Natalie
(berlari-lari tergopoh-gopoh masuk ke panggung sambil membawa pohon natal yang
cukup berat tapi belum dihias. Natalie memeluk batang pohon, sementara pohon bergerak
serempak)
Natalie : Tenang…tenang kamu pasti akan kuhias, dan malam ini juga pasti selesai !
PN : Benarkah?
(lonceng, seorang pemeran memasuki ruangan dengan costume lonceng, berjalan tertunduk,
tidak bersemangat)
PAW / WL : Lagu……
Narator : baca “ Matius 1 : 23 : sesunguhnya, anak dara itu akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel “yang
berarti : Allah menyertai kita. Natalie meletakkan hiasan lonceng pada pohon natal.
Setelah kelas love menari, muncullah si bintang berlari-lari dari arah tempat duduk
Bintang : sebentar-sebentar !! Jangan keburu buru dipasang dulu Natalie… !! Jangan dulu !! Ini
tadi salah..seharusnya yang dipasang pertama aku dulu…..Itu si lonceng sukanya
keburu-buru…Akulah si bintang, akulah yang menjalankan tugasku dengan
baik, yaitu memberi petunjuk arah pada orang majus, dan aku jugalah yang
menjadi tanda alam bagi lahirnya sang Juruslamat.
(dengan tidak memperdulikan kata-kata bintang, natalie tetap memasang lonceng)
Lilin : aku paling benci hari natal….setiap natal aku selalu disakiti, aku dibakar dan
tubuhku habis tak berbekas, yang tadinya aku mulus jadi bopeng..! Yang tadinya aku biasa-biasa
saja jadi kepanasan, yang tadinya aku utuh jadi berkurang !!
Natalie : Lho…jadi lilin memang harus begitu, lihatlah Maria, dia mau berkorban untuk
menjadi seorang Hamba Tuhan, dia rela rahimnya dipakai oleh Tuhan untuk bayi Yesus boleh
bertumbuh, meskipun untuk itu bisa saja dia diceraikan oleh tunangannya
Yusuf, dan dirajam batu oleh orang banyak, dalam keadaan hamil tua harus
melakukan perjalanan yang sanggaaaat jauh, melahirkan di kandang yang hina, kotor dan bau !
Maria seperti lilin yang rela dibakar demi mengeluarkan sebuah cahaya.
PN : Iya ! Sama seperti Tuhan Yesus ! Dia juga mau berkorban bagi kita, Dia datang
ke dunia untuk satu tujuan berkorban bagi kita semua.
Narator : Tuhan berfirman ….( Mat 6 : 14 “ kamu adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi “ )( Rockers dan adik-adik membaca
bersama si lilin.)
Aku mau jadi terang, walau terang itu untuk menyala pasti menyedot energi,
entah itu minyak tanah, gas, energi surya, baterai…atau apa pun juga………..
Aku mau bersinar walau terkadang itu sakit
PN : Natalie-natalie kayaknya ada yang kurang nih….Tahun lalu aku dihiaas (sambil
mikir) pake…bintang, lilin, lonceng dan….apalagi ya…?
Adik-adik : “Hadiah……!”
Natalie : Iya betul ! Aku biasanya memajang hadiah di kaki pohon natal !
hadiah : “ adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima “ .Kisah Para Rasul
20 : 35b
Natalie : Iya-iya….aku tahu aku salah…! Mulai sekarang aku mau belajar
memberi, tidak hanya memberi kado kosong belaka. Aku sering berjanji sama
Tuhan, mulai sekarang aku mau tepati janji ku sama Tuhan. Aku sering melalaikan membagi
kasih pada teman-teman yang membutuhkan. Aku terkadang lebih puas menerima daripada
memberi…..maafkan aku ya hadiah, sini kau kuisi dulu………..
Hadiah : Kostum hadiah bisa dibuka tutupnya (walau sebelumnya pun semua
permukaan luar sudah dihias dengan kertas kado juga, tetapi system tutup-
buka, mungkin seperti system kotak sepatu)
Natalie : (mengisi hadiah dengan karton besar berbentuk hati bertuliskan ‘kasih’), dan
meletakkan hadiah di kaki pohon natal. Baik ! (tergopoh-gopoh lari ke dalam mengambil jaket)
aku memberikan jaket ini untuk mbok ju di ujung gang rumahku yang sepertinya
membutuhkannya, dia sudah tua dan akhir-kahir ini musim hujan, kasihan dia sering kedinginan.
(natali memasukkan jaket itu di kotak hadiah)
Natalie : Nah sekarang kita sudah selesai menghias pohon natalnya….., gimana pohon
natal kamu udah puas khan?
PAW/ WL : LAGU…………..