Anda di halaman 1dari 21

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Sistem Komunikasi Telepon

Kemajuan teknologi di bidang komunikasi secara langsung dan tidak


langsung memberikan kemudahan kepada manusia dalam melaksanakan aktivitas.
Lambat laun, surat menyurat digantikan surat elektronik, telegraf beralih menjadi
panggilan suara, memudahkan manusia berkomunikasi dalam jarak jauh dengan
waktu yang relatif singkat. Salah satu teknologi yang sangat berkembang adalah
telepon, sebuah perangkat elektronik yang keharidannya amat berperan dan
merubah peradaban.

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk


menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).
Menurut KBBI, telepon berarti pesawat dengan listrik dan kawat, untuk bercakap-
cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa telepon merupakan sebuah teknologi yang hadir guna memudahkan
manusia untuk berkomunikasi.

Bermula pada tahun 1871, seorang ilmuwan bernama Antonio Meucci


menemukan sebuah teknologi yang disebut Sound Telegraph. Penemuan ini
memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan
menggunakan perantara kabel. Kemudian pada tahun 1877, The Charles William
Shop menjadi tempat di mana telepon pertama kali dibuat, dan akhirnya pada
tahun 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan, kemudian
berkembang hingga dikenal secara luas dengan nama jaringan telepon tetap atau
PSTN.

Gambar 3.1. Blok Diagram Komunikasi Telepon

14
15

3.1.1 Public Switch Telephone Network

Public Switch Telephone Network atau yang biasa disingkat PSTN dikenal
juga sebagai jaringan telepon tetap dengan kabel. Dengan menggunakan kabel
tembaga, platform ini telah menyediakan sarana komunikasi bagi kalangan bisnis
dan rumah tangga untuk berkomunikasi dengan siapa pun di seluruh dunia selama
beberapa generasi.

Komponen jaringan PSTN terdiri dari sebuah kantor sentral yang


merupakan pusat pengaturan hubungan antara pelanggan telepon, main
distribution frame (MDF) yang berupa kerangka besi untuk menempatkan blok-
blok terminal horizontal dan vertikal, kemudian kabel primer yang
menghubungkan MDF dengan rumah kabel, yang merupakan sebuah tempat
terminasi kabel primer dan sekunder, distribution point (DP) yang berfungsi
sebagai tempat penyambungan kabel sekunder dengan saluran penanggal, kotak
terminal batas yang merupakan lanjutan terminasi dari DP, serta soket yang
merupakan sebuah terminal one pair to one pair.

Proses komunikasi yang diterapkan sistem PSTN memanfaatkan sistem


wireline. Wireline sendiri merupakan media transmisi dengan perantara kabel
untuk menghubungkan antara pengirim dengan penerima. Cara kerja telepon
kabel bermula dari suara pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone,
dimana microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian
disalurkan oleh perangkat telepon. Sinyal tersebut disalurakan melalui kabel ke
pusat telekomunikasi (Central Office), kemudian pusat telekomunikasi
meneruskan sinyal tersebut kepada penerima, dan sinyal yang sampai kepada
penerima diubah menjadi gelombang suara oleh speaker.

3.2. Komunikasi Data

Komunikasi data adalah pertukaran data antara dua perangkat atau lebih,
yang melalui media transmisi, seperti kabel. Komunikasi data juga dapat diartikan
sebagai hubungan atau interaksi (pengirim dan penerima) antar device yang
terhubung dalam sebuah jaringan, baik jaringan dengan jangkauan sempit,
16

maupun jaringan dengan jangkauan luas. Agar dapat terjadinya komunikasi,


perangkat harus saling terhubung menjadi sebuah bagian dari sebuah sistem
komunikasi, yang terdiri atas kombinasi dari hardware (perangkat keras) dan
software (perangkat lunak).

Komunikasi data terdiri dari beberapa komponen. Komponen pertama


adalah pengirim, merupakan perangkat yang mengirimkan data. Kemudian
penerima, perangkat yang menerima data. Setelah itu, data merupakan salah satu
komponen dalam komunikasi, merupakan informasi yang akan dikomunikasikan.
Terakhir, protokol atau aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras
hubungan.

Komunikasi data dibagi menjadi 2 jenis, yaitu komunikasi teresterial dan


komunikasi satelit. Hal utama yang membedakan keduanya terletak pada jenis
media yang digunakan. Komunikasi terestial menggunakan media kabel sebagai
aksesnya, sedangkan komunikasi menggunakan media satelit sebagai aksesnya.

3.2.1. Mode Komunikasi

Terdapat beberapa jenis mode komunikasi, antara lain :

a. Komunikasi Satu Arah (Simplex)


Merupakan jenis komunikasi antara pengirim dengan penerima saja,
artinya penerima tidak bisa menghubungi pengirim. Dengan kata lain, pengirim
hanya memiliki transmitter, dan penerima hanya memiliki receiver saja.

b. Komunikasi Half Duplex


Komunikasi half duplex merupakan komunikasi yang dilakukan tidak pada
waktu bersamaan. Pengiriman dan penerimaan data dilakukan secara bergantian
(satu arah pada waktu tertentu), ketika seseorang hanya bisa bertidak sebagai
pengirim dan yang lain bertindak sebagai penerima, begitupun sebaliknya.
Artinya, proses pengiriman dan penerimaan informasi tidak dapat dilakukan
secara serentak.
17

c. Komunikasi Dua Arah (Full Duplex)


Komunikasi full duplex merupakan komunikasi yang memungkinkan
pertukaran data dalam dua arah secara simultan (mengirimkan dan menerima data
dalam dua arah secara simultan (mengirimkan dan menerima data secara
bersamaan). Contoh komunikasi dua arah adalah komunikasi melalui telepon yang
saling bertukar data, menerima dan mengirim informasi secara bersamaan.

3.3. Sistem IP Telephony

Telepon secara singkat dapat diartikan sebagai teknologi yang


memungkinkan beberapa individu untuk berkomunikasi jarak jauh, dan IP
Telephony merupakan salah satu bagian dari aspek komunikasi telepon yang
menggunakan alamat internet sebagai media pembawa data. Secara lebih rinci, IP
Telephony merupakan istilah yang dituju pada semua aplikasi telepon yang
mampu mengirimkan data dalam bentuk packet-switched melalui internet
protocol (IP). IP Telephony menggunakan prinsip kerja VoIP.

IP Telephony terdiri dari perangkat yang mampu mengirimkan suara


melalui sebuah jaringan packet switching bukan melalui jaringan circuit swithced
yang hanya dikhusukan untuk trafik suara. Pada koneksi IP Telephony, sinyal
suara akan didigitalisasi, dikompresi, dan kemudian akan diubah menjadi paket-
paket IP yang akan dikirimkan melalui LAN, WAN, ataupun internet.

3.3.1. Perangkat Sistem IP Telephony

Untuk dapat berfungsi dan melakukan pertukaran informasi, sistem IP


Telephony terdiri dari beberapa perangkat pendukung, antara lain:

d. IP Phone
IP phone merupakan perangkat telepon yang didesain untuk menggunakan
teknologi voice over internet protocol (VoIP) untuk mengirim dan menerima
panggilan telepon melalui jaringan alamat IP. Telepon ini mengubah audio
telepon analog menjadi format digital yang akan ditransmisikan melalui protokol
internet dan mengubah panggilan masuk digital menjadi audio telepon standar.
18

Gambar 3.2. Beragam Jenis IP Phone

IP phone

Selain itu, IP phone memerlukan perangkat tambahan agar dapat digunakan,


karena panggilan suara dilakukan melalui alamat IP, bukan melalui jaringan
telepon publik (PSTN).

e. Server IP PBX

Server IP Private Branch Exchange atau PBX merupakan bagian penting


dalam sistem IP Telephony. Server IP PBX adalah penyedia berbagai macam data
dan hal lain yang selalu dibutuhkan oleh client. Sejatinya, server merupakan
tempat yang berisikan data serta informasi, dimana server tersebut akan
memberikan service atau layanan kepada client yang terhubung dengan server
tersebut. Server juga dapat digunakan untuk mendefinisikan jalur dan aturan antar
terminal.

Gambar 3.3. Server Avaya

Server yang umum digunakan adalah server jenis DHCP atau Dynamic
Host Configuration Protocol. Server DHCP merupakan perangkat yang dapat

mendistribusikan (assign) alamat IP secara otomatis pada sebuah host dalam


sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP server akan memberikan respon terhadap
request yang dikirmkan oleh DHCP client.
19

f. Switch

Gambar 3.4. Switch

Switch merupakan sebuah perangkat keras yang berfungsi sebagai alat


penghubung antar perangkat. Switch dapat menentukan alamat port yang dituju
dalam komunikasi antar jaringan, sehingga hanya port tersebut yang menerima
transmisi data. Karena switch dapat memilah alamat port yang dituju dalam
sebuah transmisi, switch dapat membuat komunikasi antar jaringan menjadi lebih
efisien.

g. Router

Router merupakan perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan


beberapa jaringan yang sama atau berbeda. Router adalah sebuah alat untuk
mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet untuk tujuannya, dimana
proses tersebut dinamakan routing. Lihat gambar 3.7. Router untuk mengetahui
bentuk fisik router.
20

Gambar 3.5. Router

Router memiliki fungsi utama untuk membagi atau mendistribusikan


alamat IP, baik secara statis maupun dynamic host configuration protocol kepada
semua perangkat yang terhubung ke router tersebut. Dengan adanya alamat IP
unik yang dibagikan router kepada setiap perangkat, maka memungkinkan setiap
perangkat untuk saling terhubung serta melakukan komunikasi, baik pada LAN
atau internet.

h. VoIP Gateway

Gambar 3.6. Gateway Avaya

Hakikatnya, sebuah gateway atau gerbang jaringan merupakan perangkat


dengan fungsi menghubungkan sistem jaringan yang memakai protokol
komunikasi berbeda. Sebuah VoIP Gateway (gerbang jaringan) merupakan
perangkat yang mengkonversi lalu lintas telepon menjadi protokol internet dan
jaringan data untuk ditransmisikan. Metode kerjanya yakni mengkonversi jalur
PSTN yang masuk menjadi session initiation protocol (SIP) serta
menghubungkan sistem PBX/telepon konvension ke jaringan IP. Dengan
menggunakan VoIP gateway, jalur PSTN dan telepon konvensional tetap bisa
dipertahankan dengan banyak keuntungan.

Selain perangkat yang disebutkan di atas, sistem IP telephony juga


memerlukan kabel UTP sebagai penghubung antar perangkat. Kabel unshield
twisted pair (UTP) merupakan salah satu media transmisi yang tidak terbungkus
lapisan alumunium foil (unshield) dimana pasangan kabel-kabel di dalamnya
saling berlilitan (twisted pair).
21

Terdapat 2 cara pengkonfigurasian kabel UTP, yaitu cross over dan


straight through. Cross over digunakan untuk menghubungkan perangkat yang
sejenis, sedangkan straight through digunakan untuk menghubungkan perangkat
dengan jenis yang berbeda, misalnya server ke IP phone. Kedua jenis konfigurasi
kabel ini memiliki susunan warna yang berbeda, untuk lebih jelasnya lihat gambar
3.9. Susunan warna kabel UTP.

Gambar 3.7. Susunan Warna Kabel UTP

3.3.2. Prinsip Kerja Sistem IP Telephony

Cara kerja sistem IP Telephony adalah data suara (dalam hal ini incoming
call) masuk ke VoIP gateway kemudian disalurkan ke server untuk diolah
menjadi paket data berbasis IP (sinyal digital) untuk kemudian diarahkan menuju
switch pembagi, lalu dilakukan proses routing ke switch penyalur (distribution)
yang akan membawa data sesuai dengan tujuan masing-masing. Tujuan masing-
masing data tersebut diatur oleh alamat IP yang diberikan atau didapat dari DHCP
server ke perangkat IP phone. Gambar 3.10. merupakan topologi sistem IP
telephony.
22

Gambar 3.8 Topologi Sistem IP Telephony

Secara lebih rinci dalam sistem IP telephony yang masif, sebuah incoming
call atau panggilan masuk dengan protokol komunikasi berbeda (bersumber dari
PSTN) masuk melalui VoIP gateaway yang posisinya sebagai gerbang jaringan,
kemudian gateway mengkonversi panggilan masuk tersebut menjadi session
initiation protocol (SIP). Setelah itu, session initiation protocol diteruskan menuju
server DHCP, yang bertujuan untuk mengenali alamat IP dari panggilan masuk
yang dituju.

Setelah tujuan dikenali, panggilan masuk diteruskan melalui switch


pembagi utama yang terhubung ke switch penyalur perlantai, setelah itu panggilan
masuk akan diteruskan ke switch tenant yang akhirnya akan masuk ke IP phone
yang dituju.

3.4. IP Phone Avaya Tipe 1608

Avaya merupakan sebuah perusahaan telekomunikasi global yang


bergerak di bidang penyediaan dan pemenuhan kebuhan jasa dan perangkat
komunikasi. Salah satu jenis perangkatnya adalah IP phone Avaya tipe 1608,
merupakan perangkat komunikasi yang memungkinkan panggilan telepon
dilakukan melalui jaringan protokol internet.
23

Gambar 3.9. IP Phone Avaya Tipe 1608

Sistem IP telephony yang menggunakan IP phone merupakan sistem yang


dikembangkan dengan tujuan untuk beralih dari sistem sambungan telepon
konvensional, dikarenakan biaya telepon konvensional yang secara signifikan
memakan lebih banyak biaya. Dalam konteks ini, IP phone memiliki lebih banyak
fitur yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam ruang lingkup bisnis,
sebagai pemenuhan teknologi komunikasi yang efektif dan efisien.

3.4.1. Bagian dan Fitur IP Phone Avaya Tipe 1608

Sebuah perangkat IP phone Avaya tipe 1608 dibagi menjadi beberapa


bagian dan memiliki beragam fitur. Berikut merupakan bagian-bagian yang ada
fitur-fitur yang tersedia.
24

Gambar 3.10. Tampak Depan IP Phone Avaya Tipe 1608

a. Message Waiting Indicator


Sebuah LED indikator merah akan menyala pada sudut atas kanan telepon
jika memiliki pesan voicemail yang menunggu. Jika visual alerting diaktifkan, led
indikator ini akan berkedip ketika menerima panggilan masuk.

b. Phone Display
Ada tiga garis di layar telepon. Baris atas menunjukkan icon panggilan
tidak terjawab beserta dengan jumlahnya. Baris atas juga menunjukkan waktu dan
tanggal serta pesan sistem. Garis tengah menampilkan informasi-aplikasi tertentu,
seperti nomor extention IP phone tersebut.
25

c. Softkeys
Tekan tombol untuk memilih label softkey. Label softkey menunjukkan
aksi yang menghasilkan setiap softkey. Label dan tindakan bervariasi tergantung
pada objek yang dipilih.
d. Message
Tekan tombol message untuk terhubung langsung ke sistem pesan suara.
e. Navigation Arrows
Tekan tombol panah navigasi atas dan bawah untuk melihat daftar. Tombol
navigasi kanan atau kiri untuk menavigasi antara pandangan yang berbeda dari
aplikasi, untuk memindahkan kursor pada input teks, atau untuk mengubah pilihan
atau mematikan panggilan.
f. OK
Tekan tombol OK untuk jalan pintas untuk tindakan. Sebagai contoh, ketika
memilih entri call log, menekan tombol OK memanggil nomor tersebut.
g. Phone/Exit
Tekan tombol phone/exit untuk melihat dan mengatur panggilan. Misalnya, jika
sedang melihat menu, menekan tombol phone/exit tampilan telepon kembali ke
tampilan panggilan.
h. Menu Avaya
Tekan tombol A untuk mengakses menu Avaya. Menu Avaya menyediakan
pilihan yang memungkinkan untuk menyesuaikan pengaturan telepon seperti nada
dering, mengkonfigurasi panggilan, memilih bahasa tampilan, melihat informasi
jaringan, dan log out.
i. Call Log
Tekan tombol call log untuk melihat daftar panggilan keluar, masuk, dan tidak
terjawab. Icon pada tombol call log akan menyala ketika memiliki panggilan yang
tidak terjawab.
j. Contacts
Tekan tombol contacts untuk melihat daftar kontak yang telah disimpan.
26

k. Redial
Tekan tombol redial untuk menghubungi nomor terakhir yang dihubungi.
l. Hold
Tekan tombol hold untuk menahan panggilan yang sedang berlangsung.
m. Conference
Tekan tombol conference untuk melakukan lebih dari dua panggilan dalam waktu
yang bersamaan.
n. Transfer
Tekan tombol transfer untuk mengalihkan panggilan ke extention lain.
o. Drop
Tekan tombol drop untuk menghentikan panggilan aktif. Sementara pada
panggilan conference, tombol drop berfungsi untuk memutuskan panggilan
terakhir yang ditambahkan.
p. Volume
Tekan + atau - pada tombol volume sementara aktif di handset, headset, atau
speaker untuk menyesuaikan volume.
q. Headset
Tekan tombol headset untuk menggunakan headset jika terhubung.
r. Mute
Tekan tombol mute untuk mebisukan panggilan yang sedang berlangsung. Untuk
membuat telepon membunyikan suara, tekan mute lagi.
s. Speaker
Tekan tombol speaker untuk menggunakan speakerphone. Untuk menerima
telepon dari speakerphone, angkat handset atau tekan tombol headset.
t. Buttons and Call/Line Appearance Buttons
Ada 8 tombol yang dapat diprogram sebagai salah call atau tombol penampilan
line atau tombol fitur. Tombol-tombol yang diprogram tersebut dapat berfungsi
untuk memanggil extention lain secara langsung, menjawab panggilan atau
melanjutkan panggilan yang ditahan. Tekan tombol fitur yang telah diberi label
untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur itu.
27

IP Phone Avaya tipe 1608 memiliki beberapa fitur tambahan, antara lain
IP Phone Avaya Tipe 1608 menggunakan sebuah koneksi ethernet 10/100 untuk
terhubung ke sistem IP Telephony melalui jaringan IP. Selain itu, perangkat ini
juga dilengkapi dengan port ethernet 10/100 untuk terhubung dengan PC yang
dapat digunakan untuk menghubungkan komputer ke jaringan yang sama dengan
jaringan yang digunakan pada IP phone ini.

Agar dapat digunakan, perangkat ini membutuhkan tegangan input yang


dapat bersumber dari POE, dengan besar tegangan sebesar 48V. Selain itu, dapat
juga menggunakan adaptor terpisah sebagai sebuah unit power supply dengan
besar tegangan 5V.

3.5. DC Power Supply

Pada dasarnya, arus listrik yang didistribusikan dari PLN adalah arus bolak-
balik atau alternating current (AC). Hal ini dikarenakan pembangkitan dan
pendistribusian arus listrik melalui bentuk arus bolak-balik (AC) merupakan cara
yang paling ekonomis dibandingkan dalam bentuk arus searah atau arus direct
curret (DC).

Akan tetapi, perangkat elektronika yang umumnya digunakan


membutuhkan arus DC dengan tegangan yang lebih rendah untuk
pengoperasiannya. Oleh karena itu, hampir setiap perangkat elektronika memiliki
ataupun membutuhkan sebuah rangkaian yang berfungsi untuk mengonversikan
arus listrik dari arus listrik AC menjadi arus listrik DC. Rangkaian pengubah arus
listrik AC menjadi arus listrik DC disebut dengan DC power supply, atau umum
dikenal juga sebagai adaptor.

Sebuah DC power supply pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar


dapat menghasilakan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut adalah
transformator (transformer), rectifier, filter, dan voltage regulator.
28

Gambar 3.11. Blok Diagram DC Power Supply

Transformator atau transformer, umum juga disebut dengan trafo


berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan.
Transformator yang digunakan pada DC power supply adalah transformator jenis
step down, yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu lilitan primer dan liltan
sekunder. Output dari transformator masih berupa arus AC sehingga harus
diproses lebih lanjut.

Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian elektronika pada


power supply yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi gelombang
DC setelah tegangannya diturunkan oleh transformator step down. Rangkaian
rectifier umumnya terdiri dari komponen dioda.

Filter atau penyaring pada DC power supply digunakan untuk meratakan


sinyal arus yang keluar dari rectifier. Filter umumnya terdiri dari komponen
kapasitor.

Voltage regulator atau pengatur tegangan dibutuhkan untuk menghasilkan


tegangan dan arus DC yang stabil. Voltage regulator berfungsi untuk mengatur
tegangan sehingga tegangan output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban,
ataupun tegangan input. Voltage regulator pada umumnya terdiri dari dioda zener,
transistor, atau IC. Gambar 3.14 merupakan rangkaian sederhana DC power
supply.
29

Gambar 3.12. Contoh Rangkaian DC Power Supply

3.6. Low Dropout Voltage Regulator

Low Dropout atau LDO merupakan bagian dari regulator tegangan linear
yang berperan penting dalam sistem pengatur tegangan yang membutuhkan catu
daya stabil dan tanpa catat. Regulator tegangan linear sendiri sejatinya merupakan
rangkaian yang menerima tegangan input tidak tetap (variable input voltage) dan
menghasilkan tegangan output DC yang stabil.

LDO mempunyai dua fungsi utama, fungsi pertama adalah untuk


menurunkan atau mereduksi tegangan input menjadi lebih rendah sesuai dengan
yang dibutuhkan. Fungsi kedua adalah untuk menjadi sumber tegangan dengan
noise yang sangat rendah.
30

Gambar 3.13. Konsep Dasar dari Regulator Tegangan Linear

Secara sederhana, regulator tegangan linear adalah impedansi efektif


(RLDO) yang disalurkan ke beban (RLOAD) sehingga tegangan berlebih yang
melalui RLDO akan diturunkan, kemudian besar tegangan yang dibutuhkan
dipertahkan pada RLOAD.

3.7. Peralatan Pendukung Reparasi

Berikut adalah peralatan pendukung yang diperlukan dalam proses


perbaikan IP phone :

a. Avometer Digital

Gambar 3.14 Avometer digital

Avometer merupakan sebuah alat ukur listrik multifungsi yang dapat


digunakan untuk untuk mengukur arus listrik, tegangan, dan resistansi, baik
komponen elektronika ataupun perangkat listrik lain. Umumnya, avometer disebut
juga sebagai multimeter atau multitester, sebab fungsinya yang terdiri dari
gabungan 3 alat ukur yang berbeda.
31

Avometer digital menggunakan display dalam menampilkan hasil


pengukuran sehingga lebih praktis dan lebih akurat karena bisa memunculkan
angka dibelakang koma. Avometer digital juga umumnya dilengkapi dengan auto-
polaritas sehingga tidak masalah jika probe positif dan probe negatif tertukar.

b. POE

POE merupakan singkatan dari Power Over Ethernet, dengan kata lain
POE merupakan metode yang memanfaatkan kabel twisted pair sebagai media
transmisi daya (power). Selain itu, POE dapat diartikan sebagai penyaluran
tenaga listrik yang menggunakan kabel ethernet atau kabel jaringan. Daya atau
listrik yang disalurkan melalui 2 pasang kabel UTP, yaitu kabel 1,2,3, dan 6 atau
4,5,7, dan 8.

Gambar 3.15. Power Over Ethernet

c. Obeng

Obeng merupakan sebuah alat bantu untuk membuka dan menutup


perangkat elektronik yang menggunakan baut dan memiliki satuan ukuran set dan
bentuk, ada yang pendek dan ada juga yang panjang, serta ada juga yang
digerakan dengan sebuah motor listrik. Pada umumnya, obeng dibagi menjadi 2
jenis yaitu obeng min (-) dan obeng plus (+).

Obeng min biasanya bentuknya pipih, dan jika dilihat secara horisontal
menghadap kedepan mirip dengan huruf min (-), yang mana fungsinya untuk
membuka baut yang berbentuk min (-). Sedangkan obeng plus (+) biasanya
32

bentuknya seperti kembang, dan fungsinya untuk melepaskan baut atau


mengencangkan baut atau sekrup yang berbentuk seperti kembang.

Gambar 3.16. Obeng Min dan Obeng Plus

d. Solder, Timah, Penyedot Timah, dan Solder Wick

Solder adalah alat pemanas untuk melelehkan timah sehingga menempel


pada kaki-kaki transistor atau komponen elektronika lainnya, sehingga kaki-kaki
tersebut bersatu dengan jalur pada PCB (printed circuit board).

(a) (b)

Gambar 3.17. (a) Solder dengan Pengontrol Suhu dan (b) Solder Wick
Timah solder merupakan sejenis timah yang terbuat dari pencampuran
bahan perak dan timah, berfungsi untuk mematri komponen elektronika.
Perbandingan pencampuran bahan perak dan timah tersebut antara lain 60/40%,
33

63/37% serta 50/50%. Penyedot timah merupakan alat pendukung untuk


menyedot timah yang telah meleleh saat proses pelepasan komponen. Sedangkan
solder wick adalah pita khusus yang digunakan untuk mengangkat timah yang
terdapat pada komponen yang menempel di PCB.
e. LAN Tester
LAN tester merupakan sebuah perangkat untuk menguji kabel jaringan,
yang akan menunjukan apakah kabel kabel yang diuji tersebut dapat berfungsi
dengan baik atau tidak. Sebelum digunakan, kabel jaringan sebaiknya diuji
terlebih dahulu, karena sebuah jaringan tidak akan bekerja dengan optimal jika
kabel yang digunakan
tidak berfungsi dengan baik.

Gambar 3.18. LAN Tester

3.7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang terkait dengan


kesehatan, keselamatan, kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi
maupun lokasi proyek. Tujuan dari K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan di lingkungan kerja. Bagi seorang pekerja dan perusahaan,
keselamatan kerja menjadi hal utama. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini
juga diatur dalam undang-undang Ketenagakerjaan. Perusahaan dan pekerja sama-
sama harus mengetahui tentang keselamatan kerja sesuai dengan standar yang
berlaku, salah satunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
sesuai dengan standarisas.
34

APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi


seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja. APD ini terdiri dari kelengkapan wajib yang digunakan
oleh pekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja yang digunakan untuk menjaga
keselamatan pekerja sekaligus orang di sekelilingnya. Kewajiban ini tertuang
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Dan pengusaha wajib
untuk menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi
pekerjanya.

(a) (b)
Gambar 3.19. (a) Aturan Keselamatan di Gudang dan (b) Kotak P3K

Anda mungkin juga menyukai