SK. Pemberlakuan Panduan Perencanaan Kebutuhan SDM
SK. Pemberlakuan Panduan Perencanaan Kebutuhan SDM
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
NOMOR : 445.B/029.02.1/RSUD-2019
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BANGGAI
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB.
BANGGAI TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN
PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM DI RSUD KAB. BANGGAI
Ditetapkan di : Luwuk
Pada Tanggal : Januari 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini banyak terjadi perubahan di berbagai bidang, seperti
di bidang kesehatan. Perubahan ini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin canggih dan terjadi baik di negara maju maupun negara
berkembang. Untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi pemerintahan
menyediakan sarana untuk kesehatanm yaitu rumah sakit sebagai pelayanan
kesehatan bagi seluh lapisan masyarakat.
B. Tujuan
1. Memastikan bahwa orang yang tepat berada pada tempat yang tepat dan waktu
yang tepat
2. Untuk mengetahui kebutuhan SDM secara tepat dan efiaien
3. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang diperlukan di RSUD Kab. Banggai
sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan pemilihan terhadap calon-calon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualitas organisasi.
BAB II
A. Definisi
Perencanaan kebutuhan staf adalah rangkaian kegiatan atau aktifitas yang
dilakukan secara sistematis dan strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan
tenaga dimasa yang akan datang dalam RSUD Kab. Banggai dengan menggunakan
sumber informasi yang tepat guna penyediaantenaga kerja dalam jumlah dan kualitas
yang dibutuhkan. Dalam perencanaan kebutuhan staf memerlukan strategi yang
didalamnya terdapat proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh bidang dan
bagian terkait pada tiap level untuk menyelesaikan masalah kebutuhan staf guna
meningkatkan kinerja saat ini dan dimasa yang akan datan serta menghasilkan
keunggulan bersaing.
KESIMPULAN
Kebijakan Umum
Kebijakan Khusus
1. Rumah sakit menetapkan standar pendidikan, ketrampilan, pengetahuan
dan persyaratan lain bagi seluruh staf dalam perencanaan kebutuhan.
2. Pengetahun dan ketrampilan staf klinis harus sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3. Setiap pegawai mempunyai catatan kepegawaian yang mengandung
informasi pendidikan, pelatihan dan kompetensi.
4. Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik didalam maupun
diluar rumah sakit.
5. Setiap staf klinis baru wajib melalui proses orientasi baik yang diberikan
melalui pembekalan umum maupun di unit kerja masing2
6. Tambahkan bilan masih ada
Ditetapkan di : Luwuk
Pada Tanggal :
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Banggai
Kebijakan Khusus
1. Pengetahuan dan keterampilan non klinis terus dievaluasi untuk kebutuhan
rumah sakit serta persyaratan jabatan.
5. Rencana susunan kepegawaian rumah sakit dikembangkan bersama oleh para
pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang diinginkan.
7. Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang
diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masing-masing
terkait uraian tugas-tugasnya.
8. Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik in house training maupun
di luar rumah sakit untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya.
9. Staf klinis dan staf lain yang diidentifikasi rumah sakit wajib dapat menunujukkan
kompetensi yang layak dalam tekni resusitasi.
10. Pendidikan profesional kesehatan bila akan melakukan kegiatan, wajib bagi
institusi pendidikan memberikan parameter-parameter pendidikan meliputi
kompetensi yang hendak dicapai dan form penilaiannya.
11. Rumah sakit menyediakan program kesehatan dan keselamatan bagi staf.
12. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan
(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis
yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien.
13. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk
memberi wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien
dan memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai dengan kualifikasi.
14. Rumah sakit menggunakan proses berkelanjutan terstandar untuk mengevaluasi
sesuai kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf
medis.
15. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan,
pelatihan dan pengalaman).
16. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung
jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas
kredensial staf perawat dan peraturan perundang-undangan.
17. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk staf keperawatan berpartisipasi
dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerja
individu, bila dibutuhkan.
18. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial staf kesehatan profesional lainnya (izin, pendidikan,
pelatihan dan pengetahuan).
19. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung
jawab kerja dan menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan pada kredensial
anggota staf profesional kesehatan lainnya dan setiap ketentuan peraturan
perundangan.
20. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk anggota staf professional
kesehatan lainnya berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit.
21. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik klinis
maupun non klinis.
22. Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan tata
tertib kerja.
23. Rumah sakit memberikan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai.