Dalam Hal Memanjatkan Puja Puji Tasyakur keharibaan Allah Swt, Sanjungan Sholawat Salam kepangkuan
baginda Agung Rosulullah Saw, serta salam Ikroman wa Taqtziman Wa Ma Habbatan yang setulus-tulusnya
kepangkuan para wali-walinya Allah khususnya beliau Ghutsu Hatdhazaman Ra. Dalam hal ini saya makmum kepada
saudari protokol.
Alhamdulillah pada kesempatan malam hari ini kita bisa bertatap muka, berkumpul pada suatu majlis yaitu
mujahadah Usbuiyah sebagai suatu tanda dari rasa yang ada di hati kita, taqdiman wa mahabbatan kepangkuan guru
rohanni kita bersama Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Majid Ra. Mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepada
kita semua pada malam hari ini, sehigga sepulang mujahadah Usbuiyah, membawa sebuah peningkatan dan perubahan
dalam segala bidang khususnya dalam bidang Perjuangan Suci Fafirru Illalah Wa Rosulihi Saw. Al Fatihah 1x
Hadirin-Hadirot Rekanku Remaja yang Berbahagia !
Nikmat Allah yang luar biasa yang mungkin kita lupa, dimana para orang tua tidak lagi merasakan nikamat ini,
manusia yang memiliki fase penuh semangat, penuh cita-cita, penuh harapan tak lain fase tersebut yaitu Remaja.
Rosulullah Saw Bersabda :
﴾۱۴ : بتَْٛ ﴿اٌخْٛ ُّ ٍَاّٰللِ ٰۗذ ٌِ ُى ُْ َخي ٌْس ٌَّ ُى ُْ ا ِْْ ُو ْٕخ ُ ُْ ح َ ْع َ ا َ ْٔفُ ِس ُى ُْ فِ ْيَٚ ُْ ا ٌِ ُىَٛ ِْ َ ا بِبُْٚ َجب ِ٘دَّٚ ثِمَ ًبًلَّٚ ا ِخفَبفًبْٚ اِ ْٔ ِف ُس
سبِ ْي ًِ ه
"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu
di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah : 41)
Al-Faatihah…………………………… 1 x
Yaa Syafi‟al Kholqi………………….. 1 x
Yaa Sayyidii Yaa Rasuulallah……… 3 x
Yaa Ayyuhal Ghautsu………………. 1 x
Al-Faatihah…………………………… 1 x
Sekian yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan membawa manfaat bagi rekan ku Remaja akhiru kalam:
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Dipagi(Siang, Malam) yang penuh barokah ini, perkenalkan kami ikut serta dibelakang hadirin - hadirot untuk
memanjatkan puja puji tasyakur kehadirot alloh SWT yang telah melimpahkan nikmatnya kepada kita bersama
sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam acara Mujahadah Us‟buiyah UKM Dakwah dalam keadaan sehat wal
afiat, biqoulina Alhamduillahirobil‟alamin.
Sanjungan sholawat salam yang seindah – indahnya dan yang setepat – tepatnya kita haturkan kepada baginda agung
Rosululloh SAW, wa Ghoutsu Hadza zaman RA. “wa‟ala sairil ambiya‟I wal mursalin wal malaikatil muqorobbin
alaihimusholatuqsalam, wa ala alihim wa ashabihim watabi‟ihim wattabi‟tabiinna ila yaumil qiyamah”
Salam Ikroman Wa Ta;dziman Wa Mahabbatan, pun pula tak ketinggalan, semoga terlimpahkan kepangkuan Beliau
penolong dan pembawa umat yakni BeliauGhotsu Hadzaz Zaman RA. “waa „ada alaina mim barokatihim waa
syafa‟atihim wakaromahtihim wa ammadana biamdadihim kama baliku bika wabihim, amin.. amin… amin…. Yaa
robal „alamin”
Dengan keyakinan dan penuh harap, mudah – mudahan beliau-beliau yang kami sebutkan diatas senantiasa
memberikan Syafa‟at Tarbiyah, Barokah Karomah serta Nadrohnya kepada kita bersama, sehingga acara pada pagi
hari ini, menjadikan kita segera wusul pada Alloh SWT Wa Rosulihi SAW Amin….Amin….Yaa Robbal „Alamin.
Hadiri- hadirot yang kami mulyakan
Kini dunia semakin tua banyak kerusakan-kerusakan dimuka bumi , maksiat dimana-mana, penyakit semakin
merajalela. Untuk itu apa yang harus kita lakuakan sebagai seorang pemuda?
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
“Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka lembut. Allah telah
mengutus aku dengan agama yang lurus dan penuh toleransi,lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan
kepadaku. Sementara para orang tua menentangku.”
1. Pemuda pemberani
Allah berfirman : “Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya
(Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir‟‟aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan mennyiksa mereka.
Sesunggunya Fir‟aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi, dan Sesungguhnya Dia termasuk orang-
orang yang melampaui batas.” (Q.S Yunus:83)
2. Pemuda dalam Al-Qur‟an
Allah berfirman : “ Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”
(Q.S Al-Kahfi: 13)
3. Pemuda yang beriman
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
“Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-NYA. Pada hari itu, tidak ada
naungan kecuali naungan Allah. Golongan tersebut adalah pimpinan yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam
beribadah kepada Allah,seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masajid-masjid, dua orang yang
saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang
oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok(untuk melakukan kejahatan) tapi dia berkata,
„Aku takut kepada Allah!‟ seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya
tidak mengetaui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang meningat Allah di kala sendirian
sehingga menetes air matanya.” (H.R Bukhiri)
Mari hadirin...rekan-rekanku remaja...kita menangis di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW., dan guru rohani
kita Kanjeng Romo Kyahi R.A., mari memanfaatkan masa muda kita dengan sebaik-baiknya. Menata diri untuk
menjadi remaja yang memiliki aklak yang baik dan terhindar dari sifat yang dzalim. Mari rekan-rekanku remaja,
jangan sampai kita menyesal nantinya atas perbuatan yang sudah kitan lakukan selama masi muda. Sebelum maut
memanggil kita, benahi diri kita. Jangan hanya bersenang-senang dengan dunia yang hanya semantara. Jadilah remaja
yang bisa membuat orang tua kita bangga, dan beliau juga bisa bangga denga kita.
Mari Kita matur kepangkuan Beliau Kanjeng Romo R.A. , Ngapunten Kanjeng Romo Kyai, mohon bimbing
kami dhohiron wa batinan. Bimbing kami agar tidak tergelincir di masa muda ini Kanjeng ROMO. Untuk itu,
bimbinglah kami Kanjeng Romo Kyai.,
Al-fatihah.
Demikian yang dapat kami sampaikan, segala salah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Di malam yang penuh barokah ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puja-puji Tasyakkur ke hadirot
Alloh SWT., biqouli “Alhamdulillahirobbil „Alamiin“ atas limpahan ni'mat, rahmat, taufiq serta hidayah-Nya,
sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam Mujahadah Uabuiyah Remaja ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Sanjungan Sholawat dan salam yang seindah-indahnya marilah kita haturkan kepangkuan junjungan kita (Baginda
agung) Rosululloh SAW.
ْ َ أَٚ ُْ ِٙ آ ٌِـٍٝ
ِحًب ِبعَٚ ُْ ِٙ حَببـ ِ ِعَٚ ُْ ِٙ ص َحب ِبـ َ عَ َٚ ,َُ َسال
َّ ٌاَٚ ُ صالَة َ َٓ ْاٌ َّآل ِئ َىـ ِت ْاٌ ُّمَ َّس ِبيْـَٚ َْٓس ٍِي
َّ ٌ ُُ اِٙ عٍَ ْي َ ْاٌ ُّ ْسَٚ بءِ سب ِئ ِساْأل َ ْٔ ِبـ َي
َ ٍٝ
َ عَ َٚ
ْ َِ ْٛ َ يٌَِٝاٌخَّببِـ ِعيَْٓ إ
. اٌ ِميَب َِـ ِت
Salam ikroman wa ta‟dziiman wa mahabbatan yang tulus, kepangkuan para Auliyaaillah wa Ahbaabillah, min
awwalihim Ilaa aakhirihim, wa khususon khooshshoh Ilaa Hadroti Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.
َ ٌْا
. َْٓعـبٌَ ِّـي َ × َي۳ ... َْٓ ِآِـي,ُْ ِٙ ِبـَٚ أ َ َِدََّٔب ِبؤ َ ِْدَا ِد ِ٘ ُْ َو َّب َي ٍِي ُْك ِب َهَٚ ُْ ِٙ َو َسا َِ ِخَٚ ُْ ِٙ ع ِخـ
َّبزة َ شفَب َ َأَعآدَٚ
ِ ٕعٍَ ْي
َ َٚ ُْ ِٙ َبِ ْٓ َب َس َوب ِحـ
Dengan penuh harapan, mudah-mudahan para priyantun agung kekasih Alloh SWT. Yang telah tersebut di atas, wabil
khusus beliau Rosululloh SAW. Wa Ghoutsu Hadzaz Zaman RA. Berkenan mencurahkan Syafa‟at, Tarbiyah,
Barokah, Karomah, Nadhroh, serta jangkungan Do‟a restunya kepada kita bersama, sehingga acara Mujahadah
Usbuiyah pada malam hari ini betul-betul diterima dan diridloi oleh Alloh SWT. Sehingga dapat membuahkan
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas “ridlo”. Perlu diketahui bersama bahwa ridlo adalah merasa puas
terhadap qodho‟ qodar Allah bagaimanapun keadaanya. Ridlo termasuk adab bathiniah yang tinggi nilainya.
Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah swt :
Barang siapa yang ingin mendapat ridlo Allah, harus ridlo kepadaNya dan ketentuanNya. Kita tidak boleh
menggerutu, ngersulo, hati kita betul betul menerapkan ridlo, dalam hati senantiasa menyandarkan diri pada Allah
SWT, karena hati pada saat itu sadar akan kehendak Allah SWT.
بِ ُّ َح َّّ ٍد َٔبِيًّبَٚ بِب ًْل ْسالَ َِ ِد ْيًٕبَٚ ضيْجُ بِب هّٰللِ زبًّب
ِ َز
Artinya: “ aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam agamaku, dan kanjeng nabi Muhammad Saw adalah nabiku.”
Sejak mulai masa kanak-kanak kita sudah diajarkan untuk mangamalkan ridlo, walaupun hanya sebatas
menghafal. Kemudian untuk tingkatan selanjutnya kita akan dituntut tidak hanya menghafal tetapi juga
menerapkannya didalam hati. Hanya dua kemungkinan jika tidak di Ridloi, berarti dikecam, di bendu, dan dimurkai
Oleh Allah SWT.
Sesungguhnya segala keadaan yang dialami manusia baik kedaan yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan, segalanya itu harus disadari sesungguhnya adalah rahmat atau kasih Allah SWT. Kepada hamba-Nya,
yaitu untuk melindungi hamba-Nya agar tidak jauh dari Allah SWT.
Disamping ridlo, jangan ditinggalkan ikhtiar, hanya ridlo saja tanpa ikhtiar, tidak usaha mencari jalan keluar
padahal ada kesempatan dan kemampuan, maka itu termasuk melanggar perintah. Ikhtiar juga harus dilakukan secara
lahir dan batin kita harus tetap bertawakal kepada Allah SWT. Jadi dapat disimpulkan antara sabar, ridlo, Ikhtiar, dan
tawakal harus bergandengan di dalam penarapan dalam hati, seperti halnya di dalam ikhtiar dan sabar. Dalam
penerapan ridlo, Mbah Yai Mu‟alif shalawat Wahidiyah QS. Pernah mendawuhkan:
ضب
َ اٌس
ّ ِ ِٝضب ف ّ ِ ُضب ح َ ْسن
َ اٌس َ اٌس
ِّ
Artinya : “ridlo itu meninggalkan (perasaan) ridlo di dalam keadaan ridlo.”
Dengan demikian ridlo tetapi tidak merasa berbuat ridlo, melainkan merasa billah.
Marilah kita mengkoreksi diri kita masing-masing, apakah selama ini kita sudah ridlo dengan apa yang terjadi
pada kita baik itu keadaan yang menyenangkan atau bila ditimpa keadaan yang tidak menyenangkan, atau malah kita
selalu mengeluh terhadap segala yang terjadi berarti kita menentang Allah SWT. Mari Hadirin-Hadirot khususnya
rekanku remaja Wahidiyah, saat ini dunia sedang diuji dengan merajalelanya virus ini tidak ada satu pun negara yang
tidak dapat dijangkau oleh virus ini semua adalah Kekuasaan Allah . Mari Kita renungkan adanya wabah covid-19
TEKS KULIAH WAHIDIYAH UKM DAKWAH ASADUL MIMBAR
13
yang didatangkan oleh Allah SWT untuk memperbaiki kita, diri kita, hati kita. Sudahkan kita ridlo dengan semua yang
terjadi saat ini, atau malah kita terus menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, selalu mengeluh kepada Allah
swt dengan Adanya cobaan ini. Ketahuilah hadirin-hadirot ini semua adalah rahmat Allah agar kita semua kembali
mendekat kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
Artinya : ”boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi(pula) kamu menyukai
sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” ( QS. Asy-Syura: 30)
Mari hadirin Hadirot kita memohon kepada Allah SWT, Kita memohon ampunan kepada Allah SWt atas dosa-dosa
yang kita lakukan selama ini terutama terhadap keangkuhan kita terhadap semua yang telah ditetapkan oleh Allah
SWT. Karena tiada daya dan upaya Selain kekuasaan Allah SWT. Larilah kepada Allah kita sudahi semua ke bathilan
di dunia ini. Sadar hanya kepada Allah lah kita berserah dan tidak lupa kita selalu memohon syafaat kepada kanjeng
nabi memohon barokah dan bimbingan Kanjeng Romo Kiyai. Semoga segala musibah ini diangkat oleh Allah SWT.
Al-Fatihah.
Demikianlah kuliah wahidiyah pada hari ini, segala kesalahan dan kekurangan kami mohon ma‟af yang sebesar-
besarnya.
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Untuk menyingkat waktu dalam hal puja puji tasyakur kehadirat allah swt. Sanjungan sholawat salam kepangkuan
baginda agung Rasulullah saw, serta salam ikraman wa tadziman wamahabbatan kepangkuan beliau ghoutsu hadzaz
zaman ra. Kami makmum kepada pembicara yg terdahulu.
Hadirin hadirot rohimakumullah
Kita hidup tidak lagi berada dizaman jahiliyah, namun kita mencerminkan bahwa zaman ini menjadi bodoh karna diri
kita. Kita sudah tidak lagi menyembah batu batu, kita tidak menyembah berhala ataupun dewa, namun lebih dari itu
kita menyembah hawa nafsu yg merajai jiwa. Disini pemuda berperan penting untuk membangkitkan jiwa jiwa
semangat berjuang, jiwa jiwa semangat syiar islam. Banyak diluar sana yg tidak menjaga adab dan pergaulannya
sehingga terjerumus kedalam nafsunya.
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Di malam yang penuh barokah ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puja-puji Tasyakkur ke hadirot
Alloh SWT., biqouli “Alhamdulillahirobbil „Alamiin“ atas limpahan ni'mat, rahmat, taufiq serta hidayah-Nya,
sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam Mujahadah Uabuiyah Remaja ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Sanjungan Sholawat dan salam yang seindah-indahnya marilah kita haturkan kepangkuan junjungan kita
(Baginda agung) Rosululloh SAW.
ـه ْم َوتَابـ ِ ِع ِه ْم ْ َ ـه ْم َوأ
ِ ص َحا ِب َّ صالَةُ َوال
َ َوع,سالَ ُم
ِ َلى آ ِل َّ ع َلي ِْه ُم ال َ س ِلي َْن َوا ْل َمآل ِئكَـ ِة ا ْل ُمقَ َّر ِبي
َ ْـن ِ سا ِئ ِراْأل َ ْن ِبـ َي
َ اء َوا ْل ُم ْر َ َلى
َ َوع
Salam ikroman wa ta‟dziiman wa mahabbatan yang tulus, kepangkuan para Auliyaaillah wa Ahbaabillah, min
awwalihim Ilaa aakhirihim, wa khususon khooshshoh Ilaa Hadroti Ghoutsi Hadzaz Zaman RA.
ب
َّ ار
َ َي × ۳ ...آمـي َْن ُ ـه ْم َوك ََرا َمتِ ِه ْم َوأ َ َمدَّنَا بِؤ َ ْمدَا ِد ِه ْم َك َما يَ ِل ْي
ِ ق بِكَ َو ِب
ِ ,ـه ْم َ شفَا
ِ ِعت َ ـه ْم َو َ ََوأَعآد
ِ َعلَ ْين
ِ ام ْن بَ َركَا ِت
.ا ْلعَـالَ ِمـي َْن
Nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada manusia, merupakan pemberian yang terus
menerus, dengan bermacam-macam pemberian baik bentuk lahir dan batin. Hanya saja manusia banyak yang tak
pandai memelihara nikmat tersebut, sehingga ia merasa seolah-olah belum diberikan sesuatupun oleh Allah.
Disebabkan ia tak bersyukur kepada Allah dan bahkan tak merasakan segala macam pemberian Allah yang telah di
berikan kepadanya.
Manusia secara kodrati memang takkan pernah merasa puas. Jika diberikan kepadanya segunung emas, maka
dia akan minta dua buah gunung emas. Demikian seterusnya, maka kapan ia puas? Kapan ia bersyukur. Disinilah
pentingnya menanamkan sifat syukur kepada diri dan anak didik kita. Dari Ibnu „Abbas, ia mendengar
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
َ َ َِ ْٓ حٍَٝع
بة َّ ةٛ
َ ُاّٰلل ُ ُ َيخَٚ ، اة َ ْٛ ًلَ َي ّْؤل ُ َجَٚ ، ثَب ٌِثًبَٝبْ ِِ ْٓ َِب ٍي ًلَ ْبخَغ
ُ ف اب ِْٓ آدَ ََ ِإًلَّ اٌخ ُّ َس ِ ا ِد َيَٚ ََ َ َوبَْ ًِلب ِْٓ آدْٛ ٌَ
“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa
memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin
bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6436)
Syukur secara bahasa, ه مه انمعسوف ُ “ انثىاء عهً انمحسِه بما َأوْ ال َكSyukur adalah pujian bagi orang yang
memberikan kebaikan, atas kebaikannya tersebut” Atau dalam bahasa Indonesia, bersyukur artinya berterima kasih.
Sedangkan istilah syukur dalam agama, adalah sebagaimana yang dijabarkan oleh Ibnul Qayyim:
طبعتٚ ازحٗ أميبداٛ جٍٝعٚ ،ِحبتٚ داٛٙ لٍبٗ شٍٝعٚ ،اعخسافبٚ ثٕبء:ٖ ٌسبْ عبدٍٝز أثس ٔعّت هللا عٛٙاٌشىس ظ
“Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan
mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan
kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus Salikin, 2/244).
Diungkapkan pula oleh Ibn „Atha‟illah: “Definisi syukur terbagi tiga bagian; syukur lisan yaitu memberitakan
kenikmatan (pada orang lain), syukur badan adalah beramal dengan ketaatan kepada Allah, dan syukur hati adalah
mengakui bahwa Allah semata Sang Pemberi nikmat. Dan segala bentuk kenikmatan dari seseorang adalah semata-
mata dari Allah.” Ibn „Ata‟illah pun menjelaskan, bentuk syukur orang yang berilmu adalah dengan menjadikan
ilmunya sebagai landasan untuk memberi petunjuk kepada manusia lainnya. Sedangkan bentuk syukur orang yang
diberi kenikmatan kekayaan adalah dengan menyalurkan hartanya kepada mereka yang membutuhkan.
Hamba yang baik dan senantiasa memelihara kedekatanya dengan Allah SWT lalu berusaha mensyukuri setiap
nikmat dan karunia Allah SWT, niscaya akan Allah beri sesuatu yang lebih bernilai dan bermanfaat, baik berupa
kenikmatan dan keberkahan hdup di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, jika ia menelantarkan rasa syukur kepada
Allah, maka Dia akan mencabut nikmat tersebut dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih buruk sebagai bentuk
azab atas kufur nikmat. Kenikmatan akan senantiasa langgeng dengan disyukuri, bahkan terus bertambah dan tidak
pernah putus hingga rasa syukur terhenti. Kenikmatan apapun bentuknya merupakan karunia Allah yang harus
disyukuri. Sebagaimana firman Allah SWT :
َ ٌَ عرَا ِبي
ٌ شدِيد َ ْٓ ِإ ْذ حَؤَذََّْ َزبُّ ُى ُْ ٌَ ِئَٚ
َ َّْ ٌَ ِئ ْٓ َوفَ ْسح ُ ُْ ِإَٚ ُْ ش َى ْسح ُ ُْ َأل َ ِشيدََّٔ ُى
„‟Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan nikmat-Ku
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih”. – (Q.S Ibrahim: 7)
Itulah dasar mengapa kita harus bersyukur kepada Allah. Mensyukuri nikmat adalah juga merupakan
menunjukkan tanda kedekatan dan tanda ciri kecintaan seseorang kepada Allah. Orang-orang yang bersyukur memiliki
Demikianlah kuliah wahidiyah pada hari ini, segala kesalahan dan kekurangan kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya.
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Manusia hidup didunia tidaklah selamanya. Ada kehidupan di akhirat setelah kehidupan di dunia. Tujuan Allah SWT.
menciptakan makhluk adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an :
Dari ayat diatas, tentu kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk
beribadah kepada Allah SWT.. Ibadah merupakan sarana seorang hamba dalam beraudensi kepada Tuhannya. Dengan
beribadah kita dapat semakin mendekatkan diri untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ibadah yang dimaksud bukan hanya ibadah yang berkaitan dengan aqidah saja, misal : sholat, puasa, zakat,
dll.. Akan tetapi, ibadah yang dimaksud memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu melaksanakan segala sesuatu baik
secara umum dalam melangsungkan kehidupan kita juga memerlukan kebutuhan baik sandang, pangan, papan
maupun hal-hal lainnya agar kita tetap dapat menjalankan kehidupan di dunia. Semua itu tidak dapat kita peroleh
hanya dengan melaksanakan ibadah yang bersifat aqidah saja. Sebagai manusia yang dibekali hati dan akal fikiran,
kita membutuhkan ikhtiar secara lahir agar tetap dapat bertahan hidup di dunia. Salah satu cara ikhtiar tersebut adalah
mencari nafkah atau rezeki guna memenuhi segala kebutuhan untuk hidup di dunia.
Rezeki yang manusia peroleh akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari, baik sandang,
pangan, papan maupun kebutuhan terhadap ilmu pengetahuan serta teknologi.
Ada banyak cara kita dapat memperoleh rezeki guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik menjadi guru,
polisi, pedagang, dll. Allah SWT. telah memberikan rezeki ke segala penjuru dunia agar manusia dapat memanfaatkan
segala sesuatu yang ada di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Allah berfirman;
)١٥ ىز
ُ ش ُ ض ذَنُى ً۬الا فَ أٱم
ُ شىاْ فًِ َمىَا ِكبِ َہا َو ُكهُىاْ ِمه ِ ّز أشقِ ِۦه َوإِنَ أُ ِه ٱنىش َ ُه َى ٱنَّرِي َجعَ َم نَ ُك ُم أٱۡل َ أز
“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagi kalian, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah kalian dari
rezeki-Nya.” (QS: Al-Mulk: 15).
Tentu dalil tersebut menjadi bukti betapa kasih sayang Allah SWT. tak dapat terukur kepada hambanya.
Sesungguhnya Allah SWT. menjadikan dunia mudah, tinggal bagaimana ikhtiar kita sebagai seorang hamba untuk
mencari dan mendapatkan rezeki yang telah Allah berikan dengan cara yang hala dan tidak melanggar aturan agama.
Memang kesulitan mendapatkan rezeki ditengah-tengah masyarakat semakin dirasakan saat ini. Banyak orang-
orang di sekitar kita baik tua maupun muda yang tidak memiliki pekerjaan karena berbagai faktor baik faktor
pendidikan, tidak ada lapangan pekerjaan, kesehatan, dll. Hal inilah yang membuat masyarakat di sekitar kita
melakukan segala cara untuk memperoleh rezeki guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah satunya adalah meminta-minta. Ketika kita bepergian atau berada di keramaian tidak jarang kita
menemui ada seseorang yang meminta-minta. Tidak pandang tua, muda bahkan anak-anak pun sudah ada yang
meminta-minta. Hal ini tentu kurang baik bagi mentalitas masyarakat, apalagi bagi anak-anak. Doktrin untuk meminta-
minta akan memberikan kesan tidak mampu melakukan sesuatu, padahal kita di perintahkan Allah SWT. untuk
berusaha atau berikhtiar dibarengi dengan berdo‟a terlebih dahulu. Setelah itu, kita diajarkan untuk pasrah dan berserah
diri kepada Allah.
Kegiatan meminta-minta atau mengemis kepada orang lain menggambarkan bahwa seseorang telah pasrah
terhadap keadaan dan ia tidak mampu melakukan apapun. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhannya ia kemudian
meminta-minta. Rasulullah SAW. Bersabda :
ٌ ُـم َخـ
ْـس ّ ـٍ ُك
ْ ِْف َوف َّ ٌ َخـُ ٌْس َوأَ َحبش إِنَـً هللاِ ِم َه ْانـ ُم ْؤ ِم ِه ان
ِ ُض ِع ا َ ْنـ ُم ْؤ ِم ُه ْان َقـ ِى ش
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada
kebaikan
Alhamdulillah, kita sebagai pemuda telah dikenalkan dengan sholawat Wahidiyah, sholawat yang berfaedah
menjernihkan hati dan ma‟rifat billah wa Rasullihi SAW.. Dalam Wahidiyah, tidak hanya dibahas mengenai batiniyah
saja seperti beribadah, berdzikir untuk mengingat kepada Allah, dll. Namun, lahiriyah juga menjadi pembahasan yang
komplek dalam perjuangan ini. Sholawat Wahidiyah yang lahir ketika keadaan masyarakat tidak stabil baik dari segi
agama, sosial maupun ekonomi, menjadi jawaban terhadap masalah-masalah tersebut.
Salah satunya adalah dalam bab ekonomi. Dalam Sholawat Wahidiyah terdapat mujahadah keuangan yang
dianjurkan diamalkan selama 40 hari. Mujahadah ini diharapkan dapat menjadi ikhtiar batiniyah pengamal yang dapat
mendampingi ikhtiar secara lahiriyah. Selain itu, dalam pengamalan mujahadah ini kita juga dianjurkan untuk
mendoakan masyarakat jamiaal alamin di sekitar kita agar bukan kita saja yang dimudahkan ekonominya tetapi
masyarakat di sekitarkita juga mendaptakan kemudahan dalam hal perekonomian.
Hal ini menunjukkan betapa perhatiaan Mbah Yahi begitu besar kepada umat dan masyarakat, hingga Beliau
menta‟lif sholawat yang bukan hanya menjadi memperjuangkan batiniyah tetapi juga lahiriyah. Sebagai pemuda kita
sebaiknya dapat membawa perubahan di sekitar kita. Apalagi dalam hal ekonomi yang hingga saat ini menjadi masalah
yang belum terpecahkan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia khususnya di kalangan pengamal sholawat
Wahidiyah.
Hidup berkecukupan saat ini bukanlah berlebihan. Namun, sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi agar kita
dapat menghindari kemudhorotan yang tidak diharapakan dalam pandangan agama. Salah satunya adalah mengemis
atau meminta-minta. Bahkan, tak segan beberapa ornag melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Padahal, sebagai
muslim kita diwajibkan untuk mencari rezeki yang halal.
Mencari (rezeki) yang halal adalah kewajiban setelah kewajiban (HR ath-Thabarani dalam Mu‟jam al-Kabîr, al-
Baihaqi dalam Syu‟ab al-Imân, Abu Nu‟aim dalam Ma‟rifah ash-Shahâbah dan al-Qudha‟i dalam Musnad Syihab al-
Qudhâ‟i).
Lalu, bagaimana dengan kita. Sebagai seorang pemuda apakah kita sudah melaksanakan perintah Allah SWT.
untuk mencari rezeki dengan cara yang halal. Atau kita menjadi pemuda yang menghalalkan segara cara untuk mencari
rezeki, bahkan melakukan cara yang dilarang oleh agama. Bila kita menjadi pemuda yang belum memiliki
penghasilan, bagaimana dengan kedua orang tua kita yang mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga dan
biaya pendidikan kita. Apakah mereke mencari rezeki dengan cara yang halal?.
Sebagai seorang anak kita juga akan dimintai pertanggungjawaban berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh
kedua orang tua kita. Rekan-rekan remaja.
Orang tua sering meninggalkan sholat, semua itu untuk mencari nafkah kita. Ketika mereka disiksa oleh Allah
SWT. tentu mereka akan memanggil-manggil nama kita. “Anakku...anakku...” Akan tetapi, kita sebagai anak yang
diharapkan oleh kedua orang tua, kita tidak bisa melakukan apa-apa untuk orang tua kita. Bahkan, karena kita sebagai
seorang anak yang sering melamgggar perintrah Allah SWT. kita juga disiksa oleh Allah...
Mari Hadirin....sebelum semua itu terjadi, mari kita anfaatkan masa muda ini untuk memohon kepada Allah
SWT. agar kita dan kedua orang tua kita diberi kemudahan untuk mencari rezeki. Agar kita tidak menjadi mukmin
yang lemah, sampai meminta-minta kepada orang lain. Mari kita gunakan masa muda ini untuk menabung, sehingga
ketika di masa tua kita dapat membongkat tabungan kebaikan yang kita lakukan di masa muda.
Beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo K.H. dawuh Abdul Latif Madjid R.A. “Menangislah di masa
mudamu. Jika kamu menangis di masa mudamu, maka kamu akan tertawa di masa tuamu. Jika kamu tertawa di masa
mudamu, maka kamu akan menangis di masa tuamu.”
Mari hadirin...rekan-rekanku remaja...kita menangis di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW., dan guru rohani
kita Kanjeng Romo Kyahi R.A., kita manfaatkan masa muda ini untuk menabung agar kelak di masa tua, kita tidak
menjadi orang yang menyesal. Sebelum Izro‟il datang menjemput kita. Mari Kita matur kepangkuan Beliau Kanjeng
Romo R.A. , Ngapunten Kanjneg Romo Kyai, mohon bimbing kami dhohiron wa batinan. Bimbing kami agar tidak
tergelincir di masa muda ini Kanjeng ROMO. Kami takut, jika kami menjadi seorang pemuda yang lemah bahkan
menjadi seorang pemuda yang meminta-minta, kami akan merepotkan orang-orang di sekitar kami. Untuk itu,
bimbinglah kami Kanjeng Romo Kyai.,
Al-fatihah.
Demikian yang dapat kami sampaikan, segala salah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Dalam Hal Memanjatkan Puja Puji Tasyakur keharibaan Allah Swt, Sanjungan Sholawat Salam kepangkuan
baginda Agung Rosulullah Saw, serta salam Ikroman wa Taqtziman Wa Ma Habbatan yang setulus-tulusnya
kepangkuan para wali-walinya Allah khususnya beliau Ghutsu Hatdhazaman Ra. Dalam hal ini saya makmum kepada
saudari protokol.
Alhamdulillah pada kesempatan malam hari ini kita bisa bertatap muka, berkumpul pada suatu majlis yaitu
pengenalan ukm dakwah wahidiyah sebagai suatu tanda dari rasa yang ada di hati kita, taqdiman wa mahabbatan
kepangkuan guru rohanni kita bersama Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Majid Ra. Mudah-mudahan Allah
memberikan hidayah kepada kita semua pada malam hari ini, sehigga sepulang dari acara ini, membawa sebuah
peningkatan dan perubahan dalam segala bidang khususnya dalam bidang Perjuangan Suci Fafirru Illalah Wa Rosulihi
Saw.
Al Fatihah …………………………1x
Hadirin-Hadirot Rekanku Remaja yang Berbahagia !
Al-faatihah …………………………………………..1 x
Yaa syafial kholki…………………………………. 1 x
Yaa sayyidi yaa rosuululloh…………..…….. 3 x
Yaa ayyuhal ghoust ………………….………… 1 x
Al-faatihah ………………………………………… 1 x
Sekian yang dapat kami sampaikan , mudah-mudahan membawa manfaat bagi kita semua terutama untuk
remaja di era milenial iniakhiru kalam :
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Salah satu bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah adalah dengan berjuang, mengajak umat manusia iman dan sadar
kembali kepada Allah wa Rosulihi SAW. Baik dalam keadaab berat maupun ringan. Dalam keadaan sempit maupun
lapang. Baik dengan harta, jiwa maupun raga. Sebagaiman ditegaskan dalam qur'an surat at taubah ayat 41
ٱَّللِ َٰذَ ِن ُكمأ َخ أُ ٌس نَّ ُكمأ إِن ُكىتُمأ ت َ أعهَ ُمىن ِ ُٱو ِف ُسواْ ِخفَافاا َو ِثقَ ااال َو َٰ َج ِهدُواْ بِأ َ أم َٰ َى ِن ُكمأ َوأَوف
َ ًِس ُكمأ ف
َّ سبُِ ِم
Mengajak umat dan masyarakat iman dan sadar kepada Allah SWT adalah perjalanan panjang dan tak akan pernah
berhenti selama masih ada kehidupan dimuka bumi ini. Perjuangan Rosululloh SAW diteruskan oleh para sahabat,
para tabi'in dan tabi'it tabi'in hingga detik ini.
Perjuangan wahidiyah atau yang biasanya disebut dengan Perjuangan Fafirru ilaalloh wa Rosulihi Saw. Adalah upaya
lahir dan batin yang mengusahakan kejernihan hati. Dan makrifat Billah wa Rosulihi SAW dengan menerapkan
ajarannya sesuai dengan tuntunan mu'allif Sholawat wahidiyah.
Perjuangan Wahidiyah memiliki tujuan terwujudnya keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup
lahir dan batin, materiil dan spiritual, didunia dan akhirat, bagi bangsa indonesia dan umat masyarakat jami'al
'alamiin.
Didalam perjuangan wahidiyah terdapat Sholawat yang merupakan buah taklifan Hadrotul Mukarrom Mbah KH.
Abdul Madjid Ma'ruf QS. Wa RA. Pada awal tahun 1963.
Dan beliau Mbah Yahi sering mendawuhkan bahwa setiap Pengamal Sholawat Wahidiyah adalah penyiar sekaligus
pembina dan pejuang. Maka siapapun yang mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan ajarannya, secara otomatis
berkewajiban untuk mengajak anak, istri, suami, orang tua, saudara, tetangga, teman, serta masyarakat untuk
mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan menerapkan ajarannya.
Sehingga, dalam perjuangan kita semua memliki hak dan kewahiban yang sama sesuai dengan porsi dan kewajiban
masingng masing..
Bahkan dalam berbagai kesempatan, Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyahi H. Abdul Latif Madjid RA.
Pengasuh Perjuangan Wahididiyah sering menyitir dawuh Hadrotul Mukarrom Mbah KH. Abdul Madhib Ma'ruf QS
wa RA. Kurang Lebih : "Bahwa setiap pengamal itu punya kelebihan sendir sendiri. Ada yang bisanya mujahadah
saja.. Ada yang hanya pintar organisasi, ada yang gampang mengajak orang, dan sebagainya, semua itu nilainya sama
dihadapan Allah wa Rosulihi SAW, jika diniati berjuang atas niat lillah dan billah.. "
Tugas berjuang merupakan kewajiban setiap pengamal, kapan, dimana dan dalam keadaan bagaimanapun
juga, kita harus memamfaatkan kesempatan yang ada untuk berjuang. Bahkan seluruh rangkaian gerak gerik kita
haruslah merupakan gerakan perjuangan. Objek perjuangan yang jami'al 'alamiin terbuka luas sekali. Pada setiap
sektor kehidupan. Lebih2 kita sebagai Remaja Wahidiyah, yang menjadi harapan Perjuangan, sebagai generasi
estafet yang seharusnya memiliki kekuatan, keberanian, kecerdasan serta semangat yang lebih , Mari rekan2, selama
ini kita sudah diberi wadah oleh beliau, baik Remaja yang berada didaerah maupun diPondok Pesantren Kedunglo
untuk ikut memperjuangkan Kesadaran Ummat Masyarakat Jami'al 'alamiin. . Sehingga dengan harapan nantinya kita
bemar2 diakui sebagai penderek Ghoutsu Zaman serta umatnya beliau Rosululloh SAW.. Tapi sungguh, apa yang kita
lakukan selama ini? Berulang kali beliau dawuh dan menganjurkan untuk seluruh pengamal lebih2 Remaja
Wahidiyah untuk mempeng , tirakat, agar memiliki masa depan yang baik . Tapi karena kebodohan diri kita rekan2,
dawuh tersebut kita lewatkan begitu saja. Kasih sayang yang ditampakkan dari tutur dawuh beliau tak pernah kita
anggap, malah menuruti hawa nafsu yang terus menggerogoti hati dan sanubari, sehingga.. Jangan kan untuk
mempeng tirakar bermujahadah atau berpuasa, melainkan untuk mengingat Allah dan Rosululloh pun jarang kita
Usahakan, bagaimana jika keadaan kita sudah seperti ini rekan2? Apakah kita masih pantas berada dalam barisan
perjuangan? Oleh karena itu mari, kita taubat, menangis, mengakui segala Kebodohan dan Kedzoliman kita.
Mudah2an bagaimana pun bentuk kita, beliau Kanjeng romo tetap berkenan membimbing , menuntun dan
mendampingi kita ila yaumil qiyamah..
Alfatihah!
Al-fatihah.
Demikian yang dapat kami sampaikan, segala salah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ
Untuk menyingkat waktu dalam hal puja puji tasyakur kehadirat Allah SWT, sholawat salam kepangkuan beliau
Rasulullah Saw, salam ikroman kepangkuan beliau ghoustu hadzazzaman Ra. Kami makmum pada pembicara
terdahulu,, semoga didalam kami makmum ini tidak mengurangi curahan ridlo Allah SWT, syafaat tarbiyah beliau
Rasulullah Saw, serta barokah nadroh kepangkuan beliau ghoustu hadzazzaman Ra. Amiinnn amiiiinnn ya rabbal
alamiinnn...
ة زسً هللا ملسو هيلع هللا ىلصٚ اٌصالٚ هللا في اخس اٌصِبْ خصص ٌٍّسسف وثسةاًلسخغفبزٌٝالسة اٌطسق ا
Artinya : jalan yang paling dekat untuk wushul kehadirat Allah SWT di akhir zaman ini yakni dengan memperbanyak
membaca istighfar dan sholawat kepangkuan nabi Saw.
Hadirin sekalian Rahimakumullah..
Seiring berjalannya waktu, hingga tonggak estafet perjuangan di serahkan kepada sang putra mahkota beliau yakni
Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Majid Ra. Mulai tercipta departemen departemen kaum, sarana
pendidikan, koperasi, klinik dan lain sebagainya, ini semua tak lain dan tak bukan hanya demi perjuangan kesadaran
kepada Allah SWT. Dengan jalur sholawat yang menjadi sarana tercepat untuk diri yang bergelimang dosa dan
berbalut hina ini yakni dengan berdepe depe kembali sadar fafirru ilallah wa rasulihi Saw.
Remaja adalah sebuah nama kaum yang terkenal dengan himmah dan semangat nya yang menggelora, dalam diri
remaja terdapat jiwa dan raga yang masih sehat bugar tak menutup kemungkinan hati seorang remaja, terlebih
mengingat status kita semua adalah remaja wahidiyah yang telah mengaku santri dan penderek beliau. Ya. Remaja
wahidiyah!!
Namun sungguh miris ketika satu satunya alasan sarana pendekatan diri pada Tuhan kini menjadi hal asing, tabu
untuk di bicarakan bahkan di amalkan. Umat tertikam pemikiran pemikiran apatis anti tuhan, anti aturan dan gemar
kebebasan bahkan kini benar2 jauh menyimpang dari ajaran Baginda Rasulullah Saw. Kejahiliyan kembali terjadi
dimana-mana, terlebih dari itu penyembahan terhadap diri sendiri kian tak tertahankan.
Disini kanjeng Romo yahi memberi tindak tegas yakni pada kaum remaja sebagai generasi penerus estafet
perjuangan selanjutnya. Mengapa kaum muda?? Karena dalam diri kaum muda terdapat sesuatu dimana tak di temui di
kaum lain nya. Bahkan Ir. Soekarno sang proklamator dalam pidato nya kerap sekali berkata " berikan aku 10 pemuda
maka akan ku goncangkan dunia , dan berilah aku satu pemuda maka akan gentar kan indonesia ganyang Malaysia !!"
Rekan ku remaja wahidiyah yang Budiman
Perlu kita ketahui bersama bahwasanya tujuan beliau kanjeng Romo mendirikan departemen departemen tak lain
hanya untuk perjuang kesadaran kepada Allah. Berkaca dari keadaan zaman ini, agama sudah menjadi hal tabu, syariat
bagai duri yang seolah harus bahkan wajib di hindari, terlebih tuhan seakan cerita negri dongeng yang dianggap oleh
para manusia. Porak poranda rancu tinggal menunggu waktu. Maka "peran remaja wahidiyah" sebagai garda terdepan
yakni dengan apa?? Ya dengan senantiasa mendoakan kerancuan zaman, memohonkan pada Allah masih banyak
teman2 kita kaum muda yg bobrok mulorak terlebih akhlaq, menyiarkan sholawat wahidiyah sebagai sarana tercepat
sadar kepada Allah, saling mengingatkan menasehati bukan malah acuh tak acuh pada kondisi saat ini .
Alfatihah!
Al-fatihah.
اٌخسبيـتٚ سٍُ اٌشفبعتٚ ٗي صٍىبٌٍـٗ عٍيِٛٓ اٌسسٚ ,دايـتٌٙاٚ فيكٛبباٌٍـٗ اٌخٚ,
اٌىسِـتٚ اٌبسوـتٚ د زضىبٌٍـٗ عٕـٗ إٌظسةِٛٓ اٌغٚ
ٗبسوبحـٚ ٗزحّـت اٌٍـٚ ٓعٍيىٚ ُاٌسـالَ عٍيىٚ