LATAR BELKANG
1.1 Pedahuluan
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi secara dinamis dan pesat baik fisik, psikologis, intelektual, social, tingkah laku
seksual yang dikaitkan dengan mulai terjadinya pubertas. Masa ini adalah periode transisi
dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pola karektiristik pesatnya tumbuh kembang ini
menyebabkan remaja memiliki rasa keinginantahuan yang besar, menyukai pertualangan
dan tantangan serta cenderung berani mengambil risiko tanpa pertimbangan yang matang.
Data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan populasi yang besar dari
penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19 tahun. Penduduk Asia Pasifik merupakan
60% dari penduduk dunia, seperlimanya adalah remaja. di Indonesia data biro pusat
statistic (2009) kelompok umur 10-19 tahun adalah sekitar 22% yang terdiri dari 50,9%
remaja laki-laki dan 49,1% remaja perempuan. Untuk data statistic remaja di Kecamatan
Kundur mempunyai total remaja laki-laki 2663 (17,2%) sedangkan remaja perempuan 2578
(16,7%).
Banyak permasalahan dari krisis yang terjadi pada masa remaja menjadikan banyak ahli
dalam bidang psikologis perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Berbagai
permsalahan yang terjadi pada remaja di pengaruhi oleh berbagau dimensi kegidupan
dalam diri mereka, baik dimensi biologis, kognitif, moral dan psikologis serta pengaruh dari
lingkungan sekitar. Saat ini yang menonjol pada remaja adalah dari sudut pandang
kesehatan menyebutkan semakin berkembangnya permsalahan kesehatan reproduksi
remaja, yang menyangkut seks bebas, penyebaran penyakit kelami, kehamilan di luar
nikah atau kehamilan yang tidak di inginkan, aborsi dan pernikahan usia muda. Secara
umum permasalah yang sedang di soroti di Kecamatan Kundur yaitu pergaulan bebas
hingga pelecehan seksual yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja, dan
penggunaan obat terlarang. Berdasarkan data yang di dapat dari tahun 2019 dan 2021
yaitu terdapat setiap tahun remaja yang terkonfirmasi HIV, terdapat remaja yang
menggunakan obat terlarang, kehamilan remaja, ISPA, anemia, TBC, dan kerusakan pada
gigi. Salah satu masalah yang sedang di soroti yaitu semakin meningkatnya angka kejadian
HIV/AIDS pada remaja.
Salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan remaja adalah dengan
pembentukan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Dalam pelaksanaan
PKPR di Puskesmas, remaja di berikan pelayanan khusus yang di sesuaikan dengan
keinginan, selera dan kebitihan remaja. Secara khusus, tujuan program PKPR adalah
meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas, meningkatkan
pemanfaatan puskesmas oleh remaja untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kesehatan remaja.
1.2 Tujuan
Tujuan PKPR, yaitu:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan Individu di UPT Puskesmas Tanjung Batu
2. Memberikan pelayanan kesehatan Masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas
Tanjung Batu
3. Melaksanakan pemberian penyuluhan di Sekolah dan Posyandu Remaja
4. Membentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) kader remaja di
sekolah dan posyandu
5. Memberikan konseling remaja
6. Melaksanakan pengukuran gizi dan anemia pada remaja.
1.3 Manfaat
Laporan Program PKPR ini dibuat untuk menggambarkan pelaksanaan Kegiatan PKPR
selama tahun 2022, dengan rincian tujuan sebagai berikut :
Jumlah siswi umur 10-12 tahun yang telah di periksa HB sebanyak 478 siswi dengan
kadar HB < 10 sebanyak 24 siswi.
b. Pemeriksaan HB di Sekolah Menengah Pertama
HB
NO NAMA SEKOLAH KELAS JUMLAH
<10
1 SMP N 1 KUNDUR 7 82 17
2 SMP N 2 KUNDUR 8 22 2
3 SMP N 3 SATAP KUNDUR 7-9 29 6
4 MTS N KARIMUN 7 70 8
5 MTS AL MUTTAQIN KUNDUR 7-8 31 3
PESANTREN USMAN BIN AFFAN
6 7-9 11 1
KUNDUR
JUMLAH 245 37
Jumlah siswi umur 12-14 tahun yang telah di periksa HB sebanyak 245 siswi dengan
kadar Hb <10 sebanyak 37 siswi.
c. Pemeriksaan HB di Sekolah Menengah Akhir
HB
NO NAMA SEKOLAH KELAS JUMLAH
<10
1 SMA N 1 KUNDUR 11 126 12
2 SMA N 3 KUNDUR 11 36 6
3 MA AL HUDA KUNDUR 11 18 1
4 SMK BUDI MULIA KUNDUR 10-11 56 15
5 SMK BINA INSAN KUNDUR 11-12 14 5
6 PESANTREN USMAN BIN AFFAN 10-12 8 2
JUMLAH 258 41
Jumlah siswi umur 15-19 tahun yang telah di lakukan pemeriksaan Hb sebanyak 258
siswi dengan kadar HB <10 sebanyak 41 siswi.
d. Klasifikasi Pemeriksaan Hb Menurut Wilayah Tempat Tinggal
NO KEL/DESA SASARAN TARGET JUMLAH % HB <10
TANJUNG BATU
1 BARAT 1191 334 28,04 16
2 TANJUNG BATU KOTA 2077 673 32,40 53
3 GADING 430 28% 145 33,72 16
4 SUNAGI SEBESI 597 197 33,00 15
5 SUNAGI UNGAR 494 262 53,04 18
6 LUBUK 452 228 50,44 21
JUMLAH 5241 1839 35,09 139
Dari data yang di dapat, maka dapat disimpulkan bahwa anemia pada remaja tertinggi
pada usia remaja 15-19 tahun sebanyak 41 remaja, dan wilayah tertinggi remaja yang
mengalami anemia ada pada kelurahan Tanjung Batu Kota sebanyak 53 remaja. Angka anemia
pada tahun 2022 139, hal ini mengalami peningkatan dari pada tahun 2021 yang mempunyai
jumlah remaja anemia sebanyak 99 remaja seluruh wilayah Kecamatan Kundur.
Remaja yang kurus sebanyak 432 (9,1%) sedangkan remaja yang mengalami obestias 189
(4,0%) dari jumlah anak yang telah di periksa Indek Massa Tubuh sebanyak 4722 remaja.
NO DIAGNOSIS JUMLAH %
1 ISPA 213 23,46
2 GIGI 74 8,15
3 TONSILITIS 56 6,17
4 FEBRIS 44 4,85
5 SCABIES 38 4,19
6 DYSPEPSIA 28 3,08
7 GEA 20 2,20
8 ANEMIA 18 1,98
9 KEHAMILAN ANAK REMAJA 16 1,76
10 EPILEPSI 11 1,21
11 HIV 2 0,2
9. Kematian Remaja
Kurangnya
tenaga/penyuluhan untuk
penyuluhan secara rutin Sistem pemberian
pemakaian obat diet Sulitnya kontrol rutin
mengenai anemia Informasi tentang anemia
dan diet yg salah dan berkelanjutan
yang kurang menarik Pendapatan
Keluarga yang
kurang
kurangnya Metode pengawasan
pemahaman anemia Tingkat Konsumsi
minum tablet Fe yang
remaja 139
Peningkata
gizi yang kurang
n anemia
pada remaja belum optimal
remaja
pada
Kurang alat monitoring
kepatuhan minum Fe terbatasnya waktu bagi
Kurangnya alat peraga
promosi kesehatan untuk tenaga kesehatan
meningkatkan pengetahuan
mengenai anemia
WAKTU
SARANA
3.4. Pemecahan Masalah
ALTERNATIF
PRIORITAS PENYEBAB PEMECAHAN MASALAH
NO PEMECAHAN
MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 Peningkatan Kurangnya Melibatkan program Merencanakan kegiatan
anemia tenaga/penyuluhan Gizi, Promkes dan penyuluhan di sekolah
pada remaja untuk penyuluhan UKS dalam dan posyandu remaja
139 remaja secara rutin memberikan tentang Anemia
mengenai anemia penyuluhan disekolah
2 Metode pengawasan Melatih kader Membina dan
minum tablet Fe yang kesehatan remaja di memberdayakan kader
belum optimal Sekolah untuk kesehatan remaja di
3 Sulitnya kontrol rutin menjadi petugas Sekolah
dan berkelanjutan kontrol dalam
pemberian obat Fe
4 Kurangnya alat Berkoordinasi dengan
peraga promosi program Promkes
Menyebarkan Video
kesehatan untuk dalam membuat
pencegahan anemia
meningkatkan video dan leaflet
pada remaja di media
pengetahuan tentang anemia untuk
sosial
mengenai anemia di sebarkan melalui
medias sosial
5 Kurang alat Membuat buku saku Membuat buku saku
monitoring kepatuhan pemberian obat Fe pemberian Fe
minum Fe bagi siswi di sekolah
guna menjadi alat
pemantau kader
kesehatan sekolah
3.5. Renacana Usulan Kerja
SUMBER
UPAYA TARGET PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN KEBUTUHAN PEMBIAY
KESEHATAN SASARAN JAWAB SDM KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
ANGGARAN AAN
Pemeriksaan a Penyuluhan Meningkatkan 2578 11 Koor. PKPR 1.Dokter Kepala Jan - Des 2024 4 org x 10 Rp Kehadiran BOK
Kesehatan, Anemia pengetahuan Remaja sekolah Sekolah keg x 4.000.000 remja putri
Pemberian pada dan Putri (Dita.M) 2.Perawat Guru UKS mengikuti
TTD, Edukasi remaja putri pemahaman 100.000 penyuluhan
Gizi dan gizi remaja tentang 3.Bidan Kader sesuai dengan
seimbang seimbang anemia dan gizi Kesehatan target yang di
4.Promkes
dan seimbang pada tentukan
Pendidikan masa
Kespro Pada pertumbuhan 5.ATK
Anak Usia
Sekolah dan
Remaja
b. Pembinaan Memberdayakan kader 11 Koor. PKPR 1.Dokter Kepala Jan - Des 2024 4 org x 2 keg Rp Terlaksanakan BOK
Kader masyarakat remaja di sekolah Sekolah x 800.000 pemberian Fe
Kesehatan dalam sekolah secara rutin
(Dita.M) 2.Perawat
di Sekolah memonitoring 100.000 dan
kesehatan 3.Bidan Guru UKS monitoring
remaja di dalam
sekolah 4.Promkes pemberian
5.ATK obat dengan
benar
Rp
TOTAL 4.800.000
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data di atas , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Cakupam kegiatan Program PKPR UPT Puskesmas Tanjung Batu telah memenuhi
target yang telah di tentukan.
2. Angka anemia pada remaja masih sangat tinggi yaitu 139 (7,56%) remaja yang
mengalami anemia dengan kadar HB <10. Angka anemia ini lebih tinggi dari tahun
sebelumnya. Dengan angka anemia tertinggi didapati kelurahan Tanjung Batu Kota
dan remaja yang mengalami anemia lebih banyak remaja perempuan di usia 15-19
tahun.
3. Remaja yang mengalami KEK 9,1% dan Obesitas 4,0%. Dengan data ini dapat di
simpulkan 1:10 remaja mengalami KEK di kecamatan Kundur, dengan KEK tetinggi
di Kelurahan Tanjung Batu Kota.
4. Pelaksanaan penyuluhan untuk remaja di berikan di sekolah dan posyandu remaja
dengan harapan meningkatkan pengetahuna kesehatan dan meningkatkan
kesehatan remaja tersebut dengan sasaran yang di dapat 78,29% dari sasaran
remaja Kundur.
5. Pemberian konseling pada remaja di berikan di pelayanan kesehatan remaja di UPT
Puskesmas Tanjung Batu dan pelayanan di luar gedung UPT Puskesmasa Tanjung
Batu seperti Sekolah dan Posyandu remaja dengan capaian 88,28%.
6. Pelayanan kesehatan remaja di UPT Puskesmas Tanjung Batu di dapatkan 17,32%
yang berobat. Dengan penykit tertinggi yaitu ISPA 23,46%, permsalahan gigi 8,15%,
tonsillitis 6,17%.
7. Kehamilan remaja untuk tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 16 (1,76%)
remaja yang hamil, angka ini lebih rendah dari tahun 2020 dan 2021.
8. Untuk remaja Kundur yang terkonfirmasi HIV/AIDS setiap tahun selalu mendapatkan
tambahan satu pasien.
9. Kematian remaja tahun 2023 yaitu remaja post operasi bersalin dengan HB 6, dan
kematian remaja kecelakaan lalu lintas.
4.2. Saran
1. Kegiatan posyandu remaja di harap di isi oleh program kesehatan yang ada di
puskesmas
2. Mengikut sertakan peran orang tua dalam pembinaan remaja masa kini
3. Memberikan pengetahuan remaja tentang kesehatan baik itu reproduksi,
kesehatan lingkungan dan keterampilan hidup sehat.
4. Mendukung kegiatan bebas rokok pada remaja.
5. Mengikut sertakan lintas sektor dalam pencegahan penyakit menular seksual pada
remaja.