Anda di halaman 1dari 7

Memaksimalkan

Teknik Brainstorming

Brainstorming merupakan teknik yang umum digunakan untuk mengeksplorasi ide.


Teknik ini dirancang untuk menyimpulkan sejumlah ide dan memilih ide yang terbaik.
Nah, supaya tahap brainstorming ini menjadi lebih maksimal, yuk, simak
pembahasannya pada dokumen materi berikut!

Aturan Penting dalam Brainstorming


Agar prosesnya bisa berjalan dengan maksimal, kamu perlu memahami empat aturan
dasar dalam brainstorming, yaitu:
1. Kuantitas lebih penting dari kualitas
Semakin banyak ide yang
dikumpulkan, semakin besar
peluang mendapatkan solusi ide
yang paling menarik.
2. Tidak boleh mengkritisi ide
Pada sesi brainstorming, tahan
terlebih dahulu semua kritik.
Fokusnya adalah mengumpulkan
ide sebanyak-banyaknya.
3. Out of the box
Terkadang iklan membutuhkan ide yang tidak monoton, kadang ide yang ‘gila’
diperlukan.
4. Kombinasikan ide-ide
Ide yang bagus dapat dikombinasikan menjadi satu konsep iklan.

1
Cara Memaksimalkan Brainstorming
1. Gunakan Media yang Tepat
Dalam brainstorming, kamu perlu menuliskan segala jenis ide yang muncul di
kepalamu, karena bisa saja ide-ide tersebut yang akhirnya akan dieksekusi
menjadi sebuah iklan. Tentunya kamu membutuhkan media yang tepat untuk
mencatat ide tersebut, contohnya kertas, buku, atau bisa juga mencatatnya
pada smartphone atau gadget lain.

Menariknya, semakin besar media yang kita gunakan, maka semakin besar
juga kemungkinan kita menghasilkan ide lebih banyak. Sebab, media
berukuran kecil (contohnya handphone atau kertas berukuran A5) akan
membuat pikiran kita merasa dibatasi dengan space yang kecil. Karena itu,
untuk brainstorming disarankan menggunakan kertas berukuran A4 dan
jumlahnya bisa lebih dari satu. Untuk brainstorming kelompok bahkan lebih
dianjurkan menggunakan whiteboard untuk mencatat ide-ide yang muncul.

2. Tentukan Batas Waktu


Cara lain untuk memaksimalkan brainstorming adalah memberikan batas
waktu untuk berpikir. Sebab, brainstorming merupakan proses yang cukup
melelahkan. Terlalu banyak menghabiskan waktu dalam brainstorming justru
bisa membuat ide yang dihasilkan tidak maksimal.

Idealnya, jika kamu melakukan brainstorming sendirian, brainstorming


dilakukan tidak lebih dari 30 menit. Sementara untuk brainstorming kelompok
maksimal 60 menit. Menentukan batas waktu bisa membuat brainstorming
berjalan lebih efektif. Selain itu, jika waktunya sudah habis, kamu bisa langsung
menyeleksi ide-ide yang sudah kamu dapatkan sebelumnya.

3. Brainstorming di Tempat Baru


Brainstorming merupakan salah satu proses kreatif. Karena itu, tempat dan
suasana sekitar sangat mempengaruhi berjalannya proses brainstorming.
Sebisa mungkin, pilihlah tempat baru untuk proses brainstorming yang kamu
lakukan. Misalnya, jika kamu terbiasa duduk di meja kerja seharian, maka

2
untuk brainstorming, kamu bisa pergi ke ruang meeting, kafe, atau ke taman
untuk mendapatkan suasana baru. Dengan tempat dan suasana baru,
diharapkan otak juga bisa ikut refreshing dan meminimalisir kejenuhan,
sehingga ide yang dihasilkan juga lebih maksimal.

Memilih Teknik/Metode yang Tepat

Dalam tahap pencarian ide, kita kadang mengalami creative block atau kebuntuan ide.
Rasanya seperti kita tidak bisa menemukan ide kreatif, untuk merancang sebuah iklan
atau kampanye. Ada 2 alasan yang menyebabkan hal ini terjadi, yaitu karena
kehabisan ide atau karena terlalu banyak ide, sehingga kita tidak bisa menuangkan ide
tersebut ke tahap eksekusi.

Nah, saat mengalami kebuntuan ide, teknik brainstorming juga dapat membantu
kamu memunculkan ide-ide tersebut. Di sisi lain, di saat kamu memiliki terlalu banyak
ide, teknik brainstorming bisa membantu untuk memilah ide mana yang cocok
digunakan dan mana yang tidak. Ada beragam teknik brainstorming yang bisa kamu
gunakan sesuai kebutuhan dan situasi. Apakah kamu butuh ide baru? Atau kamu perlu
menyusun ide yang terpencar di kepalamu? Berikut beberapa teknik brainstorming
yang bisa kamu terapkan.

1. Metode Group Passing


Metode group passing dilakukan secara berkelompok. Caranya dengan
membuat kelompok yang terdiri dari 5 orang dan duduk secara melingkar.
Orang pertama akan menuliskan satu kata benda pada secarik kertas, lalu
diserahkan ke orang kedua. Orang selanjutnya menuliskan kata kerja, lalu
diserahkan ke orang ketiga. Orang selanjutnya menuliskan kata sifat, lalu
diserahkan ke orang keempat. Orang selanjutnya merangkai ketiga kata
tersebut menjadi sebuah kalimat atau menuliskan ide yang muncul setelah
melihat kata-kata tersebut. Setelah itu, serahkan kertas ke orang kelima. Orang
selanjutnya harus menghubungkan kalimat yang ditulis dengan informasi atau
ide besar dari brief atau product knowledge.

3
2. Teknik Word Association
Teknik words association atau mengaitkan kata bisa dilakukan dengan
menuliskan satu kata atau ide utama pada selembar kertas atau
mengetikkannya di komputer. Kata pertama ini bisa diambil dari brief atau
product knowledge yang ada. Misalnya, kamu menuliskan nama produk atau
fitur utamanya, atau bisa juga siapa yang menjadi target pasarnya. Setelah
menuliskan kata pertama, tulis apapun yang terpikirkan saat melihat kata
tersebut. Ulangi prosesnya hingga kamu mendapatkan sejumlah kata atau ide
yang saling berkaitan.

Contohnya, kamu ingin memasarkan sebuah online travel agent dengan


positioning sebagai platform pembelian tiket murah dibanding kompetitor,
karena memberikan potongan harga yang besar. Sebagai langkah awal, kamu
menulis kata “liburan”. Setelahnya, kamu bisa tuliskan kata-kata yang
berhubungan dengan kata utama, misalnya: pesawat, kereta api, pantai,
gunung, bus, Bali, mahal, oleh-oleh, fun, kamera, dan lainnya. Teknik word
association bisa coba dilakukan selama beberapa menit atau sampai batas
jumlah kata tertentu.

3. Teknik List atau Membuat Daftar


Teknik selanjutnya adalah list atau bullets, yaitu teknik membuat daftar. Teknik
brainstorming ini mengharuskan kamu membuat daftar memanjang ke bawah.
Tiap baris bisa berisi kata atau frasa yang terdiri dari beberapa kata. Misalnya,
kamu perlu ide terkait kampanye online travel agent. Daftar yang dibuat
mungkin terlihat seperti ini:
• Liburan seru
• Liburan murah meriah
• Staycation asyik
• Liburan ke mana saja
• Semua butuh liburan
• Liburan nyaman

4
Setelah list atau daftar dirasa cukup, kamu bisa memilih salah satu ide dari
daftar dan mengembangkannya menjadi sebuah ide kampanye atau iklan.
Kamu juga bisa menggunakan teknik brainstorming lainnya untuk
mengembangkan ide yang sudah kamu pilih.

4. Teknik Star Bursting


Teknik brainstorming yang terakhir disebut star bursting. Seperti namanya, jika
digambarkan, teknik ini akan membentuk pola menyerupai bintang dengan
enam ekor cahaya. Pada bagian tengah atau pada inti bintang, kamu bisa
menuliskan ide utama dari copy yang ingin kamu buat. Kemudian, gunakan
pertanyaan 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how) untuk mengisi
enam ekor bintang tadi.

Pertanyaan 5W+1H tadi akan membantu kamu mendapatkan ide yang


tentunya relevan dengan ide utama. Misalnya, kamu menuliskan “semua
butuh liburan” di inti bintang. Di bagian ekornya, kamu bisa menjawab
pertanyaan 5W+1H terkait ide tersebut.

Misalnya, di bagian “what” pertanyaannya adalah apa problem atau masalah


yang dapat diatasi dengan liburan? Untuk “who” dikaitkan dengan siapa target
konsumen utama produk ini? Pada bagian “why” kamu bisa menuliskan
pertanyaan kenapa target konsumen perlu untuk liburan? Pertanyaan “where”
bisa dikaitkan dengan jenis media yang akan digunakan untuk kampanye.
Sedangkan “when” bisa dikaitkan dengan kapan kampanye ini akan dirilis.
Kemudian pertanyaan “how” bisa dimanfaatkan untuk memasukkan call to
action. Misalnya, bagaimana cara konsumen dapat terhubung dengan brand
tersebut atau sampai mau melakukan tindakan pembelian?

5
Apa keistimewaan produk
ini?

What
Siapa target konsumennya? Kapan kampanye dirilis?
Who When

Media atau platform Where Why Kenapa orang-orang butuh


kampanye? liburan?
How

Gimana cara target


konsumen melakukan
tindakan?

Contoh penerapan teknik star bursting.

Dengan menjawab pertanyaan 5W+1H, kamu dapat menghasilkan ide


kampanye yang mencakup masalah utama, target konsumen, manfaat atau
keuntungan menggunakan produk, media atau channel penjualan, kapan
kampanye diluncurkan atau periode promosi/diskon, dan juga call to action
yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

6
5. Mind Mapping
Mind mapping merupakan salah satu teknik melatih otak kanan yang akan
membantu kamu memetakan data dan informasi apa yang kamu punya.
Visualisasikan dengan cara buat satu ide besar di tengah dan kembangkan lagi
jadi beberapa ide kecil atau hal apa saja yang bisa menunjang ide besar yang
sudah dituliskan di awal. Kemudian, kamu bisa menghubungkan poin-poin tadi
dengan buat garis penghubung. Contohnya seperti gambar di bawah ini.

Contoh mind mapping.

Kesimpulan
Mencari ide kreatif memang bukanlah hal yang mudah, namun kamu bisa terus
berusaha dengan menerapkan teknik brainstorming yang tepat untuk membantumu
menemukan ide yang tepat untuk kampanye kreatifmu. Selain kelima teknik atau
metode yang sudah dijelaskan tadi, ada beberapa metode lain yang juga bisa kamu
gunakan. Tetap semangat untuk menggali ide-ide kreatif dan atraktif, ya!

Anda mungkin juga menyukai