Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup, disebut Takson.
Lahirlah istilah taksonomi (takson = kelompok, nomos = hukum), atau juga disebut
sistematika (susunan dalam suatu sistem). Berdasarkan uraian diatas dapat ditafsirkan, bahwa
para ilmuwan mengelompokan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan
perbedaan baik morfologi, fisiologi, dan anatominya. Makin banyak persamaan, dikatakan
makin dekat hubungan kekerabatannya.
Dengan cara demikian maka terbentuklah tingkatan klasifikasi atau tingkatan takson.
Semakin tinggi kedudukan suatu takson maka semakin sedikit persamaan ciri tetapi semakin
banyak jumlah anggotanya. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan takson, semakin banyak
persamaan ciri, tetapi jumlah anggotanya sedikit.
Tiga katagori takson yang dalam praktek sehari-hari banyak dipakai adalah spesies,
genus dan familia. Batasan dari ketiga takson tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jenis (species), merupakan sekelompok individu yang memiliki sifat morfologi, anatomi
dan fisiologi yang sama. Makhluk hidup sejenis memiliki jumlah kromosom yang sama.
Perbedaan ciri yang nampak pada makhluk sejenis disebabkan oleh perbedaan susunan
gen pada kromoson.
2. Marga (genus), merupakan takson yang mencakup sejumlah jenis yang menunjukkan
persamaan struktur alat reproduksinya.
3. Suku (familia), merupakan takson yang meliputi sejumlah marga dengan jenis yang
berasal dari nenek moyang yang sama.