Anda di halaman 1dari 16

B ATA S S U C I

ANAK NGAJI

BATAS SUCI ANAK NGAJI


Kenapa sih mengangkat tema ini?
Ini adalah kegelisahan kami, tentang komunitas anak hijrah yang
seringkali memasang batas suci yang begitu tinggi, sehingga
membuat orang yang mau hijrah merasa segan dan enggan
mendekat

Bukankah kita mau berdakwah ngajak orang hijrah? mengapa yang


didekati justru yang sudah baik baik saja? Dan mengapa alergi
pada yang masih tenggelam? Kita terlihat cuma mau nyelametin
orang yang sudah bisa berenang
Apa yang kalian pikirkan jika melihat anak anak ini?

Anak anak punk, jalanan, yang hanya memikirkan bagaimana sekedar bisa hidup untuk hari ini,
dan jauh dari agama

Sebagian besar kita, nge-blank dan sama sekali nggak tahu harus bersikap apa kepada mereka.
Dan mungkin malah baru sadar, selama ini nggak pernah mikirin mereka, gimana cara mendekati
dan menghijrahkan mereka, atau minimal bagaimana sekedar membantu kehidupan mereka
SEMUA INI TENTANG RASA..
..DAN JUGA TENTANG PEKA
APA YANG KITA RASAKAN?
- Ada yang tidak memakai pakaian syar’i?
- Ada yang masih berpacaran?
- Ada yang masih merokok?
- Dll
Apa yang kita rasakan ketika ada di sekitar kita, anak ngaji atau baru mulai mengaji, namun
masih merokok, masih berpacaran, atau masih menggunakan pakaian yang tidak syar’i

Pada kebanyakan kasus, kita entah langsung ceramah atau malah menjauh karena kecewa.
Yang pada akhirnya malah membuat banyak orang yang mau ngaji malah nggak betah
dekat dengan lingkungan pengajian.

Orangnya kalo nggak rese rese, bawel auto ceramah, atau justru malah gampang menjauh,
baperan. Seolah olah anak ngaji nih nggak pernah ngerasain atau memahami proses yang
harus dilalui orang lain
Kami duo udik ngerasain banget lho. Cuma karena perkara merokok aja kami
dijauhin. Lha kalo kami aja yang “cuma ngerokok” digituin, trus gimana dengan
yang belum berhijab? gimana dengan yang tatoan? atau masih pacaran?

Padahal semua orang punya keinginan jadi baik, tapi namanya orang beda beda.
Mungkin nggak secepat kamu proses nya, mungkin nggak sesempurna kamu jadi
baiknya. Dan… mungkin satu langkah bagi mereka itu udah langkah besar
banget, yang bagi kita (karena udah soleh) rasanya mereka belum gerak gerak.
Ada da’i da’i yang sedang berusaha mendekati mereka yang masih
bergelimang maksiat. Bahkan masih belum beriman

Kalau kita belum bisa melakukan hal seperti mereka, tidak bisakah kita sekedar
menjadi support sistem yang baik? Yang tidak menjadikan nuansa pengajian
menjadi menyeramkan dan tidak bersahabat. Yang terlalu sakral hingga hanya
bisa didatangi orang orang suci?
“AKU LEBIH BAIK DARINYA..”
~iblis
“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan Allah, Dzat yang sungguh mengerti
dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.” hambaNya, pun menurunkan larangan
(QS. An-Nahl: 67).
khamr dalam beberapa tahap. Tidak
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada langsung mengharamkan

keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”
(QS. Al-Baqarah: 219). Mengapa? karena adiksi dan kebiasaan
itu sulit dihilangkan?

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu


dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan.” Jika Tuhan saja mengerti bahwa manusia
(QS. An-Nisaa’: 43). perlu proses dan pembiasaan, siapa kita
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
yang merasa semua manusia harus suci
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, tanpa dosa?

adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu


agar kamu mendapat keberuntungan.”
(QS. Al-Maidah: 90). Kita seringnya, menuntut orang lain terus
berubah, semaksimal mungkin, dengan
Penjelasan tahapan dalam pengharaman khamar disarikan membawa contoh contoh para sahabat
dari Tafsir Az-Zahrawain dan Tafsir As-Sa’di.
nabi. Namun kita seringkali begitu santai
pada diri sendiri.

Hard On Yourself. Easy on others.


Jangan dibalik

GIVE ME A CHANCE..
Kita harus menyebarkan krul islam.
pemikiran islam

FIKRUL ISLAM Aturannya sudah PATEN. ada dalam thariqah


dakwah. Jangan aneh aneh, Sudah ada
panduannya. Belajar tentang ini

Namun… Uslub atau cara menyampaikannya,


berbagai macam. Dan harus disesuaikan
dengan Mad’u dakwah kita (target dakwah)

THARIQAH
Misal:

USLUB DAKWAH USLUB


& WASILAH & WASILAH Kita memang harus menolak jika orang tua
mengajak pada maksiat. Aturannya begitu.
Namun, tidak dengan cara berdebat.
Gunakan uslub uslub yang baik. Misal
MAD’U MAD’U dengan menyenangkan hati orang tua,
menjadi anak yang baik, dengan bahasa
santun, dengan memberi hadiah dsb

Itu, orang tua. Lalu bagaimana


menyampaikan krul islam kepada Gamers,
USLUB USLUB USLUB
Kpopers, Anak Punk, Pemerintah, Anak jaksel
& WASILAH dsb. tentu butuh uslub uslub berbeda. Tugas
& WASILAH & WASILAH seorang da’i lah yang menemukan uslub
terbaik agar mad’u mau mendekat. Bukan
justru menyalahkan mad’u yang belum mau
MAD’U
mendekat dan menerima dakwah kita
MAD’U MAD’U
fi
fi
?
?
?
Kita di Sini

Mapping Pemahaman Agama


Mad’u Dakwah di Indonesia

Masing masing ring punya pola pendekatan


yang berbeda. Jangan heran, Iklan kajian
bagi anak ring 1, nggak menarik bagi anak
ring 2. Bahkan bikin sensi anak ring 4.
Maka butuh keseriusan para da’i untuk
mengerjakan uslub terbaik pada tiap tiap
ring ini. Kolaborasi dan saling memahami
antar da’i pun penting. Jangan ribut sendiri
antar da’i dari ring yang berbeda. Seolah
uslub nya yang terbaik dan yang lain tidak

Ring 1 Paham Islam & Sudah Mulai Berdakwah


Ring 2 Baru Mulai Belajar Islam
Ring 3 Sangat Awam Tentang Islam
Ring 4 Apriori dan Bahkan Anti Kepada Islam
B ATA S S U C I
ANAK NGAJI

Anda mungkin juga menyukai