Anda di halaman 1dari 3

Teks Ceramah Tentang Hubbul Wathon Minal Iman

Pantun dulu baru kedemak


Senyum dulu , baru disimak
Mana senyumnya...
Dikulum-kulum dikunyah-kunyah, Assalamualaikum semuanya

Alhamdulillahi Robbil Alamin ,,


Wassholatu wassalamu Ala Nabiyyil Karim Wa ala Alihi Wa Ash habihi ila yaumiddin
Asy hadu alla ila ha Illalloh Wa Asy Haduanna Muhammadar Rosululloh
Robbisy Rohli Shodri Wayassirli Amri, Wah lul,ukdatammillsani yafqohu Qouli.
Amma Ba'du......

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT.

Shalawat serta salam, semoga senantiasa tercurah kepada jungjungan Nabi kita, suri
tauladan kita, Uswatun Hasanah kita, siaaaaapppaaaa hayyoooo...Nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zamn terang benderang, dari
zaman muter-muter hingga zaman computer. Dari zaman naik onta menuju zaman naik
toyota, yang kita nantikan syafa’atnya diyaumil qiyamah akhir, aamiin...

Yang saya hormati, dewan juri, yang saya hormati bapak\ibu guru, dan hadirin sekalian
yang saya banggakan. Berdirinya saya disini akan membawakan sedikit pidato
tentang”Hubbul wathon minal iman”

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan pidato singkat tentang
pentingnya sikap cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.

Teman-teman yang saya banggakan, sebenarnya seberapa cinta kalian dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini? Saya yakin jawabannya adalah kita semua cinta NKRI,
cinta Indonesia, cinta terhadap Bumi Pertiwi.

Namun, kecintaan tersebut sejatinya tidaklah cukup dengan kata-kata atau sekadar
ucapan sekali lewat, melainkan juga harus diikuti dengan sikap dan perbuatan.

Salah satu sikap dan perbuatan yang menjadi bukti bahwa kita adalah generasi penerus
yang mencintai Tanah Air Indonesia ialah dengan mengamalkan Pancasila.

Dengan menjadi pribadi dan generasi yang cinta tanah air, maka kita sedang ikut serta
sekaligus berpartisipasi aktif untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Teman-teman yang saya banggakan;

Ada beberapa sikap cinta tanah air yang perlu kita lakukan dan terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Pertama, bersemangat mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan.

Teman-teman yang berbahagia, sebenarnya mengapa kita harus repot-repot belajar


tentang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan?

Jawabannya tidak lain tidak bukan ialah untuk menghargai jasa para pahlawan. Tanpa
perjuangan para pahlawan, rasanya mustahil kita bisa berdiri tegak dengan aman,
tenteram, dan damai di sini.

Mungkin kita malah sibuk berperang dengan penjajah, sehingga tidak memiliki
kesempatan untuk belajar, bersekolah, hingga bermain bersama teman.

Hebatnya, di zaman milenial era Merdeka Belajar saat ini kita tidak lagi perlu repot-
repot membawa bambu runcing atau tombak. Yang harus kita lakukan hari ini ialah
berperang melawan kemalasan diri agar terhindar dari kebodohan dan ketertinggalan
zaman.

Teman-teman yang berbahagia;

Adapun sikap cinta tanah air yang berikutnya adalah semangat kita dalam mengikuti
upacara bendera hari Senin maupun hari-hari besar nasional.

Dari upacara, kita bisa mengenal bendera Merah Putih, lagu-lagu nasional, para
pahlawan nasional, hingga simbol-simbol negara. Semua itu adalah wujud dari
kecintaan kita terhadap Bumi Pertiwi.

Ketika mengikuti upacara, kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang disiplin, rapi, dan
pekerja keras. Selain itu, jangan lupa bahwa kita pula diajarkan untuk senantiasa
menghormati orang lain, baik orang yang lebih tua maupun rekan-rekan sebaya.

Teman-teman yang berbahagia;

Perilaku cinta tanah air sejatinya tidaklah cukup hanya dengan melaksanakan kegiatan
seremonial belaka.

Sesungguhnya ada banyak sikap dan perilaku lain yang berkaitan dengan cinta
tanah air yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya terbatas
pada lingkungan sekolah namun juga bisa diterapkan di lingkungan keluarga maupun
masyarakat.

Apa contohnya?

Contohnya seperti menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara
resmi, mewujudkan ketertiban dan ketentraman di lingkungan sekitar, belajar dengan
sungguh-sungguh untuk mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia, hingga
mengapreasiasi karya anak bangsa dengan berbelanja produk-produk dalam negeri.

Teman-teman yang berbahagia;

Tanpa ada sikap dan perilaku cinta tanah air, maka percayalah bahwa suatu hari nanti
negara kita akan hancur karena dipimpin oleh generasi penerus yang kurang peduli.

Maka darinya, mari kita tingkatkan kepedulian dan kecintaan terhadap tanah air dengan
memulainya dari diri sendiri, dengan semangat pantang menyerah dan rela berkorban.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Mohon
maaf atas segenap khilaf dan salah.

 Jalan-jalan ke Taman Mini,


Singgah sebentar membeli kuaci.
Pidato saya sampai di sini,
Lain waktu kita sambung lagi.

Saya akhiri; Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai