Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No.

1 2022 P-ISSN 1411-0059 | E-ISSN 2549-1571

Studi Literatur Metode Kecerdasan Buatan Dalam Melakukan


Diagnosa Penyakit Jantung
Muhammad Makhdum Syadidan, Afif Ahmad Aprilian, Aryuda Dicky Pratama
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang KM 14,5 , Krawitan, Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta, 55584, Indonesia
*
Corresponding author. Email: 19524053@students.uii.ac.id , 20524176@students.uii.ac.id ,
20524082@students.uii.ac.id

Abstrak— Pada bidang biomedis, kemajuan teknologi sangat dirasakan dan mampu mempermudah proses diagnosa
maupun pengelompokkan sebuah masalah. Salah satu dampak kemajuan teknolgi yaitu adanya penemuan
kecerdasan buatan yang dapat diprogram dengan tujuan yang diinginkan. Pada penggunaannya dibidang biomedis,
kecerdasan merupakan sebuah program atau sistem yang membantu para ahli untuk memecahkan sebuah
permasalhan yang diderita oleh seorang pasien. Salah satu contoh penggunaan kecerdasan buatan di bidang biomedis
adalah proses diagnosa penyakit jantung dengan menggunakan bermacam metode. Pada studi literatur ini
disimpulkan bahwa terdapat dua jenis tipe metode kecerdasan buatan yaitu metode Supervised Learning dan Metode
Unsupervised Learning. Pada metode Unsupervised Learning metode terbaik yang didapatkan adalah K-Means
Clustering dengan nilai akurasi rata-rata sebesar 79%. Pada Supervised Learning metode terbaik yang didapatkan
adalah metode Artificial Neural Network dengan nilai akurasi rata-rata sebesar 94,90%.
Kata kunci— Biomedis; Unsupervised Learning; Supervised Learning
I. PENDAHULUAN penyakit jantung[2]. Total kematian ini merupakan
Pada bidang biomedis, kemajuan teknologi sangat data kematian yang besar. Total kematian ini terdiri
dirasakan dan mampu mempermudah proses diagnosa dari banyak kalangan, bukan hanya segi umur, tetapi
maupun pengelompokkan sebuah masalah. Salah satu segi ekonomi dan sebagainya. Melihat data ini, terlihat
dampak kemajuan teknolgi yaitu adanya penemuan bahwa penyakit jantung bukan hal yang dapat
kecerdasan buatan yang dapat diprogram dengan tujuan disepelekan. Penggunaan kecerdasan buatan untuk
yang diinginkan. Kecerdasan buatan ini merupakan mendeteksi penyakit jantung memberikan kemudahan
sebuah metode yang ditujukan untuk masalah tertentu bagi para ahli dan juga penderita.
seperti permasalahn yang ada pada manusia yaitu Penyakit jantung dapat diderita oleh semua orang.
pengenalan pola, pemecahan masalah, dan pembelajaran Salah satu contoh terjadi pada pesepakbola professional
[1]. Pada penggunaannya dibidang biomedis, kecerdasan Christian Eriksen dalam ajang Euro Cup 2020 [3].
merupakan sebuah program atau sistem yang membantu Eriksen mengalami serangan jantung saat pertandingan
para ahli untuk memecahkan sebuah permasalhan yang berlangsung. Kejadian ini membuat seluruh pecinta
diderita oleh seorang pasien. Salah satu contoh sepakbola kaget, karena seorang atlet profesional saja
penggunaan kecerdasan buatan di bidang biomedis dapat terkena penyakit jantung. Dalam kasus ini,
adalah proses diagnosa penyakit jantung dengan kecerdasan buatan dapat berperan dalam proses
menggunakan bermacam metode. Metode yang pemeriksaan pemain sebelum bermain. Kecerdasan
digunakan merupakan sebuah metode dengan algoritma buatan ini dapat digunakan untuk memperpendek waktu
tertentu yang telah dikemukakan para ahli. Tiap metode dan juga dapat dilakukan dengan jumlah orang yang
dari kecerdasan memiliki algoritma tersendiri dan banyak. Jika dilakukan oleh para ahli langsung, maka
memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing pertandingan tidak dapat berlangsung sesuai jadwal
dalam memecehkan sebuah permasalahan tertentu. ataupun terlalu banyak memakan waktu pertandingan.
Pemilihan penyakit jantung pada studi literatur ini Dengan adanya kecerdasan buatan, pemeriksaan
dikarena penyakit jantung merupakan sebuah penyakit penyakit jantung dapat digunakan agar kondisi para
yang sangat banyak diderita oleh myarakat. pemain dapat diketahui dengan waktu yang cepat dan
Berdasarkan data 2022 di kompas.com, diketahui juga dapat dilakukan untuk semua pemain
bahwa 18,6 juta orang menjadi korban kematian akibat

Received 12 April 2022, Accepted 22 June 2022, Published 27 June 2022.


DOI: https://doi.org/10.15294/jte.v14i1.36108
10
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022

Meningkatnya efisiensi waktu dapat memberikan


II. METODE kenyamanan kepada pasien karena mereka tidak perlu
Studi literatur merupakan sebuah metode untuk antri berjam-jam untuk melakukan pemeriksaan. Hal ini
melakukan review dari beberapa hasil jurnal yang telah juga akan berdampak pada kualitas pelayanan tenaga
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Metode ini kesehatan yang akan semakin meningkat.
dilakukan dengan berbagai proses seperti penilianm Salah satu pengaplikasian kecerdasan buatan di
identifikasi, dan penafsiran dari metode kecerdasan bidang kesehatan adalah sistem pendeteksi penyakit
buatan yang diteliti pada jurnal tersebut [4]. Literatur jantung pada seseorang. Sistem pendeteksi penyakit
review ini bertujuan untuk mencari jawaban terbaik dari jantung ini dapat dirancang dengan berbagai macam
beberapa metode kecerdasan buatan dalam melakukan metode yang ada dalam konsep kecerdasan buatan.
diagnosa penyakit jantung pada seseorang. Dalam Namun, masing-masing metode memiliki kekurangan
melakukan literatur review ini dilakukan beberapa dan kelebihan yang bervariatif. Perancangan sistem
tahapan yang sistemtis yaitu perencanaan pelaksanaan, pendeteksi jantung dilakukan dengan melatih sistem
dan pelaporan tinjuan pustaka. Pada tahapan menggunakan dataset yang tersedia di internet seperti
perencanaan, dilakukan pengumpulan studi pustaka dari pada Kaggle.com dan lain sebagainya. Pelatihan dengan
beberapa jurnal dengan tema yang sama yaitu sistem dataset yang dimaksud adalah pelatihan menggunakan
kecerdasan buatan untuk melakukan diagnosa penyakit dataset dari penderita penyakit jantung. Hal ini ditujukan
jantung. Pengumpulan studi pustaka dilakukan sebanyak untuk mengenalkan sistem bahwa ketika data yang
mungkin, sampai data yang diinginkan telah terpenuhi. masuk pada sistem nanti sama dengan data training maka
Pada tahapan pelaksanaan, dilakukan proses review tiap itu dapat dikonversi menjadi hasil yang berkesesuaian.
jurnal dari studi pustaka untuk mengetahui metode, Dalam menentukan metode yang tepat, dilakukan studi
proses, dan hasil yang didapatkan pada jurnal tersebut. literatur dengan beberapa jurnal yang berkesesuaian
Pada tahap ini juga, dilakukan pengecekan dari maka didapat hasil sebagai berikut.
pertanyaan penelitian, startegi penelitian, dan proses Pada studi literatur ini, terdapat dua metode yang
komparasi yang dilakukan. Selanjutnya, pada tahapan ini didapatkan yaitu metode unsupervised learning dan
dilakukan proses untuk melakukan pengecekan terhadap supervised learning. Metode unsupervised merupakan
studi pustaka yang digunakan ataupun yang tidak metode yang digunakan untuk mengelompokkan
digunakan. Pada tahapan pelaporan, dilakukan kegiatan penyakit jantung berdasarkan data yang diperoleh.
untuk melaporkan hasil review dari tiap jurnal, kemudian Sedangkan metode supervised learning merupakan
dikomparasi dengan jurnal yang lain dengan catatan metode yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit
metode yang digunakan masih sama. jantung pada seseorang.
Dalam melakukan studi literatur, tiap jurnal
III. HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses
Kecerdasan buatan memberikan banyak kemudahan penelitian. Kelebihan ini dapat dijadikan patokan
dalam segala bidang termasuk dalam bidang kesehatan. sebagai landasan untuk melakukan penelitian.
Pada bidang kesehatan, kecerdasan buat memberikan Sedangkan kekurangan dari jurnal dapat dijadikan bahan
kemudahan kepada para ahli untuk membantu evaluasi agar pada penelitian selanjutnya kekurangan
mendiagnosa sebuah penyakit yang diderita oleh yang dimiliki jurnal dapat diperbaiki. Kekurangan dan
seseorang. Adanya kecerdasan buatan di bidang kelebihan tiap jurnal pada metode Supervised Learning
kesehatan juga dapat meningkatkan efisiensi waktu terdapat pada tabel 1.
dalam hal pemeriksaan dan lain sebagainya.
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022
Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Supervised Learning

Judul Kelebihan Kekurangan


[5] Terdapat proses pemisahan data training dan data Dataset yang dikumpulkan sebesar 304, namun
testing saat pembacaan data sehingga akurasi sistem dari total tersebut hanya 61 data yang
dapat meningkat. digunakan. Jumlah 61 data yang digunakan
terlalu sedikit.
[6] Peniliti terlebih dahulu menghitung nilai error sistem Jumlah iterasi yang terlalu banyak walaupun
berdasarkan dataset yang ada, sehingga nilai akurasi hasil sebenarnya sudah terlihat pada iterasi ke
yang dihasilkan merupakan nilai akurasi terbaik. 152.
[7] Sistem mampu mengenali data yang belum dilatih Data training yang digunakan sangat sedikit
dengan akurasi sebesar 87,04% dengan menggunakan yaitu sebanyak 25 data. Sehingga ketika
metode time-frequency. melakukan pengetesan terdapat banyak data
yang tidak dikenali.
[8] Mampu meningkatkan akurasi dengan melakukan Pemberian atribut tertentu tidak dilakukan
pengolahan data terlebih dahulu. Data yang diolah pada metode Support Vector Machine padahal
merupakan data yang memiliki kemiripan dengan dataset yang digunakan adalah dataset yang
memberikan nilai (atribut) tertentu untuk menunjukkan sama dengan metode Naïve Bayes.
bahwa data yang mirip tersebut adalah data yang
berbeda.
[9] Peneliti menambahkan fitur preprocessing yang Data numerik dan data nomimal tidak
berguna untuk menghilang data-data noisy atau memiliki atribut tertentu sehingga pada proses
redudansi sehingga nilai akurasi yang dihasilkan bisa pengolahan sistem menganggap kedua data
maksimal. tersebut adalah data yang sama.
[10] Peniliti sebelum menggunakan sistem pakar yang sudah Peneliti tidak mampu melakukan perubahan
jadi, terlebih dahulu membentuk himpunan fuzzy, hal sistem sehingga ketika hasil akurasi menurun
ini bertujuan agar hasil sistem pakar yang sudah jadi tidak ada tindak lanjut yang dilakukan peneliti
mampu diterjemahkan dan dipahami oleh peneliti. untuk memperbaiki nilai akurasi.
[11] Sistem tetap bisa membaca sinyal EKG walaupun Penggunaan data latih yang terlalu sedikit
penempatan posisi elektroda kurang baik dengan yaitu berjumlah 82 data.
memanfaatkan gelombang PQRST.
[12] Peneliti mampu menggabungkan metode Artificial Terdapat banyak dataset yang terbuang karena
Neural Network, Support Vector machine, Naïve tidak memenuhi standar dan sistem
Bayes, dan K-Neasrest Neighbor sehingga memerlukan dataset yang sangat banyak ketika
mendapatkan algoritma sistem yang efisien serta hasil proses training, hal ini akan mengurangi
akurasi yang maksimal. efisiensi waktu pembacaan.
[13] Sistem mampu memprediksi penyakit jantung serta Data yang digunakan harus memiliki tiap
penyebab terjadinya penyakit jantung pada pasien. atribut yang dibutuhkan metode Certain Factor
sehingga tidak semua data dapat digunakan.
[14] Hasil dari data training terlebih dahulu divalidasi Panjang durasi data yang diambil secara acak
dengan single decision treshold, sehingga akurasi yang terlalu pendek yaitu 6 detik. Sedangkan data
didapatkan adalah hasil akurasi sebenarnya. yang tersedia sepanjang 2 menit per data.
[15] Data yang digunakan terlebih dahulu diolah pada Peniliti tidak mampu meningkatkan akurasi
proses preprocessing untuk menghilangkan noisy serta padahal menggabungkan beberapa metode
data hasil pengolahan divalidasi kembali, hal ini dapat seperti naïve bayes, support vector machine,
meningkatkan hasil akurasi yang maksimal. C.45, logistic regression, dan back
propagation.

[16] Peneliti meningkatkan akurasi dengan menggunakan Terdapat 60 data dari 170 data yang terbuang
fungsi sigmoid biner (logsig). Selain itu penggunaan karena tidak memenuhi atribut dari metode
fungsi ini juga bertujuan untuk mengurangi waktu yang digunakan. Sehingga data yang
pengolahan data. digunakan berjumlah sedikit yaitu 110 data.
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022
[17] Data citra yang digunakan terlebih dahulu diproses Data yang digunakan terlalu sedikit yaitu 30
pada pra pengolahan dengan tujuan untuk data.
meningkatkan kualitas data serta nomalisasi data.
Sehingga pada proses pengecekan data citra dapat
terbaca dengan baik. Data citra yang bagus
mengakibatkan akurasi pembacaan semakin maksimal.

Pada tabel 2 terlihat bahwa jurnal memiliki kekurangan Jurnal memiliki sisi kekurangan dan juga kelebihan
dan kelebihan masing-masing. Beberapa jurnal seperti yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk sebuah
jurnal [5], [6], [7], [11], [16], dan [17] memiliki penelitian selanjutnya. Dari beberapa jurnal diketahui
kekurangan pada dataset yang digunakan. Dataset bahwa penelitian menggunakan beberapa metode yang
memiliki jumlah yang sedikit. Penggunaan dataset yang berbeda. Penggunaan metode yang berbeda ini
sedikit dapat berdampak pada nilai akurasi hasil memberikan sudut pandang dan pengetahuan yang
pembacaan sistem ketika dilakukan pengujian secara berbeda mengenai karakterisitik tiap metode. Penggunaan
langsung dengan data yang lebih beragam. Jumlah sedikit banyak metode ini memudahkan peneliti selanjutnya
dari dataset yang digunakan membuat nilai akurasi dari untuk memilih metode yang cocok dan sesuai dengan
hasil testing tidak dapat dijadikan patokan terhadap tujuan penelitian yang akan dilakukan. salah satu contoh
akurasi pada saat dilakukan percobaan secara langsung. penggunaan beberapa metode secara bersamaan adalah
Pada jurnal [15] juga terlihat bahwa penggabungan jurnal [12], pada jurnal ini peneliti mampu memanfaatkan
beberapa metode tidak dapat dimanfaatkan peneliti untuk keunggulan tiap metode sehingga didapatkan algoritma
meningkatkan nilai akurasi sistem dalam melakukan yang efisien dan hasil akurasi yang tinggi. Dalam
pembacaan data. Hal ini menjadi suatu keterbalikan dari meningkatkan nilai akurasi, beberapa peneliti juga
tujuan penggabungan beberapa metode agar hasil dari menambahkan tahapan preprocessing pada dataset yang
sistem yang dihasilkan adalah hasil yang maksimal. Selain akan digunakan. Tahapan ini bertujuan untuk
itu, pada jurnal [8] dan [9] terlihat baha kekurangan yang menghilangkan noisy dan redudansi. Tahapan
dimiliki adalah tidak adanya pemberian atribut terlebih preprocessing cukup memberikan efek yang cukup
dahulu pada data yang berbeda dengan kemiripan yang signifikan pada akurasi karena dataset hasil tahapan ini
cukup tinggi. Tidak adanya pemberian atribut yang jelas merupakan data sebenarnya sehingga sistem dapat bekerja
membuat dataset yang digunakan akan dibaca sebuah data secara maksimal. Selain menambahkan tahapan
yang sama, sehingga nilai akurasi pada sistem tidak preprocessing, peneliti lain pada jurnal [7[ menggunakan
maksimal. Bukan hanya itu, pemberian atribut juga harus metode time-frequency. Penggunaan metode ini ditujukan
dilakukan ketika dataset yang digunakan merupakan untuk data yang belum dilatih agar sistem dapat
dataset yang sama pada metode yang berbeda. melakukan analisa/prediksi. Metode ini terbukti berhasil
Penyamaratan ini bertujuan untuk sistem dengan metode karena nilai akurasi dengan data yang belum dilatih
yang berbeda dapat bekerja secara maksimal. Sehingga didapatkan nilai akurasi sebesar 87,04%. Selain segi
hasil penggunaan dataset yang sama dengan metode yang akurassi, peneliti pada jurnal [11] juga memanfaatkan
berbeda dapat dikomparasi satu sama lain. Kekurangan sebuah metode yaitu pembacaan sinyal PQRST.
yang lain berdasarkan studi literatur ini adalah terdapat Pembacaan sinyal PQRST ini dimanfaatkan oleh peneliti
beberapa pemilihan dataset yang kurang baik. Pemilihan agar ketika posisi penempatan elektroda tidak sesuai saat
dataset yang kurang banyak menyebabkan beberapa pengukuran sinyal EKG, sinyal EKG masih tetap bisa
dataset harus terbuang secara sia-sia karena tidak terbaca dan hasil tersebut adalah hasil yang maksimal
memenuhi standar metode yang digunakan. dengan beberapa komponen terbaik yang lain

Tabel 2 Studi Literatur dengan Metode Supervised Learning

Judul Metode Hasil


[5] Naïve Bayes, peneliti menggunakan dataset dari UCI Machine Berdasarkan hasil yang didapatkan
learning yang kemudian di program menggunakan bahasa dapat diketahui bahwa sistem yang
Python dan library sklearn. Dataset berupa data heart disease dirancang memiliki hasil nilai
dengan jumlah 304 data dengan 13 fitur. keakuratan sebesar 85.25%.
[6] Penggunaan algoritma logistic regression. Penelitian ini Berdasarkan hasil yang didapatkan
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022
menggunakan dataset yang diperoleh dari Kaggle.com. Dataset dapat diketahui bahwa sistem
ini adalah data dari Heart Disease UCI. Dataset memiliki 14 memiliki nilai sensitivity sebesar
atribut dengan jumlah dataset yang digunakan berjumlah 3030 88.54% pada data training dan
data pasien. 87.50% data testing.
[7] Klasifikasi sinyal EKG dilakukan dengan Artificial Neural Berdasarkan hasil yang didapatkan
Network (ANN) metode algoritma backpropagation ANN menunjukkan kinerja yang
baik dengan nilai sensitivitas 87%
dan nilai spesifisitas 95%.
[8] Penelitian ini menggunakan metode support vector machine Hasil akurasi pengolahan
dan naïve bayes dengan metode latih percentage split dan k-fold menggunakan Algoritma Naïve
cross validation.Data ini diambil dari website kaggle Bayes adalah sebesar 70% untuk
https://www.kaggle.com/datasets/ metode latih percentage split dan
sulianova/cardiovasculardisease-dataset. Data yang digunakan 71% untuk metode latih k-fold cross
ini terdiri dari 462 data pasien penyakit kardiovaskular berupa validation. Kemudian dengan
format csv. Data yang digunakan terdapat 10 atribut yang menggunakan algoritma support
digunakan untuk melakukan klasifikasi penyakit kardiovaskular vector machine didapat akurasi 61%
adalah tekanan darah sistolik, tembakau, kolesterol lipoprotein untuk metode latih percentage split
densitas rendah, adipositas, riwayat keluarga penyakit jantung, dan 65% untuk metode latih k-fold
faktor dengan tingkat "Absen" dan "Ada", perilaku tipe-A, validation.
kegemukan, konsumsi alkohol saat ini, usia, respon, penyakit
jantung coroner
[9] Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah algoritma Berdasarkan hasil yang didapatkan
klasifikasi dengan Algoritma Naive Bayes, Random Forest, dan diketahui bahwa nilai keakuratan
Neural Network. Untuk mendapatkan kinerja algoritma yang dihasilkan sebesar 83 %
klasifikasi ini menggunakan dataset tersedia umum di UCI
Repository dengan dataset Penyakit Jantung. Dataset yang
digunakan memiliki 14 atribut terdiri dari data nominal dan
numerik
[10] Sistem pakar yang dapat mendeteksi PJK menggunakan fuzzy- Hasil yang didapatkan dari
Mamdani. penelitian adalah sebuah sistem
dengan kemampuan untuk
mendeteksi penyakit jantung
koroner.
[11] Metode yang digunakan yaitu Jaringan saraf tiruan. Data yang Hasil akurasi berdasarkan
dilakukan sebagai data pengujian sejumlah 26 data yang terdiri npengujian sebesar 76,92 %.
dari data normal sebanyak 13 sinyal EKG dan dari data
abnormal sebanyak 13 sinyal EKG
[12] Metode yang digunakan adalah ensemble - Weighted Vote Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
yaitu gabungan antara ANN, SVM, Naive Bayes, dan juga kinerja akurasi terbaik diberikan
KNN. oleh metode ML–WV sebagai
metode yang diusulkan, dengan
akurasi = 85,21%. Sedangkan
kinerja precision dan sensitivity
terbaik diberikan oleh SVM, dengan
precision = 93,59% dan sensitivity =
92,99%. Sementara itu, kinerja
specificity terbaik diberikan oleh
C4.5, dengan specificity = 84,62%.
[13] Metode yang digunakan adalah Certainty Factor Hasil mengenai diagnosa penyakit
jantung yaitu sebesar 88% dengan
nilai akurasi 62%.
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022
[14] Metode yang digunakan adalah ekstraksi EKG dengan Keakuratan kinerja sistem adalah
menggunakan MKNN sebagai mesin inferensinya. 90,22% untuk tiga kelas penyakit
jantung.
[15] Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah Naive Berdasarkan cross validation dengan
Bayes, SVM, c.45, Logistic Regression, dan Back Propagation. masing–masing algoritma yang
ditetapkan, sehingga menghasilkan
akurasi tertinggi didapat oleh
algoritma naïve bayes dengan
akurasi 84.07%. kemudian untuk
presisi tertinggi didapat oleh
algoritma naïve bayes dengan presisi
86.16%. Selanjutnya untuk recall
tertinggi didapat oleh algoritma
support vector machine dengan
recall 94.67%
[16] Metode yang digunakan Artificial Neural Network Penelitian penerapan metode
artificial neural network untuk
mendeteksi serangan jantung di RS
Awal Bros Bekasi didapat hasil
akurasi 96.47%, dengan nilai presisi
97.85%, recall 97.80% dan nilai
AUC adalah 0.996.
[17] Metode yang digunakan adalah Support Vector Machine Nilai akurasi yang didapatkan
sebesar 87.5%.

Tabel 2 merupakan hasil studi literatur dari 13 jurnal keempat. Dari keempat metode yang digunakan dapat
mengenai metode supervised learning. Metode diketahui bahwa metode yang memiliki nilai akurasi
supervised learning merupakan metode yang ditujukan tertinggi dari beberapa jurnal penelitian adalah metode
untuk melakukan prediksi apakah seseorang terkena Artificial Neural Network dengan nilai akurasi rata-rata
penyakit jantung. Metode yang digunakan seperti sebesar 94,90%. Akan tetapi, nilai akurasi yang tinggi ini
Artificial Neural Network, Naïve Bayes, Support Vector didapatkan dengan menggunakan dataset yang berjumlah
Machine, dan Logistic Regression, Dari 4 metode ini sedikit. Seperti yang sudah disebutkan pada tabel 1,
didapatkan hasil yang berbeda-beda untuk setiap hasil jumlah dataset yang sedikit dapat berpengaruh terhadap
dengan jumlah dataset yang berbeda pula. nilai akurasi karena nilai yang didapatkan tidak bisa
Pada sistem yang menggunakan metode Support dijadikan patokan nilai akurasi sebenarnya. Hal ini terjadi
vector Machine didapatkan tingkat keberhasil sebesar karena dataset yang sedikit
87,5%. Hasil ini didapatkan dari 40 data pengujian yang mengakibatkan pembacaan sistem tidak begitu beragam
telah dilakukan. Pada sistem yang menggunakan metode dengan jumlah data yang sama besar untuk tiap perbedaan
Artificial Neural Network didapatkan hasil akurasi dari data yang dibaca.
sebesar 93,59% pada jurnal penelitian pertama dengan Hasil ini merupakan hasil berdasarkan metode
metode Artificial Neural Network, 94,67% pada jurnal Supervised Learning yang mana metode ini digunakan
penelitian kedua, dan 96,47% pada jurnal penelitian untuk mendeteksi penyakit jantung pada seorang pasien.
ketiga metode Artificial Neural Network. Pada sistem Pada tabel 3 dilakukan studi literatur mengenai metode
yang menggunakan metode Logistic Regression Unsupervised learning yang bertujuan untuk
didapatkan hasil akurasi sebesar 87,50%. Pada sistem mengelompokkan penderita penyakit jantung seorang
yang menggunakan metode Naïve Bayes didapatkan hasil pasien. Hasil studi literatur berupa kekurangan dan
akurasi sebesar 85,25% pada jurnal penelitian pertama, kelebihan dari jurnal dengan metode Unsupervised
61% untuk jurnal penelitian kedua, 83% pada jurnal Learning dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
penelitian ketiga, dan 84,07% untuk jurnal penelitian
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022

Tabel 3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Unsupervised Learning

Judul Kelebihan Kekurangan


[18] Dengan menggunakan data training peneliti mampu Tidak ada pengujian secara langsung
mengelompokkan tingkat resiko penyakit jantung menggunakan data tes, sistem hanya diproses
berdasarkan usia. menggunakan data training.
[19] Dengan menggunakan teknik statistik dasar peneliti Terdapat inkonsistensi data karena
tetap mampu menghasilkan sistem yang mampu penggunaan teknik statistik dasar.
mengelompokkan semua data menjadi 2 cluster.
[20] Penelitian menggunakan metode complexity pruning Sistem tidak mampu membedakan detak
untuk meningkatkan akurasi dan output yang lebih jantung orang yang sedang berolahraga dengan
baik. detak jantung orang yang memiliki kadar
kolesterol, sehingga node yang dihasilkan
sangat banyak dan beragam.
[21] Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan dua Sistem tidak dapat digunakan pada nilai laju
tahapan yaitu preprocessing dan morfologi. Kedua pelatihan, sehingga waktu proses pembacaan
tahapan tersebut secara berurutan memiliki fungsi data berlangsung cukup lama.
untuk memperbaiki kualitas citra EKG dan
memperbaiki bentuk objek. Tahapan ini digunakan agar
akurasi yang dihasilkan merupakan nilai terbaik.
[22] Peneliti mampu mengolah data dengan baik sehingga Tidak ada keterbaruan sistem, karena peneliti
tidak ada data yang terbuang dan sistem mampu hanya menggunakan software yang sudah jadi,
mengelompokkan semua data. akan tetapi nilai akurasi yang dihasilkan sangat
rendah. Peneliti juga tidak mampu
memperbaiki nilai akurasi tersebut.

[23] Penelitian ini mengoptimalkan metode K-Means Peniliti tidak mampu mengoptimalkan jumlah
dengan memanambahkan metode GA K-Means iterasi yang sangat banyak akibat
sehingga hasil dari K-Means kembali diuji pada metode penggabungan dua buah metode.
GA K-Means sehingga akurasi yang didapatkan
merupakan akurasi terbaik.
[24] Untuk mengatasi data yang tidak sesuai peneliti Data yang tidak sesuai tetap dimasukkan
menambahkan tahapan standardization agar data tidak peneliti kedalam sistem sehingga nilai akurasi
mengganggu nilai akurasi. menjadi terganggu.
[25] Sistem pakar yang dibuat dengan jumlah data yang Tidak ada pembaharuan metode yang
sedikit mampu memprediksi penyakit jantung dengan ditambahkan. Selain itu, peneliti belum
metode clustering dengan nilai akurasi yang cukup mampu mengoptimalkan jumlah iterasi yang
tinggi. digunakan.
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022
Berdasarkan tabel 3 di atas, terlihat bahwa tiap jurnal jurnal metode unsupervised Learning cukup bervariatif.
pada metode Unsupervised Learning memiliki kelebihan Pada jurnal [18] terlihat bahwa kekurangan dari sistem
dan kekurangan. Metode Unsupervised Learning ini yang dibuat adalah tidak adanya pengetesan menggunakan
digunakan dengan tujuan untuk mengelompokkan data tes sehingga nilai akurasi dari sistem hanya
penyakit jadi yang diderita oleh pasien. Pada beberapa bergantung pada data training yang digunakan. Dari segi
jurnal, terlihat bahwa kelebihan dari jurnal tersebut adalah data yang digunakan, terdapat kekurangan yang mana data
metode pengolahan data sebelum di proses. Pengolahan tersebut merupakan data yang tidak memenuhi kebutuhan
data ini ditujukan agar data ketika diolah oleh sistem yang dari sistem. Hal ini ditemukan pada jurnal [24] yang mana
telah dibuat terbaca sesuai dengan karakteristik yang data tidak sesuai dengan sistem. Akan tetapi, data tersebut
dinginkan. Penambahan metode seperti complexity tetap dimasukkan pada sistem sehingga akurasi yng
pruning pada jurnal [20] menunjukkan hasil yang dihasilkan tidak optimal. Selain itu, pada jurnal [19]
maksimal. Penambahan metode ini ditujukan untuk terlihat bahwa peneliti tidak memperhatikan kondisi data
meningkatkan akurasi terhadapa pembacaan data yang yang digunakan. Pada jurnal ini ditemukan bahwa sistem
memiliki kemiripan padahal data tersebut berbeda. Metode tidak bekerja secara maksimal karena adanya inkonsistensi
lain yang digunakan adalah standardization pada jurnal data. Dari segi metode, pada jurnal [23] dan [25] terlihat
[24]. Metode ini untuk menyeleksi data yang digunakan peneliti melakukan penggabungan beberapa metode, hal
terkait standar data dari sistem yang diperlukan. Hal ini ini membuat iterasi dari sisstem akan bertambah semakin
mempermudah peneliti karena pada awal pengolahan data banyak. Bertambahnya jumlah iterasi ini tidak
tidak dipisahkan terlebih dahulu. Keelebihan yang lain dari diminimalisir oleh peneliti. Kondisi ini mengakibatkan
beberapa jurnal tersebut adalah mampu menggabungkan waktu untuk proses pembacaan menjadi semakin lama.
beberapa metode seperti pada jurnal [23]. Penggabungan Kekurangan yang lain adalah tidak adanya keterbaharuan
beberapa metode ini ditujukan agar hasil akurasi dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, hasil ini terlihat
sistem dapat ditingkatkan dan juga waktu yang digunakan pada jurnal [22] dan [25]. Pada kedua jurnal tersebut
lebih efisien. Pengoptimalan sistem bukan hanya dengan peneliti terpaku pada metode yang sudah digunakan pada
menggabungkan dari beberapa metode, akan tetapi pada penelitian sebelumnya. Bahakan, pada jurnal [22] peneliti
jurnal [18] dan [25] terlihat bahwa dengan satu metode dan hanya menggunakan aplikasi yang sudah jadi. Penggunaan
data yang digunakan sedikit tetapi hasil keluaran dari ini menjadi kekurangan karena hasil akurasi yang
sistem tetap maksimal. didapatkan bernilai rendah. Dengan rendahnya nilai
Sebuah jurnal bukan hanya memiliki kelebihan, akurasi ini, peeneliti belum mampu memperbaiki nilai
tetapi jurnal juga memiliki kekurangan. Beberapa akurasi tersebut. karena sistem yang digunakan adalah
kekurangan berdasarkan hasil studi literatur beberapa sistem yang sudah jadi dalam bentuk software.

Tabel 4 Studi Literatur dengan Metode Unsupervised Learning

Judul Metode Hasil


[18] K-Means Clustering, peneliti menggunakan 3 cluster Berdasarkan hasil perhitungan dari dataset
dengan total data sebanyak 1025. Dataset yang yang dikumpulkan dan kemudian dihitung
digunakan merupakan data penyakit jantung yang dengan perhitungan Euclidean Distance
diambil dari Kaggle.com. pengelompokkan dilakukan didapatkan hasil bahwa pada umur 47 dan 50
dengan 3 variabel yaitu age, trestbps, dan chol. tingkat resiko penyakit jantung adalah high,
sedangkan ketika berumur 54 tingkat resiko
penyakit jantung adalah low. Nilai cluster yang
dihasilkan yaitu cluster 1 (low) berjumlah 335,
cluster 2 (medium) berjumlah 208, dan cluster
3 (high) berjumlah 462.
[19] Menggunakan metode Clustering K Means. Hasil yang didapatkan jumlah cluster
sebanyak 2 buah sesuai dengan pendefinisian
nilai k dengan jumlah cluster “TERJANGKIT”
ada 249 item, cluster “TIDAK
TERJANGKIT” ada 298 item dengan total
jumlah data adalah 547.
[20] Metode yang digunakan adalah CART Decision Tree Hasil penelitian dan uji coba yang dilakukan
dari dataset yang ada, model CART decision
tree dapat mengklasifikasikan penyakit jantung
koroner dengan akurasi 0.8 atau 80% yang
harus dilakukan dengan berbagai tahapan
hingga sampai ke tahapan post-pruning
[21] Pada penelitian ini didesain sistem klasifikasi kelainan Proses pelatihan jaringan LVQ berjalan
jantung berdasarkan citra digital electrocardiogram cukup baik dengan tingkat akurasi jaringan
menggunakan metode jaringan saraf tiruan Learning sebesar 94,74% pada laju pelatihan (α)
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022
Vector Quantization (LVQ). Adapun output jaringan sebesar 0,1 dan pengurangan laju pelatihan
terdiri dari 4 jenis yaitu kondisi jantung dengan (dec α) sebesar 0,1. Pada hasil pengujian,
kelainan bradikardi, kondisi jantung dengan kelainan jaringan LVQ mampu mengklasifikasi
aritmia, kondisi jantung normal dan kondisi jantung kelainan bradikardi sebesar 100%, kelainan
dengan kelainan takikardi. aritmia sebesar 100%, kondisi jantung
normal sebesar 78% dan kelainan takikardi
sebesar 88%. Tingkat keberhasilan sistem
klasifikasi secara keseluruhan data uji
adalah sebesar 89%.

[22] Algoritma K-Means Hasil penelitian ini ialah untuk yang terkena
penyakit jantung berjenis kelamin laki-laki =
25%, untuk jenis kelamin perempuan yang
terkena penyakit jantung = 25,33 %, dan untuk
jenis kelamin laki-laki yang sembuh dari
penyakit jantung = 25,33 %, untuk jenis
kelamin perempuan yang sembuh dari
penyakit jantung = 26 %
[23] Metode yang digunakan adalah K-Means dan GA K- Hasil intra cluster dari GA K-Means lebih baik
Means. dibandingkan dengan K-Means dan untuk inter
cluster sangat kecil perbedaannya, dimana
rata-rata inter cluster metode K-Means sedikit
lebih baik daripada GA K-Means.
[24] Metode yang digunakan adalah algoritma ClusterMix Hasil yang didapatkan bahwa sistem mamp
K-Prototypes. mengelompokkan data menjadi 2 buah kluster
berdasarkan nilai koefisien silhouette sebesar
0,5777.
[25] Metode yang digunakan adalah clustering Hasil yang didapatkan dari hasil percobaan
menggunakan algoritma K-Means. yaitu nilai akurasi sebesar 83%.

Tabel 4 hasil studi literatur merupakan studi literatur IV. PENUTUP


yang ditujukan metode untuk unsupervised learning. Studi literatur telah dilakukan pada 21 jurnal
Metode Unsupervised learning merupakan metode yang penelitian dengan 13 jurnal mengenai metode Supervised
digunakan untuk mengelompokkan penyakit jantung Pada Learning dan 8 jurnal mengenai metode Unsupervised
metode unsupervised learning yang digunakan adalah learning, didapatkan 1 metode terbaik untuk tiap tipe
metode seperti ClusterMix K-Prototypes, K-Means model metode Unsupervised Learning dan metode
Clustering, Learning Vector Quantization, dan Decision Supervised Learning. Pada Supervised Learning, metode
Tree. Dari keempat metode tersebut, metode K-Means terbaik berdasarkan hasil studi literatur adalah metode
Clusteing merupakan metode yang paling banyak Artificial Neural Network dengan nilai akurasi rata-rata
digunakan. Hasil tiap jurnal dengan metode ini cukup 94,91%, hasil ini didapatkan dari 3 buah jurnal peneltian.
beragam. Terdapat 4 buah penelitian yang memiliki nilai Pada Unsupervised learning, didapatkan 1 metode terbaik
akurassi berada pada 83% - 100%, dan terdapat 1 jurnal yaitu metode K-Means Clustering dengan nilai rata-rata
yang memiliki nilai akurasi sangat rendah yaitu berkisar sebesar 79%, hasil ini didapatkan dari 5 jurnal penelitian.
diantara 25-26%. Dari kelima penelitian menggunakan Pada studi literatur ini, nilai akurasi terbesar terdapat pada
metode K-Means Clustering diketahui bahwa nilai metode Learning Vector Quantization dengan nilai akurasi
keseluruhan yang di bagi total penelitian didapatkan nilai 89%. Namun pemilihan K-Means Clustering menjadi
akurasi sebesar 79%. Pada metode Learning Vector metode terbaik disebabkan karena dari 5 jurnal penelitian
Quantization, hanya terdapat 1 jurnal yang menggunakan hanya terdapat satu jurnal penelitian yang berada di bawah
metode ini. Akan tetapi hasil akurasi yang dihasilkan 83%, sedangkan 4 jurnal sisanya berada di atas 83%
ketika melakukan pengujian adalah sebesar 89%. Selain bahkan ada yang mencapai nilai 100%.
itu, terdapat metode Decision Tree dan ClusterMix K-
Prototypes dengan hasil berturut turut adalah 80% dan
57% (berdasarkan nilai silhouette).
11 Jurnal Teknik Elektro Vol. 14 No. 1 2022
REFERENSI Weighted Vote,” Jurnal Edukasi dan Penelitian
[1] A. AI, “Apa itu Kecerdasan Buatan (AI)? — Amazon Informatika (JEPIN), vol. 5, no. 3, p. 352, Dec. 2019,
Web Services,” Amazon Web Services, Inc. doi: 10.26418/jp.v5i3.37188.
https://aws.amazon.com/id/machine-learning/what- [13] E. Susanto and A. Wantoro, “Diagnosa Penyakit
is-ai/ Jantung Menggunakan Metode Certainty Factor,”
[2] K. C. Media, “Angka Kematian Penyakit Jantung Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak,
Masih Tinggi di Indonesia Jadi Tantangan Perki vol. 3, no. 1, pp. 93–106, 2022.
Halaman all,” KOMPAS.com, Aug. 04, 2022. [14] Annafi' Franz, I. Muhimmah, T. Yuwono, and E.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/04/16 Marfianti, “Pembacaan Waktu sebagai ekstraksi
3200923/angka-kematian-penyakit-jantung-masih- EKG pada Diagnosis Penyakit Jantung,” 2017.
tinggi-di-indonesia-jadi-tantangan?page=all [15] A. Klasifikasi, P. Dewa, P. Fakultas, I. Komputer, D.
(accessed Jan. 01, 2023). Palupi, and R. Fakultas, “Annual Research Seminar
[3] T. detikcom, “Kronologi Christian Eriksen Kolaps (ARS),” Prosiding Annual Research Seminar, vol. 5,
Sampai Kondisinya Terkini,” sepakbola. no. 1, 2019.
https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia/d- [16] N. Qomariyah et al., “INTI NUSA MANDIRI,” Aug.
5603849/kronologi-christian-eriksen-kolaps-sampai- 2018.
kondisinya-terkini (accessed Jan. 01, 2023). [17] V. A. Gunawan, I. I. Fitriani, and L. S. A. Putra,
[4] I. K. D. Senapartha and G. I. W. Tamtama, “Studi “Sistem Diagnosis Otomatis Identifikasi Penyakit
Literatur Presentation Attack dan Set Data Anti- Jantung Coroner Menggunakan Ektraksi Ciri GLCM
Spoof Wajah,” Jurnal Teknik Elektro, vol. 14, no. 1, dan Klasifikasi SVM,” Informatika Mulawarman :
pp. 10–17, Jun. 2022, doi: 10.15294/jte.v14i1.36108. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, vol. 15, no. 1, p. 13,
[5] Dimsyiar M Al Hafiz, Khoirul Amaly, Javen Feb. 2020, doi: 10.30872/jim.v15i1.2495.
Jonathan, M Teranggono Rachmatullah, and Rosidi, [18] D. Haryadi and D. M. U. Atmaja, “Penerapan
“Sistem Prediksi Penyakit Jantung Menggunakan Algoritma K-Means Clustering Untuk
Metode Naive Bayes,” Jurnal Rekayasa Elektro Pengelompokan Tingkat Risiko Penyakit Jantung,”
Sriwijaya, vol. 2, no. 2, pp. 151–157, May 2021, doi: Journal of Informatics and Communication
10.36706/jres.v2i2.29. Technology (JICT), vol. 3, no. 2, pp. 51–66, Dec.
[6] J. J. Pangaribuan, H. Tanjaya, and Kenichi, 2021, doi: 10.52661/j_ict.v3i2.85.
“MENDETEKSI PENYAKIT JANTUNG [19] C. Oktari, A. Fiqhi, T. Safitri, S. Adi, S. Kom, and M.
MENGGUNAKAN MACHINE LEARNING Cs, “IMPLEMENTASI ALGORITMA K-MEANS
DENGAN ALGORITMA LOGISTIC UNTUK PENGELOMPOKKAN PENYAKIT
REGRESSION.” YANG MENGIDAP JANTUNG KORONER
[7] F. Lutfi, “Pengembangan Sistem Diagnosa Kelainan IMPLEMENTATION ALGORITHM K-MEANS
Jantung Berbasis Continuous Wavelet Transform FOR CLUSTERING OF DISEASES WHO HAVE
(CWT) dan Artificial Neural Network (ANN).” A CORONARY HEART.”
[8] A. Desiani et al., “(Online) Jurnal Teknik Elektro dan [20] J. Afriando Akbar, Z. Fadela, L. Fachruddin, F.
Komputasi (ELKOM) Volume 4 Nomor 2 Agustus Ardiansyah, and Z. Bakhri, “Analisis Penyakit
2022 ǁ Hal. 207-214 Implementasi Algoritma Naïve Jantung Koroner Menggunakan Decision Tree.”
Bayes dan Support Vector Machine (SVM) Pada [21] E. Purwanti, F. C. S. Arisgraha, P. Pujiyanto, and M.
Klasifikasi Penyakit Kardiovaskular,” Jurnal Teknik A. Bustomi, “Desain Sistem Klasifikasi Kelainan
Elektro dan Komputasi, vol. 4, no. 2, Aug. 2022, doi: Jantung menggunakan Learning Vector
10.32528/elkom.v4i2.7691. Quantization,” Jurnal Fisika dan Aplikasinya, vol. 9,
[9] D. Derisma, “Perbandingan Kinerja Algoritma untuk no. 2, p. 57, Jun. 2013, doi:
Prediksi Penyakit Jantung dengan Teknik Data 10.12962/j24604682.v9i2.841.
Mining,” Journal of Applied Informatics and [22] T. Putri and N. Huda, “ANALISIS DAN PREDIKSI
Computing, vol. 4, no. 1, pp. 84–88, Jul. 2020, doi: PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN
10.30871/jaic.v4i1.2152. ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PADA
[10] M. Noviantoro and S. Sasongko, “SISTEM PAKAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT JANTUNG PRABUMULIH.”
KORONER MENGGUNAKAN FUZZY- [23] M. E. Al Rivan and R. A. Sonaru, “Perbandingan
MAMDANI.” Metode K-Means dan GA K-Means untuk Clustering
[11] M. Rifali and D. Irmawati, “Sistem Cerdas Deteksi Dataset Heart Disease Patients,” JATISI (Jurnal
Sinyal Elektrokardiogram (EKG) untuk Klasifikasi Teknik Informatika dan Sistem Informasi), vol. 9, no.
Jantung Normal dan Abnormal Menggunakan 3, pp. 2585–2597, Sep. 2022, doi:
Jaringan Syaraf Tiruan (JST),” Elinvo (Electronics, 10.35957/jatisi.v9i3.2799.
Informatics, and Vocational Education), vol. 4, no. 1, [24] U. Menangkap et al., “Algoritma ClusterMix K-
pp. 49–55, Nov. 2019, doi: Prototypes,” INFERENSI, vol. 4, no. 1, pp. 2721–
10.21831/elinvo.v4i1.28242. 3862, 2021, doi: 10.12962/j27213862.v4i1.8479.
[12] A. Alhamad, A. I. S. Azis, B. Santoso, and S. Taliki, [25] F. Tahel, “PENERAPAN METODE CLUSTERING
“Prediksi Penyakit Jantung Menggunakan Metode- UNTUK MENGDIAGNOSA JENIS PENYAKIT
Metode Machine Learning Berbasis Ensemble – GAGAL JANTUNG.”

Anda mungkin juga menyukai