1. LINGKUP PEKERJAAN
Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara (PPNASN) yang ditunjuk oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berkewajiban menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu yang ditentukan sesuai SPK.
3. HONORARIUM
a. PPK membayar honorarium Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara
(PPNASN) atas pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan yang tersebut dalam
SPK (Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor.
60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022).
b. Honorarium sebagaimana tersebut pada butir ”a” telah memperhitungkan
pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi BPJS kesehatan.
c. Honorarium sebagaimana tersebut pada butir “a” telah memperhitungkan iuran
BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
Jaminan Kematian (JKM). Setiap Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil
Negara wajib menandatangani Standing Instruction sebagai syarat wajib
menyetujui.
d. Diberikan tambahan honorarium sebanyak satu bulan sebagai Tunjangan Hari
Raya (THR) Keagamaan.
e. Besaran THR Keagamaan sebagaimana dimaksud dalam butir “c” ditetapkan
sebagai berikut:
1) Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara (PPNASN) yang telah
mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus atau
lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah.
2) Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara (PPNASN) yang
mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus tetapi kurang
dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa kerja
dengan perhitungan: masa kerja x 1 (satu) bulan upah
12
4. JAM KERJA
a. Hari Kerja di Lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI adalah 5 (lima) hari
kerja mulai hari Senin sampai dengan hari Jum’at
b. Jumlah Jam Kerja dalam 5 (Lima) hari kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat(1) yaitu 37.5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam ditetapkan sebagai berikut :
1. Hari Senin sampai dengan hari Kamis : Pukul 08.00 – 16.30 WIB
Waktu Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB
2. Hari Jum’at : Pukul 08.00 – 17.00 WIB
Waktu Istirahat : Pukul 11.30 – 13.00 WIB
c. Penetapan Jam Kerja pada Bulan Ramadhan di Lingkungan Sekretariat
Jenderal DPR RI disesuaikan dengan Keputusan Penetapan Bulan Ramadhan
dari Pemerintah;
d. Ketentuan mengenai jam kerja pada unit kerja di Lingkungan Sekretariat
Jenderal DPR RI yang tugasnya bersifat khusus diatur oleh masing-masing
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya/Eselon I;
e. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya/Eselon I melaporkan ketentuan mengenai
Jam Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (d) kepada Sekretaris Jenderal
DPR RI melalui Kepala Biro Kepegawai dan Organisasi.
2) Hak PPK
2.1 Menerima laporan kerja atau out put Pegawai Pemerintah Non Aparatur
Sipil Negara (PPNASN) atau kegiatan lainnya.
2.2 Mengevaluasi atas kinerja Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil
Negara (PPNASN).
2.3 Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Pegawai Pemerintah Non Aparatur
Sipil Negara (PPNASN) per 2 bulan, PPK dapat melanjutkan atau
memberhentikan Kontrak Kerja.
2.4 Memberikan sanksi atas pelanggaran disiplin berupa :
- Alpa lebih dari 3 hari mendapatkan Surat Peringatan (SP1)
- Alpa lebih dari 5 hari mendapatkan surat Peringatan (SP2)
- Alpa lebih dari 7 hari mendapatkan Surat Peringatan (SP3)
/pemutusan hubungan kerja.
2.5 Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Pegawai Pemerintah Non Aparatur
Sipil Negara (PPNASN), PPK dapat melanjutkan atau memberhentikan
Kontrak Kerja.
2.6 Memotong Honorarium Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara
(PPNASN) yang terhitung :
8. PERUBAHAN SPK
a. Perubahan SPK berlaku bila
1) Meninggal Dunia
2) Mengundurkan diri
3) Diberhentikan karena :
3.1 Tidak mentaati kewajiban sebagaimana di maksud dalam point “6a”
Surat Perintah Kerja ini;
3.2 Kinerja dan/ atau perilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan
pejabat Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia;
3.3 Terdapat suatu keadaan tertentu atau keadaan khusus di dalam
organisasi yang mengharuskan dilakukan pengurangan Pegawai
Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara (PPNASN).
4) Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara (PPNASN) mengundurkan
diri sebelum SPK berakhir dan surat pengunduran diri disampaikan minimal
2 (dua) minggu sebelum perjanjian diakhiri;
5) Apabila Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara (PPNASN) tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud point “6a” Surat Perintah
Kerja ini, PPK dapat sewaktu-waktu memutuskan Surat Perintah Kerja ini
dengan Pegawai Pemerintah Non Aparatur Sipil Negara (PPNASN) tanpa
membayar ganti rugi apapun.
9. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan SPK ini atau interprestasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Tata Usaha
Negara dalam wilayah hukum Republik Indonesia.
Pegawai Pemerintah
Non Aparatur Sipil Negara