Anda di halaman 1dari 35

GRC Foundation

Peran Strategis CFO & CRO


dalam Organ Pengelola Resiko
CHANDRA M. HAMZAH
JAKARTA, 1 DESEMER 2022
Isi dan Sifat Kaedah Hukum

ISI SIFAT

Suruhan
Imperatif

Larangan

Kebolehan Fakultatif

 PAGE 2
Keberlakuan Kaedah Hukum

1. Lingkup keberlakuan wilayah (ruimtegebied)

2. Lingkup keberlakuan orang (personengebied)

3. Lingkup keberlakuan masa/waktu (tidjsgebied)

4. Lingkup keberlakuan Ihwal (zakengebied)


Pembidangan Tata Hukum

(1) Hukum Tata Negara

Hukum Negara
(2) Hukum Administrasi Negara

(3) Hukum Perdata

(4) Hukum Pidana

 PAGE 4
Tingkat Kepatuhan Hukum

INTERNALIZATION

IDENTIFICATION

COMPLIANCE
Sikap Tindak Melanggar Hukum

Cogitationis poenam nemo patitur


tidak ada seorang pun dapat dihukum
atas apa yang dipikirkannya.
Perbuatan

Tidak
Berbuat
Berbuat
Perbuatan Melawan Hukum

Perbuatan
Sesuai Hukum Norma = Perbuatan

Perbuatan

Perbuatan
Melawan Hukum Norma ≠ Perbuatan
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko

“Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan


metodologi terstruktur yang digunakan untuk mengidentifikasi,
Pasal 1 angka (9) mengukur, mengendalikan, dan memantau risiko yang timbul
Permen BUMN dari seluruh kegiatan usaha BUMN, dan mencakup Sistem
5/2022 Pengendalian Intern, dan Tata Kelola Terintegrasi.”
Norma Umum (1)

1) BUMN wajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif.


2) Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 2 paling sedikit meliputi:
Permen BUMN a. pengurusan aktif oleh Direksi dan pengawasan oleh Dekom atau Dewas;
5/2022
b. kecukupan kebijakan dan standar prosedur Manajemen Risiko dan
penetapan limit Risiko;
c. kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pengendalian, pelaporan dan
monitoring Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan
d. sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh.
Norma Umum (2)

1) BUMN Konglomerasi dan BUMN Individu sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 7 ayat (1) wajib menerapkan model tata kelola Risiko
tiga lini (three lines model) dalam melaksanakan Manajemen
Pasal 8 Risiko.
Permen BUMN
5/2022 2) ….

3) Selain menerapkan model tata kelola Risiko tiga lini sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), BUMN Konglomerasi wajib menerapkan
Tata Kelola Terintegrasi dalam melaksanakan Manajemen Risiko.

4) Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


dilaksanakan oleh Dekom atau Dewas dan Direksi BUMN
Konglomerasi.
Organ Pengelola Risiko

1. Dekom atau Dewas


2. Direksi
Pasal 12
3. Komite Audit
Permen BUMN
5/2022 4. Komite Pemantau Risiko
5. Komite Tata Kelola Terintegrasi
6. Direktur yang membidangi pengelolaan Risiko
7. Direktur yang membidangi pengelolaan Keuangan
8. Satuan Pengawas Intern
Direksi (1)

Dalam pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a, Direksi memiliki wewenang, tugas dan tanggung
Pasal 15 ayat (2) jawab:
Permen BUMN a. menyusun dan mengusulkan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko secara
5/2022 komprehensif;
b. melaksanakan kebijakan Manajemen Risiko;
c. mengembangkan budaya Manajemen Risiko pada seluruh jenjang organisasi;
d. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan
Manajemen Risiko;
e. memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen;
f. melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan:
a. keakuratan metodologi penilaian Risiko;
b. kecukupan implementasi sistem informasi Manajemen Risiko;
c. ketepatan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta penetapan limit Risiko dan
ambang batas (threshold); dan
g. melaksanakan fungsi Manajemen Risiko lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan, anggaran dasar dan/ atau keputusan RUPS/Pemilik Modal.
Direksi (2)

Dalam pelaksanaan fungsi Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf c, Direksi memiliki wewenang, tugas dan
Pasal 15 ayat (4) tanggung jawab:
Permen BUMN a. menyusun kebijakan Tata Kelola Terintegrasi;
5/2022
b. mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Tata Kelola
Terintegrasi;
c. menindaklanjuti arahan atau nasihat Dekom atau Dewas dalam rangka
penyempurnaan kebijakan Tata Kelola Terintegrasi; dan
d. melaksanakan fungsi Audit Intern lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar dan/ atau keputusan RUPS/Pemilik
Modal.
Direktur yang membidangi
Pengelolaan Risiko
Direktur yang membidangi pengelolaan Risiko sebagai organ pengelola Risiko
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf f memiliki wewenang, tugas dan
tanggung jawab:
a. melaksanakan pengurusan BUMN sesuai bidang pengelolaan Risiko sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau keputusan
Pasal 19 RUPS/Pemilik Modal;
Permen BUMN b. melaksanakan penetapan strategi dan kebijakan bidang pengelolaan Risiko yang menjadi
tanggung jawabnya dengan memperhatikan visi, strategi dan kebijakan BUMN yang telah
5/2022 ditetapkan;
c. melaksanakan penyusunan dan penetapan rencana kerja, rencana pengembangan dan
sumber daya manusia di bidang pengelolaan Risiko yang menjadi tanggung jawabnya untuk
kepentingan BUMN dalam mencapai maksud dan tujuan Perusahaan;
d. melaksanakan koordinasi dan memberikan arahan pelaksanaan prinsip Tata Kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance);
e. melaksanakan penetapan langkah yang diperlukan untuk memastikan BUMN telah
memenuhi seluruh peraturan perundangan yang berlaku serta menjaga agar kegiatan usaha
BUMN tidak menyimpang dari peraturan perundangan;
f. melaksanakan pemantauan dan menj aga kepatuhan BUMN terhadap seluruh perjanjian dan
komitmen yang dibuat oleh BUMN kepada pihak eksternal;
g. melaksanakan pengembangan organisasi kerja sehingga BUMN memiliki kebijakan,
prosedur dan metode yang handal dalam menerapkan pengelolaan Risiko; dan
h. melaksanakan monitoring kepatuhan dan pengawasan melekat pada semua unit kerja
organisasi pengelolaan Risiko.
Direktur yang membidangi
Pengelolaan Keuangan

Direktur yang membidangi pengelolaan keuangan sebagai organ


pengelola Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf g
memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab:
Pasal 20 Permen
a. melaksanakan pengurusan BUMN di bidang pengelolaan keuangan sesuai dengan
BUMN 5/2022: ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau keputusan
RUPS/Pemilik Modal;
b. melaksanakan penetapan strategi dan kebijakan unit kerja dan Anak Perusahaan
yang berada di bidang keuangan, serta berkoordinasi dengan Direktur lainnya;
c. melaksanakan penyusunan dan penetapan pengaturan terkait keuangan dengan
memperhatikan kebijakan BUMN dan prinsip kehati-hatian; dan
d. melaksanakan penyusunan dan penyajian laporan keuangan BUMN.
Satuan Pengawas Internal (1)

SPI sebagai organ pengelola Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12


huruf h memiliki fungsi Audit Intern dengan wewenang, tugas dan tanggung
jawab:
a. mengakses seluruh informasi yang relevan pengembangan profesional berkelanjutan
tentang BUMN terkait dengan tugas dan serta pelatihan lain sesuai dengan
Pasal 21 Permen fungsi SPI; perkembangan kompleksitas dan kegiatan
BUMN 5/2022: b. melakukan komunikasi secara langsung usaha BUMN;
dengan Direksi, Dekom atau Dewas, dan i. melakukan penyusunan dan pengkajian
Komite Audit; piagam Audit Intern secara periodik;
c. melakukan penyelenggaraan rapat secara j. melakukan penyusunan rencana audit
berkala dan insidentil dengan Direksi, tahunan dan alokasi anggaran untuk
Dekom atau Dewas, dan Komite Audit; pelaksanaan fungsi pengawasan intern;
d. melakukan koordinasi kegiatan dengan k. memastikan pelaksanaan pengawasan
auditor eksternal; intern sesuai dengan rencana;
e. mengikuti rapat yang bersifat strategis; l. melaporkan temuan yang signifikan
f. memastikan pelaksanaan fungsi kepada Direktur Utama dan Dekom atau
pengawasan intern sesuai dengan standar Dewas untuk dilakukan tindakan perbaikan
profesional Audit Intern dan kode etik Audit dalam waktu yang cepat;
Intern; m. memantau tindakan perbaikan atas
g. melakukan pemilihan sumber daya temuan yang signifikan;
manusia yang kompeten sesuai dengan n. melaporkan hasil pemantauan tindak lanjut
kebutuhan dalam pelaksanaan tugas SPI; perbaikan atas temuan yang signifikan
h. memastikan anggota SPI mengikuti kepada Direktur Utama dan Dekom atau
Dewas;
Satuan Pengawas Internal (2)

SPI sebagai organ pengelola Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12


huruf h memiliki fungsi Audit Intern dengan wewenang, tugas dan tanggung
jawab:
… r. memastikan bagi SPI BUMN Induk:
o. menjaga kerahasiaan informasi dan/atau a. menentukan strategi pelaksanaan Audit
Pasal 21 Permen data BUMN terkait dengan pelaksanaan Intern Anak Perusahaan; dan
BUMN 5/2022: tugas dan tanggung jawab Audit Intern, b. merumuskan prinsip Audit Intern yang
kecuali diperbolehkan berdasarkan mencakup metodologi audit dan langkah
ketentuan peraturan perundang-undangan pelaksanaan pengendalian mutu;
dan/ atau putusan pengadilan; s. melakukan evaluasi atas efektifitas
p. menjaga informasi rahasia yang diperoleh pelaksanaan pengendalian intern,
sewaktu menjabat sesuai dengan Manajemen Risiko, dan proses tata kelola
ketentuan peraturan perundang-undangan; perusahaan, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan
q. memastikan dalam hal terdapat perusahaan;
penggunaan jasa pihak eksternal untuk
aktivitas pengawasan intern: t. melakukan pemeriksaan dan penilaian
atas efisiensi dan efektifitas di bidang
a. terselenggaranya transfer pengetahuan
antara pihak eksternal kepada anggota SPI keuangan, operasional, sumber daya
mengingat penggunaan jasa ahli pihak manusia, teknologi informasi, dan
ekstern bersifat sementara; kegiatan lainnya.
b. penggunaan jasa pihak eksternal tidak
memengaruhi independensi dan objektivitas
fungsi SPI; dan
c. pihak eksternal mematuhi piagam Audit
Intern BUMN;
Perencanaan, Penerapan,
Monitoring Dan Evaluasi
Manajemen Risiko
1) Untuk melaksanakan Peraturan Menteri ini, Direksi dan/atau Dekom
atau Dewas BUMN wajib menyusun dan/ atau menyesuaikan
pedoman internal, struktur organisasi dan fungsi serta organ
Pasal 26 pengelola Risiko sesuai dengan karakteristik perusahaan dan batas
Permen BUMN kewenangannya
5/2022
2) ...
3) Penyusunan dan/atau penyesuaian kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), harus telah diselesaikan paling lama 1
(satu) tahun terhitung sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
4) Dalam hal BUMN tidak menyusun dan melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu 1 (satu) tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), BUMN wajib memberikan
penjelasan atas tidak dilaksanakannya kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
5) ….
“Direksi wajib menyusun perencanaan Manajemen Risiko yang menjadi
satu kesatuan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
yang dituangkan dalam bab tersendiri….”
Pasal 27
Permen BUMN
5/2022:
Pelaporan Manajemen Risiko
“Direksi wajib menyusun dan menyampaikan
laporan Manajemen Risiko.”
Pasal 30 ayat (1)
Permen BUMN
5/2022:
“Direksi dan/atau Dekom atau Dewas yang
tidak melaksanakan ketentuan yang diatur
Pasal 31 Permen dalam Peraturan Menteri ini dikenai sanksi
BUMN 5/2022: sesuai kewenangan Menteri berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.”
Tugas Direksi
TUGAS DIREKSI

PENGURUSAN MEWAKILI
PERSEROAN PERSEROAN
Pertanggungjawaban Direksi
Berdasarkan UU PT

Pasal 97 UU PT:
1) Direksi bertanggung jawab atas pengurusan 5) Anggota Direksi tidak dapat
perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 dipertanggungjawabkan atas kerugian
ayat (1). sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila
dapat membuktikan:
2) Pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
wajib dilaksanakan setiap anggota Direksi dengan a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
itikad baik dan penuh tanggung jawab. kelalaiannya;

3) Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan
secara pribadi atas kerugian perseroan apabila maksud dan tujuan Perseroan;
yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2). langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
4) Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul
Direksi atau lebih, tanggung jawab sebagaimana atau berlanjutnya kerugian tersebut.
dimaksud pada ayat (3) berlaku secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Direksi.
Ketentuan Pidana Dalam
UU PT

“Ketentuan mengenai tanggung jawab Direksi


dan/atau Dewan Komisaris atas kesalahan dan
kelalaiannya yang diatur dalam Undang-Undang ini
Pasal 155 UU PT: tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang tentang Hukum Pidana.”
Business Judgment Rule
Studi Kasus

Apa yang dilakukan oleh Terdakwa dan jajaran Direksi lainnya


semata-mata dalam rangka mengembangkan sehingga langkah -
Iangkah yang dilakukan oleh Terdakwa selaku Direktur Utama dan
Komisaris Utama tidak keluar dari ranah Business Judgement
Rule, ditandai tiadanya unsur kecurangan (fraud), benturan
kepentingan (conflict of interest), perbuatan melawan hukum dan
kesalahan yang disengaja.
Rule of Thumb

1. Perbuatan Sesuai Hukum

2. No conspiracy

3. No conflict of interest

4. No bribery, no kickback, no gift,


no luxury hospitality
Feasibility Study

1. Finansial/Bisnis

2. Hukum

3. Teknis
 PAGE 33
Terima Kasih

35

Anda mungkin juga menyukai