Anda di halaman 1dari 8

PERINTAH KABUPATEN BANGGAI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jalan Imam Bonjol No. 14 /  ( 0461 ) 21820, E-Mail : rsud_luwuk@yahoo.co.id
LUWUK - 94712

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
NOMOR : 445.B/029.02.1/RSUD-2019

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BANGGAI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB. BANGGAI


Menimbang : 1. bahwa sumber daya manusia adalah salah satu unsur yang penting
dalam menjalannkan suatu kegiatan atau usaha.
2. bahwa dibutuhakan perencanaan strategis rumah sakit terkait dengan
kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pasien
untuk meningkat mutu pelayanan.
3. bahwa perencanaan sumber daya manusia harus dihitung berdasarkan
beban kerja dan kebutuhan setiap unit sehingga dapat memberikan
pelayanan yang optimal;
4. bahawa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf 1, 2 dan 3
tersebut maka perlu ditetapkan dengan keputusan direktur rumah sakit
umum daerah kabupaten banggai.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang RS


2. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2003 tentang Kesehatan
3. Permenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
4. Kepmenkes RI Nomor 81 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan SDM keshatan ditingkat Propinsi, Kabupaten/kota serta
Rumah Sakit.
5. Perda Kabupaten Banggai Nomor 38 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Kabupaten Banggai
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB.
BANGGAI TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN
PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM DI RSUD KAB. BANGGAI

Kedua : Pedoman perencanaan kebutuhan sumber daya manusia rumah sakit


umum daerah kabupaten banggai adalah sebagaiman tercantum
dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Pedoman yang dimaksud pada diktum kedua digunakan sebagai


acuan dalam penyusunan perencanaan sumber daya manusia.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Luwuk
Pada Tanggal : Januari 2018

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Banggai

dr. H. NHD. GUNAWAN N. KASIM, M. Kes


NIP : 19660125 199803 1 006
Lampiran Keputusan Direktur RSUD Kab. Banggai
Nomor : 445.B/029.02.1/RSUD-2019
Tanggal : Januari 2018
Tentang : Pedoman Perencanaan Kebutuhan SDM

PEDOMAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM


RSUD KABUPATEN BANGGAI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini banyak terjadi perubahan di berbagai bidang, seperti
di bidang kesehatan. Perubahan ini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin canggih dan terjadi baik di negara maju maupun negara
berkembang. Untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi pemerintahan
menyediakan sarana untuk kesehatanm yaitu rumah sakit sebagai pelayanan
kesehatan bagi seluh lapisan masyarakat.

Untuk menghadapi perkembangan teknologi di rumah sakit dibutuhkan Sumber


Daya Manusia (SDM) yang memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang luas. Dalam
hal ini rumah sakit umum daerah kab. banggai membutuhkan pegawai guna
menjalankan operasional suatu rumah sakit. Sehingga dalam hal ini membutuhkan
perencanaan kebutuhan pegawai. Proses ini juga harus memiliki suatu pedoman
sehingga dalam menjalankan prosesnya dapat dilakukan terarah.

Pegawai merupakan sumber daya manusia yang melakukan tugasnya dalam


kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit, dengan tujuan dapat mengelola sebuah
rumah sakit dan melayani pasien. Untuk itu perencanaan kebutuhan sdm harus
disusun sebagai acuan dalam menentukan pengadaan pegawai. Perencanaan
kebutuhan Sdm dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan pembangunan kesehatan.

B. Tujuan
1. Memastikan bahwa orang yang tepat berada pada tempat yang tepat dan waktu
yang tepat
2. Untuk mengetahui kebutuhan SDM secara tepat dan efiaien
3. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang diperlukan di RSUD Kab. Banggai
sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan pemilihan terhadap calon-calon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualitas organisasi.
BAB II

RUANG LINGKUP PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF

A. Definisi
Perencanaan kebutuhan staf adalah rangkaian kegiatan atau aktifitas yang
dilakukan secara sistematis dan strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan
tenaga dimasa yang akan datang dalam RSUD Kab. Banggai dengan menggunakan
sumber informasi yang tepat guna penyediaantenaga kerja dalam jumlah dan kualitas
yang dibutuhkan. Dalam perencanaan kebutuhan staf memerlukan strategi yang
didalamnya terdapat proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh bidang dan
bagian terkait pada tiap level untuk menyelesaikan masalah kebutuhan staf guna
meningkatkan kinerja saat ini dan dimasa yang akan datan serta menghasilkan
keunggulan bersaing.

B. Tata Laksana Perencanaan Kebutuhan


Kegiatan perencanaan kebutuhan staf adalah dalam proses persiapan dilakukan
perencanaan kebutuhan akan SDM dengan menentukan berbaga pekerjaan yang
mungkin timbul, yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan akan
pekerjaan yang lowong, waktu dll. Tata laksana perencanaan kebutuhan adalah :

1. Perhitungan tenaga perawat dengan Metode Douglas


Douglas (1984, dalam swanburg 1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatanberdasarkan klasifikasi klien, dimana
masing-masing kategori mempunyai nilai standar per shifnya..

2. Analisis hasil perhitungan beban kerja


Analisis perhitungan beban kerja dilakukan bersama oleh seluruh bidang dan
bagian terkait dengan menyesuaikan antara ketenagaan yang ada dengan
perhitungan hasil analisis beban kerja.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Kebutuhan ketenagaan sdm diberbagai unit terdapat kekurangan tenaga klinis,


2. Untuk kebutuhan staf yang masih kurang akan dipenuhi secara bertahap atau melalui
alih tugas dari unit yang berlebihan
KEBIJAKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB. BANGGAI

Kebijakan Umum

1. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan atas renstra


dan perencanaan tahunan sesuai kebutuhan rumah sakit umum Daerah
Kab. Banggai
2. Perencanaan kebutuuhan sumber daya manusia tetap memperhatikan
setiap keputusan direktur
3. Perencanaan sumber daya manusai mengacu pada mutu pelayanan dan
keselamatan pasien
4. Sumber daya manusia meliputi staf medis, paramedic, penunjang dan non
medis
5. Sumber daya manusia yang berkualitas didapatkan melalui proses
perencanaan, penerimaan, orientasi, pengembangan melalui penilaian
kinerja serta diklat, pemberian gaji dan tunjangan kesejahteraan.

Kebijakan Khusus
1. Rumah sakit menetapkan standar pendidikan, ketrampilan, pengetahuan
dan persyaratan lain bagi seluruh staf dalam perencanaan kebutuhan.
2. Pengetahun dan ketrampilan staf klinis harus sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3. Setiap pegawai mempunyai catatan kepegawaian yang mengandung
informasi pendidikan, pelatihan dan kompetensi.
4. Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik didalam maupun
diluar rumah sakit.
5. Setiap staf klinis baru wajib melalui proses orientasi baik yang diberikan
melalui pembekalan umum maupun di unit kerja masing2
6. Tambahkan bilan masih ada

Ditetapkan di : Luwuk
Pada Tanggal :
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Banggai

dr. H. YUSRAN KASIM, ME


NIP : 19630529 199803 1 001

Kebijakan Khusus
1. Pengetahuan dan keterampilan non klinis terus dievaluasi untuk kebutuhan
rumah sakit serta persyaratan jabatan.
5. Rencana susunan kepegawaian rumah sakit dikembangkan bersama oleh para
pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang diinginkan.
7. Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang
diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masing-masing
terkait uraian tugas-tugasnya.
8. Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik in house training maupun
di luar rumah sakit untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya.
9. Staf klinis dan staf lain yang diidentifikasi rumah sakit wajib dapat menunujukkan
kompetensi yang layak dalam tekni resusitasi.
10. Pendidikan profesional kesehatan bila akan melakukan kegiatan, wajib bagi
institusi pendidikan memberikan parameter-parameter pendidikan meliputi
kompetensi yang hendak dicapai dan form penilaiannya.
11. Rumah sakit menyediakan program kesehatan dan keselamatan bagi staf.
12. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan
(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis
yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien.
13. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk
memberi wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien
dan memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai dengan kualifikasi.
14. Rumah sakit menggunakan proses berkelanjutan terstandar untuk mengevaluasi
sesuai kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf
medis.
15. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan,
pelatihan dan pengalaman).
16. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung
jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas
kredensial staf perawat dan peraturan perundang-undangan.
17. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk staf keperawatan berpartisipasi
dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerja
individu, bila dibutuhkan.
18. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial staf kesehatan profesional lainnya (izin, pendidikan,
pelatihan dan pengetahuan).
19. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung
jawab kerja dan menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan pada kredensial
anggota staf profesional kesehatan lainnya dan setiap ketentuan peraturan
perundangan.
20. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk anggota staf professional
kesehatan lainnya berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit.
21. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik klinis
maupun non klinis.
22. Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan tata
tertib kerja.
23. Rumah sakit memberikan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai.

Anda mungkin juga menyukai