Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI RESIKO

KESELAMATAN

1 Page Of 3
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR
TETAP
Direktur
Pengertian Identifikasi resiko keselamatan merupakan kegiatan untuk mencegah
dan mengantisipasi gangguan kesehatan dan keselamatan saat bekerja
di laboratorium
Tujuan 1. Mengidentifikasi kejadian luar biasa di laboratorium dan
penata laksanaannya
2. Pemakaian peralatan spesifik untuk mencegah penularan
penyakit nosokomial selama bekerja di laboratorium
Kebijakan Identifikasi resiko keselamatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
Direktur tentang K3
Prosedur A. Luka tusuk jarum
Pencegahan :
 Gunakan tempat khusus untuk menyimpan jarum
 Saat membuang jarum jangan gunakan tangan langsung
untuk mencegah tertusuk.
 Arahkan ujung jarum kebawah saat menaruh
 Kehati hatian dan konsentrasi sangat diperlukan dalam
bekerja sehingga resiko cedera dapat dicegah
Penanganan :
 Segera buka sarung tangan
 Cuci dengan alkohol 70 % dan dibawah air yang mengalir.
 Jangan tekan luka karena akan menghambat darah yang
mengalir keluar
 Biarkan darah mengalir keluar agar virus keluar bersama
darah yang keluar.
 Tenang dan jangan panik
IDENTIFIKASI RESIKO
KESELAMATAN

2 Page Of 3
B. Percikan Reagen Berbahaya
Pencegahan
 Jangan makan, minum ,mengunyah permen dan merokok
atau menyimpan makanan dan minuman dalam
laboratorium.
 Jangan menambahkan kosmetik dalam laboratorium
 Gunakan alat pelindung mata muka jika terdapat resiko
percikan bahan infeksi saat bekerja.
Penanganan
 Mata : cuci secepatnya dengan air yang mengalir sebanyak-
banyaknya selama kurang lebih 15 menit.
Jika mata kemasukan benda asing : jangan menggosok mata
dengan jari tangan atau ujung baju. Jangan meniup bagian
mata yang luka. Bersihkan dengan air yang mengalir atau
boorwater. Bila benda asing tidak dapat keluar, maka tutup
bagian mata yang luka dengan kasa steril.
 Kulit : cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi.
 Terhirup : pindahkan dari sumber.
 Tertelan : cuci mulut, minum satu atau dua gelas air atau susu,
jangan berusaha untuk muntah.
 Segera bawa ke IGD untuk mendapatkan penanganan
selanjutnya.
 Kepala ruangan/penanggung jawab shift memberi peringatan
pada orang yang berada di sekitar lokasi kejadian. Jauhkan
dari lokasi tumpahan.

C. Kebakaran
 Memberikan pertolongan pertama pada orang yang terkena.
Orang tersebut dipindahkan ke tempat lain, kecuali jika
pemindahan dapat menyebabkan keadaan yang lebih buruk.
Prosedur pemindahan korban harus dilakukan hati-hati.
 Jika mengalami luka bakar akibat sengatan listrik, guyur dengan
air dingin yang mengucur atau rendam dalam wadah yang berisi
air dingin.
Jangan olesi luka bakar dengan krim, pasta gigi, mentega, minyak
tanah, kecap, atau bahan-bahan yang lain.
IDENTIFIKASI RESIKO
KESELAMATAN

3 Page Of 3
Jangan mencoba membersihkan dengan kain/bahan yang tidak
steril, jangan ditutup dengan kapas, jangan memecah lepuh luka
bakar.
 Segera memadamkan api dengan alat pemadam yang sudah
disediakan dibawah koordinator kepala ruangan/penanggung
jawab shift sebagai flooe commander.
 Kepala ruangan/penanggung jawab shift sebagai floor commander
segera melaporkan ke Tim Kesigapan dan Tanggap Darurat
(TKTD).
 Setelah TKTD datang maka segera memimpin proses
penanggulangan kebakaran.
 Apabila TKTD tidak bisa menanggulanginya sendiri, segera
menghubungi seksi komunikasi untuk dilakukan sistem informasi
eksternal.
 Segera bawa ke IGD untuk mendapatkan penanganan selanjutnya

Pencatatan dan pelaporan


 Setiap kejadian yang terjadi penanggung jawab shif mencatat
dan melaporkan ke kasie laboratorium klinik

Unit Terkait Intalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai