SK Panduan Pola Ketenagaan
SK Panduan Pola Ketenagaan
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BANGGAI
NOMOR : 445.B/020.02-04/RSUD-2018
TENTANG
PANDUAN POLA KETENAGAAN DAN KEBUTUHAN SDM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN BANGGAI
Menimbang : a. bahwa untuk mencapai visi, mis dan tujuan RSUD Kab.
Banggai diperlukan kecukupan SDM baik dalam jenis maupun
jumlah nya dengan kompetensi yang sesuai dengan bidang
tugasnya dan integritas yang baik.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Memberlakuan Panduan Nomor : 445.B/020.02-04/RSUD-2018
tentang Panduan pola ketenagaan dan kebutuhan staf di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Banggai
KEDUA : Memberlakukan panduan Panduan pola ketenagaan dan
kebutuhan staf diRSUD kab. Banggai sebagai dasar dalam
merencanakan atau menyusun kebutuuhan di RSUD Kab.
Banggai
Ditetapkan di : Luwuk
Pada Tanggal : Desember 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Banggai
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu
dengan adanya undang-undang perlindungan konsumen, demokratisasi semakin
meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat pula, maka tumah sakit dalam
pengelolaanya harus transparan,berkualitas dan memperhaitkan kepentingan pasien
dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan Manajemen
SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional.Mulai dari
Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit,
perencanaan /pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisplin tenaga
proffesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis
komposisi pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten
guna memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan.
Selain memperhatikan kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu
juga ditetapkan kualifikasi profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik kompetensi
pemberi pelayanan kesehatan dan semakin baik kinerja yang ditampilkan maka visi
pelayanan di RSUD Kab. Banggai sebagai pusat layanan rujukan unggulan yang
berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah pusat layanan rujukan unggulan
yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah Kabupaten Banggai dan
sekitarnya bisa dicapai.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non
medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan
seperti : target area, populasi dan data sekunder, analisis situasi, beban kerja, dan kinerja
personal baik medis maupun non medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di RSUD Kab. Banggai diperlukan suatu standart,
oleh karena itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standart Pemenuhan
Tenaga medis, proffesional dan non medis RSUD Kab. Banggai yang mengacu KMK
81/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis
baik secara kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan
Prima kepada konsumen di RSUD Kab. Banggai.
2. Tujuan Khusus
1. Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis.
2. Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis yang
kompeten
3. Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
4. Sebagai acuan dalam penyusunan pola ketenagaan berdasarkan kebutuhan dan
distribusinya
5. Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga Tenaga medis perofesional dan
non medis
C. Ruang Lingkup
Pedoman Pola Ketenagaan RSUD Kab. Banggai merupakan acuan bagi semua unit di
dalam proses perencanaan, pengajuan, dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan
di masing-masing unit pelayananan
BAB III
Metode Douglas
Standar waktu pelayanan rawat inap sbb:
1) Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
2) Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
3) Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
a. Kategori I : Self care/perawatan mandiri
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,penampilan secara umum baik,tidak ada
reaksi emosional,pasien memerlukan orientasi waktu,tempat dan pergantian
shift,ttindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313 hari)
dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)