Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Diambil dari bahasa Yunani, bios yang berarti
kehidupan dan logos yang berarti ilmu
Berdasarkan tingkat organisasi :
1. Tingkat molekul : Biologi molekuler, biokimia, dan genetika
2. Tingkat sel : Sitologi
3. Tingkat jaringan : Histologi
4. Tingkat organ dan sistem organ : Organologi, anatomi, dan fisiologi :
Pulmonologi : Paru-paru manusia
Kardiologi : Jantung manusia
Endokrinologi : Sistem endoktrin manusia
Neurologi : Sistem saraf manusia
Tingkat individu : Biologi perkembangan
6. Tingkat populasi : Biologi populasi, biogeografi, dan generika populasi
7. Tingkat ekosistem : Ekologi, ilmu lingkungan, toksikologi, biologi kelautan, dan
limnologi
8. Tingkat bioma : Bioma tropis
Cabang biologi yang mempelajari kehidupan pada suatu kelompok organisme, diantaranya
sebagai berikut :
1. Taksonomi : Pengelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan organisme
2. Virologi : Virus
3. Mikrobiologi : Mikroorganisme
4. Bakteriologi : Bakteri
5. Mikologi : Jamur, ragi, dan kapang
6. Botani : Tumbuhan. Co :
§ Pteridologi : Paku
§ Bryologi : Lumut
7. Zoologi : Hewan. Co:
§ Entomologi : Serangga
§ Iktiologi : Ikan
§ Herpetologi : Reptilia dan amfibi
§ Ornitologi : Unggas
§ Mamologi : Mamalia
Cabang biologi berdasarkan aspek kehidupan :
1. Biologi perkembangan : Perkembangan individu organisme
2. Embriologi : Perkembangan embrio
3. Anatomi : Struktur internal organisme
4. Fisiologi : Fungsi yang terjadi pada kehidupan organisme
Cabang biologi kelompok ilmu campuran dan terapan :
1. Biokimia : Proses kimia dalam sistem kehidupan
2. Biofisika : Proses fisika dalam sistem kehidupan
3. Bioteknologi : Teknologi yang memanfaatkan organisme
4. Paleontologi : Perkembangan sejarah kehidupan berdasarkan catatan fosil
Manfaat biologi :
o Bidang pertanian : Peningkatan produksi pangan
1. Teknik penanaman yang lebih efisien
2. Tanaman budidaya melalui rekayasa genetika, mampu menghasilkan insektisida sendiri
3. Teknik kultur jaringan
4. Teknik rekayasa genetika, buah-buahan tanpa biji
o Bidang peternakan : Peningkatan produksi hewan ternak
1. Inseminasi buatan (kawin suntik)
2. Fertilisasi in vitro, menghasilkan embrio diluar uterus
o Bidang kesehatan : Pencegahan diagnosa, dan penanganan terhadao berbagai penyakit dan
kelainan
1. Transplantasi organ
2. Menciptakan vaksin-vaksin
3. Teknik bayi tabung
4. Antibiotik
o Bidang industri :
1. Pemanfaatan mikroorganisme dalam industri makanan
2. Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri obat-obatan
Metode ilmiah, tahapannya :
1. Menemukan masalah : Pertanyaan yang timbul dari melihat masalah
2. Mengajukan hipotesis : Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah, hipotesis
didasari pada pengetahuan dan hasil penelitian terdahulu
3. Melakukan percobaan : Untuk menguji kebenaran hipotesis. Sebelum melakukan percobaan,
harus dilakukan perencanaan percobaan yang meliputi
§ Menentukan alat dan bahan
§ Menentukan variabel :
1. Variabel adalah ciri objek yang dapat diukur secara kuantitatif dan memiliki nilai yang
berubah-ubah
2. Variabel bebas merupakan faktor yang diubah
3. Variabel terikat adalah faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas
4. Pada percobaan biologi terdapat 2 kelompok : Kelompok yang diberi perlakuan dan
kelompok kontrol (Kelompokyang tidak diberi perlakuan)
4. Menarik kesimpulan : Berisi hasil percobaan yang dapat mendukung atau tidak mendukung
hipotesis yang dibuat sebelumnya
Laporan ilmiah, urutannya :
1. Perumusan masalah dan hipotesis
2. Tujuan
3. Metode
4. Hasil
5. Pembahasan : Harus menunjukkan apakah kasil tersebut menjawab hipotesis awal atau tidak
6. Kesimpulan : Intisari atau hasil percobaan dan pembahasaan. Harus menjawab pertanyaan
awal yang diajukan sebelum melakukan pecobaan
BAB 2
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Sistem klasifikasi : Sistem yang dapat memudahkan kita mempelajari dan mengenali makhluk
hidup
Taksonomi : Cabang ilmu biologi yang mengkaji pengelompokkan makhluk hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali dipelopori oleh Carolus Linnaeus
Proses klasifikasi – makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan
cirinya
1. Sistem klasifikasi alami : Pengelompokkan berdasarkan ciri morfologi,
anatomi, dan fisiologi
2. Sistem klasifikasi filogeni : Pengelompokkan yang memperhatikan sejarah evolusi
3. Sistem klasifikasi buatan : Pengelompokkan berdasarkan ciri morfologi yang mudah
dilihat
Tingkatan takson makhluk hidup :
1. Kingdom
2. Filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan)
3. Kelas
4. Ordo
5. Family
6. Genus
7. Spesies
Sistem tata nama makhluk hidup :
o Carolus Linnaeus pada tahun 1735 menciptakan sistem tata nama
o Menggunakan bahasa Latin
o Terdiri dari 2 bagian :
1. Bagian pertama : Nama genus (diawali huruf besar)
2. Bagian kedua : Nama spesies (diawali huruf kecil)
o Kedua bagian nama tersebut dicetak miring jika diketik dengan komputer atau digarisbawahi jika
ditulis dengan tangan
o Sistem penamaan yang terdiri dari 2 bagian ini disebut tata nama ganda (binomial nomenclature)
Manfaat klasifikasi :
1. Mengetahui keanekaragaman hayati
2. Mengenal berbagai jenis spesies makhluk hidup meliputi ciri makhluk hidup, hubungan
kekerabatan, interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui ciri-ciri unggul dari berbagai spesies makhluk hidup, kita dapat memanfaatkan
secara langsung antara lain untuk bahan pangan, sandang, dan papan
Beberapa sistem klasifikasi yang sudah dikembangkan para ilmuwan biologi :
1. Sistem dua kingdom : Kelompok tumbuhan dan kelompok hewan
2. Sistem tiga kingdom : Protista, plantae, dan animalia
3. Sistem empat kingdom : Monera, protsta, plantae, dan animalia
4. Sistem lima kingdom : Monera, protista, fungi, plantae, animalia
5. Sistem enam kingdom : Eubacteria, Archaebacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia
Identifikasi atau determinasi adalah menentukan nama hewan atau tumbuhan dengan benar dan
menempatkannya di dalam sistem klasifikasi hewan dan tumbuhan. Caranya :
1. Ingatan : Determinasi dilakukan berdarkan pengetahuan atau ingatan kita tentang
tumbuhan atau hewan yang dikenal sebelumnya
2. Bantuan orang lain : Determinasi tumbuhan/hewan dapat dilakukan dengan meminta
bantuan ahli-ahlu botani, zoologi, atau siapa saja yang dapat membantu
3. Spesimen acuan : Identifikasi tumbuhan/hewan dilakukan dengan membandingkan
secara langsung dengan spesimen acuan yang telah diidentifikasi dan diberi etiket bertuliskan
namanya
4. Pustaka : Membandingkan/mencocokkan ciri-ciri tumbuhan.hewan yang akan diidentifikasi
dengan pustaka. Dapat pula mengguanakan kunci identifikasi atau determinasi
5. Komputer : Program komputer yang dapat menyimpan, mengolah, dan memberikan
keterangan tentang tumbuhan/hewan
Kunci dikotom : Kunci identifikasi dengan menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan
beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner (karena hanya ada 2 alternatif)
BAB 3
VIRUS
Ciri virus :
Ukuran dan bentuk 25-300 nm
Paling kecil virus polio. Paling besar virus TMV
Bulat : Virus influenza, & HIV
Oval : Virus rabies
Batang : Virus TMV
Polihedral : Adenovirus
Huruf T : Bakteriofage
3.Reproduksi :
Tahap pelekatan : Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat
pelekatan disebut reseptor
Tahap penetrasi : Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang
Tahap replikasi dan sintesis : Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel
inang. Sel inang akan dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus
Tahap pematangan : Penyusunan asam nukleat dan protein menjadi partikel virus yang
utuh
Tahap pelepasan : Tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel
tersebut
Siklus litik : Tahapnya seperti diatas, pematangan berlangsung cepat kemudian
memecahkan sel tersebut hingga sel inang mati (lisis)
7. Siklus lisogenik : DNA/RNA virus yang disisipkan pada kromosom sel inang akan
mengadakan replikasi secara terus-menerus. Menghasilkan banyak sel anakan yang terinfeksi
Habitat :
1. Bakteri
2. Mikroorganisme
3. Eukariot (seperti protozoa dan khamir)
4. Tumbuhan : Masuk melalui perantara serangga (vektor)
5. Hewan/manusia : Masuk melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan
Klasifikasi :
1. Menggunakan sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses)
2. 3 tingkat takson :
a. famili diakhiri viridae,
b. genus diakhiri virus,
c. spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri virus
3. Virus bakteri : Bakteriofage/fage, mengandung DNA
4. Virus mikroorganisme eukariotik : Mengandung RNA, contoh : Mycovirus
5. Virus tumbuhan : Mengandung RNA, contoh : TMV
6. Virus hewan : Mengandung RNA/DNA, contoh : Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
Virus yang memberi manfaat : Bidang rekayasa genetika krn dapat digunakan untuk kloning gen
(produksi DNA secara identik). Co : Mengendalikan pertumbuhan serangga, terapi gen manusia
Virus yang merugikan :
1. Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
§ Influenza virus : Menyebabkan penyaki flu
§ Human immunodeficiency virus (HIV) : Penyebab AIDS, menyerang sel-sel darah putih jenis
limfosit B
§ Hepatitis delta virus : Penyakit hepatitis B
§ Ebola virus : Penyakit ebola
§ Measles virus : Penyakit cacar
§ Polio virus : Penyakit polio
§ Herpes simplex virus : Penyakit herpes
§ Mumps virus : Penyakit gondong
§ Human papollomavirus : Penyebab kutil pada kilit
2. Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan
§ Rous sarcoma (RSV) : Penyebab tumor pada ayam
§ Bovine papillomavirus : Penyebab tumor pada sapi
§ Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
§ Virus penyakit tetelo pada ayam (Newcastle disease)
§ Rabies virus : Penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing dan manusia
3. Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan
§ Tobacco mosaic virus (TMV) : Penyakit mosaik pada tembakau
§ Citrus leprosis virus (CiLV) : Penyebab penyakit pada jeruk
§ Virus tungro : Penyakit pada tanaman padi
§ Virus yang menyerang tanaman hias
Pencegahan terhadap virus : Pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung
mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan, memberikan kekebalan secara pasif. Contoh :
o OPV (Oral polio vaccine) : Vaksin polio
o Vaksin rabies
o Vaksin hepatitis B
o Vaksin influenza
o Vaksin cacar
o Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak
BAB 4
EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA
A. Eubacteria
eu (=sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (=bakteri sejati)
Bakteri ditemukan pertama kali oleh Anthony Van Leeuwenhoek
Ilmu yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi
Ciri sel :
1. Ukuran dan bentuk sel : berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Ada 3 bentuk dasar :
§ Kokus (bulat)
§ Basil (batang)
§ spirila (spiral)
2. Struktur dan fungsi sel :
§ Dinding sel : berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Terususn
dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan ketebalan lapisan
peptidoglikan :
1. Bakteri gram positif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptodoglikan yang
tebal, warna : ungu, co : Vibrio cholerae
2. Bakteri gram negatif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tipis, warna : merah muda/merah, co : E.coli
§ Membran plasma : Membarn yang menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari lapisan fosfolipid dan
protein. Bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel
dengan lingkungannya
§ Sitoplasma : Cairan sel. Mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
§ Ribosom : Organel yang berukuran sangat kecil dan merupakan tempat terjadinya sintesis protein
yang dibantu oleh RNA
§ DNA : Materi pembawa informasi genetik
§ Granula penyimpanan : Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
§ Kapsul atau lapisan lendir : lapisan diluar dinding sel. Tebal=kapsul / tipis=lapisan lendir.
Berfungsi membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan/dengan sel bakteri lainnya,
pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit, dan melindungi sel bakteri saat mengalami kekeringan
§ Flagelum : Bulu cambuk
1. Satu : Monotrik
2. Banyak flagelum di satu sisi : Lofotrik
3. 1/banyak flagelum di dua sisi : Amfitrik
4. Tersebar di seluruh permukaan : Peritrik
§ Endospora : Bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif
Cara hidup : Berdasarkan cara memperoleh makanan
o Bakteri heterotrof : Bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme
lain.Terbagi menjadi :
1. Bakteri saprofit : Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme lain/produk
organisme lain. Baketri pengurai (dekomposer)
2. Bakteri parasit : Bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Jika menimbulkan
penyakit pada inangnya maka akan disebut bakteri patogen
o Bakteri autotrof : Bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri
Berdasarkan Kebutuhan oksigen untuk merombak makanan agar memperoleh energi :
o Bakteri aerob : Membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi
o Bakteri anaerob : Tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Energi diperoleh
dengan fermentasi. Dibedakan menjadi :
1. Anaerob obligat : Hanya dapat hidup juka tidak ada oksigen
2. Anaerob fakultatif : Dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen
Reproduksi :
1. Aseksual : Pembelahan biner (setiap sel membelah menjadi 2)
2. Seksual :
§ Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri
§ Transduksi : Pemindahan materi genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara
organisme lain, yaitu bakteriofage
§ Konjugasi : Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk
struktur seperti jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan
Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat Celsius
Klasifikasi eubacteria : 5 filum
1. Proteobacteria : bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof/fotoheterotrof dan proteobacteria yang
bersifat kemoautotrof/kemoheterotrof
2. Cyanobacteria :
§ Memiliki klorofil
§ Tidak memiliki alat gerak tapi dapat melakukan fotosintesis
§ Hidup soliter/koloni. Koloni berbentuk benang, lembaran, atau bola berongga.
§ Berbentuk benang ada 3 macam sel utama : 1. Heterokista : Sel berdinding tebal yang berguna
untuk mengikat nitrogen, 2. Akinet : Sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan diri,
3. Baeosit : Sel-sel bulat kecil hasil reproduksi, berguna untuk fotosintesis.
§ Tidak memiliki membarn inti (prokariot)
§ Mengandung pigmen klorofil, karoten, fikosianin (biru), dan fikoeritrin (merah)
§ Autotrof
§ Menghasilkan oksigen
§ Reproduksi : Aseksual : Pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan akinet (spora)
3. Spirochetes : Berbentuk spiral dengan panjang 5-250 mikron. Merupakan bakteri gram
negatif. Memiliki suatu struktur unik yang disebut filamen aksial : Semacam serabut di
sepanjang tubuh, di dalam selubung terluang tetapi di luar dinding sel, berfungsi untuk membuat
gerakan berputar
4. Chlamydias : Hidup sebagai parasit. Memiliki 2 bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu :
§ Badan dasar : Masuk ke dalam sel inang dan berkembang menjadi badan inisial
§ Badan inisial : Tumbuh dan membelah diri, lalu membentuk badan dasar kembali dan dilepaskan
ke sel inang yang disertai pecahnya sel inang
5. Bakteri gram positif : Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora ketika lingkungan
miskin akan zat makanan
B. Archaebacteria
Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran
plasmanya mengandung lipid
Hidup pada lingkungan ekstrim
Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi 3 :
1. Bakteri metanogen : Bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan karbon
dioksida/asam asetat. Metana disebut juga biogas. Hidup dirawa sebagai pengurai.
Co : Methanobacterium
2. Bakteri halofil : Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi.
Co : Halobacterium
3. Bakteri termoasidofil : Hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal :
temperatur 60-80 derajat Celsius dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang
mengandung asam sulfat, misalnya di kawah vulkanik. Co : Sulfolobus dan Thermoplasma
BAB 5
PROTISTA
Ciri protista :
1. Sel eukariotik
2. Uniseluler/multiseluler
3. Tidak memiliki jaringan yang sebenarnya
Protista yang menyerupai jamur :
1. Merupakan jamur parasit dan predator yang menghasilkan spora. Jamur parasit merupakan
jamur air pengurai uniseluler yang hidup di perairan. Jamur predator/fagosit merupkan jamur
lendir yang hidup menyerupai amoeba
2. Kesamaan dengan jamur adalah :
§ Memiliki struktur yang menghasilkan spora
§ Heterotrof
§ Parasit/pengurai
3. Jamur air (Oomycota) :
§ Hidup bebas dan mendapatkan nutrisi dari sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran air
§ Hidup di dalam jaringan yang mati pada tumbuhan
§ Parasit pada organisme akuatik
§ Patogen pada tanaman
§ Reproduksi seksual : Penyatuan gamet jantan dan betina
§ Contohnya : Saprolegnia (parasit pada hewan air), Plasmopora viticula (pada buah anggur),
Phytophthora infestans (pada kentang dan tomat)
4. Jamur lendir (Myxomycota) :
§ Menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya disebut amoeboid
§ Predator fagosit karena menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik
§ Co : Dictyostelium discoideum
Protista yang menyerupai hewan :
1. Dikenal dengan istilah Protozoa
2. Uniseluler dan heterotrofik
3. Eukariotik
4. berukuran mikroskopis, 10-200 mikron
5. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
6. Reproduksi seksual : Konjugasi
7. Inti makronukleus : Mengatur metabolisme
8. Inti mikronukleus : Konjugasi
9. Vakuola makanan : Cerna
10. Vakuola kontraktil : Osmoregulator
11. Jika lingkungan kering, akan membentuk krista
12. Klasifikasi berdasarkan alat geraknya :
§ Rhizopoda :
1. Alat gerak : Pseodopoda (kaki semu)
2. Ektoamoeba (bebas) :
§ Foraminifera : Tanah globigerina (indikator minyak)
§ Amoeba
§ Radiolaria : Tanah radiolaria (bahan penggosok)
§ Arcella
§ Diflugia
3. Entamoeba (parasit) :
§ Ginggivalis : Gusi
§ Dysentriae : Disentri
§ Coli : Di kolon
4. Tidak memiliki bentuk tetap
5. Sitoplasmanya terdiri dari Ektoplasma dan Endoplasma
§ Flagellata :
1. Alat gerak : Flagellum (bulu cambuk)
2. Bebas :
§ Euglena : Euglenophyta
§ Voluax
§ Noctiluca Miliaris : Kunang laut
3. Parasit :
§ Di darah manusia :
1. Leismania donovani : Kalazar
2. Tryponosoma cruzi : Anemia
3. Tryponosoma gambiue : Tidur
§ Di usus manusia :
1. Giordialamblia : Diare
§ Di alat kelamin :
1. Trichomonas vaginalis
§ Di darah ternak :
1. Trypanosoma evansi : Surrah
§ Cilliata :
1. Alat gerak : Silia (rambut getar)
2. Balantidium coli
3. Vorticella : Bentuk lonceng
4. Stentor : Bentuk terompet
5. Paramecium
6. Suctoria
7. Didinum
8. Stylonichia
§ Sporozoa :
1. Tidak memiliki alat gerak
2. Toxoplasma gondii : Tokso pada janin
3. Plasmodium :
§ Falcivarum : Tropika (1 x 24 jam)
§ Vivax : Tertiana (2 x 24 jam)
§ Malariae dan ovale : Guartana (3 x 24 jam)
4. Reproduksi vegetatif : Pembelahan biner
5. Reproduksi generatif : Pembentukan gamet dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan &
betina
13. Peran protozoa dalam kehidupan manusia :
§ Menguntungkan :
1. Foraminifera, cangkang, atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya
minyak, gas alam dan mineral
2. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria
§ Merugikan :
1. Entamoeba histolytica : Diare
2. Trypanosoma brucei : Penyakit tidur di Afrika
3. Leishmania : Penyakit kala-azar
4. Trichomonas vaginalis : Parasit, pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki
5. Toxoplasma gondii : Toksoplasmosis
6. Plasmodium : Penyakit malaria
Protista yang menyerupai tumbuhan :
1. Ganggang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang hidup berkoloni
2. Ganggang multiseluler ada yang berbentuk benang/lembaran
3. Struktur yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun disebut talus
4. Eukariotik, memiliki kloroplas (organel yang mengandung zat warna (pigmen) yang
digunakan untuk berfotosintesis
5. Pigmen dalam kloroplas berfungsi menyerap energi cahaya matahari yang berguna untuk
proses fotosintesis. Pigmen utama fotosintesis adalah klorofil
6. Pigmen tambahan : karoten dan fikobilin
7. Pirenoid berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada sema jenis
ganggang
8. Organisme autotrof, berperan sebagai produsen
9. Beberapa jenis ganggang yang berbentuk talus, reproduksi : Metagenensis (pergiliran
keturunan). Metagenesis terjadi antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif) dan generasi
penghasil gamet (gametofit/generatif)
10. Cara reproduksi pada ganggang :
1. Isogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis namun memiliki bentuk dan ukuran sama
2. Anisogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis, memiliki bentuk sama namun ukuran
berbeda
3. Oogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda bentuk dan ukuran
Reproduksi aseksual : Pembelahan biner (ganggang uniseluler), fragmentasi (ganggan
multiseluler berbentuk filamen dan talus), dan pembentukan spora (ganggang uniseluler maupun
ganggang multiseluler)
Reproduksi seksual : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis
Klasifikasi ganggang :
§ Euglenoid (euglenophyta) :
1. Memiliki pigmen merah (fikobilin)
2. Mendeteksi dan bergerak menuju cahaya
3. Uniseluler, tidak memiliki dinding sel
4. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
5. Contoh : Euglena
§ Ganggan keemasan (chrysophyta) :
1. Pigmen dominan : Santofil (keemasan)
2. Uniseluler soliter (co : Ochromonas)
3. Multiseluler (co : Vaucheria)
4. Dinding sel mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin
5. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner & pembentukan spora
6. Reproduksi seksual : Penyatuan 2 jenis gamet
7. Contohnya : Navicula,Synura, dan Mischococcus
§ Ganggang api (pyrrophyta/dinoflagellata) :
1. Mampu berpendar
2. Menyebabkan timbulnya red tide yang menghasilkan toksin (racun) yang dapat membunuh
ikan & hewan laut disekitarnya. Pada manusia dapat menimbulkan kerusakan otak pada manusia
yang memakan makanan laut yang tercemar toksin tersebut
3. Pigmen : Klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin
4. Hanya hidup di laut dan dikenal sebagai produsen utama fitoplankton laut
5. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
6. Contoh : Gymnodinium breve, Gambierdiscus toxicus, Gonyaulax, Noctiluca scintillans
§ Ganggan hijau (chlorophyta) :
1. Pigmen dominan : Klorofil a dan b
2. Multiseluler, uniseluler
3. Hidup di air tawar
4. Contohnya : Ulva, Chlorella, Chlorococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium dll
5. Reproduksi aseksual : Membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi
§ Ganggang coklat (phaeophyta) :
1. Pigmen dominan : Fukosantin
2. Cadangan makanan disimpan dalam laminarin
3. Reproduksi aseksual : Fragmentasi
4. Reproduksi seksual : Isogami, anisogami, dan oogami
5. Contohnya : Sargassum, Laminaria, Turbinaria, fucus vesiculosus, Macrocystis, Nereocystis,
dan Hormosira
§ Ganggang merah (rhodophyta) :
1. Pigmen dominan : Fikoeritrin
2. Cadangan makanan : Tepung florid
3. Reproduksi aseksual : Spora
4. Reproduksi seksual : Oogami
5. Contoh : Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa,
Gracillaria verrucosa dll
Manfaat gangang bagi manusia :
§ Chlorella, Suplemen bergizi tinggi
§ Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, Sumber makanan berupa sayur
§ Ganggang merah, penghasil gelatin untuk pembuatan agar-agar
§ Ganggang keemasan, bahan peledak, bahan penggosok
§ Ganggan coklat, Pupuk pertanian
§ Laminaria digitalis, Penghasil yodium untuk obat penyakit gondok
§ Macrocystis dan Laminaria, Penghasil asam alginat
BAB 6
FUNGI (JAMUR)
Ciri-ciri jamur :
1. Eukariotik yang memiliki dinding sel
2. Tidak memiliki klorofil
3. Makanannya berupa bahan organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk
hidup lain atau dari sisa mahkluk hidup
4. Dinding sel tersusun dari kitin
5. Beberapa memiliki zat warna, seperti Amanita muscaria
6. Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
7. Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
8. Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
9. Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
10. Miselium vegetatif : Menyerap makanan
11. Miselium generatif : Alat reproduksi, menghasilkan spora
12. Melakukan pencernaan secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
13. Bersifat heterotrof
Berdasarkan cara memperoleh makanannya :
1. Saprofit : Memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai
pengurai (dekomposer) utama
2. Parasit : Memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya
karena dapat menyebabkan penyakit
3. Simbiosis mutualisme : Hidup saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya :
Jamur bersimbiosis dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza
Habitatnya :
1. Tempat basah/lembab di daratan
2. Organisme/sisa-sisa organisme di laut/air tawar
3. Lingkungan asam
4. Konsentrasi gula tinggi
Reproduksi aseksual :
1. Pembentukan kuncup/tunas pada jamur uniseluler
2. Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) pada jamur uniseluler
3. Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa
:
§ Sporangiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang
terdapat pada ujung sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
§ Konidiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung
konidia)
Reproduksi seksual : Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan
sel/hifa yang berbeda jenis)
Klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya :
a) Zigomycota :
§ Hifa tak bersekat
§ Hifa berdiferensiasi membentuk sporangium
§ Alat reproduksi seksual : Zigosporangium yang berdinding tebal dan bewarna kehitaman
§ Tidak memiliki tubuh buah
§ Habitatnya :
1. Merupakan jamur terestrial (daratan)
2. Saprofit pada makanan/pada sisa tumbuhan dan hewan
3. Parasit pada manusia dan tumbuhan
4. Bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain
§ Reproduksi aseksualnya : Fragmentasi miselium atau pembentukan spora aseksual (spora
vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium
§ Peranannya :
1. Rhizopus oryzae : Pembuatan tempe
2. Mucor javanicus : Pembuatan tape
3. Rhizopus stolonifer, Rhizopus nigricans, Mucor mucedo, Pilobolus : Pengurai saproba sisa
organisme/bahan yang terbuat dari produk organism
b) Ascomycota :
§ Sebagian besar multiseluler, uniseluler (Saccaromyces cerevisiae)
§ Yang multiseluler hifanya bersekat
§ Alat reproduksi aseksualnya : Hifa yang berdiferensiasi membentuk konidiofor
§ Alat reproduksi seksualnya : Askus
§ Tubuh buah pada Ascomycota : Askokarp
§ Peranannya :
§ Saccharomyces cerevisiae : Pembuatan roti dan minuman beralkohol (mengubah gula menjadi
alkohol (etanol) dan karbon dioksida)
§ Saccharomyces ellipsoideus : Pembuatan wine dari buah anggur
§ Saccharomyces tuac : Pembuatan tuak dari air nira
§ Neurospora crassa : Oncom
§ Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinea : Tubuh buahnya dapat dimakan
§ Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum : Antibiotik
§ Penicillium camembertz dan Penicillium roqueforti : Keju
c) Basidiomycota :
§ Jamur multiseluler hifanya bersekat
§ Tubuh buah pada Basidiomycota : Basidiokarp
§ Alat reproduksi seksualnya : Basidiospora
§ Reproduksi aseksualnya : Membentuk spora konidia
§ Peranannya :
- Jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur
shitake (Lentinula edodes) : Dapat dimakan tubuh buahnya
- Jamur kayu (Ganoderma) : Obat/makanan suplemen
Yang merugikan :
- Jamur karat (Puccinia graminis) : Parasit pada daun tanaman pertanian
- Punnicinia arachidis : Parasit pada tanaman kacang
- Ustilago maydis : Parasit pada jagung
- Amanita ocreata dan Amanita phalloides : Beracun dan mematikan bila dimakan
- Amanita muscaria : Menyebabkan halusinasi bila dimakan
d) Deuteromycetes :
§ Bukan kelompok jamur sebenarnya dalam klasifikasi jamur
§ Setiap jenis jamur sudah diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya
dikelompokkan dalam deuteromycetes (jamur tidak sempurna)
§ Jika cara reproduksi suatu jenis jamur Deuteromycetes diketahui, jamur tersebut akan
dikelompokkan ulang menjadi anggota salah satu divisi jamur Zygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota
Lumut kerak :
1. Bentuk kehidupan saling menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik
2. jamur dalam lumut kerak umumnya adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan
organisme fotosintetiknya adalah Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler
3. Jamur memperoleh hasil fotosintesis dari Cyanobacteria
4. Jamur bertugas menjaga ketersediaan air bagi Cyanobacteria
5. Cyanobacteria memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari
lingkungan
6. Reproduksi aseksual : Fragmentasi badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
7. Reproduksi seksualnya : Jika yang bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang
menghasilkan askospora dan basidiospora
Mikoriza :
1. Simbiosis mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi
2. Jamur memperoleh senyawa organik
3. Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam
tanah, jamur juga menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan
terhadap infeksi mikroorganisme
SEMESTER 2
Bab 8 Dunia Tumbuhan
1.
a. Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok
tumbuhan yang berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari
makanan ke seluruh tubuh.
b. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, dan
daun sejati. Lumut tidak mempunyai saluran atau pembuluh yang khusus untuk
mengalirkan zat makanan, air, garam, dan mineral ke seluruh bagian tubuh. Misalnya,
tumbuhan lumut (Bryophyta) dan lumut kerak (Lichenes).
c. Lumut hidup di tempat-tempat yang lembap dan tidak terkena cahaya matahari, seperti
dinding bata basah, tebing, atau di kulit kayu yang lembap, belum mempunyai batang,
daun dan akar yang sebenarnya, serta sudah memiliki buluh-buluh halus semacam
akar yang disebut rizoid dan sudah memiliki klorofil.
d. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lumut hati
(Hepaticae) dan lumut daun (Musci).
e. Lumut kerak (Lichenes) adalah simbiosis mutualisme antara ganggang hijau dan
jamur Ascomycotina, merupakan tumbuhan perintis karena dalam jangka waktu yang
lama dapat menghancurkan batu-batuan yang ditumbuhinya. Contoh lumut kerak yang
bermanfaat bagi manusia, antara lain, Roccella tinctoria (pembuatan lakmus), Usnea
barbata , dan Usnea dasypoga (pembuatan jamu tradisional).
2.
a. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, batang, dan daun.
Tumbuhan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan paku (Pteridophyta) dan
tumbuhan biji (Spermatophyta). Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
b. Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini telah
memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat pada daun, batang, dan
akarnya. Mereka dapat hidup di atas tanah, batu, tepi sungai, kulit pohon, dan tempat-
tempat yang lembap.
c. Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu Psilophytinae
(paku purba), Lycopodinae (paku rambut), Equisetinae (paku ekor kuda), dan
Pterophyta (paku sejati).
3.
a. Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat
perkembangbiakannya, telah memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar,
batang, dan daun. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
b. Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
c. Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal bijinya terbuka dan tidak
terlindungi oleh daun buah, mempunyai akar tunggang meskipun ada juga yang
berakar serabut seperti pakis haji. Daunnya kaku, kecil, tebal, dan berbentuk seperti
jarum, tetapi ada juga yang tipis dan melebar. Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi
tiga ordo, yaitu Cycadinae, Gnetinae, dan Coniferae.
d. Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, daun, dan
batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah kepingnya, tumbuhan biji tertutup dapat
dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping
dua (dikotil).
e. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu daun lembaga
pada bijinya, biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak
berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, daun
berupih dengan letak daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga
atau kelipatannya.
f. Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu Gramineae (suku
rumput-rumputan), Musaceae (suku pisangpisangan), Zingiberaceae (suku jahe-
jahean), dan Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan).
g. Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan biji yang mempunyai dua daun lembaga,
mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang yang tidak
tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak yang
menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya, serta
mempunyai kambium dan berkas pembuluh.
h. Tumbuhan dikotil terdiri dari beberapa suku, antara lain, Papillionaceae (suku kacang-
kacangan), Solanaceae (suku terungterungan), Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan),
dan Myrteceae (suku jambu-jambuan).