karena bangsa Indonesia mengenal dan
dapat mengucapkan huruf 'f'.
25. Kata 'aktif' memakai huruf 'f', tetapi apabila berubah menjadi 'aktivitas' huruf
'f' berubah menjadi 'v'.
26. Kata 'peruntukan' ditulis dengan satu 'k' karena ada awalan 'pe' dan akhiran
'an', tetapi 'diperuntukkan' ditulis dengan dua 'k' karena di sini dengan
awalan 'di' dan akhiran 'kan'.
27. Kata 'data-data' adalah keliru, sebab 'data' adalah bentuk jamak dari kata
'datum' yang bersifat tunggal.
28. Kata 'yang mana', 'di mana' perlu diganti dengan kata lain yang lebih pas.
29. Penulisan kata 'nonhayati' digabung karena kata 'non' tidak berdiri sendiri.
30. Dalam penulisan ilmiah dihindari kata 'tidak karuan, seenaknya' yang
digunakan sebagai ungkapan sehari-hari.
31. Penggunaan kata 'adalah merupakan' perlu dipilih satu, karena kedua-duanya
adalah predikat.
32. Gelar ilmiah tidak digunakan dalam naskah maupun dalam daftar pustaka.
Gelar boleh digunakan dalam ucapan terima kasih.
33. Hindari kata 'sangat perlu sekali' yang bersifat berlebihan.
34. Kata 'konsepsional' adalah dari kata Belanda 'conceptioneel', sebagaimana
juga kata 'konsepsi' dari kata Belanda 'conceptie'. Adalah lebih tepat
menggunakan kata 'konseptual' dari kata Inggris 'conceptual' sebagaimana
juga kata 'konsep' dari kata Inggris 'concept'.
35. Penggunaan bentuk jamak 'saran-saran' tidak perlu, karena 'saran'
mengandung makna tunggal maupun jamak.
36. Penggunaan tanda baca '-' hanya untuk pemenggalan kata. Dengan demikian
tidak digunakan untuk kosmetika. Tanda baca tersebut juga tidak boleh
digunakan untuk penomoran.
37. Kata 'sedangkan, sehingga, dan' tidak dapat digunakan sebagai awal kalimat,
karena merupakan kata penghubung.
38. Sub-judul tidak boleh ditulis di bagian bawah halaman, tetapi harus
dipindahkan ke halaman berikutnya.
39. Kata 'daripada' hanya digunakan apabila ada tandingannya, tidak boleh
untuk menyatakan kepunyaan.
40. Tidak perlu memulai kalimat dengan kata 'bahwa', yang hanya dipakai
sebagai permulaan konsiderans.
41. Antara sumber kutipan dalam naskah dan daftar pustaka, harus ada
hubungan timbal balik; yang ada dalam daftar pustaka dapat ditemukan
sebagai sumber dalam naskah dan yang dikutip dalam naskah terdapat
sumbernya dalam daftar pustaka.
42. Guna memperoleh kalimat lengkap, perlu senantiasa diadakan 'analisis
kalimat' yang berarti bahwa perlu dalam benak pikiran diadakan
penyederhanaan kalimat, agar terlihat dengan jelas apa yang menjadi
predikat dan apa yang menjadi subyek. Yang dapat menjadi predikat adalah
kata kerja yang berjumlah satu (selalu), sedangkan yang dapat menjadi
subyek adalah kata benda yang berjumlah satu (selalu).

55
43. Perlu dihindari pembuatan kalimat yang panjang-panjang sehingga menjadi
tidak jelas makna kalimat karena mengandung berbagai pikiran menjadi
satu. Seyogyanya satu pokok pikiran dituangkan dalam satu kalimat.
44. Penempatan tanda baca selalu 'menempel' pada huruf atau angka, tidak
berdiri sendiri. Contoh '(ekolabel)' tidak boleh ditulis dengan spasi menjadi
'( ekolabel )', '5 %' ditulis menjadi '5%', 300 C' ditulis menjadi '30 0C' atau
„300C‟, '…terdiri dari :' ditulis menjadi 'terdiri atas:'.
45. Kata 'tergantung dari' harus ditulis menjadi 'bergantung pada'.
46. Kata 'Tuhan Yang Maha Esa' dituliskan menjadi 'Tuhan Yang Mahaesa'.
47. Penomoran dalam penulisan makalah ilmiah harus menggunakan angka
(Arab atau Romawi) atau huruf (Latin, baik huruf besar maupun kecil) atau
kombinasi keduanya. Tidak diperbolehkan menggunakan simbol-simbol „-„,
„*‟, „‟, „‟, „‟, „‟, „‟, dan lain-lain untuk penomoran.

56
Lampiran 1a – Magister atau Doktor

Format Halaman Sampul Depan (COVER), warna dasar coklat (#904B00)

Lambang Makara
UI, diameter 3 cm

Font 11, semua


huruf besar
UNIVERSITAS INDONESIA

JUDUL TESIS/DISERTASI*
Font 12, huruf kecil (Sub-judul)

Font 14, semua huruf besar, bold


(disesuaikan dengan panjang judul),
maksimal delapan (8) kata

Font 11, semua PROPOSAL RISET


huruf besar

Font 11, huruf kecil NAMA MAHASISWA


NPM: ...

JENJANG MAGISTER/DOKTOR*
Font 11, semua PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
huruf besar SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, BULAN, TAHUN

57
Lampiran 1b – Magister atau Doktor

Format Halaman Sampul Depan (COVER), warna dasar coklat (#904B00)

Lambang Makara
UI, diameter 2,5 cm

Font 11, semua


huruf besar
UNIVERSITAS INDONESIA

JUDUL TESIS/DISERTASI*
Font 12, huruf kecil (Sub-judul)

Font 14, semua huruf besar, bold


(disesuaikan dengan panjang judul),
maksimal delapan (8) kata

Font 11, huruf kecil With a Summary in English


TITLE
(Sub-Title)

Font 11, semua TESIS/DISERTASI*


huruf besar

Font 11, huruf kecil NAMA MAHASISWA


NPM: ...

JENJANG MAGISTER/DOKTOR*
Font 11, semua PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
huruf besar SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, BULAN, TAHUN

58
Lampiran 2 – Magister atau Doktor

Format Halaman Judul (tanpa nomor halaman)

Lambang Makara
UI, diameter 2,5 cm

Font 11, semua


huruf besar
UNIVERSITAS INDONESIA

JUDUL TESIS/DISERTASI*
Font 12, huruf kecil (Sub-judul)
Font 14, semua huruf besar, bold
(disesuaikan dengan panjang judul),
Font 11, huruf kecil maksimal delapan (8) kata

Tesis/Disertasi* ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar

Font 11, semua MAGISTER/DOKTOR* DALAM


huruf besar ILMU LINGKUNGAN

Font 11, huruf kecil NAMA MAHASISWA


NPM: ………..

JENJANG MAGISTER/DOKTOR*
Font 11, semua PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
huruf besar SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, BULAN, TAHUN

59
Lampiran 3

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN BEBAS PLAGIARISME


(halaman ii)

Nama:
………………………………………………………………………………
Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Disertasi: (huruf besar semua)
..……………………………………..................................................………
…………………….........……………………………………………...
(Sub-judul, huruf kecil)
……………………….....................................................………………….

Saya yang bertandatatangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa


tesis/disertasi* ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Universitas Indonesia. Semua sumber yang dikutip maupun yang
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya


akan bertanggungjawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh
Universitas Indonesia kepada saya.

Materai
Rp. 6.000,-

(nama dan tandatangan penulis)


NPM: ..............................

Tanggal: .........................

*ditulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan

60
Lampiran 4a – Magister

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian seminar proposal riset)

Nama Mahasiswa: …………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Proposal: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah dibaca, dikoreksi, dan disetujui untuk diajukan pada Ujian Seminar
Proposal Riset pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.

PRMBIMBING TESIS

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

(.....................................................) (.....................................................)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(...........................................................)

61
Lampiran 4b – Magister

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian seminar hasil penelitian)

Nama Mahasiswa: …………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Tesis: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah dibaca, dikoreksi, dan disetujui untuk diajukan pada Ujian Seminar Hasil
Riset pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.

PEMBIMBING TESIS

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

(.....................................................) (.....................................................)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(............................................................)

62
Lampiran 4c – Magister

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian tesis komprehensif)

Nama Magister: ……………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Tesis: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah dibaca, dikoreksi, dan disetujui untuk diajukan pada Ujian Tesis
Komprehensif pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.

PEMBIMBING TESIS

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

(.....................................................) (.....................................................)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(............................................................)

63
Lampiran 4d – Doktor

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian proposal riset)

Nama Mahasiswa: …………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Proposal: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah dibaca, dikoreksi, dan diterima untuk diajukan pada Ujian Proposal Riset
pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas
Indonesia.

PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,

(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,

(.....................................................) (.....................................................)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(......................................................)

64
Lampiran 4e – Doktor

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian seminar hasil riset)

Nama Mahasiswa: …………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Disertasi: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah dibaca, dikoreksi, dan diterima untuk diajukan pada Ujian Seminar Hasil
Riset pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.

PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,

(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,

(.....................................................) (.....................................................)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(......................................................)

65
Lampiran 4f – Doktor

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian pra promosi doktor)

Nama Mahasiswa: …………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Disertasi: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah dibaca, dikoreksi, dan diterima untuk diajukan pada Ujian PraPromosi
Doktor pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.

PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,

(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,

(.....................................................) (.....................................................)

Mengetahui
Ketua Program Pascasarjana, Ketua Program Studi,

(......................................................) (......................................................)

66
Lampiran 4g – Doktor

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian promosi doktor)

Nama Doktor: …………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Disertasi: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah dibaca, dikoreksi, dan diterima untuk diajukan pada Ujian Promosi
Doktor pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.

PEMBIMBING DISERTASI
Promotor,

(..........................................................)
Ko-Promotor 1, Ko-Promotor 2,

(.....................................................) (.....................................................)

Mengetahui
Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan, Ketua Program Studi,

(......................................................) (......................................................)

67
Lampiran 5a – Magister

HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI UNIVERSITAS INDONESIA
(untuk naskah tesis final)

Nama Magister: ……………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Tesis: (huruf besar semua, title case)
.....................................…………………………………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………..................................................................……………………….
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Sains Ilmu
Lingkungan pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI
NO. Nama Lengkap Keterangan Tanda Tangan

1. …………………………… Ketua Panitia Ujian

2. …………………………… Pembimbing 1

3. …………………………… Pembimbing 2

4. …………………………… Anggota

5. …………………………… Anggota

Ditetapkan di: ……………………………….


Tanggal: ……………………………….

68
Lampiran 5b – Doktor

HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI UNIVERSITAS INDONESIA
(untuk naskah disertasi final)

Nama Doktor: ……………………………………………………………………


Bidang Ilmu: Interdisiplin
Program Studi: Ilmu Lingkungan
Judul Disertasi: (huruf besar semua, title case)
..………………………………………………...………………………………….
(Sub-judul, huruf kecil, sentence case)
…………………………….................................................................…………….
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Doktor Ilmu
Lingkungan pada Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
NO. Nama Lengkap Keterangan Tanda Tangan

1. …………………………… Ketua Panitia Ujian

2. …………………………… Promotor

3. …………………………… Ko–Promotor

4. …………………………… Ko–Promotor

5. …………………………… Anggota

6. …………………………… Anggota

7. …………………………… Anggota

8. …………………………… Anggota

9. …………………………… Anggota

Ditetapkan di: ………………………


Tanggal: ………………………….

69
Lampiran 6

BIODATA PENULIS

Penulis, ... (nama lengkap) dilahirkan di ... (tulis


lengkap desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi)
pada tanggal ... bulan ... tahun ..., anak ke ... dari ...
bersaudara putra/putri pasangan Bapak ... (nama bapak)
Pasfoto Berwarna
dan Ibu ... (nama ibu). Penulis menikah dengan ...
ukuran 3 x 4
(nama istri/suami, jika sudah menikah) pada tahun ...
dan telah dikaruniai putra/putri ... orang, ... (sebutkan
nama-nama putra/putri, umur, dan pendidikan saat
ini).

Penulis adalah penganut agama ... dan saat ini bertempat tinggal di ... (sebutkan
alamat lengkap penulis, kode pos, dan telepon/faks).

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD ... (sebutkan nama sekolah dan


kota) pada tahun ..., pendidikan menengah di SMP ... (sebut nama sekolah dan
kota) pada tahun ... dan kemudian di SMA ... (sebut nama sekolah dan kota) pada
tahun .... Penulis melanjutkan studi jenjang S1 di ... (sebut nama perguruan tinggi
dan kota) fakultas ... (sebut fakultasnya) dan jurusan/program studi ... (sebutkan
jurusan/prodi) dan lulus pada tahun .... Pendidikan jenjang S2 ditempuh di ...
(sebut nama perguruan tinggi dan kota) fakultas ... (sebut fakultasnya) dan
jurusan/program studi ... (sebutkan jurusan/program studi), lulus pada tahun ....

Pengalaman kerja penulis diawali dengan ... (ceritakan pengalaman kerja penulis
secara singkat tetapi runtut disertai waktunya dari kapan hingga kapan dan
jabatan apa saja yang pernah penulis jalani dalam pekerjaan tersebut). Saat ini
penulis bekerja di ... (sebutkan pekerjaan saat ini) dengan jabatan ... (sebutkan
jabatan saat ini).

Lain-lain ... (diisi dengan pengalaman organisasi yang paling penting saja).

70
Lampiran 7

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjantkan kepada Tuhan Yang Mahaesa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis/disertasi ini. Penulisan
tesis/disertasi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Magister Sains/Doktor* Ilmu Lingkungan program studi Ilmu
Lingkungan pada Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Penulis
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan tesis/disertasi* ini, sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan tesis/disertasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
moral dan material;
2. Prof. Dr. X selaku dosen pembimbing/promotor yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan
tesis/disertasi ini;
3. Pihak PT. Y yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data
yang penulis perlukan;
4. Sahabat yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan tesis/disertasi
ini; dan
5. .......................................... (diisi terserah kepada penulis/peneliti)

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Mahaesa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis/disertasi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, ............................

Penulis

71
Lampiran 8

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertandatangan di


bawah ini,

Nama : ...................................................................................
NPM : ................................................
Program Studi : ...................................................................................
Fakultas : ...................................................................................
Jenis Karya : Tesis/Disertasi*

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
eksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: ......................


Pada tanggal: ...........................

Yang menyatakan,

(..................................................)

72
Lampiran 9

ABSTRAK

Nama : ................................................................
Program Studi : ................................................................
Judul : ...................................................................................

………………………………………………...............................………..………...
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Masalah dalam penelitian ini ....................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............ Tujuan penelitian adalah ..............................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.............................................................. Metode yang digunakan .............................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................ Hasil penelitian .........................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................... Kesimpulan penelitian ini ....................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................

Kata kunci (key word): …

73
ABSTRACT

Name : ................................................................
Study Program : ................................................................
Title : ...................................................................................

………………………………………………...............................………..………...
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Problem ....................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............ Objective ....................... ..............................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.............................................................. Methode ......................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................ Results ......................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................... Conclusion ............................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................

Key word: …

74
Lampiran 10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR/GRAFIK ……………………………….................... viii
DAFTAR SINGKATAN/SIMBOL .............................................................. ix
RINGKASAN ............................................................................................... x
SUMMARY ..................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6
2.1 huruf kecil (sentence case) …
2.2 ... …
2.3 dan seterusnya ...
3. METODE PENELITIAN ...
3.1 huruf kecil ...
3.2 ... ...
3.3 dan seterusnya …
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ...
5.1 huruf kecil ...
5.2 ... ...
5.3 dan seterusnya ...
5. KESIMPULAN DAN SARAN …
DAFTAR PUSTAKA
a. Referensi ...
b. Pustaka Lain …
LAMPIRAN …

75
Lampiran 11

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 ... (judul tabel) ............................................................. ...


Tabel 1.2 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 2.1 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 2.2 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 2.3 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 2.4 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 3.1 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 4.1 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 4.2 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 4.3 ... (judul tabel) ............................................................. ...
Tabel 4.4 ... (judul tabel) ............................................................. ...

dan seterusnya.

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 ... (judul gambar) ........................................................ ...


Gambar 1.2 ... (judul gambar) ........................................................ ...
Gambar 2.1 ... (judul gambar) ........................................................ ...
Gambar 2.2 ... (judul gambar) ........................................................ ...
Gambar 4.1 ... (judul gambar) ........................................................ ...
Gambar 4.2 ... (judul gambar) ........................................................ ...
Gambar 4.3 ... (judul gambar) ........................................................ ...
Gambar 4.4 ... (judul gambar) ........................................................ ...

dan seterusnya.

76
DAFTAR RUMUS

Halaman

Rumus 3.1 ... (judul rumus) .......................................................... ...


Rumus 3.2 ... (judul rumus) .......................................................... ...
Rumus 3.3 ... (judul rumus) .......................................................... ...
Rumus 3.4 ... (judul rumus) .......................................................... ...
Rumus 3.5 ... (judul rumus) .......................................................... ...
Rumus 3.6 ... (judul rumus) .......................................................... ...
Rumus 3.7 ... (judul rumus) .......................................................... ...
Rumus 3.8 ... (judul rumus) .......................................................... ...

dan seterusnya.

DAFTAR SINGKATAN
(contoh)

AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


BOD : Biochemical Oxygen Demand
COD : Chemical Oxygen Demand
DO : Dissolved Oxygen
DDT : Dichloro Diphenyl Tetrachloro-ethane
FAO : Food and Agricultural Organization
NTU : Nephelometric Turbidity Unit
PSIL : Program Studi Ilmu Lingkungan
ZEE : Zona Ekonomi Eksklusif

dan seterusnya.

77
Lampiran 12

RINGKASAN

Program Studi Ilmu Lingkungan


Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia
Tesis/Disertasi (Bulan, Tahun)

A. Nama: ……….......…………………………………………

B. Judul Tesis/Disertasi*: …......…………………………………………………

C. Jumlah halaman: halaman permulaan, …, halaman isi …, (dalam angka);


Ilustrasi …, Gambar …, Peta …, Tabel …, dan lain-lain.

Isi Ringkasan:

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............................................................................................................................

Daftar Kepustakaan: … (dari tahun ... sampai tahun …)

Catatan: format yang lengkap mengikuti format penulisan jurnal ilmiah Makara
UI.

78
Ringkasan dalam Bahasa Inggris

SUMMARY

Programme of Study in Environmental Sciences


School of Environmental Science Universitas Indonesia
Thesis/Disertation (month, year)

A. Name: …………………………………............………………

B. Title: ………………………………………………..................…………..

C. Number of pages: Initial page, …, contents, …, Illustration, …, Figures …,


maps, …, tables, …, appendices, etc.

D. Summary:

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………

………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..…………………..
....................................................................................................................................
.....................................…….......................................................................................
....................................................................................................................................
.........................................................................................

E. Number of References: … (issued from … to …)

79
Lampiran 13

PUNGGUNG HALAMAN SAMPUL

Pada punggung halaman sampul dicantumkan hal-hal sebagai berikut:

1. Logo UI terbaru (tanpa bingkai) warna kuning emas, tegak, dengan jarak 4 cm
dari bagian atas.
2. Judul Tesis dicetak tebal warna kuning emas, mendatar (ditulis dari kiri ke
kanan jika punggung tesis menghadap pembaca dan halaman sampul
menghadap ke atas).
3. Nama mahasiswa dan nomor pokok mahasiswa, di sebelah kanan judul tesis,
warna kuning emas, mendatar.
4. Tahun lulus, warna kuning emas, tegak, dengan jarak 4 cm dari bagian bawah.

Contoh warna sampul (hard cover):

Warna coklat dengan kode 964B00, warna sampul standar untuk karya ilmiah SIL

80
Lampiran 14a
(untuk magister dan doktor)

Contoh Gambar Kerangka Teori

(Sumber: Urfi Izzati, 2017)

81
Lampiran 14b
(untuk doktor)

Contoh Gambar Ringkasan Posisi Riset

Lingkup Riset Bidang yang telah ada dan State of the art dan Posisi
diteliti Riset

Batas estuari berdasarkan DAS dan


Batas estuari di daratan
administrasi (Bengen, 2014)
berdasarkan wilayah
pengaruhnya
Dinamika salinitas estuari dengan
Batas Estuari survey lapang. (Mantas et al., 2013.
Batas estuari perairan
Qing, et al., 2013)
berdasarkan salinitas dengan
pendekatan algoritma citra
Dinamika salinitas estuari dengan penginderaan jauh Landsat
penginderaan jauh. (Mantas et al., ETM dan SIG
2013, Unquhart et al., 2013)

Konsep karakteristik dan tipologi


Karateristik dan ruang dan wilayah (Mulyana &
Tipologi Ruang Mukhlis, 2011., Ray, 2010)
Karakteristik dan tipologi
ruang estuari.
Ekologi perairan estuari (Bengen,
2014, Catala et al., 2013.)

Ekologi, sosial dan Konsep sosial-ekonomi (McAuliffe et al.


(2014), Lopeza et al. (2014))
ekonomi Estuari
Ekologi daratan estuari Hubungan sosial, ekonomi
(Ottinger et al., 2013) dengan keberadaan estuari

Lingkungan fisik daratan dan perairan


estuari (Qing et al., 2014) Carryng capacity wilayah
estuari dengan spatial
Kerusakan lingkungan wilayah estuari dynamics
Keruskaan
karena pembangunan.
lingkungan estuari (Niekerk et al., 2014)

Kualitas air pada wilayah estuari


(Abbas et al., 2013)

Basis dasar desain dari lanskap yang


berkelanjutan (Sayer et al., 2015.,
Musacchio, 2009).
Lanskap yang berkelanjutan di
wilayah estuari
Lanskap yang Kunci konsep dan prioritas riset untuk
berkelanjutan lanskap yang berkelanjutan
(Musacchio, 2013)

Pendekatan lanskap keberlanjutan


(Bohnet & Beilin, 2012, Wu, 2012)

Konsep ICZM (Ernoul & Johnson Posisi Riset


(2015), Fletcher et al. (2014)
Model Lanskap yang
Berkelanjutan di Wilayah
Estuari
(Sumber: Supriatna, 2016)

82
Lampiran 14c
(untuk magister dan doktor)

Contoh Gambar Kerangka Berpikir Riset

(Sumber: Urfi Izzati, 2017)

83
Lampiran 14d
(untuk magister dan doktor)

Contoh Gambar Kerangka Konsep Riset

(Sumber: Nila Ardhyarini, 2018)

84
Lampiran 15
(untuk magister dan doktor)

MATRIKS DATA RISET

Tabel ... Matriks Data Riset (dibuat sebagai judul tabel)

No. Nama Data Sumber Instrumen Skala


Data Pengumpulan/ Pengukuran
Pengukuran Data
1

Seterusnya…

85
Lampiran 16
(untuk magister dan doktor)

MATRIKS KESESUAIAN TUJUAN RISET DENGAN METODE YANG


DIGUNAKAN

Tabel ... Kesesuaian Antara Tujuan Riset dengan Metode yang Digunakan
(dibuat sebagai judul tabel)

No. Tujuan Riset Metode yang Digunakan


1.

2.

3.

Seterusnya…

86
Lampiran 17a
(untuk magister dan doktor)

CONTOH TAMPILAN LEBIH DARI SATU GRAFIK PADA SATU


GAMBAR

kebijakan umumnya diterapkan selama 5 tahun. Hasil simulasi BaU dapat dilihat
di Gambar 4.11. Dapat dilihat dari hasil simulasi BaU bahwa jumlah penduduk
terus mengalami peningkatan. Pada model BOD terlihat juga beban BOD terus
mengalami peningkatan. Pada model DO, terlihat beban DO terus mengalami
penurunan hingga mencapai 0 kg/hari. Nilai beban DO yang diperbolehkan jika
mengacu pada baku mutu , diharuskan memiliki nilai lebih dari 1347,84 kg/hari
dan nilai beban BOD kurang dari 449,28 kg/hari.

orang Kg
200.000 2.000

1.500
Perhatikan
150.000 bahwa jarak antara kalimat dengan gambar adalah 3 spasi atau dua kali menekan “Enter”
1.000
100.000
500

500 1.000 1.500 0

Penduduk 1 Penduduk 2 500 1.000 1.500


Penduduk 3 DO 1 DO 2 DO 3
Non-commercial use only! Non-commercial use only!
(a)
(b)

Kg

4.000

3.000

2.000

1.000

500 1.000 1.500


BO D1 BO D2 BO D 3
Non-commercial use only!
(c)

Gambar 4.1 Grafik Hasil Simulasi BAU:


(a) Jumlah Penduduk; (b) Beban BOD; (c) Beban DO
(Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019)

(Sumber: Siti Amira, 2020)

87
Lampiran 17b
(untuk magister dan doktor)

CONTOH TAMPILAN LEBIH DARI SATU FOTO PADA SATU


GAMBAR

a b

c d

Gambar 3.3 Pengumpulan Data Komposisi Vegetasi:


(a) Alat Pendukung Identifikasi Jenis Tumbuhan; (b) Penandaan Jenis
Teridentifikasi; (c) Identifikasi Jenis Tumbuhan; (d) Pengukuran Diameter
Pohon; (e) Pencatatan Data Komposisi Vegetasi (Sumber: Dokumentasi
Pribadi, 2019)

Perhatikan bahwa jarak antara kalimat dengan gambar adalah 3 spasi atau dua kali menekan “Enter”

Identifikasi komposisi vegetasi taman dilakukan dengan bantuan beberapa alat


yaitu meteran, alat tulis, kertas memo, dan lembar Tally (Tally Sheet). Sebelum
pohon diidentifikasi, kertas memo bertuliskan angka terlebih dahulu ditempelkan
pada batang pohon sebagai penanda bahwa pohon telah disensus sehingga tidak
terjadi pengulangan sensus pada pohon yang sama. Setelah ditandai, jenis tiap
pohon diidentifikasi berdasarkan morfologi batang dan daunnya. Identifikasi jenis
pohon dibantu dengan beberapa referensi terkait taksonomi tumbuhan.

(Sumber: Intan Nurul Aini, 2020)

88
Lampiran 18

PROSEDUR PENGAJUAN PROPOSAL RISET MAGISTER

Pada saat seseorang resmi menjadi mahasiswa jenjang magister di Program Studi
Ilmu Lingkungan (PSIL) akan diwajibkan membuat pra proposal riset dengan
mengikuti Buku Pedoman Penulisan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan
Disertasi (BP4RTD) dan memiliki log book yang disetujui Ketua Program Studi
(KPS). Buku pedoman tersebut dibagikan kepada semua mahasiswa baru pada
hari Penerimaan Mahasiswa Baru yang dihadiri oleh Direktur dan Wakil Direktur
Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dan para KPS di lingkungan SIL. Log book
adalah buku folio bergaris ukuran A4 dengan tebal medium yang berfungsi
sebagai jurnal harian mahasiswa tentang segala sesuatu terkait dengan proses
pembimbingan dan risetnya. Log book wajib disediakan oleh mahasiswa dan akan
diberi identitas mahasiswa dan mendapat persetujuan (tandatangan) KPS.
Seminggu setelah pertemuan penerimaan mahasiswa baru tersebut, semua
mahasiswa wajib mengumpulkan pra proposal risetnya kepada KPS.

Di semester pertama mahasiswa akan mengikuti mata kuliah Metode Penelitian


Lingkungan. Mata kuliah Metode Penelitian Lingkungan mewajibkan mahasiswa
jenjang magister untuk menghasilkan proposal riset di akhir mata kuliah. Oleh
karena itu mahasiswa dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah dapat
menghasilkan proposal riset yang cukup baik.

Pada awal semester pertama kepada setiap mahasiswa akan ditetapkan seorang
dosen tetap SIL untuk menjadi Pembimbing Akademik (PA). Penetapan calon PA
dilakukan oleh KPS berdasarkan peminatan riset mahasiswa yang bersangkutan,
tema utama rencana riset yang akan dilakukan, kedalaman materi yang akan
diriset (jika diperlukan akan dilakukan wawancara khusus), serta cluster riset
yang ada di SIL UI. Pembimbing Akademik definitif akan ditetapkan dengan SK
Pimpinan SIL (Direktur atau Wakil Direktur SIL) berdasarkan
pengajuan/usulan KPS. Mahasiswa akan memperoleh salinan SK Pimpinan SIL
tentang penetapan PA. Surat Keputusan Pimpinan SIL tentang penetapan PA akan
diserahkan oleh SubBagian P2K BAS kepada masing-masing PA.

Tugas utama seorang PA di PSIL adalah membantu, membimbing, dan


mengarahkan mahasiswa agar tidak menjumpai masalah dalam kegiatan akademik
maupun urusan non-akademik yang terkait dengan kegiatan akademik.
Pembimbing Akademik melaksanakan tugasnya dari mulai ditetapkan sebagai PA
sampai mahasiswa keluar dari UI (lulus atau putus studi). Jika karena suatu hal
PA definitif belum ditetapkan oleh Pimpinan SIL, maka KPS bertindak sebagai
PA sementara sampai PA definitif ditetapkan sesuai dengan prosedur di atas.

Setelah mengetahui PA dari KPS, mahasiswa berkewajiban bertemu dengan PA


untuk mengadakan perkenalan dan sekaligus melakukan diskusi awal tentang
rencana risetnya. Setelah topik riset memperoleh persetujuan dari PA, mahasiswa
berkewajiban untuk menyusun proposal risetnya dengan panduan BP4RTD dan

89
juga materi di Mata Kuliah Metodologi Penelitian Lingkungan, serta secara
berkala mendiskusikannya dengan PA (aturan bertemu PA disepakati antara
mahasiswa dengan PA).

Pada akhir bulan kedua, dihitung sejak mahasiswa memulai perkuliahan, PA


dapat memberikan arahan kepada mahasiswa untuk menemui calon pembimbing
tesisnya. Calon Pembimbing Tesis (PT) dapat diusulkan oleh mahasiswa (sesuai
dengan cluster risetnya) atau diarahkan oleh PAnya untuk disampaikan kepada
KPS agar dicatat. Mahasiswa wajib membawa calon proposal risetnya untuk
didiskusikan dengan kedua calon PT secara informal dan melakukan diskusi
tentang topik utama risetnya (aspek ontologis riset).

Pembimbing Tesis ada dua orang, pembimbing pertama (utama) harus dosen tetap
SIL (bergelar doktor), sedangkan pembimbing kedua dapat dosen (UI ataupun PT
luar UI) atau dapat pula praktisi (lembaga pemerintah atau swasta). Pembimbing
kedua yang diusulkan wajib bergelar doktor (S3). Pembimbing Akademik dapat
merangkap sebagai PT.

Jika draf proposal riset sudah dianggap layak oleh calon PT, maka calon PT dapat
diusulkan dan ditetapkan sebagai PT definitif. Penetapan PT definitif dilakukan
dengan SK Pimpinan SIL atas usulan KPS. Penetapan PT definitif dapat
dilakukan paling cepat pada akhir semester pertama dan selambat-lambatnya
pada akhir semester kedua.

Setelah mahasiswa mempunyai PT definitif, mahasiswa wajib mengatur proses


pembimbingan dengan kedua PT secara intensif dengan tujuan menghasilkan
proposal riset yang baik dan persiapan untuk melaksanakan ujian seminar
proposal riset. Proses pembimbingan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali
dalam sebulan untuk masing-masing pembimbing atau sekurang-kurangnya 4 kali
dalam satu semester untuk masing-masing pembimbing. Semua proses
pembimbingan wajib dicatat dan ditandatangani oleh PT dalam log book. Jika
kedua PT sudah menyetujui materi proposal riset dengan menandatangani
proposal sebagai bukti setuju, maka mahasiswa dapat mengajukan usulan untuk
ujian seminar proposal riset kepada KPS. Ujian seminar proposal riset paling
cepat dilakukan di pertengahan semester kedua dan paling lambat dilakukan di
akhir semester ketiga.

Proses bimbingan dengan PA dilakukan secara berkala dimulai sejak awal


semester pertama sampai mahasiswa keluar dari UI (lulus atau putus studi). Setiap
awal bulan, di hari Rabu, akan diadakan forum Pembimbing Akademik (disebut
juga dengan acara “Reboan”). Dalam acara ini semua mahasiswa diwajibkan hadir
dengan membawa log book dan menyampaikan perkembangan kegiatan
akademiknya termasuk proses risetnya kepada PA. Semua keluhan, hambatan, dan
lain-lain yang disampaikan oleh mahasiswa akan ditindaklanjuti oleh PA dengan
tujuan agar mahasiswa tidak mengalami hambatan studi di SIL.

90
Secara rinci proses pengajuan proposal riset untuk sampai pelaksanaan ujian
seminar proposal risetnya (dimulai dari selesainya draf proposal riset) disajikan
dalam langkah-langkah berikut ini:

1. Di semester pertama semua mahasiswa telah mempunyai PA wajib


mendiskusikan calon proposal risetnya dan melakukan proses pembimbingan
sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan. Semua hasil pertemuan dan
diskusi dengan PA wajib direkam dan ditulis dalam log book dan dimintakan
persetujuan (tandatangan) PA.
2. Draf proposal riset yang telah didiskusikan dengan PA disempurnakan
dengan materi yang diberikan di mata kuliah Metode Penelitian Lingkungan
yang diberikan di semester pertama.
3. Pada akhir bulan kedua di semester pertama, PA mengarahkan mahasiswa
untuk mengusulkan dan menemui calon PT. Mahasiswa wajib melaporkan
nama kedua calon PT kepada KPS untuk dicatat. Mahasiswa membawa calon
proposal risetnya dan mendiskusikannya secara informal dengan kedua calon
PT. Setiap kali pertemuan dengan calon PT, hasilnya wajib dicatat dalam log
book.
4. Jika kedua calon PT sudah menyatakan bahwa draf proposal riset layak
diajukan, mahasiswa wajib segera melaporkan hal ini kepada PA dan KPS.
5. Ketua Program Studi akan segera membuat nota dinas kepada Pimpinan SIL
untuk mengusulkan kedua calon PT menjadi PT definitif. Mahasiswa
membawa nota dinas KPS ke SubBagian Pendidikan, Penelitian, dan
Kemahasiswaan (P2K) Bagian Administrasi Sekolah (BAS) dan menunggu
dari staf di SubBagian P2K BAS surat permohonan resmi yang
ditandatangani oleh Pimpinan SIL yang ditujukan kepada kedua calon PT.
6. Jika surat permohonan resmi sudah diterima, mahasiswa wajib mengantarkan
surat permohonan tersebut kepada kedua calon PT untuk mendapatkan
persetujuan tertulis. Setelah persetujuan tertulis diperoleh, mahasiswa
membawa surat persetujuan tersebut ke SubBagian P2K BAS untuk
dibuatkan SK Penetapan PT definitif oleh Pimpinan SIL.
7. Jika ada calon PT yang tidak berkenan menjadi PT definitif, mahasiswa wajib
segera melaporkan hal ini kepada KPS dan PA untuk dicarikan penggantinya.
Semua proses tersebut wajib dicatat dalam log book.
8. Pada saat mahasiswa mempersiapkan proposal risetnya, mahasiswa juga
wajib membuat telaah kritis (critical review appraisal) dari sejumlah jurnal
ilmiah internasional dan nasional terkait dengan masalah penelitiannya yang
disampaikan dalam tinjauan pustaka (Bab 2 proposal riset). Selain itu telaah
kritis tersebut dibuat dalam sebuah ikhtisar berupa matriks yang menjadi
lampiran dari proposal riset yang diajukan. Matriks dapat dilihat pada bagian
akhir lampiran ini. Jumlah jurnal ilmiah yang wajib ditelaah untuk
menyiapkan proposal riset paling sedikit 50 jurnal ilmiah internasional dan 30
jurnal ilmiah nasional.

91
9. Proposal yang telah disetujui dan ditandatangani oleh kedua PT diserahkan
kepada KPS untuk dibuatkan nota dinas tentang usulan jadual waktu ujian
seminar proposal risetnya kepada Pimpinan SIL. Ujian seminar proposal riset
terintegrasi dalam mata kuliah spesial yaitu Proposal Penelitian (Kode MK
ESEN801001) dengan beban 2 SKS. Ujian seminar proposal riset ini normatif
dilakukan di semester 3, paling cepat di pertengahan semester 2 dan paling
lambat di akhir semester 3.
10. Setelah KPS menandatangani proposal riset, KPS akan membuat nota dinas
tentang usulan tim penguji dan usulan jadual ujian seminar proposal riset
(hari, tanggal, jam, dan tempat ujian) kepada Pimpinan SIL. Langkah
selanjutnya dapat dibaca secara rinci di Lampiran 21a.
11. Ujian seminar proposal riset bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan secara bersama (berkelompok).
12. Ujian seminar proposal riset dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Sidang merangkap Ketua Penguji dan
sekurang-kurangnya dihadiri oleh salah seorang PT. Ketua Sidang merangkap
Ketua Penguji ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
13. Ujian seminar proposal riset dihadiri oleh semua mahasiswa yang terdaftar
dalam mata kuliah spesial Proposal Penelitian, berlangsung secara terbuka
melalui dua tahap yaitu penyajian proposal dan tanya jawab dengan waktu
ujian sekurang-kurangnya dua (2) jam.
14. Pada waktu ujian seminar proposal riset mahasiswa wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang
berwarna hitam.
15. Pada waktu ujian seminar proposal riset, mahasiswa diberikan waktu
presentasi maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti
dengan tanya jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit
dengan rincian 60 (enam puluh) menit diberikan kesempatan untuk
mahasiswa yang hadir tanya jawab dan 30 (tiga puluh) menit untuk para PT
termasuk Ketua Sidang memberikan masukan dan/atau komentar.
16. Penilaian oleh para PT dan penguji mengacu kepada rubrik penilaian yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
17. Nilai ujian seminar proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh
masing-masing PT dan penguji yang kemudian dirata-ratakan (dari semua
penguji). Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh melebihi 10 poin
(10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka Ketua Sidang
akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian yang berlaku
di SIL.
18. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
19. Setelah ujian seminar proposal riset selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa
akan memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari para

92
penguji. Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi proposal risetnya
berdasarkan masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak
tanggal dinyatakan lulus ujian. Selain memperbaiki isi proposal risetnya,
mahasiswa wajib membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika
batas waktu satu bulan sejak dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan
perbaikan naskah proposalnya tanpa pemberitahuan kepada kedua PT
dan/atau KPS, maka kelulusan dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan
ujian seminar proposal riset ulang.
20. Mahasiswa yang ditunda lulusnya wajib melakukan perbaikan atas isi
proposal risetnya berdasarkan masukan-masukan dari para penguji tersebut
paling lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian. Setelah perbaikannya disetujui
dan ditandatangani kedua pembimbing tesis, perbaikan proposal riset tersebut
wajib diserahkan kepada Ketua Sidang Proposal untuk diberi nilai tanpa
harus menyelenggarakan seminar proposal kembali.
21. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian seminar proposal riset, wajib
memperbaiki proposal risetnya dengan bimbingan kedua pembimbing tesis
dalam waktu paling lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian
dijadualkan ujian ulang. Ujian ulang dapat diselenggarakan dalam waktu
paling cepat satu (1) bulan sejak tanggal ujian pertama. Proses selanjutnya
kembali ke nomor 9 Lampiran ini.
22. Proposal riset yang telah diperbaiki dan ditandatangani kedua pembimbng
tesis setelah dinyatakan lulus ujian proposal riset wajib diserahkan kepada
KPS untuk dokumentasi program studi.

Prosedur Online
Untuk mempercepat dan memudahkan pengajuan proposal riset dan jadual ujian
seminar proposal riset, mahasiswa dapat melakukan prosedur pengajuan proposal
riset secara online (khususnya untuk langkah nomor 4 dan 5) dengan langkah
sebagai berikut:

1. Mahasiswa membuka web: bas.ui.ac.id


2. Pilih “Seminar/Sidang”.
3. Pilih “Proposal”.
4. Unggah proposal (dalam format PDF).
5. Selesai dan menunggu persetujuan dari KPS.

Apabila dalam pelaksanaannya prosedur online mengalami hambatan, maka


prosedur manual seperti yang diatur dalam Lampiran ini wajib dilaksanakan.

93
Halaman pertama website www.bas.ui.ac.id

94
Lampiran 19

PROSEDUR PELAKSANAAN RISET LAPANGAN S2

1. Setelah dinyatakan lulus ujian Seminar Proposal Riset, mahasiswa wajib


memperbaiki proposal risetnya (terutama instrumen untuk memperoleh data)
berdasarkan masukan-masukan pada waktu ujian seminar proposal.
Selanjutnya proposal yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh kedua PT
dan telah disetujui oleh KPS digandakan sebanyak 3 buah yang masing-masing
diserahkan kepada kedua PT dan KPS.
2. Semua materi diskusi dengan PT wajib direkam dalam buku bimbingan dan log
book, serta wajib ditandatangani oleh PT, termasuk persetujuan untuk
melakukan riset lapangan.
3. Membuat persiapan untuk melaksanakan riset lapangan termasuk persiapan
administrasi berupa surat-surat yang diperlukan untuk disampaikan kepada
instansi terkait yang berhubungan dengan keperluan riset.
4. Mahasiswa wajib membuat rencana alternatif yang akan digunakan jika
rencana utama mengalami hambatan bahkan kegagalan di lapangan. Hal ini
penting dilakukan dalam perencanaan agar tidak ada riset yang macet karena
tidak ada rencana alternatif untuk mengatasi masalah yang timbul.
5. Segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan riset lapangan, baik substansi,
instrumen, metode, dan lain-lain, harus sesuai dengan hasil diskusi antara
mahasiswa dengan kedua PT dan wajib direkam dalam log book.
6. Selama proses riset lapangan berlangsung, mahasiswa secara berkala wajib
menyampaikan laporan kemajuan risetnya kepada kedua PT. Laporan
kemajuan riset wajib dicatat dalam log book.

95
Lampiran 20

PROSEDUR UJIAN SEMINAR HASIL RISET

1. Setelah selesai melakukan riset lapangan, mahasiswa wajib menuliskan hasil-


hasilnya dan menghasilkan draf tesis. Draf tesis wajib didiskusikan dengan
kedua PT sampai keduanya menyetujui substansi tesis dan membubuhkan
tandatangan.
2. Semua materi diskusi dengan kedua PT tentang hasil-hasil riset wajib
direkam log book yang kemudian harus ditandatangani oleh kedua PT.
3. Tesis yang telah ditandatangani oleh kedua PT wajib melakukan uji
similaritas dan/atau uji lainnya untuk dinyatakan bebas plagiarisme. Uji
similaritas dan pengecekan bebas plagiarisme dapat dilakukan di SubBagian
P2K BAS atau di Perpustakaan UI Pusat atau di lingkungan UI manapun
sampai mendapat hasil yang menyatakan tesis yang dibuat mengandung
similaritas materi paling banyak 20% dan/atau dinyatakan bebas plagiarisme
(kriteria bebas plagiarisme mengikuti aturan yang berlaku di UI).
4. Tesis yang telah ditandatangani oleh kedua PT dan lulus uji similaritas
dan/atau dinyatakan bebas plagiarisme segera diserahkan kepada KPS untuk
mendapat persetujuan dan usulan penetapan waktu ujian seminar hasil riset.
5. Pada saat penyerahan tesis, mahasiswa diwajibkan pula menyerahkan log
book untuk mengecek proses pembimbingan dan menyerahkan Kartu Bukti
Hadir (KBH) mengikuti ujian seminar hasil riset mahasiswa lainnya. Syarat
untuk diijinkan melaksanakan Ujian Seminar Hasil Riset adalah, jika
mahasiswa yang bersangkutan telah menghadiri sekurang-kurangnya dua
belas (12) kali ujian seminar hasil riset mahasiswa lain (dibuktikan dengan
mengisi KBH). Selanjutnya KPS akan membuat nota dinas tentang tim
penguji dan usulan penetapan jadual ujian seminar hasil riset (hari, tanggal,
jam, dan tempat ujian) kepada Pimpinan SIL. Langkah selanjutnya dapat
dibaca secara rinci di Lampiran 21c.
6. Ujian seminar hasil riset bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan secara bersama (berkelompok).
7. Ujian seminar hasil riset dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Sidang merangkap Ketua Penguji, dihadiri
oleh sekurang-kurangnya satu orang pembimbing tesis, dan dihadiri oleh
sekurang-kurangnya delapan (8) orang mahasiswa, tiga (3) orang teman
seangkatan dan lima (5) orang lagi di luar angkatannya. Penetapan Ketua
Sidang dan waktu ujian dilakukan oleh Pimpinan SIL.
8. Ujian seminar hasil riset berlangsung secara terbuka melalui dua tahap yaitu
penyajian hasil riset dan tanya jawab dengan waktu ujian sekurang-kurangnya
dua (2) jam.
9. Pada waktu ujian seminar hasil riset mahasiswa wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih

96
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang
berwarna hitam.
10. Pada waktu ujian seminar hasil riset, mahasiswa diberikan waktu presentasi
maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya
jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit dengan rincian 60
(enam puluh) menit diberikan kesempatan untuk mahasiswa yang hadir tanya
jawab dan 30 (tiga puluh) menit untuk para PT termasuk Ketua Sidang
memberikan masukan dan/atau komentar.
11. Penilaian oleh para PT dan penguji mengacu kepada rubrik penilaian yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
12. Nilai ujian seminar proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh
masing-masing PT dan penguji yang kemudian dirata-ratakan (dari semua
penguji). Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh melebihi 10 poin
(10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka Ketua Sidang
akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian yang berlaku
di SIL.
13. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
14. Setelah ujian seminar hasil riset selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa
akan memperoleh risalah dan/atau kopi pertanyaan/masukan dari para
penguji. Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi tesisnya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak tanggal
dinyatakan lulus ujian. Selain memperbaiki isi tesisnya, mahasiswa wajib
membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu satu
bulan sejak dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan perbaikan naskah
tesisnya tanpa pemberitahuan kepada kedua PT dan/atau KPS, maka
kelulusan dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan ujian seminar hasil
riset ulang.
15. Perbaikan isi tesis dalam bentuk matriks wajib ditandatangani oleh kedua
pembimbing tesis.
16. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian seminar hasil riset, wajib
memperbaiki tesisnya dengan bimbingan pembimbing tesis dalam waktu
sekurang-kurangnya satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian
dijadualkan ujian ulang. Proses selanjutnya kembali ke nomor 3 Lampiran ini.
Ujian ulang dapat diselenggarakan paling cepat satu (1) bulan setelah tanggal
ujian sebelumnya.
17. Tesis yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh kedua pembimbing tesis
setelah dinyatakan lulus ujian seminar hasil riset wajib diserahkan kepada
KPS untuk mengusulkan penetapan waktu ujian tesis komprehensif.
18. Pada waktu menyerahkan tesis final yang telah ditandatangani oleh kedua
pembimbing tesis, mahasiswa boleh mengusulkan penguji luar/penguji ahli
secara tertulis kepada KPS. Penguji luar/penguji ahli yang diusulkan harus
memiliki kualifikasi: (a) memiliki gelar akademik doktor, (b) dapat berasal

97
dari perguruan tinggi atau lembaga pemerintah/swasta, (c) jika yang
diusulkan bukan staf pengajar UI atau PSIL UI, wajib menyampaikan biodata
atau CV-nya kepada KPS.
19. Ujian tesis komprehensif paling cepat dijadualkan sepuluh (10) hari kerja
setelah nota dinas dari KPS diserahkan ke SubBagian P2K BAS untuk
disetujui Pimpinan SIL, kecuali ada hal khusus yang diajukan oleh KPS dan
disetujui oleh Pimpinan SIL.

Prosedur Online
Untuk mempercepat dan memudahkan pengajuan proposal riset dan jadual ujian
seminar proposal riset, mahasiswa dapat melakukan prosedur pengajuan proposal
riset secara online (khususnya untuk langkah nomor 4 dan 5) dengan langkah
sebagai berikut:

6. Mahasiswa membuka web: bas.ui.ac.id


7. Pilih “Seminar/Sidang”.
8. Pilih “Proposal”.
9. Unggah proposal (dalam format PDF).
10. Selesai dan menunggu persetujuan dari KPS.

Apabila dalam pelaksanaannya prosedur online mengalami hambatan, maka


prosedur manual seperti yang diatur dalam Lampiran ini wajib dilaksanakan.

Halaman pertama website www.bas.ui.ac.id

98
Lampiran 21

PROSEDUR UJIAN TESIS KOMPREHENSIF

Sebelum melaksanakan Ujian Tesis Komprehensif, mahasiswa wajib sudah


dinyatakan lulus mata kuliah Publikasi Ilmiah. Ketentuan tentang penilaian mata
kuliah tersebut disampaikan dengan rinci dalam Lampiran 31. Publikasi Ilmiah
adalah kegiatan yang dirancang sebagai pelengkap ujian tesis komprehensif.
Kegiatan ini diamanatkan dalam SK Rektor UI No. 015/SK/R/UI/2016 tentang
Penyelenggaraan Program Magister di Universitas Indonesia Bab VI Pasal 19
butir (d), Pasal 20 butir (d), dan Pasal 21 butir (d).

Prosedur yang harus ditempuh mahasiswa untuk melaksanakan ujian tesis


komprehensif adalah sebagai berikut:
1. Setelah dinyatakan lulus ujian seminar hasil riset dan melakukan perbaikan
tesis, maka naskah tesis yang telah disetujui dan ditandatangani oleh kedua
PT, selanjutnya naskah tesis final sebanyak 5 eksemplar wajib diserahkan
kepada KPS untuk didistribusikan kepada calon Dewan Penguji (DP) yang
terdiri atas calon Ketua Sidang, kedua PT, dan dua orang calon Penguji Ahli
(diupayakan ada satu orang penguji luar UI).
2. Pada saat menyerahkan tesis final, mahasiswa diwajibkan menyerahkan (a)
log book kepada KPS untuk mengecek proses pembimbingannya, (b) surat
keterangan layak uji similaritas dan/atau bebas plagiarisme, dan (c) bukti
melakukan publikasi artikel ilmiah.
3. Penyerahan tesis final kepada KPS dilakukan paling lambat 4 (empat)
minggu sebelum tanggal dimulainya periode ujian tesis di semester berjalan
yang ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
4. Setelah KPS menandatangani tesis final, KPS akan membuat nota dinas
tentang usulan calon DP dan jadual ujian tesis komprehensif (hari, tanggal,
jam, dan tempat ujian).
5. Paling lambat 1 (satu) minggu sebelum jadual ujian tesis komprehensif, KPS
mengundang calon DP untuk mengadakan sidang awal yang akan
menentukan apakah tesis layak atau tidak layak untuk diujikan.
6. Jika hasil sidang DP menyatakan tesis layak diujikan, maka KPS akan
membuat nota dinas yang ditujukan kepada Pimpinan SIL untuk
mengeluarkan SK Penetapan DP. Sebaliknya, jika sidang calon DP
menyatakan tesis tidak layak untuk diujikan maka mahasiswa wajib
melakukan perbaikan sesuai masukan calon DP dalam waktu paling lama 1
(satu) bulan. Selanjutnya mahasiswa akan kembali ke langkah nomor 1
Lampiran ini.

99
7. Penetapan DP definitif dan waktu ujian dilakukan oleh Pimpinan SIL atas
usulan KPS melalui nota dinas. Langkah selanjutnya dapat dibaca secara rinci
di Lampiran 21d.
8. Ujian tesis komprehensif bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan secara bersama (berkelompok). Disebut komprehensif karena
pertanyaan yang diajukan tidak harus selalu berdasarkan tesis yang diajukan,
namun dapat dikembangkan ke semua aspek lingkungan lain yang materi
kuliahnya sudah diberikan selama menempuh pendidikan di SIL.
9. Ujian tesis komprehensif dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Sidang merangkap Ketua Penguji, dengan
dihadiri oleh kedua orang PT merangkap penguji, dua orang penguji ahli (satu
orang dosen UI dan satu orang penguji luar), dan dapat ditunjuk seorang
sekretaris sidang jika diperlukan (sebagai panitera yang bukan penguji), serta
boleh dihadiri oleh mahasiswa lainnya apabila ujian dinyatakan terbuka oleh
calon magister.
10. Pada waktu ujian tesis komprehensif mahasiswa wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang, berdasi, dan bawahan celana
panjang berwarna hitam.
11. Sebelum mahasiswa dipanggil masuk ke ruang ujian, Ketua Sidang
mengadakan rapat pra sidang untuk membahas kemajuan akademik, riset,
penulisan tesis, dan semua syarat yang diperlukan untuk sidang tesis
komprehensif dengan DP terutama dengan PT.
12. Pada waktu pembukaan sidang, Ketua Sidang akan menanyakan kesiapan
ujian (baik siap secara materi maupun siap dalam kesehatan fisik) kepada
calon magister.
13. Pada waktu penyampaian materi, mahasiswa diberikan waktu presentasi
maksimum 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya jawab
dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit.
14. Penilaian oleh para PT dan penguji mengacu kepada rubrik penilaian yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
15. Nilai ujian seminar proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh
masing-masing PT dan penguji yang kemudian dirata-ratakan (dari semua
penguji). Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh melebihi 10 poin
(10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka Ketua Sidang
akan memutuskan nilai akhir berdasarkan musyawarah diantara DP dan
sesuai dengan ketentuan penilaian yang berlaku di SIL.
16. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
17. Setelah ujian tesis komprehensif selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa
akan memperoleh risalah dan/atau kopi pertanyaan/masukan dari DP.
Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi tesisnya berdasarkan
masukan-masukan tersebut dalam waktu yang telah ditetapkan oleh Ketua

100
Sidang selambat-lambatnya 1 (satu) bulan dan/atau 1 (satu) minggu sebelum
tanggal yudisium SIL. Selain memperbaiki isi tesisnya, mahasiswa wajib
membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks.
18. Perbaikan isi tesis dalam bentuk matriks wajib ditandatangani oleh DP.
19. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian tesis komprehensif, wajib
memperbaiki tesisnya dengan bimbingan PT dalam waktu sekurang-
kurangnya satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian dijadualkan
ujian ulang. Ujian ulang hanya dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya satu
bulan sejak tanggal ujian pertama. Langkah selanjutnya kembali ke nomor 1
Lampiran ini.
20. Setelah perbaikan tesis selesai dan matriks perbaikan ditandatangani DP,
mahasiswa wajib menyerahkan tesis dan matriks perbaikan tersebut kepada
KPS untuk mendapatkan persetujuan final. Langkah selanjutnya untuk
finalisasi studi di SIL dapat dibaca secara rinci di Lampiran 21c.
21. Apabila sampai batas waktu 1 (satu) minggu sebelum rapat yudisium (yang
ditentukan oleh Pimpinan SIL berdasarkan SK Rektor tentang kegiatan
akademik), mahasiswa gagal menyerahkan tesis final, maka mahasiswa
tersebut tidak diikutsertakan dalam daftar mahasiswa yang memperoleh
yudisium (kelulusan) dan kepada yang bersangkutan akan diberlakukan
pembayaran Biaya Pendidikan (BP) untuk dinyatakan mahasiswa aktif.
22. Mahasiswa yang belum/tidak menyelesaikan semua urusan untuk keperluan
yudisium tidak diperkenankan menggunakan gelar akademik Magister Sains.

Prosedur Online
Untuk mempercepat dan memudahkan pengajuan proposal riset dan jadual ujian
seminar proposal riset, mahasiswa dapat melakukan prosedur pengajuan proposal
riset secara online (khususnya untuk langkah nomor 2 dan 3) dengan langkah
sebagai berikut:

1. Mahasiswa membuka web: bas.ui.ac.id


2. Pilih “Seminar/Sidang”.
3. Pilih “Sidang”.
4. Unggah naskah tesis (dalam format PDF).
5. Selesai dan menunggu persetujuan dari KPS.

Apabila dalam pelaksanaannya prosedur online mengalami hambatan, maka


prosedur manual seperti yang diatur dalam Lampiran ini wajib dilaksanakan.

101
Lampiran 22a

PROSES PENYELESAIAN NOTA DINAS UNTUK UJIAN SEMINAR


PROPOSAL RISET

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
PROPOSAL RISET DISETUJUI OLEH KPS UNTUK UJIAN SEMINAR
PROPOSAL RISET

1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar.
2. Gandakan naskah proposal riset Sdr. sebanyak 3 (tiga) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat (#964B00),
dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Sdr. akan memperoleh Surat Undangan Menguji
yang ditujukan kepada Ketua Sidang dan kedua PT.
4. Antarkan sendiri naskah proposal riset Sdr. dan Surat Undangan Menguji
serahkan kepada Ketua Sidang dan kedua PT.
5. Naskah proposal riset harus sudah diterima oleh Ketua Sidang dan kedua PT
selambat-lambatnya tiga (3) hari kerja sebelum tanggal ujian seminar
proposal riset.
6. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
7. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak tiga (3) eksemplar. Bagikan kepada Ketua Sidang
dan PT minimal 10 (sepuluh) menit sebelum ujian dimulai.
8. Datang lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi serta peralatan yang digunakan di ruang ujian.
Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki
kemeja putih dan celana panjang warna gelap (hitam, cokelat, atau biru tua).
Untuk perempuan atasan berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam,
cokelat, atau biru tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan
dengan pakaiannya.
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.
Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

102
Lampiran 22b

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
Nama: ................................................... Nilai: ...........................

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH


DINYATAKAN LULUS UJIAN SEMINAR PROPOSAL RISET

1. Segera perbaiki proposal riset berdasarkan masukan-masukan pada waktu


ujian. Waktu perbaikan proposal maksimal adalah SATU (1) bulan sejak
tanggal dinyatakan lulus.
2. Diskusikan dengan kedua PT hasil perbaikan proposal tersebut untuk
kemudian meminta tandatangan keduanya sebagai persetujuan.
3. Serahkan proposal yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh kedua PT
kepada KPS untuk dimintakan persetujuannya.
4. Setelah disetujui KPS, lakukan penyempurnaan instrumen riset, matangkan
metode penarikan sampel, sempurnakan rencana anggaran biaya, dan urus
semua keperluan administrasi untuk keperluan riset, misalnya surat-surat
untuk instansi terkait. Semua kegiatan tersebut didiskusikan dengan kedua PT
dan terekam dalam log book.
5. Setelah semua hal yang terkait riset dianggap sudah cukup dan kedua PT
sudah menyatakan Saudara dapat melakukan riset lapangan yang ditulis dan
ditandatangani di dalam log book, barulah Saudara dapat melaksanakan riset
lapangan.
6. Semua urusan administrasi surat yang terkait dengan pelaksanaan penelitian
di lapangan (surat ijin dari instansi, surat kepada instansi/lembaga/
perusahaan, dan lain-lain) wajib Saudara minta dan urus ke Bagian Akademik
BAS.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Sidang,

(.....................................)

103
Lampiran 22c

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH TESIS


DISETUJUI KPS UNTUK SEMINAR HASIL RISET (SHR)

1. Lakukan pengecekan dengan uji similaritas dan/atau uji plagiarisme ke BAS


atau Perpustakaan UI Pusat atau ke Unit lain di UI sampai Saudara
memperoleh hasil pengecekan dan dinyatakan layak. Lembar keterangan
tersebut termasuk dokumen yang harus diserahkan kepada KPS untuk
memperoleh nota dinas.
2. Bawa dan antarkan lembar nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS
di Gedung SIL/SKSG lantai dasar.
3. Gandakan naskah tesis Saudara sebanyak 3 (tiga) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat (pasca), dan
diberi lakban warna hitam.
4. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan
Menguji Seminar Hasil Riset yang ditujukan kepada Ketua Sidang dan kedua
PT.
5. Antarkan sendiri naskah tesis bersama surat undangan menguji seminar hasil
riset untuk Ketua Sidang dan kedua PT.
6. Dokumen (naskah tesis dan surat undangan) harus sudah diterima oleh Ketua
Sidang dan kedua PT selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal
ujian seminar hasil riset dilaksanakan.
7. Menyerahkan naskah tesis dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya 5 (lima)
hari kerja sebelum tanggal ujian.
8. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
9. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 3 (tiga) eksemplar. Bagikan kepada Ketua Sidang
dan kedua PT 10 (sepuluh) menit sebelum sidang dimulai. Gandakan juga
secukupnya bahan presentasi tersebut untuk dibagikan kepada mahasiswa
peserta seminar hasil riset.

104
10. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi serta peralatan yang digunakan di ruang ujian.
Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki
kemeja putih dan celana panjang warna gelap (hitam, cokelat, atau biru tua).
Untuk perempuan atasan berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam,
cokelat, atau biru tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan
dengan pakaiannya.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

105
Lampiran 22d

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
Nama Mahasiswa: …………………………… Nilai: …….

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN SETELAH DINYATAKAN LULUS


UJIAN SEMINAR HASIL RISET (SHR) DAN PERSIAPAN UNTUK
UJIAN TESIS KOMPREHENSIF

1. Segera perbaiki tesis berdasarkan masukan-masukan pada waktu ujian SHR.


Waktu perbaikan tesis maksimal adalah SATU (1) bulan sejak tanggal
dinyatakan lulus ujian SHR.
2. Diskusikan dengan kedua PT hasil perbaikan tesis tersebut untuk kemudian
meminta tandatangan kedua PT sebagai persetujuan.
3. Rencanakan dengan kedua PT mengenai waktu ujian tesis komprehensif
(hari, tanggal, dan jam) serta 2 (dua) orang calon penguji (satu orang dosen
UI dan satu orang lagi penguji luar dapat dosen perguruan tinggi selain UI
atau lembaga pemerintah dan/atau non pemerintah. Syarat calon penguji
luar/ahli adalah sekurang-kurangnya bergelar doktor dan menyampaikan
fotokopi biodata/CV sebagai lampiran surat usulan calon penguji
luar/ahli.Waktu ujian tesis komprehensif yang direncanakan harus 1
(satu) bulan ke depan sejak naskah tesis final diserahkan kepada KPS.
4. Serahkan tesis yang telah diperbaiki dan ditandatangani kedua PT kepada
KPS untuk dimintakan persetujuannya. Pada saat menyerahkan tesis final,
Saudara juga wajib menyerahkan usulan waktu ujian (satu bulan ke depan)
yang telah dibicarakan dan disepakati dengan kedua PT dan usulan kedua
orang calon penguji ahli/penguji luar.
5. Naskah tesis final yang diserahkan kepada KPS adalah 5 (lima) eksemplar
dengan dijilid menggunakan kertas karton warna coklat (#964B00) sebagai
cover, distaples, dan diberi lakban warna hitam tanpa diberi lapisan plastik.
6. Mahasiswa menyiapkan semua keperluan untuk melaksanakan ujian tesis
komprehensif apabila hasil sidang Dewan Penguji (DP) menyatakan bahwa
tesis Saudara layak untuk diuji. Jika dinyatakan tidak layak, maka mahasiswa
wajib memperbaiki naskah tesis sesuai masukan DP dan kembali ke langkah
nomor 2.
7. Jika dinyatakan layak untuk ujian, mahasiswa akan memperoleh
pemberitahuan berupa Surat Pemberitahuan Ujian Tesis dari SubBagian P2K
BAS paling lambat 3 (tiga) hari sebelum tanggal ujian tesis komprehensif.
8. Jika salah seorang PT atau salah seorang Penguji Luar/Ahli berhalangan hadir
pada tanggal yang telah ditetapkan, Saudara wajib melaporkan hal ini kepada
KPS untuk dicarikan jalan keluarnya.

106
9. Jika kedua orang Penguji Ahli/Luar berhalangan hadir pada tanggal ujian
yang ditetapkan, KPS akan membatalkan ujian dan akan menjadual ulang
waktu ujian.
10. Menyerahkan naskah tesis dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja sebelum tanggal ujian tesis komprehensif.
11. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
12. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Dibagikan kepada Ketua
Sidang, kedua Pembimbing Tesis, dan para Penguji Luar/Penguji Ahli
selambat-lambatnya 10 menit sebelum ujian dilaksanakan.
13. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan tayangan/
presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di
PSIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang warna gelap
(hitam, cokelat, atau biru tua). Untuk perempuan atasan berwarna putih dan
bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat, atau biru tua). Bagi pemakai jilbab,
pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Sidang,

(.....................................)

107
Lampiran 22e

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S2
Nama Mahasiswa: ……………………………… Nilai: …………….

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH


DINYATAKAN LULUS UJIAN TESIS KOMPREHENSIF

1. Segera perbaiki tesis berdasarkan masukan-masukan pada waktu ujian tesis


komprehensif. Waktu perbaikan tesis maksimal akan disampaikan pada saat
dinyatakan lulus dan tertulis dalam risalah sidang tesis.
2. Diskusikan dengan kedua PT hasil perbaikan tesis tersebut untuk kemudian
meminta tandatangan kedua PT sebagai persetujuan.
3. Serahkan tesis final yang telah diperbaiki dan ditandatangani kedua PT
kepada KPS untuk dimintakan persetujuan akhir. Lembar persetujuan tesis
final (Lampiran 5a – Magister) dibuat sebanyak 10 (sepuluh) lembar dan akan
ditandatangani oleh kedua PT dan para Penguji Ahli/Penguji Luar
(tandatangan dengan tinta warna biru).
4. Setelah KPS menyetujui tesis final, gandakan naskah tesis final Saudara
sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dengan difotokopi bolak balik, dijilid
dengan hard cover warna cokelat (#964B00), dengan huruf berwarna kuning
emas, dan diberi judul punggung (ikuti petunjuk pada Buku Pedoman ini
bagian depan).
5. Serahkan naskah tesis final yang telah dijilid masing-masing satu eksemplar
kepada kedua PT, Ketua Sidang, para Penguji Ahli/Penguji Luar, KPS, satu
eksemplar ke Bagian Akademik BAS, satu eksemplar ke Perpustakaan
SIL/SKSG, satu eksemplar ke Sekretariat SIL UI, satu eksemplar ke
Perpustakaan UI Pusat (dititipkan melalui perpustakaan SIL/SKSG), dan satu
eksemplar untuk arsip Saudara.
6. Pada saat menyerahkan naskah tesis final, Saudara diwajibkan pula untuk
menyerahkan naskah lengkap tesis Saudara dalam format PDF, bentuk soft
copy, dan dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS.
7. Saudara Magister baru wajib mengurus keperluan wisuda pascasarjana di
SubBagian P2K BAS Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Sidang,

(.....................................)

108
Lampiran 23

PROSEDUR PENGAJUAN PROPOSAL RISET DOKTORAL SAMPAI


PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL RISET

Pada saat seseorang resmi menjadi mahasiswa jenjang doktor di Program Studi
Ilmu Lingkungan (PSIL) akan diwajibkan membuat pra proposal riset dengan
mengikuti Buku Pedoman Penulisan dan Pengajuan Proposal Riset, Tesis, dan
Disertasi (BP4RTD) dan memiliki log book yang disetujui Ketua Program Studi
(KPS). Buku pedoman tersebut dibagikan kepada semua mahasiswa baru pada
Hari Penerimaan Mahasiswa Baru yang dihadiri oleh Pimpinan Sekolah Ilmu
Lingkungan (SIL) dan para KPS di lingkungan SIL. Log book adalah buku folio
bergaris ukuran A4 dengan tebal medium yang berfungsi sebagai jurnal harian
mahasiswa tentang segala sesuatu terkait dengan proses pembimbingan dan
risetnya. Log book wajib disediakan oleh mahasiswa dan akan diberi identitas
mahasiswa dan mendapat persetujuan (tandatangan) KPS. Seminggu setelah
pertemuan penerimaan mahasiswa baru tersebut, semua mahasiswa jenjang S3
wajib mengumpulkan pra proposal risetnya kepada KPS sebagai informasi awal
tentang minat riset mahasiswa.

Di semester pertama mahasiswa akan mengikuti mata kuliah Metode Penelitian


Lingkungan Lanjut. Mata kuliah Metode Penelitian Lingkungan Lanjut
mewajibkan mahasiswa jenjang doktor untuk menghasilkan proposal riset di akhir
mata kuliah. Oleh karena itu mahasiswa dalam waktu yang tidak terlalu lama
sudah dapat menghasilkan proposal riset yang cukup baik.

Pada awal semester pertama kepada setiap mahasiswa akan ditetapkan seorang
dosen tetap SIL untuk menjadi Pembimbing Akademik (PA). Penetapan calon PA
dilakukan oleh KPS berdasarkan peminatan riset mahasiswa yang bersangkutan,
tema utama rencana riset yang akan dilakukan, kedalaman materi yang akan
diriset (jika diperlukan akan dilakukan wawancara khusus), serta cluster riset
yang ada di SIL UI. Pembimbing Akademik akan ditetapkan dengan SK
Pimpinan SIL (Direktur atau Wakil Direktur SIL) berdasarkan
pengajuan/usulan KPS. Mahasiswa akan memperoleh salinan SK Pimpinan SIL
tentang penetapan PA. Surat Keputusan Pimpinan SIL tentang penetapan PA akan
diserahkan oleh SubBagian P2K BAS kepada masing-masing PA.

Pembimbing Akademik adalah dosen yang ditunjuk oleh Fakultas/Sekolah untuk


membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam hal menyusun rencana studi
sesuai dengan aturan yang berlaku, serta mengikuti perkembangan studi
mahasiswanya (Peraturan Rektor No. 016/2016 tentang Penyelenggaraan Program
Doktor di Universitas Indonesia). Tugas utama seorang PA di SIL adalah
membantu, membimbing, dan mengarahkan mahasiswa agar tidak menjumpai

109
masalah dalam kegiatan akademik maupun urusan non-akademik yang terkait
dengan kegiatan akademik. Pembimbing Akademik melaksanakan tugasnya dari
mulai ditetapkan sampai mahasiswa keluar dari UI (lulus atau putus studi).
Sebelum PA definitif ditetapkan oleh Pimpinan SIL, maka KPS bertindak sebagai
PA sementara sampai PA definitif ditetapkan sesuai dengan prosedur di atas.
Setelah mengetahui PA definitif dari KPS, mahasiswa berkewajiban bertemu
dengan PA untuk mengadakan perkenalan dan sekaligus melakukan diskusi awal
tentang rencana risetnya.

Pada akhir bulan ketiga, dihitung sejak mahasiswa memulai perkuliahan


semester pertama, PA memberikan arahan kepada mahasiswa untuk menemui
calon pembimbing disertasi (PD). Calon PD dapat diusulkan oleh mahasiswa
(sesuai dengan cluster risetnya) atau diarahkan oleh PAnya. Pembimbing
Disertasi terdiri atas tiga orang, yaitu Promotor (pembimbing utama) harus dosen
tetap UI dengan jabatan Guru Besar atau Lektor Kepala, Ko-Promotor 1 dan 2
dapat dosen (UI ataupun PT luar UI) atau dapat pula praktisi (lembaga pemerintah
atau non-pemerintah). Semua Ko-Promotor yang diusulkan wajib bergelar doktor
(S3) dan dengan jabatan sekurang-kurangnya lektor (jika dari perguruan tinggi).
Pembimbing Akademik dapat merangkap sebagai Promotor (jika Guru Besar atau
Lektor Kepala) atau Ko-Promotor. Pembimbing Disertasi (Promotor dan Ko-
Promotor) ditetapkan berdasarkan SK Rektor UI/Pimpinan SIL.

Mahasiswa wajib membawa calon proposal risetnya ke calon PD secara informal


dan melakukan diskusi tentang topik utama risetnya (aspek ontologis riset). Jika
semua calon PD sudah menyatakan kesediannya secara lisan menjadi PD definitif,
mahasiswa wajib segera melaporkan hal ini kepada KPS. Ketua Program Studi
akan segera membuat nota dinas kepada Pimpinan SIL untuk mengusulkan ketiga
calon PD menjadi PD definitif (Promotor dan Ko-Promotor). Mahasiswa
membawa nota dinas KPS ke SubBagian P2K BAS dan menunggu dari staf di
SubBagian P2K BAS surat permohonan resmi yang ditandatangani oleh Pimpinan
SIL yang ditujukan kepada ketiga calon PD. Selanjutnya, jika surat permohonan
resmi sudah diterima, mahasiswa wajib mengantarkan surat permohonan tersebut
kepada ketiga calon PD untuk mendapatkan persetujuan tertulis. Setelah
persetujuan tertulis diperoleh, mahasiswa membawa surat persetujuan tersebut ke
SubBagian P2K BAS untuk dibuatkan SK Penetapan PD (Promotor dan Ko-
Promotor) oleh Rektor/Pimpinan SIL. Jika ada calon PD yang tidak berkenan
menjadi pembimbing, mahasiswa wajib segera melaporkan hal ini kepada KPS
dan PA untuk dicarikan penggantinya. Semua proses yang telah diuraikan di atas
wajib dicatat dalam log book. Penetapan PD harus sudah selesai paling cepat
pada bulan keempat semester pertama dan paling lambat pada akhir
semester pertama.

Setelah mahasiswa mempunyai Promotor dan Ko-Promotor definitif paling cepat


di akhir bulan keempat semenjak perkuliahan di semester pertama, mahasiswa

110
wajib mengatur proses pembimbingan dengan ketiga PD dengan tujuan
menghasilkan proposal riset yang baik. Proses pembimbingan dilakukan
sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan untuk masing-masing pembimbing
atau sekurang-kurangnya 4 kali dalam satu semester untuk masing-masing
pembimbing. Semua proses pembimbingan wajib dicatat dan ditandatangani oleh
PD dalam log book. Jika Promotor dan Ko-Promotor sudah menyetujui materi
proposal riset dengan menandatangani proposal sebagai bukti setuju, maka
mahasiswa dapat mengajukan usulan untuk ujian proposal riset kepada KPS. Jika
semua persyaratan dipenuhi, ujian proposal riset paling cepat dapat dilakukan di
pertengahan semester kedua dan paling lambat di pertengahan semester ketiga.

Secara rinci proses pengajuan proposal riset untuk sampai pelaksanaan ujian
seminar proposal risetnya (dimulai dari selesainya draf proposal riset) disajikan
dalam langkah-langkah berikut ini:

1. Di semester pertama mahasiswa yang telah mempunyai PA mendiskusikan


proposal risetnya dan melakukan proses pembimbingan sekurang-kurangnya
3 kali pertemuan. Semua hasil pertemuan dan diskusi dengan PA wajib
direkam dan ditulis dalam log book dan dimintakan persetujuan (tandatangan)
PA.
2. Draf proposal riset yang telah didiskusikan dengan PA disempurnakan
dengan materi yang diberikan di mata kuliah Metode Penelitian Lingkungan
Lanjut yang diberikan di semester satu.
3. Pada akhir bulan ketiga di semester satu, PA mengarahkan mahasiswa untuk
mengusulkan dan menemui calon PD (Promotor dan Ko-Promotor).
Mahasiswa membawa calon proposal risetnya dan mendiskusikannya secara
informal dengan ketiga calon PD. Setiap kali pertemuan dengan calon PD,
hasilnya wajib dicatat dalam log book.
4. Jika ketiga calon PD sudah menyatakan kesediannya secara lisan menjadi PD
definitif, mahasiswa wajib segera melaporkan hal ini kepada KPS.
5. Ketua Program Studi akan segera membuat nota dinas kepada Pimpinan SIL
untuk mengusulkan ketiga calon PD menjadi PD definitif (Promotor dan Ko-
Promotor). Mahasiswa membawa nota dinas KPS ke SubBagian P2K BAS
dan menunggu dari staf di SubBagian P2K BAS surat permohonan resmi
yang ditandatangani oleh Pimpinan SIL yang ditujukan kepada ketiga calon
PD.
6. Jika surat permohonan resmi sudah diterima, mahasiswa wajib mengantarkan
surat permohonan tersebut kepada ketiga calon PD untuk mendapatkan
persetujuan tertulis. Setelah persetujuan tertulis diperoleh, mahasiswa
membawa surat persetujuan tersebut ke SubBagian P2K BAS untuk
dibuatkan SK Penetapan PD (Promotor dan Ko-Promotor) oleh Rektor/
Pimpinan SIL.

111
7. Jika ada calon PD yang tidak berkenan menjadi pembimbing, mahasiswa
wajib segera melaporkan hal ini kepada KPS dan PA untuk dicarikan
penggantinya. Semua proses tersebut wajib dicatat dalam log book.
8. Pada saat mahasiswa mempersiapkan proposal risetnya, mahasiswa juga
wajib membuat telaah kritis (critical review appraisal) dari sejumlah jurnal
ilmiah internasional dan nasional terkait dengan masalah penelitiannya yang
disampaikan dalam tinjauan pustaka (bab 2 proposal riset). Jumlah jurnal
yang ditelaah untuk proposal sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) jurnal
internasional dan 40 (empat puluh) jurnal nasional, yang terakreditasi baik.
9. Telaah kritis dibuat dalam sebuah ikhtisar berupa matriks yang menjadi
lampiran dari proposal riset yang diajukan. Matriks dapat dilihat pada bagian
akhir buku pedoman ini.
10. Proses bimbingan dengan PD dilakukan paling sedikit satu bulan sekali atau
paling sedikit 4 kali dalam satu semester untuk masing-masing pembimbing.
Semua masukan dan hasil diskusi dengan para PD wajib dicatat di dalam log
book dan ditandatangani oleh PD.
11. Proposal yang telah disetujui dan ditandatangani oleh ketiga PD diserahkan
kepada KPS untuk dibuatkan nota dinas tentang usulan jadual waktu ujian
proposal risetnya kepada Pimpinan SIL. Ujian proposal riset paling cepat
dilakukan pada pertengahan semester kedua dan paling lambat di pertengahan
semester ketiga. Jika pada akhir semester 4 mahasiswa belum/tidak
dinyatakan lulus ujian proposal riset, maka mahasiswa dinyatakan putus
studi.
12. Setelah KPS menandatangani proposal riset, KPS akan membuat nota dinas
tentang usulan Dewan Penguji 1 (DP1, yang terdiri atas Ketua Sidang
merangkap penguji, PD, dan dua orang Penguji Ahli/Penguji Luar) dan
usulan jadual ujian proposal riset (hari, tanggal, jam, dan tempat ujian)
kepada Pimpinan SIL. Langkah selanjutnya dapat dibaca secara rinci di
Lampiran 30a.
13. Ujian proposal riset bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan secara bersama (berkelompok).
14. Ujian seminar proposal riset dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Sidang merangkap Ketua Penguji, semua
PD, dan dua orang Penguji Ahli/Penguji Luar (dapat diusulkan oleh
mahasiswa), terdiri atas satu orang dosen UI dan satu orang bukan dari UI
(dapat dosen PT lain atau dari lembaga pemerintah atau lembaga non-
pemerintah). Ketua Sidang ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
15. Ujian proposal riset dihadiri oleh semua mahasiswa seangkatannya dan dapat
pula dihadiri oleh mahasiswa lain, berlangsung secara terbuka melalui dua
tahap yaitu penyajian proposal dan tanya jawab dengan waktu ujian sekurang-
kurangnya dua (2) jam.
16. Pada waktu ujian proposal riset mahasiswa wajib memakai pakaian dengan
ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih lengan
panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki, atasan

112
kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang berwarna
hitam.
17. Pada waktu ujian seminar proposal riset, mahasiswa diberikan waktu
presentasi maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti
dengan tanya jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit.
Mahasiswa yang hadir tidak ikut dalam diskusi/tanya jawab.
18. Ujian proposal riset adalah kegiatan akademik terjadual dalam rangka
mengevaluasi usulan riset, memantapkan rencana riset, dan legitimasi untuk
melakukan riset bagi seorang kandidat doktor.
19. Ujian proposal riset mencakup penguasaan pengetahuan dalam hal
menyampaikan rumusan masalah riset, menetapkan tujuan riset,
mengemukakan teori-teori utama pendukung riset, mengungkapkan
originality (keaslian) dan novelty (keterbaruan) riset, penguasaan
perkembangan mutakhir (state of the arts) dalam bidang ilmu maupun bidang
minat riset, dan metodologi riset yang sesuai dengan tujuan riset.
20. Penilaian oleh DP1 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
21. Nilai ujian proposal riset diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP1 yang
kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh
melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka
Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian
yang berlaku di SIL
22. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian seminar proposal riset apabila nilai rata-
rata yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
20. Setelah ujian proposal riset selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa akan
memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari DP1.
Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi proposal risetnya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian.
Selain memperbaiki isi proposal risetnya, mahasiswa wajib membuat ikhtisar
perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu satu bulan sejak
dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan perbaikan naskah
proposalnya tanpa pemberitahuan kepada PD dan/atau KPS, maka kelulusan
dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan ujian proposal riset ulang.
23. Mahasiswa yang ditunda lulusnya wajib melakukan perbaikan atas isi
proposal risetnya berdasarkan masukan-masukan dari DP1 paling lama satu
(1) bulan sejak tanggal ujian. Setelah perbaikannya disetujui dan
ditandatangani PD, perbaikan proposal riset tersebut wajib diserahkan kepada
Ketua Sidang Proposal Riset untuk diberi nilai tanpa harus menyelenggarakan
ujian proposal riset ulang.
24. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian proposal riset, wajib
memperbaiki proposal risetnya dengan bimbingan PD dalam waktu paling
lama satu (1) bulan sejak tanggal ujian untuk kemudian dijadualkan ujian
proposal riset ulang. Proses selanjutnya kembali ke nomor 11 Lampiran ini.

113
25. Proposal riset yang telah diperbaiki dan ditandatangani PD setelah dinyatakan
lulus ujian proposal riset wajib diserahkan kepada KPS untuk dokumentasi
program studi.

114
Lampiran 24

PROSEDUR PELAKSANAAN RISET LAPANGAN S3

1. Setelah dinyatakan lulus ujian proposal riset, calon doktor wajib


mendiskusikan substansi risetnya, terutama instrumen yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data dengan PD sampai ketiga orang PD setuju dan
memberikan ijin untuk melakukan riset lapangan. Ijin untuk melakukan riset
lapangan/mengumpulkan data harus dinyatakan secara tertulis yang
ditandatangani oleh PD dalam log book.
2. Semua materi diskusi dengan PD wajib direkam dalam buku bimbingan dan
log book serta wajib ditandatangani oleh PD.
3. Segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan riset lapangan, baik
substansi, instrumen, metode, dan lain-lain, harus sesuai dengan hasil diskusi
antara mahasiswa dengan ketiga PD yang terekam dalam log book.
4. Selama mengadakan riset di lapangan. calon doktor diwajibkan berkonsultasi
dengan PD-nya secara berkala. Waktu konsultasi diatur dan disepakati antara
calon doktor dengan PD.
5. Segala sesuatu yang terkait dengan administrasi dan surat menyurat
menyangkut kegiatan riset, harus diurus oleh calon doktor dengan SubBagian
P2K BAS Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia.

115
Lampiran 25

UJIAN HASIL RISET JENJANG DOKTOR

Ujian Hasil Riset untuk jenjang doktoral terdiri atas 2 ujian, yaitu Ujian Hasil
Riset 1 (normatif dilaksanakan di semester 3) dan Ujian Hasil Riset 2 (normatif
dilaksanakan di semester 4). Ujian hasil riset 1 dapat dilaksanakan apabila PD
menyatakan bahwa tulisan disertasi sudah mencakup 100% data yang
dikumpulkan di lapangan dan telah dilakukan analisis terhadap data yang
dikumpulkan (belum termasuk pembahasan dan penarikan kesimpulan). Ujian
hasil riset 2 dapat dilaksanakan apabila PD menyatakan naskah disertasi sudah
100% selesai dan final (format sesuai BP4RTD). Atas persetujuan PD dan PA,
mahasiswa dapat mengajukan pelaksanaan kedua ujian hasil riset dalam satu
semester berjalan, baik di semester 3 maupun di semester 4 dalam isian IRS.

Ujian hasil riset 1 paling cepat dilaksanakan pada pertengahan semester 3 dan
paling lambat pada akhir semester 4. Ujian hasil riset 2 paling cepat dilaksanakan
pada akhir semester 3 dan paling lambat dilaksanakan pada akhir semester 5.
Apabila sampai akhir semester 10 mahasiswa belum dinyatakan lulus ujian hasil
riset 2, maka mahasiswa tersebut dinyatakan putus studi.

Langkah-langkah untuk mempersiapkan dan mengajukan ujian hasil riset adalah


sebagai berikut:
1. Setelah selesai melakukan riset lapangan, pengumpulan data, dan penulisan
disertasi, naskah disertasi wajib didiskusikan dengan PD dan wajib
ditandatangani PD (Promotor dan Ko-Promotor).
2. Mahasiswa bersama dengan PD harus menyepakati dan mengajukan usulan
untuk pelaksanaan ujian hasil riset 1 kepada KPS.
3. Usulan pelaksanaan ujian hasil riset 1 dan naskah disertasi yang telah
ditandatangani oleh PD segera diserahkan kepada KPS untuk dimintakan
persetujuan 2 (dua) minggu sebelum tanggal ujian. Selanjutnya KPS akan
membuat nota dinas tentang usulan Dewan Penguji 2 (DP2, yang terdiri atas
semua DP1 ditambah satu orang Penguji Ahli/Penguji Luar, sangat
disarankan penguji non-UI) dan waktu ujian seminar hasil riset 1.
4. Pada waktu menyerahkan disertasi, kandidat doktor diwajibkan menyerahkan
log book kepada KPS untuk mengecek proses pembimbingannya dan
keterangan layak uji similaritas/uji bebas plagiarisme. Syarat lain yang wajib
dipenuhi adalah jika mahasiswa yang bersangkutan telah menghadiri
sekurang-kurangnya lima (5) kali ujian hasil riset mahasiswa lain (dibuktikan
dengan mengisi Kartu Bukti Hadir (KBH) Ujian Hasil Riset. Langkah
selanjutnya dapat dibaca secara rinci di Lampiran 30c.

116
5. Ujian hasil riset 1 adalah kegiatan akademik terjadual dalam rangka
mengevaluasi hasil pekerjaan penelitian yang telah dilakukan oleh seorang
kandidat doktor.
6. Ujian hasil riset 1 mencakup penguasaan menyampaikan hasil-hasil dan
temuan-temuan penelitian, kemampuan analisis dan kemampuan
membuktikan hipotesis (jika ada) dengan menggunakan metode-metode yang
relevan sesuai dengan tujuan penelitian.
7. Ujian hasil riset 1 bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan bersama (kelompok).
8. Ujian hasil riset 1 paling cepat ditempuh pada pertengahan semester ketiga
dan paling lambat pada akhir semester keempat.
9. Ujian hasil riset 1 dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang diusulkan
oleh KPS sebagai Ketua Penguji, dihadiri oleh Promotor dan semua Ko-
Promotor, tiga orang Penguji Luar/Penguji Ahli, seorang sekretaris sidang
(sebagai panitera bukan penguji), serta dapat dihadiri oleh semua mahasiswa
seangkatannya maupun mahasiswa lain.
10. Ujian seminar hasil 1 riset berlangsung secara terbuka melalui dua tahap yaitu
penyajian proposal dan tanya jawab dengan waktu ujian sekurang-kurangnya
dua (2) jam
11. Pada waktu ujian hasil riset 1 kandidat doktor wajib memakai pakaian dengan
ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih lengan
panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki, atasan
kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang berwarna
hitam.
12. Pada waktu ujian hasil riset 1, kandidat doktor diberikan waktu presentasi
maksimum adalah 20 (dua puluh) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya
jawab dengan waktu maksimum 90 (sembilan puluh) menit.
13. Penilaian oleh DP2 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
14. Nilai ujian hasil riset 1 diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP2 yang
kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh
melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka
Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian
yang berlaku di SIL
15. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian hasil riset 1 apabila nilai rata-rata yang
diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
16. Setelah ujian hasil riset 1 selesai dan dinyatakan lulus, mahasiswa akan
memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari DP2.
Mahasiswa wajib melakukan perbaikan atas isi disertasiya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama dua (2) bulan sejak tanggal ujian hasil
riset 1. Selain memperbaiki isi disertasinya, mahasiswa wajib membuat
ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu dua bulan sejak
dinyatakan lulus mahasiswa tidak menyerahkan perbaikan naskah
disertasinya tanpa pemberitahuan kepada PD dan/atau KPS, maka kelulusan

117
dibatalkan dan mahasiswa wajib melakukan ujian hasil riset 1 ulang. Langkah
yang lebih rinci dapat dibaca di Lampiran 30b.
17. Kandidat doktor yang dinyatakan tidak lulus ujian hasil riset 1 dapat
mengulang ujian hasil riset 1 paling cepat satu (1) bulan dan paling lambat
empat (4) bulan setelah ujian hasil riset 1 yang pertama.
18. Kandidat doktor yang tidak lulus ujian hasil riset 1 pada kesempatan kedua
dinyatakan putus studi.
19. Setelah selesai ujian hasil riset 1 dan dinyatakan lulus, maka langkah untuk
mempersiapkan ujian hasil riset 2 kembali ke langkah nomor 2 Lampiran ini.
Dalam pelaksanaan ujian hasil riset 2, susunan DP2 dan ketentuan yang
berlaku dalam ujian hasil riset 1 tidak berubah. Perubahan hanya pada naskah
disertasi yang diajukan, yaitu naskah disertasi harus 100% final untuk ujian
hasil riset 2, termasuk kemampuan sintesis sampai kepada pengungkapan hal
baru (novelty) dari penelitian.
20. Selama proses pembimbingan setelah ujian hasil riset 1, kandidat doktor
wajib mempersiapkan artikel ilmiah yang berasal dari hasil risetnya (satu
atau lebih artikel) untuk dipublikasikan ke dalam satu atau lebih jurnal ilmiah
internasional yang baik atau paling rendah jurnal ilmiah nasional terakreditasi
A oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Kemristek-Dikti.

118
Lampiran 26

SIDANG PROMOSI TERTUTUP

Sebelum melaksanakan Sidang Promosi Tertutup, kandidat doktor wajib sudah


dinyatakan lulus mata kuliah Publikasi Ilmiah Internasional Hasil Riset.
Ketentuan tentang penilaian mata kuliah tersebut disampaikan dengan rinci dalam
Lampiran 31. Publikasi Ilmiah Hasil Riset adalah kegiatan yang dirancang sebagai
pelengkap sidang promosi tertutup. Kegiatan ini diamanatkan dalam SK Rektor
UI No. 016/SK/R/UI/2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di
Universitas Indonesia Bab VI Pasal 16 butir (d) dan Pasal 17 butir (d dan e).

Adapun prosedur persiapan dan pelaksanaan sidang promosi tertutup adalah


sebagai berikut:
1. Setelah perbaikan disertasi yang telah ditandatangani oleh PD, naskah
disertasi diserahkan kepada KPS sebanyak 8 (delapan) eksemplar untuk
meminta persetujuan dan didistribusikan kepada DP2 ditambah satu orang
calon Penguji Ahli/Penguji Luar. Ketua Program Studi akan menyampaikan
nota dinas tentang usulan Dewan Penguji 3 (DP3, terdiri atas semua DP2
ditambah satu orang Penguji Ahli/Penguji Luar) dan jadual (hari, tanggal,
waktu, dan tempat) ujian kepada Pimpinan SIL. Langkah-langkah rinci pada
tahap selanjutnya dapat dibaca di Lampiran 30c.
2. Calon doktor bersama PD dan/atau Penguji Ahli/Penguji Luar menyepakati
usulan waktu pelaksanaan ujian promosi tertutup. Usulan tersebut dalam
bentuk tertulis dalam log book dan ditandatangani oleh PD.
3. Usulan waktu pelaksanaan ujian promosi tertutup dan naskah disertasi final
sebanyak 8 (delapan) eksemplar diserahkan kepada KPS paling lambat 1
(satu) bulan sebelum jadual sidang promosi tertutup yang diusulkan.
4. Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum tanggal ujian promosi tertutup yang
diusulkan, KPS mengundang DP3 untuk mengadakan pertemuan awal yang
akan membahas dan menentukan apakah naskah disertasi yang diajukan layak
diujikan atau tidak.
5. Jika hasil sidang DP3 menyatakan disertasi layak diujikan, maka KPS akan
membuat nota dinas yang ditujukan kepada Pimpinan SIL untuk
mengeluarkan SK pelaksanaan ujian promosi tertutup. Sebaliknya, jika sidang
DP3 menyatakan disertasi tidak layak untuk diujikan maka calon doktor
wajib melakukan perbaikan sesuai masukan DP3 dalam waktu paling lama 1
(satu) bulan. Selanjutnya calon doktor akan kembali ke langkah nomor 1
Lampiran ini.
6. Sidang promosi tertutup adalah kegiatan akademik terjadual dalam rangka
mengevaluasi hasil pekerjaan penelitian komprehensif yang telah dilakukan

119
oleh seorang calon doktor. Sidang promosi tertutup setara dengan ujian akhir
studi doktoral.
7. Sidang promosi tertutup mencakup penguasaan menyampaikan hasil-hasil
dan temuan-temuan penelitian, kemampuan analisis dan kemampuan
membuktikan hipotesis (jika ada) dengan menggunakan metode-metode
terbaru (state of the arts), atau metode baku yang relevan sesuai dengan
tujuan penelitian, kemampuan sintesis sampai kepada pengungkapan hal baru
(novelty) dari penelitian.
8. Sidang promosi tertutup bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan bersama (kelompok).
9. Sidang promosi tertutup paling cepat ditempuh pada pertengahan semester
keempat dan paling lambat pada akhir semester keenam.
10. Sidang promosi tertutup dipimpin oleh KPS atau dosen tetap SIL yang
diusulkan oleh KPS sebagai Ketua Penguji, dihadiri oleh semua DP3, dan
seorang sekretaris sidang (sebagai panitera bukan penguji).
11. Sidang Promosi Tertutup berlangsung secara tertutup yang diselenggarakan
dalam dua (2) tahap, yaitu penyajian disertasi dan tanya jawab dengan waktu
ujian sekurang-kurangnya dua (2) jam.
12. Pada waktu sidang promosi tertutup calon doktor wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, atasan baju putih
lengan panjang dan bawahan rok berwarna hitam dan (b) untuk laki-laki,
atasan kemeja berwarna putih lengan panjang dan bawahan celana panjang
berwarna hitam.
13. Sebelum mahasiswa dipanggil masuk ke ruang ujian, Ketua Sidang
mengadakan rapat pra sidang untuk membahas kemajuan akademik, riset,
penulisan disertasi, dan semua syarat yang diperlukan untuk sidang promosi
tertutup dengan DP terutama dengan PD.
14. Pada waktu pembukaan sidang, Ketua Sidang akan menanyakan kesiapan
ujian (baik siap secara materi maupun siap dalam kesehatan fisik) kepada
calon doktor.
15. Pada waktu penyampaian materi, calon doktor diberikan waktu presentasi
maksimum adalah dua puluh (20) menit dan setelahnya diikuti dengan tanya
jawab dengan waktu minimum sembilan puluh (90) menit.
16. Penilaian oleh DP3 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
17. Nilai sidang promosi tertutup diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP3 yang
kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak boleh
melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10 poin, maka
Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan ketentuan penilaian
yang berlaku di SIL
18. Calon doktor dinyatakan lulus sidang promosi tertutup apabila nilai rata-rata
yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
19. Setelah sidang promosi tertutup selesai dan dinyatakan lulus, calon doktor
akan memperoleh risalah dan/atau fotokopi pertanyaan/masukan dari DP3.

120
Calon doktor wajib melakukan perbaikan atas isi disertasiya berdasarkan
masukan-masukan tersebut paling lama satu (1) bulan sejak tanggal sidang
promosi tertutup. Selain memperbaiki isi disertasinya, mahasiswa wajib
membuat ikhtisar perbaikan itu dalam bentuk matriks. Jika batas waktu satu
bulan sejak dinyatakan lulus calon doktor tidak menyerahkan perbaikan
naskah disertasinya tanpa pemberitahuan kepada PD dan/atau KPS, maka
kelulusan dibatalkan dan calon doktor wajib melakukan sidang promosi
tertutup ulang. Langkah yang lebih rinci dapat dibaca di Lampiran 30f.
20. Calon doktor yang tidak lulus sidang promosi tertutup dapat mengulang
sidang tersebut paling cepat satu (1) bulan dan paling lambat empat (4) bulan
setelah sidang promosi tertutup yang pertama.
21. Calon doktor yang tidak lulus sidang promosi tertutup pada kesempatan
kedua dinyatakan putus studi.

121
Lampiran 27

SIDANG PROMOSI TERBUKA

1. Sidang promosi terbuka adalah kegiatan akademik terjadual dalam rangka


mengevaluasi disertasi calon doktor (promovendus) untuk memperoleh gelar
akademik tertinggi, Doktor.
2. Sidang promosi terbuka mencakup kemampuan analisis, kemampuan
sintesis, kemampuan menyampaikan penemuan hal-hal yang baru (novelty),
aplikasi dan implementasi pendekatan atau metode baru (state of the arts),
dan kontribusi pada pengembangan ilmu.
3. Setelah sidang promosi tertutup dinyatakan lulus dan naskah disertasi telah
diperbaiki berdasarkan masukan-masukan DP3 pada saat sidang promosi
tertutup, calon doktor wajib meminta persetujuan dan tandatangan PD.
4. Naskah disertasi yang telah ditandatangani PD diserahkan kepada KPS
untuk meminta persetujuan dan selanjutnya KPS akan menyampaikan nota
dinas tentang usulan Dewan Penguji 4 (DP4, terdiri atas semua DP3
ditambah Ketua Sidang yang biasanya adalah Pimpinan SIL atau
didelegasikan kepada salah seorang Guru Besar) sidang promosi terbuka dan
jadual (hari, tanggal, waktu, dan tempat) ujian kepada Rektor/Pimpinan SIL.
Langkah selanjutnya yang lebih rinci dapat dibaca di Lampiran 30g.
5. Pada saat penyerahan naskah disertasi final, calon doktor juga wajib
menyerahkan Kartu Bukti Hadir (KBH) yang membuktikan bahwa calon
doktor telah hadir dalam paling sedikit sepuluh (10) kali ujian promosi
terbuka calon doktor lain sebelumnya.
6. Sidang promosi terbuka bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan bersama (kelompok).
7. Sidang promosi terbuka diadakan setelah calon doktor dinyatakan lulus
dalam sidang promosi tertutup.
8. Sidang promosi terbuka paling cepat ditempuh pada awal semester kelima
dan paling lambat pada akhir semester keenam.
9. Pada waktu sidang promosi terbuka calon doktor wajib memakai pakaian
dengan ketentuan sebagai berikut: (a) untuk perempuan, kebaya dan kain
atau pakaian nasional lain dan b) untuk laki-laki, atasan kemeja berwarna
putih lengan panjang, berdasi, memakai jas formal, dan bawahan celana
panjang dengan warna yang serasi dengan jas formalnya..
10. Sidang promosi terbuka berlangsung secara terbuka yang diselenggarakan
dalam tiga (3) tahap, yaitu penyajian ringkasan disertasi selama lima belas
(15) menit, tanya jawab dengan waktu kurang lebih tujuh puluh lima (75)
menit, dan pengumuman kelulusan ujian promosi terbuka dalam waktu 30
menit.
11. Nilai akhir ujian promosi terbuka meliputi nilai ujian proposal riset, nilai
sidang promosi tertutup, serta nilai sidang promosi terbuka itu sendiri.

122
12. Penilaian oleh DP4 mengacu kepada rubrik penilaian yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan SIL.
13. Nilai sidang promosi terbuka diberikan dengan rentang 0-100 oleh DP4
yang kemudian dirata-ratakan. Perbedaan nilai diantara para penguji tidak
boleh melebihi 10 poin (10%). Apabila ada perbedaan nilai lebih dari 10
poin, maka Ketua Sidang akan memutuskan nilai akhir sesuai dengan
ketentuan penilaian yang berlaku di SIL
14. Calon doktor dinyatakan lulus sidang promosi terbuka apabila nilai rata-rata
yang diperoleh serendah-rendahnya 70 (B).
15. Calon doktor wajib menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan sidang promosi terbuka (materi presentasi, undangan, dan
kebutuhan lainnya) dengan SubBagian P2K BAS.
16. Pada waktu melaksanakan sidang promosi terbuka, calon doktor didampingi
sepasang paranymph (pendamping) yang wajib menggunakan pakaian
dengan ketentuan: (a) laki-laki menggunakan pakaian sipil lengkap; (b)
perempuan memakai kebaya.
17. Setelah dinyatakan lulus sebagai doktor, doktor baru wajib memperbaiki
disertasinya dan meminta persetujuan berupa tandatangan dari DP4.
Langkah selanjutnya secara rinci dapat dibaca di Lampiran 30h.
18. Perbaikan disertasi untuk finalisasi sampai pada penyerahan disertasi final
paling lambat adalah satu (1) minggu sebelum tanggal yudisium yang
ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
19. Apabila disertasi final belum/tidak diserahkan ke Sekolah Ilmu Lingkungan
dan DP4 Sidang Promosi Terbuka, maka yang bersangkutan tidak
diperkenankan memakai gelar akademik Doktor.
20. Ketentuan khusus yang terkait dengan penyelenggaraan ujian promosi
terbuka disampaikan dalam Lampiran 27.

123
Lampiran 28

KETENTUAN PELAKSANAAN SIDANG PROMOSI TERBUKA

Waktu Pelaksanaan
1. Sidang promosi terbuka Sekolah Ilmu Lingkungan diadakan pada hari kerja
yaitu Senin sampai Jumat.
2. Segala urusan administrasi dan juga biaya (jika ada) yang terkait dengan
kegiatan sidang promosi terbuka dapat ditanyakan kepada Sub-Bagian P2K
BAS.
3. Penggunaan hari Sabtu untuk sidang promosi terbuka baru dapat
dilaksanakan apabila calon doktor mengajukan permohonan tertulis kepada
Pimpinan SIL (Direktur atau Wakil Direktur).
4. Pengajuan permohonan tertulis untuk sidang promosi terbuka pada hari Sabtu
paling lambat dilakukan tiga (3) minggu sebelum tanggal ujian promosi.
5. Formulir permohonan tertulis dapat diminta oleh calon doktor pada Sub-
Bagian P2K BAS.
6. Apabila permohonan untuk melaksanakan ujian promosi doktor disetujui oleh
Pimpinan SIL, maka calon doktor wajib mengurus pelaksanaan sidangnya ke
SubBagian P2K BAS.
7. Rincian biaya (jika ada) yang akan ditanggung oleh calon doktor untuk
sidang promosi terbuka pada hari Sabtu dapat ditanyakan kepada SubBagian
Keuangan BAS.

Persiapan Pelaksanaan
1. Calon doktor wajib menyerahkan bukti berupa: satu (1) makalah ilmiah hasil
risetnya sebagai penulis utama yang dapat didampingi oleh tim promotor
yang sekurang-kurangnya sudah diterima (accepted) untuk diterbitkan dalam
jurnal internasional yang terindeks dalam pangkalan data jurnal internasional,
atau dua (2) makalah ilmiah yang sudah diterbitkan dalam jurnal nasional
yang terakreditasi, atau empat (4) makalah ilmiah yang sudah diterbitkan
dalam prosiding (SK Rektor UI No. 2200/SK/R/UI/2013 Ps. 16 (4). Bukti
dapat berupa soft copy atau hard copy makalah atau fotokopi jurnal atau
prosiding yang bersangkutan atau accepted letter dari jurnal yang
bersangkutan dan diserahkan paling lambat dua (2) minggu sebelum tanggal
sidang promosi terbuka.
2. Calon doktor wajib menyerahkan draf ringkasan disertasi kepada Ketua
Program Studi (KPS) paling lambat dua (2) minggu sebelum tanggal sidang
promosi terbuka.
3. Draf ringkasan disertasi akan dikoreksi dan hasil koreksiannya akan
dikembalikan kepada calon doktor paling lambat tiga (3) hari sebelum tanggal
sidang promosi terbuka.

124
4. Calon doktor wajib membuat perbaikan berdasarkan koreksi reader resmi
yang ditetapkan Pimpinan SIL pada ringkasan disertasinya. Selanjutnya calon
doktor wajib memperbanyak ringkasan disertasi menjadi Buku Ringkasan
Disertasi (contoh di Lampiran 28).
5. Calon doktor wajib menyerahkan naskah disertasi yang telah dijilid (dengan
soft cover dan dilakban) kepada DP4 lima (5) hari kerja sebelum tanggal
sidang promosi terbuka. Naskah disertasi diserahkan kepada DP4 bersama-
sama dengan surat undangan sidang promosi terbuka (surat undangan dari
SubBagian P2K BAS).
6. Calon doktor wajib membuat teks orasi sidang promosi terbukanya untuk
durasi maksimum lima belas (15) menit. Tayangan dalam format powerpoint
untuk menunjang orasi ujian sangat dianjurkan untuk dibuat. Apabila calon
doktor membuat tayangan untuk menunjang presentasi, maka tayangan
tersebut hanya ditampilkan saat presentasi dan tidak digunakan untuk
keperluan tanya jawab dengan para penguji.
7. Calon doktor wajib mengurus semua keperluan pelaksanaan sidang promosi
terbuka paling lambat tiga (3) minggu sebelum tanggal sidang promosi
terbuka. Keperluan tersebut adalah:
(a) Pembuatan spanduk, undangan, dan dokumentasi untuk sidang promosi
terbuka. Untuk keperluan ini calon doktor dapat menghubungi staf Sub-
Bagian Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas (P2F) BAS.
(b) Jika memerlukan pembuatan taman kecil/taman hias pada waktu sidang
promosi terbuka dapat menghubungi staf SubBagian P2F BAS.
(c) Gladi resik sidang promosi terbuka. Gladi resik dilaksanakan paling
lambat dua (2) hari sebelum tanggal ujian promosi terbuka (tidak
termasuk hari Sabtu/Libur). Untuk keperluan ini calon doktor dapat
memperoleh nota dinas dari KPS untuk diserahkan ke SubBagian P2K
BAS. Pada waktu gladi resik calon doktor harus membawa teks orasi
ujian dan dua (2) orang pendamping (paranymph). Pemimpin acara gladi
resik adalah KPS atau Dosen Tetap SIL yang ditugaskan oleh Pimpinan
atau Kepala BAS atau Koordinator SubBagian P2K BAS. Pada waktu
gladi resik dilaksanakan, calon doktor wajib menaati semua mata acara
yang tertuang dalam skenario pelaksanaan sidang promosi terbuka sesuai
Lampiran SK Rektor UI No. 2200/SK/R/UI/2013 tentang Tatacara
Penyelenggaraan Ujian Promosi Doktor. Jika tidak ada halangan,
kegiatan gladi resik akan dihadiri oleh Pimpinan SIL/KPS.
8. Calon doktor dapat memberi kuasa kepada anggota keluarga atau orang lain
untuk mengurus semua keperluan pelaksanaan sidang promosi terbukanya.
Kuasa tersebut dibuat tertulis sebagai Surat Kuasa (formatnya dapat diminta
pada SubBagian P2K BAS) untuk diperlihatkan pada waktu orang yang diberi
kuasa mengurus segala keperluan sidang promosi terbuka di BAS.
9. Buku Ringkasan Disertasi yang telah dicetak (wajib sesuai BP4RTD)
diserahkan kepada SubBagian P2K BAS paling lambat satu (1) hari sebelum
pelaksanaan sidang promosi terbuka.

125
10. Hal lain mengenai konsumsi dan pembuatan cinderamata untuk para penguji
dan undangan sidang promosi terbuka diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:
Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Ilmu Lingkungan tidak
mewajibkan calon doktor menyediakan makan secara prasmanan untuk
para penguji dan undangan. Para penguji dan undangan cukup diberikan
konsumsi sederhana. Namun, apabila calon doktor berniat memberikan
konsumsi di luar ketentuan di atas, maka segala sesuatu yang terkait hal
tersebut dapat dikoordinasikan dengan staf SubBagian P2K dan Sub-
Bagian Keuangan BAS. Ketentuan ini juga berlaku untuk pembuatan
cinderamata.

Pelaksanaan Sidang Promosi Terbuka


1. Pada waktu pelaksanaan sidang promosi terbuka, calon doktor, kedua
pendamping, asisten/operator laptop (jika membuat tayangan) sudah harus
hadir di tempat ujian paling lambat empat puluh lima (45) menit sebelum
ujian dimulai.
2. Calon doktor yang laki-laki wajib mengenakan pakaian sipil lengkap (kemeja
warna putih lengan panjang, dasi, dan jas formal), calon doktor yang
perempuan wajib mengenakan kebaya atau pakaian nasional lain. Aturan ini
berlaku pula pada kedua pendamping.
3. Calon doktor, kedua pendamping, dan asisten/operator laptop diwajibkan
memeriksa kelengkapan presentasi.
4. Calon doktor atau keluarga calon doktor, atau orang yang ditugasi oleh calon
doktor, berkoordinasi dengan panitia yang ditetapkan BAS harus mengatur
tempat duduk undangan VIP dan keluarga. Tempat duduk keluarga dan
undangan VIP ada di barisan paling depan.
5. Calon doktor dan tamu undangan tidak diperkenankan membawa anak-anak
berusia di bawah 12 tahun ke dalam ruang sidang promosi terbuka. Anak
kandung calon doktor yang berusia di bawah 12 tahun yang dibawa,
diharapkan didampingi pendampingnya di luar ruang ujian terlebih dahulu
dan diijinkan masuk ke ruang ujian pada saat pelantikan doktor (sesi 3 setelah
skorsing sesi 1 dan 2).
6. Calon doktor diharapkan menyampaikan nama-nama dan jabatan undangan
VIP kepada panitia/protokol dua puluh (20) menit sebelum ujian dimulai
dan/atau sepuluh (10) menit sebelum sesi 3 (sesi pelantikan doktor) dimulai.

126
Lampiran 29

BUKU RINGKASAN DISERTASI UNTUK SIDANG PROMOSI


TERBUKA

Buku ringkasan disertasi untuk sidang promosi terbuka yang akan dibagikan
kepada semua undangan wajib dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sepuluh hari kerja sebelum tanggal sidang promosi terbuka, calon doktor
wajib menyerahkan draf buku ringkasan disertasi kepada reader resmi yang
ditunjuk oleh Pimpinan SIL untuk dibaca dan diberikan koreksi penulisan.
2. Reader akan membaca dan memberikan koreksi tata bahasa dan format paling
lama lima (5) hari kerja. Jika setelah lima hari kerja dilewati dan pekerjaan
belum dan/atau tidak selesai, maka dianggap buku ringkasan disertasi secara
format dan tata bahasa disetujui.
3. Format halaman sampul buku ringkasan disertasi dapat dilihat pada Lampiran
29.
4. Setelah dikoreksi dan diperbaiki oleh reader resmi yang ditunjuk oleh
Pimpinan SIL, draf buku ringkasan disertasi akan diserahkan kembali kepada
calon doktor paling lambat tiga (3) hari sebelum tanggal sidang promosi
terbuka.
5. Calon doktor wajib memperbaiki draf buku ringkasan disertasi yang telah
dikoreksi tersebut paling lambat harus sudah selesai diperbaiki dan siap cetak
dua (2) hari sebelum sidang promosi terbuka dilaksanakan.
6. Setelah diperbaiki, calon doktor wajib mencetak buku ringkasan disertasi
tersebut sesuai undangan yang dibagikan atau paling sedikit 50 eksemplar.
7. Buku ringkasan disertasi yang telah dicetak wajib diserahkan kepada panitia
sidang promosi terbuka di SubBagian P2K BAS paling lambat satu hari
sebelum pelaksanaan sidang promosi terbuka.
8. Distribusi buku ringkasan disertasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab
panitia sidang promosi terbuka BAS/Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas
Indonesia.

127
Lampiran 30

FORMAT HALAMAN SAMPUL DAN KETENTUAN BUKU RINGKASAN


DISERTASI UNTUK UJIAN PROMOSI DOKTOR

Warna kertas
sampul:
Kuning
Makara UI
Warna
Cokelat tua

UNIVERSITAS INDONESIA

... JUDUL DISERTASI


(... SUB JUDUL DISERTASI)

RINGKASAN DISERTASI

Untuk memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Lingkungan pada Universitas Indonesia
dengan Pimpinan Rektor Universitas Indonesia
........ (tulis nama lengkap dan gelar akademik Rektor UI)
untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Universitas Indonesia
pada hari ..., tanggal ..., tahun ..., Pukul ... WIB

Nama Promovendus
(tulis secara lengkap tanpa gelar akademik)

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN


SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, ... (isi dengan bulan dan tahun)

128
KETENTUAN
1. Sampul buku ringkasan disertasi untuk sidang promosi terbuka dibuat dengan
sampul berwarna kuning (standar warna UI).
2. Format buku adalah portrait dengan ukuran 15 x 21 cm.
3. Lambang Makara UI dibuat warna hitam (tanpa bingkai) ukuran diameter 2,5
cm.
4. Kata “UNIVERSITAS INDONESIA” diketik dengan huruf Times New
Roman ukuran 12, huruf besar semua (title case), cetak tebal (bold).
5. Judul disertasi diketik dengan huruf Times New Roman ukuran huruf 12,
huruf besar semua (tilte case), cetak tebal (bold).
6. Sub Judul Disertasi diketik dengan huruf Times New Roman ukuran huruf
12, di dalam tanda kurung, tidak dicetak tebal, huruf kecil (sentence case).
7. Tulisan “RINGKASAN DISERTASI” diketik dengan huruf Times New
Roman ukuran huruf 12, huruf besar semua, cetak tebal.
8. Kalimat di bawah tulisan “RINGKASAN DISERTASI” dibuat mengikuti
teks dalam contoh di lampiran ini, jenis huruf Times New Roman ukuran 12,
sentence case.
9. Penulisan nama Rektor UI harus lengkap disertasi gelar akademik yang
lengkap.
10. Nama calon doktor ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12,
sentence case, cetak tebal, tanpa gelar akademik.
11. Bagian akhir mengikuti teks dalam contoh di lampiran ini, diisi bulan dan
tahun promosi doktor, jenis huruf Times New Roman ukuran 12, huruf besar
semua, tidak dicetak tebal.
12. Halaman sampul diberi bingkai dengan garis kontinyu.
13. Halaman pertama buku ringkasan disertasi sama seperti halaman sampul.
14. Halaman kedua adalah halaman DEWAN PENGUJI dengan format sebagai
berikut:

DEWAN PENGUJI

Promotor : ..............................................................................
Ko-Promotor : ..............................................................................
..............................................................................
Panitia Penguji,
Ketua Sidang : ... (Direktur SIL atau yang ditugasi)
Ketua Penguji : ... (ditetapkan oleh Pimpinan SIL)
Anggota : ............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................

129
15. Halaman ketiga adalah SURAT PERNYATAAN dengan format sebagai
berikut

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini dengan sebenarnya


menyatakan bahwa disertasi ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia. Jika di
kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya
akan bertanggungjawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang
dijatuhkan oleh Universitas Indonesia kepada saya.

Jakarta, ................

Materai Rp. 6.000,-

Nama lengkap Calon Doktor

16. Halaman keempat berisi abstrak dalam Bahasa Indonesia.


17. Halaman kelima berisi abstrak dalam Bahasa Inggris.
18. Halaman keenam berisi DAFTAR ISI (dibuat sesuai format Lampiran 9).
19. Halaman ketujuh berisi DAFTAR TABEL.
20. Halaman kedelapan berisi DAFTAR GAMBAR.
21. Halaman kesembilan berisi DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN.
22. Halaman pertama sampai kesembilan, nomor halamannya ditulis dengan
angka Romawi kecil.
23. Halaman kesepuluh dan seterusnya adalah bagian inti dengan format sebagai
berikut

RINGKASAN DISERTASI
... JUDUL DAN SUB-JUDUL DISERTASI

1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Tinjauan Pustaka
6. Kerangka Konsep
7. Hipotesis (jika ada)
8. Metode Penelitian
9. Hasil Penelitian
10. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMA KASIH
BIODATA PENULIS

130
24. Buku Ringkasan Disertasi dicetak bolak-balik, oleh karena itu perhatikan
marjin kanan dan kiri agar pada waktu penjilidan tetap simetris.
25. Semua aturan penulisan karya ilmiah berlaku pada waktu membuat Buku
Ringkasan Disertasi.
26. Penomoran halaman dilakukan di bagian atas tulisan di bagian sisi luar
halaman.
27. Biodata Penulis dibuat tidak terlalu panjang, wajib disertasi pasfoto
berwarna ukuran 2 x 3 cm dengan tampilan wajah 80%.

131
Lampiran 31a

PROSES PENYELESAIAN NOTA DINAS UJIAN DOKTOR

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN OLEH MAHASISWA SETELAH


PROPOSAL RISETNYA DISETUJUI OLEH KPS UNTUK UJIAN
PROPOSAL RISET

1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah proposal riset Saudara sebanyak 6 (enam) eksemplar
dengan difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat
(#964B00), dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
ujian proposal riset yang ditujukan kepada para anggota DP1.
4. Antarkan sendiri naskah proposal riset bersama surat undangan menguji
proposal riset untuk para PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar. Diprioritaskan
mengantar dokumen tersebut ke Penguji Ahli/Penguji Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah proposal riset dan surat undangan) harus sudah diterima
oleh para PD dan Penguji Ahli/Pengulji Luar selambat-lambatnya lima (5)
hari kerja sebelum tanggal ujian proposal riset dilaksanakan.
6. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
7. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 6 (enam) eksemplar. Dibagikan kepada DP
selambat-lambatnya 10 menit sebelum sidang dimulai.
8. Menyerahkan naskah proposal risetnya dalam format PDF atau dalam bentuk
soft copy dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya
5 (lima) hari kerja sebelum tanggal ujian proposal riset dilaksanakan.
9. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.

132
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

133
Lampiran 31b

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………………………… Nilai: ……

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH


DINYATAKAN LULUS UJIAN PROPOSAL RISET UNTUK
MELAKSANAKAN PENELITIAN LAPANGAN

1. Segera perbaiki proposal riset berdasarkan masukan-masukan pada waktu


ujian. Waktu perbaikan proposal riset adalah maksimal SATU (1) bulan sejak
tanggal dinyatakan lulus ujian proposal riset.
2. Diskusikan dengan PD hasil perbaikan proposal riset tersebut untuk
kemudian meminta tandatangan PD sebagai persetujuan.
3. Perbaikan proposal riset dilakukan berdasarkan masukan DP1 wajib dibuat
dalam bentuk matriks perbaikan untuk masing-masing PD dan masing-
masing Penguji Ahli/Penguji Luar serta kemudian meminta tandatangannya
sebagai tanda persetujuan.
4. Serahkan proposal riset yang telah diperbaiki dan ditandatangani PD dan
matriks perbaikan proposal riset segera kepada KPS untuk dimintakan
persetujuan. Pada waktu menyerahkan hasil perbaikan proposal penelitian,
Saudara wajib menyerahkan naskah proposal riset lengkap dalam format PDF
yang disimpan dalam flash dish kepada KPS.
5. Saudara wajib membuat jadual pertemuan berkala dengan PD untuk
membahas lebih lanjut substansi penelitian, metode yang digunakan, dan
instrumen yang digunakan untuk memperoleh data, sampai Saudara mendapat
persetujuan untuk melakukan penelitian di lapangan dari PD.
6. Setiap kali melakukan proses bimbingan, Saudara wajib merekam pokok-
pokok hasil diskusi dalam log book serta meminta tandatangan PD sebagai
persetujuan.
7. Semua urusan administrasi surat yang terkait dengan pelaksanaan penelitian
di lapangan (surat ijin dari instansi, surat kepada instansi/lembaga/
perusahaan, dan lain-lain) wajib Saudara mintakan pada staf SubBagian P2K
BAS di Gedung SIL/SKSG lantai dasar.
8. Selama proses penelitian dan penulisan disertasi, Saudara diwajibkan
melakukan diskusi dengan PD secara berkala mengenai hasil-hasil penelitian
dan melaporkan perkembangan/kemajuan penelitian.

134
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

135
Lampiran 31c

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK MELAKSANAKAN
UJIAN HASIL RISET 1

1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 8 (delapan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat (#964B00),
dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
Ujian Hasil Riset 1 yang ditujukan kepada DP2.
4. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar. Diprioritaskan mengantar dokumen
tersebut ke Penguji Ahli/Penguji Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah disertasi dan surat undangan) harus sudah diterima oleh
para PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar selambat-lambatnya tujuh (7) hari
kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 1 dilaksanakan.
6. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 1 dilaksanakan.
7. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
8. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 8 (delapan) eksemplar, dan bagikan kepada para
anggota DP2 ujian hasil riset 1 selambat-lambatnya 10 menit sebelum ujian
dimulai.
9. Datang lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.

136
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

137
Lampiran 31d

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………………… Nilai: …………….

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH


DINYATAKAN LULUS UJIAN HASIL RISET 1

1. Segera perbaiki disertasi berdasarkan masukan-masukan DP2 pada waktu


ujian hasil riset 1. Waktu perbaikan disertasi maksimum adalah SATU (1)
bulan sejak tanggal dinyatakan lulus ujian hasil riset atau ada ketetapan lain
dari PD.
2. Diskusikan dengan PD hasil perbaikan disertasi tersebut untuk kemudian
meminta tandatangan PD sebagai persetujuan.
3. Serahkan disertasi yang telah diperbaiki dan ditandatangani PD segera kepada
KPS untuk dimintakan nota dinas tentang usulan waktu Ujian Hasil Riset 2.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

138
Lampiran 31e

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK MELAKSANAKAN
UJIAN HASIL RISET 2

1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 8 (delapan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover warna cokelat (#964B00),
dan diberi lakban warna hitam.
3. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
Ujian Hasil Riset 2 yang ditujukan kepada DP2.
4. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar. Diprioritaskan mengantar dokumen
tersebut ke Penguji Ahli/Penguji Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah disertasi dan surat undangan) harus sudah diterima oleh
para PD dan Penguji Ahli/Penguji Luar selambat-lambatnya tujuh (7) hari
kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 2 dilaksanakan.
6. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal ujian hasil riset 2 dilaksanakan.
7. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
8. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 8 (delapan) eksemplar, dan bagikan kepada para
anggota DP2 ujian hasil riset 2 selambat-lambatnya 10 menit sebelum ujian
dimulai.
9. Datang lebih awal, 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.

139
Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

140
Lampiran 31f

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………………… Nilai: …………….

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH


DINYATAKAN LULUS UJIAN HASIL RISET 2

1. Segera perbaiki disertasi berdasarkan masukan-masukan DP2 pada waktu


ujian hasil riset 2. Waktu perbaikan disertasi maksimum adalah SATU (1)
bulan sejak tanggal dinyatakan lulus ujian hasil riset atau ada ketetapan lain
dari PD.
2. Diskusikan dengan PD hasil perbaikan disertasi tersebut untuk kemudian
meminta tandatangan PD sebagai persetujuan.
3. Serahkan disertasi yang telah diperbaiki dan ditandatangani PD segera kepada
KPS untuk dimintakan nota dinas tentang usulan waktu Sidang Promosi
Tertutup.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

141
Lampiran 31g

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK SIDANG PROMOSI TERTUTUP

1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 8 (delapan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover bagian muka dan belakang
warna cokelat (#964B00), dan diberi lakban warna hitam. Serahkan semua
naskah disertasi yang telah dijilid tersebut kepada SubBagian P2K BAS untuk
didistribusikan kepada DP3 satu bulan sebelum tanggal ujian promosi
tertutup dilaksanakan (sesuai dengan kesepakatan dengan DP3).
3. Setelah menerima pemberitahuan tentang hasil pertemuan awal DP3 yang
menyatakan disertasi Saudara layak diujikan, SubBagian P2K BAS akan
menyerahkan Surat Undangan untuk sidang promosi tertutup yang ditujukan
kepada DP3.
4. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
DP3. Diprioritaskan mengantar dokumen tersebut ke Penguji Ahli/Penguji
Luar lebih dahulu.
5. Dokumen (naskah disertasi dan surat undangan) harus sudah diterima oleh
DP3 tujuh (7) hari kerja sebelum tanggal sidang promosi tertutup
dilaksanakan.
6. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal sidang promosi tertutup dilaksanakan.
7. Persiapkan tayangan untuk presentasi dalam format powerpoint, ukuran huruf
tidak terlalu kecil (terbaca hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna
yang digunakan, jumlah slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi
maksimum 20 menit).
8. Siapkan print out tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per halaman,
dan digandakan sebanyak 8 (delapan) eksemplar, dan bagikan kepada para
pembimbing disertasi, penguji luar/penguji ahli, dan ketua sidang paling
lambat 10 menit sebelum ujian dimulai.
9. Datang 30 menit sebelum ujian dimulai dan mempersiapkan
tayangan/presentasi di ruang ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang
berlaku di SIL UI, yaitu untuk laki-laki kemeja putih dan celana panjang
warna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru tua). Untuk perempuan atasan

142
berwarna putih dan bawahan berwarna gelap (hitam, cokelat tua, atau biru
tua). Bagi pemakai jilbab, pemakaian jilbab diserasikan dengan pakaiannya.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

143
Lampiran 31h

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3

Nama Mahasiswa: …………………………… Nilai: …………….

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH


DINYATAKAN LULUS SIDANG PROMOSI TERTUTUP

1. Segera perbaiki disertasi berdasarkan masukan-masukan DP3 pada waktu


sidang promosi tertutup. Waktu perbaikan disertasi maksimal adalah SATU
(1) bulan sejak tanggal dinyatakan lulus sidang promosi tertutup atau
mengikuti ketentuan lain yang ditetapkan oleh PD.
2. Diskusikan dengan para PD hasil perbaikan disertasi tersebut untuk kemudian
meminta tandatangan para PD sebagai persetujuan.
3. Serahkan disertasi yang telah diperbaiki dan ditandatangani PD segera kepada
KPS untuk dimintakan nota dinas tentang usulan penetapan Sidang Promosi
Terbuka.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

144
Lampiran 31i

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH
DISERTASI DISETUJUI KPS UNTUK SIDANG PROMOSI TERBUKA

1. Bawa dan antarkan nota dinas dari KPS kepada SubBagian P2K BAS di
Gedung SIL/SKSG lantai dasar untuk meminta persetujuan Pimpinan SIL.
2. Buat ringkasan disertasi (formatnya lihat di Lampiran 28 dan 29) dan wajib
menyerahkan ringkasan tersebut untuk diperiksa dan dikoreksi oleh reader
resmi yang ditunjuk oleh Pimpinan SIL paling lambat sepuluh (10) hari kerja
sebelum sidang promosi terbuka dilaksanakan. Di bagian akhir naskah
ringkasan disertasi calon doktor wajib menyampaikan keterangan tentang
publikasi artikel ilmiah Saudara dalam jurnal internasional.
3. Proses pemeriksaan dan koreksi pada naskah ringkasan disertasi dilakukan
dalam waktu maksimal lima (5) hari kerja. Calon doktor wajib mengambil
kembali naskah ringkasan disertasi dari reader resmi yang ditunjuk oleh
Pimpinan SIL setelah 5 hari kerja berlalu. Jika setelah 5 hari kerja naskah
ringkasan disertasi belum selesai diperiksa dan dikoreksi, maka naskah
ringkasan disertasi yang diajukan dianggap disetujui.
4. Naskah ringkasan disertasi yang telah disetujui wajib diperbaiki oleh calon
doktor dan segera dicetak sesuai dengan pedoman di Lampiran 29.
5. Gandakan naskah disertasi Saudara sebanyak 9 (sembilan) eksemplar dengan
difotokopi bolak balik, dijilid biasa, beri soft cover bagian muka dan belakang
warna cokelat (#964B00), dan diberi lakban warna hitam.
6. Dari SubBagian P2K BAS Saudara akan memperoleh Surat Undangan untuk
Sidang Promosi Terbuka yang ditujukan kepada DP4.
7. Antarkan sendiri naskah disertasi bersama surat undangan menguji untuk para
PD, Penguji Ahli/Penguji Luar, Ketua Dewan Penguji, dan Ketua Sidang.
Diprioritaskan untuk terlebih dahulu mengantar berkas kepada Penguji
Ahli/Penguji Luar.
8. Naskah disertasi dan surat undangan menguji harus sudah diterima oleh DP4
selambat-lambatnya tujuh (7) hari kerja sebelum tanggal sidang promosi
terbuka.
9. Menyerahkan naskah disertasi dalam format PDF atau dalam bentuk soft copy
dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS selambat-lambatnya tujuh (7)
hari kerja sebelum tanggal sidang promosi terbuka.
10. Persiapkan naskah presentasi promosi berdasarkan ringkasan disertasi yang
Saudara buat untuk dibacakan pada waktu sidang promosi terbuka dengan
durasi waktu maksimum lima belas (15) menit.

145
11. Persiapkan tayangan untuk presentasi promosi (artikel ilmiah dan bahan
disertasi) dalam format powerpoint, ukuran huruf tidak terlalu kecil (terbaca
hingga jarak 10 meter), tidak terlalu banyak warna yang digunakan, jumlah
slide tidak terlalu banyak (durasi waktu presentasi maksimum 15 menit).
Pembuatan tayangan ini bersifat sangat dianjurkan.
12. Mengikuti kegiatan gladi resik yang jadualnya ditetapkan oleh SubBagian
P2K BAS/Panitia Pelaksana ujian promosi terbuka BAS.
13. Siapkan print out bahan tayangan dalam format handout, 2 (dua) slide per
halaman, dan digandakan sebanyak 9 (sembilan) eksemplar. Print out bahan
tayangan dan fotokopi artikel ilmiah yang telah publish atau accepted dari
redaksi jurnal internasional untuk dibagikan kepada DP4 pada saat presentasi
promosi dengan cara meletakkan di meja para penguji di belakang nama
masing-masing penguji.
14. Pada tanggal sidang promosi terbuka, calon doktor dan kedua paranymph
wajib datang paling lambat empat puluh lima (45) menit sebelum ujian
dimulai dan mempersiapkan tayangan bahan presentasi promosi di ruang
ujian. Berpakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di SIL UI, yaitu untuk
laki-laki pakaian sipil lengkap (kemeja berwarna cerah, berdasi, celana
panjang warna gelap, jas formal). Untuk perempuan berpakaian nasional
(kebaya atau pakaian nasional lainnya). Bagi pemakai jilbab, pemakaian
jilbab diserasikan dengan pakaiannya.
15. Aturan lain untuk penyelenggaraan sidang promosi terbuka yang belum diatur
dalam lampiran ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

146
Lampiran 31j

UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN S3
Nama Mahasiswa: ……………..…….…….. Nilai: ………

HAL YANG WAJIB DIKERJAKAN MAHASISWA SETELAH


DINYATAKAN LULUS UJIAN PROMOSI DOKTOR

1. Segera perbaiki disertasi berdasarkan masukan-masukan DP4 pada waktu


sidang promosi terbuka. Waktu perbaikan disertasi sampai menyerahkan
disertasi final ke SubBagian P2K BAS maksimal adalah SATU (1) minggu
sebelum rapat yudisium yang ditetapkan oleh Pimpinan SIL.
2. Diskusikan dengan para PD hasil perbaikan disertasi tersebut untuk kemudian
meminta tandatangan (tinta warna biru) para DP4 di Lembar Pengesahan
Dewan Penguji. Lembar Pengesahan tersebut dibuat rangkap dua belas (12).
3. Serahkan disertasi yang telah diperbaiki dan ditandatangani semua DP4 ke
SubBagian P2K BAS.
4. Gandakan naskah disertasi final Saudara sebanyak dua belas (12) eksemplar
dengan difotokopi bolak balik, dijilid dengan hard cover warna cokelat
(#964B00), huruf dengan tinta emas, dan diberi judul punggung.
5. Naskah disertasi final yang telah dijilid hard cover diserahkan masing-masing
kepada para DP4 dan KPS, satu eksemplar ke SubBagian P2K BAS, satu
eksemplar ke Perpustakaan SIL/SKSG, satu eksemplar ke Perpustakaan Pusat
UI (dititipkan di Perpustakaan SIL/SKSG), dan satu eksemplar ke Sekretariat
SIL UI. Langkah nomor 5 ini dapat berubah sesuai dengan aturan terbaru
yang ditetapkan Universitas Indonesia.
6. Pada saat menyerahkan naskah disertasi final, Saudara diwajibkan pula untuk
menyerahkan naskah lengkap disertasi Saudara dalam format PDF, bentuk
soft copy, dan dalam flash disk kepada SubBagian P2K BAS.
7. Saudara doktor baru wajib mengurus keperluan wisuda pascasarjana di
SubBagian P2K BAS Sekolah Ilmu Lingkungan dan di Pusat Administrasi
Universitas (PAU) Universitas Indonesia di kampus UI Depok.

Kepada mahasiswa yang bersangkutan wajib menaati semua ketentuan di atas.

Jakarta, ............................
Ketua Program Studi,

(.....................................)

147
Lampiran 32

KETENTUAN PENILAIAN PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL


HASIL RISET

Sesuai dengan SK Rektor UI Nomor 015/SK/R/UI/2016 tentang Penyelenggaraan


Program Magister di Universitas Indonesia, SK Rektor UI Nomor
016/SK/R/UI/2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di Universitas
Indonesia, SK Rektor Nomor 1769/SK/R/UI/2018 tentang Kurikulum Pendidikan
Tinggi Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pendidikan Doktor Sekolah
Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, dan SK Rektor Nomor
1794/SK/R/UI/2018 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi Program Studi Ilmu
Lingkungan Program Pendidikan Magister Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas
Indonesia, maka diatur ketentuan penilaian Publikasi Ilmiah Internasional Hasil
Riset untuk jenjang doktor dan Publikasi Ilmiah untuk jenjang magister sebagai
berikut:

Jenjang Magister
1. Menghasilkan satu (1) makalah terkait studinya dan/atau hasil risetnya sebagai
penulis utama yang didampingi oleh pembimbing yang sudah diterima
(accepted) untuk diterbitkan di jurnal nasional atau prosiding internasional
dengan beban 2 SKS sebagai syarat untuk dijadualkan ujian tesis
komprehensif.
2. Nilai huruf akan diberikan kepada mahasiswa yang telah membuktikan
publikasi makalahnya sebagai penulis utama dengan ketentuan: Nilai A jika
publikasi di jurnal internasional level Q3 ke atas; Nilai A- jika publikasi di
jurnal internasional level Q4 atau prosiding internasional; dan B+ jika
publikasi di jurnal nasional Sinta 1 dan 2.

Jenjang Doktor
1. Menghasilkan satu (1) makalah ilmiah hasil riset terkait disertasinya sebagai
penulis utama yang dapat didampingi oleh PD (terutama Promotor) yang sudah
diterima (accepted) untuk diterbitkan dalam jurnal internasional terindeks
dengan beban 8 SKS sebagai syarat untuk dijadualkan ujian promosi tertutup.
2. Nilai huruf akan diberikan kepada mahasiswa yang telah membuktikan
publikasi makalahnya sebagai penulis utama dengan ketentuan: Nilai A jika
publikasi di jurnal internasional level Q2 ke atas; Nilai A- jika publikasi di
jurnal internasional level Q3; dan B+ jika publikasi di jurnal internasional
level Q4.

148
Lampiran 33

BIMBINGAN BERSAMA

1. Bimbingan bersama adalah kegiatan akademik tidak terjadual dalam rangka


menyamakan persepsi diantara para pembimbing (Pembimbing Tesis atau
Pembimbing Disertasi) dengan mahasiswa dan mengevaluasi kemajuan hasil
penelitian, kemajuan penulisan tesis/disertasi, serta kemajuan persiapan
memasuki tahap akademik selanjutnya. Bimbingan bersama bersifat
fakultatif bila diperlukan (tidak wajib).
2. Bimbingan bersama dilaksanakan sebelum pelaksanaan ujian hasil riset dan
ujian tesis komprehensif untuk jenjang magister; ujian hasil riset 1 dan 2,
ujian promosi tertutup untuk jenjang doktor.
3. Bimbingan bersama ditetapkan oleh KPS atas permintaan calon magister
atau calon doktor dan dilaksanakan oleh semua anggota tim pembimbing
(PT atau PD) bersama KPS.
4. Bimbingan bersama diselenggarakan di program studi, diarahkan dan
dipandu oleh KPS.
5. Bimbingan bersama bersifat individual (perorangan) dan tidak dapat
diselenggarakan bersama (kelompok).
6. Bimbingan bersama diadakan setelah calon doktor atau calon magister
selesai melaksanakan semua kegiatan risetnya yang dibuktikan dengan
menyerahkan draf tesis/disertasi awal yang telah ditandatangani oleh semua
pembimbing ke KPS dan/atau SubBagian P2K BAS.
7. Bila dianggap perlu oleh PT atau PD dan/atau KPS, bimbingan bersama
dapat diadakan lebih dari satu kali sebelum pelaksanaan satu tahap kegiatan
ujian (ujian hasil riset dan ujian komprehensif atau sidang promosi terbuka).
8. Hasil akhir bimbingan bersama bukan berupa nilai, melainkan persetujuan
atau rekomendasi dari para PT atau PD dan KPS kepada calon
magister/doktor untuk maju ke tahap ujian selanjutnya.
9. Semua biaya yang muncul akibat proses bimbingan bersama menjadi
tanggungan calon magister atau calon doktor secara penuh.

149
Lampiran 34

KETENTUAN TAMBAHAN

1. Kewajiban mengumpulkan dokumentasi elektronik


a. Semua magister/doktor yang baru lulus diwajibkan menyerahkan file seluruh
isi disertasinya kepada sekretariat dalam bentuk CD (compact disc).
b. Isi tesis/disertasi yang dimaksud dalam butir a meliputi: halaman sampul
depan, halaman judul, halaman persetujuan, pernyataan orisinalitas, Biodata
(CV), Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Gambar/Grafik, Daftar Singkatan/Simbol, Ringkasan (Summary), semua bab
(batang tubuh disertasi), Daftar Kepustakaan, dan Lampiran.
c. Isi tesis/disertasi seperti yang dimaksud dalam butir (b) direkam dalam format
PDF (dibuat dengan fasilitas Adobe Acrobat atau fasilitas lain yang setara
PDF).
d. Compact disc (CD) diserahkan dengan membubuhkan Nama magister/ doktor
baru, NPM, dan tanggal penyerahan.

2. Kewajiban menyerahkan data biaya penelitian


a. Semua magister/doktor yang baru lulus diwajibkan menyerahkan data biaya
penelitian sampai pembuatan disertasi final kepada sekretariat.
b. Data berupa matriks yang berisi hal-hal sebagai berikut: (1) Pembuatan naskah
tesis/disertasi (dari proposal riset sampai dengan naskah tesis/disertasi final);
(2) Survei lapangan (termasuk pembuatan kuesioner, pengumpulan data
primer maupun sekunder); (3) Analisis data (termasuk pemeriksaan
laboratorium dan pengolahan data); (4) Pembelian bahan/alat; (5) Biaya lain-
lain (misalnya biaya perjalanan, akomodasi, dan lain-lain).
c. Data tersebut disimpan dalam file dengan nama „Biaya Penelitian‟ dalam
format PDF dan disatukan dalam satu CD dengan isi tesis/disertasi (nomor 1).

3. Kewajiban mengunggah karya ilmiah


Semua magister dan doktor yang baru lulus diwajibkan melakukan
pengunggahan karya ilmiahnya (tesis atau disertasi) ke lib.ui.ac.id/unggah.
Ketentuan selengkapnya tentang hal ini dapat dilihat dalam Surat Keputusan
Rektor UI No. 1286/SK/R/UI/2013 tentang Pengunggahan Karya Ilmiah Bagi
Lulusan Universitas Indonesia.

150
Lampiran 35

MATRIKS HASIL TINJAUAN KRITIS JURNAL ILMIAH

No. Nama Penulis Jurnal Nama Jurnal Ringkasan Isi Jurnal


1
Komentar Peneliti
2
Komentar Peneliti
3
Komentar Peneliti
4
Komentar Peneliti

Catatan:
Komentar Peneliti adalah pendapat kritis peneliti terhadap isi jurnal yang dibaca. Pendapat ini dapat berupa kritik atau sanggahan, mengusulkan
suatu perbaikan, mengusulkan penambahan atau pengurangan yang disesuaikan dengan solusi masalah penelitian yang disampaikan dalam bab 1.

151
Lampiran 36

PILIHAN-PILIHAN ‘KATA’ UNTUK TUJUAN PENELITIAN TERKAIT RANAH KOGNITIF (C) - Bloom

PENGETAHUAN (C1) PEMAHAMAN (C2) PENERAPAN (C3) ANALISIS (C4) PENILAIAN (C5) SINTESIS (C6)
Mengetahui Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Membangun
Menyebutkan Membandingkan Memerlukan Memeriksa Mengevaluasi Mengkreasikan
Menjelaskan Memprakirakan Menyesuaikan Mengaudit Membandingkan Merancang
Mengutip Mengategorikan Mengurutkan Memecahkan Memprediksi Merencanakan
Menggambar Merinci Mencanangkan Mengarakteristikkan Meranking Menciptakan
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Menghitung Merasionalkan Menafsirkan Menanggulangi
Mendaftar Menguraikan Menentukan Menegaskan Mengukur Menghubungkan
Menunjukkan Membedakan Menggambarkan Mendeteksi Memerinci Mengembangkan
Menamai Mengemukakan Mengemukakan Mendiagnosis Merekomendasikan Memperbaiki
Menelusuri Mengumpulkan Menugaskan Menyeleksi Memvalidasi Menggeneralisasi
Membuat indeks Memfaktorkan Mendemonstrasikan Menguji Merangkum Menyusun
Memberi label Menggeneralisasikan Menggali Menemukan Mendukung Membuat model
Menandai Memaknai Mengalokasikan Menominasikan Mengetes Memproduksi
Memberi kode Menerangkan Memperoleh Mendokumentasikan Mengarahkan Mengimprovisasi
Menyatakan Mengamati Menugaskan Mengilustrasikan Menafsirkan Menggabungkan
Membuat kerangka Meramalkan Membiasakan Menelaah Memisahkan Merekonstruksi
Meniru Menjabarkan Membuat gambar Menata Menimbang Memperbaiki
Memproduksi Merangkum Membuat grafik Mengelola Menugaskan Menspesifikasikan
Menemukenali Memperbaiki Mengilustrasikan Memaksimalkan Memilih Meresepkan
Meninjau Membuat abstraksi Menangani Mengoptimalkan Membenarkan
Menelusuri Mengadaptasi Memprioritaskan Mengontraskan
Mengonsepkan Mengedit Membuktikan kembali
Menyelidiki Mengaitkan Mempertahankan
Mengoperasikan Memilih Memproyeksikan
Mengaitkan Memilah Memerinci
Menyiapkan Mengukur
Mentransfer
Membuat kelompok

152

Anda mungkin juga menyukai