Anda di halaman 1dari 22

TELAAH SOAL

MATERNITAS

HTTPS://FORMS.GLE/QV PART 1
WZ2ETFZW9JDZVL9
NUNIEK TRI WAHYUNI, S.KEP.,NERS.,M.KEP
1

Seorang ibu, 28 tahun, status obstetri G2P0A1 usia kehamilan


36 minggu datang ke Puskesmas untuk memeriksa
kehamilannya. Pasien mengatakan tidak ada keluhan dan ingin
mengetahui bagaimana kondisi janinnya. Pemeriksaan tanda-
tanda vital telah selesai, TFU setinggu PX. Perawat akan
mendengarkan DJJ bayi menggunakan leanec.

Apakah pemeriksaan yang dilakukan perawat sebelumnya,


untuk mendengarkan DJJ bayi?
a. V T
b. Leopold I
c. Leopold II
d. Leopold III
e. Leopold IV
PEMBAHASAN 1

 Jawaban : B (Leopold II)

DO : Status Obstetri : G2P0A1 dengan usia kehamilan 36


minggu, TFU setinggi PX.

Leopold II untuk mengetahui presentasi janin PUKA -PUKI


(hubungan bagian tubuh janin ke depan, belakang/sisi pelvis
ibu). Untuk mendengarkan DJJ dengan menggunakan leanec
terlebih dahulu perawat harus memeriksa presentasi janin
apakah puka atau puki yang berguna untuk meletakan leanec
pada punctum maksimum. Punctum maksimum adalah titik
terjelas untuk mendengarkan DJJ bayi.
2

Seorang perempuan, 30 tahun, datang ke puskesmas dengan


usia kehamilan 32 minggu untuk memeriksakan kehamilannya.
Hasil pengkajian: tekanan darah 110/60 mmHg, frekuensi nadi
80x/menit, frekuensi pernapasan 18x/menit. Perawat
melakukan pemeriksaan LEOPOLD I untuk menentukan tinggi
fundus uteri.

Berapakah tinggi fundus uteri normal pada usia kehamilan


tersebut?
a. Setinggi pusat
b. 3 jari dibawah PX
c. 3 jari di atas pusat
d. Per tengahan PX-pusat
e. Per tengahan simpisis pusat
PEMBAHASAN 2

 Jawaban : D (Per tengahan PX – Pusat)

TINGGI FUNDUS UTERI :


12 minggu : 1-2 jari diatas sympisis
16 minggu : Per tengahan sympisis-pusat
20 minggu : 3 jari dibawah pusat (20 cm dari sympisis)
24 minggu : Setinggi pusat (24 cm dari sympisis)
28 minggu : 3 jari diatas pusat (28 cm dari sympisis)
32 minggu : Per tengahan PX-pusat (32 cm dari sympisis)
36 minggu : 3 jari dibawah PX (34-36 cm dari sympisis)
40 minggu : Per tengahan PX - pusat
3

Seorang perempuan, 30 tahun, status obstetri G1P0A0 usia


kehamillan 38-39 minggu dibawa ke RS. Hasil pemeriksaan
protein urin +2, keluarga mengatakan pasien kejang dan
sebelumnya mengeluh pandangan kabur, mual, muntah, kaku
kuduk dan bengkak pada tungkai. Tekanan darah 150/80
mmHg, nadi 90 x/menit, napas 23 x/menit dan suhu 36,5 0 C.

Apakah masalah medis yang terjadi pada pasien tersebut?


a. HEG
b. Eklampsia
c. Hiper tensi
d. Pre eklampsia
e. Ketuban pecah dini
PEMBAHASAN 3

 Jawaban : B ( Eklampsia)

a. HEG : Hipereme sis Gr avida rum adalah mu al dan mu ntah di masa


kehamilan dengan freku ensi dan gejala yang jauh le bih parah d ari
morning sickne ss, pada kasus ini , pasie n mengalami mual dan muntah
yang disebbakan oleh tekanan darah yg tinggi.
b. Eklapmsia : keadaan ditemukan serangan ke jang tiba -tiba yang dapat
disu sul dengan koma pada wanita hamil , per sa lina n atau masa nifas
yang menunjukkan gejala pre eklamp sia se belumnya. Kejang d isini
ber sifat grand mal dan bukan diakibatkan oleh kelainan neurologis.
c. Hiper tensi : meningkatnya tekanan darah atau kekuatan menekan darah
pada dind ing rongga dimana darah itu berada . Pad a kasus ini pasien
sedang hamil dan memiliki tekanan darah tinggi.
d. Pre eklampsia : kond isi ya ng langka terjadi ketika seorang wanita
memilik i tekanan da rah tinggi dan kele biha n protein dan urin. Pada
kasus ini pa sie n suda h mengalami kejang dan memiliki tekanan darah
tinggi.
e. Ketuban pecah dini : kelua rnya air dari vagina setelah u sia kehamilan 22
minggu.
4

Seorang perempuan, 23 tahun, status obstetri P1A0, post


par tum spontan hari ke-1 dan direncanakan pulang nanti sore.
Hasil pengkajian : tanda vital dalam batas normal, lochea rubra
±100 cc. pasien masih mengeluh sedikit mulas pada perut
bagian bawah.

Bagaimanakah kondisi uterus yang diharapkan pada pasien?


a. Uterus teraba lunak dan berisi cairan
b. Uterus teraba lunak , berada dibawah PX
c. Uterus teraba keras, berada tepat di umbilikus
d. Uterus tidak teraba, dan kandung kemih distensi
e. Uterus teraba keras, dan berada 3 jari diatas sympisis
PEMBAHASAN 4

 J awaba n : C ( U terus teraba keras , berada tepat di umbilik us )

 C iri - c i ri i nvo lu s i ya ng ab no rm al a nt ar a ny a : t i d a k s ec ar a pro g r e si f d a l am


pe n g e mb a li a n uk ur a n ut e ru s . U t e ru s t er a b a l u n ak d a n ko nt r ak s i bur u k , s ak it p ad a
pu ng g u n g / ny e ri p ad a p e l v i k s yan g p er si st e n . , pe r d ar a h a n pe r v a g i n a m ya n g
abno rmal .

a. U te ru s t er a b a lu n a k d a n b e ri si c ai r a n : m e ru p ak a n s a l a h s at u t a n d a i nvo l u si y a n g
abno rmal
b. U te ru s t er a b a lu n a k , b e r ad a di b awa h P X : m er up ak a n s al a h s at u t a n d a i nvo lu si
yang abno rmal
c. U te ru s t er a b a k er a s , b e r ad a t ep at di u mb ilik us : m e n a n d ak a n i nvo l u si b erj a l a n
de n g a n b ai k , ko nt r a k si ut er u s b ai k . U t e ru s s e g er a s et el a h m el a hi rk a n TFU
m e nj a di 2 c m d ib awa h u m bilik u s , d a n s et el a h 1 2 j a m ak a n k e m b ali 1 c m di at a s
pusat dan ak an t urun 1 c m set iap hari .
d. U te ru s t i d ak t er a b a , d a n k a nd u ng k e mi h d i st e n si : ut er u s a k a n t i d ak t er a b a
set alah hari ke- 10 setelah melahirk a n
e. U te ru s t e r ab a k e r a s , d a n b e r ad a 3 j a ri di at a s sy m pi si s : p r o s e s i nvo lu si ut er u s
te rl al u c ep at . U te ru s s eg e r a s e tel a h m el a h irk a n T F U m e nj a di 2 c m di b awa h
um bil ik u s , d a n se t el a h 1 2 j a m a k a n k e m b ali 1 c m di a t as p u s at d a n ak a n t u ru n 1
c m set iap hari .
5

Seorang perempuan, 17 tahun, diketahui hamil diluar nikah,


partus 1 hari yang lalu dengan persalinan normal ser ta bayi
sehat dan bugar. Hasil pengkajian: klien mengeluhkan adanya
perasaan cemas yang berkepanjangan, merasa kesal ketika
bayinya menangis, menolak menyusui, ser ta merasa ter tekan
setiap kali tidak bisa menenangkan bayinya.

Apakah kondisi yang dialami oleh klien?


a. Ansietas
b. Harga diri rendah
c. Post par tum blues
d. Depresi post par tum
e. Psikosis pasca melahirkan
PEMBAHASAN 5

 Jawaban : C (Post par tum blues)

 Data-data yang terdapat pada kasus menunjukkan adanya


post par tum blues.
 Kemungkinan besar disebabkan karena usia ibu yang masih
muda dan belum siap dengan perubahan status menjadi
seorang ibu.
 Post par tum blues yang memanjang disebut depresi post
par tum.
 Jika gejala semakin parah hingga ibu berhalusinasi, disebut
psychosis post par tum
6

Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang ke IGD dengan


keluhan perdarahan pervaginam 2 jam yang lalu. Hasil
pengkajian: status obstetri G1P0A0, usia kehamilan 24
minggu, klien mengeluh sering kecapekan dan kadang
merasa lemah, klien mengalami perdarahan tanpa kontraksi
dg volume darah yg keluar ± 30 cc dan klien memiliki riwayat
hipertensi.
Apakah masalah keperawatan yg tepat?
a. Risiko syok
b. Hipovolemia
c. Risiko infeksi
d. Risiko cedera janin
e. Intoleransi aktivitas
PEMBAHASAN 6

Jawab : D (Risiko cedera janin)


DS : Klien mengeluh sering kecapekan dan kadang merasa lemah
DO : - Status obstetri G1P0A0
- Usia kehamilan 24 minggu
- Perdarahan tanpa kontraksi dg volume darah yg keluar ± 30 cc

Tinjauan Opsi lain:


“Risiko syok” (tidak tepat), karena tdk ada data yg menunjukkan masalah resiko syok seperti,
ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh dan tidak adanya data kekurangan cairan yg tidak
teratasi. Pd kasus klien mengalami perdarahan ± 30 cc.

“Risiko infeksi” (tidak tepat), karena tidak ada data yg menunjukkan masalah resiko infeksi seperti, beresiko
mengalami peningkatan organisme patogenik, penurunan hemoglobin, leukopenia”

“Intoleransi aktivitas” (tidak tepat), karena tdk ada data yg menunjukkan masalah intoleransi aktivitas
seperti, ketidakcukupan energi setelah beraktivitas yg disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen.

“Hipovolemi” (tidak tepat), karena tidak ada data yg menunjukkan masalah hipovolemia seperti,
kehilangan cairan aktif, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, kurang intake cairan dan suhu
meningkat.
7

Seorang perempuan, umur 28 tahun, dirawat dikamar


bersalin dengan keluhan nyeri pd seluruh bagian perut
sejak 5 jam yang lalu. Hasil pengkajian: status obstetri
G3P1A1, klien tampak meringis kesakitan, skala nyeri
VAS 7, ada rasa tertekan pada perineum, klien sdh
memasuki pembukaan 5 dan ketuban masih utuh.
Apakah masalah keperawatan yg tepat?
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronik
c. Nyeri melahirkan
d. Risiko cedera pd janin
e. Gangguan rasa nyaman
PEMBAHASAN 7

Jawab : C (nyeri melahirkan)


Data fokus
- Status obstetri G3P1A1
- Klien meringis dan mengeluh nyeri pd seluruh bagian perut sejak 5 jam yg lalu dg skala nyeri VAS 7, ada rasa
tertekan pd perineum, klien sdh memasuki pembukaan 5 dan ketuban masih utuh.

Tinjauan Opsi lain:


“Resiko cedera pd janin” (tidak tepat”, karena tdk ada data yg menunjukkan terjadinya resiko cedera pd janin
seperti, ketuban pecah sebelum waktunya, infeksi, penyakit penyerta: asma, hipertensi, penyakit menular
seksual, malposisi janin, disfungsi uterus dan efek agen farmakologis yg mengancam janin.

“Gangguan rasa nyaman” (kurang tepat), karena rasa ketidaknyamanan yg dirasakan oleh klien diakibatkan
oleh dilatasi serviks selama proses persalinan yg tepatnya mengacu pd gejala dan tanda mayor diangkatkannya
masalah nyeri melahirkan.

“Nyeri akut” (kurang tepat), karena klien memang mengeluh nyeri, tetapi faktor penyebabnya adalah klien pd
fase persalinan. Nyeri akut bisa ditegakkan jika klien mengeluh nyeri jika penyebabnya gen pencedera fisiologis
seperti, inflamasi, agen kimiawi (seperti terbakar), agen fisik (seperti trauma, prosedur operasi), yg bersifat
mendadak atau lambat yg berlangsung dlm kurun waktu < 3 bln.

“Nyeri Kronis” (tidak tepat), karena nyeri kronis berlangsung dalam kurun waktu > 3 bulan.
8

Seorang perempuan, umur 40 tahun, datang ke


puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil
pengkajian: status obstetri G6P1A4, pasien
mengeluhkan mual, muntah terutama dipagi hari,
kram pd perut, tdk nafsu makan, lemah, letih dan
pusing. Pasien mengatakan HPHT 6 Oktober 2019.
kapankan taksiran kelahiran klien?
a. 13 Juni 2020
b. 14 Juni 2020
c. 13 Juli 2020
d. 12 Juli 2020
e. 14 Juli 2020
PEMBAHASAN 8

Jawab : C (13 Juli 2020)


HPHT : 6 Oktober 2019
(hari +7, bulan -3, tahun+1)

= 6 – 10 – 2019  Januari – Maret = +7 +9 +0

 April – Desember = +7 -3 +1
(+7) – (-3) – (+1)
= 13 – 7 - 2020
9

Seorang perempuan, umur 33 tahun, melakukan


pemeriksaan kehamilan pertama di RS. Klien
mengatakan ia tidak tahu berapa usia kehamilannya
saat ini dan tidak ingat kapan HPHT. Hasil pengkajian:
Leopold 1 ditemukan bulat melenting, TFU setinggi
pusat. Berapakah perkiraan usia kehamilan klien
tersebut?
a. 24 minggu
b. 26 minggu
c. 28 minggu
d. 30 minggu
e. 32 minggu
PEMBAHASAN 9

Jawab : A (24 minggu)

TFU :
12 minggu = 1/3 diatas simpisis
16 minggu = ½ simpisis pusat
20 minggu = 2/3 diatas simpisis
24 minggu = setinggi pusat
28 minggu = 1/3 diatas pusat
34 minggu = ½ pusat prosesus xifoideus
36 minggu = setinggi prosesus xifoideus
40 minggu = 2 jari dibawah prosesus xifoideus
10

Seorang perempuan, umur 28 tahun, diagnosis G2P1A0


datang ke poliklinik untuk memeriksakan
kehamilannya. Pasien lupa kapan hari pertama
menstruasi terakhir sebelum hamil. Hasil pengkajia: KU
baik, TTV dalam batas normal, TFU 30 cm. Dari
pemeriksaan Leopold III diketahui kepala janin belum
memasuki PAP. Berapakah taksiran usia kehamilan
klien tersebut?
a. 32 minggu
b. 33 minggu
c. 34 minggu
d. 35 minggu
e. 36 minggu
PEMBAHSAN 10

8. Jawab = C (34 minggu)

fundus uteri diukur dengan pita


kehamilan dalam bulan = TFU x 2/7
kehamilan dalam minggu = TFU x 8/7
= 30 cm x 8/7
= 34 minggu

Anda mungkin juga menyukai