Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
ANAK DENGAN
GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULAR

Ni Made Dewi Susanti, M.Kes.,Ns


nimadedewi09@gmail.com
PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL

• Penyakit jantung congenital terjadi jika terdapat


suatu kelainan/kerusakan perkembangan embrionik
pada struktur/fungsi jantung yg menyebabkan suatu
lubang yang abnormal, lesi, obstruksi, striktur pada
katub, bentuk pembuluh darah yang abnormal.
KASUS YANG SERING TERJADI

I. PENYAKIT JANTUNG BAWAAN ASIANOTIK


A. Aliran ke paru-paru meningkat

PATEN DUCTUS ARTERIOUS (PDA)


Adalah tidak menutupnya ductus arterios oleh suatu
hal sehingga terdapat hubungan antara aorta dengan
arteri pulmonal.
VENTRICULAR SEPTAL DEFECT
ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD) (VSD)
• Terdapat defek pada • Terdapatnya defek pada
septum atrium sehingga septum ventrikel, sehingga
adanya hubungan antara adanya hubungan antara
atrium kiri dan kanan. ventrikel kiri dan kanan.
B. Aliran Ke Paru-paru Normal
1. Coartatio Aorta
Terdapatnya penyempitan pada aorta, dapat terjadi
pada duktus arteriosus bagian atas (Pre-ductal),
bagian depan (juxta ductal) ataupun bagian bawah (
pos ductal).
2. Aorta Stenosis
Terjadi penyempitan pada katup Aorta
3. Pulmonal Stenosis
Terjadi penyempitan pada pulmonalis
II. PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK
A. Aliran ke Paru Berkurang

TETRALOGY OF FALLOT (TOF)


Terdapat empat kelainan yaitu ; Ventrikel Septal Defek (VSD),
Pulmonalis Stenosis (PS), Overriding Aorta dan Hipertropi
Ventrikel kanan.
MANIFESTASI KLINIK

1. Sianosis
2. Gagal tumbuh
3. Anemia
4. Asidosis
5. Murmur
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Foto rontgen
• EKG
• Hematokrit dan HB
• Kateterisasi jantung
PENATALAKSANAAN MEDIS

• Pemberian antibioitk
• Diuretik
• Digitalis
• Pembedahan
B. Aliran Ke Paru-Paru Meningkat

Transposition of The Great Arteries


(TGA)
Terdapat kelainan pada letak kedua pembuluh darah arteri besar
yaitu Aorta keluar dari ventrikel kanan dan arteri pulmonalis dari
ventrikel kiri.
PENGKAJIAN

A. Riwayat Terkait
1. Tipe kerusakan/kelainan jantung, respon fisiologis
pada kelainan misal ; sianosis, keterbatasan aktifitas
2. Obat-obatan
3. Paparan terhadap penyakit (ISPA)
4. Prosedur Paliatif ( pembedahan sebelumnya)
Gambaran Fisik

1. Sistem Kardiovaskuler 2. Sistem Pernapasan


 Ringan : Takhikardi,  Takhipnea, dispnea,
adanya Mur-mur, thrill orthopnea
 Berat : Penuruanan nadi  Napas cuping hidung
perifer  Bunyi Crackles
3. Sistem 4. Sistem
Gastointestinal Genitourinaria
 Pertambahan berat  Penurunan
badan lambat pengeluaran urine
5. Sistem 6. Sistem Integumen
Muskuloskeletal  Edema pada orbital,
 Mudah lelah saat lengan, dan kaki
beraktifitas  Ekstremitas dingin
 Sering berkeringat
 sianosis
PEMERIKSAAN FISIK

1. Mata : Konjungtiva, Skelera, palpebra


2. Bibir : Sianosis
3. Leher : JVP
4. Paru : Frekuensi, pola dan suara napas, pergerakan
dada, bentuk dada.
5. Abdomen : Asites, bising usus, lingkar perut,
6. Extremitas : Kehangatan (suhu), kelembaban,edema,
kekuatan pulsasi, pengisian kapiler, warna kuku
7. TTV : TD, saturasi Oksigen, suhu tubuh.
PSIKOSOSIAL & PERKEMBANGAN ANAK

• Tingkat perkembangan, mekanisme koping, rutinitas


anak/keluarga pengalaman. Persiapan anak sesuai
dengan tingkat tumbuh kembang :

INFANT (LAHIR – 12 BULAN )


Anak mengembangkan hubungan yg dekat dengan
pengasuh utama, merespon dg lingkungan
eksternal, mulai mengeksplorasi lingkungan.
Libatkan ORTU dlm prosedur bila memungkinkan
serta gunakan terapi sentuhan.
TODDLER (1 – 3 TAHUN)

Anak belajar ketrampilan baru, komunikasi untuk


mengembangkan keluarga dan pengasuh, eksplorasi
lingkungan, mulai menyempurnakan gerakan motorik
halus.
 Jelaskan prosedur sesuai dengan yg di dengar, dirasa
dan dilihat.
Gunakan teknik distraksi
Berikan alternatif bila memungkinkan
PRA SEKOLAH ( 3 – 6 TAHUN )

 Anjurkan anak mengatakan perasaan


 Tentukan bagian yang akan dilakukan prosedur pada
boneka
 Libatkab anak dalam prosedur bila memungkinkan
USIA SEKOLAH ( 6 – 12 TAHUN )

 Anak mengambangkan kemampuan,


memecahkan masalah, belajar mengendalikan
emosi, mengembangkan ketrampilan motorik
dan sosial lebih baik, belajar bekerja sama
degan anggota kelompok.
 Jelaskan prosedur dg menggunakan diagram
yg sederhana
 Berikan tanggung jawab untuk tugas
sederhana
 Kembangkan hubungan dg teman.
REMAJA ( 13 – 19 TAHUN )

• Anak mengembangkan cara baru berinteraksi dg


kelaurga dan teman sebaya, belajar peran sesuai
gender dan bekerja mempertahankan peran sosial
baru, mengembangkan ketrampilan pemecahan
masalah, belajar fungsi mandiri.
• Berikan tambahan penjelasan (alasan prosedur
dilakukan)
• Perhatikan penampilan
• Libatkan dalam pengmbilan keputusan
• Kembangkan hubungan dengan teman
PENGETAHUAN KLIEN DAN KELUARGA

1. Dapat menyebutkan penyakit anaknya


2. Dapat mengenal tanda dan gejala penyakit
anaknya
3. Dapat melakukan tindakan untuk mengatasi
masalah
4. Dapat melakukan tindakan untuk mengatasi
masalah
5. Dapat menyebutkan faktor pencetus
6. Mampu memahami pertumbuhan dan
perkembangan anaknya
7. Dapat mengerti akibat dari penyakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

DX 1 : Gangguan pertukaran gas b.d edema


pulmonal

Tujuan ; Oksigenasi adekuat

Kriteria Evaluasi ;
 Kriteria TTV dalam batas normal
Warna kulit merah muda
CPR 3 – 5 detik
INTERVENSI :
1. Kaji frekuensi, pola dan suara nafas,pergerakan
dada, penggunaan otot bantu pernapasan, warna
kulit, saturasi oksigen.
2. Perhatikan adanya karakter batuk
3. Lakukan fisioterapi dada, suctioning
4. Hindari kontak degan banyak org/ org yg sedang
sakit batuk pilek
5. Posisi semifowler/fowler
6. Kolaborasi : pemberian oksigen, diuretik, serta
pemeriksaan analisa gas darah.
DX 2 : Risiko terjadi penurunan curah jantung b.d
defek struktur

Tujuan ; Pasien menunjukkan perbaikan curah jantung

Kriteria hasil ;
 Denyut jantung kuat, reguller, dalam batas normal
Perfusi perifer adekuat
Keluaran urin adekuat
INTERVENSI :
1. Observasi kesadaran, pernafasan, saturasi oksigen
2. Ciptakan lingkungan yang tenang, hindari lingkungan
penuh stres
3. Batasi aktifitas
4. Cegah terjadinya hipertermi, hipotermi, dehidrasi, sianosis
5. Atur posisi squatting terutama saat aktifitas/menangis
6. Berikan makanan yg mudah dicerna
7. Kolaborasi ; pemberian oksigen, obat batuk, penurunan
panas, terapi penenang, pemeriksaan analisa gas darah.
DX 3 : Risiko terjadi kelebihan volume cairan b.d
akumulasi cairan

Tujuan ; Pasien tdk menunjukkan bukti2 kelebihan


cairan
Kriteria hasil ;
 Pasien menunjukkan bukti2 penurunan cairan (
sering berkemih, BB menurun)
INTERVENSI :
1. Pertahankan masukan dan keluarab yg adekuat
2. Kaji adanya bukti peningkatan atau penurunan
edema
3. Pertahankan pembatasan cairan (bila
diinstruksikan)
4. Kolaborasi : Pemberian diuretik
DX 4 : Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen.

Tujuan : Toleransi aktifitas sesuai kemampuannya

Kriteria Hasil :
 Toleransi aktifitas sesuai kemampuan ditandai dg ; mampu
beradaptasi dg minum atau makan sedikit tapi sering,
melakukan aktifitas sesuai kemampuannya.
INTERVENSI :
1. Kaji tingkat/kemampuan aktifitas pasien
2. Jelaskan dan diskusikan pada ORTU pasien tentang
pentingnya pembatasan aktifitas yg berlebihan
3. Berikan kesempatan pada pasien untuk memilih
kegiatan/permaian yg tidak banyak membutuhkan
tenaga/energi seperti buku cerita, bergambar, menyusun
balok.
4. Berikan makanan lunak yang mudah dicerna
5. Berikan kesempatan untuk beristirahat
6. Kolaborasi : Ahli Fisioterapi
DX 5 : Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
b.d ketidakadekuatan oksigen dan nutrisi pada
jaringan.
Tujuan ; Pasien mengikuti kurva pertumbuhan dan
perkembangan sesuai usia

Kriteria evaluasi :
 Anak mencapai pertumbuhan dan perkembangan yg
adekuat ditandai dg ; tampak sega/aktif, tdk rewel, BB dan
TB sesuai usia.
INTERVENSI :
1. Kaji makanan/minuman yg disukai pasien
2. Jelaskan dan diskusikan pada ORTU tentang pentingnya
nutrisi serta pola pemberian nutrisi pada pasien.
3. Pemberian ASI/susu disesuaikan dengan usia dan kondisi
pasien.
4. Pemberian makanan jenis makanan disesuaikan dengan
usia dan kondisi pasien
5. Posisi pada saat minum atau makan : semifowler/fowler
6. Timbang BB setiap hari
7. Kolaborasi : Ahli gizi, pemberian suplemen, vitamin/zat
besi,nuturi, pemasangan OGT/NGT serta pemeriksaan
albumin.
KASUS

Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa orang tuanya


ke rumah sakit dan dirawat di Ruang Anak dengan keluhan
sesak napas. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data
tampak batuk dan pilek, wajah tampak kebiruan jika
menangis, akral dingin, frekuensi napas 50 x/menit cepat
dan dangkal, frekuensi nadi 135 x/menit, suhu 38,5oC,
hipertrofi ventrikel kanan dan defek pada septum ventrikel.
Tentukan :
1. Prioritas Masalahnya apa?
2. Diagnosa Keperawatan apa saja yg bisa muncul
3. Intervensi keperawatan yang tepat untuk prioritas masalah
apa?

Anda mungkin juga menyukai