Selanjutnya disebut “Kesepakatan”, yang dibuat dan ditandatangani oleh dan antara:
1 BANK MANDIRI
Nama Hukum Perusahaan : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Alamat Perusahaan : Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta Selatan 12190, Indonesia
Diwakili Oleh :
A. Nama : Jimmy Nababan
Jabatan : Vice President
2 PARTNER
Nama Hukum Perusahaan : PT. Jaya Makmur Bersatu
Jenis Usaha : Resto
Alamat Perusahaan : Jl. Yosodarmo No.32, Purwokerto
Diwakili Oleh :
A. Nama : Ginanjar Hartanto
Jabatan : Direktur Utama
Bank Mandiri dan Partner secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri
disebut “Pihak”.
Bersama ini Para Pihak sepakat untuk melaksanakan Program Partnership dalam rangka kegiatan
promosi bersama (joint promotion) atas produk masing-masing Pihak melalui kerja sama Program
Partnership(untuk selanjutnya disebut “Program Kerja Sama”) dengan penjelasan Program sebagai
berikut:
I. KETENTUAN KHUSUS
1. KETENTUAN PROGRAM
1 NAMA : Program Parade Imlek Cuan & Untung Bisa Nyicil 2022 di Region VII /
PROGRAM Jawa 2
2 PERIODE : 12 Januari 2022 s.d 12 Februari 2022
KERJA SAMA
3 MEKANISME : Disc up to 20% all menu (20% berlaku siang, 10% berlaku malam) +
PROGRAM free voucher senilai Rp 25.000,- dengan minimal transaksi Rp
250.000,-
Promo free voucher berlaku mulai tanggal 28 januari – 6 februari
2022
Promo hanya berlaku untuk transaksi menggunakan Kartu Kredit
Bank Mandiri
Promo berlaku selama persedian masih ada
5 HAK DAN : Tanpa mengenyampingkan hak dan kewajiban yang tercantum pada
KEWAJIBAN ketentuan lainnya dalam Kesepatan ini, maka Hak dan Kewajiban Partner
PARTNER adalah sebagai berikut:
A. Hak Partner
1. Mendapatkan promosi Program Kerja Sama yang dilaksanakan
oleh Bank Mandiri berdasarkan ketentuan dalam Kesepakatan
ini.
B. Kewajiban Partner
1 KETENTUAN KORESPONDENSI
1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan antar Para Pihak sehubungan dengan Kesepakatan ini
yang dilakukan secara tertulis dapat dikirimkan melalui pos tercatat, atau ekspedisi (kurir)/kurir
intern Para Pihak, atau melalui faksimile atau melalui surat elektronik (e-mail) secara terbatas dari
dan ke alamat serta ke PIC sebagaimana tercantum dalam Kesepakatan ini.
2. Setiap pengiriman surat-menyurat atau pemberitahuan lainnya secara tertulis dianggap telah
diterima apabila :
a. Apabila surat/ pemberitahuan tersebut dikirim melalui pos tercatat, maka surat dianggap
diterima dalam waktu 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal pengiriman;
b. Apabila surat/ pemberitahuan itu dikirimkan melalui ekspedisi atau melalui kurir intern
masing-masing Pihak, maka surat/pemberitahuan dimaksud dianggap sudah diterima jika ada
bukti tanda terima yang ditandatangani Para Pihak atau wakilnya yang sah, termasuk tanda
terima personil masing-masing Pihak di bagian penerimaan surat;
c. Apabila surat/pemberitahuan dikirimkan melalui facsimile atau surat elektronik (email) maka
4 PELANGGARAN/KELALAIAN
1. Salah satu hal atau peristiwa yang ditetapkan dibawah ini merupakan pelanggaran/kelalaian
terhadap Kesepakatan:
a. Salah satu Pihak lalai melaksanakan sesuatu kewajiban atau melanggar sesuatu ketentuan yang
termaktub dalam Kesepakatan.
b. Suatu pernyataan atau jaminan yang diberikan oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya
dalam Kesepakatan tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya.
c. Salah satu Pihak oleh instansi yang berwenang dinyatakan berada dalam keadaan pailit atau
diberikan penundaan membayar hutang-hutang (surseance van betaling).
d. Salah satu Pihak mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang untuk dinyatakan
pailit atau untuk diberikan penundaan membayar hutang-hutang (surseance van betaling) atau
bilamana orang atau pihak lain mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang agar
salah satu Pihak dinyatakan dalam keadaan pailit.
e. Berdasarkan suatu ketentuan peraturan perundangan, putusan/penetapan badan peradilan
atau badan administratif atau badan arbitrasi atau kebijakan/permintaan yang mempunyai
kekuatan hukum, salah satu Pihak dilarang, dicegah, dibatasi, dihalangi atau menjadi
bertentangan dengan hukum bagi salah satu Pihak untuk melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Kesepakatan.
f. Izin, kewenangan atau persetujuan yang diperlukan oleh salah satu Pihak untuk mendirikan dan
menjalankan kegiatan usahanya dicabut atau dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Dalam hal terjadi atau timbul salah satu kejadian pelanggaran/kelalaian sebagaimana diuraikan
diatas, maka Pihak yang dirugikan dapat memilih apakah akan tetap meneruskan atau
menghentikan Kesepakatan. Apabila Pihak yang dirugikan berkehendak untuk menghentikan
Kesepakatan ini, maka kehendak tesebut wajib disampaikan secara tertulis kepada Pihak lainnya
sesuai ketentuan pasal Pengakhiran Kesepakatan dalam Kesepakatan ini.
5 PENGAKHIRAN
6 KEADAAN MEMAKSA
1. Tidak dilaksanakannyaatau tertundanya pelaksanaan sebagian atau keseluruhan ketentuan dalam
Kesepakatan ini oleh salah satu Pihak atau Para Pihak tidak termasuk sebagai pelanggaran atas
Kesepakatan, apabila hal tersebut disebabkan oleh adanya keadaan memaksa(force majeure).
2. Yang termasuk sebagai keadaan memaksa (force majeure) adalah peristiwa/kejadian yang berada di
luar kemampuan Para Pihak untuk mengatasinya termasuk dan tidak terbatas pada bencana alam,
pemogokan umum, pemberontakan, huru hara, aksi terorisme, kebakaran besar, adanya tindakan
pemerintah dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhadap
pelaksanaan Kesepakatan ini.
3. Pihak yang tidak memenuhi kewajibannya sehubungan dengan keadaan memaksa (force majeure)
tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya dalam
waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sejak mulainya kejadian tersebut.
4. Kelalaian dan kelambatan Pihak yang terkena keadaan memaksa (force majeure) dalam
memberitahukan sebagaimana dimaksud pasal ini dapat mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa
dimaksud sebagai keadaan memaksa (force majeure).
5. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai akibat keadaan memaksa
(force majeure) tidak menjadi tanggung jawab Pihak lainnya.
6. Jika peristiwa keadaan memaksa (force majeure)berkepanjangan hingga 60 (enam puluh hari)
kalender, maka salah satu dari Para Pihak, dengan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya
dapat mengakhiri Kesepakatan ini tanpa kewajiban-kewajiban lebih lanjut terhadap Pihak lainnya
yang menyangkut pengakhiran Kesepakatan ini, kecuali kewajiban pembayaran yang belum
diselesaikan selama Kesepakatan ini berlangsung.
7 KERAHASIAAN
1. 1. Para Pihak wajib menjaga dan menyimpan segala informasi yang berkaitan atau sehubungan
8 KETENTUAN PERPAJAKAN
Segala pajak yang timbul terkait dengan pelaksanaan Kesepakatan akan menjadi beban masing – masing
Pihak sesuai ketentuan hukum yang berlaku
1. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul diantara Para Pihak
sehubungan dengan pelaksanaan Kesepakatan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, dalam
periode selama 30 Hari Kerja.
2. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat dalam penyelesaian perselisihan setelah jangka waktu 30
Hari Kerja, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui forum penyelesaian
sengketa yang disepakati Para Pihak dalam Kesepakatan ini.