Anda di halaman 1dari 6

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

Kepada
Yth : 1. Para Staf Ahli Bupati
2. Para Asisten SETDA
3. Para Pimpinan OPD/Unit Kerja
Se-Kabupaten Kepulauan Selayar
di -
Tempat

SURAT EDARAN
Nomor: 800/005/I/2022/BKPSDM

TENTANG
PENEGASAN TENTANG DISIPLIN APARATUR SIPIL NEGARA
DAN PEGAWAI HARIAN LEPAS

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021, tentang


Disiplin Pegawai Negeri Sipil maka dengan ini disampaikan kepada Pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah/Unit Kerja beberapa hal sebagai berikut:

1. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021, Pasal 3 dan


Pasal 4 masing-masing telah ditetapkan 8 (delapan) butir kewajiban
dan 9 (sembilan) butir larangan yang harus dipatuhi oleh setiap
Pegawai Negeri Sipil. Bagi PNS yang tidak menaati ketentuan
mengenai kewajiban dan larangan sebagaimana Pasal 3 dan Pasal 4
tersebut akan dijatuhi hukuman disiplin, dengan jenis hukuman
ringan, sedang ataupun berat sesuai tingkatan pelanggaran yang
dilakukan.
2. Setiap Pejabat Struktural Memiliki kewenangan untuk menjatuhi
hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin,
dengan ketentuan sebagaimana terdapat dalam Peraturan Pemerintah
Nornor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
3. I. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau pejabat lain yang setara di
lingkungan unit kerja berwenang menjatuhkan Hukuman Disiplin
bagi:
a. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di
bawahnya untuk jenis Hukuman Disiplin Ringan.
b. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya
untuk jenis Hukuman Disiplin Sedang.
c. Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis Hukuman
Disiplin Berat.
II. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau pejabat lain yang setara di
lingkungan Pusat dan Provinsi, berwenang menjatuhkan
Hukuman Disiplin bagi:
a. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di
bawahnya untuk jenis Hukuman Disiplin ringan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2); dan
b. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya
untuk jenis Hukuman Disiplin sedang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3).
4. Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara di lingkungan unit
kerja berwenang menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi:
a. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya
untuk jenis Hukuman Disiplin Ringan.
b. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya
untuk jenis Hukuman Disiplin Sedang.
c. Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis Hukuman
Disiplin Sedang dan Berat.
5. Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara di lingkungan unit
kerja berwenang menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi:
a. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya
untuk jenis Hukuman Disiplin Ringan.
b. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya
untuk jenis Hukuman Disiplin Sedang dan Berat.
c. Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis Hukuman
Disiplin Sedang.
d. Dalam hal tidak terdapat jabatan pengawas pada unit kerja
Pejabat Fungsional jenjang Ahli Muda tertentu dapat
menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi PNS sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c.
6. Pejabat yang Berwenang Menghukum wajib menjatuhkan Hukuman
Disiplin kepada PNS yang melakukan Pelanggaran Disiplin, dalam hal
Pejabat yang Berwenang Menghukum tidak menjatuhkan Hukuman
Disiplin kepada PNS yang melakukan Pelanggaran Disiplin,
Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin yang
lebih berat dari atasanya. (Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021.
7. Bahwa salah satu indikator kedisiplinan PNS tergambar dari ketaatan
terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja,
maka di minta kepada seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat
Daerah/Unlt Kerja memperhatikan hal-hal berikut :

a. bahwa ketidakhadiran PNS tanpa keterangan yang sah dihitung


secara komulatif selama satu tahun. (dibuktikan dengan daftar
hadir PNS melalui Aplikasi TEMANKU)
b. keterlambatan Selama 7,5 jam Secara komulatif dihitung tidak
masuk kerja (1) satu hari.

8. Hal penting yang perlu mendapatkan perhatian para pimpinan


Organisasi Perangkat Daerah/Unit Kerja dalam menjatuhkan
hukuman disiplin adalah sebagai berikut:

a. Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan


keputusan pejabat yang berwewenang menghukum dengan
berpedoman Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
b. Penjatuhan hukuman disiplin harus melalui tahapan-tahapan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai
berikut:
1) teguran lisan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa
alasan yang sah secara kumulatif selama 3 (tiga) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun;
2) teguran tertulis bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa
alasan yang sah secara kumulatif selama 4 (empat) sampai
dengan 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) tahun;
3) pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang tidak
Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 7 (tujuh) sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun;
4) pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh
lima persen) selama 6 (enam) bulan bagi PNS yang tidak
Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 11 (sebelas) sampai dengan 13 (tiga belas) hari
kerja dalam 1 (satu) tahun; (Penerapannya menunggu
Perka BKN sebagai petunjuk pelaksanaan);
5) pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh
lima persen) selama 9 (sembilan) bulan bagi PNS yang
tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 14 (empat belas) sampai dengan 16 (enam belas)
hari kerja dalam 1 (satu) tahun; (Penerapannya
menunggu Perka BKN sebagai petunjuk pelaksanaan);
6) pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh
lima persen) selama 12 (dua belas) bulan bagi PNS yang
tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 17 (tujuh belas) sampai dengan 20 (dua puluh)
hari kerja dalam 1 (satu) tahun; (Penerapannya
menunggu Perka BKN sebagai petunjuk pelaksanaan);
7) penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua
belas) bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa
alasan yang sah secara kumulatif selama 21 (dua puluh
satu) sampai dengan 24 (dua puluh empat) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun;
8) pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana
selama 12 (dua belas) bulan bagi PNS yang tidak Masuk
Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama
25 (dua puluh lima) sampai dengan 27 (dua puluh tujuh)
hari kerja dalam 1 (satu) tahun;
9) pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja
tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 28
(dua puluh delapan) hari kerja atau lebih dalam 1 (satu)
tahun; dan
10) pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja
tanpa alasan yang sah secara terus menerus selama 10
(sepuluh) hari kerja.
c. Tata cara pengenaan sanksi disiplin Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil. (Pasal 52 Ayat (3) PP 49
Tahun 2018)
9. Bagi Pegawai Harian Lepas (PHL) agar dilakukan evaluasi internal
pada masing-masing Perangkat Daerah terkait kedisplinan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Ketidakhadiran selama 3 (tiga) hari dalam satu tahun tanpa


keterangan yang sah, dijatuhi hukuman disiplin ringan berupa
teguran lisan dan upah/gaji yang diterima PHL setiap bulannya
dipotong dengan jumlah ketidakhadiran. (Pasal 10 KEPMEN
Nomor 100 Tahun 2004)
b. Ketidakhadiran selama 7 (tujuh) hari dalam satu tahun tanpa
keterangan yang sah, dijatuhi hukuman disiplin sedang berupa
teguran tertulis dan upah/gaji yang diterima PHL setiap
bulannya dipotong dengan jumlah ketidakhadiran. (Pasal 10
KEPMEN Nomor 100 Tahun 2004)
c. Ketidakhadiran selama 15 (lima belas) hari dalam satu tahun
tanpa keterangan yang sah, dijatuhi hukuman disiplin berat
berupa usulan pemberhentian/pemutusan kerja dan upah/gaji
yang diterima PHL setiap bulannya dipotong dengan jumlah
ketidakhadiran. (Pasal 10 KEPMEN Nomor 100 Tahun 2004)
10. Untuk kelancaran dalam pelaksanaannya, maka ditegaskan kepada
Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah/Unit Kerja:

a. Menyampaikan daftar rekapitulasi Absensi PNS (Print out


Aplikasi TEMANKU) dan PHL yang telah ditanda tangani
Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah/Unit Kerja setiap
bulannya, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
b. Menyampaikan Laporan Penjatuhan Hukuman Disiplin yang
telah diberikan kepada ASN dan PHL dilengkapi dengan foto
copy surat penjatuhan hukuman disiplin dimaksud kepada
Bupati Kepulauan Selayar melalui Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk ditindaklanjuti
sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian untuk mendapat perhatian dan dilaksanakan dengan penuh


tanggung jawab.

Ditetapkan di Benteng
Pada tanggal 3 Januari 2022

Jln. Jend. Ahmad Yani Nomor 1 Benteng, 92812, Sulawesi Selatan


Telpon (0414) 21001, Faximile (0414) 21323

Anda mungkin juga menyukai