BAB II Halimah
BAB II Halimah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Remaja
a. Pengertian Remaja
dewasa. Ketika anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang
lebih tua, melainkan berada dalam tingkat yang sama. Remaja putrid
masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Batasan usia remaja
PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12-24 tahun
oleh departemen kesehatan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan
belum kawin.
Hak Reproduksi) batasan usia remaja dari 13 tahun sampai 16 tahun atau 17
tahun sampai 18 tahun. Dengan demikian akhir masa remaja merupakan akhi
9
10
Tiga hal yang menjadikan masalah remaja penting sekali bagi kesehatan
reproduksi yaitu:
1) Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa yang khusus dan
dari masa anak kemasa dewasa. Masa remaja merupakan masa transisi
yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis.
2) Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organ biologi) secara cepat
psikososial.
gonade. Organ itu terletak tidak didalam skrotum. Pada usia 14 tahun
uterus pada anak usia 11 tahun atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada
jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi
adalah:
a) Pada laki-laki
kemaluan, terjadi sekitar satu tahun setelah testis dan penis mulai
membesar.
iii. Kelenjar lemak dibawah kulit menjadi lebih aktif, sering kali
vi. Pada usia remaja 12-14 tahun muncul benjolan kecil-kecil sekitar
menurun.
b) Pada wanita
2. Konsep Keputihan
a. Defenisi Keputihan
2009).Sumber cairan ini dapat berasal berasal dari sekresi vulva, cairan
vagina, sekresi serviks, sekresi uterus, atau sekresi tuba falopi, yang
dan sering terjadi pada wanita, khususnya pada remaja. Keputihan adalah
Keputihan adalah keluarnya sekret atau cairan dari vagina. Sekret tersebut
dapat bervariasi dalam konsistensi warna dan bau. Umumnya wanita yang
dan infeksi pada liang vagina. Jika keputihan sudah berlarut-larut dan
b. Klasifikasi Keputihan
menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 saat mentruasi,
keluarnya cairan vagina selain darah haid yang dalam keadaan normal
dipengaruhi oleh hormon, berwarna putih encer, tidak berbau, dan tidak
gatal.
Keputihan abnormal dapat terjadi pada semua alat genetalia (infeksi bibir
banyak dari vagina selain darah haid yang disebabkan oleh infeksi dan
kuning atau kehijauan, berbau amis atau busuk, dan disertai rasa gatal
(Kusmiran, 2012)
1) Adanya virus, bakteri, kuman, aktivitas yang terlalu lelah, hormonal, dan
kondisi tubuh sangat capek dan biasa lagi ketika tubuh sudah normal
4) Perilaku tidak hygienis seperti air cebok tidak bersih, celana dalam tidak
Keputihan patologis bisa karena banyak hal antara lain benda asing, luka
pada vagina, kotoran dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau
1) Jamur Candida : Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai
rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan
tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular
karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila
ditekan.
Menghasilkan asam amino yang akan diubah Menjadi senyawa amin bau
yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman Neisseria
kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula
kemaluan.
Hal lain yang juga dapat menyebabkan keputihan antara lain: pemakaian
tampon vagina, celana dalam terlalu ketat, alat kontrasepsi, rambut yang tak
sengaja masuk ke vagina, pemakaian antibiotika yang terlalu lama dan lain-
Peran penting dari bakteri dalam flora vaginal adalah untuk menjaga
derajat keasaman (pH) agar tetap pada level normal. Dengan tingkat
keasaman tersebut, lactobacillus akan tumbuh subur dan bakteri patogen akan
mati. Pada kondisi tertentu, kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau
lebih rendah dari normal. Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,5
tanpa kuman dilakukan sehari-hari dimulai bangun tidur dan mandi pagi.
Alat reproduksi dapat terkena sejenis jamur atau kutu yang dapat
yang tidak higienis, dan adanya benda asing dalam vagina dapat
berikut:
basah dan lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah dan
6) Disediakan celana dalam ganti di dalam tas kemanapun pergi, hal ini
sempurna
infeksi bakteri, jamur, serta jerawat atau bisul pada daerah genetalia. Ini
higienitas daerah kewanitaan, akan tetapi bagian dasar dari pantyliner ini
terbuat dari plastik, sehingga kulit tidak bisa bernafas lega karena
11) Sebaiknya tidak menggunakan celana ketat, berbahan nilon, jeans dan
kulit
12) Saat cebok setelah BAB atau BAK, bilas dari arah depan ke belakang
teratur
20
gunakan
16) Jangan garuk organ intim segatal apa pun. Membilas dengan air hangat
juga tidak disarankan mengingat cara itu justru bisa membuat kulit di
vagina dengan rebusan air sirih yang sudah didinginkan. Atau gunakan
PK yang dicampur dengan air dingin. Takarannya 1 sendok teh untuk air
satu ember ukuran sedang. Penggunaan PK dengan dosis tidak tepat bisa
17) Bersihkan vagina setiap buang air kecil (BAK) dan buang air besar
(BAB).
Air yang digunakan untuk membasuh harus bersih, yakni air mengalir
yang langsung dari keran. Penelitian menguak air dalam bak atau ember
kurang lebih 10-20% jenis jamur yang sama. Kebersihan vagina juga
berkaitan erat dengan trik pembasuhannya. Yang benar adalah dari arah
Cara yang disebut terakhir itu hanya akan membuat bakteri yang
18) Sebaiknya pilih pembalut yang berbahan lembut, dapat menyerap dengan
Eni, 2011).
3. Konsep Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (EB Barus,
2011).
pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
b. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (Know)
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
4) Analisa (Analysis)
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
umum ke khusus.
Cara baru atau ilmiah dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah atau lebih populer disebut metoldologi
suatu cara melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
d. Kriteria Pengetahuan
terdiri dari :
1) Tinggi
25
2) Rendah
B. Kerangka Teori
tentang upaya pencegahan keputihan di SMA Negeri 2 VII Koto Sei. Sarik,
Jenis Keputihan:
a. Keputihan Normal
(Fisiologis)
b. Keputihan Tidak Normal
(Patologis)
Gambar 2.1
Sumber : Kusmiran (2012), Bahari (2011), Ayningsih (2012)
dan Notoatmodjo (2010),
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
27
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
E. Definisi Operasional
Tabel 2.1
Defenisi Operasional