Lanjutan Bab 2-1
Lanjutan Bab 2-1
Ethan
Nomor aku masih disimpan Zel?
Enggak
Your cheek turn red when you are lying
How can you know my cheek turn red?
I know
The truth is you’re good liar
/emot ketawa
Besok kumpul lagi
Iya
Ga bisa tidur lagi?
Bisa, but you’re reply my message too fast
Dijawab bsk juga aku gapapa Zel
Just say the truth if you’re missed talk with me
PD
/emot ketawa
Yaudah tidur
Ok
Sleep tight
Ethaan
Zel, ini Ethan
Sorry baru bisa ngabarin
Ga ngabarin juga gapapa
/emot ketawa
Makasih ya udah mau direpotin
Oke, kamu juga
For what?
Tadi
Apa?
Gajadi
Wkwkwk
Besok mau bareng lagi?
Gausah
Oke
Parfumnya wangi
Siapa?
Kamu
Wangi kamu nempel di jaket aku
Yaudah di cuci aja
Kenapa
Siapa tau ga suka sama baunya
Gapapa
Kalo kangen kamu aku bisa peluk jaketnya
Alay
Iya, aku juga geli ngetiknya hahaha
Tapi kalo kamu butuh itu bilang ke aku
Itu apa
Peluk
STOOOPPP
Aku gabisa bacanya
Too weird
Sorry
Wkwkwk
Yaudah ganti pake kata ‘itu’
seraahhh
Tapi kalo aku butuh itu boleh aku datang ke kamu?
Ngga
Wkwkwk
Someday i will make sure you say ‘yes’ Zell
Lets see
Sleep tight
GAMBAR
BAB 2
Satu bulan setelah diantar nya Zella pulang oleh Ethan mereka
tidak pernah berhubungan lagi, ketika pertemuan
ekstrakulikuler pun Ethan hanya berbicara seperlunya kepada
Zella. Ya, siklus seperti itu sudah ke dua kalinya Zella alami,
tetapi ia tidak terlalu mempermasalahkannya karena memang
tidak perlu ada yang di permasalahkan, karena mereka hanya
teman.
“YA TAPI GA BISA GITU DONG ZELL” ucap Lika yang
gemas dan kesal ketika baru saja mendengar bagaimana
kelanjutan antara cerita Zella dan Ethan.
“Bisa, ga ada yang ga bisa! Aku punya temen yang beda kelas
juga gitu, sebutuhnya” jawab Zella dengan raut wajah serius.
“Trus temen kamu ini suka flirting juga? Nawarin pulang?
Bilang kangen?”
“Ya nggak lah. kamu gitu ga sih? Nggak kali ya, gapernah
kamu flirting dan bilang kangen ke aku”
“OHHH JADI KAMU NGANGGEP AKU SEBUTUHNYA
KE KAMU?” ucap Lika dengan penuh penekanan di setiap
katanya.
Mendengar penuturan Lika, Zella terkekeh melihat sahabat
nya dengan raut muka penuh semangat dan emosi.
“Nggak lah, bercanda aku biar kamu ga bahas itu”
“Dongkol aku, denger ya Zel---”Lika memberi jeda pada
kalimatnya.
“Sikap Ethan itu bisa disebut ghosting, dan cowok kaya Ethan
itu bisa dilabeli dengan label redlag” ucap Lika dengan
penekanan di akhir kata.
“Jadi sebaiknya kamu jauh jauh sama dia.” lanjut Lika dengan
emosi yang masih sama.
“No, cari masalah banget. Lagian kita masih satu organisasi,
aneh banget kalo aku tiba-tiba ngehindar kek gitu. Childish
tau”
“Kamu ga cape di ghosting gitu terus?”
“Ngga, karena aku ga pernah merasa di ghosting. Aku
anggapnya kalo dia chat aku karena butuh”
“Ya pokoknya gitu deh susah dijelasin, ribet” lanjut Zella
ingin cepat keluar dari obrolan ini.
“Kamu tuh denial banget Zell” ucap Lika sembari fokus
mengaduk minuman es jeruk di depannya.
“Denial gimana?” Zella mengubah posisi duduk nya yang
semula bersandar sembari memainkan jarinya di atas meja
menjadi mencondongkan badannya dan menangkup kedua
pipinya.
Beralih menatap Zella dengan serius Lika berkata “Denial
kalo selama ini kamu baper sama dia, tapi kamu gamau bilang
atau jujur ke diri kamu sendiri”
Mendengar hal itu Zella mengangguk lalu berkata “Udah ah
aku cape bahas nya, bahas yang lain aja”
“TUHKAN, TIBA-TIBA PENGEN GANTI TOPIK” Ucap
Lika gemas dan emosi.
“Likaa, aku cuma gamau memperbesar masalah yang emang
ga seharusnya diperbesar, bikin capek ke diri sendiri” tutur
Zella diakhiri senyum.
Lika diam sejenak, omongan Zella ada benarnya, jika ia terus
memaksa Zella untuk meminta penjelasan mengenai mau
dibawa kemana arah hubungan antara Ethan dan Zella itu
akan membuat sahabatnya sakit.
“Iya juga sih, cuma aku greget aja liat dia flirting trus
bersikap manis ke kamu tapi tiba-tiba suka ilang.”
Zella Kembali mensandarkan badannya lalu berucap
“Yaudah, let it flow aja, gausah dipikirin banget hal-hal kaya
gini. Setiap hubungan itu pasti ada aja masalah nya”
Mendengar hal itu Lika mengangguk mengerti.
“Makasih udah mau dengerin cerita aku Lik” ucap Zella
dikala makanan mereka sudah datang.
“Aku seneng denger kamu cerita, tapi kesel aja sama Ethan.”
Jawab Lika dengan nada ketus di akhir.
Mendengar dan melihat tingkah Lika, Zella pun tertawa kecil
lalu keduanya pun memulai kegiatan makan nya. Untung nya
keadaan warung makan itu sedang sepi pengunjung, sehingga
mereka tidak perlu ber-overthinking jika ada pengunjung lain
yang tertanggu dengan obrolan dan suara emosi dari Lika.
Mengenai Lika, ia merupakan sahabat Zella sejak SD,
walaupun sering berbeda kelas tetapi setidaknya mereka
selalu satu sekolah mulai dari sekolah dasar sampai SMA ini.
Lika teman dan pendengar Zella satu-satunya yang Zella
percaya, cara dan respon Lika selalu Zella senangi ketika ia
sedang bercerita.
GAMBAR
Ethan
Aku ngikutin kamu dari belakang ya
Jalan sama Ael nya sampe mana?
Pulang aja than
Ga terima penolakan
Sampe pertigaan, dia ke kanan
Oke, setelah pertigaan bareng aku aja
Jangan sendiri.
ilustrasi
BAB 3
GAMBAR