Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jl. Imam BonjolNo. 14 /  ( 0461 ) 21820, E-Mail : rsud_luwuk@yahoo.co.id
LUWUK - 94712

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BANGGAI
NOMOR : 445.B/020.02-04/RSUD-2018

TENTANG
PANDUAN POLA KETENAGAAN DAN KEBUTUHAN SDM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN BANGGAI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BANGGAI

Menimbang : a. bahwa untuk mencapai visi, mis dan tujuan RSUD Kab.
Banggai diperlukan kecukupan SDM baik dalam jenis maupun
jumlah nya dengan kompetensi yang sesuai dengan bidang
tugasnya dan integritas yang baik.

b. bahwa untuk mencukupi sebagaimana dalam poin a,


diperlukan perencananaa SDM dan pola ketenagaan RSUD
Kab. banggai.

c. bahwa untuk melaksanakan maksud pada point a dan b


tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
RSUD Kabupaten Banggai.

Mengingat : 1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

3. Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga


Kesehatan

4. PERMENKES No. 33 Tahun 2015 Tentang Pedoman


Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan

5. Kepmenkes 81/Menkes/SK/1/2004 tahun 2004 tentang


Pedoman penyusunan perencanaan SDM kesehatan ditingkat
propinsi/ Kabupaten/Kota sera RS

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Memberlakuan Panduan Nomor : 445.B/020.02-04/RSUD-2018
tentang Panduan pola ketenagaan dan kebutuhan staf di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Banggai
KEDUA : Memberlakukan panduan Panduan pola ketenagaan dan
kebutuhan staf diRSUD kab. Banggai sebagai dasar dalam
merencanakan atau menyusun kebutuuhan di RSUD Kab.
Banggai

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannnya dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Luwuk
Pada Tanggal : Desember 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Banggai

dr. H. Yusran Kasim, ME


NIP. 19630529 199803 1 001
Lamp. KeputusanDirektur RSUD Kab. Banggai
Nomor :445.B/020.02-04/RSUD-2018
Tanggal : Januari 2018
Tentang : Panduan Penyusunan Pola
Ketenagaan

PANDUAN POLA KETENAGAAN dan KEBUTUHAN STAF


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BANGGAI

BAB I
PENDAHULUAN

Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu
dengan adanya undang-undang perlindungan konsumen, demokratisasi semakin
meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat pula, maka tumah sakit dalam
pengelolaanya harus transparan,berkualitas dan memperhaitkan kepentingan pasien
dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan Manajemen
SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional.Mulai dari
Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit,
perencanaan /pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.

Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisplin tenaga
proffesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis
komposisi pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten
guna memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan.
Selain memperhatikan kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu
juga ditetapkan kualifikasi profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik kompetensi
pemberi pelayanan kesehatan dan semakin baik kinerja yang ditampilkan maka visi
pelayanan di RSUD Kab. Banggai sebagai pusat layanan rujukan unggulan yang
berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah pusat layanan rujukan unggulan
yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah Kabupaten Banggai dan
sekitarnya bisa dicapai.

Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non
medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan
seperti : target area, populasi dan data sekunder, analisis situasi, beban kerja, dan kinerja
personal baik medis maupun non medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di RSUD Kab. Banggai diperlukan suatu standart,
oleh karena itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standart Pemenuhan
Tenaga medis, proffesional dan non medis RSUD Kab. Banggai yang mengacu KMK
81/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis
baik secara kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan
Prima kepada konsumen di RSUD Kab. Banggai.
2. Tujuan Khusus
1. Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis.
2. Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis yang
kompeten
3. Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
4. Sebagai acuan dalam penyusunan pola ketenagaan berdasarkan kebutuhan dan
distribusinya
5. Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga Tenaga medis perofesional dan
non medis

C. Ruang Lingkup
Pedoman Pola Ketenagaan RSUD Kab. Banggai merupakan acuan bagi semua unit di
dalam proses perencanaan, pengajuan, dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan
di masing-masing unit pelayananan

BAB III

METODE PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN

1. Cara Menghitung Tenaga Perawat di Rumah Saki

Metode Douglas
Standar waktu pelayanan rawat inap sbb:
1) Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
2) Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
3) Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
a. Kategori I : Self care/perawatan mandiri
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,penampilan secara umum baik,tidak ada
reaksi emosional,pasien memerlukan orientasi waktu,tempat dan pergantian
shift,ttindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel

b. Kategori II : intermediet care/perawatan sedang


Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu,mengatur pisisi waktu makan.meberi
dorogan agar mau makan,eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan
alat untuk ke kamar mandi.Penampilan pasien sakit sedang.Tindakan perawatan pada
pasien ini monitor tanda-tanda vital,periksa urine reduksi,fungsi fisiologis,status
emosinal,kelancaran drainage atau infus.Pasien memerlukan bantuan pendidikan
kesehatan untuk support emosi 5-10 menit/shift atau 30-60 menit/shiftdengan
mengobservasi side efek obat atau reaksi alergi.

c. Kategori III : Intensive care/perawatan total


Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,semua dibantu oleh perawat
penampian sakit berat.pasien memerlukan observasi terus-menerus.

Petunjuk Penetapan jumlah Klien Berdasarkan Derajad Ketergantungan:


a. dilakukan satu kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh
perawat yang sama selama 22 hari
b. Setiap klien dinilai berdasarkan criteria klasifikasi klien (minimal mmemenuhi tiga
kriteria)
c. Kelompok klien sesuai dengan klasifikasi dengan memberi tanda tally (I) pada
kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui berapa jumlah
klien yang ada dalam klasifikasi minimal, parsial dan total
d. Bila klien hanya mempunyai satu criteria dari klasifikasi tersebut maka klien
dikelompokkan pada klasifikasi di atasnya.

Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313 hari)
dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)

Metoda hasil Lokakarya Keperawatan


Menurut hasil lokakarya keperawatan (Depkes RI 1989), rumusan yang dapat
digunakan untuk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut
Jam perawatan 24 jam x 7 (tempat tidur x BOR) + 25%
Hari kerja efektif x 40 jam

Standar ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah Sakit


Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan menurut direktorat
pelayanan keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001) dengan memperhatikan unit
kerja yang ada pada masing-masing rumah sakit. Model pendekatan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1) Rawat inap
berdasarkan klasifikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan :
 tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
 rata-rata pasien per hari
 jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
 jam perawatan yang diperlukan/ ruanagan / hari
 jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari

Anda mungkin juga menyukai