Anda di halaman 1dari 24

SISTEM

MUSKULOSKELETAL

Ns. Indrawan Manitu, M.Kep


NIDN : 0923078702
Anatomi & Fisiologi
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk

tubuh dan mengurus pergerakan. Komponen utama

sistem muskuloskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini

terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen,

bursa, dan jaringan khusus yang menhubungkan struktur-

struktur ini.
Sistem tulang

Tulang manusia saling berhubungan satu dengan yang


lain dalam benrbagai bentuk untuk memperoleh fungsi
sistem muskuloskeletal yang optimal.
Jumlah tulang dalam tubuh manusia ada 206 buah yang
terbagi dalam 4 kategori, tulang panjang (femur,
humerus, dan klavikula), tulang pendek (tulang tarsalia
dan karpalia), tulang pipih (sternum dan skapula), tulang
tidak beraturan (tulang panggul).
Sel-sel yg terutama berperan dalam pembentukan
reabsorpsi tulang adalah osteoblas dan osteoklas,
keduanya berasal dari sum-sum tulang.

Osteoblas adalah sel-sel pembentuk tulang yang berasal


dari prekursor sel stoma di sum-sum tulang belakang.

Sel-sel ini mengeskresikan sejumlah besar kolagen tipe I,


protein matriks tulang yg lain dan fosfatase alkali,
adenosin trifosfat dan pirofosfat yg membantu kristalisasi
dari garam-garam kalsium serta mineralisasi tulang. Sel-
sel ini berdiferensiasi menjadi osteosit.
Osteosit adalah sel dewasa untuk pemeliharaan sistem
fungsi tulang yg terletak dalam osteon (matriks tulang)
dan pertukaran ion kalsium dengan ion lainnya.

Osteoklas adalah sel multinukleus yang mengerosi dan


menyerap tulang yang sebelumnya telah terbentuk.

Osteoklas berfungsi untuk penhancuran, reabsorpsi, dan


remodeling.
O Pembentukan tulang terbentuk lama sebelum
kelahiran.

O Fungsi tulang adalah menahan jaringan tubuh dan

memberi bentuk pada rangka, melindungi organ-organ


tubuh seperti kranium melindungi otak, pergerakan
dan gudang penyimpanan mineral seperti kalsium dan
hematopoesis.

O Kartilago (tulang rawan) terdiri atas serat-serat fleksibel

dan tidak memiliki vaskular.


O Ligamen (simpai) adalah suatu susunan serabut yang

terdiri dari jaringan ikat, kenyal, dan fleksibel. Ligamen

berfungsi mempertemukan dua ujung tulang dan

mempertahankan stabilitasnya.

O Tendon adalah jaringan ikatan fibrosa yang padat dan

merupakan ujung dari otot dan menempel pada tulang.


O Fasia adalah suatu permukaan jaringan penyambung

longgar yang didapatkan langsung dibawah kulit,


sebagai fasia superfisial. Fasia berfungsi menyambung
fibrosa yang membungkus otot, saraf, dan pembuluh
darah.

O Bursae adalah kantong kecil dari dari jaringan ikat

diatas bagian yang bergerak, dibatasi membran


sinovial dan mengandung cairan sinovial, yang
merupakan bantalan.
Mebaolisme Tulang

Tulang sebagai organ yang dinamis, dimana fungsi


metabolisme dapat merupakan cadangan dan pengatur
keseimbangan berbagai mineral dalam tubuh seperti
kalsium, fosfor, magnesium, dan lain-lain. Semuanya itu
dipengaruhi oleh berbagai hormon dan keadaan, antara
lain hormon paratiroid, kalsitonin, growth, tiroid, kadar
vitamin D, kalsium atau fosfor dalam darah dan lain-lain.
Diperkirakan aliran darah ke tulang mencapai 200-400
ml/menit, yang berguna dalam membantu metabolisme tulang.
Ada berbagai gangguan metabolisme tulang, seperti
osteosklerosis, osteoporosis, osteomalasia.
O Osteosklerosis merupakan kelainan tulang akibat
peningkatan klasifikasi tulang karena hipoparatiroid
O Osteoporosis terjadi karena penurunan penulangan
(osifikasi) akibat peningkatan resorpsi atau penurunan
pembentukan tulang.
O Osteomalasia adalah keadaan dimana terjadi penurunan
mineralisasi tulang.
Sistem persendian
Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang
memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu
sama lain maupun tidak dapat bergerak satu sama lain.
Klasifikasi sendi :
O Sinartrosis adalah sendi yang tidak bisa digerakan

O Amfiartrosis adalah sendi yg memungkinkan pergerakan


terbatas
O Diartrosis adalah sendi yang mampu digerakan secara
bebas.
Sendi diartrosis terbagi menjadi lima :
a. Sendi peluru
sendi panggul, bahu (gerakan bebas penuh)
b. Sendi engsel
gerakan melipat satu arah,misalnya siku, sendi antara ruas jari dan lutut.
c. Sendi pelana
memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling lurus, misalnya ibu jari
(metakarpal)
d. Sendi pivot
gerakan rotasi, untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan
pintu,misalnya radius dan ulna
e. Sendi peluncur
gerakan terbatas ke semua arah,misalnya tulang karpalia di pergelangan
tangan.
Price (1995) :

Sendi fibrosa, kartilagosa, dan sendi sinovial

O Sendi fibrosa tidak memiliki lapisan tulang rawan dan

dihubungkan oleh jaringan penyambung.

O Sendi kertilago adalah sendi dimana ujung-ujung

tulangnya dibungkus oleh tulang rawan hialin.

O Sendi sinovial adalah sendi-sendi tubuh yang dapat

digerakan.
Sistem Otot

Otot skelet merupakan organ yang berkontraksi dengan


tujuan memperoleh tenaga dan gerakan kearah tertentu.

Ada tiga jenis otot utama pada tubuh manusia yaitu otot
dalam (otot polos), otot skeletal (otot lurik), dan otot
jantung.

Kekuatan dan ukuran otot dipengaruhi oleh latihan, gizi,


jenis kelamin, dan genetika.
Otot skelet adalah otot lurik karena terbentuk dari
serabut-serabut yang terdiri atas beberapa miofibril yang
tertututp dalam jaringan retikulum endoplasmik.

Jenis-jenis kontraksi otot adalah isotonik dan isometrik

Otot harus selalu dilatih untuk menjaga fungsi dan


kekuatannya.

Hipertropi adalah penambahan ukuran otot tanpa


peningkatan serat otot dan sebaliknya disuse atropi.
Umumnya patah tulang sembuh melalui
osifikasiendokondral. Ketika tulang mengalami cedera,
fragmen tulang tidak hanya ditambal dengan jaringan
parut, namun secara ilmiah tulang akan mengalami
regenerasi sendiri.

Tahapan penyembuhan tulang terdiri dari inflamasi,


ploriferasi sel, pembentukan kalus, penulangan kalus
(osifikasi), dan remodeling.
Tahap Inflamasi
Tahap inflamasi inflamasi berlangsung beberapa hari dan
akan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan
nyeri. Pada saat tulang mengalami cedera, terjadi
perdarahan dalam jaringan yang cedera dan
pembentukan hematoma di tempat tulang yang patah.
Pada saat itu terjadi proses inflamasi, pembengkakan,
dan nyeri.
Tahap Ploriferasi Sel
Kira-kira lima hari hematoma akan mengalami organisasi,
terbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah,
membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi
fibroblas dan osteoblas.
Tahap Pembentukan Kalus
Pertumbuhan karinga berlanjut dan lingkaran tulang
rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai cela sudah
terhubungkan. Bentuk kalus dan volume dibutuhkan
untuk menghubungkan defek secara langsung
berhubungan dengan jumlah kerusakan dan pergeseran
tulang.
Tahap Penulangan Kalus
Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam
dua sampai tiga minggu patah tulang, melalui proses
penulangan endokondral.
Tahap Menjadi Tulang Dewasa
Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan
jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan
struktural sebelumnya. Remodeling memerlukan waktu
berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun
begantung pada beratnya modifikasi tulang yang
dibutuhkan.
Selama pertumbuhan memanjang tulang, daerah

metafisis mengalami remodeling dan pada saat yang

bersamaan epifisis menjauhi batang tulang secara

progresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil proses

antara deposisi dan resorpsi osteoblastik tulang secara

bersamaan.
Pertimbangan Gerontologik
Masa tulang mencapai puncaknya pada usia 35 tahun,
setelah itu mengalami penurunan masa tulang
menyeluruh secara bertahap. Berbagai perubahan
metabolik, meliputi penurunan hormon estrogen saat
menopause dan penurunan aktivitas, berperan dalam
hilangnya massa tulang (osteoporosis).
Wanita akan banyak kehilangan masa tulang
dibandingkan dengan pria. pada usia 75 tahun, rata2
wanita telah kehilangan 25 % tulang kortikalnya dan 40%
tulang trabekularnya.

Pada lansia struktur kolagen kurang mampu menyerap


energi. Kartilago sendi mengalami degenerasi di daerah
penyangga tubuh dan penyembuhannya lebih lama,
akibatnya terjadi osteoatritis.

Anda mungkin juga menyukai