i
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
i
KATA PENGANTAR
ii
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
A. KOMPETENSI PELATIHAN
B. URAIAN MATERI
1.1. Pengertian wirausaha
1.2. Pengusaha, wirausahawan, dan penemu
1.3. Wirausahawan dan manajer
1.4. Kualitas dan karakteristik wirausahawan yang sukses
1.5. Wirausahawan dilahirkan, dicetak, atau lingkungan?
1.6. Manfaat mempelajari kewirausahaan
C. RANGKUMAN
D. EVALUASI/REFLEKSI
E. GLOSARIUM
iii
II. KEGIATAN BELAJAR 2: KREATIVITAS DAN INOVASI
A. KOMPETENSI PELATIHAN
B. URAIAN MATERI
2.1. Pengertian kreativitas
2.2. Kreativitas seseorang
2.3. Pengertian inovasi
2.4. Prinsip-prinsip inovasi
2.5. Peluang inovasi
2.6. Inovasi produk
2.7. Proses adopsi dari inovasi
C. RANGKUMAN
D. EVALUASI/REFLEKSI
E. GLOSARIUM
III. KEGIATAN BELAJAR 3: USAHA KECIL
A. KOMPENSI PELATIHAN
B. URAIAN MATERI
3.1.Tujuan menjadi wirausahawan
3.2. Pengertian usaha kecil
3.3. Jenis-jenis usaha kecil
3.4. Memulai usaha kecil
3.5. Masalah yang dihadapi usaha kecil
3.6. Kunci sukses usaha kecil
3.7. Sebab-sebab kegagalan usaha
C. RANGKUMAN
D. EVALUASI/REFLEKSI
E. GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
iv
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
v
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
A. TUJUAN PELATIHAN 1
Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihandiharapkan
mampu:
1. Memahami pengertian kewirausahawan
2. Membedakan, pengusaha, wirausahawan, dan penemu,
serta contohnya
3. Membedakan wirausahawan dan manajer, serta contohnya
4. Menjelaskan kualitas dan karakteristik wirausahawan
5. Menjelaskan wirausahawan dilahirkan, dicetak, atau
lingkungan
6. Menjelaskan manfaat mempelajari kewirausahaan
B. URAIAN MATERI
Bidang Kewirausahaan meliputi:
1. Pengertian wirausaha
2. Pengusaha, wirausaha, dan penemu
3. Wirausahawan dan manajer
4. Kualitas dan karakteristik wirausahawan
5. Wirausaha dilahirkan, dicetak, atau lingkungan?
6. Manfaat mempelajari kewirausahaan
KEWIRAUSAHAAN
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
tinggi tetapi kini dia menjadi pengusa besar nasional. Dilain pihak kini
banyak pemimpin/pemilik perusahaan yang berpendidikan tinggi tetapi
reputasinya belum melebihi Mr. X tersebut.
1. Wirausahawan (entrepreneurs)
2. Wiramanajer (intrapreneurs)
3. Wirakaryawan (innopreneurs)
4. Ultramanajer (ultrapreneur)
5. Pendidik/ Pemikir
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
C. RANGKUMAN
Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri
dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru
atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola
berkembang menjadi besar dan mandiri tidak bergantung kepada
pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan
persaingan. Inti dari kewirausahaan adalah; Pengambilan resiko,
Menjalankan sendiri, Memanfaatkan peluang-peluang, Menciptakan
baru, Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.
7
D. EVALUASI/REFLEKSI
1. Jelaskanlah pengertian wirausaha dan berikan contohnya
2. Jelaskan perbedaan Pengusaha, wirausaha, dan penemu beserta
contohnya
3. Apakah perbedaan wirausahawan dan manajer
4. Sebutkan dan jelaskan karakteristik wirausahawan
5. Bagaimana pendapat saudara untuk menjadi wirausahawan yang akan
sukses; dilahirkan, dicetak, atau lingkungan.
6. Manfaat apa yang anda peroleh dari mempelajari kewirausahaan.
II. KEGIATAN BELAJAR 2 :
KREATIVITAS DAN INOVASI
A. KOMPETENSI PELATIHAN
B. URAIAN MATERI
Bidang kreativitas dan inovasi meliputi :
1. Pengertian kreativitas
2. Kreativitas seseorang
3. Pengertian inovasi
4. Prinsip-prinsip inovasi
5. Peluang inovasi
6. Inovasi produk
7. Proses adopsi dari inovasi
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
Atribut orang yang kreatif .(Roe, dikutip dari Kao, 1989) adalah;
1. Terbuka terhadap pengalaman
2. Suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak
biasa
3. Kesungguhan
4. Menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan
5. Toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas
6. Independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak
7. Memerlukan dan mengasumsikan otonomi
8. Percaya diri
9. Tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok
10. Rela mengambil resiko yang diperhitungkan
11. Gigih
Raudsepp menambahkan lebih lanjut atribut orang kreatif sebagai
berikut;
1. Sensitif terhadap permasalahan
2. Lancar-kemampuan untuk men-generik ide-ide yang banyak
3. Fleksibel
4. Keaslian
5. Responsif terhadap perasaan 11
6. Terbuka terhadap penomena yang belum jelas
7. Motivasi
8. Bebas dari rasa takut gagal
9. Berpikir dalam imajinasi
10. Selektif (ibid)
3. Kondisi
a. Memerlukan ilmu pengetahuan
b. Membangun keunggulannya sendiri
c. Inovasi adalah efek dari ekonomi dan masyarakat
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
Keberhasilan/kegagalan
Persaingan
Persaingan adalah sumber inovasi yang sangat besar andilnya dalam
peluncuran produk-produk baru. Dengan adanya persaingan perusahaan
akan terdorong untuk melakukan inovasi. Sebagai contoh, persaingan
dalam produk pasta gigi dari beberapa merek menyebabkan perusahaan
meningkatkan penelitian dan pengembangan akan produknya untuk
menciptkan produk-produk baru dengan spesifikasi dan keunggulannya
masing-masing.
Demografi
Perubahan demografi dapat merupakan sumber inovasi untuk
menyesuaikan produk-produk yang ada atau membuat produksi yang
sama sekali baru. Perubahan demografi meliputi; usia, seks, juml;ah
keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, kedudukan,
pendidikan, agama, ras, kebangsaan.
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
Perubahan Selera
Konsumen dapat diasumsikan mudah tertarik dengan sesuatu yang baru
atau berbeda dari apa yang biasa dilihatnya sehri-hari. Konsumen
mempunyai keinginan untuk tampil beda dengan yang lainnya sesuai
dengan seleranya masing-masing. Perubahan harus cermat
memperhatikan selera para konsumen dan perubahannya untuk segera
melakukan inovasi bagi produknya.
Ipteks baru
Munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk memudahkan
memproduksi suatu barang atau jasa dapat merupakan sumber inovasi.
Contoh dengan adanya komputer maka produksi dalam industri
percetakan dan grafika mengalami revolusi. Percetakan dapat
menampilkan gambar seperti poto dengan lebih mudah dan cepat.
Revolusi ini mengakibatkan perubahan dalm perwajahan kemasan
(packaging) suatu barang.
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
Para pelanggan atau pemakai satu dan lainnya memiliki perbedaan dalam
mengadopsi suatu produk inovatif. Everet M. Rogers (1962) membagi
pengadopsian menjadi beberapa kategori sebagai berikut
1. Pelopor (early adopters)
2. Pengikut awal (early majority)
3. Pengikut lambat (late majority)
4. Kolot (laggards)
Early
Majority Late
34% Majority
34%
Innovators
2.5% Early Laggard
Adopters 16%
1.3%
B. RANGKUMAN
Seorang wirausahawan bukan saja dituntut untuk berani mengambil
risiko tetapi juga harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan
usahanya dalam menghadapi berbagai tantangan persaingan .
C. EVALUASI/REFLEKSI
1. Jelaskanlah pengertian kreativitas beserta contohnya
2. Jelaskanlah pengertian inovasi beserta contohnya
4. Prinsip-prinsip inovasi
5. Peluang inovasi
6. Sebutkan tiga inovasi produk apa yang saudara ingin ciptakan
7. Jelaskan proses adopsi dari inovasi beserta contohnya
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
A. KOMPETENSI
Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan
mampu:
1. Menjelaskan tujuan menjadi wirausahawan
2. Menjelaskan pengertian kecil beserta contohnya
3. Membedakan jenis-jenis usaha kecil 19
4. Memahami bagaimana memulai usaha kecil
5. Menjelaskan masalah yang dihadapi usaha kecil
6. Memahami kunci sukses usaha kecil
7. Mengetahui sebab-sebab kegagalan usaha
B. URAIAN MATERI
Bidang usaha kecil meliputi :
1. Tujuan menjadi wirausahawan
2. Pengertian usaha kecil
3. Jenis-jenis usaha kecil
4. Memulai usaha kecil
5. Masalah yang dihadapi usaha kecil
6. Kunci sukses usaha kecil
7. Sebab-sebab kegagalan usaha
USAHA KECIL
1. Panggilan Bakat
2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Keadaan yang memaksa
5. Tanggung jawab estafet dalam kepemimpinan usaha
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
Usaha kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88,) adalah usaha yang
dimiliki secara independen dimana kegiatan yang dibidanginya tersebut
tidak dominan dan memenuhi standar tertentu.
Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari situasi pasar maupun
keadaan industri yang akan dimasuki. Keadaan pasar tersebut mungkin
telah dipenuhi oleh para pesaing lainnya sehingga tidak mudah untuk
dimasuki, mungkin juga pasar yang dituju tersebut telah jenuh. Era
orientasi produksi dan orientasi pemasaran tampaknya akan segera
berlalu memasuki era baru yaitu era persaingan (competition era). Untuk
itu perlu sekali menganalisis situasi kekuatan-kekuatan pesaing yang
adadi pasar dengan cermat.
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
3. Revolusi komunikasi
- Perkembangan yang pesat dalam dunia pertelevisian
- Jaringan komunikasi yang makin canggih . Telpon genggam,
internet, dsb.
C. RANGKUMAN
Seseorang yang akan menjadi wirausahawan harus memiliki tujuan yang
jelas sehingga ia bisa komit dalam menjalankan nya. Sebelum memulai
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
D. EVALUASI/REFLEKSI
1. Jelaskan tujuan anda menjadi wirausahawan
2. Jelaskan pengertian kecil dan contohnya
3. Jelaskan jenis-jenis kecil
4. Jelaskan cara-cara memulai kecil
5. Jelaskan masalah yang dihadapi kecil
6. Jelaskan kunci sukses kecil
7. Jelaskan sebab-sebab kegagalan
27
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P., dan Soegiastuti, J. (1996), Pengantar Bisnis Modern; Kajian
Dasar Manajemen Perusahaan, Jakarta: Pustaka Jaya
Baird, L.S., Post, J.E. dan Mahon, J.F, (1990), Management; Functions and
Responsibilities, New York: Harper & Row, Publishers.
Bygrave, William D, (1997), The portable MBA in entrepreneurship, New
York: John Willey & Sons, Inc. @nd. Ed.
Drucker, P.F. (1985), Innovation and Entrepreneurship; Practice and
Principles, New York: Harper & Row
Griffin, R.E dan Ebert, R.J. (1989), Busniess, New Jersey: Prentice Hall
Harper, S.C. (1991), Starting Your Own Busniess, New York: McGraw-Hill
Hisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan Sheperd, Dean A (2008),
Kewirausahaan, New York: McGraw-Hill, Penerbit Salemba Empat.
Luthans, F. dan Hodgetts, R.M. (1989), Busniess, Chicago: The Dryden
Press.
Lynn, G.S. dan Lynn, N.M. (1992), Innopreneurship, Probus Publishing Co.
Mutis, T. (1995), Kewirausahaan yang Berproses, Jakarta: Grasindo
28 Naisbitt, J. (1982), Megatrends, Warner Books, Inc.
Naisbitt, J.dan Aburdene, P (1985), Re-inventing the Corporation, New
York: Warner Books Inc.
Naisbitt, J.dan Aburdene, P (1990), Megatrends, Warner Books, Inc.
Naisbitt, J. (1994), Global Paradox, New York: William Morrow and Co.
Nickels, W.G., Mchugh, J.M. dan Mchugh, S.M. (1996), Understanding
Busniess, Chicago: Irwin
Pinchot III, G. (1985), Intrapreneuring, New York: Harper and Row
Publishers.
Porter, M.E. (1990), The Competitive Advantage of Nations, New York:
Doubleday.
Rogers, E.M. (1962), Diffusion of Innovations, New York: Free Press.
Walton, S. dengan Huey, J. (1992), Sam Walton; ade in America, New
York: Doubleday.
Yusuf, Nasrullah. (2006), Wirausaha dan Usaha Kecil, Jakarta; Modul
PTKPNF Depdiknas.
BUKU 3
Konsep Dasar Kewirausahaan - MODUL 2
29
Langkah-Langkah Pengolahan Ikan
Asap
Post By AdminSakti Artikel Tips Alat Pengasapan Ikan dan Daging, Harga Alat
Pengasapan Ikan dan Daging, Ikan Asap, Jual Alat Pengasapan Ikan dan Daging
Murah, Jual Mesin Pengasapan Ikan, mesin industri, Mesin Pengasapan, Mesin
Pengasapan Ikan, Mesin Pengasapan Murah, Pengolahan Ikan Asap
Tahapan yang anda harus lakukan dalam pengolahan ikan asap menggunakan
asap cair menurut marasabessy (2006) meliptui banyak cara penyucian,
perendaman, dan masih banyak lagi caranya. Dalam berikut inilah Langkah-
Langkah Pengolahan Ikan Asap di bawah ini.
1.Penyiangan
Ikan yang harus anda gunakan sebagai bahan baku adalah ikan tongkol.
Dengan ikan tongkol utuh yang sudah anda bersih disiangi dengan cara
menorah perutnya dengan menggunakan pisau membujur lalu dibuang isi perut
dalam ikan tersebut. Lalu berikutnya dibersihkan dari sisa kulit ari yang masih
tertinggal di rongga perut
Dalam Proses perendaman dalam larutan garam, dengan langkah pertama buat
larutan garam sebanyak 10% dengan cara mencapurkan 1 kg garam dalam 9
liter air lalu aduk hingga garamnya menjadi larut. Ikan yang telah disiangi
rendam dalam larutan garam tersebut selama 1 jam. Untuk selanjutnya, ikan
ditiriskan selam lebih 5 menit dalam berikutnya lagi rendam dalam larutan asap
cair
Ikan tongkol yang telah anda tiris dengan rendaman asap cair konsentrasi 2%,
dalam pembuatan larutan asap dilakukan dengan melarutkan 200 cc
konsentral asap cair dalam 8 liter air perendeman pun dalam asap cair ini harus
dilakukan pada suhu ruang selama 30 menit. Dalam proses perendaman sendiri
juga dilakukan 30 menit diperkirakan larutan asap cair sudah masuk ke dalam
tubuh ikan tersebut secara merata.
4. Pengeringan
Ikan yang telah anda rendam dengan larutan asap cair , tiriskan sebentar lalu
keringkan dalam alat pengering atau anda juga bisa menggunakan oven. Dalam
pengeringan seringkali bisa anda manfaatkan untuk menambah konsentrasi
pada asap dengan cara pengsapan langsung dengan menggunakan mesin
pengasapan atau mesin pengering. Pengeringan bisa anda lakukan selam 6 jam
dengan mengatur setiap pengeringan dan suhu. Untuk 2 jam yang pertama
suhu diatur antara 45-50 ºC, lalu pada 3 jam yang berikutnya suhu dinaikkan
sebesar 80-90 ºC dan 1 jam yang terakhir pada suhu diturunkan menjadi 60-
70 ºC. Jadi tahap ini bisa diperkirakan ikan sudah mempunyai kekeringan yang
optimal.
5. Pengemasan
Ikan yang sudah anda keringkan, lalu dikeluarkan dalam alat pengering
tersebut dan biarkan ikan tersebut dingin terlebih dahulu. Jika ikan sudah
dingin kemas menggunakan kantong plastic. Jadi ikan asap ini bisa anda kemas
dengan kardus yang dilapisi dengna lembaran pastik.
6. Penyimpanan
Untuk berikutnya sebaiknya ikan asap tersebut disimpan pada suhu yang
dingin karena bisa memperpanjang daya awetnya. Dalam penyimpanan pada
suhu kamar hanya bisa bertahan awetnya dalam 4 hari. Tetapi untuk
penyimpanan pada suhu dingin bisa bertahan dalam 2 minggu.
Mesin Pengasapan
Mesin Pengasapan – Lemari asap adalah alat yang digunakan untuk proses
pengasapan pada tahap pembuatan ikan asap, ayam asap ataupun daging asap.
Alat ini dirancang sedemikian rupa dalam bentuk lemari plat persegi
menggunakan material body tahan panas. Dimana bagian bawahnya terdapat
tempat kompor yang akan membakar tempurung kelapa. Tempurung kelapa ini
berfungsi sebagai bahan dasar untuk menghasilkan asap yang akan mengaliri
makanan yang berada di dalam mesin pengasap.
Cara kerja ini yang kemudian diadaptasi lemari asap. Suplai tenaga yang dipilih
dapat berasal dari gas maupun listrik. Karena sudah disokong teknologi
modern, mesin ini memungkinkan pegiat kuliner mengasapi daging dalam
jumlah banyak sekali waktu. Pengasapan yang jauh lebih merata inilah bisa
membuat hasilnya lebih konsisten dari satu piring ke piring berikutnya.